YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Review Article Translete

REVIEW ARTICLE

MEKANISME PENYAKIT GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER

Young H. Kwon, M.D., Ph.D., John H. Fingert, M.D., Ph.D., Markus H. Kuehn, Ph.D.,

and Wallace L.M. Alward, M.D.

Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik dan progresif yang bisa dibedakan dari hampir

semua bentuk neuropati optik didapat dari karakteristik tampilan nervus optikus. Pada

glaukoma, lingkar neuroretina nervus optikus menjadi lebih pipih secara progresif, dengan

demikian cup nervus optikus membesar. Fenomena ini disebut sebagi optic nerve cupping.

Akibatnya adalah hilangnya akson sel ganglion retina, bersama dengan glia pendukung dan

pembuluh darah. Lingkar neuroretinal (neuroretinal rim) yang tersisa mempertahankan warna

pink normalnya. Pada neuropati optik lainnya, jaringan saraf optik kehilangan warna pink nya

dan cupping (pencekungan) tidak terbentuk. Pengecualian yang jarang adalah neuropati optik

iskemik anterior arteritik, dimana cupping (pencekungan) bisa terjadi. Pasien dengan

glaukoma khasnya kehilangan penglihatan perifer dan mungkin kehilangan seluruh

penglihatan apabila tidak di terapi.

Walaupun glaukoma seringnya terjadi tanpa peningkatan tekanan intraokuler, penyakit ini

diklasifikasikan berdasarkan variasi segmen anterior yang bisa meningkatkan tekanan

intraokuler. Segmen anterior mata mempunyai sistem sirkulasi sendiri, yang memelihara

lensa kristalina dan kornea, keduanya yang kekurangan suplai darah. Aqueous humor

diproduksi oleh badan siliar, bersirkulasi menembus bilik mata depan dan mengalir sampai

trabekula meshwork di sudut iridokorneal, yaitu sudut yang dibentuk antara iris dan kornea

(gambar 1). Peningkatan tekanan intraokuler bukan didapat dari peningkatan produksi

aqueous humor tapi karena penurunan aliran keluar aqueous.

Glaukoma diklasifikasikan berdasarkan tampilan sudut iridokorneal, yaitu sudut terbuka,

sudut tertutup, dan kategori pengembangan, yang lebih jauh dibagi menjadi tipe primer dan

sekunder. Glaukoma sudut terbuka primer bisa terjadi dengan atau tanpa peningkatan tekanan

intraokuler, yang selanjutnya kadang disebut sebagai glaukoma tekanan normal. Glaukoma

sudut terbuka primer mencakup penyakit onset dewasa (terjadi setelah usia 40 tahun) dan

penyakit onset muda (terjadi antara usia 3 tahun sampai 40 tahun). contoh dari glaukoma

sudut terbuka sekunder termasuk yang berhubungan dengan eksfoliasi atau sindrom dispersi

Page 2: Review Article Translete

pigment. Glaukoma sudut tertutup bisa primer (contoh blok pupil) atau sekunder (ccontoh

peradangan atau penyebab-penyebab neovaskuler). Bentuk pengembangan dari glaukoma

termasuk glaukoma congenital primer dan glaukoma yang berhubungan dengan sindrom

(seperti aniridia atau sindrom Axenfeld-Rieger). Glaukoma sudut terbuka primer, merupakan

bentuk glaukoma yang paling sering di negara-negara barat, kemungkinan meliputi beberapa

penyakit yang secara klinis tidak dapat dibedakan.

Pada review ini, kita akan mendiskusikan glaukoma sudut terbuka primer, dimana sudut

iridokorneal terbuka (tidak tersumbat) dan tampilannya normal namun aliran keluar aqueous

berkurang. Kita berdiskusi mengenai ciri klinis dari glaukoma sudut terbuka primer dan

mekanisme peningkatan tekanan intraokuler, berfokus pada mutasi di gen myosilin (MYOC).

Sekitar 4% dari kasus glaukoma sudut terbuka primer onset dewasa dan lebih dari 10% dari

kasus onset muda berhubungan degnan mutasi MYOC.3,4 Kasus onset dewasa ini

berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuler yang hasilnya kerusakan nervus

optikus dan kehilangan penglihatan, dan kasus ini secara klinis tidak dapat dibedakan dari

kasus glaukoma sudut terbuka primer pada pasien tanpa mutasi MYOC.5 untuk mencapai

mekanisme kerusakan nervus optikus, kita melebarkan diskusi untuk memasukkan glaukoma

sudut terbuka primer dengan peningkatan tekanan intraokuler, dengan atau tanpa mutasi

MYOC.

Gambar 1. Sirkulasi Aqueous Humor

Segmen anterior pada gambaran mata memperlihatkan sirkulasi dari aqueous humor dari

badan siliar melewati pupil kedalam ruang mata anterior. Aqueous humor kemudian melewati

trabekular meshwork kedalam kanalis schlemm dan berjalan dari sana ke dalam sistem vena

Page 3: Review Article Translete

episklera. Aqueous humor dalam jumlah yang lebih kecil meninggalkan mata melalui bagian

depan badan siliar, tepat dibawah trabekular meshwork.

TANDA-TANDA KLINIK

EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO

Glaukoma sudut terbuka primer merupakan penyebab utama kedua kebutaan di amerika

serikat dan penyebab utama kebutaan di antara orang amerika kulit hitam.6 ada bukti yang

baik bahwa ras kulit hitam, usia yang lebih tua, peningkatan tekanan intraokuler, riwayat

keluarga dengan glaukoma sudut terbuka primer, myopia, dan tekanan perfusi diastolik yang

rendah merupakan faktor-faktor resiko dari glaukoma sudut terbuka primer.6,7(tabel 1).

Diantara pasien-pasien dengan peningkatan tekanan intraokuler, secara relative kornea sentral

yang tipis juga merupakan faktor resiko mayor lainnya pada penyakit ini.14 Bukti untuk

faktor-faktor resiko lainnya (diabetes melitus, peningkatan tekanan sistolik darah dan

migraine, dan lainnya) kurang konsisten.15

Tabel 1. Faktor-faktor resiko mayor yang berhubungan dengan glaukoma sudut terbuka primer

Faktor resiko

Prevalensi

glaukoma

%

Resiko relatif

glaukoma Sumber data

Ras

Kulit hitam

Kulit putih

Asia

4,2

2,1

1,4

Rudnicka et al.8

Page 4: Review Article Translete

Usia lebih tua (odd rasio per dekade

meningkat)

Kulit hitam

Kulit putih†

Asia

1,6

2,1

1,6

Rudnicka et al.8

Peningkatan tekanan intraokuler

<15 mmHg

16-18 mmHg

19-21 mmHg

22-29 mmHg

30-34 mmHg

1,0

2,0

2,8

12,8

39,0

Sommer et al.9

Tekanan diastolik perfusi

≥50 mmHg

40-49 mmHg

30-39 mmHg

<30 mmHg

1,0

1,7

2,1

6,2

Tielsch et al.10

Riwayat keluarga pada derajat pertama 2,9 Tielsch et al.11

Miopia (berdasarkan odd rasio) 1,6-3,3 Mitchell et al.,12

Wong et al.13

Kornea sentral tipis (rasio berbahaya per

penurunan 40 μm)

1,7 Gordon et al.14

Data merupakan resiko-resiko relative kecuali dinyatakan khusus

†Kategori kulit putih termasuk hispanik

Tekanan diastolik perfusi didefenisikan sebagai tekanan diastolik darah dikurangi tekanan intraokuler.

PRESENTASI KLINIK

Tanda klinik utama dari glaukoma sudut terbuka primer adalah sudut iridokorneal yang

terbuka dan pencekungan dari papil nervus optik (atau optic disk), dengan adanya hubungan

kehilangan lapangan pandang. Peningkatan tekanan intraokuler tidak merupakan bagian dari

defenisi karena glaukoma sudut terbuka primer bisa terjadi saat tekanan intraokuler normal

(biasanya 10-21 mmHg). Namun, peningkatan tekanan intraokuler merupakan suatu faktor

Page 5: Review Article Translete

resiko penting dan juga dipertimbangkan menjadi faktor penyebab pada glaukoma;16

sekarang, ini hanya fakor penyebab yang dapat dimodifikasi. Banyak percobaan klinis acak

telah memperlihatkan bahwa menurunkan tekanan intraokuler memperlambat onset dan

progresi glaukoma.17,18 Namun demikian, semua pengobatan sekarang pada glaukoma sudut

terbuka primer ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuler dengan pengobatan ataupun

pembedahan.19,20 Presentasi kasus menceritakan sebuah presentasi tipikal glaukoma sudut

terbuka primer (lihat tabel untuk presentasi kasus dan lihat gambar 2 untuk hasil

pemeriksaan).

MYOCILIN

TANDA GENETIK

Glaukoma sudut terbuka primer onset muda jarang terjadi, serta memiliki tanda-tanda klinik

yang sama dengan kondisi onset dewasa, kecuali pada onset muda peningkatan tekanan

intraokuler kadang sangat tinggi (sering >40 mmHg).21 dalam jumlah besar silsilah dengan

autosomal dominan diturunkan pada glaukoma sudut terbuka primer telah dilaporkan, dan

analisis penanda genetik pada silsilah tersebut telah memetakan sebuah glaukoma yang

berhubungan dengan gen pada suatu regio dari kromosom 1q GLC1A.22 studi lanjutan yang

berhubungan dengan silsilah glaukoma telah memetakan lokasi kromosom dari 13 glaukoma

yang berhubungan dengan gen (GLC1B sampai GLC1N).23

Gen yang relevan pada lokus GLC1A adalah MYOC, yang mengkode protein myocilin.

Myocilin diproduksi di banyak jaringan, termasuk di badan siliar24 dan trabekular

meshwork,25 dua jaringan mata yang mengatur tekanan intraokuler.26 Pada beberapa studi

silsilah, mutasi pada MYOC selalu berhubungan dengan glaukoma sudut terbuka primer

onset muda, suatu indikasi kuat bahwa MYOC merupakan gen glaukoma di lokus GLC1A.27

Presentasi Kasus: Glaukoma sudut terbuka primer

Riwayat

Seorang wanita kulit putih 71 tahun dirujuk ke opthalmologis karena penglihatan menurun.

Sebuah diagnosis glaukoma telah dibuat 10 tahun sebelumnya, dengan tekanan intraokuler

pada kisaran 20 mmHg. Wanita tersebut menjalani trabekuloplasti dengan laser pada mata

kiri sebelum di rujuk dan telah diterapi dengan pengobatan antiglaukoma (timolol dan

latanoprost) saat di rujuk. Wanita tersebut tidak punya masalah kesehatan lain.

Page 6: Review Article Translete

Keponakannya yang berusia 49 tahun mengidap glaukoma.

Pemeriksaan

Pada pemeriksaan mata, tajam penglihatannya 20/25 pada tiap mata. Wanita tersebut juga

memiliki katarak ringan pada kedua mata. Sudut iridokorneal nya terbuka dan tekanan

intraokuler nya sedikit meningkat, 22 mmHg, pada kedua mata, pada kedua pengobatan.

Pemeriksaan fundus tampak pencekungan diskus optikus, dengan cekungan cup superior

pada mata kanan (gambar 2A dan 2B) dan secara umum penipisan pada lingkaran

neuroretinal mata kiri (gambar 2D dan 2E). Pemeriksaan perimetri automated (Humphrey

Field Analyzer, Carl Zeiss Meditec) memperlihatkan kehilangan lapangan pandang yang

pada kedua mata (gambar 2C dan 2F).

Diagnosis dan terapi

Diagnosis glaukoma sudut terbuka primer dikonfirmasi. Mengingat kerusakan nervus optikus

yang luas dan hilangnya penglihatan, penurunan tekanan intraokuler lanjutan

direkomendasikan.

Follow up

Lebih dari 7 tahun kemudian, pasien menjalani tambahan pengobatan dan pembedahan untuk

perawatan glaukoma (trabekuloplasty laser pada mata kanan dan trabekulektomi pada mata

kiri). Pada kunjungan follow up terakhir, tekanan intraokulernya 18 mmHg pada mata kanan

dan 12 mmHg pada mata kiri. Dengan lapang penglihatan yang stabil. Dengan ijinnya, wanita

tersebut di skrining mutasi pada gen pengkode myocilin (MYOC) sebagai bagian dari studi

penelitian. Dia didapati memiliki MYOC Gln368Stop Mutation.

Peran dari MYOC pada pathogenesis secara umum, glaukoma sudut terbuka primer onset

dewasa telah ditelusuri dengan test kohort pada pasien mutasi dalam jumlah besar. Sebuah

variasi dari mutasi MYOC telah dideteksi pada 3 dari 5% pasien glaukoma sudut terbuka

primer onset dewasa dalam kohort di seluruh dunia.3,27-31Mutasi pada MYOC merupakan

penyebab yang paling umum dari penyakit mata turunan dengan basis molekuler yang

diketahui. Mutasi pada gen lain, termasuk OPTN (mengkode optineurin) dan

WDR36(mengkode sel T mengaktivasi WD repeat-containing protein), juga telah dipelajari

sebagai penyebab potensial dari glaukoma sudut terbuka primer. OPTN, yang berada di lokus

GLC1E, telah berasosiasi dengan suatu fraksi kecil dari penyebab glaukoma tekanan

rendah,32 tapi kurang diketahui tentang peran WDR36 yang berada di lokus GLC1G karena

gen ini baru saja direview.34

Page 7: Review Article Translete

Gambar 2. Diskus optikus dan Corresponding Visual Fields pada pasien dengan

Glaukoma sudut terbuka primer dan mutasi MYOC

Panel A memperlihatkan sebuah foto dari diskus optikus kanan dan ilustrasi yang menyertai

di panel B memperlihatkan pencekungan superior (panah) dari cup (C), menggambarkan

suatu kehilangan lingkar neuroretinal fokal (R). Sebagai tambahan, lamina cribrosa (LC),

suatu ikatan padat dari kolagen dan jaringan glial didalam cup yang memiliki banyak jalur

keluar untuk ikatan serat saraf, menjadi terlihat karena hilangnya jaringan neural diatasnya.

Di panel C, hasil dari tes Humphrey visual field memperlihatkan hilangnya lapangan pandang

pada keseluruhan titik deviasi. Titik teratas memperlihatkan deviasi numerik dari titik tes

individu, dalam desibel, dari nilai database normal berdasarkan usia, dan titik yang lebih

bawah memperlihatkan kemungkinan titik tes menjadi normal (yang lebih gelap yang kotak.

Lebih bawah kemungkinannya). Ada kehilangan substansial dari sensitifitas lapangan

pandang keluar, yang sedikit memburuk. Titik kosong pada tiap titik memperlihatkan titik

buta psikologi. Panel D memperlihatkan foto dari diskus optikus kiri, diikuti dengan ilustrasi

pada panel E, yang memperlihatkan penipisan secara umum dari rim (R), dengan pembesaran

cup (C). Hasil dari Humphrey visual field testing, diperlihatkan pada panel F,

mengindikasikan kehilangan lapangan pandang yang melebar di mata kiri.

Page 8: Review Article Translete

EFEK PADA TRABEKULAR MESHWORK

Beberapa mutasi MYOC telah dideteksi pada pasien dalam jumlah yang cukup yang

mengijinkan identifikasi mutasi fenotip spesifik glaukoma, termasuk usia saat onset dan

tekanan intraokuler maksimum.35,36 tanda klinik utama glaukoma yang berhubungan denga

myocilin adalah peningkatan tekanan intraokuler, dan beberapa mutasi menyebabkan

peningkatan tekanan intraokuler yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Mutasi yang

berhubungan dengan glaukoma sudut terbuka primer onset muda menyebabkan peningkatan

tekanan intraokuler yang terbesar- kadang lebih dari 40 mmHg. Mutasi yang berhubungan

dengan glaukoma sudut terbuka primer onset dewasa biasanya menyebabkan takanan

maksimum 25-40 mmHg.31,35 Pada pasien dengan mutasi MYOC, tekanan intraokuler tinggi

yang muncul menjadi penting bukan saja sebagai onset glaukoma tapi juga untuk menilai

progresifitas penyakit. Efek ini menunjukkan bahwa mutasi MYOC mengkode sebuah

protein yang menyebabkan abnormalitas mikroskopik dalam struktur sebuah sudut

iridokorneal yang tampak normal, terutama trabekular meshwork.

Fungsi dari myocilin tidak diketahui. Analisis dari rangkaian asam aminonya menunjukkan

domain fungsional, termasuk domain leucine untuk interaksi antar protein dan dua domain

yang bisa mempengaruhi lokalisasi protein. N-terminal dari myocilin memiliki rangkaian

sinyal yang menargetkan protein-protein untuk sekresi, dimana tiga asam amino terakhir pada

C-terminal dari myocilin mengkode sebuah rangkaian yang memerintahkan protein

intraseluler ke peroksisom.37 tipe liar dari protein myocilin disekresikan, yang mana

menunjukkan bahwa rangkaian yang menargetkan peroksisom tidak berfungsi dibawah

keadaan normal. Mayoritas sebagaian besar glaukoma yang berhubungan dengan mutasi

MYOC terletak dalam sebuah segmen protein myocilin yang homolog dengan protein-protein

olfactomedin, satu keluarga dengan secreted protein dengan fungsi yang tidak diketahui.31

Myocilin telah terdeteksi di dalam trabekular meshwork, struktur utama mata yang mengatur

tekanan intraokuler.25,38,39 Myocilin juga ditemukan pada media tumbuh kultur awal sel

trabekular meshwork manusia dan pada aqueous humor tikus, mengindikasikan bahwa

myocilin disekresikan dari sel trabekular meshwork in vitro dan pada in vivo disekresi dari

jaringan mata yang mungkin terlibat adalah trabekular meshwork atau badan siliar.38, 40-42

Protein myocilin rekombinan, myocilin pada aqueous humor dan myocilin dalam media dari

sel-sel yang dikultur bisa menghubungkan diri dan membentuk multimer-multimer.25,38,43

PENURUNAN SEKRESI

Page 9: Review Article Translete

Mutasi MYOC tidak terlihat menyebabkan glaukoma sebagai hasil dari haploinsufisiensi atau

overekspresi. Defisiensi dalam produksi myocilin dihasilkan karena adanya delesi

hemizygous44 atau dianggap mutasi homozigot tidak ada (contoh Arg46Stop)45 tidak

menyebabkan glaukoma. Hampir sama, glaukoma tidak terbentuk pada tikus dengan over

ekspresi myocilin atau dengan defisiensi produksi myocilin.46,47 Hasil ini menjelaskan bahwa

penyakit akibat mutasi mengubah protein myocilin dengan cara tersebut mengganggu

pengaturan tekanan intraokuler. Tentu saja, mutasi MYOC berhubungan dengan glaukoma

telah mengganggu kelengkapan dari protein-penyakit yang berhubungan dengan mutasi

menurunkan kelarutan myocilin pada deterjen, dimana rangkaian polimorfisme benigna tidak

memiliki efek tersebut. 48 glaukoma yang berhubungan dengan mutasi juga menurunkan

sekresi myocilin in vitro dan in vivo. Sekresi myocilin secara dramatis menurun di sel-sel

trabekular meshework yang di kultur dari pasien dengan galukoma yang berkaitan dengan

mutasi MYOC.40 Hampir sama, mutasi MYOC menurunkan kuantitas myocilin yang di

sekresikan ke aqueous humor dalam jumlah besar,40 mendukung gagasan bahwa kegagalan

sekresi myocilin merupakan tanda utama dalam pathogenesis glaukoma yang berhubungan

dengan myocilin (gambar 3).

Mutasi MYOC mungkin mencegah sekresi dar myocilin dengan mengekspos domain samar

yang mengarahkan protein ke peroksisom, dan ada bukti bahwa myocilin mutan mungkin

dipertahankan dalam ruang intraselular dengan cara asosiasi abnormal dengan protein dari

peroksisom targeting system.49 Studi lain pada tikus memperlihatkan bahwa mutasi pada gen

murine myocilin (Myoc) dapat menghambat sekresi dari myocilin dan menyebabkan

beberapa tanda glaukoma tanpa memalsukan target domain.50 Tanpa memperhatikan

mekanisme retensi, penurunan sekresi dan peningkatan akumulasi dari myocilin intraselular

tampaknya menjadi langkah awal dalam pathogenesis dari glaukoma yang berhubungan

dengan myocilin.

Page 10: Review Article Translete

Gambar 3. Gambaran lintasan untuk sekresi myocilin normal ke dalam aqueous humor

dan sekresi menurun akibat suatu mutasi MYOC

Pada panel A, Wild-type Myocilin (symbol hijau) diproduksi di sel endotelial trabekular

meshwork dan melewati jalur sekretori untuk mencapai ruang ekstraseluler. Pada langkah

pertama proses ini, mRNA disalin dari gen pengkode myocilin (MYOC) dan dikirim ke

ribosom di retikulum endoplasma, dimana mRNA mengatur sintesis myocilin. Kemudian

vesikel transport membawa myocilin ke membrane sel melewati apparatus golgi. Vesikel ini

menyatu dengan membran sel dan melepas myocilin kedalam ruang ekstraseluler dan

aqueous humor. Sepanjang jalur sekretori, molekul myocilin kemungkinan berhubungan

antara satu dengan lainnya dan memberntuk multimer (dimer dan tetramer). Pada panel B,

mutasi heterozigot dari gen MYOC berhubungan dengan suatu bentuk glaukoma autosomal

dominan. Salinan wild-type dari MYOC mengkode protein myocilin normal (symbol hijau),

dan salinan MYOC mutan mengkode protein myocilin mutan (symbol merah). Protein

myocilin membentuk multimer yang tersusun oleh wild-type dan subunit mutan. Sekresi dari

protein myocilin mutan dan multimer yang mengandung subunit mutan menurun dalam

jumlah besar, memicu retensi protein mutan di retikulum endoplasma dan vesikel intraselular

sel trabekular meshwork.

Page 11: Review Article Translete

Perlukaan atau kematian sel trabekular meshwork telah berimplikasi dalam pathogenesis

glaukoma sudut terbuka.51 sel endotelial trabekular meshwork menjaga struktur dan

memfasilitasi aliran keluar aqueous humor dari mata dengan meremodeling jaringan berpori

dan mencegah debris menutup lintasan keluar. Penurunan selularitas dan gangguan arsitektur

trabekular meshwork telah diamati pada glaukoma, 52 dan perubahan ini mungkin

meningkatkan tahanan aliran keluar aqueous, dengan demikian meningkatkan tekanan

intraokular dan kadangkala merusak nervus optikus.51,53 Myocilin mutan yang terakumulasi di

ruang intraselular kemungkinan toksik bagi sel trabekular meshwork, menginisiasi rangkaian

kejadian yang dimulai dengan kehilangan fungsi sel ini, yang merusak lintasan aliran keluar

dan hasilnya meningkatkan tekanan intraokular. Temuan bahwa aliran aqueous humor

menurun pada pasien dengan mutasi MYOC mendukung hipotesis ini.54 Pengembangan

hewan model glaukoma yang berhubungan dengan myocilin50,55,56 menyediakan perlengkapan

baru untuk menelusuri efek dari mutasi di gen myocilin pada struktur dan fungsi lintasan

aliran keluar pada level jaringan, selular, dan subseluler. Khususnya, model hewan ini akan

memfasilitasi studi efek mutasi MYOC bagi kesehatan dan jumlah sel trabekular meshwork

dan organisasi dari struktur ekstraseluler trabekular meshwork.

KERUSAKAN PADA PAPIL NERVUS OPTIKUS

Secara umum dipercaya bahwa peningkatan tekanan intraokuler-tanpa memperhatikan

penyebabnya- memicu suatu keadaan selular umum. Papil nervus optikus terdiri dari proyeksi

akson-akson dari sel-sel ganglion retina, yang keluar ke mata melalui lamina kribosa, suatu

struktur kolagen dengan bukaan seperti saringan (gambar 4A). Lamina kribosa memisahkan

akson sel ganglion prelaminer retina yang tidak bermyelin dari akson sel ganglion retina

postlaminar yang termyelinisasi. Papil nervus optikus juga terdiri dari pembuluh darah retina

(arteri dan vena sentral retina) dan berbagai elemen glial seperti microglia, astrosit, dan

oligodendrisit (oligodendrisit hanya ada pada regio postlaminar dan penting pada myelinisasi

akson postlaminar).57,58 Kami menggaris besar mekanisme kunci dari kerusakan nervus

optikus yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokuler, walaupun kerusakan yang

tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan intraokuler mungkin juga terjadi pada

glaukoma sudut terbuka primer. Kami membatasi diskusi sesuai literatur saat ini, tinjauan

lebih komprehensif bisa ditemukan di lain tempat.59-61

Page 12: Review Article Translete

Gambar 4. Papil nervus optikus dan gambaran kejadian yang menyebabkan kematian sel ganglion retina pada glaukoma

Pada papil nervus optikus normal dan retina (panel A), akson sel ganglion retina keluar ke mata melalui lamina kribrosa, menjadi myelinisasi hanya pada regio postlaminar. Glia pada retina (seperti sel Muller) dan papil nervus optikus (seperti astrosit dan microglia) tidak bergerak (hijau). Peningkatan tekanan intraokuler memberi stress pada sel ganglion retina dan sel glial menjadi reaktif (panel B, merah). Peningkatan tekanan intraokuler juga menyebabkan produksi berbagai substansi, termasuk TNFα, yang menyebabkan kerusakan akson sel ganglion retina (garis putus-putus) pada lamina kribosa. Pada titik ini tidak ada perubahan klinis yang terdeteksi pada cupping papil nervus optikus. Kerusakan pada akson sel ganglion retina diikuti oleh kematian sel (soma) akibat apoptosis (panel C). Hilangnya sel ganglion retina dan jaringan akson menyebabkan menipisnya lapisan jaringan saraf. Lamina kribosa sendiri mengalami remodelling menjadi lebih tebal sembari melekuk kebelakang (panah biru), dengan peningkatan cupping pada papil nervus optikus (panah hitam). Pada stadium glaukoma lanjut (panel D) apoptosis dan proses neuroinflamasi menghasilkan kematian sel dan hilangnya hampir semua sel ganglion retina dan akson. Jaringan prelaminar secara substansial dilemahkan, dan lamina kribrosa menjadi lebih tipis dan melengkung ke belakang(panah biru), menghasilkan cekungan pada papil nervus optikus (panah hitam)

Page 13: Review Article Translete

STRES SELULER

Peningkatan tekanan intraokuler memiliki efek langsung pada sel-sel ganglion retina.

Transport aksonal menurun pada keadaan tekanan intraokuler yang meningkat.62 Penurunan

aliran aksoplasmik retrograde bisa membuat sel-sel ganglion retina stress dan menyebabkan

kematian sel akibat hilangnya faktor neurotropik yang diturunkan dari otak.62-64 Jika perfusi

darah pada papil nervus optikus menurun secara persisten, 65-67 hipoksia jaringan bisa

menginduksi pembentukan dan akumulasi reaktif oksigen di retina, dan akumulasi ini

menyebabkan stress dan malfungsi seluler.68 Pada glaukoma, protein dan lipid dengan

modifikasi akumulasi oksidatif terakumulasi di retina dan papil nervus optikus, dan terapi

antioksidan memiliki beberapa keuntungan pada model hewan.69-73 Dengan menggunakan

teknologi microarray pada model hewan memperlihatkan bahwa perubahan pada profil

ekspresi gen pada retina terjadi dengan cepat sebagai respon dari peningkatan tekanan

intraokuler.74,75 Perubahan ini termasuk penurunan ekspresi dari banyak sel-sel ganglion

retina spesifik74,76-79 dan peningkatan ekspresi dari penanda hipoksia dan aktivasi glial.65,80,81

Sel-sel glial pada papil nervus optikus (microglia dan astrosit) menjadi aktif guna merespon

peningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma82-85 (gambar 4B). Atrosit yang teraktivasi

mensintesis molekul yang memicu degenerasi dan remodeling dari matriks ekstraseluler, dan

perubahan ini memiliki efek biomekanik pada papil nervus optikus yang akibatnya

meningkatkan stres pada akson-akson sel ganglion retina.86,87 Pada model tikus dengan

glaukoma, sel glial yang teraktivasi melepaskan TNF-α (Tumor Necrosis Factor α), suatu

sitokin proinflamasi.88 delesi pada gen yang mengkode TNF-α atau reseptornya

meningkatkan ketahanan sel-sel ganglion retina pada model hewan ini.88,89 Injeksi intravitreal

TNF-α menyebabkan hilangnya akson-akson sel ganglia retina dan kemudian kehilangan

seluruh sel, walaupun tanpa adanya peningkatan tekanan intraokuler. Hasil ini menjelaslkan

bahwa TNF-α bisa menjadi suatu mediator dari kerusakan akson sel ganglion retina saat

tekanan intraokuler meningkat. Adanya TNF-α pada retina manusia yang mengalami

glaukoma90 dan papil nervus optikus91 telah dideteksi dengan analisis imunohistokimia. Bukti

ini menjelaskan bahwa aktivasi glial dan TNF-α merupakan mediator penting pada kerusakan

akson sel ganglion retina.88,90,91

PERUBAHAN STRUKTURAL

Pencekungan papil nervus optikus dihasilkan dari hilangnya jaringan prelaminer dan

deformasi posterior lamina kribrosa. Studi histomorfometric tiga dimensi dari primata yang

dicoba dengan diinduksi glaukoma meningkatkan kemungkinan bahwa satu dari perubahan

awal dari struktur papil nervus optikus pada glaukoma adalah penebalan-dibandingkan

Page 14: Review Article Translete

penipisan- dari jaringan prelaminer.87,92 Perubahan ini diikuti oleh proliferasi mikroglial.93

Sesudah itu, lamina kribrosa melengkung ke posterior (gambar 4C). Perubahan lamina

kribosa ini, dikombinasikan dengan hilangnya jaringan prelaminar, membuat cup lebih besar

dan lebih dalam. Konsekuensi biomekanis dari perubahan ini meregangnya akson-akson sel

ganglion retina, yang selanjutnya mempengaruhi fungsi mereka.87 Temuan morfologi ini

diikuti perubahan komposisi matriks ekstraseluler dari papil nervus optikus, termasuk

peningkatan sintesis kolagen IV, proteoglikans, adhesi molekul, dan matriks

metalloproteinase dan hilangnya komunikasi gap-junction yang diikuti aktivasi

astrosit.83,86,94,95

KERUSAKAN PADA AKSON SEL-SEL GANGLION RETINA

Pengamatan klinik telah mengindikasikan bahwa papil nervus optikus, dan secara lebih

spesifik lamina kribosa, merupakan daerah awal kerusakan akibat glaukoma.96 Pada model

binatang, dan agaknya juga glaukoma pada manusia, kerusakan akson-akson sel ganglion

retina mendahului kematian sel-sel.97,98(gambar 4B dan 4C). Pada strain DBA2/J tikus,

peningkatan tekanan intraokuler terbentuk secara spontan pada umur 7-9 bulan, dan segera

setelah itu, penyusutan aksonal dan penurunan transport retrograde terjadi, walaupun soma

dari sel-sel ganglion retina terlihat normal.99 Pada tikus ini, akson sel ganglion retina

proksimal ke titik mielinisasi bertahan, menjelaskan bahwa kerusakan dari akson terjadi di

area yang berhubungan dengan lamina kribosa pada primate.77,97 walaupun demikian, sel

ganglion retina bertahan hanya sekitar 1 sampai 2 bulan setelah degenerasi akson.77,97 Jadi,

degradasi dari akson sel-sel ganglion retina dan soma mungkin melibatkan mekanisme yang

terpisah.100 Pada tikus DBA/2, kerusakan akson sel-sel ganglion retina terjadi meskipun tidak

ada lempeng kolagen lamina kribosa yang biasanya ditemukan pada primata.101 Temuan ini

menjelaskan bahwa mekanisme cell-mediated mendasari kerusakan, mungkin keterlibatan

sintesis berlebih dari material matriks ekstraseluler83,86,94,95 atau peningkatan level kalsium

intra aksonal hasil dari overekspresi dari ephrin-B2 (suatu reseptor tirosinkinase di dalam sel

glioma).102,103

HILANGNYA SEL-SEL GANGLION RETINA

Kerusakan aksonal dan stres kronik menyebabkan kematian dari sel-sel ganglion retina.

Hampir, jika tidak semuanya, kehilangan sel-sel ganglion retina pada retina yang terkena

glaukoma terjadi karena apoptosis.104,105 pengahambatan apoptosis oleh delesi dari gen Bax

pada model tikus yang glaukoma nyaris secara komplit menyelamatkan sel ganglion retina,

tapi akson tidak.100 Dengan pencitraan langsung yang noninvasif pada kematian sel akibat

Page 15: Review Article Translete

apoptosis,106 memungkinkan untuk mengobservasi kehilangan progresif dari akson sel

ganglion retina dan badan sel pada model tikus dengan glaukoma. Penipisan dan

pembengkokan kearah posterior lebih lanjut dari lamina kribosa, kehilangan sel-sel ganglion

retina secara apoptosis menghasilkan sebuah cup yang besar, dalam, seperti yang terlihat

secara klinis pada glaukoma lanjut. (gambar 4D).

Kematian sel-sel ganglion retina tidak diikuti oleh infiltrasi yang menonjol dari sel

mononuclear, walaupun ada bukti tidak langsung pada proses inflamasi, sebagai indikasi

keterlibatan autoantibody melawan antigen retina pada pasien dengan glaukoma.81 Malahan,

sel-sel glial memfagosit debris-debris selular dan menginisiasi respon parut setelah kematian

sel-sel ganglion retina. Aktivitas glial menyerupai peradangan sering terobservasi pada

kelainan-kelainan degenerative dari sistem saraf pusat dan disebut sebagai neuroinflamasi,

suatu proses berbeda dari respon imun adaptif dan lebih mirip reaksi dari sistem imun asli

(innate immune system).107 Pada glaukoma, ekspresi glial dari molekul komplek

histokompatibilitas mayor (MHC) kelas II108dan sintetis komponen-komponen dari kaskade

komplemen109,110 terjadi sebagai kematian sel-sel ganglion retina yang berlanjut, dan proses

ini mungkin lebih lanjut berkontribusi pada degenerasi sel-sel ganglion retina.

KESIMPULAN

Pada glaucoma, salah satu penyebab mayor kebutaan, akson sel ganglion yang menyelubungi

nervus optikus mengalami kerusakan disebabkan oleh berbagai faktor, hanya beberapa yang

dimengerti. Faktor resiko yang paling penting untuk glaukoma adalah peningkatan tekanan

intraokuler. Karena kerusakan nervus optikus pada glaukoma belum ada yang diterima

sebagai terapi langsung, kami menyediakan terapi hanya untuk yang diketahui faktor

resikonya bisa dimodifikasi, peningkatan tekanan intraokuler. Sebagaimana dengan lebih

memahami tentang biologi molekuler dari trabekular meshwork dan nervus optikus saat sehat

dan sakit, kemampuan kita untuk mengobati glaukoma akan meningkat.


Related Documents