YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

“A n a l i s a D a m p a k Tra n s fo rm a s i B u d aya Te rh a d a p Pe r u b a h a n L o g o M a j a l a h I n t i s a r i ”

S U S I L A H E N D R I

O l e h

Page 2: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Cahyono Hendri Susila1112178024 / NRYogyakarta, 2 Desember 2014

UJIAN AKHIR SEMESTERSOSIOLOGI DESAIN

Page 3: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Masyarakat merupakan representasi dari sebuah karya desain, begitu pun sebaliknya.

Karena pada dasarnya desain diciptakan untuk menyelesaikan sebuah masalah yang

dimana masalah tersebut mencakup permasalahan yang bersangkutan dengan sosial

atau berpihak pada industri (profit). Namun belakangan permasalahan yang terdapat

dalam sebuah karya desain menjadi semakin rumit namun juga bisa dibilang semakin

mudah. Perubahan perilaku masyarakat kini yang semakin tak bisa dibendung adalah

permasalahannya. Jika menilik pengertian dari sosiologi desain dapat diartikan sebagai

sebuah perancangan yang melibatkan unsur-unsur sosial yang pada akhirnya muwujudkan

cita-cita tersebut menjadi sebuah benda/artefak yang bisa mewakili pemikiran dan

perilaku masyarakat tersebut. Pelaku desain baik kini tidak bisa lagi medikte konsumen

atau masyarkat mereka seperti dulu kala, akan kebutuhan yang harusnya memang mereka

butuhkan bukan mempersuasi mereka dengan daya konsumtif yang menipu, karena

mau tidak mau para pelaku desain harus mengikuti arus konsumen yang kini kian deras

dengan melimpahnya informasi di era kini.

Selamat datang di dunia baru, dunia yang jauh berbeda dengan 9 - 10 tahun yang lalu,

dunia dengan peraturan baru, dunia dengan formula baru untuk meraih kesuksesan

tulis Yuswohady dalam bukunya crowd marketing. kini telah tiba dimana saat tidak bisa

lagi menggunakan formula yang mujarab yang tingkat kesuksesannya bisa di tentukan

dan di prediksi, formula yang dianggap sebagian besar orang sebagai sebuah dogma

yang haram hukumnya jika tidak menerapkan formula tersebut. Beberapa tahun yang

lalu para desainer dan pemasar masih percaya jika dengan menciptakan sebuah sebuah

produk yang luar biasa dengan pemasaran iklan secara masal seperti iklan televisi akan

mendapati sebuah penjualan yang memuasakan.

Kini telah tiba dimana teknologi telah merubah wajah dunia tidak hanya sebagai sebuah

hiburan di waktu senggang namun juga sebagai sebuah roda bisnis baru. Teknologi

tersebut adalah internet kehadiran web teknologi seperti blog, vblog, tags, chat, wiki,

RSS telah merubah DNA masyarakat. Tools tersebut telah membebaskan masyarakat

untuk berkomunikasi, berinteraksi, berbagi dan berkomunitas. Akibat dari hal tersebut

masyarakat pun kini menjadi semakin mengelompok, mereka dapat mencari kelompok-

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Page 4: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

kelompok yang sesuai dengan apa yang mereka sukai dan berbagi suka duka mereka

terhadap fenomena yang mereka alami, seperti kelompok pengembang software, desain

grafis, penulis buku, perakit robot, pecinta sepak bola dll.

Hal tersebut tak ubah juga yang membuat majalah intisari untuk berubah haluan untuk

lebih meremajakan majalahnya, berkisar 2011 silam majalah intisari mengumumkan

telah merubah logo baru mereka. Majalah intisari sendiri adalah majalah yang menarik

dengan harga yang relatif murah dan bisa dikatakan jarang naik dibanding dengan media

yang sejenis, namun isinya sarat pengetahuan yang membuat pembaca kian penasaran

untuk segera melahap halaman demi halaman. Mulai dari kesehatan, teknologi, olahraga,

hingga kisah inspiratif, termasuk beberapa kuis dan kartun segar. Majalah yang berdiri

sejak tahun 1963 ini adalah salah satu dari sekian dari majalah atau koran yang mampu

bertahan dengan rentang waktu sangat lama kurang lebih setengah abad. Dengan

kemajuan teknologi yang kian deras kini mulai mendapati banyak bermunculan majalah –

majalah baru yang lebih fresh yang lebih modern dibanding dengan majalah intisari, hal

tersebut lah yang membuat penulis tertarik untuk mengamati jejak majalah intisari diera

digital kini.

Page 5: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Lokasi dan Sampel

Apa yang membuat majalah intisari harus berubah logo ? Dan apa kaitannya dengan

perubahan budaya dalam masyarakat ?

Merujuk pada perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai pada penilitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh masyarakat dalam perancangan sebuah karya

desain komunikasi visual (yang disini berupa logo majalah intisari).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sebagai

sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau wacana.

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif (data yang bersifat tanpa angka

– angka atau bilangan), sehingga data bersifat kategori substansif yang kemudian

diinterpretasikan dengan rujukan, acuan, dan referensi – referensi ilmiah.

Lokasi yang digunakan untuk menganalisa logo ini adalah Yogyakarta,

dikarenakan lokasi dekat dengan penulis. Serta sumber referensi majalah

intisari yang didapatkan dari penjual buku bekas di beberapa lokasi di

Yogyakarta. Serta dengan territorial penelitian di perpustakaan ISI Yogyakarta

dan beberapa website yang bersangkutan dengan materi.

Page 6: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Sejarah

IDENTIFIKASI

Majalah intisari berawal dari ketika seorang mahasiswa doktoral di Fakultas

Sospol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, diminta menjadi pemimpin redaksi

majalah baru pengganti mingguan Star Weekly yang baru saja dibredel. Yang

meminta PK Ojong, pemimpin redaksi mingguan itu, dan yang diminta Jakob

Oetama. Setalah dirundingkan majalah tersebut akan diterbitkan sebagai

majalah bulanan. Sebagai majalah yang bersifat informatif yang menghadirkan

pengetahuan populer. Karena pada saat itu ada hasrat untuk menjawab

kehausan masyarakat Indonesia akan bahan bacaan akibat politik isolasi

informasi internasional. Beberapa penulis yang kemudian berperan dalam

membangun majalah ini sebagai majalah yang renyah untuk dibaca tercatat

penulis seperti Tan Fay Tjhion (human interest), Tjiptono Darmaji (kedokteran),

Siswadhie (kepurbakalaan), Slamet Soeseno (flora-fauna), dan Prof. HOK Tanzil

(perjalanan). Juga penulis yang kelak ikut mengisi majalah intisari seperti Asrul

Sani, Pak Kasur, Mohammad Roem, Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, Soe Hok Gie,

Haryati Soebadio, dan Driyarkara SJ.

Intisari pertama kali diterbitkan pada tanggal 17 agustus 1963, pada awal

diterbitkan majalah ini hanya berupa kertas Koran dengan cover berupa tampilan

daftar isi. Mengapa majalah intisari diterbitkan pada tanggal 17 agustus atau

tepat hari proklamasi republic Indonesia yaitu untuk turut berusaha membentuk

dan memperkaya manusia pancasila Indonesia. Oleh karena itu, penulis dalam

kata pengantar bertekat akan mengusahakan agar isi majalah ini enak dibaca.

Pada nomor perdana majalah intisari, Drs. Nugroho Notosusanto membahas

tentang kota London. Edisi setebal 128 halaman itu diramaikan juga oleh

Soe Hok Djin (kemudian menjadi Arief Budiman) yang berkisah tentang

pengalamannya di Ubud, Bali. Tan Liang Tie dengan gayanya yang renyah

berkisah tentang pelari maraton, Emile Zatopek. Baru edisi nomor 5, pada bulan

desember ditahun yang sama, majalah ini mulai memakai cover. Tetapi menjelang

usia kedua, PK Ojong dan Jakob Oetama repot membidani adik Intisari yang kelak

jauh melebihi kakaknya, yaitu harian KOMPAS. Dan akhirnya pengelolaan Intisari

pun pindah ke tangan Irawati. Mulai saat itu majalah ini memuat kisah tentang

tokoh-tokoh dunia yang terjalin dengan kisah-kisah dari ranah sejarah (Perang

Dunia II) atau arkeologi.

Page 7: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Perkembangan Logotype

Logo

Jejak Logotype intisari

Logo pada awalnya memiliki bentuk yang sangat sederhana, yaitu berbentuk satu

kode yang terdiri dari sebuah huruf, kemudian menjadi sebuah desain yang terdiri

dari dua atau lebih huruf yang digabungkan (monogram). Kode tersebut bisa

saja semuanya terdiri dari huruf-huruf yang membentuk nama, inisial, atau nama

depan dari seseorang untuk dipergunakan pada benda-benda pribadi, lambang

kekuasaan, lambang agama, alat perdagangan, dll. Sejarah logo sendiri diawali

dari masa Yunani Kuno. “logo” sebenarnya berasal dari kata “logos” yang artinya

adalah : kata, pernyataan, bagian, proporsi. Logo juga diimbuhi oleh kata “gram”

yang berasal dari kata “gramma” yang memiliki arti : huruf, tanda. Dengan

demikian kata yang lebih tepat adalah “logogram” yang kemudian lebih banyak

dikenal sebagai “logo” saja. Bentukan kata logo juga kemudian disandingkan

dengan “type” yang bersal dari kata “typo”, yang berarti perhurufan atau

pencetakan huruf, sehingga menjadi “logotype”.

Dalam perkembangannya logo dalam majalah intisari bisa disebut berupa

logotype karena dalam penggunannya menggunakan type sebagai logo seperti

yang sudah dijelaskan sebelumnya. Logotype dari majalah intisari telah berganti

sebanyak 7 kali dan terdapat 8 logotype berbeda dalam sejarah perkembangannya

yaitu logotype pada tahun 1963 (saat awal berdiri) kemudian pada tahun 1964

sempat berganti tiga kali, lalu pada tahun 1972 (kembali lagi ke logotype

semula awal berdiri), berganti lagi pada tahun 1988, kemudian tahun 2008 dan

terakhir pada tahun 2011. Dalam proses perubahan logotype tersebut tentu

memiliki kaitannya dengan situasi dijaman tersebut, karena logo dan desain

adalah sebagai sebuah wujud dari artefak desain yang memiliki peranan penting

terhadap peta sejarah kebudayaan masyarakat tersebut. Yang dimana akan

ditandai dengan tumbuhnya nilai nilai sosial yang terjadi di rentang waktu

tersebut. Adapun perubahan logotype majalah intisari sebagai berikut :

Page 8: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

1. logo 1963

3. logo 1964 #2

5. logo 1972

7. logo 2008

2. logo 1964 #1

4. logo 1964 #3

6. logo 1988

8. logo 2011

Page 9: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

ANALISIS

Aspek Desain Grafis

Logotype pada tahun 1963

Type / Tipografi adalah seni mengatur huruf agar sebuah pesan verbal dan visual

dapat menyatu dengan baik. Dalam tipografi huruf (typeface) tidak hanya untuk

dibaca namun juga untuk dirasa. Tipografi merupakan salah satu ketrampilan

dalam menata layout yang memerlukan integrasi antarta pesan verbal dan visual.

Hal-hal yang juga perlu di pertimbangkan dalam membuat atau memilih sebuah

huruf adalah seperti jarak huruf, ketebalan, kerapatan, warna dan pelatakan

huruf sehingga memiliki kesan yang harmonis.

Typeface (huruf)

Huruf yang digunakan majalah intisari dalam logotype-nya adalah jenis huruf

dari keluarga serif yaitu Lucida. Huruf serif ini pertama kali diperkenalkan

oleh Charles Bigelow dan Kris Holmes. Salah satu ciri khas dari huruf lucida ini

adalah memiliki bentuk yang kuat (serif) namun dengan proporsi yang sederhana

yang membuat huruf ini mudah untuk dibaca.. Estetika gaya datar tanpa hiasan

dikombinasikan dengan kemurnian material yang tercermin dari huruf lucida ini.

Warna

Warna yang digunakan dalam logotype majalah ini adalah warna dasar biru

dengan logotype berwarna putih. Warna biru sendiri sering di konotasikan

dengan produktif, damai, sejuk, bersih, dingin dan idealis.

Komposisi

Komposisi yang terdapat dalam logotype tersebut adalah bidang persegi panjang

dan logotype ditengahnya. Yang dimana hal tersebut bisa menggambarkan

sebuah keindahan namun juga kokoh memiliki pondasi yang kuat serta produktif.

Page 10: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Logotype pada tahun 1964 #1

Logotype pada tahun 1964 #2

Typeface (huruf)

Pada perubahan logotype kali ini majalah intisari menggunakan huruf custom,

sekilas menyerupai dengan huruf crest thin heavy. Pengguna huruf seperti

ini sering identik dengan kaligrafi china, yang dalam proses pembuatannya

menggunakan kuas dan tinta. Ciri khas dari kaligrafi china adalah humanis,

saling menghargai namun juga dengan sisi baliknya dengan ujung lancip yang

menggambarkan ketajaman atau kemarahan.

Warna

Warna yang digunakan yaitu hitam dan putih menggunakan outline/garis hitam

dengan warna putih sebagai warna huruf serta warna kebalikan dari hitam putih

di letakkan pada titik/lingkaran pada huruf setiap huruf (i)

Komposisi

Kompisis pada logotype ini horizontal atau mendatar dengan tracking/

kerenggangan pada huruf sekitar 0.3 cm

Typeface

Pada tahun 1964 majalah intisari kemabali merubah logotype-nya, kali ini

logotype majalah intisari menggunakan keluarga huruf light/tipis. Huruf light

sendiri dipelopori oleh keluarga hurus sans serif yaitu future pada tahun 1928

Page 11: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

paul renner memperkenalkan keluarga baru future yaitu futura light, Medium,

Bold, and Bold Oblique. Ciri khas dari future adalah bentuk geometris yang

merepresentatifkan unsur visual dari gaya Bauhaus. Huruf future selalu lebih

kedepan dan modern dibandingkan keluarga huruf yang lain dari dulu hingga

kini. Hal tersebut yang mungkin melatarbelakangi pengguna huruf ini pada

logotype majalah intisari.

Warna

Warna yang digunakan dalam logotype ini adalah warna hitam serta mengunakan

latar berwarna putih.

Komposisi

Komposisi pada logotype ini mendatar atau horizontal dengan tracking 0.5cm

Typeface

Huruf yang digunakan majalah intisari dalam logotype-nya adalah jenis huruf

dari keluarga serif yaitu bodoni. Huruf serif ini pertama kali diperkenalkan oleh

Giambattista Bodoni, berkisar pada abad 80-an. Salah satu ciri khas dari huruf

bodoni adalah kontras yang ekstrim antara elemen tebal dan tipis yang kemudian

menciptakan konsistensi radikal bentuk huruf. Estetika gaya datar tanpa hiasan

dikombinasikan dengan kemurnian material yang tercermin dari huruf bodoni ini.

Warna

Warna yang digunakan dalam logotype ini adalah warna hitam serta mengunakan

latar berwarna putih.

Komposisi

Komposisi pada logotype ini mendatar atau horizontal dengan tracking 0.3cm

Logotype pada tahun 1964 #3

Page 12: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Typeface

Pada tahun ini logotype majalah intisari berganti kembali namun pergantian ini

justru kembali ke logotype semula dari majalah ini yang dipakai pertama kali

yaitu pada tahun 1963. Mengunakan keluarga huruf serif lebih tepatnya lucida.

Seperti yang sudah dijelaskan diawal perkenalan logotype pada tahun 1963

ciri khas dari huruf lucida ini adalah memiliki bentuk yang kuat (serif) namun

dengan proporsi yang sederhana yang membuat huruf ini mudah untuk dibaca.

Warna

Mulai pada logotype ini warna yang digunakan sering berubah ubah

menyesuaikan dengan cover dan isinya.

Komposisi

Ada sedikit perubahan dari komposisi logotype ini jika dibanding pendahulunya.

Jika dulu menggunakan huruf capital I lebih besar namun pada logotype ini

besar huruf disamakan namun tetap disamakan sebagai huruf uppercase. Tracking

pada logotype ini berkisar 0.2 cm lebih rekat jika dibanding pendahulunya.

Typeface

Logotype yang digunakan pada tahun 1988 kali ini menggunakan jenis keluarga

huruf sans serif atau tanpa kaki, lebih tepatnya menggunakan huruf univers.

Huruf universe adalah karya dari Adrian furtiger yang diperkenalkan pada tahun

Logotype pada tahun 1972

Logotype pada tahun 1988

Page 13: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

1954. Pada jamannya huruf universe ini dipraktekan dengan menggunakan

linotype. Kala itu univers linotype memiliki berkisiar 63 jenis karakter. Ciri khas

dari huruf ini adalah memiliki bentuk yang disiplin dan terlihat rapi disetiap

karakter hurufnya.

Warna

Warna pada logotype ini sama dengan logotype sebelumnya yaitu mulai berubah

menyesuaikan warna dari cover.

Komposisi

Pada logotype ini majalah intisari menggunakan huruf uppercase namun pada

huruf (i) secara keseluruhan menggunakan huruf lowercase, dengan menggunakan

dua garis horizontal yang pertam sebelum titik (hurufi) dan dibawah logotype.

Tracking pada logo ini berjarak berkisar 0,2 cm.

Typeface

Kali ini majalah intisari menggunakan huruf sol pro sebagai logotype-nya. Sol

pro sendiri adalah pengembangan dari desain sol font yang diciptakan oleh Marty

Goldstein and C.B. Smith pada tahun 1973. Pada desain sol pro ini sebenarnya

tetap mengusung nilai-nilai dari desain sol pada awalnya. Yang pada beberapa

bentuk lebih ditunjolkan nilai-nilai tersebut sepert bentuk klasik namun dengan

modulasi kontras halus ramping. Pun mencerminkan sebagai huruf yang mudah

beradaptasi, sebuah kepercayaan diri, berpengetahuan, dan kehadiran teknologi

modern.

Warna

Sama seperti sebelumnya warna pada logo ini berubah-ubah mengikuti isi dari

cover.

Komposisi

Pada komposisi logotype kali ini majalah intisari seperti kembali lagi ke logotype

awal berdiri yaitu menggunakan huruf uppercase pada awalan (i) lalu diikuti

huruf lowercase lainnya. Tracking pada logo ini berkisar 0,5 cm.

Logotype pada tahun 2008

Page 14: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Typeface

Pada tahun 2011 majalah intisari merubah logotype untuk terakhir kalinya,

walaupun pada logotype sebelumnya cukup mengusung nilai-nilai sebuah

penggambaran teknologi modern. Pada logotype kali ini majalah intisari

menggunakan huruf diavlo karya dari Jos Buivenga huruf ini diciptakan berkisar

pada tahun 2007. Huruf diavlo sendiri bisa diunduh gratis di internet berbeda

dengan huruf pada edisi-edisi sebelumnya yang memiliki lisensi atau memilki

akar sejarah yang panjang dalam proses pembuatannya. Adapun pada huruf ini

dengan bentuk cekung dan lengkung membuat huruf ini nampak dinamis, mudah

beradaptasi dan bersahabat. Namun pada huruf ini juga memiliki sudut-sudut

runcing yang bisa menggambarkan ketajaman, keseriusan atau kesungguhan.

Pada huruf (s) dalam logotype ini juga nampak seperti sebuah lingkaran

berputar atau yin yang yang bisa menggambarkan keseimbangan namun juga

selalu berbenah (update) untuk menyesuaikan diri.

Warna

Warna pada logotype kali ini berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya jika diawal

menggunakan warna hitam lalu pada edisi berikutnya sering berubah-ubah warna

menyesuaikan isi cover pada logotype kali ini majalah intisari menggunakan

dua warna yaitu hitam dan putih pada penerapannya. Namun warna hitam dan

putih pun juga menyesuaikan isi dari cover, jika cover berlatar putih maka akan

menggunakan logo hitam begitu juga sebaliknya.

Komposisi

Komposisi pada logotype ini kembali lagi seperti logo pada tahun 1988 yaitu

menggunakan huruf lowercase pada setiap huruf (i) pada logotype intisari. Juga

terdapat huruf s yang Nampak berbeda seperti yang sudah dijelaskan pada bab

typeface huruf s ini menyerupai lingkaran yin dan yang. Tracking pada logotype

ini cukup lebar jika dibanding sebelumnya yaitu berkisar 0,5 cm.

Logotype pada tahun 2011

Page 15: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Transformasi Budaya

Logo tahun (1963 – 1964)

Desain dan Masyarakat

Sebuah karya desain haruslah tersegmented dan terorientasi dalam objek-

objek yang ada tanpa harus melebihkan ataupun mengurangkan, Karena setiap

kesiasian yang diciptakan terlebih dalam skala industri akan memberikan

dampak negative kepada lingkungannya, seperti iklan partai politik yang kini

sering menyianyiakan uang, waktu mereka untuk membuat sebuah kampanye

yang sia-sia yang pada ujungnya hanya merusak tatanan kota. Karya desain kini

tidak bisa lagi membohongi masyarakat. Sebuah karya desain harus memahami

masyarakat baik dalam konteks perilaku atau pemikiran mereka, walaupun pada

penerapannya masyarakat itu dibagi kedalam berbagai kelompok. Sebuah karya

desain berupa logo tentu memiliki penerapan yang sama. Tentu tidak bisa sebuah

logo berdiri sendiri tanpa memperhatikan aspek lingkungan atau jamannya.

Berkesenian merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi tren yang terjadi

pada sebuah kehidupan bermasyarakat. Karena pergerakan dalam berkesenian

tak jarang juga mewakili hasil pemikiran dari masyarakat yang hidup dijaman

tersebut. berkseni adalah salah satu cara menampung aspirasi masyarakat melalui

sebuah karya baik itu seni rupa, musik, atau seni pertunjukan. Namun dalam

kaitannya permasalahan ini akan lebih mudah mengadaptasi dari pergerakan pada

seni rupa. Selain senirupa teknologi adalah jenis disiplin ilmu lain yang memiliki

peranan penting. Teknologi adalah pionir diera abad 21 yang memiliki dampak

begitu signifikan terhadapan pola hidup dan pola pikir masyarakat. Teknologi

kini telah menjadi bagian dalam keseharian masyarakat dari yang hanya sekedar

untuk mencari hiburan, untuk bertegur sapa dengan kerabat, hingga untuk

transaksi bisnis.

Dalam kaitannya dengan logo pada tahun 1960 ini, tak pelak juga dipengaruhi

erat oleh pergerakan seni rupa. Tepatnya pada awal 1960-an dimana konsep

minimalis muncul sebagai gerakan abstrak dalam seni (dengan akar abstraksi

geometris melalui Malevich, Bauhaus, dan Mondarian ) yang menolak gagasan

relasional, dan lukisan subjektif. Konsep minimalis pada saat itu telah berhasil

menjadi sebagai gerakan modernis untuk menghasilkan karya seni rupa modern.

Page 16: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Seni Rupa Modern Indonesia sendiri adalah “seni serapan”, yaitu suatu upaya

penyesuaian atau dialog antara budaya Indonesia dan budaya Barat.

Pada jaman 1960 terdapat sebuah tren yang kurang lebih akan berpengaruh pada

pembuatan logo pada majalah intisari yaitu pada tahun tersebut terdapat sebuah

kumpulan counterculture atau sering disebut hippies yang menolak budaya

utama pada masa itu yang dianggap terlalu mementingkan diri, dan mengejar

kebendaan. Yang pada akhirnya membuat tren musik koes plus yang terinspirasi

oleh band hippies the beatles sangat mendominasi pada kala itu. Kumpulan

hippies atau counterculture ini lebih gemar kepada budaya yang bercorak gaya

hidup bekerjasama dan mementingkan perkembangan pertumbuhan individu.

(1) (2) (3)

Artefak

Dari ketiga artefak diatas dapat dilihat beberapa pengaruh terhadapa logo majalah intisari

seperti gaya desain bauhaus pada logo tahun 1964 #2 juga terlihat unsur hippies pada

logo tahun 1964 #3 dan 1964 #1.

Page 17: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Menilik gelombang yang terjadi pada tahun 1970 dapat ditemui beberapa

artefak-artefak yang menjadi sumber referensi atau mungkin gagasan terciptanya

logo intisari pada tahun ini. Beberapa diantaranya adalah :

1. Diluncurkannya film The Garden of the Finzi, jika melihat poster dari film

ini dapat ditemukan jenis huruf berupa keluarga dari serif yang menandakan

eksistensinya pada saat itu

2. Diterbitkannya buku islans in the stream karya ernest hemingway, walaupun

kinipun sering ditemui huruf serif dibeberapa karya buku, namun tak lebih hal

tersebut untuk memberikan kesan klasik atau bermuatan historis.

3. Desain motor honda pada tahun 70an, desain pada motor ini ini juga dapat

mewakili apa yang menjadi tren populer dikala tersebut, dapat dilihat dari

desain dekoratif yang terdapat pada body motor ini.

Dari ketiga artefak tersebut dapat di lihat desain dekoratif yang mendominasi

pada tahun tersebut. Sehingga membuat majalah intisari harus mengikutinya,

yang dimana pada tahun tersebut mereka merubah logotype-nya mereka menjadi

huruf lucida yang memeberikan kesan kokoh, tegas, mudah untuk dikenali dan

mudah untuk dibaca.kecenderungan yang tercermin secara tepat

Logo tahun 1972Logo tahun 1972

Artefak

(1)(1) (2)(2) (3)(3)

Page 18: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

(1) (2) (3)

Logo tahun 1988

Perubahan logotype pada tahun 1988 dapat diamati dari beberapa tren yang

populer ditahun tersebut seperti :

1. Kubus Rubik, permainan ini ditemukan oleh erno rubik berkisar pada tahun

1974, namun permainan ini baru populer berkisar tahun 1981.

2. Televisi, Desain televisi yang populer pada tahun 1980 kala itu adalah bentuk

box yang cenderung minimalis.

3. Komputer, Sama juga dengan televisi komputer pada saat itu memakai desain

yang sama cenderung berbentuk box atau kotak

Setelah melihat dari artefak yang muncul dan gejala sosial pada pergerakan seni

rupa dan teknologi dapat diartika pada tahun ini modernisme mulai merambah

dan diterima oleh masyarakat, seperti kemunculan televisi, walkman dan semakin

berkembangnya komputer. Hal tersebut tak pelak juga mempengaruhi perubahan

pada majalah intisari untuk meremajakan diri dengan merubah logonya mengikuti

perkembangan jaman pada saat itu.

Artefak

Page 19: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

(1) (2) (3)

Logo tahun 2008

Artefak

Pergantian logo pada tahun 2008 dapat ditemui artefak yang memiliki pengaruh

sebagai berikut

1. Handphone, lebih tepatnya handphone dan internet pada tahun ini mulai

maraknya penggunaan handphone yang selain untuk mengirim pesan singkat dan

telepon namun juga bisa untuk mengakses internet melalui mobile data atau

handphone

2. Laptop, pengguanan laptop sebagi cara kerja yang mobile dan ringkas juga

mulai menjamur hal itu tak lepas dari semakin murahnya teknologi untuk

dijangkau oleh masyarakat menengah.

3. Facebook, sosial media facebook mulai menjadi tren pada tahun 2008

menggantikan friendster yang telah mendominasi. Dari sinilah era sosial media

mulai berkembang pesat diindonesia.

Dari data artefak dan umum dapat dikatan memiliki peranan yang besar pada

tahun 2008 ini. Teknologi yang semakin murah, akses internet yang semakin

mudah dan semakin menjamurnya sosial media tak ubah memiliki pengar7h yang

besar terhadap terciptanya logo intisari ini.

Page 20: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

(1) (2) (3)

Logo tahun 2011

Artefak

Pada pergantian logo tahun 2011 dapat ditemui artefak yang memiliki pengaruh

terhadap perubahan logo di tahun ini sebagai berikut

1. Smartphone, smartphone memungkinkan penggunannya untuk selalu terhubung

dengan internet kapan saja dan dimana saja. Hal tersebut memungkinkan untuk

selalu terhubung dengan apa yang mereka butuhkan di waktu dan tempat saat

itu.

2. Era big data, kemunculan internet terlebih pada tahun 2011 memungkinkan

orang untuk mengaksses informasi seluas dan sedalam mungkin yang ingin mereka

dapatkan dari data yang begitu melimpah ruah dari seluruh belahan dunia.

3. Dinamis, pada tahun ini memunculkan sebuah stigma besar sebuah keharusan

yang dimiliki setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk lebih dinamis,

tidak tersekat sebuah aturan-aturan tertentu tapi bisa lebih menghargai satu

sama lain. Yang pada akhirnya membentuk sebuah gelombang kebutuhan akan

kreativitas yang sangat tinggi.

Dari ketiga artefak yang memiliki pengaruh terhadap perubahan logo majalah

intisari pada tahun ini terlihat menuju kesebuah era baru persaingan yang kian

ketat dengan produk yang sejenis. Ditambah intisari memiliki positioning sebagai

produk yang tua, karena sering dikonsumsi oleh orang tua dan sekarang jumlah

mereka kian menipis. Penggunan tanda dinamis mengikuti perkembangan jaman

juga dengan krubrikasi yang tepat dsb yang dimana tercermin pada logo ini.

Page 21: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Kesimpulan

Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari pengetahuan kemasyarakatan

yang dimana tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara

kritis oleh orang lain atau umum. Sedangkan desain dapat berarti perancangan,

juga dapat diartikan sebagai proses pemikiran perwujudan benda budaya dari

masyarakat tertentu sosiologi desain berusaha untuk menjawab permasalahan

apa yang terjadi di dalam masyarakat, dan mencari penyebabnya. Sosiologi

desain tidak hanya menganilsa apa yang sekarang sedang terjadi namun juga hal

apa yang akan terjadi nantinya. Lebih mudahnya, mencoba untuk menganalisis

jika ada perubahan pada salah satu bidang, dan dampak yang dapat terjadi pada

bidang yang satunya.

Segala perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat juga mempengaruhi

perubahan desain yang ada pada masyrakat itu, pun juga sebaliknya perubahan

desain juga dapat menimbulkan dampak perubahan kegiatan sosial. Kaitan antara

keduanya memiliki hubungan yang erat yang pada akhirnya dapat di temukan

banyak korelasi, apa yang menyebabkan perubahan, mengapa bisa berubah, apa

yang dihasilkan dari perubahan.

Page 22: sosiologi desain, analisa dampak transformasi budaya terhadap perubahan logo majalah intisari

Daftar Pustaka

- 50 tahun majalah intisari

http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2013/08/19/50-tahun-

majalah-intisari-584716.html

- Desain dan budaya, sosiologi desain - pengaruh dan saling pengaruhi

http://www.tjoret.net/2011/04/desain-dan-budaya-sosiologi-desain.html

- Desain grafis untuk perubahan

http://www.omahidestudio.com/2012/12/13/desain-grafis-untuk-perubahan/

- Futura Typeface

http://en.wikipedia.org/wiki/Futura_%28typeface%29

- Lucida Typeface

http://en.wikipedia.org/wiki/Lucida_%28font%29

- 10 Awesome Fads of the 1980s

http://people.howstuffworks.com/8-awesome-fads-of-the-1980s.htm#page=5

- Seni rupa ‘pemberontakan’ dan ‘pasca pemberontakan’ dalam seni rupa modern

indonesia, http://gerakgeraksenirupa.wordpress.com/2013/05/19/seni-rupa-

pemberontakan-dan-pasca-pemberontakan-dalam-seni-rupa-modern-indonesia/


Related Documents