YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

Sang Gubernur Jendral Van der Parra: "Titik Awal Kehancuran VOC" By Rizki Pradana

Historical event

089637030071

ACT I 1 Opening Act I Sekelompok Serdadu VOC yang terdiri dari 2 orang perwira berkuda dan 4 orang Serdadu rendahan berlari mengitari lapangan Balai Kota Batavia, menghampiri kumpulan-kumpulan rakyat yang sedang bercengkrama di beberapa sudut lapangan. setiap mereka sampai pada kumpulan orang, maka sang perwira membuka gulungan kertas, dan dilanjutkan dengan membaca keras2 apa yg ada di dalam kertas itu. sedangkan 4 orang Serdadu rendahan yg berjalan kaki, membuat formasi pengamanan untuk 2 orang perwiranya. PERWIRA BERKUDA1 Pengumuman!!! Dalam beberapa waktu setelah saya membacakan pengumuman ini, akan datang Gubernur JEndral Jacob Mossel yang akan melakukan inspeksi terhadap para pedagang dan rakyat yang berkeliaran disini. Oleh karena itu, semua yg ada di sini di harapkan untuk bersikap dengan baik dan dilarang teriak-teriak. Sekelompok pasukan itu kemudian berkeliling lagi, dan berbicara setiap sampai pada masing2 sudut keramaian rakyat Kota. Tak lama kemudian terlihat sekumpulan Serdadu rendahan membuka jalan dan mengamankan keadaan, dibelakangnya Gubernur Jendral Jacob Mossel bersama istri dan beberapa pejabat Direktur Jendral perdagangan VOC. JACOB MOSSEL Selamat siang semuanya!!! Bagaimana keadaan disini? apakah semua aman? adakah keluhan yang mau saudara-saudara sampaikan? PEDAGANG ARAB Selamat siang Tuan, Alhamdulillah, keadaan di sini aman terkendali, berkat patroli rutin oleh para prejurit VOC. terima kasih Tuan. Kemudian Jacob Mossel berjalan lagi menuju pusat keramaian yang lain. JACOB MOSSEL Hallo, Selamat Siang!!! Apa kabar semua? bagaimana keadaan disini?

(CONTINUED)

CONTINUED:

2.

PEDAGANG TIONGHWA Haiiyaaa, Selamat Siang juga tuwan... kita semua disini belsukul semuanya baek-baek aja. telima kasih udah siapin patroli lutin keliling daerah mari. JACOB MOSSEL Bagus, lanjutkanlah. Jacob Mossel pun melanjutkan perjalanannya memeriksa keadaan lapangan Balai Kota. 2 Scene 1 Disalah satu sudut kota Batavia, digelarlah sebuah pertemuan rahasia. Pertemuan yang mengungkap rencana seorang Dewan Hindia yang ambisius untuk menjadi Penguasa VOC di Hindia Timur. VAN DER PARRA Apapun jalannya, impian saya harus segera terwujud. dan kalian berempat harus membantu saya mewujudkannya. WILLEM FOCKENS Apa untungnya buat saya kalau saya membantu kamu mewujudkan impianmu? HENDRIK BRETON Sudah jelas harus ada imbalan buat kami yg akan membantu kamu menjadi penguasa Hindia. Apa yang kamu tawarkan? VAN DER PARRA Oooo itu sudah pasti. kalian akan mendapatkan imbalan yang setimpal. Setidaknya kalian akan menjadi bagian dari pemerintahan saya. Janganlah takut. JOHAN VOS Apa jaminannya, sehingga kami harus percaya padamu? VAN DER PARRA Hey... kalian ini saudara-saudaraku, kita masih diikat dalam ikatan keluarga. Mana mungkin saya membiarkan kalian dalam keadaan tanpa jabatan, sementara saya menjabat gubernur jendral Hindia? tidak mungkin. WILLEM FOCKENS Lalu apa rencanamu? VAN DER PARRA Begini, tanpa sebuah kesalahan tidak mungkin Dewan 17 mengganti Jacob Mosel dari posisi Gubernur Jendral VOC di Hindia. kalau kita memaksakan dia berbuat salah, rasanya tidak mungkin, karena dia cukup bersih.

(CONTINUED)

CONTINUED:

3.

HENDRIK BRETON Lalu dengan cara apa? JOHAN VOS Apa harus dibunuh? VAN DER PARRA Kalau memang itu dibutuhkan, kenapa tidak? WILLEM FOCKENS Sudah gila kau!!! kita ini bukan pembunuh!! JOHAN VOS Kenapa harus repot-repot kita buat kotor tangan kita? kita bisa suruh siapapun untuk membunuh Mosel. VAN DER PARRA Pikiran yang cerdas!! segera siapkan rencananya. kalau kalian butuh sesuatu, segera hubungi saya. pertemuan ini selesai. jangan sampai ada yang tahu. Jelas? Semua yang hadir mengangguk, dan segera meninggalkan lokasi pertemuan. kembali kepada aktifitas masing-masing. 3 Scene 2 Seorang pedagang buah tionghwa terlibat perkelahian dengan pedagang pribumi, karena sang pedagang tionghwa merasa lapak tempat ia biasa menggelar dagangan di ambil oleh pedagang pribumi itu. PEDAGANG PRIBUMI Ayo, tuan, silahkan buah dan sayurannya... langsung saya ambil dari kebon. murah tuan. silahkan di liat dulu. Pedagang Tionghwa datang membawa pikulan dengan muka kaget langsung meletakkan pikulan buahnya dan memaki. PEDAGANG TIONGHWA Woii!!! lu olang ngapain di lapak oe? enak aja lu olang ambil lapak oe.. buluan pindah!!! PEDAGANG PRIBUMI weeeittsss, gua dateng duluan, enak aja lu mau usir gua..!!! (sambil terus menawarkan dagangannya kepada yg lewat)

(CONTINUED)

CONTINUED:

4.

PEDAGANG TIONGHWA Enak aja luh!!! kalo lu mau dagang cari lapak laen.. ini lapak udah pas punya gue!!! pindah kagak lu!!! (sambil mengangkat dagangan milik pribumi) PEDAGANG PRIBUMI Eh buset!!! woi.. napa dagangan gue lu angkatin!!!! (mengangkat kembali dagangannya ke tempat semula) tak lama hadir Serdadu VOC yg kebetulan patroli SERDADU PATROLI VOC Stop het!!!! (pedagang pribumi dan tionghwa berhenti lalu mundur) Ada apa ini? apa yang kalian ributkan? PEDAGANG PRIBUMI Ini, orang saya lagi dagang, tau-tau dia dateng ngomel. PEDAGANG TIONGHWA Heh!! oe gak mungkin malah-malah kalo lu kagak ambil lapak dagang oe...!!! SERDADU PATROLI VOC Sudah-sudah, kalian semua ini bikin ribut saja... Sekarang salah satu harus ngalah, pindah aja ke lapak yg sebelah situ, kan masih kosong. kalo masih pada ribut, ya lebih baik kalian ikut saya sekarang!!! PEDAGANG PRIBUMI Nah tuh denger!!! lu buka lapak di sebelah sono aja! daripada kite dibawa ke kantor opas... gua ma ogah!!! PEDAGANG TIONGHWA Iya-iya.. puas lu!!!?? Kemudian keributan pun reda dan Serdadu patroli pun pergi meninggalkan lokasi. 4 Scene 3 Tak lama kemudian pintu gereja terbuka dan keluarlah para jemaat yang semuanya pejabat VOC. Van der Parra berada di rombongan itu. kemudian seorang pria menghampiri van der Parra JOHAN VOS Saya sudah menemukan cara yg tepat dan efektif untuk menghabisi Mossel. VAN DER PARRA Ssst jangan di sini Bodoh!! terlalu banyak orang yg tidak bisa dipercaya disini.

(CONTINUED)

CONTINUED:

5. Kemudian Van der Parra menarik Johan Vos ke salah satu sudut Gereja.

VAN DER PARRA Nah, sekarang sampaikan idemu! JOHAN VOS Kita buat Mossel sakit parah, pasti tidak akan ada yang menduga kalau dia dibunuh. VAN DER PARRA Iya bagaimana caranya? JOHAN VOS Anda undang Mossel makan malam di rumah anda. Kita utus budak untuk memasukkan racun ke dalam makanan yang dimakan oleh Mossel. VAN DER PARRA Terlalu beresiko. Nanti malam ada undangan makan malam oleh anggota dewan hindia. disana saja kita racun Mossel. apa kau bisa atur? JOHAN VOS Bisa, saudaraku. VAN DER PARRA Baiklah. lakukan. kita juga tidak bisa terlalu lama disini. Kemudian Van der Parra dan Johan Vos berpencar. Van der Parra kembali pada istrinya yang menunggu di halaman Gereja, Vos pergi dengan kuda nya. 5 Scene 4 Kuda Johan Vos berjalan melintasi lapangan Balai Kota, menghampiri beberapa pegawai dapur yang sedang menuju Staadhuis dengan barang-barang belanjaan JOHAN VOS Sukri sini kamu! SUKRI Iya tuan Vos. ada apa? JOHAN VOS Saya dengan ibu kamu sedang dalam keadaan sakit parah? SUKRI Iya tuan, dari mana tuan tahu? Ibu saya sedang dalam keadaan parah.

(CONTINUED)

CONTINUED:

6.

JOHAN VOS Jangan pikirkan dari mana saya tahu kabar itu. ini ada sedikit uang buat bantu ibu kamu. tapi kamu harus bantu saya. SUKRI Bantu apa tuan? (sambil menerima uang dalam kantong) JOHAN VOS Tolong saya masukkan ramuan ini ke makanan yang akan di makan oleh Gubernur jendral. sedikit saja, tidak usah banyak-banyak. SUKRI Tapi, tuan. JOHAN VOS Jangan takut ini ramuan tidak berbahaya, dan tidak akan membunuh Tuan Gubernur Jendral. Dan kamu saya pastikan aman. SUKRI Baik Tuan. terima kasih atas bantuannya. Sukri segera menyusul teman-temannya yang dari tadi meninggalkannya, dan Johan Vos segera berkuda menuju rumahnya. 6 Scene 5 Gubernur Jendral Jacob Mossel baru saja keluar dari Staadhuis bersama beberapa pejabat VOC. Mereka terlihat sedang sibuk berbincang-bincang hal yang penting. JACOB MOSSEL Pokoknya tuan-tuan sekalian, VOC pasti bisa segera bangkit dari berbagai permasalahan yang pernah ada. kaum tionghwa juga sudah kembali bisa bebas beraktifitas, begitu pula orang-orang Arab. VAN DER PARRA Benar, Tuan gubernur Jendral. strategi kita memberikan kebebasan bagi bangsa Tionghwa dan Arab berhasil memperbaiki hubungan VOC dan mereka yang terbantai pada tahun 1740 akibat kebodohan Valckenier. JACOB MOSSEL Tentu saja, hubungan baik ini bisa membuat keuangan VOC menjadi lebih baik. keadaan ini harus kita jaga terus. jangan sampai kepercayaan para pedagang Tionghwa, arab atau bahkan eropa menurun lagi.

(CONTINUED)

CONTINUED:

7.

VAN DER PARRA Baik, tuan. Pasti akan kami pertahankan keadaan ini. JACOB MOSSEL Bagus, sekarang kalian pulang, saya ingin menikmati udara batavia malam ini. Van der Parra pun pergi meninggalkan Jacob Mossel di ikuti oleh beberapa ajudannya dan para budaknya, dalam Hatinya Van der Parra tersenyum puas. begitupun Jacob Mossel yang kemudian berjalan berkeliling lapangan Balai Kota. 7 Scene 6 Jacob Mossel bersama beberapa pengawal dan budaknya berjalan-jalan menikmati malam yang sejuk. Beliau menghampiri beberapa perkumpulan orang yang juga sedang menikmati malam itu. Namun tiba-tiba JAcob Mossel terhuyung dan jatuh tersungkur. Segenap penjaga dan budak-budaknya dengan sigap segera menolongnya. JACOB MOSSEL Arrrgghhh.... kepala saya...! (memegangi kepala dan jatuh) AJUDAN MOSSEL Tuan Gubernur Jendral!!! (mencoba menolong Jacob Mossel) JACOB MOSSEL Kepala saya, seperti dihantam godam yang besar!! Argghh (muntah) AJUDAN MOSSEL (kepada budak) Hei kalian, bantu Tuan Gubernur Jendral. Bawa beliau langsung ke Staadhuis.. (kepada budak yang lainnya) dan kau, segera panggil dokter Van Dijk... BUDAK-BUDAK Baik tuan...!!! empat orang budak membantu Jacob Mossel berdiri dan memapahnya kembali ke staadhuis. dan dua budak yang lainnya berlari menuju kediaman Dokter Van Dijk.

8.

8

Scene 7 Suasana di halaman depan Balaikota cukup riuh malam itu, berita atas sakitnya Gubernur Jendral segera menyebar dengan cepat. Beberapa pejabat VOC terlihat mondar-mandir. Yang lainnya duduk diam menunggu. Beberapa tabib Tionghwa juga di hadirkan untuk mengobati Jacob Mossel. Penduduk Batavia yang terjaga ikut-ikutan sibuk di halaman Balaikota. Tak berapa lama kemudian keluarlah beberapa pejabat yang berusaha menenangkan massa. VAN DER PARRA Rekan-rekan sekalian, rakyat batavia, malam ini Sudah terjadi sebuah kejadian yang tidak kita duga kepada Gubernur Jendral JAcob Mossel. JOHAN VOS Apa yang terjadi kepada Tuan Gubernur Jendral? VAN DER PARRA Entahlah, menurut dokter dan Tabib yang sedang berusaha menstabilkan keadaannya, beliau mengidap sebuah penyakit misterius. OMAR Apa penyebabnya? kita harus tahu penyebabnya agar kami semua tidak terjangkit. JOHAN VOS Ya, betul!!! kami semua harus tahu penyebabnya. VAN DER PARRA Baik-baik, kami akan segera beritahu penyebabnya sesaat setelah kami mendapat informasi itu dari Tuan Dokter. sekarang kalian semua pulanglah. Perlahan dan pasti para pejabat VOC, rakyat batavia serta pengikutnya satu per satu meninggalkan halaman Gedung Balai Kota Batavia.

9

Scene 8 Van der para bersama para anggota keluarganya kumpul dan berdiskusi di salah satu pojok Lapangan Staadhuis. dalam suasana yang santai dan sejuk setelah hujan.

(CONTINUED)

CONTINUED:

9.

JOHAN VOS Bagaimana dengan keadaan Mossel? masih bertahan dia? VAN DER PARRA entahlah, dia begitu keras kepala, tidak mau menyerah saja. keadaannya memburuk tapi nampaknya dia masih bertahan WILLEM FOCKENS Tunggu, kalian berdua terlibat dengan sakit yg diderita Mossel? VAN DER PARRA Johan, bukan saya... dia merencanakan semuanya sendiri. JOHAN VOS Pieter!!! ini semua untuk kita, berarti semua terlibat disini. HENDRIK BRETON Saya tidak terlibat, kalianlah yg terlibat. saya pergi. (meninggalkan lokasi pertemuan) WILLEM FOCKENS Hendrik!!! mau kemana kau? HENDRIK BRETON Saya pergi, saya sudah tidak mau terlibat untuk urusan ini, apalagi menyangkut nyawa bangsa kita sendiri. VAN DER PARRA MAu kemana, Hendrik? HENDRIK BRETON Ah sudahlah... Hendrik pergi meninggalkan lokasi pertemuan Van der Parra. Dia disambut oleh beberapa budaknya. 10 Scene 9 Beberapa hari kemudian terdengarlah kabar bahwa Tuan Gubernur Jendral Jacob Mossel akhirnya tidak bisa bertahan dari penyakitnya. beliau akhirnya meninggal dunia. Malam meninggalnya Jacob Mossel, Dewan Hindia menggelar Rapat dan memutuskan Pieter Albertus Van der Parra menjadi Gubernur Jendral Batavia selanjutnya. Dan untuk kemenangan ini Van der Parra bersama para anteknya menggelar pesta pribadi di kediamannya.

(CONTINUED)

CONTINUED:

10.

VAN DER PARRA Akhirnya!!! saya penguasa Hindia.... saya adalah raja!!! JOHAN VOS Ahahaha Akhirnya Mossel menyerah!!! WILLEM FOCKENS Selamat, Tuan Gubernur Jendral Pieter Albertus Van der Parra!! ahahaha (sambil bersulang) VAN DER PARRA Walaupun ini belum resmi mendapat persetujuan dewan 17, saya sudah cukup senang. sekarang kita tinggal menunggu keputusan dewan 17. segera setelah itu, kita gelar pesta yang lebih besar. WILLEM FOCKENS benar!! kita undang para penguasa daerah yg tunduk pada VOC. JOHAN VOS buat pesta paling meriah di Hindia ini. Biar semua orang tahu siapa Penguasa Hindia saat ini. hahahaha VAN DER PARRA Dan kalian semua akan menjadi bagian dari kekuasaan ini....... VAN DER PARRA, JOHAN VOS, WILLEM FOCKENS Huahhahahahaha.... kita semua akan berkuasa.....!!! Cheers....!!! Mereka semua larut dalam pesta mereka. Mabuk hingga pagi menjelang. 11 Scene 10 Di sebuah pasar, yang dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai bangsa, sedang ramai dengan para pedagang yang baru datang dari berbagai penjuru. beberapa orang terlihat menggelar perdagangan barang-barang unik, mulai dari kain, guci, dan lainnya. tapi ada beberapa lapak yang ramai oleh para orang kaya, yaitu lapak lelang Budak yang diambil rata-rata dari wilayah timur Hindia. PEDAGANG BUDAK Mari semuanya yang hadir disini. saya bawa beberapa budak baru yang kuat. mari!!! ini yang pertama, dari belahan timur Hindia. masih muda dan kuat. saya buka harga 500 keping emas. siapa mau?

(CONTINUED)

CONTINUED:

11.

PEJABAT EROPA 1 Saya mau! 500 keping emas PEJABAT EROPA 2 Kalau dia sehat, saya ambil dia 550 keping emas!! PEDAGANG BUDAK Ya.. tuan yang ada di ujung sana, sudah di tawar 550 keping. ada lagi yang berminat lebih dari 550 keping? PEJABAT EROPA 1 Saya tambah lagi... 600 keping emas!! PEDAGANG BUDAK Baik... sudah ada yg tawar 600 keping emas. siapa lagi yang mau ikutan menawar. saya jamin budak saya ini sangatlah sehat. Ayo siapa lagi? penawaran terakhir dari Tuan dengan topi merah sebelah sana. adalagi? saya hitung hingga 5, 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... nah sudah tidak ada yg menawar lagi berarti budak ini terjual kepada Tuan di sana. silahkan tuan!! Tuan itu segera menyuruh ajudannya untuk menyerahkan sekantong keping emas kepada penjualnya untuk kemudian membawa pulang budak yang baru saja di beli. Penjualan Budak meningkat 100% dibanding masa pemerintahan gubernur jendral sebelumnya. Para pejabat atau orang kaya Batavia kadang membeli budak bukan untuk membantu pekerjaan, tapi sebagai gaya hidup, dan sebagai cara meningkatkan status kemewahan. 12 Scene 11 Pesta Pelantikan Gubernur Jendral Pieter Albertus Van der Parra. NARATOR Setelah satu tahun menjabat Gubernur jendral, akhirnya datang juga surat resmi keputusan Pengangkatan Gubernur Jendral dari dewan 17 di Amsterdam, namun Van der Parra memundurkan upacara pelantikannya selama satu tahun, dan mengadakan sebuah pesta pelantikan besar-besaran dengan mengundang para petinggi daerah, sultan-sultan dan raja-raja yang tunduk kepada VOC di HIndia Timur. pesta itu dilakukan tepat pada tanggal 29 September 1763, tepat pada hari Ulang Tahun Sang Gubernur Jendral yang kemudian di jadikan sebagai Hari libur nasional. Ini adalah pesta pelantikan yang paling meriah dan mewah di Batavia.

(CONTINUED)

CONTINUED:

12.

Terlihat undangan, Para bupati di seluruh Jawa, Utusan dari keraton Surakarta dan keraton Yogya, bahkan utusan dari jepang, malaka dan beberapa Kantor VOC diluar Jawa.

13.

ACT II 13 Opening ACT II Suara kentongan memecah kesunyian, seorang berlari berteriak. tak lama segenap warga dan para Serdadu voc berdatangan, menghampiri yang memukul kentongan. dan kemudian terlihat seperti mencari-cari sesuatu. Disisi yang lainnya sekelompok perampok kebingungan mencari tempat persembunyian. nyalinya agak kendor melihat puluhan orang dengan tombak dan senjata ditangan, mencari mereka. awalnya berkelompok, namun akhirnya terpisah satu sama lainnya. setelah berlari keliling kota batavia, akhirnya satu persatu dari mereka berhasil ditangkap. 14 Scene 12 Van der Parra bersama para kerabatnya sedang berjalan menikmati udara Lapangan Balaikota, ketika Sekelompok Serdadu yg baru kembali dari ekpedisi penyerangan dan penangkapan para pengikut Untung Surapati yang terakhir untuk melaporkan hasil kerja mereka. Seorang Kapiten terlihat berjalan agak santai menghampiri Van der Parra. di belakangnya ada tiga orang dalam belenggu yg di kawal oleh Serdadu-Serdadu VOC SERDADU LAPOR Mohon maaf Yang Mulia, pasukan yang kita krim ke Malang telah kembali bersama beberapa tahanan penting. VAN DER PARRA Bagus, beritahukan agar Kapiten pemimpin pasukannya untuk melapor sekarang juga, lengkap dengan Tahanannya. SERDADU LAPOR Baik Yang Mulia. (segera pamit dan pergi menuju salah satu sudut lapangan) Setelah beberapa saat, datang kembali sang Serdadu lapor bersama seorang perwira dan beberapa orang Tahanan dikawal Serdadu KAPITEN Selamat Pagi yang Mulia. Saya hadir untuk melaporkan hasil penyerangan Pasukan VOC ke Malang.

(CONTINUED)

CONTINUED: VAN DER PARRA Silahkan Kapiten.

14.

KAPITEN Terima kasih, Yang Mulia. (kepada Serdadu) bawa ke sini tiga tahanan itu. (Kemudian 4 Serdadu membawa tiga tahanan perang itu ke hadapan Gubernur Jendral) Yang ditengah itu yang Tuan selama ini risaukan, Pangeran Singasari salah satu keturunan terakhir Untung Surapati, dan yang dua dibelakangnya adalah senopati kepercayaannya.Serangan kami berhasil telak, dan sudah dipastikan kekuatan pemberontak di Malang sudah habis. Apalagi setelah pemimpinnya kami berhasil tangkap. VAN DER PARRA Bagus, kapiten. (kepada Pangeran Singasari) Owh, jadi ini manusia yang berani melawan Van der Parra? menghasut rakyat untuk melawan! hahaha sekarng kau sudah tahu, bukan, siapa Yang Mulia Gubernur Jendral Van der Parra? hahahaha, Bawa mereka ke penjara bawah tanah. dua hari lagi kita adili mereka. dan kau Kapiten, bawa pasukanmu untuk beristirahat. KAPITEN Baik Yang mulia. Terima kasih. saya mohon diri sekarang. Para tahanan segera di bawa oleh Serdadu jaga menuju penjara bawah tanah di StaadHuis. dan kapiten beserta beberapa Serdadunya undur diri. Van der Parra melanjutkan acara jalan-jalannya bersama para budak, pengawal dan teman-temannya. 15 Additional Scene 1 Pangeran Singasari dan dua Pengikutnya di tempatkan di tengah-tengah ruang pengadilan. Van der Parra dengan beberapa pejabat VOC sudah menunggu di dalam pengadilan. Pangeran Singasari dan pengikutnya diadili oleh Dewan Keadilan VOC, Pengadilan di Hadiri oleh seluruh pejabat VOC dan di kawal dengan ketat oleh prajurit. PEGAWAI PENGADILAN Hakim Memasuki tempat pengadilan, Hadirin di harap berdiri. (Hakim memasuki posisi kemudian para hadirin dipersilahkan duduk) Hadirin dipersilahkan duduk kembali.

(CONTINUED)

CONTINUED: HAKIM

15.

Pagi ini kita hadir untuk memeberikan pengadilan kepada terdakwa pemberontak, yaitu Pangeran Singasari dan dua orang pengikutnya. Kepada Jaksa dipersilahkan untuk bicara. JAKSA Selamat pagi hadirin sekalian. seperti anda ketahui, bahwa Pangeran Singasari telah lama membuat resah dengan pemberontakannya melawan VOC di Malang dan beberapa daerah di timur pulau Jawa. dan pada beberapa hari yang lalu berhasil ditangkap dan diredam pemberontakannya oleh pasukan VOC yang di pimpin Kapitan dari Maluku. dan sekarang kita semua akan mendengar kesaksian dari Kapitan itu. Maka Jaksa sekarang memanggil Kapitan Eroll untuk menghadap ke pengadilan ini. (Kapitan Eroll masuk dan duduk dihadapan para hakim dan di ikuti pendeta dengan bible untuk mengambil sumpahnya) KAPITEN Saya berjanji untuk mengatakan yang sebenar-benarnya saya saksikan, tanpa ditambahi atau dikurangi. JAKSA Nah, Kapitan Eroll apa yang anda saksikan selama melakukan penyerangan dan penangkapan terhadap pangeran Singasari? KAPITEN Pangeran Singasari adalah orang yangat keji dalam pertempuran, dia memerintahkan pengikutnya untuk menghabisi dan membunuh tiap orang yang mendukung VOC, bahkan dari kaumnya sendiri. JAKSA Sekiranya anda tahu kenapa dia kemudian melawan VOC, boleh disampaikan. KAPITEN Menurut informasi yang saya terima karena beliau ingin kaum-kaum budak seperti kakeknya bisa di bebaskan dan di merdekakan tanpa tebusan uang. dia menghasut para budak dan orang-orang miskin untuk melawan VOC dengan imbalan kemerdekaan. JAKSA Tentang kaumnya sendiri yang di bunuh, coba jelaskan. KAPITEN Iya, saat dia menghasut dan mencoba mencari dukungan, dia akan membunuh orang-orang yang menolak bergabung dan lebih mendukung VOC. (CONTINUED)

CONTINUED:

16.

JAKSA cukup yang mulia. terima kasih Kapitan Eroll. (kapiten Eroll meninggalkan lokasi pengadilan) HAKIM2 Adakah saksi lain yang akan kau hadirkan , tuan Jaksa? JAKSA Tidak ada yang mulia, saya hanya akan menanyakan sesuatu kepada Pangeran Singasari. (kepada pangeran singasari) Tuan Pangeran, apa benar yang di katakan oleh Kapitan Eroll? PANGERAN SINGASARI (dengan muka marah dan kesal) Sangat benar!! Kami sudah muak dengan anjing-anjing VOC yang menindas bangsanya sendiri. JAKSA Tuan pangeran, anda tahu perkataan anda bisa membuat anda kehilangan nyawa? PANGERAN SINGASARI Saya tidak takut!! lebih baik saya kehilangan nyawa dengan merdeka, dari pada hidup dalam penindasan!!! JAKSA Yang mulia, saya pikir tuan Pangeran sudah mengaku atas kejahatannya memberontak pada VOC. Silahkan yang mulia tentukan hukuman yang tepat bagi terdakwa. Terima kasih. HAKIM Setelah mendengarkan kesaksian dari Kapiten Eroll dan pengakuan oleh terdakwa, maka kami dengan yakin dan pasti, atas nama Tuhan dan Kerajaan Hindia, menjatuhkan hukuman mati kepada Pangeran Singasari dan dua pengikutnya. Hakim meninggalkan pengadilan, dan Pangeran Singasari beserta dua pngikutnya kembali di bawa ke penjara bawah tanah. 16 Scene 13 Hari ini adalah hari dimana para tahanan yang dijatuhi hukuman mati oleh Dewan Keadilan akan di eksekusi. Sebuah tiang gantung sudah siap dan satu buah balok tempat biasanya dilakukan hukuman pancung dengan pedang.

(CONTINUED)

CONTINUED:

17.

Hari ini segerombolan Perampok yang biasa membunuh dalam aksinya akan di eksekusi mati di hadapan rakyat kota Batavia. 3 orang akan di gantung, dan satu lagi pemimpinnya akan di penggal. Tepat di depan Balai Kota Batavia. Para terdakwa mati di bawa keluar dengan kepala tertutup kain hitam, ada yg berontak ada yang pasrah dengan hukuman itu. tiga orang di giring ke tiang gantungan, yang satu lagi dipaksa berlutut di depan sebuah batang kayu besar. Terlihat di balkon Balai kota, gubernur Jendral Van der Parra dan para pejabatnya menyaksikan hukuman mati itu. 17 Scene 14 1770, seorang pelaut inggris ternama, Kapten James Cook terpaksa melabuhkan Endeavour, kapalnya di galangan kapal Pulau Onrust untuk diperbaiki. ini semua atas izin Van der Parra, tapi tidak gratis. SERDADU LAPOR Selamat siang, yang Mulia Gubernur Jendral. Di pelabuhan, telah datang seorang penjelajah Inggris yang sedang memperbaiki kapalnya di Pulau Onrust. VAN DER PARRA Siapa nama penjelajah itu? SERDADU LAPOR Menurut Serdadu jaga Menara Syahbandar, penjelajah itu bernama Kapt. James Cook. VAN DER PARRA Kirim utusan kepada Syahbandar, katakan, bahwa James Cook saya undang ke Balai Kota. SERDADU LAPOR Baik, yang mulia. Kemudian Serdadu jaga itu bergegas menuju Menara Syahbandar.

18. 18 Scene 15 Seorang dengan pakaian kebesaran pelaut Inggris, berjalan santai melintas lapangan balai kota. Kapt. James Cook bersama beberapa awak kapalnya dan beberapa Serdadu jaga Syahbandar yang akan menghadiri undangan sang gubernur Jendral. VAN DER PARRA Selamat datang di Batavia, Tuan. JAMES COOK Terima kasih. Sungguh sambutan ini kehormatan buat saya. VAN DER PARRA Apa yang menyebabkan Tuan berlabuh di Batavia? JAMES COOK Seperti yang tuan ketahui, Kapal saya, Endeavor mengalami kerusakan akibat badai. jadi saya sempatkan mampir sebentar di Batavia Sementara Endeavour di perbaiki di Pulau Onrust. VAN DER PARRA Wah sudah menjelajah jauh rupanya. Kalau boleh tahu, tujuan anda kemana kali ini? JAMES COOK Setelah kapal saya selesai diperbaiki, saya akan menuju arah Timur, mencoba mencari sesuatu yang baru. VAN DER PARRA Ahahahaha baiklah, silahkan anda nikmati dahulu Batavia sebelum melanjutkan perjalanan... JAMES COOK Baiklah. terima kasih banyak. Tak lama setelah James Cook meninggalkan alun-alun Balai Kota, datang seorang kerabat dekat Van der Parra dengan agak tergesa. WILLEM FOCKENS Pieter... ada kabar kurang baik... VAN DER PARRA Ada apa Wim? WILLEM FOCKENS entah siapa yang memulai, gereja sedang menyusun sebuah surat untuk di kirim ke Dewan 17 tentang ketidaksukaan mereka terhadap kau.

(CONTINUED)

CONTINUED:

19.

VAN DER PARRA Biarkan saja mereka merasa mengirimkan surat, tapi kau pastikan surat mereka tidak sampai kepada yang dimaksud. WILLEM FOCKENS Baik. lalu bagaimana menghadapi ketidaksukaan mereka? VAN DER PARRA Gampang itu, sebentar lagi akan datang kitab perjanjian baru dari Ceylon. serahkan semuanya kepada gereja. saya juga akan siapkan sejumlah uang untuk keperluan gereja. saya jamin itu akan membungkam mereka. WILLEM FOCKENS Cerdas!! baik saya akan segera kirim orang untuk mengatur surat itu. Willem Fockens pun meninggalkan Van der parra untuk melaksanakan perintahnya. 19 Scene 16 NARATOR Di sebuah pasar dalam Kota Batavia, para pedagang sibuk menjajakan dagangannya, terlihat biasa dan tidak ada yang aneh, tapi sesungguhnya mereka menyimpan kekecewaan kepada kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Jendral Van der Parra. PEDAGANG ARAB Memang ini Gubernur Jendral kurang ajar. Pajak ane jual kain aja di naikin 100%, mana yang beli lagi sepi lagi.... PEDAGANG PRIBUMI Emang!!! Rada gila tuh gubernur jendral. pajak di naekin, tapi kita makin di batesin waktu dagangnye. PEDAGANG TIONGHWA Oe lasa ini gubelnul jendelal kolupsi lual biasa. lu liat kagak, itu dewan hindia isinya hampil semua sodale dia olang PEDAGANG ARAB udah ane duga... ini orang koruptor hebat. coba ente perhatiin, semakin hari kekayaan Gubernur jendral makin banyak, dan kelakuannya makin gak keruan. PEDAGANG TIONGHWA Yang oe dengel sih, dulu gubelnul jendlal Jacob mossel meninggalnya kalena di lacun ame kelompoknya, Van del Palla

(CONTINUED)

CONTINUED:

20.

PEDAGANG PRIBUMI Hushh!!! elu ngomong sembarangan amat!! ntar di denger serdadu nyaho luh.....!!! dari mane lu denger yang begituan? PEDAGANG TIONGHWA POkoknya ada yang kasih tau oe kayak gitu.... Tidak lama terlihat serdadu VOC lewat. PEDAGANG ARAB Ssssst.... diem-diem... ade serdadu tuh... SERDADU PATROLI VOC Hei... kalian...!!! Sedang bicara apa disana? PEDAGANG ARAB Tidak-tidak. kami hanya bercanda... SERDADU PATROLI VOC Awas kalian kalau bicara macam-macam...!! Serdadu itu kemudian pergi. 20 Scene 17 James Cook terlihat berjalan-jalan di sebuah pasar di Batavia bersama para awak kapalnya. membeli persediaan untuk pelayaran selanjutnya. NARATOR James Cook sudah tiga bulan berada di Batavia, sambil menunggu kapalnya selesai diperbaiki di Pulau Onrust. Sebelum berangkat, dia dan beberapa anak buahnya berbelanja persediaan makanan dan kebutuhan lainnya di sebuah pasar di Batavia. AWAK KAPAL ENDEAVOUR Kapten, menurut informasi yg baru saya dapatkan, Endeavour sudah selesai di perbaiki. JAMES COOK Bagus, berarti kita harus mengumpulkan para awak kapal kita untuk menuju Onrust, dan melanjutkan pelayaran kita. Sekarang kalian panggil awak yang lainnya kumpul di pelabuhan, dan kalian berdua, ikut saya belanja persediaan makanan dan bahan bakar. AWAK KAPAL ENDEAVOUR Baik Kapten!!

(CONTINUED)

CONTINUED:

21.

NARATOR James Cook dan beberapa awak kapalnya meneruskan belanja. kemudian dilanjutkan dengan berjalan menuju Balai Kota untuk melaporkan keberangkatannya untuk melanjutkan pelayarannya. Di Balai kota dia disambut oleh beberapa orang pejabat VOC kroni Van der Parra JAMES COOK Selamat Siang tuan... WILLEM FOCKENS Selamat siang Kapten Cook. Apa kabar? bagaimana Batavia? anda betah? JAMES COOK Saya beruntung bisa singgah dan memperbaiki Kapal Saya di Batavia ini Tuan. Rakyat Batavia sungguh ramah... Kalau bisa, hari ini saya ingin bertemu dengan Tuan Gubernur Jendral. WILLEM FOCKENS Oh tentu bisa, beliau ada di dalam ruangannya. saya akan segera beritahukan. silahkan tunggu sebentar Kapten. Willem Fockens segera bergegas masuk Balai Kota, dan tak lama kemudian datang Willem Fockens beserta Gubernur Jendral Van der Parra. JAMES COOK Selamat siang Yang Mulia Gubernur Jendral. saya di sini ingin mengucapkan terima kasih, sekaligus pamit. Sebenarnya tujuan saya singgah di Batavia untuk memperbaiki Endeavour, dan sejak 2 hari lalu, kapal saya itu sudah selesai di perbaiki, dan saya beserta awak akan segera berlayar kembali. VAN DER PARRA Sama-sama, semoga selama tiga bulan ini anda menikmati masa singgah anda di Batavia. Semoga anda bisa kembali singgah di batavia. JAMES COOK Terima kasih yang mulia, saya dan Awak saya mohon diri. Selamat Siang. James Cook meninggalkan Balai Kota bersama beberapa awak nya. tapi kemudian tak berapa lama berjalan melintas Lapangan, mereka di kejar oleh beberapa tentara VOC.

(CONTINUED)

CONTINUED:

22.

SERDADU VOC Tuan Cook, tunggu sebentar, ada sesuatu yang ingin kami sampaikan. JAMES COOK (menoleh sejenak dan memerintahkan awaknya untuk menghentikan langkah) Sebentar. (kepada Prajurit) Ada apa, tuan? SERDADU VOC Kami hanya ingin menyampaikan surat ini, dari tuan Fockens. (menyerahkan surat kepada James Cook) JAMES COOK Terima kasih, tuan-tuan sekalian. SERDADU VOC Maaf tuan, kami di minta menunggu tuan saat membacanya. JAMES COOK Baik. (Membaca surat yang diberikan, memasang muka marah) Baik.. berikan ini kepada Tuan mu!!!! (Memberikan sekantung uang) Tak lama kemudian para prajurit itu bergegas meninggalkan James Cook AWAK KAPAL ENDEAVOUR Ada apa tuan? untuk apa tuan memberikan uang kepada Orang VOC itu? JAMES COOK BEgundal itu di perintahkan untuk meminta uang dari kita, sebagai sumbangan kepada Kota Batavia. AWAK KAPAL ENDEAVOUR Apa?! Sumbangan, dasar kurang ajar!! kitakan sudah bayar semua kebutuhan kita di BATAVIA sendiri, biaya perbaikan kapal juga dari kita!!! JAMES COOK Sabar, lupakan saja itu, cukup kita tahu saja bahwa Batavia di perintah oleh manusia Korup, sekarang mari kita ke Onrust, kita lanjutkan perjalanan kita. Kapten James Cook akhirnya melintasi Lapangan Balai Kota menuju pelabuhan untuk melanjutkan perjalanannya.

23.

21

Scene 18 NARATOR Sudah 14 tahun Van der Parra menjabat Gubernur Jendral VOC Hindia, Korupsi semakin menggurita,hampir semua jabatan strategis di kuasai oleh kerabat Van der Parra. setiap orang yang berusaha melawan langsung di singkirkan secara sistematis. VOC diambang kebangkrutan, akibat para pejabatnya tidak menyetorkan uang keuntungan dagang ke Amsterdam. VAN DER PARRA Hahahaha, saya adalah orang paling berkuasa di Hindia. harta saya melimpah!! tak ada satupun orang yang bisa melawan saya. ahahahahaha (tiba-tiba batuk) Uhuk!! uhuk!! kenapa saya? penjaga!!! penjaga!!! tolong saya!! panggilkan saya dokter. SERDADU VOC Ada apa yang mulia? VAN DER PARRA bawa saya ke ruang kerja saya. dan segera panggilkan dokter.... Van der Parra di bawa ke dalam kantornya dan segera di panggilkan dokter. NARATOR 6 Jam kemudian Van der Parra dinyatakan meninggal oleh dokternya. Sebuah kemenangan bagi yang tidak suka dengan tingkah lakunya, tapi Dewan Hindia yang sudah dikuasai kroni nya, kemudian memilih, Jeremias Van Rimsdijk yang masih merupakan kerabat dekat Van der Parra. Pemerintahan dilanjutkan, Sikap sebagai raja kecil di Hindia memang tidak diteruskan oleh Van rimsdijk, tapi korupsi terus semakin kuat, hingga 25 tahun setelah Van der Parra meninggal, VOC Hindia yang terus dipimpin oleh para kerabatnya, Bangkrut. VOC pada tahun 1799 dinyatakan bangkrut oleh Kerajaan Belanda, Dan semua jajahan VOC diambil alih oleh Kerajaan. Ini sebuah contoh dimana pun tempatnya, ketika korupsi telah merajalela, maka tinggal menunggu kehancuran saja. The End


Related Documents