YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

37

STRATEGI PENYELARASAN PENYUSUNAN APBDDENGAN RPJMD UNTUK MENINGKATKAN

PEMBANGUNGAN SARANA DAN PRASARANA DIKOTA BEKASI

A. KOSWARA

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2010

Page 2: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

38

PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DANSUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir yang berjudul “StrategiPenyelarasan Penyusunan APBD Dengan RPJMD untuk MeningkatkanPembangunan Sarana dan Prasarana Kota Bekasi” adalah karya saya denganarahan dari Komisi Pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal ataudikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telahdisebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhirTugas Akhir ini.

Bogor, Agustus 2010

A. KOSWARANRP. H252074155

Page 3: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

39

ABSTRACT

KOSWARA. The Alignment Strategy of APBD Planning with RPJMD to ImproveInfrastructure Development in Bekasi City. Supervised by DEDI BUDIMANHAKIM as chairman and SUTARA H KUSUMAATMADJA as a member of thesupervising committee.

Bekasi City is a part of PKN Jabodetabekpunjur region that has economicand population growth rate quite rapidly, so that the necessary support facilitiesand sufficient for the life of city residents and business growth. This is whatbecame one of RPJMD mission, Bekasi 2008-2013. The Evaluation of APBD2008 - 2010 document was conducted for program performances and policies insupport of achieving its mission. The step of budget planning is the role strategicin managing local budgets, so the evaluation in this study represents animportant effort to the budget process can result APBD documents that havebearing capacity of (relevant, efficient and effective) in achieving RPJMD target.

The research was conducted through several methods: 1) Analysis ofquality targets RPJMD program of Bekasi city from 2008 to 2013 by using theSMART criteria; 2) Analysis of the relevance, efficiency and effectivenessestimates programs and activities in APBD 2008-2010; 3) Identify some factorsthat influence the unconformity; 4) Formulating criteria and strategy alternativeswith strategy weight assessment through AHP method; 5) Final formulation thealignment strategy through program planning and recommended activities.

The result of this research has shown some disharmony in planning bothactivities and programs APBD 2008-2010 with target indicator RPJMD 2008-2013, from 18 programs in the evaluation there are 11 programs significantly lessvalue than the assessment standard. This deviation / disharmony covers: a) Thequality of RPJMD objectives are undefined so SKPD difficult to apply it; b)Determination of irrelevant program activities in APBD, so it has low value ofefficiency and effectiveness; c) Lack of designing program in RPJMD and APBDso it has no bearing capacity on attainment of policy and mission.

Some factors has identified as main causes of disharmony are: 1)Technology and the system in Implementation of Planning Projects ; 2)Endorsement for Regional Planning Officers; 3) Leadership in accelerate theachievement of targets/objectives ; 4) Human Resources (Staff planners) inSKPD; 5) Organization Structure and SKPD Planning Team; 6) Planning andBudgeting preparation.

The strategy of alignment APBD planning with RPJMD to improvefacilities and infrastructure development in Bekasi city has formulated as follows:1) Performance improvement TAPD; 2) Performance Improvement with ISOPlanning; 3) Increasing Participation in Musrenbang; 4) Communication andCommitment to Achieving Target/Goals; 5) Apparatus Training and Applicationof functional Planner Position; 6) Implementing Incentive Regulation anddisincentives; 7) Completion of the Draft Program .

The strategy of program and activity above is recommended as input forthe government of Bekasi city to arrange APBD in the future for its role ofachieving mission, objectives, targets in formed by RPJMD of Bekasi city.

Page 4: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

40

RINGKASAN

KOSWARA. Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan RPJMD UntukMeningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana di Kota Bekasi. Dibimbingoleh DEDI BUDIMAN HAKIM sebagai ketua dan SUTARA HKUSUMAATMADJA sebagai anggota komisi pembimbing.

Kota Bekasi merupakan bagian dari kawasan PKN Jabodetabekpunjur

yang memiliki laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi cukup pesat, sehingga

perlu dukungan sarana dan prasaran kota yang memadai bagi kehidupan warga

dan pertumbuhan usahanya. Inilah yang menjadi salah satu misi RPJMD Kota

Bekasi 2008-2013. Evaluasi dokumen APBD 2008 – 2010 dilakukan untuk

penilaian kinerja program dan kebijakan dalam mendukung pencapaian misi

tersebut. Tahap penyusunan anggaran memiliki peran strategis dalam

pengelolaan anggaran daerah, sehingga evaluasi dalam penelitian ini merupakan

upaya penting agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan dokumen

APBD yang memiliki daya dukung (relevan, efisien dan efektif) dalam pencapaian

sasaran RPJMD.

Penelitian dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1) Analisis kualitas

sasaran program RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013 dengan menggunakan

kriteria SMART ; 2) Analisis relevansi, efesiensi dan perkiraan efektivitas

program dan kegiatan dalam APBD 2008-2010; 3) Identifikasi faktor yang

mempengaruhi ketidakselarasan; 4) Perumusan kriteria dan alternatif strategi

serta penilaian bobot strategi melalui metode AHP; 5) Perumusan akhir strategi

penyelarasan melalui melalui penyusunan program dan kegiatan yang

direkomendasikan.

Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa terdapat beberapa

ketidakselarasan dalam perencanaan kegiatan dan program APBD 2008-2010

dengan indikator sasaran RPJMD2008-2013, dari 18 program yang di evaluasi

terdapat 11 program yang secara nyata nilainya kurang dari standar penilaian.

Jenis deviasi / ketidak selarasan tersebut meliputi: a) Kualitas tujuan sasaran

RPJMD yang tidak dirumuskan dengan baik sehingga SKPD sulit untuk

mengaplikasikannya; b) Penetapan kegiatan program di APBD yang tidak

relevan, sehingga nilai efisiensi dan efektivitasnya rendah; c) Desain program

baik di RPJMD maupun di APBD keduanya kurang sehingga program tidak

memiliki daya dukung terhadap pencapaian kebijakan dan misi.

Page 5: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

41

Faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab utama

ketidakselarasan meliputi: 1) Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan

Pekerjaan Perencanaan; 2) Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana

Daerah; 3) Faktor Pimpinan dalam mendorong percepatan pencapaian Sasaran

/ Tujuan; 4) Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD; 5)

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD; 6) Faktor Perencanaan

dan Penyusunan Anggaran.

Dari hasil perumusan strategi penyelarasan penyusunan APBD dengan

RPJMD untuk meningkatkan pembangungan sarana dan prasarana di Kota

Bekasi, diperoleh rumusan strategi sebagai berikut: 1) Peningkatan Kinerja

TAPD (27,00%); 2) Peningkatan Kinerja dengan ISO Perencanaan (24,70%); 3)

Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang (13,80%); 4) Komunikasi dan

Komitmen Pencapaian Sasaran (11,70%); 5) Diklat Aparatur dan Penerapan

Jabatan fungsional Perencana (8,90%); 6) Penerapan Regulasi Insentif dan

Disinsentif (7,40%); 7) Penyempurnaan Rancangan Program (6,50%).

Program dan kegiatan dalam strategi diatas direkomendasikan untuk

dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Bekasi dalam menyusun APBD

Kota Bekasi kedepan agar APBD memiliki peran optimal dalam percepatan

pencapaian misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD kota Bekasi.

Page 6: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

42

@Hak Cipta milik IPB, tahun 2010Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpamencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipanhanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisankarya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atautinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidakmerugikan kepentingan yang wajar dari IPB. Dilarangmengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhkarya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

43

STRATEGI PENYELARASAN PENYUSUNAN APBDDENGAN RPJMD UNTUK MENINGKATKAN

PEMBANGUNGAN SARANA DAN PRASARANA DI KOTABEKASI

A. KOSWARA

Tugas AkhirSebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Profesional padaProgram Studi Manajemen Pembangunan Daerah

SEKOLAH PASCASARJANAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2010

Page 8: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

44

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tugas Akhir : Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS. MEc

Page 9: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

45

Judul Tugas Akhir : Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD DenganRPJMD Untuk Meningkatkan Pembangunan Saranadan Prasarana di Kota Bekasi

Nama : A. KOSWARA

NRP : H252074155

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, MAEc Ir. Sutara Hendrakusumaatmadja, MScKetua Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah PascasarjanaManajemen Pembangunan Daerah

Dr. Ir. Yusman Syaukat, M. Ec Prof.Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro,MS

Tanggal Ujian : Tanggal Lulus:

Page 10: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

46

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Garut tanggal 5 April 1968 dari ayah H. Mumu Hanafi

dan ibu Hj. Nurjani. Penulis merupakan putra keempat dari empat bersaudara.

Tahun 1987 penulis lulus dari SMA Negeri Leles Garut dan pada tahun

yang sama lulus seleksi masuk Institut Teknologi Bandung. Penulis kuliah pada

jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, menyelesaikan

studi pada tahun 1992 dan diwisuda pada tahun 1993.

Saat ini penulis bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah

Kota Bekasi sejak tahun 1999, sebelumnya penulis pernah bekerja 2 tahun pada

Pemerintah Kabupaten Garut. Setelah diwisuda penulis pernah bekerja pada

beberapa perusahaan swasta di Jakarta dan pada tahun 1997 memulai karir

kerja sebagai PNS. Selama karir dalam pegawai negeri, penulis telah mengikuti

pendidikan dan pelatihan baik struktural maupun teknis yang diselenggarakan

oleh Pemerintah maupun oleh Lembaga non Pemerintah.

Page 11: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

47

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Adapun judul tesis

yang penulis susun adalah Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan

RPJMD Untuk Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana di Kota

Bekasi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim,

MAEc sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Ir. Sutara H

Kusumaatmadja, MSc sebagai anggota komisi pembimbing yang berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan sehingga tesis ini berhasil

diselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Bapak Dr. Ir.

Yusman Syaukat, M.Ec, dan Dr. Ir. Lukman M Baga, M.Ec sebagai pengelola

Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah yang telah memberikan

semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tesis ini. Juga penulis ucapkan

terima kasih kepada para Narasumber sebagai bagian penting dari kajian ini

yang telah membantu memberikan penilaian terhadap instrumen penelitian yang

penulis sampaikan.. Serta kepada Ibu M Mintarsih sebagai istri tercinta,

Muhamad Faqih Koswara dan Shifa Nurrainy Koswara sebagai anak-anak

tersayang yang telah mendukung dengan penuh pengertian dan kesabaran,

penulis ucapkan terima kasih dan kepada berbagai pihak yang tidak dapat

disebutkan satu per satu. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2010

Koswara

Page 12: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

48

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Perumusan masalah................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................... 9

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Keuangan Daerah ................................................. 10

2.1.1 Peran Anggaran Publik..................................................... 10

2.1.2 Manajemen Keuangan Daerah......................................... 11

2.1.3 Perencanaan Anggaran.................................................... 12

2.2 Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah ..................................... 13

2.2.1 Penilaian Kinerja ............................................................. 13

2.2.2 Evaluasi Kinerja Perencanaan ......................................... 18

2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi KinerjaPengelolaan Anggaran.................................................... 19

2.3 Tinjauan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah ................. 21

2.3.1 Lingkup dan Asas Pengelolaan Keuangan Daerah.......... 21

2.3.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.................... 22

2.3.3 Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah....... 23

2.3.4 Perencanaan dan Penyusunan APBD.............................. 24

2.4 Perumusan Program................................................................... 29

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu.................................................... 35

3 METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran.................................................................... 37

3.2 Lokasi dan Waktu Kajian............................................................. 41

3.3 Metodologi Penelitian................................................................. 43

3.4 Metode Perumusan Strategi dan Program Kerja........................ 54

Page 13: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

49

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah.......................................................... 58

4.2 Kependudukan............................................................................ 61

4.3 PDRB.......................................................................................... 61

4.4 Keuangan Daerah....................................................................... 64

4.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Perkotaan.................................. 68

4.6 Pemerintahan Umum.................................................................. 73

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengukuran Relevansi, Efesiensi dan Efektifitas ProgramAPBD Terhadap Pencapaian Sasaran RPJMD..................... 75

5.1.1 Penilaian Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran….......... 75

5.1.2 Penilaian Relevansi, Efisiensi dan Perkiraan Efektifitas

APBD terhadap RPJMD.................................................... 78

5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselarasan ProgramAPBD dengan Pencapaian Sasaran RPJMD........................ 88

5.2.1 Faktor Sumber Daya Manusia (Tenaga Perencana) diSKPD................................................................................ 88

5.2.2 Faktor Struktur Organisasi dan Tim PerencanaanSKPD................................................................................ 89

5.2.3 Faktor Teknologi dan Sistem dalam PelaksanaanPekerjaan Perencanaan................................................... 90

5.2.4 Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana danFaktor Pimpinan............................................................... 92

5.2.5 Faktor Perencanaan dan PenyusunanAnggaran......................................................................... 93

5.3 Perumusan Strategi Penyelarasan Penyusunan APBDdengan RPJMD untuk Meningkatkan PembangunganSarana dan Prasarana di Kota Bekasi.................................. 95

5.3.1 Pemetaan Permasalahan ............................................... 95

5.3.2 Pemilihan Strategi Prioritas.............................................. 97

6RANCANGAN PROGRAM PENYELARASAN APBD DENGANRPJMD

6.1 Program Peningkatan Kinerja TAPD.......................................... 107

6.2 Program Peningkatan Kinerja dengan ISO Perencanaan.......... 113

6.3 Program Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang................ 119

6.4 Program Komunikasi dan Komitmen Pencapaian Sasaran........122

Page 14: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

50

6.5 Program Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatan FungsionalPerencana.................................................................................. 127

6.6 Program Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif............... 129

6.7 Program Penyempurnaan Rancangan Program yang adadalam APBD dan RPJMD........................................................... 132

7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ................................................................................ 134

7.1.1 Relevansi, Efesiensi dan Efektifitas Program APBDTerhadap Pencapaian Sasaran RPJMD 2008-2013......... 134

7.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KeselarasanProgram APBD dengan Pencapaian Sasaran RPJMD..... 138

7.1.3 Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD denganRPJMD untuk Meningkatkan Pembangungan Saranadan Prasarana di Kota Bekasi.......................................... 140

7.2 Saran.......................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA 144

LAMPIRAN 145

Page 15: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

DAFTAR TABEL

Halam

1 Misi RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013...............................................

2 Contoh Matriks untuk Perbandingan Berpasangan...........................

3 Skala Banding Secara Berpasangan ................................................

4 Mensintesis Pertimbangan................................................................

5 Matriks yang Dinormalisasi ..............................................................

6 Contoh Mensintesis Pertimbangan....................................................

7 Matriks yang Dinormalisasi, Jumlah Baris dan PrioritasMenyeluruh.........................................................................................

8 Menjumlahkan Entri............................................................................

9 Uraian Program dalam Kebijakan Pengembangan Sarana danPrasarana Perkotaan.........................................................................

10 Uraian Program dalam Kebijakan Pengembangan Perhubungandan Transportasi................................................................................

11 Jenis dan Sumber Data......................................................................

12 Format Penilaian Indikator Tujuan.....................................................

13 Interpretasi Penilaian Tujuan Perkomponen SMART ……………….

14 Interpretasi Penilaian Akhir Tujuan....................................................

15 Format Penilaian Relevansi, Effisiensi dan Perkiraan Efektivitas......

16 Interpretasi Penilaian Relevansi, Effesiensi dan PerkiraanEfektivitas APBD Kota Bekasi 2008-2010 terhadap RPJMD

2008–2013.........................................................................................

17 Format Wawancara............................................................................

18 Kualifikasi Narasumber ......................................................................

19 Kaitan Antara Tujuan, Data dan Metode Analisis...............................

20 Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2005....................................

21 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar HargaKonstan tahun 2000 Periode 2005 – 2008 (Juta Rupiah).................

22 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar HargaBerlaku Periode 2005 – 2008 (Juta Rupiah)...................................

23 Realisasi dan Komposisi Pendapatan Kota Bekasi TA 2003 – 2008(Juta Rupiah).......................................................................................

24 Realisasi Belanja Daerah TA 2007 – 2010 (Juta Rupiah)...................

25 Pembiayaan Misi RPJMD Kota Bekasi dalam APBD Tahun

2008– 2010........................................................................................

26 Panjang Jalan di Kota Bekasi Berdasarkan Status dan Fungsi

51

an

3

32

32

33

33

34

34

35

39

40

43

45

46

46

49

53

51

52

53

60

63

63

64

65

66

Page 16: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

52

tahun 2008......................................................................................... 68

27 Kondisi Kemantapan Jalan Tahun 2008............................................. 69

28 VCR dan Tingkat Pelayanan Jalan (LOS) Pada Ruas Jalan UtamaKota Bekasi......................................................................................... 69

29 Banyaknya Kebakaran 2008.............................................................. 72

30 Jumlah Sarana Penerangan Jalan Umum Menurut Jenis LampuTahun 2008......................................................................................... 72

31 Banyaknya Taman dan RTH Publik Kota Bekasi 2008...................... 73

32 Tonase dan Volume Sampah ke TPA Sampah Sumur Batu KotaBekasi Tahun 2008............................................................................. 73

33 Penilaian Tujuan (Sasaran dan Indikator Sasaran) dari Programpada Kebijakan 1…………………………………………………………. 75

34 Penilaian Tujuan (Sasaran dan Indikator Sasaran) dari Programpada Kebijakan 2…………………………………………………………. 77

35 Hasil Akhir Penilaian REE (Relevasi, Efisiensi dan PerkiraanEfektivitas) Seluruh Responden Terhadap Program APBD 2008-2010 pada Kebijakan Pengembangan Sarana dan PrasaranaPerkotaan………………………………………………………………….. 78

36 Hasil Akhir Penilaian Relevasi, Effesiensi dan Perkiraan EfektivitasSeluruh Responden Terhadap Program APBD 2008-2009 yang adadalam Kebijakan Pengembangan Perhubungan danTransportasi……………………………………………………………….. 83

37 Rencana (RPJMD) dan Realisasi (APBD) Pembangunan Jalan diKota Bekasi……………………………………………………………….. 84

38 Rencana (RPJMD) dan Realisasi (APBD) Rehabilitasi Jalan di KotaBekasi……………………………………………………………………… 88

39 Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor SDM……………………………… 89

40 Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor Struktur Organisasi dan TimPerencana SKPD…………………………………………………………. 90

41 Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor Teknologi dan Sistem dalamPelaksanaan Pekerjaan Perencanaan…………………………………. 91

42 Penilaian Akhir Faktor Dukungan Kepada Aparatur dan FaktorPimpinan…………………………………………………………………… 92

43 Penilai Akhir Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran…….. 94

44 Rata-Rata Geometrik dan Bobot Kriteria………………………………. 98

45 Perhitungan Bobot Akhir / Gabungan Alternatif Strategi TerhadapKriteria Sistem / Mekanisme…………………………………………….. 100

46 Urutan Prioritas Alternatif Strategi Berdasarkan Kriteria Sistem /Mekanisme………………………………………………………………… 100

47 Perhitungan Bobot Akhir / Gabungan Alternatif Strategi TerhadapKriteria Pimpinan…………………………………………………………. 102

Page 17: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

53

48 Urutan Prioritas Alternatif Strategi Berdasarkan KriteriaPimpinan………………………………………………………………….. 102

49 Perhitungan Bobot Akhir Alternatif startegi terhadap KriteriaSDM……………………………………………………………………….. 103

50 Urutan Prioritas Alternatis Strategi Berdasarkan Kriteria SumberDaya manusia (SDM)……………………………………………………. 103

51 Mekanisme Kegiatan Revitalisasi Kelembagaan TAPD……………… 109

52 Mekanisme Kegiatan Penyediaan Sarana PrasaranaKesekretariatan TAPD…………………………………………………... 109

53 Mekanisme Kegiatan Outbond TAPD………………………………….. 110

54 Mekanisme Kegiatan Diklat Kompetensi TAPD………………………. 111

55 Mekanisme Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Manajemen(SIM) Perencanaan dan Penganggaran………………………………. 112

56 Mekanisme Kegiatan Penetapan Kebijakan Mutu (ISO ManajemenPerencanaan)…………………………………………………………….. 114

57 Mekanisme Kegiatan Perumusan dan Penetapan StrukturOrganisasi Unit Perencanaan di SKPD…..……………………………. 115

58 Mekanisme Kegiatan Penyediaan Sumber Daya dan KomitmenPimpinan untuk kelangsungan Manajemen Mutu……………………. 116

59 Mekanisme Kegiatan Pelaksanaan Manajemen Mutu (ISOPerencanaan)…………………………………………………………….. 117

60 Mekanisme Kegiatan Monitoring Evaluasi……………………………. 118

61 Mekanisme Kegiatan Fasilitator Musrenbang………………………… 121

62 Mekanisme Kegiatan Pendampingan Musrenbang…………………. 122

63 Mekanisme Kegiatan Rapat Periodik Bidang Perencanaan SKPDdan Antar SKPD………………………………………………………….. 124

64 Mekanisme Kegiatan Sistem Komunikasi Perencanaan……………. 125

65 Mekanisme Kegiatan Penetapan Prosedur Persetujuan DokumenPerencanaan……………………………………………………………… 126

66 Mekanisme Kegiatan Diklat untuk Pimpinan SKPD dan PimpinanDaerah……………………………………………………………………… 126

67 Mekanisme Kegiatan Penetapan Peraturan Walikota / PerdaJabatan Fungsional Perencana…………………………………………. 128

68 Mekanisme Kegiatan Penetapan Diklat Perencanaan……………….. 129

69 Mekanisme Kegiatan Perumusan dan Penetapan Aturan Insentifdan Disinsentif Bidang Perencanaan…………………………………... 131

70 Mekanisme Kegiatan Pelaksanaan Regulasi Insentif danDisinsentif………………………………………………………………….. 131

71 Mekanisme Kegiatan-Kegiatan Penyempurnaan RancanganProgram yang ada dalam APBD maupun RPJMD……………………. 133

72 Rekapitulasi Penilaian Program dan Interpretasi Penilaian pada 134

Page 18: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

54

Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan………

73 Rekapitulasi Penilaian Program dan Interpretasi Penilaian padaKebijakan Kebijakan Pengembangan Perhubungan danTransportasi……………………………………………………………….. 136

74 Faktor Penyebab Ketidakselarasan APBD Kota Bekasi 2008-2010terhadap RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013…………………………… 139

75 Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan RPJMD untukMeningkatkan Pembangungan Sarana dan Prasarana di KotaBekasi……………………………………………………………………… 140

76 Rekomendasi Kegiatan dalam Kerangka Regulasi PenyelarasanPenyusunan APBD Terhadap RPJMD…………………………………. 141

77 Rekomendasi Kegiatan dalam Kerangka Investasi untukPenyelarasan Penyusunan APBD Terhadap RPJMD………………... 143

Page 19: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

DAFTAR GAMBAR

Halam

1 Komposisi Belanja pada APBD 2008 – 2010 per Misi……………...

2 Trend Kenaikan Anggaran Belanja untuk 7 MisiPembangunan…………………………………………………………..

3 Proses Penyusunan APBD………………….…………………………

4 Siklus Perencanaan dan Pengendalian….………………………….. 1

5 Model Input - Output Pengukuran Kinerja...............................……. 1

6 Pengaruh Kinerja Individu dan Kelompok Terhadap KinerjaOrganisasi………………………………………………………………. 2

7 Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah……………… 2

8 Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang……………………………… 2

9 Alur Perencanaan dan Penganggaran………………………………. 2

10 Struktur dan Hierarki AHP…………………………………………….. 3

11 Kerangka Berpikir………………………………………………………. 4

12 Mekanisme Perumusan Stategi dan Program………………………. 5

13 Struktur Hirarki Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD denganRPJMD Kota Bekasi…………………………………………………… 5

14 Peta Pembagian Wilayah Administratrif Kota Bekasi……………… 5

15 Persentase Luas Wilayah menurut Kecamatan……………………. 6

16 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bekasi 2003-2007……………. 6

17 Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar HargaKonstan (2000=100) dan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun2008……………………………………………………………………… 6

18 Pembiayaan Misi ke-3 melalui APBD Kota Bekasi Tahun 2008-2010……………………………………………………………………… 6

19 Anggaran Belanja pada Kebijakan (1) Pengembangan Saranadan Prasarana Perkotaan ..…………………………………………… 6

20 Anggaran Belanja pada Kebijakan (2) PengembanganPerhubungan dan Transportasi .……………………………………... 6

21 Organisasi Pemerintahan ..…………………………………………… 7

22 Hirarki Bobot Akhir Alternatif Strategi Terhadap Kriteria…………… 10

55

an

4

5

7

2

5

0

3

6

7

1

2

4

5

9

0

1

2

7

7

8

4

4

Page 20: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

DAFTAR LAMPIRAN

Halam

1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan....................

2 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program KebijakanPengembangan Perhubungan dan Transportasi........................

3 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program

(Rerata Seluruh Informan)...........................................................

4 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, dan EfektifitasKebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan...

5 Penilaian Tiap Komponen Relevansi, Efisiensi dan PerkiraanEfektifitas per-Responden Terhadap Program DalamKebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan...

6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, dan EfektifitasKebijakan Pengembangan Perhubungan dan Transportasi.......

7 Penilaian Tiap Komponen Relevansi, Efisiensi dan PerkiraanEfektifitas per-Responden Terhadap Program DalamKebijakan Pengembangan Pengembangan Perhubungan danTransportasi................................................................................

8 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, dan Efektifitas

9 Rekapitulasi Hasil Wawancara Mendalam Tiap Responden.......

10 Penilaian Faktor Sumber Daya Manusia (Tenaga Perencana)di SKPD Tiap Responden...........................................................

11 Penilaian Faktor Struktur Organisasi dan Tim PerencanaanSKPD oleh Tiap Responden.......................................................

12 Penilaian Faktor Teknologi dan Sistem Dalam PelaksanaanPekerjaan Perencanaan oleh Tiap Responden..........................

13 Penilaian Faktor Dukungan Kepada Aparatur PerencanaDaerah oleh Tiap Responden.....................................................

14 Penilaian Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaranoleh Tiap Responden..................................................................

15 Rekapitulasi Hasil Wawancara Mendalam

(Rerata Seluruh Informan)...........................................................

16 Penilaian Bobot AHP – Kriteria Tiap Responden.......................

17 Perhitungan Bobot Alternatif Strategi..........................................

18 Perhitungan Bobot Alternatif Terhadap Kriteria-1 (Sistem /Mekanisme).................................................................................

19 Perhitungan (Bobot) Alternatif Terhadap Kriteria-2 (Pimpinan)..

20 Perhitungan (Bobot) Alternatif Terhadap Kriteria-3 (SDM).........

21 Hirarki Bobot Alternatif Strategi Terhadap Masing-masing

56

an

146

150

154

155

159

160

164

165

166

169

169

169

170

170

171

172

173

175

175

177

179

Page 21: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

57

Kriteria.......................................................................................

22 Performance Alternatif Strategi Terhadap Kriteria dan Tujuan... 180

23 Bobot Akhir Alternatif Strategi Terhadap Tujuan....................... 181

24 Jadwal dan Pembiayaan Program Penyelarasan APBDdengan RPJMD untuk Meningkatkan Sarana dan PrasaranaKota Bekasi................................................................................ 182

Page 22: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

58

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu aspek dari pemerintahan daerah yang harus diatur secara hati-hatiadalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Anggarandaerah adalah rencana kerja daerah dalam bentuk uang (rupiah) dalam satuperiode tertentu (satu tahun). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerahmerupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah, karenamenduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitaspemerintah daerah (PP Nomor 58 / 2005).

Kemampuan pengelolaan keuangan daerah sebagai sarana untuk mencapaitujuan pembangunan, dalam pelaksanaannya dimulai dari tahap perencanaan,kemudian tahap pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawabandan pengawasan keuangan daerah. Sebagai awal dari sistem pengelolaankeuangan daerah, tahap perencanaan memiliki peranan penting dalammenentukan arah tahap selanjutnya, kegagalan pada tahap ini akan berdampakpada keseluruhan sistem pengelolaan keuangan daerah dalam mencapai tujuanpembangunan daerah (Mardiasmo 2002).

Sebagaimana yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang 32Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah bahwa Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan penjabaran dari visi, misi danprogram Kepala Daerah terpilih yang penyusunannya berpedoman pada RPJPDdan RTRW Kota Bekasi. Dalam operasionalisasi tahunan RPJMD kemudiandijabarkan dalam RKPD yang kemudian menjadi dasar penyusunan APBD.

Proses penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan menyelaraskan ekonomimakro dengan sumber daya yang tersedia secara tepat sesuai kebijakanpemerintah. Oleh karena itu pengaturan penyusunan anggaran merupakan halpenting karena fungsi anggaran yaitu: (1) memberikan arah kebijakanperekonomian dan menggambarkan secara tegas penggunaan sumber dayayang dimiliki masyarakat; (2) upaya mencapai keseimbangan ekonomi makrodalam perekonomian; (3) pengendali untuk mengurangi ketimpangan dankesenjangan dalam berbagai hal (Nurlan 2006).

Peranan pemerintah dalam proses penyusunan APBD adalah untuk menjamintercapainya efesiensi penggunaan sumber ekonomi yang tidak dapat dicapaimelalui mekasime pasar bebas (Mangkoesoebroto 1993).

Upaya peningkatan kualitas perencanaan APBD, masih merupakan agendastrategis bagi percepatan peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah, Failing toplan is planning to fail, kegagalan dalam membuat rencana berartimerencanakan sebuah kegagalan. Kegagalan dalam perencanaan APBD samadengan merencanakan kegagalan Daerah tersebut untuk mewujudkankewajibannya, yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat di wilayahnya (Manik2008).

Dalam proses pembangunan diperlukan evaluasi kinerja pembangunan daerahuntuk memastikan apakah realisasi kegiatan-kegiatan pembangunan yangdilakukan pemerintah daerah telah dapat mencapai target-target indikator sesuaidengan yang pedoman yang ditetapkan. Evaluasi ini juga diharapkan dapatmewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan danpenganggaran. Evaluasi kinerja pembangunan daerah dibutuhkan dalam upaya

Page 23: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

59

melaksanakan pembangunan sesuai dengan kerangka visi, misi, tujuan, dansasaran yang termuat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD).

Pemerintah Kota Bekasi telah berupaya untuk melakukan perbaikanperencanaan dan penyusunan APBD melalui beberapa kebijakan daerah,kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1) Dari hasil kajian tentang evaluasi penataan organisasi PP Nomor 41 Tahun

2007, diperoleh gambaran bahwa kapasitas dan kewenangan

kelembagaan yang ada belum optimal dalam menjawab permasalahan

kota, sehingga ada sektor pembangunan yang diamanatkan dalam RPJMD

belum dapat direalisasikan secara baik.

2) Proses perencanaan APBD sesuai ketentuan UU 24 / 2005 seharusnya

menjadi sarana untuk menyelaraskan setiap tahap perencanaan

anggaran daerah agar sesuai dengan visi, misi dan tujuan daerah.

Namun dari hasil evaluasi Renstrada Kota Bekasi 2003-2008 disampaikan

bahwa APBD secara substansi belum menjangkau kecamatan/kelurahan

dan masyarakat, sehingga dalam proses musrenbang masih didominasi

usulan kebutuhan yang tidak terkait langsung dengan visi daerah. Dari

hasil evaluasi tahun 2007, diperoleh gambaran bahwa pencapaian dari 21

sasaran yang ada dalam Renstrada 2003-2008 terdapat 5 sasaran yang

secara nyata tidak tercapai dan 16 sasaran diperkirakan dapat tercapai

pada akhir periode Renstrada.

3) Permasalahan lain dalam manajemen anggaran adalah kurangnya

koordinasi antara unit-unit kerja pada pemerintah, sehingga mengakibatkan

lambatnya pengambilan keputusan bahkan terjadinya deviasi kebijakan-

kebijakan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Pembangunan sarana dan prasarana kota yang merupakan kebijakan

pembangunan yang tercantum dalam Misi 3, merupakan sektor yang

mendapat pembiayaan kedua terbesar selama 3 tahun pelaksanaan

RPJMD Kota Bekasi 2008-2013. Sektor ini memiliki fungsi penting dalam

meningkatkan dan mendorong aktivitas ekonomi dan sosial warga Kota

Bekasi. Tingginya tingkat kepentingan dari berbagai stake holder pada

sektor ini sering kali mendominasi dan mengalahkan dokumen

perencanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dari pertimbangan dan kondisi seperti tersebut, perlu dilakukan sebuah kajian“Bagaimana strategi penyelarasan penyusunan APBD dengan RPJMD untukmeningkatkan pembangungan sarana dan prasarana di Kota Bekasi ?”

Page 24: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

60

1.2 Perumusan Masalah

Dalam Dokumen RPJMD Kota Bekasi 2008-2013, telah ditetapkan 7 Misi daerahsebagai berikut:

Tabel 1. Misi RPJMD Kota Bekasi 2008 - 2013

MISI RPJMD KOTA BEKASI 2008 - 2013

1 Mengembangkan kehidupan sosial warga melalui penataan sistem layananpendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya

2 Mengembangkan kehidupan ekonomi warga melalui pengembanganwirausaha yang produktif dan komoditi unggulan daerah

3 Membangun sarana dan prasaran kota yang serasi bagi perikehidupan wargadan pertumbuhan usaha.

4 Menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik yang dilandasi prinsip goodgovernance.

5 Mengembangkan dan mengelola implementasi sistem perencanaan tata kotadan sistem perencanaan pembangunan Kota Bekasi secara optimal untukmenjamin keserasian pengembangan wilayah, daya dukung lingkungan danantisipasi efek perubahan iklim global.

6 Mengembangkan kualitas kehidupan beragama dan kerukunan hidupberagama

7 Mengelola dinamika kehidupan perkotaan melalui penguatan ketahanansosial, budaya, dan keamanan, daya tarik investasi, dan kerjasama antardaerah/wilayah.

Selama kurun waktu 3 tahun terakhir, dalam APBD Kota Bekasi telahdialokasikan sejumlah biaya pembangunan yang terdiri dari berbagai programdan kegiatan, Komposisi biaya untuk masing masing misi dan perkembangannyadari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, adalah sbb:

Page 25: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

61

Gambar 1. Komposisi Belanja pada APBD 2008-2010 per Misi

Dalam 3 tahun terakhir misi 1 mendapat alokasi rata-rata sebesar 40,88% darijumlah anggaran pembangunan di Kota Bekasi, diikuti misi 3 rata-rata sebesar33,29%, selanjutnya misi 4 rata rata sebesar 18,3% dan misi lainnya mendapatalokasi dibawah 5%.

Dari penjelasan ini terlihat bahwa Misi 3 memiliki peran penting dalam strukturAnggaran Belanja, walaupun yang menjadi Visi Kota Bekasi adalah Cerdas,Sehat dan Ihsan, namun karena kepentingan sarana dan prasarana kota adalahpendukung utama aktivitas warga kota maka misi ini tetap menjadi fokusstrategis pembangunan.

Dari data diatas dapat terlihat bahwa terjadi trend kenaikan anggaran yang cukupbesar untuk Misi 1, Misi 3 dan Misi 4. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakanpembangunan difokuskan pada pencapaian tiga misi tersebut, seperti disajikanpada gambar sebagai berikut:

Gambar 2. Trend Kenaikan Anggaran Belanja untuk 7 Misi Pembangunan

Proporsi kenaikan Anggaran Belanja untuk Misi ke 3 apabila dibandingkandengan kenaikan APBD menunjukan penurunan pada tahun 2010, dimanaanggaran belanja pembangunan pada tahun 2010 naik sebesar 48% tetapianggaran Misi 3 kenaikannya hanya 19,2%. Kenaikan anggaran yang cukupbesar terlihat pada Misi 4 yang naik sebesar 99,4%, penambahan ini sebagaiakibat beberapa kebijakan penataan dan pengembangan organisasipemerintahan yang memerlukan pembiayaan besar.

Kondisi diatas memberikan gambaran bahwa kebijakan anggaran tahunansangat dipengaruhi kebijakan pemerintah daerah yang lainnya, terlihat bahwaterjadi inkonsistensi antara kebijakan tahunan dengan kebijakan RPJMD yangmenekankan pada pencapaian Visi dengan prioritas Misi 1 dan Misi 3.

Dokumen APBD sebagai dokumen akhir dari proses perencanaan danpenganggaran pembangunan tahunan, merupakan dokumen operasionalisasidari RPJMD. Terdapatnya isu strategis, kebijakan tahunan dan berbagaikepentingan stakeholder seringkali berpengaruh kuat terhadap prioritas dan arahpencapaian sasaran yang telah ditentukan dalam RPJMD, hal ini sangatberpengaruh pada daya dukung (relevan, efesien dan efektif) APBD terhadap

Page 26: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

62

pencapaian sasaran RPJMD. Berdasarkan permasalahan tersebut makapertanyaan pertama dalam kajian ini adalah

“Bagaimana relevansi, efesiensi dan efektifitas program APBD terhadappencapaian sasaran RPJMD dalam Misi 3 (Pembangunan Sarana danPrasarana Kota)”.

Penyusunan APBD diawali dengan penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dimana dalampenyusunannya harus berpedoman kepada RPJMD. Berdasarkan KUA yangtelah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama dengan DPRDmembahas Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk dijadikanacuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerjadan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) untuk dibahas dalam pembicaraanpendahuluan RAPBD. Hasil pembahasan ini disampaikan kepada pejabatpengelola keuangan daerah sebagai bahan penyusunan Rancangan PeraturanDaerah tentang APBD (PP 58 / 2005).

Pengaturan proses penyusunan APBD seperti diuraikan diatas, secaradiagramatik dijelaskan pada Gambar 3. Pada diagram tersebut terlihat bahwaproses penyusunan APBD melibatkan banyak pihak dengan beragamkepentingan, mulai dari baik SKPD, Pimpinan Daerah, dan DPRD. Permasalahanyang sering kali timbul adalah kurangnya keterpaduan, konsistensi dansinkronisasi perencanaan tidak hanya antara aspek perencanaan (RPJMD /Renstrada / RKPD) dengan penganggaran, tetapi juga antar SKPD. Hal iniperlu diperhatikan karena target capaian outcome Program atau Visi daerahdapat dicapai melalui sinergi program dan kegiatan antar SKPD. Hal lain yangterjadi dalam proses perencanaan adalah kurang adanya Relevansi Program /Kegiatan dengan permasalahan dan peluang yang dihadapi (Manik 2008).

Page 27: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

63

Sumber : PP Nomor 58 Tahun 2005

Gambar 3. Proses Penyusunan APBD

Berdasarkan permasalahan tersebut maka pertanyaan kajian yang kedua adalah“Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi keselarasan program APBDdengan pencapaian sasaran RPJMD pada Misi 3 (Pembangunan Sarana danPrasarana Kota)”.

Perencanaan dan penganggaran dalam penyusunan APBD harus merupakankesatuan proses yang mensinkronkan dan integrasikan antara dokumenperencanaan jangka menengah (RPJMD), rencana kerja tahunan (RKPD) dandokumen pelaksanaan anggaran (APBD), hal ini menjadi penting karena adatuntutan hukum bagi penyimpangan kebijakana, program dan kegiatan sesuaipasal 34 UU Nomor 17 Tahun 2004.

Sebagai sebuah proses perumusan kebijakan utama daerah, prosesperencanaan APBD dihadapkan pada isu utama sebagai berikut: 1) KualitasKebijakan, hal ini terkait dengan proses, substansi, dan konteks atau suasanapada saat perumusan; 2) Efektivitas Kebijakan, yaitu kemampuan kebijakantersebut dalam menghasilkan Output, Outcome dan Benefit; 3) KapasitasKebijakan, bagaimana kemampuan birokrasi dalam melaksanakan kebijakanyang telah ditetapkan untuk melakukan perubahan dan mencapai visi daerah;4)Keabsahan Kebijakan, hal ini terkait dengan akuntabilitas dan transparansitidak boleh ada manipulasi kebijakan publik untuk kepentingan pribadi, golongandan jabatan (Suhermanto 2006).

Tantangan perencanaan kedepan meliputi :

Page 28: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

64

1. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, dimana kebijakan

desentralisasi fiskal lebih ditekankan pada aspek pengeluaran karena

aspek pendapatan masih terbatas dan lebih banyak menjadi kebijakan

pusat, untuk itu daerah dituntut untuk mencari alternatif sumber

pembiayaan pembangunan dengan meningkatkan peranan investasi

swasta dan perusahaan milik daerah sangat diharapkan sebagai pemacu

utama pertumbuhan dan pembangunan ekonomi (enginee of growth). Dari

sisi eksternal , daerah dituntut untuk menarik investasi asing agar bersama-

sama swasta domestik mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

serta menimbulkan multiplier effect yang besar (Mardiasmo 2002).

2. Dalam kerangka otonomi daerah, perencanaan dilaksanakan secara

independen, integral, efektif dan effesien serta legitimate. Prosesnya

dilakukan secara terkoordinasi lintas sektor, lintas daerah, lintas lembaga

dan lintas sumber pembiayaan. Tiap tahapan perencanaan harus dilakukan

terpadu sejak dari penyusunan kebijakan, perumusan program,

penyusunan pembiayaan, monitoring dan evaluasi (Suhermanto 2006).

Perencanaan APBD adalah tahap pertama dari siklus pengelolaananggaran, proses ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaanpengelolaan anggaran selanjutnya. Upaya penyelarasan kebijakan yang adadalam tahap perencanaan sampai tahap penganggaran menjadi strategis, makapertanyaan kajian yang ketiga adalah

“Bagaimana rumusan Strategi Penyelarasan Penyusunan APBDdengan RPJMD untuk Meningkatkan Pembangungan Sarana dan Prasaranadi Kota Bekasi”

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan tantangan kedepandari proses perencanaan, maka tujuan utama dari kajian ini adalah merumuskanstrategi penyelarasan penyusunan APBD dengan RPJMD untukmeningkatkan pembangungan sarana dan prasarana di Kota Bekasi. Untukmenjawab tujuan utama tersebut maka tujuan spesifik dari kajian ini adalah:

1. Mengidentifikasi relevansi, efesiensi dan efektifitas program APBD

terhadap pencapaian sasaran RPJMD 2008 – 2013 khusunya dalam

Misi 3 (Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota).

2. Mengidentifikasi Faktor faktor yang mempengaruhi keselarasan

program APBD dengan pencapaian sasaran RPJMD pada Misi 3

(Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota).

Page 29: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

65

Manfaat

Laporan kajian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi PemerintahKota Bekasi dalam meningkatkan kemampuan dan kinerja pengelolaan anggaransehingga dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam pengembanganpembangunan infrastruktur Kota Bekasi. Selain itu laporan kajian ini juga dapatmenjadi masukan bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bekasidalam merumuskan kebijakan kebijakan yang tepat dalam APBD Kota Bekasimelalui program yang konsisten, selaras dan bersinergi dengan pelakupembangunan lainnya sehingga terwujud peningkatan kesejahteraanmasyarakat. Laporan kajian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan bagipengembangan kajian lebih lanjut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Keuangan Daerah

2.1.1 Peran Anggaran Publik

Mardiasmo (2002) menyampaikan bahwa anggaran publik (APBN/APBD)

memiliki fungsi penting sebagai berikut:

a) Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool), yaitu untuk

merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah, berapa

biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja

pemerintah tersebut.

b) Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool), untuk memonitor

kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program dan kegiatan

pemerintah.

c) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool), Melalui anggaran

publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga

dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat

digunakan untuk mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan

kegiatan ekonomi masyrakat sehingga mempercepat pertumbuhan

ekonomi.

d) Anggaran sebagai alat politik (Political Tool), sebagai bentuk komitmen

eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk

kepentingan tertentu.

e) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination and

Communication Tool), antar bagian dalam pemerintahan, agar dapat

Page 30: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

66

mendeteksi terjadinya inkosistensi suatu unit kerja dalam pencapaian

tujuan organisasi.

f) Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool),

Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan

efesiensi pelaksanaan anggaran.

g) Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool), untuk memotivasi

manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan efesien

dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

h) Anggaran dapat juga digunakan sebagai alat untuk menciptakan ruang

publik (Public Sphere), dalam arti bahwa proses penyusunan anggaran

harus melibatkan seluas mungkin masyarakat melalui proses penjaringan

aspirasi masyarakat sebagai dasar perumusan arah dan kebijakan umum

anggaran.

2.1.2 Penerimaan dan Pengeluaran Daerah

Aspek pokok yang harus dipahami dalam manajemen keuangan daerah

adalah struktur keuangan daerah, yang dapat dirangkum kedalam dua kelompok

garis besar yaitu dari sisi penerimaan dan sisi pendapatan.

a) Manajemen Penerimaan Daerah, beberapa prinsip dalam manajemen

penerimaan daerah (Mardiasmo 2002) meliputi:

1. Menjamin bahwa semua potensi penerimaan telah terkumpul dan

tercatat kedalam sistem akuntansi daerah.

2. Penyederhanaan prosedur administrasi untuk memberi kemudahan

bagi masyarakat pembayar pajak dan retribusi daerah sehingga

diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan mebayar pajak.

3. dan meningkatkan prosedur pengendalian agar terpenuhi prinsip

stewardship dan accountability

4. menghitung potensi PAD riil yang dimiliki daerah secara sistematis

dan rasional

Kondisi pendapatan / penerimaan daerah menggambarkan bagaimana

kemampuan keuangan daerah dalam melaksanakan otonomi. Dari analisis

rasio yang membandingkan antara pendapatan daerah dengan beberapa

elemen dari struktur APBD maupun dengan PDRB maka akan diperoleh

gambaran tentang kondisi fiskal daerah. Dalam era otonomi saat ini, setiap

daerah dituntut untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui

optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah.

Page 31: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

67

b) Manajemen Pengeluaran Daerah, paradigma baru dalam penyusunan

anggaran belanja adalah Performace budget yaitu sistem penyusunan

dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian

hasil atau kinerja. Kinerja tersebut harus mencerminkan efisiensi dan

efektivitas pelayanan publik (Mardiasmo 2002).

Kelemahan utama dalam manajemen pengeluaran rutin adalah tidak

adanya ukuran kinerja yang dapat dijadikan acuan bagi pemda dalam

proses perencanaan, ratifikasi, implentasi dan evaluasi pengeluaran rutin

daerah. Hal ini berdampak pada kecenderungan kurangnya perhatian para

decision maker anggaran daerah terhadap konsep nilai uang (value for

money).

2.1.3 Perencanaan Anggaran

Penganggaran merupakan salah satu tahap yang ada dalam siklus

manajemen, siklus ini dimulai dengan tahapan perencanaan tujuan dasar dan

sasaran (RPJP Daerah dan RPJM Daerah). Tahapan siklus tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut (Mardiasmo 2002) :

Gambar 4. Siklus Perencanaan dan Pengendalian

Penjelasan dari setiap tahapan yang ada dalam siklus manajemen

tersebut adalah:

1) Perencanaan Tujuan Dasar dan Sasaran, tujuan dasar dibuat dalam

rumusan yang luas dan jangka panjang berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan

sasaran dirumuskan dalam format yang lebih fokus dan mengarah pada

bidang-bidang pemerintahan dan pelayanan masyarakat, misalnya

Revisi/modifikasiTujuan Dasar &

Sasaran

Revisi PerencanaanOperasional

Revisi Anggaran

Aksi

PerencanaanTujuan Dasar dan

Sasaran

PerencanaanOperasional

Penganggaran

Pengendalian danpengukuran

Pelaparan, analisisdan umpan balik

Page 32: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

68

kesehatan, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur. Tujuan dasar

harus ditetapkan terlebih dahulu sebagai perencanaan strategik untuk

pedoman menyusun perencanaan yang bersifat teknis (perencanaan

operasional).

2) Perencanaan Operasional, merupakan penjabaran operasional dari

tujuan dasar dan sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan strategik,

umumnya berupa program dan kegiatan berikut target kinerja yang akan

dicapai. Perencanaan operasional dirumuskan dalam perspektif jangka

pendek selanjutnya diidentifikasi dan diekspresikan dalam ukuran satuan

uang pada tahap penganggaran.

3) Penganggaran, merupakan tahapan aktivitas penting dalam siklus

perencanaan dan pengendalaian. Penganggaran adalah proses untuk

mempersiapkan suatu anggaran yang berisi pernyataan dalam bentuk

satuan uang yang merupakan refleksi dari suatu aktivitas dan target kinerja

yang hendak dicapai dalam periode waktu tertentu. Tahap ini menjadi

sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi

pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah

ditetapkan. Anggaran merupakan managerial plan for action untuk

memfasilitasi tercapainya tujuan organisasi.

4) Pengendalaian dan Pengukuran, dilakukan dengan cara membandingkan

antara anggaran dengan realisasinya.

5) Pelaporan, Analisis dan Umpan Balik, penyusunan laporan memuat

jumlah pendapatan dan belanja yang dianggarkan dan realisasinya, serta

selisih atau perbedaan antara yang direncanakan dengan yang

direalisasikan. Selisih tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

alasan ataupun penyebab terjadinya. Hasil analisis menjadi dasar untuk

feed back tahapan tahapan aktivitas sebelumnya, yang meliputi: revisi

perencanaan operasional, revisi anggaran dan/atau aksi. Umpan bailk juga

berupa revisi atau modifikasi terhadap tujuan dasar dan sasaran.

2.2 Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

2.2.1 Penilaian Kinerja

Dadang Solihin (2007) menyampaikan bahwa pengertian Indikator Kinerja

adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif

Page 33: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

69

yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

disepakati dan ditetapkan

Kegunaan / manfaat indikator kinerja adalah sebagai dasar penilaian

kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), pelaksanaan (on-going),

maupun setelahnya (ex-post). Jenis-jenis Indikator Kinerja dapat dikelompokan

sesuai proses pengelolaan anggaran (Solihin 2007) yang meliputi:

a) Indikator masukan (inputs), menggambarkan segala sesuatu yang

dibutuhkan, baik berupa sumber dana, sumber daya alam sumber daya

manusia maupun yang berupa teknologi dan infomasi, agar pelaksanaan

kegiatandapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

b) Indikator proses (process), menggambarkan upaya yang dilakukan di

dalam mengolah masukan menjadi keluaran. Indikator ini umumnya

dikaitkan dengan keterlibatan stakeholders termasuk penerima manfaat

(beneficiaries); serta dikaitkan dengan mekanisme pelaksanaannya,

termasuk koordinasi dan hubungan kerja antar organisasi.

c) Indikator keluaran (outputs), Indikator yang diharapkan langsung dicapai

dari suatu kegiatan, baik berupa fisik maupun berupa non-fisik.

d) Indikator hasil (outcomes), menunjukkan telah dicapainya maksud dan

tujuan dari kegiatan–kegiatan yang telah selesai dilaksanakan atau

indikator yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka

menengah.

e) Indikator manfaat (benefits), Indikator yang terkait dengan tujuan akhir dari

pelaksanaan kegiatan.

f) Indikator dampak (impacts), menunjukkan pengaruh, baik positif maupun

negatif, yang ditimbulkan pada setiap pelaksanaan kebijakan / program /

kegiatan dan asumsi yang telah ditetapkan.

Persyaratan Indikator Kinerja disebut baik apabila memenuhi kriteria

SMART (Spesific, Measureable, Acceptable, Realistic, Timely) (Solihin 2007):

1) Specific (spesifik dan jelas) Indikator kinerja yang disusun harus jelas,

tepat dan sesaui kebutuhan agar tidak ada kemungkinan kesalahan

interpretasi.

2) Measureable (dapat diukur secara objektif)ƒ Indikator kinerja yang

disusun harus menggambarkan sesuatu yang jelas ukurannya,

menunjukan tempat dan cara untuk pencapaian indikator sesaui data dasar

yang jelas.

Page 34: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

70

3) Acceptable (dapat diterima), Indikator kinerja yang ditetapkan maknanya

harus dipahami dan diterima oleh stakeholder pelaksana karena dinilai

bermanfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan.

4) Realistic (realistis), Indikator kinerja harus dapat dilaksanakan sesuai

dengan kemampuan dan ruang lingkup kewenangan stakeholder

pelaksana.

5) Time-dependent (rentang waktu), pencapaian Indikator kinerja yang

disusun harus didukung oleh ketersediaan waktu, jadwal pentahapan dan

data yang dapat yang tersedia.

Fadel Muhammad (2008) menyampaikan bahwa pengukuran kinerja di

Indonesia masih cenderung dibuat pada tataran input dan output, sedangkan

outcome belum sepenuhnya diperhatikan. Hal ini mungkin karena masih terdapat

kesulitan untuk menentukan indikator outcome, benefit, dan impact (Mahmudi &

Mardiasmo 2004)

Selain itu pengukuran terhadap inkdikator kinerja ini tidak difokuskan pada

sektor-sektor vital yang berkaitan langsung dengan peningkatan kesejahteraan

rakyat seperti bidang pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja dan

perekonomian masyarakat.

Model pengukuran kinerja Pemda yang disampaikan Fadel Muhamad

diambil dari pollit dan boukaert (2000) adalah sebagaimana bagan berikut:

Gambar 5. Model Input - Output Pengukuran Kinerja

Relevance

Organisation or program

Objectives Inputs Activities Outputs

Effesiency

Effectiveness

Needs

Utility and Sustainability

Socio-economicproblems

Final Outcomes(impact)

IntermediateOutcomes (results)

Page 35: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

71

Jenis pengukuran kinerja berdasarkan model tersebut adalah:

1) Efisiensi diukur dengan melakukan perbandingan antar input dan output.

Apakah rasio antara output atau outcome dengan biaya yang dikeluarkan.

2) Efektivitas diukur dengan membandingkan antara tujuan program /

organisasi dengan hasil sementara (result) dan hasil akhir (dampak).

Tingkat ketercapaian tujuan, atau memenuhi kebutuhan atau masalah

sosial ekonomi yang dihadapai, baik dalam arti ketepatan output maupun

pencapaian outcome.

3) Relevansi merupakan indikator yang menggambarkan keterkaitan antara

kebutuhan yang dirasakan masyarakat dan tujuan yang dirumuskan oleh

organisasi atau program. Apakah program yang diusulkan untuk

diimplementasikan benar-benar sesaui dengan tujuan, kebutuhan atau

masalah sosial yang dihadapi.

4) Utilitas dan keberlanjutan merupakan indikator yang menggambarkan

kegunaan dan langgengnya kegunaan yang diberikan oleh organisasi atau

program. Indikator ekonomi ini menilai apakah pelbagai input yang

dibutuhkan dalam program atau organisasi diperoleh dengan harga wajar

dan dengan kualitas yang memadai. Keberlanjutan dari hasil yang dicapai

yaitu apakah kebutuhan masyarakat (sosio-ekonomi) dicapai secara

berkelanjutan.

Pengukuran kinerja dalam perencanaan Anggaran juga dapat

berdasarkan konsep value for money terdiri dari tiga elemen utama yaitu

ekonomi, efesiensi dan efektivitas (Mahmudi 2005). Pengukuran Value For

Money, meliputi :

1) Ekonomi, yaitu perbandingan antara cost (anggaran) yang

disediakan pemda dengan pengadaan input, ukuran yang dihasilkan

adalah unit input per rupiah, dari penilaian ekonomi ini dapat diketahui

apakan alokasi anggaran dalam APBD dalam menyediakan suatu unit input

terjadi pemborosan atau tidak. Dalam aplikasinya, Pemda harus

mempunyai pedoman berupa standar biaya untuk belanja input berupa

Daftar Satuan Harga Tertinggi.

2) Efisiensi atau produktivitas, yaitu perbandingan antara

output per unit input atau dapat juga melakukan perbandingan antara input

per unit output. Semakin besar output yang diperoleh dari suatu input

maka akan semakin outcome yang sama disebut efesien juga.

Page 36: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

72

Dedi Budiman Hakim (2009), menyampaikan bahwa Efisiensi pada sektor

pelayanan masyarakat, adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik

dengan pengorbanan seminimal mungkin; Suatu kegiatan dikatakan

efisien, jika pelaksanaan pekerjaan tersebut telah mencapai sasaran

(output) dengan biaya (input) minimal diperoleh hasil (output) yang

diinginkan.

3) Efektivitas dilakukan untuk mengukuran tingkat

keberhasilan suatu kegiatan atau program yang dibuat oleh Pemda, yaitu

perbandingan antara outcome per output, ukuran ini untuk menunjukan

berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan organisasi. Pengukuran

efektivitas tidak mungkin bisa dilakuan tampa mengukur outcome.

Dalam organisasi publik terdapat 3 pengendalian sumber daya sektor

publik, yaitu: pengendalian manajerial, pengendalian politik dan pengendalian

kontraktual. Dalam pengelolaan APBD pendekatan pengendalian sumber daya

lebih di tekankan pada pengendalian kontraktual. Model pengukuran outcome

dilakukan atas empat tahap, yaitu:

a) Indentifikasi stakeholder, untuk mengetahui stakeholder yang akan

terpemngaruh oleh program dan aktivitas yang akan dilaksanakan. Untuk

kepraktisannya seringkali digunakan ukuran dngan melihat dampak

terhadap stakholder yang paling signifikan dan besar oengaruhnya.

b) Identifikasi tujuan, tahap ini melakukan indentifikasi tujuan dan kepentingan

setiap stakeholder tersebut.

c) Menentukan indikator outcome, merupakan proyeksi darri tiap tahap

pencapaian tujuan yang dinyatakan baik secara kuantitatif maupun

kualitatif.

d) Monitoring efek samping, diperlukan untuk mengungkap adanya dampak

negatif dari suatu kegiatan atau program terhadap stake holder tertentu.

2.2.2 Evaluasi Kinerja Perencanaan

Kegiatan evaluasi kebijakan dan program pembangunan umumnya

dilakukan setelah program tersebut selesai dilaksanakan (ex-post evaluation).

Sedangkan evaluasi program pembangunan yang ada dalam dokumen

perencanaan, masih jarang dilakukan, padahal ex-ante evaluation ini

memberikan banyak manfaat, sebagai berikut:

Page 37: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

73

1) Mampu mengoptimalkan desain suatu program, sehingga program tersebut

dapat mencapai suatu target tertentu dengan biaya terendah (minimum

cost) atau dapat memaksimumkan target dengan biaya tertentu.

2) Menghindari dilaksanakannya program-program pembangunan berbiaya

tinggi, namun belakangan diketahui ternyata tidak efektif.

3) Menghasilkan informasi untuk memperkirakan bagaimana impak suatu

program segera setelah program tersebut dilaksanakan

4) Ketika suatu program telah dilaksanakan, ex-ante evaluation dapat

digunakan untuk memperkirakan bagaimana impak program akan berubah

apabila salah satu parameter program mengalami perubahan.

Ex-ante evaluation akan lebih bermanfaat lagi apabila dilaksanakan ketika

program-program pembangunan masih dalam tahap awal perumusan, sehingga

masih memungkinkan untuk diadaptasi. Evaluasi keterkaitan APBD Kota Bekasi

terhadap RPJMD Kota Bekasi tahun 2008-2013 yang tengah dilaksanakan

diharapkan dapat memberikan masukan dalam penyempurnaan perencanaan

APBD kedepan agar lebih selaras dengan visi misi dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam RPJMD Kota Bekasi 2008-2013.

2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Anggaran

Guritno Mangkoesoebroto (1993), menyampaikan bahwa dari hasil

penelitian Niskanen, birokrat karena berkaitan dengan anggaran publik maka

seorang birokrat dapat memaksimumkan anggaran dalam penyediaan barang

publik. Hal ini disebabkan karena birokrat tidak netral dalam proses pembuatan

anggaran pemerintah, maka akan cenderung menghasilkan barang dan jasa

yang lebih besar dari pada seharusnya sehingga terjadi inffesiensi dalam

penggunaan sumber ekonomi oleh pemerintah. Kecenderungan birokrat untuk

menghasilkan output dibawah tingkat output optimum, atau sebaliknya

menghasilkan output yang lebih besar dari pada output optimum, akan

menimbulkan welfare loss.

Inefesiensi anggaran dari hasil kajian ini dipengaruhi oleh kecenderungan

perilaku birokrat dan legislatif dalam proses penganggaran suatu kegiatan yang

dibiayai oleh APBD.

Faktor penentu efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan

daerah (Hakim 2009):

Page 38: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

74

1) Faktor sumberdaya, baik sumberdaya manusia seperti tenaga kerja,

kemampuan kerja maupun sumberdaya fisik seperti peralatan kerja, tempat

kerja serta ketersediaan dana;

2) Faktor struktur organisasi yaitu susunan yang stabil dari jabatan-jabatan,

baik struktural maupun fungsional;

3) Faktor teknologi dalam pelaksanaan pekerjaan / tugas;

4) Faktor dukungan kepada aparatur dan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya, baik dari pemimpin maupun masyarakat;

5) Faktor pimpinan dalam arti adanya kemampuan untuk mengkombinasikan

keempat faktor di atas ke dalam suatu usaha yang dapat berdayaguna dan

berhasil guna untuk percepatan pencapaian sasaran/tujuan.

Mahmudi (2005) menyatakan bahwa kinerja merupakan suatu konstruk

multidimensional yang dipengaruhi banyak faktor sebagai berikut:

1) Faktor personal / individu, meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill),

kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh

setiap individu.

2) Faktor Pimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan,

semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader,

pimpinan harus mampu mengkoordinasikan berbagai sumber daya

pendukung perencanaan dan mampu berkomitmen dalam menjaga

kesinambungan proses perencanaan.;

3) Faktor tim meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh

rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim,

kekompakan dan keeratan anggota tim;

4) Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang

diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja dalam

organisasi;

5) Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dalam perubahan

lingkungan eksternal dan internal.

Pengaruh kinerja individu dan kelompok terhadap kinerja organisasi secara

diagram dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 39: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

75

Gambar 6. Pengaruh Kinerja Individu dan Kelompok Terhadap Kinerja

Organisasi

Campbel (1990) menyatakan bahwa hubungan fungsional antara kinerja

dengan atribut kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor knowledge, skill,

dan motivasi. Persamaan tersebut dinotasikan sebagai berikut:

Kinerja = f(knowledge, skill, dan motivasi)

Faktor sumber daya manusia sebagai tenaga perencana pembangunan

merupakan salah satu kunci keberhasilan proses perencanaan. Guspika (2007)

menyampaikan bahwa unsur penting pelaksanaan tanggung jawab pemerintah

daerah adalah menyediakan tenaga perencana pembangunan yang

berkompetensi, sehingga Kualitas Keluaran Instansi Pemerintah daerah dapat

dipertanggungjawabkan. Kompetensi (meliputi pengetahuan, keahlian dan sikap)

seorang perencana berbeda sesuai dengan tanggungjawab setiap perencana

dalam hal: analisis wilayah daerah, administrasi publik, perencanaan spasial, dan

konsep dan teknik perencanaan.

Kemampuan yang diperlukan oleh perencana pembangunan meliputi:

1) Identifikasi permasalahan dan lingkup batasan persoalannya.

2) Analisis permasalahan : struktur masalah, penyebab utama, dampak dan

implikasi, pengaruh eksternal dan internal.

3) Penyusunan dan perumusan asumsi, tujuan dan sasaran.

4) Pengenalan dan formulasi faktor penghambat dan pendukung dalam

pencapaian tujuan dan sasaran.

Page 40: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

76

5) Pengembangan alternatif, penyusunan kriteria pemilihan dan prosedur

pemilihan alternatif.

6) Penyusunan langkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan

efektif.

7) Komunikasi dan negosiasi.

8) Penyusunan instrumen pelaksanaan pembangunan : peraturan perundang-

undangan, kerangka kelembagaan, penyusunan pedoman, anggaran,

sumberdaya manusia, dan pengembangan forum partisipasi masyarakat,

dan mekanisme conflict resolution.

2.3 Tinjauan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah

2.3.1 Lingkup dan Asas Pengelolaan Keuangan Daerah

Menurut PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

salah satu aspek dari pemerintahan daerah yang harus diatur secara hati-hati

adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah, karena

menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas

pemerintah daerah. Pengertian Keuangan Daerah adalah semua hak dan

kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Lingkup kegiatan

pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan daerah.

Menurut UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dijelaskan

bahwa asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara ditujukan dalam

rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan

negara, sehingga pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara

profesional, terbuka, dan bertanggung jawab. Pelaksanaan pengelolaan

keuangan negara berdasarkan asas-asas sebagai berikut: dilaksanakan tahunan;

merupakan kesatuan pengelolaan yang diklasifikasi sesuai kelompok

kewenangan dan fungsi; Akuntabilitas berorientasi pada hasil; Profesionalitas;

Proporsionalitas; Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;

Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

Page 41: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

77

Dalam pelaksanaannya, pengelolaan keuangan daerah dilakukan dalam

bentuk pengelolaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),

kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan APBD merupakan salah satu

indikator kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah.

Prinsip pengelolaan keuangan daerah melalui pengelolaan APBD harus

dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

ekonomis, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada para

pemangku kepentingan yang sudah menjadi tuntutan masyarakat. (UU no

33/2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah)

2.3.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD

adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan

disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan

peraturan daerah. Perda APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah untuk

melakukan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah (PP Nomor 58 / 2005; UU

Nomor 33/2004).

APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi,

dan distribusi. Berdasarkan PP Nomor 58 / 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, fungsi APBD tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar

untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang

bersangkutan;

2) Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi

pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun

yang bersangkutan.

3) Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi

pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan

daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

4) Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran daerah harus diarahkan

untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan

pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas

perekonomian;

5) Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah harus

memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;

Page 42: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

78

6) Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah daerah

menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan

fundamental perekonomian daerah.

2.3.3 Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Struktur APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan

pembiayaan (Gambar 3) (Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 pasal 16; PP

No. 58 tahun 2005 Pasal 20).

Gambar 7. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Menurut PP Nomor 58 / 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

pengertian tentang struktur anggaran tersebut adalah :

a) Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening

Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan

hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali

oleh Daerah.

b) Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban

daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh Daerah.

c) Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran

berikutnya.

2.3.4 Perencanaan dan Penyusunan APBD

Page 43: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

79

Perencanaan dan penyusunan APBD tidak terlepas dari sistem

perencanaan pembangunan secara keseluruhan, penjelasan tentang

perencanaan pembangunan dimuat dalam UU Nomer 25 Tahun 2004 Tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sedangkan pengaturan bagaimana

penyusunan APBD terdapat dalam UU nomor 17/2003 tentang Keuangan

Negara. Dari kedua peraturan perundangan tersebut yang harus benar benar

dipahami adalah bagaimana menterjemahkan dokumen perencanaan

pembangunan kedalam dokumen penganggaran, pengalaman empiris selama ini

kesulitan terbesar dalam penyusunan APBD adalah menjaga tujuan

perencanaan pembangunan secara konsisten agar dapat diwujudkan melalui

penganggaran yang tepat.

2.3.4.1 Proses Perencanaan APBD

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata

cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan

dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh

unsur penyelenggara pernerintahan di pusat dan Daerah dengan melibatkan

masyarakat.

Terdapat lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan (UU

25/2004), yaitu:

1) Pendekatan politik, memandang bahwa pemilihan Presiden / Kepala

Daerah adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih

menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang

ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu,

rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda

pembangunan yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat

kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah.

2) Pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan

kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara

fungsional bertugas untuk itu

3) Pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka

adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

4) Pendekatan atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up)dalam

perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil

Page 44: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

80

proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah

yang dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa.

Perencanaan pembangunan terdiri dari empat (4) tahapan yakni:

1) Penyusunan rencana, dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan

lengkap suatu rencana yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 4

(empat) langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana

pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. Langkah

kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan

rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana

pembangunan yang telah disiapkan. Langkah berikutnya adalah melibatkan

masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan

yang melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Sedangkan

langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana

pembangunan.

2) Penetapan rencana, menjadi produk hukum sehingga mengikat semua

pihak untuk melaksanakannya.

3) Pengendalian pelaksanaan rencana, dimaksudkan untuk menjamin

tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam

rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama

pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Kementerian/

Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah.

4) Evaluasi pelaksanaan rencana, adalah bagian dari kegiatan perencanaan

pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis

data dan inforrnasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja

pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan

sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan.

Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran

(output), hasil (result), manfaat (benefit) dan dampak (impact).

Dalam rangka pelaksanaan amanat UU 25/ 2004 tentang SPPN, UU

17/2003 tentang Keuangan Negara, dan UU 32/2004 tentang Pemerintahan

Daerah, Pemerintah dan Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun

rencana pembangunan jangka panjang (RPJP/D), rencana pembangunan jangka

menengah (RPJM/D), dan rencana kerja pemerintah (RKP/D) sebagai rencana

Page 45: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

81

tahunan. Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut

memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku

pembangunan, melalui suatu forum yang disebut sebagai Musyawarah

Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang. Jadwal dan proses

penyelenggaraan Musrenbang adalah sebagai berikut:

Gambar 8. Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang

2.3.4.2 Proses Penganggaran (Penyusunan APBD)

Proses penganggaran merupakan tahapan penting dalam manajemen

pembangunan daerah, dimana melalui proses ini hasil analisis dari dokumen

perencanaan akan diberikan alokasi anggaran agar dapat direalisasikan.

Keterkaitan antara Perencanaan dan Penganggaran, melalui UU 17/2004 - Pasal

17 ayat (2) disebutkan bahwa RKPD sebagai pedoman penyusunan RAPBD,

atas dasar inilah seharusnya setiap APBD merupakan operasionalisasi dari

Pem

erintah

pu

satP

emerintah

Daerah

Page 46: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

82

dokumen perencanaan yang telah disusun. Keterkaitan aturan antara proses

perencanaan dan penganggaran dapat dilihat dari gambar berikut:

Gambar 9. Alur Perencanaan dan Penganggaran

Penyusunan anggaran tahunan sektor publik merupakan proses yang

melibatkan banyak pemangku kepentingan dengan berbagai aspek yang harus

dipertimbangkan. Keterlibatan berbagai stake holder seperti terlihat pada

Gambar 8 tentang Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang.

Perkembangan dinamis dalam penyelenggaraan pemerintahan

membutuhkan sistem perencanaan fiskal yang terdiri dari sistem penyusunan

anggaran tahunan yang dilaksanakan sesuai dengan Kerangka Pengeluaran

Jangka Menengah (UU nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara).

Melalui UU 17/2003 pemerintah berupaya untuk memperbaiki proses

penganggaran di sektor publik yang dilakukan melalui penerapan anggaran

berbasis prestasi kerja. Mengingat bahwa sistem anggaran berbasis prestasi

kerja / hasil memerlukan kriteria pengendalian kinerja dan evaluasi serta

untuk menghindari duplikasi dalam penyusunan rencana kerja dan

UU No.25/2004

UU No.17/2003

Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman

Pedoman

PedomanPedoman

Acuan

Acuan Memperhatikan

Pedoman

Acuan

ALUR PERENCANAAN ALUR PENGANGGARAN

RPJPDAERAH

RKPDAERAH

RENJASKPD

RPJMDAERAH

RENSTRASKPD

RKASKPD

RAPBD APBD

RINCIANAPBD

RPJPNASIONAL

RPJMNASIONAL

RKP

Page 47: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

83

anggaran maka dilakukan penyatuan sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem

penganggaran dengan memperkenalkan sistem penyusunan rencana kerja dan

anggaran kementerian negara/lembaga/perangkat daerah. Dengan penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) diharapkan terpenuhi sekaligus kebutuhan

akan anggaran berbasis prestasi kerja dan pengukuran akuntabilitas kinerja

kementerian/lembaga/perangkat daerah yang bersangkutan.

Dari diagram pada Gambar 8 dan 9 tersebut, mekanisme penyusunan

APBD dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunan yang bersifat

teknokratik, menyeluruh, dan terukur;

b) SKPD membuat rancangan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-SKPD)

dengan berpedoman pada rancangan Rencana Pembangunan Daerah

yang telah disiapkan;

c) Dalam Musrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders)

diselaraskan dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah;

d) Rancangan akhir rencana pembangunan, disepakati semua SKPD;

e) Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yang mengikat

semua pihak;

f) TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daeraeh) bersama Bappeda

melanjutkan proses penganggaran yang meliputi langkah langkah:

(1) Membantu menyusun rancangan KUA dan Rancangan PPAS

(2) Bersama panitia anggaran DPRD melakukan pembahasan

rancangan KUA dan PPAS dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD

tahun anggaran berikutnya

(3) Menyiapkan rancangan SE Kepala Daerah tentang pedoman

penyusunan RKA-SKPD;

(4) Membahas lebih lanjut (menelaah) RKA-SKPD yang telah

disampaikan kepada PPKD, TAPD melakukan penelaahan

kesesuaian RKA-SKPD dengan: KUA; PPAS; Prakiraan maju yang

telah disetujui tahun sebelumnya; Dokumen perencanaan lainnya;

Capaian Kinerja; Indikator Kinerja; Analisis Standar Belanja; Standar

Satuan Harga; Standar Pelayanan Minimum

(5) Membahas RKA-SKPD dengan DPRD, dalam tahap ini TAPD harus

memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapat dalam RKPD

Page 48: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

84

(6) Melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD bersama-sama dengan

kepala SKPD paling lama 15 hari sejak ditetapkannya peraturan

kepala daereah tentang penjabaran APBD

g) Dalam Penyusunan RKA, SKPD melakukan :

(1) Perencanaan anggaran dalam Kerangka pengeluaran Jangka

menengah, dimana anggaran di tahun rencana dilengkapi dengan

perkiraan anggaran tahun berikutnya sesuai Renstra SKPD

Penganggaran Terpadu, dimana belanja rutin (tidak langsung) dan

belanja pembangunan (belanja langsung) tidak direncanakan

terpisah, sesuai perencanaan pelaksanaan Tupoksi SKPD

(2) Penganggaran berbasis kinerja, dimana alokasi anggaran didasarkan

pada Target Prestasi Kerja / Keluaran / Hasil Kegiatan / Program;

Analisis Standar Biaya; Standar Satuan Harga; dan Standar

Pelayanan Minimum

2.4 Perumusan Program

Perumusan program pada kajian ini menggunakan Metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang

dikembangkan oleh Saaty (1993). AHP menguraikan masalah multifaktor atau

multikriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Menurut Saaty (1993), hirarki

didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang

kompleks dalam suatu struktur multilevel dimana level pertama adalah tujuan,

yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga

level terakhir dari alternatif.

2.4.1 Kelebihan Analisis AHP

1) Kesatuan (Unity), AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak

terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.

2) Kompleksitas (Complexity), AHP memecahkan permasalahan yang

kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.

3) Saling ketergantungan (Inter Dependence), AHP dapat digunakan pada

elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan

linier.

Page 49: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

85

4) Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring), AHP mewakili pemikiran alamiah

yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang

berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

5) Pengukuran (Measurement), AHP menyediakan skala pengukuran dan

metode untuk mendapatkan prioritas.

6) Konsistensi (Consistency), AHP mempertimbangkan konsistensi logis

dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.

7) Sintesis (Synthesis), AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan

mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.

8) Trade Off, AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada

sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan

mereka.

9) Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus), AHP tidak

mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil

penilaian yang berbeda.

10) Pengulangan Proses (Process Repetition), AHP mampu membuat orang

menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan

penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

2.4.2 Kelemahan metode AHP

1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa

persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang

ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut

memberikan penilaian yang keliru.

2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara

statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari model yang terbentuk.

Dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, ada tiga

prinsip menurut Falatehan (2007), yaitu:

a. Menyusun Hirarki, menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yaitu

dengan memecah persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah. Menurut

Saaty (1993) sasaran keseluruhan yang sifatnya luas disebut sebagai

fokus dan merupakan tingkat puncak hirarki yang terdiri dari satu elemen.

Tingkat berikutnya dapat terdiri dari beberapa elemen menurut hubungan

esensial yang sama dan berada dalam tingkat hirarki yang sama. Hirarki

antara beberapa elemen dalam level yang sama disebut sebagai hirarki

Page 50: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

86

fungsional. Sedangkan hubungan setiap elemen dalam suatu tingkat yang

dibandingkan satu dengan lainnya terhadap kriteria yang berada di atasnya

disebut sebagai hirarki struktural. Hirarki ini memiliki karakteristik sistem

yang kompleks dalam urutan menurun berdasarkan sifat strukturalnya.

Jumlah tingkat dalam suatu hirarki tidak dibatasi. Bila elemen-elemen

dalam suatu tingkat tidak dapat dibandingkan dengan mudah, maka suatu

tingkat baru dapat dibuat lagi, karena hirarki bersifat luas.

Gambar 10. Struktur dan Hierarki AHP

b. Menentukan Prioritas, penentuan prioritas ini berdasarkan atas perbedaan

prioritas dan sintesis, yaitu menentukan peringkat elemen-elemen menurut

relatif tingkat kepentingannya. Langkah pertama dalam menentukan

prioritas yaitu dengan membuat perbandingan berpasangan dari setiap

elemen yang berpasangan. Bentuk dari perbandingan ini biasanya dalam

bentuk matriks. Langkah ini dapat dimulai pada puncak hirarki untuk

memilih kriteria atau sifat yang akan digunakan untuk melakukan

perbandingan yang pertama (C). Lalu elemen tingkat bawahnya

dibandingkan, misalnya A1, A2, A3, dan seterusnya. Proses perbandingan

berpasangan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Contoh Matriks untuk PerbandinganBerpasangan

C A1 A2 A3 … An

A1 1

TUJUAN

KRITERIA 2 KRITERIA 3KRITERIA 1

ALTERNATIF ALTERNATIFALTERNATIF

Page 51: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

87

A2 1

An 1

Matriks dalam Tabel 4 dapat diisi dengan menggunakan angka yang

berdasarkan skala nilai antara nilai 1 hingga 9. Tabel 3 menguraikan

tentang definisi dari nilai 1 hingga 9 tersebut.

Tabel 3. Skala Banding Secara Berpasangan

Intensitas Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemenyang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lain

7 Elemen sang satu jelas lebih penting daripada elemen yanglain

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemenyang lain

2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

Jika untuk aktivitas ke-I mendapat satu angka biladibandingkan dengan aktivitas ke-j, maka j mempunyainilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i.

Sumber : Saaty (1993) dalam Falatehan (2007)

Langkah selanjutnya adalah sintesis, yaitu proses menyatukan atau

mensintesis pertimbangan yang telah dibuat dalam perbandingan

berpasangan, dengan cara pembobotan dan penjumlahan untuk

menghasilkan satu bilangan tunggal yang menunjukkan prioritas setiap

elemen. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, semakin tinggi prioritasnya.

Sebagai contoh adalah pemilihan prioritas alokasi anggaran dengan kriteria

ketersediaan dana, prioritas anggaran, dan dukungan kelembagaan.

Misalnya ketersediaan dana (Dana) setengah kali lebih penting dibanding

prioritas anggaran (PA) dan seperempat kali dari dukungan kelembagaan

(DK). Dari Tabel 4 terlihat bahwa prioritas anggaran dua kali lebih penting

dari ketersediaan dana dan dukungan kelembagaan empat kali lebih

penting dari ketersediaan dana.

Page 52: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

88

Tabel 4. Mensintesis Pertimbangan

Alokasi Dana PA DK

Dana 1 ½ ¼

PA 2 1 ½

DK 4 2 1

Jumlah 7 3,5 1,75

Setelah dimasukkan matriks tersebut dinormalisasi dengan cara membagi

setiap entri kolom dengan jumlah pada kolom tersebut sehingga diperoleh

matriks yang dinormalisasi dan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Matriks yang Dinormalisasi

Alokasi Dana PA DK

Dana 1/7 1/7 1/7

PA 2/7 2/7 2/7

DK 4/7 4/7 4/7

Jumlah 7 3,5 1,75

Setelah mendapatkan nilai matriks yang dinormalisasi kemudian dirata-

ratakan dengan cara menjumlahkan nilai dalam setiap baris dari matriks

yang dinormalisasi tersebut, lalu membaginya dengan banyaknya entri dari

setiap baris.

Sintesis ini menghasilkan persentase prioritas relatif menyeluruh. Dari

contoh di atas maka prioritasnya adalah dukungan kelembagaan dengan

bobot 57, prioritas anggaran dengan bobot 29 dan ketersediaan dana

Page 53: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

89

dengan bobot 14. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa dalam

pengalokasian anggaran dukungan kelembagaan empat kali lebih penting

dibanding ketersediaan dana. Semakin tinggi bobot suatu pilihan, semakin

tinggi prioritasnya.

c. Konsistensi Logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan

secara logis dab diperingkat secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria

yang logis. Dalam pengambilan keputusan, perlu diketahui tingkat

konsistensinya. Konsistensi sampai pada tingkatan tertentu diperlukan

untuk memperoleh hasil yang optimal dengan keadaan di dunia nyata. AHP

mengukur konsistensi menyeluruh dari berbagai pertimbangan melalui

suatu rasio konsistensi. Nilai rasio konsistensi paling tinggi 10 persen, jika

lebih maka pertimbangan yang telah dilakukan perlu diperbaiki. Dari contoh

di atas maka cara perhitungan konsistensinya adalah sebagai berikut

(Falatehan 2007):

1) Melakukan sintesis pertimbangan, setelah diolah maka didapatlah

persentase prioritas relatif menyeluruh, yaitu 13, 21 dan 66 persen.

Tabel 6 akan menyajikan contoh dalam mensisntesis pertimbangan

sedangkan Tabel 7 menunjukkan matriks yang dinormalisasi, jumlah

baris, dan prioritas menyeluruh.

Tabel 6. Contoh Mensintesis Pertimbangan

Alokasi Dana PA DKDana 1 ½ ¼PA 2 1 ¼DK 4 4 1Jumlah 7 5,5 1,5

Tabel 7. Matriks yang Dinormalisasi, Jumlah Baris dan Prioritas

Menyeluruh

Alokasi Dana PA DKJumlahBaris

Rataan

Dana 1/7 1/11 1/6 0,40 0,40/3 = 0,13PA 2/7 2/11 1/6 0,63 0,63/3 = 0,21DK 4/7 8/11 4/6 1,97 1,97/3 = 0,66Jumlah 7 5,5 1,5

2) Menghitung besarnya ketidakkonsistenan tersebut dengan cara

mengalikan kolom pertama pada matriks yang baru (tidak konsisten)

Page 54: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

90

dengan prioritas relatif dari Dana (0,13), kolom kedua dengan

Prioritas Anggaran (0,21) dan kolom ketiga dengan Dukungan

Kelembagaan (0,66). Lalu entri dalam baris-baris tersebut

dijumlahkan.

Tabel 8. Menjumlahkan Entri

AlokasiDana(0,13)

PA(0,21)

DK(0,66)

Dana 1 ½ ¼PA 2 1 ¼DK 4 4 1

Alokasi Dana PA DK JumlahDana 0,13 0,11 0,17 0,41PA 0,26 0,21 0,17 0,64DK 0,52 0,48 0,66 2,02

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu

2.5.1 Strategi Belanja Publik Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Cardiman (2006), dalam penelitiannya menyampaikan bahwa peningkatan

anggaran APBD dalam otonomi daerah semestinya diikuti oleh peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang dicerminkan lewat pendapatan per kapita per

tahun dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dari hasil kajiannya

menunjukkan bahwa Belanja aparatur dan belanja publik (APBD) berpengaruh

secara signifikan terhadap PDRB per kapita, Penerapan otonomi daerah yang

dimulai sejak tahun 2001 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PDRB

per kapita, tetapi pengaruh tersebut bersifat negatif, Pemekaran wilayah Kota

Bekasi dari Kabupaten Bekasi yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap PDRB per kapita.

Rasio alokasi belanja aparatur dan belanja publik terhadap APBD periode

1983-2005 masing-masing 49,33% dan 50,67%. Pada periode 1977-2005 (sejak

terbentuk Kota Bekasi tahun 1997 sampai tahun 2005), rasio alokasi belanja

aparatur dan belanja publik terhadap APBD masing-masing 52,56% dan 47,44%.

Belanja aparatur dan belanja publik (APBD) berpengaruh secara signifikan

terhadap IPM. Rancangan program untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui alokasi belanja publik yang dapat direkomendasikan bagi

Pemerintah Kota Bekasi adalah Program replikasi PPK-IPM (Program

Page 55: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

91

Pendanaan Kompetisi IPM) dan Internalisasi Permendagri Nomor 13 tahun

2006.

2.5.2 Mekanisme penyusunan APBD propinsi Riau yang berkeadilan:

Analisis perbandingan RAPBD dan APBD serta implikasinya

Djuharman Arifin (2003), dalam penelitiannya menyampaikan bahwa APBD

merupakan instrumen utama kebijakan publik dalam peningkatan pelayanan

umum dan kesejahteraan daerah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan

serta mendudukan hak-hak masyarakat atas pemenuhan fasilitas umum.

Hasil kajiannya menunjukan bahwa sejak diimplementasikannya otonomi

daereah, deviasi yang terjadi antara RAPBD dan APBD cenderung semakin

lebar. Keadaan ini mencerminkan adanya kelemahan mendasar dalam peraturan

pelaksanaan UU No.22 tahun 1999 dan UU no 25 tahun 1999. Kelemahan

tersebut memungkinkan DPRD untuk melakukan penambahan item proyek,

sehingga secara prinsipil bertentangan dengan fungsi legislatif sebagai

pengawas, dan juga menyebabkan program kegiatan dibuat secara tumpang

tindih antara pemeintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Kondisi ini

menyebabkan inefesiensi dalam penggunaan anggaran.

BAB III

METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan instrumen kebijayang utama bagi pemerintah daerah, karena menduduki posisi sentral daupaya pengembangan kapabilitas dan efektivitas pemerintah daerah. Kemamppengelolaan APBD dimulai dari tahap perencanaan, kegagalan pada tahaakan berdampak pada keseluruhan sistem pengelolaan keuangan daePerencanaan APBD merupakan proses penentuan alokasi penggunaan sumekonomi yang akan menjadi dasar pelaksanaan pembangunan di daerah.

APBD merupakan penjabaran operasional dari tujuan dasar dan sasyang ditetapkan dalam perencanaan strategik (RPJP, RPJMD, RKPD), Aumumnya berupa program dan kegiatan berikut target kinerja yang akan dicaPerencanaan operasional dirumuskan dalam perspektif jangka pendek ydiekspresikan dalam ukuran satuan uang untuk pembiayaan setiap kegiuntuk menjalankan program kerja yang telah disepakati.

Dalam RPJMD Kota Bekasi 2003-2013, telah ditetapkan Visi : “BeCerdas, Sehat dan Ihsan” yang dijabarkan dalam 7 Misi, dimana dalam Mdinyatakan “Membangun sarana dan prasaran kota yang serasiperikehidupan warga dan pertumbuhan usaha”. Untuk operasionalisasi mkemudian diuraikan dalam 4 kebijakan dan 26 program pembangunan yang t

kanlamuan

p inirah.ber

aranPBDpai.angatan

kasiisi 3bagiisi 3elah

Page 56: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

92

ditentukan indikator sasarannya dari setiap program tersebut.

Progran dan kegiatan dalam APBD Kota Bekasi tahun 2003 – 2010 yangtermasuk dalam Misi 3, seharusnya merupakan upaya upaya yang sistemetis,terpadu dan sinergi untuk mencapai tujuan pembangunan daerah secara luasdalam rangka mewujudkan visi/misi/sasaran yang telah disepakati dalamRPJMD. Evaluasi daya dukung (relevansi, efesiensi dan efektivitas) APBDterhadap RPJMD merupakan upaya agar dapat mengidentifikasi deviasi yangmungkin terjadi untuk dijadikan bahan perbaikan penyusunan APBD kedepan.Menemukan deviasi kebijakan dan program antara APBD dan RPJMD sangatdiperlukan sebagai bahan koreksi dan perbaikan pengelolaan keuangan daerahagar dicapai efesiensi dan efektivitas APBD.

Ruang lingkup penelitian difokuskan pada Misi 3 dan dibatasi hanya pada 2kebijakan yang terdiri dari 18 program pembangunan, meliputi:

(a) Kebijakan : Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

1 Program Pengendalian Banjir

2 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih

4 Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasaranadan sarana PJU

5 Program peningkatan pelayanan PJU

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

7 Program pengelolaan areal pemakaman

8 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahayakebakaran

9 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

(b) Kebijakan : Pengembangan Perhubungan dan Transportasi

10 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

11 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

12 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan

13 Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan danjembatan

14 Program peningkatan pelayanan angkutan

15 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

16 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

17 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

18 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan FasilitasLLAJ

Uraian dari setiap Program yang dikaji dapat dilihat dari tabel-tabel berikut yangmeliputi sasaran / indikator sesuai RPJMD dan jumlah pembiayaan sesuai APBD2008 – 2010.

Tabel 9. Uraian Program dalam Kebijakan Pengembangan Sarana danPrasarana Perkotaan

Page 57: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

93

NoSasaran / Indikator Program

dalam RPJMDTahun

2008 2009 2010 2011 2012 20131.1 Program Pengendalian Banjir

Sasaran Menurunnya jumlah lokasi banjir 5 titikpertahun

Indikator Berkurangnya titik genangan air 5 titikpertahun

62 57 52 47 42 37

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 14.517 18.612 28.647

1.2 Program Pembangunan salurandrainase/gorong-gorongSasaran Terbangunnya sistem jaringan drainase

kota yang optimalIndikator 85% saluran sekunder dalam kondisi

baik85% kawasan perumahan dgn saldrainase tersier dalam kondisi baik

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 9.795 3.388 6.450

1.3 Program penyediaan dan pengolahan airbersihSasaran Terpenuhinya kebutuhan air bersih

Indikator Peningkatan jumlah pelanggan minimal30% dari Potensi RT, dan minimal 20%dari jumlah Potensi Non Rumah Tangga

340.801 357.029 373.258 389.486 405.715 421.944

Perluasan Distribusi Air Bersih sampaidengan 80% Luas Kawasan Terbangun

Penurunan kebocoran sampai dengantingkat kebocoran maksimal 25%

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 1.126 340 3.913

1.4 Program pembangunan, rehabilitasi danpemeliharaan prasarana dan sarana PJU

1.5 Sasaran Tersedianya prasarana dan sarana PJUyang memadai

Indikator Terpenuhinya 70.55% kebutuhanpenerangan jalan umum (PJU)

64.00% 65.31% 66.62% 67.93% 69.24% 70.55%

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 3.400 19.667 24.100

1.6 Program Pengelolaan Ruang Terbuka HijauSasaran Pengembangan RTH publik menjadi

15.5% dari luas kota pada tahun 2013.Indikator Terpenuhinya luasan RTH dari 14%

menjadi 15.5% dari luas kota14.00% 14.30% 14.60% 14.90% 15.20% 15.50%

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 2.145 3.200 4.700

1.7 Program pengelolaan areal pemakaman

Sasaran Meningkatnya pelayanan TempatPemakaman Umum (TPU)

Indikator Rasio kapasitas TPU terhadap jumlahpenduduk

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 975 344 4.565

1.8 Program peningkatan kesiagaan danpencegahan bahaya kebakaranSasaran Meningkatnya kesiagaan dalam rangka

pencegahan dan penanggulanganbahaya kebakaran

Indikator Menurunnya jumlah kasus kebakarandan kerugian akibat bencana kebakaransebesar 30%

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 1.250 2.400 -

1.9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

Page 58: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

94

NoSasaran / Indikator Program

dalam RPJMDTahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013Sasaran Meningkatnya pelayanan pengelolaan

sampah dari 56% menjadi 70% padatahun 2013

Indikator (Vol sampah yg ditangani / Vol timbulansampah) x 100

56% 59% 62% 64% 67% 70%

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 7.737 12.129 27.584

Tabel 10. Uraian Program dalam Kebijakan Pengembangan Perhubungandan Transportasi

No Sasaran/Indikator Program dalam RPJMD Tahun2008 2009 2010 2011 2012 2013

2.1 Program Pembangunan Jalan dan JembatanSasaran Terbangunnya jalan primer, sekunder

dan jembatan seuai RTRW; Tersedianyajalan lingkungan yang memadai

Indikator 14 km panjang jalan primer yangterbangun.

13,246 16,046 18,846 21,646 24,446 27,246

40 km panjang jalan sekunder yangterbangun.

61,040 69,040 77,040 85,040 93,040 101,040

Jumlah Anggaran (Rp x juta) 2.850 2.800 23.090

2.2Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan danJembatanSasaran Tercapainya kemantapan jaringan

jalan primer dan sekunderIndikator 95% Jalan jaringan jalan primer dan

sekunder dalam kondisi baik66,2% 72,0% 77,7% 83,5% 89,2% 95,0%

Jumlah Anggaran (Rp x juta) 119.039 151.291 131.0552.3 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan

Sasaran Mengantisipasi perbaikan jalan /jembatan akibat bencana alam/banjir

Indikator 100% jalan dan jembatan yang rusakakibat bencana alam terbaiki

- - - - - -

Jumlah Anggaran ( x juta)

2.4Program Pembangunan Sistem Informasi /DataBase Jalan dan JembatanSasaran Tersedianya informasi teknis jaringan

jalan di kota bekasiIndikator Peta Jaringan Jalan skala memadai

dan jenis infomasi yang tepat.- - - - - -

Jumlah Anggaran (Rp x juta) 3.878 4.747 6.7702.5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan

Sasaran Peningkatan kinerja pelayananangkutan kota

Indikator Rasio penumpang dan armada - - - - - -Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 100 712 2.420

2.6Program Pembangunan Prasarana danFasilitas PerhubunganSasaran Tersedianya prasarana terminal

induk, tipe B dan C yang memadaiIndikator Pembangunan terminal tipe B dan C - - - - - -Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 300 3.962 1.550

2.7Program Peningkatan dan Pengamanan LaluLintasSasaran Terwujudnya kelancaran dan

Page 59: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

95

No Sasaran/Indikator Program dalam RPJMD Tahun2008 2009 2010 2011 2012 2013

ketertiban lalu lintasIndikator pengurangan titik kemacetan lalu

lintas sebanyak 20%- - - - - -

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 1.175 1.964 2.698

2.8Program peningkatan kelaikan pengoperasiankendaraan bermotorSasaran Terwujudnya keamanan penggunaan

kendaraan bermotor dan terciptanyalingkungan bersih

Indikator pengurangan jumlah kecelakaanakibat kelalaian kendaraan

- - - - - -

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) - 712 1.350

2.9Program Rehabilitasi dan PemeliharaanPrasarana dan Fasilitas LLAJSasaran Tersedianya prasarana dan fasilitas

LLAJ yang representatifIndikator 100% prasarana dan fasilitas LLAJ

dalam kondisi dan berfungsi baik- - - - - -

Jumlah Anggaran ( Rp x juta) 2.160 1.998 3.509

Dari 18 program pembangunan tersebut kemudian diteliti untuk diketahuiseberapa besar deviasi kebijakan antara APBD dan RPJMD serta faktor-faktoryang mempengaruhi ketidakselarasan tersebut, kemudian setelah itu dirumuskanstrategi untuk penyelarasan penyusunan APBD dengan tujuan Visi / Misi RPJMDagar dapat meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Bekasi.Strategi ini akan bermanfaat penting karena peran Pemerintah Daerah sebagaipenyedia barang publik untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi dan sosialseluruh warga kota. Pemikiran tersebut dapat digambarkan dengan Kerangkapemikiran seperti terlihat dalam gambar 11

3.2 Lokasi dan Waktu Kajian

Lokasi penelitian “Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD denganRPJMD untuk Meningkatkan Pembangungan Sarana dan Prasarana di KotaBekasi” dilaksanakan di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasikajian didasarkan pada pertimbangan bahwa peneliti bekerja sebagai pegawainegeri sipil di Pemerintah Daerah Kota Bekasi dan bertempat tinggal di KotaBekasi. Pelaksanaan kajian direncanakan selama empat bulan mulai dari bulanFebruari 2010 sampai dengan bulan Mei 2010.

Page 60: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

96

Page 61: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

97

GapAnalisis

Visi

RPJMD

Program,Indikator Sasaran

Misi 3,Kebijakan 1 dan 2

Misi 3,Kebijakan 1 dan 2

Kegiatan

Program

APBD

KuesionerRelevansi, Efesiensi

dan perkiraanEfektivitas

Nilai Relevansi,Efesiensi dan

Perkiraan EfektivitasProgram dan Kegiatan

APBD

KuesionerSMART

Nilai Indikator KinerjaSasaran / Tujuan

Program

SDM(Perencana SKPD,

TAPD)

Pimpinan Daerah,Kepala SKPD

Sistem / MekanismePerencanaan dan

Penganggaran

STRATEGIPENYELARASAN

AHP

Wawancara(Interview)

Ketidakselarasan(Deviasi) APBDdengan RPJMD

Kota Bekasi2008 - 2013

Faktor FaktorYangMempengaruhiKetidakselarasan

Pemetaan:Kriteria,AlternatifStrategi

Gambar 11. Kerangka Berpikir

42

Page 62: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

98

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Sasaran Penelitian

Unit analisis yang menjadi sasaran penelitian adalah Pemerintah DaerahKota Bekasi dengan sasaran kajian : Badan Perencanaan PembangunanDaerah, Dinas Bina Marga dan Tata Air, Dinas Pertamanan dan PJU, DinasKebersihan, Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Aspek yang dikaji meliputi :

3. Indikator kinerja sasaran program dalam RPJMD Kota Bekasi 2008-2013.

4. Nilai relevansi, efesiensi dan perkiraan efektivitas dari program dan

kegiatan dalam APBD 2008 – 2010 yang termasuk dalam Misi 3 khususnya

Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan

Kebijakan Pengembangan Perhubungan dan Transportasi.

5. Deviasi program dan kegiatan dalam APBD terhadap pencapaian sasaran

yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Bekasi 2008-2013.

6. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya ketidakselarasan

program dan kegiatan APBD dengan tujuan dan sasaran RPJMD Kota

Bekasi 2008-2013.

7. Strategi dan prioritas strategi penyelarasan APBD dan RPJMD Kota Bekasi

2008-2013.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Untuk kebutuhan analisis yang dilakukan, maka digunakan data sekundertingkat Kota Bekasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, selain itudigunakan juga data primer yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Jenisdata sekunder yang dibutuhkan dapat dijelaskan sebagaimana disajikan dalamTabel berikut:

Tabel 11. Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Karakteristik Data Periode Data Sumber Data

1 APBD Dokumen Anggaran 2008 – 2010 Bappeda2 RPJMD Dokumen

Perencanaan Daerah2008 – 2013 Bappeda

3 Renstra Daerah DokumenPerencanaan Daerah

2008 – 2013 Bappeda

4 Renstra SKPD DokumenPerencanaan SKPD

2008 -2013 Bappeda, Binmarta,DPLH, PJU, Dishub,DPertamanan,DKebersihan

4 Laporan MonevKegiatanPembangunan

DokumenPelaksanaanAnggaran

2008 -2009 Bappeda, BagianBina Program

5 DataInfrastrukturDaerah

Kondisi eksisting danpertumbuhannya

2008 - 2009 Bappeda, Dbinmarta

Page 63: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

99

No Jenis Data Karakteristik Data Periode Data Sumber Data

6 Bekasi DalamAngka

Data Statistik 2009 BPS, Bappeda

Selain data sekunder tersebut, kajian ini juga menggunakan data primerberupa hasil kuesioner dan wawancara dengan Stakeholders pembangunan diKota Bekasi, yang terdiri dari unsur Pemerintah Daerah Kota Bekasi (Bappeda,Dinas Binmarta, DPLH, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan dan PJU, DinasPerhubungan), DPRD Kota Bekasi dan unsur Akademis (Unisma).

3.3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis ini menggunakan metode evaluasi ex-ante evaluation yangmengacu pada RPJMD Kota BekasiTahun 2008-2013 dan APBD Kota Bekasi2008-2010. fokus evaluasi terhadap Misi 3 yaitu Membangun Sarana danPrasaran Kota yang Serasi bagi Perikehidupan Warga dan Pertumbuhan Usaha.Penelitian juga dilakukan terhadap program-program pembangunan dalamAPBD 2008-2010 yang merupakan operasionalisasi dari Misi 3 tersebut.Tahapan analisis yang dilakukan adalah :

3.3.3.1 Analisis kualitas indikator kinerja sasaran program dalam RPJMD

Kota Bekasi 2008 – 2013

Analisis dilakukan melalui penilaian indikator SMART oleh narasumberterpilih yang mewakili stakeholders yang terkait program dan kegiatan APBDyang dikaji. Penilaian rencana kinerja tujuan dan sasaran programpembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Bekasi 2008-2013,menggunakan kriteria SMART yaitu: Specific, Measurable, Acceptable, Realistic,dan Time-dependent.

1) Specific (spesifik) : tujuan program pembangunan harus tepat dan konkret,

sehingga tidak menimbulkan multi-interpretasi;

2) Measurable (terukur) : tujuan program pembangunan harus mengarahkan

kepada suatu kondisi masa depan yang terukur (yang dapat dibandingkan

dengan kondisi saat ini), sehingga dapat dievaluasi apakah tujuan

pembangunan dapat dicapai atau tidak;

3) Acceptable (dapat diterima) : program pembangunan tersebut dapat

diterima, difahami dan diinterpretasikan sama oleh mereka yang akan

bertanggung jawab dalam pelaksanaan program tersebut;

4) Realistic (realistis) : sasaran dan target program jangan terlalu ambisius,

tetapi harus realistis, sehingga mampu diimplementasikan;

5) Time-dependent (rentang waktu) : sasaran dan target program harus

menyebutkan waktu pencapaiannya, sehingga dapat dijadikan acuan

dalam pelaksanaan program.

Page 64: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

100

Pada Tabel 12 disajikan format yang dipakai untuk melakukan penilaiankualitas rencana kinerja tujuan dan sasaran yang menerapkan kriteria SMART,dengan keluaran berupa nilai kualitas rencana kinerja tujuan dan sasaran yangada dalam RPJMD Kota Bekasi 2008-2013. Interpretasi terhadap hasil penilaiantujuan tersebut dilakukan dengan menguraikan masing-masing kriteria yangterdapat dalam SMART menjadi komponen yang terbagi dalam skala penilaian1-5.

Tabel 12. Format Penilaian Indikator Tujuan

Sasaran/ Indikator Programdalam RPJMD

TahunKeterangan

2008 2009 2010 2011 2012 2013SasaranIndikator

Kriteria Evaluasi IndikatorSasaran

Nilai

BobotJumlah

NilaiNilai

SMARTSTS TS RG ST SS

1 2 3 4 5

SpecificA 10%B 10%

MeasurableA 10%B 10%

AcceptableA 10%B 10%

RealisticA 20%

Time-dependentA 20%

Pada Tabel 13 disajikan uraian tentang interpretasi terhadap hasil penilaiantujuan untuk masing-masing komponen kriteria dalam SMART, dan pada danTabel 14 disajikan interval nilai untuk interpretasi nilai SMART.

Tabel 13. Interpretasi Penilaian Tujuan per-Komponen SMART

NilaiInterpretasi masing masing komponen

Specific Measurable Acceptable Realistic Time-dependent

1tujuan tidakspesifik

tujuan tidakdapat diukurdan tidak adadata dasar

tujuan tidakdapat dipahamidan tidakditerima SKPD

tujuan tidakmungkindirealisasikan

tujuan tidak dapatdijadwalkanpencapaiannya

2tujuan masihmultiinterpretasi

tujuan mungkindpt diukur bilaada data dasar

tujuan dapatdipahami tapikurang diterimaoleh SKPD

tujuan mungkindirealisasikandg biaya besardan bantuanpihak lain

tujuan / sasarantidak dijadwalkantiap tahun tapidalam 5 tahun

3tujuan cukupspesifik

tujuan dapatdiukur dantersedia data

tujuan cukupdipahami dandapat diterimaoleh SKPD

tujuan dapatdirealisasikandg sumberdayayang ada

pencapaiansasarandijadwalkan tiaptahun

Page 65: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

101

NilaiInterpretasi masing masing komponen

Specific Measurable Acceptable Realistic Time-dependent

4tujuan sudahtepat danspesifik

ukuran tujuansudah tepat,data tersedia

tujuan sudahdipahami dandilaksanakanSKPD

tujuan dapatdirealisasikandengankemampuansendiri

penjadwalansasaran sudahtepat

5tujuan sangattepat danspesifik

ukuran tujuansudah sangattepat dengandata up to datedan mudah dievaluasi

tujuan sangatdipahami danjadi pedomankerja SKPD

tujuan dapatdirealisasikandengan biayayang efesien

penjadwalansasaran sudahtepat dan dapatjadi pedomankerja SKPD

Tabel 14. Interpretasi Penilaian Akhir Tujuan

Interval Nilai Interpretasi Nilai SMART

1 - 1,9sasaran tidak spesifik, tidak dapat diukur, susah dipahami dan tidakdapat direalisasikan

2 - 2,9 sasaran dapat dipahami tapi sulit dievaluasi dan direalisasikan

3 - 3,9 sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan

4 - 4,9pernyataan sasaran sdh tepat, jelas, mudah dipahami dan dapatdirealisasikan oleh SKPD

5tujuan/sasaran sangat tepat, mudah di evaluasi dan direalisasikan olehSKPD

3.3.3.2 Analisis relevansi, efesiensi dan perkiraan efektivitas dari program

dan kegiatan dalam APBD 2008 – 2010

Metode yang digunakan adalah Gap Analisis dengan memberikanpenilaian terhadap indikator relevansi, efesiensi dan perkiraan efektivitas darikegiatan dan program pada misi 3 oleh narasumber yang terpilih.

Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Relevansi, adalah nilai keterkaiatan / kesesuaian dari kegiatan dan

program APBD terhadap tujuan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD.

b) Nilai Efesiensi, adalah nilai yang menggambarkan daya dukung kegiatan

dan program APBD terhadap pencapaian tujuan sasaran yang ditetapkan

dalam RPJMD, nilai ini diperoleh dari hasil perkalian nilai relevansi dengan

nilai rata – rata prosentasi anggaran yang tersedia.

c) Perkiraan efktivitas, adalah nilai yang menggambarkan perkiraan manfaat

atau dampak dari kegiatan dan program pembangunan terhadap stakeholder

yang ada dalam tujuan sasaran RPJMD. Nilai diperoleh dari penilaian nara

Page 66: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

102

sumber terhadap beberapa indikator tentang stakeholder yang terlibat dan

akan terpengaruh oleh kegiatan dan program dalam APBD.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan sistem skor dengan skala Likert,dengan skor antara 1 (sangat tidak penting/sesuai) hingga 5 (sangatpenting/sesuai). Pada Tabel 15 disajikan format yang dipakai untuk melakukanpenilaian relevansi, efisiensi, dan perkiraan.

Penjelasan pengisian Tabel 15 adalah sebagai berikut:

a) Persentase anggaran untuk masing-masing program ditentukan dengan

membandingkan antara anggaran yang dialokasikan untuk program i

terhadap total Belanja Langsung yang ada dalam APBD.

Dimana pi = persentase anggaran program ke i, dan

Di = dana yang dialokasikan untuk program ke i

b) Rating terhadap masing-masing program pembangunan diukur dengan

menggunakan Skala Likert bernilai antara 1 dan 5. Nilai 1 menggambarkan

bahwa program pembangunan yang diusulkan dikategorikan tidak penting,

sedangkan program yang memiliki nilai 5 dikategorikan sebagai program

yang sangat penting dalam mencapai tujuan sasaran yang ditetapkan pada

Misi 3 RPJMD Kota Bekasi. Dalam hal ini, penilaian terhadap program

dilakukan oleh beberapa orang yang memahami hal tersebut (expert

judgement), kemudian nilai yang diperoleh dari seluruh experts dirata-

ratakan. Jumlah experts yang memberikan penilaian adalah 10 orang

(n=10).

Dimana ri = rata-rata rating untuk program pembangunan ke I,

rij = penilaian yang diberikan oleh expert j terhadap“kepentingan” program i dalam mencapai tujuan sasarandalam Misi-3 RPJMD Kota Bekasi

n = jumlah experts yang memberikan penilaian (10 orang).

c) Skor efesiensi merupakan hasil perkalian antara persentase anggaran

yang dialokasikan untuk masing-masing program ke i dengan nilai

relevansi yang diberikan oleh experts untuk program tersebut. Nilai skor

menunjukan tingkat relevansi dan efesiensi dari program APBD dalam

mencapai tujuan sasaran visi misi RPJMD.

Page 67: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

103

d) Interpretasi hasil penilaian dengan format diatas dilakukan mengelompokan

nilai dengan skala 1–5 untuk relevansi dan perkiraan efektivitas, serta skala

100-500 untuk indikator efisiensi.

Page 68: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

104

Tabel 15. Format Penilaian Relevansi, Effisiensi dan Perkiraan Efektivitas

Sasaran/Indikator Programdalam RPJMD

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

SasaranIndikator

Evaluasi Relevansi dan Efisiensi

NoProgram /Kegiatan

Alokasi Anggaran (Rp) Rerata(%)

PENILAIANNilai

RelvnsiNilai

Efisiensi2008 % 2009 % 2010 % STP TP RG P SP

(a) (b) (c) (a+b+c)/3 1 2 3 4 5

12

Evaluasi Perkiraan Efektivitas / Kualitas Outcome

No Indikator PenilaianPENILAIAN (Skala 1-5) Bobot

Indikator(%)

NilaiEfektifitasSTS TS RG S SS

123456

0%

49

Page 69: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

146

Tabel 16. Interpretasi Penilaian Relevansi, Efisiensi dan PerkiraanEfektivitas APBD Kota Bekasi 2008-2010 terhadap RPJMD 2008– 2013

Interval Interpretasi Relevansi1 - 1,9 kegiatan dan program APBD sangat tidak penting dalam pencapaian tujuan /

sasaran program RPJMD2 - 2,9 kegiatan dan program APBD kurang penting untuk pencapaian tujuan

sasaran RPJMD3 - 3,9 kegiatan dan program APBD cukup penting untuk pencapaian tujuan /

sasaran RPJMD4 - 4,9 kegiatan dan program APBD penting untuk pencapaian tujuan / sasaran

RPJMD5 kegiatan dan program APBD sangat relevan dan sangat penting untuk

mencapai sasaran RPJMDInterval Interpretasi Efisiensi

100 – 199 kegiatan dan program dalam APBD tidak efisien dan tidak mendukungpencapaian sasaran RPJMD

200 – 299 kegiatan dan program dalam APBD kurang efisien untuk mendukungpencapaian sasaran RPJMD

300 – 399 kegiatan dan program dalam APBD cukup efisien untuk mendukungpencapaian sasaran RPJMD

400 – 499 kegiatan dan program dalam APBD efisien untuk mendukung pencapaiansasaran RPJMD

500 kegiatan dan program dalam APBD sangat efisien untuk mendukungpencapaian sasaran RPJMD

Interval Interpretasi Perkiraan Efektivitas1 - 1,9 Stake holder yang terpengaruh dalam APBD tidak berkaitan dengan sasaran

, indikator kuantitatif dan kualitatif tidak jelas dan pelaksanaan kegiatanprogram tidak aman

2 - 2,9 Stake holder yang terpengaruh dalam APBD kurang berkaitan dengansasaran RPJMD, jumlah dan tingkat kepentingan nya kurang , indikatorkuantitatif dan kualitatif kurang jelas dan pelaksanaan kegiatan programkurang aman

3 - 3,9 Stake holder yang terpengaruh dalam APBD cukup berkaitan dengansasaran RPJMD, jumlah dan tingkat kepentingan nya cukup sama , indikatorkuantitatif dan kualitatif cukup jelas dan pelaksanaan kegiatan program cukupaman

4 - 4,9 Stake holder yang terpengaruh dalam APBD berkaitan dengan sasaranRPJMD, jumlahnya mayoritas dan tingkat kepentingan nya sama , indikatorkuantitatif dan kualitatif jelas dan pelaksanaan kegiatan program aman

5 Stake holder yang terpengaruh dalam APBD berkaitan sekali dengansasaran RPJMD, seluruh jumlahnya dan berkepentingan sekali , indikatorkuantitatif dan kualitatif sangat jelas dan pelaksanaan kegiatan program tidakada dampak merugikan

3.3.3.3 Wawancara

Berdasarkan hasil gap analysis didapatkan perbandingan nilai antara nilai tujuansasaran RPJMD dengan nilai relevansi, efesiensi dan perkiraan efektivitas. Nilai nilaitersebut kemudian menjadi bahan bagi narasumber untuk menjawab pertanyaandalam wawancara yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor faktor penyebabterjadinya ketidakselarasan antara APBD dengan RPJMD.

Secara garis besar pertanyaan dalam wawancara dapat dikelompokan kedalam3 hal yaitu: (i) Faktor Sumber Daya Manusia; (ii) Faktor Pimpinan; (iii) Faktor Sistem /Mekanisme. Dari setiap faktor kemudian diuraikan jadi beberapa pertanyaan yang lebih

Page 70: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

147

spesifik, sehingga memudahkan narasumber untuk mengidentifikasi faktor yangmempengaruhi ketidakselarasan.

Tabel 17. Format Wawancara

Faktor Penyebab Ketidak SelarasanAPBD dan RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013

NilaiBobot RatingSTP TP RG P SP

1 2 3 4 5Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 100,0%

1.....

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 100,0%1

......Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan 100,0%

1......

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 100,0%1...

Faktor Pimpinan untuk mendorong percepatan pencapaian Sasaran / Tujuan 100,0%1..

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 100,0%1..

Skala Penilaian

1 Sangat Tidak Penting

2 Tidak Penting

3 Ragu-ragu / Cukup Penting

4 Penting

5 Sangat Penting

3.3.3.4 Pemetaan

Data wawancara kemudian dikompilasi untuk melihat faktor yang paling banyakdipilih oleh narasumber sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap ketidakselarasan APBD dan RPJMD. Dari hasil kompilasi tersebut kemudian dirumuskankriteria dan alternatif strategi sebagai solusi dari faktor yang terpilih menjadi penyebabketidakselarasan, alternatif strategi tersebut dikelompokan dalam 3 sebagaimanakelompok pertanyaan yang diajukan dalam wawancara yaitu : (i) Sumber DayaManusia; (ii) Pimpinan; (iii) Sistem / Mekanisme.

3.3.3.5 Penilaian Prioritas Alternatif Strategi

Hasil pemetaan kriteria dan alternatif strategi tersebut diatas merupakan inputuntuk analisis AHP, proses pengolahan dengan menggunakan program Expert Choicever.11.5. Penilaian AHP dilakukan oleh 10 orang responden yang terdiri dari 6 orangpejabat eselon II (setingkat Kepala Dinas dari SKPD pengelola kegiatan dan programyang dikaji), 2 orang dari kalangan akademis (1 orang rektor Unisma dan 1 orangDosen senior) dan 2 orang dari DPRD Kota Bekasi (fraksi Partai Demokrat dan fraksiPKS).

Penilaian oleh narasumber ahli (expert) menjadi kunci dari metode AHP, dalampenelitian ini pemilihan responden disesuaikan dengan narasumber yang telah

Page 71: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

148

menjawab kuesioner sebelumnya pada proses Gap Analisis dan Wawancara (depthInterview). Perbedaan latar belakang pendidikan dan masa kerja dan atau pengalamankerja nara sumber akan berpengaruh terhadap kualitas pilihan. Oleh karena itudilakukan pembobotan narasumber berdasarkan kriteria tersebut (latar belakangpendidikan, masa kerja, dan pengalaman kerja / karir). Pada Tabel 18 disajikanrangkuman kualifikasi nara sumber yang akan dilibatkan dalam kajian ini.

Tabel 18. Kualifikasi Narasumber

Narasumber

Ringkasan PengalamanIndeks

Kompetensi

1 Ahli Manajemen Lingkungan / Manajemen Perencanaan /Manajemen Program dalam berbagai studi / kegiatanperencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah;Ketua Tim dalam penyusunan RPJMD Kota Bekasi;Narasumber dalam studi terkait Perencanaan PembangunanKota / Kabupaten; Tenaga Ahli dalam berbagai Program /Proyek / Studi;

1,00

2 Ahli Perencanaan Program / Manajemen Organisasi /Kebijakan Publik dalam berbagai studi / kegiatanperencanaan pembangunan dan daerah; Tenaga Ahli /Narasumber dalam penyusunan RPJMD Kota Bekasi; KetuaTim / Tenaga Ahli dalam studi / monitoring dan evaluasiterkait perencanaan dan pelaksanaan programPembangunan Kota Bekasi;

1,00

3 Kajian Ekonomi Lokal / Regional (Makro dan MikroEkonomi), Kajian Rencana Pembangunan Daerah, Praktisidalam Manajemen Korporasi, Pemerhati aspek PartisipasiMasyarakat dalam Pembangunan Daerah; Ketua BadanAnggaran DPRD;

0,94

4 Manajemen Perencanaan / Manajemen Program, PraktisiManajemen Industri; Kajian perencanaan pembangunan danpengembangan wilayah; Anggota Pansus RPJMD KotaBekasi; Pemerhati aspek Ekonomi Wilayah dan aspekKeuangan Daerah (Anggaran); Anggota Badan AnggaranDPRD;

1,00

5 Manajemen Perencanaan Pembangunan Daerah /Manajemen Program; Perencanaan Teknis dan Anggaran;Perencanaan Pembangunan Ekonomi Lokal / Regional;

1,00

6 Manajemen Lingkungan / Manajemen PerencanaanPembangunan dan Pengembangan Wilayah / ManajemenProgram; Perencanaan Teknis dan Anggaran; PraktisiPengelolaan Persampahan; Praktisi PemberdayaanMasyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup;

1,00

7 Manajemen Perencanaan Program Pembangunan Daerah;Perencanaan Teknis dan Anggaran;

0,98

8 Manajemen Pemerintahan / Perencanaan ProgramPembangunan Daerah; Manajemen Keuangan / AnggaranProgram;

0,88

9 Manajemen Pemerintahan / Perencanaan ProgramPembangunan Daerah;

0,88

10 Manajemen Pemerintahan / Perencanaan ProgramPembangunan Daerah;

0,88

3.3.3.6 Uraian Program Strategi

Page 72: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

149

Prioritas program yang dihasilkan dari proses AHP selanjutnya diuraikan menjadiprogram kerja yang akan dilaksanakan sesuai kewenangan dari masing masing SKPDyang terlibat.

Penjelasan tentang metode analisis dan pengolahan data diatas dapatdirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 19. Kaitan Antara Tujuan, Data dan Metode Analisis

No Tujuan DataMetodeanalisis

1 Relevansi, efesiensi danefektifitas program APBDterhadap pencapaian sasaranRPJMD

Data Sekunder : APBD 2008-2010,RPJMD 2008-2013, Data Primer :kuesioner : SMART; relevansi,efesiensi dan perkiraan efektivitas

Gap Analisis

2 Faktor faktor yangmempengaruhi keselarasanprogram APBD dengan RPJMD

Data Primer : hasil wawancara(Depth Interview) dari narasumberterpilih

DeskriptifAnalisis

3 strategi penyelarasanpenyusunan APBD denganRPJMD untuk meningkatkanpembangungan sarana danprasarana di Kota Bekasi

Data Primer: hasil pemetaan kriteriadan alternatif strategi; hasil prosepengolahan AHP

AHP

3.4 Metode Perumusan Strategi dan Program Kerja

Tahap akhir dari penelitian Strategi penyelarasan penyusunan APBD denganRPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Bekasiadalah merumuskan program kerja strategis untuk menjaga konsistensi,menyelaraskan kebijakan dan program APBD yang efesien, efektif dan memiliki tingkatrelevansi tinggi dengan sasaran/tujuan pembangunan yang termuat dalam RPJMD.Perumusan rancangan program strategi penyelarasan menggunakan metode analisisAHP dengan menggunakan input dari proses sebelumnya. Pada Gambar 12 disajikangambaran mengenai Mekanisme Perumusan Strategi dan Program dalampelaksanaan kajian ini.

Gambar 12. Mekanisme Perumusan Stategi dan Program

GAP ANALISISDAN

INTERVIEW

Pemetaan (Road Map)Penyelarasan APBD dan

RPJMD

Faktor Faktor yangmempengaruhi

terjadinyaketidakselarasan

APBD dan RPJMD

PeningkatanPembangunan

Sarana danPrasarana

di Kota Bekasi

Kriteria dan AlternatifStrategi

PengolahanData

kuisionerAHP

(expert choice)

Pe

rum

us

an

Str

ate

gi

kuisioner AHP(9 orang

narasumber)

PrioritasStrategi,

Program danKegiatan

Page 73: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

150

Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan daripermasalahan, yang dalam penelitian ini terdiri dari tujuan utama, kriteria-kriteria,dan alternatif-alternatif yang akan dibahas. Input hirarki diperoleh dari pemetaanpermasalahan hasil interview yang dilakukan terhadap narasumber.

Penyusunan hierarki AHP dengan tujuan penyusunan strategi penyelarasanpenyusunan APBD dengan RPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana danprasarana di Kota Bekasi. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 3 (tiga) kriteriayaitu : (1) Sumber Daya Manusia, (2) Pimpinan dan (3) Sistem / Mekanisme

Sedangkan alternatif pilihan strateginya adalah : (1) Peningkatan KualitasPartisipasi Masyarakat dalam Musrenbang; (2) Peningkatan Kinerja denganmenerapkan Standar Manajemen ISO dalam kegiatan Perencanaan; (3)Penyempurnaan Rancangan Program; (4) Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentifyang Obyektif; (5) Peningkatan Komunikasi dan komitmen pencapaian sasaran; (7)Diklat Aparatur Perencana dan penerapan jafung perencana; (1) Peningkatan KinerjaTAPD Kota Bekasi. Susunan hirarki dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 13. Struktur Hirarki Strategi Penyelarasan PenyusunanAPBD dengan RPJMD Kota Bekasi

Garis-garis yang menghubungkan kotak-kotak antar level merupakan hubunganyang perlu diukur dengan perbandingan berpasangan dengan arah ke level yang lebihtinggi.

Level 1 merupakan tujuan dari penelitian yaitu memilih Strategi Penyelarasan APBDdengan RPJMD berdasarkan pilihan prioritas strategi sesuai penilaian alternatifstrategi seperti disajikan pada level 3.

Faktor-faktor pada level 2 merupakan kriteria strategi yang menjadi indikator acuanpemilihan strategi, kriteria ini diukur dengan perbandingan berpasangan berarah kelevel 1.

Dalam memilih prioritas strategi strategi pada level 3, dibuat penilaian berpasanganantar alternatif strategi dengan pengukuran nilai sesuai kriteria yang ada pada level 2.

Kriteria penilaian strategi dapat dijelaskan sebagai berikut:

(i) Sumber Daya Manusia

Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD denganRPJMD

Sistem /mekanisme

PimpinanSumber DayaManusia

PeningkatanPartisipasi

dalamMusrenbang

PeningkatanKinerja

dengan ISOPerencanaan

Penyempurnaan

RancanganProgram

Komunikasidan

KomitmenPencapaian

Sasaran

PenerapanRegulasi

Insentif danDisinsentif

DiklatAparatur dan

JabatanfungsionalPerencana

PeningkatanKinerja TAPD

Page 74: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

151

Faktor sumber daya manusia sebagai tenaga perencana pembangunanmerupakan salah satu kunci keberhasilan proses perencanaan. Kontribusi tenagaperencana baik sebagai pejabat perencana dalam sebuah SKPD maupun kelompokperencana sebagai Tim, menempati posisi strategis dalam menghasilkan produkperencanaan yang baik.

Tenaga Perencana sebagai personal harus mempunyai kompetensi yangmemadai yang meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaandiri, motivasi dan komitmen. Kemampuan yang dibutuhkan tenaga perencana antaralain meliputi kemampuan dalam hal : Identifikasi dan analisis permasalahan;perumusan asumsi, tujuan dan sasaran; memformulasi faktor penghambat danpendukung dalam pencapaian tujuan dan sasaran; penyusunan kriteria pemilihanalternatif; penyusunan langkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif;Komunikasi dan negosiasi; serta Penyusunan instrumen pelaksanaan pembangunan.

Tenaga perencana dalam sebuah tim, baik di SKPD maupun di tingkat kota,harus memiliki kompetensi yang didukung oleh hal sebagai berikut: kualitas dukungandan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadapsesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

(ii) Pimpinan;

Faktor pimpinan dalam pengertian pimpinan SKPD maupun pimpinan daerahmemegang peranan penting sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas sebuahperencanaan. Dalam kultur / budaya organisasi publik di Indonesia, arahan dankebijakann pimpinan memberi pengaruh besar terhadap substansi dan proses sebuahperencanaan pembangunan.

Pengaruh seorang pemimpin dalam proses perencanaan publik, dipengaruhi olehkemampuan dan kualitas dia dalam hal: kualitas dalam memberikan dorongan,semangat, arahan dan dukungan yang diberikan kepada tenaga perencana danperencana. ; pimpinan juga harus mampu mengkoordinasikan berbagai sumber dayapendukung perencanaan dan mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambunganproses perencanaan.

(iii) Mekanisme / Sistem;

Faktor ini menjadi kriteria ketiga dalam struktur AHP dalam penelitian ini, faktorini menjadi penting karena proses perencanaan dan penganggaran dalam keuanganpublik tidak terlepas dari sistem birokrasi dan mekanisme serta prosedure yang telahdiatur dalam peraturan perundangan.

Kriteria ini terdiri dari beberapa hal yang meliputi : teknologi; sistem kerja, fasilitaskerja atau; proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi; kondisi kontekstual(situasional), struktur organisasi baik struktural maupun fungsional.

Dalam mekanisme perencanaan penyusunan APBD, beberapa hal yang menjadipenyebab ketidak selarasan adalah : proses partisipasi masyarakat yang terhambat;Dokumen perencanaan yang sudah ditetapkan kurang dipedomani; perputaran ataumutasi pejabat di pemerintah daerah seringklai meyebabkan terputusnya komunikasiperencanaan; desain program yang tidak berorientasi kinerja juga menjadi penyebabterjadinya ketidak selarasan dengan kegiatan.

Page 75: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

152

BAB IV

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah

Page 76: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

153

Sesuai dengan Perda Kota Bekasi nomor 04 tahun 2004

tentang Pembentukan Wilayah Administrasi Kecamatan dan

Kelurahan, Kota Bekasi terbagi menjadi 12 kecamatan dan 56

kelurahan. Kota Bekasi memiliki luas wilayah sekitar 210,49

km2, dengan Kecamatan Mustika Jaya sebagai wilayah yang

terluas (24,73 km2) sedangkan Kecamatan Bekasi Timur

sebagai wilayah terkecil (13,49 km2).

Batas-batas wilayah administrasi yang mengelilingi wilayah

Kota Bekasi adalah : Sebelah Utara : Kabupaten Bekasi ; Sebelah Selatan: Kab. Bogor

dan Kota Depok; Sebelah Barat: Propinsi DKI Jakarta; Sebelah Timur: Kabupaten

Bekasi. Secara geografi Kota Bekasi berada pada posisi 106º55’ Bujur Timur dan 6º7’ -

6º15’ Lintang Selatan dengan ketinggian 19 m diatas permukaan laut.

Letak Kota Bekasi yang sangat strategis merupakan keuntungan bagi Kota Bekasi

terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kemudahan dan kelengkapan sarana

dan prasarana transportasi di Kota Bekasi menjadikan Kota Bekasi menjadi salah satu

daerah penyeimbang DKI Jakarta.

Dalam konstelasi kewilayahan, kota Bekasi termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional

(PKN) yang merupakan bagian dari kesatuan ruang Jabodetabekpunjur sesuai Perpres

No 54/2008, posisi ini menjadikan banyak kegiatan pemanfaatan ruang baik

permukiman, perdagangan, jasa maupun industri mempunyai orientasi dan skala

nasional. Untuk itu kebijakan pemanfaatan ruang di Kota Bekasi diarahkan untuk

memberdayakan potensi kewilayahan ini seoptimal mungkin. Arahan pemanfaatan

ruang diprioritaskan kepada pengembangan kawasan strategis yang didasarkan pada

pengembangan ekonomi dan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan, hal ini

terlihat dari rencana pemanfaatan ruang untuk pengembangan perumahan vertikal,

kawasan perdagangan dan jasa terpadu (superblock), industri bersih dan

pengembangan ruang terbuka hijau.

Page 77: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

154

Gambar 14. Peta Pembagian Wilayah Administratrif Kota Bekasi

Page 78: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

155

G

Wilayah

dimana kepad

paling rendah

kepadatan pe

Penggunaan

juga industri,

ekonomi dan

potensial dan

RTRW Kota

2005, dapat d

No

1234

56789

1011

Sumber:

ambar 15. Persentase Luas Wilayah menurut

Kecamatan

yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Bekasi Timur

atan nya mencapai 20,496 jiwa/km2 pada tahun 2007, Sedangkan yang

kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Pondok Melati, angka

nduduknya sekitar 3,759 jiwa/km2.

lahan didominasi oleh permukiman yang terus berkembang, demikian

perdagangan dan jasa mengalami peningkatan sebagai dampak aktivitas

pengaruh limpahan DKI Jakarta. Potensi pengembangan kota cukup

dukungan rencana tata ruang baik dari RTRW Jabodetabek maupun

Bekasi. Dari hasil identifikasi penggunaan lahan di Kota Bekasi tahun

ilihat pada tabel berikut.

Tabel 20. Penggunaan Lahan Kota Bekasi Tahun 2005

Penggunaan LahanTotal(Ha)

%

Permukiman 9,891.21 46.53%Perdagangan 177.75 0.82%Jasa 130.79 0.61%Fasilitas Umum dan FasilitasSosial

232.02 1.07%

Perguruan Tinggi 26.67 0.12%Prasarana Transportasi 19.23 0.09%Industri 595.69 2.76%Instalasi Umum 19.24 0.09%

Ruang Terbuka 8,123.43 41.50%TPA 109.66 0.51%Jalan, dll 1,274.78 5.90%Total 21,600.47 100.00%

Photo Udara 2004 dan Evaluasi RTRW Kota Bekasi 2005

Page 79: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

156

Melihat pada kondisi topografi dan meningkatnya aktivitas perkotaan,

permasalahan utama yang dihadapi adalah banyaknya wilayah yang rawan banjir /

genangan air, kemacetan, pencemaran lingkungan

4.2 Kependudukan

Penduduk Kota Bekasi menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2008

sebanyak 1.890.171 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 943.953 dan

perempuan 946.218 jiwa. Jumlah penduduk ini tersebar pada 12 kecamatan,

Penyebaran tertinggi pada Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 16,64% (314.567 jiwa),

Bekasi Barat 11,36% (214.693 jiwa), Pondokgede 11,67% (209.285 jiwa) dan

terendah di Kecamatan Jati Sampurna sebesar 3,46% (65.333 jiwa),

Pertumbuhan penduduk Kota Bekasi ini tergolong pesat, rata-rata Laju pertumbuhan

dalam kurun waktu 2003 - 2007 adalah sebesar 3,45 persen. Apabila laju pertumbuhan

ini tidak dapat dikendalikan dengan baik, maka penduduk Kota Bekasi dalam kurun

waktu 18 tahun yang akan datang menjadi dua kali lipat atau menjadi sekitar 4,2 juta

jiwa.

Gambar 16. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Bekasi 2003-2007

4.3 PDRB

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) secarasektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam sumbangannyaterhadap jumlah nilai tambah (gross value added) yang timbul dari seluruhsektor perekonomian yang ada di Kota Bekasi. Semakin besar persentasesuatu sektor, semakin besar pula pengaruh sektor tersebut di dalamperkembangan ekonomi suatu daerah.

Gambaran PDRB di Kota Bekasi pada tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Page 80: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

157

131.568.5

6.388.657.8

512.610.3 529.219.5

3.882.989.3

1.170.570.3

563.669.3863.119.2

262.837.8

13.344.270.3

1.045.974.7 1.091.817.9

8.633.456.7

2.362.760.2

1.103.846.5

1.680.396.3

-

2.000.000.0

4.000.000.0

6.000.000.0

8.000.000.0

10.000.000.0

12.000.000.0

14.000.000.0

16.000.000.0

1. PERTANIAN 3. INDUSTRI

PENGOLAHAN

4. LISTRIK, GAS &

AIR BERSIH

5. BANGUNAN 6. PERDAG.,

HOTEL &

RESTORAN

7.

PENGANGKUTAN &

KOMUNIKASI

8. KEU.

PERSEWAAN, &

JASA

PERUSAHAAN

9. JASA-JASA

Sektor

PD

RB

(ju

taR

p)

konstan berlaku

Gambar 17. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas Dasar Harga Konstan(2000=100) dan atas dasar harga berlaku tahun 2008

Penyajian data PDRB biasanya disajikan secara series dari tahun ke tahun. sehingga

dapat diketahui perkembangan dari setiap sektor. Berdasarkan data PDRB 2006-2008,

laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan pola yang berbeda. Laju pertumbuhan

ekonomi 2005-2007 memperlihatkan tren yang meningkat, namun pada tahun 2008

mengalami koreksi sebagai akibat dari pengaruh krisis finansial global yang terjadi di

luar negeri.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bekasi tahun 2008 adalah sebesar 5,94 persen, atau

menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,44 persen. Sementara itu,

struktur ekonomi Kota Bekasi dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap

pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2008. Dua sektor dominan yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB Kota Bekasi yaitu sektor

industri pengolahan sebesar 45,20% dan sektor perdagangan, hotel dan restoran

sebesar 29,24%. Walaupun kedua sektor tersebut memiliki kontribusi yang besar,

namun Laju Pertumbuhan Ekonomi kedua sektor tersebut tidak begitu besar.

Pertumbuhan sektor Industri Pengolahan tahun 2008 adalah 13,42% dan sektor

perdagangan, hotel dan restoran 18,89%.

Page 81: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

158

Pada Tabel 21 disajikan pertumbuhan PDRB Kota Bekasi tahun 2005-2008 untuk

setiap sektor (lapangan usaha) yang diperhitungkan Atas Dasar Harga Konstan (tahun

dasar 2000), dan pada Tabel 22 disajikan pertumbuhan PDRB yang diperhitungkan

Atas Dasar Harga Berlaku. Diperoleh gambaran bahwa kelompok sektor sekunder ---

yang terdiri dari sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas & air bersih; dan sektor

bangunan / konstruksi --- masih mendominasi dalam penciptaan nilai tambah di Kota

Bekasi.

Tabel 21. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas DasarHarga Konstan tahun 2000 Periode 2005-2008 (Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 126.235.06 123.367.34 129.426.07 131.568.50

2. Pertambangan dan Penggalian - - - -

3. Industri Pengolahan 5.478.623.00 5.712.583.24 6.112.459.47 6.388.657.78

4. Listrik. Gas dan Air Bersih 398.020.25 428.944.01 468.274.18 512.610.33

5. Bangunan 407.545.00 433.719.12 485.652.18 529.219.49

6. Perdagangan. Hotel dan Restoran 3.239.088.80 3.509.562.84 3.689.782.45 3.882.989.34

7. Pengangkutan dan Komunikasi 927.067.17 978.649.00 1.003.499.61 1.170.570.25

8. Keuangan. Persewaan dan JasaPerusahaan

03.358.84 53.245.74 25.067.64 563.669.30

9. Jasa-Jasa 760.008.11 812.941.67 840.991.93 863.119.17

JUMLAH 11.739.945,23 12.453.012,95 13.255.153,53 14.042.404,18

Tabel 22. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bekasi Atas DasarHarga Berlaku Periode 2005-2008 (Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 175.624.94 192.767.89 214.956.77 262.837.87

2. Pertambangan dan Penggalian - - - -

3. Industri Pengolahan 8.972.716.97 10.241.541.23 11.765.711.35 13.344.270.25

4. Listrik. Gas dan Air Bersih 684.437.88 781.350.38 876.762.33 1.045.974.72

5. Bangunan 642.514.22 820.591.16 936.593.07 1.091.817.87

6. Perdagangan. Hotel danRestoran

5.416.447.99 6.403.494.04 7.261.830.13 8.633.456.68

7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.591.070.35 1.822.012.97 1.933.126.55 2.362.760.16

8. Keuangan. Persewaan danJasa Perusahaan

626.676.72 772.704.55 939.876.90 1.103.846.53

9. Jasa-Jasa 1.116.842.05 1.341.952.71 1.490.327.71 1.680.396.30

JUMLAH 19.226.331,12 22.376.414,93 25.419.184,82 29.525.360,30

4.4 Keuangan Daerah

4.4.1 Pendapatan

Dari tabel dibawah ini dapat di jelaskan bahwa pendapatan daerah Kota Bekasi masih

memiliki ketergantungan cukup besar terhadap dana pusat, walaupun trend

Page 82: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

159

pendapatan meningkat terus namun pendapatan dari sumber PAD belum tergali

sepenuhnya sehingga tingkat kemandirian fiskal kota bekasi masih rendah.

Tabel 23. Realisasi dan Komposisi Pendapatan Kota Bekasi TA 2003-2008 (Jutarupiah)

No U R A I A NTAHUN ANGGARAN

2007 2008 2009 2010A PENDAPATAN 1.089.816 1.235.061 1.435.061 1.657.241

1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 166.283 178.369 237.246 310.8591,1 Pendapatan Pajak Daerah 64.201 78.311 101.511 159.1121,2 Hasil Retribusi Daerah 62.366 57.557 73.765 32.804

1,3Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan

3.308 3.638 5.311 5.667

1,4Lain-lain Pendapatan AsliDaerah yang Sah

36.408 38.863 56.659 113.277

2 DANA PERIMBANGAN 687.271 785.278 904.112 1.036.200

2,1Bagi Hasil Pajak/Bagi HasilBukan Pajak

157.098 187.159 258.643 374.217

2,2 Dana Alokasi Umum 522.199 590.144 630.404 647.0822,3 Dana Alokasi Khusus 7.974 7.974 15.065 14.901

3LAIN-LAIN PENDAPATANDAERAH YANG SAH

236.261 271.413 293.702 310.181

3,1 Pendapatan Hibah 6.000 - - -

3,2Dana Bagi Hasil Pajak dariProvinsi dan PemerintahDaerah Lainnya

169.909 219.262 224.432 233.745

3,3Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus

5.000.000 4.075 5.127 19.683

3,4Bantuan Keuangan dariProvinsi atau PemerintahDaerah Lainnya

55.352.645 48.076 64.144 56.754

Sumber: APBD Kota Bekasi 2007.2008,2009 dan 2010

Derajat otonomi fiskal yang dimiliki kota bekasi mengalami penurunan mulai dari

tahun 2007 sebesar 15,26% tapi turun pada tahun 2008 menjadi 14,44%, setelah itu

mengalami kenaikan menjadi 16,53% pada tahun 2009 dan 18,76% pada tahun 2010.

Perkembangan ini menunjukan kondisi yang menggembirakan karena selama ini nilai

kemandirian Kota Bekasi tergolong kategori kurang.

4.4.2 Belanja

Alokasi belanja daerah Kota Bekasi dalam kurun 2007 sampai 2010 mengalami

peningkatan yang cukup signifikan 52% , selama periode tersebut, komposisi antara

belanja aparatur dengan belanja publik relatif berimbang dalam kisaran mendekati 50%

: 50%.

Tabel 24. Realisasi Belanja Daerah TA 2007-2010 (Juta rupiah)

Page 83: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

160

URAIAN 2007 2008 2009 2010B BELANJA 1.152.159 1.363.777 1.589.321 1.748.529

1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 530.766 656.680 739.971 793.1221,1 Belanja Pegawai 412.484 542.419 625.154 702.5551,2 Belanja Bunga 483 403 403 4021,3 Belanja Hibah 35.129 31.246 52.373 31.6341,4 Belanja Bantuan Sosial 40.887 46.533 48.700 47.6881,5 Belanja Bantuan Keuangan 26.250 30.820 10.841 9.3431,6 Belanja Tidak Terduga 15.533 5.259 2.500 1.5002 BELANJA LANGSUNG 621.393 707.097 849.349 955.4062,1 BL Non Urusan 88.084 68.445 100.970 107.6552,2 BL Urusan 533.309 638.652 748.379 847.751

SURPLUS / (DEFISIT) (62.344) (128.717) (154.260) (91.288)C PEMBIAYAAN DAERAH

1PENERIMAAN PEMBIAYAANDAERAH

105.534 171.304 175.019 113.417

1,1 Silpa TA Sebelumnya 89.382 145.448 146.251 98.4181,2 Penerimaan Piutang Daerah 16.151 25.856 28.768 15.0001,3 Penerimaan Piutang RSUD - - - -

2PENGELUARANPEMBIAYAAN DAERAH

43.189 42.587 20.759 22.130

2,1Penyertaan Modal (Investasi)Pemda

15.890 11.300 12.550 21.800

2,2 Pembayaran Pokok Utang 27.299 31.287 8.209 3302,3 Pembayaran Utang RSUD - - - -

PEMBIAYAAN NETTO 62.344 128.717 154.260 91.288

Dari data tersebut terlihat bahwa belanja yang terkait dengan urusan yang

menjadi kewenangan pemerintah daerah dikelompokan kedalam Belanja Langsung

mengalami kenaikan cukup signifikan. APBD adalah operasionalisasi dari RPJMD,

apabila belanja langsung urusan tersebut diuraikan lagi sesuai kerangka RPJMD,

maka anggaran belanja tersebut dalam pengelompokan misi sebagaimana ditampilkan

dalam tabel 25 berikut :

Tabel 25. Pembiayaan Misi RPJMD Kota Bekasi dalam APBDTahun 2008 – 2010

MISI RPJMDKOTA BEKASI

APBD

2008 2009 2010

Misi 1 246.574.925.986 54.458.975.200 301.570.372.353Misi 2 18.225.000.000 25.361.070.137 20.560.012.000Misi 3 214.179.892.814 257.997.130.000 283.644.332.103Misi 4 99.200.671.370 160.120.462.500 208.786.428.358Misi 5 30.566.629.210 20.654.100.000 10.815.000.000Misi 6 11.100.000.000 9.542.000.000 2.325.000.000

Page 84: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

161

Misi 7 18.805.000.000 20.246.000.000 20.050.000.000638.652.119.380 748.379.737.837 847.751.144.814

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,anggaran belanja untuk Misi 3 menjadi fokus kajian. Pada Gambar 18 disajikangambaran distribusi anggaran pada Misi 3, yang bertujuan untuk membangunsarana dan prasaran kota yang serasi bagi perikehidupan warga danpertumbuhan usaha. Secara operasional, Misi 3 dijabarkan ke dalam 4 (empat)kebijakan, yaitu: (1) pengembangan sarana dan prasarana perkotaan; (2)pengembangan perhubungan dan transportasi; (3) peningkatan efektifitaspengendalian lingkungan hidup; dan (4) pengelolaan perumahan danpermukiman. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa kebijakan 1 dankebijakan 2 mendapat anggaran belanja paling besar dalam Misi 3, yaitumasing-masing 21% (kebijakan 1) dan 65% (kebijakan 2).

Kebijakan (1) untuk mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan;,sedangkan kebijakan (2) bertujuan untuk membangun dan mengembangkanbidang perhubungan dan transportasi. Kedua kebijakan tersebut secarabersama membentuk satu sistem infrasruktur perkotaan yang didalamnyatermuat pembangunan prasarana kota dan sarana perkotaan sebagaipendukung aktivitas warga kota.

Pada Gambar 19 dan Gambar 20 disajikan gambaran anggaran belanjaprogram untuk masing-masing Kebijakan selama APBD 2008-2010. Alokasianggaran terbesar pada kebijakan (1) diperuntukkan program pengendalianbanjir dan program PJU, dengan trend kenaikan anggaran belanja yang cukupbanyak dibandingkan dengan program lainnya. Selanjutnya pada kebijakan (2) ,anggaran terbesar dialokasikan untuk program rehabilitasi jalan dan jembatan.

Page 85: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

162

Gambar 18. Pembiayaan Misi 3 melalui APBD Kota Bekasi tahun 2008 –2010

Gambar 19. Anggaran Belanja pada Kebijakan (1) PengembanganSarana dan Prasarana Perkotaan

Gambar 20. Anggaran Belanja pada Kebijakan (2) Pengembanganperhubungan dan transportasi

Page 86: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

163

4.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Perkotaan

4.5.1 Prasarana Jalan

Perkembangan pembangunan prasarana jalan di Kota Bekasi sejak tahun 2003

telah mengalami perkembangaan cukup banyak, seiring dengan meningkatnya

aktivitas ekonomi warga, meskipun demikian rasio antara jalan dengan jumlah

penduduk masih tergolong rendah yaitu sekitar 467.75 km/juta penduduk. Dari 2 Tabel

berikut berikut digambarkan kondisi prasarana jalan di Kota Bekasi samapai dengan

2008.

Tabel 26. Panjang Jalan di Kota Bekasi Berdasarkan Status dan Fungsi tahun2008

Jenis JalanPrimer Sekunder Jumlah

Arteri Kolektor Lokal Arteri Kolektor Lokal (km)Jalan Tol - - - - - - -Jalan Lingkar Luar - - - - - - -Jalan Negara 20.07 - - - - - 20.07Jalan Propinsi - 28.75 - - - - 28.75Jalan Kota - - 61.04 5.61 142.45 292.40 501.50Jalan Lingkungan - - - - - 655.3 655.30Jalan Irigasi - - - 5.31 2.66 - 7.97Jumlah 20.07 28.75 61.04 10.92 145.11 947.70 1.213.58

Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Air, 2010

Tabel 27. Kondisi Kemantapan Jalan tahun 2008

UraianPanjang jalan Kondisi

(km) baik (km) % buruk (km) %

Arteri Primer 20.07 15.00 75% 5.07 25%

Kolektor Primer 28.75 20.00 70% 8.75 30%

Lokal Primer 61.04 40.00 66% 21.04 34%

Arteri Sekunder 10.92 6.55 60% 4.37 40%

Kolektor Sekunder 145.11 80.00 55% 65.11 45%

Lokal Sekunder 292.40 175.40 60% 117.00 40%

Lingkungan 655.30 393.00 60% 262.30 40%

Kota Bekasi 1.213.58 729.95 60% 483.63 40%Sumber : Dinas Bina Marga dan Tata Air 2010

Page 87: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

164

Pengukuran kinerja pelayanan jalan dinyatakan dalam nilai Tingkat pelayanan

jalan yang diukur dengan membandingkan volume kendaraan yang melalui ruas jalan

per jam dengan kapasitas atau daya tampung jalan per jam (V/C) dan kecepatan rata-

rata kendaraan. Berdasarkan data hasil survei dari dinas perhubungan diperoleh

tingkat pelayanan jaringan jalan yang ada di Kota Bekasi adalah sebagai berikut:

Tabel 28. VCR dan Tingkat Pelayanan Jalan (LoS) Pada Ruas Jalan Utama KotaBekasi

No Ruas JalanVolume Capacity Ratio (VCR) Level Of Service (LOS)

05 -06

06-07

11-12

12-13

17-18

18-1905-06

06-07

11-12

12-13

17-18

18-19

1 Sultan Agung 0.65 0,74 0.61 0.52 0.96 0.87 C C C C E D2 Sudirman 0.67 0.85 0.66 0.55 0.87 0.94 C D C C D E3 Juanda 0.68 0.71 0.64 0.59 0.67 0.45 C C C C C B

4Ahmad Yani(Tol Barat)

0.99 1.02 0.66 0.61 1.08 1.12 E F C C F F

5 Cut Meutia 0.58 0.58 0.39 0.39 0.62 0.62 C C A A C C6 Chairil Anwar 0.85 0.94 0.67 0.62 0.98 0.78 E E C C E C7 Joyomartono 0.89 1.01 0.77 0.68 1.02 1.02 E F D C F F8 Siliwangi 0.11 0.36 0.26 0.35 0.37 0.31 A B A B B A9 Pengasinan 0.80 1.72 0.55 0.48 0.87 0.71 D F C B D C10 H.Djole 0.05 0.22 0.2 0.19 0.36 0.33 A A A A B B

11Kali Baru -Teluk Buyung

0.2 1.11 0.65 0.9 0.88 0.93 A F C E D E

12Pd.Gede - JatiKramat

0.26 0.53 0.51 0.58 0.58 0.43 A C B C C B

13 KH.Noer Ali 0.93 0.99 0.54 0.61 0.65 0.68 E E C C C C

14Cibubur-Cileungsi

0.85 0.88 0.75 0.77 0.94 0.61 D D D D E C

15Pd. Gede –LubgBuaya

0.76 0.84 0.65 0.61 0.72 0.68 D D C C C C

16 Narogong 0.5 0.76 0.62 0.57 0.65 0.59 C D C C C C

17Ahmad Yani –Juanda

0.94 1.25 0.48 0.5 0.64 0.73 E F B C C C

Sumber : Masterplan Transportasi Kota Bekasi, 2008

Keterangan:A : arus bebas bergerakB : arus stabil, tidak bebasC : arus stabil, kecepatan terbatasD : arus mulai tidak stabilE : arus tidak stabil, kadang macetF : macet, antrian panjang

Kondisi kemacetan di ruas jalan utama di Kota Bekasi terlihat hampirsemuanya diatas level D pada saat jam 6 sampai jam 7 pagi, dimana padaperiode jam tersebut terjadi perjalanan komuter dari warga bekasi yang kerja diDKI Jakarta.

4.5.2 Perhubungan dan Transportasi

Page 88: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

165

Dari hasil kajian masterplan transportasi Kota Bekasi, terdapat beberapa

permasalahan utama perhubungan dan transportasi Kota Bekasi yang bersifat makro,

sebagai berikut:

1) Pola kegiatan masyarakat masih terpusat di pusat kota sehingga bangkitan dan

tarikan terbesar pergerakan mengarah ke pusat kota. Pergerakan eksternal ke

dan dari Jakarta merupakan bangkitan dan tarikan tertinggi, mengakibatkan

pembebanan pada jalan penghubung Kota Bekasi dengan Jakarta semakin

besar.

2) Saat ini kapasitas jaringan jalan utama penghubung Kota Bekasi dan Kota

Jakarta sudah tidak mampu menampung volume pergerakan yang melintas pada

jaringan jalan tersebut, terlihat dari nilai LoS yang ada menunjukkan E dan F.

3) Pola jaringan jalan yang terdapat di Kota Bekasi adalah pola jaringan jalan linear

dan radial dimana berpusat pada kawasan pusat bisnis koridor Jalan Ir. H.

Juanda, A yani dan Cut Mutia. Pola jaringan jalan ini berintegrasi dengan

jaringan jalan regional Kota Bekasi. Pola jaringan jalan inilah yang menyebabkan

masalah menumpuknya pergerakan dalam sistem jaringan jalan Kota Bekasi.

4) Peningkatan jumlah kendaraan pribadi (mobil dan motor) dan pengelolaan

angkutan umum yang belum optimal, mengakibatkan bertumpuknya pergerakan

pada ruas jalan utama. hal ini mengganggu pergerakan internal Kota Bekasi.

Terbatasnya fasilitas terminal dan buruknya kondisi terminal yang ada menjadi

permasalahan tersendiri yang harus dibenahi. Jumlah Sarana angkutan darat di

Kota Bekasi terdiri dari kendaraan umum dan kendaraan bukan umum. Tahun

2008 jumlah angkutan kota sebanyak 4.127 unit. dan taksi sebanyak 3.101 unit.

5) Belum ada antisipasi terhadap pengembangan moda Angkutan Masal

6) Terbatasnya jumlah tempat parkir, baik on-street parking maupun off-street

parking.

4.5.3 Utilitas Kota (Air Bersih, limbah, persampahan, drainase)

Air Bersih, Untuk pelanggan air minum dari PDAM volume air terjual di tahun 2008

sebesar 32.350. Hal ini signifikan dengan cakupan pelayanan airnya. jumlah saluran

dan instalasi penyaluran air. Tingkat pelayanan air bersih di Kota Bekasi pada masing-

masing wilayah pelayanan adalah sebagai berikut :

1) Wilayah Pelayanan Rawa Tembaga melayani Kecamatan Bekasi Barat

dan Kecamatan Bekasi Selatan, tingkat pelayanannya adalah 18,40%

Page 89: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

166

2) Wilayah Pelayanan Pondok Ungu, Wilayah Pelayanan Wisma Asri dan

Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Patriot, yang melayani Kecamatan Medan

Satria dan Kecamatan Bekasi Utara, tingkat pelayanannya adalah 94,51%

3) Wilayah Pelayanan Bekasi Kota yang melayani Kecamatan Bekasi Timur,

tingkat pelayanannya adalah 41,22%

4) Wilayah Pelayanan Rawa Lumbu yang melayani Kecamatan Rawa

Lumbu, tingkat pelayanannya adalah 17,10%

5) Wilayah Pelayanan Pondok Gede yang melayani Kecamatan Pondok

Gede, tingkat pelayanannya adalah 8,82%

Pengelolaan limbah, Air Limbah Domestik, sistem Penyaluran Air Bekas Cuci (Grey

Water) masih tercampur dengan sistem drainase air hujan, sedangkan untuk Air

Bekas Kakus dan Tinja (Black Water) masih dilakukan secara on site (setempat), yaitu:

Kakus, Cubluk dan Septik Tank, yang kemudian lumpur tinja diangkut dan diolah di

IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja); Air Limbah Industri, diharuskan melalui

proses pengolahan di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri setempat)

sebelum dialirkan ke badan air penerima/sungai terdekat; Persampahan, total

Timbulan Sampah Kota Bekasi adalah 4602 m3/hari, Prosentase penduduk Kota

Bekasi yang terlayani mencapai 35% atau dengan kata lain 1611 m3/hari timbulan

sampah yang dapat diangkut (sisa yang tidak terangkut 2991 m3/hari atau 65%).

Drainase, Sistem drainase kota Bekasi saat ini mencakup wilayah seluas

kurang lebih 9.035 Ha, atau kurang lebih 43% luas wilayah kota. Kondisi saluran

sekunder kurang terpelihara dan terjadi pengendapan sedimen dan hambatan pada

bangunan gorong-gorong, siphon maupun jembatan, terutama yang melintas Kali

Malang, Jalan Tol, dan Jalan Arteri Jakarta-Bekasi. Selain itu juga terjadi banjir kiriman

dari daerah hulu melalui sungai utama (makro) menjadikan beberapa wilayah rendah di

kota Bekasi rawan genangan.

Fasilitas pemadam kebakaran, dalam sistem perkotaan, fasilitas inimenjadi penting karena tingginya intensitas pemanfaatan lahan oleh bangunan.Keselamatan dari bahaya kebakaran di Kota Bekasi sampai ini masih dilayanioleh fasilitas yang terbatas. Jumlah terjadinya kebakaran di kota bekasi daritahun 2004 sampai 2008 dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 29. Banyaknya Kebakaran 2008

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah KejadianKebakaran

101 89 140 93 85

Page 90: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

167

Penerangan Jalan Umum (PJU), Taman dan Ruang Terbuka Hijau,Fasilitas ini termasuk dalam sistem pelayanan kota, karena menjadi pendukungdan menciptakan kenyamanan bagi aktivitas warga kota. Beberapa kondisisarana publik yang ada di Kota Bekasi adalah seperti diuraikan dalam tabeltabel berikut :

Tabel 30. Jumlah Sarana PJU menurut JenisLampu

Jenis Lampu 2007 2008HPLN 125 W 3.215 3.238

250 W 104 104SON 70 W 2.807 3.478

150 W 5.243 5.250250 W 801 801T 400 W 481 481T 1000 W 30 30

HPIT 400 W 217 2171000 W 4 4

ML 160 W 18 18XL 18 W 368 368TL 18 W 2.506 2.506

Torpedo

400 W 105 -

Pijar 1000 W 9 -Pohon Kelapa 8 8

Jumlah 15.916 16.135Jumlah Tiang 2.472 2472

Tabel 31. Banyaknya Taman dan RTH Publik Kota Bekasi 2008

URAIAN 2007 2008

Kota TamanJumlah 26 26

Luas (m2) 62.414 62.414

TPUJumlah 2 2

Luas (Ha) 24 24

Jumlah Penanaman pohon Penghijauan 4.500 5.000

Persampahan, total Timbulan Sampah Kota Bekasi adalah 4602 m3/hari,Prosentase penduduk Kota Bekasi yang terlayani tahun 2008 mencapai 45%,artinya masih ada sisa sampah yang belum terangkut sebanyak 2.518 m3perhari.

Tabel 32. Tonase dan Volume Sampah ke TPA Sampah Sumur Batu Kota BekasiTahun 2008

Tahun Berat Sampah(Ton)

VolumeSampah (m

3)

Sampah Diangkut / hari(m3)

2008 187.600,00 750.400 2.084 45%

2007 159.570,75 638.285 1.773 39%

2006 149.621,75 598.487 1.662 36%

Page 91: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

168

2005 133.725,25 534.901 1.486 32%

2004 105.143,85 420.575 1.168 25%

2003 57.935,25 241.741 672 15%

4.6 Pemerintahan Umum

Pelaksanaan administrasi umum Pemerintahan sebenarnya terbagi atas tiga

bagian besar. Pertama : Pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, adalah

pelaksanaan Otonomi Daerah sesaui kewenangan urusan yang dilimpahkan ke

daerah; Kedua, administrasi pemerintahan yang sifatnya koordinasi atau membantu

pelaksanaan tugas-tugas dekonsentrasi, yaitu pelaksanaan urusan Pusat seperti

pertahan (Kodim), keamanan (Polres), hukum (Pengadilan Negeri dan Kejaksaan),

Politik (KPU), Keuangan Negara (Kantor Pajak), Agama (Kantor Depag); dan Ketiga,

administrasi pemerintahan yang sifatnya tugas pembantuan atau pelaksanaan azas

medebewind, adalam pelaksanaannya tidak terlihat jelas sebab biasanya langsung

datang ke Dinas Daerah tanpa melalui APBD, misalnya Dana BOS untuk Pendidikan,

pembangunan infra struktur, program pemberdayaan UKM dan lain sebagainya.

Page 92: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

169

Gambar 21. Organisasi Pemerintahan

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengukuran Relevansi, Efesiensi dan Efektifitas Program APBD

Terhadap Pencapaian Sasaran RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013

Page 93: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

170

5.1.1 Penilaian Tujuan Sasaran dan Indikator Sasaran

Dari hasil kuesioner indikator SMART, diperoleh data penilaian kualitas sasarandan indikator sasaran program dalam RPJMD 2008 - 2013, hasil penilaian dari 18program yang diteliti terdapat 5 program yang memiliki kualitas indikator sasaranprogram dengan nilai dibawah 3 (2 – 2,9) yang dapat di interpretasikan bahwa sasarandapat dipahami tapi sulit dievaluasi dan direalisasikan. Dalam Tabel berikut disajikanrekapitulasi penilaian tujuan dari 10 responden terpilih.

Tabel 33. Penilaian Tujuan (sasaran dan indikator sasaran) dari Program padaKebijakan (1)

Kebijakan dan ProgramNilai

MinMak

Rata Rata

Kebijakan (1) Pengembangan sarana dan prasarana perkotaanProgram Pengendalian Banjir 3,20 3,80 3,60Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 2,60 4,00 3,58Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,20 3,80 3,54Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan saranaPJU

2,20 3,80 3,26

Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 2,80 4,00 3,56Program pengelolaan areal pemakaman 2,20 2,90 2,46Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 2,20 3,20 2,47Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 3,40 3,80 3,56

Sumber : Hasil Analisis, 2010

Dari Tabel 33, terlihat bahwa dalam Kebijakan (1) Pengembangan sarana danprasarana perkotaan, terdapat dua program yang memiliki nilai dibawah 3, yaituprogram pengelolaan pemakaman dan program peningkatan kesiagaan dan pencegahanbahaya kebakaran. Apabila dilihat dari pernyataan sasaran dan indikator program dalamRPJMD, kedua program tersebut tidak mencantumkan indikator kuantitaif yangterdefinisi jelas dan target tahunan tidak dinyatakan.

Program Pengelolaan Areal Pemakaman bertujuan untuk meningkatkan pelayananTPU dengan indikator sasarannya adalah rasio kapasitas TPU terhadap jumlahpenduduk. Dari hasil kuesioner, sepuluh responden semuanya menilai dibawah 3 (2 –2,9) dengan jumalh nilai rata –rata untuk program ini adalah 2,46 yang berarti bahwasasaran dapat dipahami tapi sulit dievaluasi dan direalisasikan. Semua respondenmenilai bahwa indikator sasaran telah dinyatakan secara spesifik (S=0,64) denganrumusan rasio kapasitas TPU dengan jumlah penduduk, indikator ini dapat diterima dandipahami oleh SKPD pelaksana (A=0,52), namun karena tidak ada target kuantitatifnyasasaran ini menjadi susah dievaluasi dan direalisasikan (M=0,44; R=0,46; T=0,40).

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran bertujuanuntuk meningkatkan kesiagaan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bahayakebakaran dengan indikator sasaran menurunnya jumlah kasus kebakaran dan kerugianakibat bencana kebakaran sebesar 30%. Dari sepuluh responden hanya satu yangmenilai 3,2 atas indikator sasaran program ini, yang lainnya menilai dibawah 3.Pernyataan indikator sasaran dalam program ini dapat dipahami dan di terima olehSKPD pelaksana namun sulit untuk dievaluasi dan direalisasikan, penentuan penurunan30% bencana kebakaran menjadi sulit dioperasionalisasikan karena minimnya datapendukung dan tidak ada target kuantitatif yang operasional.

Program lainnya yang ada dalam kebijakan ini memperoleh penilaian tujuanantara 3 – 3,9 , hal ini dapat diinterpretasikan bahwa sasaran dapat diukur, dipahami dan

Page 94: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

171

direalisasikan sesuai dengan kemampuan APBD kota Bekasi. Pernyataan sasaran danindikator yang tercantum dalam RPJMD dinilai sudah memenuhi kriteria SMART,walaupun demikian terdapat satu program yang mendapat nilai 3,8 tetapi pernyataanindikator sasarannya tidak lengkap, yaitu Program Pembangunan Saluran Drainase /Gorong-Gorong. Terhadap program ini narasumber semuanya menilai bahwa indikatorsudah memenuhi kriteria komponen SMART walaupun dengan pernyataan indikatoryang tidak diuraikan target tahunannya dan hanya target akhir saja yang jadi patokan,untuk operasionalisasi program ini, narasumber menilai SKPD pelaksana dapatmemahami dan merealisasikan sesuai dengan kemampuan APBD Kota Bekasi.

Dalam Kebijakan (1) ini terdapat tiga program yang secara rata-rata memiliki nilaidiatas 3, namun tidak semua responden memberikan nilai baik, hal ini kemungkinandisebabkan latar belakang pendidikan, pemahaman dan data pendukung respondenterhadap program yang dinilai kurang memenuhi.

Pada kebijakan (2) Pengembangan Perhubungan dan Transportasi terdapattiga program yang mendapat nilai antara 2–2,9 (lihat pada Tabel 34), yaitu ProgramPeningkatan Pelayanan Angkutan, Program Peningkatan Kelaikan PengoperasianKendaraan Bermotor, dan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ. Terhadap ketiga program tersebut semua narasumber memberikan nilaidibawah 3, yang berarti bahwa indikator dan sasaran progran tidak memenuhi semuakomponen SMART. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan indikator masing-masingsasaran program ternyata tidak dapat diuraikan secara operasional karena keterbatasankewenangan, data pendukung dan penentuan indikator sasaran yang harus diukurmelalui berbagai indikator antara, seperti indikator pengurangan jumlah kecelakaanakibat kelalaian kendaraan tergantung dari indikator sarana prasarana transportasi dankondisi sosial masyarakat.

Tabel 34. Penilaian Tujuan (sasaran dan indikator sasaran) dari Program padaKebijakan 2

Kebijakan dan ProgramNilai

MinMak

Rata Rata

Kebijakan( 2) Pengembangan perhubungan dan transportasiProgram Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,80 4,20 4,00Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,00 3,80 3,63Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 2,60 3,60 3,08Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 2,60 3,60 3,20Program peningkatan pelayanan angkutan 2,20 2,60 2,34Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 3,20 3,80 3,44Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas 3,20 3,40 3,28Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 2,30 2,70 2,37Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 2,20 3,00 2,74

Sumber: Hasil Analisis, 2010

Sasaran peningkatan kinerja pelayanan kota pada Program Peningkatan PelayananAngkutan diukur melalui indikator rasio penumpang dan armada, pemilihan indikatorini kurang tepat karena kinerja pelayanan angkutan kota harus diukur juga denganindikator waktu tempuh, kenyamanan dan keamanan. Demikian juga dengan ProgramRehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ diukur melalui indikatorsasaran 100% prasarana dan fasilitas LLAJ dalam kondisi dan berfungsi baik tidakdiuraikan tahapan pencapaian indikatornya.

Page 95: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

172

Program lainnya dalam kebijakan ini, lima program memperoleh nilai antara 3 –3,63, namun hanya dua program yang dinilai oleh seluruh responden dengan nilai diatas3, pada tiga program lainnya masih terdapat responden yang memberikan nilai dibawah3. Dalam kebijkan ini terdapat satu program yang rata-rata penilainya 4, yaitu programProgram Pembangunan Jalan dan Jembatan. Hal ini dapat di interpretasikan bahwaprogram tersebut mempunyai tujuan/sasaran sudah tepat, jelas, mudah dipahami dandirealisasikan oleh SKPD

Berdasarkan hasil penilaian tujuan dengan indikator SMART dapat disimpulkanbahwa pernyataan sasaran dan indikator sasaran dari program dalam Kebijakan (1)Pengembangan sarana dan prasarana perkotaan dan Kebijakan (2)Pengembangan perhubungan dan transportasi yang ada dalam Misi (3)“Membangun sarana dan prasaran kota yang serasi bagi perikehidupan wargadan pertumbuhan usaha”, semuanya dapat dipahami, namun ada beberapa programyang memerlukan perbaikan tujuan program agar dapat direalisasikan denganpembiayaan APBD. Perbaikan dimaksud meliputi penyempurnaan uraian dan tahapanpencapaian target, perumusan kembali dan menguji kesesuain indikator sasaran,menyediakan data pendukung sebagai dasar perumusan dan penilaian indikator danmengkaji kesesuaian kewenangan Pemerintah Daerah dengan lingkup tanggung jawabpelaksanaan program.

5.1.2 Penilaian Relevansi, Efisiensi dan Perkiraan Efektifitas APBD terhadapRPJMD

Tahap kedua untuk menjawab tujuan penelitian adalah melakukan penilaianRelevansi, Effesiensi dan perkiraan Efektivitas (REE) dari kegiatan dan program yangada dalam APBD kota Bekasi tahun 2008 – 2010. Hasil penilaian tujuan sasaransebelumnya dijadikan salah satu referensi narasumber dalam analisis ini.

Tabel 35. Hasil Akhir Penilaian REE (Relevasi, Efisiensi dan PerkiraanEfektivitas) Seluruh Responden Terhadap Program APBD 2008-2010pada Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Uraian ProgramRelevansi

Efisiensi

Efektifitas

DayaDukungterhadapKebijakan

Program Pengendalian Banjir 3,40 371,83 3,08 107,77Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3,55 383,32 3,43 42,62Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,00 318,48 3,10 7,23Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasaranadan sarana PJU

3,15 352,71 2,89 68,50

Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 2,76 284,43 2,85 14,05Program pengelolaan areal pemakaman 2,94 293,80 2,49 7,37Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahayakebakaran

3,16 223,86 2,54 7,42

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2,92 311,03 3,30 64,97Sumber: Hasil Analisis, 2010 319,93

Tabel 35 diatas menyajikan hasil kuesioner tentang relevansi, efisiensi danperkiraan efektivitas APBD Kota Bekasi yang dikelompokan ke dalam KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Kebijakan PengembanganPerhubungan dan Transportasi.

Page 96: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

173

Program Pengendalian Banjir, Program Pembangunan Saluran Drainase /Gorong-Gorong dan Program Penyediaan dan Pengolahan Air Bersih memperolehnilai rata-rata relevansi, effesiensi dan perkiraan efektivitas yang masuk dalam katagoricukup (Relevansi dan Efektivitas = 3 – 3,55; Efisiensi = 318,48 – 371,83). Hal inimenunjukan bahwa kegiatan dalam program tersebut cukup penting dan effisien untukmendukung pencapaian tujuan / sasaran RPJMD dengan perkiraan akan memberikanmanfaat (outcome) terhadap stakeholders yang cukup sesuai dengan sasaran RPJMDserta dinilai pelaksanaan cukup aman tidak memberikan dampak negatif terhadapstakeholders lain.

Berdasarkan data teknis dari Dinas Bina Marga dan Tata Air diperoleh gambaranbahwa capaian kinerja Program Pengendalian Banjir dapat menurunkan titikgenangan sampai tahun 2010 sebanyak 22 titik tertangani 100%. Hal ini biladibandingkan dengan target dalam RPJMD sebanyak 15 titik, sehingga penilaianresponden terhadap program ini (Relevansi=3,40; Efisiensi=371,83; Efektivitas=3,08 )sudah tepat dan sesuai juga dengan penilaian kualitas tujuan / sasaran dalam RPJMD.

Pelaksanaan Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong padaAPBD Kota Bekasi tahun 2008 sd. 2010, dilaksanakan terhadap drainase jaringansekunder dan jaringan drainase permukiman dengan alokasi anggaran sekitar 12,00%per tahun dari jumlah anggaran dalam Misi 3 (Membangun sarana dan prasaran kotayang serasi bagi perikehidupan warga dan pertumbuhan usaha) setiap tahunnya.Meskipun penilaian responden terhadap program ini termasuk cukup (Relevansi=3,55;383,32; Efisiensi=383,32; Efektivitas=3,43), pengukuran kuantitaif kinerja programtidak dapat dilakukan karena keterbatasan informasi teknis yang dapat dijadikanreferensi pengukuran, data yang ada pada Dinas Bina Marga dan Tata Air belummencakup keseluruhan jaringan drainase, tetapi sebatas data pelaksanaan kontraktahunan. Sehingga walaupun terjadi keselarasan antara nilai tujuan / sasaran (3,58)dengan penilaian REE, namun pengukuran capaian indikator sasaran sesuai RPJMDsecara nyata tidak dapat ditampilkan. Keterbatasan informasi dan data teknis sangatpenting untuk segera dibenahi oleh Pemerintah Kota Bekasi karena dengan ketersediandata maka penilaian terhadap program ini dapat dilakukan secara objektif.

Nilai rata – rata yang diperoleh Program Penyediaan dan Pengolahan AirBersih (Relevansi=3,00; Efisiensi=318,48; Efektivitas =3,10). Terdapat enamresponden yang menilai cukup relevan dan empat responden menilai kurang relevan,pada penilaian Efisiensi ada tiga responden menilai kurang efisien dan pada nilaiEfektivitas terdapat empat responden yang menilai kurang effektif. Nilai akhir rata-rataprogram ini termasuk kategori cukup selaras bila dibandingkan dengan nilaitujuan/sasaran program (3,54), namun nilai yang diberikan dalam REE tidak diperolehsecara utuh dari semua responden sehingga masih terdapat Gap / Ketidakselarasan yangdinilai oleh beberapa responden. Hal ini bisa dijelaskan dari data kegiatan yang adadalam APBD 2008-2010 bahwa alokasi biaya untuk penambahan jaringan pelayanan airbersih masih kurang, belanja pembangunan lebih banyak pada kegiatan pemeliharaandan operasional. Pertimbangan lain karena kewenangan pengelolaan penyediaan airbersih menjadi tanggungjawab PDAM, diperlukan kebijakan yang jelas dari PemerintahKota Bekasi terkait pembiayaan program ini supaya setiap investasi yang terkaitpengelolaan air bersih dapat diukur kinerja pelayanannya, over laping kewenanganantara Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PDAM menjadi kesulitan dalamevaluasi program yang dibiayai APBD Kota Bekasi.

Page 97: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

174

Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana & SaranaPJU, mendapat nilai rata-rata pada indikator Efektivitas (2,89.) artinya berdasarkanpenilaian reponden, stakeholders sasarannya kurang tepat, sedangkan Relevansi danEfisiensi memperoleh nilai rata-rata cukup (Relevansi=3,15; Efisiensi=352,71).Berdasarkan data kegiatan program ini dalam APBD 3 tahun terakhir, terdapat alokasibiaya sebesar 76,4% diperuntukan bagi kegiatan pemeliharaan dan pembayaranrekening PJU yang sudah ada dan sebesar 23,6% untuk penambahan jaringan, dengandemikian sebagian besar alokasi biaya pada program ini diperuntukan bagipemeliharaan dan operasional jaringan yang ada. Bertambahnya kebutuhan PJU di KotaBekasi memerlukan terobosan pengelolaan PJU melalui perhitungan biaya yang akurat,penggunaan sumber listrik dari PLN dapat dicarikan alternatif penggantinya dengantenaga surya, sehingga biaya pembayaran rekening dapat digunakan untuk memperluaspelyanan PJU. Berdasarkan pertimbangan responden menilai program ini tidak efektif,sehingga apabila dibandingkan dengan nilai tujuan / sasaran (3,26) pada program initerdapat ketidak selarasan dari sisi perkiraan Efektivitas program untuk mencapaiindikator sasaran sesuai RPJMD.

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mendapat nilai rata-ratayang kurang pada semua indikator penilaian, (Relevansi= 2,76; Efisiensi = 284,43;Efektivitas= 2,85). Berdasarkan data APBD Kota Bekasi tahun 2008 sd. 2010, terlihatbahwa dari 20 kegiatan yang pada program ini terdapat kegiatan 9 kegiatan yangditujukan untuk aparatur, 4 kegiatan operasional dan sisanya untuk penghijauan danpenataaan taman yang ada, tidak ada satupun kegiatan yang ditujukan untuk perluasanRTH. Hal tersebut berbeda dengan indikator sasaran yang ingin dicapai dari programini yaitu terpenuhinya luasan RTH dari 14% menjadi 15.5% dari luas kota. Dengannilai REE seperti itu dapat diartikan bahwa menurut penilaian responden kegiatan danprogram dalam APBD Kota Bekasi 2008-2010 termasuk kategori kurang penting,kurang effesien dan tidak terkait dengan stakeholder sasaran yang ada dalam RPJMD.Sehingga terjadi ketidak selarasan dengan nilai tujuan/sasaran (3,56) yang termasuknilai kategori sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan. Perlu upaya dankomitmen kuat dari Pemerintah Kota Bekasi untuk memperbaiki kegiatan dan programini pada tahun anggaran berikutnya agar capaian indikator sasaran sesuai RPJMD dapatterpenuhi.

Program Pengelolaan Areal Pemakaman, dari tiga indikator penilaian programini mendapat nilai kurang (Relevansi=2,94; Efisiensi=293,80; Efektivitas= 2,49) yangdapat diinterpretasikan bahwa responden menilai kegiatan dan program dalam APBDkurang penting, kurang effesien dan stakeholders sasarannya kurang berkaitan dengansasaran RPJMD baik dari segi jumlah, tingkat kepentingan maupun indikator kualitatif /kuantitatif kurang jelas. Berdasarkan nilai tujuan/sasaran (2,46) artinya dalamdokumen RPJMD pernyataan sasaran pada program ini dapat dipahami tapi sulitdievaluasi dan direalisasikan, sehingga ketidak selarasan APBD salah satunya dapatdiakibatkan karena desain indikator sasaran tujuan yang kurang baik. Dari data APBDKota Bekasi terlihat bahwa dari 12 kegiatan yang ada dalam APBD 2008-2010seluruhnya berupa kegiatan operasional, tidak terdapat kegiatan yang ditujukan untukmeningkatkan rasio kapasitas TPU terhadap jumlah penduduk.

Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaranmendapat nilai rata-rata (Relevansi= 3,16; Efisiensi= 223,86; perkiraan Efektivitas =2,54) hal ini dapat diinterpretasikan bahwa menurut responden, kegiatan dan programAPBD Kota Bekasi 2008 - 2010 kurang effesien dalam mendukung dan stakeholder

Page 98: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

175

sasarannya kurang berkaitan dengan capaian sasaran RPJMD. Demikian juga penilaiantujuan / sasaran program ini (2,47) yang berarti pernyataan indikator sasaran walaupundapat dipahami oleh SKPD, namun sulit untuk dievaluasi dan direalisasikan. Hal inidisebabkan karena indikator sasaran dalam RPJMD tidak diuraikan secara jelas targettahunannya dan pemilihan indikator sasaran tampa didukung data base yang akuratsehingga penetapan kegiatan tahunan dalam APBD menjadi kurang efisien dandiperkirakan efestivitasnya kurang.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan mendapat nilairata-rata kurang pada indikator Relevansi (2,92) dan cukup pada indikator lainnya(Efisiensi = 311,03; Efektivitas =3,30). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa walaupuntingkat relevansinya kurang tetapi kegiatan program APBD dinilai akan memberikanefisiensi dan efektivitas cukup terhadap pencapaian sasaran RPJMD. Nilai REE tersebuttidak diperoleh secara utuh karena terdapat 2 responden yang menilai kurang efisien dan1 responden menilai kurang pada perkiraan efektivitas. Dari nilai tujuan/sasaranprogram ini termasuk kategori bahwa sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan(3,56), namun karena dalam APBD 2008 – 2010, dari 48 kegiatan masih terdapat 15kegiatan yang kurang relevan dengan pencapaian sasaran RPJMD sehingga beberaparesponden menilai tingkat efisiensi dan efektivitasnya kurang.

Nilai daya dukung program terhadap kebijakan, diperoleh dari perkalian nilai rata-rata relevansi dengan presentasi anggaran program terhadap kebijakan, nilai inimenggambarkan seberapa besar kontribusi dukungan program dalam pencapaiansasaran kebijakan. Dari tabel 36 terlihat bahwa Program Pengendalian Banjirmendukung pencapaian sasaran kebijakan sebesar 33,7% (107,77 / 319,93 x 100%);Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana PJUmendukung 21,4% (68,5 / 319,98 x 100%); Program Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan mendukung capaian kebijakan sebesar 20,4%, ProgramPembangunan saluran drainase/gorong-gorong mendukung capaian kebijakan sebesar13,3%; dan Program lainnya antara 2,3 % sd 4,4%. Jumlah nilai daya dukung terhadapkebijakan adalah 319,93 (skala tertinggi nilai daya dukung 500), maka dapat diartikanbahwa alokasi belanja APBD Kota Bekasi 2008-2010 pada program-program yang adadalam kebijakan ini cukup mendukung pencapainan sasaran kebijakan PengembanganSarana dan Prasarana Perkotaan. Program yang masih kurang daya dukungnyamemerlukan perbaikan desain program agar memiliki nilai relevansi tinggi dengansasaran RPJMD Kota Bekasi.

Penilaian Relevansi, Efisiensi dan Perkiraan Efektivitas terhadap KebijakanPengembangan Perhubungan dan Transportasi, Hasil rekapitulasi penilaiannya dapatterlihat pada tabel 36, berikut:Tabel 36. Hasil Akhir Penilaian Relevasi, Effesiensi dan Perkiraan Efektivitas

Seluruh Responden Terhadap Program APBD 2008-2009 yang adadalam Kebijakan Pengembangan Perhubungan dan Transportasi

Uraian ProgramRelevansi

Efisiensi

Efektivitas

DayaDukung thdKebijakan

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,55 354,93 3,32 20,42Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,06 225,47 3,30 263,03Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan - - - -Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembtan 2,93 324,82 3,03 11,59Program peningkatan pelayanan angkutan 2,90 289,84 2,84 2,41Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 2,81 310,76 2,99 4,20

Page 99: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

176

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas 2,88 295,22 2,95 4,33Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 3,46 79,72 3,29 1,84Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 3,30 325,51 3,01 6,51Sumber: Hasil Analisis, 2010 314,33

Dari tabel tersebut terlihat bahwa Program Pembangunan Jalan danJembatan (Relevansi=3,55; Effesiensi=354,93; Perkiraan Effektivitas=3,32), walaupunterdapat satu responden yang memberikan penilaian kurang untuk indikator relevansidan satu responden menilai kurang untuk indikator effesiensi, namun secara rata-ratakegiatan program ini dalam APBD menunjukan cukup relevan, cukup effesien dandiperkirakan cukup efektif dalam mendukung pencapaian indikator sasaran dalamRPJMD (Nilai Tujuan / sasaran=4,00) yang diartikan bahwa pernyataan sasaran dalamRPJMD sudah tepat, jelas, mudah dipahami dan dapat direalisasikan oleh SKPD.

Terhadap Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dari sisi kualitas terdapatkeselarasan antara APBD dengan RPJMD, namun apabila dilihat dari capaian indikatorkuantitasnya terdapat Gap yang cukup signifikan hal ini bisa terlihat dari data yang dikompilasi dari Dinas Bina Marga dan Tata Air sebagaimana disajikan pada Tabel 37.

Data ini juga menunjukan kesesuaian dengan penilaian Daya dukung programterhadap kebijakan yang relatif rendah yaitu 20,42 yang berarti bahwa walaupunkegiatan program ini telah selaras dengan RPJMD namun karena alokasi anggaran yangrendah mengakibatkan pencapaian sasaran terhadap kebijakan masih belum maksimal.Tabel 37. Rencana (RPJMD) dan Realisasi (APBD) Pembangunan Jalan di Kota

Bekasi

Uraian2008 2009 2010

Rencna realisasi

rencna realisasi

rencana

realisasi

1 Jumlah Jalan Primer yangTerbangun (meter)

2.800 1.230 2.800 700 2.800 2.200

Deviasi Terhadap RPJMD (1.570) (2.100) (600)-56% -75% -21%

2 Jumlah Jalan Sekunderyang Terbangun (meter)

8.000 0 8.000 0 8.000 1.600

Deviasi Terhadap RPJMD (8.000) (8.000) (6.400)-100% -100% -80%

Sumber : Data diolah dari Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, 2010

Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Relevansi= 3,06;Efisiensi = 225,47; Perkiraan Efektivitas = 3,30); secara umum interpretasi terhadappenilaian program ini adalah bahwa kegiatan program cukup penting untuk pencapaiansasaran RPJMD walaupun terdapat tiga reponden yang menilai kurang relevan, dalamindikator efisiensi seluruh responden menilai bahwa kegiatan program ini kurang efisiendalam mendukung pencapaian sasaran. Demikian juga dengan nilai efektivitaswalaupun secara rata-rata dinilai cukup efektif, tetapi terdapat satu responden yangmenilai kurang. Bila dibandingkan dengan nilai tujuan / sasaran (3,63) dapat diartikanterdapat ketidakselarasan penyusunan APBD dalam kegiatan program ini sehinggamenyebabkan ketidakefisienan dalam pencapaian sasaran program sesuai RPJMD KotaBekasi. Pada Tabel 38 disajikan penjelasan mengenai Rencana (RPJMD) dan realisasi(APBD) Rehabilitasi Jalan di Kota Bekasi.

Nilai efisiensi daya dukung program ini terhadap kebijakan PengembanganSarana dan Prasarana Perkotaan menempati urutan paling tinggi yaitu 263,03. Hal ini

Page 100: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

177

menunjukan kontribusi anggaran belanja pada program ini memberikan dukunganpaling besar bila dibandingkan dengan program lainnya, namun sesuai penilaianresponden bahwa program ini kurang efisien karena terdapat kegiatan rehabilitasi jalanlingkungan yang tidak dapat dinilai kinerjanya terhadap pencapaian indikator sasarankarena tidak tercantum dalam sasaran RPJMD. Mengingat besarnya alokasi anggaranuntuk jalan lingkungan sebaiknya ada perbaikan desain program pada RPJMD, sehinggakinerja jalan lingkungan dapat diukur sebagai prestasi pencapaian sasaran RPJMD KotaBekasi.

Tabel 38. Rencana (RPJMD) dan Realisasi (APBD) Rehabilitasi Jalan di KotaBekasi

No Uraian2008 2009 2010

Renc Realisasi Renc Realisasi Renc Realisasi

1 Rehabilitasi Jalan Kolektor PRIMERJumlah tertangani (m) 66,2% 31.950 54% 72,0% 39.100 66% 77,70% 47.700 81%

Deviasi -12% -6% 3%Catatan :Jumlah Jaringan jalan Primer (59.195) ; Penanganan rehab sd 2007(27.300)

2 Rehabilitasi Jalan SEKUNDERJumlah tertangani (m) 66,2% 165.963 50% 72,0% 208.343 62% 77,70% 252.648 76%

Deviasi -16,2% -10% -1,7%Catatan :

Jumlah Jaringan jalan Sekunder (334.387) ; Penanganan rehab sd 2007 (140.828)3 Rehabilitasi jalan LINGKUNGAN (12 Kecamatan dan 56 Kelurahan)

Jumlah Anggaran (Rp) 0% 84.311.000.000 0% 87.983.350.000 0% 68.378.280.000Total tertangani (m) 0% 156.463 0% 220.955 0% 102.495

Proporsi biaya terhadap APBDsektor transportasi / Jalan

71% 58% 52%

Catatan :Alokasi untuk anggaran ini tidak dapat dihitung sebagai pencapaian kinerja RPJM, karena indikatornya tidakterdapat dalam RPJMD

Sumber : Data diolah dari Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, 2010

Terhadap Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan tidak dapatdilakukan penilaian karena tidak ada alokasi khusus yang ada dalam APBD 2008 –2009, karena sifat penanganannya darurat biasanya dilaokasikan apabila ada bencanadan dilaksanakan melalui anggaran dana tak terduga. Penanganan kerusakan prasaranajalan dan jembatan akibat bencana saat ini ditangani oleh Badan Nasional PenangananBencana, selain itu kegiatan perbaikan jalan / jembatan akibat bencana biasayateralokasikan pada program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan, sehinggakeberadaan program ini dalam RPJMD Kota Bekasi sebaiknya di evaluasi kembalikarena berdampak pada tidak tercapainya sasaran kebijakan akibat program yang tidakdioperasionalisasikan.

Program Pembangunan Sistem Informasi / Data Base Jalan dan Jembatan;(Relevansi=2,93; Efisiensi = 324,82; perkiraan Efektivitas = 3,03), dari kuesioner yangdilakukan terdapat enam reponden yang menilai kurang terhadap indikator relevansi,lima responden menilai kurang pada indikator efisiensi dan tiga responden menilaikurang pada indikator efektivitas. Nilai efisiensi dan perkiraan efektivitas walaupunmendapat nilai rata-rata cukup tetapi tidak diperoleh dari seluruh responden.

Penilaian terhadap kualitas tujuan / sasaran RPJMD pada program ini adalah 3,20,yang dapat dikategorikan sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan, namunkarena indikator tahunannya tidak jelas dinyatakan, maka masih terdapat ketidak

Page 101: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

178

selarasan. Hal ini dapat terlihat dari data kegiatan program ini pada APBD Kota Bekasi2008-2010 bahwa alokasi untuk penyusunan Perencanaan Teknis / DED sebesar 55%sisanya (45%) dilokasikan untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan data baseyaitu kajian (18%), operasional (21%), dan diklat (6%).

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan memperoleh nilai yang kurangpada semua indikator (Relevansi = 2,90; Efisiensi = 289,84; perkiraan Efektivitas =2,84), Nilai kurang juga diperoleh untuk kualitas tujuan /sasaran (2,34) yang ada diRPJMD. Dari sepuluh responden terdapat delapan responden menilai kurang padaindikator relevansi, tujuh responden menilai kurang pada indikator effesiensi dansembilan responden menilai kurang pada efektivitas. Kontribusi daya dukung programdalam kebijakan adalah sebesar 2,41 dengan jumlah alokasi anggaran terhadapkebijakan antara 0,08% - 1,4% dari gambaran tersebut terlihat bahwa program inisecara kebijakan belum menjadi prioritas, namun demikian karena perumusan tujuan /sasaran kurang tepat mengakibatkan terjadinya infisiensi biaya APBD Kota Bekasi.

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, memperolehnilai kurang pada indikator Relevansi (2,81) dan perkiraan Efektivitas (2,99) karenadari sepuluh responden terdapat sembilan responden menilai kurang pada indikatorrelevansi dan lima responden menilai kurang pada perkiraan efektivitas. Pada indikatorefiesiensi walaupun mendapat nilai rata-rata cukup (310,76), namun terdapat tigaresponden yang menilai kurang pada indikator ini. Hal ini berarti kegiatan programpada APBD dinilai kurang penting dalam mendukung pencapaian sasaran RPJMDdemikian juga dengan stakeholders sasaran program kurang terkait dengan targetRprogram dalam RPJMD. Hal ini menyebabkan Gap apabila dibandingkan dengan nilaitujuan / sasaran yang sudah dirumuskan cukup baik dengan nilai 3,44.

Dalam penilaian kualitas tujuan / sasaran Program Peningkatan danPengamanan Lalu Lintas memperoleh nilai 3,28 yang termasuk dalam interpretasibahwa sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan, namun dalam penilaiankegiatan program dalam APBD Kota Bekasi 2008 – 2010 semua indikator mendapatnilai rata rata kurang yaitu Relevansi (2,88), Efisiensi (295,22) dan perkiraan Efektivitas(2,95). Hal ini menunjukan bahwa dalam APBD Kota Bekasi 2008 – 2010 terdapatketidakselarasan dalam perumusan kegiatan program ini. Nilai daya dukung programterhadap kebijakan nilainya rendah 4,33 artinya kontribusi program terhadappencapaian tujuan kebijakan dinilai rendah.

Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotormendapat alokasi anggaran kurang dari 1% dalam 3 tahun terakhir, hal ini menyebabkannilai indikator Efisiensi sebesar 79,72 (kegiatan dan program dalam APBD tidakeffesien dan tidak mendukung pencapaian sasaran RPJMD). Dari penilaian indikatorlainya diperoleh nilai cukup yaitu Relevansi (3,46), dan perkiraan Efektivitas (3,29).Dari penilaian kualitas tujuan / sasaran diperoleh nilai 2,37 yang berarti bahwa sasarandapat dipahami tapi sulit dievaluasi dan direalisasikan. Dengan kondisi penilaiandemikian dan pengalokasian yang rendah pada program ini, menunjukan bahwa dalamperumusan RPJMD dan Penyusunan APBD program ini kurang mendapat perhatianuntuk jadi prioritas dalam kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan.

Kegiatan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan FasilitasLLAJ dalam APBD Kota Bekasi 2008-2010 memperoleh penilaian rata-rata padaindikator Relevansi (3,30), indikator Efisiensi (325,51) dan perkiraan Efektivitas(3,01). Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan proram ini cukup penting, cukup effesiendan akan memberikan manfaat pada stakeholders yang sama dengan sasaran RPJMD.

Page 102: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

179

Hal ini berbeda dengan penilaian tujuan / sasaran dalam RPJMD sebesar 2,74 (sasarandapat dipahami tapi sulit dievaluasi dan direalisasikan). Kondisi ini disebabkan karenaprogram ini secara spesifik menangani sarana lalu lintas berupa fasilitas LLAJ, sehinggaperumusan kegiatan dalam APBD menjadi lebih mudah oleh SKPD yangmenanganinya.

Nilai Daya Dukung Program terhadap kebijakan jumlahnya adalah 314,33 (skalatertinggi 500) menunjukan secara akumulatif seluruh program cukup mendukungpencapaian sasaran tujuan. Konstribusi dukungan paling tinggi diberikan Programrehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan dengan nilai 263,03 (83,7%) sedangkanprogram lainnya berkisar dari 0,5% sd. 6,5%. Ketimpangan nilai daya dukung inimemberikan gambaran bahwa penetapan prioritas belanja dan desain kegiatan padaprogram selain program rehabilitasi/pemeliharaan jalan kurang tepat. Sangat pentingsekali bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk meninjau kembali desain program, relevansikegiatan dan penetapan alokasi anggaran agar keseluruhan program dapat memberikannilai efesiensi dan daya dukung terhadap pencapaian sasaran Kebijakan PengembanganPerhubungan dan Transportasi.

5.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keselarasan Program APBD dengan

Pencapaian Sasaran RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013

Pengukuran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya ketidakselarasanantara Program / Kegiatan pada APBD (2008, 2009, 2010) dengan indikator sasaranRPJMD Kota Bekasi Tahun 2008-2013 dilakukan oleh narasumber yang sama padaanalisis sebelumnya. Sehingga gambaran nilai kualitas tujuan/sasaran program RPJMDdan nilai relevansi, efiesiensi dan perkiraan efektivitas kegiatan program APBD menjadipertimbangan narasumber dalam mengukur faktor faktor yang berpengaruh.

Besarnya pengaruh tiap faktor diperoleh dari penilaian (skala likert 1 – 5) yangdikalikan dengan bobot indikator indikator yang ada di tiap faktor. Dari data tersebutdapat dilihat indikator apa saja yang paling banyak memberikan konstribusiketidakselarasan di setiap faktor.

5.2.1 Faktor Sumber Daya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD

Pengukuran faktor ini melalui 8 indikator penilaian yang terkait dengankemampuan / keahlian SDM tenaga perencana yang dianggap menjadi penyebabterjadinya ketidak selarasan, Tabel 39 berikut memberikan gambarkan hasil akhirpenilaian oleh responden. Secara keseluruhan faktor SDM ini memperoleh nilai rata-rata 3,83 (dalam skala 5) atau 382,50 (dalam skala 500). Hal ini menunjukan faktor inicukup penting sebagai faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakselarasan.Pembenahan dan peningkatan kualitas aparatur Perencana yang ada di setiap unitperencana di SKPD menjadi penting, karena menjadi ujung tombak dalam melakukanperencanaan teknis sebagai dasar perencanaan selanjutnya.

Dari tabel tersebut terlihat bahwa indikator yang paling besar memberikankonstribusi ketidakselarasan adalah ketidakmampuan aparat perencana dalam menyusunlangkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif 56,25 (14,7%) dankurangnya aparatur untuk mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumenpelaksanaan pembangunan sebesar 57,50 (15%). Indikator kemampuan aparat yanglainnya memberikan konstribusi ketidakselarasan antara 41,25 (10,7%) sd. 48,75(12,7%). Solusi prioritas untuk peningkatan faktor SDM ini dapat difokuskan pada duaindikator tersebut.

Page 103: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

180

Tabel 39. Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor SDM

Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD Rata-rata Nilai

1 Mampu mengidentifikasi permasalahan dan batasan ruanglingkup persoalannya

0,49 48,75

2 Mampu melakukan analisis permasalahan: struktur masalah,penyebab utama, dampak dan implikasi, pengaruh eksternal daninternal

0,48 47,50

3 Mampu menyusun dan merumuskan asumsi, tujuan dansasaran

0,44 43,75

4 Mampu mengidentifikasi dan merumuskan faktor penghambatdan pendukung pencapaian tujuan dan sasaran

0,44 43,75

5 Mampu menyusun alternatif strategi pengembangan, kriteriapemilihan, dan prosedur pemilihan alternatif

0,41 41,25

6 Mampu menyusun langkah-langkah pelaksanaan rencana yangefisien dan efektif

0,56 56,25

7 Mempunyai motivasi serta kemampuan dalam berkomunikasidan bernegosiasi

0,44 43,75

8 Mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumenpelaksanaan pembangunan : dasar peraturan perundang-undangan, kerangka kelembagaan, penyusunan pedoman,anggaran, sumberdaya manusia, dan pengembangan forumpartisipasi masyarakat, dan mekanisme complain resolution

0,58 57,50

Jumlah 3,83 382,50Sumber : Diolah dari hasil Wawancara,2010

5.2.2 Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD

Dalam organisasi publik, kondisi dan struktur sebuah organisasi memegangperanan penting dalam menentukan kinerja organisasi. Berkaitan dengan kinerja timperencanaan yang ada di suatu SKPD analisisnya merupakan bagian dari penilaianstruktur organisasi SKPD tersebut. Pengukuran faktor ini melalui 5 indikator yangberpengaruh terhadap terjadinya ketidakselarasan APBD dan RPJMD, Tabel 40 berikutadalah rekapitulasi hasil kuesioner dari sepuluh responden.

Keseluruhan nilai faktor ini adalah 3,60 atau 360 (dalam skala 500) yang berartibahwa faktor struktur organisasi dan tim perencana yang ada di SKPD merupakan salahsatu faktor yang cukup penting yang mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan APBDdengan RPJMD, dimana menurut narasumber indikator yang paling banyakpengaruhnya adalah adanya Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidangperencanaan yang tidak sesuai kebutuhan dan tupoksi SKPD 80 (22%); Dinamisnyaperubahan personil pejabat perencana di SKPD yang mengganggu kinerja perencanaan113 (31,2%); dan kurangnya dukungan dan semangat rekan kerja 82,5 (22,8%). Daridata tabel tersebut terlihat bahwa kemampuan tim perencana dalam menghasilkanproduk perencanaan yang baik perlu dukungan pengelolaan struktur organisasi yangmantap untuk menjaga keberlanjutan kebijakan dan program SKPD.

Tabel 40. Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor Struktur Organisasi dan TimPerencana SKPD

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD Rata- Jumlah

Page 104: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

181

rata Nilai1 Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidang

perencanaan sesuai kebutuhan dan tupoksi SKPD0,80 80,00

2 Perubahan personil pejabat perencana di SKPD tidakmengganggu Kinerja Perencanaan

1,13 113,00

3 Terdapat dukungan dan semangat rekan kerja 0,83 82,504 Terdapat kepercayaan antar sesama Anggota Tim Perencanaan 0,43 42,505 Terdapat kekompakan dan keeratan Anggota Tim Perencanaan 0,43 42,50

jumlah 3,62 362,00Sumber : Diolah dari hasil Wawancara,2010

Perumusan dan pengelolaan organisasi SKPD di Kota Bekasi saat ini cenderungkurang objektif dapat dilihat dari banyaknya jabatan teknis yang tidak ditempati olehpersonil yang memiliki latar belakang dan keahlian yang diperlukan sesuai dengankewenangan dan tupoksinya, untuk itu kedepan Pemerintah Kota Bekasi harus lebihfokus membenahi organisasi SKPD agar tim perencana SKPD dapat menghasilkanproduk perencanaan yang berkualitas.

5.2.3 Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan

Faktor Teknologi dan Sistem Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan memegangperanan penting dalam tatalaksana atau proses sebuah kerja dalam organisasi, faktor inimeliputi indikator fasilitas / infrastruktur kerja, indikator proses birokrasi yang telahdiatur sesuai ketentuan Tupoksi pada SKPD, indikator budaya / kultur kinerja yangterdapat pada SKPD dan karena terkait dengan proses penyusunan APBD maka dinilaijuga indikator mekanisme perencanaan APBD sesuai ketentuan perundangan. PadaTabel 41 disajikan rekapitulasi akhir penilaian faktor teknologi dan sistem dalampelaksanaan pekerjaan perencanaan.

Tabel 41. Rekapitulasi Akhir Penilaian Faktor Teknologi dan Sistem dalamPelaksanaan Pekerjaan Perencanaan

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan PekerjaanPerencanaan

Rata-rata

Nilai

1 Sistem Kerja / Proses Birokrasi pada Organisasi PerangkatDaerah (OPD)

0,57 57,00

2 Fasilitas dan Infrastruktur 0,53 52,503 Kultur kinerja 0,66 66,004 Mekanisme Perencanaan APBD; 2,14 214,10

a) Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunanyang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur

0,30 29,60

b) SKPD membuat rancangan Rencana Kerja denganberpedoman pada rancangan Rencana PembangunanDaerah yang telah disiapkan

0,29 28,80

c) Dalam Musrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakat(stakeholders) diselaraskan dengan rancangan RencanaPembangunan Daerah

0,35 35,20

d) Rancangan akhir rencana pembangunan, disepakati semuaSKPD

0,33 32,80

e) Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yang 0,35 35,20

Page 105: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

182

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan PekerjaanPerencanaan

Rata-rata

Nilai

mengikat semua pihakf) Bappeda dan SKPD melakukan pengendalian pelaksanaan

rencana, untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaranpembangunan

0,29 28,50

g) Bappeda melakukan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan untuk menilai Pencapaian Sasaran, Tujuandan Kinerja Pembangunan

0,24 24,00

Jumlah 3,90 389,60Sumber : Diolah dari hasil Wawancara,2010

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikator ke 1, 2 dan 3 merupakanindikator tunggal, dengan nilai konstribusi ketidakselarasan APBD dengan RPJMDterbesar dari tiga indikator tersebut adalah adalah indikator kurangnya Kultur kinerja 66(16,9%); indikator Sistem Kerja / Proses Birokrasi pada Organisasi Perangkat Daerah57 (14,6%).

Sedangkan indikator Mekanisme Perencanaan APBD merupakan indikatorgabungan dari tujuh sub indikator sehingga penghitungan nilai konstribusi sub indikatordihitung dari jumlah nilai indikator gabungan. Hasil penilaian responden pada indikatorini menunjukan Sub Indikator Dalam Musrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakatkurang diselaraskan dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah memperolehnilai 35,2 (16,4%) , Sub Indikator Rancangan akhir rencana pembangunan tidakdisepakati semua SKPD mendapat nilai 32,8 (15,1%) dan Sub Indikator PenetapanRenstra dan RKPD menjadi produk hukum tidak mengikat semua pihak 35,2 (16,4%).Ketiga sub indikator tersebut merupakan sub indikator dinilai responden sebagaipenyebab terjadinya ketidakselarasan APBD dengan RPJMD Kota Bekasi 2008 - 2010.

Nilai keseluruhan dari faktor ini adalah 390, yang berarti bahwa faktor ini cukuppenting sebagai penyebab ketidakselarasan APBD dengan RPJMD Kota Bekasi. Prosespenyusunan APBD di Kota Bekasi telah diupayakan untuk mengikuti prosedur sesuaiperaturan perundangan, namun formalitas prosedur belum menjamin kualitas substansiperencanaan. Sehingga perbaikan mekanisme perencanaan ditujukan dalam rangkameningkatkan kualitas / isi dari dokumen perencanaan yang dihasilkan.

5.2.4 Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana dan Faktor Pimpinan

Dalam perencanan publik faktor dukungan kepada aparatur dan Faktor pimpinanmerupakan faktor strategis karena berkaitan dengan stakeholder yang lebih luas diluarorganisasi pemerintahan. Faktor dukungan kepada aparatur perencana dinilai melaluidua indikator yaitu dari internal dan eksternal, sedangkan penilaian faktor pimpinandiukur melalui empat indikator yang terkait dengan peran pimpinan dalam prosesperencanaan.

Tabel 42. Penilaian Akhir Faktor Dukungan Kepada Aparatur dan FaktorPimpinan

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah Rata-rata Nilai1 Adanya dukungan dan komitmen Pimpinan SKPD dan

Pimpinan Daerah2,05 205,00

2 Adanya dukungan dan komitmen Tokoh Masyarakat, DPRDdan Stakeholder lainnya

1,75 175,00

Jumlah 3,80 380,00

Page 106: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

183

Faktor Pimpinan untuk mendorong percepatan pencapaianSasaran / Tujuan

Rata-rata Nilai

1 Mampu mengkoordinasikan berbagai Sumber Dayapendukung Perencanaan

0,78 77,50

2 Memberi dorongan dan semangat kepada Tim PerencanaSKPD untuk menghasilkan kualitas Perencanaan yang baik

0,78 77,50

3 Mampu memberikan arahan dan dukungan kepada TimPerencana sesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan(turunan) lainnya

1,00 100,00

4 Mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan prosesperencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yangdihasilkan

1,05 105,00

Jumlah 3,60 360,00Sumber : Diolah dari hasil Wawancara,2010

Dari Tabel 42, diketahui bahwa faktor dukungan kepada aparatur perencanadaerah mendapat jumlah nilai 380 yang berarti faktor ini cukup penting sebagaipenyebab terjadinya ketidakselarasan, dimana indikator yang paling menjadipenyebabnya adalah kurangnya dukungan dan komitmen Pimpinan SKPD danPimpinan Daerah sebesar 205 (53,9%)

Begitu juga dengan Faktor Pimpinan, narasumber menilai bahwa faktor ini puncukup penting sebagai penyebab ketidakselarasan dengan jumlah nilai 360. Kemampuanpimpinan dalam mengelola organisasi publik, merupakan salah satu faktor strategisyang menentukan keberhasilan organisasi. Dari penilaian narasumber indikator yangmenyebabkanketidak selarasan adalah kurangnya komitmen pimpinan dalam menjagakesinambungan proses perencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yangdihasilkan 105 (29,2%), indikator lainnya adalah kurangnya kemampuan pimpinandalam memberikan arahan dan dukungan kepada Tim Perencana sesuai RPJPD,RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan) lainnya 100 (27,7%).

Dukungan kepada aparatur perencana daerah sangat diperlukan dalam rangkamotivasi dan menjaga kesinambungan kebijakan ketika akan dioperasionalisasikankedalam program dan kegiatan, untuk itu diperlukan kemampuan dari pimpinan SKPDdan Pimpinan Daerah untuk berkomitmen terhadap proses perencanaan serta harusmampu memberikan arahan dan dukungan kepada tim perencanaan untuk menghasilkandokumen APBD yang baik dan selaras dengan tuntutan kinerja RPJMD.

5.2.5 Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

Tahap perencanaan dan penyusunan anggaran merupakan tahap yang strategisdalam siklus pengelolaan anggaran daerah. Pengaturan dalam proses ini terdapat dalamperaturan perundangan yang menjadi pedoman pemerintah daerah dalam melakukankegiatan perencanaan dan penyusunan APBD. Penilaian terhadap faktor ini meliputilima indikator, dua diantaranya merupakan indikator gabungan dari beberapa subindikator. Tabel 43 menjelaskan hasil penilaian responden terhadap faktor ini. Indikatorke 1, 2 dan 3 pada tabel tersebut merupakan indikator tunggal dengan bobot masing-masing 10%. Bobot ini juga sama dengan sub indikator dari indikator ke 4, namunkarena sub indikator ini bukan merupakan satu kesatuan proses maka nilai sub indikatortidak dijumlahkan menjadi nilai indikator ke 4.

Dari penilaian responden terlihat bahwa indikator ke 3 (Kesepakatan PPASdisusun berpedoman pada RKPD, kemudian ditetapkan setelah dibahas dengan DPRD)

Page 107: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

184

memperoleh nilai 42 (11,2%). Nilai yang sama didapat oleh sub indikator 4.c(Penganggaran berbasis kinerja, dimana alokasi anggaran didasarkan pada TargetPrestasi Kerja / Keluaran / Hasil Kegiatan / Program; Analisis Standar Biaya; StandarSatuan Harga; dan Standar Pelayanan Minimum) yaitu 42 (11,2%). Nilai keduaindikator tersebut menggambarkan bahwa keduanya dinilai oleh responden merupakanpenyebab ketidakselarasan paling dominan.

Tabel 43. Penilai Akhir Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Rata –rata Nilai1 Dalam pembahasan penyusunan APBD bersama DPRD, Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD) memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapatdalam RKPD

0,39 39

2 Nota Kesepakatan KUA disusun berpedoman pada RKPD, kemudianditetapkan setelah dibahas dengan DPRD, dan dicapai kesepakatan bersamatentang : asumsi dasar kondisi ekonomi makro daerah, kebijakan dan strategipendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan

0,33 33

3 Kesepakatan PPAS disusun berpedoman pada RKPD, kemudian ditetapkansetelah dibahas dengan DPRD, dan dicapai kesepakatan tentang: prioritaspembangunan daerah (program dan kegiatan andalan untuk mencapai visi,misi), plafon anggaran sementara berdasarkan Urusan dan SKPD, plafonanggaran sementara berdasarkan Program dan Kegiata

0,42 42

4 Dalam Penyusunan RKA, SKPD telah melakukan :a. Perencanaan anggaran dalam Kerangka pengeluaran Jangka menengah,

dimana anggaran di tahun rencana dilengkapi dengan perkiraan anggarantahun berikutnya sesuai Renstra SKPD

0,38 38

b. Penganggaran Terpadu, dimana belanja rutin (tidak langsung) danbelanja pembangunan (belanja langsung) tidak direncanakan terpisah,sesuai perencanaan pelaksanaan Tupoksi SKPD

0,39 39

c. Penganggaran berbasis kinerja, dimana alokasi anggaran didasarkanpada Target Prestasi Kerja / Keluaran / Hasil Kegiatan / Program; AnalisisStandar Biaya; Standar Satuan Harga; dan Standar Pelayanan Minimum

0,42 42

5 Dalam menyusun Raperda APBD, TAPD melakukan penelaahankesesuaian RKA-SKPD dengan:

1,42 142

a. Kebijakan Umum APBD 0,17 17b. Penetapan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 0,20 20c. Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya 0,19 19d. Dokumen perencanaan lainnya 0,20 20e. Capaian Kinerja 0,20 20f. Indikator Kinerja 0,20 20g. Analisis Standar Belanja 0,08 8h. Standar Satuan Harga 0,10 10i. Standar Pelayanan Minimum 0,08 8

Jumlah 3,75 375Sumber : Diolah dari hasil Wawancara,2010

Penilaian pada indikator ke 5 (Dalam menyusun Raperda APBD, TAPDmelakukan penelaahan kesesuaian RKA-SKPD) memperoleh jumlah nilai 142 (37,8%).Indikator ini merupakan penyebab ketidakselarasan paling besar dari faktorPerencanaan dan Penyusunan Anggaran. Nilai dari sub indikator tidak dapat diambilsecara terpisah karena merupakan satu kesatuan proses yang dilakukan oleh TAPD,sehingga nilai indikator mewakili keseluruhan proses. Besarnya nilai yang diperolehmemberikan gambaran permasalahan yang ada di TAPD ini cukup komplek, selainterkait dengan kemampuang personil anggotanya, peran TAPD menjadi lemah karena

Page 108: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

185

intervensi kepentingan dan politik. Pembenahan TAPD kedepan memerlukan komitmenyang kuat dari pimpinan untuk memberikan peran lebih besar, selain itu perlupeningkatan kemampuan personil TAPD secara berkelanjutan.

5.3 Perumusan Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan RPJMD

untuk Meningkatkan Pembangungan Sarana dan Prasarana di Kota

Bekasi.

5.3.1 Pemetaan Permasalahan

Berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber diperoleh gambaran bahwapermasalahan ketidakselarasan perencanaan APBD dengan RPJMD disebabkan olehbeberapa hal yang dapat dikelompokan sebagai berikut: (i) Faktor Sumber DayaManusia; (ii) Faktor Pimpinan; (iii) Faktor Sistem / Mekanisme.

5.3.1.1 Faktor Sumber Daya Manusia.

Faktor ini dapat dikelompokan dalam 2 bagian yaitu :

1) SDM sebagai tenaga perencana, narasumber menilai bahwa permasalahan

tenaga perencana yang ada di SKPD meliputi :

a. Rendahnya kemampuan dalam menyusun langkah-langkah pelaksanaan

rencana yang efisien dan efektif

b. Kurangnya komitmen dan kemampuan mampu menyusun instrumen

pelaksanaan pembangunan

c. Selain hal tersebut yang dipilih oleh responden, kemampuan dasar lain yang

perlu dimiliki oleh SDM perencana menjadi kendala dalam meningkatkan

kinerja perencanaan, yang meliputi kemampuan identifikasi dan analisis

masalah, merumuskan strategi dan komunikasi.

d. Terdapatnya perubahan personil pejabat perencana di SKPD yang sangat

dinamis hal ini mengganggu kinerja perencanaan di SKPD

Terhadap permasalahan ini direkomendasikan strategi pemecahan masalahnyaberupa: Diklat Aparatur Perencana dan penerapan Jabatan FungsionalPerencana

2) SDM sebagai Tim Perencana, Permasalahan yang dipilih oleh responden untuk

indikator ini adalah bahwa dalam menyusun Raperda APBD, TAPD kurang dalam

melakukan penelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan beberapa hal yang

meliputi: Kebijakan Umum APBD, Penetapan Prioritas Plafon Anggaran

Sementara, Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya, Dokumen

perencanaan lainnya, Capaian Kinerja, Indikator Kinerja, Analisis Standar

Belanja, Standar Satuan Harga, Standar Pelayanan Minimum

Page 109: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

186

Terhadap permasalahan ini direkomendasikan stategi yaitu: Peningkatan KinerjaTAPD Kota Bekasi

5.3.1.2 Faktor Pimpinan

Dari penilaian responden permasalahan faktor pimpinan disebabkan karenakurangnya kemampuan dan komitmen pimpinan SKPD maupun Pimpinan daerah yangmeliputi indikator:

a. Belum adanya dukungan dan komitmen yang kuat Pimpinan SKPD dan Pimpinan

Daerah

b. Kemampuan pimpinan dalam memberikan arahan dan dukungan kepada Tim

Perencana sesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan) lainnya

belum optimal

c. Pimpinan belum mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan proses

perencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan.

Terhadap permasalahan ini direkomendasikan 2 strategi yaitu: PenerapanRegulasi Insentif dan Disinsentif yang Obyektif dan Peningkatan Komunikasi danKomitmen pencapaian Sasaran RPJMD Kota Bekasi5.3.1.3 Faktor Sistem / Mekanisme

Dari penilaian responden, permasalahan dalam faktor sistem / mekanisme dapatdikelompokan dalam 2 bagian yaitu

1) Perencanaan, beberapa indikator yang dipilih responden sebagai penyebab

ketidakselarasan yang dapat dikelompokan dalam sisem / mekanisme perencanaan

adalah:

a. Sistem Kerja / Proses Birokrasi di SKPD belum mendukung proses

perencanaan yang kondusif;

b. Situasi budaya / kultur kinerja belum dapat mendorong terjadinya proses yang

menghasilkan produk perencanaan yang berkualitas;

c. Dalam Musrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders)

kurang dapat diselaraskan dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah;

d. Rancangan akhir rencana pembangunan, kurang disepakati semua SKPD;

e. Renstra dan RKPD belum menjadi produk hukum yang mengikat semua

pihak.

Terhadap permasalah ini direkomendasikan strategi yang meliputi: PeningkatanKualitas Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbang dan PeningkatanKinerja dengan menerapkan Standar Manajemen ISO dalam kegiatanPerencanaan

2) Penganggaran, indikator yang dipilih responden sebagai permasalahan pada

sistem / mekanisme penganggaran adalah: :

Page 110: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

187

a. Dalam penyusunan PPAS belum sepenuhnya berpedoman pada RKPD,

sehingga kesepakatan PPAS belum menjadi pedoman yang mengikat dengan

DPRD.

b. Dalam proses penganggaran kurang berbasis kinerja,sehingga alokasi

belanja untuk kegiatan dan program dalam APBD belum didasarkan pada

Target Prestasi Kerja / Keluaran / Hasil Kegiatan / Program; Analisis Standar

Biaya; Standar Satuan Harga; dan Standar Pelayanan Minimum

Terhadap permasalahan ini rekomendasi strategi yang disampaikan adalahPenyempurnaan Rancangan Program yang ada dalam APBD maupunRPJMD

5.3.2 Pemilihan Strategi Prioritas

5.3.2.1 Perhitungan Bobot KriteriaKriteria yang telah ditetapkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap strategi

penyelarasan APBD dengan RPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana danprasarana Kota Bekasi adalah :Kriteria – 1 : Sistem / Mekanisme:Kriteria – 2 : PimpinanKriteria – 3 : Sumber Daya ManusiaSedangkan Alternatif Strategi sesuai pemetaan dari hasil wawancara terdiri dari :

Alternatif -1 Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbang

Alternatif - 2 Peningkatan Kinerja dengan menerapkan Standar Manajemen ISOdalam kegiatan Perencanaan

Alternatif - 3 Penyempurnaan Rancangan Program

Alternatif – 4 Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif yang Obyektif

Alternatif – 5 Peningkatan Komunikasi dan Komitmen pencapaian Sasaran

Alternatif – 6 Diklat Aparatur Perencana dan penerapan Jafung Perencana

Alternatif – 7 Peningkatan Kinerja TAPD Kota BekasiBerikut adalah hasil akhir penilaian bobot kriteria melalui metode AHP dan diolah

dengan software expert choice adalah sebagai berikut:

Tabel 44. Rata-Rata Geometrik dan Bobot Kriteria

Rerata Geometris

Goal S/M Pim SDM Bobot

S/M 1 3,639 2,775 0,610

Pim 0,275 1 0,695 0,163

SDM 0,360 1,440 1 0,227

Hasil bobot penilaian kriteria, menunjukan kriteria Sistem / Mekanismemendapat bobot paling tinggi (0,61) hal ini menjelaskan bahwa kriteria inimemberikan pengaruh paling besar dan penting terhadap penilaian strategi. Hal inidisebabkan karena proses perencanaan dan penganggaran dalam keuangan publik tidakterlepas dari sistem birokrasi dan mekanisme serta prosedure yang telah diatur dalamperaturan perundangan. Dari data wawancara faktor penyebab ketidak selarasan,

Page 111: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

188

terlihah bahwa faktor yang meliputi : teknologi; sistem kerja, fasilitas kerja atau; prosesorganisasi dan kultur kinerja dalam organisasi; kondisi kontekstual (situasional),struktur organisasi baik struktural maupun fungsional merupakan bagian dari kelompokkriteria ini yang paling banyak dipilih oleh responden.

Hal lain yang menunjukan bahwa kriteria ini menjadi penting yaitu bahwa daridata wawancara beberapa hal yang menjadi penyebab ketidak selarasan adalah : prosespartisipasi masyarakat yang terhambat; Dokumen perencanaan yang sudah ditetapkankurang dipedomani; perputaran atau mutasi pejabat di pemerintah daerah seringklaimeyebabkan terputusnya komunikasi perencanaan; desain program yang tidakberorientasi kinerja juga menjadi penyebab terjadinya ketidak selarasan dengankegiatan, dimana kesemuanya itu termasuk dalam mekanisme perencanaan penyusunanAPBD.

Penilaian Kriteria Sumber Daya Manusia (0,227) dan Kriteria Pimpinan(0,163), walaupun secara fungsi peran strategis namun dalam proses pengelolaankeuangan daerah pengaturan perundangan menjadi sangat penting karena terkait denganakuntabilitas atau pertanggungjawaban, dimana peraturan perundangan tersebutdituangkan dalam sistem / mekanisme pengelolaan keuangan mulai dari perencanaansampai evaluasi dan pelaporan.

Kriteria Sumber Daya Manusia, sebagai tenaga perencana pembangunanmerupakan salah satu kunci keberhasilan proses perencanaan. Kontribusi tenagaperencana baik sebagai pejabat perencana dalam sebuah SKPD maupun kelompokperencana sebagai Tim, menempati posisi strategis dalam menghasilkan produkperencanaan yang baik.

Tenaga Perencana sebagai personal harus mempunyai kompetensi yang memadaiyang meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri,motivasi dan komitmen. Kemampuan yang dibutuhkan tenaga perencana antara lainmeliputi kemampuan dalam hal : Identifikasi dan analisis permasalahan; perumusanasumsi, tujuan dan sasaran; memformulasi faktor penghambat dan pendukung dalampencapaian tujuan dan sasaran; penyusunan kriteria pemilihan alternatif; penyusunanlangkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif; Komunikasi dannegosiasi; serta Penyusunan instrumen pelaksanaan pembangunan.

Tenaga perencana dalam sebuah tim, baik di SKPD maupun di tingkat kota, harusmemiliki kompetensi yang didukung oleh hal sebagai berikut: kualitas dukungan dansemangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesamaanggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

Kriteria Pimpinan, dalam pengertian pimpinan SKPD maupun pimpinan daerahmemegang peranan penting sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas sebuahperencanaan. Dalam kultur / budaya organisasi publik di Indonesia, arahan dankebijakan pimpinan memberi pengaruh besar terhadap substansi dan proses sebuahperencanaan pembangunan.

Pengaruh seorang pemimpin dalam proses perencanaan publik, dipengaruhi olehkemampuan dan kualitas dia dalam hal: kualitas dalam memberikan dorongan,semangat, arahan dan dukungan yang diberikan kepada tenaga perencana danperencana. ; pimpinan juga harus mampu mengkoordinasikan berbagai sumber dayapendukung perencanaan dan mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambunganproses perencanaan.5.3.2.4 Perhitungan Bobot Alternatif Strategi

Page 112: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

189

Tahap pertama menjelaskan hasil perhitungan Bobot Alternatif Strategi terhadapmasing-masing kriteria tersebut diatas. Pada tahap kedua dijelaskan hasil akhirperhitungan bobot alternatif strategi terhadap tujuan yaitu Penyelarasan APBD denganRPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Kota Bekasi.Perhitungan bobot alternatif strategi ini diolah melalui software expert choice.

1) Bobot Alternatif Strategi terhadap Kriteria Sistem / Mekanisme.

Tabel 45. Perhitungan Bobot Akhir / Gabungan Alternatif Strategi terhadapKriteria Sistem / Mekanisme

Tabel 46. Urutan Prioritas Alternatif Strategi Berdasarkan kriteria Sistem /Mekanisme

No Strategi Nilai Prioritas

1 Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbang 0,139 3

2 Peningkatan Kinerja dengan menerapkan Standar Manajemen ISOdalam kegiatan Perencanaan

0,247 2

3 Penyempurnaan Rancangan Program 0,071 5

4 Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif yang Obyektif 0,071 6

5 Peningkatan Komunikasi dan Komitmen pencapaian Sasaran 0,129 4

6 Diklat Aparatur Perencana dan penerapan Jafung Perencana 0,070 7

7 Peningkatan Kinerja TAPD Kota Bekasi 0,274 1

Sumber : Diolah dari data AHP, 2010

Dari Tabel 45 dan 46, bobot alternatif strategi Peningkatan Kinerja TAPD(0,274) hal ini dapat diartikan bahwa strategi ini sangat penting untuk melakukanpenyelarasan APBD dengan RPJMD Kota Bekasi dari sudut pandang Sistem /Mekanisme. Pelaksanaan sistem birokrasi dan mekanisme serta prosedure yangtelah diatur dalam peraturan perundangan tentang pengelolaan keuangan daerahkeberhasilannya bertumpu pada kemampuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah(TAPD) dalam menjalankan proses penyusunan APBD.Prioritas kedua adalah penataan proses perencanaan di setiap SKPD melaluistrategi Peningkatan Kinerja dengan menerapkan Standar Manajemen ISOdalam kegiatan Perencanaan (0,247). Saat ini kegiatan yang ada di setiap unitperencanaan SKPD belum memiliki standar mutu, sehingga dokumenperencanaan yang dihasilkan setiap SKPD belum memenuhi ketentuanperencanaan berbasis kinerja.Posisi prioritas ke 3 dan ke 4 menunjukan bahwa dalam proses birokrasidiperlukan dukungan partisipasi masyarakat dan komitmen pimpinan. Demikian

All Informan (Rerata Geometris)Aplikasi Expert

ChoiceGoal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,44 2,61 2,34 1,07 1,88 0,47 0,139 0,085Alt-2 2,26 1 3,30 3,44 2,54 2,34 0,89 0,247 0,151Alt-3 0,38 0,30 1 0,69 0,43 1,51 0,37 0,071 0,043Alt-4 0,43 0,29 1,44 1 0,43 1,07 0,28 0,071 0,043Alt-5 0,94 0,39 2,30 2,35 1 2,21 0,30 0,129 0,078Alt-6 0,53 0,43 0,66 0,94 0,45 1 0,28 0,070 0,042Alt-7 2,15 1,12 2,70 3,58 3,33 3,52 1 0,274 0,167

Page 113: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

190

juga untuk strategi pada posisi 5, 6 dan 7 walaupun bobotnya kecil namunstrategi-strategi tersebut harus terintegrasi dalam kesatuan sistem birokrasi danmekanisme perencanaan dan penyusunan APBD Kota Bekasi.

2) Bobot Alternatif Strategi terhadap Kriteria Pimpinan

Dari penilaian terhadap kriteria pimpinan (tabel 49 dan 50), dapat terlihat bahwaalternatif strategi Peningkatan Kinerja TAPD (0,257) dan PeningkatanKinerja dengan menerapkan Standar Manajemen ISO dalam kegiatanPerencanaan (0,250) menempati prioritas 1 dan 2. Alternatif strategi tersebutberperan penting dalam penyelarasan APBD dengan RPJMD Kota Bekasi.Keputusan kebijakan publik yang diambil pimpinan sangat dipengaruhibagaimana kualitas kinerja TAPD dalam merumuskan kebijakan dan bagaimanakualitas dokumen perencanaan yang menjadi dasar kebijakan publik yang diambil.

Tabel 47. Perhitungan Bobot Akhir / Gabungan Alternatif Strategi terhadapKriteria Pimpinan

Rerata All InformanAplikasi Expert

ChoiceGoal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,46 3,08 2,37 1,37 2,46 0,40 0,153 0,025Alt-2 2,17 1 3,13 3,05 2,27 3,44 1,07 0,250 0,041Alt-3 0,32 0,32 1 0,46 0,45 0,69 0,28 0,056 0,009Alt-4 0,42 0,33 2,18 1 0,54 1,46 0,32 0,085 0,014Alt-5 0,73 0,44 2,23 1,85 1 2,75 0,44 0,131 0,021Alt-6 0,41 0,29 1,44 0,68 0,36 1 0,39 0,069 0,011Alt-7 2,49 0,94 3,52 3,14 2,28 2,55 1 0,257 0,042

Tabel 48. Urutan Prioritas Alternatif Strategi berdasarkan Kriteria Pimpinan

No Strategi Nilai Prioritas

1 Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat dalamMusrenbang

0,153 3

2 Peningkatan Kinerja dengan menerapkan StandarManajemen ISO dalam kegiatan Perencanaan

0,250 2

3 Penyempurnaan Rancangan Program 0,056 7

4 Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif yangObyektif

0,085 5

5 Peningkatan Komunikasi dan Komitmenpencapaian Sasaran

0,131 4

6 Diklat Aparatur Perencana dan penerapan JafungPerencana

0,069 6

7 Peningkatan Kinerja TAPD Kota Bekasi 0,257 1Sumber : Diolah dari data AHP, 2010

Page 114: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

191

Narasumber memberikan nilai bobot untuk strategi peningkatan kualitaspartisipasi masyarakat dalam musrenbang (0,153) pada posisi priopritas 3 halini sesuai dengan kondisi pelaksanaan musrenbang saat ini yang lebihmenekankan pada aspek formalitas dan ceremonial, sehingga kualitas partisipasimasyarakat sering terabaikan menjadikan kebijakan publik yang diambil pimpinankurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini pula yang seringmenyebabkan penyaluran aspirasi masyarakat tidak melalui mekanismemusrenbang tetapi melalui aspirasi DPRD.Peningkatan komunikasi dan komitmen pimpinan daerah dan SKPD dalampencapaian sasaran RPJMD menjadi prioritas ke 4, hal ini penting untukdilakukan secara periodik agar keberlanjutan program dapat dijaga konsistensinyasehingga pencapaian sasaran dapat lebih effesien. Strategi yang lainnyadiperlukan untuk mendukung penyelarasan APBD dengan RPJMD Kota Bekasidalam meningkatkan pembangunan prasarana kota Bekasi.

3) Bobot Alternatif Strategi terhadap Kriteria Sumber Daya Manusia

Dari penilaian terhadap kriteria SDM (Tabel 51 dan 52), dapat terlihat bahwaalternatif strategi Peningkatan Kinerja TAPD (0,71) dan Peningkatan Kinerjadengan menerapkan Standar Manajemen ISO dalam kegiatan Perencanaan(0,245) kembali menempati prioritas 1 dan 2, sama seperti penilaian terhadapkriteria sistem/mekasime dan kriteria pimpinan, seluruh responden menilai keduaalternatif strategi tersebut berperan penting dalam penyelarasan APBD denganRPJMD Kota Bekasi. Alternatif strategi tersebut secara langsung berkaitandengan aparatur Pemda yang bertugas sebagai perencana di SKPD maupunsebagai tim dalam TAPD, dimana kondisinya saat ini memerlukan peningkatankinerja dalam proses penyusunan APBD Kota Bekasi.

Tabel 49. Perhitungan Bobot akhir Alternatif startegi terhadap kriteria SDM

All Informan (Rerata Geometris)Aplikasi Expert

ChoiceGoal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,51 2,64 2,25 2,07 0,60 0,36 0,127 0,029Alt-2 1,94 1 3,89 3,89 2,70 2,04 0,89 0,245 0,055Alt-3 0,38 0,26 1 0,58 0,55 0,37 0,28 0,054 0,012Alt-4 0,45 0,26 1,72 1 0,95 0,47 0,31 0,072 0,016Alt-5 0,48 0,37 1,81 1,05 1 0,34 0,29 0,075 0,017Alt-6 1,65 0,49 2,67 2,15 2,93 1 0,45 0,158 0,036Alt-7 2,81 1,12 3,52 3,27 3,40 2,23 1 0,271 0,061

Tabel 50. Urutan Prioritas Alternatis Strategi Berdasarkan kriteria SumberDaya manusia (SDM)

No Strategi Nilai Prioritas

1 Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat dalamMusrenbang

0,127 4

2 Peningkatan Kinerja dengan menerapkan StandarManajemen ISO dalam kegiatan Perencanaan

0,245 2

3 Penyempurnaan Rancangan Program 0,054 7

4 Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif yangObyektif

0,072 6

Page 115: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

192

5 Peningkatan Komunikasi dan Komitmenpencapaian Sasaran

0,075 5

6 Diklat Aparatur Perencana dan penerapan JafungPerencana

0,158 3

7 Peningkatan Kinerja TAPD Kota Bekasi 0,271 1Sumber : Diolah dari data AHP, 2010

Nilai bobot untuk strategi Diklat Aparatur Perencana dan penerapan JafungPerencana (0,158) menjadi prioritas 3 yang dipilih narasumber, hal ini terkaitdengan permasalahan saat ini dimana kemampuan aparat perencana kurangmemadai dan adanya perubahan personil yang sangat dinamis menyebabkanperlunya ada formasi jabatan fungsional perencana untuk menjaga konsistensiproses perencanaan sehingga diharapkan terjadi keselarasan APBD denganRPJMD.Peningkatan kualitas partisipasi masyarakat dalam musrenbang (0,127)menunjukan bahwa kemampuan SDM dalam menyelenggarakan prosesmusrenbang menjadi penting agar kalitas partisipasi masyarakat dapat tercapai.Alternatif strategi lainnya memberikan gambaran bahwa dari aspek kriteria SDM,strategi penyelarasan APBD dengan RPJMD harus difokuskan pada peningkatankemampuan aparatur dan pimpinan daerah maupun pimpinan SKPD.

4) Bobot Alternatif Strategi terhadap Tujuan

Hasil pengolahan data untuk perhitungan bobot alternatif strategi terhadap tujuanyang diolah melalui aplikasi Expert Choice, diperoleh nilai bobot akhir alternatiftujuan seperti gambar berikut :

Strategi Penyelarasan Penyusunan APBDdengan RPJMD

Sistem /mekanisme

PimpinanSumber DayaManusia

0,6100,227 0,163

PeningkatanPartisipasi

dalamMusrenbang

PeningkatanKinerja

dengan ISOPerencanaan

Penyempurnaan

RancanganProgram

Komunikasidan

KomitmenPencapaian

Sasaran

PenerapanRegulasi

Insentif danDisinsentif

Diklat Aparaturdan JabatanfungsionalPerencana

PeningkatanKinerja TAPD

0.138 0.065 0.117 0.074 0.089 0.2710.247

Page 116: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

193

Gambar 22. Hirarki Bobot Akhir Strategi Penyelarasan APBD dengan RPJMDuntuk Meningkatkan Pembangunan Sarana dan Prasarana KotaBekasi

Hasil akhir penilaian AHP menunjukan bahwa strategi Peningkatan Kinerja TAPD(0,271) merupakan prioritas pertama dalam mencapai tujuan penyelarasan APBDdengan RPJMD. Strategi ini ditujukan dalam rangka penyelesaian faktor penyebabketidak selarasan yang sudah diidentifikasi sebelumnya yaitu Faktor Perencanaan danPenyusunan Anggaran (374) yang ternyata diakibatkan karena proses yang melibatkanTAPD dalam hal sebagai berikut :

a. Kesepakatan Pemda dan DPRD tentang PPAS belum berpedoman pada

RKPD (42);

b. Proses penganggaran berbasis kinerja belum berhasil, dimana alokasi

anggaran didasarkan pada Target Prestasi Kerja / Keluaran / Hasil Kegiatan

/ Program; Analisis Standar Biaya; Standar Satuan Harga; dan Standar

Pelayanan Minimum (42);

c. Dalam proses penyusunan Raperda APBD, TAPD belum mampu

melakukan penelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan berbagai dokumen

perencanaan yang harus dipedoman (141).

Strategi Peningkatan Kinerja dengan ISO Perencanaan (0,247) merupakansolusi atas penyebab ketidak selarasan dari Faktor Teknologi dan Sistem dalamPelaksanaan Pekerjaan Perencanaan (389,6), diharapkan dengan strategi ini dapatmenyelesaikan masalah : Kultur yang mendukung kinerja tinggi belum tercipta(66); Sistem Kerja / Proses Birokrasi pada SKPD belum jelas (57); Rancanganakhir rencana pembangunan belum disepakati oleh semua SKPD (32,8);Peraturan Walikota tentang Renstra dan RKPD belum menjadi pedoman yangmengikat semua pihak (35,2).Nilai akhir strategi Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang (0,138)merupakan prioritas 3 dalam rangka menyelesaikan masalah Kurangnyapenyelarasan partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders) dengan rancanganRencana Pembangunan Daerah yang dilakukan dalam Musrenbang (35,2).Kegiatan musrenbang ini sangat penting dalam rangka pelaksanaan fungsianggaran publik sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (Public Sphere),dalam arti bahwa proses penyusunan anggaran harus melibatkan seluas mungkinmasyarakat melalui proses penjaringan aspirasi masyarakat sebagai dasarperumusan arah dan kebijakan umum anggaran.Strategi Komunikasi dan Komitmen Pencapaian Sasaran (0,117) merupakaprioritas ke 4 yang ditujukan sebagai solusi atas penyebab ketidak selarasan padaFaktor Pimpinan dalam mendorong percepatan pencapaian Sasaran / Tujuan.

Page 117: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

194

Dari hasil wawancara faktor pimpinan daerah ternyata belum mampu memberikanarahan dan dukungan kepada Tim Perencana sesuai RPJPD, RPJMD, danDokumen Perencanaan (turunan) lainnya (100); Kurangnya komitmen dalammenjaga kesinambungan proses perencanaan dan mentaati setiap keputusanbersama yang dihasilkan (105). Sedangkan permasalahan pimpinan SKPD yaitukurang mendukung dan komitmen kepada aparat perencana yang ada di unitkerjanya (205).Strategi Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatan fungsional Perencana(0,089) merupakan prioritas ke 5 dalam rangka meningkatkan Faktor SumberdayaManusia (Tenaga Perencana) di SKPD, hal ini sesuai dengan hasil wawancaraternyata SDM Aparat Perencana di Kota Bekasi Belum mampu menyusunlangkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif (56); danKurangnya komitmen dan belum mampu menyusun instrumen pelaksanaanpembangunan : dasar peraturan perundang-undangan, kerangka kelembagaan,penyusunan pedoman, anggaran, sumberdaya manusia, dan pengembangan forumpartisipasi masyarakat, dan mekanisme complain resolution (57,5).Strategi Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif (0,074) merupakanprioritas 6 yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan karena dinamisnyaperubahan personil / pejabat perencana di SKPD yang mengakibatkanterganggunya kinerja perencanaan SKPD (112,5). Sedangkan strategiPenyempurnaan Rancangan Program (0,065) dimaksudkan untuk memperbaikirancangan program baik yang ada di RPJMD Kota Bekasi 2008-2013 maupunprogram pada APBD 2010 – 2013 sesuai hasil penilaian tujuan, program dankegiatan pada tahap Gap Analisis.

BAB VIRANCANGAN PROGRAM

PENYELARASAN APBD DENGAN RPJMD

6.1 Program Peningkatan Kinerja TAPD

6.1.1 Latar Belakang Program

Lemahnya kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menjadi salah satupenyebab utama terjadinya ketidakselarasan APBD dengan RPJMD (37%).Permasalahan yang ada di TAPD ini cukup komplek, selain terkait dengankemampuang personil anggotanya, peran TAPD menjadi lemah karena intervensikepentingan dan politik. Program peningkatan kinerja TAPD memerlukan komitmenkuat dari pimpinan untuk memberikan peran profesional, selain itu perlu peningkatankemampuan personil TAPD secara berkelanjutan.

Berdasarkan hasil penilaian bobot strategi Peningkatan Kinerja TAPD terhadapkriteria Sistem/Mekanisme, Kriteria Pimpinan dan Kriteria Sumber Daya Manusia,strategi ini menjadi prioritas pertama yang direkomendasikan narasumber. Demikianjuga dari hasil akhir perhitungan bobot strategi ini terhadap tujuan (Penyelarasan APBD

Page 118: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

195

dengan RPJMD untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana Kota Bekasi)strategi ini menjadi prioritas pertama (27,1%) untuk dilakukan oleh Pemerintah KotaBekasi.

Pelaksanaan mekanisme penganggaran sebagaimana telah diatur dalam peraturanperundangan tentang pengelolaan keuangan daerah keberhasilannya bertumpu padakemampuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dalam menjalankan tupoksinya.Kualitas kinerja TAPD dalam merumuskan kebijakan anggaran tahunan dan menyusundokumen perencanaan anggaran yang menjadi dasar kebijakan publik PemerintahDaerah. Penataan dan peningkatan kinerja TAPD sangat penting untuk menghasilkandokumen anggaran yang akuntabel.

6.1.2 Tujuan Program

Tujuan Program dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan TAPD dalam melakukan penelaahan kesesuaian

RKA-SKPD dengan beberapa hal yang meliputi: Kebijakan Umum APBD,

Prioritas Plafon Anggaran Sementara, Prakiraan maju yang telah disetujui tahun

sebelumnya, Dokumen perencanaan lainnya, Capaian Kinerja, Indikator Kinerja,

Analisis Standar Belanja, Standar Satuan Harga, Standar Pelayanan Minimum.

b) Meningkatkan peran TAPD dalam hal: Membuat kesepakatan Pemda dan DPRD

tentang PPAS agar selalu berpedoman pada RKPD; mendorong SKPD dan

menjamin agar melaksanakan proses penganggaran berbasis kinerja.

c) Mewujudkan konsisten perencanaan dan penganggaran sehingga indikator

sasaran RPJMD dapat dicapai secara berkelanjutan.

6.1.3 Indikator Utama Program

Keberhasilan program ini ditunjukan melalui indikator sebagai berikut:

a) Jumlah program dan kegiatan yang diteliti dan disiapkan TAPD yang sesuai

indikator RPJMD

b) Jumlah Anggaran dengan proporsi sesuai kebutuhan prioritas perencanaan

c) Rencana Kerja Pembangunan Daerah disepakati jadi pedoman Plafond

Penggunaan Anggaran Sementara (PPAS), baik oleh DPRD maupun Pemerintah

Kota Bekasi.

d) Deviasi pencapaian indikator sasaran antara RPJMD dengan realisasi target pada

APBD Kota Bekasi.

6.1.4 Kegiatan-kegiatan

1) Revitalisasi Kelembagaan TAPD

(a) Latar Belakang, Lemahnya peran TAPD dalam proses perencanaan dan

penganggaran pembangunan; keterlibatan anggota tim sebatas formalitas

Page 119: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

196

sehingga tidak ada kajian mendalam yang dihasilkan TAPD terhadap

program yang diusulkan SKPD; kurang jelasnya aturan kerja dalam internal

TAPD.

(b) Tujuan, Meningkatkan peran TAPD dalam proses perencanaan dan

penyusunan APBD; terwujudnya konsistensi perencanaan pembangunan

dengan penganggaran; dan keterlibatan aktif anggota TAPD dalam

pengkajian setiap program SKPD;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 51).

Tabel 51. Mekanisme Kegiatan Revitalisasi Kelembagaan TAPD

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Review Tanggungjawab danKewenganan(Tupoksi)

Data TupoksiSKPDUU, PP,Kepmen

FGD Hasil review,Naskahakademis

Agustus 2010

2 Penyusunan TataLaksana /Mekanisme Kerja

UU, PP,Kepmen

FGD Perwaltentang TAPD

Sept – Okt 2010

3 Penyusunan UraianTugas

Data SDM FGD JuknisTatalaksanaTAPD

Sept – Okt 2010

Penanggung jawab kegiatan Bagian Organisasi Setda Kota Bekasi

Kel. SasaranTAPD (Bappeda, DPPKAD, Ekbang, Hukum,SKPD)

Anggaran Rp. 100.000.000

2) Penyediaan sarana prasarana Kesekretariatan TAPD

(a) Latar Belakang, Pelaksanaan tugas keseharian TAPD kurang efisien karena

menyatu dengan tugas rutin anggota Tim pada SKPD tempatnya dinas;

kurangnya fasilitas pendukung tugas TAPD dalam melakukan pembahasan,

penelitian lapangan, rapat koordinasi dengan SKPD; psikologi dan situasi

kerja kurang mendukung motivasi dan semangat kerja anggota Tim;

(b) Tujuan, Meningkatkan kelancaran proses kerja TAPD; meningkatkan

semangat kerja;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

Page 120: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

197

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 52).

Tabel 52. Mekanisme Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana KesekretariatanTAPD

NoUraian

Kegiatan

IndikatorJadwal

Input Proses Output1 Ruang

kesekertariatan,Ruang Rapat

DataKebutuhansarana danprasaranakerja

Rehab ruang;Pengadaan barang;Penataan ruang.

Ruangkesekretariat-an

Okt-Nov 2010

2 SaranaPendukung :Jaringan IT,Komputer /Notebook, LCDProjector

Alur Kerja,Tahapanproses,kebutuhandokumen

Analisis kebutuhan;pengadaan barang;instalasi

saranapendukungkerja

Okt-Nov 2010

Penanggung jawab kegiatan Bagian Umum Setda Kota Bekasi

Kel. SasaranTim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) (Bappeda,DPPKAD, Ekbang, Hukum, SKPD)

Anggaran Rp. 500.000.000

3) Outbond TAPD

(a) Latar Belakang, peningkatan kinerja sebuah tim harus dibangun berdasarkan

keeratan tim, Kepemimpinan, Kekompakan, Struktur Tim, Peran Tim dan

Norma. Hal ini dapat terbentuk melalui pelatihan manajemen dengan pola

pembelajaran diluar kelas (outbond);

(b) Tujuan, Pembentukan Tim yang solid, kompak, kerjasama tinggi,

berkomitmen, motivasi;

(c) Lokasi : Sukabumi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 53).

Tabel 53. Mekanisme Kegiatan Outbond TAPD

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Pelatihanketerampilankomunikasi

Data Anggota;Materipelatihan

Pelatihan KompetensiTIM

September2010

2 Pelatihan kerjasamatim, kekompakan,membangun visi misitim

Materipelatihan; dataanggota

Pelatihan KompetensiTIM

September2010

Penanggung jawab kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi

Kel. SasaranTim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD)(Bappeda, DPPKAD, Ekbang, Hukum, SKPD)

Anggaran Rp. 250.000.000

Page 121: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

198

4) Diklat Kompetensi TAPD

(a) Latar Belakang, Unsur penting pelaksanaan tanggung jawab pemerintah

daerah adalah menyediakan tenaga perencana pembangunan yang

berkompeten, sehingga Kualitas Keluaran Instansi Pemerintah daerah dapat

dipertanggungjawabkan. Kompetensi (meliputi pengetahuan, keahlian dan

sikap) seorang perencana berbeda sesuai dengan tanggungjawab setiap

perencana dalam hal : analisis wilayah daerah, administrasi publik,

perencanaan spasial, dan konsep dan teknik perencanaan;

(b) Tujuan, Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan motivasi setiap

anggota TAPD; Meningkatkan kemampuan personil TAPD yang diperlukan

oleh perencana pembangunan meliputi: Identifikasi dan analisis

permasalahan, perumusan program; Komunikasi dan negosiasi;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 54).

Tabel 54. Mekanisme Kegiatan Diklat Kompetensi TAPD

NoUraian

Kegiatan

IndikatorJadwal

Input Proses Output1 Pelatihan

perencanaanstrategis

Data Anggota;Materi Diklat;Pengajar

Kegiatan Belajar,Diskusi,Tugas

KompetensiAnggota

Desember2010

2 PelatihanAkutansiKeuanganDaerah

Rencana keb.kompetensi;Lembaga pelatihan

Kegiatan Belajar,Diskusi,Tugas

KompetensiAnggota

Mei 2011

3 PelatihanKomunikasi /Presentasi

Rencana keb.kompetensi;Lembaga pelatihan /PT

Kegiatan Belajar,Diskusi,Tugas

KompetensiAnggota

Juni 2011

Penanggung jawab kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi

Kel. SasaranTim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) (Bappeda,DPPKAD, Ekbang, Hukum, SKPD)

Anggaran Rp. 450.000.000

5) Penyusunan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Perencanaan danPenganggaran(a) Latar Belakang, Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja sebuah

organisasi adalah tersedianya sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur

yang diberikan organisasi, sehingga mendorong proses terwujudnya kultur

Page 122: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

199

kinerja yang mendukung pencapaian tujuan. Luasnya lingkup kewenangan

pemerintah daerah dengan berbagai sektor pembangunan yang menjadi

tanggung jawab dari APBD, memerlukan sebuah Sistem Informasi

Manajemen (SIM) untuk membantu proses kerja TAPD dalam menyusun

perencanaan dan penganggaran;

(b) Tujuan, Tersedianya sistem pengelolaan informasi dan data yang diperlukan

dalam proses perencanaan dan penyusunan APBD Kota Bekasi; Menjamin

pengambilan keputusan kebijakan publik yang didasari informasi tepat;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 55).

Tabel 55. Mekanisme Kegiatan Penyusunan Sistem Informasi Manajemen (SIM)Perencanaan dan Penganggaran

NoUraian

Kegiatan

IndikatorJadwal

Input Proses Output1 Persiapan,

Pelelangan,Pelaksanaan

TA, Dana,TOR

Pihak ketiga SIM Perencanaandan PenganggaranDaerah

Juni –September2011

Penanggung jawab kegiatan Bagian Telematika Setda Kota BekasiKel. Sasaran Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD)Anggaran Rp. 350.000.000

6) Operasional TAPD

(a) Latar Belakang, Pelaksanaan tugas memerlukan dukungan biaya operasional;

setiap usulan kegiatan diperlukan cek lapangan;

(b) Tujuan, terselenggaranya operasional TAPD (Rapat, Honor, Kunjungan

Lapangan, ATK, dll)

(c) Lokasi : Bekasi dan Luar Bekasi

(d) Mekanisme, penyelenggaraan dan pembiayaan menerapkan tata aturan

anggaran untuk TAPD.

6.2 Program Peningkatan Kinerja dengan ISO Perencanaan

6.2.1 Latar Belakang Program

Berdasarkan hasil penilaian narasumber bahwa penyebab ketidakselarasan APBDdengan RPJMD disebabkan beberpa indikator dalam sisem / mekanisme perencanaanyang meliputi : a) Sistem Kerja / Proses Birokrasi di SKPD belum mendukung prosesperencanaan yang kondusif, b) Situasi budaya / kultur kinerja belum dapat mendorong

Page 123: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

200

terjadinya proses yang menghasilkan produk perencanaan yang berkualitas, c) DalamMusrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders) kurang dapatdiselaraskan dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah, d) Rancangan akhirrencana pembangunan, kurang disepakati semua SKPD, e) Renstra dan RKPD belummenjadi produk hukum yang mengikat semua pihak.

Proses perencanaan dan penganggaran dalam keuangan publik tidak terlepas darisistem birokrasi dan mekanisme serta prosedure yang telah diatur dalam peraturanperundangan. Dari data wawancara faktor penyebab ketidak selarasan, terlihah bahwafaktor yang meliputi : teknologi; sistem kerja, fasilitas kerja atau; proses organisasi dankultur kinerja dalam organisasi; kondisi kontekstual (situasional), struktur organisasibaik struktural maupun fungsional merupakan bagian dari kelompok kriteria ini yangpaling banyak dipilih oleh responden

Saat ini kegiatan yang ada di setiap unit perencanaan SKPD belum memiliki standarmutu, sehingga dokumen perencanaan yang dihasilkan setiap SKPD belum memenuhiketentuan perencanaan berbasis kinerja. Strategi Peningkatan Kinerja Perencanaandengan menerapkan Standar Manajemen ISO dalam kegiatan Perencanaanmendapat nilai 24,7% yang direkomendasikan oleh narasumber sebagai prioritas ke 2dalam Penyelarasan APBD dengan RPJMD untuk meningkatkan pembangunan saranadan prasarana Kota Bekasi.

6.2.2 Tujuan Program

Program penerapan Manajemen Mutu dalam kegiatan perencanaan, bertujuanuntuk:

a) Meningkatkan kualitas produk perencanaan melalui penerapan dan perbaikan

berkesinambungan sistem kerja serta pencegahan ketidaksesuaian /

penyimpangan, sehingga dokumen perencanaan disepakati dan dipedomani oleh

semua pihak;

b) Membuat sistem kerja perencanaan dengan standar kerja yang terdokumentasi,

prosedur jelas, efisien dan meningkatnya semangat karyawan;

c) Meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan dan Termonitornya

kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja.

6.2.3 Indikator Utama Program

Keberhasilan program dilihat berdasarkan indikator sebagai berikut:

a) Jumlah produk dokumen perencanaan yang tepat waktu, tepat sasaran

b) Jumlah waktu dalam proses setiap tahap perencanaan

c) Jumlah sumberdaya yang digunakan sesuai standar

6.2.4 Kegiatan - kegiatan

1) Penetapan Kebijakan Mutu (ISO Manajemen Perencanaan)

(a) Latar Belakang, Belum adanya dokumen standar sebagai pedoman produk

perencanaan;.

Page 124: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

201

(b) Tujuan, meningkatkan standar kerja dan biaya perencanaan; menjamin mutu

dan pertanggungjawaban hasil perencanaan; ketepatan waktu dan proses

verifikasi;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 56).

Tabel 56. Mekanisme Kegiatan Penetapan Kebijakan Mutu (ISO ManajemenPerencanaan)

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Standar dokumenperencanaan usulan /proposal (tingkat unitkerja, kecamatan, kota)

Tenaga ahli;KebutuhanJenisDokumen;Alur Kerja;TupoksiSKPD

Analisis TenagaAhli; Diskusi /Pembahasan;Laporan

DokumenStandarproposal

Maret - Mei2011

2 Standar dokumenPerencanaan Teknis / DED

DokumenStandar DED

3 Standar dokumen kajianEvaluasi Kebijakan,Peraturan (tingkat unitkerja, kecamatan, kota)

DokumenStandar kajianevaluasikebijakan, dll

4 Standar dokumenpengembangan pedoman,standar, sistem baru,model

DokumenStandar

5 Standar waktu, prosedur,dokumentasi dan verifi-kasi setiap level proses

Standar waktu.

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, Bagian Hukum Setda Kota Bekasi

Kel. SasaranUnit Perencana SKPD; Kelurahan; Kecamatan;Bappeda

Anggaran Rp. 400.000.000

2) Perumusan dan Penetapan Struktur Organisasi Unit Perencanaan SKPD

(a) Latar Belakang, Kondisi kerja pada unit perencanaan di SKPD belum

maksimal masih terjadi overlaping kewenangan, motivasi kerja personil di

unit perencanaan kurang, tupoksi dan uraian tugas unit perencanaan tidak

jelas masih sama dengan unit kerja lainnya;

(b) Tujuan, Memberikan kejelasan proses kerja perencanaan;

(c) Lokasi : SKPD di Pemkot Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 57).

Page 125: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

202

Tabel 57. Mekanisme Kegiatan Perumusan dan Penetapan Struktur OrganisasiUnit Perencanaan di setiap Skpd

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Perumusan dan penetapantupoksi

UU, PP,PerdaKepmen,Tenagaahli

Review tupoksi,analisikebutuhan danproses; analisismutu danverifikasi

Revisi PerdaSKPD

Agustus-Oktober 2010

2 Perumusan dan penetapanproses kerja dan interaksiunit kerja

Perwal danJuknisperencanaan

3 Penetapan mutu danindikator proses tiaplevel/tahap

Penanggung jawab kegiatan Bagian Organisasi dan Bagian Hukum Setda Kota BekasiKel. Sasaran Unit Perencana SKPDAnggaran Rp. 150.000.000

3) Penyediaan Sumber Daya dan Komitmen Pimpinan untuk Kelangsungan

Manajemen Mutu

(a) Latar Belakang, Keberhasilan pelaksanaan Manajemen Mutu (ISO

Perencancanaan) salah satunya ditentukan oleh komitmen pimpinan yang

kuat untuk kelangsungan manajemen mutu; selain itu penyediaan sumber

daya yang memadai dan sesuai kebutuhan juga menjadi faktor keberhasilan

manajemen mutu.

(b) Tujuan, Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

Manajemen mutu dalam perencanaan; Menjamin terlaksananya manajemen

mutu secara maksimal

(c) Lokasi : Kota Bekasi

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 58).

Tabel 58. Mekanisme Kegiatan Penyediaan Sumber Daya dan KomitmenPimpinan untuk kelangsungan Manajemen Mutu

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Penyediaan sumber daya Sarana dan prasarana

kerja Sumber Daya Manusia

(kompetensi, jumlah) Diklat SDM.

Data Keb.SumberDaya,Dana

Analisiskebutuhan,rekrutmenSDM, Lelang,Diklat

SaranaPrasaranamemadai,SDM

Des 2010,Juni-Juli 2011

2 Komitmen pimpinan untukkelangsungan prosesmanajemen mutu

PimpinanDaerah danSKPD

Konsultansipimpinan,monitoringpimpinan

PerwalManajemenMutu; JuknisKepala Dinas

Agustus 2010

Page 126: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

203

Penanggung jawab kegiatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), SKPD, Pimpinan

Kel. SasaranBappeda, Dinas Bina Marga Tata Air, Dinas Pertamanan,Dinas Kebersihan, Dinas Perhubungan, Dinas PengelolaLingkungan Hidup, DPPKAD

Anggaran Rp. 950.000.000

4) Pelaksanaan Manajemen Mutu (ISO Perencanaan)

(a) Latar Belakang, Pelaksanaan kebijakan dan program seringkali tidak efisien

bila tidak dipersiapkan secara matang, titik penting dalam penerapan standar

ISO dalam perencanaan publik di pemerintah Kota Bekasi adalah

pengendalian Sumber Daya Manusia dan pemantauan kinerja proses

perencanaan;

(b) Tujuan, menjamin keberhasilan pelaksanaan manajemen mutu melalui

pengendalian SDM dan pengukuran kinerja;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 59).

Tabel 59. Mekanisme Kegiatan Pelaksanaan Manajemen Mutu (ISOPerencanaan)

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Pengendalian SDM danproses kesesuaian produk Kompetensi,

Produktivitas SDM Motivasi , Spirit,

Disiplin

Data SDM;DataProses

PenilaianProduktivitas

Disiplin Mutu Per-Triwulan,mulai padaTW-1 2011

2 Pengukuran efektivitas tiapproses dan memantaukinerja melalui mututerukur dari tiap proses. Supervisi proses,

tahapan kerja, waktupelaksanaan

pemeriksaan mutu Verifikasi ,

pengesahan produk

DataProses;DataVerifikasi;DataSumberDaya

EfisiensiBiaya;Tepat Mutu

KonsistensiMutu

Per-Semester,mulai padaSemester I 2011

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, SKPDKel. Sasaran Unit Perencana SKPDAnggaran Rp. 325.000.000

5) Pelaksanaan Monitoring Evaluasi

Page 127: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

204

(a) Latar Belakang, Feed back dari setiap evaluasi sangat penting untuk

perbaikan proses manajemen mutu.

(b) Tujuan: a) Verifikasi kesesuaian dan kefektipan kegiatan penerapan

manajemen sistem mutu dibandingkan terhadap standar acuan serta

kebijakan yang sudah ditentukan; b) Mengevaluasi adanya perubahan sistem

mutu, menilai apakah penerapan sistem mutunya secara konsisten,

diprogramkan setidaknya 2 kali/tahun oelh lembaga sertifikasi; c)

mendapatkan masukan dari mitra kerja; c) Pengkajian penerapan sistem

manajemen mutu secara menyeluruh, meliputi: audit internal, tidakan

perbaikan, hasil evalauasi kinerja, dll.

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 60).

Tabel 60. Mekanisme Kegiatan Monitoring Evaluasi

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Audit Internal:verifikasi kesesuaian dankefektipan kegiatanpenerapan manajemensistem mutu

Data awal,dataperencanaan

Penilaianrencana danhasil(outcome)

Laporanefektifitasmanajemen

Persemester,mulai Smter I2011

2 Surveilen :mengevaluasi adanyaperubahan sistem mutu,

Dokumentasiproses kerja

Reviewproses kerjaperencanaan

Penyempurnaansistemmutu

Persemester,mulai Smter I2011

3 Evaluasi Kinerja :untuk memperolehmasukan dari mitra kerja

Wawancara,kuesioner

Rapat dinas Feed backmitra

Persemester,mulai Smter I2011

4 Tinjauan manajemen :pengkajian penerapansistem manajemen mutusecara menyeluruh,meliputi: audit internal,tidakan perbaikan, hasilevalauasi kinerja, dll.

Rapat lengkapdipimpinlangsung olehpimpinanpuncak

Evaluasiumum

Persemester,mulai Smter I2011

Penanggung jawab kegiatan Lembaga Sertifikasi, BappedaKel. Sasaran Unit Perencana SKPDAnggaran Rp. 300.000.000

6.3 Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang

Page 128: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

205

6.3.1 Latar Belakang Program

Salah satu Permasalahan dalam sisem / mekanisme perencanaan APBD yangdinilai oleh narasumber sebagai penyebab ketidakselarasan adalah bahwa dalamMusrenbang, partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders) kurang dapatdiselaraskan dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah. Oleh karena ituProgram Peningkatan Kualitas Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbang menjadipenting sebagai prioritas yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kota.

Proses partisipasi masyarakat yang terhambat disebabkan karena pelaksanaanmusrenbang saat ini yang lebih menekankan pada aspek formalitas dan ceremonial,sehingga kualitas partisipasi masyarakat sering terabaikan dan menjadikan kebijakanpublik kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini pula yang seringmenyebabkan penyaluran aspirasi masyarakat tidak melalui mekanisme musrenbangtetapi melalui aspirasi DPRD.

Narasumber juga menilai bahwa kemampuan SDM dalam menyelenggarakanproses musrenbang menjadi penting agar kalitas partisipasi masyarakat dapat tercapai.Sehingga Strategi ini harus difokuskan pada peningkatan kemampuan aparatur SKPDyang menyelenggarakan proses musrenbang.

Nilai akhir strategi Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang (0,138)merupakan prioritas 3 dalam rangka menyelesaikan masalah Kurangnya penyelarasanpartisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders) dengan rancangan RencanaPembangunan Daerah yang dilakukan dalam Musrenbang (35,2). Kegiatan musrenbangini sangat penting dalam rangka pelaksanaan fungsi anggaran publik sebagai alat untukmenciptakan ruang publik (Public Sphere), dalam arti bahwa proses penyusunananggaran harus melibatkan seluas mungkin masyarakat melalui proses penjaringanaspirasi masyarakat sebagai dasar perumusan arah dan kebijakan umum anggaran.

6.3.2 Tujuan Program

Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan memerlukankoordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan,melalui suatu forum yang disebut sebagai Musyawarah Perencanaan Pembangunan atauMusrenbang, tujuan Program ini adalah:

a) Meningkatkan kemampuan penyusunan usulan (pemilihan kegiatan, prioritas,

kebutuhan biaya, tujuan dan sasaran kegiatan);

b) Meningkatkan keselarasan partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders)

dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah.

6.3.3 Indikator Utama Program

a) Jumlah dokumen usulan / proposal masyarakat yang sesuai standar, Kota Bekasi

memiliki 12 kecamatan dan 56 Kelurahan. Pelaksanaan musrenbang paling dasar

ada di level kelurahan, walaupun format musrenbang sudah disiapkan dan

diseragamkan namun penyusunan aspirasi perlu dibantu oleh fasilitator agar

sesuai dengan prioritas di level atasnya dan informasi kelengkapan usulan dapat

dipakai dasar keputusan pada musrenbang atasnya.

Page 129: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

206

b) Tingkat partisipasi masyarakat dalam musrenbang, kehadiran perangkat pengelola

lingkungan dan tokoh masyarakat dalam setiap musrenbang tidak menjamin

keberhasilan dan kualitas dokumen perencanaan yang dihasilkan, aspirasi yang

disampaikan lebih banyak berupa daftar keinginan, bukan program kerja sesaui

prioritas kebutuhan. Untuk itu tingkat partisipasi masyarakat harus dilihat pada

proses penyusunan bukan pada kehadiran pada acara puncak musrenbang.

6.3.4 Kegiatan-kegiatan

1) Fasilitator Musrenbang

(a) Latar Belakang, Kondisi sosial ekonomi masyarakat Kota Bekasi sangat

bervariasi dengan keragaman aktivitas tersebut cukup sulit untuk

menyelenggarakan proses partisipasi yang baik. Untuk itu diperlukan

fasilitator yang dapat memandu dan mengolah aspirasi masyarakat dalam

suatu formulasi yang disepakati semua warga. Kesenjangan pemahaman

terhadap format perencanaan dan kesenjangan pengetahuan tentang program

pembangunan seringkali menjadi kendala untuk menghasilkan perencanaan

partisipatif yang sesuai indikator pembangunan yang disepakati.

(b) Tujuan, Tersedianya fasilitator yang dapat membantu keberhasilan proses

perencanaan partisipatif yang baik.

(c) Lokasi : Kota Bekasi

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 61).

Tabel 61. Mekanisme Kegiatan Fasilitator Musrenbang

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Penetapan kebutuhanjumlah fasilitator

DataKebutuhan

Analisiskebutuhan

TersedianyaFaskel Untuk12 Kecamatan,56 kelurahan

September2010 sd.Maret 2011

2 Rekruitmen / seleksicalon fasilitator

Data CalonFaskel;kriteriaFaskel

Tes tertulisdanwawancara

September2010 sd.Maret 2011

3 Pelatihan fasilitator;Operasional dan honorfasilitator

DataFasilitatorKelurahan;Materi;Instruktur

September2010 sd.Maret 2011

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, BKD, SKPDKel. Sasaran Kecamatan; KelurahanAnggaran Rp. 1.000.000.000

Page 130: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

207

2) Pendampingan Proses Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan

(a) Latar Belakang, Pengaturan penyelenggaraan musrenbang selama ini melalui

peraturan Menteri dan Gubernur, dimana format, jadwal dan urutan proses

telah diatur sedemikian rupa sehingga diharapkan proses partisipasi dapat

diwujudkan. Namun karena dinamisnya kondisi dilapangan dan perbedaan

karakter setiap wilayah aturan ini menjadi kaku dan tidak maksimal

dilaksanakan sehingga penyelenggaraan musrenbang lebih banyak mengejar

terpenuhinya aspek formal dan ceremonialnya. Untuk itu diperlukan proses

pendampingan yang akan membantu masyarakat dan pemerintah agar

diperoleh rumusan yang disepakati semua stakeholders.

(b) Tujuan, Meningkatkan kualitas partisipasi pada proses musrenbang sehingga

dihasilkan dokumen perencanaan partisipatif yang sinkron dengan

perencanaan pembangunan

(c) Lokasi : 12 Kecamatan, 56 Kelurahan

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 62).

Tabel 62. Mekanisme Kegiatan Pendampingan Musrenbang

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Review tata caramusrenbang, Juknis /Perwal musrenbang

KepMendagriPergubJabar

AnalisisProses,Kebutuhan,

Perwal JuknisMusrenbangKota

Januari-Maret2011 / 2012

2 Sosialisasi: Juknis dandokumen perencnaan yangharus jadi pedoman

JuknisMusren,RKPD,RPJMD

Sosialisasi,diskusi

Januari-Maret2011 / 2012

3 Workshop dan pelatihan JuknisMusren,RKPD,RPJMD

FGD Dok Usulan Januari-Maret2011 / 2012

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, Konsultan PendampingKel. Sasaran RW; Kelurahan, KecamatanAnggaran Rp. 250.000.000

6.4 Program Komunikasi dan Komitmen Pencapaian Sasaran

Page 131: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

208

6.4.1 Latar Belakang ProgramKomunikasi dan Komitmen dalam perencanan publik merupakan hal strategis

karena berkaitan dengan stakeholder yang lebih luas diluar organisasi pemerintahan.Hal ini juga merupakan bentuk dukungan kepada aparatur perencana dan prosesperencanaan.

Dari hasil penilaian responden salah satu penyebab terjadinya ketidakselarasan,adalah kurangnya dukungan dan komitmen Pimpinan SKPD dan Pimpinan Daerahsebesar 205 (53,9%). Kemampuan pimpinan dalam mengelola organisasi publik,merupakan salah satu faktor strategis yang menentukan keberhasilan organisasi. Daripenilaian narasumber indikator yang menyebabkanketidak selarasan adalah kurangnyakomitmen pimpinan dalam menjaga kesinambungan proses perencanaan dan mentaatisetiap keputusan bersama yang dihasilkan 105 (29,2%), indikator lainnya adalahkurangnya kemampuan pimpinan dalam memberikan arahan dan dukungan kepada TimPerencana sesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan) lainnya 100(27,7%).

Pimpinan, memegang peranan penting yang mempengaruhi kualitas sebuahperencanaan. Dalam kultur / budaya organisasi publik di Indonesia, arahan dankebijakann pimpinan memberi pengaruh besar terhadap substansi dan proses sebuahperencanaan pembangunan. Untuk itu seorang pimpinan (Pimpinan Daerah ataupunPimpinan SKPD) harus mempunyai kemampuan: memberikan dorongan, semangat,arahan dan dukungan yang diberikan kepada tenaga perencana dan perencana. ;pimpinan juga harus mampu mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendukungperencanaan dan mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan prosesperencanaan.

Strategi Komunikasi dan Komitmen Pencapaian Sasaran (11,7%) merupakanprioritas ke 4 yang ditujukan sebagai solusi atas penyebab ketidak selarasan pada FaktorPimpinan.

6.4.2 Tujuan Program

Program Peningkatan Komunikasi dan Komitmen pencapaian Sasaran RPJMDKota Bekasi, merupakan program yang diperuntukan bagi unsur pimpinan baikPimpinan Daerah maupun Pimpinan SKPD, dengan tujuan akhir sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan pimpinan memberikan arahan dan dukungan kepada

Tim Perencana agar sesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan)

lainnya.

b) Meningkatkan komitmen pimpinan dalam menjaga kesinambungan proses

perencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan

6.4.3 Indikator Utama Program

a) Tingkat kehadiran pimpinan dalam perumusan kebijakan sesuai RPJPD, RPJMD,

dan Dokumen Perencanaan lainnya

b) Jumlah keputusan bersama terkait komitmen pelaksanaan program bersama

6.4.4 Kegiatan-kegiatan1) Rapat periodik bidang perencanaan SKPD dan antar SKPD

Page 132: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

209

(a) Latar Belakang, Terdapatnya perubahan dinamis masyarakat perkotaan

dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat sudah seharusnya direspon

dengan merubah pola komunikasi birokrasi saat ini, yang sangat membatasi

gerak inovasi dan kreatifitas solusi atas berbagai permasalahan pelayanan

yang harus selalu ditingkatkann oleh Pemerintah Kota; Budaya restu

pimpinan menjadi kendala dalam pengambilan keputusan publik sehingga

sering kali keputusan diambil terlambat karena panjangnya rantai birokrasi;

(b) Tujuan: a) Integrasi kebijakan perencanaan dari setiap SKPD; b) Membangun

komunikasi (arahan, dukungan, instruksi) pimpinan dengan Tim Perencana

SKPD; c) Memperkuat komitmen bersama terhadap pencapaian indikator

program yang ditangani lintas SKPD;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 63).

Tabel 63. Mekanisme Kegiatan Rapat periodik bidang perencanaan SKPD danantar SKPD

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Rapat PeriodikPimpinan Daerahdengan SKPD

Kebijakan danprogram tiapsektorPembangun

Evaluasikebijakan;Perumusantindak lanjut

Arahankebijakanpimpinan

2 Rapat KoordinasiPara Sekretaris SKPD

Program tiapsektorpembangunan diSKPD;Arahan pimpinan

Evaluasi progresprogram;Integrasikegiatanbersama

Tindak lanjutoperasionalSKPD

3 Rapat PeriodikKoordinasi TeknisSKPD

Program dankegiatan APBD;Indikator kegiatan

Pembahasanteknis

Tindak lanjutteknis

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, SKPDKel. Sasaran Pimpinan daerah dan SKPD, Unit PerencanaAnggaran Rp. 300.000.000

2) Sistem Komunikasi Perencanaan

(a) Latar Belakang, Penerapan e-goverment menjadi salah satu solusi dalam

pengelolaan organisasi publik; sistem jaringan komunikasi yang ada belum

optimal, pengelolaan komunikasi IT masih bersifat parsial;

Page 133: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

210

(b) Tujuan : meningkatkan kelancaran komunikasi anatar SKPD sehingga

pengambilan keputusan pengelolaan kegiatan dan program menjadi lebih

mudah; meningkatkan pengendalian dan monitoring program dan kegiatan;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 64).

Tabel 64. Mekanisme Kegiatan Sistem Komunikasi Perencanaan

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Perbaikan jaringankomunikasi IT yang ada

Data jaringan Install Ulang,pembenahanjaringan

Mei-Juli 2011

2 Integrasi kegiatan IT padaBidang Telematika diSekretariat Daerah denganBappeda, (sebagai adminsistem komunikasi antarSKPD

Data sisteminformasiyang ada disetiap SKPD

Penggabunganoperasionalsistem

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, Bagian TelematikaKel. Sasaran SKPDAnggaran Rp. 450.000.000

3) Penetapan prosedur persetujuan dokumen perencanaan

(a) Latar Belakang, Salah satu kendala dalam kegiatan perencanaan adalah

proses birokrasi persetujuan perencanaan yang cukup panjang, sehingga

proses perencanaan kadang menjadi penghambat kelancaran pelaksanaan

kegiatan dan program pembangunan; Rutinitas kegiatan birokrasi

menyebabkan budaya kerja yang mengecilkan pentingnya proses perencanaan

dalam setiap tindakan, kegiatan dan program kerja;

(b) Tujuan : Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab organisasi dalam

proses perencanaan; meningkatkan tanggung jawab bersama atas keputusan

perencanaan yang diambil; mempercepat proses perencanaan yang

bertanggungjawab;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 65).

Tabel 65. Mekanisme Kegiatan Penetapan Prosedur Persetujuan DokumenPerencanaan

Page 134: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

211

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Penetapan Hirarki,Persetujuan Proses,KelengkapanDokumen.

Proses kerja;tupoksi unitperencanaanSKPD

Analisisproses dankebutuhan

Perwal, Juknis;Persetujuan dankomitmenpimpinan dalamkebijakanperencanaan

Februari2011

Penanggung jawab kegiatan Bagian Organisasi Setda Kota BekasiBagian Hukum Setda Kota Bekasi

Kel. Sasaran Unit perencanaan SKPDAnggaran Rp. 50.000.000

4) Diklat untuk Pimpinan SKPD dan Pimpinan Daerah

a) Latar Belakang, Perputaran/ mutasi dalam organisasi publik sering menjadi

penyebab putusnya kesinambungan program; kondisi dan dinamika informasi

dan perubahan lingkungan yang pesat tidak mampu diimbangi dengan

pengetahuan manajemen oleh pimpinan.

b) Tujuan: Meningkatkan pengetahuan pimpinan yang uptodate sesuai tuntutan

kondisi masyarakat; meningkatkan kemampuan pengelolaan / manajemen

organisasi publik.

c) Lokasi : Kota Bekasi

d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 66)

Tabel 66. Mekanisme Kegiatan Diklat untuk pimpinan SKPD dan PimpinanDaerah

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Perencanaan Strategis Materipelatihan;instruktur

Pelatihan Juli 2011

Penanggung jawab kegiatan BKDKel. Sasaran Pimpinan Daerah; Pimpinan SKPDAnggaran Rp. 200.000.000

6.5 Program Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatan fungsional Perencana

6.5.1 Latar Belakang Program

Strategi Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatan fungsional Perencana(8,9%) merupakan prioritas ke 5 dalam rangka meningkatkan Faktor SumberdayaManusia (Tenaga Perencana) di SKPD, hal ini sesaui dengan hasil wawancara ternyataSDM Aparat Perencana di Kota Bekasi Belum mampu menyusun langkah-langkah

Page 135: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

212

pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif; dan Kurangnya komitmen dan belummampu menyusun instrumen pelaksanaan pembangunan

Tenaga Perencana sebagai personal harus mempunyai kompetensi yang memadaiyang meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri,motivasi dan komitmen. Kemampuan yang dibutuhkan tenaga perencana antara lainmeliputi kemampuan dalam hal : Identifikasi dan analisis permasalahan; perumusanasumsi, tujuan dan sasaran; memformulasi faktor penghambat dan pendukung dalampencapaian tujuan dan sasaran; penyusunan kriteria pemilihan alternatif; penyusunanlangkah-langkah pelaksanaan rencana yang efisien dan efektif; Komunikasi dannegosiasi; serta Penyusunan instrumen pelaksanaan pembangunan.

6.5.2 Tujuan Program

Peningkatan kemampuan aparat perencana sebagai sumber daya manusia yangpenting dalam proses perencanaan pembangunan menjadi fokus program ini, denganurian tujuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan kemampuan dasar tenaga perencana yang meliputi kemampuan

identifikasi dan analisis masalah, merumuskan strategi dan komunikasi

b) Meningkatkan kemampuan / kompetensi SDM tenaga perencana dalam

melaksanakan kegiatan perencanaan yang efisien dan efektif.

c) Meningkatkan komitmen dan kemampuan mampu menyusun instrumen

pelaksanaan pembangunan.

d) Menjaga Kinerja Perencanaan di setiap SKPD tidak terganggu adanya perubahan

personil pejabat perencana di SKPD yang sangat dinamis

6.5.3 Indikator Utama Program

a) Jumlah SDM yang memiliki keahlian perencanaan

b) Jumlah SDM yang memiliki Jabatan Fungsional Perencana

6.5.4 Kegiatan - kegiatan

1) Peraturan Walikota / Perda Jabatan Fungsional Perencana

(a) Latar Belakang, Perubahan dinamis jabatan struktural seringkali menjadi

penghambat karena terjadi diskontinu program kerja dari unit perencana yang

ada di SKPD; perbedaan kompetensi dari personil pejabat perencana

menyebabkan perubahan kinerja kegiatan perencanaan yang berdampak pada

pencapaian indikator program dan kebijakan;

(b) Tujuan: a) menjamin kejelasan karir aparat perencana; b) meningkatkan

motivasi dan semangat kerja;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 67).

Page 136: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

213

Tabel 67. Mekanisme Kegiatan Penetapan Peraturan Walikota / Perda JabatanFungsional Perencana

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Penghitungan jumlahkebutuhan dan jenisjafung perencana darisetiap SKPD

Tupoksi; datapembangunan;data personil

Analisiskebutuhan

Jenis danjumlah Jafung

November2011

2 Penyusunan naskahakademis tentangperda/perwal jafungperencana

Data kebutuhan Diskusi,legaldrafting

Raperda /RancanganPerwal

Desember2011

3 Pembahasan danpenetapan perda/perwal

Raperda /RancanganPerwal

PembahasanDPRD

Perda,PerwalJaFunglPerencana

Februari 2012

Penanggung jawab kegiatan Bagian Hukum Setda Kota BekasiKel. Sasaran Aparatur Pemkot BekasiAnggaran Rp. 150.000.000

2) Diklat Perencanaan

(a) Latar Belakang, Pertumbuhan kota bekasi yang semakin pesat berdampak

pada meningkatnya tuntutan pelayanan sarana dan prasarana kota,

kemampuan Pemerintah Kota Bekasi dalam menghadapi masalah tersebut

memerlukan tenaga perencana yang mampu merumuskan solusi penyediaan

sarana dan prasarana kota yang memadai;

(b) Tujuan: a) Meningkatkan kemampuan dasar tenaga perencana yang meliputi

kemampuan identifikasi dan analisis masalah, merumuskan strategi dan

komunikasi; b) Meningkatkan kemampuan / kompetensi SDM tenaga

perencana dalam melaksanakan kegiatan perencanaan yang efisien dan

efektif; c) Meningkatkan komitmen dan kemampuan mampu menyusun

instrumen pelaksanaan pembangunan;

(c) Lokasi : Kota Bekasi;

(d) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 68).

Tabel 68. Mekanisme Kegiatan Penetapan Diklat Perencanaan

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Diklat Perencanaan Teknissesaui bidang lingkupSKPD

Peserta,Materi,instruktur

KegiatanBelajarMengajar

Agustus 2011

2 Diklat ManajemenPengelolaan Proyek

3 Diklat Perencanaan

Page 137: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

214

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

Strategis

Penanggung jawab kegiatan BKDKel. Sasaran Aparatur PerencanaAnggaran Rp. 625.000.000

6.6 Program Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif

6.6.1 Latar Belakang Program

Salah satu penyebab ketidakselarasan APBD dalam faktor faktor pimpinandisebabkan karena kurangnya kemampuan dan komitmen pimpinan SKPD maupunPimpinan daerah dan pimpinan SKPD untuk memberikan dukungan dan komitmenyang kuat aparat perencana. Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme bentuk dukungandan komitmen tersebut melalui penerapan regulasi insentif dan disinsentif.

Perubahan personil yang dinamis di Pemerintah Kota Bekasi sering kali jugamengganggu kinerja kegiatan perencanaan karena faktor psikologis karyawan yangkurang semangat dan motivasi kerjanya, selain itu perubahan personil juga memerlukanwaktu untuk proses adaptasi. Hal ini berpengaruh langsung pada kinerja timperencanaan SKPD.

Strategi Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif memperoleh nilai 7,45%dan merupakan prioritas 6 yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan diatas.

6.6.2 Tujuan Program

Program Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif, merupakan salah satubentuk komitmen dan dukungan kepada aparat perencana. Insentif merupakanpemberian penghargaan kepada prestasi karyawan atau Tim perencana yang mencapaikinerja dengan indikator terukur yang jelas terkait dengan RPJMD Kota Bekasi,sedangkan Disinsentif merupakan pemberian sangsi kepada karyawan atau timperencana yang mengabaikan kinerja pencapaian RPJMD. Tujuan akhir dari programini adalah Meningkatkan motivasi & kinerja SDM Perencana

6.6.3 Indikator Utama Program

Keberhasilan program ini ditunjukan dengan menurunnya penyimpangan (deviasi)negatif dan meningkatnya prestasi pencapaian indikator sasaran program RPJMD KotaBekasi.

6.6.4 Kegiatan- kegiatan

1) Perumusan dan penetapan aturan insentif dan disinsentif bidangperencanaan

(a) Tujuan: (i) Identifikasi jenis, bentuk dan jumlah insentif / disinsentif, metode

penilaian, tim penilai, tingkatan penilaian; (ii) menerbitkan aturan pemberian

penghargaan dan sangsi yang jelas, transparan dan dapat dipertanggung

jawabkan;

(b) Lokasi : Kota Bekasi;

(c) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 69).

Page 138: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

215

Tabel 69. Mekanisme Kegiatan Perumusan dan Penetapan Aturan Insentif danDisinsentif Bidang Perencanaan

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Penyusunan naskahakademis sebagai dasarpenerbitan aturan

TupoksiSKPD,RPJMD,RenstraSKPD

Analisiskebutuhan,hukum,mekanisme,dll; FGD

NaskahAkademis

Januari 2012

2 Pembahasan danPenetapan Aturan

Naskahakademis

Rapatpembahasan,koordinasiasistensi

Perwal juknisinsentif dandisinsentif

3 Sosialisasi Aturaninsentifdandisinsentif

sosialisasi

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, BKD, DPPKDKel. Sasaran Aparat PerencanaAnggaran Rp. 75.000.000

2) Pelaksanaan Regulasi Insentif dan Disinsentif

(a) Tujuan: a) meningkatnya semangat dan motivasi kinerja aparat perencana; b)

menjamin pemberian penghargaan dan sangsi jelas dan objektif .

(b) Lokasi : Kota Bekasi

(c) Mekanisme (dirangkum pada Tabel 70).

Tabel 70. Mekanisme Kegiatan Pelaksanaan Regulasi Insentif dan Disinsentif

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Pemantauan danmonitoring prosesperencanaan

Data proseskerja, tupoksi,daftar SDM

Monitoring danevaluasi

Hasil reviewkinerja

April 2012;Agustus2012;Desember2012;April 2013

2 Penilaian KinerjaSDM

Laporanmonitoringdan evaluasi

Pembahasandiskusi timpenilai

Daftar karyawanberprestasidalam perencn

3 Pemberian insentifdisinsentif

Daftarkaryawanberprestasi

Pengumuman

Penanggung jawab kegiatan Bappeda, BKD, dan SKPDKel. Sasaran Aparat perencanaAnggaran Rp. 600.000.000

Page 139: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

216

6.7 Program Penyempurnaan Rancangan Program yang ada dalam APBD

maupun RPJMD

6.7.1 Latar Belakang Program

Perencanaan dan penyusunan APBD tidak terlepas dari sistem perencanaanpembangunan secara keseluruhan yang telah dituangkan dalam dokumen RPJMD,Renstra Kota dan Renstra SKPD, RKPD. Pengalaman empiris selama ini kesulitanterbesar dalam penyusunan APBD adalah menjaga tujuan perencanaan pembangunansecara konsisten agar dapat diwujudkan melalui penganggaran yang tepat.

Berdasarkan hasil wawancara, responden menilai bahwa sistem / mekanismePenganggaran, merupakan salah satu penyebab ketidakselarasan APBD denganRPJMD, karena beberapa hal berikut : a) Dalam penyusunan PPAS belum sepenuhnyaberpedoman pada RKPD, sehingga kesepakatan PPAS belum menjadi pedoman yangmengikat dengan DPRD; b) Dalam proses penganggaran kurang berbasis kinerja.Terhadap permasalahan ini, direkomendasikan strategi Penyempurnaan RancanganProgram yang ada dalam APBD maupun RPJMD (6,5%)

6.7.2 Tujuan Program

Strategi Penyempurnaan Rancangan Program dimaksudkan untukmemperbaiki rancangan program baik yang ada di RPJMD Kota Bekasi 2008-2013maupun program pada APBD 2010 – 2013 sesuai hasil penilaian tujuan, program dankegiatan pada tahap Gap Analisis.

Tujuan program ini adalah: a) Tersedianya desain program yang baik, yang dapatditerjemahkan ke dalam perencanaan operasional secara tepat; b) terwujudnya KUA,PPAS, RKPD dan RPJMD dan APBD dalam satu kesatuan kebijakan yang konsisten

6.7.3 Indikator Utama Program

a) Jumlah Program yang telah disempurnakan desainnya;

b) Jumlah kegiatan program APBD yang diselaraskan.

6.7.4 Kegiatan - Kegiatan

Tabel 71. Mekanisme Kegiatan-Kegiatan Penyempurnaan Rancangan Programyang ada dalam APBD maupun RPJMD

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

1 Detail Riview ProgramRPJMD dan APBD : Pengukuran kondisi

capaian kinerja programterkini

Pengukuran deviasi dantarget capaian programke depan

Data APBD,DataRPJMD,LaporanTahunan

Analisisdetailcapaianprogram

Laporanpencapaianindikatorprogrampembangunan

Desember2010

2 Penyempurnaan Program Pembahasan draft

rancangan program Pembahasan kegiatan

pendukung program,indikator kegiatan,

Laporanpencapaianindikatorprogram,TupoksiSKPD

AnalisisProyeksikebutuhan,FGD,Pleno

Penetapanprogram yangtelah disempur-nakan

JanuariMaret 2011

Page 140: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

217

No Uraian KegiatanIndikator

JadwalInput Proses Output

kebutuhan SumberDaya, dll

3 Sosialisasi program Penetapanprogramyang telahdisempurnakan

April 2011

Penanggung jawab kegiatan BappedaKel. Sasaran SKPDAnggaran Rp. 575.000.000

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

7.1.1 Relevansi, Efesiensi dan Efektifitas Program APBD Terhadap

Pencapaian Sasaran RPJMD 2008 – 2013

Hasil analisis relevansi, efesiensi dan efektifitas program APBD terhadappencapaian sasaran RPJMD 2008 – 2013 khusunya dalam Misi (3) PembangunanSarana dan Prasarana Kota, dari 18 program yang di evaluasi terdapat 11 program yangsecara nyata nilainya kurang dari standar penilaian. Jenis deviasi / ketidakselarasantersebut meliputi: a) Kualitas tujuan sasaran RPJMD yang tidak dirumuskan denganbaik sehingga SKPD sulit untuk mengaplikasikannya; b) Penetapan kegiatan program diAPBD yang tidak relevan, sehingga nilai efisiensi dan efektivitas nya rendah; c) Desain

Page 141: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

218

program baik di RPJMD maupun di APBD keduanya kurang sehingga program tidakmemiliki daya dukung terhadap pencapaian kebijakan dan misi.

Kesimpulan dari setiap program diuraikan dalam tabel berikut:Tabel 72. Rekapitulasi Penilaian Program dan Interpretasi Penilaian pada

Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Program Pengendalian Banjir

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,60 3,40 371,83 3,08 107,77

Kesimpulan :

Kegiatan dalam program APBD 2008-2010 cukup penting dan effisien untuk mendukung pencapaian

tujuan / sasaran RPJMD dengan perkiraan akan memberikan manfaat (outcome) terhadap stake holder

yang cukup sesuai dengan sasaran RPJMD , Daya dukung terhadap kebijakan paling tinggi. Capaian

kinerja program di APBD sebanyak 22 titik banjir selesai tertangani, sedangkan dalam RPJMD

ditargetkan 15 titik.

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,58 3,55 383,32 3,43 42,62

Kesimpulan :

Penilaian rata-rata dari responden terhadap program ini termasuk kategori cukup, namun pengukuran

kinerja APBD pada program ini mengalami kesulitas karena keterbatasan data base yang dapat

dijadikan referensi. Sehingga walaupun terjadi keselarasan namun capaian indikator kualitatifnya tidak

dapat ditampilkan.

Program penyediaan dan pengolahan air bersih

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,54 3,00 318,48 3,10 7,23

Kesimpulan :

Walaupun dari nilai akhir rata-rata program ini termasuk kategori cukup selaras, namun dari data

kegiatan yang ada dalam APBD 2008-2010 alokasi biaya untuk penambahan jaringan pelayanan air

bersih masih kurang, hal ini juga terlihat dari nilai effesiensi kebijakan yang rendah (7,23). Kurangnya

alokasi belanja juga dikarenakan kewenangan pengelolaan penyediaan air bersih sudah dilimpahkan

kepada PDAM Kota Bekasi

Program pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan dan Peningkatan pelayanan prasarana dan

sarana PJU

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,26 3,15 352,71 2,89 68,50

Kesimpulan :

Terdapat ketidakselarasan dari sisi perkiraan efektivitas program untuk mencapai indikator sasaran

sesuai RPJMD karena perbedaan stake holder sasaran antara APBD dengan RPJMD, hal ini diperkuat

data bahwa dalam APBD 2008-2010 hanya 23,6% alokasi biaya pada program ini yang digunakan

untuk penambahan jaringan

Page 142: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

219

Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,56 2,76 284,43 2,85 14,05

Kesimpulan :

Kegiatan dan program dalam APBD termasuk kategori kurang penting, kurang effesien dan tidak

terkait dengan stakeholder sasaran yang ada dalam RPJMD, hal ini sesaui dengan data APBD 2008-

2010, bahwa dari 20 kegiatan, terdapat 9 kegiatan yang ditujukan untuk aparatur, 4 kegiatan

operasional dan sisanya untuk penghijauan dan penataaan taman yang ada, tidak ada satupun kegiatan

yang ditujukan untuk perluasan RTH, dimana target yang harus dicapai sesuai target RPJMD adalah

dari 14% menjadi 15.5% dari luas kota.

Program pengelolaan areal pemakaman

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 2,46 2,94 293,80 2,49 7,37

Kesimpulan

Kegiatan dan program dalam APBD dinilai kurang penting, kurang effesien dan stake holder

sasarannya kurang kerkaitan dengan sasaran RPJMD, demikian juga pernyataan sasaran / tujuan dalam

RPJMD sulit dievaluasi dan direalisasikan.

Sesuai data, bahwa dari 12 kegiatan yang ada dalam APBD 2008-2009 seluruhnya berupa kegiatan

operasional, tidak terdapat kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan rasio kapasitas TPU terhadap

jumlah penduduk.

Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 2,47 3,16 223,86 2,54 7,42

Kesimpulan :

Pernyataan indikator sasaran dalam RPJMD tidak diuraikan secara jelas target tahunannya dan

pemilihan indikator sasaran tampa didukung data base yang akurat sehingga penetapan kegiatan

tahunan dalam APBD menjadi kurang effesien dan diperkirakan effestivitasnya kurang.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,56 2,92 311,03 3,30 64,97

Kesimpulan :

walaupun tingkat relevansinya kurang tetapi kegiatan program APBD dinilai akan memberikan

effesiensi dan effektivitas cukup terhadap pencapaian sasaran RPJMD.

Sesaui data dalam APBD 2008 – 2010 masih terdapat 15 kegiatan dari 48 kegiatan yang kurang

relevan dengan pencapaian sasaran RPJMD sehingga terdapat beberapa responden yang menilai

tingkat effesiensi dan efektivitasnya masih kurang.

Page 143: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

220

Tabel 73. Rekapitulasi Penilaian Program dan Interpretasi Penilaian padaKebijakan Kebijakan Pengembangan Perhubungan dan Transportasi

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 4,00 3,55 354,93 3,32 20,42

Kesimpulan

Secara rata-rata kegiatan program ini dalam APBD menunjukan cukup relevan, cukup efisien dan

diperkirakan cukup efektif dalam mendukung pencapaian indikator sasaran dalam RPJMD. Namun

dari data realisasi pembangunan jalan, terdapat deviasi capaian indikator kuantitasnya yang cukup

signifikan, hal ini disebabkan karena rendahnya alokasi anggaran pada program bila dibandingkan

dengan target indikator yang harus dicapai.

Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,63 3,06 225,47 3,30 263,03

Kesimpulan

Kegiatan program dalam APBD cukup penting namun kurang efisien dalam pencapaian sasaran

RPJMD, karena terdapatnya alokasi anggaran yang cukup besar (52% - 71%) untuk kegiatan

rehabilitasi jalan lingkungan, dimana kegiatan ini tidak terdapat dalam indikator RPJMD, sehingga

tidak dapat dinilai kontribusinya terhadap pencapaian indikator sasaran RPJMD.

Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,08 - - - -

Kesimpulan :

Terhadap program ini tidak dapat dilakukan penilaian karena tidak ada alokasi anggarannya dalam

APBD 2008 – 2009

Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,20 2,93 324,82 3,03 11,59

Kesimpulan :

Kegiatan dan progran dinilai rata-rata cukup effesiensi dan diperkirakan akan cukup effektivitas namun

dinilai masing kurang relevan, sesuai data kegiatan program ini pada APBD 2008-2010 bahwa alokasi

untuk penyusunan Perencanaan Teknis / DED sebesar 55% sisanya (45%) dilokasikan untuk kegiatan

yang tidak terkait langsung dengan data base yaitu kajian (18%), operasional (21%), dan diklat (6%).

Program peningkatan pelayanan angkutan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 2,34 2,90 289,84 2,84 2,41

Kesimpulan :

Kegiatan pada program ini dinilai rendah pada semua indikator penilaian baik pada RPJMD maupun

APBD, demikian juga dengan kontribusi daya dukung program dalam kebijakan hanya sebesar 2,41.

Page 144: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

221

dengan jumlah alokasi anggaran terhadap kebijakan antara 0,08% - 1,4%. Kondisi ini menunjukan

bahwa program ini secara kebijakan belum menjadi prioritas, hal ini mengakibatkan terjadinya

inffesiensi biaya APBD.

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,44 2,81 310,76 2,99 4,20

Kesimpulan :

Walau tujuan / sasaran yang sudah dirumuskan cukup baik namun kegiatan program pada APBD

dinilai kurang penting dan sasaran Stakeholdernya kurang terkait dalam mendukung pencapaian

sasaran RPJMD.

Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 3,28 2,88 295,22 2,95 4,33

Kesimpulan :

Walaupun tujuan / sasaran dapat diukur, dipahami dan direalisasikan, namun kegitan program dalam

APBD 2008 – 2010 menunjukan ketidak selarasan pada semua indikator karena program ini masih

belum menjadi prioritas, hal ini mengakibatkan ineffesiensi belanja Pemerintah Daerah

Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 2,37 3,46 79,72 3,29 1,84

Kesimpulan :

Program ini mendapat alokasi anggaran kurang dari 1% dalam 3 tahun terakhir, hal ini menyebabkan

nilai indikator Effesiensi daya dukung program terhadap pencapaian sasaran RPJMD sebesar 79,72

artinya kegiatan dan program dalam APBD tidak effesien dan tidak mendukung pencapaian sasaran

RPJMD.

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Indikator Tujuan Relevansi EfisiensiPerkiraan

Efektifitas

Efisiensi

Kebijakan

Nilai 2,74 3,30 325,51 3,01 6,51

Kesimpulan :

Walaupun penilaian tujuan / sasaran dalam RPJMD kurang (2,74) artinya sasaran dapat dipahami tapi

sulit dievaluasi dan direalisasikan, kegiatan proram ini cukup penting, cukup effesien dan akan

memberikan manfaat pada stakeholder yang sama dengan sasaran RPJMD. karena program ini secara

spesifik menangani sarana lalu lintas berupa fasilitas LLAJ, sehingga perumusan kegiatan dalam

APBD menjadi lebih mudah oleh SKPD yang menanganinya

7.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselarasan Program APBD denganPencapaian Sasaran RPJMD

Hasil identifikasi Faktor faktor yang mempengaruhi keselarasan program APBDdengan pencapaian sasaran RPJMD pada misi (3) pembangunan sarana dan prasaranakota, diperoleh gambaran terdapat 6 (enam) faktor penyebab utama yang meliputi :Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan; Faktor

Page 145: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

222

Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah; Faktor Pimpinan dalam mendorongpercepatan pencapaian Sasaran / Tujuan; Faktor Sumberdaya Manusia (TenagaPerencana) di SKPD; Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD; FaktorPerencanaan dan Penyusunan Anggaran. Dari ke enam faktor tersebut kemudian dipetakan permasalahannya dan dihasilkan alternatif strategi penyelarasan.

Berdasarkan pengolahan data dari hasil wawancara dengan narasumber, makadiperoleh kesimpulan tentang faktor yang mempengaruhi keselarasan penyusunanAPBD Kota Bekasi 2008-2010 terhadap RPJMD Kota Bekasi 2008-2013 adalahsebagai berikut :

Tabel 74. Faktor Penyebab Ketidak Selarasan APBD Kota Bekasi 2008-2010terhadap RPJMD Kota Bekasi 2008 – 2013

No Faktor Penyebab Ketidakselarasan Nilai Prioritas

1 Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan

389,60

Kurangnya penyelarasan partisipasi masyarakat (stakeholders) dengan

rancangan Rencana Pembangunan Daerah yang dilakukan dalam

Musrenbang

35,2

Kultur yang mendukung kinerja tinggi belum tercipta 66,0

Sistem Kerja / Proses Birokrasi pada SKPD belum jelas 57,0

Rencana pembangunan belum disepakati oleh semua SKPD 32,8

Peraturan Walikota tentang Renstra dan RKPD belum menjadi pedoman

yang mengikat semua pihak

35,2

2 Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 380,00

Kurangnya dukungan dan komitmen Pimpinan SKPD dan Pimpinan

Daerah

205,0

3 Faktor Pimpinan dalam mendorong percepatan pencapaian Sasaran /

Tujuan

360,00

Belum mampu memberikan arahan dan dukungan kepada Tim

Perencana sesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen lainnya

100,0

Kurangnya komitmen dalam menjaga kesinambungan proses

perencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan

105,0

4 Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 382,50

Belum mampu menyusun langkah-langkah pelaksanaan rencana yang

efisien dan efektif

56,25

Kurangnya komitmen dan belum mampu menyusun instrumen

pelaksanaan pembangunan : dasar peraturan perundang-undangan,

kerangka kelembagaan, penyusunan pedoman, anggaran, sumberdaya

manusia, dan pengembangan forum partisipasi masyarakat, dan

mekanisme complain resolution

57,5

5 Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 360,00

Terganngunya kinerja Perencanaan akibat perubahan personil / pejabat

perencana di SKPD

112,5

6 Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 374,60

Kesepakatan Pemda dan DPRD tentang PPAS belum berpedoman pada 42,0

Page 146: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

223

No Faktor Penyebab Ketidakselarasan Nilai Prioritas

RKPD.

Belum optimalnya proses penganggaran berbasis kinerja, dimana

alokasi anggaran didasarkan pada Target Prestasi Kerja / Keluaran /

Hasil Kegiatan / Program; Analisis Standar Biaya; Standar Satuan

Harga; dan Standar Pelayanan Minimum

42,0

Kinerja TAPD belum optimal dalam proses penyusunan Raperda

APBD, TAPD belum mampu melakukan penelaahan kesesuaian RKA-

SKPD dengan berbagai dokumen perencanaan yang harus dipedomani.

141,6

7.1.3 Strategi Penyelarasan Penyusunan APBD dengan RPJMD untukMeningkatkan Pembangungan Sarana dan Prasarana di Kota Bekasi

Berdasarkan hasil pengolahan alternatif strategi sesuai dengan kriteria yang telahditetapkan melalui aplikasi Expert Choice, maka diperoleh strategi prioritas sebagaiberikut:Tabel 75. Strategi Penyelarasan penyusunan APBD dengan RPJMD untuk

meningkatkan pembangungan sarana dan prasarana di Kota Bekasi

Prioritas Strategi / Program

1 Peningkatan Kinerja TAPD (27%)

Tujuan

Meningkatkan kemampuan TAPD dalam Penyusunan KUA dan PPAS, Penelitian RKA-

SKPD, Evaluasi dan penetapan Indikator Misi, Indikator Program dan Indikator kegiatan

secara konsisten berpedoman pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan

2Peningkatan Kinerja dengan ISO Perencanaan (24,70%)

Tujuan

Meningkatkan kualitas produk perencanaan melalui penerapan dan perbaikan

berkesinambungan sistem kerja serta pencegahan ketidaksesuaian/ penyimpangan

sehingga dokumen perencanaan disepakati dan dipedomani oleh semua pihak

Membuat sistem kerja perencanaan dengan standar kerja yang terdokumentasi,

prosedur jelas, efisien dan meningkatnya semangat karyawan

Meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan dan Termonitornya

kualitas pelayanan organisasi terhadap mitra kerja

3 Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang (13,8%)

Tujuan

Meningkatkan kemampuan penyusunan usulan (pemilihan kegiatan, prioritas,

kebutuhan biaya, tujuan dan sasaran kegiatan)

Meningkatkan keselarasan partisipasi dan aspirasi masyarakat (stakeholders)

dengan rancangan Rencana Pembangunan Daerah

4 Komunikasi dan Komitmen Pencapaian Sasaran (11,7%)

Tujuan

Meningkatkan kemampuan pimpinan memberikan arahan dan dukungan kepada

Tim Perencana

Meningkatkan komitmen pimpinan dalam menjaga kesinambungan proses

perencanaan

Page 147: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

224

Prioritas Strategi / Program

5 Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatan fungsional Perencana (8,9%)

Tujuan:

Meningkatkan komitmen dan kemampuan / kompetensi SDM tenaga perencana .

Menjaga Kinerja Perencanaan di setiap SKPD

6 Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif (7,4%)

Tujuan :

Meningkatkan motivasi & kinerja SDM Perencana

7 Penyempurnaan Rancangan Program yang ada dalam APBD maupun RPJMD

(6,5%)

Tujuan

Tersedianya desain program yang baik, indikator SMART terpenuhi, bernilai

Relevansi, Efesiensi, dan Efektivitas baik

Terwujudnya KUA, PPAS, RKPD dan RPJMD dan APBD dalam satu kesatuan

kebijakan yang konsisten

7.2 Saran

Pelaksanaan strategi penyelarasan Penyusunan APBD terhadap RPJMD KotaBekasi 2008 – 2013, dapat dilakukan melalui serangkaian rekomendasi kegiatan sepertiyang ditampilkan dalam tabel berikut :Tabel 76. Rekomendasi Kegiatan Dalam Kerangka Regulasi Penyelarasan

Penyusunan APBD Terhadap RPJMDPembuatan Perda, Perwal, Juknis, Pedoman

1 Perwal tentang Tugas, tanggung jawab dan kewenangan TAPD

2 Perwal tentang Standar Mutu Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penelitian / Kajian

(prosedur, proses, waktu, level, indikator, dokumentasi), hal ini merupakan bagian dari

pelaksanaan Manajemen mutu (ISO 9001).

3 Revisi Perda SKPD tentang unit perencanaan di SKPD (struktur organisasi, tupoksi, urtug)

4 Pedoman / Prosedur persetujuan dokumen perencanaan

5 Perda tentang Jabatan Fungsional Perencana di Kota Bekasi

6 Perda /Perwal tentang insentif dan disinsentif bidang perencanaan

7 Perwal tentang Juknis tata cara keterlibatan musrenbang.

Perkuatan Fungsi dan keterlibatan Pimpinan dalam kegiatan perencanaan

1 Komitmen untuk pelaksanaan dan kelangsungan proses manajemen mutu (ISO 9001)

2 Pengendalian, monitoring kinerja SDM

3 Pengukuran efektivitas proses dan memantau kinerja tiap proses.

4 Rapat periodik bidang perencanaan SKPD dan antar SKPD

5 Pemberian insentif disinsentif

Perbaikan / penyempurnaan Program RPJMD dan APBD, yang meliputi kegiatan dan program :

Page 148: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

225

1 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, Perkuatan Data Base tentang Jaringan drainase

2 Program penyediaan dan pengolahan air bersih, Integrasi kebijakan dengan PDAM

3 Program pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan dan Peningkatan pelayanan prasarana dan sarana PJU,

Perbaikan indikator efektivitas program dengan fokus penambahan jaringan

4 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH), Perbaikan indikator Relevansi, Efisiensi dan

Efektivitas dengan pemilihan kegiatan ditujukan untuk perluasan RTH

5 Program pengelolaan areal pemakaman, Perbaikan indikator sasaran di RPJMD dan semua inikator

(relevansi, efisiensi dan efektivitas) dari Kegiatan dan program dalam APBD melalui penetapan kegiatan

ditujukan untuk meningkatkan rasio kapasitas TPU terhadap jumlah penduduk

6 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, Perbaikan indikator

sasaran dalam RPJMD, perbaikan efesiensi dan efektivitas APBD yang didukung data base

akurat.

7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Perbaikan relevansi kegiatan

pada APBD melalui pemilihan kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas

pelayanan persampahan

8 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, Peningkatan efesiensi kebijakan melalui

peningkatan alokasi anggaran yang proporsional sesuai target RPJMD .

9 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Peninkatan nilai efesiensi APBD

melalui prioritas alokasi anggaran untuk jaringan jalan primer dan sekunder.

10 Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan, Perbaikan relevansi

melalui pemilihan kegiatan yang tepat sesuai sasaran RPJMD.

11 Program peningkatan pelayanan angkutan, Perbaikan indikator sasaan RPJMD dan seluruh

indikator program ini pada APBD.

12 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, Perbaikan indikator relevansi

melalui kegiatan program pada APBD yang ditujukan untuk mendukung pencapaian sasaran

RPJMD.

13 Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas, Perbaikan pada semua indikator progran ini

dalam APBD

14 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor, Program ini harus didesain

ulang baik di RPJMD maupn di APBD agar dapat berkontribusi terhadap kebijakan dan Misi

RPJMD.

15 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, Penyempurnaan

indikator sasaran program di RPJMD

Tabel 77. Rekomendasi Kegiatan Dalam Kerangka Investasi untuk PenyelarasanPenyusunan APBD Terhadap RPJMD

Penyediaan sarana prasarana Kerja yang memadai untuk:

1 TAPD

2 Unit perencana di SKPD

Diklat (Perencanaan : Strategis, Pembangunan, Teknis, manajemen, mutu)

1 Anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)

2 Tenaga Perencana SKPD

3 Fasilitator Musrenbang

4 pimpinan SKPD dan Pimpinan Daerah

Jasa Konsultan

1 Pendampingan musrenbang

2 Penyusunan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Perencanaan dan Penganggaran

3 Pendampingan pelaksanaan Manajemen Mutu (ISO 9001) bidang perencanaan

4 Penataan Jaringa komunikasi bidang perencanaan

Page 149: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

226

DAFTAR PUSTAKA

Djohan Putro, Bramantyo. 2006. Prinsip-prinsip Ekonomi Makro. PPM.

Falatehan, Faroby. 2009. Teknik Pengambilan Keputusan Menggunakan AnalyticHierachy Process (AHP). Pasca Sarjana Manajemen Pembangunan Daerah. IPB.Bogor.

Guspika. 2007. Penilaian Kegiatan Perencanaan. Paparan Diklat Perencana.Bappenas. Jakarta

Hakim, D.B. 2009. Manajemen Keuangan dan Investasi Daerah. ManajemenPembangunan Daerah. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kota Bekasi Dalam Angka 2006. BPS Kota Bekasi Tahun 2007.

Kota Bekasi Dalam Angka 2007. BPS Kota Bekasi Tahun 2008.

Kota Bekasi Dalam Angka 2008. BPS Kota Bekasi Tahun 2009.

Kota Bekasi Dalam Angka 2009. BPS Kota Bekasi Tahun 2010.

Mahmudi, S.E.,Msi., Ak. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP STIM YKPN.

Page 150: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

227

Mangkoesoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Edisi 3. BPFE-Yogyakarta.Yogyakarta.

Manik, Rusman R. 2008. Swadaya Masyarakat. 15 April 2008.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. ANDI Offset.Yogyakarta.

Muhamad, Fadel., Dr. Ir. 2008. Reinventing Local Goverment – Pengalaman DariDaerah. Kompas Gramedia. Jakarta.

Nurlan, Darise. 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah. PT Indeks. Jakarta.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 01 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 01 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 01 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah Kota Bekasi Tahun 2008-2013.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Solihin, H Dadang, Drs., MA. Semiloka DPRD Kabupaten Bekasi. Bandung, 24 Mei2007.

Sugiyono, Prof., Dr. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV.Alfabeta.

Suhermanto, Herry. 2006. Prinsip Dasar Perencanaan. Paparan SosialisasiPerencanaan. Bappenas Jakarta

Yuwono, Sony, Dwi Cahyo Utomo, Suhaery Zein, Azrafiany. 2008. Memahami APBDdan Permasalahannya. Bayu Media Publishing.

Page 151: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

228

Lampiran – 1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program Program KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

1 Informan / Responden Nandang NM / Perguruan TinggiNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong2,60 0,80 0,40 0,60 0,40 0,40

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,60 1,00 0,80 0,80 0,60 0,404 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 2,80 0,80 0,60 0,60 0,40 0,407 Program pengelolaan areal pemakaman 2,70 0,60 0,50 0,60 0,60 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,50 0,60 0,50 0,60 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,40 0,80 0,60 0,80 0,60 0,60

2,90 0,75 0,58 0,63 0,50 0,45

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

2 Informan / Responden Harris Budiono / Lembaga Non Pem(PusKOtDa)

No Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,80

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,60 0,80 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 4,00 1,00 0,80 0,60 0,80 0,807 Program pengelolaan areal pemakaman 2,90 0,70 0,60 0,60 0,60 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,70 0,60 0,50 0,60 0,60 0,40

Page 152: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

229

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

3,43 0,81 0,74 0,63 0,65 0,60

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

3 Informan / Responden H Azhar Laena / Ketua DPRDNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 4,00 1,00 0,80 0,60 0,80 0,802 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,60 0,80 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,80

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,20 0,80 0,60 0,60 0,60 0,607 Program pengelolaan areal pemakaman 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,40 0,60 0,40 0,60 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

3,28 0,80 0,68 0,60 0,60 0,60

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

4 Informan / Responden Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRDNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 0,80 0,60 0,60 0,80 0,802 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,40 0,60 0,60 0,60 0,80 0,80

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU2,80 0,80 0,60 0,60 0,40 0,40

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,607 Program pengelolaan areal pemakaman 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,00 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,80

3,08 0,70 0,63 0,55 0,60 0,60

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

5 Informan / Responden Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDANo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,70 0,90 0,80 0,60 0,80 0,60

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,80 1,00 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,807 Program pengelolaan areal pemakaman 2,50 0,70 0,40 0,60 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,90 0,80 0,50 0,60 0,60 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,41 0,88 0,71 0,63 0,63 0,58

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

6 Informan / Responden Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLHNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

Page 153: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

230

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,70 0,90 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,90 0,90 0,80 0,60 0,80 0,807 Program pengelolaan areal pemakaman 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,25 0,83 0,70 0,58 0,58 0,58

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

7 Informan / Responden Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PUNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,90 0,90 0,80 0,60 0,80 0,80

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,60 0,80 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,607 Program pengelolaan areal pemakaman 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,26 0,84 0,70 0,58 0,58 0,58

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

8 Informan / Responden Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 1,00 0,80 0,80 0,60 0,402 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong4,00 1,00 0,80 0,60 0,80 0,80

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,60 0,80 0,80 0,80 0,60 0,604 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,90 0,90 0,80 0,60 0,80 0,807 Program pengelolaan areal pemakaman 2,40 0,60 0,40 0,60 0,40 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran2,40 0,60 0,40 0,60 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,36 0,84 0,70 0,65 0,60 0,58

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

9 Informan / Responden Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas KebersihanNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,402 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong4,00 1,00 0,80 0,60 0,80 0,80

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,30 0,80 0,80 0,70 0,60 0,404 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,60 0,90 0,90 0,60 0,60 0,607 Program pengelolaan areal pemakaman 2,40 0,60 0,40 0,60 0,40 0,40

Page 154: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

231

8 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahanbahaya kebakaran

2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,21 0,84 0,71 0,59 0,55 0,53

P1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

10 Informan / Responden Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJUNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,80 1,00 0,80 0,60 0,80 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

3 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,20 0,80 0,80 0,80 0,40 0,404 & 5 Program pembangunan, rehabilitasi dan

pemeliharaan prasarana dan sarana PJU3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,60

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,607 Program pengelolaan areal pemakaman 2,90 0,80 0,50 0,60 0,60 0,408 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran3,20 0,80 0,60 0,60 0,60 0,60

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,60 1,00 0,80 0,60 0,60 0,60

3,36 0,85 0,74 0,63 0,60 0,55

Page 155: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

232

Lampiran – 2 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program Program KebijakanPengembangan Perhubungan dan Transportasi

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

1 Informan / Responden Nandang NM / Perguruan TinggiNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,40 0,60 0,40 0,60 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,18 0,62 0,53 0,69 0,67 0,67

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

2 Informan / RespondenHarris Budiono / Lembaga Non Pem

(PusKOtDa)No Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,40 0,80 0,60 0,80 0,60 0,603 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 2,60 0,40 0,40 0,60 0,60 0,60

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,40 0,80 0,40 0,80 0,80 0,60

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,50 0,40 0,50 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,20 0,80 0,60 0,60 0,60 0,60

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,40 0,80 0,60 0,80 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,40 0,40 0,60 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,20 0,40 0,40 0,60 0,40 0,40

2,96 0,63 0,53 0,66 0,58 0,56

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

3 Informan / Responden H Azhar Laena / Ketua DPRDNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,40 0,80 0,80 0,60 0,60 0,602 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,00 0,80 0,40 0,60 0,60 0,603 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 2,60 0,40 0,40 0,60 0,60 0,60

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 2,60 0,40 0,40 0,60 0,60 0,60

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,80 0,80 0,80 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,00 0,80 0,40 0,60 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,40 0,40 0,60 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,60 0,60 0,40 0,40 0,60 0,60

2,84 0,62 0,51 0,56 0,58 0,58

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

Page 156: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

233

4 Informan / Responden Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRDNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,60 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,50 0,80 0,60 0,70 0,80 0,603 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 2,80 0,40 0,40 0,80 0,60 0,60

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,40 0,40 0,60 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,20 0,80 0,60 0,60 0,60 0,60

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,40 0,80 0,60 0,80 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,70 0,40 0,50 0,60 0,60 0,60

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,07 0,60 0,50 0,70 0,64 0,62

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

5 Informan / Responden Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDANo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,80 1,00 0,80 0,80 0,60 0,602 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,60 0,80 0,80 0,80 0,60 0,603 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,60 0,80 0,60 0,60 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,60 0,60 0,60 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,60 0,60 0,40 0,60 0,60 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,20 0,80 0,60 0,60 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,40 0,40 0,60 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 3,00 0,80 0,40 0,60 0,60 0,60

3,29 0,73 0,61 0,68 0,64 0,62

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

6 Informan / Responden Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLHNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,60 0,40 0,40 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,16 0,62 0,53 0,67 0,67 0,67

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

7 Informan / Responden Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PUNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,80

Page 157: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

234

2 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,60 0,60 0,40 0,40 0,60 0,60

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,20 0,62 0,53 0,67 0,69 0,69

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

8 Informan / Responden Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,60 0,60 0,60 0,60 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,20 0,62 0,56 0,69 0,67 0,67

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

9 Informan / Responden Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas KebersihanNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,40 0,40 0,60 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,16 0,60 0,53 0,69 0,67 0,67

P2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan

10 Informan / Responden Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJUNo Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,20 0,80 1,00 0,80 0,80 0,802 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,80 0,80 0,70 0,70 0,80 0,803 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,804 Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalan 3,20 0,40 0,40 0,80 0,80 0,80

Page 158: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

235

dan Jembatan5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,20 0,40 0,40 0,60 0,40 0,40

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan 3,40 0,80 0,40 0,60 0,80 0,80

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,30 0,80 0,60 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor 2,30 0,40 0,50 0,60 0,40 0,40

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ 2,80 0,60 0,40 0,60 0,60 0,60

3,16 0,60 0,53 0,69 0,67 0,67

Page 159: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

236

Lampiran – 3 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Tujuan Program

Misi 3 :Membangun Sarana dan Prasarana Kota yang serasi bagi Perikehidupan Warga danPertumbuhan Usaha;

Kebijakan 1 : Pengembangan Sarana dan Prasarana PerkotaanTujuan : Terlayaninya masyarakat kota oleh sarana dan prasarana perkotaan dengan baikP1 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan Kebijakan 1 pada Misi 3All Rekapitulasi Seluruh Informan / Responden

No Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pengendalian Banjir 3,60 0,96 0,78 0,62 0,64 0,602 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 3,58 0,86 0,74 0,60 0,70 0,683 Program penyediaan dan pengolahan air bersih 3,54 0,85 0,80 0,77 0,58 0,54

4 &5

Program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaanprasarana dan sarana PJU

3,26 0,78 0,74 0,58 0,58 0,58

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 3,56 0,87 0,77 0,60 0,66 0,667 Program pengelolaan areal pemakaman 2,46 0,64 0,44 0,52 0,46 0,40

8Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahayakebakaran

2,47 0,62 0,45 0,52 0,46 0,42

9Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,56 0,92 0,78 0,62 0,62 0,62

3,25 0,81 0,69 0,60 0,59 0,56

Kebijakan 2 : Pengembangan Perhubungan dan TransportasiTujuan : Terlayaninya masyarakat kota oleh sarana dan prasarana perkotaan dengan baikP2 Rekap Hasil Evaluasi Tujuan Kebijakan 2 pada Misi 3All Rekapitulasi Seluruh Informan / Responden

No Uraian Program Nilai S M A R T1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,00 0,82 0,90 0,76 0,76 0,762 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 3,63 0,80 0,66 0,71 0,74 0,723 Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan 3,08 0,44 0,42 0,74 0,74 0,74

4Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase Jalandan Jembatan

3,20 0,46 0,42 0,78 0,78 0,76

5 Program peningkatan Pelayanan Angkutan 2,34 0,53 0,42 0,53 0,44 0,42

6Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan

3,44 0,80 0,51 0,61 0,76 0,76

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 3,28 0,80 0,58 0,70 0,60 0,60

8Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraanbermotor

2,37 0,40 0,53 0,60 0,42 0,42

9Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ

2,74 0,60 0,40 0,58 0,58 0,58

3,12 0,63 0,54 0,67 0,65 0,64

Page 160: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

237

Lampiran – 4 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, Efektifitas KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas - OutcomeInforman / Responden Nandang NM / Perguruan Tinggi

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,00 325,08 7,23

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,00 353,14 65,15

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,55 271,32 12,987 Program pengelolaan areal pemakaman 3,00 294,69 7,528 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,17 227,75 7,44

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,90 289,65 64,37

0,00 0,00 317,64

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Harris Budiono / Lembaga Non Pem (PusKOtDa)

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 2,83 295,92 6,83

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,27 355,75 71,07

6 Program Pengelolaan (RTH) 3,00 299,18 15,277 Program pengelolaan areal pemakaman 2,92 289,56 7,318 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,25 216,06 7,63

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,98 320,30 66,22

0,00 0,00 327,29

P1Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – Outcome

Informan / Responden H Azhar Laena / Ketua DPRD

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,00 300,00 95,092 Program Pembangunan saluran drainase 4,00 400,00 48,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 2,83 295,92 6,83

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,45 356,23 75,02

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,90 293,85 14,767 Program pengelolaan areal pemakaman 2,75 278,36 6,898 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,25 225,56 7,63

Page 161: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

238

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,04 322,79 67,61

0,00 0,00 321,85

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 4,00 400,00 126,792 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,17 339,88 7,63

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,00 350,93 65,15

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,65 278,87 13,497 Program pengelolaan areal pemakaman 2,75 278,36 6,898 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,33 230,42 7,83

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,90 316,39 64,37

0,00 0,00 334,16

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 2,83 295,92 6,83

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,00 351,01 65,15

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,85 294,42 14,507 Program pengelolaan areal pemakaman 3,58 362,31 8,988 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,17 227,75 7,44

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,92 314,82 64,83

0,00 0,00 320,69

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,33 343,96 8,03

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,18 351,17 69,10

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,70 257,06 13,747 Program pengelolaan areal pemakaman 2,83 283,48 7,108 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,25 231,14 7,63

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,67 300,73 59,27

0,00 0,00 317,84

Page 162: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

239

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,17 327,64 7,63

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,18 353,38 69,10

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,45 274,09 12,477 Program pengelolaan areal pemakaman 2,83 283,48 7,108 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,00 218,42 7,05

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

3,13 322,10 69,46

0,00 0,00 325,76

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,00 363,66 95,092 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,00 325,08 7,23

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,27 351,49 71,07

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,95 296,26 15,017 Program pengelolaan areal pemakaman 2,92 289,09 7,318 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,17 227,75 7,44

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,88 291,48 63,90

0,00 0,00 309,07

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,00 363,66 95,092 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 3,00 325,08 7,23

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

2,91 350,53 63,17

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,80 287,51 14,257 Program pengelolaan areal pemakaman 3,00 294,69 7,528 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran2,92 218,89 6,85

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,90 315,06 64,37

0,00 0,00 300,50

Page 163: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

240

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

Efisiensi APBDthd Sasaran

RPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,50 381,83 110,942 Program Pembangunan saluran drainase 3,50 381,46 42,023 Program Penyedn dan Penglhan AirBersih 2,83 310,28 6,83

4 & 5 Program Pembangunan, Rehabilitasi danPemeliharaan Prasarana & Sarana PJU

3,27 353,46 71,07

6 Program Pengelolaan (RTH) 2,75 291,76 14,007 Program pengelolaan areal pemakaman 2,83 283,96 7,108 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran3,08 214,89 7,24

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,94 317,03 65,29

0,00 0,00 324,49

Page 164: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

241

Lampiran – 5 Penilaian Tiap Komponen Relevansi, Effesiensi dan PerkiraanEfektivitas Per Responden Terhadap Program dalam KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Penilaian Relevansi Program APBD terhadap Pencapaian Sasaran RPJMD oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program 1 3,50 3,50 3,00 4,00 3,50 3,50 3,50 3,00 3,00 3,50

Program 2 3,50 3,50 4,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50

Program 3 3,00 2,83 2,83 3,17 2,83 3,33 3,17 3,00 3,00 2,83

Program 4 & 5 3,00 3,27 3,45 3,00 3,00 3,18 3,18 3,27 2,91 3,27

Program 6 2,55 3,00 2,90 2,65 2,85 2,70 2,45 2,95 2,80 2,75

Program 7 3,00 2,92 2,75 2,75 3,58 2,83 2,83 2,92 3,00 2,83

Program 8 3,17 3,25 3,25 3,33 3,17 3,25 3,00 3,17 2,92 3,08

Program 9 2,90 2,98 3,04 2,90 2,92 2,67 3,13 2,88 2,90 2,94

Penilaian Efisiensi / Daya Dukung Program APBD terhadap Sasaran RPJMD oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program 1 381,83 381,83 300,00 400,00 381,83 381,83 381,83 363,66 363,66 381,83

Program 2 381,46 381,46 400,00 381,46 381,46 381,46 381,46 381,46 381,46 381,46

Program 3 325,08 295,92 295,92 339,88 295,92 343,96 327,64 325,08 325,08 310,28

Program 4 & 5 353,14 355,75 356,23 350,93 351,01 351,17 353,38 351,49 350,53 353,46

Program 6 271,32 299,18 293,85 278,87 294,42 257,06 274,09 296,26 287,51 291,76

Program 7 294,69 289,56 278,36 278,36 362,31 283,48 283,48 289,09 294,69 283,96

Program 8 227,75 216,06 225,56 230,42 227,75 231,14 218,42 227,75 218,89 214,89

Program 9 289,65 320,30 322,79 316,39 314,82 300,73 322,10 291,48 315,06 317,03

Penilaian Perkiraan Efektifitas Program oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program 1 3,05 3,20 3,20 3,20 3,20 3,05 3,05 3,05 2,85 2,90

Program 2 3,45 3,45 3,45 3,45 3,45 3,45 3,45 3,45 3,45 3,20

Program 3 3,10 3,30 2,90 3,05 2,90 3,70 3,15 2,90 3,30 2,65

Program 4 & 5 2,80 2,90 2,90 2,90 2,90 2,90 2,90 2,90 2,90 2,90

Program 6 2,70 2,95 2,95 2,70 2,80 3,25 2,55 2,65 2,95 2,95

Program 7 2,40 2,40 2,40 2,40 2,90 2,40 2,25 2,60 2,40 2,70

Program 8 2,40 2,40 2,40 2,60 2,80 2,75 2,40 2,65 2,40 2,60

Program 9 3,00 3,60 3,15 3,75 3,60 2,75 3,15 3,75 3,10 3,10

Page 165: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

242

Lampiran – 6 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, Efektifitas KebijakanPengembangan Perhubungan dan Transportasi

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Nandang NM / Perguruan Tinggi

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 2,75 284,11 15,822 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,00 196,23 257,873 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan2,75 291,83 10,90

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,46 255,77 2,056 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,54 275,00 3,80

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 3,13 312,15 4,708 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,60 82,95 1,91

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,27 307,55 6,46

0,00 0,00 303,50

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Harris Budiono / Lembaga Non Pem

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,50 381,51 20,132 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,00 197,15 257,873 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan2,75 291,83 10,90

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 3,15 314,17 2,626 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,85 319,72 4,26

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,81 300,96 4,238 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,40 80,10 1,80

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,27 342,45 6,46

0,00 0,00 308,27

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden H Azhar Laena / Ketua DPRD

No Uraian ProgramRelevansi APBD

terhadapSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thd

RPJM

EfisiensiProgram APBDthd Kebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,75 366,94 21,572 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 2,80 188,05 240,683 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan SIM Jalan dan Jembt 2,75 294,76 10,905 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,69 256,73 2,246 Program Pemb Prasarana Perhubungan 2,62 287,99 3,917 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,69 295,41 4,048 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,60 82,95 1,91

Page 166: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

243

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,36 337,47 6,64

0,00 0,00 291,89

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,50 318,49 20,132 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 2,80 185,84 240,683 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan2,50 270,91 9,91

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,69 262,20 2,246 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,85 335,08 4,26

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,94 304,84 4,418 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,00 68,23 1,59

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

2,91 300,86 5,74

0,00 0,00 288,97

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,75 366,94 21,572 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,20 257,53 275,063 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan2,75 342,44 10,90

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,77 275,13 2,306 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,85 331,93 4,26

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,63 273,81 3,948 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,60 82,95 1,91

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,36 317,14 6,64

0,00 0,00 326,59

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH

No Uraian ProgramRelevansi APBD

terhadapSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thd

RPJM

EfisiensiProgram APBDthd Kebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,25 315,89 18,692 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,20 257,53 275,063 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan3,00 312,75 11,89

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,85 279,88 2,376 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,69 285,76 4,03

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,88 296,41 4,328 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,60 82,95 1,91

Page 167: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

244

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,36 320,94 6,64

0,00 0,00 324,91

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4,50 481,51 25,882 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,40 267,92 292,263 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan3,75 429,69 14,86

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,92 273,26 2,436 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,92 313,13 4,37

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,94 303,50 4,418 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,40 75,03 1,80

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,45 333,52 6,82

0,00 0,00 352,84

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,75 366,94 21,572 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,40 267,92 292,263 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan3,25 368,60 12,88

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 3,69 375,13 3,076 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan3,08 345,14 4,60

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 3,13 310,91 4,708 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,80 90,88 2,02

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,64 370,32 7,18

0,00 0,00 348,27

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan

No Uraian ProgramRelevansi APBD

terhadapSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thd

RPJM

EfisiensiProgram APBDthd kebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,50 318,49 20,132 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 3,00 248,43 257,873 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan3,00 350,61 11,89

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,92 308,74 2,436 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,77 302,65 4,14

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 2,69 257,95 4,048 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,00 68,23 1,59

Page 168: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

245

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,09 302,67 6,10

0,00 0,00 308,20

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeInforman / Responden Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU

No Uraian Program

Relevansi APBDterhadap

PencapaianSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thdSasaranRPJM

EfisiensiProgram APBD

terhadapKebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,25 348,45 18,692 Program Rehab/ Pemeliharn Jalan dan Jembt 2,80 188,05 240,683 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembt - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi /

DataBase Jalan dan Jembatan2,75 294,76 10,90

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,85 297,37 2,376 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,92 311,17 4,37

7 Program Peningkn dan Pgamanan Lalu Lintas 3,00 296,29 4,518 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,60 82,95 1,91

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasaranadan Fasilitas LLAJ

3,27 322,12 6,46

0,00 0,00 289,89

Page 169: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

246

Lampiran – 7 Penilaian Tiap Komponen Relevansi, Effesiensi dan PerkiraanEfektivitas Per Responden Terhadap Program dalam KebijakanPengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan

Penilaian Relevansi Program APBD terhadap Pencapaian Sasaran RPJMD oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program 1 2,75 3,50 3,75 3,50 3,75 3,25 4,50 3,75 3,50 3,25

Program 2 3,00 3,00 2,80 2,80 3,20 3,20 3,40 3,40 3,00 2,80

Program 3 - - - - - - - - - -

Program 4 2,75 2,75 2,75 2,50 2,75 3,00 3,75 3,25 3,00 2,75

Program 5 2,46 3,15 2,69 2,69 2,77 2,85 2,92 3,69 2,92 2,85

Program 6 2,54 2,85 2,62 2,85 2,85 2,69 2,92 3,08 2,77 2,92

Program 7 3,13 2,81 2,69 2,94 2,63 2,88 2,94 3,13 2,69 3,00

Program 8 3,60 3,40 3,60 3,00 3,60 3,60 3,40 3,80 3,00 3,60

Program 9 3,27 3,27 3,36 2,91 3,36 3,36 3,45 3,64 3,09 3,27

Penilaian Efisiensi / Daya Dukung Program APBD terhadap Sasaran RPJMD oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Program 1 284,11 381,51 366,94 318,49 366,94 315,89 481,51 366,94 318,49 348,45

Program 2 196,23 197,15 188,05 185,84 257,53 257,53 267,92 267,92 248,43 188,05

Program 3 - - - - - - - - - -

Program 4 291,83 291,83 294,76 270,91 342,44 312,75 429,69 368,60 350,61 294,76

Program 5 255,77 314,17 256,73 262,20 275,13 279,88 273,26 375,13 308,74 297,37

Program 6 275,00 319,72 287,99 335,08 331,93 285,76 313,13 345,14 302,65 311,17

Program 7 312,15 300,96 295,41 304,84 273,81 296,41 303,50 310,91 257,95 296,29

Program 8 82,95 80,10 82,95 68,23 82,95 82,95 75,03 90,88 68,23 82,95

Program 9 307,55 342,45 337,47 300,86 317,14 320,94 333,52 370,32 302,67 322,12

Penilaian Perkiraan Efektifitas Program oleh Tiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Program 1 3,30 3,65 3,40 3,65 3,30 3,00 3,40 3,45 3,20 2,80

Program 2 3,60 3,65 3,15 3,30 3,10 3,45 3,25 3,25 3,40 2,80

Program 3 - - - - - - - - - -

Program 4 2,50 3,10 3,20 3,20 3,30 2,90 3,00 3,25 3,00 2,85

Program 5 2,25 2,90 2,75 2,60 2,80 2,75 2,95 3,60 2,90 2,90

Program 6 2,75 3,30 2,60 2,85 3,25 2,45 2,85 3,60 3,20 3,05

Program 7 3,00 3,20 2,60 2,90 2,90 2,65 3,15 3,30 2,90 2,90

Program 8 4,50 3,25 2,70 3,10 3,25 3,25 3,25 3,25 3,05 3,25

Page 170: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

247

Program 9 3,10 2,55 2,85 2,95 3,35 2,70 2,90 3,30 3,30 3,10

Lampiran – 8 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Relevansi, Efisiensi, Efektivitas

Misi 3 : Membangun Sarana dan Prasarana Kota yang serasi bagi Perikehidupan Warga danPertumbuhan Usaha;

Kebijakan 1 : Pengembangan Sarana dan Prasarana PerkotaanTujuan : Terlayaninya masyarakat kota oleh sarana dan prasarana perkotaan dengan baik

P1 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeHasil Evaluasi Seluruh Responden

No Uraian ProgramRelevansi APBD

terhadapSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thd

RPJM

EfisiensiProgram

APBD thdkebijakan

1 Program Pengendalian Banjir 3,40 371,83 107,772 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong3,55 383,32 42,62

3 Program Penyediaan dan Pengolahan Air Bersih 3,00 318,48 7,234 &

5Program Pembangunan, Rehabilitasi dan PemeliharaanPrasarana & Sarana PJU

3,15 352,71 68,50

6 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 2,76 284,43 14,057 Program pengelolaan areal pemakaman 2,94 293,80 7,378 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan

bahaya kebakaran3,16 223,86 7,42

9 Program Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2,92 311,03 64,97

319,93

Kebijakan 2 : Pengembangan Perhubungan dan TransportasiTujuan : Terlayaninya masyarakat kota oleh sarana dan prasarana perkotaan dengan baik

P2 Rekap Hasil Evaluasi Relevansi - Efisiensi dan Evaluasi Efektifitas – OutcomeHasil Evaluasi Seluruh Responden

No Uraian ProgramRelevansi APBD

terhadapSasaran RPJM

EfisiensiAPBD thd

RPJM

EfisiensiProgram

APBD thdkebijakan

1 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 3,55 354,93 20,422 Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan3,06 225,47 263,03

3 Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan - - -4 Program Pembangunan Sistem Informasi / DataBase

Jalan dan Jembatan2,93 324,82 11,59

5 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 2,90 289,84 2,416 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan2,81 310,76 4,20

7 Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 2,88 295,22 4,338 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor3,46 79,72 1,84

9 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ

3,30 325,51 6,51

314,33

Page 171: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

248

Lampiran – 9 Rekapitulasi Hasil Wawancara

INDIKATOR Bobot

Nandang Harris Budiono H Azhar Laena Chairoman JP

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 100,0% 3,75 375,00 3,88 387,50 3,75 375,00 3,88 387,501 Mampu mengidentifikasi permasalahan 12,5% 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,002 Mampu melakukan analisis permasalahan 12,5% 0,50 50,00 0,38 37,50 0,50 50,00 0,50 50,003 Mampu menyusun dan merumuskan asumsi, tujuan dan sasaran 12,5% 0,38 37,50 0,50 50,00 0,38 37,50 0,38 37,504 Mampu merumuskan faktor penghambat dan pendukung 12,5% 0,38 37,50 0,50 50,00 0,38 37,50 0,38 37,505 Mampu menyusun alternatif strategi 12,5% 0,38 37,50 0,38 37,50 0,38 37,50 0,50 50,006 Mampu menyusun pelaksanaan rencana yang efisien efektif 12,5% 0,50 50,00 0,63 62,50 0,50 50,00 0,50 50,007 Mempunyai motivasi , kemampuan komunikasi , bernegosiasi 12,5% 0,50 50,00 0,38 37,50 0,50 50,00 0,50 50,008 Mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumen

pelaksanaan pembangunan12,5% 0,63 62,50 0,63 62,50 0,63 62,50 0,63 62,50

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 100,0% 3,50 350,00 3,75 375,00 3,50 350,00 3,50 350,001 Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidang

perencanaan sesuai kebutuhan dan tupoksi SKPD25,0% 0,50 50,00 0,50 50,00 1,00 100,00 0,75 75,00

2 Perubahan personil pejabat perencana di SKPD tidak menggangguKinerja Perencanaan

25,0% 1,25 125,00 1,25 125,00 1,00 100,00 1,00 100,00

3 Terdapat dukungan dan semangat rekan kerja 25,0% 0,75 75,00 1,00 100,00 0,75 75,00 1,00 100,004 Terdapat kepercayaan antar sesama Anggota Tim 12,5% 0,50 50,00 0,50 50,00 0,38 37,50 0,38 37,505 Terdapat kekompakan dan keeratan Anggota Tim 12,5% 0,50 50,00 0,50 50,00 0,38 37,50 0,38 37,50

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan PekerjaanPerencanaan 100,0% 3,94 393,50 3,78 377,50 3,63 363,00 4,02 401,501 Sistem Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 15,0% 0,60 60,00 0,45 45,00 0,45 45,00 0,60 60,002 Fasilitas dan Infrastruktur 15,0% 0,45 45,00 0,60 60,00 0,45 45,00 0,45 45,003 Kultur kinerja 15,0% 0,60 60,00 0,60 60,00 0,60 60,00 0,60 60,004 Mekanisme Perencanaan APBD; 55,0% 2,29 228,50 2,13 212,50 2,13 213,00 2,37 236,50

Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunan 8,0% 0,40 40,00 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00SKPD membuat rancangan RKA 8,0% 0,32 32,00 0,24 24,00 0,32 32,00 0,32 32,00Dalam Musrenbang, partisipasi masyarakat (stakeholders)diselaraskan dengan RKPD

8,0% 0,40 40,00 0,40 40,00 0,32 32,00 0,40 40,00

RKPD disepakati semua SKPD 8,0% 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00 0,40 40,00Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yangmengikat semua pihak

8,0% 0,32 32,00 0,32 32,00 0,40 40,00 0,40 40,00

Bappeda dan SKPD melakukan pengendalian rencana, 7,5% 0,30 30,00 0,30 30,00 0,23 22,50 0,30 30,00Bappeda melakukan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 7,5% 0,23 22,50 0,23 22,50 0,23 22,50 0,23 22,50

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 100,0% 4,00 400,00 4,50 450,00 3,50 350,00 3,50 350,001 Adanya dukgn dan komitmen Pimpinan SKPD dan Daerah 50,0% 2,00 200,00 2,50 250,00 1,50 150,00 2,00 200,002 Adanya dukungan dan komitmen Tokoh Masyarakat, DPRD dan

Stakeholder lainnya50,0% 2,00 200,00 2,00 200,00 2,00 200,00 1,50 150,00

Faktor Pimpinan 100,0% 3,50 350,00 3,75 375,00 3,75 375,00 3,50 350,001 Mampu mengkoordinaskn berbagai Sumber daya pendukung 25,0% 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,002 Memberi dorongan dan semangat kepada Tim Perencana SKPD

untuk menghasilkan kualitas Perencanaan yang baik25,0% 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,00

3 Mampu memberikan arahan dan dukungan kepada Tim Perencanasesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan)lainnya

25,0% 1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00

4 Mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan prosesperencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan

25,0% 1,00 100,00 1,25 125,00 1,25 125,00 1,00 100,00

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 100,0% 3,75 375,00 4,05 405,00 3,98 398,00 3,75 375,001 TAPD memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapat dalam

RKPD10,0% 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,00

2 Pembahasan KUA disusun berpedoman pada RKPD, 10,0% 0,30 30,00 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,003 Kesepakatan PPAS disusun berpedoman pada RKPD 10,0% 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,00 0,40 40,004 Dalam Penyusunan RKA, SKPD telah melakukan : 30,0% 1,20 120,00 1,30 130,00 1,20 120,00 1,20 120,00

perkiraan anggaran tahun berikutnya sesuai Renstra SKPD 10,0% 0,40 40,00 0,40 40,00 0,30 30,00 0,40 40,00Penganggaran Terpadu rutin dan pembangunan 10,0% 0,40 40,00 0,40 40,00 0,50 50,00 0,40 40,00Penganggaran berbasis kinerja, 10,0% 0,40 40,00 0,50 50,00 0,40 40,00 0,40 40,00

5 TAPD menelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan: 40,0% 1,35 135,00 1,45 145,00 1,48 148,00 1,35 135,00Kebijakan Umum APBD 5,0% 0,15 15,00 0,15 15,00 0,15 15,00 0,15 15,00Penetapan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 5,0% 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya 5,0% 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,25 25,00Dokumen perencanaan lainnya 5,0% 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00Capaian Kinerja 5,0% 0,20 20,00 0,25 25,00 0,25 25,00 0,15 15,00Indikator Kinerja 5,0% 0,20 20,00 0,25 25,00 0,25 25,00 0,10 10,00Analisis Standar Belanja 3,0% 0,06 6,00 0,06 6,00 0,09 9,00 0,09 9,00Standar Satuan Harga 4,0% 0,08 8,00 0,08 8,00 0,08 8,00 0,12 12,00Standar Pelayanan Minimum 3,0% 0,06 6,00 0,06 6,00 0,06 6,00 0,09 9,00

Page 172: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

249

INDIKATOR

Ketua BAPPEDA Ka Dinas PLH Ka Dinas PUKa Dinas Hub

LLAJ

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 3,88 387,50 4,13 412,50 3,63 362,50 4,00 400,001 Mampu mengidentifikasi permasalahan 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,002 Mampu melakukan analisis permasalahan 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,00 0,50 50,003 Mampu menyusun dan merumuskan asumsi, tujuan dan sasaran 0,50 50,00 0,50 50,00 0,38 37,50 0,50 50,004 Mampu merumuskan faktor penghambat dan pendukung 0,50 50,00 0,50 50,00 0,38 37,50 0,50 50,005 Mampu menyusun alternatif strategi 0,38 37,50 0,50 50,00 0,38 37,50 0,50 50,006 Mampu menyusun pelaksanaan rencana yang efisien efektif 0,63 62,50 0,63 62,50 0,50 50,00 0,63 62,507 Mempunyai motivasi , kemampuan komunikasi , bernegosiasi 0,38 37,50 0,38 37,50 0,50 50,00 0,38 37,508 Mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumen pelaksanaan

pembangunan0,50 50,00 0,63 62,50 0,50 50,00 0,50 50,00

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 3,75 375,00 4,00 400,00 3,00 300,00 4,25 425,001 Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidang perencanaan

sesuai kebutuhan dan tupoksi SKPD0,75 75,00 1,00 100,00 0,75 75,00 1,00 100,00

2 Perubahan personil pejabat perencana di SKPD tidak menggangguKinerja Perencanaan

1,25 125,00 1,25 125,00 1,00 100,00 1,25 125,00

3 Terdapat dukungan dan semangat rekan kerja 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,00 1,00 100,004 Terdapat kepercayaan antar sesama Anggota Tim 0,50 50,00 0,50 50,00 0,25 25,00 0,50 50,005 Terdapat kekompakan dan keeratan Anggota Tim 0,50 50,00 0,50 50,00 0,25 25,00 0,50 50,00

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan 3,78 377,50 3,99 399,00 4,01 400,50 3,92 392,001 Sistem Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 0,60 60,00 0,60 60,00 0,60 60,00 0,60 60,002 Fasilitas dan Infrastruktur 0,45 45,00 0,60 60,00 0,45 45,00 0,60 60,003 Kultur kinerja 0,60 60,00 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,004 Mekanisme Perencanaan APBD; 2,13 212,50 2,04 204,00 2,21 220,50 1,97 197,00

Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunan 0,24 24,00 0,24 24,00 0,40 40,00 0,24 24,00SKPD membuat rancangan RKA 0,24 24,00 0,24 24,00 0,32 32,00 0,32 32,00Dalam Musrenbang, partisipasi masyarakat (stakeholders)diselaraskan dengan RKPD

0,40 40,00 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00

RKPD disepakati semua SKPD 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yang mengikatsemua pihak

0,40 40,00 0,32 32,00 0,32 32,00 0,32 32,00

Bappeda dan SKPD melakukan pengendalian rencana, 0,30 30,00 0,30 30,00 0,30 30,00 0,23 22,50Bappeda melakukan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 0,23 22,50 0,30 30,00 0,23 22,50 0,23 22,50

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 3,50 350,00 4,50 450,00 3,50 350,00 3,50 350,001 Adanya dukgn dan komitmen Pimpinan SKPD dan Daerah 2,00 200,00 2,50 250,00 2,00 200,00 2,00 200,002 Adanya dukungan dan komitmen Tokoh Masyarakat, DPRD dan

Stakeholder lainnya1,50 150,00 2,00 200,00 1,50 150,00 1,50 150,00

Faktor Pimpinan 4,00 400,00 3,50 350,00 3,50 350,00 3,50 350,001 Mampu mengkoordinaskn berbagai Sumber daya pendukung 1,00 100,00 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,002 Memberi dorongan dan semangat kepada Tim Perencana SKPD untuk

menghasilkan kualitas Perencanaan yang baik1,00 100,00 0,75 75,00 0,75 75,00 0,75 75,00

3 Mampu memberikan arahan dan dukungan kepada Tim Perencanasesuai RPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan) lainnya

1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00

4 Mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan prosesperencanaan dan mentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan

1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00 1,00 100,00

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 3,50 350,00 3,95 395,00 3,80 380,00 3,35 335,001 TAPD memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapat dalam RKPD 0,30 30,00 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,002 Pembahasan KUA disusun berpedoman pada RKPD, 0,30 30,00 0,30 30,00 0,30 30,00 0,30 30,003 Kesepakatan PPAS disusun berpedoman pada RKPD 0,30 30,00 0,50 50,00 0,40 40,00 0,40 40,004 Dalam Penyusunan RKA, SKPD telah melakukan : 1,10 110,00 1,30 130,00 1,20 120,00 1,10 110,00

perkiraan anggaran tahun berikutnya sesuai Renstra SKPD 0,30 30,00 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,00Penganggaran Terpadu rutin dan pembangunan 0,40 40,00 0,40 40,00 0,40 40,00 0,30 30,00Penganggaran berbasis kinerja, 0,40 40,00 0,50 50,00 0,40 40,00 0,40 40,00

5 TAPD menelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan: 1,50 150,00 1,45 145,00 1,50 150,00 1,15 115,00Kebijakan Umum APBD 0,20 20,00 0,15 15,00 0,20 20,00 0,15 15,00Penetapan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,15 15,00Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,15 15,00Dokumen perencanaan lainnya 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00Capaian Kinerja 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,15 15,00Indikator Kinerja 0,20 20,00 0,20 20,00 0,20 20,00 0,15 15,00Analisis Standar Belanja 0,09 9,00 0,09 9,00 0,09 9,00 0,06 6,00Standar Satuan Harga 0,12 12,00 0,12 12,00 0,12 12,00 0,08 8,00Standar Pelayanan Minimum 0,09 9,00 0,09 9,00 0,09 9,00 0,06 6,00

Ka DinasKebersihan

Ka DinasPertamanan PJU

Page 173: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

250

INDIKATOR

Ratin

g

Nilai

Ratin

g

Nilai

Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 3,38 337,50 4,00 400,001 Mampu mengidentifikasi permasalahan 0,38 37,50 0,50 50,002 Mampu melakukan analisis permasalahan 0,38 37,50 0,50 50,003 Mampu menyusun dan merumuskan asumsi, tujuan dan sasaran 0,38 37,50 0,50 50,004 Mampu merumuskan faktor penghambat dan pendukung 0,38 37,50 0,50 50,005 Mampu menyusun alternatif strategi 0,38 37,50 0,38 37,506 Mampu menyusun pelaksanaan rencana yang efisien efektif 0,50 50,00 0,63 62,507 Mempunyai motivasi , kemampuan komunikasi , bernegosiasi 0,50 50,00 0,38 37,508 Mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumen pelaksanaan

pembangunan0,50 50,00 0,63 62,50

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 3,50 350,00 3,25 325,001 Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidang perencanaan sesuai

kebutuhan dan tupoksi SKPD1,00 100,00 0,75 75,00

2 Perubahan personil pejabat perencana di SKPD tidak mengganggu KinerjaPerencanaan

1,00 100,00 1,00 100,00

3 Terdapat dukungan dan semangat rekan kerja 0,75 75,00 0,75 75,004 Terdapat kepercayaan antar sesama Anggota Tim 0,38 37,50 0,38 37,505 Terdapat kekompakan dan keeratan Anggota Tim 0,38 37,50 0,38 37,50

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan 4,15 414,50 3,77 377,00

1 Sistem Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 0,60 60,00 0,60 60,002 Fasilitas dan Infrastruktur 0,60 60,00 0,60 60,003 Kultur kinerja 0,75 75,00 0,60 60,004 Mekanisme Perencanaan APBD; 2,20 219,50 1,97 197,00

Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunan 0,24 24,00 0,24 24,00SKPD membuat rancangan RKA 0,24 24,00 0,32 32,00Dalam Musrenbang, partisipasi masyarakat (stakeholders) diselaraskan denganRKPD

0,32 32,00 0,32 32,00

RKPD disepakati semua SKPD 0,32 32,00 0,32 32,00Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yang mengikat semuapihak

0,40 40,00 0,32 32,00

Bappeda dan SKPD melakukan pengendalian rencana, 0,38 37,50 0,23 22,50Bappeda melakukan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 0,30 30,00 0,23 22,50

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 4,00 400,00 3,50 350,001 Adanya dukgn dan komitmen Pimpinan SKPD dan Daerah 2,00 200,00 2,00 200,002 Adanya dukungan dan komitmen Tokoh Masyarakat, DPRD dan Stakeholder

lainnya2,00 200,00 1,50 150,00

Faktor Pimpinan 3,50 350,00 3,50 350,00

1 Mampu mengkoordinaskn berbagai Sumber daya pendukung 0,75 75,00 0,75 75,002 Memberi dorongan dan semangat kepada Tim Perencana SKPD untuk

menghasilkan kualitas Perencanaan yang baik0,75 75,00 0,75 75,00

3 Mampu memberikan arahan dan dukungan kepada Tim Perencana sesuai RPJPD,RPJMD, dan Dokumen Perencanaan (turunan) lainnya

1,00 100,00 1,00 100,00

4 Mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan proses perencanaan danmentaati setiap keputusan bersama yang dihasilkan

1,00 100,00 1,00 100,00

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 3,83 383,00 3,50 350,001 TAPD memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapat dalam RKPD 0,40 40,00 0,40 40,002 Pembahasan KUA disusun berpedoman pada RKPD, 0,30 30,00 0,30 30,003 Kesepakatan PPAS disusun berpedoman pada RKPD 0,40 40,00 0,30 30,004 Dalam Penyusunan RKA, SKPD telah melakukan : 1,20 120,00 1,10 110,00

perkiraan anggaran tahun berikutnya sesuai Renstra SKPD 0,40 40,00 0,40 40,00Penganggaran Terpadu rutin dan pembangunan 0,40 40,00 0,30 30,00Penganggaran berbasis kinerja, 0,40 40,00 0,40 40,00

5 TAPD menelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan: 1,53 153,00 1,40 140,00Kebijakan Umum APBD 0,20 20,00 0,20 20,00Penetapan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 0,20 20,00 0,20 20,00Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya 0,10 10,00 0,15 15,00Dokumen perencanaan lainnya 0,20 20,00 0,20 20,00Capaian Kinerja 0,25 25,00 0,15 15,00Indikator Kinerja 0,25 25,00 0,20 20,00Analisis Standar Belanja 0,12 12,00 0,09 9,00Standar Satuan Harga 0,12 12,00 0,12 12,00Standar Pelayanan Minimum 0,09 9,00 0,09 9,00

Page 174: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

251

Lampiran – 10 Penilaian Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPDTiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Rata-Rata

Jumlah Nilai Faktor 3,75 3,88 3,75 3,88 3,88 4,13 3,63 4,00 3,38 4,00 3,83

Indikator 1 12,5% 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,38 0,50 0,49

Indikator 2 12,5% 0,50 0,38 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,38 0,50 0,48

Indikator 3 12,5% 0,38 0,50 0,38 0,38 0,50 0,50 0,38 0,50 0,38 0,50 0,44

Indikator 4 12,5% 0,38 0,50 0,38 0,38 0,50 0,50 0,38 0,50 0,38 0,50 0,44

Indikator 5 12,5% 0,38 0,38 0,38 0,50 0,38 0,50 0,38 0,50 0,38 0,38 0,41

Indikator 6 12,5% 0,50 0,63 0,50 0,50 0,63 0,63 0,50 0,63 0,50 0,63 0,56

Indikator 7 12,5% 0,50 0,38 0,50 0,50 0,38 0,38 0,50 0,38 0,50 0,38 0,44

Indikator 8 12,5% 0,63 0,63 0,63 0,63 0,50 0,63 0,50 0,50 0,50 0,63 0,58

Lampiran – 11 Penilaian Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD olehtiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata

Jumlah Nilai Faktor 3,50 3,75 3,50 3,50 3,75 4,00 3,00 4,25 3,50 3,25 3,60

Indikator 1 25,0% 0,50 0,50 1,00 0,75 0,75 1,00 0,75 1,00 1,00 0,75 0,80

Indikator 2 25,0% 1,25 1,25 1,00 1,00 1,25 1,25 1,00 1,25 1,00 1,00 1,13

Indikator 3 25,0% 0,75 1,00 0,75 1,00 0,75 0,75 0,75 1,00 0,75 0,75 0,83

Indikator 4 12,5% 0,50 0,50 0,38 0,38 0,50 0,50 0,25 0,50 0,38 0,38 0,43

Indikator 5 12,5% 0,50 0,50 0,38 0,38 0,50 0,50 0,25 0,50 0,38 0,38 0,43

Lampiran - 12 Penilaian Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan PekerjaanPerencanaan oleh Tiap Responden

Responden1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-

Rata

Nilai Faktor 3,94 3,78 3,63 4,02 3,78 3,99 4,01 3,92 4,15 3,77 3,90Indikator 1 15,0% 0,60 0,45 0,45 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,57

Indikator 2 15,0% 0,45 0,60 0,45 0,45 0,45 0,60 0,45 0,60 0,60 0,60 0,53

Indikator 3 15,0% 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,75 0,75 0,75 0,75 0,60 0,66

Indikator 4 55,0% 2,29 2,13 2,13 2,37 2,13 2,04 2,21 1,97 2,20 1,97 2,14

Sub Indikator 4.1 8,0% 0,40 0,32 0,32 0,32 0,24 0,24 0,40 0,24 0,24 0,24 0,30

Sub Indikator 4.2 8,0% 0,32 0,24 0,32 0,32 0,24 0,24 0,32 0,32 0,24 0,32 0,29

Sub Indikator 4.3 8,0% 0,40 0,40 0,32 0,40 0,40 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,35

Sub Indikator 4.4 8,0% 0,32 0,32 0,32 0,40 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,33

Sub Indikator 4.5 8,0% 0,32 0,32 0,40 0,40 0,40 0,32 0,32 0,32 0,40 0,32 0,35

Sub Indikator 4.6 7,5% 0,30 0,30 0,23 0,30 0,30 0,30 0,30 0,23 0,38 0,23 0,29

Sub Indikator 4.7 7,5% 0,23 0,23 0,23 0,23 0,23 0,30 0,23 0,23 0,30 0,23 0,24

Page 175: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

252

Lampiran – 13 Penilaian Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah olehTiap Responden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata

Nilai Faktor 4,00 4,50 3,50 3,50 3,50 4,50 3,50 3,50 4,00 3,50 3,80

Indikator 1 50,0% 2,00 2,50 1,50 2,00 2,00 2,50 2,00 2,00 2,00 2,00 2,05

Indikator 2 50,0% 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50 2,00 1,50 1,50 2,00 1,50 1,75

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-Rata

Nilai Faktor 3,50 3,75 3,75 3,50 4,00 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 3,60

Indikator 1 25,0% 0,75 0,75 0,75 0,75 1,00 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,78

Indikator 2 25,0% 0,75 0,75 0,75 0,75 1,00 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,78

Indikator 3 25,0% 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Indikator 4 25,0% 1,00 1,25 1,25 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,05

Lampiran – 14 Penilaian Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran oleh TiapResponden

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Rata-Rata

Nilai Faktor 3,75 4,05 3,98 3,75 3,50 3,95 3,80 3,35 3,83 3,50 3,75

Indikator 1 10,0% 0,40 0,40 0,40 0,40 0,30 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,39

Indikator 2 10,0% 0,30 0,40 0,40 0,40 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,33

Indikator 3 10,0% 0,50 0,50 0,50 0,40 0,30 0,50 0,40 0,40 0,40 0,30 0,42

Indikator 4 30,0% 1,20 1,30 1,20 1,20 1,10 1,30 1,20 1,10 1,20 1,10 1,19

Sub Indikator 4.1 10,0% 0,40 0,40 0,30 0,40 0,30 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,38

Sub Indikator 4.2 10,0% 0,40 0,40 0,50 0,40 0,40 0,40 0,40 0,30 0,40 0,30 0,39

Sub Indikator 4.3 10,0% 0,40 0,50 0,40 0,40 0,40 0,50 0,40 0,40 0,40 0,40 0,42

Indikator 5 40,0% 1,35 1,45 1,48 1,35 1,50 1,45 1,50 1,15 1,53 1,40 1,42

Sub Indikator 5.1 5,0% 0,15 0,15 0,15 0,15 0,20 0,15 0,20 0,15 0,20 0,20 0,17Sub Indikator 5.2 5,0% 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,15 0,20 0,20 0,20Sub Indikator 5.3 5,0% 0,20 0,20 0,20 0,25 0,20 0,20 0,20 0,15 0,10 0,15 0,19Sub Indikator 5.4 5,0% 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20Sub Indikator 5.5 5,0% 0,20 0,25 0,25 0,15 0,20 0,20 0,20 0,15 0,25 0,15 0,20Sub Indikator 5.6 5,0% 0,20 0,25 0,25 0,10 0,20 0,20 0,20 0,15 0,25 0,20 0,20Sub Indikator 5.7 3,0% 0,06 0,06 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,06 0,12 0,09 0,08Sub Indikator 5.8 4,0% 0,08 0,08 0,08 0,12 0,12 0,12 0,12 0,08 0,12 0,12 0,10Sub Indikator 5.9 3,0% 0,06 0,06 0,06 0,09 0,09 0,09 0,09 0,06 0,09 0,09 0,08

Page 176: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

253

Lampiran – 15 Rekapitulasi Hasil WawancaraRerata Hasil Evaluasi Seluruh Informan

INDIKATORBobot

(Merata)Rating

NilaiPRIORITAS

Faktor Sumberdaya Manusia (Tenaga Perencana) di SKPD 100,0% 3,83 382,501 Mampu mengidentifikasi permasalahan 12,5% 0,49 48,752 Mampu melakukan analisis permasalahan 12,5% 0,48 47,503 Mampu menyusun dan merumuskan asumsi, tujuan dan sasaran 12,5% 0,44 43,754 Mampu merumuskan faktor penghambat dan pendukung 12,5% 0,44 43,755 Mampu menyusun alternatif strategi 12,5% 0,41 41,256 Mampu menyusun pelaksanaan rencana yang efisien efektif 12,5% 0,56 56,257 Mempunyai motivasi , kemampuan komunikasi , bernegosiasi 12,5% 0,44 43,758 Mempunyai komitmen dan mampu menyusun instrumen pelaksanaan

pembangunan12,5% 0,58 57,50

Faktor Struktur Organisasi dan Tim Perencanaan SKPD 100,0% 3,60 360,001 Komposisi jabatan struktural dan fungsional dalam bidang perencanaan

sesuai kebutuhan dan tupoksi SKPD25,0% 0,80 80,00

2 Perubahan personil pejabat perencana di SKPD tidak mengganggu KinerjaPerencanaan

25,0% 1,13 112,50

3 Terdapat dukungan dan semangat rekan kerja 25,0% 0,83 82,504 Terdapat kepercayaan antar sesama Anggota Tim 12,5% 0,43 42,505 Terdapat kekompakan dan keeratan Anggota Tim 12,5% 0,43 42,50

Faktor Teknologi dan Sistem dalam Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan 100,0% 3,90 389,601 Sistem Kerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 15,0% 0,57 57,002 Fasilitas dan Infrastruktur 15,0% 0,53 52,503 Kultur kinerja 15,0% 0,66 66,004 Mekanisme Perencanaan APBD; 55,0% 2,14 214,10

Bappeda menyiapkan rancangan rencana pembangunan 8,0% 0,30 29,60SKPD membuat rancangan RKA 8,0% 0,29 28,80Dalam Musrenbang, partisipasi masyarakat (stakeholders) diselaraskandengan RKPD

8,0% 0,35 35,20

RKPD disepakati semua SKPD 8,0% 0,33 32,80Penetapan Renstra dan RKPD menjadi produk hukum yang mengikatsemua pihak

8,0% 0,35 35,20

Bappeda dan SKPD melakukan pengendalian rencana, 7,5% 0,29 28,50Bappeda melakukan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 7,5% 0,24 24,00

Faktor Dukungan Kepada Aparatur Perencana Daerah 100,0% 3,80 380,001 Adanya dukgn dan komitmen Pimpinan SKPD dan Daerah 50,0% 2,05 205,002 Adanya dukungan dan komitmen Tokoh Masyarakat, DPRD dan

Stakeholder lainnya50,0% 1,75 175,00

Faktor Pimpinan 100,0% 3,60 360,001 Mampu mengkoordinaskn berbagai Sumber daya pendukung 25,0% 0,78 77,502 Memberi dorongan dan semangat kepada Tim Perencana SKPD untuk

menghasilkan kualitas Perencanaan yang baik25,0% 0,78 77,50

3 Mampu memberikan arahan dan dukungan kepada Tim Perencana sesuaiRPJPD, RPJMD, dan Dokumen Perencanaan

25,0% 1,00 100,00

4 Mampu berkomitmen dalam menjaga kesinambungan proses perencanaandan mentaati setiap keputusan bersama

25,0% 1,05 105,00

Faktor Perencanaan dan Penyusunan Anggaran 100,0% 3,75 374,601 TAPD memperjuangkan hal-hal strategis yang terdapat dalam RKPD 10,0% 0,39 39,002 Pembahasan KUA disusun berpedoman pada RKPD, 10,0% 0,33 33,003 Kesepakatan PPAS disusun berpedoman pada RKPD 10,0% 0,42 42,004 Dalam Penyusunan RKA, SKPD telah melakukan : 30,0% 1,19 119,00

perkiraan anggaran tahun berikutnya sesuai Renstra SKPD 10,0% 0,38 38,00Penganggaran Terpadu rutin dan pembangunan 10,0% 0,39 39,00Penganggaran berbasis kinerja, 10,0% 0,42 42,00

5 TAPD menelaahan kesesuaian RKA-SKPD dengan: 40,0% 1,42 141,60Kebijakan Umum APBD 5,0% 0,17 17,00Penetapan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 5,0% 0,20 19,50Prakiraan maju yang telah disetujui tahun sebelumnya 5,0% 0,19 18,50Dokumen perencanaan lainnya 5,0% 0,20 20,00Capaian Kinerja 5,0% 0,20 20,00Indikator Kinerja 5,0% 0,20 20,00Analisis Standar Belanja 3,0% 0,08 8,40Standar Satuan Harga 4,0% 0,10 10,40

Page 177: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

254

Standar Pelayanan Minimum 3,0% 0,08 7,80

Lampiran 16 - Penilaian Bobot AHP - Kriteria tiap Responden

Nandang NM / Perguruan Tinggi Harris Budiono / Lembaga Non Pem (PusKOtDa)

1 Goal S/M Pim SDM 2 Goal S/M Pim SDM

S/M 1 5 2 S/M 1 4 3

Pim 0,200 1 0,33 Pim 0,250 1 0,5

SDM 0,500 3,000 1 SDM 0,333 2,000 1

H Azhar Laena / Ketua DPRD Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD

3 Goal S/M Pim SDM 4 Goal S/M Pim SDM

S/M 1 4,7 2,82 S/M 1 3 5

Pim 0,213 1 0,47 Pim 0,333 1 2

SDM 0,355 2,128 1 SDM 0,200 0,500 1

Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH

5 Goal S/M Pim SDM 6 Goal S/M Pim SDM

S/M 1 3 4 S/M 1 4 2

Pim 0,333 1 1 Pim 0,250 1 2

SDM 0,250 1,000 1 SDM 0,500 0,500 1

Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ

7 Goal S/M Pim SDM 8 Goal S/M Pim SDM

S/M 1 4,9 2,94 S/M 1 3,52 1,76

Pim 0,204 1 0,49 Pim 0,284 1 0,44

SDM 0,340 2,041 1 SDM 0,568 2,273 1

Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU

9 Goal S/M Pim SDM 10 Goal S/M Pim SDM

S/M 1 2,64 4,4 S/M 1 2,64 1,76

Pim 0,379 1 0,88 Pim 0,379 1 0,44

SDM 0,227 1,136 1 SDM 0,568 2,273 1

Rata-Rata Geometrik dan Bobot KriteriaRerata Geometris

Goal S/M Pim SDM BobotS/M 1 3,639 2,775 0,610Pim 0,275 1 0,695 0,163SDM 0,360 1,440 1 0,227

Page 178: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

255

Lampiran - 17 Perhitungan (Bobot) Alternatif terhadap Kriteria-1 (Sistem / Mekanisme)Nandang NM / Perguruan Tinggi Harris Budiono / Lembaga Non Pem (PusKOtDa)

1 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 2 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7Alt-1 1 0,33 4,00 3,00 2,00 0,50 0,50 Alt-1 1 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00Alt-2 3,00 1 5,00 4,00 3,00 2,00 0,50 Alt-2 0,50 1 3,00 3,00 3,00 2,00 1,00Alt-3 0,25 0,20 1 2,00 0,50 0,33 0,25 Alt-3 0,33 0,33 1 0,33 0,50 2,00 0,33Alt-4 0,33 0,25 0,50 1 0,50 0,25 0,25 Alt-4 0,33 0,33 3,00 1 3,00 3,00 0,33Alt-5 0,50 0,33 2,00 2,00 1 0,50 0,33 Alt-5 0,33 0,33 2,00 0,33 1 3,00 0,33Alt-6 2,00 0,50 3,00 4,00 2,00 1 0,50 Alt-6 0,33 0,50 0,50 0,33 0,33 1 0,20Alt-7 2,00 2,00 4,00 4,00 3,00 2,00 1 Alt-7 0,33 1,00 3,00 3,00 3,00 5,00 1

H Azhar Laena / Ketua DPRD Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD3 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 4 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,94 2,82 1,88 1,88 2,82 0,31 Alt-1 1 0,50 2,00 2,00 1,00 2,00 0,50Alt-2 1,06 1 4,70 2,82 2,82 2,82 0,94 Alt-2 2,00 1 3,00 3,00 2,00 2,00 1,00Alt-3 0,35 0,21 1 0,31 0,31 1,88 0,31 Alt-3 0,50 0,33 1 0,50 0,50 2,00 0,33Alt-4 0,53 0,35 3,19 1 0,31 1,88 0,31 Alt-4 0,50 0,33 2,00 1 0,33 1,00 0,33Alt-5 0,53 0,35 3,19 3,19 1 2,82 0,31 Alt-5 1,00 0,50 2,00 3,00 1 3,00 0,33Alt-6 0,35 0,35 0,53 0,53 0,35 1 0,31 Alt-6 0,50 0,50 0,50 1,00 0,33 1 0,33Alt-7 3,19 1,06 3,19 3,19 3,19 3,19 1 Alt-7 2,00 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1

Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH5 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 6 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,33 3,00 3,00 0,50 2,00 0,33 Alt-1 1 0,33 3,00 2,00 2,00 2,00 0,33Alt-2 3,00 1 3,00 3,00 3,00 3,00 1,00 Alt-2 3,00 1 3,00 5,00 3,00 3,00 1,00Alt-3 0,33 0,33 1 0,33 0,33 3,00 0,33 Alt-3 0,33 0,33 1 3,00 1,00 2,00 2,00Alt-4 0,33 0,33 3,00 1 0,50 3,00 0,33 Alt-4 0,50 0,20 0,33 1 0,33 1,00 0,20Alt-5 2,00 0,33 3,00 2,00 1 3,00 0,33 Alt-5 0,50 0,33 1,00 3,00 1 2,00 0,25Alt-6 0,50 0,33 0,33 0,33 0,33 1 0,33 Alt-6 0,50 0,33 0,50 1,00 0,50 1 0,20Alt-7 3,00 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1 Alt-7 3,00 1,00 0,50 5,00 4,00 5,00 1

Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ

Page 179: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

256

7 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 8 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7Alt-1 1 0,33 1,96 2,94 0,49 1,96 0,33 Alt-1 1 0,29 1,76 1,76 0,88 2,64 0,44Alt-2 3,06 1 1,96 4,90 1,96 2,94 0,98 Alt-2 3,41 1 3,52 4,40 2,64 1,76 0,88Alt-3 0,51 0,51 1 2,94 0,33 2,94 0,33 Alt-3 0,57 0,28 1 0,44 0,29 1,76 0,29Alt-4 0,34 0,20 0,34 1 0,20 0,33 0,20 Alt-4 0,57 0,23 2,27 1 0,29 0,88 0,29Alt-5 2,04 0,51 3,06 5,10 1 1,96 0,25 Alt-5 1,14 0,38 3,41 3,41 1 2,64 0,29Alt-6 0,51 0,34 0,34 3,06 0,51 1 0,20 Alt-6 0,38 0,57 0,57 1,14 0,38 1 0,29Alt-7 3,06 1,02 3,06 5,10 4,08 5,10 1 Alt-7 2,27 1,14 3,41 3,41 3,41 3,41 1

Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU9 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 10 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,29 2,64 2,64 0,44 1,76 0,29 Alt-1 1 0,29 2,64 1,76 0,88 1,76 0,44Alt-2 3,41 1 2,64 2,64 2,64 2,64 0,88 Alt-2 3,41 1 4,40 2,64 1,76 1,76 0,88Alt-3 0,38 0,38 1 0,44 0,44 1,76 0,29 Alt-3 0,38 0,23 1 0,44 0,44 0,44 0,29Alt-4 0,38 0,38 2,27 1 0,44 0,88 0,29 Alt-4 0,57 0,38 2,27 1 0,29 1,76 0,29Alt-5 2,27 0,38 2,27 2,27 1 2,64 0,29 Alt-5 1,14 0,57 2,27 3,41 1 2,64 0,29Alt-6 0,57 0,38 0,57 1,14 0,38 1 0,29 Alt-6 0,57 0,57 2,27 0,57 0,38 1 0,29Alt-7 3,41 1,14 3,41 3,41 3,41 3,41 1 Alt-7 2,27 1,14 3,41 3,41 3,41 3,41 1

Perhitungan bobot gabungan dari seluruh responden diperoleh dengan menghitung rata-rata geometris terlebih dahulu dari setiapalternatif, kemudian hasilnya dimasukan dalam perhitungan dengan Aplikasi Expert Choice.

Tabel 54 Perhitungan bobot akhir / gabungan Alternatif Strategi terhadap kriteria Sistem/MekanismeRerata All Informan Aplikasi Expert Choice

Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,44 2,61 2,34 1,07 1,88 0,47 0,139 0,085Alt-2 2,26 1 3,30 3,44 2,54 2,34 0,89 0,247 0,151Alt-3 0,38 0,30 1 0,69 0,43 1,51 0,37 0,071 0,043Alt-4 0,43 0,29 1,44 1 0,43 1,07 0,28 0,071 0,043Alt-5 0,94 0,39 2,30 2,35 1 2,21 0,30 0,129 0,078Alt-6 0,53 0,43 0,66 0,94 0,45 1 0,28 0,070 0,042Alt-7 2,15 1,12 2,70 3,58 3,33 3,52 1 0,274 0,167

Page 180: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

257

Lampiran - 18 Perhitungan (Bobot) Alternatif terhadap Kriteria-2 (Pimpinan) oleh tiap respondenNandang NM / Perguruan Tinggi Harris Budiono / Lembaga Non Pem (PusKOtDa)

1 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 2 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7Alt-1 1 1,00 5,00 3,00 2,00 2,00 0,50 Alt-1 1 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 0,33Alt-2 1,00 1 4,00 3,00 2,00 4,00 0,50 Alt-2 0,50 1 3,00 3,00 3,00 3,00 1,00Alt-3 0,20 0,25 1 0,50 0,33 0,50 0,20 Alt-3 0,33 0,33 1 0,50 1,00 2,00 0,33Alt-4 0,33 0,33 2,00 1 0,33 2,00 0,25 Alt-4 0,33 0,33 2,00 1 1,00 3,00 0,33Alt-5 0,50 0,50 3,00 3,00 1 3,00 0,50 Alt-5 0,33 0,33 1,00 1,00 1 3,00 0,33Alt-6 0,50 0,25 2,00 0,50 0,33 1 0,20 Alt-6 0,50 0,33 0,50 0,33 0,33 1 0,33Alt-7 2,00 2,00 5,00 4,00 2,00 5,00 1 Alt-7 3,00 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1

H Azhar Laena / Ketua DPRD Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD3 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 4 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,47 1,88 0,94 0,47 1,88 0,47 Alt-1 1 0,50 3,00 3,00 3,00 3,00 0,33Alt-2 2,13 1 1,88 1,88 0,94 2,82 1,88 Alt-2 2,00 1 3,00 3,00 3,00 5,00 1,00Alt-3 0,53 0,53 1 0,47 0,31 0,47 0,47 Alt-3 0,33 0,33 1 0,50 0,50 2,00 0,33Alt-4 1,06 0,53 2,13 1 0,47 0,94 0,47 Alt-4 0,33 0,33 2,00 1 0,50 2,00 0,33Alt-5 2,13 1,06 3,19 2,13 1 1,88 1,88 Alt-5 0,33 0,33 2,00 2,00 1 3,00 0,33Alt-6 0,53 0,35 2,13 1,06 0,53 1 1,88 Alt-6 0,33 0,20 0,50 0,50 0,33 1 0,33Alt-7 2,13 0,53 2,13 2,13 0,53 0,53 1 Alt-7 3,00 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1

Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH5 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 6 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,33 5,00 3,00 2,00 2,00 0,33 Alt-1 1 0,33 3,00 3,00 0,33 3,00 0,33Alt-2 3,00 1 5,00 5,00 3,00 3,00 1,00 Alt-2 3,00 1 3,00 5,00 3,00 3,00 1,00Alt-3 0,20 0,20 1 0,33 0,33 0,50 0,33 Alt-3 0,33 0,33 1 0,50 0,33 0,50 0,20Alt-4 0,33 0,20 3,00 1 1,00 2,00 0,33 Alt-4 0,33 0,20 2,00 1 0,50 2,00 0,20Alt-5 0,50 0,33 3,00 1,00 1 3,00 0,33 Alt-5 3,00 0,33 3,00 2,00 1 3,00 0,20Alt-6 0,50 0,33 2,00 0,50 0,33 1 0,33 Alt-6 0,33 0,33 2,00 0,50 0,33 1 0,33Alt-7 3,00 1,00 3,00 3,00 3,00 3,00 1 Alt-7 3,00 1,00 5,00 5,00 5,00 3,00 1

Page 181: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

258

Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ7 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 8 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,33 2,94 1,96 0,33 2,94 0,33 Alt-1 1 0,29 2,64 1,76 2,64 2,64 0,88Alt-2 3,06 1 2,94 2,94 1,96 2,94 0,49 Alt-2 3,41 1 2,64 2,64 2,64 4,40 2,64Alt-3 0,34 0,34 1 0,49 0,49 0,49 0,20 Alt-3 0,38 0,38 1 0,44 0,88 0,44 0,29Alt-4 0,51 0,34 2,04 1 0,49 0,49 0,33 Alt-4 0,57 0,38 2,27 1 0,88 1,76 0,29Alt-5 3,06 0,51 2,04 2,04 1 2,94 0,49 Alt-5 0,38 0,38 1,14 1,14 1 2,64 0,29Alt-6 0,34 0,34 2,04 2,04 0,34 1 0,49 Alt-6 0,38 0,23 2,27 0,57 0,38 1 0,29Alt-7 3,06 2,04 5,10 3,06 2,04 2,04 1 Alt-7 1,14 0,38 3,41 3,41 3,41 3,41 1

Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU9 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 10 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,29 1,76 2,64 2,64 4,40 0,29 Alt-1 1 0,29 4,40 2,64 1,76 1,76 0,44Alt-2 3,41 1 4,40 2,64 2,64 4,40 1,76 Alt-2 3,41 1 2,64 2,64 1,76 2,64 0,88Alt-3 0,57 0,23 1 0,44 0,44 1,76 0,29 Alt-3 0,23 0,38 1 0,44 0,29 0,29 0,29Alt-4 0,38 0,38 2,27 1 0,44 2,64 0,29 Alt-4 0,38 0,38 2,27 1 0,29 0,44 0,44Alt-5 0,38 0,38 2,27 2,27 1 2,64 0,29 Alt-5 0,57 0,57 3,41 3,41 1 2,64 0,88Alt-6 0,23 0,23 0,57 0,38 0,38 1 0,29 Alt-6 0,57 0,38 3,41 2,27 0,38 1 0,44Alt-7 3,41 0,57 3,41 3,41 3,41 3,41 1 Alt-7 2,27 1,14 3,41 2,27 1,14 2,27 1

Perhitungan bobot gabungan dari seluruh responden diperoleh dengan menghitung rata-rata geometris terlebih dahulu dari setiapalternatif, kemudian hasilnya dimasukan dalam perhitungan dengan Aplikasi Expert Choice.

Tabel Perhitungan Bobot akhir Alternatif startegi terhadap kriteria PimpinanRerata All Informan Aplikasi Expert Choice

Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,46 3,08 2,37 1,37 2,46 0,40 0,153 0,025Alt-2 2,17 1 3,13 3,05 2,27 3,44 1,07 0,250 0,041Alt-3 0,32 0,32 1 0,46 0,45 0,69 0,28 0,056 0,009Alt-4 0,42 0,33 2,18 1 0,54 1,46 0,32 0,085 0,014Alt-5 0,73 0,44 2,23 1,85 1 2,75 0,44 0,131 0,021Alt-6 0,41 0,29 1,44 0,68 0,36 1 0,39 0,069 0,011Alt-7 2,49 0,94 3,52 3,14 2,28 2,55 1 0,257 0,042

Page 182: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

259

Lampiran – 19 Perhitungan (Bobot) Alternatif terhadap Kriteria 3 (SDM) Tiap RespondenNandang NM / Perguruan Tinggi Harris Budiono / Lembaga Non Pem (PusKOtDa)

1 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 2 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7Alt-1 1 0,50 2,00 2,00 2,00 0,50 0,33 Alt-1 1 1,00 3,00 3,00 2,00 3,00 0,50Alt-2 2,00 1 5,00 5,00 3,00 2,00 1,00 Alt-2 1,00 1 3,00 5,00 1,00 3,00 0,50Alt-3 0,50 0,20 1 0,50 0,33 0,50 0,33 Alt-3 0,33 0,33 1 3,00 1,00 0,33 0,33Alt-4 0,50 0,20 2,00 1 1,00 1,00 0,33 Alt-4 0,33 0,20 0,33 1 0,33 0,33 0,33Alt-5 0,50 0,33 3,00 1,00 1 0,33 0,33 Alt-5 0,50 1,00 1,00 3,00 1 0,50 0,33Alt-6 2,00 0,50 2,00 1,00 3,00 1 0,50 Alt-6 0,33 0,33 3,00 3,00 2,00 1 0,50Alt-7 3,00 1,00 3,00 3,00 3,00 2,00 1 Alt-7 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 1

H Azhar Laena / Ketua DPRD Chairoman JP / Ketua F-PKS DPRD3 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 4 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,94 2,82 1,88 1,88 0,47 0,31 Alt-1 1 0,33 2,00 2,00 2,00 0,50 0,50Alt-2 1,06 1 2,82 2,82 2,82 1,88 0,94 Alt-2 3,00 1 3,00 5,00 3,00 3,00 2,00Alt-3 0,35 0,35 1 0,31 0,31 0,31 0,31 Alt-3 0,50 0,33 1 1,00 1,00 0,50 0,33Alt-4 0,53 0,35 3,19 1 0,94 0,31 0,31 Alt-4 0,50 0,20 1,00 1 1,00 0,50 0,25Alt-5 0,53 0,35 3,19 1,06 1 0,31 0,31 Alt-5 0,50 0,33 1,00 1,00 1 0,50 0,33Alt-6 2,13 0,53 3,19 3,19 3,19 1 0,31 Alt-6 2,00 0,33 2,00 2,00 2,00 1 0,50Alt-7 3,19 1,06 3,19 3,19 3,19 3,19 1 Alt-7 2,00 0,50 3,00 4,00 3,00 2,00 1

Pejabat Daerah 1 / Ketua BAPPEDA Pejabat Daerah 2 / Ka Dinas PLH5 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 6 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,33 3,00 2,00 2,00 0,33 0,20 Alt-1 1 0,33 3,00 3,00 3,00 0,50 0,50Alt-2 3,00 1 5,00 5,00 3,00 3,00 3,00 Alt-2 3,00 1 5,00 3,00 5,00 2,00 0,50Alt-3 0,33 0,20 1 0,50 0,33 0,50 0,33 Alt-3 0,33 0,20 1 0,33 1,00 0,33 0,33Alt-4 0,50 0,20 2,00 1 1,00 1,00 0,33 Alt-4 0,33 0,33 3,00 1 3,00 0,50 0,33Alt-5 0,50 0,33 3,00 1,00 1 0,33 0,33 Alt-5 0,33 0,20 1,00 0,33 1 0,20 0,25Alt-6 3,00 0,33 2,00 1,00 3,00 1 0,50 Alt-6 2,00 0,50 3,00 2,00 5,00 1 0,33Alt-7 5,00 0,33 3,00 3,00 3,00 2,00 1 Alt-7 2,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 1

Pejabat Daerah 3 / Ka Dinas PU Pejabat Daerah 4 / Ka Dinas Hub LLAJ

Page 183: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

260

7 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 8 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7Alt-1 1 1,96 2,94 2,94 2,94 0,33 0,33 Alt-1 1 0,29 2,64 1,76 1,76 0,29 0,44Alt-2 0,51 1 4,90 2,94 2,94 0,49 0,33 Alt-2 3,41 1 4,40 2,64 2,64 1,76 0,88Alt-3 0,34 0,20 1 0,98 1,96 0,33 0,20 Alt-3 0,38 0,23 1 0,29 0,29 0,29 0,44Alt-4 0,34 0,34 1,02 1 0,98 0,33 0,20 Alt-4 0,57 0,38 3,41 1 1,76 0,29 0,44Alt-5 0,34 0,34 0,51 1,02 1 0,33 0,20 Alt-5 0,57 0,38 3,41 0,57 1 0,29 0,29Alt-6 3,06 2,04 3,06 3,06 3,06 1 0,33 Alt-6 3,41 0,57 3,41 3,41 3,41 1 1,76Alt-7 3,06 3,06 5,10 5,10 5,10 3,06 1 Alt-7 2,27 1,14 2,27 2,27 3,41 0,57 1

Pejabat Daerah 5 / Ka Dinas Kebersihan Pejabat Daerah 6 / Ka Dinas Pertamanan PJU9 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 10 Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7

Alt-1 1 0,29 2,64 1,76 1,76 0,44 0,29 Alt-1 1 0,44 2,64 2,64 1,76 2,64 0,29Alt-2 3,41 1 2,64 4,40 2,64 2,64 1,76 Alt-2 2,27 1 4,40 4,40 2,64 2,64 0,44Alt-3 0,38 0,38 1 0,44 0,44 0,29 0,18 Alt-3 0,38 0,23 1 0,44 0,29 0,44 0,18Alt-4 0,57 0,23 2,27 1 0,44 0,44 0,29 Alt-4 0,38 0,23 2,27 1 0,88 0,44 0,29Alt-5 0,57 0,38 2,27 2,27 1 0,44 0,29 Alt-5 0,57 0,38 3,41 1,14 1 0,29 0,29Alt-6 2,27 0,38 3,41 2,27 2,27 1 0,29 Alt-6 0,38 0,38 2,27 2,27 3,41 1 0,29Alt-7 3,41 0,57 5,68 3,41 3,41 3,41 1 Alt-7 3,41 2,27 5,68 3,41 3,41 3,41 1

Perhitungan bobot gabungan dari seluruh responden diperoleh dengan menghitung rata-rata geometris terlebih dahulu dari setiapalternatif, kemudian hasilnya dimasukan dalam perhitungan dengan Aplikasi Expert Choice.

Tabel Perhitungan Bobot akhir Alternatif startegi terhadap kriteria SDMRerata All Informan Aplikasi Expert Choice

Goal Alt-1 Alt-2 Alt-3 Alt-4 Alt-5 Alt-6 Alt-7 Local GlobalAlt-1 1 0,51 2,64 2,25 2,07 0,60 0,36 0,127 0,029Alt-2 1,94 1 3,89 3,89 2,70 2,04 0,89 0,245 0,055Alt-3 0,38 0,26 1 0,58 0,55 0,37 0,28 0,054 0,012Alt-4 0,45 0,26 1,72 1 0,95 0,47 0,31 0,072 0,016Alt-5 0,48 0,37 1,81 1,05 1 0,34 0,29 0,075 0,017Alt-6 1,65 0,49 2,67 2,15 2,93 1 0,45 0,158 0,036Alt-7 2,81 1,12 3,52 3,27 3,40 2,23 1 0,271 0,061

Page 184: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

261

Lampiran – 20 Hirarki Bobot Alternatif Strategi Terhadap Masing-masing Kriteria

Lampiran – 21 Performance alternatif Strategi terhadap Kriteria dan Tujuan

Page 185: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

262

Lampiran – 22 Grafik bobot akhir alternatif Strategi terhadap Tujuan

Page 186: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

263

Lampiran – 23 Jadwal dan Pembiayaan Program Penyelarasan APBD dengan RPJM untuk Meningkatkan PembangunanSarana dan Prasarana di Kota Bekasi

Page 187: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

264

No Strategi / Kegiatan

Jadwal PelaksanaanBiaya

(jt)Pelaksana2010 2011 2012 2013

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

Peningkatan Kinerja TAPD 2.400 27%1 Revitalisasi kelembagaan TAPD

100BagianOrganisasi,Bappeda,DPPKD

·Review Tupoksi TAPD·Penyusunan tatalaksana / mekanisme kerja.·Penyusunan Uraian Tugas

2 Penyediaan sarana prasarana KesekretariatanTAPD 500

Bappeda,DPPKD,Bagian Umum·Ruang kesekertariatan, Ruang Rapat

·Sarana Pendukung : Jaringan IT, Komputer,LCD

3 Outbond TAPD250

BKD, Bappeda

4 Diklat Kompetensi TAPD450

BKD, SKPD·Pelatihan perencanaan strategis·Pelatihan Akutansi Keuangan Daerah·Pelatihan komunikasi/presentasi

5 Penyusunan SIM Perencanaan danPenganggaran 350

Bag Telmat,Bappeda

6 Operasional TAPD750

SekretariatTAPD

Page 188: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

265

o Strategi / Kegiatan

Jadwal PelaksanaanBiaya

(jt)Pelaksana2010 2011 2012 2013

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

Peningkatan Kinerja dengan ISOPerencanaan 2.125

24,70%

1 Persiapana Penetapan kebijakan mutu :

400Bappeda, BagHukum·Standar dokumen usulan / proposal

·Standar dokumen perencanaan Teknis / DED·Standar dokumen kajian kebijakan·Standar dok pgembngan pedoman·Standar waktu, prosedure, dokumentasi danverifikasi

b Perumusan dan penetapan struktur organisasiunit perencanaan 150

BagOrganisasi,Bag Hukum,SKPD

·tupoksi (tanggung jawab dan wewenang)·proses kerja dan interaksi dari tiap unit kerja·penetapan mutu dan indikator proses

c Penyediaan sumber daya950

SKPDSarana dan prasarana kerjaSumber Daya Manusia (kompetensi, jumlah)Diklat SDM.

d Komitmen pimpinan untuk kelangsunganmanajemen mutu -

PimpinanDaerah,

2 Pelaksanaana Pengendalian SDM

150SKPD

·Kompetensi SDM·Produktivitas SDM·Motivasi , Spirit, Disiplin

b Pengukuran efektivitas tiap proses danmemantau kinerja 175

SKPD

·Supervisi proses, tahapan kerja, waktu·pemeriksaan mutu·Verifikasi , pengesahan produk

3 Monitoring Evaluasi300

Tim Sertifikasia Audit Internal:b Surveilen :c Evaluasi Kinerja :d Tinjauan manajemen :

Page 189: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

266

No Strategi / Kegiatan

Jadwal PelaksanaanBiaya

(jt)Pelaksana2010 2011 2012 2013

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

Peningkatan Partisipasi dalam Musrenbang 1.25013,80%

1 Fasilitator Musrenbang1.000

BKD,Bappeda,SKPD

·Penetapan kebutuhan jumlah fasilitator·Rekruitmen / seleksi calon fasilitator·Pelatihan fasilitator·Operasional dan honor fasilitator

2 Pendampingan proses usulan /proposal daribawah 250

Bappeda,KonsultanPendampingan·Sosialisasi prosedur dan juknis

·Sosialisasi dok perencnaan yang harus jadipedoman·Workshop dan pelatihan

Komunikasi dan Komitmen PencapaianSasaran 1.050

11,70%

1 Review tata cara musrenbang, Juknis / Perwalmusrenbang 50

Bappeda

2 Rapat periodik bidang perencanaan SKPD danantar SKPD 300

Bappeda,SKPD

Integrasi kebijakan perencanaan dari setiapSKPD

Membangun kom pimn dengan Tim PerencSKPD

Memperkuat komitmen bersama lintas SKPD2 Sistem Komunikasi Perencanaan

450BagTelematika,SKPD

Perbaikan jaringan komunikasi IT yang adaIntegrasi IT pada Bid Telmat, Bappeda, antarSKPD

3 Penetapan prosedur persetujuan dokumenperencanaan 50

BagOrganisasi,Bag Hukum,SKPD

Hirarki persetujuan proses, kelengkapandokumen.Persetujuan dan komitmen pimpinan

4 Diklat untuk pimpinan tentang PerencanaanStrategis 200

BKD

Page 190: strategi penyelarasan penyusunan apbd dengan rpjmd untuk ...

267

o Strategi / Kegiatan

Jadwal PelaksanaanBiaya

(jt)Pelaksana2010 2011 2012 2013

8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

Diklat Aparatur dan Penerapan Jabatanfungsional Perencana 775

8,90%

1 Peraturan Walikota / Perda Jabatan FungsionalPerencana 150

Bag Hukum,DPRD,Bappeda, BagOrganisasi

Analisis jumlah kebutuhan dan jenis jafungperencanaNaskah akademis perda/perwal jafungperencanaPembahasan dan penetapan perda/perwal

2 Diklat Perencanaan625

BKD, SKPDDiklat Perencanaan TeknisDiklat Manajemen Pengelolaan ProyekDiklat Perencanaan Strategis

Penerapan Regulasi Insentif dan Disinsentif 6757,40%

1 Perumusan insentif dan disinsentif bidangperencanaan 75

BKD, DPPKD,Bappeda

2 Pelaksanaan600

BKD, SKPDa Pemantauan dan monitoring proses

perencenaanb Penilaian Kinerja SDMc Pemberian insentif disinsentif

Penyempurnaan Rancangan Program APBD& RPJMD 575

6,50%

1 Detail Riview Program RPJMD dan APBD175

Bappeda,SKPDa pengukuran kondisi capaian kinerja program

terkinib Pengukuran deviasi dan target capaian

program ke depan2 Penyempurnaan Program

250Bappeda,SKPDPembahasan draft rancangan program

Pembahasan kegiatan pendukung,indikator,Sumber Daya, dllPenetapan program yang telah disempurnakan

3 Sosialisasi program150

Bappeda,SKPD

JUMLAH BIAYA PROGRAM PENYELARASAN APBD KOTA BEKASI TERHADAP RPJMD KOTA BEKASI 2008 - 2013 UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010 SD 2013 (3 TAHUN) 8.850


Related Documents