YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: pro kontra MSG

MAKALAH IPTEK MUTHAKIR GIZI & KESEHATAN

“Pro & Kontra MSG”

Disusun oleh :

Adisty Ayu Pinasti P.

Tri Anggun May P.

AKADEMI GIZI

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

Tahun Ajaran

2014/2015

Page 2: pro kontra MSG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

kurnia, taufik dan hidayah-Nya kepada kami. Dengan demikian kami masih bisa

menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun. Tak lupa kami

menyampaikan terima kasih kepada pihak, seperti :

1. Bapak ibu selaku orang tua yang telah memberikan dukungan baik

materiil maupun spiritual.

2. Teman-teman sekalian yang juga memberikan dukungan hingga

terselesaikannya makalah ini

3. Bapak ibu dosen selauu pembimbing akademik kami di kampus.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Harapan kami semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk terhadap segala upaya

yang kami lakukan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kediri, 17 Maret 2015

Penyusun

ii

Page 3: pro kontra MSG

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 4

1.2 Tujuan ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah MSG............................................................................................ 5

2.2 Pengertian MSG ...................................................................................... 5

2.2.1 Glutamat .......................................................................................... 6

2.3 Komposisi MSG ...................................................................................... 8

2.4 Kelebihan dan Kekurangan MSG ........................................................... 9

2.4.1 Kelebihan.......................................................................................... 9

2.4.2 Kekurangan ...................................................................................... 10

2.5 Proses Pembuatan MSG........................................................................... 11

2.6 Isu-isu yang Berkembang di Masyarakat ................................................ 13

a. Isu MSG Menyebabkan Kanker ............................................................ 13

b. Isu MSG Mengandung Minyak Babi .................................................... 16

c. Isu MSG Meningkatkan Berat Badan ................................................... 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 18

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 19

LAMPIRAN ........................................................................................................ 21

iii

Page 4: pro kontra MSG

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan bahan penyedap di dalam makanan sudah sangat luas.

Penambahan bahan penyedap menyebabkan cita rasa lebih menarik. Monosodium

glutamat (MSG) adalah bahan penyedap yang paling populer sekarang ini. Pemberian

MSG dapat meningkatkan persepsi rasa manis dan asin serta mengurangi rasa asam

dan pahit dari makanan (Bhattacharya et al., 2011). Komponen utama MSG disusun

oleh protein yang disebut asam glutamat atau glutamat. Komponen ini banyak

terdapat pada makanan seperti daging,sayur-mayur, unggas dan susu. Tubuh manusia

juga menghasilkan glutamat secara alami dalam jumlah yang besar. Glutamat terdiri

atas dua bentuk yaitu bebas dan terikat, dan hanya Glutamat bebas efektif

menguatkan rasa dalam makanan.

Dalam kehidupan sehari-hari, MSG banyak dipakai baik untuk rumah tangga

maupun industri dan diperjualbelikan secara bebas.

Pilihan untuk mengkonsumsi makanan tidak hanya dilihat dari segi kandungan

zat gizi dan kelezatannya, tetapi juga pada jaminan keamanannya. Sehubungan

dengan luasnya konsumsi MSG, maka keamanan pangan (food safety) yang berkaitan

dengan penggunanaan MSG telang menjadi wacana penting baik bagi konsumen,

pemasar, produsen, pengolah, pemerintah maupun pengecer. Sepanjang 40 (empat

puluh) tahun terakhir, berbagai pro-kontra muncul untuk menentang penggunaan

MSG dalam makanan terutama di negara Barat. Hal ini disebabkan adanya laporan

dari orang-orang yang mengalami suatu reaksi setelah mengkonsumsi makanan yang

mengandung MSG, walaupun laporan tersebut tidak secara jelas menyebutkan

penyebabnya adalah MSG.

Nilai ADI (Acceptable Daily Intake) MSG tidak dinyatakan, artinya aman

dikonsumsi. Di Indonesia sendiri, sesuai dengan Permenkes RI

No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan, MSG dapat digunakan

pada berbagai jenis pangan dalam secukupnya, serta diproduksi dengan menerapkan

GMP (Cara Produksi Pangan yang baik dalam PP No.69 tahun 1999 tentang label

dan iklan pangan,pangan yang mengandung Monososium Glutamat (MSG)

[golongan flavor enhancer] harus mencantunkan nama MSG dalam komposisi label.

Sehingga konsumen bisa mendapat informasi yang jelas mengenai kandungan produk

tersebut (Nurani, 2013).

4

Page 5: pro kontra MSG

1.2 Tujuan

1.Mengetahui sejarah MSG

2.Mengetahui definisi MSG.

3.Mengetahui komposisi MSG.

4.Mengetahui kelebihan dan kekurangan MSG.

5.Mengetahui proses pembuatan MSG.

6.Mengetahui kebenaran isu-isu tentang MSG di masyarakat

5

Page 6: pro kontra MSG

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sejarah MSG

Jurnal Chemistry Senses [[6]] menyebutkan, Monosodium Glutamat (MSG)

mulai terkenal tahun 1960-an, tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama

berabad-abad orang Jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat.

Rahasianya adalah penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica.

Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang profesor di Universitas Tokyo, menemukan

kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis

rasa sebelumnya – asam, manis, asin dan pahit – dengan umami (dari akar kata umai

yang dalam bahasa Jepang berarti lezat). Sementara menurut beberapa media populer

[[20]], sebelumnya di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi

asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium glutamat

(MSG),tetapi belum tahu kegunaannya sebagai penyedap rasa. Sejak penemuan itu,

Jepang memproduksi asam glutamat melalui ekstraksi dari bahan alamiah. Tetapi

karena permintaan pasar terus melonjak, tahun 1956 mulai ditemukan cara produksi

L-glutamic acid melalui fermentasi. L-glutamic acid inilah inti dari MSG, yang

berbentuk butiran putih mirip garam. MSG sendiri sebenarnya tidak memiliki rasa.

Tetapi bila ditambahkan ke dalam makanan, akan terbentuk asam glutamat bebas

yang ditangkap oleh reseptor khusus di otak dan mempresentasikan rasa dasar dalam

makanan itu menjadi jauh lebih lezat dan gurih. Sejak tahun 1963, Jepang bersama

Korea mempelopori produksi masal MSG yang kemudian berkembang ke seluruh

dunia, tak terkecuali Indonesia. Setidaknya sampai tahun 1997 sebelum krisis, setiap

tahun produksi MSG Indonesia mencapai 254.900 ton/tahun dengan konsumsi

mengalami kenaikan rata-rata sekitar 24,1% per tahun.

2.2 PENGERTIAN MSG (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

Menurut Nuryani dan Jinap, MSG adalah garam natrium yang berikatan dengan

asam amino berupa asam glutamat. Monosodium glutamat (MSG) adala garam

sodium “L glutamate acid” yan sering digunakan sebagai bahan penyedap masakan

untuk merangsang selera atau mengaktifkan rasa (Dhindsa et al., 1981). Pada

permulaan tahun 1900, substansi yang dapat mengaktifkan rasa ini diisolasi dari

ganggang laut dan diidentifikasi oleh Ikeda sebagai garam “L glutamate acid”.

Rangsangan selera dari makanan yang diberi MSG disebabkan oleh kombinasi rasa

6

Page 7: pro kontra MSG

khas dari efek sinergis MSG dengan 5 ribonukleotida yang terdapat di dalam

makanan dan bekerja pada membran sel reseptor kecap (Cogan et al., 1979).

Monosodium Gutamat (MSG) secara luas digunakan sebagai bahan tambahan

makanan di dunia. MSG mengandung asam glutamat, garam dan air. Asam glutamat

berperan sebagai neutransmitter sangat penting untuk mengirimkan impuls saraf di

berbagai bagian sistem saraf pusat, dan kelebihan lainnya dapat menyebabkan

gangguan saraf utama sampai dengan gangguan endrokin.

2.2.1 Glutamat

Gambar 1. Monosodium Glutamat (Meilinah Hidayat,2011)

.

Glutamat, asam amino yang umum, banyak ditemukan berlimpah di alam.

Glutamat merupakan komponen alami dalam hampir semua makanan yang

mengandung protein, seperti daging, ikan, susu (termasuk air susu ibu) dan banyak

sayur-sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia, dan merupakan

penggabung yang diperlukan dalam metabolisme manusia. Bila glutamat

ditambahkan pada makanan, beberapa ciri rasa khas diperkuat – seperti dampaknya,

kesempurnaan atau “keutuhan”, kebulatan, kecapan, dan kompleksitas. Penemuan

suatu reseptor rasa bagi glutamat di lidah baru-baru ini menegaskan bahwa rasa

glutamat, “umami”, merupakan rasa dasar kelima di samping rasa manis, asin, asam,

dan pahit.

Fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun

bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan prekursor bagi banyak

bahan fisiologis dan sumber energi.

Glutamat adalah neurotransmitter

Jaringan otak mengandung sebanyak 5 - 15 mmol kg glutamat pr, tergantung pada

daerah, lebih dari apapun asam amino lainnya. Glutamat adalah salah satu dari 20

asam amino biasa yang digunakan untuk membuat protein dan mengambil bagian

dalam fungsi metabolisme khusus seperti produksi energi dan detoksifikasi amonia di

samping sintesis protein. Sulit untuk percaya bahwa senyawa dengan begitu banyak

7

Page 8: pro kontra MSG

fungsi dan yang hadir hampir di mana-mana dalam konsentrasi tinggi dapat

memainkan peran tambahan sebagai pemancar.

Glutamat Bekerja Sebagai Pemancar

(Seperti zat sinyal lain (neurotransmitter dan hormon) efek sinyal glutamat tidak

tergantung pada sifat kimia glutamat, tetapi bagaimana sel-sel yang diprogram untuk

merespon bila terkena glutamat. Hanya sel dengan protein reseptor glutamat

("glutamat penerima") pada permukaan mereka sensitif terhadap glutamat. Glutamat

diberikannya fungsi signaling oleh mengikat dan dengan demikian mengaktifkan

protein reseptor tersebut. Beberapa subtipe reseptor glutamat telah diidentifikasi:

NMDA, AMPA / kainate dan reseptor metabotropic (mGluR). Meskipun subtipe

reseptor individu menunjukkan khusus (terbatas) lokalisasi, reseptor glutamat dari

satu jenis atau yang lain yang ditemukan hampir di mana-mana. Sebagian besar sel-

sel saraf, dan bahkan sel-sel glial, memiliki reseptor glutamat.

GLUTAMAT HARUS DISIMPAN DI DALAM SEL (INTRASELULER) (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

Sepintas ini terlihat seperti sistem mustahil. Sebuah melihat lebih dekat,

bagaimanapun, mengungkapkan bahwa glutamat tidak hadir di mana-mana

(kalimatnya sulit dimengerti). Hal ini hampir secara eksklusif terletak di dalam sel.

Lokasi intraseluler beberapa 99,99% glutamat otak adalah alasan mengapa sistem ini

dapat bekerja. Hal ini penting karena reseptor glutamat hanya dapat diaktifkan

dengan glutamat mengikat mereka dari luar. Oleh karena itu, glutamat relatif tidak

aktif selama itu adalah intraseluler. Volume sel-sel otak dan meshwork dibentuk oleh

ekstensi mereka bercampur, merupakan sekitar 80% dari volume jaringan otak.

Jaringan ini terendam dalam cairan, cairan ekstraseluler yang mewakili 20% sisanya

volume jaringan otak. Normal (istirahat) konsentrasi glutamat dalam cairan ini

rendah, di urutan beberapa mikromolar. Sebaliknya, konsentrasi glutamat dalam sel

adalah beberapa ribu kali lebih tinggi, sekitar 1 - 10 milimolar. Konsentrasi glutamat

tertinggi ditemukan di terminal saraf dan konsentrasi dalam vesikel sinaptik mungkin

setinggi 100 milimolar.

TRANSPORTER GLUTAMAT MENGHAPUS GLUTAMAT DARI CAIRAN EKSTRASELULER (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

8

Page 9: pro kontra MSG

Ini mengikuti dari uraian di atas bahwa mekanisme yang dapat menjaga

konsentrasi ekstraseluler yang rendah glutamat sangat penting untuk fungsi otak.

Satu-satunya mekanisme (signifikan) untuk menghilangkan glutamat dari cairan

ekstraseluler adalah ambilan glutamat; yang disebut "serapan glutamat". Serapan ini

dimediasi oleh keluarga protein transporter khusus yang bertindak sebagai pompa.

Protein ini mengikat glutamat, satu molekul pada saat itu, dan mentransfernya ke

dalam sel. Dalam perjanjian dengan kelimpahan glutamat dan di mana-mana reseptor

glutamat, jaringan otak akan menampilkan aktivitas serapan glutamat sangat tinggi.

Hal ini tercatat sudah 1.949, meskipun pentingnya sebenarnya tidak diakui sampai

setelah aksi rangsang glutamat ditemukan pada 1950-an dan 1960-an.

Glutamat diangkat ke kedua sel glial dan terminal saraf. Yang pertama

diyakini lebih penting dari sudut pandang kuantitatif. Glutamat diambil oleh sel-sel

astroglial diubah menjadi glutamin. Glutamin tidak aktif dalam arti bahwa hal itu

tidak dapat mengaktifkan reseptor glutamat, dan dilepaskan dari sel-sel glial dalam

cairan ekstraseluler. Terminal saraf mengambil glutamin dan mengkonversi glutamin

kembali ke glutamat. Proses ini disebut sebagai glutamat-glutamin, dan ini penting

karena memungkinkan glutamat yang akan aktif oleh sel-sel glial dan diangkut

kembali ke neuron dalam aktif (non-toxic) bentuk.

Glutamat mempunyai peran sentral dalam berbagai metabolisme tubuh, antara

lain sebagai unsur perantara metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Glutamat

dapat dibentuk menjadi berbagai asam amino lain seperti gluthation, arginin dan

proline (Reeds PJ dkk, 2000). Glutamin merupakan turunan dari asam glutamat.

Nama kimianya adalah asam glutamat 5- amida. Menurut beberapa ahli gizi, glutamin

dapat lebih mudah melewati sawar darah otak. Glutamin merupakan asam amino non

esensial dengan konsentrasi tertinggi pada sel otot dan plasma. Berperan penting

sebagai sumber nutrisi sel terutama usus dan lekosit. Glutamin berperan sebagai

sumber energi dan proses penting sintesis nukleotida. Pada saat terjadi trauma dan

infeksi, kadar glutamin intrasel menurun akibat terjadi peningkatan pemakaian oleh

jaringan lain, sehingga pada keadaan tersebut glutamin menjadi nutrient yang esensial

(Shills, 2006).

2.3 KOMPOSISI MSG (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

9

Page 10: pro kontra MSG

Mono Sodium Glutamat (MSG) yang rumus kimianya HCOCCH (NH2) 2

COO-NA hasil campuran asam glutamat dan natrium Hidruksid (yang saterusnya

penyedap makanan itu istilahnya disebut MSG). Bahan yang paling penting untuk

membuat MSG yaitu asam glutamat yang berupa asam amino yang ada pada

tumbuhan, hewan, minyak bumi dan pada tubuh manusia. Di pabrik MSG membuat

asam glutamat itu dari Melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa

menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu dibuatnya

dari ganggang, gulabit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau sengaja

membuatnya secara sintetis. MSG terdiri dari 78% glutamat, 12% natrium dan 10% air.

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MSG

2.4.1 KELEBIHAN (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

Monosodium Glutamat (MSG) merupakan salah satu cryoprotectant yang bisa

ditambahkan pada kultur starter yoghurt selama proses pembekuan atau

pengeringan beku. MSG mempunyai kemampuan untuk melakukan ikatan

hidrogen dan atau berionisasi dengan phospholipid membran sel bakteri

(Tamime dan Robinson, 1985).

Cryoprotectant (MSG) yang ditambahkan ke dalam kultur starter yoghurt

selama proses pembekuan berfungsi meningkatkan ketahanan sel-sel

Lactobacillus delbrueckii ssp. bulgaricus dan Streptococcus salivarius ssp.

thermophilus.

Dalam buku Rencana Pembangunan Lima Tahun ke Lima 1989/90 sampai

1993/94, khususnya bab 10 tentang pangan dan gizi, tercantum, antara lain,

bahwa :” untuk menanggulangi masalah kebutaan akibat kekurangan vitamin

A, selain dilakukan dengan suplementasi vitamin A dosis tinggi untuk balita

melalui posyandu, juga akan diperluas upaya fortifikasi bumbu penyedap

makanan dengan vitamin A”. bumbu penyedap makanan yang diperkirakan

cukup potensial dan efektiv digunakan sebagai wahana fortifikasi vitamin A

adalah Monosodium Glutamat (MSG), atau dalam masyarakat Indonesia

dikenal dengan sebutan : “vetsin”. Upaya untuk memanfaatkan bumbu

penyedap ini sebagai wahana fortifikasi vitamin A telah dirintis sejak PELITA

IV, dan hasil uji coba pemanfaatan MSG-A (MSG yang difortifikasi dengan

vitamin A) untuk menanggulanginya masalah KVA menunjukkan hasil yang

memuaskan.

Lidah dan lambung memiliki reseptor glutamat yang berhubungan dengan

sistem saraf pusat, otak, dan organ pencernaan yaitu lambung dan pankreas.

Melalui uji klinis telah dibuktikan, bahwa makanan yang enak karena

10

Page 11: pro kontra MSG

glutamat, baik dari cita rasa bahan makanan itu sendiri maupun dari MSG,

merangsang sekresi cairan pencernaan sehingga proses pencernaan makanan

menjadi lebih baik (Yamaguchi, 1968).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hiroaki Zai,dkk yang dipublikasikan

pada tahun 2009 yang dilakukan pada manusia, menduga bahwa L-glutamat

berperan penting pada pencernaan protein dan secara bermakna mempercepat

pengosongan lambung pada makanan yang kaya akan protein.

L-glutamat berperan penting sebagai pembentuk energi untuk sistem transport

yang spesifik bagi asam amino yang ada di mukosa usus halus. Selain sebagai

pembentuk energi pada sintesis protein, L-glutamat juga digunakan oleh sel

epitel usus halus sebagai prekusor untuk memproduksi asam amino lain

seperti L-aspartat, L-alanin, L-prolin, L-omitin dan L-sitrulin.

Peran Glutamat dihati yaitu dalam metabolisme asam amino di hati melalui

proses tranminasi asam amino dan detokfikasi terhadap urea. Ini dilakukan

melalui peran N-acetylglutamate yang merupakan hasil produksi coenzim A

dan glutamat di dalam mitokondria hati terhadao siklus urea.

Glutamat adalah asam amino bebas yang banyak terdapat di otak. Glutamat

berfungsi sebagai neurotransmitter yang penting untuk komunikasi antar sel

pada susunan saraf pusat, sebagai penghubung antara NAD+ dan NADP+

serta sebagai sumber energi untuk memompa kembali bahan kimia yang

berlebihan. Oksidasi glutamat menjadi oksasetat menghasilkan 12 ATP untuk

setiap molekuk glutamat. Oleh karena itu, pada saat otak mengalami

penurunan konsentrasi glukosa atau ketidakstabilan glikolitik, maka ia akan

menggunakan glutamat sebagi energi.

2.4.2 KEKURANGAN (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

MSG memiliki efek neurotoksik mengakibatkan kerusakan sel otak, 11 retina

degenerasi, gangguan endokrin dan beberapa kondisi patologis seperti kecanduan,

stroke, epilepsi, trauma otak, nyeri neuropatik, skizofrenia, kecemasan, depresi,

Parkinson "s penyakit, Alzheimer" s penyakit, Huntington "s penyakit, dan

amyotrophic lateral sclerosis.

Pada beberapa kasus Monosodium Glutamat (MSG) dapat memicu reaksi

alergi seperti gatal-gatal, bintik-bintik merah di kulit, keluhan mual, muntah,

sakit kepala dan migren.

MSG menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa, menurunkan kualitas

motil spermatozoa, serta meningkatkan abnormalitas morfologi spermatozoa

secara bermakna dimana p< 0,05. Hal ini dikarenakan MSG berlebih

menyebabkan peningkatan natrium dan pembentukan ROS yang

11

Page 12: pro kontra MSG

mengakibatkan stress oxidative dan menyebabkan kerusakan sel, jaringan dan

organ, khususnya untuk sistem reproduksi.

MSG dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan Chinese restaurant

syndrome yang dapat mengakibatkan rasa terbakar pada daerah leher bagian

belakang menjalar ke tangan dan dada, mati rasa pada daerah belakang leher,

hangat, lemah pada wajah, punggung, leher, dan tangan, rasa kaku pada

wajah, nyeri dada, mual, dan mengantuk

(Anonim, 1996).

Semakin besar dosis dan semakin lama paparan MSG peroral yang diberikan

terbukti semakin bertambah jumlah neuron piramidal yang berdegenerasi di

regio CA1 Hipokampus tikus Wistar. Mengingat hikampus berperan penting

dalam proses belajar dan mengingat (learning and memory).

2.5 PROSES PEMBUATAN MSG (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

12

Page 13: pro kontra MSG

Gambar 2.5 Proses Pembuatan Glutamat (Umar Anggara Jenie,2001)

1. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula (molase) oleh bakteri

(Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, pertama-tama

akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi dari proses

fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan

terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi ini, kemudian

dimurnikan dan diskritalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni.

2. Sebelum bakteri (pada butir 1) tersebut digunakan untuk proses fermentasi

pembuatan MSG, maka terlebih dahulu bakteri tersebut harus diperbanyak

(dalam istilah mikrobiologi: dibiakkan atau dikultur) dalam suatu media yang

disebut Bactosoytone. Proses pada butir 2 ini dikenal sebagai proses

pembiakan bakteri, dan terpisah sama-sekali (baik ruang maupun waktu)

dengan proses pada butir 1. Setelah bakteri itu tumbuh dan berbiak, maka

kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik

pada proses fermentasi membuat MSG (Proses pada butir 1)

3. Bactosoytone sebagai media pertumbuhan bakteri , dibuat tersendiri (oleh

Difco Company di AS). Denga cara hidrolisis-enzimatik dari protein kedelai

(soyprotein). Dalam bahasa yang sederhana,protein-kedelai dipecah dengan

bantuan enzim sehingga menghasilkan peptide rantai pendek (pepton) yang

dinamakan Bactosoytone itu. Enzim yang di pake pada proses hidrolisis inilah

yang disebut Porcine, dan enzin inilah yang di isolasi dari pancreas-baby

4. Perlu diperjalas disini bahwa, enzim Porcine yang digunakan dalam proses

penbuatan media Bactosoytone , hanya berfungsi sebagai katalis,artinya enzim

tersebut hanya mempengaruhi kecepatan reaksi hidrolisis dari protein kedelai

menjadi Bactosoytone, TANPA ikut masuk ke dalam struktur molekul

Bactosoytone itu.jadi Bactosoytone yang diproduksi dari proses hidrolisi-

enzimatik itu, JELAS BEBAS dari unsur-unsur babi!!! Selain Karena produk

13

Page 14: pro kontra MSG

Bactosoytone yang terjadi itu mengalami proses “clarification”sebelum

dipakai sebagai media pertumbuhan, juga karena memang unsure enzim

Porcine ini tidak masuk dalam struktur molekul Bactosoytone , karena

Porcine hanya sebagai katalis saja.

5. Proses clarification yang dimaksud adalah pemisahan enzim Porcine dan

Bactosoytone yang terjadi. Proses ini dilakukan dengan pemanasan 160P F

selama sekurang-kurang nya5 jam, kemudian dilakukan filtrasi, untuk

memisahkan enzim Porcine dari produk Bactosoytone – nya. Filtrasi yang

sudah bersih ini kemudian diuapkan, dan Bactosoytone yang terjadi di ambil.

6. Perlu dijelaskan disini bahwa proses pembuatan Media Bactosoytone ini

merupakan proses yang terpisah sama sekali dengan proses pembuatan MSG.

media Bactosoytone merupakan suatu media pertumbuhan bakteri, dan dijual

di pasar,tidak saja untuk bakteri pembuatan MSG, tetapi juga untuk bakteri-

bakteri lainya yang digunakan untuk keperluan pembuatan produk biotek-

industri lainya.

7. Catatan : nama Bactosoytone merupakan nama dagang, yang dapat di urai

sebagai berikut : Bacto adalah nam dagang dari pabrik pembuatanya (Difco

Co); Soy dari asal kata soybean:kedelai, tone, singkatan dari peptone; jadi

Bactosoytone artinya pepton kedelai yang dibuat oleh pabrik Difco.

8. Setelah bakteri tersebut ditumbuhkan pada Media Bactosoytone, kemudian

dipindahkan ke Media Cair Stater. Media ini sama sekali tidak mengandung

Bactosoytone . Pada Media Cair Stater ini bakteri berbiak dan tumbuh secara

cepat.

9. Kemudian , bakteri yang sudah berbiak ini dimasukan ke Media Cair

Produksi, dimana bakteri ini mulai memproduksi asam glutamate; yang

kemudian di ubah menjadi MSG. Media Cair Produksi ini juga tidak

mengandung Bactosoytone.

10. Perlu di jelaskan disini bahwa bakteri penghasil MSG adalah Brevibacterium

lactofermentum atau Corynebacterium glutamicum, adalah bakteri yang hidup

dan berkembang pada media air. Jadi bakteri ini termasuk aqueous

microorganisme.

2.6 Isu-isu MSG yang Berkembang di Masyarakat

1.1 A. ISU MONO SODIUM GLUTAMATE (MSG) MENYEBABKAN KANKER (UKURAN 12)

14

Page 15: pro kontra MSG

Pada tahun 1989, Iwan Budiarso, seorang dokter hewan menulis di harian

KOMPAS bahwa MSG dapat menghasilkan Glu-P1 dan Glu-P2 yang bersifat

mutagenik dan karsino-genik. Pada tahun 1994 kita dikejutkan lagi adanya tulisan

Moh. Yani, seorang anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di

harian MERDEKA yang menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan

MSG dalam makanannya, karena katanya MSG dapat menimbulkan penyakit kanker

dan liver. Sejak itulah masyarakat kita dibuat resah tentang penggunaan MSG dalam

makanannya, karena rasa was-was terhadap penyakit kanker dan liver yang

ditimbulkannya. Isu ini semakin gencar karena dihubungkan dengan isu terjadinya

Chinese Restaurant Syndrome (CRS) atau sindrom restaurant China yang konon

kabarnya disebabkan MSG.

Adapun penjelasannya sebagai berikut (P2MI, 2007, 2008) :

1) MSG adalah senyawa yang terbentuk dari ion natrium dan gugus glutamate.

Natrium juga terkandung dalam garam dapur (NaCl), tetapi dalam MSG

keberadaannya hanya 1/3 dibandingkan dalam garam dapur. Glutamat merupakan

salah satu asam amino non esensial (tubuh dapat mensintesis sendiri) yang

dibutuhkan tubuh untuk sintesis protein, yang juga terdapat pada susu, keju, daging

ayam, tomat, kedelai, gandum, dan kacang-kacangan. Tubuh kita mampu mengubah

glutamat menjadi senyawa alanin di dalam usus yang selanjutnya diubah menjadi -

ketoglutarat, dan sisanya digunakan dalam glukoneogenesis. Perhatikan tahap reaksi

pentingnya :

Gambar (nomor). Xxxxxxxxx (nama, tahun)

Perubahan dari MSG menjadi -ketoglutarat berlangsung hanya kurang dari 30

menit. Selanjutnya -ketoglutarat masuk ke dalam siklus asam sitrat (siklus Krebbs)

untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu adanya isu bahwa MSG dapat

15

Page 16: pro kontra MSG

terakumulasi dalam tubuh setelah 10 – 20 tahun dan menyebabkan glaucoma

(penyakit mata yang berakibat kebutaan) adalah tidak benar.

2) Manusia memerlukan makan dan minum untuk kelangsungan hidupnya. Namun

demikian apapun makanan dan minuman yang dikonsumsi haruslah dalam batas-

batas kewajaran. Jangankan MSG, nasi, telur, daging yang bergizipun jika kita

konsumsi dalam jumlah berlebihan juga akan menimbulkan penyakit, bukan ? Dahulu

ADI (Acceptable Daily Intake) untuk MSG ditetapkan JECFA (Joint Expert

Committee on Food Additives) sebesar 153 mg MSG / kg berat badan atau 7500 mg /

50 kg berat badan / hari seumur hidup. Sejak 1987 batasan itu dihapus, artinya kita

dapat mengkonsumsi MSG sesuai selera dan tanpa batasan usia. Hal ini berarti

penggunaan MSG bersi fat self limiting, seperti penggunaan garam dapur atau gula,

artinya batas pengguna-an tergantung selera.Dengan kata lain, tidak akan mungkin

seseorang menggunakan MSG dalam jumlah yang berlebihan, karena akan

menyebabkan rasa yang bukan selera wajar, seperti halnya penggunaan garam atau

gula jika berlebihan. Riset yang dilakukan Dr. Hiroshi Ohguro Di Universitas

Hirosaki Jepang adalah contoh riset yang tidak logis, karena memberi MSG sebanyak

10% selama 2 tahun dalam makanan tikus dan anjing. Kita sehari-hari hanya

membubuhkan 0,1 – 0,8% MSG (sekitar 75 mg jika batasan konsumsi MSG sehari

7500), maka sangat tidak logis jika tikus dan kucing diberikan 10% / hari (berarti 750

mg / hari).

3) MSG tergolong dalam daftar GRAS (Generally Recognized as Safe) yaitu

dinyatakan aman untuk dikonsumsi, artinya tidak akan menimbulkan penyakit.

Adanya isu bahwa MSG pada suhu tinggi menghasilkan glu-P1 (aminomethyl

dipyridoimidazole) dan Glu-P2 (amino dipyridoimidazole) adalah tidak benar, karena

suatu zat (MSG) jika terurai, maka massa molekul senyawa hasil peruraian pasti lebih

kecil, padahal kedua senyawa tersebut massa molekulnya tiga kali lebih besar dari

MSG. Fakta yang sesungguhnya adalah adanya riset ikan yang dibakar tanpa

penambahan MSG sampai menjadi arang hingga menghasilkan kedua senyawa

tersebut. Tentu saja dalam kehidupan yang sesungguhnya, tidak ada seorangpun yang

mau makan ikan yang telah menjadi arang. Untuk membuktikan bahwa MSG tidak

mengalami perubahan pada pemanasan suhu tinggi adalah dengan melakukan

pemanasan terhadap gula pasir dan MSG dalam oven bersama-sama selama 5 menit.

Ternyata gula pasir menjadi karamel hitam (arang), sedangkan MSG tetap putih dan

tetap gurih. Kenyataan ini dapat dijelaskan bahwa ikatan antara ion natrium dan

gugus glutamatnadalah ikatan ion, sehing-ga senyawa MSG memiliki titik lebur yang

tinggi.

16

Page 17: pro kontra MSG

4) Isu adanya CRS adalah tidak benar, karena yang terjadi sesungguhnya Dr. Ho

Man Kwok hanya menulis surat pribadi kepada redaksi majalah kedokteran The New

England Journal (bukan laporan) yang isinya menceritakan pengalaman pribadinya

setelah makan di restoran China ia merasa mual, kaku pada leher, dan pening, lalu ia

menduga-duga penyebabnya mungkin rempah-rempah, arak China atau MSG. Jadi ia

tidak memastikan bahwa keluhannya itudisebabkan adanya MSG.

b. Isu MSG Mengandung Minyak Babi

Isu ini sempat mencuat dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Seperti

kita ketahui, pembuatan MSG diawali dengan mengambil asam glutamat dari bahan

seperti gandum, jagung atau molase. Asam glutamat terbentuk dengan melarutkan

bahan-bahan tersebut ke dalam HCl hingga pH 3,2 sehingga terbentuk kristal secara

lambat. Hasilnya dinetralisasi dengan NaOH atau Na2CO3, dekolorisasi dan

dikristalisasi hingga jadilah vetsin (MSG) yang berupa kristal putih.

Perubahan dari bahan nabati tersebut menjadi asam glutamat melalui proses

peragian (fermentasi) dimana bakteri (starter) yang bertugas dalam perubahan

tersebut membutuhkan media hidup. Diisukan bahwa dalam media tersebut

ditambahkan minyak babi untuk memberikan rasa yang sedap adalah tidak benar,

karena rasa sedap MSG disebabkan MSG mampu menstimulasi sel reseptor pada

lidah untuk lebih peka, sehingga kita dapat menikmati rasa lebih baik. Berdasarkan

penelusuran, isu tersebut juga muncul karena MSG yang dijual dengan kadar 100%

juga ditambahkan penguat rasa guanilat dan inosinat Guanilat ini juga dapat dijumpai

dalam jumlah kecil di daging babi, tetapi bukan berarti MSG mengandung minyak

babi. Hal inilah yang diartikan dan dikemukakan salah oleh orang-orang yang tidak

memahami konsep dengan benar.

Berbicara masalah haram dan halal, kita semua tidak tahu darimana asal

unsur-unsur yang ada di alam (ada 92 unsur). Salah satu keunikan ilmu kimia adalah

ketika unsur-unsur bergabung membentuk senyawa, maka sifat unsur asalnya sudah

tidak akan muncul lagi. Hal ini berarti senyawa-senyawa yang terbentuk di alam ini

membentuk sifat baru. Bagaimana sifat baru dari senyawa yang terbentuk merupakan

kajian yang dipelajari dalam ilmu kimia. Minyak babi adalah salah satu bentuk

campuran berbagai senyawa dimana kita semua tidak mengetahui senyawa manakah

yang menjadikan minyak babi haram untuk dikonsumsi Kita menyatakan haram

mendasarkan pada ajaran agama karena dianggap minyak babi merupakan media

yang baik untuk tumbuhnya berbagai organisme yang berbahaya bagi kesehatan,

bukan karena senyawa yang terkandung dalam minyak babi. Dengan demikian isu-isu

17

Page 18: pro kontra MSG

tentang haram dan halalnya suatu jenis produ makanan atau minuman harus selalu

dikaji secara cermat dan mendalam agar tidak meresahkan masyarakat.

c. MSG Meningkatkan Berat Badan?

Sebuah studi baru menemukan bahwa penyedap rasa monosodium glutamat

(MSG), yang paling sering dikaitkan dengan “Chinese restaurant syndrome” sakit

kepala setelah makan makanan China, ternyata berpotensi meningkatkan ukuran

lingkar pinggang. Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan MSG dalam

jumlah berlebih, risiko untuk menderita kelebihan berat badan atau obesitas

meningkat. Namun peningkatan risiko ini tidak sederhana dan bukan hanya

disebabkan karena menyantap makanan tinggi MSG berlebihan. Hubungan antara

asupan tinggi MSG dan peningkatan berat badan baru dapat dianalisis setelah

menganalisis pola kebiasaan makan dan menghitung total asupan jumlah kalori. Ka

He, ahli nutrisi di University of North Carolina, Chapel Hill, yang memimpin

penelitian ini, mengatakan bahwa walaupun risiko kenaikan berat badan disebabkan

MSG adalah sederhana, namun implikasinya bagi kesehatan sangat besar, karena

masyarakat luas sering bahkan hampir setiap hari mengonsumsinya, demikian

pernyataanya pada Reuters Health (Marcus A, 2011).

Mekanisme MSG dalam meningkatkan berat badan masih belum dapat

dijelaskan sepenuhnya, tapi diduga berhubungan dengan hormon leptin, yang

mengatur keinginan makan dan metabolisme. Subjek penelitian yang mengonsumsi

MSG lebih banyak terbukti menghasilkan lebih banyak hormon leptin dalam

tubuhnya. Konsumsi MSG dapat menyebabkan resistensi leptin, sehingga tubuh tidak

efisien memroses energi yang didapat dari makanan. Hal ini menjelaskan mengapa

orang-orang yang makan MSG lebih banyak, berat badannya meningkat dan hal ini

tidak bergantung pada jumlah kalori yang dikonsumsi.

Yang menarik, ternyata orang yang mengonsumsi kadar MSG paling tinggi

mengalami peningkatan berat badan yang moderat (sedang). Sedangkan peningkatan

berat badan yang paling tinggi justru terjadi pada kelompok yang selain mengonsumsi

MSG kadar tinggi disertai konsumsi garam yang tinggi juga, hal ini karena garam

dapat menyebabkan retensi air dan peningkatan berat badan. Jadi ternyata masih

diperlukan serangkaian penelitian lanjutan, untuk melihat berbagai variabel, manfaat

kesehatan terkait dengan perubahan pola makan dan pengalaman orang-orang yang

berhenti menggunakan MSG

18

Page 19: pro kontra MSG

BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 12)

MSG adalah garam natrium yang berikatan dengan asam amino berupa asam

glutamat. yang sering digunakan sebagai bahan penyedap masakan untuk merangsang

selera atau mengaktifkan rasa (Dhindsa et al., 1981). Rangsangan selera dari

makanan yang diberi MSG disebabkan oleh kombinasi rasa khas dari efek sinergis

MSG dengan 5 ribonukleotida yang terdapat di dalam makanan dan bekerja pada

membran sel reseptor kecap (Cogan et al., 1979).

Berdasarkan perbandingan pro dan kontra MSG dari beberapa jurnal dapat

disimpulkan bahwa yang paling menonjol adalah pro. Dari berbagai literatur yang

kami baca banyak yang mendukung MSG dan menyanggah berbagai hal negatif

tentang MSG bahwa itu tidak benar .

Berdasarkan kajian literatur yang kami dapati sampai saat ini, belum ada bukti

penelitian yang kuat berdasarkan kaida-kaidah untuk menilai suatu penelitian, yang

menyatakan MSG sebagai penyebab suatu gangguan kesehatan. Sebagian besar hasil

penelitian hewan masih dianggap lemah dalam pembuktian. Oleh karena itu,

diperlukan penelitian yang lebih mendalam dengan desain penelitian yang lebih baik

untuk benar-benar membuktikan segala kontroversi yang terkit dengan MSG.

19

Page 20: pro kontra MSG

DAFTAR PUSTAKA

A.C.C, Egbuono dkk. 2010. Monosodium glutamate: Potentials at inducing prostate

pathologies in male Wistar rats. African Journal of Biotechnology Vol. 9(36)

ISSN 1684–5315 diakses 3 Maret 2015 pukul 16.38 WIB

PS Igbigbi, Eweka AO and Ucheya RE. 2011. Histochemical Studies of the Effects of

Monosodium Glutamate on the Liver of Adult Wistar Rats. Annals of Medical

and Health Sciences Research Vol. 1 N0.1 diakses pada 3 Maret pukul 16.45

WIB

Widyalita Eka P,Saifuddin Siruddin dan Zakaria. 2014. Analisis Kandungan

Monosadium Glutamat (Msg) Pada Pangan Jajanan Anak Di Sd Komp.

Lariangbangi Makassar. http://repository.unhas.ac.id diakses 4 Maret 2015

pukul 10.27 WIB

Salirawati Das. 2009. Pembelajaran Kontekstual Kimia Berbasis Kontroversi Isu

yang Berkembang Di Masyarakat. http://staff.uny.ac.id diakses 7 Maret 2015 pukul

16.35 WIB

Kalyanamitra.(2007). Bahaya Penyedap Rasa Buatan (MSG) Bagi Kesehatan. Pusat

Komunikasi dan Informasi Perempuan. http://www.kalyanamitra.or.id diakses

06 Maret 2015 pukul 13.47 WIB

Made Ni L P. 2012. Kualitas Spermatozoa Mencit Jantan Dewasa (Mus Musculus L.)

Setelah Diberikan Monosodium Glutamat (MSG). JURNAL SIMBIOSIS I

(1) :40- 50 ISSN : 2337-7224 diakses 5 Maret pukul 2015 12.34 WIB

Simon Halomoan, Hexanto Humartomo dan Dwi Pujardnoko. 2013. Pengaruh

Pemberian Monosodium Glutamat Peroral terhadap Degenerasi Neuron

Piramidal CA! Hipokampus pada Tikus Wistar. Medica Hospitalia vol 1 (3) :

175-181. http://medicahospitalia.rskariadi.co.id diakses 10 Maret 2015 pukul

14.44 WIB

Shimada et al. 2013. Headache and mechanical sensitization of human pericranial

muscles after repeated intake of monosodium glutamate (MSG). The Journal of

Headache and Pain 14:2. http://www.thejournalofheadacheandpain.com diakses

11 Maret 2015 pukul 16.44 WIB

Dwi Tonang A. 2004. MSG dan Kesehatan : Sejarah, Efek dan Kontroversinya.

INOVASI Vol.1/XVI/2004. http://io.ppijepang.org diakses 11 Maret 2015 pukul

16.50 WIB

Sri Aris W, Abdul Manb, Teguh H W. 2007. Pengaruh Penambahan Msg

(Monosodium Glutamat) Terhadap Kualitas Kultur Starter Yoghurt Beku

20

Page 21: pro kontra MSG

Ditinjau Dari Viabilitas, Ph Dan Keasaman. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil

Ternak Hal 6-13 Vol 2, No.2 ISSN : 1978 – 0303

Persagi. 1990. GIZI INDONESIA journal of the Indonesian nutrition association.

Jakarta: PERSAGI

MB, Arisman. 2009. Keracunan Makanan. Jakarta: Kedokteran EGC

Siagian, Albiner. 2003. Pendekatan Fortifikasi Pangan Untuk Mengatasi Masalah

Kekurangan Zat Gizimikro. Sumatera Utara: USU Digital Library.

Hidayat, Meilanah. 2011. MSG Meningkatkan Berat Badan. IDI’s Magazine for

Professional Update and Self Impprovement. (Online).

http://repository.maranatha.edu/1163/1/Majalah_IDI__MSG.pdf. Diakses

10/03/2015 pukul 16:13

A.J, Umar.2001. Penjelasan Proses Pembuatan Monosodoium Glutamat

(MSG) .ISNET Pustaka Online Media.

PU, Nurhidayat dkk. 2013. Review Monosodium Glutamate Pro & Kontra. Jakarta:

Anguis Health discussion Board (AHDB).

21

Page 22: pro kontra MSG

LAMPIRAN (NORMAL, JANGAN HEADING 2. UKURAN 14. RATA TENGAH)

1. Penanya : Idha Meynur R.

Pertanyaan : Mengapa MSG efektif mengutamakan rasa sehingga membuat lezat?

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

MSG tersusun atas 78% Glutamat, 12% Natrium dan 10% air.

Kandungan glutamat yang tinggi itulah yang menyebabkan rasa gurih.

MSG mengandung glutamate yang sangat mudah larut sehingga jika

ditambahkan ke dalam pangan padat atau cair ketika menyentuh sensor

pengecap menimbulkan rasa gurih.

2. Penanya : Renzi Galuh Islamiyati

Pertanyaan : Apa saja yang dapat meningkatkan kerusakan MSG ?

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

Biasanya disebabkan kesalahan pada factor produksi. Bahan

pengemas, dan penyimpanannya. Kerusakan yang disebabkan oleh

faktor produksi kristal menjadi bubuk akibat ketidak seimbangan

perbandingan jumlah sirup dan bibit atau karena suhu yang terlalu

rendah. Kerusakan bahan pengemas terjadi apabila lubang terbaar

karena kesalahan manusia saat melakukan distribusi pabrik.

Bagaimana kondisi MSG apabila terkena cahaya matahari? (sertakan

sumbernya)

3. Penanya : Eka Lestari

Pertanyaan : “Isu MSG membuat anak bodoh”.. benar atau tidak ?

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

Glutamat adalah asam amino bebas yang paling banyak terdapat dalam

ota. Glutamate berfungsi sebagai neutransmiter yang penting untuk

komunikasi antar sel pada susunan syaraf pusat,sebagai penghubung

antara NAD+ & NADP+ serta sumber energi memompa kembali bahan

kimiayang berlebihan. Oksidasi glutamate menjadi oksasetat

menghasilkan 12 ATP untuk setiap molekul glutamate. Ketika otak

mengalami penurunan konsentrasdi glukosa atau ketidakstabilan

glikolitik, maka ia akan menggunakan glutamate sebagai energy.

22

Page 23: pro kontra MSG

4. Penanya : Hendrik Imalika

Pertanyaan : “Isu MSG meningkatkan berat badan”..benar atau tidak ? dan

bagaimana cara pembuatan MSG?

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

a. Penelitian yang dilakukan oleh Shi dkk (tahun???), bahwa konsumsi

MSG tidak berhubungan dengan penambahan berat badan secara

signifikan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berbagai

faktor gaya hidup dan asupan energi.

b. Penelitian Marcus 2011 ini adalah MSG tidak meningkatkan berat

badan apabila dikonsumsi dalam dosis yang wajar (0,5 - 1 gram sehari

atau 0,2-0,8% dari volume makanan) dan tidak disertai dengan

konsumsi garam yang berlebihan.

5. Penanya : Melisa Trisubekti

Pertanyaan : “Apakah MSG dan vetsin itu sama? jika tidak sebutkan

perbedaannya?”

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

MSG dan vetsin itu sama. Masyarakat dari dulu mengenal MSG itu

dengan sebutan MSG???, jadi tidak ada perbedaan dari segi

kandungan, komposisi dan gizinya. Hanya asumsi masyarakat saja

yang berkata MSG itu vetsin (bahasanya diperbaiki). Apalagi di

daerah pedesaan, mereka lebih mengenal vetsin dikarenakan tidak ada

sosialisasi bahwa vetsin itu MSG.

6. Penanya : Fitria

Pertanyaan : “Isu MSG yang menyebabkab kanker?”

Penjawab : Kelompok 10

Jawaban :

a. Pada penelitian yang dilakukan oleh Barkeley Lab. (tahun berapa???),

menyatakan bahwa MSG bukanlah zat karsinogenik. Penelitian ini

dilakukan pada hewan dengan melihat setiap target organnya.

b. Penelitian yang dilakukan Matsumi dkk., (1977), Sugimura dan Sato,

(1983), Takayama dkk., (1984). Penelitian ini dilakukan dengan

membakar ikan pada suhu 300-400 ᴼC hingga menjadi arang,

kemudian arang tersebut diekstrasi dan ditemukan zat-zat yang

23

Page 24: pro kontra MSG

dinamakan Glu-P1 dan Glu-P2, yakni aminomethyl dipyridoimodazole

dan amino dipyridoimodazole. Kemudian penelitian dilakukan pada

tikus dan disimpulkan menyebabkan kanker. Untuk mengetahui

karsinogenitas maka dilakukan uji coba dengan sistem Ames, namun

karena biaya yang tinggi, maka uji ini tidak dilakukan. Sehingga

belum dapat dibuktikan bahwa Glu-P mempunyai daya mutagenik

terhadap tikus apalagi manusia. Selain itu, Glu-P juga belum terbukti

berasal dari MSG sebab berat molekul MSG lebih rendah dari pada

Glu-P. >>> cari sumber lain...............

24

Page 25: pro kontra MSG

Revisi

1. Tulisan dirapikan lagi

2. Apabila ada gambar, maka di bawah gambar tersebut diberi tulisan

keterangan gambar dan sumbernya

Gambar 1. Struktur Glukosa (nama penulis, tahun)

3. Buat glossarium! (kata-kata yang tidak umum, kata ilmiah, dan

kata lain yang sulit difahami oleh orang awam)

4. Jawaban atas pertanyaan di atas, sertakan sumbernya.

25


Related Documents