YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • ABORTUSRika ZardiniRizki Kurniawan

    Pembimbing:dr. Nanda R, Sp.OG

  • PENDAHULUAN

  • Latar BelakangKehamilan adalah proses fisiologi pada wanita dalam masa reproduksi. Dalam perjalanannya, kehamilan sering terhenti oleh proses abortus, partus immatur maupun partus prematurusAbortus merupakan kejadian yang umum walaupun statistiknya bervariasi. Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi.

  • Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15% dari seluruh kejadian abortus. Frekuensi ini dapat mencapai angka 50% bila diperhitungkan mereka yang hamil sangat dini, terlambat haid beberapa hari, sehingga wanita itu sendiri tidak mengetahui bahwa ia sudah hamil. Di Indonesia, diperkirakan ada 5 juta kehamilan per tahun. Dengan demikian setiap tahun 500.000-750.000 abortus spontan, ini merupakan jumlah yang sangat besar.

    Insiden Abortus Abortus dibagi menjadi beberapa jenis, menurut kejadiannya abortus dibagi atas abortus spontan yang memang terjadi secara alamiah dan abortus provokatus yang kejadiannya dipicu hal-hal tertentu. Abortus itu sendiri dapat mengancam nyawa seseorang bila hasil konsepsi tersebut tidak di bersihkan secara tuntas.

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • DefinisiAbortus adalah pengeluaran hasil pembuahan (konsepsi) dengan berat badan janin < 500 gram atau kehamilan kurang dari 20 minggu. Insiden 15% dari semua kehamilan yang diketahui (Naylor, 2005). WHO merekomendasikan bahwa janin viabel apabila masa gestasi telah mencapai 22 minggu atau lebih, atau apabila berat janin 500 gram atau lebih (Llewellyn, 2001).

    Abortus spontan adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum hasil konsepsi mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan lahir kurang dari 500 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu.

  • ETIOLOGI ABORTUS SPONTAN

    Umumnya etiologi dari abortus spontan terbagi menjadi tiga yaitu1. faktor janin,2 faktor ibu 3.dan faktor paternal. Ekspulsi spontan pada periode awal kehamilan umumnya disebabkan oleh terhentinya proses biologis pada embrio atau janin

  • Faktor JaninKelainan kromosom. Kelainan yang sering ditemukan ialah trisomi, polipoidi, dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.Lingkungan yang kurang sempurna. Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian zat makanan pada hasil konsepsi terganggu.Pengaruh dari luar. Radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.Faktor Ibu ParitasUsia Ibu HamilAnemiaPenyakit InfeksiHipertensiKelainan traktus genitalisKelainan EndokrinNutrisiAlkohol dan MerokokLaparotomiKondisi Psikologis

    Faktor PaternalTranslokasi kromosom dalam sperma dapat menimbulkan zigot yang mendapat bahan kromosom terlalu sedikit atau terlalu banyak, sehingga terjadi abortus.

  • MEKANISME ABORTUSMekanisme awal terjadinya abortuslepasnya sebagian atau seluruh bagian embrio akibat adanya perdarahan minimal pada desiduaKegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat perdarahan subdesidua tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi uterus dan mengawali proses abortus

  • KLASIFIKASIAbortus spontan diklasifikasikan menjadi:Abortus ImminensAbortus InsipiensAbortus KompletusAbortus Inkompletus Abortus HabitualisMissed AbortionAbortus Infeksious

  • KOMPLIKASIPerdarahanPerforasiInfeksiSyok hemoragik dan syok sepsis.

  • LAPORAN KASUS

    Identitas PasienNama: MislianiUmur : 40 tahunAlamat: KajuPekerjaan: Ibu Rumah TanggaStatus: MenikahNo. CM: 0-87-29-78Tgl Masuk: 28 Febuari 2015Tgl Pemeriksaan: 02 Maret 2015

  • ANAMNESISKeluar darah dari jalan lahir ( 8 jam SMRS)Keluhan Utama

  • Pasien mengaku hamil 3 bulan dengan HPHT 10 12 2014. Datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan 8 jam SMRS (tgl 28 febuari 2015), darah yang keluar sedikit sedikit berupa darah segar, pasien juga mengeluhkan nyeri pada perut bagian bawah, mual (-), muntah (-), USG (-). Riwayat Penyakit SekarangANC baru sekali ke Bidan karena perdarahan langsung di rujuk ke RSUDZA. Keputihan (+) ,warna coklat muda, bau (+), gatal (-).

  • Hipertensi (-), DM (-), Alergi (-)Riwayat Penyakit DahuluDisangkalRiwayat Penyakit Keluarga

  • Menarche 13 tahun, siklusnya 4 6 hari, teratur, GP 3-4x/hari dismenore (-)Riwayat MenstruasiUsia Pernikahan: pernikahan pertama, usia 19 tahun

  • G5PA0 : P1 laki-laki, usia 53 hari (meninggal), BBL 2000 gr, Normal P2 laki laki, usia 16 thn, BBL 2000 gr. Normal P3 laki laki, usia 9 thn, BBL 3400 gr. Normal denganvakum P4 laki laki, usia 3hari (meninggal), BBL 1600 gr. Normal usia kehamilan 6 bulan P5 Hamil sekarang

    Riwayat ObstetriSuntik (+)/3 bulanRiwayat KB

  • DisangkalRiwayat Penggunaan Obat

  • Pemeriksaan UmumKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisTekanan Darah: 110/60 mmHgHeart Rate: 96 x/iRespiratory Rate: 19 x/iStatus Generalisata

    Mata : Anemia (-/-), Ikterik (-/-)T/H/M: Dalam Batas NormalLeher : Pembesaran KGB (-)Thorax: simetris (+/+), Sfka = Sfki, Sonor, Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)Cor : BJ I > BJ II, Reg , Bising (-), Murmur (-)Abdomen: Distensi (-), Soepel (+), Timpani (+), Peristaltik Usus (+)Ekstrimitas : Tidak ada udem dan pucat

  • Pemeriksaan Laboratorium(Tanggal 29 Januari 2015)

    Jenis Pemeriksaan HasilNilai RujukanSatuanHematologi`Darah RutinHemoglobin11,4*12,0 -15,0g/dLHematokrit34*37 47%Eritrosit3,8*4,2 5,4106 / mm3Leukosit8,54,5 10,5103 / mm3Trombosit269150 450103 / mm3FAAL HEMOSTASISWaktu Perdarahan31 7MenitWaktu Pembekuan85 15MenitKimia KlinikElektrolitNatrium (Na)141135 145Mmol/LKalium4,13,5 4,5Mmol/LKlorida (Cl)10490 110Mmol/LDiabetesGlukosa Darah Sewaktu91< 200Mg/dLGinjal HipertensiUreum2413 43Mg/dLKreatinin0,520,51 0,95Mg/dL

  • Pemeriksaan USGKeterangan:Kag GS (-)Fetal Eko (-)Tampak sisa jaringan 1x2cmOue terbukaKesimpulan: Abortus incomplete

  • Diagnosis

    G5P4 Hamil 11 12 Minggu + Abortus Incomplete

  • PENATALAKSANAAN

    Dilakukan evakuasi atau pembersihan kavum uteri (dilatasi dan kuretase) sesegera mungkin.Kecuali jika pasien dalam keadaan syok karena perdarahan banyak, maka harus dilakukan resusitasi cairan (bahkan mungkin perlu transfusi) untuk mengatasi syoknya terlebih dahulu. Setelah syok teratasi, dapat dilakukan kerokan dengan kuret tajam.

  • Prognosis

  • TERIMA KASIH