PendahuluanPanduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno
Adibroto Page 1
PRAKATA Tujuan menulis Buku “Bunga Rampai Maintenace Motor Listrik“
ini ialah untuk acuan para praktisi dalam membuat program sistem
pemeliharaan motor listrik dalam sebuah Industri atau perusahaan
secara customize. Program pemeliharaan sangat perlu disesuaikan
dengan kondisi, spesifikasi peralatan dan sistem produksi yang ada
. Sistem maintenance yang meliputi didalamya customized RM, PM, PdM
dan PaM untuk mencapai tujuan meng-optimal-kan dan mengurangi
downtime serta menghemat energy dan ongkos pemeliharaan dengan
tetap meningkatkan kemampuan berproduksi. Perlu kita pahami bahwa
sebuah sistem maintenance suatu unit installasi pabrik tertentu
tidak selalu tepat jika di terapkan ke unit installasi pabrik lain,
sehingga diperlukan penyesuaian2 dengan spesikasi dan kondisi yang
ada. Sehingga perlu membangun system yang sesuai dan dengan
memperhatikan segi ekonomis. System dan perangkat mahal juga belum
tentu menghasilkan kehandalan mesin2 untuk menghasilkan produksi
sesuai dengan target. Perawatan atau system maintenance perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, agar tidak terlalu banyak atau
terlalu kurang. Buku ini dimaksudkan sebagai bacaan tambahan bagi
yang ingin membaca. Isi buku ini hanyalah sebagian kecil atau
setitik air dari lautan ilmu pengetahuan di Dunia yang tak
terbatas. Buku terdahulu “Buku Name-Plate” jika dibaca akan
melengkapi buku ini. Kritik, saran, koreksi dan tambahan sangat
kami harapkan. Semoga buku ini bermanfaat. Mohon maaf jika tulisan
ini kurang sempurna, ada kesalahan, dan jauh dari sempurna. 10
November 2015 Penulis Soemarno Adibroto.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
2
BAB. I. PENDAHULUAN Motor Listrik merupakan salah satu mesin yang
menjadi penggerak utama mesin2 dan alat dalam semua proses
industri. Lebih dari 70% alat produksi adalah motor listrik.
Berarti peranan motor merupakan hal yang harus dikelola dengan
baik, karena akan menentukan berapa besar keuntungan, kerugian
dapat di capai oleh suatu industri. Improvement dan usaha2
optimalisasi pengelolaan motor perlu selalu di capai. Mengelola
motor perlu mempertimbangkan banyak factor al:
• Kapasitas sesuai dengan beban yang di pikul • Type motor sesuai
dengan invironment • Memilih motor dengan efisiensi tinggi, seperti
di Negara maju • Inclosure sesuai dengan sifat dan tempat
operasinya • Voltage dan frequensi harus sesuai dengan supply
listrik. • Memilih syatem maintenance perlu yang sesuai,
secukupnya. • Tentu masih ada pertimbangan lain yang
menguntungkan.
Berikut bebarapa kelumit tulisan mengenai uraian atau bunga rampai
sebagai bacaan yang penulis harapkan bermnfaat bagi yang membaca.
Pengeloaan merupakan tanggung-jawab oleh semua pihak, management
sebagai pendukung sarana-dana dan pelaksana yang langsung dengan
mesin / motor listrik. A.Tanggung-jawab Siapa yang
bertanggung-jawab dalam masalah maintenance, semua pihak pasti
bersama-sama bertanggung-jawab. Utamanya Management
bertanggung-jawab menyediakan dukungan beaya dan peralatan yang
cukup dan otoritas untuk kelangsungan pelaksanaan program sistem
maintenance motor yang berkwalitas. Tanggung-jawab itu antara lain
meliputi sbb:
1. Menetapkan program “continuously improvement” maintenance. 2.
Menyiapkan personnel yang terlatih. 3. Menyediakan pelatihan dan
training. 4. Menyediakan anggaran yang cukup dan peralatan/tool
yang memadai 5. Membuat sistem monitoring untuk memantau
pelaksanaan program,
apakah sukses, atau tidak sukses atau apa kendalanya. Termasuk
sistem pelaporan kepada team maintenance dan management.
B.Persipan Program Sebelum memulai membuat “Maintenance Program”
adalah penting mereview program yang sudah dilakukan, kemudian
dipilih yang terbukti berhasil tetap dipakai dan menambah atau
mengoreksi dengan diisesuaikan dengan kondisi dan pengalaman. Agar
program bisa berhasil, kita perlu mengadakan :
• Survey motor / mesin / peralatan lengkap dengan spesifikasi/
data- sheet dan disimpan di data-base untuk memudahkan
pemrograman.
• Survey sistem maintenance yang telah diaplikasikan saat
ini.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
3
Biasanya tidak mudah untuk mendapatkan jawaban secara lengkap pada
isian form. Jika demikian kita perlu meng-asumsikan untuk mengambil
cara yang praktis yaitu memulai membuat program baru. Bila kita
mendapatkan jawaban cukup lengkap dari isian form tsb. maka kita
mungkin hanya perlu mengadakan perbaikan2 program dan memonitor dan
continuous improvement. Menurut pengalaman beberapa praktisi,
program ,metode dan scope belum tentu sama satu pabrik dengan
pabrik lain atau mesin satu sama dengan mesin lain. Jadi dapat
disimpulkan lebih kearah “customized”. Secara konsep sbb:
1. Memilih mesin/peralatan yang perlu di PM. 2. Menyiapkan sop,
item dan cara melakukan pekerjaan untuk setiap
mesin/perlatan 3. Menentukan periode setiap item pekerjaan per
mesin peralatan. 4. Membuat schedule kerja. Jumlah manpower. 5.
Invetarisasi peralatan atau tools yang diperlukan. 6. Membuat
system dalam soft ware untuk memudahkan melakukan
dan recording maintenance yang terukur dan improvement. Tools dan
peralatan tentu harus dipertimbangkan dari segi kebutuhan secara
ekonomis. Tidak harus semua peralatan perlu dimiliki sendiri.
Misal:
• Mengetes Lub oil , dikirim ke laboratorium. • Thermal imaging,
memanggil jasa dari luar. • dll
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
4
BAB.II. MODEL MAINTENANCE: A. Reactive Maintenance ( RM ) Konsepnya
sbb: Mesin / Motor dipasang, kemudian dioperasikankan terus-
menerus dan tunggu sampai rusak, kemudian baru diperbaiki atau
diganti. Jadi pasang – jalan – tunggu sampai rusak – perbaiki atau
ganti, sering disebut juga Breakdown Maintenance. Jadi jika ada
sesuatu gangguan atau kerusakan baru ada reaksi atau koreksi.
Kelemahanya RM, kerusakan biasanya sangat fatal sehingga
penggantian2 tidak dapat di perkirakan atau tidak dapat
dianggarkan. Keuntungan : Ongkos pemeliharaan rutine kecil, tetapi
kerugianya beaya untuk mengganti atau perbaikan mesin mungkin
menjadi sangat mahal. Namun sistem ini tidak semuanya buruk bahkan
pada kondisi tertentu sangat menguntungkan dengan ketentuan
sbb:
Keterangan: Dahulu orang percaya bahwa semua kegagalan komponen
mengikuti “bathtub curve”. ternyata bathtub curve tsb hanya
mencakup 4% dari populasi komponen (mis: bearings, connector,
switches, IC, PCB, dsb). Kerusakan yang berhubungan dengan umur
hanya 11% a..Kriteria penentu (tools) RM Mesin yang dapat dikenakan
RM Program, memiliki ketentuan sbb : 1. Harga atau ongkos komponen
tidak mahal dan tidak berpengaruh buruk
langsung ataupun tidak langsung terhadap komponen, peralatan, mesin
atau system produksi, jika mesin tsb.rusak. contoh: mesin yg ada
spare, exchaust fan, lampu dll.
2. Harga atau ongkos komponen tidak mahal dan tidak berpengaruh
buruk terhadap keselamatan (safety) kerja atau kelayakan peralatan
atau manusia.
3. Harga mesin atau motor tidak mahal, mudah tersedia spare atau
cadangan atau tersedia di vendor.
4. Tujuan menggolongkan motor kedalam sistem RM, yaitu untuk
mengurangi ongkos program PM/PdM. Tentu tidak berlaku untuk
peralatan yang ber-dampak terhadap kesehatan, keselamatan,
atau
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
5
kenyamanan/kelayakan manusia yang berdampak sistem efisiensi karena
faktor manusia. Contoh: harga murah tetapi tidak boleh dimasukan
RM, karena berhubungan dengan keselamatan atau kenyamanan orang
bekerja: al safety devise mesin, pengaman/guard mesin, lampu pintu
tanda keluar, lampu emergency, air conditioning dll.
b.Tools & System untuk RM Program. 1. Meskipun alat atau mesin
tidak dimasukan kedalam program PM/PdM,
namun catatan atau record harus dibuat lengkap, nama mesin, nomor
mesin, kapan tanggal berapa ada perbaikan/ penggantian, analisa
sebab akar masalah (root cause of failure). Sehingga bisa dilakukan
PaM, agar dapat lebih reliable.
2. Sistem tersedianya spare perlu di review secara periodic untuk
menentukan kecukupan untuk program RM. Saat dibutuhkan sudah siap
ada. Agar tida terjadi bertambahnya waktu berhenti.
3. Personnel harus mempunyai kemampuan melakukan RM atau kepada
siapa yang harus dihubungi jika service atau pekerjaan service
harus dilakukan oleh pihak ketiga/kontraktor (pihak luar).
B. Preventive Maintenance ( PM ) Dari pengalaman menyimpulkan bahwa
jika kerusakan fatal sering terjadi pasti memerlukan ongkos yang
besar, maka orang lalu membuat rencana perawatan-pencegahan yang
bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Para ahli
perawatan mesin membuat rencana perawatan yang dilakukan secara
periodic atau kerkala. Perawatan dilakukan secara kerkala tsb
meliputi pengecheckan, pengukuran atau penggantian part mesin,
pembersihan serta penyetelan/seting. Overhaul berkala mesin
termasuk PM besar, tapi ini perlu di kaji lebih teliti. Cara ini
masih banyak kelemahan: karena mesin harus berhenti tidak
berproduksi untuk di PM (overhaul atau penggantian bagian/part
tertentu ), padahal yang semestinya belum perlu perlu diganti
(misal). Keuntungan system ini, bahwa kerusakan yang lebih berat
dapat dihindari, perbaikan mesin dapat di rencanakan. Sedangkan
kerugianya al: ongkos masih agak mahal akibat perawatan yang
mungkin terlalu berlebihan atau terlalu pendekperiodenya.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
6
Keterangan gb 1.: mesin dengan minor PM setelah periode tertentu
akan mengalami penurunan performance. Sampai dengan pada periode
tertentu perlu di major PM (misal : overhaul, renovasi). a.Kriteria
mesin penentu PM. Tidak semua motor atau mesin dimasukan kedalam
kelompok yang harus di PM, pertimbangan sbb: 1. Peralatan/Mesin
yang tergolong critical yang jika rusak dan berhenti
operasi dapat menyebabkan atau membahayakan terhentinya operasi
pabrik berproduksi yang telah direncanakan.
2. Motor/Mesin yang harganya mahal atau sangat sulit untuk diganti.
3. Peralatan atau komponen mesin yang harganya mahal atau sulit
diganti. 4. Peralatan atau mesin yang jika rusak/berhenti
membahayakan
keselamatan manusia. 5. Peralatan atau komponen mesin yang
direkomendasikan oleh pabrik
pembuat seperti tertulis di manual agar di masukan kedalam program
PM.
Pemilihan dapat dengan system point dan jumlah point atau
rating.
Contoh pertimbangan membuat jadwal dengan pertimbangkan sbb: *
histori kerusakan • history CM • rekomendasi pembuat mesin •
histori industri • aturan yg diperlukan • pertimbangan rancang
bangun • schedule mesin2 yg sama di tempat lain
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
7
• rencana outage • keterikatan dgn komponen atau mesin lain •
kemampuan operator • aktivitas PdM monitoring • kondisi, iklim,
waktu tidak operasi dan lingkungan Membuat jadwal dapat mengalami
hal2 sbb:
• Terlalu jarang: akibatnya sering terjadi kerusakan. Sering
terjadi kegagalan mesin/peralatan sebelum masa perawatan.
• Pas: kenyataan jarang terjadi • Terlalu sering: memboroskan
manpower, suku cadang, beaya yang
semestinya belum perlu dikeluarkan. Rumus empiris yang dapat
dipertimbangkan sebagai acuan :
----------------------------------------------------------------------------------
Lakukan PM jika jumlah break down x rata2 ongkos break down x 70%
> ongkos PM system
---------------------------------------------------------------------------------
b.Tools dan system Untuk melakukan PM tools dan system perlu di
bangun al: 1. Membuat Buku panduan / manual memuat dasar2 langkah
kerja cara
melakukan pekerjaan perawatan untuk setiap mesin. 2. Membuat jadwal
greasing (penggantian dan penambahan gemok)
lengkap dengan jenis grease yang diaplikasi per mesin atau motor
dan menetapkan program.
3. Membuat jadwal inspeksi (termasuk pembersihan/cleaning
mesin/motor) dan menetapkan program.
4. Membuat rekord atau catatan untuk setiap motor/mesin yang memuat
al: kapan tanggal PM dilakukan, penggantian grease & jenis
greasenya, kerusakan/penggantian bearing dll, tindakan koreksi yang
dilakukan, pekerjaan yang dilakukan.
5. Membuat Perjanjian pengerjaan PM dengan pihak ketiga/luar jika
diperlukan dan harus dilaksanakan secara konsistan termasuk sistem
kontrol mutu, sistem pelaporan dan pencatatan.
Membuat jadwal dan program PM harus berdasarkan sistem kalender dan
disertai dengan instruksi kerja. Sistem dapat dipakai untuk
menentukan waktu dan tenaga kerja yang diperlukan dan sebagai
standard yang memastikan PM dikerjakan dengan seharusnya. Jadwal
untuk tahun berikutnya harus di siapkan paling tidak tiga bulan
sebelumnya dimulai pelaksanaan. Jadwal harus dilakanakan dengan
konsisten, dan jika ada perubahan waktu, maka harus segra
dilaksanakan pada kesempatan pertama. Lebih dari itu harus tersedia
solfware untuk pemrograman jadwal PM yang lebih baik, ini jika
mesin atau motor cukup banyak, tetapi dapat degan cara manual jika
tidak terlalu banyak.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
8
Keterangan: hubungan antara ongkos PM dengan pelaksanaan PM
Keterangan: hubungan antara ongkos dan pelaksanaan PM,dan produksi
c. Panduan Membuat Program PM Beberapa panduan : 1. Lembar
instruksi kerja dibuat dengan serial-number yang menunjukan
frequensi dan nomer unik. Perioda misal : • D = Daily, atau H =
Harian • W = Weekly, atau M = Mingguan • M = Monthly, atau B =
Bulanan • Q = Quaterly atau K = Kwartalan
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
9
• S = Semi-annually atau P = Paro tahunan • A = Tahunan atau T =
Tahunan Bagian kedua merupakan nomor unik : contoh Inspeksi
kwartalan motor bisa diberi tanda Q-001 atau K-001
2. Instruksi kerja harus berisi informasi2 sbb: Serial Number,
tanggal pelasanaan, titel/judul, tool yang diperlukan, Personnel
dan waktu yang dibutuhkan (qualifikasi personnel: Electrician,
mechanic); Instruksi kerja untuk inspeksi dan juga ada kolom untuk
membuat catatan dan atau hasil inspeksi.
3. Jadwal harus cukup ruang untuk untuk identifikasi PM dan
personnel yang ditugasi setiap item pada tanggal tertentu. Untuk
memudahkan pekerjaan tsb. kita bisa memakai 8,5x11” Monthly Planner
atau Desk Planner.
4. Bila PM telah selesai dikerjakan dikalender diberi tanda X .
bila tidak dapat dilakukan, harus ditentukan pada hari2 berikutnya
untuk pelaksanaanya, tanggal baru harus dituliskan di pojoknya atau
diberi tanda ( / ). Ini dapat juga untuk mencatat dan meng-evaluasi
prestasi kemampuan program PM. Misal evaluasi menemukan “diperlukan
tambahan personnel dan training untuk melaksanakan PM sesuai dengan
program dan tugas maintenance lainya.
Program PM harus selalu dievaluasi agar bisa dicapai ongkos yang
optimal. Konsepnya PM tidak boleh terlalu sering tetapi juga tidak
boleh terlalu jarang. C . Predictive Maintenance ( PdM ) Sistem (I,
II ) ternyata masih banyak kelemahan2, yaitu periodenya bisa
terlalu pendek atau terlalu lama. Jika terlalu pendek maka yang
terjadi, bahwa mesin sewaktu di overhaul ternyata kondisinya masih
sangat baik, ini artinya pemborosan. Tapi jika periode terlalu lama
maka bisa terjadi mesin rusak sebelum jatuh waktu perawatan.
Sehingga harus ada cara atau upaya untuk menghemat beaya. Untuk
menghindari hal tsb. diatas maka ditemukan cara yang mampu
memdapatkan perkiraan atau prediksi kondisi mesin. Dengan
monitoring pada mesin kita dapat menganalisa dan memperkirakan
kondisi sedang terjadi tanda2 atau gejala kerusakan sehingga dapat
menentukan kapan tindakan perawatan harus dilakukan dan suku cadang
apa yang harus disediakan. Dalam hal istilah lain sering dipakai :
CBM (Condition Base Maintenance) Keuntungan Predictive maintenance
memungkinkan management mengontrol dan mengetahui Kondisi mesin dan
program maintenance lebih baik. tidak ragu (vice versa). Dengan
predictive maintenance, secara umum semua kondisi dapat diketahui
setiap saat dan dapat membuat planing secara lebih akurat ,
Benefits dari Predictive Maintenance major benefit dari predictive
maintenance :
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
10
• mechanical equipment bertambah kesiapan. • Mesin lebih handal
(increase reliabilities ) . • Tindakan2 perbaikan dapat
direncanakan dgn saat shut down. • Tidak mengganmggu jdwal operasi
plant.
a. Kriteria penentu mesin di PdM 1. Peralatan atau mesin yang bila
ada gangguan atau kerusakan dapat
menyebakan berhentinya atau menurunkan berproduksi. 2. Sebagai
keuntungan menggunakan metode untuk mengurangi ongkos
reparasi dengan mengetahui tingkat kerusakan lebih awal sebelum
kerusakan yang lebih parah terjadi.
3. Dalam hali ini kita dapat memprediksi kapan waktu yang tepat
mesin itu dapat dihentikan untuk mengadakan koreksi atau
penggantian komponen, misal disesuikan dengan jadwal waktu operasi
berproduksi. Atau juga untuk membantu menentukan periode jadwal
downtime.
4. Mesin yang ongkos perbaikan atau harga spare-partnya sangat
mahal. 5. Program PdM juga dapat dipakai untuk melihat atau
me-evaluasi
keberhasilan pelaksanaan Program PM. b.Type program PdM al sbb : 1.
Analisis Vibrasi, Pengukuran Vibrasi, hasil pengukuran dapat
dianalisa
untuk mengetahui atau men-detect apakah ada gejala kerusakan
mekanis atau electris dari mesin2 rotasi, misal motor listrik,
pompa, turbin, kompresor dll)
2. Analisis Infrared atau thermographi dapat menemukan atau
mendetect apakah terjadi “electrical fault , loose connection kabel
atau overloading” pada sistem instalasi listrik. Misal: panas yang
berlebihan dapat dilihat dengan infrared kamera al pada koneksi
kabel pada motor listrik atau trafo, korona, kabel yang mengalami
overload) Juga dapat dipakai untuk melihat sebuah proses yang
memproduksi panas, misal kondisi2 pembakaran dicilinder2 sebuah
motor bakar apakah balance atau tidak. Melihat panasan bearing
Motor listrik
3. Circuit Analysis untuk mengecek kondisi dari komponen listrik
dari sistem kelistrikan
4. Insulation Testing (Polarisasi indek atau Dielectric Absorption)
untuk mengetahui kondisi isolasi motor listrik
5. Alat2 test lain yang bisa menghasilkan bacaan atau angka data
dan dapat dilakukan berulangkali, sehingga dapat dibuat catatan
trending dari kondisi suatu alat/mesin. Dengan trending atau grafik
kecenderungan kita dapat membuat prediksi, kapan harus dilakukan
koreksi/perbaikan/ penggantian komponen.
Secara detail setiap alat testing harus dibuat program dan
dilakukan secara konsisten. Tujuan pokok setiap program PdM adalah
untuk membuat grafik dan trending semua hasil test/pengukuran,
sehingga setiap perubahan kondisi alat/mesin segera dapat
diketahui. Perubahan2 kondisi yang
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
11
mungkin mengarah ke pontensi kerusakan, harus dilakukan analisa2:
komponen apa, berapa lama bisa bertahan, kapan harus dilakukan
perbaikan dan tindakan apa supaya tidak terulang atau agar lebih
handal/reliable. Dalam banyak kasus keausan dan kerusakan melalui
trending dapat di prediksi kapan waktu yang tepat untuk melakukan
stop untuk perbaikan. Keausan dapat di perkirakan kecepatannya:
misal 0.01 mm/bulan. Membuat Jadwal Program PdM akan lebih bagus
jika bersamaan seiring dengan jadwal program PM. Pelaksanaan PdM
perlu didukung sebuah sistem data-record yang memudahkan untuk
mencatat data2 kini dan data sebelumnya, sehingga dapat dilihat
langsung data trending setiap mesin.
d.Masukan mesin2 baru ke program Setiap ada pemasangan mesin baru,
harus segera dimasukan kedalam program PdM, terutama untuk memenuhi
dua tujuan pokok yaitu: • Mengetahui kondisi mesin yang baru
dibeli, memastikan mengetahui
kondisi awal bahwa mesin itu bagus. • Mesin dipastikan bagus
sebagai kondisi awal operasi dan maintenance. Data yang di monitor
secara umum al :
• Pengukuran vibrasi, temperature pada mesin rotasi • Pengukuran
tebal pada pipa, bejana bertekanan dll • Pengukuran spesifikasi
minyak pelumas • Pengecekan alignment pada mesin rotasi •
Pengecekan kecepatan penipisan2 dinding pipa. tangki • Pengechekan
penurunan daya isolasi sistem listrik. • Pengecekan suhu2, aliran2
dengan sinar infra-merah dll
Dari hasil pengukuran2 kemudian di buat statisik kecenderungan atau
trending dan kemudian dapat menyimpulkan apa yang harus dilakukan
dan
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
12
kapan dilakukan. Rencana kerja dapat dibuat secara lebih akurat
produksi dijadwal, suku-cadang disediakan, tenaga kerja disiapkan.
Diagram P-F
Diagram P-F. adalah suatu cara membuat catatan trending atau
kecenderungan untuk memeperkirakan kapan kemungkinan akan terjadi
fungsi dari mesin tsb. Fail atau gagal. Daiagram ini dapat di
aplilakasikan utnu mesin/equipment atau alat apa saja. Al misal
:
• Memonitor ketebalan pipa: tebal versus waktu • Bearing : vibrasi
versus waktu • Kapasitas pompa: flow (contoh dibawah) • Effisiensi
mesin dll.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
13
D. Proaktive Maintenance ( PaM) Sejak th 1985 model perawatan
semakin canggih. Saat itu mulailah di buat mesin2 yang dari waktu
ke waktu semakin bertehnologi tinggi, efisien, hemat, mudah
dioperasikan. a.Mesin2 modern umumnya dibuat dengan sifat2 sbb
:
• RPM atau Putaran sangat tinggi . • Kecepatan produksinya sangat
tinggi • Mesin / peralatan bekerja secara Otomatisasi • Kapasitas
besar tapi bentuk relative lebih kecil • Tekanan/kecepatan/
temperature sangat tinggi. • Instalasi harus tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan • Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit
• Mudah dioperasikan atau otomatisasi.
Keadaan Instalasi Industri memerlukan Sistem perawatan yang
terpadu, yaitu “paduan semua sistem2” tsb. diatas yang di sesuaikan
dengan macam/kondisi mesin secara individu maupun secara instalasi
industri. Artinya bahwa program & tindakan perawatan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan agar tercapai titik ekonomi yang optimal,
yaitu aktivitas pemeliharaan tidak berlebihan dan tepat waktu. Ini
berarti “memaduan semua system” yang disesuaikan. Umumnya
dilengkapi dengan melakukan :
• Failure mode & effects analysis • Root cause analysies •
Continue Improvement & Correction • Redesign &
Re-engineering.
Tujuan system ini diharapkan agar tercapai reabilitas tinggi,
produksitas tinggi, kwalitas memenuhi standard mutu , sesuai dengan
keinginan pasar, dan dengan beaya cukup ekonomis. Uraian singkat
diatas merupakan bentuk pembahasan Maintenance Management mesin2,
tentu saja bentuk lain sangat banyak ragamnya. Contoh upaya manusia
agar tetap sehat : Kita memonitor kadar kolestrol, asam urat dalam
darah, tekanan darah tidak melampaui ambang batas dan kemudian
mengendalikan dengan diet. Jadi PaM bertujuan untuk menanggulangi
jika ada kerusakan yang berulang- ulang atau kondisi buruk lain,
sehingga langkah koreksi penting segera dapat dilakukan. Jenis
maintenance PaM sebetulnya sangat dasar sekali, tetapi harus tetap
dibuat jadwal program agar tidak kelupaan. b.Tahap2 PaM sbb : 1.
Membuat rekord semua hasil pelaksanaan : RM, PM, PdM, dan
perbaikan/korective (jika ada) termasuk hasil “root cause analysis”
yang dilakukan pada setiap mesin.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
14
2. Mereview secara secara kerkala semua rekord PM, RM, PdM termasuk
hasil PaM yang telah dikerjakan, untuk menentukan efective atau
kurang efective jika ada perubahan2 yang telah dilakukan.
3. Setiap ada kerusakan atau perbaikan korective pada mesin atau
peralatan harus dicatat didalam “history record” mesin tsb.
4. Ketika diketemukan kerusakan yang ber-ulang2 kemudian tindakan
harus diambil agar tidak terjadi macam kerusakan yang sama dimasa
mendatang. Tindakan dapat dilakukan oleh ahli dari dalam atau dari
luar team atau engineer/ahli yang familier dengan mesin tsb. Bila
perlu diperlukan study yang lebih mendalam oleh team ahli.
Gambar diatas : saat perawatan yang tepat. Kesimpulan: Maintenance
dilakukan kepada mesin pada waktu yang tepat, cara yang sesuai dan
ongkos yang optimal. Dalam system Maintenance , kita memadukan
beberapa metode atau cara, diaplikasikan sesuai dengan sifat dan
kebutuhan setiap mesin/alat Mesin maupun peralatan pabrik sangatlah
banyak dan mempunyai karakter yng berbeda-beda, sehingga harus
diadakan analisa dengan sistem apa yang cocok untuk masing2 mesin
agar murah, mudah dan sesuai. Misal mesin/alat tertentu lebih murah
jika kita tunggu sampai rusak barulah diganti, karena tidak
mengganggu operasi pabrik. Jenis mesin lain memerlukan pemeriksaan
berkala untuk menjaga kondisi tetap prima, dan mesin jenis yang
lain bisa diprediksi kapan diadakan penggantian partnya. Maka perlu
mengadakan kombinasi system pemeliharaan dengan pertimbangan sifat
mesin, operasi mesin, ongkos dan pertimbangan2 lain.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
15
BAB.III..BUNGA RAMPAI MAINTENACE MOTOR LISTRIK (1) Memperbaiki atau
mengganti. Kita dihadapakan pada masalah “pilihan” jika motor kita
terbakar:. Pilihan al sbb: 1. Jika motor itu fail (rusak), apakah
harus di perbaiki atau diganti? 2. Apakah motor tsb. perlu di
upgrade untuk tercapainya efisiensi energy
listrik? (perihal memilih motor efisiensi tinggi dibahas
tersendiri) Note: Dinegara maju, pemerintah membuat aturan bahwa
semua warga-negara diharuskan membeli dan memasang motor2 listrik
dengan jenis efisiensi tinggi atau type premium. Dan juga mengganti
motor lama dengan motor baru efisiensi tinggi atau meng-upgrade
dengan tujuan meningkatkan efisiensi. a. Tahap2 dalam mengambil
putusan : 1. Jika sebuah motor rusak, pertimbangan pertama adalah
“apakah juga
bertujuan efisiensi energi atau tidak”. Jika pertimbanganya adalah
efisiensi energi, maka direkomendasikan untuk motor 20 Hp atau
lebih, ini kemungkinan besar calon perlu diganti. Tetapi jika
pertimbanganya adalah tidak efisiensi energi maka ada pertanyaan
lain yang harus dijawab.
2. Apakah motor TEFC (Totally Enclosed Fan Cooled atau motor ODP
(Open Drip Proof). Jika ODP ini merupakan calon diganti dan secara
finansial perlu dibuat komparasi segi ekonomisnya tetapi jika TEFC
motor ini masuk sebagai calon untuk diperbaliki.
3. Jika motor dimasukan sebagai calon untuk diperbaiki, selanjutnya
ongkos perbaikan harus dihitung dan ditentukan. Jika motor jenis
tidak efisiensi energi, titik–balik ekonomi (break-even) diketahui
setidaknya pada 75 HP, motor ini memerlukan rewinding atau
penggantian2 suku- cadang. Untuk motor jenis efisien energi
titik–balik ekonomi (break-even) diketahui 20 HP. Tentunya dalam
beberapa kasus perlu harus dibuat dulu analisa ongkos dan analisa
titik–balik ekonomi (break-even)
4. Jika ongkos perbaikan bisa diterima, kemudian menyiapkan
spesifiaksi perbaikan, untuk tujuan agar kwalitas dan ketentuan2
lain bisa tercapai.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
16
(2) Kesamaan Strategi Perawatan Mesin dengan Perawatan Kesehatan
manusia.
Strategi
Maintenance
Teknik
Monitor kolestrol, asam urat, tekanan darah, Misal: mengendalikan
dengan melakukan diet.
Predictive Maintenance ( PdM )
Memeriksa kerja jantung dengan EKG atau ultrasonics.
Preventive Maintenance ( PM )
Pemeriksaan, test laborat secara berkala atau diet
Reactive Maintenance ( RM )
Serangan jantung atau stroke,perlu beaya besar atau berakibat
fatal
Kutipan dari referensi buku Proactive Maintenace ; James C.Fitch,
PE (3) Pendekatan melalui komponen system Dalam Sistem Managemen
Motor direkomensikan untuk mengada kan pendekatan pada komponen2
sistem al: • Electrical System Tuning, • Drive Cleaning &
Inspection • Electric Motor Tuning • Coupling & Tuning.
Electrical System Tuning, (sumber tulisan: Douglas) Beberapa
element dari sistem kelistrikan yang perlu di -”tuning” al: 1.
Memeriksa dan memperbaiki sambungan (connection) yang tidak
sempurna, kendor atau rusak. 2. Memeriksa dan memperbaiki /Koreksi,
Power factor jika rendah. 3. Memeriksa dan memperbaiki/Koreksi,
tengangan yang tidak balance
(voltage unbalance) 4. Memeriksa dan memperbaiki / Koreksi, voltase
yang under atau over. 5. Memeriksa dan memperbaiki / Koreksi,
konduktor / conduit
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
17
a . Mendeksi dan memperbaiki sambungan yang buruk/rusak. Sambungan2
yang kita bahas al: sambungan kabel listrik dari kabel suplly ke
motor, dari kabel suplly ke breaker, dari generator ke kabel dll,
yang umumnya disambung dengan baut2 atau hanya diikat. Kondisi
sambungan buruk merupakan kerusakan nomor satu dalam sistem
kelistrikan. Akibat dari kondisi ini bisa mendatangkan malapetaka
kecil. Dalam beberapa kasus hal ini mengakibatkan tegangan tidak
balance, atau bahkan tinggal satu phase yang mengalir kedalam motor
3 phase yang mengakibatkan kerusakan motor. Kondisi sambungan dapat
di deteksi dengan alat “Infrared Analysis” atau “Voltage Drop
Surveys”. Dan tindakan yang tepat adalah segera memperbaiki yang
telah diketahui buruk atau rusak. b. Voltage Drop Survey Survey
voltage droop adalah sangat dasar sekali dan prosesnya tidak mahal
jika yang di survey hanya beberapa set kontak. Konsepnya ialah,
jika arus listrik melewati tahanan maka akan terjadi penurunan
tegangan (voltage drop). Aplikasinya kita mengukur adanya tahanan
(resistansi) tinggi terjadi di atau melewati kontak yang buruk tsb,
yang menyebabkan voltage drop, seperti listrik melewati sebuah
tahanan (resistor). Pekerjaan ini bisa dilakukan pada instalasi
masih tersambung tegangan 575 VAC atau dibawahnya. Persyaratan yang
diperlukan, kita sebaiknya: • menggunakan RMS Voltmeter, • tenaga
teknisi berpengalaman, • alat keselamatan kerja cukup Cara
mengerjakan sbb : Lead voltmeter di pasang di input dan output dari
pase yang sama pada komponen yang akan di investigasi. Jika
penurunan tegangan lebih dari 1 volt, komponen tsb harus dimatikan
dulu dan diberi (tagged out) tanda tidak boleh dioperasikan
kemudian di inspeksi secara visual. c.Sebab2 sambungan buruk (poor
connection), al: 1. kabel terminal atau bus bar kendor 2. kabel
terminal dan sambungan berkarat 3. crimping kabel atau solderan
kabel buruk 4. kontak2 pada motor controller atau circuit breaker
kendor, aus atau
salah seting 5. penjepit fuse atau manual disconnect switches
kendor, kotor atau
berkarat. d.Infrared Analysis Prinsip kerja dari pemakaian alat
Infrared Thermography dalam sistem kelistrikan ialah, bahwa suatu
kondisi upnormal itu di-indikasi-kan dengan tahanan tinggi (high
resistance). Ketika arus listrik dialirkan melalui sistem listrik
dengan tahanan cukup besar akan menimbulkan panas. Kamera Sinar
Infrared dapat dipakai untuk memotret panasan ini dan segera dapat
diketahui dengan cepat kondisi2 yang upnormal. Prinsipnya
gambar
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
18
temperature yang upnormal ini dibandingkan dengan temperature
ambient sebagai background ini dapat ditunjukan dengan sebuah
gambar berwarna. Dari perbedaan warna yang ditampilkan kita dapat
mengetahui berapa panasan di o\peralatan yang kita foto. Di bawah
ini panduan dari Institute “Guideline For Infrared Inspection of
Electrical and Mechanical Systems (BPA 1995)”
1. 0 – 10C 2. 10 – 20C 3. 20 – 40C 4. 40C keatas
Inspeksi dengan infrared dapat langsung mengetahui kondisi sistem
listrik saat itu juga. Sehingga dapat dianalisa dan tindakan
koreksi penting dapat direncanakan atau harus dilakukan segera. (4)
.Koreksi Power Factor Faktor lain dalam sistem kelistrikan yang
perlu di tuning ialah “power factor”. Power faktor yang buruk atau
rendah tentu menghasilkan efisiensi yang rendah dalam sistem
kelistrikan. Efisiensi rendah berarti menurunkan kapasitas
konduktor dan komponen. Power factor buruk disebabkan oleh beban
yang terlalu banyak yang bersifat induksi. Oleh sebab itu
pengaturan beban harus dibuat seimbang dengan memperhatikan sifat2:
inductive, capasitive dan reistansi. Langkah untuk mengurangi
masalah ini ialah dengan melakukan satu atau beberapa hal sbb : 1.
Jika masih memakai DC motor dianjurkan untuk mengganti dengan
motor AC modern. Motor DC umumnya menurunkan power factor jika
beroperasi tidak pada putaran penuh dan beban sebagian. Motor AC
modern ialah motor AC yang sudah dirancang dengan efisiensi
tinggi.
2. Memasang motor dengan kapasitas yang sesuai. Motor akan bersifat
rendah power factor jika motor dibebani terlalu ringan atau terlalu
berat dibanding kapasitasnya.
3. Memasang motor sinchron yang power factor “leading”, tapi teknik
ini sudah ditinggalkan.
4. Memasang alat koreksi power factor. Alat ini dipasang di motor
terminal atau terminal pembagi. Alat ini bisa berupa “capacitor
bank”
Tentu saja disarankan jangan terlalu berlebihan atau terlalu kurang
dalam melakukan perbaikan power factor. Sebaiknya dilakukan dulu
survey atau pengukuran berapa power factor yang sesungguhnya
terjadi, kemudian baru dirancang untuk melakukan perbaikan2 yang
sesuai. Direkomendasikan bahwa power factor itu di usahakan pada
harga diatas 90% tetapi tetap dibawah 100% (>0,9 – <1) agar
sistem kelistrikan mencapai optimal.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
19
(5) .Voltage unbalance Voltage unbalance dimaksudkan jika voltage
di setiap fase dari 3 pase sistem kelistrikan itu berbeda. Kondisi
ini sering mengakibatkan menurunkan kapasitas motor atau malah
menyebakan motor bekerja hanya dengan suply satu fase dan mengalami
kerusakan. Unbalance lebih besar dari 5% harus segera diadakan
koreksi. Unbalace dapat disebabkan oleh salah satu atau kombinasi
dari sbb: 1. Transformer 3 fase di set tidak sempurna, tidak sama
di tiap fasenya. 2. Transformer 3 fase dibebani terlalu besar pada
salah satu fasenya , jadi
beban tidak imbang pada ketiga fasenya. 3. Ada alat regulator yang
salah, rusak atau hubung singkat. 4. Sistem kelistrikan 3 fase di
beri beban tidak merata di tiap fase. 5. Ada sambungan yang
terbuka, terputus atau tidak sempurna. 6. Tahanan dalam
peralatan/motor tidak sama di tiap fasenya. 7. Ukuran kabel tidak
sama pada ketiga fasenya
Kesimpulan Kita harus meminimalkan un-balance phase Voltage
tegangan setiap phase pada sistem tiga phase harus sama, simitris,
dan berbeda 120 derajat satu sama lain. Untuk menghindari penurunan
rating dan hilangnya garansi dari pabrik., agar unbalance maksimal
2%. Bahkan motor modern disarankan untuk dioperasikan hanya pada
kondisi unbalance maksimal 1%. National Electrical Manufacturers
Association (NEMA) memberikan pedoman cara menghitung besarnya
unbalance, sbb : Beda maximum dikalikan 100 kali dibagi voltage
rata2 . misal voltage yang terukur 462, 463 dan 455, rata2
(462+463+455):3= 460 volt, maka unbalance dihitung sbb ;
(6).Over / under voltage. Tegangan listrik harus dijaga agar
sedekat mungkin dengan spesifikasi tegangan yang tercantum di
plat-motor, dengan maksi mum perbedaan +/- 10%, tetapi
direkomendasikan +/- 2%. Meski motor dirancang dapat dioperasikan
pada beda teganan 10%, tetapi angka 10% mengakibatkan kerugian dan
perubahan2 lain cukup signifikan, al : (lihat gambar ….)
(460-455)/460 x 100% = 1,1%
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
20
Perubahan al sbb: • menurunkan efisiensi, • menurunkan power faktor
• menurunkan umur motor. Jika tegangan sumber kurang dari 95%
berakibat efisiensi berkurang 0,2 – 0,4 dan panas winding akan naik
20F berarti menurunkan umur winding/isolasi. Pengukuran tegangan
harus dilakukan sedekat mungkin dikabel terminal motor. Dari gambar
terlihat jika tegangan listrik kurang dari 95%, berakibat sbb : •
efisiensi turun sebesar 2% • arus starting turun 5% • torsi start
turun 10% • arus beban penuh naik 4% Sebab2 Over/Under Voltage al:
1. Salah memilih motor: jika tegangan jaringan listrik 200VAC
sedangkan
motor yang dipasang 230VAC maka motor segera mengalami
kerusakan.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
21
2. Salah meng-set tranformer: misal kita meng-set taping
transformer untuk tujuan menyesuaikan sebuah voltage motor, maka
tetap harus memperhatikan akibat pada peralatan lainnya dan
mengkoreksi.
(7) .Kabel dan test konduit. Ada dua type dasar yang harus
dilakukan mengetes kabel dan konduit. Ini al ; test bocor dan test
ukuran. Kerusakan kabel dan atau konduit sangat membahayakan
keselamatan manusia dan juga stop operasi.. Isolasi bocor atau
hasil pengukuran bacaan Megohm rendah dapat dideteksi melalui
bacaan pengukuran isolasi rendah. Pengukuran antara konduktor ke
pentanahan/ground harus :
• lebih dari 200 Megohm atau paling tidak : • 1 Megohm + 1 Megohm
per KV rating.
Sebab2 isolasi buruk diakibatkan oleh : 1. Temperature terlalu
tinggi 2. Abrasi 3. Lembab 4. Kontaminasi 5. Tidak cukup isolasi 6.
Degradasi 7. Kwalitas isolasi Konduktor ukurannya terlalu kecil
berakibat menambah hambatan bagi beban. Kondisi ini dapat di
deteksi dengan test penurunan voltage atau analisa dari kamera
infrared. Jika terjadi hal demikian harus segera diadakan koreksi
untuk menghindari potensi bahaya api ataupun bahaya tersengat
listrik. (8).Drive Cleaning and Tuning Sesuai dengan yang telah
direkomendasikan PM, sistem “electronic drive” harus dibersihkan,
di tune up dan di inspeksi secara berkala. PM dilaksanakan sesuai
dengan manual dari pabrik pembuat atau tehnik tertentu. Manual bisa
digunakan untuk referensi dari hasil pemeriksaan. Langkah berikut
ini sebagai panduan secara umum : 1. Enclosure harus dibersihkan
memakai Electro Static Discharge
Controlled (ESD) vacuum cleaner dan sikat. 2. Semua enclosure
filter harus dibersihkan dan diganti bila perlu 3. Semua connection
harus di inspect dan di kencangkan 4. Out put diukur dengan alat
oscilloscope 50MHz atau RMS Volt/Amp
meter. 5. Melakukan koreksi/perbaikan dan dicatat.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
22
Langkah2 diatas perlu dilakukan untuk segala jenis “electronic
drive”. Pemakaiannya perlu di inspect saat PM, untuk memastikan
apakah proses improvement atau upgrading perlu dilakukan. (9)
Electric motor tuning. Beberapa testing untuk motor listrik AC atau
DC berikut ini perlu dilakukan untuk program Preventive Maintenance
atau Predictive Maintenance. Langkah2 ini merupakan cara umum dan
rekomendasi dari pabrikan bisa diikuti sebagai langkah
minimum:
1. General cleaning dan inspeksi 2. Greasing bearing 3. Test
tahanan isolasi 4. Testing Polarization Indeex 5. Testing Impedance
balance 6. Analisa Vibrasi.
1. General cleaning dan inspeksi Motor listrik harus di bersihkan
dan di inspeksi secara berkala / periodik. Periode perlu
disesuaikan dengan keadaan environment, misal ruang berdebu,
didalam/diluar gedung dsbnya. Periode sangat tergantung kondisi
lingkungan, maka evaluasi harus selalu diadakan untuk menentukan
periode yang sesuai. Pembersihan dan inspeksi motor kecil dapat
dilakukan dengan melepas dari tempatnya kemudian dikirim ke bengkel
pikah ketiga atau bengkel sendiri, tapi untuk motor cukup besar
lebih ekonomis jika dialkukan di tempat. Sedang untuk overhaul 3 –
5 tahunan sebaiknya dilakukan di workshop atau bengkel sendiri
maupun pihak ketiga, karena harus dilakukan secara lengkap dan
dapat mengembalikan ke kondisi mendekati baru. Pembersihan /
inspeksi motor in situ sbb : 1. Lakukan semua prosedur keselamatan
kerja yang berlaku misal:
Dapatkan surat ijin kerja (working permit) dari department pemakai
motor. Motor harus di matikan (turn off) dan diberi tanda (tag
out). Putus atau matikan semua peralatan yang berhubungan dengan
motor tsb.
2. Lakukan Visual inspeksi motor dan base-nya. Yang diinspeksi al:
• Las2 apakah rusak, retak , karatan • Ventilasi apakah buntu atau
kotor atau terbuka • Fan pendingin apakah rusak, patah, karatan •
Badan motor apakah kotor, karatan, atau kotor. • Cat apakah berubah
warna karena panas yang
berlebihan, atau mengelupas karena proses karatan. • Semua komponen
yang bagian dari motor harus tetap lengkap dan
dalam kondisi baik 3. bersihkan debu, kotoran, grease dan
kebuntuan2 dari sistem pendingan
motor. 4. Untuk motor yang lebih besar inspek kondisi filter
ventilasi, filter oli dan
peralatan lainnya.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
23
5. Perbaiki lasan dan realign, perbaiki base, bersihkan karat dan
cat ulang, dan lakukan perbaikan/koreksi lain jika
diperlukan.
6. Inspeksi kondisi kopling ganti grease atau karet insert. Chek
alignment dan realignment jika diperlukan
7. Catat semua hal yang telah dikerjakan atau tindakan koreksi
kedalam file histori motor.
8. Jika motor DC tentu harus diinspek sikat (brush) dan komutator.
Mungkin ada prosedur lebih dari tsb. diatas yang harus dilakukan,
tergantung dari rekomendasi pabrikan motor pengalaman sebelumnya ,
sebagai acuan untuk PM 2 Greasing bearing motor listrik Grease atau
gemok merupakan bahan penting dan utama yang diperlukan agar motor
dapat operasi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Prinsipnya
jumlah grease yang ada didalam bearing atau bantalan harus cukup.
Jadi kalau kurang harus ditambah, tetapi memang tidak boleh
berlebihan. Kapan diregrease, berapa jumlah grease dan bagaimana
caranya. Berikut cara mengerjakan : 1. Dapatkan permit sesuai
dengan prosedur kerja, seperti inspeksi motor
diatas. 2. Bersihkan kotoran, debu ataupun yang ada di nozle
grease, grease relief
plug, lubang pegisian dan sekitarnya, untuk mencegah agar tidak
ikut masuk kedalam bearing.
3. Bersihkan semua grease yang ada di saluran2 grease, mungkin
sudah mengeras dan bisa menghabat regreasing.
4. Lihat tabel 4-1sebagai referensi. 5. Setelah memasukan grease
jalankan motor kurang-lebih 30 s/d 40
menit, kemudian pasang kembali grease relief plug. Ini cara untuk
menghindari terjadinya tekanan didalam bearing.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
24
Table 4-1Jumlah regrease ref (EASA 1993, p 37) bearing Jumlah
(cubic inch) Cm cubic Eq. Sendok teh
203 .15 2,5 .5 205 .27 4.4 .9 206 .34 5.5 1.1 207 .43 7 1.4 208 .52
8.5 1.7 209 .61 9.9 2 210 .72 11.7 2.4 212 .95 15.4 3.1 213 1.07
17.4 3.6 216 1.49 24.2 4.9 219 2.8 45.4 7.2 222 3 48.6 10 307 .5.3
1.8 308 .6.6 2.2 309 .8.1 2.7 310 .9.7 3.2 311 1.1.4 3.8 312 1.3.3
4.4 313 1.5.4 5.1 314 1.7.6 5.9
Periode Lubrikasi bearing dapat mengambil referensi dati tabel 4 -
2 dibawah ini. Tetapi kondisi lingkungan dan jenis grease tetap
perlu dipertimbangkan untuk mengubah periode. Tabel 4-2 Bearing
Lube Guide (EASA, 1993, p36)
RPM Mtr Frame 8 hrs/day 24 hrs/day 3600 284T – 286T 6 mth 2
mth
342T – 586T 4 mth 2 mth 1800 284T – 326T 4 years 18 mth
364T – 365T 1 year 4 mth 404T – 449T 9 mth 3 mth 505U – 587U 6 mth
2 mth
1200 and
below 284T – 326T 4 year 18 mth
364T – 449T 1 year 4 mth 505U – 587U 9 mth 3 mth
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
25
Tabel 4-3 adalah tabel kompatibel jenis grease. (BPA, 1997,
p.9-4)
A L U M I N I U M
C A L C I U M
C L C I C U M 12
CA L C I
P O L I U R E A
ALUMINIUM COMPL X I I C I I I I C I
BARIUM I X I C I I I I I I
CALCIUM I I X C I C C B C I
CALCM.12- HYDROXY C C C X B C C C C I
CALCIUM COMPLEX I I I B X I I I C C
CLAY I I C C I X I I I I
LITHIUM I I C C I I X C C I
LITHIUM 12- HYDROY I I B C I I C X C I
LITHIUM COMPLEX C I C C C I C C X I
POLYUREA I I I I I I I I X
Keterangan : I = Incompatible C = Compatible B = Borderline Hal
penting yang perlu di perhatikan ketika akan melakukan grease ialah
komparasi dari jenis grease. Bahan dasar grease yang tidak sama
jika dicampur dapat menimbulkan akibat yang sangat tidak, misal
reaksi menghasilkan seperti amplas. Sangat direkomendasikan bahwa
tipe grease yang dipakai disetiap motor itu harus dicatat agar
tidak keliru atau tercampur saat akan melakukan regrease. Hal ini
untuk mencegah terjadinya kerusakan bearing sebelum waktunya atau
sering diistilahkan “premature bearing failure”. Cara yang paling
mudah untuk mencegah hal tsb. yalah mengadakan standardisasi atau
rasionalisasi jumlah type grease. Sales penjual grease sering
memberikan informasi bahwa grease yang dijual compatible dengan
grease merk dan type lain. Secara praktek sebetulnya kita perlu
menghindari : • Mencampur grease merk yang berbeda meskipun bahan
base sama • Mencampur grease merk yang sama meskipun bahan
base
compatible • Mencampur grease merk yang berbeda meskipun bahan
base
compatible • Terlalu banyak merk dan banyak macam bahan base.
(Sebaiknya adakan rasionalisasi jenis/merk grease dan lubrication
oil)
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
26
(3). Megger Testing Test megger ini adalah test yang umumnya
bertujuan untuk mengetahui kondisi isolasi motor listrik dengan
cepat. Teori dasar test isolasi ialah motor dianggap sebuah
capasitor. Tegangan DC dihubungkan antara winding/kumparan dengan
rangka/frame motor, isolasi berfungsi menjadi “capacitor
dielectric”. Jika ada bocor dari winding ke frame atau ground di
ukur dan menunjukan tahanan dalam million atau mega-ohm-meter. DC
potential seperti tabel 4-4
Tabel 4-4 Megger DC Potential Voltage Setting
Motor Voltage DC Voltage Potential
<230 VAC 500 VDC
230 – 575 VAC 500 or 1000 VDC
575 – 2300 VDC 1000 or 2500 VDC
2300 – 6600 VAC 5000 VDC Langkah2 melakukan megger dan tindakan
pencegahan sbb: 1. De-energize dan di tandai “tag-out”. Capasitor
harus di discharge. Dan
ikuti prosedure keselamatan kerja yang diperlukan. 2. Disconnect
semua electronic control dan peralatan yang sangat
sensitive dengan tegangan dari circuit. Motor lebih baik diukur
langsung dari lead kabel dari terminal box.
3. Chek megger apakah dalam kondisi baik. Ujung kabelnya/lead
dipisahkan dan energize maka harus menunjuk tak terhingga. Kemudian
lead disatukan, dan meter harus menunjuk nol.
4. Hubungkan lead motor menjadi satu dan ground-kan peralatan
overload dan alat lainnya ke rangka/frame.
5. Hubungkan kabel lead meter yang merah (positive) ke winding dan
kabel ground meter ke frame.
6. Kemudian masukan power listrik. DC dari meter 7. Catat
penunjukan 30 detik, 1 menit. 8. Hasil final perlu dikoreksi akibat
pengaruh temperature. Seperti yang
disebut oleh IEEE 43-1974.
Hasil yang paling aman (absolute minimum): (Yalah 1 Meg + 1 Meg/KV
rating motor)
9. Discharge winding motor untuk 4 kali dari waktu tegangan
diaplikasikan
ke winding.
Tabel 4-5 besar bacaan yang dapat diterima.
DC Potential Minimum Insulation 500 VDC 25
1000 VDC 100 2500 – 5000 VDC 1000
Dielectric Absorption & Polarization Index Testing dengan
Megger bukan merupakan metode yang terbaik untuk mengechek kondisi
isolasi listrik dalam program Predictive Maintenance. Tetapi dengan
membuat kurva resistansi dan menganalisa, merupakan metode yang
terbaik untuk mengetahui kondisi isolasi secara aktual.
(4).Impedance Testing (5).Analisa Vibrasi Semua mesin rotari selalu
membawa sifat vibrasi. Dengan cara monitor dan analisa vibrasi
gelombang dan amplitude vs frekwensi, kondisi mekanical dan sebagai
electrical dapat di ketahui kondisinya. Pengukuran dan analisa
vibrasi umumnya dilakukan oleh tenaga yang sudah terdidik dan
terlatih. Titik pengambilan vibrasi motor listrik biasanya diambil
pada titik yang paling dekat dengan bearing pada rangka motor. Di
tiap titik diukur pada posisi Horizontal,Vertical dan Axial. Sebuah
motor paling tidak diambil di dua titik yaitu, sebelah bearing DE
(drive end) dan NDE (non drive end). Pada saat yang sama sangat
baik jika diukur juga vibrasi di mesin yang digerakan (pompa), agar
kita dapat melokalisir yang mana yang vibrasinya cukup besar atau
yang bermasalah. Bacaan vibrasi kemudian diubah sebagai graphic
amplitude dalam deplacement, acceleration atau velocity versus
freqency dalam satuan Hz atau Cpm. Analisa kemudian ditunjukan
dengan meng-bandingkan (peak)/tinggi amplitude dengan dasar atau
frekwensi operasi (Tabel 4-7). Amplitude juga penting dan
bervariasi menurut tipe dari mesin. Average peak ( harga rata2
)dapat dilihat pada Tabel 4-8 untuk secara keseluruhan.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
28
Table 4-7 Vibration ComparisonTable Multiple of Fundamental
Frequency cause
1 x RPM Unbalance 10 to 100 x RPM Defective Bearing 1,2,3,4,5,6,7 x
RPM Defective Sleeve Bearing 2 x RPM Coupling or Bearing
Misalignment High RPM or Gear Mesh (#of gears times gear rpm) Worn
or broken gears
1 or 2 x RPM Mechanical Looseness Belt RPM Defective Belt or Sheave
120Hz / 7200 CPM Electrical Defects Less than 1 RPM Possible Oil
Whip 1 RPM; #of blades on fan or pump x rpm of fan or
impellor
Aerodynamic – possibly damaged fan or pump impellor
High vibration at different or one speed point during acceleration
and de celeration
Critical Speed – Can be very dangerous in VFD applications where it
is posible that the equiepment may operate at critical speeds for
any period of time
(disalin dari : Motor System Management 99 by) tabel 4-8
Putaran Mesin Rpm Displacement (P-P Mils) Velocity (P in/Sec)
3000 keatas 0.001 0.1 1500 s/d 2999 Kecil dan Medium
(6) Coupling & Load Tuning Hal lain yang sering terlupakan al :
alignment kopling, belt tensioning, dan field balancing. Ketiga hal
ini juga merupakan peyebab utama kerusakan mekanis motor………………………….
Direct Coupling Alignment Sebelum kita melakukan atau mengechek
alignment, beberapa hal perlu inspeksi al: 1. Baseplate atau
fondasi apakah ada kerusakan atau retak 2. Lasan apakah ada yang
perlu diperbaiki atau dilas lagi
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
29
3. Pastikan permukaan tempat memasang kaki motor bersih 4. Apakah
shim masih baik. karatan atau harus diganti 5. Kondisi kopling dan
poros. Aus, karat, grease kering. 6. Check soft-foot .Soft-foot
yaitu kaki motor yang akan duduk di fondasi kondisinya tidak sama
tinggi. Dapat digambarkan seperti : kaki meja yang kakinya tidak
sama tinggi akibatnya tidak dapat duduk dengan baik. Cara
mengechecknya dan memperbaikinya : • Cara 1: motor diletakan diatas
permukaan yang datar , tentunya kaki
yang kurang panjang tidak menyentuh permukaan. sangat
besar,sebaiknya harus di milling.
• Cara 2: memasang dial indicator di semua kaki, kemudian di
kendorkan baut satu demi satu, jika setelah dikendorkan dial
menujukan skala, maka itu berarti ada soft-foot. Cara memperbaiki
sama dengan cara ke 1
Soft-foot harus dihilangkan atau diperbaiki karena mengakibatkan
mesin- motor sulit di-alignment. Akibat lain, jika baut fondasi
dipaksa dikencangkan, dapat terjadi baseplate atau kaki motor
melengkung atau patah. Semuanya itu mengakibatkan mesin vibrasi
tinggi, umur bearing pendek dan atau motor rusak lebih dini.
Thermal growth & Alignment Masalah lain dalam kaitannya dengan
kopling dan alignment yang perlu diperhatikan ialah thermal growth.
Mesin/motor setelah dioperasikan akan mengalami suku naik akibat
panas dari suhu media yang masuk ke mesin atau arus listrik yang
masuk ke motor. Yang menjadi masalah ialah bahwa penmbahan suhu
kemungkinan besar tidak sama merata, sehingga harus diadakan
pengambilan data berapa suhu terachir di setiap titik kaki
mesin/motor. Kemudian kita dapat menghitung pemuaian atau
penambahan tinggi kaki mesin tsb. Hasil ini kemudian dipakai untuk
mengkalkulasi berapa alignment saat kondisi dingin. Terkadang
pabrikan mesin juga memberikan rekomendasi angka2 pemuaian atau
harga alignment, tetapi dalam praktek masih memerlukan penge check
an secara actual. Dalam melakukan alignment umumya menggunakan dial
indicator. Perlu diperhatikan bahwa jika dial nya cukup berat, maka
perlu di check dulu sag (lengkung/lentur akibat berat) dari gagang
pemegang, untuk sebagai angka koreksi kesalahan alignment.
Peralatan alignment yang lebih akurat Angular misalignment dan
run-out dari poros/kopling mengakibatkan beban bearing bertambah
dan vibrasi tinggi kemudian mesin/motor rusak lebih dini. Alinment
merupakan hal yang sangat kritical terutam jika mesin/motor yang
perputaran tinggi. Dengan alasan tsb. maka setelah hub kopling
disambung, aligment perlu dichek lagi. Prosedur sbb:
1. Setelah hub kopling dipasang/disambung, pakai straight edge
(penggaris) dan letakan melintang diatas kopling. Lihatlah
apakah
90
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
30
rata/sama-tinggi, bila tidak rata harus di alignment lagi dengan
menambah/mengurangi shim dibawah kaki motor.
2. Letakan straight 90 derajat /sisi samoing kopling dan lihatlah
apakah sudah rata, jika belum dapat menggeser posisi motor dari
samping
3. Untuk mengechek angular misalignment, dapat dengan
dial-indicator diletakan pada satu sisi hub dan jarum pada hub
lain.
4. Beri tanda, kemudian putar shft bersama-sama dan catat berapa
penunjukan di empat posisi (0,90,180,0 derajat). Dari harga ini
kita menghitung harga untuk reposisi.
.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
31
Jika tidak memungkin kita memutar kedua poros bersamaan ketika kita
mengecheck alignment, maka dial-indikator harus di klem pada poros
yang bisa diputar dan jarum mengenai radial & face hub yang
diam. Setelah alignment di check , keraskan baut di semua kaki
mesin2 pada pondasi. Kemudian di chek lagi kondisi alignment
sebelum menyambung flexible kopling. Bila alignment berubah atau
melenceng , berarti perlu di chek sooft-foot nya. Perlu juga
dicatat bahwa toleransi yang diberikan pabrikan kopling tidak
menggambarkan toleransi maximum motor. Alignment yang ideal yaitu
membantu transmisi energi merata dari poros satu terhadap yang lain
se efisien mungkin. Bila kopling disambung dalam kondisi
misalignment maka bearing sebelah ujung dari masing2 mesin akan
menderita beban berlebihan Kekurangan itu dapat diukur dengan
feeler-gage, kemudian dapat kita gantikan dengan memasang shim.
Tetapi jika perbedaan
Tabel 4-9 Toleransi Alignment
(Mils)
1800 2.0 3.0
3600 1.0 1.5
1800 0.3 0.5
3600 0.2 0.3
Keterangan : dibahas lebih mendalan cara alignment di BUKU PANDUAN
PRAKTIS ALIGNMENT MESIN ROTASI Cara menggambar grafis garis sumbu
motor : Persiapan menggambar dgn kertas millimeter blok. Seperti
dalam gambar di bawah ini, dgn skala kita dapat membuat
perhitungan2 secara grafis. Perhatikan ukuran2 mesin atau motor
yang akan ti reposisi sbb: 1. Ukur jarak antara dua kopling 2. Ukur
jarak kopling ke kaki depan 3. Ukur jarak kaki ke kaki belakang. 4.
Tandai daerah negative dan positive, agar tidak bingung dalam
menggambar. 5. Sekarang anda perlu mengambar bacaan dial
indicator.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
32
Cara menggambar menghitung utk reposisi vertical : POMPA POMPA
(penunjukan bawah di pompa negative) (penunjukan bawah dipompa
positive) Langkah sbb : Vertical alignment. Kita selalu melihat
motor dari arah pompa, jadi sebelah atas sumbu kita anggap sebelah
atas kita dan bawah sumbu sebelah bawah kita. Salah satu mesin
(motor) yg akan di reposisi, karena lebih mudah dan pompa dipakai
sebegai referensi. Terlihat gambar sumbu kiri sebagai gb sumbu
pompa dan kanan motor. 1. Untuk menggambar posisi kedua sumbu poros
spt gambar atas, dipakai
hasil penunjukan dial dari kedua kopling 2. Misal jarak
kopling/titik penunjukan dial 10 mm, kemudian tentukan
skala kedalam kertas grafis misal 10mm = 1 skala datar 3. Jarak
kaki 5 dan 11 4. Buat sumbu referensi gambar posisi jarak kopling
10 skala datar 5. Penunjukan dial pada radial, harus diambil
setengahnya kemudian
tentukan skala misal 1 = 1 skala mendatar. 6. Untuk horizontal
diambil dari penunjukan atas-bawah dan untuk
horizontal diambil dari pembacaan kiri-kanan . 7. Dial sebelah
kanan di pompa – 8, maka tentukan titik ½ x – 12 = - 6 .
negative artinya titik ada di sebelah bawah sumbu pompa 8. Dial
sebelah kanan di motor +8 maka tentukan titik ½ x +8 = +4
positive
artinya titik ada di sebelah bawah sumbu motor. 9. Hubungkan kedua
titik tsb, makakita sudah mengetahui posisi motor
seperti dalam gambar.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
33
10. Dengan menggambar secara skala teliti.dan akurat kita sudah
dapat membaca, dan mendapatkan angka berapa dan kemana harus
reposisi motor. Yaitu kaki depan motor perlu di naikan dgn menambah
shim 0.003 dan kaki belakang menambah shim 0.001
1.
A
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
34
Langkah sbb : horizontal alignment. Kita selalu melihat motor dari
arah pompa, jadi sebelah atas sumbu kita anggap sebelah kiri kita
dan bawah sumbu sebelah kanan kita. Salah satu mesin (motor) yg
akan di reposisi, karena lebih mudah dan pompa dipakai sebegai
referensi. Terlihat gambar sumbu kiri sebagai gb r sumbu pompa dan
kanan motor.
1. Untuk menggambar posisi kedua sumbu poros spt gambar atas,
dipakai hasil penunjukan dial dari kedua kopling
2. Misal jarak kopling/titik penunjukan dial 10 mm, kemudian
tentukan skala kedalam kertas grafis misal 10mm = 1 skala
datar
3. Buat sumbu referensi gambar posisi jarak kopling 5 skala datar
4. Penunjukan dial pada radial, harus diambil setengahnya
kemudian
tentukan skala misal 1 = 1 skala mendatar. 5. Untuk horizontal
diambil dari penunjukan atas-bawah dan untuk
horizontal diambil dari pembacaan kiri-kanan .
6. Dial sebelah kanan di pompa – 8, maka tentukan titik ½ x - 8= -
4 . negative artinya titik ada di sebelah bawah sumbu pompa
7. Dial sebelah kanan di motor +10, maka tentukan titik ½ x +10 =
+5 positive artinya titik ada di sebelah bawah sumbu motor.
8. Hubungkan kedua titik tsb, makakita sudah mengetahui posisi
motor seperti dalam gambar.
9. Dengan mengambar secara skala teliti.dan akurat kita sudah dapat
membaca, dan mendapatkan angka berapa dan kemana harus reposisi
motor. Yaitu kaki depan motor perlu di doron keirir 0.006 dan kakai
belakan 0.007
O. Belt Alignment and Tensioning. Aligning mesin yang menggunakan
belt lebih mudah dibanding dengan mesin yang menggunakan kopling.
Untuk melihat kelurusan/ alignment mesin (penggerak & yang
digerakan) dengan belt, cukup menggunakan penggaris atau senar
melintang ke sheaves atau pulley kedua mesin tsb.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
35
Jika penggaris atau senar tsb dapat menempel kesemua permukaan
sheaves kedua mesin, berarti mesin tsb sudah kondisi align, tetapi
jika belum, maka harus dilakukan adjusment posisi mesin. Agar umur
mesin dan belt panjang, direkomendasikan untuk di inspeksi secara
berkala. Ketika kita memasang belt baru, harus di inspeksi lagi
setelah 24 jam dioperasikan. Belt yang dipasang terlalu kencang
dapat menimbulkan kerusakan bearing, bearing haousing dan menambah
beban motor. Jika belt terlalu kendor berakibat terlalu cepat
keausan pada belt dan pulley. Pemasangan belt dengan tegangan yang
tepat menghasilkan kemampuan beban yang optimaldengan umur pakai
panjang. Mengechek tegangan belt dapat dengan salat satu dari cara
: • Rule of thumb atau • Belt tensioning device / Alat pengukur
tegangan belt. Cara pertama cukup bagus terutama jika tidak ada
alat pengukur dan mesin dalam kondisi tidak operasi, tetapi alat
kedua lebih cepat dan akurat. Cara “Rule of thumb” 1. Pasang belt
cukup kendor 2. Align / luruskan sheaves 3. Ukur jarak antara titik
tengah kedua sheaves 4. Tekan masing2 belt kebawah kuat2. 5. Secara
umum, tegangan belt cukup sesuai jika saat ditekan kebawah
ada kelenturan ½ tebal belt setiap 24 inch (58.8 mm) jarak titik
tengah sheaves.
Perlu diperhatikan bahwa belt harus dibeli dalam bentuk satu-set,
karena biasanya dibuat/dipotong dari roll yang sama, sehingga dapat
diharapkan ukuran atau panjangya sama persis. Untuk sheaves yang
memakai lebih dari satu belt disyaratkan harus dipasang belt yang
sama panjang dan ukuran penampang sama, atau memakai multibelt.
Belt ini adalah beberapa belt yang digabungkan jadi satu. Memilih
type profile belt juga harus sesuai dengan sheaves. Untuk pemakaian
“belt tensioning devices” harus memeperhatikan type dari belt .
tegangan ditentukan oleh type belt, kode penampang belt, dan
diameter sheaes yang kecil. Tabel 4-10 adalah rekomendasi defleksi
untuk beberapa type belt.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
36
Tabel 4-10 Belt Tensioning (EASA 1993, p52) Cross Sectio
n
V-and Band Belts
5.1 -
7.1 -
30.0 35.0
45.0 52.5
39.0 45.5
(10). Jumlah Starts & Stop Ketika motor distart, motor
memerlukan arus start yang sangat tinggi, mungkin dapat mencapai
beberapa kali atau lebih dari 5 kali. Arus tinggi menimbulkan panas
dan thermal shock, sehingga jika ini dilakukan ber-kali2 dan tanpa
ada jedah waktu, maka berakibat sangat buruk terhadap winding
motor, overheating. Sehingga sangatlah perlu mendapat perhatian
serius perihal start dan stop semua motor listrik agar kerusakan
fatal dapat dihindari. Tabel No dibawah ini memberi gambaran jumlah
start dan stop operasi motor yang ada korelasinya dengan putaran
dan rated Hp. Banyak dokumen perawatan motor mencatat bahwa
kerusakan motor kebanyakan diakibatkan oleh pembebanan yang terlalu
berlebihan. Umur pendek antar hubung pendek (short circuit)
disebabkan karena terlalu sering start dan stop. Kuncinya ialah
harus lebih dimonitor jumlah start dan stop,
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
37
Tabel Starts vs Stops
HP 2-Pole 4- Pole 6-Pole
A B A B A B 1 15 75 30 38 34 33 5 8.1 83 16.3 42 18.4 37
10 6.2 92 12.5 46 14.2 41 15 5.4 100 10.7 46 12.1 44 20 4.8 100 9.6
55 10.9 48 50 3.4 145 6.8 72 7.7 64 75 2.9 180 5.8 90 6.6 79
100 2.6 220 5.2 110 5.9 97 200 2 600 4 300 4.8 268 250 1.8 1000 3.7
500 4.2 440
A= maximum jumlah start / jam B= minimum waktu istirahat dalam
detik jedah start. Artikel ini di ambil dari “Baker” dengan
referensi NEMA. (11) Frekwensi Frekwensi merupakan salah spesikasi
sumber tenaga listrik yang ada atau dipilih oleh suatu negara
tertentu. Spesifkasi lain yalah tegangan atau voltage. Pemilihan
ditentukan oleh standard apa yang dianut negara tsb. perbedaan yang
dianut kedua standard tsb. Jika NEMA memakai 60 Hz maka IEC memalai
50 Hz. Pemakaian motor 60Hz ke supply listrik 50 Hz tentu ada
pengaruh demikian pula sebaliknya. Frekwensi paling berpengaruh
pada putaran motor yang disupply tenaga listrik tsb. Kita perlu
tahu seberapa besar pegaruh tsb, apa pengaruhnya terhadap faktor
daya guna, umur motor dan baik atau buruknya. a) NEMA dan IEC
Standard NEMA dipakai di Amerika bagian utara, terutama Amerika
Serikat tentunya ditambah negara yang yang memakai tehnologi atau
membeli pabriknya dari Amerika Serikat. Sedangkan IEC dianut oleh
sebagian negara di dunia selain di Amerika. Disamping standard lain
seperti negara Inggris BS2613, Jerman VDE 0530 dan Jepang JIS.
Biasanya standard lain mengadopsi IEC yang bersifat metrik. NEMA
singkatan dari National Electrical Manufacturers Association
berkantor di Amerika . IEC , International Electrotechnical
Commission berpusat di Eropa. b)Spesifikasi Motor Dibawah ini
contoh spesifikasi listrik dari sebuah motor sebagai contoh untuk
pembahasan sehubungan dengan pemakaian frekwemsi. Yang sulit
dihindari ialah kita membeli motor standard NEMA untuk dipasang
dinegara yang memakai standard IEC atau sebaliknya. Sehingga
diperlukan
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
38
pengetahuan tentang spesikasi listril dan spesifikasi mekanis dari
kedua standard tsb. Contoh : Motor 100HP, 230/460 V, 60 Hz,
Pengertian dari spesifikasi tsb, sbb : • NEMA menuliskan kapasitas
dengan horse power, 100 HP sebagai
kapasitas atau kemampuan motor menggerakan beban sebesar 100 horse
power. Biasanya IEC menyatakan kapasitas dengan KW, (100 HP = 74,57
KW)
• 230V , winding motor terdiri dari dua set setiap phase dan
dihubungkan secara parallel
• 460V, winding motor terdiri dari dua set setiap phase dan
dihubungkan secara serie.
• 60Hz, adalah frequency jaringan listrik yang seharusnya tersedia
untuk motor tsb.
c). Memasang motor 60 Hz di Freq 50 Hz Power-grid di Eropa dan
dihampir semua negara lain menggunakan system freq 50Hz, kecuali
Amerika bagian Utara menggunakan 60Hz. Apa efek performance,
memasang motor 60Hz pada freq. 50Hz? Apakah cukup aman ? Jawabnya
meragukan “ya” atau mungkin “ya”. Motor 3 phase 60Hz dapat
dioperasikan cukup memuaskan (sesuai dengan nameplate) pada power
supply freq 50Hz jika tegangan/voltage di turunkan sama dengan
rasio penurunan frequency. • Jadi motor 60Hz,460V jika dipasang
pada 50Hz,380V akan
menghasilkan performance yang memuaskan sesuai nameplate
horsepower, dan putaran poros hanya 50/60 dari putaran yang tertera
di nameplate. Jadi jika 60Hz ke 50Hz, berarti seharusnya Voltage
5/6x460V=383V Motor 60Hz 230V jika dipasang di 50Hz 230V, mungkin
tidak memuaskan tanpa menurunkan horsepower sebesar faktor
0,80-0,85. Jadi HP rated beban yang digerakan harus diturunkan, ini
hubungannya dengan efek panas yang timbul di winding
Dengan panduan table tsb, dapat disimpulkan Motor 100HP, 230V/460V,
60 Hz, 1800Rpm motor winding terkoneksi 230V dipasang pada 220V /
50 Hz akan terjadi sbb: • Torsi full load diperlukan 120% • Putaran
sinkron stator turun menjadi 5/6 atau 83,3% yaitu 0.833x1800
Rpm = 1500 Rpm • Arus full load menjadi 115% • Efisiensi saat full
load turun 2% • Power faktor turun 3-4% • Locked rotor torque naik
dari rated menjadi 130 – 135% • Breakdown torque, naik dari rated
menjadi 120 – 125%
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
39
• Arus locked rotor naik dari rated menjadi 106% • Panas di motor
naik menjadi 153% • Magnetic noise bertambah.
Kesimpulan dari kasus ini bahwa umur motor berkurang karena
bertambahnya arus yang berarti bertambah panas
Effek pada Motor 230/460 V, 60 Hz, jika di pasang pada frekwensi 50
Hz
Voltage 230/ 460 380 200/
400 208/ 415
% of FL torque 100 120 120 120 120 120
% of synch speed 100 83.3 83.3 83.3 83.3 83.3
Frequency Hz 60 50 50 50 50 50
% of FL current 100 118 115 113 115 118
% of FL efficiency
As rated
90- 95
As rated
125 130- 135
As rated 90 04 98 106 112
Heating, % of % of as rated
As rated 153 149 149 153 162
Magnetic noise
norma l
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
40
Ingat bahwa motor ini di design untuk freq 60Hz seharusnya dipasang
pada freq 60 Hz, jika dipasang pada freq 50Hz maka putaran menjadi
5/6 nya. ( table tsb. Disalin dari Catalog Leeson Motor) d) Motor
satu phase Untuk motor satu phase 60Hz disarankan untuk tidak
memasang pada 50Hz. Karena pada umumnya motor satu phase mempunyai
sistem starting yang sangat sensitive terhadap frekqensi. Tetapi
memang ada pabrikan yang membuat motor satu maupun tiga phase yang
menjamin untuk dapat diaplikasikan pada frekwensi 60Hz/50Hz. Yang
terbaik yalah pilihlah motor sesuai dengan spesifikasi aplikasi.
(12) Kerusakan Ball Bearing Kerusakan bearing merupakan peristiwa
yang biasa terjadi dari sejak manusia mengenal mesin sampai saat
kini, tetapi kadang kita lupa mencari sebab mengapa kerusakan itu
lebih cepat dari yang kita perkirakan. Mencari sebab itu yang
seharusnya kita kerjakan, kemudian bagaimana cara mencegahnya.
a)Pelumasan Kerusakan bearing sangat erat hubungannya dengan
pelumasan. Pelumasan saat ini sangat banyak jenis, grade, merk ,
sintetis, non sintetis. dan cara atau system pelumasan merupakan
pengetahuan tersendiri yang harus di kuasai. Apa sebetulnya fungsi
pelumas ? Kita dapat menyimpulkan sbb: • Membuat lapisan tipis (
oil film ) antara permukaan bagian bearing yang
sliding dan rolling • Menyebar ratakan panas dan juga mendinginkan
• Mencegah pengkaratan permukaan bearing dan poros • Mencegah
masuknya kotoran/benda kedalam sistem. Kita mengenal pelumas oil
dan grease (gemok). Kapan atau bagaimana kita harus
memakainya?
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
41
Kita memakai grease bila: 1. Pelumas harus bertahan diposisinya
(tidak berpindah) 2. Bila kesempatan untuk relubrikasi terbatas
atau terlalu mahal. 3. Pelumas tidak perlu berfungsi sebagai
pendingin atau untuk
membersihkan sistem 4. Temperatur tidak lebih dari 200F 5.
Putaran/speed rendah (dibawah 5000rpm) 6. Tidak memerlukan proteksi
atau seal . 7. Cukup memerlukan bearing tertutup / sealed bearing
8. Mesin / motor yang harus beroperasi dalam waktu yang lama
tanpa
memerlukan perhatian kusus.
Kapan kita menggunakan oil? Memakai oil jika : 1. Speed/ putaran
cukup tinggi 2. Temperature cukup tinggi 3. Terpasang lipseal/ seal
oil secara baik 4. Type bearing tidak sesuai untuk pelumasan grease
5. Bearing dilumasi dengan sistem sentral, yang juga untuk
pelumasan
bagian2 mesin lain. (13). Kerusakan bearing : Penyebab dan
Perbaikanya. Kerusakan atau penurunan performance mesin2 merupakan
masalah penting yang selalu harus dicegah di setiap pabrik
dimanapun. Dari riset maupun histori pemeliharaan menyimpulkan
bahwa lebih dari 50 persen kerusakan mesin2 rotasi yang terutama
memakai ball-bearing disebabkan oleh kerusakan bearing. Kerusakan
bearing jika tidak segera diatasi dapat menimbulkan kerusakan
bagian lain yang lebih besar dan bahkan berakibat fatal yang harus
dibayar mahal. Maka upaya mempelajari sebab2 kerusakan, mengapa
terjadi kerusakan premature, meneliti ciri kerusakan, mencari sebab
kerusakan, sehingga mampu mentukan cara perbaikan dan
pencegahannya. Klasifikasi Sebab Kerusakan sbb ;
1. Terlalu berat beban Overload 2. Terlalu panas Overheating 3.
Pukulan setempat False brinelling 4. Pukulan True brinelling 5.
Kelelahan normal Normal Fatigue Failure 6. Pembebanan terbalik
Reverse loading 7. Kontaminasi lubrikasi Contamination 8. Kerusakan
lubrikan Lubricant failure 9. Korrosi Corrosion 10. Misaligment
Misalignment 11. Kendor Loose fits 12. Kekencangan Tight fits
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
42
1.Beban Berlebihan.(Excessive Loads) Beban harus sesuai dengan
kekuatan design dari bearing2 sebuah mesin, karena beban tsb.
dipikul/ditanggung oleh bearing2. jika beban terlalu besar maka
bearing mengalami premature fatigue, yaitu kelelahan didi
selanjutnya terjadilah kerusakan dini/premature . Akibatnya
kerusakan part ini dapat menimbulkan kerusan part lain dan
menimbulkan kerugian yang lebih besar. Premature fatigue dapat juga
disebabkan oleh: Tight-fit, brinelling, dan improper preloading.
Tight-fit, ini terjadi karena poros terlalu besar terhadap inner
race bearing, sehingga inner- race menanggung beban dari dimeter
shaft yang kebesaran. ( menjepit shaft sebagai beban permanen)
Dengan meneliti bentuk atau ciri kerusakan kita dapat memperkirakan
penyebab kerusakan. Kesimpulan • Tanda kerusakan, hampir semua
bagian2 bearing mengalami bocel (
ball, inner, outer ), yang paling berat mengalami bocel inner race
lihat gambar dibawah ini
• • Penyebab kerusakan : beban terlalu berlebihan. Beban berlebihan
juga
dapat menimbulkan panas yng berlebihan pula. • Cara mengatasi
ialah; mengurangi beban, tetapi jika tidak mungkin
maka harus memperbesar bearing 2.Panas berlebihan / Over Heating
Kasus ini merupakan kasus yang banyak terjadi pada mesin2 rotasi. •
Ditandai dengan perubahan warna dari warna emas berubah warna
biru,
inner ring, outer ring, ball dan cage berwarna biru. Lihat gambar :
• Jika panas mencapai 400oF akan terjadi proses annealing terjadi
pada
ring dan ball. Sebab2 kenaikan panas :
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
43
• Kekurangan grease/lubrikasi, pelumasan/pendinginan tidak seimbang
sehingga gesekan di bearing meningkat,
• Kelebihan grease, sehingga ruang pendinginan & muai sempit, •
Salah memilih grease, terlalu kental atau terlalu encer • Kenaikan
temperature mesin (motor,pompa,compressor dll)
yang berlebihan, karena beban lebih • Ventilasi ruang mesin tidak
cukup atau pendinginan mesin itu
sendiri kurang berfungsi • Penyetelan mesin tidak akurat : internal
misalignment, atau
external misalignment. • Vibrasi berlebihan, mengakibatkan bearing
menanggung beban
melebihi beban yang sebenarnya. Akibatnya kekerasan berkurang dan
mengakibatkan daya tahan menurun sehingga cepat mengalami
kerusakan. Dalam kasus panas sangat tinggi, dapat mengakibatkan
ball berubah bentuk, tidak lagi bulat. Panas juga merusak lubrican,
menghilangkan oil dari grease. Pencegahan /perbaikan : dengan
melihat histori atau trending data yang diambil sebelum dan
menjelang kerusakan , kita dapat menentukan akar sebab (root
cause), kemudian menentukan perbaikan. 3.False Brinelling Misal ada
kasus : Kadang menjumpai sebuah motor listrik atau pompa yang sudah
lama tidak dioperasikan , ketika dijalankan motor/pompa tsb
mengalami vibrasi sangat tinggi. Padahal dari histori telah dicatat
bahwa, misal 1 bulan yang lalu motor tsb. telah di ganti bearing
baru dan telah dicoba dengan hasil vibrasi bagus. Kemudian ketika
motor tsb dioperasikan ternyata vibrasi sangat tinggi dan dari
diagnose mengharuskan motor harus di perbaiki.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
44
Tanda2 : Motor di bongkar dan ternyata setelah diteliti pada
bearing mengalami tukak berwarna coklat sekeliling ring atau luka
kedalam pada tempat dimana ball berada dan jumlahnya sama dengan
jumlah ball. Luka tsb seperti bekas pukulan berkali-kali dalam
waktu yang berulang kali, lama dan ditempat yang sama. tukak
berwarna coklat sekeliling ring atau luka kedalam pada tempat .
Penyebabnya : Kasus tsb terjadi, disebabkan adanya vibrasi/getaran
dari ekternal. Getaran besar berasal dari getaran mesin atau alat
lain yang merambat dan menggetarkan mesin dalam kasus ini.
Penyelesaian : • Meminimize atau menghilangkan sumber getaran
berasal. Misal
memperbaiki mesin sumber getaran ke kondisi baik. • Mengisoloasi
getaran dari luar. • Memasang bearing yang berisolasi dan memakai
grease type antiwear
additive. 4.True Brinelling Binnelling timbul karena beban statik
melebihi batas elastic bahan inner ring. Tanda bekas hampir sama
dengan false binelling ,ini terlihat sekeliling ring lintasan ball
.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
45
Akibat dari kasus ini jika motor dioperasikan timbul vibrasi besar
dan noise/berisik. Perbaikanya ialah, mungkin kwalitas bearing
kurang baik atau hilangkan , kurangi beban statis yang berlebihan
5.Kelelahan / Normal fatigue Failure Kerusakan akibat kelelahan ini
umumnya ditandai dengan terlepasnya sebagian material retak dan
terkelupas disepanjang lintasan ball. Retakan & terkelupas ini
bisa terjadi pada inner ring, outer ring dan ball. Keretakan
sedikit saja mengakibatkan kerusakan permukaan lain lebih cepat.
Jika motor mendadak vibrasinya tinggi, ini kemungkinan indikasi
dari kasusu fatigue. Perbaikannya, harus segera mengganti bearing
baru, mungkin karena umur bearing sudah mencapai batas norma.
Tetapi mungkin juga harus mengganti dan memilih bearing dengan
bearing yang mempunyai ketahanan fatigue lebih tinggi. 6.Pemasansan
terbalik / Reverse Loading Gambar dibawah ini adalah gambar bearing
jenis “angular contact”. Bearing jenis ini difungsikan untuk
menahan beban kombinasi dari beban axial / trhrust dan beban radial
dan hanya searah. Bagaimana jika terpasang terbalik seperti gambar
di bawah ini? Jika dipasang terbalik maka bearing menahan beban
terbalik juga, sehingga area eliptikal kontak antara ball dengan
outer & inner race menjadi tidak cukup, Pemusatan beban pada
area yang kecil ,Akibatnya :
• menimbulkan stress kemudian • menaikan temperature, diikuti
dengan • vibrasi tinggi seterusnya cepat • terjadi kerusakan
premature/dini.
Perbaikan Bongkar dan periksa, pasanglah dengan posisi yang
benar.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
46
Tingkatkan knowledge dan ketrampilan eksekutor, buatlah presedur
kerja agar tidak terulang kesalahan yang sama. 7.Kontaminasi
Kontaminasi merupakan salah satu sebab terbanyak kerusakan bearing.
Gejala kontaminasi , suara berisik / denting antara ball dan inner
/ outer race yang menimbulkan vibrasi tinggi dan keausan, kemudian
beraing mengalami cepat rusak Perbaikan mengganti bearing dengan
menjaga :
• kebersihan tempat kerja, • kebersihan peralatan • kebersihan
tangan dan • kebersihan bearing yang akan dipasang
Pencegahanya. • Jauhkan pekerjaan gerinda dari tempat pemasangan
bearing • Jangan buka pembungkus bearing sampai dengan akan
dipasang • Tingkatkan knowledge dan ketrampilan eksekutor, buatlah
presedur
kerja agar tidak terulang kesalahan yang sama.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
47
8.Lubrikan Rusak Lubrikan adalah bahan dan bagian paling pokok dari
proses kerja bearing, lapisan tipis lubrikan (oil film) harus
selalu ada diantara ball , cage, inner race dan outer race, yang
berfungsi menghilangkan gesekan dan pendinginan. Kerusakan lubrikan
berakibat hilangnya oil film berakibat kerusakan bearing. Sebab
Kerusakan lubrikan : • Kontaminasi dengan kotoran/debu/partikel •
Kontaminasi dengan air, kondesasi udara, cairan2 lain. • Tercampur
dengan lubrikan lain yang tidak kompatibel • Panas berlebih
(overheating) saat dioperasikan, kemudian temperature
lubrikan berlebihan, sehingga sifat lubrikasinya hilang, achirnya
panas naik terus.
Gambar ……B. Indikasi kerusakan , ball dan race nya berwarna biru
atau coklat hampir sama dengan kerusakan akibat overheating. Gambar
……A indikasi kerusakan akibat kontaminasi. 9 Corrosion • Indikasi
dari kerusakan ini , jika ball, race-way dan cage berwarna
merah/coklat • Sebab2 nya, bearing dalam kondisi pengaruh cairan
yang corrosive ,
misal cairan yang mengandung atau udara corrosive. • Cara
mengatasi, cegah pengaruh atau percikan cairan corrosive. • Atau
pasang sealed bearing, jika mungkin. •
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
48
10. Misalignment Tanda2 kerusakan bearing dari misalignment dapat
dilihat sbb: • Lintasan ball pada raceway outer-ring terlihat tidak
sejajar Juga lintasan
terlalu melebar di inner race • Bila misalignment melebihi 0.001
in/in mengakibatkan temperature di
ball/race melebihi normal danmengakibatkan keausan berlebihan.
Tandanya, keausan dan warnanya merah/coklat.
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
49
Perbaikan Mesin harus di stop dan diadakan pemeriksaan dan kemudian
di realignment .Lakukan dulu pemeriksaan kelurusan dan run out
shaft , run out bearing housing dan dudukan bearing. Lakukan
algnment menurut prosedur yang benar Pakailah locknut bearing yang
persisi agar bearing duduk pada posisi yang benar. 11. Kendor /
Loose Fit Bila bearing longgar terhadap poros / shaft , inner-race
mudah dimasukan keporos (interference fits longgar ), mengakibatkan
hal yang buruk sekali. Akibatnya yang terjadi yalah • inner bisa
berputar relative terhadap shaft, • timbul karat / fretting diarea
antara shaft dan inner race. • Freeting bersifat abrasive
mengakibatkan memperbesar gap, sehingga
memperbesar kelonggaran secara terus-menerus • Jika longgar sudah
besar mengakibatkan: inner berputar di shaft, posisi
bearing sudah berubah, timbul aus, panas noise dan vibrasi. Tanda2
kerusakan seperti gambar dibawah, lintasan ball di inner race
sangat lebar. Lintasan di outer tidak sejajar . Perbaikannya. Shaft
harus di ganti atau direkondisi sehingga antara bearing dan shaft
sligtly fit. Lihatlah clearence yang tepat pada tabel interference
fits / clearence bearing , karena besar bearing menentukan harga
tsb. Misal : bore inner sama dengan diameter shaft, maka cara
memasangnya harus memanaskan bearing dengan apa dan berapa maximum
temperature yang diperbolehkan
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
50
12. Tight Fits Bila bearing bore terlalu sempit terhadap poros /
shaft , inner-race sangat sulit dimasukan keporos (interference
fits terlalu kecil), mengakibatkan hal yang buruk sekali. Akibatnya
yang terjadi yalah • inner bisa strees karena harus menahan beban
permanen dari besarnya
shaft, • timbul tegangan pada inner dan mungkin terpaksa mengembang
keluar. • Akibatnya internal clearence di ball bertambah kecil,
maka ball teralalu
sempit geraknya. • Maka ball menanggung beban yang berlebihan,
kemudian timbulah
panas yang berlebihan • Jika di jalankan terus, bearing mengalami
cepat aus dan premature
fatigue
Tanda kerusakan Lintasan ball di inner dan outer melebar dan
berubah warna (biru/ coklat atau merah ) seperti overheating.
Perbaikannya. Shaft harus di ganti atau direkondisi sehingga antara
bearing dan shaft sligtly-fit. Lihatlah clearence yang tepat pada
tabel interference fits / clearence bearing , karena besar bearing
menentukan harga tsb. Misal : bore inner sama dengan diameter
shaft, maka cara memasangnya harus memanaskan bearing dengan apa
dan berapa maximum temperature yang diperbolehkan (14). Memasang
Bearing SKF sebagai pembuat bearing mengadakan survey, melaporkan
bahwa kerusakan bearing sbb : • 75% bearing rusak karena masalah
lubrikasi
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
51
• 24% bearing rusak karena pemasangan/kondisi lingkungan dll • 1%
mencapai umur pakai sempurna.100% Hal 2 yang harus diperhatikan
saat pemasangan • Jangan membuka bungkus ,kecuali sangat penting •
Beri alas kertas pada bangku kerja, • Letakan tools dan bearing
diatas kertas • Cuci tangan. Bersihkan kotoran, grease dll pada
tools • Tutuplah bearing, housing, shaft dengan tutup yang bersih,
jangan buka
sebelum akan mengerjakan • Jangan membuka bearing baru s/d siap
akan memasangnya. • Bersihkan shaft dan housing dengan solvent
sebelum memasang
bearing. • Pakailah sleeve atau puller yang ditumpukan/ contact
dengan inner race • Jangan sekali-kali menekan/press pada balls
atau ball cages, hanya
pada race • Jangan mengeluarkan secara miring, pakailah sleeve/
puller yang squre,
karena kalau miring akan merusak shaft. • Cara lain yang tidak
merusak. Misal memakai hearter, oli panas.. • Check kondisi shaft.
Bearing seat harus smoot dan halus..Shaft shoulder
harus squre dan tidak longgar. Jika motor memakai single sealed
atau open bearing, bearing harus diisi grease secukupnya. Nozle
grease harus dichek dan dibersihkan atau diganti nozle yang baik
agar dapat melakukan regreasing dengan baik serta drain plug harus
dipasang sedemikian bisa berfungsi dengan baik. Jika motor memakai
double sealed bearing, nozle grease harus dilepas dan diganti plug
serta drain plug harus dipasang plug permanen, karena jenis ini tak
akan dilakukan greasing untuk selama umurnya. ( Ditulis oleh
Soemarno Adibroto, akan dilanjutkan : Regreasing pada motor)
(15) Membuat program regreasing motor listrik ) Bearing Rolling
element (ball atau roller) yang dipakai di motor listrik adalah
yang paling banyak mengalami kerusakan.
Penyebabnya al: • salah pemilihan pelumas • salah pasang atau tidak
pas • salah penanganan saat pemasangan, • teknik pemasangan tidak
sesuai, salah • beban arah axial terlalu besar • salh atau
kekurangan pelumasan, • grease / pelumas terkontaminasi •
over-greasing / kebanyakan greasing .
note: pelumas = grease atau lub oil
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
52
Mengontrol grease sudah merupakan problem atau masalah lama bagi
industri, pedoman yang direkomendasikan oleh pabrikan tidak cukup
untuk mengatasi masalah tsb. Pedoman regreasing praktis telah dbuat
oleh : EPRI (Electric Power Research Institute) pada 1992 yang saat
telah dipakai oleh banyak Power Plant Nulear. Program dirancang
untuk me-minimal-kan “overgreasing” bearing antar waktu penggantian
bearing. Program regreasing dibahas dalam tulisan berikut. Latar
belakang Masalah overgreasing di-identifikasi pertama di Power
Plant Tenaga Nuclear pada tahun 1988. Banyak motor dan atau bearing
mengalami kerusakan berat di sejumlah power plant tenaga nunlear
yang diakibatkan oleh kebanyakan menambah grease. Pada th 1992 EPRI
Nulear Maintenance Application Center membuat Guidance / pedoman
“Prediktive & Preventive Motor Listrik” Pedoman meliputi
program regreasing motor menurut besar kapasitas dan type bearing
dan cara melakukan regreasing. Pedoman sangat membantu untuk
menghemat uang dengan mengurangi pemakaian manpower untuk melakukan
regreasing dan mengurangi kerusakan bearing akibat overgreasing
Bearing Housing Designs Ada 2 type dasar bearing housing dirancang
untuk motor yang memakai bearing rolling element yang
regreasable.
Gbr 1 Gbr 2 Gbr 1 Design Flow-through hanya untuk bearing face
terbuka. Aliran grease dari lubang pengisian masuk kedalam bearing
dan kebihannya keluar melalui lubagn drain
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
53
Gbr 2 Design Same-side , jenis ini untuk bearing jenis; open,
single-shielded, dan double-shielded . Jenis bearing beberapa al
:
1. Open Face Bearing / bearing terbuka – bearing ini terdiri dari
inner dan outer race, balls dan ball cage. Tidak berisi grease maka
harus diisi grease sebagai lubrikasi saat pemasangan.
2. Single-shielded Bearing / bearing shielded satu sisi –bearing
dipasangi metallic shield pada satu sisi , dan umumnya ketika
dipasang dimotor shieldnya disisi winding motor . jenis ini
memerlukan regreasing dengan interval waktu sama dengan bearing
jenis open.
3. Double-shielded Bearing / bearing dua shielded – bearing
dipasangi mettalic shield di dua sisinya. Ada sedikit celah atau
airgap antara inner race dan shield yang berguna untuk keluaran
kelebihan grease akibat pemuaian ketika motor dijalankan.
(15) Winding Overheating Seorang profesional maintenance sependapat
bahwa panas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kondisi atau
kerusakan pada isolasi dalam winding motor. Secara umum dikatakan
bahwa: setiap penambahan panasan 10 C pada winding, mengakibatkan
umur isolasi berkurang separonya. Contoh :
Panduan praktis perawatan motor listrik .. Soemarno Adibroto Page
54
sebuah motor listrik jika dioperasikan pada temperature normal akan
berumur 20 tahun. Tapi jika motor harus beroperasi 40 C diatas
normal, maka umurnya menjadi 1/16 X 20 th. Banyak ahli sependapat
dengan rumusan tsb. diatas. Standard organisasi terkenal membuat
survey dan hasilnya bahwa : 30% kerusakan motor diakibatkan
kerusakan isolasi dan 60% nya adalah overheating. Ada 5 sebab
overheating :
1. Beban berlebih - Overload 2. Kondisi power supply tidak normal -
Poor power condition 3. High effective service factor 4. Terlalu
sering di-start dan di-stop - Frequent stops & starts 5.
Kondisi lingkungan / ruang - Environmental reason.
1.Overload Arus stator sering dipakai gambaran sebagai berapa beban
/ load motor , tetapi mungkin dalam kondisi overvoltage. Kesalahan
yang sering terjadi ialah motor dioperaikian dalam kondisi
overvoltage agar arus turun dan harapanya juga panas turun. Telah
tergambarkan bahwa untuk motor dari 10 Hp s/d 200Hp,
dst……………&helli