YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Proposal Pene Ikm

Hubungan Antara Metode Ber-KB Dengan Status Gizi dan Faktor

Lainnya Pada Ibu-Ibu Akseptor KB di Puskesmas Kelurahan Bambu

Selatan Rw Periode September 2014

Oleh

Santi Desvitasari

Nikewineni Kharosima

Dedik Cahyono

Ebram Nainggolan

Tugas Akhir Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta

2014

1

Bab I

Pendahuluan

11 Latar Belakang

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah upaya

untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usiaideal melahirkan mengatur kehamilan

melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga berkualitas Tugas pokok BKKBN (Badan Kependudukan

Keluarga Berencana Nasional) adalah melanjutkan dan mematapkan kegiatan-kegiatan

program KB nasional merumuskan kebijakan umum pengelolaan program-program

dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan kependudukan secara terpadu bersama

institusi terkait untuk pelaksana Keluarga berencana merupakan program yang

digalakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini

disebabkan jumlah penduduk Indonesia menduduki posisi nomor 4 terbanyak di

didunia Jika tidak dikendalikan maka peningkatan penduduk ini akan menjadi masalah

sosial yang bisa mengganggu pembangunan bangsa Tujuan utama pelaksanaan

program KB adalah untuk meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu dan

anak keluarga serta masyarakat pada umumnya Dengan berhasilnya pelaksanaan KB

diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan

perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi dengan

demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat

Permasalahan yg dihadapi berkaitan dengan tingkat kelahiran yaitu angka

kelahiran total per wanita TFR berdasarkan hasil SDKI menunjukan peningkatan dari

26 juta pada tahun 2002 tidak juga turun dimana hasil SDKI terbaru tahun 2012

menyebutkan sepanjang 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak cukup tajam dimana

angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100000 penduduk atau meningkat sekitar

57 bila dibandingkan dengan kondisi pada 2007 yang hanya sebesar 228 per 100000

penduduk Maka dari itu diperlukan metode yang tepat sasaran dan efektif pada setiap

ibu akseoptor KB Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi metode KB yang

digunakan sehingga kurang efektif dan tidak tepat sasaran dengan ibu-ibu akseptor KB

yang mempengaruhi keberhasilan program KB Hasil SDKI-2012 mengkonfirmasi

2

bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan

angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan

mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai

suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus

kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan

dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada

tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya

kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB

yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu

kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat

pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode

kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor

prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung

(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)

faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh

Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan

dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di

wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan

adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan

jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3

12 Rumusan Masalah

121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya

1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya

seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu

kampung bambu selatan RW

3

I3 Tujuan Penelitian

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

132 Tujuan Khusus

a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW

Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu

pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota

Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah

anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu

Selatan

14 Manfaat Penelitian

141 Bagi Peneliti

1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian

2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum

3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang

penelitian

4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program

keluarga berencana

4

142 Bagi Perguruan Tinggi

1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas

perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan

3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber

KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB

4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan

staf pengajar maupun dengan teman sejawat

143 Bagi Masyarakat

1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB

sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB

2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai

metode ber KB

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 2: Proposal Pene Ikm

Bab I

Pendahuluan

11 Latar Belakang

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah upaya

untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usiaideal melahirkan mengatur kehamilan

melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga berkualitas Tugas pokok BKKBN (Badan Kependudukan

Keluarga Berencana Nasional) adalah melanjutkan dan mematapkan kegiatan-kegiatan

program KB nasional merumuskan kebijakan umum pengelolaan program-program

dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan kependudukan secara terpadu bersama

institusi terkait untuk pelaksana Keluarga berencana merupakan program yang

digalakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini

disebabkan jumlah penduduk Indonesia menduduki posisi nomor 4 terbanyak di

didunia Jika tidak dikendalikan maka peningkatan penduduk ini akan menjadi masalah

sosial yang bisa mengganggu pembangunan bangsa Tujuan utama pelaksanaan

program KB adalah untuk meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu dan

anak keluarga serta masyarakat pada umumnya Dengan berhasilnya pelaksanaan KB

diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan sehingga tingkat kecepatan

perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produksi dengan

demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat akan lebih meningkat

Permasalahan yg dihadapi berkaitan dengan tingkat kelahiran yaitu angka

kelahiran total per wanita TFR berdasarkan hasil SDKI menunjukan peningkatan dari

26 juta pada tahun 2002 tidak juga turun dimana hasil SDKI terbaru tahun 2012

menyebutkan sepanjang 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak cukup tajam dimana

angka kematian ibu (AKI) mencapai 359 per 100000 penduduk atau meningkat sekitar

57 bila dibandingkan dengan kondisi pada 2007 yang hanya sebesar 228 per 100000

penduduk Maka dari itu diperlukan metode yang tepat sasaran dan efektif pada setiap

ibu akseoptor KB Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi metode KB yang

digunakan sehingga kurang efektif dan tidak tepat sasaran dengan ibu-ibu akseptor KB

yang mempengaruhi keberhasilan program KB Hasil SDKI-2012 mengkonfirmasi

2

bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan

angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan

mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai

suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus

kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan

dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada

tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya

kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB

yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu

kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat

pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode

kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor

prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung

(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)

faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh

Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan

dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di

wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan

adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan

jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3

12 Rumusan Masalah

121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya

1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya

seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu

kampung bambu selatan RW

3

I3 Tujuan Penelitian

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

132 Tujuan Khusus

a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW

Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu

pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota

Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah

anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu

Selatan

14 Manfaat Penelitian

141 Bagi Peneliti

1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian

2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum

3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang

penelitian

4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program

keluarga berencana

4

142 Bagi Perguruan Tinggi

1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas

perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan

3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber

KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB

4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan

staf pengajar maupun dengan teman sejawat

143 Bagi Masyarakat

1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB

sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB

2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai

metode ber KB

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 3: Proposal Pene Ikm

bahwa berbagai program yang dilaksanakan pemerintah belum berhasil menekan

angka kematian ibu Menurut data SDKI 2012 rata-rata wanita Indonesia akan

mempunyai 26 anak selama hidupnya Di antara metode KB modern yang dipakai

suntik KB merupakan alat kontrasepsi terbanyak digunakan oleh wanita berstatus

kawin (32 persen) diikuti oleh pil KB hampir 14 persen Terlihat adanya peningkatan

dalam angka prevalensi kontrasepsi dari 50 pada tahun 1991 menjadi 62 pada

tahun 2012 Namun demikian TFR tetap meningkat Melihat meningkatnya

kontrasepsi tetapi TFR tetap meningkat perlu dilihat terutama dalam program KB

yang dijalankan sudah sesuai dan efektif atau tidak mengatasi masalah tersebut perlu

kita mengetahui apakah ada faktor yang mempengaruhi metode KB dimana dilihat

pengaruh status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB terhadap metode KB

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan metode

kontrasepsi yang digunakan Purba (2009) menemukan beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan yaitu faktor

prediposisi (umur pendidikan jumlah anak pengetahuan sikap) faktor pendukung

(ketersediaan alat kontrasepsi jarak rumah ke puskesmas waktu tempuh dan biaya)

faktor pendorong (dukungan petugas kesehatan) Penelitian lain yang dilakukan oleh

Widiyawati dkk (2012) menemukan hubungan bermakna faktor pendidikan dan

dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) di

wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara Studi lain mengemukakan

adanya hubungan yang bermakna antara faktor harga perolehan kontrasepsi dan

jumlah anak terhadap permintaan kontrasepsi (Woyanti 2005)1-3

12 Rumusan Masalah

121 Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitanya

1 Apakah ada hubungan antara metode ber KB dengan status gizi pada ibu-ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

2 Apakah ada hubungan antara Metode ber KB dengan faktor-faktor lainnya

seperti usia pengetahuan jumlah anak dan dorongan suami di posyandu

kampung bambu selatan RW

3

I3 Tujuan Penelitian

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

132 Tujuan Khusus

a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW

Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu

pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota

Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah

anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu

Selatan

14 Manfaat Penelitian

141 Bagi Peneliti

1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian

2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum

3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang

penelitian

4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program

keluarga berencana

4

142 Bagi Perguruan Tinggi

1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas

perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan

3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber

KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB

4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan

staf pengajar maupun dengan teman sejawat

143 Bagi Masyarakat

1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB

sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB

2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai

metode ber KB

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 4: Proposal Pene Ikm

I3 Tujuan Penelitian

131 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan metode ber KB dengan faktor-faktor pada ibu

akseptor KB di posyandu kampung bambu selatan RW

132 Tujuan Khusus

a Diketahuinya prevalensi penggunaan kontrasepsi pada ibu akseptor KB di RW

Kelurahan Kota Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

b Diketahuinya sebaran ibu akseptor KB menurut status gizi usia ibu

pengetahuan ibu jumlah anak dan dukungan suami di RW Kelurahan Kota

Bambu Selatan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat

c Diketahuinya hubungan antara status gizi usia ibu pengetahuan ibu jumlah

anak dukungan suami dengan metode ber KB di RW Kelurahan Kota Bambu

Selatan

14 Manfaat Penelitian

141 Bagi Peneliti

1 Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian

2 Meningkatkan kemampuan komunikasi dengan masyarakat secara umum

3 Mengembangkan daya pikir minat dan kemampuan dalam bidang

penelitian

4 Mendapatkan pemasukan mengenai tingkat pengetahuan tentang program

keluarga berencana

4

142 Bagi Perguruan Tinggi

1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas

perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan

3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber

KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB

4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan

staf pengajar maupun dengan teman sejawat

143 Bagi Masyarakat

1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB

sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB

2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai

metode ber KB

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 5: Proposal Pene Ikm

142 Bagi Perguruan Tinggi

1 Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi atau tugas

perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan

penelitian dan pengabdian bagi masyarakat

2 Mewujudkan UKRIDA sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di

bidang kesehatan

3 Memberikan data bagi peneliti selanjutnya tentang hubungan metode ber

KB dengan status gizi dan faktor lainnya pada ibu akseptor KB

4 Meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara mahasiswa dengan

staf pengajar maupun dengan teman sejawat

143 Bagi Masyarakat

1 Meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB tentang metode ber KB

sehingga menghilangkan persepsi yang salah mengenai metode ber KB

2 Bahan dan masukan dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu akseptor KB mengenai

metode ber KB

5

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 6: Proposal Pene Ikm

BAB II

Tinjauan Pustaka

21 Keluarga Berencana (KB)

211 Definisi KB

Keluarga berencana (KB) menurut UU no 52 tahun 2009 adalah

upaya untuk mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal melahirkan

mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai

dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas

Keluarga berencana adalah upaya perencanaan kehamilan sehingga

kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan Melalui KB jarak antara

kelahiran dapat diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila

jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki Dengan demikian taraf

ekonomidan kesejahtraan seluruh keluarga diharapkan akan mengalami

peningkatan Sehingga Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtra (NKKBS)

dapat tercapai

Wanita usia subur adalah wanita usia 18-49 tahun dengan keadaan organ

reproduksi berfungsi dengan baik baik dengan status belum kawin kawin maupun

janda (BKKBN 2011) Wanita usia subur ini yang menjalankan program KB dengan

menggunakan kontrasepsi2

212 Tujuan Program Keluarga Berencana2

Tujuan program KB dibagi menjadi

1 Tujuan Kualitatif meningkatkan drajat kesehatan dan kesejahtraan ibu

anak serta keluarga pada khususnya dan bangsa pada umumnya

2 Tujuan Kuantitatif Meningkatkan taraf kehidupan rakyat dengan cara

menurunkan angka kelahiran sehingga pertumbuhan pendukduk tidak

melebihi kemampuan negara untuk menaikan produksi dan penyediaan

jasa-jasa

6

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 7: Proposal Pene Ikm

221 Metode KB

1 Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat-Alat Obat-Obatan

a Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum

terjadi ejakulasi Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa akan

terjadinya ejakulasi disadari sebelumnya oleh sebagian besar

pria dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1 detik sebelum

ejakulasi terjadi Waktu yang singkat ini dapat digunakan

untuk menarik keluar penis dari vagina Keuntungan cara ini

tidak membutuhkan biaya alat-alat maupun persiapan

Kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini

dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan

bisa mengurangi kenikmatankepuasan dalam berhubungan

seksual Selanjutnya penggunaan cara ini dapat menimbulkan

neurasteni Efektivitas bergantung pada kesediaan pasangan

untuk melakukan senggama terputus setiap melaksanakannya

(angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan per

tahun)

b Pembilasan pascasenggama (postcoital douche) ialah

Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa

tambahan larutan obat (cuka atau obat lain) segera koitus

merupakan cara yang telah lama sekali dilakukan untuk tujuan

kontrasepsi Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma

secara mekanik dari vagina Penambahan cuka ialah untuk

memperoleh efek spermasida serta menjaga asiditas vagina

Cara ini mengurangi kemampuan terjadinya konsepsi hanya

dalam batas-batas tertentu karena sebelum pembilasan dapat

dilakukan spermatozoa dalam jumlah besar telah memasuki

servik uteri

c Perpanjangan masa menyusui anak (Prolonged lactation)

adalah menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode

kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum

mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan

pascapersalinan Efektivitasnya dapat mencapai 98 1 Hal ini

dapat efektif bila ibu menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi

7

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 8: Proposal Pene Ikm

mendapat cukup asupan per laktasi ibu belum mendapat haid

dan atau dalam 6 bulan pasca persalinan Laktasi dikaitkan

dengan adanya prolaktinemia dan prolaktin menekan adanya

ovulasi Tetapi ovulasi pada suatu saat akan terjadi dan dapat

mendahului haid pertama sehingga apabila hanya

mengandalkan pemberian ASI saja dapat memberikan resiko

kehamilan untuk itu dapat dipertimbangan pemakaian

kontrasepsi lain

d Pantang berkala (rhythm method) adalah masa subur yang

disebut rdquoFase Ovulasirdquo mulai 48 jam sebelum ovulasi dan

berakhir 24 jam setelah ovulasi Sebelum dan sesudah masa itu

wanita tersebut berada dalam masa tidak subur Kesulitan cara

ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk

ditentukan ovulasi umumnya terjadi 14 plusmn 2 hari sebelum hari

pertama haid yang akan datang Pada wanita dengan haid yang

tidak teratur akan tetapi variasi yang tidak jauh berbeda dapat

diterapkan masa subur dengan perhitungan daur haid

terpendek dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi

11 hari Masa aman ialah sebelum daur haid terpendek yang

telah dikurangi

2 Kontrasepsi Secara Mekanis

a Pessarium Bermacam-macam pessarium telah dibuat untuk

tujuan kontrasepsi Secara umum pessarium dapat dibagi atas

dua golongan yakni (1) diafragma vaginal dan (2) cervical

cap

b Diafragma vaginal Dewasa ini diafragma vaginal terdiri

atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis

pada pinggirnya Per ini ada yang terbuat dari logam tipis

yang tidak dapat berkarat ada pula yang dari kawat halus

yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per

Diafragma dimasukkan ke dalam vagina sebelum koitus untuk

menjaga jangan sampai sperma masuk ke dalam uterus Untuk

memperkuat khasiat diafragma obat spermatisida dimasukkan

8

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 9: Proposal Pene Ikm

ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya Diafragma

paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul

yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang

baik Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma

tidak dapat dibenarkan misalnya pada 1) sistokel yang berat

2) prolapsus uteri 3) fistula vagina 4) hiperantefleksio atau

hiperretrofleksio uterus Umumnya diafragma vaginal tidak

menimbulkan banyak efek sampingan Efek sampingan

mungkin disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obat

spermatisida yang dipergunakan atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan dalam vagina jika

diafragma dibiarkan terlalu lama terpasang di situ Efektivitas

nya sedang (bila digunakan dengan spermasida angka

kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun

pertama)1

c Kekurangan khasiat diafragma vaginal ialah 1) diperlukan

motivasi yang cukup kuat 2) umumnya hanya cocok untuk

wanita yang terpelajar dan tidak untuk dipergunakan secara

massal 3) pemakaian yang tidak teratur dapat menimbulkan

kegagalan 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR

d Keuntungan cara ini ialah 1) hampir tidak ada efek

sampingan 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian

yang betul hasilnya cukup memuaskan 3) dapat dipakai

sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang

tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu

sebab

3 Kontrasepsi Hormonal

a Kontrasepsi estrogen plus progestin (kombinasi)

Kontrasepsi kombinasi estrogen-progesteron dapat

diberikan per oral suntikan IM atau dalam bentuk koyo

Kontrasepsi oral paling sering digunakan dan sering terdiri

dari kombinasi suatu zat estrogen dan bahan prosgestasional

9

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 10: Proposal Pene Ikm

yang diminum tiap hari selama 3 minggu dan berhenti selama

1minggu agar terjadi perdarahan lucut (with drawal bleeding)

dari uterus Efektivitasnya tinggi (hampir menyerupai

efektivitas tubektomi) bila digunakan setiap hari (1 kehamilan

per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)1

Mekanisme kerja

1) Efek kontraseptif obat-obat yang mengandung steroid

bersifat multiple tetapi efek yang terpenting adalah

mencegah terjadinya ovulasi dengan menekan

gonadotropin releasing factors dari hypothalamus Yang

mana hal ini dapat menghambat sekresi follicle stimulating

hormone dan lutenizing hormone dari hipofisis

2) Estrogen saja dalam dosis yang memadai akan

menghambat ovulasi dengan menekan gonadotropin

Estrogen ini juga mungkin akan menghambat implantasi

dengan mengubah pematangan endometrium Estrogen

mempercepat transportasi ovum namun progestin

menyebabkan perlambatan Karena itu peran keduanya

dalam mengubah motilitas tuba dan uterus masih belum

jelas

3) Progestin menyebabkan terbentuknya mucus servik yang

kental sedikit selular dan menghambat jalannya sperma

Kapasitasi sperma juga mungkin terhambat Seperti

estrogen progestin menyebabkan endometrium menjadi

kurang memungkin kan untuk implantasi blastokista

Akhirnya progestin juga dapat menghambat ovulasi

dengan menekan gonadotropin

4) Efek gabungan dari estrogen dan progestin dalam

kaitannya dengan kontrasepsi adalah supresi ovulasi yang

sangat efektif blockade penetrasi sperma oleh mucus

serviks dan penghambatan implantasi di endometrium

apabila dua mekanisme pertama gagal Kontrasepsi oral

kombonasi estrogen plus progestin apabila diminum

10

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 11: Proposal Pene Ikm

setiap hari selama 3 dari 4 minggu menghasilkan proteksi

terhadap kehamilan yang hampir absolute

5) Efek yang menguntungkan

Pil kombinasi estrogen plus progestin adalah bentuk

kontrasepsi reversibel paling efektif yang tersedia

Dilaporkan angka kegagalan 032 per 100 wanita-tahun

atau kurang Efek menguntungkan lainnya yang

dilaporkan adalah kepadatan tulang meningkat

pengeluaran darah menstruasi dan anemia berkurang

angka kehamilan ektopik lebih rendah sampai 90

dismenorea yang berkaitan dengan endometriosis

berkurang kista ovarium fungsional sampai 80 dan

salpingitis berkurang keluhan premenstruasi berkurang

angka kanker endometrium dan ovarium berkurang sampai

40 berbagai penyakit payudara jinak berkurang sampai

40 perbaikan hirsutisme perbaikan akne pencegahan

aterogenesis insiden dan keparahan penyakit radang

panggul berkurang dan perbaikan rematoid artritis35

Kemungkinan efek yang merugikan

Efek metabolik

b Lipoprotein dan lemak

Kontrasepsi oral kombinasi meningkatkan kadar

trigliserida dan kolesterol total Estrogen menurunkan

konsentrasi kolesterol LDL dan meningkatkan HDL

sedangkan sebagian progestin menyebabkan hal yang

sebaliknya Hal ini penting untuk mengetahui pada

proses pembentukan penyakit pembuluh arteri

c Metabolisme karbohidrat

Kontrasepsi oral dapat menurunkan toleransi

glukosa pada sejumlah pemakai dengan persentase yang

signifikan Hal ini tampaknya terjadi sebagai akibat

11

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 12: Proposal Pene Ikm

langsung dosis estrogen yang digunakan Progestin

biasanya meningkatkan sekresi insulin dan menciptakan

resistensi insulin Karena efek ini steroid kontrasepsi

dapat mengintensifkan diabetes yang sudah ada atau

mungkin ternyata cukup diabetogenik sehingga mampu

memicu munculnya diabetes secara klinis pada wanita

yang rentan Tapi efek ini seperti pada kehamilan efek

diabetogeniknya sering reversibel apabila kontrasepsi

oralnya dihentikan

d Metabolisme protein

Estrogen akan meningkatkan pembentukan

berbagai globulin oleh hati Meningkatnya

pembentukan angiotensinogen tampaknya berkaitan

dengan dosis dan konversinya oleh renin menjadi

angiotensin I dicurigai menimbulkan hipertensi

Fibrinogen dan mungkin faktor II VII IX X XII XIII

akan meningkat sejalan dengan dosis estrogen dan

insiden kedua bentuk trombosis ini berkaitan dengan

dosis estrogen

Penyakit hati

Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit

yang jarang terjadi pada pemakai kontrasepsi oral gejala

dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan Tampaknya

kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung

empedu pada wanita yang rentan tapi secara keseluruhan

tidak terjadi peningkatan resiko jangka panjang Dan tidak

ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada

wanita yang telah pulih dari hepatitis virus

Neoplasia

Kemungkinan kontrasepsi hormonal sebagai penyebab

kanker tampaknya kecil Sebenarnya pada penelitian-

12

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 13: Proposal Pene Ikm

penelitian justru diperlihatkan adanya efek protektif

terhadap kanker ovarium dan endometrium

e Hiperplasia dan kanker hati

Pemakaian kontrasepsi estrogen plus progestin

dilaporkan secara tidak langsung dikaitkan dengan

kejadian hiperplasia nodularis fokal hepatika dan

pembentukan tumor yang jinak tetapi tidak selalu

Keterkaitan ini dijumpai pada wanita yang

menggunakan formulasi berisi estrogen dosis tinggi

(biasanya mestranol) untuk jangka panjang Pemakaian

kontrasepsi oral kombinasi dosis rendah yang lebih baru

tampaknya dapat mengurangi insiden terjadinya

kelainan yang tidak lazim ini

f Kanker Serviks

Terdapat korelasi antara resiko kanker serviks

prainvasif dengan pemakaian kontrasepsi oral dan

resiko kanker invasif meningkat setelah pemakaian 5

tahun Tapi masih belum jelas apakah keterkaitan ini

memiliki hubungan sebab akibat

g Kanker payudara

Masih belum jelas apakah kontrasepsi oral

berperanan dalam ternbentuknya kanker payudara Pada

sebuah studi terbesar tidak terbukti adanya peningkatan

resiko kanker payudara diantara pemakai kontrasepsi

oral (Cancer and Steroid Hormone Study1986)

Gabrick dkk(2000) melaporkan peningkatan resiko

pada wanita dengan riwayat keluaga yang kuat tetapi

resiko ini berkaitan dengan preparat-preparat yang lama

yang dosis estrogennya tinggi3-6

13

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 14: Proposal Pene Ikm

Gizi

Penyimpangan kadar beberapa zat gizi yang serupa

dengan yang dijumpai pada kehamilan normal dilaporkan

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

h Defisiensi piridoksin

Perubahan-perubahan biokimiawi yang

menunjukkan defisiensi vitamin B6 (piridoksin) yang

mana hal ini juga terjadi saat kehamilan normal Hal ini

terjadi karena estrogen memicu enzim-enzim dihati

sehingga menyebabkan meningkatnya metabolisme

triptofan yang menggambarkan terjadinya defisiensi

piridoksin7

Efek kardiovaskular

Terdapat sejumlah resiko kardiovaskular yang

jarang tetapi bermakna pad pemakaian kontrasepsi

hormonal

i Tromboembolisme

Mishell (2000) menganalisis bahwa resiko

tromboembolisme vena diperkirakan meningkat 3-4 kali

lipat pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral

Sekitar 1 per 10000 wanita-tahun sehingga insiden

pada pemakai kontrasepsi oral yang sebesar 10 sampai

30 per 10000 wanita- tahun adalah kecil

Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko

trombosis dan emboli vena adalah hipertensi

kegemukan diabetes merokok dan gaya hidup yang

tidak banyak aktivitas fisik (Hatche dkk1998)

j Stroke dan Trombosis arteri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pemakaian kontrasepsi oral tersebut pada wanita yang

14

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 15: Proposal Pene Ikm

sehat yang tidak merokok tidak menyebabkan

peningkatan resiko stroke trombotik atau hemorhagik

(Mishell2000 Pettiti dkk 1996 Schwartz dkk1998

WHO collaborative Study1996) Yang utama wanita

dengan hipertensi yang merokok atau memiliki nyeri

kepala migren mengalami peningkatan resiko stroke

hemorhagik atau trombotik (Mishell2000 Schwartz

dkk1998)

k Hipertensi

Ini timbul sebagai respons terhadap estrogen

terbukti meningkat kadar angiotensinogen (substrat

renin) plasma sampai mendekati kadar pada kehamilan

normal

Tekanan darah akan normal kembali saat

kontrasepsi dihentikan Terjadinya hipertensi pada

kehamilan bukan merupakan halangan bagi pemakaian

kontrasepsi oral setelahnya

l Infark miokardium

Infark miokardium terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi oral dan juga merokok

karena merokok merupakan faktor resiko independen

Ad 2 patokan penting dalam kaitannya dengan merokok

dan kontrasepsi oral adalah lebih dari 15 batang rokok

per hari bagi orang berusia lebih dari 35 tahun yang

sedang atau pernah merokok

m Nyeri kepala migren

Frekuensi dan intensitas serangan nyeri kepala

migren mungkin berkurang atau meningkat Tapi lebih

baik menghindari pemakaian kontrasepsi ini pada

wanita yang memiliki migren karena mungkin saja

akan bertambah parah atau merupakan ancaman stroke

atau stroke ringan

15

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 16: Proposal Pene Ikm

42 Kontrasepsi progestasional

421 Progestin oral

Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya

mengandung progestin 350 μg atau kurang yang

diminum setiap hari Pil ini tidak terlalu populer oleh

karena insiden perdarahan ireguler dan angka

kehamilannya jauh lebih tinggi Pilihan yang baik bagi

ibu yang menyusui mulai diminum pada minggu ke 6

setelah melahirkan15 Pil ini mengganggu kesuburan

tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi

Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus

serviks yang menghambat penetrasi sperma dan

perubahan pematangan endometrium sehingga dapat

menolak implantasi blastokista

Keuntungan

Resiko peningkatan penyakit kardiovaskular dan

keganasan belum terbukti lebih kecil kemungkinannya

menyebabkan peninggian tekanan darah atau nyeri

kepala tidak berefek pada metabolisme karbohidrat dan

diperkirakan lebih jarang menyebabkan depresi

dismenorea dan gejala premenstruasi

Kekurangan

Kegagalan kontrasepsi dan meningkatnya

insiden kehamilan ektopik apabila kontrasepsi gagal

perdarahan uterus yang tidak jelas kista ovarium

fungsional menjadi sering dan pil ini harus diminum

paa waktu yang sama atau hampir sama tiap harinya

yang jika terlambat sekalipun hanya 3 jam untuk 2 hari

berikutnya harus digunakan kontrasepsi lain sebagai

tambahan

16

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 17: Proposal Pene Ikm

Kontraindikasi

Terutama pada wanita berumur dengan

perdarahan uterus yang tidak jelas riwayat kehamilan

ektopik atau kista ovarium fungsional

422 Kontrasepsi progestin suntik

Keunggulan suntikan progestin adalah efektivitas

kontrasepsi yang setara dengan atau lebih baik daripada

kontrasepsi oral kombinasi efek bertahan lama dengan hanya 4 ndash

6 kali penyuntikan setahun dan gangguan laktasi yang minimal

Depo medroksiprogesteron asetat (Depo provera) dan

Noretindron etantat (Norgest) telah banyak dipakai secara luas

diseluruh dunia mekanisme kerja kedua obat tampaknya

multipel termasuk inhibisi ovulasi peningkatan kekentalan

mukus serviks dan pembentukan endometrium yang kurang

ramah bagi implantasi ovum

Kelebihan dan kekurangannya serupa dengan progestin

oral Kekurangannya mencakup amenorea berkepanjangan

perdarahan uterus selama dan setelah pemakaian dan anovulasi

yang lama setalah penghentian kontrasepsi Pemulihan kesuburan

akan lambat namun tidak terhambat pada pemakaian jangka

panjang trigliserida dan kolesterol HDL menurun tetapi

kolesterol LDL tidak meningkat hanya terjadi sedikit modifikasi

metabolisme glukosa insiden anemia defisiensi besi menurun

Disamping itu terjadi juga peningkatan berat badan yang nyata

Pada pemakaian Depo medroksiprogesteron jangka

panjang terdapat kemungkinan penurunan kepadatan mineral

tulang namun akan pulih setelah terapi dihentikan

17

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 18: Proposal Pene Ikm

Depo medroksiprogesteron disuntikan dalam-dalam di

kuadran luar atas bokong tanpa dipijat untuk memastikan agar

obat dilepaskan secara perlahan-lahan Dosis lazim adalah 150

mg setiap 90 hari3

Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama

dalam dosis 200mg tetapi penyuntikan obat ini harus diulang

setiap 60 hari

423 Implan progestin (sistem Norplant)

Sistem norplant menyalurkan levonorgestrel dalam wadah

silastik yang diimplantasikan dijaringan subdermal Setiap wadah

memiliki panjang 34mm garis tengah 24mm dan mengandung

36 mg levonorgestrel Dosis kombinasi sebesar 216 mg

menghasilkan pembebasan ke dalam plasma sekitar 85 μghari

untuk 6 sampai 8 hari pertama dan menghasilkan kontrasepsi

yang efektif Inin merupakan salah satu metode yang paling

efektif yang tersedia Dan yang paling utama bahwa setelah

penghentian pemakaian fertilitas akan segera pulih dengan

segera

Keunggulan dan kekurangan hampir identik dengan

progestin oral kecuali efek pada metabolisme karbohidrat

Dilaporkan bahwa setelah pemakaian 6 bulan kadar glukosa dan

insulin mengalami perubahan bahkan pada wanita nondiebetik

Pada wanita normal perubahan ini tidak bermakna tetapi akan

sangat mengkhawtirkan pada orang yang berpotensi untuk

diabetik

Pada pemakaian sistem norplant tampaknya tidak terjadi

pengurangan kepadatan tulang

Karena memerlukan tindakan bedah ringan terdapat juga

masalah yang berkaitan dengan infeksi lokal Dan apabila tidak

18

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 19: Proposal Pene Ikm

dimasukkan sesuai petunjuk maka pengeluarnnya akan menjadi

lebih sulit

424 Injeksi Medroksiprogesteron asetat Estradiol Sipionat

Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan Obat

ini mengandung 25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg

estradiol sipionat yang dipasarkan dengan nama Lunelle atau

Cyclo-Provera

Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi

dan menekan proliferasi endometrium Kadar estrasdiol mencapai

puncak pada 3 sampai 4 hari pascainjeksi dengan nilai yang

setara dengan lonjakan praovulasi dalam siklus menstruasi

ovulatorik normal Kadar estradiol menetap setinggi ini selama

sekitar 10-14 hari dan penurunannya menyebabkan perdarahan

lucut 10 sampai 20 hari pasca penyuntikan

Frekuensi penyuntikan merupakan masalah yang nyata

Timbulnya perdarahan yang tidak teratur namun setelah 3 bulan

pemakaian ketidakteraturan perdarahan tampaknya menjadi lebih

jarang terjadi dibandingkan dengan injeksi

depomedroksiprogesteron asetat Pulihnya kesuburan setelah

penghentian berlangsung cepat dengan hampir 83 wanita

menjadi hamil dalam 12 bulan setelah penghentian Angka

pemulihan kesuburan jauh lebih cepat daripada penghentian

dengan suntikan Depomedroksiprogesteron asetat

METODE KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)

Memasukkan benda-benda atau alat ke dalam uterus untuk

tujuan mencegah kehamilan yang telah dikenal sejak zaman dahulu

kala Awalnya penggembala-penggembala unta bangsa Arab dan

Turki berabad lamanya melakukan cara ini dengan memasukkan batu

kecil yang bulat dan licin kedalam alat genital unta mereka dengan

tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh2

19

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 20: Proposal Pene Ikm

Sejak itu banyak tulisan-tulisan ilmiah yang meneliti tentang

efektivitasnya pada manusia yang mana pada awalnya banyak

mendapat pertentangan oleh karena dianggap sebagai sumber infeksi

pada panggul (salpingitis endometritis parametritis dll) Tapi sejak

mulai diketemukannya antibiotik yang dapat mengurangi resiko

infeksi maka penerimaan AKDR semakin meningkat

Keuntungan-keuntungan AKDR

AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kontrasepsi

yang lain karena

1 Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan

demikian satu kali motivasi

2 Tidak menimbulkan efek sistemik

3 Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara massal

4 Efektivitas cukup tinggi

5 Reversibel

6 Tidak ada pengaruh terhadap ASI

Efek samping AKDR

Perdarahan

Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak terutama

pada bulan-bulan pertama pemakaian

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami

Ekspulsi (pengeluaran sendiri)

Metode Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)

Tubektomi

Tubektomi adalah suatu tindakan oklusi pengambilan

sebagian saluran telur wanita untuk mencegah proses fertilisasi3

Tindakan tersebut dapat dilakukan setelah persalinan atau pada masa

interval Setelah dilakukan tubektomi fertilitas dari pasangan tersebut

akan terhenti secara permanen Waktu yang terbaik untuk melakukan

20

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 21: Proposal Pene Ikm

tubektomi pascapersalinan ialah tidak lebih dari 48 jam sesudah

melahirkan karena posisi tuba mudah dicapai dari subumbilikus dan

rendahnya resiko infeksi Bila masa 48 jam pascapersalinan telah

terlampaui maka pilihan untuk tetap memilih tubektomi dilakukan 6-

8 minggu persalinan atau pada masa interval

Keuntungan tubektomi ialah

Motivasi hanya satu kali saja tidak diperlukan motivasi yang

berulang-ulang

Efektivitas hampir 100

Tidak mempengaruhi libido seksualis

Kegagalan dari pihak pasien tidak ada

Kerugiannya ialah bahwa tindakan ini dapat dianggap tidak

reversibel walaupun ada kemungkinan untuk membuka tuba kembali

pada mereka yang masih menginginkan anak lagi dengan operasi

Rekanalisasi

Indikasi dilakukannya tubektomi

Penghentian fertilitas atas indikasi medik

Kontrasepsi permanen

Syarat-syarat tubektomi

Syarat sukarela

Syarat bahagia

Syarat medik

Tindakan yang dilakukan sebagai tindakan pendahuluan untuk

mencapai tuba falopii terdiri atas pembedahan transabdominal

seperti laparotomi mini laparotomi pembedahan transvaginal seperti

kolpotomi posterior kuldoskopi dan pembedahan transservikal

(transuterin) seperti penutupan lumen tuba histeroskopik3-6

Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi

21

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 22: Proposal Pene Ikm

1 Umur

Umur adalah usia ibu yang secara garis besar menjadi indikator dalam kedewasaan

dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya Umur

dalam hubungannya dengan pemakaian KB berperan sebagai faktor intrinsik Umur

berhubungan dengan struktur organ fungsi faaliah komposisi biokimiawi termasuk sistem

hormonal seorang wanita Perbedaan fungsi faaliah komposisi biokimiawi dan sistem

hormonal pada suatu periode umur menyebabkan perbedaan pada kontrasepsi yang

dibutuhkan

Masa reproduksi (kesuburan) seorang wanita dibagi menjadi 3 yaitu

a Masa menunda kehamilan (kesuburan)

b Masa mengatur kesuburan (menjarangkan)

c Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi)

Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar pola penggunaan kontrasepsi

secara rasional

a Masa Menunda Kehamilan

Sebaiknya istri menunda kehamilan pertama sampai umur 20 tahun

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan yang tinggi artinya kembalinya kesuburan dapat dijamin 100

Ini penting karena akseptor belum mempunyai anak

b Efektifitas yang tinggi Hal ini penting karena kegagalan akan menyebabkan tujuan KB

tidak tercapai

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Pil

2 AKDR

3 Cara sederhana (kondom spermisida)

22

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 23: Proposal Pene Ikm

b Masa Mengatur Kesuburan

Umur melahirkan terbaik bagi istri adalah umur 20 - 30 tahun9

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

a Kembalinya kesuburan (reversibilitas) cukup

b Efektifitas cukup tinggi

c Dapat dipakai 2 - 4 tahun sesuai dengan jarak kehamilan yang aman untuk ibu dan

anak

d Tidak menghambat produksi ASI (air susu ibu) Ini penting karena ASI adalah

makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun Penggunaan ASI mempengaruhi

angka kesakitan bayianak

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 AKDR

2 Suntikan

3 Mini pil

4 Pil

5 Cara sederhana

6 Norplant (AKBK)

7 Kontap ( jika umur sekitar 30 tahun)

C Masa Mengakhiri Kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri telah

melebihi 30 tahun sebaiknya tidak hamil lagi

Ciri-ciri kontrasepsi yang sesuai

23

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 24: Proposal Pene Ikm

a Efektifitas sangat tinggi Kegagalan menybabkan terjadi kehamilan dengan resiko tinggi

bagi ibu dan anak Selain itu akseptor sudah tidak ingin mempunyai anak lagi

b Dapat dipakai untuk jangka panjang

c Tidak menambah kelainanpenyakit yang sudah ada Pada masa umur tua kelainan

seperti penyakit jantung darah tinggi dan metabolik meningkat Oleh karena itu

sebaiknya tidak memberikan obatkontrasepsi yang menambah kelainanpenyakit

tersebut

Prioritas kontrasepsi yang sesuai

1 Kontap

2 AKDR

3 Norplant (AKBK)

4 Suntikan

5 Mini pil

6 Pil

7 Cara sederhana

2 Jumlah Anak

Jumlah anak yang dimaksud di sini adalah jumlah anak yang masih hidup yang

dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara dilakukan (BPS 2009) Setiap anak memiliki

nilai maksudnya setiap anak merupakan cerminan harapan serta keinginan orang tua yang

menjadi pedoman dari pola pikir sikap maupun perilaku dari orang tua tersebut Dengan

demikian setiap anak yang dimiliki oeh pasangan suami istri akan memberi pertimbangan

tentang apakah mereka ingin memiliki anak dan jika ingin berapa jumlah yang diinginkan

Jumlah anak berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan keluarga Pada keluarga

dengan tingkat kesejahteraan tinggi umumnya lebih mementingkan kualitas anak daripada

kuantitas anak Sementara itu pada keluarga miskin anak dianggap memiliki nilai ekonomi

Umumnya keluarga miskin memiliki banyak anak dengan harapan anak-anak tersebut dapat

membantu orang tuanya bekerja Jumlah anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan

24

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 25: Proposal Pene Ikm

setempat yang menganggap anak laki-laki lebih bernilai dari anak perempuan Hal ini

mengkibatkan pasangan suami istri berusaha untuk menambah jumlah anak mereka jika

belum mendapatkan anak lakilaki11-13 Jumlah anak berkaitan erat dengan program KB karena

salah satu misi dari program KB adalah terciptanya keluarga dengan jumlah anak yang ideal

yakni dua anak dalam satu keluarga laki-laki maupun perempuan sama saja Para wanita

umumnya lebih menyadari bahwa jenis kelamin anak tidak penting sehingga bila jumlah anak

sudah dianggap ideal maka para wanita cenderung untuk mengikuti program KB Dengan

demikian jenis kontrasepsi yang banyak digunakan adalah jenis kontrasepsi untuk wanita

3 Pengetahuan

Salah satu pelayanan yang tersedia dalam program KB adalah pelayanan

kontrasepsi Pelayanan kontrasepsi akan berhasil dengan baik bila masyarakat mengenal

berbagai jenis kontrasepsi yang tersedia Akan tetapi pengenalan berbagai jenis

kontrasepsi ini cukup sulit karena hal ini menyangkut pola pengambilan keputusan dalam

masyarakat itu sendiri13 Proses pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi

meliputi empat tahap yaitu tahap pengetahuan (knowledge) tahap persuasi (persuasion)

tahap pengambilan keputusan (decision) dan tahap konfirmasi (confirmation) (Rogers

1973 79) Suatu inovasi dapat diterima maupun ditolak setelah melalui tahap-tahap

tersebut Inovasi ditolak bila inovasi tersebut dipaksakan oleh pihak lain inovasi tersebut

tidak dipahami inovasi tersebut dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk

(Spicer 1952 hal 18 dalam Horton amp Hunt 1990 224) Sementara itu inovasi yang

diterima tidak akan diterima secara menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai

macam pertimbangan (Horton amp Hunt 1990 224) Identitas agen perubahan (inovator)

juga akan mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap suatu inovasi Inovasi

yang berasal dari orang yang berada pada puncak skala prestise dan sistem kekuasaan

canderung menyebar ke bawah dengan cepat sebaliknya inovasi yang bermula dari orang

yang berstatus rendah cenderung mencapai bagian atas secara lambat dan sangan sulit

terjadi (Horton amp Hunt 1990 230) Tingkat pengetahuan masyarakat akan

mempengaruhi penerimaan program KB di masyarakat Studi yang dilakukan oleh Anne

R Pebley dan James W Breckett (1982) menemukan bahwa rdquoSekali wanita mengetahui

tempat pelayanan kontrasepsi perbedaan jarak dan waktu bukanlah hal yang penting

dalam menggunakan kontraseps dan mempunyai hubungan yang signifikan anatara

pengetahuan tentang tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan Wanita

25

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 26: Proposal Pene Ikm

yang mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan metode

kontrasepsi tradisionalrdquo Pengetahuan yang benar tentang program KB termasuk tentang

berbagai jenis kontrasepsi akan mempertinggi keikutsertaan masyarakat dalam program

KB

4 Dukungan Suami

Pelaksanaan program KB di Indonesia harus memperhatikan hak-hak reproduksi

pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan kesepakatan yang dibuat

pada Konferensi Kependudukan dan Pembangunan di Kairo tahun 1994 Sosialisasi

mengenai hak-hak reproduksi dan kesetaraan gender menjadi kegiatan yang selalu menjadi

perhatian dalam pelaksanaan program demikian pula halnya dalam pelayanan keluarga

berencana dan kesehatan reproduksi

Isu gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan wanita dan pria

dalam berbagai bidang kehidupan Pada umumnya kesenjangan ini dapat dilihat dari faktor

akses partisipasi manfaat dan pengambilan keputusan (kontrol) Dalam pelaksanaan

program keluarga berencana selama ini isu gender yang sangat menyolok adalah

1 Akses pria terhadap informasi dan pelayanan KB masih sangat terbatas (hanya 39 pria

tahu tentang vasektomi dan lebih dari 88 tahu tentang berbagai metode KB bagi

wanita serta menganggap KB sebagai urusan wanita)

2 Peserta KB pria baru mencapai 13 dari total 583 peserta KB

3 Sampai saat ini pria yang mengetahui manfaat KB bagi diri sendiri dan keluarganya

masih sangat sedikit

4 Masih dominannya suami dalam pengambilan keputusan KB dan kesehatan

reproduksi1516

Kesenjangan gender merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan hubungan antara

pria dan wanita dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi sehingga

salah satu pihak merasa dirugikan karena tidak dapat berpartisipasi dan memperoleh

menfaat dari pelayanan tersebut Ada tidaknya kesenjangan dalam KB dan kesehatan

reproduksi dapat dilakukan melalui proses analisis gender antara lain dapat dilihat dari

faktor akses (jangkauan) manfaat partisipasi (keikutsertaan) serta pengambilan keputusan

(kontrol) Berdasarkan uraian di atas pria seolah terdiskriminasi dalam pelayanan KB dan

kesehatan reproduksi Hal ini dapat dilihat dari

1048696 Keikutsertaan pria dalam KB saat ini baru mencapai 13 (SDKI 2002-2003)

26

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 27: Proposal Pene Ikm

1048696 Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi pria masih sangat terbatas

1048696 Adanya anggapan yang salah tentang KB KB dianggap sebagai urusan wanita

1048696 Hanya sekitar 39 pria tahu tentang vasektomi

Hal ini terjadi karena beberapa alasan antara lain

1048696 Pelaksanaan program KB masa lalu yang lebih diarahkan untuk mengatasi tingginya

angka kematian ibu sehingga ibu menjadi sasaran pokok program

1048696 Terbatasnya sarana pelayanan pria hanya 4 tempat pelayanan yang melayani pria

(studi Wibowo2002)

1048696 Rendahnya pengetahuan pria tentang KBdan kesehatan reproduksi antara lain karena

masih sangat terbatasnya informasi tentang kontrasepsi pria dan kesehatan reproduksi

1048696 Terbatasnya jenis kontrasepsi pria (hanya kondom dan vasektomi) menjadikan pria

enggan untuk menjadi peserta KB

1048696 Anggapan masyarakat tentang KB merupakan urusan wanita

1048696 Tingginya dominasi suami dalam pengambilan keputusan perencanaan jumlah dan jarak

kelahiran

1048696 Masih terbatasnya pengetahuan laki-laki dan perempuan mengenai kesetaraan dan

keadilan gender dalam KB dan kesehatan reproduksi

Ketidaksetaraan gender dalam bidang KB dan kesehatan reproduksi akan berpengaruh

pada keberhasilan program Salah satu upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan gender

adalah suami atau istri diharapkan dapat menjadi motivator bagi suami atau istrinya untuk

menjadi akseptor KB dan jika memungkinkan menjadi motivator bagi masyarakat luas1-3

23 Kerangka Teori

27

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 28: Proposal Pene Ikm

24 Kerangka Konsep

Daftar Pustaka

28

Status Gizi Ibu akseptor KBMetode ber-KB

Usia

Pendidikan

Status Gizi Ibu Akseptor KB

Asupan

Pencernaan

Absorbsi

Metabolisme

Pengetahuan

Pendidikan

Usia

Penghasilan

Metode ber KB

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29

Page 29: Proposal Pene Ikm

1 BKKBN Hasil SDKI Diunduh dari fileCDocuments20and

20SettingsAcer20IndonesiaMy20DocumentsDownloadsLaporan

20Pendahuluan20SDKI202012pdf 2013

2 Pusat Data dan Informasi Depkes RI Glossarium data dan informasi kesehatan

Jakarata Depkes 2005 h92 121

3 Saifuddin A B Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi kedua

Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo2006 h

4 Cunningham F G Gant NF Williams Obstetri Edisi ke-21Volume 2

Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006 h1695-1732

5 Wiknjosastro H Ilmu Kandungan Edisi kedua cetakan ketiga Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2011h543-55

6 Mansyoer A dkk Kontrasepsi kapita kedokteran Jilid 1 edisi 3 Jakarta

Media Aesculapius 2005h 350-68

7 Status gizi wanita usia subur I(httprepounairaciddatarichfilesabstrak

20EKSAK2006-1020_upload_(241)pdf)

29


Related Documents