YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENYAKIT METABOLIK

PENYAKIT METABOLIKPENYAKIT METABOLIK

dr. Hitaputra A.Wdr. Hitaputra A.W

Page 2: PENYAKIT METABOLIK

Komposisi tulangKomposisi tulang

Komposisi tulang meliputi matriks, mineral Komposisi tulang meliputi matriks, mineral dan sel-sel tulang dan sel-sel tulang

Matriks disusun oleh :Matriks disusun oleh : kolagen tipe I yg terletak pada substansi kolagen tipe I yg terletak pada substansi

dasar mukopolisakaridadasar mukopolisakarida protein non kolagen seperti proteoglykan, protein non kolagen seperti proteoglykan,

osteonectin, dan osteocalcin.osteonectin, dan osteocalcin.

Mineral tulang :Mineral tulang : hampir ½ dari volume tulanghampir ½ dari volume tulang kandungan utama calcium dan phosphate kandungan utama calcium dan phosphate

dlm bentuk crystaline hydroxypatide.dlm bentuk crystaline hydroxypatide.

Page 3: PENYAKIT METABOLIK

Komposisi tulangKomposisi tulang

Sel-sel tulang meliputi osteoblast, osteocyte Sel-sel tulang meliputi osteoblast, osteocyte dan osteoclastdan osteoclast

Sel osteoblast :Sel osteoblast : berkaitan dg formasi tulangberkaitan dg formasi tulang berasal dari prekursor mesenkhimal lokalberasal dari prekursor mesenkhimal lokal membentuk sel-sel kuboid kecil sepanjang membentuk sel-sel kuboid kecil sepanjang

permukaan bebas trabekula dan sistem permukaan bebas trabekula dan sistem harversian dimana tulang baru ditempatkanharversian dimana tulang baru ditempatkan

Sel osteocyte -> merupakan sel osteoblast yg Sel osteocyte -> merupakan sel osteoblast yg tidak aktiftidak aktif

Sel osteoclast -> mediator pokok dari resorbsi Sel osteoclast -> mediator pokok dari resorbsi tulangtulang

Page 4: PENYAKIT METABOLIK

Yg berperan dlm pengaturan Yg berperan dlm pengaturan turnoverturnover tulang dan pertukaran calcium yaitu tulang dan pertukaran calcium yaitu ::

Hormon parathyroidHormon parathyroid Hormon calcitoninHormon calcitonin Vitamin DVitamin D Hormon estrogrenHormon estrogren Hormon adrenal corticosteroid Hormon adrenal corticosteroid Hormon thyroxineHormon thyroxine

Page 5: PENYAKIT METABOLIK

Hormon calcitonin :Hormon calcitonin : disekresi oleh sel C pada kelenjar thyroiddisekresi oleh sel C pada kelenjar thyroid berkebalikan dengan hormon parathyroidberkebalikan dengan hormon parathyroid menekan resorbsi tulang dan menekan resorbsi tulang dan

meningkatkan ekskresi calcium pada ginjal meningkatkan ekskresi calcium pada ginjal sekresi ini dirangsang oleh peningkatan sekresi ini dirangsang oleh peningkatan

kadar calcium darah diatas 2.25 mmol/l (9 kadar calcium darah diatas 2.25 mmol/l (9 mg/dl)mg/dl)

hal ini terjadi pada keadaan dimana bone hal ini terjadi pada keadaan dimana bone turnover yg tinggi spt pada turnover yg tinggi spt pada Paget’s Paget’s diseasedisease..

Page 6: PENYAKIT METABOLIK

Hormon estrogen => merangsang absorbsi Hormon estrogen => merangsang absorbsi calcium dan memproteksi tulang dari calcium dan memproteksi tulang dari aksi PTH yg tak terkendaliaksi PTH yg tak terkendali

Hormon adrenal corticosteroid Hormon adrenal corticosteroid menyebabkan osteoporosis o/k menyebabkan osteoporosis o/k kombinasi antara:kombinasi antara:

peningkatan resorbsi tulang, peningkatan resorbsi tulang, berkurangnya pembentukan tulang, dan berkurangnya pembentukan tulang, dan penurunan absorbsi calcium usus danpenurunan absorbsi calcium usus dan

sintesa kolagen yg tak sempurnasintesa kolagen yg tak sempurna

Page 7: PENYAKIT METABOLIK
Page 8: PENYAKIT METABOLIK
Page 9: PENYAKIT METABOLIK

Penyakit metabolik pada tulang Penyakit metabolik pada tulang dikelompokkan dalam 3 group :dikelompokkan dalam 3 group :

1.1. Osteoporosis, dimana kwantitas Osteoporosis, dimana kwantitas tulang (masa tulang) abnormal rendahtulang (masa tulang) abnormal rendah

2.2. Osteomalasia, dimana tulang (osteoid) Osteomalasia, dimana tulang (osteoid) ada tetapi mineral insufisiensiada tetapi mineral insufisiensi

3.3. Osteitis fibrosa, dimana hormon PTH Osteitis fibrosa, dimana hormon PTH (parathyroid hormone) diproduksi (parathyroid hormone) diproduksi berlebihan dan menyebabkan resorbsi berlebihan dan menyebabkan resorbsi tulang dan diganti dg jaringan fibrosa. tulang dan diganti dg jaringan fibrosa.

Page 10: PENYAKIT METABOLIK

OSTEOPOROSISOSTEOPOROSIS

merupakan kelainan metabolik tulang merupakan kelainan metabolik tulang berupa penurunan massa tulang tanpa berupa penurunan massa tulang tanpa disertai kelainan matriks tulangdisertai kelainan matriks tulang

wanita 2-4 kali lebih sering dibanding priawanita 2-4 kali lebih sering dibanding pria oleh karena ketidakseimbangan antara oleh karena ketidakseimbangan antara

deposit tulang dan resorbsi tulangdeposit tulang dan resorbsi tulang

deposit tulang

resorbsi tulang

Page 11: PENYAKIT METABOLIK

FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO

Faktor resiko tinggi yg tdk dpt dirubahFaktor resiko tinggi yg tdk dpt dirubah : :1.1. Wanita, terutama mulai menapauseWanita, terutama mulai menapause2.2. Usia lanjutUsia lanjut3.3. Rumpun keluarga dg riwayat Rumpun keluarga dg riwayat

oeteoporosis, biasanya bentuk tubuh oeteoporosis, biasanya bentuk tubuh saling miripsaling mirip

4.4. Ras, wanita Asian dan Caucasian lebih Ras, wanita Asian dan Caucasian lebih mudah osteoporosis dr pd wanita Afrikamudah osteoporosis dr pd wanita Afrika

5.5. Bentuk tubuh yg kecil dan kurusBentuk tubuh yg kecil dan kurus6.6. Beberapa penyakit spt DM, diare kronis, Beberapa penyakit spt DM, diare kronis,

penyakit ginjal, peny. hati dan anoreksiapenyakit ginjal, peny. hati dan anoreksia

Page 12: PENYAKIT METABOLIK

FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO

Faktor resiko tinggi yg dpt Faktor resiko tinggi yg dpt dirubahdirubah : :

1.1. PerokokPerokok

2.2. Peminum alkoholPeminum alkohol

3.3. Kurang calciumKurang calcium

4.4. Kurang olah ragaKurang olah raga

5.5. Badan kurusBadan kurus

6.6. Pengguna obat spt steroid, Pengguna obat spt steroid, phenobarbital, fenitoinphenobarbital, fenitoin

Page 13: PENYAKIT METABOLIK

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

1.1. Osteoporosis Primer.Osteoporosis Primer.

Osteoporosis primer terbagi atas :Osteoporosis primer terbagi atas :

Tipe I (osteoporosis pasca menopause) Tipe I (osteoporosis pasca menopause) : tipe yg timbul pada wanita pasca : tipe yg timbul pada wanita pasca menopausemenopause

Tipe II (osteoporosis senilis): terjadi Tipe II (osteoporosis senilis): terjadi pada orang lanjut usia baik pria pada orang lanjut usia baik pria maupun wanita. maupun wanita.

Page 14: PENYAKIT METABOLIK

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

2.2. Osteoporosis sekunder.Osteoporosis sekunder.

Penyebab osteoporosis sekunder yg Penyebab osteoporosis sekunder yg terpenting yaitu hiperkortisonisme, terpenting yaitu hiperkortisonisme, defisiensi hormon gonad, defisiensi hormon gonad, hipertiroidisme, multiple myeloma, hipertiroidisme, multiple myeloma, alkoholisme kronis, dan immobilisasi.alkoholisme kronis, dan immobilisasi.

Page 15: PENYAKIT METABOLIK

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

3.3. Osteoporosis Idiopatik.Osteoporosis Idiopatik.

Osteoporosis idiopatik adalah Osteoporosis idiopatik adalah osteoporosis yg tidak diketahui osteoporosis yg tidak diketahui penyebabnya dan ditemukan pada :penyebabnya dan ditemukan pada :

- Usia kanak-kanak (juvenil)- Usia kanak-kanak (juvenil)

- Usia remaja (adolesen)- Usia remaja (adolesen)

- Wanita pra-menopause- Wanita pra-menopause

- Pria usia pertengahan- Pria usia pertengahan

Osteoporosis jenis ini jauh lebih jarangOsteoporosis jenis ini jauh lebih jarang

Page 16: PENYAKIT METABOLIK

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Gambaran klinis yg dpt ditemukan :Gambaran klinis yg dpt ditemukan :1.1. Nyeri tulangNyeri tulang

Nyeri tulang terutama terasa pada Nyeri tulang terutama terasa pada tulang belakang yg intensitasnya tulang belakang yg intensitasnya meningkat pada malam harimeningkat pada malam hari

2.2. Deformitas tulangDeformitas tulangDapat terjadi fraktur pada vertebra Dapat terjadi fraktur pada vertebra dan menyebabkan kifosis anguler yg dan menyebabkan kifosis anguler yg dpt menyebabkan penekanan pd dpt menyebabkan penekanan pd medula spinalis -> paraparesis, atau medula spinalis -> paraparesis, atau fraktur ditempat lain seperti collum fraktur ditempat lain seperti collum femur.femur.

Page 17: PENYAKIT METABOLIK

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang :Pemeriksaan penunjang :

1.1. Pemeriksaan kimia darah dan kimia Pemeriksaan kimia darah dan kimia urin urin biasanya normalbiasanya normal

2.2. Pemeriksaan analisis aktifasi neutron Pemeriksaan analisis aktifasi neutron u/ memeriksa kalsium total & massa u/ memeriksa kalsium total & massa tulangtulang

3.3. Pemeriksaan absorpsiometriPemeriksaan absorpsiometri

4.4. Pemeriksaan CT scanPemeriksaan CT scan

5.5. Pemeriksaan biopsi, yg dilakukan di Pemeriksaan biopsi, yg dilakukan di sternum / krista iliakasternum / krista iliaka

6.6. Pemeriksaan x-ray-> cortical indexPemeriksaan x-ray-> cortical index

Page 18: PENYAKIT METABOLIK

UPAYA PENCEGAHANUPAYA PENCEGAHAN

Pencegahan primer Pencegahan primer (sebelum terjadi (sebelum terjadi keropos)keropos)::

1.1. Penambahan kalsium yg terkontrolPenambahan kalsium yg terkontrol

2.2. Olah raga, dg metode yg aman dan Olah raga, dg metode yg aman dan sesuaisesuai

3.3. Hindarkan faktor resiko yg dapat Hindarkan faktor resiko yg dapat diubahdiubah

4.4. Kondisi yg diduga akan terjadi Kondisi yg diduga akan terjadi osteoporosis sekunder hrs dicegah osteoporosis sekunder hrs dicegah sejak awalsejak awal

Page 19: PENYAKIT METABOLIK

UPAYA PENCEGAHANUPAYA PENCEGAHAN

Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder (telah (telah diketahui keropos)diketahui keropos)::

1.1. Konsumsi kalsium pada aperiode Konsumsi kalsium pada aperiode menopause 1200-1500 mg/hrmenopause 1200-1500 mg/hr

2.2. Olah raga, dg Olah raga, dg program spesifik dan program spesifik dan individual individual

3.3. Estrogen replacement teraphy (ERT)Estrogen replacement teraphy (ERT)

4.4. Penggunaan obat-obatan Penggunaan obat-obatan osteoporosisosteoporosis

Page 20: PENYAKIT METABOLIK

UPAYA PENCEGAHANUPAYA PENCEGAHAN

Pencegahan tersier ( yg telah Pencegahan tersier ( yg telah terjadi patah tulang) :terjadi patah tulang) :

1.1. Pengobatan operasiPengobatan operasi

2.2. Latihan fisik (olah raga) dg Latihan fisik (olah raga) dg pengawasan ahli rehabilitasi medikpengawasan ahli rehabilitasi medik

Page 21: PENYAKIT METABOLIK

PENGOBATANPENGOBATAN

Pengobatan untuk osteoporosis Pengobatan untuk osteoporosis dibedakan 2 macam :dibedakan 2 macam :

1.1. Obat Anti Resorbsi (OAR) antara Obat Anti Resorbsi (OAR) antara lain : estogren, Kalsitonin, lain : estogren, Kalsitonin, Bisphosponate (al. Actonel)Bisphosponate (al. Actonel)

2.2. Obat untuk formasi tulang antara Obat untuk formasi tulang antara lain : Fluride, anabolic steroid, PTH lain : Fluride, anabolic steroid, PTH dll.dll.

Page 22: PENYAKIT METABOLIK
Page 23: PENYAKIT METABOLIK

RICKETSIA & OSTEOMALASIARICKETSIA & OSTEOMALASIA

Page 24: PENYAKIT METABOLIK

Ricketsia dan osteomalasia merupakan ekspresi Ricketsia dan osteomalasia merupakan ekspresi yg berbeda dari penyakit yg sama yaitu yg berbeda dari penyakit yg sama yaitu mineralisasi tulang yg tidak adekuat.mineralisasi tulang yg tidak adekuat.

Ketidak-adekuatan ini o/k defisiensi calcium Ketidak-adekuatan ini o/k defisiensi calcium akibat defek pada jalur vitamin D.akibat defek pada jalur vitamin D.

Ricketsia terjadi pada anak-anak, terutama Ricketsia terjadi pada anak-anak, terutama mengenai area pertumbuhan endochondral mengenai area pertumbuhan endochondral aktif.aktif.

Osteomalasia terjadi pada orang dewasa => Osteomalasia terjadi pada orang dewasa => tulang baru mengalami calsifikasi yg tidak tulang baru mengalami calsifikasi yg tidak sempurnasempurna..

Page 25: PENYAKIT METABOLIK

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

Anak dg ricketsia :Anak dg ricketsia : bisanya datang dengan tetani / kejangbisanya datang dengan tetani / kejang terdapat kegagalan pertumbuhan, lemah terdapat kegagalan pertumbuhan, lemah

dan flasiditas otot.dan flasiditas otot. deformitas pada tulangdeformitas pada tulangPada osteolamasia :Pada osteolamasia : pada awalnya penderita mengeluh nyeri pada awalnya penderita mengeluh nyeri

tulang, nyeri pinggang dan kelemahan tulang, nyeri pinggang dan kelemahan otototot

Jika lanjut akan terjadi deformitas tulang, Jika lanjut akan terjadi deformitas tulang, biasanya berupa kifosis dan biasanya berupa kifosis dan knock knee.knock knee.

Page 26: PENYAKIT METABOLIK

LABORATORIUMLABORATORIUM

Kadar calcium serum dan Kadar calcium serum dan phosphate serum menurunphosphate serum menurun

Peningkatan alkali phosphatasePeningkatan alkali phosphatase Penurunan eksresi calcium pada Penurunan eksresi calcium pada

urinurin

Page 27: PENYAKIT METABOLIK

RICKETSIARICKETSIA

Page 28: PENYAKIT METABOLIK
Page 29: PENYAKIT METABOLIK

TERAPITERAPI

Pemberian vitamin DPemberian vitamin D Koreksi terhadap deformitas dengan Koreksi terhadap deformitas dengan

osteotomyosteotomy

Page 30: PENYAKIT METABOLIK

Osteitis DeformansOsteitis Deformans (Paget’s Disease) (Paget’s Disease)

Paget’s Disease : ditandai dengan Paget’s Disease : ditandai dengan pembesa-ran dan penebalan tulang, pembesa-ran dan penebalan tulang, tetapi architektur internalnya abnormal tetapi architektur internalnya abnormal dan tulang mudah rusak.dan tulang mudah rusak.

Penyebab tidak diketahui, walaupun Penyebab tidak diketahui, walaupun didapatkan inklusi bodies pada didapatkan inklusi bodies pada osteoclast yg dicurigai akibat infeksi osteoclast yg dicurigai akibat infeksi virus.virus.

Page 31: PENYAKIT METABOLIK

PATHOLOGIPATHOLOGI

Mengenai tulang panjang pada diaphysisMengenai tulang panjang pada diaphysis

progresifitasnya lambatprogresifitasnya lambat

Perubahan seluler yg khas yaituPerubahan seluler yg khas yaitu peningkatan osteoclastic dan peningkatan osteoclastic dan osteoblasticosteoblastic

Turnover tulang cepat, alkali Turnover tulang cepat, alkali phosphatase plasma meningkat (tanda phosphatase plasma meningkat (tanda dari aktivitas osteoblastic), dan dari aktivitas osteoblastic), dan terdapat peningkatan ekskresi terdapat peningkatan ekskresi hydroxyproline urin (o/k aktifitas hydroxyproline urin (o/k aktifitas osteoclastic).osteoclastic).

Page 32: PENYAKIT METABOLIK

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

Pria : wanita = 1 : 1Pria : wanita = 1 : 1

Penderita dibawah 50 thPenderita dibawah 50 th

Yg paling sering terkena tulang tibia & Yg paling sering terkena tulang tibia & pelvis baru kemudian femur, kepala, pelvis baru kemudian femur, kepala, vertebra dan claviculavertebra dan clavicula

Biasanya asimtomatik, tetapi Biasanya asimtomatik, tetapi terkadang timbul nyeri tumpul & terkadang timbul nyeri tumpul & konstankonstan

Dapat timbul deformitasDapat timbul deformitas

Page 33: PENYAKIT METABOLIK
Page 34: PENYAKIT METABOLIK

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

Komplikasi yg mungkin terjadi :Komplikasi yg mungkin terjadi :

1.1. Kompresi syaraf dan stenosis spinalKompresi syaraf dan stenosis spinal

2.2. Fraktur pathologisFraktur pathologis

3.3. OsteoartritisOsteoartritis

4.4. Sarcoma tulangSarcoma tulang

5.5. Gagal jantungGagal jantung

6.6. HipercalcaemiaHipercalcaemia

Page 35: PENYAKIT METABOLIK

TERAPITERAPI

Penderita asimtomatik -> tidak Penderita asimtomatik -> tidak memerlukan terapimemerlukan terapi

Jika timbul nyeri -> biasanya respon Jika timbul nyeri -> biasanya respon thd terapi NSAIDthd terapi NSAID

Calcitonin & diphosphonate -> Calcitonin & diphosphonate -> menekan turnover tulang yg menekan turnover tulang yg berlebihanberlebihan

Pembedahan dilakukan bila tjd fraktur Pembedahan dilakukan bila tjd fraktur pathologispathologis

Page 36: PENYAKIT METABOLIK

Related Documents