YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Tata Ruang DAS

Mira S. Lubis*

*Staf pengajar Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura;

Anggota Forum DAS Kalimantan Barat

E-mail: [email protected], [email protected]

HP. +628125704838

Gambar. Kota Pontianak

Page 2: Tata Ruang DAS

Hutan Amazon, Brazil Pasar terapung, Bangkok

Bangunan sekolah di

Kampung Ayer, Brunei Kota London & Sungai Thames

Page 3: Tata Ruang DAS

Kota Pontianak

Kota Sintang Muara Sungai Paloh

Page 4: Tata Ruang DAS

Penataan Ruang

Suatu Tinjauan Konseptual

Page 5: Tata Ruang DAS

PENGERTIAN DASARPENGERTIAN DASAR

RUANG

adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,termasuktermasuk ruangruang didi dalamdalam bumibumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempatmanusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memeliharakelangsungan hidupnya.

adalah wujud struktur ruang struktur ruang dan pola ruangpola ruang.

TATA RUANG

adalah hasilhasil perencanaan tata ruang.

RENCANA TATA RUANG

PENATAAN RUANG

adalah suatu sistemsistem proses perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

adalah kegiatan yang meliputi pengaturanpengaturan, pembinaanpembinaan,pelaksanaanpelaksanaan, dan pengawasanpengawasan penataanpenataan ruangruang.

Page 6: Tata Ruang DAS

a. keterpaduan;b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;c. keberlanjutan;d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;e. keterbukaan;f. kebersamaan dan kemitraan;g. pelindungan kepentingan umum;h. kepastian hukum dan keadilan; dan

ASAS DAN TUJUAN

ASAS

h. kepastian hukum dan keadilan; dani. akuntabilitas.

mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan

berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

TUJUAN

Page 7: Tata Ruang DAS

KLASIFIKASI PENATAAN RUANG

DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN

SISTEM

FUNGSI UTAMA KAWASAN

Sistem Wilayah Sistem Internal Perkotaan

Kws. BudidayaKws. Lindung

WILAYAH ADMINISTRATIF

KEGIATAN KAWASAN

NILAI STRATEGIS KAWASAN

PR Wil. Nasional

PR Wil. Provinsi

PR Wil. Kab. / Kota

PR Kws. PerdesaanPR Kws. Perkotaan

PR Kws Strategis Nasional

PR Kws Strategis Provinsi

PR Kws Strategis Kab./Kota

Page 8: Tata Ruang DAS

PELAKSANAAN PENATAAN RUANG

PELAKSANAAN

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian

upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan:

Tata Ruang Ruang Pemanfaatan Ruang

suatu proses untuk menentukan

struktur ruang & pola ruang yang

meliputi penyusunan & penetapan

RTR

upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan

pola ruang sesuai dengan RTR melalui

penyusunan dan pelaksanaan program

beserta pembiayaannya

upaya untuk mewujudkan tertib tata

ruang yang meliputi peraturan zonasi,

perizinan, pemberian insentif dan

disinsentif, serta pengenaan sanksi.

Page 9: Tata Ruang DAS

PERENCANAAN TATA RUANGW

ILA

YA

H

RENCANA UMUM TATA RUANG

RENCANA RINCI TATA RUANG

RTR PULAU / KEPULAUAN

RTR KWS STRA. NASIONAL

RTR KWS STRA. PROVINSI

RTRW NASIONAL

RTRW PROVINSI

Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang

sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang

a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan

disusun apabila:

WIL

AY

AH

PE

RK

OTA

AN

RTR KWS METROPOLITAN

RTR KWS STRA KABUPATEN

RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN

RTRW KOTA

RTR BAGIAN WIL KOTA

RTR KWS STRA KOTA

RDTR WIL KABUPATEN

RDTR WIL KOTA

RTRW KABUPATEN

Sebagai dasar penyusunan peraturan zonasi

pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau

b. rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum dioperasionalkan

Page 10: Tata Ruang DAS

KOMPLEMENTARITAS

RENCANA TATA RUANG

Dilengkapi peraturan zonasi

(Zoning Regulation)

Page 11: Tata Ruang DAS

Neraca Penatagunaan Tanah

PEMANFAATAN RUANG

Dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan

ruang beserta pembiayaannya dgn memperhatikan SPM dlm penyediaan sarana & prasarana

Dilaksanakan baik pemanfaatan ruang secara vertikal maupun pemanfaatan ruang di dalam bumi

Program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya, termasuk jabaran dari indikasi program utama yg

termuat di dlm RTRWPenatagunaan Tanah

dikembangkan

Penatagunaan Air

diselenggarakan kegiatan penyusunan

dan penetapan

Neraca

Pembangunan prasarana & sarana bagi

kepentingan umum memberikan hak prioritas pertama bagi pemerintah utk

menerima pengalihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah

Diselenggarakan secara bertahap sesuai dgn jangka waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang yg

ditetapkan dlm RTR

Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah disinkronisasikan dgn pelaksanaan pemanfaatan ruang

wilayah administratif sekitarnya

Penatagunaan Udara

Penatagunaan Air

Penatagunaan SDA lainnya

Neraca Penatagunaan Udara

Neraca

Penatagunaan Air

Penatagunaan SDA lainnya

perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRW & RTR kawasan strategis

perumusan program sektoral dlm rangka perwujudan struktur ruang & pola ruang wilayah & kawasan strategis

kawasan budi daya yg

dikendalikan

kawasan budi daya yg

didorong pengembangannya

pengembangan kawasan

secara terpadu

ditetapkan

SPM bidang

penataan ruang

standar kualitas

lingkungan

daya dukung & daya

tampung lingkungan

hidupdilaksanakan sesuai

pelaksanaan pembangunan sesuai dgn program

pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan strategis

dilakukan

melalui

Page 12: Tata Ruang DAS

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Penetapan Pemberian

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Penetapan

Peraturan

Zonasi

PerizinanPemberian

Insentif &

Disinsentif

Upaya untuk mewujudkan

tertib tata ruang

Pengenaan

Sanksi

Page 13: Tata Ruang DAS

HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT

DALAM TATA RUANG

H A K KEWAJIBAN

a. mengetahui RTR

b.menikmati

pertambahan nilai ruang

c. memperoleh penggantian yg layak

a. menaati RTR;

b.mematuhi larangan:

� memanfaatkan ruang tanpa izin

� melanggar

kekentuan dalam

PERAN

a. partisipasi dalam penyusunan RTR

b.partisipasi dalam pemanfaatan ruang

c. partisipasi dalam

pengendalian penggantian yg layak

d.mengajukan keberatan

e. mengajukan tuntutan

pembatalan izin dan penghentian

pembangunan yg tidak

sesuai dengan RTR

f. mengajukan gugatan

ganti kerugian

kekentuan dalam persyaratan izin

� menghalangi

akses terhadap kawasan-

kawasan yg

dinyatakan oleh peraturan per-

UU-an sebagai milik umum

pengendalian pemanfaatan ruang

Page 14: Tata Ruang DAS
Page 15: Tata Ruang DAS

Pengelolaan DAS melalui

TATA RUANG

Page 16: Tata Ruang DAS

• Mengacu kepada UU No 7 Tahun 2004 dan UU No 26

Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, maka ada kesamaan

dasar antara Pengelolaan Sumber Daya Air maupun

penyelenggaraan tata ruang.

Page 17: Tata Ruang DAS

Harmoni Istilah dan Definisi

Dalam peraturan-perundangan yang berlaku di Indonesia banyak dijumpai pengertian, istilah dan definisi yang berbeda. Untuk hal tersebut perlu dilakukan harmonisasi, kesepakatan dan kesepahaman perbedaan yang terjadi.

•Pengertian aspek pengelolaan dalam UU No 7 •Pengertian aspek pengelolaan dalam UU No 7 Tahun 2004 yaitu Konservasi Sumber Daya Air terkait erat dengan istilah Kawasan Lindung dalam UU No 26 Tahun 2007•Pendayagunaan Sumber Daya Air dalam UU No 7 Tahun 2004 terkait dengan Kawasan Budidaya dalam UU No 26 Tahun 2007

Page 18: Tata Ruang DAS

• UU No 7 Tahun 2004 menyebutkan perlu dibuat

Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah

Sungai. Hal ini sepadan dengan kewajiban

membuat Rencana Tata Ruang Wilayah yang

berbasis wilayah administrasi (Nasional, Provinsi,

Kabupaten/Kota) dalam UU No 26 Tahun 2007.

Dalam UU No 41 Tahun 1999 hal tersebut terkait Dalam UU No 41 Tahun 1999 hal tersebut terkait

dengan Pengurusan Hutan.

• Untuk sumber daya air ada batas teknis yaitu

DAS, CAT dan WS. Sedangkan untuk penataan

ruang menggunakan batas administrasi (Nasional,

Provinsi, Kabupaten/Kota). Untuk wilayah pesisir

perlu dibuat batas teknis pengelolaannya misalnya

Satuan Wilayah Pesisir (Pantai) atau coastal Cell.

Page 19: Tata Ruang DAS

• UU No 7 Tahun 2004 mengamanatkan untuk

membuat Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah Sungai. Padanan dengan UU No 26 Tahun 2007 adalah pembuatan rencana tata

ruang wilayah (RTRW) dengan batas administrasi

(nasional, provinsi, kabupaten, kota). Padanan

dengan UU No 27 Tahun 2007 adalah Rencana dengan UU No 27 Tahun 2007 adalah Rencana

Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Dengan UU No 41 Tahun 1999 adalah

Pengurusan Hutan.

Page 20: Tata Ruang DAS

UU No 7/2004 UU No 26/2007 UU No 27/2007 UU No 41/ 1999

Pola PSDA WS RTRW RenStra Wil Pssir Pengurusan Hutan

-Pola PSDA .

-Rencana PSDA

-Studi Kelayakan

-Penyusu Program

-DED (Renc-

Detail)

-Pelaks. konstruksi

Penyelengg Penat

Rg:

-pengaturan,

-pembinaan

-pelaksanaan:

-perencanaan

-pemanfaatan

-Perencanaan

-Rencana

Strategis

-Rencana Zonasi

-Rencana

Pengelolaan

-renc aksi

-perenc. kehutanan

-pengelolaan hutan

-litbang

-diklat, penyuluhan

kehutanan

-pengawasan

-Pelaks. konstruksi

-0 & P

-pemanfaatan

-pengendalian

-pengawasan

-renc aksi

pengelolaan

-Pemanfaatan

-Pengendalian &

Pengawasan

Berdasar contoh uraian tersebut dan tabel di atas(untuk pengertian "pengelolaan" dari peraturanperundangan) maka perlu harmoni, integrasi,kesepahaman dan kesepakatan tentangpenggunaan, pengertian istilah dan definisi kata ataukalimat yang dipakai.

Page 21: Tata Ruang DAS

2. Harmoni Dan Integrasi Penataan Ruang Dan

Pengelolaan Sumber Daya Air

• Harmoni berarti: balans, keseimbangan, proporsi, simetri,

kepaduan, kesamaan, keselarasan, keserasian, kesesuaian,

keteraturan, konsistensi dan ketertiban. Integrasi juga

berarti inkorporsasi, konsolidasi, merger, peleburan,

pembauran, penggabungan, penyatuan, unifikasi

(Endarmoko, 2006).(Endarmoko, 2006).

• Harmoni juga berarti: keselarasan, keserasian, kecocokan,

kesesuaian, kerukunan dan integrasi berarti penggabungan

(Echols & Shadily, 2002b).

• Adanya hubungan peningkatan penduduk, penataan ruang

dan pengelolaan sumber daya air mengharuskan adanya

harmonisasi dan integrasi antara penataan ruang dan

pengelolaan sumber daya air serta pengelolaan aspek-aspek

lainnya.

Page 22: Tata Ruang DAS

1. Uraian

1. Air merupakan salah satu sumber kehidupan sehingga untuk

kepentingan manusia dan mahkluk hidup lainnya ketersediaan air

dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Namun

kelebihan air menimbulkan bencana yaitu banjir dan longsor,

kekurangan air juga menimbulkan bencana yaitu kekeringan.

2. Batas administrasi wilayah (misal batas kab/kota) berbeda

dengan batas teknis (DAS). Di samping itu juga ada WS, CAT,

Wilayah Pesisir (Kawasan, Zona), kawasan hutan, dll,

• Substansi perlunya harmonisasi

Wilayah Pesisir (Kawasan, Zona), kawasan hutan, dll,

3. Perubahan tata-guna lahan akan berpengaruh besar terhadap

SDA baik secara kuantitas maupun kualitas. Air yang terlalu

banyak menimbulkan bencana banjir dan longsor, sedangkan air

yang terlalu sedikit menimbulkan bencana kekeringan.

4. Tiap tata guna lahan membutuhkan air namun juga

memberikan dampak keberadaan air di tata guna yang lain.

Page 23: Tata Ruang DAS

Uraian

6. Recovery kerusakan tata guna lahan dan tata air yang

terjadi umumnya akan sulit mengembalikan sampai sama

seperti semula.

7. Tiap kehidupan dan semua sektor sosial, budaya, ekonomi

serta lingkungan bergantung namun juga sekaligus

memberi dampak ke air.

8. Kita tinggal dalam ruang dan dengan siklus hidrologi artinya

• Substansi perlunya harmonisasi

8. Kita tinggal dalam ruang dan dengan siklus hidrologi artinya

air secara terus menerus diisi ulang, dipakai, dikembalikan

dan dipakai lagi. Oleh karena itu kita semua bergantung

satu sama lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa air

merupakan salah satu bagian sentral dan pokok dalam

kehidupan.

9. Selama kita hidup, kita akan membutuhkan air ini berarti

sumber daya air harus berkelanjutan.

Page 24: Tata Ruang DAS

Uraian

10. Dalam kaitan dengan DAS, kita ada yang tinggal di

bagian hulu dan kita juga ada yang tinggal di hilir. Oleh

karena itu kita saling bergantung dan saling

mempengaruhi.

11. Otonomi Daerah: salah satu dampak munculnya

egosentris kedaerahan, bahwa "daerah saya bisa saya

eksploitasi sesukanya". Konflik muncul akibat perbedaan

batas teknis dan batas adminstrasi.batas teknis dan batas adminstrasi.

12. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

13. Keterbatasan dana.

14. Degradasi lingkungan yang parah.

15. Lemahnya penegakkan hukum (perlu law enforcement).

16. Krisis kepercayaan dan krisis kebudayaan.

Page 25: Tata Ruang DAS

Uraian

17. Banyak penduduk tinggal di wilayah sepanjang DAS dan

banyak juga kota dengan penduduk padat berlokasi di

DAS.

18. DAS merupakan tempat atraktif untuk dihuni.

19. Perubahan tata-guna lahan akan berpengaruh besar

terhadap DAS baik secara kuantitas maupun kualitas. Air

terlalu banyak menimbulkan bencana banjir dan longsor, terlalu banyak menimbulkan bencana banjir dan longsor,

sedangkan air terlalu sedikit menimbulkan bencana

kekeringan. Demikian sebaliknya ketersediaan air akan

mempengaruhi perencanaan tata guna lahan.

Page 26: Tata Ruang DAS

Sungai Ciliwung-Jkt…

World’s most polluted

river??

Deforestasi hutan di sepanjang Sungai

Amazon, Brazil

Toxic river di Sungai Kuning, China akibat terkontaminasi limbah industri

Page 27: Tata Ruang DAS

Pasal 17 ayat (5) UUPR memuat: dalam rangka pelestarian lingkungan dalam rencana tata ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit

30 (tiga puluh) persen dari luas daerah aliran sungai.

CONTOH DAERAH ALIRAN SUNGAI YANG

LUAS KAWASAN

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

MELALUI PENATAAN RUANG

LUAS KAWASAN HUTANNYA KURANG

DARI 30 %

KAWASAN HUTAN DI DAS CILIWUNG

KURANG LEBIH 15 %

Page 28: Tata Ruang DAS

Penataan Ruang Penataan Ruang

Provinsi Jawa BaratProvinsi Jawa Barat

Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :Dengan Skenario :

Ditindaklanjuti

Dengan

MEMBENAHI DAN MEMBENAHI DAN

Menetapkan Tema :“MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH

PROVINSI YANG EFISIEN, BERKELANJUTAN,

DAN BERDAYA SAING MENUJU PROVINSI

DAS sebagai Landasan Pola Pikir dalam RTRWP Jabar 2029

Matra Spasial dalam Menjalankan Visi

dan Misi RPJPD Jawa Barat 2005-

2025

MEMBENAHI DAN MEMBENAHI DAN MEMBANGUN MEMBANGUN RUANG JAWA RUANG JAWA

BARATBARAT

Peningkatan Daya

Dukung Lingkungan

Berbasis DAS

Salah Satu Salah Satu Salah Satu Salah Satu Salah Satu Salah Satu Salah Satu Salah Satu FokusFokusFokusFokusFokusFokusFokusFokus ::::::::

Menentukan Sasaran :

TERCAPAINYA RUANG UNTUK KAWASAN LINDUNG

SELUAS 45% DARI WILAYAH JAWA BARAT DAN

TERSEDIANYA RUANG UNTUK KETAHANAN

PANGAN

TERWUJUDNYA RUANG INVESTASI MELALUI

DUKUNGAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS

TERWUJUDNYA RUANG UNTUK KAWASAN

PERKOTAAN DAN PERDESAAN DALAM SISTEM

WILAYAH YANG TERINTEGRASI

TERLAKSANANYA PRINSIP MITIGASI BENCANA

DALAM PENATAAN RUANG

JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA”

Page 29: Tata Ruang DAS

Kesimpulan• Pengelolaan DAS dalam perspektif penataan ruang

harus bertujuan pada tercapainya kondisi DAS yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, serta berlandaskan pada azas-azas keterpaduan; keserasian, keselarasan, dan keseimbangan; keberlanjutan; keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; keterbukaan; kebersamaan dan kemitraan; perlindungan kepentingan umum; kemitraan; perlindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan akuntabilitas.

• Penataan ruang DAS harus bersifat multi-facet, dalam menempatkan DAS sebagai suatu sistem wilayah, sebagai fungsi lindung dan budidaya, sebagai penggalan dari wilayah-wilayah administratif, sebagai kawasan pedesaan maupun perkotaan, atau sebagai kawasan yang bernilai strategis.

Page 30: Tata Ruang DAS

• Pelaksanaan penataan ruang DAS merupakan rangkaian proses penyusunan rencana tata ruang DAS, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

• Substansi dan tingkat kedalaman rencana tata ruang DAS diatur secara hirarkis (RTRWN, RTRWP, RTRW Kab/kota)

• Pemangku kepentingan (stakeholder) dan

Kesimpulan

• Pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat yang terlibat dalam penataan ruang memiliki hak, kewajiban dan peran masing-masing, yang telah diatur dalam peraturan terkait.

• Perlu adanya harmonisasi dan integrasi antara DAS dalam konteks penataan ruang dan DAS dalam konteks pengelolaan sumber daya air

Page 31: Tata Ruang DAS

Konsep “Green EquaTourism” untuk

penataan tepian sungai Kota Pontianak

(tugas Studio Arsitektur Kota, mahasiswa

Arsitektur Untan)

Page 32: Tata Ruang DAS

Konsep Permukiman Ramah Lingkungan Kel. Benua Melayu Laut

(tesis mahasiswa Program Magister Manajemen Infrastruktur UNTAN)

Page 33: Tata Ruang DAS

Related Documents