YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-DABIN I POLOKARTO

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

Indah Dwi Hastuti

K7108159

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ii

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI SE-DABIN I POLOKARTO KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

INDAH DWI HASTUTI

K7108159

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

iii

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

iv

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRAK

Indah Dwi Hastuti. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-DABIN

I POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN

2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

yang berarti dari penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin I

Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan eksperimental.

Desain penelitiannya adalah Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin I Polokarto

Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Teknik Pengambilan sampel

dilakukan dengan Cluster Random Sampling. Teknik Cluster Random Sampling

digunakan untuk memilih sekolah secara acak yang berfungsi sebagai kelompok

kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kelas eksperimen dalam penelitian

ini adalah kelas V SD Negeri Polokarto 03 dan kelas kontrol adalah kelas V SD

Negeri Mranggen 03. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode

tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan

adalah dengan uji t.

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan

dari penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin I Polokarto Kabupaten

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dengan nilai rerata pada

kelas eksperimen 75,17 sedangkan rerata pada kelas kontrol 69,12 selain itu hasil

perhitungan dengan uji t diperoleh harga statistik thitung = 2,251 dengan daerah

kritik DK = {t | t < -2,021 atau t > 2,021}, karena thitung = 2,251 Є DK maka H0

ditolak, berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi model

quantum learning dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung.

Kata kunci : Model Quantum Learning, Pendidikan Kewarganegaraan dan

Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

vi

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ABSTRACT

Indah Dwi Hastuti. THE INFLUENCE OF THE QUANTUM LEARNING

MODEL USING FOR THE RESULT OF LEARNING CIVICS

EDUCATION FOR THE 5TH

GRADERS OF SD NEGERI SE-DABIN I

POLOKARTO, SUKOHARJO REGENCY ACADEMIC YEAR OF

2011/2012. Thesis, Faculty of Education Sebelas Maret University, Juni 2012.

The objective of this research is to know how much the influence of the

quantum learning model using for the result of learning civics education of the 5th

graders of SD Negeri Se-Dabin I Polokarto, Sukoharjo regency academic year of

2011/2012.

This research is quantitative research by experimental approach. The

design of this research is Pretest-Posttest Control Group Design. The population

of this research is all of the 5th

graders of SD Negeri Se-Dabin I Polokarto,

Sukoharjo regency academic year of 2011/2012. The technique of sample taking

is using Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling technique is used

to choose the school randomly which is functioned as the experiment class group

and control class group. The experiment class of this research is the 5th

graders of

SD Negeri Polokarto 03 and the control class is SD Negeri Mranggen 03. Data

collection techniques are; test method, the observation, documentation and

interview. Data analysis technique is t-test.

The result of this research is there is a positive and significant influence

from the using quantum learning model for the result of learning civics education

of the 5th

graders of SD Negeri Se-Dabin I Polokarto, Sukoharjo regency

academic year 2011/2012. It is proven by the average mark of the experiment

class is 75,17 meanwhile the average mark of the control class is 69,12, besides

the calculation result by t test is statistic price thitung = 2,251 with the critic area

DK = {t | t < -2,021 atau t > 2,021}, because of thitung = 2,251 Є DK, therefore H0

is rejected, it means that there is a different of learning result from the students

with quantum learning model and the students which is given the material

directly.

Key words : Quantum Learning model, The Civics Education and learning

result of Civics Education

vii

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

MOTTO

“Cari kebenaran, dengarkan kebenaran, ajarkan kebenaran, cintai kebenaran,

patuhi kebenaran, dan pertahankan kebenaran sampai pada kematian”

“Terima apa yang terjadi dengan rasa ikhlas, dengan keikhlasan hidup akan

terasa lebih indah”

“Tidak ada kata terlambat untuk belajar, dengan belajar kita akan lebih

mudah memahami arti hidup yang sesungguhnya”

viii

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

“ Bapak dan Ibu”

Terima kasih untuk semua do’amu yang tiada terputus, teladan yang telah

engkau berikan, kerja keras tiada henti dan kasih sayang yang tiada

terbatas. semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan kemuliaan di

dunia dan akhirat.

“Keluarga Besar”

Terima kasih untuk semua do’a dorongan dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini

“Al-Esa Hanafi”

Terima kasih yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan dengan

penuh perhatian dan semangat.

“Teman-temanku”

Terima kasih untuk Eky, Rimba, Ina, Mbk.Ya, Jon, Mi2 dll yang telah

memberi motivasi dan semangat.

“ Teman-Teman Kelas C PGSD Angkatan 2008”

Terima kasih atas dukungan dan do’anya.

“Almamater”

ix

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat dan karunia-Nya, taufiq dan hidayahNya, Sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: PENGARUH PENGGUNAAN

MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI SE-DABIN I POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

AJARAN 2011/2012. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin untuk dapat memulai penyusunan

skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan

yang baik dalam pengurusan surat-surat untuk kelancaran penelitian dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan

kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Sadiman, M.Pd selaku pembimbing akademik yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis.

5. Drs. Chumdari, M.Pd selaku pembimbing I yang selalu memberikan

arahan dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Idam Ragil, M.Si selaku pembimbing II yang selalu sabar dalam

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

x

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

7. Kepala sekolah SD Negeri Polokarto 03, SD Negeri Mranggen 03, dan

sekolah SD Negeri Jatisobo 03 yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian.

8. Guru kelas V di SD Negeri Polokarto 03, SD Negeri Mranggen 03, dan

sekolah SD Negeri Jatisobo 03 yang telah membantu untuk kelancaran

dalam penelitian ini.

9. Siswa kelas SD Negeri Polokarto 03, SD Negeri Mranggen 03, dan

sekolah SD Negeri Jatisobo 03.

10. Almamater PGSD Uns angkatan 2008 yang telah memberikan motivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini

11. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk kelancaran penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh sebab itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun guna perbaikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi majunya ilmu pendidikan di sekitar kita, khususnya

bagi kemajuan Pendidikan Kewarganegaraan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Indah Dwi Hastuti

xi

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACK .................................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... . xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan ............................. 7

1. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ................. 7

a. Pengertian Belajar .................................................................. 7

b. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 8

c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan .............................. 8

d. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD ..... 9

e. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.................................... 10

xii

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

f. Materi Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD ................. 11

g. Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .............. 13

h. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .......... 15

i. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan .......................... 17

2. Hakikat Model Quantum Learning ............................................. 17

a. Pengertian Model Pembelajaran ............................................ 17

b. Macam – Macam Model Pembelajaran.................................. 19

c. Pengertian Quantum Learning ............................................... 20

d. Prinsip Quantum Learning ..................................................... 22

e. Karakteristik Quantum Learning ........................................... 23

f. Kerangka Perencanaan Quantum Learning ........................... 25

g. Model Quantum Learning dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan ................................................ 26

3. Hakikat Model Pembelajaran Langsung .................................... 27

a. Pengertian Model Pengajaran Langsung ................................ 27

b. Tahap – Tahap Pengajaran Langsung .................................... 28

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pengajaran Langsung ..... 29

d. Model Pengajaran Langsung dalam Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan ................................................ 30

e. Perbedaan Model Quantum Learning dan

Model Pengajaran Langsung .................................................. 31

4. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................... 33

B. Kerangka Berpikir ........................................................................... 35

C. Hipotesis .......................................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 37

1. Tempat penelitian ...................................................................... 37

2. Waktu penelitian ........................................................................ 37

B. Rancangan Penelitian....................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 39

D. Teknik Pengambilan sampel ............................................................ 39

xiii

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 40

1. Oservasi ..................................................................................... 40

2. Tes ............................................................................................ 40

3. Wawancara ................................................................................ 41

4. Dokumentasi.............................................................................. 41

F. Validasi Instrumen Penelitian .......................................................... 42

1. Uji Validitas Instrumen ............................................................ 42

2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 43

3. Uji Daya Beda ........................................................................... 44

4. Uji Tingkat Kesukaran............................................................... 45

G. Analisis Data ................................................................................... 46

1. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 46

a. Uji Normalitas ........................................................................ 46

b. Uji Homogenitas .................................................................... 47

2. Uji Keseimbangan ....................................................................... 48

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 51

A. Deskripsi Data ................................................................................. 51

1. Penyajian Data Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .............................................................................. 51

2. Penyajian Data Hasil Post-test Kelas Eksperiman dan

Kelas Kontrol.............................................................................. 53

B. Pengujian Keseimbangan Kemampuan Awal ................................. 62

1. Uji Prasyarat Awal

a. Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pre-test)......................... 62

b. Uji Homogenitas Kemampuan Awal (Pre-test) ...................... 63

2. Uji Keseimbangan ....................................................................... 64

C. Uji Prasyarat Hipotesis................................................................ ... 64

1. Uji Prasyarat Hipotesis

a. Uji Normalitas Hasil Belajar (Post-test)................................ . 64

b. Uji Homogenitas Hasil Belajar (Post-test)............................. 65

xiv

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Uji Hipotesis........................................................................... ..... 65

D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 66

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 68

A. Simpulan .......................................................................................... 68

B. Implikasi .......................................................................................... 68

1. Implikasi Teoritis ........................................................................ 68

2. Implikasi Praktis ......................................................................... 69

C. Saran ............................................................................................... 70

1. Kepada Pihak Guru ..................................................................... 70

2. Kepada Pihak Sekolah ................................................................ 70

3. Kepada Pihak Siswa.................................................................... 70

4. Kepada Peneliti Lain................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN ..................................................................................................... 75

xv

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Semester II ........................ 10

Tabel 2.2 Alur Pengajaran Model Pengajaran Langsung dalam

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan................................... 31

Tabel 2.3 Perbedaan Model Quantum Learning dan

Model Pengajaran Langsung ........................................................... 32

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 75

Tabel 3.2 Pola Rancangan Penelitian ............................................................... 38

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Eksperimen ............................................................................ 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Kontrol................................................................................... 52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Eksperimen............................................................................. 57

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Kontrol............................................... .................................... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test................................................... 63

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test.......................... .................... 63

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Post-test.............................................. ... 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Post-test............................................. 65

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji t........................................................................... 65

xvi

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran yang Dikembangkan ................................... 36

Gambar 4.1 Histogram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 53

Gambar 4.2 Histogram Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol........... 62

xvii

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Tabel Jadwal Penelitian ............................................................... 75

Lampiran 2. Silabus Sekolah Dasar Kelas V .................................................. 76

Lampiran 3. RPP Kelas Eksperiman dan Kelas Kontrol ................................. 86

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa .................................................................... 153

Lampiran 5. Kisi-Kisi Pre-test ......................................................................... 187

Lampiran 6. Soal Pre-test ................................................................................ 189

Lampiran 7. Uji Validitas Pre-test ................................................................... 198

Lampiran 8. Kisi-Kisi Post-test ....................................................................... 202

Lampiran 9. Soal Post-test ............................................................................... 204

Lampiran 10. Uji Validitas Post-test ............................................................... 213

Lampiran 11. Analisis Butir Soal dan Uji Reliabilitas Soal Pre-test ............... 217

Lampiran 12. Analisis Butir Soal dan Uji Reliabilitas Soal Post-test ............. 227

Lampiran 13. Data Nilai Pre-test ..................................................................... 237

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Pre-test ..................................................... 238

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data Pre-test ................................................. 240

Lampiran 16. Uji Keseimbangan ..................................................................... 242

Lampiran 17. Data Nilai Post-test .................................................................... 243

Lampiran 18. Uji Normalitas Data Post-test .................................................... 244

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Post-test ................................................ 246

Lampiran 20. Uji Hipotesis .............................................................................. 248

Lampiran 21. Hasil Wawancara ....................................................................... 250

Lampiran 22. Hasil Observasi .......................................................................... 261

Lampiran 23. Foto Dokumentasi....................................................................... 267

xviii

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kewarganegaraan memegang peran yang sangat strategis

dalam upaya mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Sebab tujuan

pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang baik

yaitu yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara sesuai UUD 1945. Oleh karena itu, pendidikan nilai,

moral, dan norma perlu ditanamkan secara terus menerus melalui mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga warga negara yang baik lekas terwujud.

Terlebih jika mengingat bahwa bangsa Indonesia sekarang sedang mengalami

krisis jati diri, sehingga nilai moral dan norma menjadi hal yang penting untuk

membentengi kekrisisan jati diri bangsa ini.

Dilihat dari peranan pelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam upaya

mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sudah seharusnya kita sebagai

calon guru memberikan perhatian lebih. Permasalahan pendidikan di sekolah

khususnya yang berhubungan dengan proses pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan pada dasarnya ada dua faktor yaitu yang berhubungan dengan

siswa dan yang berhubungan dengan pengajaran atau guru.

Terdapat beberapa permasalahan yang muncul pada mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan yang berhubungan dengan siswa. Masalah tersebut

antara lain: (1) siswa jika mengikuti proses belajar mengajar kurang konsentrasi,

(2) tidak semua anak memiliki buku penunjang, (3) jika diberi pertanyaan hanya

beberapa siswa yang mampu menjawab, (4) jika diberi kesempatan bertanya tidak

ada yang angkat tangan.

Masalah tersebut muncul dikarenakan guru dalam menyampaikan materi

masih menggunakan metode konvensional yang minim variasi. Maksud dari

pembelajaran yang konvensional tersebut antara lain: (1) menyandarkan pada

hafalan, (2) siswa secara pasif menerima informasi dari guru, (3) pembelajaran

sangat abstrak dan teoritis, (4) waktu belajar siswa hanya mendengarkan ceramah,

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mencatat setelah itu siswa mengerjakan buku tugas dan diberi latihan soal, (5)

kurang optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan siswa kurang memuaskan. Hal ini nampak pada hasil tes awal

(lampiran 13 hlm. 237) yang dilaksanakan tanggal 10 Maret 2012 dan 19 Maret

2012, masih terdapat beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari hasil tes

awal tersebut menyatakan bahwa siswa kelas V SD Negeri 03 Polokarto terdapat

10 dari 23 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, artinya hampir 44 % dari

jumlah siswa tersebut yang belum menguasai mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan sehingga hasil belajarnya rendah. Sedangkan hasil tes awal

siswa kelas V SD Negeri 03 Mranggen terdapat 12 dari 25 siswa yang nilainya

dibawah KKM, artinya 48% dari keseluruhan siswa kelas V SD Negeri 03

Mranggen belum menguasai mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang

diajarkan oleh guru. Kriteria ketuntasan minimum mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan untuk kedua sekolah tersebut adalah 65.

Tugas guru selain menyampaikan materi juga menciptakan suasana belajar

yang kondusif serta menarik bagi siswa untuk lebih antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran. Guru perlu menerapkan model pembelajaran yang baik dan

tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Penelitian menunjukkan bahwa

lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang

mempengaruhi belajar akademis (Walberg dan Greenberg, 1997, dalam DePorter,

Reardon, & Nourie 2005: 19).

Model quantum learning merupakan salah satu model pembelajaran yang

dilakukan dengan adanya penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di

dalam dan di sekitar situasi belajar antara lain dengan menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan sehingga dapat merangsang minat siswa.

Kemampuan atau keterampilan baru akan berkembang jika diberikan lingkungan

model yang sesuai (Gazzaniga, 1992, dalam Deporter, Reardon, & Nourie 2005:

11). Selain itu quantum learning juga memiliki juga memiliki lima prinsip utama

dalam pembelajarannya. Lima prinsip utama itu antara lain segalanya berbicara,

segalanya bertujuan, pengalaman mendahului penanaman, akuilah setiap usaha

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

yang dilakukan dalam pembelajaran, sesuatu yang layak dipelajari layak pula

dirayakan. Kelebihan dari model ini adalah pendidik mampu menyatu dan

membaur pada dunia peserta didik sehingga pendidik bisa lebih memahami

peserta didik dan ini menjadi modal utama untuk mewujudkan proses belajar-

mengajar yang lebih menyenangkan. Selain itu Penyajian materi pelajarannya

yang secara alami merupakan proses belajar yang paling baik yaitu terjadi ketika

siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa

yang mereka pelajari. Tetapi selain kelebihan yang dimiliki oleh model quantum

learning tersebut, model ini juga menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih

khusus. Selain itu memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran

yang cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik. Maka dari itu

diperlukan guru yang profesional dan sebelum mengajar guru harus benar-benar

menguasai materi serta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam

pembelajaran dengan matang.

Dengan penggunaan model quantum learning yang memadukan metode

pembelajaran yang variatif serta pengkondisian suasana belajar yang

menyenangkan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan akan dapat

merangsang minat dan kecerdasan emosi siswa. Dengan demikian setelah

diterapkan model quantum learning hasil belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar

pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Polokarto

Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa masih kurang memenuhi

harapan.

2. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan model

konvensional yang kurang menarik perhatian siswa.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3. Belum digunakannya model pembelajaran yang dapat mempermudah

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan dan

yang mampu meningkatkan keaktifan siswa.

4. Partisipasi siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan belum aktif.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti dalam hal

ini membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah quantum

learning yang merupakan salah satu model pembelajaran yang dilakukan

dengan adanya penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam

dan di sekitar situasi belajar antara lain dengan menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan sehingga dapat merangsang minat siswa.

2. Materi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang digunakan dalam

penelitian ini dibatasi pada materi kebebasan berorganisasi dan mengahargai

keputusan bersama kelas V semester II.

3. Hasil belajar pendidikan kewarganegaraan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah hasil belajar pendidikan kewarganegaraan materi kebebasan

berorganisasi dan menghargai keputusan bersama siswa kelas V SD Negeri se-

Dabin I Polokarto dengan skala penilaian 0 – 100.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh

penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin I Pololokarto

Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012?

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Polokarto Kabupaten

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bersifat teoritis

maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pendidikan mengenai upaya

peningkatan hasil belajar siswa dengan digunakannya beberapa model

pembelajaran, salah satunya model quantum learning.

b. Mendorong adanya penelitian lanjutan guna pengembangan konsep dan

teori tentang pembelajaran dengan model quantum learning.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sehingga tercipta rasa senang dalam mengikuti

proses pembelajaran.

2) Memotivasi siswa untuk belajar lebih giat sehingga hasil belajar

Pendidikan Kewarganegaraan terutama materi mengenai kebebasan

berorganisasi dan mengahargai keputusan bersama meningkat.

b. Bagi Guru

1) Memberikan alternatif model pembelajaran yang mampu

meningkatkan minat belajar pada siswa, sehingga akan tercipta proses

pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif.

2) Meningkatkan kualitas komunikasi dengan siswa dalam proses

pembelajaran.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3) Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan guru dalam

mengajarkan pendidikan kewarganegaraan.

c. Bagi Sekolah

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dengan peningkatan mutu

pendidikan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran melalui penggunaan model quantum learning.

2) Untuk mendorong sekolah melaksanakan pembelajaran yang inovatif

salah satunya dengan menggunakan model quantum learning.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Belajar

Banyak sekali definisi yang dapat ditemukan tentang belajar.

“Learning is a change in organism due to experience which can affect the

organism’s behavior” (Hintzman, 1978 dalam Muhibbin Syah, 2010: 88).

Artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme

(manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Hal ini diperkuat oleh

pendapat Slavin (1997: 151) “learning is a change in an individual that

results from experience”. Artinya belajar adalah suatu perubahan individu

yang berasal dari sebuah pengalaman.

Belajar merupakan usaha yang dilakukan untuk merubah perilaku

pada individu yang belajar (Purwanto, 2008: 44). Hal ini diperkuat dengan

pendapat Muhibbin Syah (2010: 68) yang menjelaskan belajar sebagai

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Martinis Yamin (2010: 96) mengemukakan belajar merupakan

proses seseorang memperoleh kecakapan, ketrampilan, dan sikap pada

individu. Belajar merupakan proses yang berlangsung seumur hidup

manusia mulai dari kecil hingga akhir hayat. Belajar dimulai sejak kecil

agar kelak dewasa mampu hidup mandiri dan mengembangkan dirinya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan pada diri seseorang yang relatif positif

ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, kecakapan dan kebiasaan sebagai hasil dari

latihan dan pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk

mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil belajar harus

sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diklasifikasikan menjadi

tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor

(Bloom dalam Sudjana 2005: 22). Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk

perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perubahan yang lebih

baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari bodoh menjadi pintar, dari

tidak bisa menjadi bisa (Martinis Yamin, 2008: 168).

Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo (2010: 75) berpendapat

“hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator

tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dengan kondisi yang

berbeda”. Sedangkan Purwanto (2011: 46) mengemukakan hasil belajar

merupakan perubahan perilaku pada individu yang terjadi setelah

mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pencapaian

perubahan perilaku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

akibat dari proses belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena mencapai

penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar

mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah

ditetapkan.

c. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu mata pelajaran yang

diajarkan dari SD sampai Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan pelajaran

pendidikan kewarganegaraan dirasa sangat penting untuk diajarkan.

Pengertian pendidikan kewarganegaraan menurut kurikulum pendidikan

dasar adalah :

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan

moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan

dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-

hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota

masyarakat, warga negara dan makluk ciptaan TuhanYang Maha

Esa (1993: 1).

Arnie Fajar (2002: 141) menjelaskan mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan diri baik dari segi

sosiokultural, agama, bahasa, suku bangsa maupun usia untuk menjadi

warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan dalam pancasila dan UUD 1945. Pendidikan

kewarganegaraan merupakan pendidikan yang menyangkut status formal

warga negara yang diatur dalam UU No. 2 th. 1949 (Ruminiati, 2008: 1-

25).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa

Indonesia seperti budi pekerti luhur, pengetahuan dan kemampuan dasar

tentang hubungan antara warga negara dan negara serta menjadi warga

negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara sehingga dalam

pergaulan antar bangsa akan nampak ciri khas bangsa Indonesia.

d. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Sekolah Dasar

Kompetensi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berkaitan

dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Dari kompetensi rumpun mata

pelajaran ini kemudian dijabarkan menjadi kompetensi yang lebih

operasional dan lebih mencerminkan aspek-aspek khusus pencapai tujuan

mata pelajaran. Menurut kurikulum KTSP, pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan memiliki ruang lingkup dan tujuan yang harus tercapai.

Ruang lingkup materi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan SD

kelas V semester II berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi

dasarnya dapat dilihat pada tabel 2.1.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 2.1: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Semester II

Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Memahami kebebasan

organisasi

3.1 Mendiskripsikan pengertian

Organisasi

3.2 Menyebutkan contoh organisasi di

sekolah dan masyarakat

3.3 Menampilkan peran serta dalam

pemilihan organisasi di sekolah

4. Menghargai keputusan

bersama

4.1 Mengenal bentuk keputusan bersama

4.2 Mematuhi keputusan bersama

e. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut kurikulum pendidikan dasar (1993: 2) tujuan mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang harus tercapai yaitu :

1) Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan

memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila dalam rangka

pembentukan sikap dan perilaku sebagai pribadi, anggota

masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab.

2) Memberi bekal kemampuan pada siswa untuk mengikuti pendidikan

di jenjang pendidikan menengah.

Sedangkan Arnie Fajar (2002: 143) menyebutkan tujuan mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut:

1) Siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan.

2) Siswa mampu berpartisipasi pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan secara berkualitas dan bertanggung jawab, serta

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

3) Siswa mampu berkembang secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Siswa mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

percaturan dunia baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan adalah mengembangkan potensi siswa agar

dapat berpikir kritis dan siswa dapat berpartisispasi secara cerdas dan

bertanggung jawab terhadap nilai dan norma yang brelaku.

f. Materi Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V Sekolah Dasar

Materi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan untuk kelas V

sekolah dasar terdiri dari empat materi pokok antara lain: (1) Keutuhan

nagara kesatuan republik Indonesia meliputi pengertian negara kesatuan

republik Indonesia, pentingnya keutuhan negara kesatuan republik

Indonesia, upaya-upaya dalam menjaga keutuhan negara kesatuan

republik Indonesia; (2) Peraturan perundang-undangan meliputi

pengertian perundang-undangan, sumber hukum peraturan perundang-

undangan, tata urutan peraturan perundang-undangan, peraturan pusat,

peraturan daerah, pelaksanaan peraturan; (3) Kebebasan berorganisasi

meliputi pengertian organisasi, organisasi di lingkungan sekolah dan

masyarakat, kebebasan berorganisasi; (4) Keputusan bersama meliputi

pengertian keputusan bersama, bentuk-bentuk keputusan bersama, cara

pengambilan keputusan bersama, melaksanakan hasil keputusan bersama.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi tentang kebebasan

berorganisasi dan keputusan bersama. Materi pertama adalah kebebasan

berorganisasi. Organisasi adalah sekelompok manusia yang diatur untuk

bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama (Setiati Widihastuti

dan Fajar Rahayu Ningsih, 2008: 57). Begitu juga dengan Ikhwan Sapto

Darmono dan Sudarsih (2008: 71) menyatakan organisasi adalah tempat

berkumpulnya orang-orang demi tujuan tertentu. Organisasi merupakan

bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk

mencapai tujuan yang diinginkan bersama (Najib Sulhan, Nafich, Yamini

dan Asmunah, 2008: 64).

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Adapun unsur-unsur yang membentuk organisasi (Ikhwan Sapto

Darmono dan Sudarsih, 2008: 71): (1) Adanya tujuan bersama; (2)

Adanya kerjasama diantara orang-orang yang bekerja; (3) Adanya

pembagian tugas sekelompok orang. Sedangkan menurut Najib Sulhan,

Nafich, Yamini dan Asmunah (2008: 65) unsur-unsur dari suatu

organisasi adalah sebagai berikut: (1) Adanya anggota: (2) Adanya

tempat; (3) Adanya tujuan; (4) Adanya tugas; (5) Adanya struktur

organisasi

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan organisasi adalah suatu

perkumpulan yang anggotanya terdiri atas beberapa orang untuk

melakukan kerja sama dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Materi kedua dalam penelitian ini keputusan bersama. Keputusan

adalah segala putusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan,

pemikiran, dan penelitian yang matang (Ikhwan Sapto Darmono dan

Sudarsih 2008: 71). Sedangkan menurut Najib Sulhan, Nafich, Yamini

dan Asmunah (2008: 65) Keputusan adalah pilihan yang diambil

seseorang untuk dilaksanakan. Keputusan merupakan pedoman dalam

menentukan langkah-langkah berikutnya.

Menurut Setiati Widihastuti dan Fajar Rahayu Ningsih (2008: 81)

ada 3 bentuk keputusan bersama:

1) Musyawarah untuk Mufakat

Musyawarah dilakukan dengan cara mempertemukan semua

pendapat yang berbeda-beda. Setelah pendapat didengar dan

ditampung, pendapat yang paling baik akan disepakati bersama.

2) Pemungutan Suara

Pemungutan suara atau voting dilakukan setelah cara musyawarah

untuk mufakat gagal menghasilkan keputusan. Dalam voting,

pendapat yang memperoleh suara terbanyak menjadi keputusan

bersama.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3) Aklamasi

Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota

kelompok. Pernyataan setuju dilakukan untuk melahirkan keputusan

bersama.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan keputusan bersama

adalah segala putusan atau pilihan yang ditetapkan atas dasar

persetujuan atau kesepakatan.

g. Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Peningkatan hasil belajar juga didukung oleh penggunaan media

pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran adalah suatu sarana

penghubung untuk menyampaikan materi pembelajaran dari guru kepada

siswa. Media pembelajaran itu bermacam-macam jenisnya. Menurut Sri

Anitah (2009: 128), jenis-jenis media pembelajaran antara lain :

1) Media Visual yang Tidak Diproyeksikan

Jenis media ini tidak memerlukan proyektor untuk melihatnya. Yang

termasuk media visual yang tidak diproyeksikan adalah gambar diam,

ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta datar, model

dan realita.

2) Media Visual yang Diproyeksikan

Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari

dua macam yaitu media proyeksi yang tidak bergerak dan media

proyeksi yang bergerak. Media proyeksi yang tidak dapat bergerak

antara lain slide, film strip, OHP, opaque peojector, dan micro

projection. Sedangkan media proyeksi yang bergerak antara lain: film,

televisi, video tape recorder.

3) Media Audio

Media audio adalah media yang bisa di dengar melalui suara-suara.

Media audio juga merupakan bentuk atau cara perekaman dan

transmisi suara (manusia dan suara lainnya) untuk kepentingan tujuan

pembelajaran.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Sistem Multi Media

Sistem multi media adalah kombinasi dari media dasar audio visual

dan visual yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Bentuk-

bentuk system multi media yang banyak digunakan di sekolah adalah

kombinasi slide suara, kombinasi system audio kaset dan kit

(peralatan) multi media.

Sedangkan menurut Rudi Susilana (2007: 13) media pembelajaran

dapat dikelompokkan menjadi tujuh, antara lain:

1) Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau

gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dam

simbol/gambar. Media bahan cetak adalah media visual yang

pembuatannya melalui proses pencetakan /printing. Sedangakn media

gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang

dihasilkan melalui proses fotografi.

2) Media Proyeksi Diam

Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau

media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak

bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini antara

lain: OHP, slide, opaque projector, dan film-strip.

3) Media Audio

Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat

diterima oleh indera pendengaran. Jenis media ini antara lain: radio,

kaset tape recorder.

4) Media Audio Visual Diam

Media audio proyeksi diam adalah media yang penyampaian pesannya

dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan

tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit

memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain: slide suara, film-

strip bersuara dan halaman bersuara.

5) Media Gambar Hidup atau Film

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Film adalah serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan

diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Ada

beberapa jenis film antara lain: film bisu, film bersuara dan film

gelang.

6) Media Televisi

Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audio

visual dan gerak. Jenis dari media ini antara lain: televisi terbuka,

televisi siaran terbatas, video cassette recorder.

7) Multi Media

Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan

menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu

unit atau paket.

Dengan demikian, media pembelajaran yang dapat digunakan

dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan antara lain (1) media

yang tidak dapat diproyeksikan meliputi media grafis, bahan cetak dan

gambar diam, (2) media yang dapat diproyeksikan meliputi media

proyeksi diam dan media proyeksi bergerak, (3) media audio, dan (4)

multimedia.

h. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan.

Untuk itu, hasil belajar juga memerlukan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan

sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah

tercapai. Selain itu, untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar

telah berlangsung efektif dan memperoleh hasil belajar yang baik.

Teknik penilaian untuk menilai hasil belajar siswa harus

disesuaikan dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang telah dibuat oleh guru. Hasil belajar siswa dapat

diukur dengan menggunakan tes yang diselenggarakan oleh guru sendiri

pada setiap akhir pertemuan pelajaran ataupun yang berupa ujian akhir

nasional. Menurut Endang Poerwanti (2008: 1-5), tes adalah seperangkat

tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya

terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan

pengajaran tertentu. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang

telah berlangsung, diperlukan tes pengukur keberhasilan.

Nurgiyantoro dalam Sarwiji Suwandi (2009:44) menjelaskan

bahwa tes itu meliputi (1) tes kemampuan awal, (2) tes diagnostik, (3) tes

formatif, dan (4) tes sumatif. Tes kemampuan awal dimaksudkan sebagai

tes yang dilakukan sebelum siswa mengalami proses belajar mengajar.

Yang termasuk tes kemampuan awal adalah pre- test, tes prasyarat dan tes

penempatan. Sedangkan tes diagnostik adalah tes yang dilakukan sebelum

atau sesudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Tes diagnostik ini

dimaksudkan untuk menemukan bahan-bahan pelajaran tertentu yang

masih menyulitkan siswa. Kemudian untuk mengukur keberhasilan

kemampuan siswa juga bisa menggunakan tes formatif dan sumatif. Tes

formatif dilakukan selama kegiatan belajar mengajar masih berlangsung,

pada setiap akhir suatu satuan bahasan. Tes formatif dilakukan beberapa

kali dalam satu semester. Informasi yang diperoleh dari tes formatif

merupakan masukan yang berguna untuk menilai efektifitas kegiatan

pengajaran yang dilakukan. Sedangkan tes sumatif dilakukan setelah

selesai semua kegiatan belajar mengajar atau seluruh program yang

direncanakan. Tes sumatif lazimnya dilaksanakan pada akhir semester

yang biasa disebut dengan ulangan harian. Tes sumatif lebih dimaksudkan

untuk mencapai tujuan umum pengajaran. Tujuan umum yang dimaksud

telah secara jelas tertera dalam silabus.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

setiap pembelajaran memerlukan suatu alat ukur atau evaluasi. Dalam

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan ini evaluasi pembelajaran bisa

menggunakan tes, baik itu tes awal maupun tes akhir setelah selesai

pembelajaran.

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

i. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Kegiatan belajar dapat diketahui hasilnya dengan alat ukur yang

tepat. Hasil belajar biasanya ditentukan dengan memberikan nilai atau

penghargaan. Nilai hasil belajar dapat berupa angka-angka (kuantitatif)

juga dapat diberikan secara kualitatif. Untuk menentukan hasil belajar

seseorang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membandingkan

hasil belajar sesorang dengan orang lain atau dengan membandingkan

hasil belajar dengan pathokan standar yang telah ditetapkan.

Peserta didik dikatakan berhasil dalam belajar apabila mampu

menguasai kompetensi belajar yang ditetapkan dalam batas waktu tertentu.

Apabila dalam batas waktu tersebut peserta didik tidak mampu

menyelesaikan beban belajarnya, dikatakan peserta didik tersebut

mengalami kegagalan. Hasil belajar pendidikan kewarganegaraan diartikan

sebagai hasil belajar yang telah mencapai ketuntasan belajar dan dikuasai

peserta didik dalam standar kompetensi mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

pendidikan kewarganegaraan adalah hasil belajar yang diperoleh dari

berbagai kegiatan dengan menggunakan keterampilan proses untuk

mencapai ketuntasan belajar dan mampu dikuasai peserta didik dalam

standar kompetensi mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan baik

secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, untuk

mengukur hasil belajar pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukan

dalam bentuk tes atau evaluasi.

2. Hakikat Model Quantum Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran

Agar siswa dapat mencapai tujuan belajar secara efektif dan efisien,

guru harus memiliki Model tertentu. Salah satu langkahnya adalah

penguasaan terhadap Model pembelajaran. Model pembelajaran

merupakan pengetahuan tentang cara mengajar yang digunakan oleh guru.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Nana Sudjana (2005: 76) mengemukakan model pembelajaran adalah

suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh

seorang guru atau instruktur. Model pembelajaran juga merupakan cara

yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada

saat berlangsungnya pengajaran.

Ada delapan prinsip dalam memilih model pembelajaran yaitu : (1)

memperhatikan aspek individual siswa, (2) menimbulkan proses belajar

yang menyenangkan, (3) berorientasi pada tujuan, (4) mendorong proses

interaksi, (5) menantang siswa untuk berpikir, (6) menimbulkan inspirasi

siswa untuk siswa untuk berbuat dan menguji, (7) mendorong aktivitas

siswa, (8) mampu memotivasi siswa belajar lebih baik (Killen, 1998 dan

Depdiknas, 2005 dalam Sugiyanto 2009: 4).

Triyanto (2007: 1) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah

suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan guru sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Sedangkan Arends (2007: 4)

mengemukakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih

model pembelajaran, yaitu: (1) tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, (2)

sifat atau materi ajar, (3) kondisi siswa, (4) ketersediaan sarana-prasarana

(Sugiyanto, 2009: 3).

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan suatu perencanaan sistematis yang digunakan

oleh guru yang mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan seperti tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam pembelajaran,

lingkungan belajar dan pengelolaan kelas untuk menimbulkan hasil belajar

pada siswa.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Macam-Macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran terbagi menjadi bebagai macam, Sri Anitah

(2009: 47), menyebutkan macam-macam model pembelajaran terdiri dari:

1) Model pembelajaran kolaboratif adalah model pembelajaran yang

melibatkan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam belajar.

2) Model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk memperkuat, memperluas, dan

menerapkan pengetahuan maupun keterampilan akademiknya dalam

berbagai lingkungan baik di dalam maupun di luar kelas.

3) Problem solving dan discovery inquiry, diajarkan dengan tujuan

menyiapkan peserta didik untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui penemuan, peserta didik belajar secara

intensif dengan mengikuti metode investigasi ilmiah di bawah supervisi

guru.

4) Experiental learning, peserta didik belajar denagn mencocokkan

pengetahuan dan pengalaman baru, dengan mengganti dan memperluas

pengatahuan lama.

5) Model pembelajaran terpadu adalah pengintegrasian beberapa mata

pelajaran dan digunakan secara bermakna untuk menginvestigasi dan

mengembangkan konsep tertentu di dalam suatu topik.

6) Model quantum learning merupakan model pembelajaran yang

menciptakan pembelajaran yang bergairah dan menyenangkan.

7) Resource-based learning merupakan belajar terbuka, jarak jauh dan

fleksibel.

Sedangkan Sugiyanto (2009: 3) menyebutkan macam-macam

model pembelajaran terdiri dari:

1) Model pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan

dan situasi dunia nyata siswa.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2) Model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang bertujuan

untuk mengembangkan aspek keterampilan sosial sekaligus aspek

kognitif dan aspek sikap siswa.

3) Model pembelajaran kuantum, model ini disajikan sebagai salah satu

model yang dapat dipilih guru agar proses pembelajaran dapat

berlangsung secara menyenangkan.

4) Model pembelajaran terpadu merupakan kegiatan mengajar dengan

memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema.

5) Model Problem Based Learning (PBL), disini guru lebih harus sering

memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa

dapat belajar untuk berpikir dan menyelesaikan masalahnya sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada berbagai

macam model pembelajaran inovatif, diantaranya adalah model

pembelajaran berbasis masalah, kooperatif atau kolaboratif, quantum

learning, pembelajaran terpadu, pembelajaran kontekstual, Problem

solving dan discovery inquiry, Experiental learning, Resource-based

learning, dan Problem Based Learning (PBL).

c. Pengertian Quantum Learning

Deporter & Hernacki (2002: 16) mendefinisikan quantum learning

sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.”

Mereka mengamsusikan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap

interaksi manusia. Mengutip rumus klasik E = mc2, mereka mengalihkan

energi itu ke dalam analogi tubuh manusia. “Sebagai pelajar, tujuan kita

adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi

agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah, quantum learning

menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP

dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.

Sugesti dapat mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detail

apapun memberikan sugesti positif atau negatif merupakan salah satu

prinsip dari quantum learning. Quantum learning mencakup aspek-aspek

penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti

hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk

menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. Semua ini dapat pula

menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang

(DePorter & Hernacki, 2002: 16).

Kata quantum sebenarnya tema yang dipinjam dari istilah Fisika

yang berarti paket energi yang dpendidikan kewarganegaraanncarkan oleh

benda panas. Seperti makna asalnya, energi yang dipancarkan oleh

quantum learning diharapkan dapat menumbuhkan zest of study yang

maksimal bagi peserta didik dalam semua tahap usia di mana pun

(Baharuddin & Moh. Makin, 2007: 230).

Agus Nggermanto (2007) dalam Sri Anitah (2009: 75) mengatakan

bahwa quantum learning menjelaskan bagaimana cara belajar efektif

sehingga mendapatkan hasil yang sama dengan kecepatan cahaya.

Sedangkan menurut Sri Anitah (2009:75), pembelajaran kuantum adalah

suatu pembelajaran yang dilaksanakan dengan meriah dan segala nuansa

yang mengedepankan unsur-unsur kebebasan, santai, menakjubkan,

menyenangkan dan menggairahkan. Pembelajaran ini dikembangkan

berdasarkan indikator keberhasilan peserta didik sejahtera.

Katherine J. Janzen, Beth Perry dan Margaret Edwards (2011)

menjelaskan “the quantum perspective of learning provides an opportunity

to view learning, learners, and learning environments in a new way. The

quantum perspective of learning may provide a bridge to understanding

more fully how we learn”. Yang artinya Perspektif pembelajaran kuantum

memberikan kesempatan untuk melihat pembelajaran, peserta didik, dan

lingkungan belajar dengan cara yang baru. Perspektif pembelajaran

kuantum dapat memberikan jembatan untuk memahami secara lebih

lengkap bagaimana kita belajar.

Kusno & Joko Purwanto (2011) mengemukakan:

Quantum learning can make students active and thus reducing

teacher’s dominance. Therefore, there is opportunity for discussion

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

among students and between students and teacher. Based on the

students’ response, the new (85%) and pleasant classroom

atmosphere (90%) can improve enthusiasm so that the silent

students had the courage and will to ask questions and present

ideas.

Yang artinya Berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa

selama proses belajar diperoleh rata-rata aktivitas siswa untuk

menunjukkan (berkomunikasi ide-ide) adalah 23,69%. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran kuantum dapat membuat siswa aktif

sehingga mengurangi dominasi guru. Oleh karena itu, ada kesempatan

untuk diskusi antara siswa dan antara siswa dengan guru. Berdasarkan

respon siswa, suasana ruang kelas baru (85%) dan menyenangkan (90%)

dapat meningkatkan minat sehingga siswa memiliki keberanian untuk

bertanya dan mengeluarkan ide.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa quantum

learning adalah cara baru yang memudahkan proses belajar dengan

penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya sehingga

membuat siswa nyaman dan tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

d. Prinsip Quantum Learning

Menurut DePorter, Reardon & Nourie (2005: 7) dan Sri Anitah

(2009: 77) dalam quantum learning ada lima prinsip utama, yaitu: (1)

segalanya berbicara, (2) segalanya bertujuan, (3) pengalaman mendahului

penanaman, (4) akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran,

(5) sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan.

Berikut penjabaran dari kelima prinsip quantum learning tersebut:

1) Segalanya Berbicara

segala sesuatu di lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari

kertas yang dibagikan sampai rancangan pelajaran, semuanya mengirim

pesan tentang belajar.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2) Segalanya Bertujuan

Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan.

Tidak ada kejadian yang tidak bertujuan.

3) Pengalaman Mendahului Penanaman

Proses belajar paling baik terjadi ketika peserta didik telah mengalami

informasi sebelum mereka memperoleh makna untuk apa yang mereka

pelajari.

4) Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran

Pada saat siswa belajar mereka patut mendapat pengakuan atas

kecakapan dan kepercayaan dirinya karena belajar mengandung resiko

besar. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan.

5) Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan

Perayaan memberikan umpan balik tentang kemajuan belajar dan

mengingatkan asosiasi emosi positif dengan pembelajaran.

e. Karakteritik Quantum Learning

Quantum learning memiliki beberapa karakteristik umum yang

dapat menguatkan model quantum learning. Menurut Sugiyanto (2009: 73)

ada beberapa karakteristik quantum learning sebagai berikut:

1) Berpangkal pada Psikologi Kognitif

Quantum learning dikembangkan dari berbagai teori psikologi kognitif

yang erat kaitannya tentang pembelajaran, belajar, dan pembelajar.

2) Lebih Bersifat Humanistis

Potensi diri, daya motivasi, kemampuan pikiran, dan sebagainya yang

ada pada diri siswa diyakini dapat berkembang secara maksimal.

Kesalahan dipandang sebagai gejala manusiawi.

3) Lebih Bersifat Konstruktivis(tis).

Pembelajaran kuantum menekankan pentingnya peranan lingkungan

dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan optimal serta

memudahkan keberhasilan tujuan pembelajaran.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Memusatkan Perhatian pada Interaksi yang Bermutu dan

Bermakna

Quantum learning memberikan tekanan pada pentingnya interaksi,

frekuensi dan akumulasi yang bermutu dan bermakna. Interaksi dalam

proses pembelajaran menjadi kata kunci dan konsep sentral dalam

pembelajaran.

5) Menekankan pada Pemercepatan Pembelajaran dengan Taraf

Keberhasilan Tinggi

Segala sesuatu yang menghalangi pemercepatan pembelajaran harus

dihilangkan dan segala sesuatu yang mendukung pemercepatan

pembelajaran harus diciptakan.

6) Menekankan Kealamiahan dan Kewajaran Proses Pembelajaran

Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, santai dan

menyenangkan. Denagn begitu para perancang dan pelaksana

pembelajaran harus bekerja secara proaktif dan suportif.

7) Menekankan Kebermaknaan dan Kebermutuan Proses

Pembelajaran

Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak bermutu

menyebabkan kegagalan. Untuk itu perlu dihadirkan pengalaman yang

dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar.

8) Memadukan Konteks dan Isi Pembelajaran

Konteks dan isi pembelajaran tidak dapat dipisahkan dan saling

mendukung. Kepaduan dan kesesuaian keduanya akan membuahkan

keberhasilan pembelajaran yang tinggi.

9) Memusatkan Pembentukan Keterampilan Akademis, Hidup, dan

Prestasi Klasikal

Pembelajaran yang berhasil bukan hanya terbentuknya keterampilan

akademis namun lebih pentingnya lagi adalah terbentuknya

keterampilan hidup pembelajar. Untuk itu diperlukan kurikulum harus

disusun sedemikian rupa sehingga dapat terwujud kombinasi harmonis

antara keterampilan akademis, hidup, dan prestasi klasikal.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

10) Nilai dan Keyakinan Penting dalam Proses Pembelajaran

Nilai-nilai merupakan kacamata untuk memandang dunia. Kita

mengevaluasi, menetapkan prioritas, menilai, dan bertingkah laku

berdasarkan cara kita memandang kehidupan melalui kacamata ini.

11) Mengutamakan Keberagaman dan Kebebasan

Di sini keragaman gaya belajar siswa, dikembangkannya aktivitas-

aktivitas siswa yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam

kiat dan metode pembelajaran. Karena itu dalam pembelajaran kuantum

berkembang ucapan: “Selamat datang keberagaman dan kebebasan,

selamat tinggal keseragaman”.

12) Mengintegrasikan Totalitas Tubuh dan Pikiran

Aktivitas total antara tubuh dan dan pikiran membuat pembelajaran bisa

berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal.

f. Kerangka Perencanaan Quantum Learning

Menurut DePorter, Reardon & Nourie (2005) untuk mempermudah

mengingat dan untuk keperluan operasional quantum learning dikenalkan

dengan konsep TANDUR. Kerangka perancangan TANDUR adalah

sebagai berikut:

1) Tumbuhkan

Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingin tahuan mereka.

Buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang kita

ajarkan.

2) Alami

Berikan mereka pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk

mengetahui.

3) Namai

Berikan data tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep-konsep

pokok dari materi pelajaran.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4) Demonstrasikan

Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman

dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya

sebagai pengalaman pribadi.

5) Ulangi

Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat dilakukan melalui

pertanyaan postest, ataupun penugasan, atau membuat ikhtisar hasil

belajar.

6) Rayakan

Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan. Perayaan

menambahkan belajar dengan asosiasi positif.

g. Model Quantum Learning dalam Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Penggunaan model quantum learning dalam pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan akan membantu siswa untuk lebih paham dan

menguasai materi. Hal ini dapat diketahui apabila hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan tinggi serta peran aktif siswa dalam mengutarakan secara

lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Sehingga dengan

proses pembelajaran yang menarik dan mebuat siswa nyaman siswa akan

lebih menguasai materi yang diajarkan. Dengan adanya penerapan model

quantum learning dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

diharapkan :

1) Proses pembelajaran tidak didominasi oleh guru sehingga siswa bisa

aktif dalam KBM.

2) Proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan sehingga siswa

tidak merasa bosan.

3) Pengetahuan yang siswa peroleh bukan hanya sekedar ingatan atau

hafalan sehingga pelajaran lebih bermakna.

4) Sebisa mungkin guru bisa lebih akrab dengan siswa dengan begitu

siswa tidak merasa takut dan mereka bisa bebas mengurakan pendapat.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Mengingat ilmu pendidikan kewarganegaraan adalah wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada

budaya bangsa Indonesia seperti budi pekerti luhur, pengetahuan dan

kemampuan dasar tentang hubungan antara warga negara dan negara.

Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan tidak saja pengembangan aspek

kognitif saja tetapi harus mampu membentuk sikap dan karakter siswa baik

kognitif, afektif maupun psikomotor. Maka apabila dalam pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan menggunakan model quantum learning dapat

memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

3. Hakikat Model Pengajaran Langsung

a. Pengertian Model Pengajaran Langsung

Pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal dengan

sebutan active teaching. Hal ini mengacu kepada gaya mengajar dimana

guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan

mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Menurut Slavin

(1997: 231), direct instruction approach to teaching in which lessons are

goal-oriented and structured by the teacher. Artinya pembelajaran langsung

adalah cara mengajar suatu pelajaran yang tujuan dan susunannya dirancang

sendiri oleh guru. Hal ini diperkuat oleh pendapat Arends (1997: 67),

“direct instruction is a teacher-centered model that has five steps: set

induction, demonstration, guided practice, feedback, and extended

practice”. Artinya pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang

berpusat pada guru memiliki lima tahap pembelajaran yaitu: mengatur

kondisi pembelajaran, demonstrasi, praktik terbimbing, timbal balik dan

praktik mandiri.

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengajaran langsung merupakan gaya mengajar guru yang berfokus pada

interaksi antara guru dan siswa dimana guru terlibat aktif dalam mengusung

pelajaran. Selain itu guru juga mengajarkannya secara langsung didalam

kelas. Dalam proses pembelajaran guru masih mendominasi jalannya

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

kegiatan pembelajaran (active teaching), sehingga siswa tidak diberikan

kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri.

b. Tahap – Tahap Pengajaran Langsung

Menurut David A. Jacobsen, Paul Eggen, dan Donald Kauchak

(2009: 203) ada empat tahap dalam pengajaran langsung yaitu: pengenalan

dan review, pengembangan pemahaman,praktik terbimbing, dan praktik

mandiri. Berikut merupakan penjelasan dari keempat tahap tersebut:

1) Tahap pengenalan dan review adalah tahap untuk menarik perhatian

siswa, mendorong mereka masuk ke dalam pelajaran, dan mengingatkan

mereka tentang konten yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah itu guru

meminta siswa untuk mereview istilah-istilah dalam persamaan.

2) Pengembangan pemahaman merupakan segmen dari pengajaran langsung

dimana guru menjelaskan konten baru. Sayangnya guru sering

melakukan dengan kurang baik. Daripada bekerja untuk mengembangkan

pemahaman siswa, mereka justru lebih sering menekankan hafalan, gagal

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang cukup, atau terlalu cepat

berpindah pada praktik.

3) Praktik terbimbing menyediakan kesempatan-kesempatan pada siswa

untuk mencoba keterampilan baru dan untuk guru, praktik terbimbing ini

menyediakan kesempatan dalam memberikan umpan balik tentang

kemajuan pembelajaran.

4) Praktik mandiri, dari siswa bekerja di bawah bimbingan guru menuju

bekerja secara mandiri.

Sedangkan menurut Joyce, Weil, dan Calhoun (2009)

mengemukakan model pengajaran langsung terditi dari lima tahap aktivitas,

yaitu orientasi, presentasi, praktik yang terstruktur, praktik dibawah

bimbingan dan praktik mandiri. Tahap orientasi, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, kemudian menjelaskan tugas-tugas yang ada dalam

pembelajaran. Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan penuh tanggung

jawab. Kemudian dilanjutkan dengan tahap presentasi. Dalam tahapan ini

guru menjelaskan konsep atau skill baru yang ada dalam pembelajaran

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pendidikan kewarganegaraan dan memberikan pemeragaan contoh. Setelah

itu, guru melakukan praktik yang terstruktur. Peran guru adalah fasilitator,

mendesign pembelajaran, mengontrol dan mengarahkan jalannya praktik.

Setelah siswa dianggap sudah mandiri, guru memberikan tugas.

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam pelaksanaan pengajaran langsung terjadi secara tatap muka antara

guru dan siswa dalam satu ruang kelas. Guru menyiapkan rencana

pembelajaran dan materi pelajaran yang akan disajikan, kemudian guru

menyajikan materi yang akan diajarkan sesuai dengan silabus. Metode

penyajian dalam pembelajaran langsung dapat berupa metode bercerita,

metode pemecahan masalah bersama, metode tanya jawab, dan metode

penugasan disesuaikan dengan tuntutan isi materi pelajaran. Guru menilai

tingkat pemahaman siswa dengan cara mengadakan evaluasi pada akhir

pembelajaran yang disebut tes formatif.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pengajaran Langsung

Terdapat beberapa kelebihan dan kelamahan dalam model

pengajaran langsung. Kelebihan model pengajaran langsung antara lain: 1)

tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam hal tenaga, biaya, dan waktu 2)

dapat mengimplementasi sejumlah langkah instruksional, seperti

menunjukkan unsur-unsur yang relevan dalam materi pelajaran, 3) materi

pembelajaran dapat tersampaikan secara tuntas kepada siswa sesuai dengan

program pembelajaran yang telah dirancang. Menurut Joyce, Weil dan

Calhoun (2009) keunggulan terpenting pengajaran langsung adalah adanya

focus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi terhadap

perkembangan siswa, sistem menejemen waktu, dan atmosfer akademik

yang cukup netral.

Kelemahan penggunaan pembelajaran ini antara lain: 1) efisien

memang tercapai tetapi sulit diketahui secara pasti apakah semua siswa

melakukan persepsi yang telah diajarkan dengan baik, 2) kurangnya

kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bakatnya yang akan

menampakkan hasil belajarnya, 3) kurang dapat membuktikan tercapainya

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tujuan instruksional khusus, 4) sulit menentukan pemberian umpan balik

yang sesuai dan cocok kepada masing-masing siswa. Joyce, Weil dan

Calhoun (2009) mengemukakan beberapa kekurangan tentang model

pengajaran langsung ini antara lain: 1) selama aktivitas pengajaran

akademik berlangsung, penggunaan perangkat akademik seperti mainan dan

teka-teki, tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan, seperti halnya

interaksi guru-siswa yang tidak berorientasi akademik, seperti diskusi

masalah pribadi 2) siswa sering diminta untuk bekerja dari teks atau buku

pelajarannya tanpa sedikitpun diberi penjelasan dari atau oleh arahan guru.

d. Model Pengajaran Langsung dalam Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan

Penggunaan model pengajaran langsung dalam pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan mengacu pada gaya mengajar dimana guru

terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran pendidikan kewarganegaraan

kepada peserta didik dan mengajarkannya secara langsung kepada seluruh

kelas. Menurut Arends (1997:67), direct instruction is a teacher-centered

model that has five steps: set induction, demonstration, guided practice,

feedback, and extended practice. Artinya pembelajaran langsung adalah

model pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki lima tahap

pembelajaran yaitu: mengatur kondisi pembelajaran, demonstrasi, praktik

terbimbing, timbal balik dan praktik mandiri. Adapun penjelasan alur model

pengajaran langsung seperti ditunjukkan tabel 2.2.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 2.2: Alur Pengajaran Model Pengajaran Langsung dalam

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Fase Peran guru

Fase 1 Provide objective

and Establishing Set

Menyampaikan tujuan dan

menyiapkan siswa

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, memberikan informasi

latar belakang pelajaran, dan

menjelaskan pentingnya pelajaran.

Kemudian guru mempersiapkan

siswa untuk belajar.

Fase 2 Demonstrate

knowledge or skill

Mendemonstrasikan

pengetahuan dan

keterampilan

Guru mendemonstrasikan

keterampilan dengan benar, atau

menyajikan informasi tahap demi

tahap.

Fase 3 Guided Practice

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberikan

bimbingan pelatihan awal.

Fase 4 Feed Back

Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik

Mengecek apakah siswa telah

berhasil melakukan tugas dengan

baik, memberi umpan balik

Fase 5 Extended Practice

Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan dan

penerapan.

Guru mempersiapkan kesempatan

melakukan pelatihan lanjutan,

dengan perhatian khusus pada

penerapan kepada situasi lebih

kompleks dalam kehidupan sehari-

hari

e. Perbedaan Model Quantum Learning dan Model Pengajaran Langsung

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan

menggunakan model pembelajaran langsung berbeda dengan model

quantum learning. Model quantum learning merupakan model

pembelajaran yang mengutamakan proses keaktifan serta kenyamanan siswa

dalam mengikuti proses KBM. Sedangkan model pengajaran langsung

semua desain pembelajaran dibuat oleh guru. Perbedaan model quantum

learning dan pembelajaran langsung dapat dilihat pada tabel 2. 3.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 2.3: Perbedaan Model Quantum Learning dan Model Pengajaran

Langsung

Model Quantum Learning Model Pengajaran Langsung

1. Proses belajar berlangsung

secara menyenangkan dan

efektif.

Proses belajar hanya

menggunakan metode ceramah

yang monoton dan membosankan.

2. Terjadi komunikasi secara

efektif, menjalin hubungan

dengan orang lain, berlatih

mendengarkan atau menghargai

pendapat orang lain dan belajar

memecahkan masalah.

Terjadi komunikasi satu arah

yaitu dari guru kepada siswa.

3. Diajarkan tiga hal sekaligus

yaitu keterampilan akademis,

prestasi fisik dan keterampilan

hidup.

Mengutamakan keterampilan

akademis.

4. Menumbuhkan sikap dan cara

berpikir yang kreatif pada siswa

Kurang menumbuhkan sikap dan

cara berpikir yang kreatif pada

diri siswa.

5. Mengutamakan pemahaman

siswa.

Mengutamakan daya ingat dan

hafalan.

6. Penyajian materi berkaitan

dengan kehidupan nyata dan

masalah yang disimulasikan.

Penyajian disajikan berdasarkan

teoritis, abstrak, kaku dan

berpegang teguh pada buku teks.

7. Selalu mengaitkan informasi

dengan pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik.

Memberikan berupa informasi

kepada peserta didik samppai

saatnya diperlukan.

8. Pengetahuan dibangun

berdasarkan kemampuan

peserdik dan atas kemauan

sendiri.

Pengetahuan dibangun

berdasarkan kebiasaan

(behavioristik) dan terikat dengan

“kata dosen/guru.”

9. Peserta didik tidak melakukan

sesuatu yang buruk karena

sadar hal tersebut dapat

merugikan dirinya.

Peserta didik tidak melakukan

sesuatu yang buruk karena takut

akan hukuman.

10. Bahasa yang dipergunakan

dalam proses pembelajaran

adalah bahasa komunikatif,

peserta didik diajak

menggunakan bahasa konteks

nyata.

Bahasa yang diperlukan dalam

proses pembelajaran adalah

struktural; rumus diterangkan

sampai paham, kemudian dilatih

(drill).

11. Pembelajaran menciptakan

peserta didik menjadi dirinya

sendiri, berbuat, untuk tahu, dan

hidup dengan masyarakat lain.

Pembelajaran adalah menciptakan

peserta didik berprestasi di

sekolah dan mendapat nilai tinggi

di rapor.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

12. Mendorong pembelajaran aktif

dan pembelajaran berpusat pada

peserta didik(students

centered).

Mengupayakan peserta didik

menerima materi yang

disampaikan oleh pembelajar

(teacher centered).

4. Penelitian yang Relevan

Penelitian Gino (2007) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran

Problem Based Learning, Cooperative Learning dan Ekspositorik Terhadap

Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Tingkat Intelegensi

Siswa SMP Di Kecamatan Jatisrono Wonogiri, menyimpulkan (1) ada

pengaruh yang signifikan model pembelajaran terhadap prestasi belajar

Pendidikan Kewarganegaraan (Fhit = 11,45 > Ftab = 3,09), (2) ada pengaruh

yang signifikan tingkat intelegensi siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan

Kewarganegaraan (Fhit = 88,99 > Ftab = 3,75), (3) ada interaksi pengaruh

yang signifikan antara model pembelajaran dan tingkat intelegensi siswa

terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Fhit = 12,24 > Ftab =

3,09). Persamaan penelitian Gino (2007) dengan penelitian ini adalah hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan dan jenis penelitiannya yaitu kuantitatif

eksperimen. Perbedaan penelitian Gino (2007) dengan penelitian ini adalah

model pembelajaran Problem Based Learning, Cooperative Learning dan

Ekspositorik, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan model quantum

learning.

Penelitian Endah Kristianan Widhiastuti (2011) dengan judul

Penerapan Model Pembelajarn Kuantum untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I Pekunden Kutowinangun Kebumen

Tahun 2010/2011, menyimpulkan pembelajaran matematika melalui model

pembelajaran kuantum dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi

siswa. Hal ini dapat dilihat penelitian pada kondisi awal pra siklus hasil

belajar matematika nilai rata-rata 63,3 dengan ketuntasan klasikal 61,1%.

Pada siklus I nilai rata-rata siswa 68,3 dengan ketuntasan klasikal 65,2%.

Siklus II nilai rata-rata siswa 78,89 dengan ketuntasan klasikal 88,89%.

Persamaan penelitian Endah Kristianan Widhiastuti (2011) dengan penelitian

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

ini adalah model pembelajaran kuantum. Perbedaan penelitian Endah

Kristianan Widhiastuti (2011) dengan penelitian ini adalah hasil belajar

matematika dan jenis penelitian PTK, sedangkan dalam penelitian ini adalah

hasil belajar pendidikan kewarganegaraan dan jenis penelitian kuantitatif

eksperimen.

Penelitian Agus Wahyudi (2011) dengan judul Penerapan Metode

Quantum Learning Dengan Media Suara Gitar Pada Pembelajaran Kimia

Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Pondok Kelapa, menyimpulkan hasil belajar siswa pada kelas yang

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode quantum learning

dengan media suara gitar ditunjukan dengan nilai rata‐rata tes di pertemuan

terakhir yaitu 82,50 dan pada kelas kontrol nilai rata‐rata tes akhir yaitu

76,18. Diperoleh suatu pembuktian hipotesis dengan uji‐t. Uji‐t kedua kelas

sampel dengan α = 0.01 pada pertemuan terakhir diperoleh t-hit= 3,48

sedangkan t-tab (0.99)(64)= 2,39 berarti t-hit>t-tab. Persamaan penelitian

Agus Wahyudi (2011) dengan penelitian ini adalah Metode Quantum

Learning dan jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Perbedaan penelitian

Agus Wahyudi (2011) dengan penelitian ini adalah pembelajaran kimia

pokok bahasan larutan penyangga, sedangkan dalam penelitian ini adalah

hasil belajar pendidikan kewarganegaraan.

Penelitian Puji Auliyah (2011) dengan judul Efektivitas Penggunaan

Model Pembelajaran Quantum Learning Tipe Kinesthetic untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Algoritma dan

Pemrograman, menyimpulkan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran quantum learning tipe kinesthetic lebih baik dari siswa yang

mengunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut dapat dilihat

berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan uji-t diperoleh t-hit =

19,16 dan t-tab = 1,69. Ini berarti bahwa H1 diterima. Persamaan penelitian

Puji Auliyah (2011) dengan penelitian ini adalah model quantum learning

dan jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Perbedaan penelitian Puji Auliyah

(2011) dengan penelitian ini adalah pembelajaran mata diklat algoritma dan

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pemrograman, sedangkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan.

B. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal, guru masih menggunakan model konvensional dalam

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Model pembelajaran konvensional

memang mudah untuk digunakan, tetapi hendaknya perlu diperhatikan bahwa

tidak semua materi pelajaran akan sesuai bila diterapkan model ini. Penerapan

model pembelajaran langsung atau konvensional dalam pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan kurang menumbuhkan keaktifan siswa, karena guru sangat

mendominasi dalam kegiatan pembelajaran, dan siswa cenderung pasif dan

mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasikan pengetahuannya

sendiri selama proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat

tercapai secara maksimal. Hal ini berakibat pemahaman dan hasil belajar

pendidikan kewarganegaraan siswa menjadi rendah. Keberhasilan proses belajar

mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar

siswa yang tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru perlu menerapkan model

pembelajaran yang bervariasi dan tepat serta sesuai dengan materi yang akan

diajarakan. Salah satu model yang dapat digunakan adalah quantum learning.

Penggunaan model quantum learning pada pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan dimungkinkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Pemaknaan quantum learning meliputi kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses

belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat

belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model quantum learning akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

pendidikan kewarganegaraan siswa. Untuk memperjelas kerangka pemikiran

tersebut, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran pada gambar 2.1.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran yang Dikembangkan

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis

ada dua macam yaitu hipotesis kinerja (H1) kemudian diturunkan menjadi

hipotesis nihil (H0). Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas,

hipotesis dari penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh penggunaan model quantum learning terhadap hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri Se-

Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan model quantum learning terhadap hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri Se-

Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Siswa

Kelompok Eksperimen

(E)

Model Quantum Learning

(X1)

Model Konvensional

(X2)

Pre-test (01) Pre-test (02)

0

Kelompok Kontrol

(K)

Post-test (Y1) Post-test (Y2)

Hasil belajar PKn tinggi Hasil belajar PKn

rendah

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian. Tempat yang digunakan untuk penelitian ini yaitu

SD Negeri se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo yang diberi nama dabin

Kartini dan terdiri dari 8 SD. Alasan memilih SD Negeri se-Dabin I Polokarto

karena karena data yang diperlukan untuk penelitian tersedia, adanya

keterbukaan dari pihak tempat penelitian dalam memberikan informasi yang

membantu pelaksanaan penelitian. Selain itu SD Negeri se-Dabin I Polokarto

Kabupaten Sukoharjo dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga

memudahkan peneliti untuk mendapatkan data agar dapat menghemat waktu,

dana, serta tenaga peneliti dalam melaksanakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012

selama enam bulan. Penyusunan dan pengajuan proposal dilakukan selama dua

bulan yaitu bulan Januari-Februari, pada bulan Maret minggu pertama

mengurus perizinan. Setelah perijinan selesai peneliti mengadakan penelitian

eksperimen selama kurang lebih dua bulan yaitu awal bulan Maret-April.

Bulan Mei-Juni penyusunan laporan dan sidang skripsi. Tabel jadwal penelitian

ditunjukkan pada lampiran 1 hlm 75.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain pretest- posttest control group design.

Dalam rancangan ini, dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi

pre-test untuk mengetahui keadaan awal siswa yaitu adakah perbedaan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta post-test sebagai langkah

akhirnya. Untuk pola rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel 3. 2

37

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 3. 2 Pola Rancangan Penelitian

Kelompok Pre-tes Perlakuan Post-tes

E O1 X1 Y1

K O2 X2 Y2

Keterangan :

O₁ = Hasil pre-test kelompok eksperimen

O₂ = Hasil pre-test kelompok kontrol

Y1 = Hasil post-test kelompok eksperimen

Y2 = Hasil post-test kelompok kontrol

X1 = Perlakuan kelompok eksperimen dengan model quantum learning

X2 = Perlakuan kelompok kontrol dengan model pembelajaran langsung

E = Kelompok eksperimen (model quantum learning)

K = Kelompok kontrol (model pembelajaran langsung)

(Sugiyono, 2009: 112)

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini

menggunakan model pembelajaran yang berbeda. Pada kelompok eksperimen

pengajaran dengan menggunakan model quantum learning dan pada kelompok

kontrol pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Sebagai

langkah awal diadakan pre-tes untuk mengetahui kemampuan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah dilakukan pengajaran dengan

menggunakan model pembelajaran yang berbeda diadakan post-tes untuk

mengetahui hasil belajar belajar masing-masing kelompok.

Variabel penelitian ini ada dua macam yaitu variabel bebas (independent

variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Variabel bebas (independent

variabel) berupa model quantum learning dan variabel terikat (dependent

variabel) berupa hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD

Negeri se-Dabin I Polokarto kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

C. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas V semester II SD Negeri

Se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun

jumlah populasi seluruhnya ada 234 siswa terdiri dari 124 siswa laki-laki dan 110

siswa perempuan yang berada di 8 kelas di SD Negeri Se-Dabin I Polokarto yaitu

SD Negeri Polokarto 01 berakreditasi A, SD Negeri Mranggen 01 berakreditasi A,

SD Negeri Polokarto 03 berakreditasi B, SD Negeri Polokarto 04 berakreditasi B,

SD Negeri Mranggen 02 berakreditasi B, SD Negeri Mranggen 03 berakreditasi

B, SD Negeri Mranggen 04 berakreditasi B, SD Negeri Mranggen 05

berakreditasi B.

Sampel penelitian ini dua sekolah dasar yaitu siswa kelas V SD Negeri 03

Polokarto dan siswa kelas V SD Negeri 03 Mranggen. Sebagai kelompok

eksperimen siswa kelas V SD Negeri 03 Polokarto dengan jumlah siswa 23,

terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sebagai kelompok kontrol

siswa kelas V SD Negeri 03 Mranggen dengan jumlah siswa 25, terdiri dari 17

siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Dalam penelitian ini kelompok

eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model quantum learning,

sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran langsung.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang peneliti lakukan adalah dengan cluster

random sampling. Dalam cluster random sampling, satuan-satuan sampel tidak

terdiri dari individu-individu melainkan dari kelompok-kelompok individu. Dalam

penelitian ini, sampel akan diambil dua kelas secara acak dengan asumsi bahwa

tidak adanya kebijakan pihak sekolah dalam pengelompokan siswa dalam kelas

unggulan serta adanya kebijakan pemerataan tinggat kemampuan siswa, sehingga

nilai rata-rata, khususnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tidak jauh

berbeda, sehingga populasi dianggap homogen. Adapun langkahnya dilakukan

dengan:

1. Prosedur yang digunakan yaitu dengan menggunakan undian yang sudah diisi

dengan nama-nama SD Negeri se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Dari 8 Sekolah Dasar Negeri se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo

Tahun Ajaran 2011/2012 peneliti mengambil kelas V, untuk penentuan SD

dilakukan secara cluster random sampling maksudnya dalam menentukan

anggota sampel dilakukan secara acak, dengan cara setiap populasi diberi

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian.

3. Kemudian mengundinya dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama untuk

menentukan sampel sekolah dan yang kedua untuk menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

4. Untuk mendapatkan kelas yang benar-benar homogen setiap undian diisi dua

nama SD yang memiliki karakteristik atau akreditasi yang sama. Setelah

didapatkan sampel sekolah, kemudian dari sampel sekolah tadi dilakukan

pengundian lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data akan dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencarai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data

yang akan dipilih untuk penelitian ini adalah observasi, tes, wawancara dan

dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan metode atau cara-cara mengumpulkan dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

Pengumpulan data metode observasi ini pada dasarnya digunakan untuk

mengumpulkan bahan-bahan berupa keterangan yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang dijadikan sasaran pengamatan dalam proses

pembelajaran secara langsung hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 22

hlm 261.

2. Tes

Dalam penelitian ini, metode tes digunakan untuk mengumpulkan

data tingkat penguasaan siswa tentang hasil belajar siswa kelas eksperimen

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dan kelas kontrol dengan serentetan pertanyaan atau latihan. Tes ini

digunakan untuk mengetahui kemampuan awal (pre-test) dengan materi

kebebasan berorganisasi dan menghargai keputusan bersama dan digunakan

sebagai tes akhir (post-test) sesudah diberi perlakuan.

Tipe tes yang digunakan adalah tes objektif, dengan bentuk pilihan

ganda dengan pertimbangan bahwa dengan tes pilihan ganda dapat

menghindari pengaruh subjektif. Jawaban yang benar mendapat nilai 1 dan

jawaban yang salah mendapat nilai 0. Materi yang digunakan untuk

menyusun tes ini adalah kebebasan berorganisasi dan menghargai keputusan

bersama.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik

pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau

self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi,

hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 21 hlm 250.

4. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Data yang diperlukan dalam

dokumentasi terdiri dari:

1) Buku laporan (raport) atau daftar nilai digunakan untuk mengetahui

keadaan awal siswa dalam belajar pendidikan kewarganegaraan.

2) Data ulangan harian pendidikan kewarganegaraan sesuai subjek penelitian.

Dalam hal ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

data yang sudah ada yaitu tentang hasil belajar siswa yang diperoleh dari

Buku laporan (raport) dan data ulangan harian.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

F. Validasi Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas Instrumen

Sebelum tes kemampuan awal diberikan kepada siswa terlebih dahulu

dilakukan validasi isi melalui Content Validity yaitu penilaian yang dilakukan

oleh para ahli. Dalam penelitian ini butir instrumen akan dikatakan valid

menurut validitas isi jika validator setuju dengan semua kriteria yang

ditentukan sehingga butir telah sesuai dengan semua kriteria yang ditentukan.

Kriteria yang dimaksud meliputi: kesesuaian butir soal dengan materi,

kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi, soal tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar, kalimat soal mudah dipahami, dan item soal tidak menimbulkan

interpretasi ganda. Pengajuan validitas isi dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan rancangan yang telah

ditetapkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen.

Uji validitas instrumen pre-test ini dilakukan oleh Sri Kustini S.Pd

selaku guru kelas V SD Negeri 02 Jatisobo . Hasil validasi isi menunjukan

bahwa instrumen penelitian yang berupa tes uji coba kemampuan awal yang

berbentuk pilihan ganda sebanyak 60 butir soal telah dipenuhi karena adanya

kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat (lampiran 5 hlm 187) dengan butir

soal yang dipakai (lampiran 6 hlm 189). Hasil penilaian validitas isi

selengkapnya ditunjukkan pada lampiran 7 hlm 198. Berdasarkan uji validasi

di atas dinyatakan bahwa instrumen tes kemampuan awal tersebut dinyatakan

valid.

Uji validitas instrumen post-test juga dilakukan oleh oleh Sri Kustini

S.Pd selaku guru kelas V SD Negeri 02 Jatisobo. Hasil validasi isi

menunjukan bahwa instrumen penelitian yang berupa tes uji coba hasil

belajar pendidikan kewarganegaran yang berbentuk pilihan ganda sebanyak

60 butir soal telah dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang

dibuat (lampiran 8 hlm 202) dengan butir soal yang dipakai (lampiran 9 hlm.

204). Hasil penilaian validitas isi selengkapnya ditunjukkan pada lampiran 10

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

hlm 213. Setelah dilakukan uji validasi soal kemudian dilanjutkan uji coba

instrumen tes.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu tes yang mempunyai keterandaian

bilamana tes tersebut dipakai untuk mengukur berulang-ulang dan hasilnya

relatif sama. Dengan demikian reliabilitas dapat diartikan sebagai keajekan

atau stabilitas.

Untuk mengetahui uji reliabilitas menggunakan rumus K-R20 sebagai

berikut :

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek

yang mendapat skor 1)

p =

q =

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 231)

Jika ri ≥ rtabel instrumen dikatakan reliabel dan jika ri ≤ rtabel instrumen

dikatakan tidak reliabel

Berdasarkan uji Reliabilitas pada soal pre-test, maka diperoleh indeks

reliabilitas soal yaitu 0,779. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen reliabel

dan ajeg karena nilainya lebih besar dari 0,70. Dengan demikian soal tersebut

reliabel. Perhitungan hasil uji reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran 11

hlm 217.

Untuk reliabilitas pada soal post-test, maka diperoleh indeks

reliabilitas soal yaitu 0,767. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen reliabel

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dan ajeg karena nilainya lebih besar dari 0,70. Dengan demikian soal-soal

tersebut reliabel. Perhitungan hasil uji reliabilitas ini dapat dilihat pada

lampiran 12 hlm 227.

3. Uji Daya Beda

Daya pembeda soal dari item-item soal digunakan dengan tujuan

untuk mengetahui kesanggupan soal tersebut dalam membedakan siswa yang

pandai dengan siswa yang tidak pandai. Untuk mengetahui daya pembeda

butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

Dengan:

D: indeks daya beda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya kelompok atas

JB : banyaknya kelompok bawah

Dengan ketentuan:

D ≤ 0,00 : sangat jelek

0,00 < D ≤ 0,20 : jelek

0,21 < D ≤ 0,70 : baik

0,70 < D ≤ 1,00 : baik sekali

Klasifikasi daya beda yang digunakan pada penelitian ini adalah ≥ 0,2.

(Suharsimi Arikunto, 2001:218)

Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari perbedaan rata-

rata (mean) antara rata-rata dari kelas atas dengan rata-rata dari kelas bawah

untuk tiap-tiap item. Dalam penelitian ini soal dianggap mempunyai daya

beda yang memadai jika memiliki daya beda cukup, yang ditunjukkan dengan

D > 0,20, dimana D adalah indeks daya beda. Berdasarkan hasil uji coba 60

butir soal pre-test menunjukkan bahwa 25 item soal mempunyai daya beda

yang kurang memadai yaitu no 3, 6, 7, 11, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 29,

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

35, 36, 38, 39, 41, 43, 44, 46, 48, 50, 52, dan 58. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 11 hlm 217.

Untuk perhitungan daya pembeda pada soal post-test terdapat 23 item

soal mempunyai daya beda yang kurang memadai yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6,

7, 8, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 30, 36, 37, 44, 46, 48, 50, dan 52.

Selanjutnya diperoleh 37 item soal yang mewakili semua indikator yang akan

digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 12 hlm 227.

4. Uji Tingkat Kesukaran

Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran

yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk

menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyak peserta tes yang menjawab soal benar

Js : Jumlah seluruh peserta tes

Kriteria taraf kesukaran tolok ukur sebagai berikut:

0 < P ≤ 0,30 : sukar

0,30 < P ≤ 0,70 : sedang

0,70 < P ≤ 1,00 : mudah

Dalam penelitian ini, kriteria yang dipakai adalah 0,30 < P ≤ 0,70

kriteria sedang.

(Suharsimi Arikunto, 2003: 207)

Berdasarkan hasil uji indeks kesukaran terhadap 35 soal pre-test,

maka diperoleh 4 soal dalam kategori sukar, 24 soal dalam kategori sedang

dan 7 soal dalam kategori mudah. Hasil analisis indeks kesukaran soal dapat

dilihat pada lampiran 11 hlm 217.

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Untuk hasil uji indeks kesukaran soal post-test terhadap 37 soal, maka

diperoleh 6 soal dalam kategori sukar, 24 soal dalam kategori sedang dan 7

soal yang masuk kategori mudah. Hasil analisis indeks kesukaran soal dapat

dilihat pada lampiran 227.

G. Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Data

Membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan maka data yang

terkumpul dilakukan uji statistik, sebagai syarat uji tersebut yaitu:

a) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendapatkan uji

normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors sebagai berikut :

1) Hipotesis :

(a) : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(b) : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Taraf signifikansi (

3) Statistik uji yang digunakan :

Dengan:

F = P ; Z N ;

S = proporsi cacah Z terhadap seluruh

4) Daerah Kritis = dengan n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji

ditolak jika terletak di daerah kritik

6) Kesimpulan

(a) Berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika tidak ditolak

(b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

ditolak

(Sudjana, 2005: 466)

Lhitung = Maks =

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b) Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk mendapatkan uji

homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett sebagai berikut :

1) Hipotesis

: = (variansi populasi homogen)

: (variansi populasi tidak homogen)

2) Statistik Uji

=

Dengan

= dan B =

Keterangan:

= variansi gabungan

= banyaknya anggota sampel ke-i

= variansi sampel ke-i

3) Taraf signifikansi ( )

4) Daerah Kritik (dk) = (k-1) dan peluang (1- )

5) Keputusan Uji

= ditolak jika

6) Kesimpulan

a) Populasi-populasi homogen jika tidak ditolak

b) Populasi-populasi tidak homogen jika ditolak

(Sudjana, 2005: 263)

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar

siswa dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum kelompok eksperimen mendapat

perlakuan. Secara statistik uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

perbedaan mean yang berarti (signifikan) dari dua sampel yang independen.

Statistik uji yang diigunakan adalah uji t.

a) Hipotesis :

1) : = (kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang

sama).

2) : (kedua kelompok mempunyai kemampuan awal tidak

sama).

b) Taraf signifikansi ( )

c) Statistik Uji

Dengan :

s = standar deviasi

Keterangan:

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= jumlah sampel kelompok eksperimen

= jumlah sampel kelompok kontrol

d) Daerah Kritik (dk) = ( dan peluang (1- )

e) Keputusan Uji

= diterima jika < t <

f) Kesimpulan

Kemampuan awal kelompok sama jika diterima.

Kemampuan awal kelompok tidak sama jika ditolak.

(Sudjana, 2005 : 239)

t =

=

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul, baik data sebelum diadakan perlakuan

maupun data setelah diadakan perlakuan dengan menggunakan metode

pembelajaran diuji prasyaratnya maka kedua data tersebut dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik t-test sebagai berikut:

a) Hipotesis :

: = (tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang

diajar menggunakan model quantum learning dibanding menggunakan

model pembelajaran langsung)

: (terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan model quantum learning dibanding menggunakan model

pembelajaran langsung)

b) Taraf signifikansi ( )

c) Statistik Uji

Dengan :

s = standar deviasi

Keterangan:

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= jumlah sampel kelompok eksperimen

= jumlah sampel kelompok kontrol

t =

=

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

d) Daerah Kritik (dk) = ( dan peluang (1- )

e) Keputusan Uji

= diterima jika – < t <

f) Kesimpulan

1) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model Quantum Learning dibanding menggunakan model

konvensional jika diterima.

2) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model Quantum Learning dibanding menggunakan model

pembelajaran langsung jika ditolak.

(Sudjana, 2005: 239)

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada penelitian ini mengambil dua sampel yaitu SD Negeri 03 Polokarto

sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri 03 Mranggen sebagai kelompok

kontrol. Jumlah siswa pada kelompok eksperimen berjumlah 23 siswa sedangkan

pada kelompok kontrol berjumlah 25 siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan pada

SD eksperimen adalah model quantum learning, sedangkan pada SD kontrol

menerapkan model pembelajaran langsung. Untuk penyajian data selanjutnya

akan dijelaskan melalui bantuan tabel dan grafik.

Berikut ini disajikan secara berurut-urut gambaran deskripsi mengenai:

data kemampuan awal siswa (sebelum diberi perlakuan) dan data hasil belajar

(hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan).

1. Penyajian Data Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pada penelitian ini, berdasarkan uji keseimbangan kedua sampel sudah

memiliki kemampuan awal yang sama/seimbang. Untuk melakukan uji

keseimbangan, peneliti menggunakan data nilai pre-test pendidikan

kewarganegaraan (lampiran 13 hlm. 237) pada siswa kelas V dari masing-

masing kelas baik kelas eksperimen maupun kontrol. Tes pre-test ini

digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum menerima

materi pembelajaran dari guru. Hasil nilai pre-test pendidikan

kewarganegaraan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.1.

51

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Eksperimen

Interval Xi Fi fkum Frekuensi relatif

51 – 60 55,5 9 9 40%

61 – 70 65,5 4 13 17%

71 – 80 75,5 6 19 26%

80 – 90 85,5 4 23 17%

Jumlah 23 100%

Sumber : Data Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Eksperimen

(lampiran 13 hlm 237)

Berdasarkan data nilai pre-test (lampiran 13 hlm. 237), dapat

dijelaskan bahwa hasil nilai pre-test pendidikan kewarganegaraan untuk

siswa kelompok eksperimen nilai tertingginya sebesar 86, nilai terendah 51,

rerata 68,43 dan standar deviasinya 11,095. Sedangkan berdasarkan tabel 4.1

siswa yang mendapatkan nilai 51-60 sebanyak 9 siswa dengan prosentase

sebesar 40%. Siswa yang mendapatkan nilai 61-70 sebanyak 4 siswa dengan

prosentase 17%, sedangkan yang memperoleh nilai 71-80 sebanyak 6 siswa

dengan prosentase sebesar 26% dan siswa yang mendapatkan nilai 81-90

sebanyak 4 siswa dengan prosentase sebesar 17%.

Data yang dikumpulkan mengenai kemampuan awal siswa kelas

kontrol pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu, nilai terendah

pre-test siswa adalah 51 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 89.

Untuk hasil belajar pre-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel

4.2.

Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas Kontrol

Interval xi fi fkum Frekuensi relatif

51 – 60 55,5 7 7 28%

61 – 70 65,5 5 12 20%

71 – 80 75,5 10 22 40%

81 – 90 85,5 3 25 12%

Jumlah 25 100%

Sumber : Data Nilai Pre-test Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Kontrol

(lampiran 13 hlm. 237)

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Berdasarkan tabel 4.2, siswa yang mendapatkan nilai 51-60 sebanyak

7 siswa dengan prosentase sebesar 28%. Siswa yang mendapatkan nilai 61-70

sebanyak 5 siswa dengan prosentase sebesar 20%. Sedangkan yang

memperoleh nilai 71-80 sebanyak 10 siswa dengan prosentase sebesar 40%.

Siswa yang mendapatkan nilai 81-90 sebanyak 3 siswa dengan prosentase

sebesar 12%. Nilai rata-rata hasil belajar Pre-test pendidikan

kewarganegaraan kelas kontrol ini sebesar 68,63.

Penyebaran distribusi kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas

kontrol siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1: Histogram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol

2. Penyajian Data Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

a. Kelas Eksperimen

Sebelum post-test diberikan pada kelas eksperiman siswa diberi

perlakuan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi

dengan guru menerapkan model quantum learning. Di sini guru

pendidikan kewarganegaraan berperan langsung sebagai guru yang

melaksanakan pembelajaran, sedangkan peneliti berperan sebagai

observer. Penelitian ini dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan sebagai

berikut:

0

2

4

6

8

10

51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90

Fre

kue

nsi

Interval

kelas eksperimen

kelas kontrol

40%

28%

17%20%

26%

40%

17%12%

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pertemuan pertama

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa siapa ketua kelas di kelas V ini? (tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang pengertian organisasi dan keikutsertaan siswa dalam organisasi

(alami). Siswa mengidentifikasi unsur-unsur dalam organisasi (namai).

Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan lembar

kerja kelompok setelah itu perwakilan setiap kelompok mempresentasikan

hasilnya (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Pertemuan kedua

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa pengertian dari organisasi?

(tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang pengalaman siswa tentang keikutsertaannya dalam organisasi

(alami). Siswa dan guru bertanya jawab tentang ciri-ciri organisasi

(namai). Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dan mengerjakan

lembar kerja kelompok setelah itu perwakilan setiap kelompok

mempresentasikan hasilnya (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pertemuan ketiga

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa pengertian dari organisasi dan ciri-

ciri dari organisasi ? (tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang macam-macam organisasi yang ada di lingkungan sekolahnya

(alami). Siswa mengidentifikasi tujuan dan tata tertib dari organisasi

sekolah (namai). Siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan

mengerjakan lembar kerja kelompok setelah itu perwakilan setiap meja

untuk mempresentasikan hasilnya (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Pertemuan keempat

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa saja organisasi yang ada di sekolah ?

(tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang macam-macam organisasi yang ada di lingkungan masyarakatnya

(alami). Siswa maju ke depan kelas untuk mengidentifikasi organisasi

yang ada di lingkungan masyarakat (namai). Siswa berdiskusi dengan

teman sebangku dan mengerjakan lembar kerja kelompok setelah itu

perwakilan setiap meja untuk mempresentasikan hasilnya (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pertemuan kelima

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa saja organisasi yang ada di sekolah

dan di masyarakat ? (tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang pengalamannya dalam memilih pengurus organisasi di sekolah

(alami). guru membegi siswa menjadi dua kelompok, masing-masing

kelompok mendiskusikan tata cara pemilihan pengurus kelas (namai).

Setiap kelompok mempraktekkan cara pemilihan pengurus kelas

(demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Pertemuan keenam

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu, setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa bagaimana cara pemilihan ketua di kelas V ini ?

(tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang pengalaman siswa dalam memilih ketua atau pengurus di kelas V

yang pernah dilakukan (alami). Siswa mengidentifikasi cirri-ciri

musyawarah mufakat dan voting (namai). siswa maju ke depan untuk

mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan dengan musyawarah mufakat

dan voting (namai). siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok,dengan

diiringi musik setiap kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok,

setelah itu perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya

(demonstrasi).

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Pertemuan ketujuh

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu, setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa apa yang dimaksud dengan keputusan bersama?

(tumbuhkan)

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang keikutsertaannya dalam mengambil keputusan bersama (alami).

siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Dengan diiringi musik setiap

kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok dengan mengidentifikasi

hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama

(namai). siswa maju ke depan untuk mengidentifikasi kegiatan yang

dilakukan dengan musyawarah mufakat dan voting (namai). Perwakilan

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Pertemuan kedelapan

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu, setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan

bersama? (tumbuhkan).

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang bagaimana cara pemilihan ketua RT di desanya (alami). Siswa

mengidentifikasi manfaat dari keputusan bersama (namai). Siswa dibagi

menjadi dua kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan tata cara

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

mengambil keputusan bersama (namai). Setiap kelompok mempraktekkan

tata cara mengambil keputusan bersama (demonstrasi).

Selanjutnya pada tahap penutup guru mengulangi materi yang

belum dimengerti (ulangi). Guru memberikan penghargaan pada kelompok

terbaik (rayakan).

Hasil belajar yang telah dilaksanakan juga memerlukan evaluasi.

Evaluasi hasil belajar ini bisa dilakukan dengan tes. Tes yang dilaksanakan

setelah semua materi dijelaskan adalah tes akhir (post-test). Tes akhir

(post-tes) merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua

materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan baik

oleh peserta didik. Berdasarkan hasil belajar post-tes pendidikan

kewarganegaraan, maka nilai hasil belajar pendidikan kewarganegaraan

kelas eksperimen disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Post-Test Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas Eksperimen

Interval xi fi fkum Frekuensi relatif

60 – 69 64,5 6 6 26%

70 – 79 74,5 9 15 39%

80 – 89 84,5 6 21 26%

90 – 99 94,5 2 23 9%

Jumlah 23 100%

Sumber: Data Hasil Belajar Post-Test Pendidikan Kewarganegaraan Kelas

Eksperimen (lampiran 17 hlm. 243)

Dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa pada kelas eksperimen yang

mendapatkan nilai 60-69 ada 6 siswa dengan prosentase 26%. Siswa yang

mendapatkan nilai 70-79 ada 9 siswa dengan prosentase 39%. Siswa yang

mendapatkan nilai 80-89 ada 6 siswa dengan prosentase sebesar 26%, dan

siswa yang mendapatkan nilai 90-99 ada 2 siswa dengan prosentase

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

sebesar 9%. Nilai rata-rata hasil belajar post-test pendidikan

kewarganegaraan kelas eksperimen ini sebesar 75,174. Berdasarkan

gambar 4.3 terlihat bahwa terdapat banyak siswa yang mendapatkan nilai

70-79.

b. Kelas Kontrol

Sebelum post-test diberikan pada kelas kontrol terlebih dahulu

siswa diberi perlakuan dengan model pengajaran langsung. Dalam

penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas menerapkan model

pengajaran langsung. Di sini guru kelas berperan langsung sebagai guru

yang melaksanakan pembelajaran, sedangkan peneliti berperan sebagai

observer. Penelitian ini dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan sebagai

berikut:

Pertemuan pertama

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa siapa ketua kelas di kelas V ini?

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan organisasi. Guru

menunjukkan gambar tentang macam-macam organisasi. Siswa

mengerjakan lembar kerja dengan teman sebangku. Setelah selesai siswa

mengumpulkan lembar kerja tersebut.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan kedua

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa pengertian dari organisasi?

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Kegiatan inti diawali dengan guru memberikan penjelasan tentang

ciri-ciri organisasi. Tanya jawab antara siswa dengan guru tentang manfaat

organisasi. Siswa mengerjakan lembar kerja dengan teman sebangku.

Setelah selesai siswa mengumpulkan lembar kerja tersebut.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan ketiga

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa pengertian dari kebebasan

berorganisasi dan ciri-ciri dari organisasi ?

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang macam-macam organisasi yang ada di lingkungan sekolah. Siswa

mengerjakan lembar keja siswa secara individu. Guru memberikan umpan

balik terhadap hasil kerja siswa.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan keempat

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya.

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang macam-macam organisasi yang ada di lingkungan masyarakatnya.

Guru memberikan penjelasan tentang organisasi yang ada di lingkungan

masyarakat. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan mengerjakan

lembar kerja kelompok setelah itu perwakilan setiap meja untuk

mempresentasikan hasilnya.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan kelima

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya,apa saja organisasi yang ada di sekolah

dan di masyarakat ?

Kegiatan inti diawali dengan guru memberikan penjelasan tentang

tata cara pemilihan pengurus kelas. Dengan bimbingan guru siswa

mempraktekkan tata cara pemilihan pengurus kelas. Guru memberikan

konfirmasi terhadap penampilan siswa.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan keenam

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya.

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan

bersama. Guru memberikan lembar kerja pada tiap bangku. Siswa

berdiskusi dengan teman sebangku tentang perbedaan musyawarah

mufakat dan voting. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil

pekerjaan siswa.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Pertemuan ketujuh

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya.

Kegiatan inti diawali dengan tanya jawab antara siswa dengan guru

tentang apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam

mengambil keputusan bersama. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,

setiap kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok. Guru memberikan

umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pertemuan kedelapan

Pada tahap pendahuluan pertama-tama guru mengkondisikan kelas

terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan apersepsi, dengan bertanya

kepada siswa materi sebelumnya.

Kegiatan inti diawali dengan guru memberikan penjelasan tentang

pentingnya dalam mengambil keputusan bersama. Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok, setiap kelompok mengerjakan lembar kerja

kelompok. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa.

Selanjutnya pada tahap penutup guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Data yang dikumpulkan mengenai hasil belajar siswa kelas kontrol

pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu, nilai terendah

Post-test siswa adalah 54 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 88.

Untuk hasil belajar Post-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel 4.4.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Hasil Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas Kontrol

Interval xi fi fkum Frekuensi relatif

50 – 59 54,5 4 4 16%

60 – 69 64,5 9 13 36%

70 – 79 74,5 7 20 28%

80 – 89 84,5 5 25 20%

Jumlah 25 100%

Sumber: Data Hasil Post-test Pendidikan Kewarganegaraan Kelas Kontrol

(lampiran 17 hlm. 243)

Berdasarkan tabel 4.4 Untuk kelas kontrol dapat dijelaskan bahwa

yang mendapatkan nilai 50-59 ada 4 siswa dengan prosentase 16%. Siswa

yang mendapatkan nilai 60-69 ada 9 siswa dengan prosentase sebanyak 36%.

Siswa yang mendapatkan nilai 70-79 ada 7 siswa dengan prosentase sebesar

28%, dan siswa yang mendapatkan nilai 80-89 ada 5 siswa dengan

prosentase sebesar 20%. Nilai rata-rata hasil belajar Post-test pendidikan

kewarganegaraan kelas eksperimen ini sebesar 69,12.Berdasarkan tabel 4.4

terlihat bahwa terdapat banyak siswa yang mendapatkan nilai 60-69 sebanyak

9 siswa.

Penyebaran distribusi hasil belajar kelas eksperimen dan kelas

kontrol siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2: Histogram Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol

0

2

4

6

8

10

50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99

Fre

kue

nsi

Interval

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

0%

16%

26%

36% 39%

28%26%

20%

9%

0%

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

B. Pengujian Keseimbangan Kemampuan Awal

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas Kemampuan Awal (Pre-test)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang telah

terkumpul berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

lampiran 14. Berikut disajikan tabel hasil uji normalitas kemampuan awal

(pre-test) pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal

Kemampuan Awal N Lmax L0.05;n Kesimpulan

Kelas eksperimen 23 0,1674 0,190 Berdistribusi normal

Kelas kontrol 25 0,1570 0,173 Berdistribusi normal

Sumber: Hasil Uji Normalitas Soal Pre-test (lampiran 14 hlm. 238)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Ltabel kelas eksperimen

adalah 0.1900 dan kelas kontrol 0,1730. H0 diterima jika Lhitung terletak

di daerah kritik. Hasil uji normalitas kemampuan awal pada kelompok

eksperimen Lhitung diperoleh hasil 0,1674 dan pada kelompok kontrol

Lhitung diperoleh hasil 0.1570. Berdasarkan hasil uji normalitas

kemampuan awal Lhitung eksperimen < Ltabel (0.1674 < 0.1900) dan

Lhitung kontrol < Ltabel (0.1570 < 0.1674), maka H0 diterima atau dapat

disimpulkan bahwa data kemampuan awal kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Kemampuan Awal (Pre-test)

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan metode Bartlett.

Hasil uji homogenitas kemampuan awal dapat dilihat pada tabel 4.6.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal (Pre-test)

Sampel fj SSj Sj2

log Sj2

fj log Sj2

I 22 2831,652 123,115 2,090 45,980

II 24 2819,760 112,790 2,052 49,248

Jumlah 46 5651,412 235,905 4,142 95,228

Sumber : Hasil Uji Homogenitas Soal Pre-test (lampiran 15 hlm. 240)

Berdasarkan uji homogenitas, untuk varians nilai pre-test kelas

eksperimen adalah 123,115 dan varians nilai Pre-test kelas kontrol adalah

112,790. Dari hasil analisis diperoleh < atau < 3,841.

Hal ini menunjukkan kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang

bervarian homogen. Oleh karena itu, kedua sampel ini telah memenuhi

syarat homogenitas (lampiran 15 hlm 240).

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan ini menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan

diperoleh thitung= 0,2467 dengan t0,05;46 = . DK =

. Ho diterima karena thitung bukan anggota

daerah kritik. Hal ini menujukkan bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai

kemampuan awal yang sama. Dengan demikian kedua sampel (eksperimen dan

kontrol) tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 16 hlm 242.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Prasyarat Hipotesis

a. Uji Normalitas Hasil Belajar (Post-test)

Hasil uji normalitas hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 18 hlm

244. Berikut disajikan tabel hasil uji normalitas hasil belajar (post-test)

dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Post-test)

Kemampuan Awal N Lmax L0.05;n Kesimpulan

Kelas eksperimen 23 0,0816 0,1900 Berdistribusi normal

Kelas kontrol 25 0,1389 0,1730 Berdistribusi normal

Sumber: Hasil Uji Normalitas Soal Post-test (lampiran 18 hlm. 244)

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui Ltabel kelas eksperimen adalah

0,1900 dan Ltabel kelas kontrol adalah 0,1730 . H0 ditolak jika Lhitung

terletak di daerah kritik. Hasil uji normalitas hasil belajar pada kelas

eksperimen Lhitung diperoleh hasil 0,0816 dan pada kelas kontrol Lhitung

diperoleh hasil 0,1389. Berdasarkan hasil uji normalitas kemampuan awal

Lhitung eksperimen < Ltabel (0,0816 < 0,1900) dan Lhitung kontrol <

Ltabel (0,1389 < 0,1730), maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa

data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Hasil Belajar (Post-test)

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan metode Bartlett.

Hasil uji homogenitas kemampuan awal dapat dilihat pada tabel 4.8.

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar (Post-test)

Sampel fj SSj Sj2

log Sj2

fj log Sj2

I 22 1887,304 82,057 1,914 42,108

II 24 2272,640 90,906 1,959 47,016

Jumlah 46 4159,944 172,963 3,873 89,124

Sumber : Hasil Uji Homogenitas Soal Post-test (lampiran 19 hlm 246)

Berdasarkan uji homogenitas, untuk varians nilai Post-test kelas

eksperimen adalah 1887,304 dan varians nilai Post-test kelas kontrol

adalah 2272,640. Dari hasil analisis diperoleh < atau

1,9204< 3,841. Hal ini menunjukkan kedua sampel tersebut berasal dari

populasi yang bervarian homogen. Oleh karena itu, kedua sampel ini telah

memenuhi syarat homogenitas. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji

homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat pada

lampiran 19 hlm 246.

2. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi, selanjutnya diadakan pengujian

hipotesis. Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Analisis data yang digunakan adalah uji t. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 4.9.

Tabel 4.9: Hasil Analisis Uji t

Hasil

Belajar

Kelas

Eksperimen Kelas Kontrol

thitung ttabel

Mean SD Mean SD

Post-

test 75,174 9,058 69,120 9,534 2,021

Sumber : Data Hasil Analisis Uji Hipotesis (lampiran 20 hlm 248)

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Keputusan hasil analisis data uji t diperoleh thitung = sedangkan

dengan taraf signifikan 5% dan db = 46 ttabel sebesar 2,021. Dengan demikian

harga thitung lebih besar dari harga ttabel ( > 2,021). Ini berarti keputusan

uji menolak H0 dan menerima H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh penerapan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena

itu, penerapan model quantum learning memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V

SD Negeri Se-Dabin I Polokarto Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo

Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Quantum learning merupakan salah satu model pembelajaran yang

dilakukan dengan adanya penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di

dalam dan di sekitar situasi belajar antara lain dengan menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan sehingga dapat merangsang minat siswa. Penerapan

model quantum learning pendidik mampu menyatu dan membaur pada dunia

peserta didik sehingga pendidik bisa lebih memahami peserta didik dan ini

menjadi modal utama untuk mewujudkan proses belajar-mengajar yang lebih

menyenangkan dan siswa lebih mudah dalam memahami materi. Pembelajaran

kuantum dapat membuat siswa aktif sehingga mengurangi dominasi guru. Pada

pembelajaran dengan menggunakan model quantum learning siswa diberikan

kesempatan untuk berdiskusi antar siswa maupun dengan guru. Berdasarkan

respon siswa, suasana menyenangkan mencapai 90% dapat meningkatkan minat

sehingga siswa memiliki keberanian untuk bertanya dan mengeluarkan ide (Kusno

& Purwanto, 2011: 87). Quantum learning berlandaskan pada lima prinsip utama,

antara lain: segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman mendahului

penanaman, akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran, sesuatu

yang layak dipelajari layak pula dirayakan. Siswa belajar tidak hanya bersumber

pada guru, akan tetapi dari teman sebaya atau orang yang lebih berkompeten.

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Siswa dituntut bertanggung jawab secara pribadi maupun kelas untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa tidak hanya

menjadi pendengar, melainkan siswa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran. Peran guru adalah sebagai fasilitator, motivator dan model/contoh

bagi siswanya di kelas. Rasa ingin tahu muncul berdasarkan pertanyaan-

pertanyaan yang dikembangkan oleh guru, sehingga pengetahuan siswa menjadi

meningkat.

Siswa yang mendapatkan perlakuan dengan model pengajaran langsung

cenderung tenang dan kurang begitu aktif. Selain itu, sulit mengetahui secara pasti

apakah semua siswa telah menguasai materi pembelajaran yang telah disampaikan

oleh guru. Siswa belum mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan

bakat/keterampilannya karena pembelajaran yang disampaikan masih secara

klasikal.

Suasana pembelajaran yang terjadi pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen berbeda. Pada kelas eksperimen, pembelajaran yang dilaksanakan

oleh guru menyenangkan, mengutamakan proses keaktifan serta kenyamanan

siswa dalam mengikuti proses KBM. Belajar menjadi lebih terasa bermakna,

karena pengetahuan yang diperoleh siswa dibangun berdasarkan kemauan oleh

siswa itu sendiri. Kemampuan atau keterampilan baru akan berkembang jika

diberikan lingkungan model yang sesuai (Gazzaniga, 1992, dalam Deporter,

Reardon, & Nourie 2005: 11).

Hipotesis dalam penelitian ini mengatakan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan siswa pada kelas V SD Negeri Se-Dabin I Polokarto Kabupaten

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil uji t diperoleh harga

statistik uji thitung = 2,251 dengan daerah kritik DK = {t | t < -2,021 atau t >

2,021}, karena thitung = 2,251 DK maka H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh

penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan siswa pada kelas V.

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model quantum learning

terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V SD Negeri

Se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Adanya

pengaruh model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan tersebut diketahui berdasarkan hasil uji t diperoleh harga

statistik (thitung = 2,251 > ttabel = 2,021), karena thitung lebih besar dari pada harga

ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Bukti yang kedua yaitu dari rerata hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan dengan menggunakan model quantum

learning diperoleh nilai 75,17 sedangkan rerata hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan dengan model pembelajaran langsung diperoleh nilai 69,12 .

Tampak bahwa rerata prestasi belajar dengan model quantum learning lebih tinggi

daripada rerata hasil belajar dengan model pembelajaran langsung. Hal ini berarti

model quantum learning dapat menghasilkan hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada

siswa kelas V untuk materi kebebasan berorganisasi dan menghargai keputusan

bersama.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian terdapat pengaruh penggunaan model

quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa pada

kelas V SD Negeri Se-Dabin I Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran

2011/2012, maka implikasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan model quantum learning terhadap hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan siswa. Hal itu dapat ditinjau dari hal-hal berikut:

70

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dalam menyajikan materi pembelajaran, guru harus memmilih media

pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat menguasai konsep-konsep

dalam pembelajaran dengan baik. Pembelajaran melalui model quantum

learning memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan peserta didik

dan peserta didik dengan peserta didik, suasana dalam proses pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan dan pembelajaran menjadi lebih bermakna

karena sesuai dengan realitas kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik

tidak merasa bosan belajar pendidikan kewarganegaraan.

Pentingnya penggunaan model pembelajaran quantum learning dalam

pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan dapat menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan dan suasana kelas menjadi lebih hidup sehingga terjalin

hubungan yang hangat dan bersahabat antara peserta didik dengan guru. Selain

itu melalui model quantum learning dapat meningkatkan keaktifan dan

kreativitas. Sehingga siswa lebih dapat menangkap materi yang dipelajarinya

sehingga dengan menerapkan model pembelajaran ini anak memiliki minat

belajar dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya yang

meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas

pembelajaran dengan mempertahankan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembelajaran yaitu: penggunaan model, metode dan media pembelajaran yang

tepat, efektif dan efisien.

Model pembelajaran quantum learning sangat efektif digunakan dalam

mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Guru menghadirkan model

didalam pembelajaran sehingga siswa menjadi paham dan menjadi lebih

mudah didalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Proses

pembelajaran menjadi lebih bermakna, karena siswa dituntut untuk aktif dan

kreatif. Model quantum learning dapat digunakan dan dikembangkan oleh

guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis yang pada umumnya

dimiliki oleh peserta didik, misalnya mengatasi rendahnya hasil belajar

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

pendidikan kewarganegaraan siswa. Oleh karena itu, semua aspek baik dari

guru maupun siswa harus diperhatikan agar mendukung keberhasilan suatu

pembelajaran.

C. Saran

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya tidak membiasakan siswa untuk sekedar menghafal saja,

tetapi siswa diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan, salah

satunya dengan menerapkan model quantum learning.

b. Guru hendaknya membuka wawasan tentang perkembangan model

pembelajaran, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa, salah satunya adalah model quantum learning.

c. Dalam memilih model pembelajaran hendaknya guru memperhatikan

kondisi psikis siswa dan melihat karakteristik materi yang akan

disampaikan, jadi tidak hanya menggunakan model konvensional saja.

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya terbiasa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-

hari.

3. Bagi Sekolah

Penggunaan model quantum learning sebagai salah satu alternatif

media dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dengan materi yang sesuai. Penggunaan model quantum

learning dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar, mengaktifkan

siswa, dan memperbaiki aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Bagi para calon peneliti untuk meneliti lebih lanjut penggunaan model

quantum learning pada materi lain yang mempunyai karakteristik yang

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

serupa dengan materi kebebasan berorganisasi dan menghargai keputusan

bersama.

b. Diharapkan para peneliti dapat mengembangkan penelitian untuk variabel

lain dan memperluas area populasi, agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan pada lingkup yang lebih luas.

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: UNS Press.

Arends, R. I. (1998). Learning To Teach. Singapore.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin & Makin, M. (2007). Pendidikan Humanistik. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media.

Budiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Darmono, I. S & Sudarsih. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

DePorter, B & Mike Hernacki. (1999). Quantum Learning. Terj. Alwiyan

Abdurrahman. Bandung: PT Mizan Pustaka. (Buku asli diterbitkan 1992).

DePorter, B, Reardon, & Nourie. (2005). Quantum Teaching. Terj. Ari

Nulandari. Bandung: Kaifa. (Buku asli diterbitkan 1999)

Depdiknas. (2005). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Dikdasmen.

Fajar, A. (2009). Portofolio. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Harsanto, R. (2005). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Jakarta: Kanisius.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruminiati. (2007). Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Surakarta:

UNS Press.

Slavin, R. E.1997. Educational Psychology. United States of America

Sudjana. (2005). Metoda Statiska. Bandung: Tarsito

Sudjana, N. (2005). Dasar-dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensido

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

74

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: UNS Press.

Sulhan N, Nafich, Yamini dan Asmunah. (2008). Mari Belajar Pendidikan

Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim UNS, (2007). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press.

Uno, H.B & Lamatenggo, N. (2010). Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yamin, M. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: GP Press.

Auliyah Puji. (2011). Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Quantum

Learning Tipe Kinesthetic untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Mata Diklat Algoritma dan Pemrograman. Skripsi Tidak Dipublikasikan.

FPMIPA UPI.

Gino. (2007). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning,

Cooperative Learning dan Ekspositorik Terhadap Prestasi Belajar

Pendidikan Kewarganegaraan Ditinjau Dari Tingkat Intelegensi Siswa

SMP Di Kecamatan Jatisrono Wonogiri. Tesis Tidak Dipublikasikan.

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wahyudi, A. (2011). Penerapan Metode Quantum Learning Dengan Media

Suara Gitar Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Larutan

Penyangga Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 1 Pondok Kelapa.

Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Widhiastuti, E.K. (2011). Penerapan Model Pembelajarn Kuantum untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri I

Pekunden Kutowinangun Kebumen Tahun 2010/2011. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Janzen, K.J., Perry, B., & Edwards, M. (2011). Aligning the Quantum

Perspective of Learning to Instructional Design: Exploring the Seven

Definitive Questions. Diperoleh 21 April 2012 dari http://journals.

Cluteonline.com/index.php/IBER/article/view/3787.

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING/Pengaruh... · adalah dengan uji t. Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan model quantum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Kusno & Purwanto, J. (2011). Effectiveness of Quantum Learning for Teaching

Linear Program at the Muhammadiyah Senior High School of Purwokerto

in Central Java, Indonesia. Diperoleh 20 April 2012 dari

http://www.educare-ijes.com/educarefiles/File/07.kusno.joko.ump.id.pdf.


Related Documents