YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: SUMSUM TULANG

MIKROSKOPIS MIKROSKOPIS HEMATOLOGIHEMATOLOGI

(SUMSUM TULANG & DARAH (SUMSUM TULANG & DARAH PERIFER)PERIFER)

AlvinaAlvina

Bagian Patologi KlinikBagian Patologi Klinik

FK TrisaktiFK Trisakti

Page 2: SUMSUM TULANG
Page 3: SUMSUM TULANG

Maturasi SelMaturasi SelSeri Granulosit

Page 4: SUMSUM TULANG

Ukuran: 10-20 uUkuran: 10-20 u Inti: besar, bentuk bulat, Inti: besar, bentuk bulat,

berwarna merah muda berwarna merah muda dgn kromatin halus, anak dgn kromatin halus, anak inti berjumlah 2-5 buah.inti berjumlah 2-5 buah.

Sitoplasma: relatif sedikit Sitoplasma: relatif sedikit dibanding inti, warna biru dibanding inti, warna biru kelabu, tidak kelabu, tidak mengandung granula.mengandung granula.

1.mieloblas  2.promielosit  3.neutrofil metamielosit  4.neutrofil batang  5.neutrofil segmen 6.plasmosit  7.eosinofil  8.normoblas pinotik  9.limfosit

Mieloblas di dalam sumsum tulangMieloblas di dalam sumsum tulang

Page 5: SUMSUM TULANG

Warna sitoplasma:Warna sitoplasma: biru, tanpa halo biru, tanpa halo perinuklear jelas atau perinuklear jelas atau dengan halo dengan halo perinuklear melebarperinuklear melebar

Granularitas:Granularitas: sitoplasma sitoplasma nongranular nongranular

Bentuk inti:Bentuk inti: biasanya biasanya oval, kadang-kadang oval, kadang-kadang tidak teraturtidak teratur

Nukleolus:Nukleolus: tampak, tampak, ukuran sedang atau ukuran sedang atau besar 1 sampai 4; besar 1 sampai 4;

Keterangan: mieloblas di dalam darah dan 2 neutrofil batang

Mieloblas di dalam darah tepiMieloblas di dalam darah tepi

Page 6: SUMSUM TULANG

Ukuran: 12-21 uUkuran: 12-21 u Inti: bulat atau lonjong, Inti: bulat atau lonjong,

warna merah kebiruan, warna merah kebiruan, terletak di tengah atau terletak di tengah atau di tepi, kromatin mulai di tepi, kromatin mulai agak kasar, anak inti agak kasar, anak inti masih dapat dijumpaimasih dapat dijumpai

Sitoplasma: warna Sitoplasma: warna kebiruan mengandung kebiruan mengandung granula primer granula primer (metakromatik)(metakromatik)

Promielosit di dalam sumsum tulangPromielosit di dalam sumsum tulang

Keterangan: 2 promielosit, yang berdekatan satu sama lain dan memiliki zona perinuklear dengan banyak granul. Sel-sel imi menonjol dibanding sel sel lainnya karena diameter besar 1.promielosit  2.mieloblas  3.Mielosit neutrofil  4.neutrofil metamielosit  5.neutrofil segmen  6.monosit  7.limfosit  8.normoblas piknotik  9.normoblas polikromatik  10.limfosit

Page 7: SUMSUM TULANG

Promielosit di dalam darah tepiPromielosit di dalam darah tepi

Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: biru

muda, dengan halo jelas Bentuk inti: oval Nukleolus: tampak,ukuran

sedang atau besar ,lebih terang dari kromatin, 1-2. Kadang-kadang tak terlihat

Keterangan: Promielosit mengandung sangat banyak granul primer dan halo perinuklear yang jelas. Juga terlihat trombosit agranular dan anisositosis dari eritrosit

Page 8: SUMSUM TULANG

Mielosit di dalam sumsum tulangMielosit di dalam sumsum tulang Ukuran: 12-18 uUkuran: 12-18 u Inti: lebih kecil dari inti Inti: lebih kecil dari inti

promielosit, bentuk promielosit, bentuk mendatar pd salah satu mendatar pd salah satu sisi, terletak agak ketepi, sisi, terletak agak ketepi, warna merah kebiruan, warna merah kebiruan, kromatin kasar, anak inti kromatin kasar, anak inti tidak ditemukan lagi.tidak ditemukan lagi.

Sitoplasma: warna biru Sitoplasma: warna biru kemerahan, dijumpai kemerahan, dijumpai granula spesifik granula spesifik (sekunder) (sekunder) eosinofil, eosinofil, basofil, neutrofil.basofil, neutrofil.

Keterangan: Neutrofil muda dengan zona perinuklear menghilang, sitoplasma merah jambu dengan jumlah granul primer berkurang. 1.Mielosit neutrofil  2.promielosit  3.neutrofil metamielosit  4.monosit  5.normoblas basofilik  6.normoblas polikromatik  7.normoblas piknotik

Page 9: SUMSUM TULANG

Mielosit di darah perifer Mielosit di darah perifer

Bentuk sel:Bentuk sel: oval atau oval atau bulat bulat

Warna sitoplasma:Warna sitoplasma: biru muda atau merah biru muda atau merah jambu. halo tidak jambu. halo tidak terlihatterlihat

Bentuk inti:Bentuk inti: oval oval Nukleolus:Nukleolus: tidak tidak

terlihat terlihat

Keterangan: Mielosit neutrofil di dalam darah.

Page 10: SUMSUM TULANG

Metamielosit di sumsum Metamielosit di sumsum tulangtulang Ukuran: 10-18 u

Inti: bentuk melekuk, dlm lekukan kurang dari setengah diameter inti, warna ungu kebiruan, kromatin kasar agak memadat.

Sitoplasma: warna merah kebiruan, granula neutrofil tersebar merata.

Keterangan: 1.neutrofil metamielosit  2.Mielosit neutrofil  3.promielosit  4.plasmosit  5.normoblas piknotik  6.normoblas polikromatik  7.limfosit  8.normoblas basofilik

Page 11: SUMSUM TULANG

Metamielosit di darah periferMetamielosit di darah perifer Bentuk sel:Bentuk sel: oval atau oval atau

bulat bulat Warna sitoplasma:Warna sitoplasma:

merah muda merah muda Bentuk inti:Bentuk inti: setengah setengah

lingkaranlingkaran Nukleolus: Nukleolus: tidak tidak

tampaktampak

Keterangan: metamielosit

Page 12: SUMSUM TULANG

neutrofil batang di sumsum neutrofil batang di sumsum tulangtulang Ukuran: 10-16 uUkuran: 10-16 u

Inti: berbentu U Inti: berbentu U atau dalamnya atau dalamnya lekukan lebih dari lekukan lebih dari setengah diameter setengah diameter inti, warna ungu inti, warna ungu kebiruan, kromatin kebiruan, kromatin kasar dan padat.kasar dan padat.

Sitoplasma: warna Sitoplasma: warna merah muda, merah muda, granula neutrofil granula neutrofil tersebar merata.tersebar merata.

Keterangan: 1.neutrofil batang  2.neutrofil segmen  3.neutrofil metamielosit  4.mieloblas  5.promielosit  6.normoblas basofilik  7.Mielosit neutrofil

Page 13: SUMSUM TULANG

neutrofil batang di darah Perifer neutrofil batang di darah Perifer Bentuk sel:Bentuk sel: oval atau oval atau

bulatbulat Warna sitoplasma:Warna sitoplasma:

merah mudamerah muda Bentuk inti:Bentuk inti: setengah setengah

lingkaranlingkaran

Keterangan: panah merah netrofil batang

Page 14: SUMSUM TULANG

neutrofil segmen di sumsum tulangneutrofil segmen di sumsum tulang Ukuran: 10-15 uUkuran: 10-15 u Inti: terdiri dari 2-5 Inti: terdiri dari 2-5

lobus yg lobus yg dihubungkan oleh dihubungkan oleh filamen, warna ungu filamen, warna ungu kebiruan, kromatin kebiruan, kromatin kasar dan padat.kasar dan padat.

Sitoplasma: warna Sitoplasma: warna merah muda, merah muda, granula tersebar granula tersebar merata.merata.

Keterangan: Tanda panah netrofil segmen. 1. metamielosit  2.Mielosit   3.plasmosit  4.promielosit  5.promonosit   7.normoblas polikromatik  8.normoblas basofilik  9.normoblas piknotik  10.limfosit

Page 15: SUMSUM TULANG

neutrofil segmen di darah Periferneutrofil segmen di darah Perifer

Page 16: SUMSUM TULANG

Eosinofil matang di sumsum Eosinofil matang di sumsum tulangtulang Sebutan ini dipakai Sebutan ini dipakai

utk semua stadium utk semua stadium (mulai dari eosinofil (mulai dari eosinofil mielosit s/d eosinofil mielosit s/d eosinofil segmen)segmen)

Sitoplasma: warna Sitoplasma: warna merah, granula merah, granula warna merah jingga, warna merah jingga, tidak menutupi inti.tidak menutupi inti.

Keterangan: Tanda panah eosinofil. 1.rubrisit  2.metarubrisit  3.neutrofil batang  4.Mielosit neutrofil  5.neutrofil metamielosit

Page 17: SUMSUM TULANG

Eosinofil di darah PeriferEosinofil di darah Perifer

Page 18: SUMSUM TULANG

Basofil di sumsum tulangBasofil di sumsum tulang Sebutan ini dipakai Sebutan ini dipakai

utk semua stadium utk semua stadium mulai dari basofil mulai dari basofil mielosit sampai mielosit sampai segmen.segmen.

Sitoplasma: Sitoplasma: mengandung mengandung granula dgn ukuran granula dgn ukuran berbeda, bentuk tak berbeda, bentuk tak selalu bulat, warna selalu bulat, warna biru hitam, dan ada biru hitam, dan ada yg menutupi inti.yg menutupi inti.

Keterangan: Tanda panah basofil. 2.metarubrisit  3.limfosit  4.Mielosit neutrofil  5.plasmosit

Page 19: SUMSUM TULANG

Basofil di darah PeriferBasofil di darah Perifer

Page 20: SUMSUM TULANG

Kelainan Morfologi Leukosit di darah tepi

Page 21: SUMSUM TULANG

GRANULASI TOKSIK

Kelainan dlm sitoplasma berupa granula kasar berwarna biru kehitaman.

Dijumpai pd: infeksi berat, keracunan obat, uremia, luka bakar.

Page 22: SUMSUM TULANG

DOHLE BODIES

Badan kecil berbentuk oval / bulat, berwarna biru muda, terdapat dlm sitoplasma neutrofil.

Merupakan sisa RNA

Dijumpai pada infeksi berat, keracunan, luka bakar.

Page 23: SUMSUM TULANG

HIPERSEGMENTASI

Inti neutrofil 5 lobus / lebih.

Dijumpai pd: infeksi, uremia.

Page 24: SUMSUM TULANG

BATANG AUER / AUER RODS

Batang kecil berwarna merah jingga di dalam sitoplasma.

Merupakan hasil fusi granula primer seri mieloid.

Dijumpai pd: lekemia akut non limfositik

Page 25: SUMSUM TULANG

INTI PIKNOTIK

Inti neutrofil yg mengalami penggumpalan kromatin akibat proses degenerasi.

Dijumpai pd: sepsis, leukemia.

Page 26: SUMSUM TULANG

VAKUOLISASI

Lubang/vakuol yang timbul pada sitoplasma akibat proses degenerasi.

Dijumpai pd: infeksi berat, keracunan.

Page 27: SUMSUM TULANG

ANOMALI PELGER-HUET

Kegagalan inti untuk netrofil segmen, dijumpai netrofil dgn inti hanya 2 lobus / kurang (mirip gagang telepon).

Merupakan kelainan yg diturunkan secara autosomal dominan, MDS, lekemia kronik.

Page 28: SUMSUM TULANG

Seri Eritrosit

A. Rubriblast D. Metarubrisit

B. Prorubrisit E. Eritrosit polikrom

C. Rubrisit F. Eritrosit

Page 29: SUMSUM TULANG

RubriblasRubriblas

Inti: besar, bentuk bulat, Inti: besar, bentuk bulat, warna merah dgn warna merah dgn kromatin halus, anak kromatin halus, anak inti 2-3 buahinti 2-3 buah

Sitoplasma: warna biru, Sitoplasma: warna biru, terdapat halo sekitar terdapat halo sekitar inti.inti.

Catatan: Tanda panah rubriblas. 1.rubriblas  2.rubrisit  3.metarubrisit  4.monosit  5.plasmosit  6.basofil  7.limfosit  8.mielosit neutrofil  9.metamielosit neutrofil  10.promielosit

Page 30: SUMSUM TULANG

ProrubrisitProrubrisit

1.rubrisit  2.metarubrisit  3.limfosit  4.mieloblas  5.promielosit 6.mielosit neutrofil  7.metamielosit neutrofil  8.monosit ..

• Inti: bulat, kromatin mulai kasar, anak inti tdk terlihat lagi.

• Sitoplasma: warna biru, lebih pucat dari rubriblas.

Page 31: SUMSUM TULANG

RubrisitRubrisit

Inti: lebih kecil dari Inti: lebih kecil dari inti prorubrisit, bulat, inti prorubrisit, bulat, kromatin kasar dan kromatin kasar dan menggumpalmenggumpal

Sudah tjd Sudah tjd pembentukan Hbpembentukan Hb

Catatan: Tanda panah rubrisit 1.rubriblas  2.prorubrisit  3.rubrisit  4.metarubrisit  5.metamielosit neutrofil  6.neutrofil batang 7.limfosit

Page 32: SUMSUM TULANG

MetarubrisiMetarubrisitt   Inti: bulat, kecil, Inti: bulat, kecil,

struktur kromatin struktur kromatin padat, warna biru gelappadat, warna biru gelap

Sitoplasma: warna Sitoplasma: warna merah kebiruanmerah kebiruan

Catatan: 1.metarubrisit 2.rubrisit  3.mieloblas  4.promonosit  5.neutrofil segmen 6.eosinofil  7.neutrofil batang 8.mielosit

Page 33: SUMSUM TULANG

Eritrosit matang di darah periferEritrosit matang di darah perifer• Bentuk bulat dgn tepi rata• Inti: tidak ada• Sitoplasma: kemerahan..

Page 34: SUMSUM TULANG

KELAINAN ERITROSIT KELAINAN ERITROSIT DI DARAH TEPIDI DARAH TEPI

Page 35: SUMSUM TULANG

Makrosit(2)Makrosit(2) ..

Catatan: Anak panah menunjukkan normosit. Kebanyakan eritrosit adalah makrosit (bandingkan dengan limfosit). 5 ovalosit terlihat. 1.makrosit  2.eliptosit

Page 36: SUMSUM TULANG

Mikrosit(1)Mikrosit(1)

Catatan: Eritrosit dalam gambar adalah mikrosit dan diameternya jauh lebih kecil daripada diameter limfosit kecil (10-12 m). Eritrosit bersifat hipokrom. Trombosit normal

Limfosit kecil

Page 37: SUMSUM TULANG

Anisositosis(1)Anisositosis(1)

Definisi:Definisi: Terdapat Terdapat sekaligus mikrosit, sekaligus mikrosit, makrosit dan makrosit dan normosit dalam normosit dalam darahdarah

Mikrosit

Limfosit kecil

Normosit

Page 38: SUMSUM TULANG

HipokromHipokrom Definisi:Definisi: Pucat Pucat berlebihan pada berlebihan pada bagian tengah bagian tengah eritrosit, melebihi eritrosit, melebihi sepertiga sepertiga diameternya. diameternya.

Catatan: Kebanyakan sel memperlihatkan halo sangat besar (sel hipokrom), yang mencapai lebih daripada sepertiga diameternya.

Page 39: SUMSUM TULANG

POLIKROMASI

Page 40: SUMSUM TULANG

KELAINAN BENTUK ERITROSIT

Sel Sasaran/Target Cell

Eritrosit yg berbentuk spt lonceng akibat

permukaan eritrosit lebih luas daripada eritrosit

normal.

SHDT dgn Wright : tampak seperti sasaran/target

bagian tengah eritrosit terdpt bagian yg

berwarna lebih gelap/merah didlm daerah yg pucat.

Tjd ok penurunan jml Hb dlm sel, cth pd talasemia.

Page 41: SUMSUM TULANG

Sel sasaran/Target CellSel sasaran/Target Cell

1

1

Sel Target

Page 42: SUMSUM TULANG

SFEROSIT

SHDT dgn Wright bentuk spt bola, eritrosit

tampak lebih kecil drpd eritrosit normal & tidak

terdpt bagian pucat di tengahnya shg warnanya

tampak lebih gelap.

Timbul akibat kelainan/kerusakan membran, baik

kongenital/didapat, cth: pd sferositosisi herediter.

Page 43: SUMSUM TULANG

SferositSferosit

Catatan: Dua sferosit dengan diameter lebih kecil daripada eritrosit normal , warna lebih gelap

SFEROSIT

Page 44: SUMSUM TULANG

OVALOSIT/ELIPTOSIT

Bentuk eritrosit lonjong ovalosit

Bentuknya dapat lebih gepeng eliptosit

Mekanisme terjadinya blm diketahui.

Dapat dijumpai pada: eliptosis herediter, anemia

sel sabit.

Page 45: SUMSUM TULANG

OvalositOvalosit

Ovalosit

Eliptosit

Eliptosit

Page 46: SUMSUM TULANG

STOMATOSIT

SHDT tampak eritrosit dgn bagian yg pucat

berbentuk seperti celah / tidak bundar.

Mekanisme tjdnya belum diketahui.

Dapat dijumpai pd: sferostomatosis herediter,

alkoholisme.

Page 47: SUMSUM TULANG

Stomatosit

Page 48: SUMSUM TULANG

SEL SABIT / SICKLED CELL

Eritrosit yang menyerupai sabit ok polimerisasi

hemoglobin S pada keadaan kekurangan O2

Dijumpai pd: penderita dgn Hb S (homozigot)

Sel sabit

Page 49: SUMSUM TULANG

TEAR DROP CELL

Eritrosit yg berbentuk spt buah pear / tetesan

air mata.

Tear drop cell

Page 50: SUMSUM TULANG

MegakariositUkuran: < 100 m Bentuk: oval, kadang-kadang bulatWarna sitoplasma: merah jambuGranularitas: merah jambu mudaBentuk inti: multilobuler tidak teraturTipe kromatin: padatRasio inti/sitoplasma: rendah atau sangat rendahNukleolus: tak terlihat

Catatan: Megakaryosit dengan inti multilobular dan sitoplasma bervakuola.

Page 51: SUMSUM TULANG

Sediaan apus Sumsum Tulang

Indikasi Pemeriksaan

Sitopenia yg tidak diketahui penyebabnya.

Penyakit keganasan darah

Pemeriksaan sebelum maupun setelah

pemberian kemoterapi.

Page 52: SUMSUM TULANG

Tujuan Pengambilan & Pemeriksaan:

1. Utk diagnosis & konfirmasi suatu

penyakit.

2. Utk evaluasi hasil pengobatan.

Page 53: SUMSUM TULANG

Bahan Pemeriksaan Sediaan Hapus:

Aspirasi sumsum tulang pada tulang pipih spt sternum, krista iliaca anterior / posterior, vertebra lumbalis. Utk anak < 2 thn di tibia.

Page 54: SUMSUM TULANG

Hasil aspirasi sumsum tulang harus mengandung

partikel supaya dapat dilakukan pemeriksaan.

Bila tidak didapatkan partikel / darah dry tap.

Bila hanya diperoleh darah tanpa partikel

sumsum tulang bloody tap.

Page 55: SUMSUM TULANG

Sediaan hapus dpt dibuat langsung / dari

aspirat sumsum tulang dgn antikoagulan

K 3EDTA.

Harus dibuat & diwarnai dlm waktu < 1 jam

setelah pengambilan. Bila didiamkan akan tjd

perubahan morfologi sel.

Page 56: SUMSUM TULANG

Membuat sediaan hapus

Alat:

Kaca obyek 25x75 mm, bersih dan kering

Batang gelas

Kaca penghapus

Reagen:

Wright

May Grunwald Giemsa

Page 57: SUMSUM TULANG

Cara membuat

Siapkan semua peralatan yg diperlukan.

Letakkan 1 tetes aspirat pd kaca obyek ± 1cm

dari salah satu sisi lebar kaca obyek.

Kelebihan darah dibuang dgn cara memiringkan

kaca obyek. Sebab pada umumnya aspirat

sumsum tulang bercampur dgn darah.

PENTING: SEDIAAN HARUS MENGANDUNG

PARTIKEL SUMSUM TULANG.

Page 58: SUMSUM TULANG

Kaca penghapus dgn sudut 30-450 diletakkan

didepan tetesan darah, lalu kaca penghapus

digeser kebelakang sampai menyentuh tetesan.

Kaca penghapus didorong ke arah depan dgn

gerakan yg mantap sampai 1/2-2/3 panjang kaca

obyek.

Sediaan dibiarkan mengering. Lalu beri identitas

pada bagian tebal dari sediaan tsb.

Page 59: SUMSUM TULANG

Setelah sediaan mengering fiksasi dgn metanol

selama ± 20 menit.

Setelah difiksasi diwarnai dgn larutan Wright.

Teteskan larutan Wright diatas sediaan diamkan

selama ± 8-10 menit lalu teteskan larutan buffer

pH 6,4 keatas sediaan & usahakan agar buffer

tercampur rata diamkan selama ± 10-15 menit

Lalu bilas dgn air mengalir spy sisa zat warna

terbuang Sediaan dibiarkan mengering dlm posisi

tegak.

Page 60: SUMSUM TULANG

Cara membuat dan memulas baik dan benar

Sediaan hapus baik

Penilaian yang obyektif

Page 61: SUMSUM TULANG

Ciri Sediaan Hapus yang baik:

Panjang sediaan 1/2 – 2/3 dari panjang kaca

obyek

Tidak melebar sampai ketepi

Mempunyai bagian yg cukup tipis utk diperiksa

Warna rata, tidak berlubang-lubang / bergaris-

garis

Page 62: SUMSUM TULANG

Sediaan hapus Imprint Partikel

Page 63: SUMSUM TULANG

Menilai Sediaan Hapus

Melihat adanya partikel dalam sediaan hapus tsb

berupa titik / area berwarna lebih gelap

dibanding area sediaan hapus sekelilingnya.

PENTING : UTK MELIHAT SELULARITAS SEL

Mula-mula gunakan pembesaran 100x utk

melihat selularitas & apakah sumsum tulang

normal / hipoplastik / hiperplastik.

Dicari area yg mengandung cukup banyak sel

berinti, sel menyebar, terwarnai dgn baik.

Page 64: SUMSUM TULANG

Menilai sel gunakan pembesaran 400x

Dilaporkan: adanya megakariosit, aktivitas

eritropoeisis, granulopoeisis & trombopoeisis.

Hitung jenis sebaiknya dilakukan pd 500 sel.

Pelaporan menurut aturan pematangan sel dari seri

eritrosit dan granulosit, lalu ditentukan rasio M:E,

dilaporkan juga sel yg abnormal / kelainan morfologi

sel.

Page 65: SUMSUM TULANG

Selularitas normal

Hoffbrand AV, Petit JE, 1998

Page 66: SUMSUM TULANG

Selularitas meningkat

Hoffbrand AV, Petit JE, 1998

Page 67: SUMSUM TULANG

Hoffbrand AV, Petit JE, 1998

Selularitas kurang

Page 68: SUMSUM TULANG

% Nilai Rujukan dewasa %

Mieloblas 70 1 - 2 Promielosit 1 1 - 5 Mielosit 3 2 - 10Metamielosit 5 5 - 15 M = 85 %Batang 3 10 - 40Segmen 3 10 -30Eosinofil 0 0 - 3Basofil 0 0 - 1

Rubriblas 1 1 - 2Prorubrisit 0 1 - 4Rubrisit 5 10 - 20 E = 10 % Metarubrisit 4 5 - 10Promonosit Rasio M:E = 8,5 : 1 Monosit 2 0 - 2 Limfosit 1 5 - 15 Normal Rasio M:E=(2-4):1Plasmosit 2 0 - 1 Histiosit 0 - 0,9

Contoh Mielogram

Page 69: SUMSUM TULANG

Macam pewarnaan Sitokimia

1.Neutrofil alkaline phosphatase (NAP/LAP)

Prinsip: fosfatase alkali neutrofil akan menghidrolisis substrat

naftol dan hasil hidrolisis substrat akan mengikat zat warna.

Enzim dalam granula neutrofil akan berwarna tengguli.

Penilaian: dgn melakukan hitung jenis sel neutrofil dgn

berbagai derajat aktivitas (dari 0-4)

Aktivitas NAP normal: 20-70 / 100 sel neutrofil.

Page 70: SUMSUM TULANG
Page 71: SUMSUM TULANG

2. Peroksidase

Prinsip: peroksidase dlm sel akan menghidrolisis H2O2 dan On yg dilepaskan akan berikatan dgn zat warna sehingga timbul warna tengguli.

Peroksidase tdp dlm granula primer sel mieloid & sitoplasma monosit.

Reaksi positif pada seri granulosit & monosit, reaksi negatif pada limfosit.

Page 72: SUMSUM TULANG
Page 73: SUMSUM TULANG

3. Sudan Black B

Prinsip: Sudan Black B akan berikatan dgn lemak yg terdapat dlm granula primer sel mieloid & monosit sehingga menimbulkan warna hitam.

Reaksi positif: seri granulosit & monosit, reaksi negatif: limfosit.

4. Periodic Acid Schiff (PAS)

Prinsip: Periodic acid akan mereduksi glikogen menjadi aldehid dan aldehid akan bereaksi dgn reagen Schiff menimbulkan warna merah.

Reaksi positif kuat: neutrofil matang

Reaksi positif: blast & mielosit

Reaksi positif lemah: limfosit

Page 74: SUMSUM TULANG
Page 75: SUMSUM TULANG
Page 76: SUMSUM TULANG
Page 77: SUMSUM TULANG
Page 78: SUMSUM TULANG

Related Documents