YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

Comments (10) Hukum Islam Tentang Makanan dan Minuman

Dunia di era globalisari memang serba memusingkan. Mau ini salah, mau itu juga salah. Karena kita telah mengenal segala sesuatu dengan cara pintas dan tidak baik. Banyak terjadi kemungkaran di mana-mana. Termasuk makanan dan minuman yang haram. Berikut penjelasannya

A) Pengertian Makanan dan Minuman Halal Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al Quran dan yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW. Tiap benda di permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah halal kecuali kalau ada larangan secara syari. Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW pernah ditanyapara sahabat tentang hukum minyak sapi (samin), keju, kulit binatangbeserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk tempat duduk. 1). Makanan Yang Dihalalkan Allah SWT Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW untuk dimakan. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi. Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka. Makanan halal dari segi jenis ada tiga : (1) Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi, burung, ikan. (2) Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain. (3) Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua. Makanan yang halal dari usaha yang diperolehnya, yaitu : 1). Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain seperti bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll. 2). Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen. 3). Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat, dll. 4). Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan (ghoniyah). 2). Minuman Yang DihalalkanSegala jenis minuman apa saja yang ada di dunia ini halal untuk diminum kecuali ada larangan yang mengharamkan dari Allah dan Nabi Muhammad SAW.Minuman halal menurut jenisnya ada tiga, yaitu : 1). Halal minuman yang dihasilkan oleh hewani seperti susu sapi, madu, minyak samin, dll. 2). Halal minuman yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti jice wortel, juice jeruk, juice anggur, juice tomat, juice avokad, dll. B). Manfaat Makanan Dan Minuman Dihalalkan Makanan dan minuman yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Apabila makanan dan minuman yang didapatkan dari hasil yang halal tentu sangat berguna untuk diri kita dan keluarga kita. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah bukan bererti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu singkat. Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu : 1). Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari, 2). dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani, 3). Mendapat perlindungan dari Allah SWT, 4). Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, 5). Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya, 6). Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat. C). Dalil Naqli tentang Makanan dan Minuman Halal. 1). Barang yang di halalkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah halal, dan barang yang diharamkan oleh Allah dalam kitab-Nya adalah haram. Dan sesuatu yang tidak dilarang-Nya, mak barang itu termasuk yang diafkan-Nya, sebagai kemudahan bagi kamu.(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi) Fiqih sunnah oleh Sulaiman Ar Rasyid). 2).

Dan makanlah makan yang halal lagi bik dari apa yang Allah telah telah berikan rezekinya kepadmu bertaqwalah pada Allah yang kamu beriman pada-Nya.(QS. Al Maidah : 88). 3).

Dia telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagian menjadi minuman dan sebagainnya (menyuburkannya) tumbuhan-tumbuhan yang ada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.(QS.An Nahl : 10) 4).

Wahai orang beriman sesungguhnya arak 9khimar), berjudi, qurban untuk berhala, undian dengan panah adalah dosa dan termasuk perbuatan syaitan, maka juhilah agar kamu mendapat keberuntungan (QS.Al Maidah :90) 6). Sesungguhnya Saad Ibnu Ubayyin mohon pada Rosulullah SAW agar didoakan kepada Allah supaya doanya diterima (mustajab), maka beliau bersabda kepadanya : Perbaiki makanan, niscaya diterima doa-doamu (HR. Tabrani) 7).

Maka makanlah rezeki yang halal lagi suci yang telah diberikan Allah pada kamu(QS. An Nahl :114)D). Pengertian Makanan dan Minuman Haram Banyak terjadi salah sangka dari masyarakat bahwa menjari rezeki yang haram saja sulit, apalagi yang halal. Hal itu malah memicu banyak kesalahapahaman tentang halal dan haram suatu rezeki. Akhirnya, banyak masyarakat menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki, padahal belum tentu halal. Kita sebagai orang bertaqwa hendaknya menghindari hal itu dengan banyak mempelajari Al Quran dan Hadist tentang pengertian halal dan haram. 1). Makanan Yang Diharamkan Makanan yang diharamkan agama, yaitu makanan dan minuman yang diharamkan di dalam Al Quran dan Al Hadist, bila tidak terdapat petunjuk yang melarang, berarti halal. Haramnya makanan secara garis besar dapat dibagi dua macam : a). Haram aini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai. Haram karena sifat tersebut, ada tiga :1). Berupa hewani yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari hewan seperti daging babi, anjing, ulat, buaya, darah hewan itu, nanah dll.2). Berupa nabati (tumbuhan), yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari tumbuhan seperti kecubung, ganja, buah, serta daun beracun. Minuman buah aren, candu, morfin, air tape yang telah bertuak berasalkan ubi, anggur yang menjadi tuak dan jenis lainnya yang dimakan banyak kerugiannya.3). Benda yang berasal dari perut bumi, apabila dimakan orang tersebut, akan mati atau membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya. b). Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkan olah agama. Haram sababi banyak macamnya, yaitu :1). Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri, korupsi, menipu, merampok, dll.2). Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang togel, dll.3). Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, , miras, kemudian dibelikan makanan dan minuman.4). Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.5). Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar. 2). Minuman Yang Diharamkan Pada prinsipnya segala minuman apa saja halal untuk diminum selama tidak ada ayat Al Quran dan Hadist yang mengharamkannya. Bila haram, namun masih dikonsumsi dan dilakukan, maka niscaya tidak barokah, malah membuat penyakit di badan. Minuman yang haram secara garis besar, yakni : a). Berupa hewani yang haramnya suatu minuman dari hewan, seperti darah sapi, darah kerbau, bahkan darah untuk obat seperti darah ular, darah anjing, dan lain-lain. b). Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape bertuak dari bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya. c). Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum sepeti solar, bensin, spiritus, dan lainnya yang membahayakan.E). Mudlarat Makanan dan Minuman Haram Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudlarat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah. Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan keluarga sanak familinya. Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu : 1). Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah (maqbul). 2). Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada kemaksiatan dengan uang itu. 3). Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang. 4). Nama baik, kepercaan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan. 5). Berdosa, karena telaha malanggar aturan Allah 6). Merusak secara jasmani dan rohani kita. F). Menerapkan Ketentuan Makan dan Minuman Halal dan Haram Banyaknya makanan dan minuman, belum tentu membawa nikmat. Namun, sedikit tapi barokah karena halal, itu jauh lebih baik. Dan menjadi penyelamat keluarga dan sanaksaudara dari hasil haram bila dibagikan. Kita sebagai muslim seharusnya makan dan minum yang halal, karena kita selalu beribadah kepda Allah. Bila kita mengacuhkan aturannya, bukan tidak mungkin allah memutuskan pindu rahmat, barokah, dan doanya tidak mustajabah (terkabul). Sikap kita terhadap makanan dan minuman haram : 1). Hendaknya tidak makan dan minum yang hasil maksiat ataupun haram 2). Sebaiknya makan dan minum secukupnya. 3). Menghindari makanan dan minuman yang membahayakan tubuh. 4). Menghindari menghalalkan segala cara untuk mendapatkan makanan dan minuman. 5). Menghindari perbuatan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki. Melalui ulasan diatas, kita sebaiknya berhati-hati. Apalagi sekarang sedang merebahnya virus dan penyakit yang di dapat dari hewan yang haram (misal babi mengandung virus H5N1) dan masih banyak lagi yang lain yang mungkin tidak kita ketahui. Wallahu a'lam bish showab.**

MAKALAH MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSebagai seorang muslim yang ingin mendekatkan diri, atau setidaknya berusaha untuk taat kepada Allah Sang Maha Pencipta, tentulah kita harus menjalankan ibadah kepada Allah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah agar Allah ridho kepada kita. Namun ada hal lain yang tak boleh kita abaikan dalam usaha memperoleh ridho Allah, yaitu makanan dan minuman.Dalam Islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat Al-quran dan Al-hadis yang membahas hal tersebut. Dengan demikian, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.Apabila makanan dan minuman kita terjaga dari yang diharamkan Allah, atau dengan kata lain kita hanya makan mengkonsumsi yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun kita makan dan minum dari yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-sialah usaha kita. Untuk itu, makalah ini disusun untuk mengupas tentang makanan dan minuman yang halal dan yang haram dalam Islam.B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian makanan dan minuman halal dan makanan haram ?2. Apa saja jenis makanan dan minuman yang halal dan haram ?3. Apa manfaat makanan dan minuman halal ?4. Dan apa pula mudharat makanan dan minuman haram ?C. Tujuan Penulisan1. Mengetahui pengertian makanan dan minuman halal dan haram2. Mengetahui jenis makanan dan minuman yang halal dan haram3. Mengetahui manfaat makanan dan minuman halal4. Mengetahui mudharat makanan dan minuman haram

BAB IIMAKANAN DAN MINUMA YANG HALAL DAN HARAMA. Pengertian Makanan dan Minuman HalalKata halal berasal dari bahasa Arab()yang berarti disahkan, diizinkan, dan diperbolehkan.Pada prinsipnya semua makanan dan minuman yang asd di dunia ini halal semua untuk dimakan dan diminum kecuali ada larangan dari Allah yaitu yang terdapat dalam Al Qur'an dan yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW.Tiap benda di permukaan bumi menurut hukum asalnya adalah halal kecuali kalau ada larangan secara syar'i.Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW pernah ditanyapara sahabat tentang hukum minyak sapi (samin), keju, kulit binatangbeserta bulunya untuk perhiasan maupun untuk tempat duduk.Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat untuk dikonsumsi kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.Allah swt berfirman, Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terbaik dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.B. Jenis Makanan dan minuman HalalMakanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu halal zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya.1. Halal zatnyaMakanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-quran dan al-hadist. Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.2. Halal cara memperolehnyaYaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.

3. Halal cara pengolahannyaYaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram.Dalam firman Allah surat Al-Araf, ayat 157 yaitu: Dan (Allah) menghalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang burukC. Pengertian Makanan Haram Kata haram berasal dari bahasa Arab ( ) Yang berarti larangan (dilarang oleh agama).Termasuk di antara luas dan fasilitas dalam syari'at Islam, Allah-Subhanahu wa Ta'ala-menghalalkan semua makanan yang mengandung maslahat dan manfaat, baik yang kembali kepada ruh maupun jasad, baik kepada individu maupun masyarakat.Demikian pula sebaliknya Allah mengharamkan semua makanan yang memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar dari manfaatnya.Hal ini tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad, yang mana baik atau buruknya keempat hal ini sangat ditentukan-setelah hidayah dari Allah-dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian akan berubah menjadi darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.Selain itu Islam mengharamkan semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran, membuat tidak berdaya, serta membahayakan jiwa dan raga. Adapun makanan dari jenis daging binatang, masalah inilah yang banyak diperselisihkan oleh berbagai agama dan golonganMakanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai contoh mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan dihindari oleh manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat menimbulkan bahaya sebagaimana halnya bangkai.D. Jenis Makanan HaramMakanan yang haram dalam Islam ada dua jenis, yaitu:1. Ada yang diharamkan karena dzatnya.Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah haram, seperti: bangkai, darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan dzatnya.Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut.Misalnya: makanan dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen perdukunan, makanan yang disuguhkan dalam acara-acara yang bidah, dan lain sebagainya.Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa memudhorotkan diri-apalagi kalau sampai membunuh diri-baik dengan segera maupun dengan cara perlahan.Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan macamnya, dan sejenisnyaa. BangkaiBangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syari dan juga bukan hasil perburuan. Sebagaimana firman Allah, Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya.(QS. Al-Maidah: 3)Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:1.Ikan,karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.2.Belalang.Berdasarkan hadits Ibnu Umar secara marfu:Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang.Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa.(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)3. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-Nasa`iy, bahwa Nabi SAW bersabda, Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan induknya. Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.b. DarahYakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Anam ayat 145, Atau darah yang mengalir (QS. Al-Anam: 145)Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu Umar yang baru berlalu. Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah penyembelihan.c.Daging babiTelah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas.Yang diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk lemaknya.

d.KhamarAllah-Subhanahu wa Taala-berfirman:Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram. Dikiaskan dengan semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.e.Semua hewan buas yang bertaringDan dalam riwayat Muslim, Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram. Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.f.Semua burung yang memiliki cakarYaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali.Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat (kecuali Imam Malik) dan selainnya menyatakan pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu Abbas ra :Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar.(HR. Muslim)g.Jallalah.Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain, baik berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan sebagian gagak.Hukumnya adalah haram.Ini merupakan pendapat Imam Ahmad-dalam satu riwayat-dan salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafiiyah. mereka berdalilkan dengan hadits Ibnu Umar -a beliau berkata:Rasulullah SAW melarang dari memakan al-jallalah dan dari meminum susunya. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy)Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:1. Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga semua hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua hewan air adalah halal dimakan.2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses maka tidak apa-apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar.h. KudaTelah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang Khaibar.Semakna dengannya ucapan Asma `bintu Abu Bakar ra, Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah SAW lalu kamipun memakannya. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi SAW.Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy-Syafiiyyah, Al-Hanabilah, salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah.Dan ini yang dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary dan Imam Ibnu Rusyd dalam Al-Bidayah.i.BagholDia adalah hewan hasil peranakan antara kuda dan keledai. Dan ini (haram) adalah hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan yang halal dimakan dengan yang haram dimakan.j. AnjingPara ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu pengharamannya.Dan telah tsabit dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan mengharamkan harganya.Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Masud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan anjing.k.Kucing baik yang jinak maupun yang liarJumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk hewan yang bertaring dan memangsa dengan taringnya.Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-Fauzan.Dan juga telah Warid dalam hadits Jabir riwayat Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini menunjukkan haramnya.E. Manfaat Makanan HalalMakanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak.Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu singkat.Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :1. Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,2. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,3. Mendapat perlindungan dari Allah SWT.4. Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,5. Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,6. Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.

F. Mudharat Makanan HaramMakanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan keluarga sanak familinya.Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :1. Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah (maqbul).2. Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada kemaksiatan dengan uang itu.3. Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.4. Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.5. Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.6. Merusak secara jasmani dan rohani kita.

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanSegala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan sampai ada dalil yang melarangnya.Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.Ada banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram, namun tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, di antaranya sebagaimana yang telah kami uraian dalam pembahasan di atas.Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah meskipun jumlahnya sedikit. Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.Berdasarkan Firman Allah dan Hadist Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis makanan yang halal ialah:2) Semua makanan yang baik, tidak kotor dan menjijikan3) Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan rosul-Nya4) Semua makanan yang tidak mengandung mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani, dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.5) Binatang yang hidup di dalam air, baik air laut atau air tawar

Makanan yang diharamkan dalam kitabullah secara umum ada empat macam, yakni: Bangkai, Darah, Daging babi, Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah.Minuman yang halal dalam hal ini dibagi menjadi 4 bagian:1) Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia, baik membahayakan dari segi jasamani, akal, jiwa maupun aqidah.2) Air atau cairan yang tidak memabukkan walupun seebelumnya pernah memabukan seperti arak yang berubah menjadi cuka.3) Air atau cairan bukan berupa benda yang najisatau benda suci yang terkena najis.4) Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak bertentangan dengan Syari'at

Adapun minuman yang haram adalah setiap minuman yang berbau haram, pada dasarnya karena ada sesuatu yang dapat membunuh, lambat ataupun cepat dan bersifat membahayakan.Segala bagian dari babi adalah haram, jadi segala makanan yang bahan dasarnya babi dan segala produk turunannya adalah haram juga, karena bahannya adalah babi yang asalnya najis. Adapun hukum menggunakan Alkohol sebagai campuran makanan dan minuman adalah haram.Karena diketahui bahwa alkohol itu najis, sehingga pemanfaatan benda najis pada dasarnya haram.Namun dikecualikan hukum tesebut ketika dalam kondisi dlorurot,yaitu jika tidak memakan makanan tersebut akan mengancam keselamatan jiwa, maka diperbolehkan sebagai mana koidah fiqh.

B. Kritik dan SaranDemikianlah serangkaian bentuk makalah yang kami buat, kami menyadari bahwa dalam makalah ini tak kuasa dengan kesalahan-kesalahan yang ada, baik itu dari segi penulisan, gaya bahasa yang ditampilkan atau juga sistematika pengambilan referensi.saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.Seperti pepatah "Tak ada gading yang tak retak".Untuk itu kami meminta kritik yang bersifat membangun, dan saran guna untuk memperbaiki serta mengevaluasi makalah ini.Semoga Makalah yang dibuat ini bisa mendatangkan kemanfaatan bagi penulis khususnya, serta pembaca pada umumnya.AminMAKALAH MAKANAN MINUMAN HALAL HARAM

BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangSebagai seorang muslim yang ingin mendekatkan diri, atau setidaknya berusaha untuk taat kepada Allah Sang Maha Pencipta, tentulah kita harus menjalankan ibadah kepada Allah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah agar Allah ridho kepada kita. Namun ada hal lain yang tak boleh kita abaikan dalam usaha memperoleh ridho Allah, yaitu makanan.Apabila makanan kita terjaga dari makanan yang diharamkan Allah, atau dengan kata lain kita hanya makan makanan yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu tidak mustahil kita peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun kita makan dari makanan yang haram yang bukan karena terpaksa, maka akan sia-sialah usaha kita.Untuk itu dalam makalah ini kami mencoba mengupas masalah makanan yang halal dan yang haram serta hikmahnya.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian makanan dan minuman halal ? 1.2.2 Apa ciri-ciri makanan dan minuman halal menurut agama islam ? 1.2.3 Apa jenis-jenis makanan dan minuman halal menurut agama islam ? 1.2.4 Apa hikmah makan makanan dan minuman halal ? 1.2.5 Apa pengertian makanan dan minuman haram ? 1.2.6 Apa ciri-ciri makanan dan minuman haram menurut agama islam ? 1.2.7 Apa jenis-jenis makanan dan minuman haram menurut agama islam ? 1.2.8 Apa akibat makan makanan dan minuman haram ?

1.3 Tujuan PenulisanUntuk menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makanan yang halal maupun yang haram.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Makanan dan Minuman HalalMakanan :Halal artinya dibenarkan. Sedangkan thoyyib artinya bermutu dan tidak membahayakan kesehatan. Halal adalah suatu pekerjaan atau suatu jenis dari segala sesuatu yang dibolehkan untuk dikerjakan atau untuk dikonsumsi, dan didalamnya tidak mengandung unsur riba dan haram, dan cara mendapatkannya secara halal dijalan Allah Swt.Sebagai muslim, diharuskan makan makanan yang halal dan thoyyib, artinya harus makan makanan yang sesuai dengan tuntunan agama dan bermutu, tidak merusak kesehatan. Segala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan kecuali ada larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW untuk dimakan. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan bergizi.Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.Dalam Islam, halalnya suatu makanan harus meliputi tiga hal, yaitu: a. Halal karena dzatnya. Artinya, enda itu memang tidak dilarang oleh hukum syara, seperti nasi, susu, telor, dan lain-lain. b. Halal cara mendapatkannya. Artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuatu dengan hukum syara maka menjadi haramlah ia. Sebagaimana, mencuri, menipu, dan lain-lain. c. Halal karena proses/cara pengolahannya. Artinya selain sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram. Makanan halal dari segi jenis ada tiga : 1) Berupa hewan yang ada di darat maupun di laut, seperti kelinci, ayam, kambing, sapi, burung, ikan. 2) Berupa nabati (tumbuhan) seperti padi, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain. 3) Berupa hasil bumi yang lain seperti garam semua.Makanan yang halal dari usaha yang diperolehnya, yaitu : 1) Halal makanan dari hasil bekerja yang diperoleh dari usaha yang lain seperti bekerja sebagai buruh, petani, pegawai, tukang, sopir, dll.2) Halal makanan dari mengemis yang diberikan secara ikhlas, namun pekerjaan itu halal , tetapi dibenci Allah seperti pengamen.3) Halal makanan dari hasil sedekah, zakat, infak, hadiah, tasyakuran, walimah, warisan, wasiat, dll.4) Halal makanan dari rampasan perang yaitu makanan yang didapat dalam peperangan (ghoniyah).

Allah SWT menjelaskan berhubung perkara ini di dalam surah al-Baqarah ayat 168:Maksudnya: " Wahai sekalian manusia! makanlah dari apa yang ada dibumi yang halal lagi baik; dan janganlah kamu ikut jejak langkah syaitan kerana sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang terang nyata bagi kamu. "

(QS. Al Maidah : 88). Artinya : Dan makanlah makan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah telah berikan rezekinya kepadmu bertaqwalah pada Allah yang kamu beriman pada-Nya.Minuman :Segala jenis minuman apa saja yang ada di dunia ini halal untuk diminum kecuali ada larangan yang mengharamkan dari Allah dan Nabi Muhammad SAW.Minuman halal menurut jenisnya ada tiga, yaitu :1) Halal minuman yang dihasilkan oleh hewani seperti susu sapi, madu, minyak samin, dll.2) Halal minuman yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti jice wortel, juice jeruk, juice anggur, juice tomat, juice avokad, dll. Adapun minuman yang halal pada haris besarnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan manusia baik membahayakan dari segi jasmani, akal, jiwa maupun aqidah. 2. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah memabukkan seperti arak yang telah berubah menjadi cuka.3. Air atau ciran itu bukan berupa benda najis atau benda suci yang terkena najis (mutanajis). 4. Air atau cairan yang suci itu didaatkan dengan cara-cara yang halal yang tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam.

2.2 Ciri - Ciri Makanan dan Minuman Halal Menurut Agama IslamCiri-ciri makanan halal : Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah. Binatang yang tidak diharamkan dalam al-Quran dan hadis. Binatang yang disembelih dengan nama ALLAH SWT. Makanan yang bersih. Tumbuh-tumbuhan(buahan dan sayuran).

Ciri-ciri minuman halal : Semua minuman yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan. Semua minuman yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. semua minuman yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.

2.3 Jenis-Jenis Makanan dan Minuman Halal Menurut Agama IslamMakanan : Nabati atau Tumbuhan : padi, buah-buahan, sayur-sayuran Hewani1. Unta - Termasuk binatang ternak yang disebut dalam surat al-Maidah ayat 1 2. Kelinci - Nabi pernah menerima daging sembelihan kelinci (Bukhori Muslim)3. Angsa 4. Rusa 5. Itik 6. Pinguin 7. Sapi - Termasuk binatang ternak yang disebut dalam surat al-Maidah ayat 1 8. Burung Beo 9. Belalang - Dimakan oleh Nabi dan para Sahabat, bangkainya pun halal 10. Burung merpati 11. Kuda - Dimakan oleh para sahabat pada zaman Nabi (Bukhori Muslim) 12. Ayam - Pernah dikonsumsi oleh Nabi 13. Jerapah - Imam Ahmad pernah ditanya dan beliau membolehkannya 14. Tupai 15. Burung merak 16. Kijang 17. Kanguru 18. Kambing - Termasuk binatang ternak 19. Burung Unta 20. Kambing hitam 21. Merpati liar 22. Semua bangkai ikan dan belalang adalah halal dimakan, dllMinuman :Jus, air putih, susu, madu, minyak samin , teh , kopi dan lain-lain

2.4 Hikmah Makan Makanan dan Minuman HalalMakanan dan minuman yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani. Apabila makanan dan minuman yang didapatkan dari hasil yang halal tentu sangat berguna untuk diri kita dan keluarga kita. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah bukan bererti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah, maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu singkat.Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :1) Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,2) Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,3) Mendapat perlindungan dari Allah SWT,4) Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,5) Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,6) Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat. 7) Supaya doa dimakbulkan Allah SWTSabda Rasulullah SAW: Seorang lelaki bermusafir sehingga rambutnya menjadi kusut dan mukanya dipenuhi debu. Dia menadah tangannya dan berdoa kepada kepada Allah sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan mulutnya disuap dengan sesuatu yang haram bagaimana akan diperkenankan permohonannya. (Hadis riwayat muslim, ahmad dan Tarmizi)8) Selamat dari seksaan api nerakaSaad bin abi waqas bertanya Rasulullah SAW: Wahai rasulullah, pintalah kepada Allah SWT supaya Dia menjadikan doaku mustajab.Jawab Baginda: Wahai saad, jagalah soal makanmu nescaya kau menjadi orang yang makbul doanya. Demi Allah yang nyawa Muhammad dalam tangan-Nya, jika seseorang lelaki memasukkan sesuap makanan haram dalam perutnya, doanya tidak akan diterima selama empat puluh hari.Sesiapa hamba yang dagingnya tumbuh daripada makanan haram dan riba maka neraka lebih layak baginya. (Hadis riwayat ibnu abbas)9) Amal ibadat diterima Allah SWTSabda Rasulullah SAW: Barang siapa bersembahyang dengan mengenakan pakaian yang dibeli dengan sepuluh drham dan satu dirham daripadanya daripada sumber yang haram, Allah SWT tidak akan menerima solatnya. (Hadis riwayat Muslim)10) Membentuk darah daging yang baik dalam badanSabda rasulullah SAW: Ingatlah Bahawa di dalam tubuh badan manusia itu ada sepotong daging , yang apabila daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh tubuh itu, ingatlah bahawa yang dimaksudkan itu ialah hati. (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim) Oleh itu, menjadi kewajipan dan tanggung jawab umat islam hari ini untuk lebih berhati-hati dan mengambil berat berkaitan permakanan halal. Hendaklah kita sentiasa memastikan setiap makanan yang diperoleh dan dimakan itu adalah halal menurut syariat Allah SWT. Sesungguhnya suruhan Allah SWT adalah untuk tujuan dan kebaikan manusia bersama.

2.5 Pengertian Makanan dan Minuman Haram Makanan :Makanan haram adalah makanan yang memudaratkan kesehatan jasmani dan rohani Banyak terjadi salah sangka dari masyarakat bahwa menjari rezeki yang haram saja sulit, apalagi yang halal. Hal itu malah memicu banyak kesalahapahaman tentang halal dan haram suatu rezeki. Akhirnya, banyak masyarakat menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki, padahal belum tentu halal. Kita sebagai orang bertaqwa hendaknya menghindari hal itu dengan banyak mempelajari Al Quran dan Hadist tentang pengertian halal dan haram. Haramnya makanan secara garis besar dapat dibagi dua macam :a) Haram aini, ditinjau dari sifat benda seperti daging babi, darang, dan bangkai. Haram karena sifat tersebut, ada tiga :1) Berupa hewani yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari hewan seperti daging babi, anjing, ulat, buaya, darah hewan itu, nanah dll.2) Berupa nabati (tumbuhan), yaitu haramnya suatu makanan yang berasal dari tumbuhan seperti kecubung, ganja, buah, serta daun beracun. Minuman buah aren, candu, morfin, air tape yang telah bertuak berasalkan ubi, anggur yang menjadi tuak dan jenis lainnya yang dimakan banyak kerugiannya.3) Benda yang berasal dari perut bumi, apabila dimakan orang tersebut, akan mati atau membahayakan dirinya, seperti timah, gas bumi. Solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya.b) Haram sababi, ditinjau dari hasil usaha yang tidak dihalalkan olah agama. Haram sababi banyak macamnya, yaitu :1) Makanan haram yang diperoleh dari usaha dengan cara dhalim, seperti mencuri, korupsi, menipu, merampok, dll.2) Makanan haram yang diperoleh dari hasil judi, undian harapan, taruhan, menang togel, dll.3) Hasil haram karena menjual makanan dan minuman haram seperti daging babi, , miras, kemudian dibelikan makanan dan minuman.4) Hasil haram karena telah membungakan dengan riba, yaitu menggandakan uang.5) Hasil memakan harta anak yatim dengan boros / tidak benar.Minuman :Pada prinsipnya segala minuman apa saja halal untuk diminum selama tidak ada ayat Al Quran dan Hadist yang mengharamkannya. Bila haram, namun masih dikonsumsi dan dilakukan, maka niscaya tidak barokah, malah membuat penyakit di badan. Minuman yang haram secara garis besar, yakni :a) Berupa hewani yang haramnya suatu minuman dari hewan, seperti darah sapi, darah kerbau, bahkan darah untuk obat seperti darah ular, darah anjing, dan lain-lain.b) Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape bertuak dari bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya.c) Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum sepeti solar, bensin, spiritus, dan lainnya yang membahayakan.

2.6 Ciri-Ciri Makanan dan Minuman Haram Menurut Agama IslamMakanan : Merusakkan kewarasan akal. Memudaratkan kesehatan. Binatang disembelih tanpa menyebut nama Allah. Berbahaya - Makan melebihi batas / berlebihan - Racun - Barang-barang yang diketahui berbahaya baik melalui penelitian, pengalaman, dan dokter Najis - Seperti bangkai, darah haid, kotoran manusia, air kencing - Semua benda najis pasti haram, tapi sesuatu yang haram belum tentu najis Memabukkan - Setiap yang memabukkan adalah khomr dan setiap khomr hukumnya haram (HR. Muslim : 5336) Milik Orang Lain - Memakan harta orang lain tanpa izin, baik dengan mencuri, memeras, menipu, dsb.

Minuman :Pada prinsipnya segala minuman apa saja halal untuk diminum selama tidak ada ayat Al Quran dan Hadist yang mengharamkannya. Bila haram, namun masih dikonsumsi dan dilakukan, maka niscaya tidak barokah, malah membuat penyakit di badan.Minuman yang haram secara garis besar, yakni :a) Berupa hewani yang haramnya suatu minuman dari hewan, seperti darah sapi, darah kerbau, bahkan darah untuk obat seperti darah ular, darah anjing, dan lain-lain.b) Berupa nabati atau tumbuhan seperti tuak dari buah aren, candu, morfin, air tape bertuak dari bahan ubi, anggur telah bertuak, dan lain sebagainya.c) Berupa berasal dari perut bumi yaitu : haram diminum sepeti solar, bensin, spiritus, dan lainnya yang membahayakan.

2.7 Jenis-Jenis Makanan dan Minuman Haram Menurut Agama IslamMakanan yang diharamkan ada 2 macam yaitu :1) Haram Dengan SendirinyaBerdasarkan firman Allah SWT di dalam kitab suci Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW, maka dapat diketahui beberapa jenis makanan yang haram dikonsumsi manusia, antara lain:a) BangkaiBangkai yaitu hewan yang mati bukan dengan cara syar'i baik karena mati sendiri, atau karena tercekik, dipukul, disetrum, jatuh dari tempat tinggi, terkena tanduk hewan lain. Bangkai yang haram dimakan adalah semua binatang darat yang mati bukan karena disembelih dengan tata cara penyembelihan yang dibenarkan syariat Islam. Misalnya binatang yang mati karena tertabrak mobil, ditusuk dengan besi, dipukul dan tercekik. Kecuali 3 jenis bangkai ini yang dihalalkan dimakan : Ikan. karena termasuk hewan air yang halal bangkainya. Belalang. Karena berdasarkan hadits Ibnu Umar secara marfu Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.b) DarahDarah yang mengalir dari binatang atau manusia haram dikonsumsi, baik secara langsung maupun dicampurkan pada bahan makanan karena dinilai najis, kotor, menjijikkan, dan dapat mengganggu kesehatan. Demikian juga darah yang sudah membeku yang lazim disebut maros atau didih. Sekalipun darah haram, namun ada pengecualian yaitu : Hati dan limpa berdasarkan hadits Ibnu Umar Sisa-sisa darah yang menempel pada daging, tulang / leher setelah disembelih c) Daging BabiUlama sepakat, daging babi haram dikonsumsi. Demikian pula lemak babi yang dipergunakan dalam industri makanan yang dikenal dengan istilahshortening, serta semua zat yang berasal dari babi yang biasanya dijadikan bahan campuran makanan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memungkinkan manusia memproduksi bahan campuran makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika dalam bentuk gelatin, lemak, pepsin, dan lain-lain. Kebanyakan sumber gelatin adalah hewan yang banyak digunakan di dunia Barat adalah babi. Gelatin tidak hanya digunakan untuk memproduksi makanan, tetapi juga manisan, obat-obatan dan produk-produk lainnya.Seluruh makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetika yang mengandung unsur babi dalam bentuk apapun haram dikonsumsi. d) Binatang BuasBinatang buas yang memiliki gigi taring atau burung yang mempunyai kuku mencengkeram adalah haram dimakan dagingnya, misalnya: harimau, anjing, kera, gajah, dan kucing.e) Binatang Yang Menjijikkan (Al-Khabaits)Binatang yang menijijikkan (al Khobaits) seperti binatang yang memakan kotoran dan binatang melata di atas tanah, misalnya ulat, ular, dan kalajengking, dll adalah haram dikonsumsi, kecuali ulat yang menyatu dengan buah-buahan sehingga sulit dipisahkan. f) Binatang Yang Hidup Di Daratan Dan Sekaligus Di Lautan (Al-Barmawi)Ulama berbeda pendapat tentang hukum mengkonsumsi hewan yang hidup di dua alam, daratan dan sekaligus lautan (air) misalnya: kodok, kepiting, dan ular.Menurut madzhab Hanafi dan SyafiI hukumnya haram (tidak halal). Menurut madzhab Maliki hukumnya mubah karena tidak ada nash al Quran atau hadits yang secara khusus mengharamkannya. Sedangkan menurut madzhab Hambali, setiap binatang laut yang bisa hidup di daratan, misalnya burung laut dan anjing laut, tidak halal dimakan dagingnya kecuali jika disembelih.Akan tetapi jika binatang tersebut tidak ada darahnya, misalnya kepiting, maka halal tanpa disembelih terlebih dahulu.g) Makanan Yang Najis Atau Terkena NajisSemua makanan yang najis atau terkena najis (mutanajjis) adalah haram dikonsumsi. Misalnya telur yang keluar dari binatang yang haram dimakan dagingnya, atau keluar dari hewan yang halal dimakan dagingnya tetapi belum keras. Adapun telur yang keluar dari hewan yang halal dimakan dagingnya dalam keadaan keras, hukumnya halal.Demikian juga susu yang keluar dari hewan yang haram dimakan dagingnya. Akan tetapi jika keluar dari hewan yang halal dimakan dagingnya adalah halal.h) Makanan Yang Membahayakan Kesehatan ManusiaSemua jenis makanan yang membahayakan kesehatan manusia, baik berupa nabati maupun hewani, haram dikonsumsi karena salah satu tujuan mengkonsumsi adalah untuk menjaga kesehatan. Seseorang yang mengidap penyakit tertentu diharamkan mengkonsumsi makanan yang dapat menghambat penyembuhannya, apalagi jika menyebabkan semakin parahnya penyakit yang diderita, meskipun makanan tersebut halal bagi orang sehat.Misalnya, daging kambing. Meskipun halal dimakan bagi kebanyakan orang, tetapi dapat berubah menjadi haram kalau dikonsumsi orang yang berpenyakit darah tinggi. Makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi, halal dikonsumsi kebanyakan orang, tetapi dapat berubah menjadi haram jika dikonsumsi orang berpenyakit diabetes karena dapat memperparah penyakitnya.Termasuk jenis makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan manusia adalah racun. Islam melarang umatnya mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang mengandung racun, baik yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, dsb. Seseorang yang sengaja menenggak racun untuk bunuh diri, maka selamanya akan menjadi penghuni Neraka. i) Makanan Yang Berpotensi MemabukkanAllah SWT mengharamkan segala sesuiatu yang dapat mengganggu kesehatan manusia, terutama kesehatan akal fikiran yang sangat vital bagi kehidupan mereka. Misalnya minuman keras (khamar), yang berpotensi memabukkan dan semua yang membius, misalnya ganja (hashisy), putauw, narkotika, dan obat-obatan terlarang lainnya. 2) Haram Karena Faktor Eksternal a) Binatang Disembelih Untuk SesajiHewan ternak yang disembelih untuk sesaji atau dipersembahkan kepada makhluk halus, misalnya kerbau, yang disembelih untuk ditanam kepalanya sebagai sesaji kepada dewa tanah agar melindungi jembatan atau gedung yang akan dibangun, hewan ternak yang disembelih untuk persembahan Nyai Roro Kidul dan sebagainya adalah haram dimakan dagingnya, karena dapat menimbulkan syirik dan merusak aqidah umat Islam, sekalipun ketika disembelih dibacakanBasmalah.b) Binatang Yang Disembelih Tanpa MembacaBasmalahHewan ternak yang disembelih tanpa membacabasmalahadalah haram dimakan dagingnya kecuali jika lupa. c) Makanan Yang Dikonsumsi Secara BerlebihanMeskipun semua makanan dan minuman yang ada di dunia diperuntukkan manusia, tetapi hendaklah mereka mengkonsumsi sesuai kebutuhan, tidak berlebih-lebihan (berfoya-foya). Sebab jika berlebih-lebihan, maka dapat merugikan orang lain, di samping menimbulkan pelbagai macam penyakit. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan makanan dan minuman yang dikonsumsi secara berlebihan. Sehubungan dengan hal itu, Allah SWT mengharamkan manusia mengkonsumsinya secara berlebihan atau berbuatmubadzirsebagaimana yang terjadi dalam pesta mabuk-mabukan.d) Makanan Yang Diperoleh Dengan Cara HaramPada dasarnya semua makanan yang ada di muka bumi ini halal dikonsumsi sepanjang tidak berbahaya bagi fisik dan psikis manusia. Akan tetapi akan dapat berubah menjadi haram, jika diperoleh dengan cara yang diharamkan Allah SWT. Misalnya, makanan hasil curian, dibeli dari uang hasil korupsi, manipulasi, riba, perjudian, pelacuran, dan sebagainya.Contoh binatang haram :1. Rayap - Karena kelompok serangga 2. Singa - Termasuk binatang buas yang bertaring 3. Kutu - Termasuk hewan khobaits (buruk atau menjijikan) 4. Nyamuk - Termasuk hewan khobaits 5. Burung hantu - Termasuk hewan khobaits 6. Musang - Termasuk hewan khobaits dan serupa dengan tikus 7. Buaya - Termasuk binatang yang bertaring dan memakan serangga dan katak8. Rubah - Termasuk binatang buas yang bertaring 9. Tikus got - Termasuk hewan khobaits 10. Kumbang kotoran - Termasuk hewan khobaits 11. Elang pengembara - Termasuk burung berkuku tajam 12. Bunglon - Termasuk hewan khobaits 13. Keledai jinak - Nabi melarangnya 14. Ular - Nabi menyuruh membunuhnya dan para ulama bersepakat haramnya 15. Kelelawar - Imam Ahmad berkata, "Memang siapa yang mau memakannya?" 16. Babi - Berdasarkan al-Qur'an, hadits, dan ijma' 17. Kumbang pohon - Termasuk hewan khobaits 18. Beruang - Termasuk binatang buas yang bertaring 19. Cacing - Termasuk hewan khobaits 20. Serigala - Termasuk binatang buas yang bertaring 21. Lalat - Termasuk hewan khobaits 22. Kadal - Termasuk hewan khobaits 23. Kura - Kura - Termasuk hewan khobaits dan pemakan ular (Pendapat lain mengkatakan bahwa kura-kura halal lihat tulisan dibawah) 24. Burung rajawali - Termasuk burung berkuku tajam 25. Katak - Nabi melarang membunuhnya 26. Kuskus - Termasuk hewan khobaits, binatang paling bau kentutnya 27. Burung elang - Termasuk burung berkuku tajam 28. Kalajengking - Para ulama bersepakat haramnya 29. Laba-Laba - Termasuk hewan khobaits 30. Burung gagak - Nabi menyuruh membunuhnya 31. Tikus - Nabi menyuruh membunuhnya 32. Gajah - Binatang buas yang bertaring \33. Kera - Binatang bertaring. Ibnu Abdil Barr menukil ijma tentang haramnya 34. Kucing - Binatang buas bertaring 35. Landak - Dihukumi seperti tikus 36. Anjing - Binatang buas bertaring 37. Burung bangau - Pemangsa kotoran 38. Lebah - Nabi melarang membunuhnya 39. Macan tutul - Bintang buas yang bertaring 40. Semut - Nabi melarang membunuhnya 41. Warol / Biawak Naga - Pemangsa ular dan termasuk hewan khobaits 42. Cicak - Para ulama sepakat haramnya , dll Minuman : Segala minuman yang berakohol, arak, dan lain-lain

2.8 Akibat Makan Makanan dan Minuman HaramMakanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudlarat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah. Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan haram itu. Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan keluarga sanak familinya. Ada beberapa mudlarat atau akibat lainnya, yaitu :1) Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah (maqbul).2) Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada kemaksiatan dengan uang itu.3) Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.4) Nama baik, kepercaan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.5) Berdosa, karena telaha malanggar aturan Allah6) Merusak secara jasmani dan rohani kita.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanSegala jenis makanan apa saja yang ada di dunia halal untuk dimakan sampai ada dalil yang melarangnya.Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.Ada banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang makanan halal dan makanan haram, namun tentu saja tidak dapat kami tampilkan semua, di antaranya sebagaimana yang telah kami uraian dalam pembahasan di atas.Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah, barakah meskipun jumlahnya sedikit. Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat (kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis dibandingkan yang halal dan barokah.

3.2 SaranKami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun kami berharap makalah ini tetap dapat memberikan manfaat meskipun sedikit. Selain itu kami juga berharap pembaca berkenan memberikan masukan bbaik berupa kritik maupun saran.

DAFTAR PUSTAKA

Thobib Al-Asyhar. 2003. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan Rohani. Jakarat: Al-Mawadi Primahttp://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/06/makalah-makanan-halal-dan-makanan-haram.htmlhttp://moslemsunnah.wordpress.com/2013/03/24/hukum-makan-bekicot-halal-atau-haram/http://firmanazka.blogspot.com/2009/11/hukum-islam-tentang-makanan-dan-minuman.html

BAB KEDUA. MAKANAN, PAKAIAN DAN RUMAH 2.1 Makanan dan MinumanSEJAK dahulukala umat manusia berbeda-beda dalam menilai masalah makanan dan minuman mereka, ada yang boleh dan ada juga yang tidak boleh. Lebih-lebih dalam masalah makanan yang berupa binatang. Adapun masalah makanan dan minuman yang berupa tumbuh-tumbuhan, tidak banyak diperselisihkan. Dan Islam sendiri tidak mengharamkan hal tersebut, kecuali setelah menjadi arak, baik yang terbuat dari anggur, korma, gandum ataupun bahan-bahan lainnya, selama benda-benda tersebut sudah mencapai kadar memabukkan.Begitu juga Islam mengharamkan semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran dan melemahkan urat serta yang membahayakan tubuh, sebagaimana akan kami sebutkan di bawah. Adapun soal makanan berupa binatang inilah yang terus diperselisihkan dengan hebat oleh agama-agama dan golongan. 2.1.1 Menyembelih dan Makan Binatang Dalam Pandangan Agama HinduAda sementara golongan, misalnya Golongan Brahmana (Hindu) dan Filsuf yang mengharamkan dirinya menyembelih dan memakan binatang. Mereka cukup hidup dengan makanan-makanan dari tumbuh-tumbuhan. Golongan ini berpendapat, bahwa menyembelih binatang termasuk suatu keganasan manusia terhadap binatang hidup. Manusia tidak berhak untuk menghalang-halangi hidupnya binatang.Tetapi kita juga tahu dari hasil pengamatan kita terhadap alam ini, bahwa diciptanya binatang-binatang itu tidak mempunyai suatu tujuan. Sebab binatang tidak mempunyai akal dan kehendak. Bahkan secara nalurinya binatang-binatang itu dicipta guna memenuhi (khidmat) kebutuhan manusia. Oleh karena itu tidak aneh kalau manusia dapat memanfaatkan dagingnya dengan cara menyembelih, sebagaimana halnya dia juga dapat memanfaatkan tenaganya dengan cara yang lazim. Kita pun mengetahui dari sunnatullah (ketentuan Allah) terhadap makhluknya ini, yaitu: golongan rendah biasa berkorban untuk golongan atas. Misalnya daun-daunan yang masih hijau boleh dipotong/dipetik buat makanan binatang, dan binatang disembelih untuk makanan manusia dan, bahkan, seseorang berperang dan terbunuh untuk kepentingan orang banyak. Begitulah seterusnya.Haruslah diingat, bahwa dilarangnya manusia untuk menyembelih binatang tidak juga dapat melindungi binatang tersebut dari bahaya maut dan binasa. Kalau tidak berbaku hantam satu sama lain, dia juga akan mati dengan sendirinya; dan kadang-kadang mati dalam keadaan demikian itu lebih sakit daripada ketajaman pisau.2.1.2 Binatang yang Diharamkan Dalam Pandangan Yahudi dan NasraniDalam pandangan agama Yahudi dan Nasrani (kitabi), Allah mengharamkan kepada orang-orang Yahudi beberapa binatang laut dan darat. Penjelasannya dapat dilihat dalam Taurat (Perjanjian Lama) fasal 11 ayat 1 dan seterusnya Bab: Imamat Orang Lewi.Dan oleh al-Ouran disebutkan sebagian binatang yang diharamkan buat orang-orang Yahudi itu serta alasan diharamkannya, yaitu seperti yang kami sebutkan di atas, bahwa diharamkannya binatang tersebut adalah sebagai hukuman berhubung kezaliman dan kesalahan yang mereka lakukan.Firman Allah:"Dan kepada orang-orang Yahudi kami haramkan semua binatang yang berkuku, dan dari sapi dan kambing kami haramkan lemak-lemaknya, kecuali (lemak) yang terdapat di punggungnya, atau yang terdapat dalam perut, atau yang tercampur dengan tulang. Yang demikian itu kami (sengaja) hukum mereka. Dan sesungguhnya Kami adalah (di pihak) yang benar." (al-An'am: 146)Demikianlah keadaan orang-orang Yahudi. Sedangkan orang-orang Nasrani sesuai dengan ketentuannya harus mengikuti orang-orang Yahudi. Karena itu Injil menegaskan, bahwa Isa a.s. datang tidak untuk mengubah hukum Taurat (Namus) tetapi untuk menggenapinya.Tetapi suatu kenyataan, bahwa mereka telah mengubah hukum Taurat itu. Apa yang diharamkan dalam Taurat telah dihapus oleh orang-orang Nasrani --tanpa dihapus oleh Injilnya-- mereka mau mengikuti Paulus yang dipandang suci itu dalam masalah halalnya semua makanan dan minuman, kecuali yang memang disembelih untuk berhala kalau dengan tegas itu dikatakan kepada orang Kristen: "Bahwa binatang tersebut disembelih untuk berhala."Paulus memberikan alasan, bahwa semua yang suci halal untuk orang yang suci, dan semua yang masuk dalam mulut tidak dapat menajiskan mulut, yang dapat menajiskan mulut ialah apa yang keluar dari mulut.Mereka juga telah menghalalkan babi, sekalipun dengan tegas babi itu diharamkan oleh Taurat sampai hari ini.2.1.3 Menurut Pandangan Orang Arab JahiliahOrang-orang Arab jahiliah mengharamkan sebagian binatang karena kotor, dan sebagiannya diharamkan karena ada hubungannya dengan masalah peribadatan (ta'abbud), karena untuk bertaqarrub kepada berhala dan karena mengikuti anggapan-anggapan yang salah (waham). Seperti: Bahirah, saaibah, washilah dan ham. Yang menjelaskannya telah kami sebutkan di atas.Tetapi di balik itu, mereka banyak juga menghalalkan beberapa binatang yang kotor (khabaits), seperti: Bangkai dan darah yang mengalir.2.1.4 Islam Menghalalkan Yang Baik Islam datang, sedang manusia masih dalam keadaan demikian dalam memandang masalah makanan berupa binatang. Islam berada di antara suatu faham kebebasan soal makanan dan extrimis dalam soal larangan. Oleh karena itu Islam kemudian mengumandangkan kepada segenap umat manusia dengan mengatakan:"Hai manusia! Makanlah dari apa-apa yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan jangan kamu mengikuti jejak syaitan karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang terang-terangan bagi kamu." (al-Baqarah: 168)Di sini Islam memanggil manusia supaya suka makan hidangan besar yang baik, yang telah disediakan oleh Allah kepada mereka, yaitu bumi lengkap dengan isinya, dan kiranya manusia tidak mengikuti kerajaan dan jejak syaitan yang selalu menggoda manusia supaya mau mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah, dan mengharamkan kebaikan-kebaikan yang dihalalkan Allah; dan syaitan juga menghendaki manusia supaya terjerumus dalam lembah kesesatan.Selanjutnya mengumandangkan seruannya kepada orang-orang mu'min secara khusus.Firman Allah:"Hai orang-orang yang beriman! Makanlah yang baik-baik dari apa-apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta bersyukurlah kepada Allah kalau betul-betul kamu berbakti kepadaNya. Allah hanya mengharamkan kepadamu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih bukan karena Allah. Maka barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka tidaklah berdosa baginya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-Baqarah: 172-173)Dalam seruannya secara khusus kepada orang-orang mu'min ini, Allah s.w.t. memerintahkan mereka supaya suka makan yang baik dan supaya mereka suka menunaikan hak nikmat itu, yaitu dengan bersyukur kepada Zat yang memberi nikmat. Selanjutnya Allah menjelaskan pula, bahwa Ia tidak mengharamkan atas mereka kecuali empat macam seperti tersebut di atas. Dan yang seperti ini disebutkan juga dalam ayat lain yang agaknya lebih tegas lagi dalam membatas yang diharamkan itu pada empat macam. Yaitu sebagaimana difirmankan Allah:"Katakanlah! Aku tidak menemukan tentang sesuatu yang telah diwahyukan kepadaku soal makanan yang diharamkan untuk dimakan, melainkan bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi; karena sesungguhnya dia itu kotor (rijs), atau binatang yang disembelih bukan karena Allah. Maka barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-An'am: 145)Dan dalam surah al-Maidah ayat 3 al-Quran menyebutkan binatang-binatang yang diharamkan itu dengan terperinci dan lebih banyak.Firman Allah:"Telah diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, binatang yang disembelih bukan karena Allah, yang (mati) karena dicekik, yang (mati) karena dipukul, yang (mati) karena jatuh dari atas, yang (mati) karena ditanduk, yang (mati) karena dimakan oleh binatang buas kecuali yang dapat kamu sembelih dan yang disembelih untuk berhala." (al-Maidah: 3)Antara ayat ini yang menetapkan 10 macam binatang yang haram, dengan ayat sebelumnya yang menetapkan 4 macam itu, samasekali tidak bertentangan. Ayat yang baru saja kita baca ini hanya merupakan perincian dari ayat terdahulu.Binatang yang dicekik, dipukul, jatuh dari atas, ditanduk dan karena dimakan binatang buas, semuanya adalah termasuk dalam pengertian bangkai. Jadi semua itu sekedar perincian dari kata bangkai. Begitu juga binatang yang disembelih untuk berhala, adalah semakna dengan yang disembelih bukan karena Allah. Jadi kedua-duanya mempunyai pengertian yang sama.Ringkasnya: Secara global (ijmal) binatang yang diharamkan itu ada empat macam, dan kalau diperinci menjadi sepuluh.2.1.5 Diharamkan Bangkai dan Hikmahnya1) Pertama kali haramnya makanan yang disebut oleh ayat al-Quran ialah bangkai, yaitu binatang yang mati dengan sendirinya tanpa ada suatu usaha manusia yang memang sengaja disembelih atau dengan berburu.Hati orang-orang sekarang ini kadang-kadang bertanya-tanya tentang hikmah diharamkannya bangkai itu kepada manusia, dan dibuang begitu saja tidak boleh dimakan. Untuk persoalan ini kami menjawab, bahwa diharamkannya bangkai itu mengandung hikmah yang sangat besar sekali:a) Naluri manusia yang sehat pasti tidak akan makan bangkai dan dia pun akan menganggapnya kotor. Para cerdik pandai di kalangan mereka pasti akan beranggapan, bahwa makan bangkai itu adalah suatu perbuatan yang rendah yang dapat menurunkan harga diri manusia. Oleh karena itu seluruh agama Samawi memandangnya bangkai itu suatu makanan yang haram. Mereka tidak boleh makan kecuali yang disembelih, sekalipun berbeda cara menyembelihnya.b) Supaya setiap muslim suka membiasakan bertujuan dan berkehendak dalam seluruh hal, sehingga tidak ada seorang muslim pun yang memperoleh sesuatu atau memetik buah melainkan setelah dia mengkonkritkan niat, tujuan dan usaha untuk mencapai apa yang dimaksud. Begitulah, maka arti menyembelih --yang dapat mengeluarkan binatang dari kedudukannya sebagai bangkai-- tidak lain adalah bertujuan untuk merenggut jiwa binatang karena hendak memakannya.Jadi seolah-olah Allah tidak rela kepada seseorang untuk makan sesuatu yang dicapai tanpa tujuan dan berfikir sebelumnya, sebagaimana halnya makan bangkai ini. Berbeda dengan binatang yang disembelih dan yang diburu, bahwa keduanya itu tidak akan dapat dicapai melainkan dengan tujuan, usaha dan perbuatan.c) Binatang yang mati dengan sendirinya, pada umumnya mati karena sesuatu sebab; mungkin karena penyakit yang mengancam, atau karena sesuatu sebab mendatang, atau karena makan tumbuh-tumbuhan yang beracun dan sebagainya. Kesemuanya ini tidak dapat dijamin untuk tidak membahayakan, Contohnya seperti binatang yang mati karena sangat lemah dan kerena keadaannya yang tidak normal.d) Allah mengharamkan bangkai kepada kita umat manusia, berarti dengan begitu Ia telah memberi kesempatan kepada hewan atau burung untuk memakannya sebagai tanda kasih-sayang Allah kepada binatang atau burungburung tersebut. Karena binatang-binatang itu adalah makhluk seperti kita juga, sebagaimana ditegaskan oleh al-Quran. e) Supaya manusia selalu memperhatikan binatang-binatang yang dimilikinya, tidak membiarkan begitu saja binatangnya itu diserang oleh sakit dan kelemahan sehingga mati dan hancur. Tetapi dia harus segera memberikan pengobatan atau mengistirahatkan.2.1.6 Haramnya Darah Yang Mengalir 2) Makanan kedua yang diharamkan ialah darah yang mengalir. Ibnu Abbas pernah ditanya tentang limpa (thihal), maka jawab beliau: Makanlah! Orang-orang kemudian berkata: Itu kan darah. Maka jawab Ibnu Abbas: Darah yang diharamkan atas kamu hanyalah darah yang mengalir.Rahasia diharamkannya darah yang mengalir di sini adalah justru karena kotor, yang tidak mungkin jiwa manusia yang bersih suka kepadanya. Dan inipun dapat diduga akan berbahaya, sebagaimana halnya bangkai.Orang-orang jahiliah dahulu kalau lapar, diambilnya sesuatu yang tajam dari tulang ataupun lainnya, lantas ditusukkannya kepada unta atau binatang dan darahnya yang mengalir itu dikumpulkan kemudian diminum. Begitulah seperti yang dikatakan oleh al-A'syaa dalam syairnya:Janganlah kamu mendekati bangkai Jangan pula kamu mengambil tulang yang tajam Kemudian kamu tusukkan dia untuk mengeluarkan darah. Oleh karena mengeluarkan darah dengan cara seperti itu termasuk menyakiti dan melemahkan binatang, maka akhirnya diharamkanlah darah tersebut oleh Allah s.w.t.


Related Documents