PAPER MANAJEMEN PROYEK INDUSTRI:
PROSES METALURGI DALAM PROYEK INDUSTRI
OLEH: ANDY SAPUTRA (1406552660)
ABSTRAK Dalam dunia industri, insinyur dalam bidang Teknik Metalurgi dan Material memiliki peran penting terutama di Industri yang berhubungan dengan Teknik Metalurgi dan Material itu sendiri. Pada industri yang berhubungan dengan Teknik Metalurgi dan Material kita sering mendengar istilah metal process, corrosion protection, material testing dan mineral processing. INTRODUCTION
Metal process adalah serangkaian proses yang harus dilewati oleh logam agar logam tersebut dapat dipasarkan, sedangkan corrosion protection adalah usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya korosi pada logam, lalu ada material testing. Material testing adalah serangkaian tes yang dilakukan pada suatu material agar kita dapat mengetahui karakteristik dari material tersebut dan yang terakhir ada mineral processing. Mineral processing sendiri adalah proses yang harus dilewati bahan mentah agar bisa menjadi logam yang bisa digunakan oleh orang banyak. Dalam dunia industri yang berhubungan dengan Teknik Metalurgi dan Material, ke empat hal tersebut saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Suatu produk tidak dapat berguna bagi orang banyak jika tidak melewati salah satu dari proses tersebut.
PENJELASAN 1. Metal Process
Metal process bila ditinjau dalam bahasa memiliki arti proses logam. Jadi berdasarkan penerjemahan tersebut dapat disimpulkan bahwa metal process adalah serangkaian proses yang harus dilewati oleh suatu logam agar dapat dipasarkan ke publik. Metal Process juga termasuk kedalam fabrikasi dari logam. Fabrikasi dari Logam sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
-‐ operasi pembentukan -‐ pengecoran -‐ penyambungan
Operasi pembentukan sendiri memiliki beberapa jenis yaitu extrussi, rolling, forging atau penempaan dan drawing, lalu pengecoran sendiri terdiri dari beberapa jenis pengecoran yaitu pengecoran dengan media pasir (sand Casting), dengan menggunakan cetakan / mold (die casting) serta dengan mengunakan media lilin (wax casting), penyambungan sendiri juga terdiri dari serbuk metalurgi serta pengelasan / welding. Berikut adalah bagannya.
Namun pada kesempatan kali ini yang akan dijelaskan hanyalah mengenai Forging, Rolling, Extrussion beserta casting
a. Casting
Casting jika dilihat dari segi bahasa, jika di ubah kedalam bahasa Indonesia memiliki arti pengecoran. Proses pengecoran sendiri adalah proses pembentukan suatu logam dimana logam tersebut dicairkan di dalam furnaces lalu dimasukan kedalam cetakan agar saat logam tersebut mengeras memiliki bentuk sesuai dengan bentuk pada cetakan.
Casting atau pengecoran sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sand casting, die casting, investment casting, dan continuous casting.
o sand casting Sand casting adalah teknik pengecoran dimana
menggunakan pasir sebagai media cetaknya. Proses sand
casting adalah salah satu teknik pengecoran yang paling sering digunakan karena biaya yang diperlukan tidak terlalu banyak
gambar diatas yang berasal dari the-‐warren.org
menjelaskan bagaimana proses sand casting berlangsung
o die casting Die casting adalah proses penegecoran dimana teknik
tersebut dilakukan dengan menggunakan cetakan atau die. Cetakannya sendiri harus terbuat dari material yang memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan logam yang akan di cor. Oleh karena itu metode pengecoran ini memerlukan biaya yang besar sehingga jarang dilakukan.
o investment casting
Investment casting sering juga disebut juga dengan lost wax casting. Jika ditinjau dari bahasanya Investment casting berarti pengecoran dengan media lilin, namun lilin disini tidaklah digunakan untuk cetakan karena titik leleh yang rendah, namun lilin disini digunakan untuk membuat model tiruan dari logam yang ingin dibentuk lalu saat model dari lilin telah selesai maka lilin tersebut dilapisi dengan keramik, lalu dipanaskan sehingga lilin meleleh, dan jadilah cetakan yang siap digunakan untuk pengecoran logam. Kelebihan dari metode ini adalah keakurasian hasil cetakan yang tinggi.
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses wax casting
berlangsung
o continuous casting continuous casting sendiri adalah proses casting yang
memerlukan proses fabrikasi metal yang lebih lanjut.
b. Extrussion
Extrusion adalah proses pembentukan material logam dengan menekan logam dalam rongga yang tertutup dengan menggunakan alat. Proses tersebut juga dapat juga disebut dengan cetakan yang menggunakan tekanan untuk mendapatkan bentuk penampang sesuai yang diinginkan. Ada 2 jenis extrusi yaitu indirect extrusion dan Direct extrusion. Perbedaan dari kedua jenis extrusi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
pada gambar tersebut bisa kita lihat bahwa indirect extrusion menggunakan ram yang berbentuk cetakan sedangkan ram pada direct extrusion menekan logam kepada celah cetakan yang lain
c. Rolling
Rolling adalah proses pembentukan logam dimana pada proses ini menggunakan 2 buah Roll yang bertujuan untuk membuat sebuah batang logam semakin menipis. Proses tersebut adalah salah satu proses yang paling sering digunakan pada fabrikasi logam. Biasanya proses tersebut dilakukan untuk membentuk sebuah pelat logam.
d. Forging
Forging memiliki pengertian yang sama dengan penempaan. Penempaan sendiri adalah suatu proses yang mengaplikasikan gaya tekan dimana suatu material logam atau metal dibentuk dalam keadaan dipanaskan yang sudah tentu memiliki tujuan untuk membentuk material logam tersebut sesuai dengan bentuk yang diinginkan agar dapat di produksi. Forging sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu Closed die Forging dan Open die Forging.
o Open Forging
Open Forging adalah penempaan dengan cara yang paling primitive yaitu penempaan dengan kemampuan manusia sendiri. Di Indonesia sendiri, proses ini sudah dilakukan sejak nenek moyang kita telah menggunakan keris sebagai senjata bertempur.
o Closed die Forging
Closed forging adalah proses penempaan yang menggunakan
alat berupa cetakan atau mold berikut adalah gambar dari alat tersebut
dan berikut adalah gambar yang menjelaskan proses dari closed forging sendiri.
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa proses closed forging tersebut membutuhkan 2 buah perlengkapan yang harus disiapkan yaitu: logam yang ingin dicetak dan dan cetakannya. Dari gambar tersebut juga dijelaskan bahwa pada proses tersebut logam yang ingin dicetak harus dalam keadaan panas atau dipanaskan. Hal ini disebabkan karena logam lebih mudah dibentuk dalam keadaan panas.
2. Corrosion protection
Corrosion protection jika diartikan berarti perlindungan terhadap korosi. Korosi memiliki arti peleburan suatu logam yang disebabkan oleh oksidasi dengan oxygen, pada material lain korosi disebut dengan degradasi. Peleburan tersebut sangatlah disayangkan bila terjadi. Pada dunia keteknikan, suatu alat yang telah mengalami korosi dalam keadaan tertentu menyebabkan suatu alat tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk menghindari resiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu korosi menjadi momok yang cukup mengerikan dan perlindungan terhadap korosi harus dilakukan.
Ada banyak cara untuk menghindari korosi dan hingga kini ilmuan masih tetap melakukan penelitian mengenai cara terbaik untuk melindungi suatu sebuah logam dari suatu korosi. Menurut buku Materials Science and Engineering karangan D. callister menyebutkan ada beberapa cara yaitu dengan pemilihan material. Perubahan lingkungan, design yang dapat mengurangi korosi, pelapisan, dan proteksi katodik. Metode yang paling mudah dilakukan sudah tentu adalah pemilihan material yang baik karena dengan memilih material yang sulit mengalami korosi maka material tersebut akan bertahan lama. Lalu metode selanjutnya ada perubahan lingkungan. Lingkungan yang lembab adalah salah satu faktor yang dapat mempercepat proses terjadinya korosi. Oleh karena itu kita bisa mengurangi kelembaban untuk menghindari terjadinya korosi terhadap alat – alat yang digunakan di pabrik. Metode yang selanjutnya adalah pelapisan atau coating. Pada metode ini logam bisa dilapisi dengan berbagai macam jenis zat bahkan material lain. Seperti cat bahkan logam lainnya. Namun, yang terbaik yang bisa digunakan sebagai lapisan luar adalah zat yang bisa bertindak sebagai inhibitor. Yang dimaksud dengan inhibitor disini adalah zat yang bisa memperlambat terjadinya suatu reaksi oksidasi yang menghasilkan korosi. Lalu metode yang terkahir adalah salah satu metode yang paling efektif yang bisa dilakukan. Yaitu perlindungan katodik karena pada beberapa situasi dikatakan dapat benar – benar menghentikan korosi. Proses perlindungan ini melibatkan material lain untuk melindungi logam yang bersangkutan. Logam lain tersebut digunakan dengan cara dihubungkan dengan logam yang bersangkutan. Logam lain ini biasa disebut sebagai anoda korban atau Sacrificial Anode. Tujuan dhubungkan dengan anoda korban adalah agar logam yang bersangkutan tidak mengalami oksidasi melainkan sang anoda korban yang mengalami reaksi oksidasi atau korosi. Berikut adalah proses pengaplikasian dari perlindungan katodik
Gambar tersebut adalah gambar pengaplikasian perlindungan katodik dari pipa baja bawah tanah dengan menggunakan magnesium sebagai anoda korbannya 3. Material Testing Material Testing jika diartikan adalah Tes terhadap suatu material. Material Testing ini sangatlah dibutuhkan oleh para insinyur agar para insinyur
mengetahui sifat – sifat dari setiap material yang ada. Ada banyak jenis Material testing yang bisa dilakukan. Beberapa ditunjnukan oleh gambar berikut.
tes – tes pada gambar diatas menunjukan tes yang dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu material. Diantaranya adalah
a. uji tarik (tension) b. uji tekan (compression) c. uji kekerasan (indentation hardness) d. uji kelenturan (cantilever flexure) e. three point flexure f. four point flexure g. uji putar (torsion)
4. Mineral Process Mineral process adalah proses untuk merubah bahan mentah menjadi bahan yang memiliki nilai jual. Seperti yang kita ketahui, di alam logam – logam yang biasa kita temui tidaklah berbentuk seperti apa yang biasa kita gunakan, melainkan dalam bentuk mineral batuan. Oleh karena itu dibutuhkan Mineral process untuk mengubah mineral batuan tersebut agar menjadi logam yang sering kita temui.
Tabel diatas menjelaskan beberapa bahan mentah dari logam Fe, Cu, Zn dan Cr yang terdapat di alam bebas. Oleh karena itu dibutuhkan serangkaian proses agar mineral tersebut bisa menjadi logam – logam yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari – hari. REFRENSI
-‐ Materials Science and Enginering by D.callister -‐ Pengantar Material Teknik oleh Bondan T. Sofyan -‐ Google.com -‐ General chemistry by Ralph H petrucci -‐ courses.washington.edu/me354a/chap5.pdf