YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009
Page 2: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

02 EDISI 02/TAHUN 2009DARI REDAKSI

Pimpinan Redaksi:Mohammad Ihsan

Redaktur Pelaksana:Arman Saputra

Redaktur Eksekutif:Satria DharmaAhmad Rizali

Biro Jakarta:Habe Arifin

Biro Jawa Tengah:Mampuono

Sekretaris Redaksi:Istikhomah

Reporter:Hari Subagio,

M Basyir, Faisal, Catur W

Fotografer:Agus Yazid Setyabudi

Pimpinan Perusahaan:Satria Dharma

Marketing dan Pemasaran:Andy Yasin, Husain Yatmono

Diterbitkan oleh:Klub Guru Indonesia

Alamat Redaksi:Jl. Dharmawangsa 7/4

Surabaya 60286Telp/Fax. (031) 5025050

Website: www.klubguru.com

Email: [email protected]

EditorialEVOLUSI...

E-mail○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PERJALANAN dunia pendidikan di negeri ini tak kanpernah padam, karena masih banyak jiwa-jiwa mulia yangmemelihara keutamaan ilmu pengetahuan. Di tangan paraguru dan kita semua yang peduli terhadap nasibpendidikan tunas-tunas bangsa yang kian bermekaran diseluruh pencuru nusantara, terpelihara asa untuk bebasdari keterpurukan.

Banyak cerita pilu yang meranakan pendidikan diIndonesia, tetapi tidak sedikit pula kisah membanggakanbuah prestasi cendikiawan-cendikiawan bangsa yang terusbermunculan membawa ketenaran di kancah internasional.Di setiap olimpiade-olimpiade ilmu pengetahuan(Matematika, Fisika, maupun yang lainnya), anak-anakIndonesia senantiasa memborong penghargaan.

Di zaman yang sudah menggelobal, setiap catatanprestasi anak-anak didik kita kerap mencuri perhatiandunia. Bahkan sudah banyak dari mereka yang berprestasiitu harus rela meninggalkan negerinya, karena tiadakeberdayaan yang memfasilitasi kemahiran-kemahiranmereka. Namun kita masih harus terus bersyukur, karenaaliran darah keindonesian yang mengalir dalam diri anak-anak membanggakan tersebut, tetap bisa kita harap suatusaat akan kembali lagi ke pelukan bunda pertiwi, sekaligusmembangun negeri ini menjadi lebih tersohor dan dihargaibangsa-bangsa lainnya di dunia.

Kita sebagai guru juga turut berbangga ataskegemilangan anak-anak didik yang begitu luar biasa.Meskipun kita tak harus mengkaim bahwa itu semua jugaberkat bantuan kita, namun yakinlah bahwa mereka tak kanmelupakan sedikit yang pernah kita sampaikan ketikamereka belajar berhitung atau mengeja huruf menjadi kata.Jadi, pantaslah kalau kita bahagia atas keberhasilan anakdidik kita.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang kian maju dantelah mengantarkan anak didik kita berkemampuan luarbiasa, tentu harus segera kita sikapi secara bijak, yaitudengan lebih banyak menambah bekal pembelajaran. Dan,tak ada salahnya kita saling meminta dan berbagipengalaman mengajar menggunakan teknologi mutakhir.Cukup sedikit guru yang sudah memiliki bekal ICT danmempraktikkannya di depan kelas. Oleh sebab itu, kiranyamelalui komunitas yang kita bangun selama ini, Klub GuruIndonesia, kita bisa selalu berbagi antar guru satu denganguru lainnya. Di samping akan meningkatkan kualitaspembelajaran, juga dapat dirasakan oleh siswa yang tentumerasa nyaman dan menyenangkan dalam ruang kelas, lab,atau pun di mana pun mereka berada untuk belajar.

Melalui media seperti Tabloid KLUB GURU ini, kami punmencoba menggali potensi para guru yang berkemampuanlebih untuk berbagi pengalaman. Fasilitas jejaring lainseperti milis dan blog juga telah kami sediakan untuk paraguru berekspresi dalam memajukan pendidikan. Semua itubisa didapat di website www.klubguru.com dan [email protected].

Ya, inilah Tabloid Klub Guru edisi 02. Sengaja kami ubahnamanya dari tabloid EDUKASI --yang dulu pernah terbitsampai 3 edisi-- berevolusi menjadi Tabloid KLUB GURU iniagar lebih familier dan mudah mengingatnya. Silakan kirimartikel dan info pendidikan lainnya kepada kami. Kamidengan senang hati akan menampilkan karya-karya Anda.Tersedia bingkisan menarik bagi pengirim artikel atautulisan yang dimuat.

Salam hangat,Redaksi

Metode Evaluasi Sekolah

LIBURAN kemarin, sekolah kamimengadakan kegiatanevaluasi sekolah. Kegiatantersebut merupakan yang

kesekian kali yang kami lakukan tiaptahun yang dilakukan oleh para guru.Hanya saja pada tahun ini cara/metodeevaluasi sekolah lain dari biasanya.Alhamdulillah acara evaluasi berjalandengan lancar. Dalam kesempatan inisaya hanya ingin share kepada rekan-rekan guru dan saya berharap adahikmahnya dan mohon masukannyakepada kami semoga kami lebih baik.

Prinsip evaluasi ini adalah: Untukguru dari guru oleh guru. Teknikevaluasi yang kami gunakan miriplembar angket tetapi bersifat terbukadan tidak ditulis nama guru/penulisyang bersangkutan. Jadi, setiap gurubebas mengisi apa saja di lembartersebut dalam bentuk kritik/usul/saran/solusi yang ditawarkan denganmengevaluasi lima point unsur sekolahdan harapan-harapannya antara lain:kinerja kepala sekolah, kurikulum,kesiswaan, sarana dan prasarana, gurudan tata usaha, harapan, harapan guruke depan untuk sekolah.

Teknik ini ternyata sangat efektifdilakukan di sekolah kami, ini terbuktidari banyaknya angket yang masuk kesekolah dan berisi hal-hal masukanyang mengarah pada perbaikan

sekolah kami ke depan. Hanya sajapada evaluasi ini dituntut kepada paraguru yang mendapatkan kritik/masukan harus bersifat legowo/ikhlasdalam menerima kritik. Di sekolah kamikemarin, ada evaluasi yang ditulis olehseorang guru yang mengkritik salahseorang guru dalam hal kedisiplinan.Sebenarnya angket tersebut tidakmenyebut nama seorang guru. Tetapiyang merasa terkritik kemudian marah-marah dan menangis histeris sertamengancam mau mengundurkan diri.

Kepala Sekolah pun tak luput darikritikan pedas. Lha, mumpungkesempatan bagi para guru untukmencurahkan isi hatinya. Tetapi inisemua kami lakukan untuk kebaikanbersama. Bukan untuk saling menghinadan mencaci.

Semoga pengalaman ini bisadiambil hikmahnya dan bermanfaatbagi rekan-rekan guru.

Yusuf Mansur, Solo, Jawa Tengah<[email protected]>

BSE Tidak EfektifBanyaknya judul buku BSE pada

setiap kelas dari setiap jenismatapelajaran memang merupakanupaya tersendiri dalam memberikanapresiasi terhadap para penulis buku

pelajaran, serta menciptakankompetensi muatan yang variatif.Namun demikian, tujuan Diknasmembeli sebegitu banyak judul bukupada setiap mata pelajaran berdampakkurang baik terhadap orang tua siswa.

Mengapa saya mengatakandemikian? Karena saya mengalamikesulitan mencari salah satu judulbuku karangan A yang diterbitkan olehpenerbit AB yang digunakan oleh guruanak saya di sekolah. Padahal dipasaran justru penerbit CD yangmendominasi pasar, tetapi denganpengarang lain.

Sebenarnya di sekolah anak sayasendiri, buku tersebut dipinjamisekolah, hanya saja anak saya termasukyang tidak kebagian, karena alokasiBOS yang diberikan ke sekolah hanyamampu membeli buku sesuai danayang masuk.

Jadi, saya berharap, mulaimendatang Diknas meninjau kembalisaat harus membeli begitu banyakjudul buku, sementara hanya sebiankecil yang dimanfaatkan olehmasyarakat. Dengan begitu, orang tuaseperti kami juga tidak dibingungkan,sekaligus pemerintah juga bisaberhermat dalam anggaranpendidikan.

Julaikah, Surabaya<[email protected]>

Redaksi menerima kirimanartikel yang berkaitan dengan

pendidikan dan visi tabloidKlub Guru Indonesia.

Naskah maksimal 7300 karakterdan disimpan dalam bentuk

file word/rtf. File dikirim ke redaksivia email: [email protected]

Sertakan foto dan biodataserta alamat yang lengkap.

Page 3: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

03 EDISI 02/TAHUN 2009LAPORAN KHUSUS

ERUBAHAN menuju kemajuan yangdialami oleh suatu bangsa amatditentukan oleh kualitaspendidikannya. Kita bisa mengambil

contoh mudah dari apa yang dialami bangsaJepang ketika mereka bangkit dariketerpurukan akibat perang dunia II. Jepangkini bisa kembali menjadi raksasa Industri yangsangat diperhitungkan oleh dunia karenakeberhasilan pemerintahnya dalam mengelolapendidikan. Pendidikan berkualitas dengansokongan dana yang memadai telahmenjadikan Jepang sebagaimana kita lihatdewasa ini.

Walaupun terlambat, kesadaran akanpentingnya mengedepankan pengelolaanpendidikan yang berkualitas sebagaimana diJepang kini juga sudah mulai bisa kita rasakandi sini (Indonesia, red). Selain melakukanpembaharuan dan perombakan kurikulumsecara kontinyu, pemerintah juga sudahmengupayakan pemenuhan anggaranpendidikan sebesar 20% dari total RAPBNsesuai amanat UUD 1945. Seiring dengan upayatersebut, DPR RI juga sudah mengesahkan RUUnomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.Undang-undang ini di antaranya mengaturbagaimana sertifikasi guru dan dosenprofesional dilaksanakan. Terlepas dari pro dankontra yang terjadi di lapangan, ide besar daridisyahkannya RUU tersebut adalah pendidikandi Indonesia akan mengalami lonjakan kualitasjika para guru dan dosennya sejahtera,kompeten, dan profesional.

Menurut penulis yang juga sebagai gurudan ketua komunitas Klub Guru Indonesia JawaTengah, untuk menjadi seorang guruprofesional yang diperlukan tidak cukup hanyaselembar kertas bukti lolos sertifikasi. Tidakcukup juga hanya dengan setumpuk kertasportofolio bukti mengikuti seminar, pelatihanatau kejuaraan ini dan itu. Guru adalah

narasumber, manakala dia harus berhadapandengan siswa atau masyarakat yangmembutuhkan ilmu yang sesuai dengan corecompetency (bidang)-nya maka seorang guruprofesional haruslah bisa terandalkan (reliable).Hal tersebut juga disebutkan di dalam UU No.14 tahun 2005 pasal 8 dan 10 ayat 1.

SEMBILAN KRITERIAGURU PROFESIONAL

Apa dan bagaimana menjadi guruprofesional yang memenuhi tuntutan zaman?Agar guru menjadi profesional yang sesuaidengan era global dan digital ini hendaknya iakurang lebih memiliki Sembilan Kriteria GuruProfesional sebagai berikut:1. Mahir pada core competency-nya,2. Mengerti dan memahami kurikulum

beserta aplikasi dan pengembangannya,3. Menguasai pedagogik secara teoritis dan

praktis beserta pengembangannya,4. Menjadi pendengar yang baik dan

emphatic,5. Menguasai public speaking, terampil

memotivasi dan menginspirasi,6. Menjadi pembaca yang efektif dan broad

minded,7. Biasa melakukan research dan penulisan,8. Bisa mengaplikasikan ICT based learning,9. Menguasai bahasa internasional.

Guru profesional adalah ujung tombakpeningkatan kualitas pendidikan, olehkarenanya usaha-usaha pemerintah dimaksudtentu saja tidak akan berjalan normal jika gurusebagai komponen terpenting dari pendidikanitu sendiri tidak mendukung sepenuhnyakebijakan peningkatan kualitas pendidikanyang sudah digulirkan. Sebagai contoh,pemerintah sudah sejak jauh hari telahmengisyaratkan akan pentingnya migrasi dariguru konvensional menjadi guru yang realprofesional, tetapi yang terlihat di lapangan,para guru cenderung "adem-ayem" saja. Initentu sangat memprihatinkan. Guru perlu lebihdimotivasi lagi agar berubah menjadiprofesional dan berkompeten seiring dengaperubahan zaman di dunia yang kini sudahmenjadi datar (flat) ini. Sebab guru adalah agenperubahan. Mau dibawa kemana negeri ini jikaagen perubahannya saja cenderung stagnandan cukup berpuas diri dengan embel-embelprofesional karena sudah memiliki selembarkertas tanda lolos sertifikasi.

Keprihatinan inilah yang menjadikanpenulis bergabung dengan Klub GuruIndonesia dan akhirnya bersama-sama paraguru di Jawa Tengah serta didukung olehberbagai pihak yang peduli berhasil me-launching Klub Guru Indonesia Wilayah JawaTengah pada 7 Pebruari 2009, di kampusUniversitas Dian Nuswantoro Semarang.Launching tersebut disertai dengan sebuah

seminar internasional yang memanfaatkanvideo conference ke Inggris dan Kanada.Perbedaan waktu 7 dan 11 jam tidak terlalumenjadi masalah manakala ICT dimanfaatkansecara optimal pada kegiatan tersebut. Eventersebut cukup membuka mata para guru danmenginspirasi mereka bahwa penggunaan ICTsudah sedemikain besar pengaruhnya padakemajuan pendidikan. Tidak berlebihan kiranyajika melalui organisasi KGI yang memiliki misimeningkatkan kompetensi dan profesionalitasguru ini para guru berharap akan terjadimigrasi besar-besaran dari guru konvensionalmenjadi guru profesional. Melalui komunitasyang mengusung slogan "Sharing and GrowingTogether" inilah para guru akan berbagi dantumbuh bersama untuk menjadi lebihberkompeten dan profesional.

PROGRAM SAGUSALADalam tahun 2009 ini KGI Jateng lebih

memprioritaskan kegiatan pada peningkatanpenguasaan ICT bagi para guru. Selain untukmendukung program pemerintah dalammempercepat ICT-literate di Indonesia,kegiatan-kegiatan tersebut juga sesuai denganjalannya roda organisasi yang banyak di-support oleh penggunaan ICT. Penyebaraninformasi dan komunikasi antara sesamaanggota KGI lebih bertumpu pada penggunaanmedia internet daripada melalui media yanglain. Di samping itu, KGI Jateng menyadaribahwa untuk menjadi seorang guru yangprofesional diperlukan penguasaan ICT yangmemadai. Masyarakat juga tampaknya sudahsepakat bahwa hal tersebut sudah menjadituntutan zaman yang serba berbasiskanteknologi dan informasi ini. Jadi tidak salahkiranya jika KGI Jateng bertekad untuk ikutberperan serta mempercepat transformasi ICTkepada para guru di Jateng.

Tekad ini sejalan dengan langkah yangditempuh oleh KGI pusat yang telahmenggulirkan program SAGUSALA (Satu GuruSatu Laptop). Program ini digulirkan untukmemberikan layanan penjualan laptop denganharga lebih murah dengan akses internet,konten dan pelatihan yang dipersiapkan khususuntuk menjadi bekal bagi guru yangprofesional. Program tersebut merupakan hasilkolaborasi antara KGI dengan Intel, HP, Zyrex,Axioo, Ion, Asus, Acer, Bamboo Media, PesonaEdu, Telkom dan lain-lain. Sebagai dukungan KGIJateng pada program SAGUSALA maka padatanggal 1- 2 lalu, KGI Jateng telahmenyelenggarakan Seminar dan PameranSAGUSALA yang bertema THE WORLD IS MYCLASS. Pembicaranya adalah Prof. Dr. EkoIndrajid, Dr. Ir. Edy Noersasongko, M.Kom, M.Ihsan, S.Pd. , James Tomasouw, M.Kom., danMampuono, S.Pd. Informasi selengkapnya dapatdilihat pada www.jatengklubguru.com. (*)

Penguasaan ICT: Bekal GuruProfesional Menghadapi Era Digital

P

Pelatihan Matematika KreatifKGI Sukabumi-LPP Salman ITB

KLUB Guru Indonesia (KGI) CabangSukabumi (13/5) bekerjasama dengan LPPSalman ITB dan SMPN 1 Cikakakmelaksanakan "Pelatihan MatematikaKreataif" untuk guru-guru SD/MI diSukabumi, dengan narasumber tim MTKKreatif Salman ITB.

Kegiatan tersebut diikuti sekitar150peserta, bertempat di Aula SMPN 1Cikakak Palabuah Ratu, Sukabumi. Dalamacara tersebut, Ketua KGI Sukabumi,Jasman Syah hadir memberikan sambutandan memaparkan program antara laintentang SUS, PUS, BUS, dan beberapakegiatan Klub Guru lainnya. Turut hadirWakil Ketua KGI Sukabumi, sekaligus ketuapanitia, Endang Muhtadin.

Acara tersebut mendapat responspositif dari berbagai kalangan, khususnyapara guru, yang saat itu secara spontanitaslangsung bergabung dengan mendaftarsebagai anggota KGI, dan menginginkanpelatihan seperti itu terusdiselenggarakan untuk menambahpengetahuan para guru. (*)

KILAS INFO

Indonesia TelahMelaksanakan EfSD

PENDIDIKAN untuk PengembanganBerkelanjutan (EfSD-Education forSustainable Development) telah berjalanlama di Indonesia.

Namun mengenai definisi istilahtersebut belum terdapat kesepakatanbersama. "EfSD ternyata konsep baru tapikita sudah melaksanakannya," kata Dr.Bambang Indriyanto, Sekretaris DirektoratJenderal Manajemen Pendidikan Dasardan Menengah Departemen PendidikanNasional (21/8). Ia berbicara dalam rapatpembahasan tentang EfSD di Ruang SidangLantai 5 Gedung E, Kompleks Depdiknas,Senayan, Jakarta. Rapat dihadiri stafdirektorat di lingkungan DitjenMandikdasmen.

Ide ihwal EfSD berangkat dari kondisidunia kontemporer yang menghadapipersoalan makin kompleks dan mengarahpada situasi chaos. Hal demikian terlihat darimakin meningkatnya pertumbuhanpopulasi dunia melebihi kapasitasproduktivitas natural bumi. Makin cepatnyaperkembangan komunikasi dan transportasimelahirkan sejumlah masalah besar seputarglobalisasi, perdagangan, lingkungan,pembangunan, dan kemiskinan. Makadiperlukan sebuah gagasan konstruktifuntuk menyeimbangkan kembali dua kutubtersebut.

Adalah Prof. Dr. Hans J. A. Van Ginkel,Mantan Rektor United Nations (UN)University dan Staf Ahli Sekjen UN yangkali pertama mencetuskan ide tentangEfSD. Selama lebih dari 35 tahun laporan-laporan yang masuk ke badan duniaPerserikatan Bangsa-Bangsa diolah dandirumuskan menjadi sebuah kebijakan.

Pendidikan dipandang menjadi saranaefektif dalam upaya mensosialisasikan EfSD.Sebab ia merupakan instrumen kuat untukmelakukan komunikasi, memberikaninformasi, penyadaran, pembelajaran, dandapat untuk memobilisasi massa/komunitas, serta menggerakkan bangsa kearah kehidupan masa depan yangberkembang secara lebih berkelanjutan.Pendeknya, konsep ini akan masuk dalampembelajaran di berbagai jenjangpendidikan, baik formal, informal, maupunnonformal.

"EfSD mencakup konservasi danpreservasi tentang lingkungan danhubungan sosial antarmanusia dankeberlangsungan manusia," ujar BambangIndriyanto. "Pendidikan mendidik manusiauntuk menjadi manusia yang bertanggungjawab terhadap dirinya danlingkungannya."

Dalam sebuah makalah, Prof. Dr. RetnoS. Sudibyo, M.Sc.,Apt., Wakil Rektor SeniorBidang Pendidikan, Penelitian, danPengabdian kepada Masyarakat UniversitasGadjah Mada, menyebutkan fungsi danmanfat EfSD. Pertama, terbangun kapasitaskomunitas/bangsa yang mampumembangun, mengembangkan, danmengimplementasikan rencana kegiatanyang mengarah kepada sustainabledevelopment, yaitu kegiatan yangmendukung pertumbuhan ekonomi secaraberkelanjutan denganmempertimbangkan ekosistem.

Kedua, mendidik manusia agar sadartentang individual responsibility yangharus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapatmenentukan pilihan/keputusan yangbertanggung jawab, dan mampumengartikulasikan semua itu dalamtindakan nyata.

Ketiga, menumbuhkan komitmenuntuk berkontribusi dalam mewujudkankehidupan yang lebih baik, dunia yanglebih aman dan nyaman, baik sekarangmaupun di masa mendatang. (*)

Oleh: MAMPUONO S.PD

(Ketua KGI Jawa Tengah)

Page 4: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

04 EDISI 02/TAHUN 2009LAPORAN KHUSUS

KILAS INFO

Waduh...PuluhanSiswa di Bengkulu

Tak Lulus UjianKesetaraan

BELUM Puluhan siswa Sekolah Dasar(SD) di Provinsi Bengkulu kembalidinyatakan tidak lulus mengikuti ujiankesetaraan paket-A setelah sebelumnyatidak lulus Ujian Akhir Sekolah BerstandarNasional (UASBN).

"Dari 279 peserta pada UN kesetaraanPaket A, sebanyak 69 siswa dinyatakantidak lulus dan harus mengikuti ujiankesetaraan kembali pada ujian gelombangkedua mendatang," kata Kepala DinasPendidikan (Disdik) Provinsi Bengkulu,Supardi, (27/8).

Menurut Supardi yang didampingiketua pelaksanaan UN kesetaraan, Azhar,persentase kelulusan ujian paket-A tahunini lebih baik dibandingkan dengan tahun2008. Walaupun tidak memberikan angkapasti, persentase kelulusan ujian paket-Asebesar 75,26 persen dari sekitar 279peserta ujian paket-A itu sudah cukupmenggembirakan.

Berdasarkan data Diknas ProvinsiBengkulu, dari seluruh murid SD gagalUASBN yang mengikuti ujian kesetaraanpaket-A di sepuluh kabupaten/Kota diProvinsi Bengkulu, peserta dari KabupatenBengkulu Selatan dan Kaur dinyatakanlulus seratus persen.

Sementara itu, tingkat kelulusanterendah terjadi di Kabupaten Selumadengan 33,3 persen dari sembilan peserta,kemudian disusul Kabupaten Lebong 44,4persen dari 18 peserta, Kota Bengkulu,61,53 persen dari 26 peserta, KabupatenMukomuko 62,29 persen dari 61 peserta,Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng)66,6 persen dari 18 peserta. (edukasi)

Oleh: ARYA SANJAYA(Intel Indonesia Corporation)

ALAM tulisan terdahulu (lihat “Gurusebagai Motor Revolusi Informasi”,Tabloid Klub Guru Indonesia, Edisi01), telah dikemukakan pentingnya

penguasaan Teknologi sebagai salah satukompetensi dasar yang harus dimiliki oleh insanabad ke-21, untuk berkehidupan, melakukanpekerjaan, dan bersosialisasi, dengan layak, diera informasi ini. Tulisan ini bermaksud untukmengupas Teknologi sebagai alat Pembelajaran,terutama oleh para Guru yang berniatmelakukan transformasi pendidikan.

Dalam menuju pembelajaran yang berbasisdan memanfaatkan teknologi informasi dankomunikasi; atau kita kenal dengan istilah yanglebih popular dengan e-pembelajaran, e-learning, atau e-education; perlu dipersiapkaninfrastruktur dan komponen pendukungnya. e-learning sebenarnya adalah gabungan dariunsur-unsur berikut ini:

Teknologi, mencakup perangkat keras,perangkat lunak, dan pendukungnya. Sebagaicontoh piranti Teknologi adalah komputer(PC desktop atau laptop), PC servers,handphone, PDA, dll. Peralatan pendukungmisalnya jaringan komputer (LAN ataunirkabel).Konektivitas: merupakan hal yang mutlakuntuk tersambung ke internet sebagai pusatkomunikasi dan sumber daya pembelajaran,juga untuk melakukan lalu lintaspembelajaran melalui e-learning. Jugatermasuk membangun akses ke konektivitas,misalnya website dan portal pendidikan,blog sebagai sarana komunikasi, email danmailing list.Pengembangan kompetensi danprofesionalitas Pendidik: adalahpengembangan kemampuan guru sebagaifasilitator pembelajaran dalam paradigmstudent-centered learning (pembelajaranberpusat pada Siswa), yang merupakanprinsip dasar dari e-learning.Metoda Pembelajaran yang diperbaiki:meliputi beberapa pendekatan yangbertujuan meningkatkan kemampuan abad-ke 21, misalnya Student-centric learning,project-based learning, group collaboration,goal of developing higher-order thinkingskills.

· Kurikulum Digital: termasuk pengembangankonten-konten Pembelajaran digital.Mencipatakan konten digital tidak berartimendapatkan kurikulum digital, karenakurikulum digital merupakan pendekatanpengajaran dan pembelajaran dengan

asumsi utama melibatkan danmemanfaatkan Teknologi dan konektivitas.Dalam kurikulum digital, rencanaPembelajaran, popular dengan nama RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) akanberbeda dari segi rencana belajar, sumberdaya, dan isi sumber belajar (misalnyamemanfaatkan multimedia, CD-ROM,internet, dan bahan belajar elektronik, bukanberbasis kertas/buku fisik).

Dari poin-point tersebut di atas, dapatdisimpulkan, e-Learning yang lengkap tidakhanya mewujudkan, misalnya website sekolah,program kepemilikan komputer untuk guru dansiswa, tapi juga harus mewujudkan kesemuaaspek di atas.

Dalam aspek teknologi, konsep yang perludikembangkan adalah “Teknologi untuk Belajar”,dan bukan Belajar Teknologi. Jika merujuk padaKurikulum TIK 2004 tentang Visi Mata PelajaranTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalahagar siswa dapat menggunakan perangkatTeknologi Informasi dan Komunikasi secaratepat dan optimal untuk mendapatkan danmemproses informasi dalam kegiatan belajar,bekerja, dan aktivitas lainnya sehingga siswamampu berkreasi, mengembangkan sikapinisiatif, mengembangkan kemampuaneksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasidengan perkembangan yang baru. Berdasarkanvisi kurikulum TIK adalah untuk menciptakansiswa yang mampu mengatur diri dalambelajarnya (self and student centered learning).Jadi, sangat jelas bahwa Teknologi adalah alatbelajar, dan bukan tujuan belajar itu sendiri(misalnya mempelajari cara kerja komputer).

Peran Guru dalam konsep Teknologi untukBelajar ini, adalah sebagai fasilitator mediapembelajaran, terutama mempersiapkankonten-konten belajar. Guru tidak boleh lagiberperan sebagai pengajar komputer, namunsebagai fasilitator TIK dengan mengajarkan TIKsebagai alat bantu belajar. Guru harus bisamenemukan cara sehingga belajar denganmemanfaatkan teknologi adalah sebagai prosesbelajar mengajar yang efektif danmenyenangkan. Dengan demikian, prosespembelajaran mendapatkan manfaat bahwaSiswa bisa menggunakan perangkat teknologiinformasi dan komunikasi untuk mencari,mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukarinformasi secara kreatif namun bertanggungjawab. Siswa juga bisa belajar bagaimanamenggunakan teknologi informasi dankomunikasi agar dengan cepat mendapatkanide dan pengalaman dari berbagai kalanganmasyarakat, komunitas, dan budaya.Penambahan kemampuan karena penggunaanteknologi informasi dan komunikasi akan

mengembangkan sikap inisiatif dankemampuan belajar mandiri, sehingga siswadapat memutuskan dan mempertimbangkansendiri kapan dan dimana penggunaanteknologi informasi dan komunikasi secaratepat dan optimal, termasuk apa implikasinyasaat ini dan pada masa yang akan datang.

PENTINGNYA KONTEN BELAJARKonten atau aplikasi Pembelajaran

merupakan salah satu aspek untuk membentukproses belajar mengajar yang menyenangkan.Bukankah jika kita mendapatkan sebuah bukuatau artikel yang isinya menarik, denganantusias kita akan berulang-ulang membaca danmenelaah isinya. Konsep yang sama perludiberlakukan dalam membuat konten belajar.Perlu ditegaskan, membuat konten belajarbukan berarti harus membuatnya dalam aplikasiyang canggih dan rumit, yang memerlukanketrampilan khusus untuk membuatnya. Tapi,membuat konten yang menarik dengan aplikasisederhana (misalnya menggunakan aplikasipresentasi) juga akan memenuhi kaidah ini.

Teknologi akan membantu membuatsebuah konten belajar lebih kaya dengankemampuan multimedia dan replikasi.Beberapa keistimewaan multimedia yang tidakdimiliki oleh media lain, di antaranya:menyediakan proses interaktif dan memberikankemudahan umpan balik, memberikankebebasan kepada siswa dalam menentukantopik mana yang hendak dipelajari terlebihdahulu, dan memberikan kemudahan kontrolyang sistematis dalam proses belajar. Teknologijuga sangat membantu untuk melakukanreplikasi yang murah dan cepat, bisa Andabayangkan betapa cepatnya sebuah kontenbelajar dalam bentuk file presentasi, misalnya,disebarluaskan melalui media internet keribuan pembacanya, dibandingkan jika kontentersebut dicetak dan dibagikan?

Teknologi untuk membantu guru untukmembuat konten belajar sangat beragamditemui sekarang ini. Apalagi dengankemudahan guru untuk mendapatkanperangkat komputer dan aplikasi pendukungpembuat konten belajar, misalnya dalamprogram Satu Guru Satu Laptop (Sagusala).Kemampuan komputer mutakhir yangdidukung oleh prosesor Intel® generasi terbaru,mampu membantu guru untuk membuatkonten belajar dengan multimedia yang lebihkaya (dengan video, suara, narasi, dan yanglainnya), dengan hasil yang lebih cepatdibandingkan dengan generasi komputersebelumnya. Siswa yang menggunakanperangkat komputer terjangkau yangterhubung dengan internet, misalnya yangberbasis pada prosesor Intel® Atom™ akanmenjalankan aplikasi konten Belajar yangdikembangkan dan didistribusikan melaluiinternet, dengan demikian tujuan replikasikonten belajar akan tercapai dan konsepPembelajaran e-learning yang berpusat padasiswa sebagai subyek pembelajar akanterpenuhi, dengan konten belajar ciptaan gurumenjadi salah satu sumber belajar.

Apakah Guru memerlukan kompetensiuntuk membangun konten belajar? Jawabannyaadalah wajib! Seorang Guru diwajibkan untukmemberikan manfaat baik untuk Siswa yangdiajarkannya, maupun terhadap pengembanganprofesionalitas dirinya sebagai tanggung jawandan konsekuensi seseorang yang menjalaniprofesi guru. Layaknya seorang sarjanakedokteran yang menjalani profesi dokteruntuk mengetahui teknik pengobatan mutakhir,mengoperasikan perangkat kedokteran terbaru.Seorang Guru tidak boleh berhenti dalamberkreasi, menciptakan suasana belajar yangmenyenangkan, dan membuat konten belajardengan bantuan Teknologi, adalah salah satucaranya.

Teknologi untuk Belajar,Bukan Belajar Teknologi

(tulisan kedua dari “Guru Sebagai Motor Revolusi Informasi”)

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

D

Penulis adalah Business DevelopmentManager/World Ahead Program Manager

Intel Indonesia Corporation.Website Intel untuk Pendidikan di

Indonesia: www.intel.com/education/id

TANPA revolusi dunia pendidikan,pembangunan manusia Indonesia yang adildan beradab menuju kehancuran. Demikianhal itu terungkap dalam Diskusi MejaBundar bertopik "Pangan, Pendidikan, danPenegakan Hukum" yang diselenggarakanAsosiasi Profesor Indonesia, (27/8).

Guru besar Universitas PendidikanIndonesia, Prof Mohammad Surya, selakupembicara, mengatakan bahwa perluperubahan cara pandang terhadappendidikan.

"Pendidikan yang cenderungintelektual-elitis perlu bergeser menjadipopulis-egalitarian. Pendidikan yangdipandang komoditas harus berubahmenjadi pelayanan publik. Modelbirokratisasi pendidikan perlu berubahmenjadi pemberdayaan," ujarnya.

Konsekuensinya adalah pemerintahdituntut mempunyai komitmen kuat yangdibuktikan antara lain melalui anggaran.

Sementara itu, pengamat pendidikanDarmaningtyas mengatakan, perlu revolusicara berpikir tentang pendidikan."Pendidikan kelautan, pertanian, kehutanan,dan perkebunan seharusnya mendapatperhatian serius. Ironis kalau Indonesiaharus mengimpor beras," ujarnya.

Direktur Jenderal Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional Fasli Jalalmengatakan, dalam kebijakan pendidikan,pemerintah berpegang pada Undang-Undang Dasar 1945. Sejauh ini aksesterhadap pendidikan dasar dinilai sudahmemadai.

"Permasalahan masih terjadi padakelompok khusus, seperti anak jalanan,daerah terpencil, dan anak dengan masalahsosial yang persentasenya sekitar 4 persen,"ujarnya. Tantangan terbesar ialahpeningkatan mutu pendidikan. Hal ituterutama penyediaan tenaga guruberkualitas dan profesional. Persoalan lainadalah angka partisipasi di sekolahmenengah dan pendidikan tinggi yangmasih rendah. (edukasi)

Tanpa RevolusiPendidikan, Indonesia

Bisa Terpuruk

Arya Sanjaya

Page 5: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

Kata Mereka

05 EDISI 02/TAHUN 2009LAPORAN KHUSUS

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

KATA pertama saya, alhmadulillah. Di tengah banyaknyapertanyaan guru tentang konteks fasilitas ini dan itu, Klub Gurubisa mengolaborasikan banyak pihak sehingga munculprogram ini. Artinya, dari sisi kemudahan kita melihat sebuahperangkat laptop yang telah dilengkapi konten pembelajaransehingga tepat bila dimiliki oleh guru sebagai sumber belajar.Dengan laptop seperti ini guru bisa memberikan yang terbaiksebagaimana kapasitasnya sebagai pengajar.

Menurut saya, setelah Sagusala ini mestinya ditindaklanjutidengan memperhatikan konten yang tidak boleh terlambatsatu jengkal pun dari program Sagusala ini. Jadi, tepat sekali bila selama ini sudahdilaksanakan pelatihan pengenal internet untuk pembelajaran dan sejenisnya.Sehingga begitu guru membeli laptop, mereka lansung bisa beraksi untukpembelajaran yang lebih baik.

Program Sagusala ini sangat bagus. Namun akan lebih baik lagi bila terusdisinergikan dengan berbagai pihak, khususnya dengan yang menunjang kiandikembangkannya program ini sehingga guru-guru bisa merasakan benarmanfaatnya.(*)

PROGRAM Satu GuruSatu Laptop (Saguala) yangdigulirkan Klub GuruIndonesia, yang pre-launching-nya diresmikanoleh Kepala DinasPendidikan Jawa Timur, 16-17 Mei lalu langsungmendapat sambutan luarbiasa.

Salah satu guru, ErniCaturwati, S.Pd, yang padakesempatan itu sebagai pembeli laptoppertama mengaku sangat gembiramengikuti program Sagusala. Pasalnya, disamping bisa membeli laptop lengkapdengan aplikasi pembelajaran didalamnya sesuai budget dan selera, ibudua anak itu pun pulang sekaligusmembawa tambahan ilmupengoperisionalan komputer yang amatdia butuhkan, yang sebelumnya takpernah dikuasainya.

Berikut bincang-bincang TabloidKlub Guru dengan pengajar di TK MekarSurabaya, usai acara Sagusala FairSurabaya beberapa waktu lalu.

Ibu tahu ada program Sagusaladari mana?

Saya mengetahui dan mengikutiprogram ini dari sebuah iklan. Kemudiansaya hadir ke sini (gedung Telkom DivreV Jawa Timur, Jl. Ketintang Surabaya, red)untuk membeli laptop ini.

Setelah punya laptop, aparencana Ibu selanjutnya?

Ini saya mencoba latihan supayanantinya ada peningkatan. Karenaselama ini kan saya mengajar di TK, jadidengan memiliki kemampuan lebihdalam mengoperasionalkan komputerini, harapan saya bisa mengajar dijenjang yang lebih tinggi, misalnya diSMP.

Kebetulan juga saat mendaftar di S2kemarin, saya juga diharapkan memilikilaptop sendiri. Karena menurutinformasi, ketika di S2 saya harus bisapresentasi dan membuat buku.

Mengapa Ibu kok memilihmembeli laptop dalam programSagusala ini? Bukankah bisa jugadibeli di toko komputer atau tempatlainnya?

Ya, saya turut dalam programSagusala karena tujuan saya bisamendapatkan pelatihan ITC. Karenamenurut Pak James (James F Tomasow,Project Manager Sagusala, Red), laptopini di dalamnya sudah terinstal programpembelajaran, sehingga dapat langsungdimanfaatkan untuk mengajar.

Sejak kapan Ibu mempunyai cita-cita memiliki laptop sendiri?

Sebenarnya tak pernah terpikirkan.Tapi, alhamdilillah ternyata saya sekarangmemiliki laptop sendiri. Ini tadi uangnyajuga saya dapat dari menguras tabungandan ditambah pinjaman. Hehehe...

Apa Ibu sebelumnya sudah bisamengoperasionalkan laptop danprogram di dalamnya?

Belum. Makanya, saya pagi-pagisekali rela datang ke acara Sagusala Fairini, agar dapat membeli laptop sekaligusminta diajari bagaimana caramenggunakannya. Dulu sih pernahkursus, tapi kan masih pakai program WS

dan LOTUS. Lha, sekarang kansudah zamannya Office.

Nah, setelah beberapajam tadi ikut acaraSagusala dan telahmembeli laptop, apasekarang sudah bisamenggunakannya?

Sudah. Ini tadi dibimbingoleh Pak Yasin (ketua panitiaSagusala, Red) dan sekarang

sudah bisa membuat tabel pakai Office.Saya sudah mencoba membuat laporanmenggunakan laptop. Selanjutnya, nantikalau ada pelatihan Blog dan Internetsaya akan mengikuti dalam programsusulan saja.

Sudah berapa tahun ibumengajar?

Sebelas tahun lebih.

Selain mengajar, apakah Ibu jugaada pekerjaan lain sebagai sumberpemasukan?

Tidak ada. Pagi saya mengajar di TK,sorenya saya ngelesi (mengajar privatSD).

Apakah profesi mengajar inisudah sesuai dengan pendidikanyang Ibu peroleh selama ini?

Tentu dong. Saya lulusan 2003Jurusan Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia Unipa/IKIP PGRI Surabaya.Sebelumnya saya D2 PGTK denganharapan bisa mengikuti pengangkatanguru kontrak atau PNS, ternyata tidakbisa lolos, karena lulusan PGTK swasta'tidak diakui'. Kebanyakan yang diterimaitu dari Unesa (negeri, Red). Kalaupunbisa diangkat biasanya diutamakan yangdari SPG Negeri. Dan sekarang saya sudahmulai kuliah S2 di TeknologiPembelajaran. Harapan saya sih, setelahlulus S2 nanti bisa mengajar di jenjangyang lebih tinggi lagi, misalnya menjadidosen.

Sebagai guru yang telah mengajarsekian puluh tahun dan masih menjadiguru honorer, apa nih harapan Ibukepada pemerintah sekarang?

Saya berharap pemerintah lebihmemperhatikan lagi kesejahteraan guru.Karena kebanyakan guru TK seperti sayaini gak katut (tidak lolos, Red) dalamsertifikasi kemarin.

Kenapa tak bisa lolos programsertifikasi?

Karena katanya saya harus meng-upgrade NUPTK. Karena saya dulu kan D2.Kemudian ketika menggunakan ijasah S1eh ternyata dibilang NUPTK-nyaberubah. Padahal saya sudahmempersiapkan semuanya pakai mesinketik manual dan harus rela begadangtiap malam, ternyata gagal.

Apakah Ibu merasa dipersulitatau bagaimana dalam pengalamanmengurus sertifikasi ini?

Ya... mungkin belum rezeki sajalah.Jadi dengan adanya laptop baru ini nanti,saya bisa mendokumentasikan segalakeperluan sertifikasi berikutnya tak lagimanual, sehingga mungkin bisa lebihefektif.

Baik Ibu, terima kasih ataswaktunya. Semoga sukses selalu.

Amin...

Penasaran PerkembanganTeknologi Intel

Tanya:Terima kasih atas Klinik Teknologi ini, semoga

membantu para Guru jadi melek IT! Pertanyaansaya sebenarnya perkembangan komputer Intel itusudah sampai dimana ya? Terima kasih

(Tauhid, Guru SMAN 13 Surabaya)

Jawaban:Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih

kepada Ibu Guru di Madiun, semoga informasi yangada di sini bisa memberikan pengetahuan baru.Teknologi yang dikembangkan oleh Intel Corpora-tion pada mikroprosesor Intel yang digunakandalam sebagian besar komputer di dunia ini sudahsampai pada Teknologi Teknologi nano dengankerapatan 45 nm. Ini berarti kira-kira ukurantransistor dalam prosesor terakhir buatan Inteladalah 45 nanometer atau 45 x 10-9 mm, ataudalam prosesor terbaru Intel, misalnya dalamprosesor Intel® Atom®, di dalam prosesorberukuran 26mm2 (2,2 x 2,2 cm2) terdapat lebihdari 47 juta transistor. Teknologi lain yangdikembangkan adalah penggunaan listrik yanglebih hemat, hingga mencapai 20 persen dariTeknologi sebelumnya.

Berikut ini adalah gambaran perkembanganTeknologi Prosesor Intel:

Tips dan Trik MemilihKomputer untuk

Pembelajaran

Tanya:Saya tertarik untuk mengetahui bagaimana

caranya memilih komputer untuk dipakai dalampendidikan, baik untuk guru, siswa atau sekolah.Terima kasih

(M. Faruq, Pengajar di MTs Melirang Gresik)

Jawab:Terima kasih atas pertanyaan Bapak. Memang di

pasaran saat ini banyak sekali merek dan jeniskomputer yang ditawarkan, dan karena pilihan yangbanyak terkadang membuat orang menjadibingung menentukannya. Semoga panduan singkatini membantu:1. Pilihlah komputer dengan prosesor yang

berkualitas dan memiliki garansi resmi. Hati-hati dengan penawaran komputer denganprosesor generasi lama seperti Pentium®4karena umumnya komputer tersebut tidakmemiliki garansi resmi dari distributor karenasudah tidak diproduksi lagi oleh Intel®.

2. Pilih jenis komputer yang sesuai dengankebutuhan aplikasi dan budget. Untukkebutuhan pembelajaran siswa, terutama dalamhal pengenalan TIK, komputer jenis 'nettop'meru-pakan pilihan yang sesuai karenaharganya terjangkau dan memiliki kemampuanyang cukup dalam menjalankan aplikasipembelajaran. Untuk kebutuhan aplikasi yanglebih tinggi, dapat dipilih komputer jenisdesktop dengan spesifikasi prosesor yang lebihtinggi seperti Celeron®, Pentium® ataupunCore® 2 Duo.

3. Sistem Operasi (OS) dapat dipilih menggunakanOS dengan lisensi open-source gratis yangberbasis Linux ataupun yang berbayar sepertiMicrosoft* Windows XP. Microsoft*menyediakan sistem operasi Windows yangdikhususkan untuk kalangan pendidikandengan biaya yang terjangkau untuk sekolah.

4. Komputer yang dilengkapi dengan aplikasiPembelajaran dan nilai tambah lainnya akanmemberikan manfaat yang lebih besar kepadapenggunanya, terutama para guru yangmenggunakan komputer ini sebagai alatPembelajaran yang multiguna.

Perbedaan Komputer Lokal dan ImporTanya:Apakah ada perbedaan antara komputer

buatan lokal dan buatan luar negeri?

(Muthoinah, Guru SDN Denanyar Jombang)

Jawab:Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara

komputer buatan lokal maupun buatan luar negerikarena dalam industri komputer, komponen-komponen yang digunakan adalah relatif samadengan sumber komponen yang sama. Dari segimikroprosesor Intel® sendiri, tidak ada perbedaandari prosesor Intel® yang digunakan baik di dalamproduk komputer lokal maupun luar negeri. Yangmenjadi perbedaan adalah dari merek, jaringanpenjualan dan strategi pemasaran yang dilakukan.

Asuhan: Tim Intel Indonesia Corporation

Klinik Teknologi Intel bertujuan untukmemberikan informasi mengenai Teknologi

terakhir yang digunakan terutama untukproses pendidikan dan Pembelajaran

berbasis TIK.

"Sekarang Saya Sudah BisaMembuat Tabel Pakai Office"

Erni Caturwati

"Sekarang Saya Sudah BisaMembuat Tabel Pakai Office"

Konten Perlu DiperhatikanSetyo Purnomo

Para guru mengikuti pelatihan Power Point di SMAN 13 Surabaya dengan dukungan Intel dan Speedy Mobile.

Page 6: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

06 EDISI 02/TAHUN 2009WAWASAN

Oleh: Syamril Al Bugisyi(Sekretaris Klub Guru Jawa Barat)

EMBELAJARAN adalah prosesinteraksi peserta didik denganpendidik dan sumber belajarpada suatu lingkungan belajar.(UU No. 12 Tahun 2003 Pasal 1

ayat 20).Proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, meanntang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa, kreativitas, dan kemandiria sesuaidengan bakat, minat, dan perkembangan fisikserta psikologis peserta didik. (PP No. 19 Tahun2005 Pasal 19 ayat 1)."

Pertanyaan mendasar yang dapat kitaajukan adalah bagaimanakah kondisi prosesbelajar mengajar di sekolah? Apakah sudahbermutu? Apakah parameter pembelajaranyang bermutu? Apakah guru sudahmengoptimalkan seluruh potensi yang ada?

PROSES BELAJAR MENGAJARDI SEKOLAH

Kami pernah bertanya kepada siswabagaimana pendapat mereka tentang prosesbelajar mengajar yang terjadi di sekolah,mereka mengemukakan pendapat berikut:

"Membosankan, guru monoton ngajarnya.Ngajar cuma nulis-nulis di papan tulis aja, kitatidak mengerti apa yang guru ajarkan".

"Gurunya tidak jelas neranginnya,monoton, boring".

"Pelajarannya enak, gurunya 'enak', kitajuga semangat".

Ternyata sebagian besar merasakankebosanan, tidak menarik atau menakutkan.Tidak berkaitan dengan dunia mereka, tidakbanyak manfaatnya. Akibatnya siswa kurangbersemangat dalam belajar dan pencapaiankompetensi dan target pun tidak optimal.Lebih jauh lagi bisa berakibat siswa malas kesekolah, stres dan jika terus berlanjut dapatjatuh sakit.

Jika kita bertanya kepada guru apa yangmereka inginkan tentang pembelajaran, makapasti guru ingin:1. Semua anak menyukai belajar. Anak-anak

senang semua mata pelajaran. Tidak adaperbedaan mata pelajaran yang disenangidan tidak disenangi. Baik kesenian,matematika, olahraga, sains, dan sebagainyasemuanya disenangi siswa.

2. Anak mendapatkan manfaat penuh daribelajar. Apa yang dipelajari akan bergunadalam kehidupan siswa di masa kini maupunmasa datang.

3. Anak bersemangat untuk terus belajar, tidakhanya di sekolah. Di rumah, di masyarakatanak terus belajar meskipun tidak diberitugas atau PR.

Dari uraian di atas, terdapat kesenjanganantara harapan guru dan pandangan siswa.Bagaimana mengatasi itu semua? Bagaimanacaranya agar antara harapan dan kenyataansesuai?

PEMBELAJARAN BERMUTU:PEMBELAJARAN 3M

Sebelum menjelaskan lebih jauh tentangpembelajaran bermutu maka penulis inginmengemukakan contoh sebagai analogitentang pembelajaran bermutu.

"Di rumah tangga, untuk peneranganruangan atau kamar biasanya digunakan lampulistrik. Ada dua jenis lampu yaitu lampu tabung(tube lamp:TL) dan lampu pijar. Dari dua jenislampu ini ternyata untuk besar daya yang sama,tingkat cahayanya berbeda. Lampu TL 15 Wattlebih terang daripada lampu pijar 15 Watt.Mengapa terjadi demikian? Hal ini karenaefisiensi kedua lampu tersebut dalammengubah energi menjadi cahaya yangberbeda. Lampu TL dapat mengubah sekitar80% energi menjadi cahaya. Lampu pijar hanyadapat mengubah sekitar 35% energi menjadicahaya. Oleh karena itu, wajar saja lampu TL jadilebih terang karena lebih efisien. Akibatnyasebagian besar masyarakat menggunakanlampu TL meskipun harganya relatif lebihmahal, tetapi dalam jangka panjang lebihhemat pembiayaan".

Apa hubungan cerita di atas denganpembelajaran?

Jika kita analogikan pembelajaran denganlampu, maka dapat dikatakan bahwapembelajaran yang bermutu itu seperti lampuTL. Daya serap siswa besar karena efisiensi

pemanfaatan sumber dayanya tinggi. Denganenergi yang sedikit dari guru, maka hasil yangdiperoleh besar. Bagaimana agar itu dapatterwujud ? Kuncinya adalah pembelajaranbermutu harus dapat dilakukan oleh guru.

Pembelajaran yang bermutu harusmemiliki ciri 3M yaitu: Menyenangkan: siswamengikuti pembelajaran dengan perasaanriang, gembira dan bahagia sehingga siswaterlibat penuh, antusias dan ceria. Memuaskan:kebutuhan dan rasa ingin tahu siswa terpenuhisehingga mereka mau kembali belajar. Dari sisiguru, indikator pencapaian terpenuhi sehinggajuga muncul kepuasan. Membekas: apa yangdiajarkan secara kognitif membekas di pikiransiswa sehingga tidak akan lupa. Selain itu secaraafektif dan psikomotorik akan membentukperilaku baru pada siswa menjadi lebih baik.

Agar guru dapat mengajar dengan 3Mmaka guru dalam setiap pembelajarannyaharus: Attraktif: menarik perhatian sehinggasiswa mau, senang dan aktif belajar. Interaktif:dapat mengajar dengan kreatif dan efektifsehingga siswa menguasai ilmu yang dipelajari.Dan yang ketiga Inspiratif: dapat menggugahdan memotivasi siswa untuk terus mencintai,mengembangkan dan menyebarkan ilmunya.

Sehingga dapat didefinisikan bahwapembelajaran 3M sebagai pembelajaranbermutu adalah: "Keadaan dan suasana kelasyang mampu mengundang anak untukberaktivitas secara penuh dan memberikanpengalaman belajar yang menyenangkan,memuaskan serta membekas secara mendalamkepada anak dengan bimbingan guru yangatraktif, interaktif dan inspiratif".

Manfaat yang dapat diperoleh yaitu: (1)Segala potensi siswa dapat berkembang secarautuh sesuai dengan tuntutan dan kebutuhanhidupnya, (2) Tumbuh rasa cinta dan semangatbelajar, yang akan menjadikan dirinya menjadipebelajar sepanjang hayat (life long learner),dan (3) Siswa terus mengembangkan dirisehingga dapat menjadi pengembang,pencipta dan penyebar ilmu

Dasar itu semua adalah kreativitas yaitukemampuan menghasilkan ide dan gagasanbaru atau 'berbeda' untuk pembelajarandengan memanfaatkan segala potensi yang ada.Kreativitas tidak selalu harus baru, tetapi bisajuga dari apa yang sudah ada dimodifikasisehingga sedikit berbeda. Kreativitas tidakselalu harus mahal dan menggunakanteknologi canggih. Barang-barang bekas, murahdan sederhana juga dapat dimanfaatkan.Sebagaimana dikemukakan pada syair berikut(terinspirasi dari Lagu: Begadang oleh RhomaIrama) :

Mengajar mari mengajarDengan cara yang kreatifGunakan apa saja yang adaYang penting bermanfaat

Tak perlu beli barang yang mahalKalau memang tak punya uang yangbanyakCari saja barang bekas pakaiJadi bahan ajar bila guru kreatifKalau begitu mengajar mudahSiswanya senang gurunya tenang

PRINSIP-PRINSIPPEMBELAJARAN BERMUTU

Dalam melaksanakan proses belajarmengajar berkualitas hendaknya mengacu paraprinsip-prinsip berikut (diadaptasi dari prinsipQuantum Teaching: Bobbi de Porter, dkk, 2007) :

1. SEGALANYA BERBICARASegalanya dari lingkungan baik di dalam

kelas maupun di luar kelas, semuanyamengirimkan pesan tentang belajar. Jikalingkungan disekolah dibagi dalam 3 jenisyaitu:a. Orang-orang yaitu kepala sekolah, guru-

guru, karyawan TU, petugas kebersihan,petugas keamanan dan sebagainya: makamulai dari hal yang asesoris seperti pakaianyang mereka gunakan, sampai yang dapatdirasakan seperti perilaku, ucapan,senyuman dan lainnya semuanyaberkontribusi positif atau negatif padapembelajaran. Pakaian yang rapih, ucapanyang sopan, senyuman yang tulus, perilakuyang baik akan memberikan pesan belajaryang positif dan akan memberikan rasasenang dan nyaman pada siswa dalambelajar.

b. Alam yaitu gapura gerbang, bangunansekolah, tulisan-tulisan pada dinding atautempat khusus, pohon-pohon, taman,tempelan gambar atau tulisan di dalamatau di luar kelas semuanya jugamengirimkan pesan belajar sehingga harusdibuat dengan indah, pesannyamenggugah, memberikan kenyamanan,keamanan.

c. Budaya yaitu kebiasaan-kebiasaan yangberlaku dalam perilaku keseharian dilingkungan sekolah. Contoh budaya 5 S(senyum, salam, sapa, sopan, santun).Kemudian, budaya belajar tidak hanya disiswa tapi juga di guru dengan terlihatnyaguru di saat istirahat berdiskusi ataumembaca buku. Budaya religius salatberjama'ah atau membaca Alquran. Budayasaling membantu jika ada siswa, guru,karyawan yang ditimpa musibah. Jikaperilaku ini diamalkan dan terlihat nyata disekolah oleh siswa, maka hal itu akanmenjadi pesan dan membekas padamereka.

2. SEGALANYA BERTUJUANSemua yang ada di lingkungan sekolah

mempunyai tujuan. Kebijakan, kebiasaan, aturanyang dibuat memiliki maksud dan tujuan untukmenjadikan proses pembelajaran danpendidikan berkualitas. Sehingga lingkunganditata dengan perencanaan dan merupakanbagian dari kurikulum. Ucapan selamat datangdi gerbang, pesan-pesan kata mutiara, tempatsampah, pohon-pohon yang ditanam dansebagainya tidak asal dibuat. Semua punyatujuan agar siswa dapat terkondisikan danmerasakan belajar yang menyenangkan,memuaskan dan membekas. Lingkungan yangada pun dapat dimanfaatkan sebagai mediabelajar seperti taman sekolah dijadikan"learning park", tempat siswa dan guru belajar.Pohon-pohon yang ada juga bagian daripelajaran sains. Ditanam untuk dipelajari olehsiswa.

3. PENGALAMAN SEBELUM PEMBERIAN NAMA

Otak manusia berkembang pesat denganadanya rangsangan kompleks, yang akanmenggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena ituproses belajar paling baik terjadi ketika siswatelah mengalami informasi sebelum merekamemperoleh nama apa yang mereka pelajari.

Dalam praktiknya, dapat diberikan hal-halyang membuat siswa penasaran terkait denganapa yang akan dipelajari. Atau lingkungandirancang di saat tertentu sesuai dengan topikapa yang dipelajari saat itu. Jika pekan initopiknya adalah tentang serangga, maka di luardan di dalam kelas dibuat gambar-gambarserangga atau boneka serangga yang beranekamacam. Ada yang ditempel, digantung dilangit-langit dan mungkin juga asesorisgurunya semuanya ada hubungan denganserangga. Sehingga siswa merasakan atmosfer'serangga' yang akan mereka pelajari.Pengalaman ini di dalam dan di luar kelas akanmerangsang otak siswa untuk belajar danmemudahkan proses pembelajaran yangefektif berjadi.

4. AKUI SETIAP USAHABelajar mengandung risiko. Belajar berarti

melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saatsiswa mengambil langkah ini, mereka patutmendapat pengakuan atas kecakapan dankepercayaan diri mereka.

Biasanya guru pelit memberikanpengakuan dan penghargaan kepada siswakarena menganggap kemampuan yang barudimiliki siswa, biasa-biasa saja. Memang bagiguru bukan hal yang luar biasa, tapi bagi siswasangat luar biasa.

Aplikasinya dapat dilakukan denganmemberikan penghargaan sekecil apapun,tetapi akan sangat berarti bagi siswa. Untukanak-anak SD jika dia berhasil maka dapatdiberikan 'bintang' yang dipasang dipakaiannya atau juga ditempel di dindingkhusus. Bisa juga diumumkan di tempat terbukadi luar kelas yang akan dibaca oleh semua siswa.Pengakuan seperti ini akan memberikankebanggaan pada siswa dan mereka akansemakin semangat belajar.

5. JIKA LAYAK DIPELAJARI MAKA LAYAKPULA DIRAYAKAN.

Perayaan adalah sarapan para juara.Perayaan memberikan umpan balik mengenaikemajuan dan meningkatkan asosiasi emosipositif dengan belajar.

Aplikasinya selain di nomor 4 , dapat jugadilakukan dengan mengadakan acara khusussetiap bulan untuk penampilan karya siswaterbaik di depan seluruh warga sekolahtermasuk orang tua. Hal seperti ini akanmemberikan pengakuan, apalagi acaradirancang meriah dan berkesan tetapi tetapsederhana.

LANGKAH PRAKTISBerdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun2007 tentang Standar Proses untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah, dipandulangkah praktis pembelajaran bermutu yaitu :No. INDIKATORI. KEGIATAN PENDAHULUAN1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan

fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnyadengan materi yang akan dipelajari

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran ataukompetensi dasar yang akan dicapai

4. Menyampaikan cakupan materi danpenjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

II. KEGIATAN INTIII.A. EKSPLORASI1. Melibatkan peserta didik mencari informasi

yang luas dan dalam tentang topik/temamateri yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip alam takambang jadiguru dan belajar dari aneka sumber.

2. Menggunakan beragam pendekatanpembelajaran, media pembelajaran, dansumber belajar lain.

3. Menfasilitasi terjadinya interaksiantarpeserta didik serta antara peserta didikdengan guru, lingkungan dan sumberbelajar lainnya.

4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalamsetiap kegiatan pembelajaran.

5. Menfasilitasi peserta didik melakukanpercobaan di laboratorium, studio, ataulapangan.

II.B. ELABORASI1. Membiasakan peserta didik membaca dan

menulis yang beragam melalui tugas-tugastertentu yang bermakna.

2. Menfasilitasi peserta didik melaluipemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untukmemunculkan gagasan baru baik secaralisan maupun tertulis.

3. Memberi kesempatan untuk berpikir,menganalisis, menyelesaikan masalah, danbertindak tanpa rasa takut.

4. Menfasilitasi peserta didik dalampembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

5. Menfasilitasi peserta didik berkompetisisecara sehat untuk meningkatkan prestasibelajar.

6. Menfasilitasi peserta didik membuatlaporan eksplorasi yang dilakukan baik lisanmaupun tertulis, secara individual maupunkelompok.

7. Menfasilitasi peserta didik untukmenyajikan hasil kerja individual maupunkelompok.

8. Menfasilitasi peserta didik melakukanpameran, turnamen, festival, serta produkyang dihasilkan.

9. Menfasilitasi peserta didik melakukankegiatan yang menumbuhkan kebanggaandan rasa percaya diri peserta didik.

II.C. KONFIRMASI1. Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan peserta didik.

2. Memberikan konfirmasi terhadap hasileksplorasi dan elaborasi peserta didikmelalui berbagai sumber.

3. Menfasilitasi peserta didik melakukanrefleksi untuk memperoleh pengalamanbelajar yang telah dilakukan.

4. Menfasilitasi peserta didik untukmemperoleh pengalaman yang bermaknadalam mencapai kompetensi dasara. berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaanpeserta didik yang menghadapikesulitan, dengan menggunakan bahasayang baku dan benar.

b. membantu menyelesaikan masalah.c. memberi acuan agar peserta didik dapat

melakukan pengecekan hasil eksplorasi.d. memberi informasi untuk bereksplorasi

lebih jauhe. memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belumberpartisipasi aktif.

III. KEGIATAN PENUTUP1. Bersama-sama dengan peserta diik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulanpelajaran.

2. Melakukan penilaian dan/atau refleksiterhadap kegiatan yang sudah dilaksanakansecara konsisten dan terprogram.

3. Memberikan umpan balik terhadap prosesdan hasil pembelajaran.

4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalambentuk pembelajaran remedi, programpengayaan, layanan konseling dan/ataumemberikan tugas baik tugas individualmaupun kelompok sesuai dengan hasilbelajar peserta didik.

5. Menyampaikan rencana pelajaran padapertemuan berikutnya.

SIMPULANMutu pendidikan ditentukan oleh mutu

pembelajaran. Pendidikan yang bermutu dapatdiraih jika pembelajaran juga bermutu.Pembelajaran yang bermutu, hanya dapatdiwujudkan jika gurunya juga bermutu. Gurubermutu sebagai guru profesional, wajibmemiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,sosial dan profesional.

Penulis adalah Sekretaris Klub Guru Jawa Barat danDirektur Eksekutif LPP Salman ITB

PembelajaranBermutu

“P

Page 7: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

07 EDISI 02/TAHUN 2009WAWASAN

Semua guru teramat pahamkalau siswa mempunyai

multikecerdasan. Bahkan,mereka mengikuti dengan

seksama berbagai diskusi danbahasan tentang

multikecerdasan. Namun,penerapan di sekolah tetap

saja dengan polamonokecerdasan seperti pola

sekolah zaman dahulu. Lalu,perubahannya di mana?

EKALI lagi, guru-guru teramatpaham bahwa manusia adalahmakhluk yang paling cerdas, danTuhan, melengkapi manusia dengan

komponen kecerdasan yang paling kompleks.Sejumlah temuan para ahli mengarah padafakta bahwa manusia adalah makhluk yangdiciptakan paling unggul dan akan menjadiunggul asalkan bisa menggunakankeunggulannya. Kemampuan menggunakankeunggulan ini dikatakan oleh William WHewitt, pengarang buku The Mind Power,sebagai faktor yang membedakan antara orangjenius dan orang yang tidak jenius dibidangnya.

Sayangnya, menurut Leonardo Da Vinci,kebanyakan manusia me-nganggur-kankecerdasan itu. Punya mata hanya untukmelihat tetapi tidak untuk memperhatikan,punya perasaan hanya untuk merasakan tetapitidak untuk menyadari, punya telinga hanyauntuk mendengar tetapi tidak untukmendengarkan dan seterusnya. Guru dansekolah termasuk orang yang menganggurkankemampuannya untuk mengelolamultikecerdasan siswa.

Saat ini, yang dipakai masihmonokecerdasan yang digagas oleh Binnetdengan konsep IQ-nya. Kebijakan dinaspendidikan juga mengacu pada konsep lama.Meskipun, petinggi pendidikan itu teramatpaham tentang multikecerdasan itu. lalu, kapandimulai penerapannya? Era setelah Binnet adaThorndike sebagai salah satu ahli yangmembagi kecerdasan manusia menjadi tiga,yaitu kecerdasan Abstrak -- Kemampuanmemahami simbol matematis atau bahasa,Kecerdasan Konkret -- kemampuan memahamiobjek nyata dan Kecerdasan Sosial -kemampuan untuk memahami dan mengelolahubungan manusia yang dikatakan menjadiakar istilah Kecerdasan Emosional (Stephen JayCould, On Intelligence, Monash Univer-sity:1994)

Pakar lain seperti Charles Handy jugapunya daftar kecerdasan yang lebih banyak,yaitu: Kecerdasan Logika (menalar danmenghitung), Kecerdasan Praktik (kemampuanmempraktikkan ide), Kecerdasan Verbal (bahasakomunikasi), Kecerdasan Musik, KecerdasanIntrapersonal (berhubungan ke dalam diri),Kecerdasan Interpersonal (berhubungan keluar diri dengan orang lain) dan KecerdasanSpasial (Inside Organizaion: 1990)

Multikecerdasan Siswa yangDisia-siakan Sekolah

Bahkan pakar Psikologi semacam HowardGardner & Associates konon memiliki daftar 25nama kecerdasan manusia termasuk misalnyasaja Kecerdasan Visual/Spasial, KecerdasanNatural (kemampuan untuk menyelaraksan diridengan alam), atau Kecerdasan Linguistik(kemampuan membaca, menulis, berkata-kata),Kecerdasan Logika (menalar atau menghitung),Kecerdasan Kinestik/Fisik (kemampuanmengolah fisik seperti penari, atlet, dll),Kecerdasan sosial yang dibagi menjadiIntrapersonal dan Interpersonal (Dr. SteveHallam, Creative and leadership, Colloquium inBusiness, Fall: 2002).

KECERDASAN INTELEKTUAL,EMOSIONAL & SPIRITUAL

Sudah bertahun-tahun dunia akademik,dunia militer (sistem rekrutmen dan promosipersonel militer) dan dunia kerja,menggunakan IQ sebagai standar mengukurkecerdasan seseorang. Tetapi namanya jugatemuan manusia, istilah teknis yang berasal darihasil kerja Alfred Binet ini (1857 - 1911) lamakelamaan mendapat sorotan dari para ahli danmereka mencatat sedikitnya ada duakelemahan (bukan kesalahan) yang menuntutuntuk diperbaruhi, yaitu:

A. PEMAHAMAN ABSOLUT TERHADAPSKOR IQSteve Hallam berpandangan, pendapat yangmenyatakan kecerdasan manusia itu sudahseperti angka mati dan tidak bisa diubah,adalah tidak tepat. Penemuan modernmenunjuk pada fakta bahwa kecerdasanmanusia itu hanya 42% yang dibawa darilahir, sementara sisanya, 58% merupakanhasil dari proses belajar.

B. CAKUPAN KECERDASAN MANUSIA :KECERDASAN NALAR, MATEMATIKADAN LOGIKASteve Hallam sekali lagi mengatakan bahwapandangan tersebut tidaklah tepat, sebabdewasa ini makin banyak pembuktian yangmengarah pada fakta bahwa kecerdasanmanusia itu bermacam-macam. Buktinya,Michael Jordan dikatakan cerdas selamaberhubungan dengan bola basket. Mozartdikatakan cerdas selama berurusan denganmusik. Mike Tyson dikatakan cerdas selamaberhubungan dengan ring tinju.

SEPUTAR KECERDASANEMOSIONAL (EQ)

Daniel Golemen, dalam bukunya EmotionalIntelligence (1994) menyatakan bahwa"kontribusi IQ bagi keberhasilan seseoranghanya sekitar 20 % dan sisanya yang 80 %ditentukan oleh serumpun faktor-faktor yangdisebut Kecerdasan Emosional. Dari namatehnis itu ada yang berpendapat bahwa kalauIQ mengangkat fungsi pikiran, EQ mengangkatfungsi perasaan. Orang yang ber-EQ tinggi akanberupaya menciptakan keseimbangan dalamdirinya; bisa mengusahakan kebahagian daridalam dirinya sendiri dan bisa mengubahsesuatu yang buruk menjadi sesuatu yangpositif dan bermanfaat

SEPUTAR KECERDASAN SPIRITUALDanah Zohar, penggagas istilah tehnis SQ

(Kecerdasan Spiritual) dikatakan bahwa kalauIQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran),dan EQ bekerja mengolah yang di dalam(telinga perasaan), maka SQ (spiritual quotient)menunjuk pada kondisi 'pusat-diri' ( DanahZohar & Ian Marshall: SQ the ultimateintelligence: 2001).

Kecerdasan ini adalah kecerdasan yangmengangkat fungsi jiwa sebagai perangkatinternal diri yang memiliki kemampuan dankepekaan dalam melihat makna yang ada dibalik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan inibukan kecerdasan agama dalam versi yangdibatasi oleh kepentingan-pengertian manusia

dan sudah menjadi ter-kavling-kavlingsedemikian rupa. Kecerdasan spiritual lebihberurusan dengan pencerahan jiwa. Orangyang ber - SQ tinggi mampu memaknaipenderitaan hidup dengan memberi maknapositif pada setiap peristiwa, masalah, bahkanpenderitaan yang dialaminya. Denganmemberi makna yang positif itu, ia mampumembangkitkan jiwanya dan melakukanperbuatan dan tindakan yang positif.

PENERAPAN IQ-EQ-SQ DALAMKEHIDUPAN

IQ, EQ, dan SQ bisa digunakan dalammengambil keputusan tentang hidup kita.Seperti yang kita alami setiap hari, keputusanyang kita buat, berasal dari proses:

1) merumuskan keputusan, 2) menjalankankeputusan atau eksekusi, 3) menyikapi hasilpelaksanaan keputusan.

Rumusan keputusan itu seyogyanyadidasarkan pada fakta yang kita temukan dilapangan realita (apa yang terjadi) - bukanberdasarkan pada kebiasaan atau preferensipribadi suka - tidak suka. Kita bisa menggunakanIQ yang menonjolkan kemampuan logikaberpikir untuk menemukan fakta obyektif,akurat, dan untuk memprediksi resiko, melihatkonsekuensi dari setiap pilihan keputusan yangada.

Rencana keputusan yang hendak kita ambil- hasil dari penyaringan logika, juga tidak bisabegitu saja diterapkan, semata-mata demikepentingan dan keuntungan diri kita sendiri.Bagaimana pun, kita hidup bersama dan dalamproses interaksi yang konstan dengan oranglain. Oleh sebab itu, salah satu kemampuan EQ,yaitu kemampuan memahami (empati)

S

kebutuhan dan perasaan orang lain menjadifaktor penting dalam menimbang danmemutuskan. Banyak fakta dan dinamika dalamhidup ini, yang harus dipertimbangkan,sehingga kita tidak bisa menggunakan rumusanlogika - matematis untung rugi.

Kita pun sering menjumpai kenyataan,bahwa faktor human touch, turutmempengaruhi penerimaan atau penolakanseseorang terhadap kita (perlakuan kita, ide-ideatau bahkan bantuan yang kita tawarkan padamereka). Salah satu contoh kongkrit, diIndonesia, budaya "kekeluargaan" sangat kentalmendominasi dan mempengaruhi perjanjianbisnis, atau bahkan penyelesaian konflik.

Kenyataannya, hal di atas hanya sebatasdibaca guru namun tidak pernah menjadibagian dari sistem pendidikan. Bukannya gurutidak mau menerapkan tetapi aturanpendidikan tidak juga beranjak dari polamonokecerdasan. Meskipun, perlu diakuibahwa IQ, EQ dan SQ adalah perangkat yangbekerja dalam satu kesatuan sistem yang salingterkait (interconnected) di dalam diri kita,sehingga tak mungkin juga kita pisah-pisahkanfungsinya. Berhubungan dengan orang laintetap membutuhkan otak dan keyakinan samahalnya dengan keyakinan yang tetapmembutuhkan otak dan perasaan. Seperti kataThomas Jefferson atau Anthony Robbins,meskipun keputusan yang dibuat harusberdasarkan pengetahuan dan keyakinansekuat batu karang, tetapi dalampelaksanaannya, perlu dijalankan se-fleksibelorang berenang.

Tulisan ini sebelumnya telahdi-post-kan dalam blog

www.garduguru.com

Oleh: DR. SUYATNO, M.PD(Ketua Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Unesa)

Page 8: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

T Pertamina (Persero) kembalimemberikan komitmennyadalam membudayakan hematenergi, memajukan pendidikan,

kesehatan lingkungan. Minggu, 14 Juni2009 lalu, bekerja sama denganKonsorsium Sepeda Sekolah Indonesia,PT Pertamina memberikan 1000 unitsepeda secara gratis ke 200 sekolah diKabupaten Bekasi. Acara direncanakandibuka oleh Gubernur Jawa Barat AhmadHeryawan.

Konsorsium Sepeda Sekolah Indone-sia merupakan perkumpulan sejumlahelemen organisasi yang sangat pedulipada pendidikan dan lingkungan.Konsorsium SSI terdiri atas Klub GuruIndonesia, CBE, Bike To Work, IkatanAlumni UI, Ikatan Alumni ITB dan IkatanAlumni ITS (dalam proses adminsitrasi).Konsorsium bertujuan untukmenyelamatkan siswa dari ancamanputus sekolah akibat tingginya hargaBBM. seiring perjalanan waktu,konsorsium melihat pemberian sepedake sekolah merupakan upaya pentinguntuk membudayakan siswamenerapkan hidup hemat energi sejakdini dengan menggunakan sepeda kesekolah. "Selain sehat juga bebas polusi,"tegas Ketua Konsorsium SSI, DanangCaksono.

Awalnya gagasan memberikansepeda untuk sekolah dilakukan MapalaUI di Jawa Tengah. Karena idenya yangluar biasa tersebut, Konsorsium SSImengambil alih program ini untukdikembangkan dan disosialisasikankepada masyarakat luas. Gayungbersambut sejumlah pribadimenyumbang sepeda, PT Pertamina, ILuniUI, IKA ITS, PT Telekomindo Priya Karya,perusahaan telekomunikasi, hingga

08 EDISI 02/TAHUN 2009LENSA KLUB GURU INDONESIA

SaatnyaTinggalkan

PolaUsang

demiKemajuan

IDUP tidak dapat dilepaskan daripendidikan. Sebab, manusiadiciptakan bukan hanya untuk hidup.Ada tujuan yang lebih mulia darisekadar hidup yang harus diwujudkan.

Hal itu memerlukan ilmu yang diperoleh daripendidikan.

Bila hidup sangat berkaitan denganpendidikan, faktor penting -bahkan penentuhitam putihnya pendidikan- adalah guru(Izzudin Karimi: 2005). Benar! Guru bukanlahsatu-satunya instrumen pendidikan. Masih adabuku, kurikulum, peletak kurikulum, pembuatkebijakan pendidikan, dan seterusnya. Namun, diantara sederet instrumen itu, guru adalah ujungtombak. Ibarat satu kesebelasan sepak bola,striker memegang peran sentral untukmencapai tujuan, yaitu mencetak gol. Jika strikermandul, hal itu akan memengaruhi performadan hasil akhir pertandingan. Bila guru "mandul",hasil pendidikan akan rendah. Maka, tak salah jikamuncul ungkapan "Guru kencing berdiri, muridkencing berlari." Tak ayal, perhatian guru dalamdunia pendidikan adalah prioritas. Pahlawantanpa tanda jasa itu memikul tugas dantanggung jawab yang tidak ringan.

****

Krisis multidimensi di negeri ini, mau takmau, membuka mata kita terhadap mutupendidikan Indonesia. Demikian pula halnyadengan sumber daya manusia hasil pendidikandi nusantara ini. Memang, penyebab krisistersebut begitu kompleks. Namun, takdimungkiri bahwa penyebab utamanya adalahsumber daya manusia itu sendiri yang kurangbermutu. Jangankan bicara profesionalisme,terkadang sikap manusia Indonesia yang palingmerisaukan adalah seringnya bertindak tanpamoralitas.

Maka, di sinilah pentingnya peran seorangguru dalam membentuk sumber daya manusiayang berwawasan dan berkualitas. Sepertiperkembangan zaman dan majunya teknologi,guru pun dituntut untuk selalu meng-updateinovasi dan kreativitasnya. Tidak mungkin gurusekarang hanya mengandalkan pengalamanserta kemampuan mengajar saja.

Harus diakui, perkembangan pendidikan diAmerika, Jepang, dan negara-negara lain di Asiadan Eropa hampir merata. Sebab, anggaran yangdialokasikan ke pendidikan besar dan berjalan

lancar. Sebesar 65 persen penduduk Indonesiaberpendidikan SD, bahkan tidak tamat. Selain itu,kualitas pendidikan di negara ini pun dinilaimasih rendah jika dibandingkan dengan negaralain. Tak heran jika Indonesia hanya menempatiurutan ke-102 di antara 107 negara di dunia danurutan ke-41 di antara 47 negara di Asia.

Di antara satu juta penduduk di Amerika,6.500 orang bergelar S-3 (doktor), Israel 16.500,Prancis 5.000, Jerman 4.000, dan India 1.300orang. Semua itu hasil dari pendidikan yangbermutu. Negara Asia lainnya seperti KoreaSelatan juga memberikan prioritas untukkemajuan pendidikan. Pengadaan sandang,pangan, dan papan perlu, tapi pembangunanpendidikan jangan sampai dianaktirikan.Kemajuan sebuah negara sangat ditentukantingkat pendidikan sumber daya manusianya.Contoh lainnya, pada 1970-an Malaysia masihmengimpor tenaga pengajar dari Indonesia.Kini, pendidikan di Malaysia jauh di atasIndonesia.

Mengapa? Sebab, pemerintahnyamemberikan perhatian yang sangat serius. Tidakseperti di Indonesia, pendidikan belum begitudisentuh secara menyeluruh, apalagimembentuk wadah menjembatani aspirasi dansuara guru. Harus diakui bahwa lulusan darilembaga pendidikan di Indonesia kurangrelevan dengan kebutuhan tenaga yangdiperlukan sehingga hasilnya kurang efektif danmendorong terjadinya pengangguranintelektual. Masalah tersebut masih ditambahdengan minimnya fasilitas pendidikan yangmemadai dan tenaga pengajar yang berkualitaspula. Karena itu, harus ada perubahan!

Satria Dharma, tokoh dan pengamatpendidikan dari Balikpapan, Kalimantan Timur,menegaskan bahwa guru memegang peranyang amat penting sebagai pemimpinperubahan. Gurulah yang mampumenggerakkan bangsa ini untuk maju, dalam halini mendidik dan melahirkan generasiberkualitas dan berprestasi.

Dari situlah, tercetus ide dari Satria tentangpembentukan Indonesian Teachers Club ataucikal bakal Klub Guru Indonesia, yang mampumenampung aspirasi dan inovasi para gurudengan satu kata: sinergi!

Buku ini ibarat sebuah museum pendidikanyang amat berharga. Pandangan-pandangan dankritik membangun terhadap wajah pendidikandi negeri ini, terutama menyoal keguruan di

Indonesia, terlalu sayang bila hanya dilihatsekilas saja.

Ulasan ringan, segar, dan bisa seiring denganperkembangan zaman. Itulah yang saya cernadari tulisan-tulisan Satria Dharma, Indra Djati Sidi,dan Ahmad Rizali dalam buku ini.

****

Dalam salah satu ulasan, Ahmad Rizalimencoba mengungkapkan realita bahwa gurukebanyakan adalah guru yang selalu inginmuridnya langsung benar. Proses belajar adalahproses berbuat kesalahan dan memperbaiki,salah kembali dan diperbaiki kembali. Jika takpernah melakukan kesalahan, kapan sang muridmengetahui dan menghayati kebenaran?

Rizali menambahkan, guru saat ini adalahmereka yang mendorong muridnyamenjalankan keinginan dan impian gurunya,impian kepala sekolah , bahkan impian wali kota.Sehingga, murid dipaksa untuk "mengisi"cetakan yang dibuat gurunya, bukan mengajakdan membimbing muridnya membuat cetakanyang diinginkan oleh murid (hal 73).

Dasar agenda pendidikan ke depan masihpanjang. Meliputi pembahasan kurikulum,pembaruan dalam proses pembelajaran,pembenahan manajemen pendidikan nasional,pembenahan pengelolaan guru, dan mencariserta mengembangkan berbagai sumberalternatif pembiayaan pendidikan.

Pesan sederhana yang disampaikan SatriaDharma, Ahmad Rizali, dan Indra Djati Sidi dalambuku ini adalah ajakan kepada seluruhkomponen pendidikan, khususnya guru, untukmau mengembangkan diri dan meninggalkanpola usang demi kemajuan pendidikan itusendiri. Yakni, dari konvesional menujuprofesional.

Buku ini tidak melulu mengupas tentangguru. Beberapa masalah pendidikan pundiungkapkan dengan bahasa otokritik yanghalus. Mulai masalah sekolah menengahkejuruan, ujian akhir nasional (unas),membaca, hingga sekolah bertarafinternasional. Semuanya disajikan dalampaparan yang ringan dan baik. Tentu saja,tujuannya untuk membangun danmembangkitkan semangat para pendidik dinegeri ini. Buku ini sangat pantas dan perludibaca oleh semua kalangan, terutama bagimereka yang peduli terhadap pendidikan. (*)

Pertamina Bantu1.000 Sepeda Gratis Untuk Sekolah

rektor Udinus Jateng.Komitmen paling besar ditunjukkan

PT Pertamina yang menyumbang sekitar1.300 unit sepeda. "Pembagian kali ini diBekasi paling besar, yaitu membagi 1000unit sepeda ke 200 sekolah di empatkecamatan," tegas Danang. Sebelumnya,Konsorsium SSI menyalurkan pembagiansepeda di Jakarta Pusat, DKI Jakarta,Semarang Jawa Tengah, Surabaya, Gresik,Sidoarjo-Jawa Timur- dan di PendopoSumatera Barat.

Ada empat kecamatan yang menjadisasaran pemberian, yakni KecamatanBabelan (412 unit sepeda), KecamatanTarumajaya (248 unit sepeda), CabangBungin (180 unit sepeda), MuaraGembong (160 unit sepeda).

Kontan saja pemberian ini disambutgempita oleh Agnes. Siswa SDN 01Babelan, Kecamatan Babelan, Bekasi.Agnes langsung berteriak kegiranganbegitu diberi tahu akan mendapatkansepeda. "Terima kasih, Mas," katanya.

Agnes siswa kelas lima ini memangtak begitu menonjol di kelasnya. Tetapi, iasangat aktif mengikuti kegiatanekstrakurikuler terutama paduan suara.Sayang ia tak berani muluk-mulukmenggantungkan cita-citanya. Menjadipenyanyi seperti Krisdayanti atau AgnesMonica juga tak ada dalam bayangannya."Saya ingin bisa sekolah sampai SMAsaja," katanya dengan tersipu.

Keseharian Agnes sangat luar biasa.Bapak-ibunya hanya buruh toko yangsaban hari berangkat pagi buta danpulang larut malam. Setiap hari iabersama dua adiknya, satu perempuanusia sekitar 5 tahun dan satunya laki-lakiberusia 2 tahun. Jika ibunya tak sempatmemasak, Agnes lah yang menggantikanperan kedua orang tuanya. Ia yang

P

memasak mi instan untuk kedua adiknya.Setelah itu ia harus siap-siap berangkatke sekolah. "Dari rumah ke sekolah sekitarsetengah jam dengan berjalan kaki,"tutur Agnes ketika dijumpai di rumahnya.Jika ia berangkat, kedua adiknyadititipkan ke tetangganya.

Kehidupan keluarga Agnes memangmemprihatinkan. Rumah petak yangditempatinya jauh dari sederhana. Rumahdengan tembok belum diplester danlantai semen yang sudah mulai keroposmenjadi bagian hidupnya. Tetapi Agnestetap menjalani hidupnya dengan sukacita. Tak ada kesan menyesali diri.

Hadirnya bantuan sepeda kelak akansedikit membuatnya tersenyum.

Ya, sedikit senyum Agnes, semogabisa menjadi harapan baru baginya.Dari 1000 siswa yang menerimasepeda, sosok-sosok seperti Agnes inicukup banyak. Anak-anak buruh,pekerja, pedagang kecil, hinggapemulung tersentuh oleh programSepeda Untuk Sekolah ini.

Inilah generasi bangsa yang akanmengisi Indonesia kelak, dengan senyum,dengan semangat, tekad yang kuat, terusmenempuh pendidikan: ayo bersepeda,tetap sehat, bebas polusi.(hb)

Judul buku:Dari Guru Konvensional

Menuju Guru ProfesionalPenulis: Ahmad Rizali, Indra

Djati Sidi, Satria DharmaTebal :246 halaman

Penerbit: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia (Grasindo) JakartaTahun Terbit: 2009

Peresensi: Eko Prasetyo, Editor Jawa Pos

H

Semyum bahagia langsung terurai di bibir para siswa penerima bantuan sepeda dari PT Pertamina. Para aktivis yang tergabungdalam konsorsium SUS (Sepeda Untuk Sekolah) pun turut bersama siswa larut dalam kecerian, saat pembagian 1.000 sepedadi Bekasi, Jawa Barat.

Page 9: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

09 EDISI 02/TAHUN 2009LENSA KLUB GURU INDONESIA

Seminar dan PengukuhanPengurus Klub Guru DIY

Prof. Wardiman memberikan pencerahan kepada paraanggota dan pengurus Klub Guru Yogyakarta.

Seorang guru dengan sabar menunggu giliranpenginstalan program pembelajaran sebagai bagian dariprogram Sagusala.

Sagusala Fair 2009SAGUSALA FAIR yang dimulai Surabaya (16-17 Mei 2009), kemudian

dilanjutkan ke Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, dan beberapa kota lainnya.Sagusala (Satu Guru Satu Laptop merupakan program yang digagas oleh KlubGuru Indonesia untuk membantu guru memiliki laptop yang di dalamnya sudahtertanam program pembelajaran yang langsung dapat diaplikasikan kepadapeserta didik.

Sagusala Fair Surabaya yang digelar Ruang Lebah Biru Telkom Jatim lalu,didukung oleh beberapa vendor dan sponsor yang terlibat seperti: IntelIndonesia Corporation, PT. Telkom, PT. Pesona Edukasi, Merk laptop: ION, Acer, HP,Zyrex, Axioo.

Hadir dalam acara ini Drs. Suwanto, M.Si (Kadiknas Jatim), Gatot Indra (SMMarketing & Sales Telkom Jatim) dan Arya Sanjaya (Intel Indonesia Corporation),Reza Ervani (Superpedia), Moch Mas’ud (Pesona Edukasi).

Program Sagusala ini, secara berkesinambungan dilaksanakan oleh James FTomasow, selaku Project Manager, dan para pengurus lainnya. Salah satu evolusiSagusala adalah Sagumutu (lihat hal 16).

Dr. Indra Djati Sidhi melantik pengurus Klub Guru IndonesiaCabang Yogyakarta.

Drs. Suwanto, M.Si (Kadiknas Jatim), dan Arya Sanjaya (Intel IndonesiaCorporation) saling akrab di acara Sagusala Fair Surabaya.

Reza Ervani (tengah atas) dari Superpedia diserbu para guruyang ingin mendapatkan materi dengan mencopy via flasdis.

James Tomasowbersama M Ihsanbercengkeramadi sela SeminarSagusala Fair.Para guru dengan setia mendengar pemaparan dari

Telkom tentang kemudahan pembelajaran via internet.

Suvenir khas Yogyakarta, wayang menjadi cinderamata bagi para tamu kehormatan di acara launching Klub Guru CabangYoygakarta.

MINGGU, 14 Juni 2009 telah dilaksanakanSeminar Nasional dan Pengukuhan PengurusKlub Guru Wilayah Provinsi DIY bertempat diGedung KPLT UNY. Seminar bertemakan“TANTANGAN PENDIDIKAN MASA DEPAN DANKIAT MENJADI GURU PROFESIONAL” diikutioleh Guru, Dosen, Mahasiswa sekitar Yogyakartadan tak kurang dari 400 perserta hadir padaacara tersebut.

Pada kesempatan ini hadir pula tamuundangan antara lain Prof. Wardiman (mantanmenteri pendidikan dan kebudayaan), Dr.Baedowi, M. Si. (Dir. Jen. PMPTK), Dr. Indra DjatiSidhi (Ketua Pembina KGI Pusat), Dr. JaslinIkhsan, M.App.Sc. (SEAMOLEC), MohammadIhsan (Sekjen KGI Pusat) dan para pejabatdilingkungan Dinas Pendidikan se Provinsi DIY.

Sebelum seminar dimulai dilakukanpengukuhan Pengurus Klub Guru Jogja yangdipimpin oleh Dr. Indra Djati Sidhi kemudiandilanjutkan dengan penandatanganan MOUoleh beberapa instansi perusahaan antara lainTELKOM dan BPD. Sesi seminar pertama di isioleh Prof. Wardiman, dan Dr. Baedowi, M. Si.dilanjutkan dengan sesi seminar kedua oleh Dr.Jaslin Ikhsan, M.App.Sc. dan Divisi TelkomSpeedy dan Aplikasi SIAP Online. Sesi Ketigadilakukan dengan menghadirkan programSAGUSALA (satu guru satu laptop) danMultikom Global Mediatama sebagaiperusahaan yang bergerak di bidangTelekomunikasi, IT dan Broadcast.

Disisi lain tempat seminar terdapatbeberapa counter sponsor antara lain, AndiStar

milik penerbit Andi Offset menampilkan buku-buku berkualitas terbitan Andi Offset, PenerbitPustaka Insan Mandiri menampilkan buku-bukupelajaran sekolah, Grup Kompas menampilkanHarian Kompas dan tabloid PC PLUS, TelkomSpeedy menampilkan akses internetberkecepatan tinggi, BPD menampilkanprogram finansial untuk mendapatkanSAGUSALA, Ceria menampilkan layananinternet stabil dan murah, Harrisma

menampilkan laptop untuk programSAGUSALA dan Ubuntu sebagai sistem operasilinux alternatif (Terbuka dan Gratis)

Diharapkan dengan kegiatan seminarsemacam ini Guru dapat menambah wawasantentang pendidikan masa depan dan mampumenjadi Guru yang benar-benar profesionalagar bangsa Indonesia menjadi bangsa yangbesar dan disegani di seluruh dunia…Semoga!!

MenkominfoKunjungiSagusala

Menkominfo Mohammad Nuhsaat mengunjungi stan Sagusala di

acara pameran Pendidikan diMalang beberapa waktu lalu. Hadirjuga Kadiknas Jatim Drs. Suwanto,

M.Si, Suko Widodo-pakarkomunikasi Unair, Mohammad

Ihsan-Sekjen Klub Guru dan parapetinggi pemerintahan lainnya.

Page 10: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

OSISI bahasa Indonesia berada dalamdua tugas. Tugas pertama adalahbahasa Indonesia sebagai bahasanasional. Sebagai bahasa nasional,

bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainyauntuk sesuai dengan kaidah dasar. BahasaIndonesia digunakan secara nonresmi, santai,dan bebas. Yang dipentingkan dalam pergaulandan perhubungan antarwarga adalah maknayang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesiadalam konteks bahasa nasional dapat denganbebas menggunakan ujarannya baik lisan, tulis,maupun lewat kinesiknya. Kebebasanpenggunaan ujaran itu juga ditentukan olehkonteks pembicaraan. Manakala bahasaIndonesia digunakan di bus antarkota, ragamyang digunakan adalah ragam bus kota yangcenderung singkat, cepat, dan bernada keras.

Tugas kedua adalah bahasa Indonesiasebagai bahasa negara. Sebagai bahasa negaraberarti bahasa Indonesia adalah bahasa resmi.Dengan begitu, bahasa Indonesia harusdigunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat,dan masuk akal. Bahasa Indonesia yang dipakaiharus lengkap dan baku. Tingkat kebakuannyadiukur oleh aturan kebahasaan dan logikapemakaian. Dari dua tugas itu, posisi bahasaIndonesia perlu mendapatkan perhatian khususterutama bagi pembelajar bahasa Indonesia.

Dua tugas di atas tentunya akanmemberikan dampak bagi pembelajar bahasaIndonesia yang masih awal dalam penguasaankaidah bahasa Indonesia. Di satu sisi, siswa harusbelajar bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah.Di sisi lain, siswa menghadapi masyarakat yangberbahasa Indonesia secara bebas karena fungsibahasa pergaulan. Siswa yang masih belajar itutentunya berada di dua tarikan yang kalah kuat.Tarikan masyarakat lebih kuat dibandingkanoleh tarikan dari bangku sekolah. Apalagi,pembelajaran bahasa Indonesia tidak disajikandengan menarik. Sebaliknya, bahasa Indonesiadisajikan dengan membosankan, jenuh, danberputar-putar.

Bermula dari kasus di ataslah, akhirnyabanyak orang yang menganggap bahwa (a) yang

penting isinya dipahami bukan benar tidaknya,(b) buat apa belajar bahasa Indonesia karenatanpa belajar pun semua orang Indonesia dapatberbahasa Indonesia, (c) bahasa Indonesiasangat sulit, dan (d) bahasa Inggris lebihbergengsi daripada bahasa Indonesia.Anggapan itu akhirnya sampai ke siswa. Siswamenjadi ogah-ogahan dalam belajar bahasaIndonesia. Banyak di antara siswa yang terpaksadalam mengikuti mata pelajaran bahasaIndonesia.

Begitu pula dengan pembelajaran bahasaIndonesia, proses pemebelajarannya harusbertumpu ke siswa sebagai subjek belajar.Materi pembelajaran BI terintegrasi denganpenggunaan bahasa Indonesia dewasa ini.Pembelajaran diarahkan ke pemakaian sehari-hari baik lisan maupun tulis dalam konteksbahasa Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesiatersebut di antaranya melalui wacana tulis danlisan. Wacana tulis berkembang melalui bukupengetahuan, surat kabar, iklan, persuratan, danlainnya. Sedangkan wacana lisan terkembangmelalui percakapan sehari-hari, radio, televisi,pidato, lobi, dan sebagainya. Dengan begitu,siswa pembelajar bahasa Indonesia dapatmengikuti zamannya.

Yang belajar dalam kelas adalah siswabukan guru. Siswa hendaklah diarahkan kepengembangan potensi diri sendiri. Bukankahsiswa hidup di zaman ini? Artinya, segalamasalah kebahasaan yang perlu dimainkan disekolah haruslah juga sesuai dengan zamannya.Kata, kalimat, paragraf, bahkan tulisan harusbernuansa kekinian. Sumber kebahasaan yangdigunakan oleh guru juga harus mengacu keminat dan harapan siswa. Dengan begitu, siswadapat tertarik dengan pemebelajaran bahasaIndonesia.

Siswa Indonesia memang sudah

semestinya dapat berpikir, berkreasi, danberkomunikasi dengan bahasa Indonesia secaralugas, langsung, dan lancar. Dengan begitu,suatu saat akan dihasilkan karya-karya besar dariorang Indonesia dengan bahasa yang mantap.Hal itu tentunya harus menjadi obsesi gurubahasa Indonesia.

Saat ini, bahasa Indonesia mengalamiperkembangan puncak. Hampir 40 negaramembuka program studi bahasa Indonesia diwilayahnya. Tahun ini(2001), Usbekhistanmenawari

wargaIndonesiayangberkemampuan dibidang bahasaIndonesia untukmenjadi pengelolaprogram studi bahasaIndonesia di negara itu.Australia bagian utaratelah memasukkan bahasaIndonesia di kurikulumsekolah sebagai bahasa kedua.Di Jepang, banyak kursus-kursusbahasa Indonesia yang di buka di kota-kota besarnya. Bahkan, tiap tahun, UI, UGM,Unpad, UNM, Unesa, dan perguruan tinggilainnya membuka kelas bahasa Indonesia untukorang asing yang tinggal di Indonesia maupunyang sengaja datang untuk kursus. Di sisi lain,

banyak kamus bahasa Indonesia diterbitkanoleh negara lain.

Banyak pula warga Indonesia yangmenggunakan bahasa Indonesia dalamkehidupan sehari-hari. Bahkan, banyak anak-anak yang sudah tidak tahu bahasa daerahkarena komunikasi di keluarga menggunakanbahasa Indonesia. Hal itu sangatmenguntungkan bagi guru bahasa Indonesia.Meskipun, di sisi lain, bahasa daerah mengalamiketerpurukan. Peran guru amatlahmenentukan dalam mengajarkan bahasaIndonesia. Oleh karena itu, guru dituntut untukmenguasai bahasa Indonesia danpembelajarannya.

Begitu juga, bahasa Indonesia semestinyamenjadi mata pelajaran yang menarik bagisiswanya. Kemenarikan itu pada akhirnyamembawa siswa ke tingkat komunikasi yanglancar. Komunikasi yang didasari oleh minatyang kuat dari siswa. Guru berperan besardalam hal itu. Peran tersebut didasari olehkekuatan konsep dan kekuatanmengembangkan strategi pembelajarannya.

Konsep pembelajaran bahasa Indonesia dimasa lalu cenderung menggunakanpendekatan struktural dengan pokok bahasan

yang menekankan bunyi, kosakata, dankalimat. Akibat yang muncul menurutantara lain (1) guru lebih menekankanteori dan pengetahuan bahasadaripada keterampilan berbahasa; (2)bahan pelajaran tidak relevan dengankebutuhan siswa untukberkomunikasi; (3) struktur bahasadibahas secara lepas; (4) evaluasibanyak menekankan aspek kognitif;

dan (5) PBM (Proses BelajarMengajar) lebih

didominasi gurudaripada

berpusatpada siswa.

(garduguru)

10 EDISI 02/TAHUN 2009BAHASA & SASTRA

Posisi PembelajaranBahasa IndonesiaP

Menyoal Buku Sastra Anak

I Indonesia, urusan membaca bukumemang, apa boleh buat, belummenjadi persoalan yang dianggapsebagai kebutuhan pokok. Mungkin,

belum ada penelitian yang sangatkomprehensif meliputi seluruh wilayahIndonesia tentang minat baca anak Indonesia.Tetapi, secara sekilas, amat mudah melihatbagaimana toko-toko buku dan perpustakaananak biasanya dipenuhi oleh anak-anak(dibandingkan dengan bagian fiksi orangdewasa). Minat baca anak mungkin tinggi, tapiminat baca orang tua sangat rendah.

Kebanyakan, buku-buku yang anak-anakbaca adalah serial komik-komik Jepang sepertiAvatar, Samurai Deeper Kyo, Crayon Shinchan,Detektif Conan, Naruto, Baby Love, Gals, atauDoraemon. Selain itu, seri terjemahan keluaranWalt Disney tampak sering muncul di pasaranseperti Paman Gober, Donald Bebek, dan lain-lain. Di bagian sastra dunia, mereka akanbersapa dengan kisah Gadis Penjual Korek Apikarya H.C. Andersen ataupun karya Enid Blyton.

Pada 1970-an, cerita-cerita anakkontemporer lahir melalui majalah anak-anakSi Kuncung, Kawanku, dan Hai. Nama-namaseperti Soekanto S.A., Arswendo Atmowiloto,dan Mohammad Sobary tercatat mengisikesusastraan anak Indonesia. Anak-anakgenerasi itu dimanjakan oleh imajinasi DjokoLelono melalui Rahasia di Balik Lukisan(tentang seorang anak yang mencari pencurilukisan ayahnya dengan cara masuk ke dalamlukisan-lukisan yang lain), Terlontar ke MasaLalu (mesin waktu yang melontarkantokohnya ke masa Kerajaan Majapahit), danbeberapa bukunya yang lain. Kemudian, adapula Dunia Penuh Tawa karya Soekanto S.A.dan Ito oleh Arswendo Atmowiloto. Buku-buku itu merupakan karya-karya yang bukansaja membawa anak-anak ke dunia yang serudan menegangkan, tetapi juga memperluascakrawala pembacanya.

Kini, seiring dengan membanjirnyaterjermahan karya impor (komik ataupunsastra anak-anak dunia), tampaknya karyasastra anak-anak Indonesia tersudut. Kalaupunada, mungkin itu adalah beberapa buku anak-anak asal jadi. Kecenderungan anak-anak yangkini dijejali karya terjemahan -yang diringkasdan disederhanakan- sebetulnya bukansesuatu yang salah. Masalahnya, seberapa baikterjemahan itu sehingga tidak merusak danmengaburkan inti kecemerlangan cerita?Masalah kedua, yang lebih penting lagi, jikamampu menerjemahkan, kenapa sulit untukmencari karya-karya penulis lokal?

Masalah lain dalam sastra anak Indonesiaadalah penulis Indonesia kurang melakukanriset. Menurut Sobary (1999:44), cerita anak-anak yang baik adalah jika penulismemasukkan unsur filsafat, psikologi,antropologi, dan memahami petualangan.Faktor itulah yang kurang dimiliki olehpenulis cerita Indonesia. Penulis cerita anakIndonesia kurang melakukan riset sehinggakaryanya betul-betul karangan imajinatif,berbeda dengan karya sastra anak-anak

internasional yang merupakan tulisan hasilramuan imajinasi dan pengalaman faktualpenulisnya. Mungkin, itulah yangmenyebabkan buku Alice in Wonderland bisabertahan lebih dari seabad karena keabadiankisahnya. Kemampuannya menjangkauberbagai aspek kehidupan dan yang pentingmenyentuh hati anak-anak.

Berbicara mengenai sastra anak, mau takmau harus disinggung psikologiperkembangan anak. Dalam faseperkembangan anak, saat itulah segalapengalaman dan pengetahuan yangditerimanya beserta proses dan pembiasaanakan menjadi bentukan dasar karakterseorang manusia. Semua input yang diterimadalam memori di masa-masa itu akan lebihawet tersimpan. Karena itu, apabila seoranganak bersentuhan dengan pembiasaan danpengenalan-pengenalan, di masa dewasamereka tidak kerepotan mengingat danmempraktikkannya.

Maka, orang tua dan guru wajibmembimbing perkembangan anak-anak kearah yang positif agar mereka kelak menjadianggota masyarakat yang baik dan bergunadalam kehidupan. Salah satu sarana untukmencapai tujuan tersebut adalah sastra yangsesuai dengan perkembangan anak-anak.(Dian Haris, dkk. 2002: 38). Sebab, sastra anak-anak dapat menunjang perkembanganbahasa, kognitif, personalitas dan sosial anak-anak. Sastra juga dapat memainkan perasaansecara dramatis dalam pengembangankonsep pribadi atau konsep diri dan perasaan-perasaan kaya diri. Melalui sastra, anak-anakdapat menemukan berbagai kemampuanyang mereka miliki.

Dunia anak-anak tentu sewarna denganpengalaman dan pengetahuan mereka yangbelum menumpuk sehingga masihdiperlukan mediasi untuk mengembangkandaya kreatifnya (Nurgiyantoro). Maka yangpaling penting dalam hal ini adalahpemenuhan hak anak. Hal yang dimaksud

adalah proses belajar, menjadi individu yangsubjektif, perkembangan pengalaman danpengetahuan, yang semuanya berada dalambingkai dunia anak. Membaca dan menulis,misalnya, merupakan hak anak. Sebab, di sanaterdapat adanya "proses menjadi diri sendirisecara utuh", bukan menjadi seperti gurunya,seperti orang tuanya, atau seperti orang lain.

Contoh pengalaman adalah masa kecilseorang pakar sastra anak di Indonesia, MurtiBunanta, yang sejak usia anak-anakdikondisikan menyukai bacaan sastra. Ayahnyaseorang guru, sedangkan ibunya, ibu rumahtangga yang kerap mendongenginya denganmerujuki buku-buku cerita karya sastrawanIndonesia, Belanda, maupun Jerman. Menurutdoktor sastra anak pertama di Indonesiatersebut, kesukaannya membaca dikarenakanpembiasaan membaca buku-buku sastra.Sayang, di antara dua ratus juta penduduk,tradisi 'lekat aksara' hanya dilakukan(dinikmati) segelintir orang saja. Pendidikanyang gagal dibarengi dengan pemahamanpsikologi anak yang keliru menyebabkanbudaya baca hampir tak ada. Kekeliruanpemahaman terhadap psikologi anakmisalnya: "anak kecil itu orang dewasa yangkecil", atau anggapan bahwa anak-anak adalahkumpulan manusia yang mirip dan serupasatu sama lain dan kehidupannya bersifatstatis. Orang dewasa banyak yangberanggapan bahwa dunia anak merupakandunia yang sama dengan masa kecilnyasehingga orang dewasa cenderung mendikteterhadap anak seolah-olah mereka jauh lebihtahu dari anak (Purbani, 2003:2).

Karena itu, akan sangat menarik ketikakita mendapati surat kabar menyediakanrubrik sastra bagi anak. Sebagai media massa,ia sekaligus memberikan ruang belajar bagitumbuhnya sebuah generasi. Selain itu, korandan buku-buku bisa menjadi salah satu wujudkepedulian terhadap sastra anak, wujudpemenuhan hak membaca bagi anak. (*)

Oleh:EKO PRASETYO

(Jurnalis dan Editor)

D

Page 11: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

OSIALIASI pendidikan gratis yanggencar melalui Iklan media cetak atauelektronik saat ini dijadikan ikondepartemen pendidikan untukmengkampanyekan program

pendidikan gratis. Prgram ini juga dikampanyekan oleh sang calon pemimipindaerah maupun calon presiden . Karenaprogram pendidikan gratis yang di canangkanoleh pemerintah ini di nilai isu yang tepatuntuk meraup dukungan oleh masyarakat luas.Tetapi isu politik progarm pendidikan gratissaat ini hanya sebatas ironi menjadikontroversi di kalangan masyarakat kelasbawah. Iklan yang setiap hari muncul di mediatelevisi ini, masih belum memberikan nuansadan pemahaman yang jelas di kalangan kelasmasyrakat bawah. Kalangan masyarakat kelasmenengah keatas tidak pusing dengansosialisasi program pendidikan gratis, karenakurang pemahaman tentang pendidikan gratissehingga masyarakat beranggapan semuapendidikan itu gratis.

Memasuki tahun ajaran baru , saatpenerimaan siswa/mahasiswa baru setiaptahun, pada bulan juli ini, orangtua yang akanmenyekolahkan anaknya di pusingkan olehbiaya pendidikan ketika daftar ulang. hal initerjadi ketika adik kami di terima di salah satuperguruan tinggi negeri ternama di jawa timur,kami di sodori syarat-syarat daftar ulang . Kamitidak mempunyai biaya cukup untukmemenuhi syarat yang di sodorkan itu kamiterpaksa mundur dan tidak jadi kuliah. Alhasiladik saya terpaksa tidak sekolah kemudian kerjadi pabrik sebagai kuli angkut dengan harapanuntuk biaya makan dan biaya kuliah tahundepan.

Ketika itu kami ingat adanya programPendidikan gratis yang di canangkan olehpemerintah, yang saat ini iklan gencar-gencarnya di media cetak dan elektronil masihmenimbulkan pertanyaan dari berbagaikalangan masyarakat kelas bawah.sebenarnyapendidikan gratis itu untuk siapa ?.Saatkampanye program pendidikan gratisseharusnya di jelaskan batasan-batasan apa sajayang di gartiskan. Apakah dalampelaksanaannya di lapangan saat ini sesuaidengan harapan ?. Saat ini pihak diknas apakahsudah melakukan survei tentang efektivitasprogram pendidikan gratsi ini. Seharusnyapemerintah dalam hal ini diknas melakukanmonitoring output yang di dapat dari programpendidikan gratis ini.

Iklan di televisi hampir setiap hari munculdi televisi memberikan informasi pendidikan disekolah Dasar (SD) /Madrasah Ibtidaiyah (MI) /SMP/MTS sederajat di gratiskan, tetapi dalamprakteknya, masih adanya keluhan dari orngtua/wali murid mengenai uang tarikan darisekolah dengan berbagai alasan. ProgramPemerintah dalam rangka mencerdasakan anakbangsa membebasakan biaya pendidikan masihbelum berjalan sebagai mana mestinya.Pendidikan gratis yang di gembar-gemborkanpemerintah lewat media televisi dan media

cetak lainnya belum memberikan pengertiansepenuhnya program pendidikan gratis itu.

Seharusnya pemerintah memberikanbatasan bagaimana program pendidikan gratisitu ? sehingga tidak menjadikan bumerang bagisiswa dan orangtua/ wali murid. Dalamprakteknya memang anak sekolah di gratiskanuang Sumbangan Pengembangan Pendidikan(SPP) dan BP3, siswa tetap di bebani membayarsejumlah uang dengan dalih untuk keperluanlain- lain . Seperti uang untuk danapenambahan alat laboraturium komputer danpembangunan infrastruktur lainnya dengandalih untuk menunjang proses belajarmengajar seperti membeli buku matapelajaran dan alat-alat praktek lainnya.

Penarikan uang oleh sekolah ini tidak lainadalah untuk menambah biaya operasionalsekolah yang kurang. SPP sekarang di gantidengan uang bantuan pemerintah yang disebut Bantuan uang Sekolah (BOS ) belummencukupi biaya operasional sekolah bagisekolah swasta. Uang bantuan sekolah daripemerintah inilah yang di gunakan sekolahuntuk operasional, sehingga sekolah tidak diperbolehkan menarik uang Sumbangan daripara wali murid.. Dengan bantuan uang bos dinilai tidak cukup sehingga pihak sekolahmenarik dari sektor yang lain. Tetapi tindakankepala sekolah yang ini harus juga di waspadaidan di pantau agar uang hasil pungutan darisiswa di pergunakan untuk apa saja sehinggajelas penggunaannya.

Bantuan operasioanl sekolah yang diberikan hanyalah untuk keperluan operasionalsekolah selain itu tidak boleh..Celakanya uangbantuan pemerintah yang diberikan tidakmencukupi untuk menggaji guru dan biayaoperasional sekolah, hal ini terutama di rasakanoleh sekolah swasta di pinggiran desa. Dengantidak cukupnya uang bantuan dari pemerintahitu, kepala sekolah/ pengelola sekolah bingungbagaiamana caranya agar proses kegiatanbelajar mengajar disekolah tetap berjalan. Halini belum di pikirkan oleh pemerintah,bagaimana jika di lakukan untuk sekolah swastaapabila sekolah gratiskan. Bagi sekolah negeritidak mejadi masalah karena di topang uangfinasial dari pemerintah .Sementara sekolahswasta harus ekstra kerja keras untukmendapatkan siswa baru di awal tahun baru,dengan harapan nanti bisa mendapatkan daribiaya operasional dari sejumlah siswa. Hal inibertolak dengan slogan jawa timur, jerbasukimawabea ( kalau ingin pandai yang mestinyaberkorban harta/biaya).

Jika menyimak berita di jawa pos (13/12/)di Yayasan Budi Mulya Malang tenyata telahmenerapkan program pendidikan gratisterlebih dahulu selama 14 tahun yang lalu.Yayasan Budi Mulya Malang ini mencari danasekolah dari donatur saat di acara tertentu,sehingga uang yang terkumpul dapat digunakan untuk biaya operasional sekolah.Tujuan pemerintah memberikan bantuan Biayaoperasional ini tujuannya tidak lain adalahuntuk membantu sekolah dengan harapan

sekolah tidak memungut biaya dari wali murid.Perbedaan program pemerintah yangmemberikan uang bantuan operasionalsekolah dengan nama BOS dengan yayasanpendidikan Budi mulya jelas sama yaitu inginmencerdaskan anak bangsa.Uang Bos digunakan untuk keperluan meningkatkankegiatan operasional sekolah sebagai gantiuang sumbangan pengembangan pendidikan(SPP) dan BP3. disisi lain pihak sekolah inginmeningkatkan mutu pendidikan yang lebihbaik.

Pemerintah melarang setiap sekolah yangmenerima bantuan bos memungut dana dariwali murid karean telah memberikan uangbantuan operasional sekolah, apabila adasekolah SD dan SLTP yang memungut uangbiaya sekolah akan di tindak. Ini ungkapanmndiknas di media masa bulan juni yanglalu.Tetapi hingga kini larangan tersebut masihdi lakukan di sekolah-sekolah favorit, siswa dibebani membeli buku yang di terbitkan olehpenerbit swasta yang harganya justru lebihmahal.

Sekolah yang selama ini telah menerapkandispilin memakai seragam sekolah baju, celanadan sepatu tertentu oleh pihak sekolah,sehingga setiap siswa wajib mematuhi aturansekolah tersebut. Disini orangtua siswa akan dibebani uang seragam sekolah dan buku. .Kejadian ini mungkin terjadi di beberapadaerah, karena orangtua atau wali murid tidakberani melapor ke pihak yang berwajibsehingga pungli di sekolah saat penerimaan

11 EDISI 02/TAHUN 2009SOSIAL

PENDIDIKAN GRATISYANG DILEMATIS

Oleh : Subari, S.Sos (Ketua Klub Guru Cabang Pasuruan)

Ssiswa baru semakin merajarela. Dari kasus inipemerintah melarang pihak sekolah menarikuang seragam sekolah hal ini justru menjadikansebuah dilema bagi lembaga pendidikan yangingin mencerdaskan anak bangsa.

Apabila sekolah tidak mewajibkan seluruhsiswa-siswi-nya memakai seragam sekolah,maka sekolah akan kehilangan identitas diri.Seperti seragam sekolah bet lokasi dan bajuolah raga dan baju batik. Seragam semacam initelah menjadikancirikas di sekolah.

Belum tuntas program sekolah gratis ditingkat Sekolah Dasar dan Menengah, kini diusulkan sekolah gratis untuk Sekolahmenengah Kejuruan (SMK) usulan ini memangbaik karena sekolah lulusan siswa SMA denganSMK saat ini masih di banding 40;60.(Surya /13/7 ) sehingga menimbulkan banyaknyapengangguran ini .Dengan adanya sekolah SMKini di harapkan siswa akan dapat mandiri karenatelah di bekali life skill saat di sekolah. Sehinggaakan mengurangi pengguran di usia produktif.Dinilai saat ini perbandingan lulusan siswa SMAdan SMK masih jauh sehingga lulusan SMA dinilai banyak teori kemudian SMK lebih banyakketrampilan atau prakteknya daripada teori.

Disinilah diperlukan kurikulum, tata krama,kejujuran, sopan santun dan keimanan danpercaya pada tuhan. Apabila dalam diri siswamulai sejak dini di sekolah taman-kanak-kanaksudah di tanamkan jiwa iman dan taqwa niscayajika akan mengetahui mana yang baik dan manayang buruk akan bisa membedakan nantinyasetelah dewasa.

Dari program pendidikan gratis diatas ,masih menimbulkan berbagai pertanyaan dikalangan masyarakat. Sehingga pemerintahmempunyai gagasan untuk memberikanpendidikan gratis bagi masyarakat Indonesia,yang sesuai dengan UUD 1945 bahwa setiapwarga Negara Indonesia memperolehpendidikan yang layak. Dengan meski masihterjadinya praktek memungut uang sekolahguru dengan dalih uang operasional sekolahkurang itu, hal yang wajar. Tetapi pemerintahseharusnya memikirkan bagaimanamenciptakan pendidikan yang gartis danbermakna. Ini penting karena kenapa meskipunkita mengembar gemborkan pendidikan gratisketika pelaksaannya membayar,akanmenjadikan sebuah dilematis dan akan menjadibumerang bagi intiusi pendidikan. Lebih baikprogram pendidikan itu berjalan lancar,menerapkan kurikulum sesuai perkembangantehnologi dan perkembangan jaman dansekolah swasta boleh memungut biayapendidikan sesuai dengan ketentuan. Disiniakan terjadi persaingan pendidikan swasta dansekolah negeri. sehingga masyarakat akandapat menilai dan menentukan pilihan untukmenyekolahkan anaknya. Bagaimana menurutanda ?

Penulis adalah Ketua Klub GuruIndonesia Cabang Pasuruan Jawa Timur.

E-mail: [email protected]

SMA Negeri 1 Kebomas GresikPindah ke Kampung Inggris?

UNTUK menghadapi sistem pembelajaran Rintisan Sekolah BertarafInternasional (RSBI), SMA Negeri 1 Kebomas Gresik, Jawa Timur, memondokkansiswanya di Kampung Inggris, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri,selama sebulan.

Program yang dilaksanakan pada 1-30 Agustus 2009 itu terbagi dalam duatahap. Kepala Sekolah SMA Negeri I Kebomas ME Wahyudi, (26/8), menyatakanbahwa kegiatan semacam pondok pesantren ini dilaksanakan untukmempersiapkan siswa menerima sistem pembelajaran RSBI.

Selama ini Kampung Inggris telah menjadi rujukan banyak orang untukbelajar bahasa Inggris. Kebanyakan yang datang ingin bisa berkomunikasi dalambahasa Inggris dengan lancar. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, siswadiharuskan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

”Dipilihnya Kampung Inggris dalam Program English Development Camp(EDC) sangat tepat, ini termasuk bedhol sekolah karena mengikutsertakan hampirseparuh dari seluruh siswa,” kata Wahyudi.

Program EDC tersebut diikuti oleh 201 siswa. Rinciannya, seluruh siswa kelasX sebanyak 160 orang, ditambah 29 orang murid kelas XI, serta 20 orang muriddari kelas XII.

”Hukumnya wajib bagi seluruh siswa kelas X, sedangkan peserta kelas XI danXII adalah mereka yang nilai bahasa Inggrisnya di bawah standar,” ujar Wahyudi. (*)

Imelda FranciscaIngin Majukan Pendidikan Indonesia

BAGI seorang Imelda Fransisca, Miss Indonesia 2005,pendidikan jelas merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan.Oleh sebab itu, ia bercita-cita tinggi untuk memajukanpendidikan di Indonesia.

“Bagi saya, pendidikan dan informasi adalah sesuatu yangberperan penting dalam kehidupan,” tukasnya seusai didapuksebagai duta pendidikan di Jakarta (28/7).

Dalam sambutan penobatannya itu, Imelda mengakumemajukan pendidikan sudah menjadi cita-citanya sejak dudukdi bangku kuliah. Ajaran dosen-dosennya di Amerika Serikat (AS)menyadarkan dirinya bahwa pendidikan memiliki peran yangsignifikan dalam kehidupan, mulai dari pembentukan karakter,hingga tujuan hidup.

Sejak saat itulah, Imelda bertekad akan menciptakanperubahan pada pendidikan di Indonesia. “Saya berjanji pada dirisendiri bahwa, sepulang dari kuliah di Amerika saya tidak akanlangsung menikah, tetapi akan berusaha memajukan pendidikandi Indonesia,” ujarnya, tentang tekad dan cita-citanya. (*)

Page 12: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

EJAK pertama saya menjadi guru disuatu lembaga pendidikan bahasaswasta, saya diminta menyajikan prosespembelajaran yang menarik.

"Wah, harus kerja ekstra keras, nih,"pikirsaya kala itu. Saya yang belum memilikipengalaman mengajar berusaha mencarireferensi berbagai metode pembelajaran sertatekniknya. Pihak pengelola lembagapendidikan tersebut juga mendukung usahasaya, bahkan saya dan rekan-rekan yang

tergolong guru baru, berulangkali disertakandalam berbagai training pengajaranmenggunakan metode mengajar terbaru.

Pada awalnya saya benar-benar merasakaku, murid-murid pun merasa bosan dan cepatjenuh. Untuk mengusir kejenuhan para muridsaya selalu berkonsultasi kepada rekan gurulainnya tentang pola pembelajaran yangmenarik, sehingga saya pun berusaha membuatkreasi pengajaran yang menarik.

Dan selama hampir 20 tahun mengajar saya

telah menerapkan berbagai jenis permainan.Beberapa permainan yang menjadi andalansaya adalah:

YES/NO QUESTIONMurid-murid berdiri membentuk

lingkaran.Satu kursi dipisahkan/dilipat. Satu kursi

diletakkan di tengah lingkaran.Di atas kursi letakkan kartu-kartu berisi

pertanyaan. (atau hal yang akan ditanyakan).Seorang murid mengambil satu kartu,

menanyakan pada seorang temannya.Bila temannya menjawab "Ya" maka semua

bergerak bergeser satu/dua langkah. Bilatemannya menjawab "No" maka semua harussegera mencari tempat duduk. Yang tidakmendapat kursi akan mendapat hukuman.Permainan dilanjutkan. Salah satu siswamengambil kartu, bertanya pada temannyayang tadi tidak mendapat kursi. Begituseterusnya hingga kartu habis.

(Alternatif: musik diputar murid bergerakdalam lingkaran sambil mengoper tongkat/bola/pensil. Pada saat musik berhentipemegang benda harus menjadi penanya.Pertanyaan dapat berupa identitas siswa,pelajaran yang baru dipelajari, berita terkini,dll.)

DESCRIBING THINGSSeorang murid mengambil benda dalam

kotak. Murid tersebut menerangkan fungsibenda/definisi benda/bahan pembuatnya/harga/cara memperolehnya.

Dapat pula sang murid menceritakan halyang dia lakukan dengan benda itu. Atau,membuat suatu kalimat menggunakan namabenda itu.

Kemudian, dengan diiringi musik, bendatersebut berpindah tangan. Pada saat musikberhenti yang memegang benda melakukanhal yang sama dengan murid pertama.

12 EDISI 02/TAHUN 2009EKSAK

S

Belajar SambilBermain

Oleh: Manik Indraprasti Mughni, S.Pd (Guru MTs Baabussalaam Kota Bandung)

Catatan: setiap orang harus segerabercerita pada saat musik berhenti. Bila tidakmaka murid tersebut mendapat sanksi.

Kedua permainan ini dapat diterapkandalam berbagai mata pelajaran, sehingga tidakterasa murid-murid sedang belajar, mengingatdan menerapkan ilmu yang baru didapat. Selainitu dapat menghidupkan suasana kelas yangsemula terasa lesu dan dingin.

Dalam kegiatan belajar berkelompok pundapat menggunakan teknik adu cepat tepat.Tugas guru adalah mempersiapkan rangkaiansoal dalam flash cards. Bila guru tersebut sudahmemiliki laptop soal bisa disajikan dalampower point atau pemutaran film. Setiapkelompok siswa mendengarkan pembacaansoal, atau membaca soal pada flash card.

Dalam pelajaran matematika, fisika, ataukimia sebaiknya mereka diberi waktu beberapamenit (dapat dengan pemutaran lagu sebagaipenentu waktu pengerjaan) untukmendiskusikan jawabannya. (Kadang untukmengecoh siswa, saya memutarkan sebuah laguyang mereka sukai, sehingga tanpa terasa laguitu selesai, namun mereka belum selesaimengerjakan soal.) Kemudian satu anggota darisetiap kelompok menuliskan jawaban secaraserentak di papan tulis. Kelompok yang dapatterlebih dahulu menyelesaikan soal denganbenar akan mendapat point.

Dengan seringnya saya menerapkanberbagai permainan di kelas, murid-murid punmenjadi bersemangat mengikuti pelajaransaya, namun paling membenci saya bila sayamemberikan ulangan/tes. Bagaimana, Andatertarik untuk mencobanya? Pasti sangatmenyenangkan.

Penulis adalah Guru Mata PelajaranBahasa Inggris pada MTs Baabussalaam

Kota Bandung.

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIAKreativitas Guru

EWASA ini perkembangan ilmudan tekonologi begitu pesatnya,laju perkembangan itu demikianluasnya hingga hampir

mencakup seluruh kehidupan manusia.Khususnya di bidang teknologi informasi dankomunikasi inilah yang melatarbelakangiperlunya penerapan IPTEK di bidangpendidikan.

Tujuan dari penggunaan media berbasismultimedia ini adalah memberikanpengalaman baru dan menyenangkan baikbagi guru itu sendiri maupun siswa sertamenciptakan pembelajaran yangmenyenangkan sehingga dapat menambahmotivasi belajar anak lebih meningkat. Yangdimaksud dengan pembelajaran multimediaadalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana dalam penyampaian bahan pelajaranyang disajikan kepada siswa, gurumenggunakan atau menerapkan berbagaiperangkat media pembelajaran. Adapunmedia pembelajaran itu sangatlah beranekamacam, baik itu dalam bentuk media cetak,media/alat peraga ataupun media elektronik.

Secara khusus penulis membatasipermasalahan ini dengan pembahasanpenggunaan media elektronik/komputer,berikut dengan pemanfaatan hardware,software dan alat - alat pendukung lainnyadalam proses pembelajaran di dalam kelas.Komputer merupakan suatu alat yangcanggih dan lengkap, karena dengan satuunit komputer yang baik dapat difungsikanuntuk berbagai keperluan, dan seorang guruyang jeli tentunya dapat memanfaatkanperangkat canggih tersebut untuk keperluanpembelajaran.

Perangkat multimedia komputerhanyalah sebuah alat proses pengolah datasaja (hardware), sedang yang berperan dalampembelajaran adalah perangkat-perangkatlunak yang disebut dengan software. Sebuahkomputer dapat bekerja atau dijalankankarena terdapat software di dalamnya.Software meliputi sistim operasi danberbagai program aplikasi.

Beberapa software yang dapat digunakansebagai media pembelajaran, antara lain:program presentasi Microsoft powerpoint,Program editing gambar adobe photoshop,

program editing film VCD Cutter. Tahapan-tahapan dari pembelajaran berbasismultimedia adalah tahap persiapan, tahappembuatan presentasi, dan tahappelaksanaan.

Sudah semestinya sebagai guru yangberdedikasi harus dapat membuat multime-dia pembelajaran yang dapat meningkatkanmotivasi siswa dalam belajar fisika. Berikutsalah satunya:

PERCOBAAN FISIKA ASYIK:KOMPOR ALUMUNIUM FOIL

Matahari adalah sumber energi terbesardan utama bagi kehidupan kita, kita dapatmemanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang sederhana.Oleh itu penggunaan energi matahari dapatdijadikan sebagai salah satu alternatif yangbisa kita manfaatkan sebagai sumber energiuntuk memasak sehari-hari disaat hargaminyak tanah, dan gas yang terus naik.

Nah alasan di atas yang melatarbelakangipostingan ekseperimen Fisika kali ini yaitutentang Kompor Alumunium. Kompor jenisini banyak digunakan karena memilikiberbagai keunggulan, diantaranya adalahtemperatur yang dihasilkan tidak sepanaskompor biasanya sehingga cukup aman,bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita,

mudah diproduksi dengan teknologisederhana dan biaya yang murah, sertamudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kitamulai membuatnya.

ALAT DAN BAHAN yang harus disediakandiantaranya:1. Karton tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter.2. Alumunium foil, ukuran 0,3 x 3 meter.3. Lem.4. Gunting atau cutter.5. Pensil dan penggaris.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN:Bentuk kertas karton menjadi pola sepertidi bawah ini

Pastikan bahwa pola yang anda bentukseperti pada gambar diatas, setelah polaterbentuk kemudian lapisi denganaluminium foil dengan lem yang sudahdipersiapkan, dan jangan lupa buat dualubang pengaitnya seperti di gambar polasebagai tempat pengait untuk bagiankolektor sinar matahari. Setelahdipastikan alumunium foil yang disatukandengan kertas karton telah benar-benarmenempel dengan baik kemudianrangkai kompor seperti gambar di bawahini.

Setelah kompor terangkai dengansempurna langkah selanjutnya adalahmempersiapkan wadah untuk memasakmakanan, pastikan panci yang kita jadikansebagai tempat memasak berwarna hitam,karena warna hitam dapat menyerappanas dengan baik. Kemudian untukmengoptimalkan panas yang terserap danmenghindari panas terbuang, dalamproses memasak sebaiknya kita gunakanplastik untuk membungkus pancitersebut. Dr. Steven Jones dari BrighamYoung University mengatakan bahwa"agar lebih optimal dalam memasak akanlebih baik jika dibuatkan tatakan untukpanci yang akan kita letakkan di dalamkompor". Tatakan dibuat denganketinggian 6 cm seperti pada gambardibawah, dengan maksud untukmengoptimalkan cahaya matahari yangdipantulkan baik dari atas, sampingmaupun dari bawah panci.

CATATAN:Agar menanak nasi lebih optimal harus

dilakukan ketika sinar matahari penuh.Kompor ini juga tak bisa diaplikasikansewaktu-waktu, tanpa sinar matahari.

D

Page 13: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

SAI sudah pelaksanaan UN, USmaupun USBN. Beberapa catatandan masukan patut kita perhatikan.Mulai Kepala Sekolah yang

membuat kunci jawaban, pengawas yangdiintimidasi sampai kurang tegasnya pengawasruang dan juga pengawas satuan pendidikan.

Berdasarkan kondisi di atas, legalitaspelaksanaan UN masih banyak yangmempertanyakan. Melalui tulisan ini, coba kitaulas pelaksanaan UN tahun 2009. Kecuranganyang dilakukan oleh 33 SMA yangmenyebabkan 19 SMA semua siswanya alias100% dinyatakan tidak lulus UN. Dengangagahnya, BSNP menetapkan UN ulang untuk19 SMA tersebut. Herannya, sebagian merekasudah diterima di PTN lewat PMDK. Untunglah,masih ada PTN yang mempunyai hati nurani.Sehingga, mereka dicoret dari PTN tersebut.Siapakah yang salah? Apa yang harus dilakukanoleh BSNP? Kalau harus ada UN ulang,bagaimana dengan siswa yang jujur tidak lulusmaupun curang lulus semua?

PELAKSANAAN UNBeberapa catatan dari pelaksanaan UN

tahun 2008 dan 2009, untuk jenjang SMA/MA/SMK, dapat kita saksikan melalui pemberitaanTV dan dibaca melalui beberapa surat kabar. Diantaranya: masih banyak siswa yangmenggunakan HP, pengawasan oleh pengawasindependen dan ruang, juga kurang ketat.Bahkan, yang lebih memprihatinkan, KepalaSMA Negeri 2 Lubuk Pakam, Deli Serdangbersama 16 guru lainnya, ditetapkan sebagaitersangka pelaku kecurangan. Merekakedapatan membetulkan jawaban UN BahasaInggris. Mereka takut siswanya banyak yangtidak lulus. Akhirnya, berbagai macam caradilakukan sekolah. Tragisnya, yang menjadikorban adalah siswa itu sendiri. Sebanyak 19SMA diwajibkan mengikuti UN susulan. Bahkanyang paling mengerikan, sebanyak 16 kepalaSekolah ditangkap pada pelaksanaan UN tahun2009.

Kejadian di atas, saya yakin tidak hanyaterjadi di Lubuk Pakam saja. Tetapi, daerah lainjuga dimungkinkan terjadi hal yang sama. Itulahpotret nyata pendidikan nasional kita. SMANegeri saja, melakukan kecurangan. Lalu,bagaimana dengan kondisi SMA/MA/SMKswasta, yang sebagian besar berada di bawahstandar sekolah negeri.

DASAR HUKUM PELAKSANAAN UNBanyak LSM dan pengamat pendidikan,

berpendapat bahwa: (1) Pemerintah dipandangmelanggar hukum dan kerugian bagimasyarakat; (2) UN tidak seharusnya menjadistandar tunggal penentu kelulusan; (3) Matapelajaran yang diujikan (SMA) terlalu banyak;(4) UN belum sepenuhnya menggambarkankemampuan siswa, karena masih terjadi banyakkecurangan; (5) Kalau ada UN ulang tidak adadasar hukumnya, dan sebagainya.

Mari kita uraikan satu per satu. Pertama,kalau Pemerintah melanggar hukum, coba kitadalami kembali (1) UU No 20 tahun 2003 tentangSisdiknas; (2) PP No. 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan; (3) PermendiknasNo. 22, 23 dan 24 tahun 2006, No 20 dan 34 tahun2007 dan (4) Prosedur Operasi Standar(POS) UNtahun 2009.

Di dalam UU Sisdiknas, dijelaskan bahwa:Evaluasi pendidikan adalah kegiatanpengendalian, penjaminan, dan penetapanmutu pendidikan terhadap berbagaikomponen pendidikan pada setiap jalur,jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentukpertanggungjawaban penyelenggaraanpendidikan. Evaluasi dilakukan, dalam rangkapengendalian mutu pendidikan secaranasional, sebagai bentuk akuntabilitaspenyelenggara pendidikan kepada pihak-pihakyang berkepentingan. Evaluasi dilakukanterhadap peserta didik, lembaga, dan programpendidikan pada jalur formal dan nonformaluntuk semua jenjang, satuan, dan jenispendidikan.

Di dalam PP SNP pasal 63, dijelaskanPenilaian pendidikan pada jenjang pendidikandasar dan menengah, terdiri atas: a) penilaianhasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasilbelajar oleh satuan pendidikan; dan c)penilaian hasil belajar oleh Pemerintah(depdiknas;2005).

Kedua, kalau UN menjadi standar tunggalpenentu kelulusan. Mari kita ulas kembali pasal63 di atas. Penilaian hasil belajar oleh pendidikdijelaskan pasal 64; penilaian hasil belajar olehpendidik, dilakukan secara berkesinambungan,untuk memantau proses, kemajuan, danperbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,ulangan tengah semester, ulangan akhirsemester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaiantersebut digunakan untuk: a) menilaipencapaian kompetensi peserta didik; b) bahanpenyusunan laporan kemajuan hasil belajar;dan c) memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh satuanpendidikan, bertujuan menilai pencapaianstandar kompetensi lulusan untuk semua matapelajaran. Penilaian hasil belajar melalui ujiansekolah/madrasah, untuk menentukankelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.Mata pelajaran yang diujikan adalah matapelajaran kelompok mata pelajaran ilmupengetahuan dan teknologi yang tidak diujikandalam UN dan aspek kognitif dan/ataupsikomotorik kelompok mata pelajaran agamadan akhlak mulia serta kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadianyang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah,bertujuan untuk menilai pencapaiankompetensi lulusan secara nasional, pada matapelajaran tertentu dalam kelompok matapelajaran ilmu pengetahuan teknologi dandilakukan dalam bentuk ujian nasional. UNharus dilakukan secara objektif, berkeadilan,dan akuntabel. UN diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknyadua kali dalam satu tahun pelajaran.

Hasil UN digunakan, sebagai salah satupertimbangan untuk: a) pemetaan mutuprogram dan/atau satuan pendidikan; b) dasarseleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c)penentuan kelulusan peserta didik dariprogram dan/atau satuan pendidikan; d)pembinaan dan pemberian bantuan kepadasatuan pendidikan dalam upayanya untukmeningkatkan mutu pendidikan.

Ketiga, tahun 2007 lalu, UN diprotes karenahanya 3 mata pelajaran yang diujikan (SMA/MA/SMK). Tahun 2008 dan 2009 ini, dengan 6

13 EDISI 02/TAHUN 2009ULASANmata pelajaran, banyak yang berkomentar matapelajarannya terlalu banyak. Hal ini, sudahdiatur dalam PP SNP.

Pasal 70 menjelaskan bahwa: jenjang SD/MI/SDLB, UN mencakup Bahasa Indonesia,Matematika, dan IPA; jenjang SMP/MTs/SMPLB,UN Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Matematika, dan IPA; jenjang SMA/MA/SMALB,UN mencakup Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Matematika, dan mata pelajaran yang menjadiciri khas program pendidikan; dan jenjang SMK/MAK, UN mencakup Bahasa Indonesia, BahasaInggris, Matematika, dan mata pelajarankejuruan yang menjadi ciri khas programpendidikan.

Keempat, kalau terjadi banyak kecurangan,semuanya tergantung individu yang bertugas.Di dalam POS UN, semua sudah dijelaskansecara rinci. Kalau semuanya dilakukan secarabenar dan penuh tanggung jawab, hal-hal diatas tidak akan pernah terjadi.

Kelima, kalau harus ada UN ulang,harusnya BSNP melaksanakan sekalian UN 2kali dalam 1 tahun pelajran. Coba kita ulas PPSNP pasal 66. Ujian nasional dilakukan secaraobyektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujiannasional diadakan sekurang-kurangnya satukali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalamsatu tahun pelajaran, Jadi, harusnya BSNPberani membuat terobosan UN dilaksanakan 2kali salam 1 tahun pelajaran. Jika ada siswayang tidak lulus untuk UN pertama, dapatmengikuti UN kedua. Berani, ndak BSNP?

Sebenarnya antara pendidik (guru), satuanpendidikan (sekolah) dan pemerintah, masing-masing ikut menentukan kelulusan pesertadidik (siswa). Seperti yang dijelaskan pada PPSNP, pasal 72.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuanpendidikan, pada pendidikan dasar danmenengah setelah: a) menyelesaikan seluruhprogram pembelajaran; b) memperoleh nilaiminimal baik pada penilaian akhir untukseluruh mata pelajaran kelompok matapelajaran agama dan akhlak mulia, kelompokmata pelajaran kewarganegaraan dankepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmupengetahuan dan teknologi; dan d) lulus UjianNasional.

Dengan berbagai kejadian di berbagaidaerah, apakah mungkin sekolah berani tidakmeluluskan anak didiknya. Saya rasa hanya0,001 % alias mustahil, yang berani tidakmeluluskan siswanya. Buktinya kejadian diLubuk Pakam, Deli Serdang maupun diBengkulu.

Marilah kita semua berpikir jernih, tentangpelaksanaan UN. Memang, masih ada beberapakekurangan dalam pelaksanaan UN. Tapi, apaharus membatalkan pelaksanaan UN? Kapanpendidikan kita mau maju? Melihat kondisisekarang, penulis merasa UN bagaikan hantuseantero nusantara. Mulai menteri, gubernur,bupati, kepala dinas pendidikan, kepala sekolah,guru, siswa sampai orang tua. Segala caradilakukan. Apesnya, caranya kurang baik.Bagaimana kalau ke depan, sejak duduk di kelasVII atau XII sekolah-sekolah sudah memetakankemampuan anak. Anak yang dibawah rata-rata

Beberapa saran yang perludipertimbangkan. Pertama, pelaksanaan UNdan US hendaknya digabung. Jam pertamauntuk mata pelajaran UN, jam kedua untukmata pelajaran US. Kedua, pemerintahhendaknya segera merealisasikan anggaran20% untuk pendidikan. Anggaran tersebutdigunakan untuk peningkatan mutupendidikan, bukan sebatas untuk sarana saja.Ketiga, kalau ingin membatalkan pelaksanaanUN, langkah yang harus dilakukan adalahmerevisi dulu PP 19 tentang SNP, yang otomatisakan merevisi beberapa peraturan yang yangberkaitan dengan PP tersebut.

Penulis adalah Guru SMA Negeri 1 LasemRembang, tinggal di Gg. Anggrek Ngemplak

RT 02 RW I Lasem Rembang, Jawa Tengah.E- mail: [email protected]

Hantu ItuBernama UN

U

Oleh: Imron, S.Pd(Sekretaris Klub Guru

Cabang Rembang)

Page 14: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

ANY institutions and teachershave a reputation for real successin teaching English. Others havea poor reputation. For example,

they say that they have learnt a lot of English atschool. Others say that they have studied forthree, four years or more, but learnt almostnothing. The main test in for real success inteaching and learning should be whether ornot the learners are able to communicate at allin English. Can they understand simpleinstruction, letters, articles? Can they respondan interview? Can they use certain functionalexpressions in a conversation? Can theycomprehend simple paragraphs? Can they askfor directions in the street? Can they expresstheir opinion in a discussion? Can they writeletters or reports? And, can they pass recog-nized Examinations in English, like KET, PET, IELTS,TOEIC, or TOEFL?

We know success is not just being able torepeat memorizes sentences or completegrammar exercises, - but more than that, thelearners should have ability to use Englisheffectively in real communication situations.Success is not the same as getting 8, 9 or 10 incourse tests - though it may indicate someprogress

Successful teachers and institutions wherethey teach may be different in many ways. Theirteaching skill is affected by their experiences,trainings, size of class, hours of teaching in aweek, methodology and the materials theyusually use. However, successful teachers tendto have certain things in common. They usually:

14 EDISI 02/TAHUN 2009ENGLISH CORNER

RECOGNIZING SUCCESSIN TEACHING ENGLISH

M Have practicalcommand in English, notjust knowledge ofgrammar rules.Use English most of thetime in every class,including beginners'classes.Emphasize more onlearners' practice,instead of teacherexplanations.Use time for real-communicativeactivities, not justpractice of languageforms.Focus their teaching ontheir learners' needs,not just 'finishing' thecontents required bycourse book.Bring fun into classroom,not just 'feed' thestudents with paper-based worksheet andtasks.

A teacher's development of acommand of English should be a long-lifehobby as well as a professional obligation. Ofcourse, a knowledge of the rules and terminol-ogy of grammar and vocabulary is also useful.But language teaching is much more than justthe transfer of knowledge. Using English in tocommunicate with their learners is also

avoidable. By using English in or out ofclassroom, their learners constantly experi-ence the real communicative use of English. Itmotivates the learners and improves theirexposure to the language through listeningcomprehension and gives them opportunity tospeak English. Finally, put the learners at thecentre of teaching. Your success as a teacher is

Oleh: BUDI HANDOYO(Kadiv Kerja Sama Luar Negeri KGI Jateng)

EBERAPA waktu lalu (4-5 Juli), sayaberkesempatan untuk bertemudengan teman-teman guru MadrasahAliyah di Rembang. Ini merupakan

program kolaborasi antara Klub guru denganSampoerna Foundation. Saya, berkesempatanuntuk sharing dengan guru-guru Aliyah di kotaRembang. Kegiatan secara umum adalahtraining untuk meningkatkan kemampuanguru yang meliputi peningkatan penguasaanmateri (core competence), manajemen kelas,kurikulum, metode pembelajaran, ICTintegrated learning dan motivasi.

Hari pertama dimulai pukul 8.30. Kelas sayaterdiri atas 6 orang guru bahasa Inggris. Kamisaling memperkenalkan diri dalam bahasaInggris. Saya dari awal menekankan perlunyamenggunakan bahasa Inggris sebagaipengantar dalam training ini untukmemastikan bahwa ini adalah bagiankomunitas bahasa Inggris yang perludiciptakan. Ini adalah salah satu masalah yangdihadapi oleh pembelajar bahasa Inggris diIndonesia yakni komunitas berbahasa Inggris.Tampaknya teman-teman guru bahasa Inggrisyang hadir saat itu, 4 dari MAN Rembang dan 2dari MA Mualimin Mualimat yang satu memilikibackground bahasa Arab, setuju dengan ide ini.Mereka sangat bersemangat untuk practicebahasa Inggris.

Setelah saling berkenalan, hal yang sayaberikan adalah mengajak mereka untukmelihat sebuah film tentang guru yangberjudul "The story of Ron Clark". Ini adalahsebuah film yang didasarkan pada cerita nyata

tentang guru sekolah dasar di negara bagianNorth Carolina, USA. Bagi saya maksud daripemutaran film ini adalah bagaimanamemberikan inspirasi, motivasi dll. kepadarekan-rekan guru Aliyah. Film ini adalah filmyang bagus bagi kita guru untuk ditontonkarena film ini menceritakan kesuksesanseorang guru, dan yang lebih penting lagiadalah film ini didasarkan pada cerita nyata.

Pengalaman saya belajar di GeorgiaSouthern University dan Magang di SMALiberty County High School memberikankemudahan bagi saya untuk menerangkansistem pendidikan di sana terutama terkaitdengan yang ada pada film tersebut. Rekan-rekan guru Aliyah bersemangat dengan filmtersebut dan memberikan inspirasi merekabanyak hal. Kita mendiskusikan apa saja yangbisa ambil dari film tersebut.

Selanjutnya kita mempelajari prinsip danmetode pengajaran bahasa Inggris mulai dariaudio lingual methode sampai MultipleIntellligences yang memberikan kesempatanpada para peserta untuk mengetahui begitubanyak metode yang bisa digunakan untukmengajar bahasa sehingga sangat tidak logiskalau pengajaran di kelas monoton. Hal yangingin dicapai dari pemberian materi ini adalahbagaimana setiap guru bahasa Inggris memilikicadangan pengetahuan yang banyak akanberbagai metode pengajaran bahasa yangpada giliranya akan memberikan kemudahanbagai seorang guru untuk memilih metodeyang paling tepat untuk siswa merekasehingga akan mampu mengembangkanpotensi siswa dengan sebaik-baiknya.

Kami pun bersepakat untuk mengawalihari kedua dengan micro teaching untukmencoba beberapa metode yang telah di

pelajari bersama. Diawali oleh Pak Anshori danBu Atmi. Saya sangat kagum dengan persiapanyang mereka lakukan untuk kegiatan ini.Terbukti Bu Atmi mampu menggunakanmetode yang menggunakan alat bantu,melibatkan anak, menyenangkan dan tentunyapengajaran yang menarik bagi siswa.

Materi berikutnya adalah kurikulum barubahasa Inggris yang berbasis genre yang bagisebagian guru masih cukup menantang untuk

di-explore lagi. Ada beberapa pemahamanyang perlu diluruskan berkenaan denganmateri ini.

Selanjutnya kami masuk pada topik"integrating technology into EFL" yaitubagaimana menggunakan teknologi mulai dariyang sederhana sampai internet. Banyak halkita diskusikan bagaimana teknologi mampumembantu anak untuk belajar bahasa Inggrisdengan lebih baik.

Materi yang terakhir adalah pembahasansoal-soal ujian dan bagaimana memberikan tip-tip yang pas bagi anak untuk suskes dalammengerjakan ujian. Pada sesi ini menjadi ajangsharing berkenaan dengan pengalamanmasing-masing dalam mengantarkan anakmenghadapi ujin nasional. Kawan-kawan gurupun tak melewatkan mengerjakan soallistening dengan sempurna.

Bagi saya, training ini merupakan hal yangsangat perlu untuk dilakukan agar gurumampu menjadi sosok yang inspiring bagisiswa-siswanya yang pada akhirnya mampumemberi motivasi yang lebih bagi anak untukmenjadi orang yang mampu mengembangkansetiap potensi yang mereka miliki. Sehinggamereka akan menjadi orang yang berhasil didunia yang penuh dengan tantangan ini.

Terima kasih yang luar biasa sayasampaikan kepada Klub Guru Indonesia ,Sampoerna Foundation dan semua pihak yangtelah membuat training ini menjadi nyata.Semoga apa yang saya sampaikan memberidampak yang positif bagi rekan-rekan guru diMadrasah Aliyah Rembang. I apologize for anyincovenience.

Budi HandoyoGuru bahasa Inggris SMA 8 Semarang.

Sharing Pembelajaran Bahasa Inggris

By IIN HERMIYANTO S.PD(Teacher SMP An-Nissaa', Bintaro Tangerang Banten)

B

based entirely on their success as learners.Hopefully these short ideas will

benefit those interested in English teaching.

Iin Hermiyanto S.Pd. Guru Bahasa Inggrisdi SMP An-Nissaa', Bintaro Tangerang

Banten. E-Mail: [email protected]

Page 15: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

Biodata Singkat

15 EDISI 02/TAHUN 2009

Drs. Marjuki, M.Pd.

Menjadikan SiswaSELALU BERLOMBARaih Point Prestasi

B

PROFIL

isa berbagi sedikit pengalamanBapak dalam hal mengajar yangmenyenangkan, yang selama iniBapak terapkan di kelas (kepadasiswa) sehingga memberikan hasil

positif bagi prestasi siswa?Saya sebelum mengajar selalu

mempertanyakan pada diri sendiri, yaitu lifeskill apa yang harus dikuasai anak-anak ketikapulang? Jadi dalam persiapan sudahterdeskripsikan tujuan yang ingin dicapai.Untuk saya memilih strategi dan mediapembelajaran yang dapat membantumendekatkan tujuan pembelajaran dengankondisi siswa.

Strategi yang saya pakai bervariasi dari harike hari, mulai dari pendekatannya, modelnya,metodenya, dan teknik yang dilakukan.Sehingga pembelajaran selalu menyenangkan,joyfull. Sebagai contoh agar siswa fokus perluditampilkan tayangan atau tempelan mediapembelajaran yang baru, dan untuk memotivasimereka perlu diberi tantangan.

Untuk membuat suasana segar (fresh) sayabiasanya melakukan hal-hal sederhanamisalnya; olahraga ringan sebelum memulaipembelajarn (relaksasi), tepuk tangan,menyanyi, permainan The Master (sulap),bermain remi, dan bentuk diskusi yangbervariasi, dan masih banyak lagi. Denganstrategi bervariasi seperti itu dapatmemudahkan pengelolaan kelas (Classroommanajement). Sehingga pembelajaran yangaktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dapattercapai.

Apa sebenarnya kunci sukses menjadiseorang guru seperti Bapak, sehinggamampu menggugah siswa untuk lebihbersemangat dalam mengikuti pelajaranyang Bapak sampaikan?

Siswa adalah sosok manusia yang unik. Darikeunikan tersebut saya harus selalumengeksplore apa yang ada pada diri siswa.Setiap siswa tidak sama keunikan yangdimilikinya. Oleh karena dalam menggali danmengembangkan diri siswa, saya menggunakanberbagai strategi pembelajaran agar dapatmengungkap potensi siswa dan dapatmembantu siswa agar dapat berkembangsecara natural.

Setiap hari saya selalu memberikankesempatan siswa untuk mendapat pointprestasi, sehingga mereka terkondisi berlombamencapainya. Bahkan setiap hari siswa selalumembawa spidol sendiri agar dapat maju kedepan mengarjakan tantangan soal yang sayaberikan. Hari demi hari selalu ada tantanganyang harus dikerjakan siswa. Wal hasil merekapun menjadi terbiasa berpikir spontan untukmenjawab tantangan dan mendapat pointprestasi.

Oleh karena itu berbagai metode yangsaya gunakan selalu mencari ide yang terbaru.Model pembelajaran inovatif selalu sayaujicobakan. Sehingga setiap hari siswa selalumendapat suguhan baru dalam pembelajaran.Hal ini terus saya lakukan, sampai-sampai siswaselalu menanyakan kira-kira besuk apalagi halyang terbaru.

Sudah berapa lamakah Bapak menjadiguru dan pengajar? Bisakah diceritakanriwayat mengajar selama ini, dari mulai nolhingga kini di SMAN Kebomas Gresik?

Berapa lama ya... sebentar, saya coba ingatlagi, memutar rekam perjalanan sebagai UmarBakri. Pertama kali saya mengajar di SMAGenerasi Muda Jl Kaliasin belakang TunjunganPlaza Surabaya antara tahun 1985-anmengasuh mata belajaran Biologi. Waktu itu

saya masih kuliah semester 3 JurusanPendidikan Kimia di IKIP Surabaya (sekarangUnesa). Setahun berikutnya saya juga ngajarKimia, Biologi, dan Matematika di SMA CandraKartika Gubeng Kertajaya Surabaya, masukmalam. Dulu dikenal sebagai SMA Mahasiswa.Kemudian dalam perjalanannya saya jugamengajar dan memberi bimbingan di sekolahlain, di antaranya SMA Kertajaya, SMA Assa'adahBungah Gresik, MA Ihyaul Ulum Dukun Gresik,STAI Daruttaqwa Manyar Gresik, IAIN SunanAmpel Surabaya, STTQ Bungah Gresik.

Sempat juga menjadi KonsultanPengembangan Sekolah di Kabupaten Gresikkerja sama dengan Pemerinytah Australiadikenal DSDC (District School DevelopmentConsultant) dengan Konsorsium LembagaDonor Internsional Ausaid -IAPBE (Indonesia-Australia Partnership in Basic Education). Danterakhir ini, sejak tahun 2007 di SMA Negeri 1Kebomas Gresik.

Ternyata luar biasa pengalaman Bapak.Nah, menurut Bapak, apakah selama inipemerintah (khususnya pemkab/Diknassetempat) telah memberikan yang terbaikbagi para guru?

Menurut pandangan saya,PemerintahKabupaten Gresikkomitmennyasangat tinggiterhadappendidikan,bahkan setahusaya pendidikandi sini justrumenjadi skalaperiotas barukemudiankesehatan. Takheran bilaperkembanganpendidikan diKabupaten Gresiksecara akademismaupun non akademissering menjadi yang terbaik ditingkat Jawa Timur.

Apalagi setelah ada terobosankerja sama dengan Australia dibidang pendidikan mulai 2004-2006telah banyak yang dirasakanperubahannya, sering mengadakanpelatihan-pelatihan pengembangansekolah.

Terkait dengan Budgeting diKabupaten Gresik sudah jauh lebihtinggi dari APBN sebelum PemerintahPusat menetapkan 20%. Jadi sekarangperhatian pemerintah Daerah ke sekolahlebih menyebar termasuk perhatiannya keMadrasah.

Apakah hal yang fundamental untukdiperbarui dalam sistem pendidikan kitaoleh pemerintahan baru nanti?

Menurut saya, yang harus diperhatikanoleh pemerintah ke depan adalah kualitasLembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)yang selama ini memproduk tenaga pendidikdan kependidikan. Jangan harap mengahsilkanguru yang bermutu bila lembaga kawahcandradimukanya tidak profesional.

Menurut Bapak, siapakah yang pantasmenjadi pengayom para guru sebagaiMenteri Pendidikan mendatang? Apakahsebaiknya dari kalangan profesioal ataudari pejabat struktural?

Menteri dari manapun tidak masalah yangpenting visionir, mampu berpikir global, pandai

mencari terobosan, pandai memilih danmenempatkan orang yang tepat, asal bukandari politisi.

Tentang KLUB GURU, bagaimanaperkembangan KLUB GURU GRESIKsekarang, setelah dilaunching olehBupati Gresik Februari 2009lalu?

Alhamdulillah baik. Seusai launching,segenap pengurus langsungmenindaklanjuti dengan pelatiahaninternet selama 4 bulan bertempat di BLC(Broadband Learning Centre) TelkomGresik, sebanyak 600 orang guru mulaiFebruari samapi Mei 2009.

Selain itu kami selalu melakukanpertemuan rutin untuk membahasperkembangan pendidikan yang terbaru.Bahkan pelatihan intern pengurus KG terusdilakukan untuk meng-update dan meng-upgrade kemampuan pengurus. Misalnyaakan dilakukannya pelatihan PTK secarabesar-besaran, maka pengurus KG terlebihdahulu mengadakan Training of Trainer(TOT) beberapa kali agar dapat menjadiFasilitator. Sebab pelatihan PTK tidak hanyaterbatas pada acara workshop, melainkanmembuka space untuk konsultasi danpendampingan bagi guru yang terusmembuat PTK atau karya tulis ilmiah (KTI)lainnya.

Bagaimana sambutan para guru diGresik atas lahirnya KLUB GURU

GRESIK? Dan bagaimana pularespons diknas setempat?

Kepercayaan yangmasyarakat terus meningkatdemikian juga pengakuandari Pemerintah KabupatenGresik. Syukur sekali di siniorganisasi profesi guru yang

diakui hanya dua yaituPGRI dan Klub

Guru. Bahkansetiap ada

eventpenting diKabupatenKlub Gurumestidilibatkan.

Sudah berapa anggota KGI Gresiksekarang? Kemudian kegiatan apa saja yangtelah dilakukan selama ini?

Alahamdulillah Anggota Klub GuruKabupaten Gresik terus bertambah dansekarang sudah mencapai 1000 orang lebih.Bahkan anggotanya terus berkembang sampaipulau Bawean. Anggota Klub Guru KabupatenGresik tidak hanya guru, melainkan adamahasiswa, orang tua siswa, pengusaha,karyawan, pejabat, dan penerbit buku.

Kegiatan selama anatar lain; seminar,pelatihan, bedah buku, pembuatan buku, kerjabareng, dan rapat-rapat rutin.

Sebagai ketua KGI Gresik, tentu adaromatikanya. Bagaimana ceritanya,sehingga akhirnya bisa terpilih sebagaiorang nomor satu di KGI Gresik?

Mungkin sebelumnya saya sudah banyakberkiprah di organisasi, menjadi Pengurus L.P.Ma'arif NU Cabang Gresik, menjadi KonsultanIAPBE, menjadi Nara Sumber dalam berbagaiseminar dan pelatihan, dan yang lainnya.Dengan demikian saya mempunyai banyaksahabat dan saudara. Sehingga ketika pemilianKetua Klub Guru langsung 100% memilih saya.Alhamdulillah mendapat amanat, semogabarokah untuk Klub Guru dan semuanya.

Adakah kiat khusus, sehingga Bapakbisa eksis dalam memimpin KGI danmenjalankan kewajiban sebagai guru (PNS)?

Saya kira dengan perencanaan yang baik,pandai memilih dan menempatkan orang, makasemua program dan impian-impian warga KlubGuru dapat tercover dengan baik. Sebab kalaukita gagal membuat perencanaan, sama halnyakita merencanakan kegagalan.Dengan schedultyang jelas dan paling besar peluangnya untukdilaksanakan, maka semua dapat terlaksana.Meskipun pengurus Klub Guru tersebar disetiap kecamatan dan tempatnya jauh darikabupaten, karena komitmennya tinggi, makadengan senang hati hadir dalam kegiatan.

Jadi sebenarnya yang hebat adalah teman-temanku, saudara-saudaraku pengurus KlubGuru yang sadar bahwa mutu pendidikan harusdiperjuangkan. Kita tidak menunggu ulurantangan dari siapa pun, akan tetapi kita akanmengulurkan tangan untuk pedulipendidikan.(*)

Edisi lalu kita sudah mengenal sosok aktivis Klub Guru penuhprestasi dari Jawa Tengah, yaitu Mampuono, Spd. Kali ini, kami ajakAnda berkenalan lebih dekat dengan yang lainnya, yaitu figur gurupenuh kepribadian yang juga Ketua Klub Guru Indonesia CabangGresik, Drs. Marjuki, M.Pd. Siapa dan bagaimana kiprah salah satu

guru favorit versi sbuah media terbesar di Surabaya ini?Berikut perbincangannya dengan Tabloid Klub Guru.

- Nama Lengkap, Gelar: Drs. Marjuki, M.Pd.- Tempat, Tgl Lahir : Sidoarjo, 06 Agustus 1963- Keluarga :

a. Istri: Ma'ani Masturiyah, S.Pd.I.b. Anak : 1. Putri Ayundah Li'anatus Sholihah

2. Viha Ancillia Bintusi Sakti 3. Muhammad Imaduddin Abdur Rohim 4. Yulia Yasmin Al-Aniqo

- Pendidikan:SD : Wunut I Porong Lulus 1976SMP : TPI Porong Lulus 1981SMA : TPI Porong Lulus 1984PT : S-1, IKIP Surabaya Lulus 1989

S-2, Unesa Suarabaya Lulus 2002- Alamat tinggal :

Jl. Siwalan No. 01 RT 15 RW VI Bungah Gresik- Hoby: Bulu Tangkis, dan membaca- Tokoh Idola: Gus Dur- Prestasi :

1. Juara I Lomba PTK Kabupaten Gresik tahun 20082. 50 Guru Ideal Jawa Pos tahun 2009

- Buku Favorit :1. Tentang Motivasi2. Tentang Kepemimpinan3. Tentang Revolusi Pembelajaran4. tentang Tasauf, Religi5. Tentang IQ, EQ, SQ, ESQ, QQ.

Page 16: Tabloid Klubguruindonesia Edisi 02 Thn. 2009

1. SAGUSALA (SATU GURU SATU LAPTOP)Program Sagusala dirancang untuk membantu guru memiliki laptop sendiri. Di samping

berfungsi sebagai alat pembelajaran modern, laptop berisi materi pembelajaran berbasis TIK

siap pakai, serta dilengkapi koneksi internet yang memungkinkan guru terhubung dengan

sumber belajar terbesar dan terlengkap di internet.

2. SAGUMUTU (SEKOLAH GURU BERMUTU).Program Sagumutu merupakan program peningkatan mutu guru melalui berbagai pelatihan

yang disusun secara sistematis dan berkelanjutan.

· Pendidikan Komputer

· Pendidikan Komunikasi

· Pendidikan Bahasa Inggris

· Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. KLUB GURU MULTIMEDIA (KGM)Merupakan divisi yang khusus menangani pembuatan bahan pembelajaran berbasis TIK. Materi

digital tersebut kemudian diproduksi secara massal untuk disebarluaskan kepada guru-guru

lainnya sehingga makin banyak guru yang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran di

dalam kelas