3. A B C D E D:Babak 4 perjalanan (masa labil peradaban)
suasana perjalanan: terang- redup suara gaduh mesin- mesin motor
menambahkan kesan kelabilan A: Awal Perjalanan (masa Pra Islam-
Jaman H i n d u - B u d h a ) suasana perjalanan: terang B:Babak 2
perjalanan (Akhir masa, jatuhnya peradaban Hindu-Budha) suasana
perjalanan: terang-redup lebar jalan menyempit C:Babak 3 perjalanan
(masa kejayaan peradaban Islam) suasana perjalanan:
terang-benderang jalan kembali melebar E:Akhir perjalanan
(reformasi- masa depan?- jiwa baru?) suasana perjalanan: terang
masjid Perak galeri akhir masjid agung Kotagede galeri masa
pra-Islam entrance area "Museum Hidup di lorong-lorong Kotagede"
Perancangan museum ini mengacu pada ide mendasar bahwa museum bukan
hanya bangunan saja, melainkan juga lingkungan sekitar adalah
museum sendiri. Berlokasi di Kampung Jagalan Kotagede yang memiliki
lorong-lorong eksotis nan puitis, museum ini hadir berbentuk
galeri- galeri yang terpecah di beberapa titik lokasi. Pemecahan
itu kemudian dikolaborasikan dengan hirarki sejarah Islam Kotagede,
yakni Masa Pra-Islam, masa pergerakan Islam di Kotagede, dan yang
terakhir masa modern dalam penyebaran Islam. Galeri-galeri tersebut
dihubungkan dengan lorong-lorong yang ada di Kampung jagalan, dan
tentunya sudah "didekor" sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat
mengetahui sendiri "jalan yang mereka tuju menuju sebuah
pencerahan" entrance area galeri pra-islam galeri pergerakan galeri
akhir 2009
4. ProposalRumahBapakHarry Jakarta 2009 (Proporsal
project.lokasi: Jakarta) Pak Harry, teman saya di forum internet
mengontak saya melalui email. Beliau meminta saya untuk
merancangkan rumahnya. Yang unik dari permintaannya adalah beliau
menginginkan sebuah rumah tinggal yang bernuansa Islami. Ide awal
yang muncul adalah bagaimana memisahkan area publik dan privat
secara tegas, dimana konsep Islami adalah konsep yang menegaskan
pembagian zona privat dan zona publik. Ide tersebut diterjemahkan
ke dalam penggunaan ruang perantara yang memisahkan area publik
dengan area privat yang didekatnya terdapat kamar mandi, sehingga
ketika ada tamu yang hendak ke kamar mandi, ia tidak perlu masuk ke
dalam ruang-ruang privat dalam rumah. Konsep islami lainnya yang
coba digunakan adalah konsep taman dalam yang merupakan ciri dari
arsitektur Islam. taman dalam ini berusaha dileburkan dengan
ruang-ruang publik seperti ruang amakn, dapur, mushola, dan ruang
keluarga. Sehingga cahaya dan udara alami juga dapat akan mengalir
dengan mudah. Rumah menjadi sehat dan kualitas hidup penghuninya
juga semakin baik. Rumah ini juga merupakan rumah tumbuh, dimana
rumah nanti dapat dikembangkan sendiri oleh pemiliknya di masa
depan. luas lahan 120 m2, luas bangunan 125m2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1. taman 2. carport 3. teras 4.
r.tamu 5. r. perantara 6. KM/WC 7. r. makan 8. Dapur 9. mushola 10.
taman 11. r. keluarga 12. r. tidur utama 13. KM/WC 14. taman 15.
gudang 16. r. tidur anak 17. r. tidur anak 18. r. cuci jemur 19.
KM/WC 20. taman atap 21. r. bermain " umah Islami nan natural"
R
5. Taman Kaki Lima Lempuyangan Melihat potensi daerah dekat
stasiun Lempuyangan yang letaknya dekat jembatan layang lempuyangan
yang selalu ramai oleh keluarga terutama keluarga yang memiliki
anak kecil dan sekaligus mengedukasikan kereta kepada anak-anak
mereka, sepertinya taman PKL akan menjadi konsep yang cocok yang
ditawarkan kepada masyarakat Jogja. Selain itu, agaknya kebutuhan
akan taman bagi masyarakat Jogja cukup tinggi. Terbukti dari selalu
ramainya taman Pintar yang berada di dekat nol kilometer. Taman PKL
ini selain memang difungsikan sebagai tempat jajan masyarakat, area
ini nantinya akan menjadi lahan bermain bagi anak-anak maupun
keluarga. Sambil menonton kereta yang lewat, masyarakat juga akan
disuguhi dengan tampilan taman yang unik, gardu pandang kereta,
tempat sampah yang berwarna-warni, juga lampu-lampu yang ditanam di
tanah yang menarik. Dengan cara ini diharapkan tumbuh kembang anak
menjadi lebih optimal.
6. Rumah Sapen "rumah sosialis" Ini adalah desain yang
diikutkan dalam sayembara desain rumah green yang diselenggarakan
oleh Universitas Brawijaya Malang. Penekanan desain pada rumah ini
adalah dengan menciptakan rumah yang berahabat dengan lingkungan
sekitar, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Pada apek
sosial, terdapat bangku ronda yang letaknya persis di depan rumah.
Bangku tersebut berfungsi sebagai tempat beosialiasi dengan warga
sekitar ketika ronda ataupun setiap harinya. Dinding depan
merupakan rak dan dapat dibuka tutup. kalau ada hajatan, uang teras
dapat menyatu dengan ruang tamu dan membentuk uang yang bear untuk
diselenggarakannya hajatan. Suasana akan terasa menjadi begiutu
intim. Pada aspek lingkungan alam, material yang digunakan adalah
material ramah lingkungan. eperti bambu yang berfungsi sebagai
dinding hidroponik yang letaknya berada di sebelah kiri teras.
elain itu, material kayu bekas bekisting yang digunakan untuk
mencetak beton juga digunakan sebagai ornamen bagi jendela rumah
ini.
7. "Ruang afe intim nan hangat bagi komunitas" K Kafe mungil
ini hanya berukuran 5.5 x 5.5 m, dengan area outdoor berukuran 3 x
5.5 m. Segmentasi pasar dari kafe ini adalah orang-orang yang ingin
mengadakan rapat, ulang tahun, ataupun acara-acara komunitas
seperti workshop maupun talk show. Ide dasarnya adalah bagaimana
menciptakan suasana se- hommie mungkin dan sehangtat mungkin.
Proses penerjemahan desainnya adalah memisahkan area ruang dalam
menjadi dua bagian. Area lesehan dan area sofa. Area lesehan
ditujukan nantinya bagi orang- orang yang berasal dari
komunitas-komunitas untuk mengadakan pertemuan dalam jumlah 10-15
orang. Sedangkan area sofa nantinya diproyeksikan bagi orang-orang
yang mneginginkan pertemuan formal dengan jumlah 4- 6 orang saja.
Area luar didesain dengan konsep avenue-avenue seperti kafe-kafe
eropa. Dengan menggunakan kanopi kayu dan dikombinasikan dengan
kain, memberikan kesan yang menyatu antara ruang dalam dan ruang
luar. Dengan begini, orang-orang juga dapat tetap menikmati suasana
kafe di sore hari walaupun matahari masih bersinar cukup terang.
Keteduhan terbentuk, dan suasana akrab pun terjadi. Voila! (project
interior.lokasi: Yogyakarta) luas ruangan : 45 m2
8. Rumah Cukang Kawung Rumah Murah Eksperimental 2012 Lahan
rumah relatif sempit dan tidak beraturan. Agar pemanfaatan lahan
lebih efisien, bentuk rumah sejajar 3 sisi batas lahannya.
akibatnya denah rumah berbentuk trapesium. Dari situ baru mulai
menata ruang dan bentuk atapnya. Atap miring 1 sisi ke belakang
karena pemandangannya cukup menarik ke sisi jalan di samping
menghadap selatan. Agar tidak terlalu tinggi, atapnya ditekuk
bagian sudutnya. Beruntung lahan memanjang menghadap selatan
sehingga mengurangi panas matahari barat dan timur. tampak sisi
barat itu akan lebih baik kalau nanti dirambati pohon. Struktur
lantai 1 beton, lantai 2 baja C double, dinding banyak menggunakan
fiber semen. struktur dan beban ringan di lantai 2 mengurangi beban
struktur dan pondasi di bawahnya. tim desain:Studio Akanoma- Yu
sing, Anjar Primasetra, Chandra T Adiputra, Iwan Gunawan. Status
proyek: dalam proses pembangunan 2013 Rumah Cukang Kawung
Bandung
9. Rumah Kayu-Limasan Bekas Renovasi rumah berkonsep
sustainable 2013 Renovasi, rumah kayu, jawa, loro blonyo, limasan
bekas, sistem pengolahan air hujan. Tim desain: Yu Sing, Anjar
Primasetra, Gata Mahardika, Romi Bramantyo, Iwan Gunawan. Lantai
bawah merupakan rumah eksisting dan dijadikan dua lantai karena
program ruang yang diminta memang mengharuskan untuk menjadi rumah
dua lantai. Lantai dua nya adalah rumah limasan bekas yang dibeli
klien di Jepara, lalu oleh tim studio akanoma dibongkar kembali dan
di- bentuk sedemikian rupa menjadi rumah modern yang kontemporer
Klien meminta untuk mengurug sampai 80 cm dari lahan eksistingnya.
namun, kami mengusulkan bagaimana kalau lantainya saja yang
dinaikkan, sedangkan "kolong" nya dipakai untuk penampungan air
hujan. Keuntungannya ada 2: penghematan biaya (biaya urug jelaslah
lebih mahal ketimbang membuat lantai panggung), dan memberikan
kesempatan bagi air hujan untuk memberikan manfaatnya kepada
manusia (jadi tidak hanya sekadar berakhir di pembuangan riol kota
saja). Air hujan kemudian di tampung dan difilter, jadi bisa
langsung diminum oleh penghuni rumah.. dan klien pun
menyetujuinya... konsep hemat energi lainnya berupa penggunaan
material papan bekas, pintu bekas, dan lantai cor semen tipis yang
low embodied Renovasi Rumah Bekasi
10. Rumah Sehat Intiyana Resto-Spa berkonsep natural 2012 Ini
adalah Project restoran eksperimental saya ketika bekerja di studio
akanoma. Konsep dari resto ini adalah makanan organik. Untuk itu,
dari tim studio akanoma menyelaraskannya dengan mengekspresikan
ide-ide material bekas di dalam nya, dalam rangka penghormatan
kepada alam. Seperti keranjang bekas buah, roda sepeda bekas yang
menjadi kaki meja, kayu-kayu bekas, dll. Resto-Spa Jakarta
11. WIKA LEADERSHIP CENTER 2012 Ini adalah project sayembara
terbatas yang saya ikuti ketika masih bekerja di studio akanoma
yang diselenggarakan oleh BUMN WIKA. Dalam sayembara ini, studio
akanoma mendapatkan juara pertama. Gedung ini adalah pusat
pelatihan yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Konsep filosofi WLC
(fasilitas pelatihan kepemimpinan) menggabungkan 2 hal utama, yaitu
ke-INDONESIA-an dan kepemimpinan yang berbasis pada keseimbangan
spiritual, kemanusiaan, dan alam. Sayembara WIKA Leadership Center
Bogor
12. 2012 " umah Batak modern"R Renovasi Rumah Jakarta Barat
Rumah ini adalah proyek yang saya tangani ketika bekerja di Studio
Akanoma Bandung. Rumah ini mengambil konsep dari adaptasi rumah
tradisional Batak dan Lumbung Batak. Keunikan lain adalah mencoba
untuk bercengkerama dengan air hujan. Air hujan tidak dibiarkan
jatuh dan meresap atau dibuang begitu saja, tapi ditangkap di
sebuah kolam penampungan di atap, disaring secara natural oleh
eceng gondok dan kemudian jatuh ke kolam yang lebih besar di
bawahnya (bisa dipakai untuk renang). Air yang berlebihan kemudian
dialirkan menuju kolam penampungan di tanah dan diresapkan. Tim
desain: Yu Sing, Anjar Primasetra
13. PUBLIKASI 2009-2013 Buku-buku yang pernah saya tulis
Publikasi Tulisan
14. "Kemana setelah lulus? Jadi arsitek, atau jadi yang lain?
Fotografer, penulis, dosen, ilustrator, fashion designer, dan
lain-lain? Jembatan yang tidak selesai merupakan simbol dari sebuah
pencarian tiada henti perpotongan jalan, untuk selanjutnya mencari
dengan sendiri jalan berikutnya yang akan ditempuh di tengah
perjalanan, seakan ada sesuatu yang menghimpit membuat kita suatu
saat merasakan bahwa kita ini begitu kecil dan tidak bisa melakukan
apa-apa..." Sebuah Pencarian Tim Desain: Sony Indrawan Bagus Sinang
Baskoro M.Rahmadian Thomas Sukarjo Anjar Primasetra Isaac Ganesh
Yudistira Eko Nurcholis Akbar Hapsoro Pandu
15. Anjar berterima kasih kepada: -Allah SWT. yang telah
memberikan segala nikmat-Nya -Kedua Orang tua yang senantiasa
mendoakan -Seluruh keluarga yang senantiasa menyokong -Semua Dosen,
guru, dan pembimbing yang dengan sukarela memberikan ilmu yang
bermanfaat -Seluruh teman yang rela untuk berdiskusi sambil
sesekali minum kopi di bawah lampu kuning bersama melodi swing