YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

1

PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM TATA

NEGARA MENUJU KURIKULUM BERBASIS KKNI1

Oleh:

I NENGAH SUANTRA

Pendahuluan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

(LN RI Tahun 2012 No. 158, TLN RI No. 5336) menentukan bahwa kerangka kualifikasi

nasional (KKNI) menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan pendidikan

akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi; yang ditetapkan oleh Menteri. Peraturan

Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) (LN RI

Tahun 2012 No. 24) menentukan ada 9 (Sembilan) jenjang kualifikasi kompetensi yang

menunjukkan penguasaan capaian pembelajaran pada jenjang kualifikasi tertentu. Capaian

pembelajaran (CP) Program Studi Sarjana yaitu jenjang kualifikasi 6 dengan kedudukan sebagai

teknisi atau analis.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti 44/2015) menentukan salah satu

Standar Nasional Pendidikan yaitu standar proses pembelajaran (SPP) sebagai kriteria minimal

pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh CP lulusan. Salah satu

karakteristik proses pembelajaran yang termasuk dalam SPP yaitu pembelajaran berpusat pada

mahasiswa – student center learning (SCL). Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler

wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif, salah satunya yaitu pembelajaran

berbasis masalah yang lebih dikenal dengan sebutan metode problem based learning (PBL).

UU No. 12 Tahun 2012, Perpres 8/2012 dan Permenristekdikti 44/2015 berdampak

terhadap kurikulum dan pengelolaannya di setiap program studi. Kurikulum yang pada

mulanya mengacu pada pencapaian kompetensi (kurikulum berbasis kompetensi – KBK)

berubah menjadi mengacu pada capaian pembelajaran (learning outcomes) – KBCP. Capaian

pembelajaran program studi mengacu pada capaian pembelajaran universitas agar dapat dicapai

1 Makalah disampaikan dalam Lokakarya “Perubahan Silabus untuk Mewujudkan Kurikulum Berbasis KKNI”

yang diselenggarakan oleh Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana pada hari Senin, 25

September 2017 di R Program Magister Kenotariatan, Jln Bali No. 1 Denpasar.

Page 2: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

2

visi yang telah ditetapkan, khususnya yang berkaitan dengan pola ilmiah pokok yang menjadi

penciri Universitas Udayana.

Capaian pembelajaran program studi selain berdasarkan pada hasil tracer study, market signal

dan kebutuhan dari stakeholder, juga harus mengacu pada deskriptor jenjang kualifikasi yang ditetapkan

dalam Perpres 8/2012 agar terdapat kesetaraan antara kompetensi yang dibentuk selama perkuliahan

dengan kualifikasi yang dibutuhkan pada setiap jenjang pada KKNI sehingga terjadi kesesuaian antara

kompetensi dengan kualifikasi. Dengan demikian, KBK mesti dilakukan peninjauan agar selaras dengan

KKNI.

Dalam kaitan itu, Rektor Unud dengan Surat Nomor 7184/UN14/PR/2014 tertanggal 24

Desember 2014 mewajibkan seluruh program studi untuk meredisain kurikulum/peninjauan kurikulum

dan evaluasi capaian pembelajaran suai dengan KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).

Oleh karena itu, upaya untuk mengubah Kurikulum program studi dan Buku Pedoman Pendidikan FH

Unud 2013 suatu keniscayaan. Hal itu berarti bahwa penyelarasan silabus menuju KBCP – KBKKNI

suatu keniscayaan.

Selain itu, urgensi perubahan kurikulum program studi dan Buku Pedoman Pendidikan Fakultas

Hukum Unud 2013 yang berimplikasi terhadap perubahan silabus mata kuliah dilandasi juga dengan

adanya permasalahan bahwa banyaknya mata kuliah dengan bobot SKSnya 2 juga menjadi beban berat

bagi dosen dan mahasiswa. Dosen di Bagian Hukum Tata Negara memikul beban mengajar rata-rata

paling sedikit 8 (delapan) mata kuliah. Karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap keberadaan mata

kuliah tersebut. Silabus mata kuliah belum mencerminkan capaian pembelajaran yang ditentukan dalam

KKNI. Selain itu, beberapa mata kuliah, termasuk di antaranya mata kuliah pilihan, silabusnya memuat

banyak bahan kajian sehingga tidak sesuai dengan bobot SKSnya yang hanya 2 SKS.

Karena itulah harus dilakukan lokakarya penyelarasan silabus untuk menyesuaikan dengan dan

menuju Kurikulum berbasis Capaian Pembelajaran atau kurikulum yang berbasis KKNI.

Evaluasi Keberadaan Mata Kuliah di Bagian Hukum Tata Negara

Berdasarkan pada Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Tahun 2013, mata kuliah yang terdapat di Bagian Hukum Tata Negara sebanyak 13 mata kuliah

dengan bobot SKS seluruhnya berjumlah 28 SKS. Mata kuliah-mata kuliah tersebut terdiri dari:

1. Mata kuliah wajib dalam Kurikulum Inti (kurikulum nasional) sebanyak 3 (tiga) mata

kuliah atau sebanyak 8 SKS.

2. Mata kuliah wajib dalam Kurikulum Institusional sebanyak 4 (empat) mata kuliah atau 8

SKS.

Page 3: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

3

3. Mata kuliah wajib Program Kekhususan dalam Kurikulum Institusional sebanyak 3 (tiga)

mata kuliah atau 6 SKS.

4. Mata kuliah pilihan dalam kurikulum institusional sebanyak 3 (tiga) mata kuliah atau

sebanyak 2 SKS.

Rincian seluruh mata kuliah-mata kuliah di Bagian Hukum Tata Negara dengan identitasnya:

Nama, Prasyarat, SKS, Kode Mata Kuliah, Status, dan penawarannya dalam semester masing-

masing dideskripsikan dengan daftar di bawah ini.

Daftar Mata Kuliah di Bagian Hukum Tata Negara2

NO NAMA MATA

KULIAH PRASYARAT SKS

KODE

MK STATUS

SMT

1 Ilmu Negara - 3 BNI1303 Wajib, Kurti I

2 Hukum Tata Negara

(HTN)

PIH, PHI, Ilmu

Negara 3 BNI2306 Wajib, Kurti

II

3 Perancangan Peraturan

Perundang-Undangan HPU 2 BNK6210 Wajib, Kurti

VI

4 Hukum Perundang-

Undangan (HPU) HTN 2 BII4233 Wajib, Kurnal

IV

5 Hukum Hak Asasi

Manusia ( H HAM) HTN 2 BIM4201 Wajib, Kurnal

IV

6 Hukum Peradilan

Konstitusi (HPK) HTN 2 BII6251 Wajib, Kurnal

VI

7 H HAM Lanjutan Hukum Hak

Asasi Manusia 2 BIS6202 Wajib, Kurnal

VI

8 Hukum Kelembagaan

Negara HTN 2 BEI6253 Wajib, PK

VI

9 Politik Hukum HTN 2 BEI6254 Wajib, PK VI

10 Kapita Selekta Hukum

Tata Negara (KS HTN) HTN 2 BEI7264 Wajib, PK

VII

11

Hukum

Kewarganegaraan dan

Kependudukan

HTN 2 NEM6204 Pilihan

VI

12 Hukum dan Kebijakan

Publik (HKP) HTN 2 NEM6205 Pilihan

VI

13 Hukum Pemilihan

Umum (H Pemilu) HTN 2 NEI6259 Pilihan

VI

28

2 Diadaptasi dari Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2013, Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum

Universitas Udayana Tahun 2013, Denpasar, hlm. 30-35.

Page 4: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

4

Daftar di atas menunjukkan bahwa di Bagian HTN terdapat 3 (tiga) mata kuliah

Kurikulum Inti, yaitu Ilmu Negara (3 SKS), HTN (3 SKS), dan Perancangan Peraturan

Perundang-undangan (2 SKS). Kemudian ada 7 (tujuh) mata kuliah Kurikulum Institusional yang

terdiri atas 4 (empat) mata kuliah wajib fakultas dan 3 (tiga) mata kuliah wajib Program

Kekhususan (PK). Mata kuliah wajib fakultas yaitu: HPU, H HAM, HPK, H HAM Lanjutan.

Sedangkan mata kuliah wajib PK yaitu: Hukum Kelembagaan Negara, Politik Hukum, dan KS

HTN. Ketujuh mata kuliah tersebut masing-masing memiliki SKS 2. Selain itu, terdapat pula 3

(tiga) mata kuliah pilihan yaitu: Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan (2 SKS), HKP (2

SKS), dan H Pemilu (2 SKS).

Di antara ke-13 mata kuliah tersebut terdapat mata kuliah wajib PK dan mata kuliah

pilihan yang kurang diminati oleh mahasiswa sehingga dalam penawaran sering dibatalkan

karena tidak ada peminat. Namun, berdasarkan pada banyaknya (jumlah) mahasiswa yang

menawar mata kuliah di Bagian Hukum Tata Negara dalam Semester Genap 2016/2017 dan

Semester Ganjil 2017/2018, jumlah mahasiswa untuk setiap mata kuliah seperti pada daftar di

bawah ini.

Daftar Jumlah Mahasiswa Peserta Mata Kuliah

NO NAMA MATA KULIAH STATUS

GENAP 2016/2017 GANJIL 2017/2018

R P R S R P R S

1 Ilmu Negara Wajib Kurti 6 21 278 274

2 Hukum Tata Negara Wajib Kurti 274 265 30 44

3 Perancangan Peraturan

Perundang-Undangan Wajib Kurti 265 213

52 146

4 Hukum Perundang-Undangan Wajib Kurnal 46 90 279 176

5 Hukum Hak Asasi Manusia Wajib Kurnal 69 235 220 68

6 Hukum Peradilan Konstitusi Wajib Kurnal 78 101 240 197

7 Hukum HAM Lanjutan Wajib Kurnal 52 144 349 88

8 Hukum Kelembagaan Negara Wajib PK 4 8 2 3

9 Politik Hukum Wajib PK 5 2 3 2

10 Kapita Selekta Hukum Tata

Negara Wajib PK 3 6

2 2

11 Hukum Kewarganegaraan dan

Kependudukan Pilihan 99 36

72 64

12 Hukum dan Kebijakan Publik Pilihan 74 17 24 172

13 Hukum Pemilihan Umum Pilihan 11 165 14 35

Page 5: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

5

Daftar di atas menunjukkan bahwa untuk mata kuliah pilihan, yaitu: Hukum

Kewarganegaraan dan Kependudukan rata-rata jumlah mahasiswa untuk kelas Pagi yaitu 86

orang atau 2 – 3 kelas; sedangkan untuk kelas Sore rata-rata jumlah mahasiswa yaitu 50 orang

atau 1 – 2 kelas. Mahasiswa untuk mata kuliah Hukum dan Kebijakan Publik kelas Pagi rata-rata

49 orang atau 1 – 2 kelas, sedangkan untuk kelas sore rata-rata 95 orang atau 3 – 4 kelas.

Mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Hukum Pemilihan Umum di kelas Pagi rata-rata

13 orang atau 1 kelas, sedangkan untuk kelas Sore rata-rata 100 orang atau 3 – 4 kelas. Hal itu

berarti bahwa ketiga mata kuliah pilihan tersebut diminati oleh mahasiswa. Peminat mata kuliah

Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan cukup konstan selama dua semester. Berbeda

dengan kuliah Hukum dan Kebijakan Publik serta Hukum Pemilihan Umum, peminatnya sangat

fluktuatif dalam dua semester. Bertambah atau berkurangnya jumlah peminat kedua mata kuliah

tersebut sangat progresif sehingga ada kemungkinan pada suatu semester tidak ada peminat yang

mengakibatkan pembatalan terhadap mata kuliah tersebut.

Mata kuliah wajib PK peminatnya sangat sedikit, rata-rata di bawah 10 (sepuluh) orang.

Peminat mata kuliah pilihan secara keseluruhan untuk kelas Pagi dan Sore dalam 2 (dua)

semester yaitu: Hukum Kelembagaan Negara rata-rata sebanyak 5 orang; peminat mata kuliah

Politik Hukum rata-rata 3 orang; demikian juga dengan peminat mata kuliah Kapita Selekta HTN

rata-rata 3 orang. Namun kendatipun jumlah peserta kuliah kurang dari 10, perkuliahan tetap

diselenggarakan karena ketiga mata kuliah itu merupakan mata kuliah wajib. Tetapi hal itu

mengindikasikan bahwa mahasiswa yang memilih PK Hukum Ketatanegaraan memang sangat

sedikit. Hal itu patut untuk dikaji ulang apakah akan tetap mempertahankan keberadaan PK

tersebut atau digabungkan dengan PK Pemerintahan. Atau sekalian menghapuskan PK di Bagian

Hukum Tata Negara sehingga memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menentukan

minatnya, dan menjadikan mata kuliah wajib PK tersebut sebagai mata kuliah pilihan.

Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Berbasis KKNI

Profil lulusan adalah hasil (out come) pendidikan yang dituju atau dengan kata lain peran

yang diharapkan dapat dilakukan oleh lulusan program studi di masyarakat atau di dunia kerja.

Dengan menetapkan profil, perguruan tinggi dapat memberikan jaminan pada calon

mahasiswanya akan bisa berperan sebagai apa setelah ia menjalani semua proses pembelajaran di

program studinya.

Page 6: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

6

Pada tahun 2011 Fakultas Hukum Universitas Udayana telah menetapkan profil lulusan

program studi sarajana Ilmu Hukum yaitu menghasilkan sarjana yang memiliki keahlian dan

keterampilan di bidang hukum, sebagai:3

1. Praktisi Hukum, yaitu sebagai tenaga profesional hukum seperti hakim, jaksa, penyidik,

advocat (pengacara), notaris, konsultan hukum, dan lain-lain yang mampu menggunakan

hukum sebagai sarana untuk memecahkan masalah masalah konkrit dengan bijaksana dan

tetap berdasarkan prinsip-prinsip hukum, tenaga yang cakap dan terampil dalam

perencanaan dan perancangan hukum dan perundang-undangan.

2. Pendidik, yaitu sebagai tenaga yang menguasai bidang ilmu hukum, dan cakap serta

terampil dalam menstransfer ilmu pengetahuan hukum kepada peserta didik.

3. Peneliti, yaitu sebagai tenaga yang mempunyai kemampuan menemukan,

mengembangkan, menguji bidang keilmuan secara terstruktur (terencana, teratur, dan

berkelanjutan), mampu menggali, menganalisis masalah-masalah hukum dalam

masyarakat, serta menyebarluaskan hasil- hasil penelitian kepada masyarakat.

4. Manajer (Leader), yaitu sebagai tenaga yang mampu berperan dalam pembangunan di

tingkat lokal, nasional, dan internasional, memiliki sikap kreatif dan inovatif, dan

mampu bekerja sama dengan pihak lain, serta memiliki kemampuan managerial yang

diperlukan sesuai dengan bidang kerjanya.

Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi telah

dengan tegas menentukan capaian pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan PT, yang

menentukan profil lulusan PT. Ditentukan bahwa Standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan

kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan CP lulusan yang digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian

pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana

pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.

Rumusan CP lulusan wajib mengacu pada deskripsi CP lulusan KKNI; dan memiliki kesetaraan

dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.4

3 Unit Penjaminan Mutu Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2011, Profil Lulusan, Standar Kompetensi

Lulusan, dan Bahan Kajian, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, hlm. 2-3. 4 Lihat Pasal 5 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015.

Page 7: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

7

Capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, kemudian dikembangkan dalam

penyusunan kurikulum program studi. Capaian pembelajaran lulusan program studi sarjana Ilmu

Hukum adalah sebagai berikut:5

Penguasaan Sikap:

1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

moral, dan etika;

3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta

pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan;

7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara

mandiri; dan menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Penguasaan Pengetahuan:

1. Menguasai konsep teoritis tentang:

a. ciri, struktur, dan teori Ilmu Hukum;

b. sumber, asas/prinsip dan norma hukum; dan

c. sistem atau tata hukum nasional Indonesia dan sejarah perkembangannya;

2. Menguasai pengetahuan dasar tentang sejarah dan aspek teoritis bidang Hukum Positif

Indonesia, mencakup Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum

Administrasi Negara, Hukum Internasional, Hukum Adat, Hukum Islam.

5 Hasil kesepakatan Rapat Tahunan Badan Kerjasama (BKS) Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi

Negeri Se-Indonesia pada Jumat – Minggu, 7 – 9 Oktober 2016 di Semarang.

Page 8: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

8

3. Menguasai prinsip, norma dan prosedur langkah penyelesaian masalah atau kasus hukum

melalui penalaran hukum penerapan metode penemuan hukum, yang merupakan dasar

perumusan beberapa bentuk dokumen elementer hukum, yaitu paling sedikit berupa

dokumen memorandum hukum, dokumen hukum untuk beracara, dokumen hukum

kontrak, dan dokumen hukum yang berfungsi regulatif seperti peraturan perusahaan dan

beschikking;

4. Menguasai dan menerapkan metode penelitian secara logis dan kritis dan mampu

melakukan penulisan hukum secara baik dan benar; dan

5. Menguasai konsep umum pengetahuan filsafat hukum, sosiologi hukum, dan

perbandingan hukum agar dapat memahami hukum secara kontekstual, sistemik, dan

utuh.

Penguasaan Keterampilan Khusus:

1. mampu menyusun konsep penyelesaian masalah atau kasus hukum melalui penerapan

metode berpikir yuridis berdasarkan pengetahuan teoritis dan hukum positif tentang

sumber, asas, prinsip, dan norma hukum dari berbagai bidang Hukum Positif Indonesia,

yang merupakan keahlian dasar untuk menjalankan profesi hukum;

2. mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan argumentatif di bidang hukum dan

mengkomunikasikannya secara lisan dan/atau tertulis, khusus dalam lingkup masyarakat

akademik, sesuai dengan etika akademik;

3. mampu mengambil keputusan secara tepat, akademik, mandiri, berintegritas dan

bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah atau kasus hukum, serta mampu

bekerjasama dengan sejawat; dan

4. mampu bersikap adil, etis, taat hukum, dan peduli terhadap lingkungan sosial dalam

merancang dan menerapkan hukum.

Penguasaan Keterampilan Umum:

1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan

dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan

Page 9: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

9

keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan

solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

4. mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi

atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di

bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

6. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,

sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

7. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan

supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja

yang berada di bawah tanggungjawabnya;

8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah

tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan

9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data

untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

Capaian pembelajaran lulusan program studi sarjana Ilmu Hukum tersebut menentukan

profil lulusan program studi sarjana Ilmu Hukum. Artinya bahwa praktisi hukum, pendidik,

peneliti, dan manajer yang dihasilkan oleh program studi sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Udayana memiliki penguasaan sikap, pengetahuan, keterampilan khusus, dan

penguasaan keterampilan umum. Keterkaitan profil lulusan dengan CP lulusan diilustrasikan

dengan diagram di bawah ini.

PROFIL LULUSAN

PS S1

PRAKTISI HUKUM

PENDIDIK

PENELITI

MANAJER

C P LULUSAN

PS S1

Penguasaan SIKAP: 1 - 9

Penguasaan PENGETAHUAN:

1 - 5

Penguasaan KETERAMPILAN

HUSUS: 1 - 4

Penguasaan KETERAMPILAN

UMUM: 1 - 9

Page 10: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

10

Profil lulusan dan CP lulusan tersebut gayut dengan silabus mata kuliah. Silabus mata

kuliah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan deskripsi KKNI bagi

praktisi hukum, pendidik, peneliti, dan manajer yang dihasilkan oleh PS S1 Ilmu Hukum.

Silabus Mata Kuliah

Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata Silabus digunakan dalam dua pengertian yaitu: 1.

kerangka unsur kursus pendidikan, disajikan dalam aturan yang logis, atau dalam tingkat

kesulitan yang makin meningkat; dan 2. ikhtisar suatu pelajaran.6 Pengertian yang pertama tentu

memiliki makna sempit karena hanya menunjukkan sistematika bahan-bahan dalam kursus

pendidikan. Pengertian ini mungkin dapat dianalogkan dengan “organisasi materi” suatu mata

kuliah yang terdapat pada setiap block book yang diintrodusir oleh NPT Project Nuffic.

Pengertian kedua memiliki makna lebih luas karena merepresentasikan materi suatu pelajaran

dalam garis-garis besarnya secara komprehensif.

Sementara itu, Yulaelawati menyatakan bahwa silabus merupakan seperangkat rencana

serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat

komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.7

Formulasi ini mencerminkan makna yang lebih komprehensif, terukur, dan jelas kualifikasinya.

Silabus tidak hanya sebagai sekedar kerangka atau ikhtisar suatu bahan pendidikan, melainkan

juga mengandung unsur rencana, pelaksanaan, dan bahkan penilaian pembelajaran.

Demi memperjelas pengertian silabus tersebut di atas, maka dikemukakan pendapat

Maria Dominika Niron yang berkesimpulan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi

dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.8

6Tim Penyusun Kamus, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, hlm. 1348. 7Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi, Bandung: Pakar Raya,

hlm. 123. 8Maria Dominika Niron, 2009, Bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru dalam Jabatan Pengawas

Sertifikasi Guru Rayon 11 Universitas Negeri Yogyakarta: Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dalam KTSP, Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, hlm. 8.

Page 11: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

11

Dengan demikian, jika pengertian silabus tersebut di atas dikaitkan dengan

Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 maka, silabus merupakan rencana pembelajaran jangka

panjang (paling tidak dalam satu semester) atas suatu mata pelajaran – mata kuliah tertentu yang

memuat komponen-komponen, yaitu:

a. nama program studi;

b. nama dan kode mata kuliah;

c. semester;

d. SKS;

e. prasyarat;

f. deskripsi mata kuliah

g. capaian pembelajaran lulusan;

h. bahan kajian;

i. sumber/bahan/alat belajar.

Silabus sering disebut sebagai kurikulum yang spesifik yakni produk utama dari

pengembangan kurikulum yang berkaitan dengan produk pengembangan kurikulum lainnya,

yaitu proses pembelajaran. Dengan demikian, silabus dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal

(ideal/potential curriculum), sedangkan proses pembelajaran merupakan kurikulum aktual

(actual/real curriculum).9 Karena itu, silabus merupakan program yang bersifat makro yang

harus dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu rencana

pembelajaran semester (RPS). Silabus menjadi acuan dalam mengembangkan RPS yang

merupakan program untuk jangka waktu yang lebih singkat.

Kondisi eksisting silabus mata kuliah di Bagian Hukum Tata Negara secara umum masih

merujuk pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Hal itu dapat dilihat dari silabus setiap

mata kuliah yang disampaikan oleh panitia sebagai lampiran dari ToR Lokakarya. Dari segi

bentuknya, silabus-silabus tersebut sangat beragam bentuknya, yakni ada yang berbentuk

organisasi materi, ada yang berlabel kalender perkuliahan, daftar isi, garis-garis besar program

pengajaran (GBPP), dan materi perkuliahan. Hal itu dilakukan oleh panitia kemungkinan karena

kesulitan mendapatkan silabus sehingga untuk memudahkan pekerjaan panitia maka

dilakukanlah tindakan seperti itu. Namun berdasarkan pada daftar mata kuliah yang disampaikan

panitia tampak bahwa seluruh mata kuliah telah memiliki silabus sehingga kurang tepat jika yang

9 Ibid.

Page 12: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

12

djadikan bahan adalah bentuk-bentuk susunan materi selain silabus. Polarisasi bentuk-bentuk

silabus tersebut dideskripsikan dengan table sebagai berikut.

Bentuk-bentuk Silabus Mata Kuliah di Bagian Hukum Tata Negara

NO NAMA MATA KULIAH STATUS

BENTUK SILABUS

1 Ilmu Negara Wajib Kurti Daftar Isi

2 Hukum Tata Negara Wajib Kurti Daftar Isi

3 Perancangan Peraturan

Perundang-Undangan Wajib Kurti

Organisasi Materi

4 Hukum Perundang-Undangan Wajib Kurnal Silabus

5 Hukum Hak Asasi Manusia Wajib Kurnal

Daftar Isi dan Organisasi

Materi

6 Hukum Peradilan Konstitusi Wajib Kurnal Daftar Isi

7 Hukum HAM Lanjutan Wajib Kurnal

8 Hukum Kelembagaan Negara Wajib PK Materi Perkuliahan

9 Politik Hukum Wajib PK Organisasi Materi

10 Kapita Selekta Hukum Tata

Negara Wajib PK

GBPP

11 Hukum Kewarganegaraan dan

Kependudukan Pilihan

Daftar Isi

12 Hukum dan Kebijakan Publik Pilihan Kalender Perkuliahan

13 Hukum Pemilihan Umum Pilihan Organisasi Materi

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) mata kuliah yang silabusnya diganti

dengan Daftar Isi, yaitu: Ilmu Negara, Hukum Tata Negara, Hukum Peradilan Konstitusi, dan

Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan; 3 (tiga) mata kuliah silabusnya diganti dengan

Organisasi materi, yakni: Perancangan Peraturan Perundang-undangan, Politik Hukum, dan

Hukum Pemilihan Umum; 1 (satu) mata kuliah, yakni Kapita Selekta Hukum Tata Negara

silabusnya disebut sebagai GBPP, 1 (satu) mata kuliah, yaitu Hukum dan Kebijakan Publik

silabusnya disebut sebagai Kalender Perkuliahan, dan 1 (satu) mata kuliah Hukum Hak Asasi

Manusia silabusnya disebut sebagai Daftar Isi dan Organisasi Materi. Namun jika dicermati dari

Daftar Isi mata kuliah Ilmu Negara, Hukum Peradilan Konstitusi, dan Hukum Kewarganegaraan

dan Kependudukan maka di stu tampat bahwa ketiga mata kuliah tersebut sudah memiliki

silabus, yang dicantumkan sebagai lampiran.

Memperhatikan keberadaan silabus yang demikian itu maka penyelarasan silabus

merupakan keniscayaa. Penyelarasan dilakukan demi konsistensi bentuk silabus sehingga ada

Page 13: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

13

kesamaan antara silabus suatu mata kuliah dengan silabus mata kuliah yang lain. Selain itu,

penyelarasan juga harus dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan KKNI.

Bentuk Silabus

Tidak ada ketentuan secara normatif mengatur mengenai bentuk silabus di dalam UU No.

12 Tahun 2012, Perpres No. 8 Tahun 2012, dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015. Ketika

masa berlakunya KBK pun tidak ada homogenitas bentuk silabus, melainkan terdapat dua pola,

yakni menggunakan model table, dan model parafrase untuk menuangkan komponen-komponen

yang ada dalam silabus. Tetapi terdapat kesamaan mengenai penamaan yaitu silabus, dan

komponen-komponen yang harus ada untuk dapat disebut sebagai silabus, sebagaimana

ditentukan di dalam Pasal 1 angka 18, Pasal 20, dan Pasal 77 PP No. 32 Tahun 2013 tentang

Standar nasional Pendidikan. Namun harus diingat bahwa poin penting dalam penyelarasan

silabus ini yaitu menyesuaikan bentuk dan substansi silabus dengan CP lulusan yang mengacu

pada KKNI. Di bawah ini dikemukakan Silabus mata kuliah Hukum Kewarganegaraan dan

Kependudukan sebagai salah satu contoh.

SILABUS

1. Fakultas/Program Studi : Hukum/ Sarjana Ilmu Hukum

2. Mata Kuliah (MK) : Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan

3. Kode MK : NEM 6204

4. Semester : VI (Enam)

5. SKS : 2

6. Mata Kuliah Prasyarat : Hukum Tata Negara (HTN)

7. Deskripsi Mata Kuliah :

Mata Kuliah Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan merupakan mata kuliah pilihan,

sebagai pengembangan dan pendalaman dari salah satu substansi yang terdapat dalam mata

kuliah Hukum Tata Negara, yakni mengenai warganegara dan hak asasi manusia. Karena itu,

bahasan dalam mata kuliah pada hakikatnya mengenai ketentuan yang berkaitan dengan aspek-

aspek hubungan antara warga Negara dengan Negara. Ruang lingkup kajian diawali dengan

Dasar-dasar Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan yang meliputi berbagai konsep, istilah

dan pengertian-pengertian dalam kaitan dengan Hukum Kewarganegaraan dan kependudukan,

seperti: rakyat; bangsa; penduduk; warga Negara; kewarganegaraan sosiologis, yuridis, formal,

Page 14: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

14

dan material; stelsel pasif dan aktif; hak opsi dan repudiasi; dan asas-asas kewarganegaraan.

Sejarah pengaturan kewarganegaraan dan kependudukan di Indonesia merupakan suatu

keniscayaan sehingga dijadikan kajian pada bab tersendiri dalam Hukum Kewarganegaraan dan

Kependudukan. Substansi pokok dalam mata kuliah yaitu: cara memperoleh, cara kehilangan,

dan kembali asal kewarganegaraan Indonesia; status kewarganegaraan perempuan dan anak

dalam perkawinan campuran; serta pengaturan, hak dan kewajiban penduduk.

Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin untuk menghubungkan konsep-konsep hukum

yang ada di bidang kewarganegaraan dan kependudukan dalam instrument hukum nasional dan

inernasional dengan peristiwa-peristiwa konkret yang terjadi di dalam masyarakat berkaitan

dengan kewarganegaraan dan kependudukan. Karena itu, dalam perkuliahan dan tutorial

dipergunakan berbagai contoh kasus yang terjadi di dalam masyarakat untuk membantu

memahami ketentuan-ketentuan normatif yang terdapat di dalam produk hukum mengenai

kewarganegaraan dan kependudukan.

8. CapaianPembelajaran :

Bahan kajian yang terdapat di dalam Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan akan

menghasilkan sarjana hukum yang mampu bekerja sebagai praktisi hukum, pendidik, peneliti,

dan manajer di lingkungan pekerjaannya, yang memiliki capai pembelajaran sebagai berikut:

a. Penguasaan Sikap. Mahasiswa:

1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

moral, dan etika;

3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta

pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan;

7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara

mandiri; dan menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Page 15: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

15

b. Penguasaan Pengetahuan. Mahasiswa:

1. menguasai mengenai konsep-konsep, peristilahan, dan asas-asas kewarganegaraan dalam

Hukum Kewarganegaraan dan kependudukan;

2. memahami sejarah Hukum Kewarganegaraan dan kependudukan;

3. memahami mengenai pengaturan kewarganegaraan, siapa Warga Negara Indonesia,

bagaimana cara memperoleh, cara kehilangan, dan kembali asal kewarganegaraan

Indonesia;

4. mampu menguraikan mengenai diaspora dan kaitannya dengan kewarganegaraan; dan

5. menguasai administrasi kependudukan di Indonesia, dan kemanfaatannya bagi

masyarakat;

6. menguasai dan menerapkan metode penelitian secara logis dan kritis dan mampu

melakukan penulisan hukum secara baik dan benar; dan

7. mampu membandingkan Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan Indonesia dan

Negara lain.

c. Penguasaan Keterampilan Khusus. Mahasiswa mampu:

1. menyelesaian masalah atau kasus hukum kewarganegaraan dan kependudukan melalui

penerapan metode berpikir yuridis berdasarkan pengetahuan teoritis dan hukum positif

untuk menjalankan profesi hukum;

2. mengalisis penerapan ketentuan-ketentuan mengenai cara memperoleh, cara kehilangan,

dan kembali asal kewarganegaraan Indonesia;

3. mampu merumuskan ide secara logis, kritis, dan argumentatif mengenai status

kewarganegaraan perempuan dan anak dalam perkawinan campuran;

4. mampu mengambil keputusan secara tepat, akademik, mandiri, berintegritas dan

bertanggungjawab dalam menyelesaikan masalah atau kasus hukum kewarganegaraan

dan kependudukan, serta mampu bekerjasama dengan sejawat; dan

5. mampu bersikap adil, etis, taat hukum, dan peduli terhadap lingkungan sosial dalam

merancang dan menerapkan hukum bidang kewarganegaraan dan kependudukan.

d. Penguasaan Keterampilan Umum:

1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan

dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

2. mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

3. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan

keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan

solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

Page 16: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

16

4. mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi

atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

5. mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di

bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

6. mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,

sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

7. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan

supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja

yang berada di bawah tanggungjawabnya;

8. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah

tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan

9. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data

untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

9. Bahan Kajian

Bahan Kajian mata kuliah terdiri dari: 1) Dasar-dasar Hukum Kewarganegaraan dan

Kependudukan, yang meliputi: Peristilahan dalam Hukum Kewarganegaraan, Pengertian dan

ruang lingkup Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan, dan Asas-asas Kewarganegaraan.

2) Sejarah Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan Masa antara 1850-1892, Masa 1892 –

Kemerdekaan, dan Masa setelah kemerdekaan. 3) Pengaturan Kewarganegaraan di Indonesia,

mencakup: Prinsip-prinsip umum kewarganegaraan, Siapakah warga negara Indonesia, Cara-cara

memperoleh kewarganegaraan, Cara-cara kehilangan kewarganegaraan, dan kembali asal

kewarganegaraan Indonesia. 4) Diaspora: Pengertian Diaspora, dan Kewarganegaraan Diaspora.

5) Kewarganegaraan dan Perkawinan Campuran, yang meliputi: Kewarganegaraan perempuan

dalam perkawinan campuran, Kewarganegaraan anak dalam perkawinan campuran,

Kewarganegaraan anak akibat putusnya perkawinan campuran. 6) Kependudukan, terdiri dari:

Pengertian Kependudukan, Pengaturan Kependudukan, serta Hak dan Kewajiban Penduduk.

10. Referensi

Indonesia, 2005, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Sekretariat Jenderal MPR RI, Jakarta.

_______, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga Sejahtera, UU No. 10, LN. Tahun 1992 No. 35, TLN. No.

3475.

Page 17: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

17

_______, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 39, LN

Tahun 1999 No. 165, TLN. No. 3886.

_______, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kewarganegaraan Republik

Indonesia, UU No. 12, LN. Tahun 2006 No. 63, TLN. No. 4634.

_______, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kesejahteraan Sosial, UU No. 11

Tahun 2009, LN Tahun 2009 No. 12, TLN. No. 4967.

_______, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, UU Nomor 24 Tahun 2013,

LN Tahun 2013 Nomor 232, TLN. Nomor 5475.

_______, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Tata Cara Memperoleh,

Kehilangan, Pembatalan, dan Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik

Indonesia, PP Nomor 2 Tahun 2007, LN. 2007 No. 2, TLN. 4676.

_______, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI tentang Tata Cara Pendaftaran Untuk

Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 41 dan

Memperoleh Kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia Berdasarkan Pasal 42 UU

No. 12 Tahun 2006, Permen Hukum dan HAM No. M.01.HL.03.01 Tahun 2006.

_______, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI tentang Tata Cara Menyampaikan

Pernyataan Untuk Menjadi Warga Negara Indonesia, Permen Hukum dan HAM No.

M.02.HL.05.06 Tahun 2006.

_______, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI tentang Tata Cara Pendaftaran,

Pencatatan, dan Pemberian Fasilitas Keimigrasian Sebagai Warga Negara Indonesia

yang Berkewarganegaraan Ganda, Permen Hukum dan HAM RI Nomor M. 80-

HL.04.01 Tahun 2007.

_______, Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Tentang Persyaratan Pengangkatan

Anak, Permensos Nomor : 110 / Huk /2009.

Tim Redaksi Fokusmedia, Undang-Undang Perkawinan, Edisi Lengkap, Cetakan Pertama,

Fokusmedia, Bandung, 2005.

Andi Mustari Pide,1999, Pengantar Hukum tata Negara, Gaya Media Pratama, Jakarta.

Bagir Manan, 2009, Hukum Kewarganegaraan Indonesia dalam Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2006, Cetakan Pertama, FH UII Press, Yogyakarta.

BP, Paulus,1983, Kewarganegaraan Republik Indonesia Ditinjau dari UUD 1945

Khususnya Peranakan Tionghoa, Pradnya Paramita, Jakarta.

Page 18: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

18

Djohan Tunggal, Arief, 1998, Peraturan Perundang-undangan Kewarganegaraan Republik

Indonesia Tahun 1950-1986, Harvarindo, Jakarta.

Frans H Winata, 2007, Jalan Panjang Menjadi WNI, Cetakan 1, Penerbit Buku Kompas,

Jakarta.

FX Aji Samekto, 2009, Negara Dalam Dimensi Hukum Internasional, Cetakan ke-1, PT

Citra Aditya Bakti, Bandung.

Gautama, Sudargo,1973, Tafsiran Undang-undang Kewarganegaraan RI, Alumni,

Bandung.

-------------, 1975, Warga Negara dan Orang Asing, Alumni, Bandung.

Harsono, 1992, Hukum Tata Negara Perkembangan Pengaturan Kewarganegaraan,

Liberty, Jogyakarta.

Hendarmin Ranadireksa, 2007, Arsitektur Konstitusi Demokratik, Cetakan Pertama,

Fokusmedia, Bandung.

Jimly Assidiqie, 2006, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Cetakan Pertama, Sekretariat

Jendral dan Kepanitraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta.

___________, 2007, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi,

Gramedia, Jakarta.

Kartasaputra,1987, Sistimatika Hukum Tata Negara, Bina Aksara, Jakarta.

Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, 1983, Pengantar Hukum Tata Negara, Sastra

Hudaya,Jakarta.

Kusnardi dan Bintan R Saragih, 1994, Ilmu Negara, Media Gaya Pratama,Jakarta.

Ranawijaya, Usep, Hukum Tata Negara Indonesia Dasar-dasarnya, Ghalia Indonesia,

Bandung.

Suantra, “Status Kewarganegaraan Perempuan dan Anak Dalam Perkawinan Campuran

Berdasarkan UU Kewarganegaraan”. Makalah dalam seminar sehari “Kedudukan

Perempuan dan Anak dalam Perkawinan Campuran Berdasarkan UU No.12 Tahun

2006”, Jumat 19 Januari 2007. Nikki Hotel Denpasar.

Suantra, 2006, Made Nurmawati, Buku Ajar Hukum Kewarganegaraan dan Kependudukan,

Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Page 19: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

19

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Departemen Pebndidikan dan Kebudayaan Balai

Pustaka, Jakarta.

Wahyu Effendi (Tjoa Jiu Tie), Prasetyadi, 2008, Tionghoa dalam Cengkraman SBKRI,

Cetakan pertama, Visimedia, Jakarta.

Winarno, 2009, Kewarganegaraan Indonesia dari Sosiologis Menuju Yuridis, Cetakan

Kesatu, CV Alfabeta, Bandung.

Wiramihardja, Saleh, 2008, Perspektif Sejarah Hukum Kewarganegaraan Indonesia

Perbandingan dengan Hukum Kewarganegaraan di Beberapa Negara, Cetakan

pertama, Direktorat Jenderal Imigrai Departemen Hukum dan HAM Kerjasama dengan

Forum Kajian Tematik Keimigrasian (FKTK), Jakarta.

http://lisasuroso.wordpress.com/2007/09/12/benang-kusut-masalah-kewarganegaraan/. 5

Oktober 2008.

Pengampu Mata Kuliah

Penutup

Berdasarkan pada deskripsi pada bagian pendahuluan, evaluasi keberadaan mata kuliah,

profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan, silabus mata kuliah, dan bentuk silabus maka

dikemukakan simpulan dan saran, sebagai berikut:

1. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan Permenristekdikti No. 44 Tahun

2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi telah menentukan dengan tegas bahwa

kurikulum program studi supaya berbasis capaian pembelajaran sesuai dengan KKNI.

2. Kurikulum program studi sarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Udayana

adalah kurikulum berbasis kompetensi sehingga perangkat pembelajaran seperti silabus

dan RPS beserta luaran nya yang menjadi landasannya berbasis pada kompetensi. Karena

itu perlu dilakukan penyelarasan dengan capapain pembelajaran yang berlandaskan

KKNI.

3. Fakultas Hukum Universitas Udayana telah menetapkan profil lulusan yaitu sebagai

praktisi hukum, pendidik, peneliti, dan manajer. Gayut dengan hal itu, badan kerjasama

dekan fakultas hukum perguruan tinggi negeri seluruh Indonesia telah sepakat mengenai

Page 20: PENYELARASAN SILBUS MATA KULIAH DI BAGIAN HUKUM …

20

capaian pembelajaran lulusan program studi yang berlandaskan KKNI. Karena itu,

silabus mata kuliah supaya mewujudkan capaian pembelajaran yang baru, sehingga profil

lulusan memiliki capaian pembelajaran berbasis KKNI.

4. Silabus mata kuliah di Bagian Hukum Tata Negara sangat beragam bentuk dan namanya

serta masih masih berbasis kompetensi. Karena itu perlu diselaraskan dengan capaian

pembelajaran lulusan yang sesuai dengan deskripsi KKNI.

5. Pada umumnya terdapat dua model dalam menyusun silabus yaitu menggunakan model

daftar/table atau model paraphrase dalam merumuskan komponen-komponen silabus.

Tetapi komponen-komponen yang terdapat di dalam silabus sama. Pengampu mata kuliah

di Bagian Hukum Tata Negara agar konsisten dalam menyusun silabus dengan

menggunakan satu model sehingga silabus seluruh mata kuliah seragam.

Daftar Bacaan

Indonesia, Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi, UU No. 12 Tahun 2012

_______, Peraturan Presiden tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Perpres No. 8

Tahun 2012.

_______, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Permenristekdikti No. 44

Tahun 2015.

Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2013, Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum

Universitas Udayana Tahun 2013, Denpasar.

Hasil kesepakatan Rapat Tahunan Badan Kerjasama (BKS) Dekan Fakultas Hukum Perguruan

Tinggi Negeri Se-Indonesia pada Jumat – Minggu, 7 – 9 Oktober 2016 di Semarang.

Maria Dominika Niron, 2009, Bahan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru dalam Jabatan

Pengawas Sertifikasi Guru Rayon 11 Universitas Negeri Yogyakarta: Pengembangan

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam KTSP, Departemen Pendidikan

Nasional Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Unit Penjaminan Mutu Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2011, Profil Lulusan, Standar

Kompetensi Lulusan, dan Bahan Kajian, Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar.

Tim Penyusun Kamus, 2008, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori dan Aplikasi, Bandung:

Pakar Raya, hlm. 123.


Related Documents