YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengukuran Sipat Datar Memanjang dengan Alat Levelling

Disusun Oleh :

Nama : Fuji Kurniawan

NIM / BP : 1106926 / 2011

Dosen : Drs. Syamsul Bahri, M. T

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

Pengukuran sipat datar memanjang

menggunakan alat leveling

A. Tujuan

Dengan melakukan praktek pengukuran ini di lapangan, maka dapat dicapai

tujuan :

1. Dapat menggunakan alat leveling dengan benar sehingga dapat diperoleh

data-data untuk perhitungan nantinya.

2. Dapat melakukan pengolahan data dengan rumus-rumus sehingga

didapatkan hasil tentang tinggi titik, jarak, elevasi, dan beda tinggi.

3. Dapat menggambarkan sketsa dari tinggi titik untuk melihat tinggi dari

masing-masing titik dan beda tingginya.

B. Teori Dasar

Sipat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda tinggi

antara dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar acuan, atau datum,

ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang

ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan

tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi. Pengukuran sipat datar

memanjang digunakan apabila jarak antara dua stasiun yang akan ditentukan

beda tingginya sangat berjauhan (berada di luar jangkauan jarak pandang).

Sedang pengukuran sipat datar memanjang double stand merupakan salah

satu jenis dari sekian banyak macam pengukuran sipat datar memanjang.

Pengukuran sipat datar memanjang double stand dilakukan untuk

mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan mengadakan dua kali

pengukuran.

Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang dilakukan

Page 3: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk

permukaan titik sepanjang garis tertentu. Kegunaan dari pengukuran ini

adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan timbunan dalam

perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran irigasi, dsb.

Pengukuran sipat datar profil melintang sendiri digunakan untuk menentukan

tinggi rendahnya tanah sepanjang garis melintang yang tegak lurus dengan

garis sumbu proyek.

Untuk menentukan tinggi permukaan bumi dapat dilihat dari suatu

bidang referensi, yaitu bidang yang ketinggiannya dianggap nol. Beda

ketinggian diatas permukaan bumi dapat ditentukan dengan berbagai cara

yaitu Sipat datar(Spirit levelling), Takhimetrik(tachymetric levelling),

Trigonometrik( trigonometric levelling)kecil, Barometrik(barometric

levelling).Sipat datar(levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan beda

tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Untuk pengukuran melalui sipat

datar terdiri atas beberapa metode yaitu sipat datar memanjang, sipat datar

profil, sipat datar luas, sipat datar penyeberangan, dan sipat datar teliti.Sipat

datar (levelling) adalah suatu kegiatan yang

dilakukanuntukmenentukanbedasuatutitikdengantitik lain di permukaantanah.

Pengukuran sipat datar memanjang digunakan apabila jarak antara dua titik

yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan (berada di luar

jangkauan jarak pandang). Sedang pengukuran sipat datar memanjang double

stand merupakan salah satu jenis dari sekian banyak macam pengukuran sipat

datar memanjang. Pengukuran sipat datar memanjang double stand dilakukan

untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, karena dengan mengadakan dua

kali pengukuran. Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran

yang dilakukan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk

mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu. Kegunaan dari

pengukuran ini adalah sebagai dasar dalam menentukan volume galian dan

timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran

irigasi, dsb. Pengukuran sipat datar profil melintang sendiri digunakan untuk

Page 4: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

menentukan tinggi rendahnya tanah sepanjang garis melintang yang tegak

lurus dengan garis sumbu proyek.

Pada praktek kali ini menggunakan metode pengukuran sipat datar

memanjang. Sipat datar memanjang dilakukan jika jarak antara dua titik yang

akan ditentukan beda tingginya terlalu jauh, sehingga rambu tidak dapat

langsung dibaca dengan jelas atau sebuah keadaan dimana bak ukur tidak

tampak. Untuk pengukuran sipat datar memanjang ada beberapa cara yaitu

cara tunggal, double stand, dan pergi pulang (bolak-balik). Kemudian untuk

pengukuran di lapangan cara pergi pulang yang kami pakai dalam pengukran

sipat datar memanjang

Untuk pada tahap awal terlebih dahulu tentukan dulu titik-titik tambahan

lain (tujuh titik) sebagai bantuan. Sebuah bidang datar acuan atau datum

ditetapkan, dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda elevasi yang

ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yag ditetapkan

tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi.Saatdigunakan,

awalnyaalatdidirikanpadasuatutitik yang diarahkanpadaduabuahrambu yang

berdiri vertical. Beda tinggi antara kedua titik dapat dicari dengan

menggunakan pengurangan antara bacaan muka dan bacaan belakang.

Rumusbedatinggiantaraduatitikadalah :

𝑩𝑻 = 𝑩𝑻𝑩 – 𝑩𝑻𝑨

BT = beda tinggi

BTA = bacaan benang tengah A

BTB = bacaan benang tengah B

Page 5: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

C. Alat

Pada pengukuran sipat datar memanjang dengan cara pergi pulang maka

beberapa peralatan yang digunakan adalah :

1. Leveling.

2. Bak ukur.

3. Tri foot.

4. Payung.

5. Unting-unting.

6. Alat tulis.

7. Topi.

D. Waktu dan tempat

1. Waktu

Pelaksanaan pengukuran sipat datar memanjang ini dilakukan pada hari

Selasa, 23 April 2012 Pukul 13.20 s/d selesei.

2. Tempat

Tempat pelaksanaan pengukuran dimulai dari depan rumah rektorat baru

sampai ke lapangan bola FIK

E. Prosedur kerja

1. Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

2. Tentukan tujuh titik sebagai bantuan pada pengukuran sipat datar

memanjang dengan cara pergi pulang ini.

3. Posisikan alat leveling diantara dua titik tersebut, lalu baca benang atas

benang tengah dan benang bawah dari pengukuran itu.

Page 6: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

1 2 3 4 5 6

7

Pergi

4. Lakukan pembacaan diantara dua titik tersebut sampai data pada titik

terakhir diperoleh. Untuk bacaan pada titik kedua sampai keenam terdapat

bacaan muka dan bacaan belakang.

5. Titik-titik yang telah dipakai pada saat pergi ditandai, karena pemakaian

titik juga berlaku pada saat pulang.

6. Sedangkan untuk letak alat leveling, pada saat pergi tentunya akan

berbeda posisinya ketika pulang.

7. Setelah sampai pada titik ketujuh, lakukan pembacaan pulang (dari titik

ketujuh).

1 2 3 4 5 6

A B C D E

F

Pulang

8. Setelah selesei lakukan pengolahan data.

F. Data

Nomor

Titik

Bacaan BAK UKUR (mm)

Benang atas Benang tengah Benang bawah

1 1412 1378 1344

A

Page 7: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

2 1309 1251 1193

1830 1770 1710

B

3 1642 1573 1504

1247 1186 1125

C

4 1930 1833 1736

1845 1745 1645

D

5 1580 1518 1456

1867 1813 1759

E

6 1610 1536 1462

1535 1485 1435

F

7 1783 1733 1683

1783 1733 1683

F

6 1526 1475 1424

1692 1617 1542

E

5 1936 1884 1832

1837 1776 1715

D

4 1480 1380 1280

1972 1874 1776

C

3 1290 1230 1170

1685 1615 1545

B

Page 8: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

2 1875 1815 1755

1385 1330 1275

A

1 1515 1480 1445

G. Pembahasan

1. Perhitunganmencarijarakdarititikkealatmaka :

a. Titik 1 (Belakang )

Jaraktitikkealat = BA titik 1 – BB titik 1

= 1412 - 1344

= 6,8 m

b. Titik 2 (Depan )

Jaraktitikkealat = BA 2 – BB 2

= 1309 – 1193

= 11,6 m

Selanjutnyaulangiperhitungandiatasahinggatitikterakhir.

2. Perhitungan untukmencarijarakantaratitikketitikmaka:

Jaraktitik = Titik 1 (Belakang) + Titik 2 (Depan)

= 6,8 + 11,6

= 18,4m

Selanjutnyaperhitungantersebutjugadiulangsampaititikterakhir.

3. Perhitunganuntuk bedatinggiantaramasingmasingtitikmaka :

Beda Tinggiantaratitik = BT titik 1 (belakang) – BT titik 2 (depan )

= 1378 – 1251

= + 0,127 cm

Laluperhitungantersebutdiulangsampaititikpengkuranterakhir.

4. Selanjutnyacaritinggititikterhadappermukaanlaut, sepertiditetapkan ±2

m dplmaka:

Tinggititik = tinggipermukaanlaut ± Beda tinggititik A

Page 9: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

= 2 m + 0,127 m

= 2,127 m

Laluperhitungandilanjutkansampaititikpengukuranterakhir. Berikut

merupakan tabel hasil perhitungan untuk data pergi dan pulang.

No.

Titik

Bacaan Bak Jarak

Alat-

Titik

(m)

Jarak

Titik-

Titik

(m)

Beda

Tinggi

(m)

Tinggi

Titik (m) BA BT BB

1 1412 1378 1344 6.8

18.4 + 0.127

+ 2.0

A

2 1309 1251 1193 11.6

+ 2.127 1830 1770 1710 12

25.8 + 0.197 B

3 1642 1573 1504 13.8

+ 2.324 1247 1186 1125 12.2

31.6 - 0.647 C

4 1930 1833 1736 19.4

+ 1.677 1845 1745 1645 20

32.4 + 0.227 D

5 1580 1518 1456 12.4

+ 1.904 1867 1813 1759 10.8

34.2 + 0.277 E

6 1610 1536 1462 14.8

+ 2.181 1535 1485 1435 10

20 - 0.248 F

7 1783 1733 1683 10 + 1.933

No.

Titik

Bacaan Bak Jarak

Alat-

Titik

(m)

Jarak

Titik-

Titik

(m)

Beda

Tinggi

(m)

Tinggi

Titik (m) BA BT BB

7 1783 1733 1683 10

20.2 + 0.318

+ 1.933

F

6 1526 1415 1424 10.2

+ 2.251 1692 1617 1542 15

25.4 - 0.267 E

5 1936 1884 1832 10.4

+ 1.984 1669 1607 1545 12.4

32.4 - 0.227 D

Page 10: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

4 1480 1380 1280 20

+ 1,757 1972 1874 1776 19.6

31.6 + 0.644 C

3 1290 1230 1170 12

+ 2,401 1685 1615 1545 14

26 - 0.200 B

2 1875 1815 1755 12

+ 2.201 1385 1330 1275 11

18 - 0.150 A

1 1515 1480 1445 7 + 2.051

5. PerhitunganTimbunandanGalian

a. Timbunan

IV = (2,7x8) 0,647/2

= 6,9 m2

V = (2,6+4,0) 0,647/2

= 2,13 m2

VI = (0,5x8) 0,277/2

= 0,5 m2

IX = (2x8) 0,248/2

= 1,984 m2

Jumlahluastimbunan = IV + V + VI + IX

= 11,514 m2

b. Galian

I = (2,3x8) 0,127/2

= 1,168 m2

II = (2,1+3,2) 0,197/2

= 0,522 m2

Page 11: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

III = (1,2x8) 0,197/2

= 0,945 m2

VI = (0,6x8) 0,277/2

= 0,664 m2

IX = (0,5x8) 0,277/2

= 0,554 m2

Jumlahluasgalian = I +II +III +VII + VIII

= 3,847 m2

Page 12: Pengukuran Sipat Datar Memanjang

H. Kesimpulan

Dari praktikumpengukuransipatmemanjangdenganalat leveling yang

telahdilakukanmakadapatdiambilkesmpulanbahwa :

1. TinggititikadalahDi titik 1 adalah+ 2.0

Di titik 2 adalah+ 2.127 m

Di titik 3 adalah+ 2.324 m

Di titik 4 adalah+ 1.677 m

Di titik 5 adalah+ 1.904m

Di titik 6 adalah+ 2.181 m

Di titik 7 adalah + 1.933 m

2. Jumlahluastanah yang harus di galiadalah 3,847 m2

3. Jumlahluastanah yang harusditimbunadalah11,514 m2


Related Documents