YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

OBAT IMUNOLOGI

OBATIMUNOLOGIdr. Chinda Liaska IndahAKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM

INDIKATORMahasiswa dapat menjelaskan pengertian immunisasi / vaksinasi.Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian imunisasi aktif.Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian imunisasi pasif. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis vaksin. Mahasiswa dapat menjelaskan obat immunosupresiva.PendahuluanImunitas: kemampuan untuk bertahan dari infeksi dan penyakitSistem imun: seluruh sel dan jaringan tubuh yang terlibat dalam menghasilkan imunitasPertahanan tubuh:Non spesifikSpesifik11/2/15311/2/154VaksinPerkembanganEdward Jenner (1796) menggunakan lesi cacar untuk mencegah cacarRobert Koch (1876) mengembangkan beberapa postulat yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab dari suatu penyakitLouis Pasteur (1885) mengembangkan vaksin rabies dan antraksJonas Salk (1955) mengembangkan vaksin injeksi polioAlbert Sabin (1961) mengembangkan vaksin oral polio11/2/15511/2/156Perkembangan vaksin menggunakan postulat KochSampel darah kelinci sakit diambilPatogen diisolasiPatogen tersangka diberikan ke kelinci sehatKelinci sehat jadi sakit, patogen penyebab terisolasi

6Steps in Kochs Postulates1) The suspected pathogen is found in sick animals but not in healthy ones.2) The pathogen is able to be grown in a pure culture in the laboratory.3) The laboratory cultured pathogen is injected into the body of a healthy animal. The healthy animal develops the same disease that was seen in the first host animal.4) The pathogen is recovered from the second animal and is the same as the original pathogen.

This method is the standard for determining the identity of a disease-causing pathogen. Koch discovered the cause of anthrax (Bacillus anthracis), tuberculosis (Mycobacterium tuberculosis), and cholera (Vibrio cholerae) using this approach.Mekanisme Kerja11/2/157PembuatanIsolasi dan identifikasi agen penyebab sakit postulat KochMelemahkan antigen agar tidak menyebabkan sakit mengobati patogen dengan radiasi gamma atau secara kimia dapat memicu respon imun tapi tidak menyebabkan sakitDiuji coba pada binatang kerja vaksin dan efek sampingnya uji coba kepada manusiaDimurnikan dan dikemas11/2/158JenisDilemahkan hidup jenis yang lemah (MMR)Mati patogennya mati tapi tetap utuh rabiesToksoid toksin yang tidak aktif (tetanus)Fragmen subselular protein spesifik dari patogen yang digunakan (Hepatitis B)DNA menggunakan potongan DNA patogen untuk menghasilkan imunitas (influenza)11/2/15911/2/1510

Vaksin penguat direkomendasikan setiap 10 tahun hanya untuk tetanus dan difteri, lainnya imunitas seumur hidup10Red bars denote a time range during which vaccine dose should be given.

For more information on these diseases, visit www.cdc.gov

PemberianOral Vaksin polio SabinInjeksiim DPT, vaksin IgG polio tidak aktif, rabiessk MMR, varisela (cacar air), vaksin polio tidak aktifInhalasi dalam uji coba klinis influenza11/2/1511KeamananEfek samping:Normal: demam, bengkak dan/atau meradang di tempat suntikan, peradangan ototSedikit jarang: reaksi alergi (komponen vaksin albumin), reaksi imun yang berat terhadap komponen aktif vaksinKegagalan:Imunitasnya tidak berkembang setelah pengulangan vaksinasi idak diketahui penyebabnyaPasien lansia tidak merespon vaksin dengan baik11/2/1512Risiko perkembangan penyakit dari suatu vaksin lebih rendah dari risiko perkembangan penyakit setelah infeksi*Risk associated with vaccineRisk associated with infectionMMR: 1 in 1,000,000 Measles: 1 in 2,000 for for encephalitisencephalitis Mumps: 1 in 300 for encephalitis Rubella: 1 in 4 for congenital rubella syndrome if infection occurs in early pregnancyDPT : No proven Diptheria, Pertussis, Tetanus, deathsdeaths: 1 in 20, 1 in 200, and 3 in 100, respectively11/2/1513*data dari CDC13The CDC has compiled data on the relative risk of receiving vaccines compared to receiving the disease, at www.cdc.gov. The slide information comes from their website.

Pertussis is whooping cough.ManfaatRisikonya lebih rendah, rata-rata, bila seseorang terkena penyakitLebih mudah memberi vaksin dari mengobati penyakitnyaMengurangi jumlah yang terinfeksi, melindungi populasi sisanyaMenghemat jutaan dolar dan meningkatkan produktivitas mengurangi waktu sakit, mengurangi pengeluaran untuk berobat11/2/151411/2/151511/2/1516OBATIMUNOSUPRESANMekanisme KerjaMenghambat proses fagositosis dan pengolahan Ag menjadi Ag imunologik oleh makrofagMenghambat pengenalan Ag oleh sel limfoid imunokompetenMerusak sel limfoid imunokompetenMenekan diferensiasi dan proliferasi sel imunokompeten tidak terbentuk sel plasma penghasil Ab atau sel T yang tersensitisasi untuk respon imun selularMenghentikan produksi Ab oleh sel plasma serta melenyapkan sel T yang tersensitisasi yang telah terbentuk11/2/1517Fase Respon ImunFase induksi:Fase pengolahan Ag oleh makrofag dan pengenalan Ag oleh limfosit imunokompetenFase proliferasi dan diferensiasi sel B dan sel T, untuk respon imun humoral dan selularFase produksi:Fase sintesis aktif Ab oleh limfokin11/2/1518Pilahan ObatKelas I harus diberikan sebelum fase induksiKelas II diberikan dalam fase induksiKelas III memiliki sifat kelas I dan kelas II11/2/1519Kelas IBusulfanL-melfalanD-melfalanGlukokortikoid: prednison, prednisolonMitomisin CKolkisinFitohemaglutininSinar X11/2/1520Kelas IIKlorambusilMetotreksatAzatriopin6-merkaptopurin (6-MP)Sitarabin (ARA-C)5-bromo-deoksiuridin (5-BUdr)5-fluoro-deoksiuridin (5-FUdr)5-fluorourasil (5-FU)Vinblastin (VBL)Vinkristin (VCR)Siklosporin11/2/1521Kelas IIISiklofosfamidProkarbazin11/2/1522AzatriopinUntuk mencegah penolakan pencangkokkan organ, pengobatan RA yang berat dan refrakterKeracunan: leukopenia, trombositopenia monitor dengan baikEfek samping: mual, muntahSediaan: tablet 50 mg, iv 100 mg11/2/1523MetotreksatAntineoplasia, digunakan untuk mencegah penolakan cangkok sumsum tulang, penghambat kuat enzim dihidrofolat reduktase efek biosentesis timidilat dan purinJuga dapat digunakan untuk pengobatan RA yang aktif dan beratEfek toksik: fibrosis dan sirosis hati penggunaan jangka lama dosis rendah11/2/1524SiklofosfamidMengurangi respon imun humoral dan meningkatkan respon imun selularDiaktifkan oleh enzim mikrosom hatiUntuk pencegahan cangkok organ, pengobatan RA, sindrom nefrotik, granulomatosis Wagener11/2/1525KortikosteroidGlukokortikoid prednison, prednisolonBekerja di respon imun humoral, juga sebagai antiinflamasi11/2/1526SiklosporinBerasal dari jamur Tolypocladium inflatum gamsMenyebabkan turunnya produksi dan penglepasan limfokinDigunakan untuk cangkok organ: hati, ginjal, sumsum tulangAbsorbsi melalui oral berkisar 20% - 50%, berada di eritrosit, metabolisme di hati, ekskresi melalui empeduEfek toksis: ginjalSediaan: larutan 100 mg/mL, iv 50 mg/mL11/2/1527AntibodiUntuk ibu dengan rhesus negatif mencegah abortus11/2/1528