YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE,

LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW , KEBIJAKAN DIVIDEN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Property, Real Estate and Building

Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Khairul Umam

NIM: 1110082000140

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

i

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE,

LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW , KEBIJAKAN DIVIDEN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Property, Real Estate and Building

Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Khairul Umam

NIM: 1110082000140

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017M

Page 3: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

ii

Page 4: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

iii

Page 5: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

iv

Page 6: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

v

Page 7: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Khairul Umam

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Mei 1993

3. Alamat : Jl. Guru Mugni Rt.001 Rw. 05 No.7 Setiabudi.

4. Telepon : 08211 1336 8236

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. Ponpes As-Syafi’iyah Sukabumi Tahun 1998-2001

2. MI At- Taufiq Jakarta Tahun 2001-2004

3. Ponpes Latansa Tahun 2004-2010

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010-2015

III. PENGALAMAN BERORGANISASI

1. Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Akuntansi Tahun 2011-2012

Divisi Penelitian dan Pengembangan

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Peserta dalam “Seminar Anti-Corruption Training Road to Campus”, 21

Oktober 2010.

2. Peserta dalam “Workshop Bisnis Asuransi bersama AXA Financial

Indonesia”, 27 Mei 2011, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

vii

3. Peserta dalam “Studium General Jurusan IESP Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Jakarta” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dengan pembicara Drs. Rizqullah MBA (dirut. BNI Syariah). Rabu, 28 Maret

2012.

4. Peserta dalam “Seminar Kebijakan Fiskal-Kementrian Keuangan RI”, 4 Mei

2012 Jakarta

5. Peserta dalam “Seminar Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi Himpunan

Mahasiswa Jurusan Akuntansi” 3 Oktober 2012, Teater Lt.2 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

V. KEPANITIAAN

1. Panitia 9th Anniversary Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2011.

2. Wakil Ketua Kuliah Kerja Nyata PETA 2013, Desa Curugbitung, Nanggung,

Bogor.

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Muhammad Yazid

2. Ibu : Siti Suaibah

3. Anak ke : 1 (pertama)

Page 9: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

viii

Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Likuiditas, Free Cash Flow,

dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

Abstract

The aim of this research is to analyze the effects of investment opportunity,

leverage, liquidity, free cash flow, and dividen policy on firm value. The sample of

this research are property, real estate and building construction companies listed

on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

The number of companies in this research were 12 companies with 4 years

observation. Based on purposive sampling method, final sample total is 48

companies. The data analysis methods uses multiple regressions.

Based on adjusted R square can be found effect of the independent variables to

firm value can be explained 92 %. The results of these research indicate that

investment opportunity, leverage, liquidity, and dividen policy influence financial

firm value with 0.000, 0.000, 0.000, and 0.09 significant value. Meanwhile, free

cash flow has no significant impact on firm value with 0.817 significant value.

Kata kunci: firm value, investment opportunity set, leverage, liqudity, free cash

flow, dividen policy

Page 10: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

ix

Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Likuiditas, Free Cash Flow,

dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh investment opportunity set,

leverage, likuiditas, free cash flow, dan kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property, real estate

and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2012 sampai 2015.

Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 12 perusahaan

dengan pengamatan selama 4 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total

sampel yang diperoleh adalah 48 perusahaan. Metode analisis data penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil adjusted R square ditemukan bahwa pengaruh variabel

independen terhadap nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 92%. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa investment opportunity set, leverage, likuiditas,

dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai

signifikansi 0.000, 0.000, 0.000, dan 0.009. Sedangkan free cash flow tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi 0.817.

Kata kunci: nilai perusahaan, investment opportunity set, leverage, likuiditas, free

cash flow, kebijakan dividen

Page 11: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Sang teladan

yang selalu membimbing kita menuju kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

proses penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan limpahan kasih sayang,

perhatian, dan do’a yang tak pernah putus-putusnya untuk penulis, adikku

dan seluruh keluarga yang telah menyemangati, memberikan keceriaan,

do’a dan semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

3. Ibu Yessi Fitri, S.E., Ak., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntasi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan S.E., M.M., Ak., CA selaku Sekertaris Program

Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti S.E., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat dan

bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis

selama menempuh masa studi.

7. Teman-teman Akuntansi D 2010 (Keluarga Daeng) Angga, Haris,

Zamzam, Makien, Bashir, Nando, Yogi, Reza dan yang lainnya yang telah

Page 12: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xi

membantu dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah. Seluruh sahabat

terbaik terima kasih atas bantuan, semangat dan do’anya.

8. Teman-teman Akuntansi 2010 Kocung, Kemal, Ocit, Jalu, Romi, Denis,

Dede, Akbar dan yang lainnya yang sama-sama berjuang dan saling

membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas akhir kuliah. Seluruh

sahabat terbaik terima kasih atas bantuan, dan semangatnya.

9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam setiap langkahnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 8 Maret 2017

(Khairul Umam)

Page 13: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................ i

Lembar Pengesahan Skripsi................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ............................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ....................................................... iv

Lembar Pengesahan Bebas Plagiat ....................................................... v

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ vi

Abstract ..................................................................................................... viii

Abstrak ..................................................................................................... ix

Kata Pengantar ....................................................................................... x

Daftar Isi .................................................................................................. xii

Daftar Tabel ............................................................................................. xvi

Daftar Gambar ........................................................................................ xvii

Daftar Lampiran ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 13

A. Tinjauan Literatur ............................................................. 13

1. Teori Agensi ............................................................. 13

Page 14: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xiii

2. Nilai Perusahaan........................................................ 14

3. Investment Opportunity Set ....................................... 19

4. Leverage .................................................................... 23

5. Likuiditas .................................................................. 24

6. Free Cash Flow ......................................................... 25

7. Kebijakan Dividen .................................................... 26

B. Penelitian Terdahulu ........................................................ 28

C. Keterkaitan Antar Variabel .............................................. 38

1. Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap

Nilai Perusahaan ......................................................... 38

2. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan .......... 38

3. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan ........ 39

4. Pengaruh Free Cash Flow terhadap

Nilai Perusahaan ......................................................... 40

5. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap

Nilai Perusahaan ......................................................... 40

D. Kerangka Berpikir ............................................................ 41

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................ 43

B. Metode Penentuan Sampel ............................................... 43

C. Metode Pengumpulan Data .............................................. 44

D. Metode Analisis Data ....................................................... 45

1. Statistik Deskriptif ..................................................... 45

Page 15: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xiv

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 46

a. Uji Normalitas ...................................................... 46

b. Uji Multikolonieritas ............................................ 46

c. Uji Autokolerasi ................................................... 47

d. Uji Heteroskedastisitas ......................................... 47

3. Uji Hipotesis ............................................................... 49

a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ...................... 50

b. Uji Statistik t ........................................................ 50

c. Uji Statistik F ...................................................... 51

E. Operasional Variabel Penelitian ....................................... 52

1. Variabel Terikat (Dependen) ...................................... 52

2. Variabel Bebas (Independen) ..................................... 53

a. Investment Opportunity Set .................................. 53

b. Leverage ............................................................... 53

c. Likuiditas .............................................................. 54

d. Free Cash Flow .................................................... 54

e. Kebijakan Dividen ................................................ 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 57

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 57

B. Statistik Deskriptif ........................................................... 58

C. Analisis dan Pembahasan ................................................. 60

1. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 60

a. Uji Normalitas ....................................................... 60

Page 16: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xv

b. Uji Multikolonieritas ............................................. 61

c. Uji Autokolerasi .................................................... 62

d. Uji Heterokedastisitas ........................................... 63

2. Uji Hipotesis ............................................................... 64

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................... 64

b. Hasil Uji Statistik F .............................................. 65

c. Uji Signifikansi Parameter Individual

(Uji statistik t) ...................................................... 66

BAB V PENUTUP ............................................................................. 74

A. Kesimpulan ...................................................................... 74

B. Saran ................................................................................. 76

Daftar Pustaka ......................................................................................... 77

Lampiran-Lampiran ............................................................................... 81

Page 17: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya......................................................... 29

3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi .......................................... 48

3.2 Operasional Variabel dan Pengukuran .......................................... 56

4.1 Rincian Sampel Penelitian ............................................................ 57

4.2 DaftarNama Perusahaan ................................................................ 58

4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ......................................................... 59

4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) ........................................... 61

4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................ 62

4.6 Hasil Uji Autokolerasi Durbin-Watson ......................................... 64

4.7 Hasil Uji Heteroskedestisitas Glesjer ............................................ 63

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 65

4.9 Hasil Uji Statistik F ....................................................................... 65

4.10 HasilUjiStatistik t .......................................................................... 66

Page 18: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1. Kerangka Berpikir ......................................................................... 42

Page 19: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Sampel .................................................................................. 80

2. Hasil Output SPSS ........................................................................ 85

Page 20: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang – undang No. 3 tahun 1982, dalam pasal 1 huruf (b)

Undang – Undang Perusahaan (UWDP). Perusahaan didefinisikan sebagai

setiap bentuk usaha yang dijalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan

terus – menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah

negara Indonesia untuk bertujuan memperoleh keuntungan atau laba. Dengan

memperoleh laba yang maksimal maka perusahaan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya dan dapat terus berkembang serta memberikan

pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya dalam rangka

memakmurkan pemilik perusahaan.

Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk

mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam menigkatkan nilai perusahaan.

Dalam jangka panajang perusahaan dapat melakukan perkembangan

perusahaan maupun pengurangan skala ekonomi usaha. Optimalisasi nilai

perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan

yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak

pada nilai perusahaan (Hermawan dan Afiyah, 2014).

Page 21: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

2

Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran para pemegan saham. Pemegang saham,

manajer, dan kreditur merupakan pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang

berbeda terhadap perusahaan. Pemegang saham akan cenderung

memaksimalkan nilai saham dari memaksa manajer untuk bertindak sesuai

dengan kepentingannya melalui pengawasan-pengawasan yang dilakukan.

Kreditur di sisi lain akan cenderung berusaha melindungi dana yang sudah

diinvestasikan kedalam perusahaan dengan jaminan dan kebijakan pengawasan

yang ketat pula terhadap perusahaan. Manajer juga memiliki dorongan untuk

memenuhi kepentingan pribadinya (Wahyuni et. al, 2013).

Menurut Suharli (2007) secara harafiah nilai perusahaan diukur dari nilai

pasar wajar dari harga saham. Bagi perusahaan yang sudah go public maka nilai

pasar wajar oleh mekanisme perusahaan ditentukan permintaan dan penawaran

di bursa yang tercermin dalam listing price. Sedangkan bagi yang bukan

perusahaan publik, nilai pasar wajar ditetapkan oleh lembaga independen

seperti perusahaan jasa penilai (appraisal company). Harga pasar merupakan

cerminan berbagai keputusan dan kebijakan manajemen, dengan demikian nilai

perusahaan merupakan akibat dari tindakan manajemen. Permasalahan menjadi

menarik ketika pihak manajemen bukanlah pemegang saham. Ketika pemegang

saham mempercayakan pengelolaan kepada pihak lain, para pemilik

mengharapkan pihak manajemen akan berjuang sekuat tenaga untuk

meningkatkan nilai perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan kemakmuran

pemegang saham. Para pemegang saham membayar jasa profesional pihak

Page 22: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

3

manajemen untuk mengedapankan kepentingan pemegang saham, yaitu

kesejahteraan pemegang saham. Agency theory menyatakan berbeda, pihak

manajemen bisa saja bertindak mengutamakan kepentingan dirinya sendiri

(Jensen dan Meckling, 1976 dalam Suharli, 2007). Oleh karena itu terjadilah

konflik antara pemegang saham dan pihak manajemen.

Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan adalah nilai yang

mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk suatu

perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.

Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan,

karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Nilai

perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat

mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

Myers (1977) dalam Hasnawati (2005) memperkenalkan set peluang

investasi (investment opportunity set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan

perusahaan. Menurutnya investment opportunity set memberikan petunjuk yang

lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada

pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Investment opportunity set

merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan

pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif.

Investment opportunity set tidak dapat diobservasi secara langsung (laten)

sehingga dalam perhitungannya menggunakan proksi (Kallapur dan Trombley,

1999). Dalam studi terdahulu seperti Smith dan Watts (1992), Gaver dan Gaver

Page 23: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

4

(1993), Kallapur dan Trombley (1999, 2002) membuat tiga klasifikasi proksi

IOS yaitu proksi IOS berbasis harga, proksi IOS berbasis investasi, dan proksi

IOS berbasis varian. Adam dan Goyal (2003) dalam Hasnawati (2005)

menyatakan bahwa investment opportunity set memainkan peran penting di

dalam keuangan perusahaan dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan

perusahaan.

Jenis pengeluaran modal tampaknya besar pengaruhnya terhadap nilai

perusahaan, karena jenis informasi tersebut akan membawa informasi tentang

pertumbuhan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang. Mc

Connel dan Muscarella (1984) dalam Hasnawati (2005) menguji gagasan dalam

kaitannya dengan tingkat pengeluaran research dan development

perusahaan. Ternyata kenaikan dalam pengeluaran modal, relatif terhadap

harapan-harapan sebelumnya, mengakibatkan kenaikan return atas saham

sekitar waktu pengumuman, dan sebaliknya return negatif atas perusahaan

melakukan penurunan pengeluaran modal. Temuan tersebut telah membawa

kepada suatu hasil yang menyatakan bahwa keputusan investasi yang dilakukan

mengandung informasi yang berisi sinyal-sinyal akan prospek perusahaan di

masa yang akan datang.

Kebijakan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana yang

berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Manajemen

keuangan memutuskan penggunaan dana yang diperoleh perusahaan baik

bank maupun dari pasar modal atau dari pihak lain untuk ditanamkan

pada aktiva tetap maupun aktiva lancar. Investasi merupakan suatu

Page 24: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

5

tindakan mengeluarkan dana saat sekarang yang diharapkan untuk

memperoleh arus kas masuk pada waktu - waktu yang akan datang, selama

umur proyek itu (Awat dan Mulyadi, 1989). Pengorbanan terjadi saat

sekarang ini dan memiliki kepastian, hasilnya baru diperoleh kemudian dan

besarnya tidak pasti. Investasi membutuhkan kesempatan produksi yang efisien

untuk mengubah satu unit konsumsi yang ditunda untuk dihaslkan menjadi

lebih dari satu unit konsumsi mendatang. Jadi dengan kata lain, investasi adalah

penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang

efisien selama waktu periode tertentu (Hartono, 2008). Menurut Tandelilin

(2001) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan di masa yang akan datang. Secara umum investasi bisa dalam

bentuk investasi nyata (real assets), misalnya tanah, emas, mesin, bangunan

dan lain - lain, serta bisa pula investasi dalam aktiva keuangan (financial

assets) seperti deposito maupun pembelian surat -surat berharga berupa saham

maupun obligasi.

Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka

panjangnya. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity ratio

(DER). DER merupakan rasio yang membandingkan total utang dengan ekuitas

perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar

struktur modal yang berasal dari hutang digunakan untuk mendanai ekuitas

yang ada.

Page 25: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

6

Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas akan

mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang

saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas

yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula

kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Harjito dan Martono

,2005). Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan

berada dalam kondisi yang baik sehingga akan menambah permintaan akan

saham dan tentunya akan menaikkan harga saham. Harga saham juga akan

cenderung mengalami penurunan jika investor menganggap perusahaan sudah

terlalu likuid yang artinya terdapat aktiva produktif yang tidak dimanfaatkan

oleh perusahaan, dan tidak dimanfaatkannya aktiva tersebut akan menambah

beban bagi perusahaan karena biaya perawatan dan biaya penyimpanan yang

harus terus di bayar (Prayitno, 2008 dalam Mahendra, 2011). Penelitian ini

menggunakan rasio likuiditas yang diwakili oleh cash ratio (CR) yaitu rasio

yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang

harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan.

Jensen (1986) dalam Wardani dan Siregar (2009) mendefinisikan aliran kas

bebas sebagai kelebihan kas yang diperlukan untuk mendanai semua proyek

yang memiliki nilai bersih sekarang positif. Aliran kas bebas mencerminkan

keleluasaan perusahaan dalam melakukan investasi tambahan, melunasi utang,

membeli saham treasury atau menambah likuiditas, sehingga aliran kas bebas

yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi. Kinerja dari

Page 26: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

7

perusahaan yang tinggi akan meningkatkan nilai pemegang saham yang

diwujudkan dalam bentuk return yang tinggi melalui dividen, harga saham, atau

laba ditahan untuk diinvestasikan di masa depan. Jadi jika aliran kas bebas

tinggi, maka nilai pemegang saham juga akan tinggi. Menurut Wahidahwati

(2002), peningkatan pendanaan melalui utang merupakan salah satu alternatif

untuk mengurangi biaya keagenan. Utang dapat mengendalikan manajer untuk

mengurangi tindakan opportunistic dan kinerja perusahaan menjadi lebih

efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat.

Free cash flow dapat diartikan sebagai adanya dana berlebih yang

seharusnya dapat didistribusikan kepada para pemegang saham, namun

keputusan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan manajemen (Arieska dan

Gunawan, 2011). Jensen (1986) dalam Adi dan Wirawan (2016) berpendapat

bahwa terlalu banyak free cash flow akan mengakibatkan ketidakcukupan

internal dan pemborosan sumber daya perusahaan, sehingga mengarah ke biaya

agensi sebagai beban dari pemegang saham.

Kebijakan dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam

perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang memiliki

kepentingan yang berbeda yaitu pihak pertama, para pemegang saham dan

pihak kedua, manajemen perusahaan itu sendiri. Manajemen perusahaan

memiliki dua alternatif perlakuan terhadap laba bersih setelah pajak atau EAT

(earnings after tax). Dua alternatif tersebut yaitu dibagi kepada para pemegang

saham dalam bentuk dividen dan diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai

laba ditahan. Dalam perusahaan pada umumnya, sebagian EAT dibagikan

Page 27: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

8

dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya

manajemen harus membuat suatu kebijakan dividen menyangkut penggunaan

laba yang menjadi hak para pemegang saham dengan menentukan beasarnya

EAT yang dibagi sebagai dividen dan besarnya EAT yang ditahan (Ratih,

2010).

Rudianto (2009) menyatakan dividen adalah bagian dari laba yang diperoleh

perusahaan dan diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai

imbalan atas kesediaannya menanamkan hartanya didalam perusahaan,

sedangkan menurut Mehrani et al. (2011) selain dapat meningkatkan

kesejahteraan pemilik perusahaan, pembayaran dividen berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, oleh karena itu memiliki posisi yang spesial bagi para

pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan dapat

mempengaruhi harga saham karena investor lebih menyukai pengembalian

yang berasal dari dividen dibandingkan dengan capital gain atau dengan kata

lain investor lebih menyukai keuntungan dalam bentuk dividen daripada

keuntungan yang diharapkan dari kenaikan nilai modal. Teori bird in the hand

menyatakan bahwa pemegang saham lebih menyukai dividen yang tinggi

karena memiliki kepastian yang tinggi dibandingkan capital gain

(Hermuningsih dan Dewi, 2009).

Dalam aktivitas pasar modal, para investor memiliki harapan dari investasi

yang dilakukannya, yaitu berupa capital gain dan dividen (Marlina dan Danica,

2009). Bagi para pemegang saham yang tidak menyukai risiko akan lebih

memilih menerima dividen daripada capital gain. Dividen yang ada saat ini

Page 28: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

9

mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima

dimasa yang akan datang. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Gordon dan

Linter (1962) dalam Wijaya dan Sudana (2015) yaitu The bird in the hand

theory. Dengan demikian pemegang saham yang takut resiko akan lebih baik

menyukai menerima dividen daripada capital gain.

Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar

dividen. Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang

saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

dimiliknya (Sunariyah, 2004). Ada saatnya dividen tersebut tidak dibagikan

oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan

kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividen tersebut dapat

mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga

saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen

dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang

membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan

membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan

memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka

kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan

dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Martono,

2005).

Penelitian ini merupakan replikasi dan pengembangan dari penelitian yang

dilakukan oleh Sigit Hermawan dan Afiyah nurul Maf’ulah (2014) yang

meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan

Page 29: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

10

pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel pemoderasi.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Dalam penelitian ini terdapat penambahan variabel independen

yaitu Investment Opportunity Set (IOS), Likuiditas, Free Cash Flow,

dan Kebijakan Dividen. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016

sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2014.

2. Objek pada penelitian ini merupakan perusahaan pada sektor

industri Property, Real Estate and Building Construction Go Public

yang terdaftar selama periode tahun 2012-2015 di mana pada

penelitian sebelumnya menggunakan sektor industri makanan dan

minuman selama periode tahun 2009-2010.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh

Investment Opportunity Set, Leverage, Likuiditas, Free Cash Flow, dan

Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada

Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)”.

Page 30: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

11

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh investment opportunity set terhadap nilai perusahaan?

2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan?

3. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan?

4. Bagaimana pengaruh free cash flow terhadap nilai perusahaan?

5. Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh bukti empiris pengaruh investment opportunity set terhadap

nilai perusahaan.

2. Memperoleh bukti empiris pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

3. Memperoleh bukti empiris pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.

4. Memperoleh bukti empiris pengaruh free cash flow terhadap nilai

perusahaan.

5. Memperoleh bukti empiris pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan.

Page 31: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

12

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat penelitian yang diharapkan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu para pemakai laporan

keuangan, utamanya pihak manajemen dalam melakukan pertimbangan dan

menentukan kebijakan dan keputusan bisnis yang akan diambil.

2. Bagi Investor

Diharapkan informasi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan

sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan bagi investor saat sedang

maupun berencana melakukan investasi. Diantaranya adalah dengan

mengamati perkembangan kondisi likuiditas, leverage, free cash flow dan

kebijakan dividen yang dimiliki perusahaan sehingga dapat membantu

menilai perusahaan-perusahaan mana yang dapat memberikan manfaat dan

keuntungan bagi investor.

3. Bagi Akademisi dan Peneliti

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberi kontribusi dalam

pengembangan ilmu dan teori berupa permodelan-permodelan yang secara

konseptual dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Selain itu, diharapkan

juga dapat digunakan sebagai referensi untuk materi perkuliahan maupun

sebagai bahan kajian oleh para peneliti selanjutnya agar dapat memperluas

wawasan dalam penelitian yang akan datang.

Page 32: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Menurut Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan teori

keagenan (agency theory) sebagai suatu hubungan dimana para manajer

diberi kekuasaan oleh para pemilik saham. Teori keagenan dilandasi oleh

tiga buah asumsi, yaitu:

a. Asumsi tentang sifat manusia

Menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk

mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan

rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai risiko (risk

aversion).

b. Asumsi tentang keorganisasian

Asumsi keorganisasian adalah konflik antar anggota organisasi,

efisiensi sebagai kriteria produktifitas, dan adanya asimetri

informasi antara principal dan agen.

c. Asumsi tentang informasi

Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi

dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan.

Sehingga untuk mendapatkan informasi dibutuhkan pengorbanan

biaya yang harus dikeluarkan. Manajer dalam mengelola

Page 33: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

14

perusahaan cenderung mementingkan kepentingan pribadi

daripada kepentingan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

2. Nilai Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk

memproduksi barang atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005 dalam

Lusiyanti, 2014). Perusahaan ada karena akan menjadi sangat tidak efisien

dan mahal bagi pengusaha untuk masuk dan membuat kontrak dengan

pekerja dan para pemilik modal, tanah dan sumber daya lainnya untuk setiap

tahapan produksi dan distribusi yang terpisah. Sebaliknya, pengusaha

biasanya masuk dalam kontrak yang besar dan berjangka panjang dengan

tenaga kerja untuk mengerjakan berbagai tugas dengan upah tertentu dan

berbagai tunjangan lainnya. Perusahaan ada karena untuk menghemat biaya

transaksi semacam itu. Dengan menginternalisasi berbagai transaksi

semacam itu. Dengan menginternalisasi berbagai transaksi ( yaitu dengan

menjalankan berbagai fungsi dalam perusahaan), perusahan juga

menghemat pajak penjualan dan menghindari kontrol harga dan peraturan

pemerintah yang berlaku hanya untuk transaksi antar perusahaan.

Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya pada kemampuan

menghasilkan arus kas, tetapi juga bergantung pada karakteristik

operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih. Beberapa

variable kualitatif yang sering digunakan untuk memperkirakan nilai

perusahaan sebagai berikut :

Page 34: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

15

a. Nilai Buku

Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai

shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung

dengan cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham

yang beredar. Adapaun komponen dari shareholders equity yaitu agio

saham (paid up capital in excess of par value ) dan laba ditahan (

retained earning).

b. Nilai Appraisal

Nilai Appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan

appraisal independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan sangat

beragam bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya

penempatan. Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan

sendirinya karena nilai aktiva individual mempunyai hubungan yang

kecil dengan kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam

kegunaan menghasilkan earnings dan kemudian nilai going concern dari

suatu perusahaan. Bagaimanapun nilai appraisal dari suatu perusahaan

akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubung dengan metode

penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi

tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya

alam atau bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaaan rugi.

Kegunaan dari nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan.

Nilai perusahaan yang berdasarkan appraiser independent juga akan

Page 35: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

16

menghasilkan pengurangan good-will dengan meningkatkan harga

aktiva perusahaan melebihi nilai buku dari aktivanya.

c. Nilai Pasar Saham

Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal

adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu

bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan

secara luas diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun

berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang

paling sering digunakan dalam menilai perusahaan besar.

Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat. Faktor analisis

berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan

dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi.

d. Nilai “Chop-Shop”

Pendekatan “Chop-Shop” untuk pertama kali diperkenalkan oleh Dean

Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial

Management. Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi

perusahaan multi industry yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila

dipisahkan menjadi bagian-bagian. Pendekatan ini mengkonseptualisasi

praktik penekanan untuk membeli aktiva dibawah harga penempatan

mereka.

Page 36: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

17

e. Nilai Arus Kas

Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat

mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang

menawarkan sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus

kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum

yang harus dibayar oleh perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal

kemudian dapat dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari

merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang berhubungan dengan saham,

yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai

intrinsic (intinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut

pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di

pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.

Samuel (2000) dalam Lusiyanti (2014) menjelaskan bahwa

enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai

perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan

indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Wahyudi

(2005) dalam Lusiyanti (2014) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli andai

perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan

nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran

pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik

perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran

Page 37: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

18

pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan

dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari

keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset

(Susanti,2010 dalam Lusiyanti, 2014).

Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai ditentukan pada

harga yang wajar, penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli

tertentu. Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan

dalam penilaian perusahaan diantaranya adalah : a) Pendekatan laba antara

lain metode rasio tingkat laba atau price earning ratio metode kapitalisasi;

b) Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas; c) Pendekatan

deviden antara lain pertumbuhan dividen; d) Pendekatan aktiva antara lain

metode penilaian aktiva; e) Pendekatan harga saham; f) Pendekatan

economic value added (Suharli, 2006 dalam Lusiyanti 2014).

Tujuan perusahaan pada dasarnya tujuan manajemen keuangan

adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut

masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana

sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham

perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam

bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Dapat disimpulkan bahwa

nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk

mengukur tingkat efektivitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka

tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai

saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasi harga saham. Tujuan

Page 38: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

19

memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus

berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para

pemegang obligasi (Erlina, 2002 dalam Lusiyanti, 2014).

Mengapa nilai perusahaan itu sangat penting karena dengan nilai

perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang

saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan,

sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham

tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh

harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi

pendanaan (financing) dan manajemen asset (Susanti, 2010 dalam

Lusiyanti, 2014).

3. Investment Opportunity Set

Investasi menurut Martono dan Agus (2005) merupakan penanaman

dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva)

dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Fama

(1978) dalam Hasnawati (2005) mengatakan bahwa nilai perusahaan

semata- mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut

dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk

mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan

investasi perusahaan.

Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak

luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan

Page 39: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

20

investasi antara lain Myers (1977) dalam Hasnawati (2005) yang

memperkenalkan Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi

petunjuk yang lebih luas dimana nilai per usahaan tergantung pada

pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan

dapat dapat ditaksir dari investment opportunity set (IOS), yang

didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place)

dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif.

Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Hasnawati (2005)

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan nilai perusahaan yang

besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan

manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan

pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang

besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang

luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun

sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan

di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat

observasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan

dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan,

variabel kebijakan, dan lain- lain:

1) Proksi IOS berdasarkan harga (price-based proxies)

2) Proksi IOS berdasarkan investasi ( investment-based proxies)

3) Proksi IOS berdasarkan pada varian (variance measures)

Page 40: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

21

Kallapur dan Tombley (1999) dalam Hasnawati (2005)

menjelaskan proksi IOS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan

keuangan digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

1) Proksi IOS berbasis pada harga

Proksi IOS berbasis pada harga merupakan proksi yang

menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian

dinyatakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan anggapan

yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan

secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan

perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih

tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki (asset in

place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang

didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu

ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah:

market value of equity plus book value of debt, ratio of book to

market value of asset, ratio of book to market value of equity,

ratio of book value of property, plant, and equipment to firm

value, ratio of replacement value of assets to market value, ratio

of depreciation expense to value dan earning price ratio.

2) Proksi IOS berbasis pada investasi

Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang

percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang

Page 41: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

22

tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu

perusahaan.

Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi

adalah: ratio R&D expense to firm value, ratio of R&D expense

to total assets, ratio of R&D expense to sales, ratio of capital

addition to firm value, dan ratio of capital addition to asset book

value.

3) Proksi IOS berbasis pada varian

Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement)

merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan

menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran

untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti

variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva.

Proksi IOS yang berbasis varian adalah: VARRET (variance of

total return), dan Market model Beta. IOS berdasar harga

merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek

pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga

saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan

dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang

menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara

parsial dinyatakan dalam harga-harga saham dan perusahaan

yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi

Page 42: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

23

secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. IOS yang

didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu

ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan.

4. Leverage

Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang

digunakan oleh perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko yang

dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan

maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan

makin meningkat (Agustia, 2013).

Foster (1986) dalam Agustia (2013) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya

hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan

bisa diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.

Jensen and Meckling (1976) dalam Agustia (2013) berargumen

tentang moral hazard untuk menjelaskan agency cost of debt, bahwa level

hutang tinggi akan menyebabkan perusahaan untuk memilih pada proyek-

proyek investasi berisiko secara berlebihan. Masalah kerugian juga dapat

memberikan kontribusi atas kebijakan pendanaan melalui hutang.

Myers and Majluf (1984) dalam Agustia (2013) menyatakan bahwa

jika manajer-manajer mempunyai informasi privat mengenai proyek-proyek

investasinya, mereka berharap memperoleh pendanaan dari pihak luar untuk

mengganti investor atas kemungkinan menemukan perusahaan yang

Page 43: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

24

kinerjanya buruk pada proyek-proyek yang mempunyai net present value

negatif.

DeAngelo et al. (1994) dan Fraser dan Ormiston (2004) dalam

Agustia (2013) mengukur leverage ratio dengan persamaan berikut:

𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑛𝑒𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

5. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk menilai tingkat

likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajibannya. Perusahaan yang melunasi kewajiban-kewajibannya ketika

jatuh tempo dapat dikatakan sebagai perusahaan liquid. Sedangkan,

perusahaan illiquid adalah perusahaan yang tidak mampu melunasi setiap

kewajibannya ketika waktu pembayaran telah jatuh tempo. Apabila suatu

perusahaan mengalami illiquid, baik kreditur, investor, maupun pihak

lainnya akan kehilangan kepercayaan kepada perusahaan dan

mempertimbangkan kembali untuk menjalani bisnis bersama-sama.

Likuiditas perusahaan dapat diukur dengan menganalisis rasio likuiditas

dimana terdapat dua jenis indikator penting yang dapat digunakan, yaitu

current ratio (rasio lancar) dan acid-test ratio atau quick ratio (rasio cepat).

a. Current Ratio

Rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan melunasi kewajiban lancar dengan aset lancar.

Page 44: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

25

Kieso, et. al. (2011) dalam bukunya Intermediate Accounting

mengukur rasio lancar dengan rumus berikut:

CR (Current Ratio) = Aset Lancar

Kewajiban Lancar

b. Acid Test Ratio

Rasio cepat adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya dengan kas,

investasi jangka pendek, dan piutang bersih. Menurut Kieso, et.

al. (2011) rasio cepat dapat diukur dengan menggunakan rumus

berikut:

ATR (Acid Test Ratio) = 𝐾𝑎𝑠+𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘+𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

6. Free Cash Flow

Free cash flow merupakan arus kas yang tersedia untuk

didistribusikan kepada seluruh investor (pemegang saham dan pemilik

utang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasinya pada aktiva

tetap dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang

sedang berjalan (Brigham dan Houston, 2006). Free cash flow

menggambarkan kepada investor bahwa dividen yang dibagikan oleh

perusahaan bukan hanya sebagai strategi menyiasati pasar dengan maksud

meningkatkan nilai perusahaan.

Bagi perusahaan yang mengeluarkan pengeluaran modal, free cash

flow akan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang

masih mempunyai kemampuan di masa depan atau tidak. Pasar akan

Page 45: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

26

bereaksi jika terlihat ada free cash flow yang dapat meningkatkan harapan

mereka untuk mendapatkan dividen di masa depan. Free cash flow menurut

Brigham dan Houston (2006) adalah arus kas yang tersedia untuk

didistribusikan kepada seluruh investor (pemegang saham dan pemilik

utang) setelah perusahaan menempatkan seluruh investasi yang dibutuhkan

untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan.

7. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor

dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena

kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham

perusahaan (Mardiyati et. al, 2012). Terdapat beberapa pandangan

mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan:

a. Pandangan 1: Kebijakan dividen tak relevan

Pandangan ini berasumsi bahwa tidak ada hubungan antara

kebijakan dividen dan nilai saham. Seperti yang dijelaskan oleh

Eugene F Brigham dan Joel F Houston (2007) dividend irrelevance

theory is a firm’s dividend policy has no effect on either its value or

its cost of capital. Miller dan Modligiani menjelaskan bahwa

berdasarkan keputusan investasi perusahaan, rasio pembayaran

dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi kesejahteraan

pemegang saham. Nilai perusahaan ditentukan hanya oleh

kemampuan menghasilkan laba dari aset-aset perusahaan atau

Page 46: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

27

kebijakan investasinya, dan cara aliran laba dipecah antara dividen

dan laba ditahan tidak mempengaruhi nilai ini.

b. Pandangan 2: Kebijakan dividen yang relevan

Myron Gordon dan John Lintner dalam Eugane F Brigham & Joel F

Houston (2007) mengatakan dividen lebih pasti daripada perolehan

modal, disebut juga dengan teori bird in the hand, yaitu kepercayaan

bahwa pendapatan dividen memiliki nilai lebih tinggi bagi investor

daripada capital gains, teori ini mengasumsikan bahwa dividen lebih

pasti daripada pendapatan modal.

c. Efek informasi (information content, or signaling hypothesis) Signal

is an action taken by a firm’s management that provides clues to

investors about how management views the firm’s prospects, Fred J

Weston dan Eugene F Brigham (2005). Sedangkan pengertian

information content adalah teori yang menyatakan bahwa investor

menganggap perubahan dividen sebagai pertanda bagi perkiraan

manajemen atas laba. Information assymetry merupakan perbedaan

kemampuan mengakses informasi antara manajemen dan investor

yang bisa mengakibatkan harga saham lebih rendah daripada yang

akan terjadi pada kondisi pasti.

d. Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk menarik

jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Argumen

Miller dan Modligiani menyatakan bahwa suatu perusahaan

menetapkan kebijakan pembagian dividen khusus, yang selanjutnya

Page 47: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

28

menarik sekumpulan peminat atau clientele yang terdiri dari para

investor yang menyukai kebijakan dividen khusus tersebut, Fred J

Weston dan Eugene F Brigham (2005).

B. Penelitian-penelitian Terdahulu

Penelitian yang telah membahas mengenai nilai perusahaan dan beberapa

faktor yang telah mempengaruhinya telah banyak dibahas oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut telah banyak memberikan referensi

dan kontribusi pada penelitian ini. Berikut ini peneliti tampilkan tabel yang

menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan nilai

perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Page 48: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

29

Tabel 2.1

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Samuel Fosu,

Albert Danso,

Wasim Ahmad, dan

Wiliam Coffie

(2016)

Information

Asymmetry,

Leverage, and Firm

Value : Do crisis

and growth matter?

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

2. Menggunakan

variabel

independen

Leverage

1. Merubah variabel

independen

Information

Asymmetry dengan

Investment

Opportunity Set

2. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas

3. Menambahkan

Variabel

independen Free

Cash Flow

4. Menambahkan

variabel independen

Kebijakan Dividen

The result of this research that

information asymmetry adversely

impacts firm value, and that this

effect decreases with firm’s

leverage. We also find that

leverage has a negative effect on

firm value, and that the marginal

effect of leverage is lower for

information asymmetric firms.

Further, we find that the relation

between information asymmetry

and firm value is more

pronounced in the post-crisis

period than the pre-crisis period.

Finally, we show that the impact of

information asymmetry on firm

value is higher (lower) for firms

with high (low) growth

opportunities.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 49: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

30

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

2. Corry Winda

Anzlina Rustam

(2013)

Pengaruh Tingkat

Likuiditas,

Solvabilitas,

Aktivitas, dan

Profitabilitas

terhadap Nilai

Perusahaan

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

2. Menggunakan

variabel

independen

Leverage

3. Menggunakan

variabel

independen

Likuiditas

1. Merubah variabel

independen

Aktivitas dengan

Investment

Opportunity Set

2. Merubah variabel

independen

Profitabilitas

dengan Kebijakan

Dividen

3. Menambahkan

Variabel

independen Free

Cash Flow

Hasil menunjukkan bahwa CR,

DER, TATO, dan ROE variabel

secara simultan memiliki

pengaruh terhadap nilai

perusahaan. Sedangkan secara

parsial hanya CR yang bisa

menjelaskan secara signifikan

terhadap nilai perusahaan,

sementara DER, dan ROE tidak

berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 50: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

3. Eti Kartina dan

Nikmah (2011)

Pengaruh

Corporate

Governance,

Investment

Opportunity Set

terhadap Kualitas

Laba dan Nilai

Perusahaan

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

2. Menggunakan

variabel

independen

Investment

Opportunity Set

1. Merubah variabel

independen

Corporate

Governance dengan

Leverage

2. Menghilangkan

variabel dependen

Kualitas Laba

3. Menambahkan

Variabel

independen Free

Cash Flow

4. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas

5. Menambahkan

variabel independen

Kebijakan Dividen

Hasil dari penelitian menunjukkan

bahwa komite audit dan

kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba, tetapi tidak

berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Kepemilikan

manajerial berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba dan nilai

perusahaan. Sedangkan IOS tidak

berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba tetapi berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 51: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4. Sigit Hermawan

dan Afiyah Nurul

Maf’ulah (2014)

Pengaruh Kinerja

Keuangan terhadap

Nilai Perusahaan

dengan

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

sebagai Variabel

Pemoderasi

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

1. Merubah variabel

independen Kinerja

Keuangan dengan

Leverage

2. Menghilangkan

variabel moderasi

Corporate Social

Responsibility

3. Menambahkan

variabel independen

Investment

Opportunity Set

4. Menambahkan

Variabel

independen Free

Cash Flow

5. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas dan

Kebijakan Dividen

Tujuan Penelitian ini adalah untuk

menguji pengaruh kinerja

keuangan (ROA) terhadap nilai

perusahaan dan menguji pengaruh

alokasi biaya corporate social

responsibility (CSR) dalam

memoderasi kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian adalah secara parsial

variabel kinerja keuangan (ROA)

tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai

perusahaan. Selanjutnya secara

parsial variabel corporate social

responsibility mampu memoderasi

hubungan kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 52: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

5. Lihan Rini Puspo

Wijaya dan Bandi

Anas WIbawa

(2010)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan, dan

Kebijakan Dividen

terhadap Nilai

Perusahaan

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

2. Mengunakan

Variabel

independen

Keputusan

Investasi

3. Mengunakan

variabel

independen

Keputusan

Pendanaan

4. Menggunakan

variabel

independen

Kebijakan

Dividen

1. Menambahkan

Variabel

independen Free

Cash Flow

2. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas

Tujuan Penelitian ini adalah untuk

menguji pengaruh keputusan

investasi, keputusan pendanaan,

dan kebijakan dividen terhadap

nilai perusahaan. Hasil penelitian

adalah secara parsial variabel

keputusan investasi berpengaruh

positif secara signifikan terhadap

nilai perusahaan. Selanjutnya

secara parsial variabel keputusan

pendanaan berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai

perusahaan dan kebijakan dividen

juga berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 53: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

6. Tri Wahyuni,

Endang Herawati,

dan Werner R.

Murhadi (2013)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Nilai Perusahaan di

Sektor Property,

Real Estate, dan

Building

Construction yang

terdaftar di BEI

periode 2008-2012

1. Menggunakan

variabel

dependen Nilai

perusahaan

2. Mengunakan

Variabel

independen

Keputusan

Investasi

3. Mengunakan

variabel

independen

Keputusan

Pendanaan

4. Menggunakan

variabel

independen

Kebijakan

Dividen

1. Merubah Variabel

independen Ukuran

Perusahaan dengan

Free Cash Flow

2. Merubah variabel

independen

Profitabilitas

dengan Likuiditas

3. Menghilangkan

Variabel

Kepemilikan

Institusional

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa keputusan investasi,

ukuran perusahaan dan

profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai

perusahaan. Keputusan pendanaan

berpengaruh negatif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Selanjutnya kebijakan dividen

berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai

perusahaan dan kepemilikan

institusional berpengaruh negatif

tidak signifkan terhadap nilai

perusahaan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 54: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7. Dian Agustia

(2013)

Pengaruh Faktor

Good Corporate

Governance, Free

Cash Flow, dan

Leverage terhadap

Manajemen Laba

1. Mengunakan

Variabel

independen Free

Cash flow

2. Mengunakan

variabel

independen

Leverage

1. Merubah variabel

dependen

Manajemen Laba

dengan Nilai

Perusahan

2. Menambahkan

variabel independen

Investment

Opportunity Set

3. Merubah Variabel

independen Good

Corporate

Governance dengan

Likuiditas

4. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas dan

Kebijakan Dividen

Berdasarkan hasil pengujian

disimpulkan bahwa semua

komponen good corporate

governance (ukuran komite audit,

proporsi komite audit independen,

kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajerial) tidak

berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba, sedangkan

leverage berpengaruh positif

signifkikan terhadap manajemen

laba, free cash flow berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap

manajemen laba.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 55: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

8. Alfredo Mahendra

DJ (2011)

Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap

Nilai Perusahaan

(Kebijakan Dividen

Sebagai Variabel

Moderating) Pada

Perusahaan

Manufaktur Di

Bursa Efek

Indonesia

1. Mengunakan

Variabel

dependen Nilai

Perusahaan

2. Mengunakan

variabel

independen

Leverage

3. Menggunakan

variabel

indpenden

Likuiditas

1. Merubah variabel

independen

Profitabilitas

dengan Free Cash

Flow

2. Menambahkan

variabel independen

Investment

Opportunity Set

3. Merubah variabel

moderasi Kebijakan

Dividen menjadi

variabel independen

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa likuiditas berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan, kebijakan

dividen tidak mampu secara

signifikan memoderasi pengaruh

likuiditas terhadap nilai

perusahaan, leverage berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan, kebijakan

dividen tidak mampu secara

signifikan memoderasi pengaruh

leverage terhadap nilai

perusahaan, Profitabilitas

berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan,

kebijakan dividen tidak mampu

secara signifikan memoderasi

pengaruh profitabilitas terhadap

nilai perusahaan.

Bersambung kehalaman berikutnya

Page 56: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

37

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9. Umi Mardiyati,

Gatot Nazir Ahmad,

dan Ria Putri (2012)

Pengaruh

Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang

dan Profitabilitas

terhadap Nilai

Perusahaan

Manufaktur yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(BEI) Periode

2005-2010

1. Mengunakan

Variabel

dependen Nilai

Perusahaan

2. Mengunakan

variabel

independen

Kebijakan

Hutang

3. Menggunakan

Variabel

independen

Kebijakan

Dividen

1. Merubah variabel

independen

Profitabilitas

dengan Free Cash

Flow

2. Menambahkan

variabel independen

Investment

Opportunity Set

3. Menambahkan

variabel independen

Likuiditas

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa nilai adjusted R Square

sebelum menggunakan variabel

kontrol adalah sebesar 34,2%,

yang artinya variabel DPR, DER

dan ROE mampu menjelaskan

34,2% nilai perusahaan.

Sedangkan nilai adjusted R Square

setelah menggunakan variabel

kontrol dalam penelitian ini adalah

sebesar 33,7%. Hal ini berarti

33,7% variabel dari nilai

perusahaan dapat dijelaskan oleh

variabel DPR, DER, ROE dan

INSD. Sedangkan sisanya sebesar

66,7% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain di luar penelitian ini,

yaitu rasio-rasio keuangan lainnya

dan faktor-faktor selain rasio

keuangan.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber referensi

Page 57: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

38

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian yang dilakukan Hasnawati (2005) menunjukkan

keputusan investasi memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar

positif 12,25%. Hasil ini mendukung dan konsisten dengan pendapat yang

dikemukakan Fama (1978). Efek langsung keputusan investasi terhadap

nilai perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu

sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti

menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien,

pengembangan research & development, dan merger dengan perusahaan

lain (Myers,1976). Selain menentukan keputusan investasi, risiko bisnis

yang dihadapi perusahaan publik di Indonesia kemungkinan dapat dikontrol

dengan lebih baik. Penelitian yang dilakukan Adi dan Wirawan (2016), Rini

dan Bandi (2010) investment opportunity set berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

H1: Invesment Opportunity Set berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Kemampuan perusahaan dalam meningkatkan EBIT dengan

perubahan volume penjualan dapat menjadi sinyal yang direspon positif

oleh pasar, bahwa perusahan tersebut mampu memberikan nilai lebih bagi

perusahaan. (Wulandari, 2013). Dalam penelitian Wulandari (2013)

leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan

kemampuan perusahaan dalam mendongkrak laba dari perubahan volume

Page 58: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

39

penjualan, akan mendapat respon positif dari pasar. Penelitian yang

dilakukan Rini dan Bandi (2010) leverage berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Mahendra (2011) leverage

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Besar kecilnya hutang yang

dimiliki perusahaan tidak terlalu diperhatikan oleh investor, karena investor

lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan mengunakan dana

tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi nilai

perusahaan.

H2: Leverage berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan

Semakin tinggi likuiditas semakin rendah nilai perusahaan yang

tercermin melalui harga saham. Interpretasi menyebutkan hal tersebut

terjadi dikarenakan kondisi ekonomi dan persepsi subjektif dari investor.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadhli (2015) yang menggunakan

sampel perusahaan perbankan, asuransi dan lembaga keuangan lainnya

tahun 2010-2013 dengan menggunakan alat ukur loan to deposit ratio

likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusaahan. karena pada perusahaan

perbankan likuiditas merupakan salah satu masalah utama yang harus

diperhatikan demi kelangsung hidup perusahaan. Penelitian yang dilakukan

Rustam (2013) menunjukkan hasil likuiditas berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 59: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

40

Mahendra (2011) Likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa likuiditas tidak terlalu

dipertimbangkan oleh pihak eksternal perusahaan dalam melakukan

penilaian sebuah perusahaan dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap perubahan harga saham sebuah perusahaan.

H3: Likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan

4. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian Adi dan Wirawan (2016) free cash flow

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Vogt dan Vu (2000) dalam Adi dan

Wirawan (2016) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki free cash

flow paling tinggi akan memiliki return yang lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan yang memiliki free cash flow rendah. Free cash flow

mencerminkan kas yang benar-benar tersedia dan tidak digunakan untuk

membiayai kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, manajer

membuat perusahaan menjadi lebih bernilai dengan meningkatkan free cash

flow (Husnan, 2002 dalam Adi dan Wirawan, 2016). Selain itu, free cash

flow harus dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen jika

perusahaan ingin memaksimalkan nilainya, karena hal tersebut akan

dianggap sebagai sinyal positif bagi para investor.

H4: Free Cash Flow berpengaruh terhadap nilai perusahaan

5. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian Adi dan Wirawan (2016) kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang artinya semakin tinggi

Page 60: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

41

pembagian dividen maka nilai perusahaan akan semakin tinggi, atau

sebaliknya. Hasil penelitian mendukung bird in the hand theory yang

menyatakan bahwa investor lebih menyukai perusahaan yang membagikan

dividen karena adanya kepastian tentang return investasi serta dapat

mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan

(Sugiarto, 2011 dalam Adi dan Wirawan, 2016). Selain itu, pembagian

dividen lebih kecil risikonya dibandingkan dengan capital gain sehingga

pembayaran dividen yang tinggi akan meminimumkan biaya modal yang

pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan.

Teori lain yang mendukung relevansi teori yaitu teori tax preference

theory. Teori ini berpendapat bahwa investor lebih menyukai laba ditahan

daripada dividen karena pertimbangan pajak yang dikenakan kepada capital

gain lebih rendah. Teori ini menyarankan agar perusahaan membayarkan

dividen yang rendah untuk memaksmimalkan harga saham (Sembiring dan

Pakpahan, 2010).

Sedangkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring dan

Pakpahan (2010) kebijakan dividen tidak berpengaruh nilai perusahaan.

H5: Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan

D. Kerangka Pemikiran

Gambaran menyeluruh mengenai analisis penelitian dapat dilihat dalam

kerangka pemikiran pada gambar 2.1 berikut:

Page 61: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

42

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE,

LIKUIDITAS, FREE CASH FLOW, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

Daftar Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015

Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Investment

Opportunity Set

(X1)

Kebijakan

Dividen (X5)

Likuiditas (X3)

Leverage (X2)

Nilai Perusahaan

(Y)

Free Cash Flow

(X4)

Page 62: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kausalitas yang

merupakan suatu jenis penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan

adanya hubungan sebab-akibat antara variabel (Sanusi, 2013). Penelitian ini

juga termasuk ke dalam kelompok data time series dikarenakan periode yang

diteliti adalah periode tahun 2012 sampai 2015. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pengaruh variabel independen, yaitu investment opportunity set,

leverage, likuiditas, kebijakan dividen dan free cash flow terhadap variabel

dependen nilai perusahaan. Adapun, jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan

tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yaitu kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang

dilakukan terhadap orang, benda atau tempat, sedangkan sampel yaitu sebagian

dari populasi atau dalam istilah matematik dapat disebut sebagai himpunan

bagian atau subset dari populasi.

Metode penelitian sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling,

yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh

Page 63: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

44

dengan menggunakan pertimbangan tertentu, umumnya disesuaikan dengan

tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Bambang, 2002).

Sampel untuk penelitian ini adalah semua perusahaan dalam industri

Property, Real Estate, and Building Construction yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2012-2015, dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Perusahaan pada industri Property, Real Estate, and Building

Construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-

2015.

2. Perusahaan pada industri Property, Real Estate, and Building Construction

yang menerbitkan laporan keuangan auditan selama empat tahun berturut-

turut, yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

3. Perusahaan yang memiliki tahun tutup buku 31 Desember.

4. Perusahaan tidak keluar (delisting) di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian tahun 2012-2015.

5. Perusahaan yang membayarkan dividennya secara terus menerus dari

tahun 2012 sampai dengan 2015.

6. Laporan tahunan perusahaan memiliki data-data yang berkaitan dengan

variabel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan termasuk ke dalam jenis data kuantitatif yang

merupakan data sekunder. Menurut Sanusi (2013) data sekunder adalah data

yang yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Metode

pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:

Page 64: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

45

1. Metode studi kepustakaan, yaitu dengan menelaah pustaka dan

mengkaji berbagai literatur seperti buku, jurnal, tesis, surat kabar,

dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan topik penelitian.

2. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan dan

mempelajari data-data dan dokumen-dokumen yang diperlukan

berupa factbook, annual report, dan laporan keuangan periode

2012 sampai dengan 2015. Data dalam penelitian ini diambil

berdasarkan informasi yang tercatat dalam factbook dan laporan

keuangan perusahaan yang menjadi sampling penelitian. Data-data

tersebut bisa didapatkan langsung di Bursa Efek Indonesia ataupun

dapat didownload dengan lengkap melalui situs www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik

dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian

dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam

bentuk tabel numerik dan grafik (Indriantoro dan Bambang, 2002).

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh

dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan

fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan

Page 65: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

46

gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai

Perusahaan. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan

aplikasi komputer program SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka

penelitian ini melakukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji

multikolinearitas dan uji autokorelasi. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Bila asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2016).

Dalam penelitian ini pengujian uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan metode uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov

(K-S).

b. Uji Multikolonieritas

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model regresi

ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi

yang valid adalah model regresi yang bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen yang ada dalam

Page 66: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

47

metode berkolerasi satu sama lain, ketika korelasi antar variabel

independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan masing-

masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam melakukan pengujian terhadap multikolinearitas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation

factor (VIF), jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2016).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual

pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedatisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan menggunakan metode Uji Glejser. Uji glejser

dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2016).

d. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji model regresi untuk mendeteksi adanya

hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi

lainnya. autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat

runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang

Page 67: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

48

dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun

demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang

bersifat antarobjek (cross section). Untuk mendeteksi autokorelasi

dalam penelitian ini, digunakan uji Durbin-Watson yang akan

menghasilkan nilai d yang berkisar antara 0 sampai 4. Penentuan ada

atau tidaknya autokorelasi ditentukan berdasarkan nilai d yang berada

pada area dua titik tertentu dalam tabel 3.1 (Winarno, 2011).

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Autokorelasi

Tolak H0,

berarti ada

autokorelasi

positif

Tidak

dapat

diputuskan

Tidak

menolak H0,

berarti tidak

ada

autokorelasi

Tidak

dapat

diputuskan

Tolak H0,

berarti ada

autokorelasi

negatif

0 dL dU 4-dU 4-dL 4

Pengambilan keputusan adanya autokorelasi:

1) 0 < d < dL : Tolak H0, berarti ada autokorelasi positif

2) dL < d < dU : Tidak dapat diputuskan

3) dU < d < 4-dU : Tidak menolak H0, berarti tidak ada

autokorelasi

4) 4-dU < d < 4-dL : Tidak dapat diputuskan

5) 4-dL < d < 4 : Tolak H0, berarti ada autokorelasi negatif

Page 68: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

49

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Model ini

merupakan pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu dengan

menambah jumlah variabel bebas menjadi dua atau lebih terhadap variabel

terikat (variabel dependen) (Sanusi, 2013). Alat uji yang digunakan dengan

teknik analisis uji nilai selisih mutlak yang dikembangkan oleh frucot dan

Shearon (1991) dalam Ghozali (2016). Model ini akan menguji pengaruh

modesi dengan selisih mutlak dari variabel indpenden dengan rumus

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ e

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan

a = Konstanta

b1-b7 = Koefesien Regresi

X1 = Investment Opportunity Set

X2 = Leverage

X3 = Likuiditas

X4 = Kebijakan Dividen

X5 = Free Cash Flow

e = error term

Page 69: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

50

Pengujian ini dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variable dependen (Ghozali, 2016).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji (Ghozali, 2016). Dalam

penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5 % dan 10%.

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 dan/atau 0,10 maka Ho

diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh individual

terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 atau 0,10 maka Ho

ditolak dan Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel

Page 70: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

51

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual

terhadap variabel dependen atau terikat.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji

statistif F digunakan untuk mengetahui semua variabel indepnden yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05 (Ghozali,

2016).

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima dan

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat.

Page 71: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

52

E. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sanusi (2013) variabel independen (variabel bebas) adalah tipe

variabel mempengaruhi variabel yang lain. Sedangkan, variabel dependen

(variabel terikat) adalah tipe variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen.

1. Variabel Dependen

a. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun

berjalan. Pada penelitian ini nilai perusahaan diproksikan dengan

Tobin’s Q. Pengukuran kinerja dengan menggunakan Tobin’s Q tidak

hanya memberikan gambaran pada aspek fundamental saja, tetapi juga

sejauh mana pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek yang dilihat

oleh pihak luar termasuk investor. Tobin’s Q mewakili sejumlah

variabel yang penting dalam pengukuran kinerja, antara lain aktiva

tercatat perusahaan, kecenderungan pasar yang memadai seperti

pandangan-pandangan analis mengenai prospek perusahaan, dan

variabel modal intelektual atau intangible asset (Adi dan Wirawan,

2016). Tobin’s Q dapat diformulasikan sebagai berikut (Chung dan

Pruitt, 1994 dalam Adi dan Wirawan, 2016):

𝑻𝒐𝒃𝒊𝒏′𝒔 𝑸 =𝐌𝐕𝐄 + 𝐃𝐄𝐁𝐓

𝑻𝑨

Keterangan:

MVE = Nilai pasar ekuitas (jumlah saham beredar x closing price)

Page 72: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

53

DEBT = (Utang Lancar – aset lancar) + nilai buku persediaan +

utang jangka panjang

TA = Nilai buku total aset

2. Variabel Independen

a. Investment Opportunity Set

Investment opportunity set diproksikan dengan Market to Book

Value of Equity (Gaver dan Gaver, 1993) yang mencerminkan bahwa

pasar menilai return dari investasi perusahaan di masa depan terhadap

return yang diharapkan dari ekuitasnya (Hartono, 1998 dalam Adi dan

Wirawan, 2016). Secara matematis Market to Book Value of Equity

(MBVE) diformulasikan sebagai berikut (Kallapur dan Trombley,

1999):

𝐌𝐁𝐕𝐄 =𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐱 𝒄𝒍𝒐𝒔𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

b. Leverage

Leverage adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka

pendek dan utang jangka panjangnya (Mahendra, 2011). Leverage

didalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity ratio. Debt to equity

ratio adalah rasio yang merupakan perbandingan antara total utang

dengan modal sendiri. Secara matematis, dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (dengan satuan persentase) :

𝐃𝐄𝐑 =𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍

Page 73: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

54

c. Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo Raharjaputra,

(2009) dalam Wulandari (2013). Pengukuran likuiditas dengan

menggunakan Current Ratio (CR), yaitu rasio yang menunjukkan

hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya.

𝐂𝐑 =𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔

d. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diwakili oleh

dividend payout ratio. Menurut Keown et al (2005) dalam Mahendra

(2011) dividend payout ratio adalah jumlah dividen relatif terhadap

net income perusahaan atau earning per share. Menurut Harjito, A

dan Martono (2005) dalam Mahendra (2011) menyatakan bahwa

dividend payout ratio merupakan rasio yang menunjukkan

persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham

biasa perusahaan berupa dividen kas. Secara matematis, Dividend

Payout Ratio dapat dinyatakan dengan rumus (dengan

menggunakan persentase) :

𝐃𝐏𝐑 =𝑫𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆

𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒉𝒂𝒓𝒆

Page 74: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

55

e. Free Cash Flow

Free cash flow merupakan kas lebih perusahaan yang dapat

didistribusikan kepada pemegang saham atau kreditor yang tidak

diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada asset tetap (Ross et

al. 2000) dalam Tarjo dan Jogiyanto (2003). Free cash flow

merupakan hasil perhitungan dari aliran kas operasi perusahaan

dikurangi pengeluaran modal yang dapat dihitung dengan

mengurangi aktiva tetap bersih periode sekarang dengan aktiva tetap

bersih periode sebelumnya (Syamsuddin, 2007) dan modal kerja

bersih yang dihitung dengan mengurangi aktiva lancar dikurangi

utang lancar. Free cash flow dihitung dengan menggunakan rumus

Ross et al (1999) yaitu:

FCF ratio = 𝐴𝐾𝑂−𝑃𝑀−𝑀𝐾𝐵

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Keterangan :

FCF = Free Cash flow

AKO = Aliran kas operasi pada tahun t

PM = Pengeluaran modal pada tahun t

MKB = Modal kerja bersih pada tahun t

Page 75: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

56

Variabel dan skala pengukuran terdapat dalam penelitian disajikan secara

ringkas dalam Tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel dan Pengukuran

No Variabel Definisi

Operasional

Pengukuran Skala

Pengukura

n

1 Nilai Perusahaan

(Tobin’s Q) (Adi dan

Wirawan, 2016)

Dependen MVE + DEBT

𝑇𝐴 Rasio

2 Investment Opportunity

Set (MBVE) (Adi dan

Wirawan, 2016),

(Hasnawati, 2005)

Independen 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐱 𝒄𝒍𝒐𝒔𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒓𝒊𝒄𝒆

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔

Rasio

3 Leverage (DER)

(Wahyuni et, al, 2013) Independen Total Hutang

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Rasio

4 Likuiditas (CR)

(Wulandari, 2013) Independen 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

Rasio

5 Kebijakan Dividen

(DPR) (Mahendra,

2011)

Independen 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

Rasio

6 Free Cash Flow (FCF)

(Adi dan Wirawan,

2016)

Independen 𝐴𝐾𝑂 − 𝑃𝑀 − 𝑀𝐾𝐵

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Rasio

Sumber: Dari berbagai referensi pendukung penelitian

Page 76: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

57

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 hingga 2015 merupakan

populasi dalam penelitian ini. Perusahaan - perusahaan tersebut tidak keluar dari

BEI (delisting) dan telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pada bab

sebelumnya. Dari pertimbangan tersebut didapatkan sampel sebanyak 12

perusahaan dengan total 48 data observasi.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan di industri Property, Real Estate and

Building Construction yang terdaftar di BEI pada tahun

2012-2015

63

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria (51)

Jumlah sampel penelitian terpilih 12

Tahun pengamatan 4

Jumlah sampel total dalam periode penelitian 48

Sumber: Data sekunder diolah

Dari hasil seleksi sampel penelitian di atas, terdapat 12 perusahaan yang

sesuai dengan kriteria. Berikut merupakan daftar perusahaan Property, Real

Estate and Building Construction yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Page 77: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

58

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode

1 Ciputra Development Tbk. CTRA

2 Ciputra Property Tbk. CTRP

3 Ciputra Surya Tbk. CTRS

4 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD

5 Pakuwon Jati Tbk. PWON

6 Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk JKON

7 Jaya Real Property Tbk JRPT

8 Metropolitan Kentjana Tbk MKPI

9 Summarecon Agung Tbk. SMRA

10 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

11 Total Bangun Persada Tbk. TOTL

12 Waskita Karya (Persero) Tbk. WIKA

Sumber: Data sekunder diolah

B. Statistik Deskriptif

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda.

Tujuannya untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai

pengaruh variabel independen investment opportunity set (MBVE), leverage

(DER), likuiditas (CR), kebijakan dividen (DPR), dan free cash flow (FCF)

terhadap variable dependen yaitu nilai perusahaan (Tobin’s Q).

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai data

yang dimiliki dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Analisis ini

hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar dapat

memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai terendah (minimum), nilai

Page 78: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

59

tertinggi (maximum), rata-rata (mean), dan standar deviasi. Berikut ini adalah

hasil statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan hasil statistik deskriptif di atas, variabel nilai perusahaan yang

diproksikan dengan Tobin’s Q menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar

0,44337 nilai tertinggi (maximum) sebesar 3,61326 nilai rata-rata (mean)

sebesar 1,47724 dan standar deviasi sebesar 0,82559. Selanjutnya Hasil analisis

statistik deskriptif investment opportunity set yang di proksikan dengan MBVE

menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar 0,28644 nilai tertinggi

(maximum) sebesar 7,85404 nilai rata-rata (mean) sebesar 2,87897 dan standar

deviasi sebesar 1,78562.

Hasil analisis statistik deskriptif selanjutnya leverage yang diproksikan

dengan DER menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar 0,47954 nilai

tertinggi (maximum) sebesar 2,90304 nilai rata-rata (mean) sebesar 1,38072 dan

standar deviasi sebesar 0,63748. Hasil analisis statistik deskriptif likuiditas yang

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Tobin’s Q 48 0,44337 3,61326 1,47724 0,82559

MBVE 48 0,28644 7,85404 2,87897 1,78562

DER 48 0,47954 0,29030 1,38072 0,63748

CR 48 0,38961 2,08539 1,30013 0,34890

DPR

FCF

48

48

0,04170

(0,73257)

1,27865

0,28754

0,29277

(0,11871)

0,22968

0,16531

Valid N (listwise) 48

Page 79: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

60

diproksikan dengan CR menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar 0,38961

nilai tertinggi (maximum) sebesar 2,08539 nilai rata-rata (mean) sebesar

1,30013 dan standar deviasi sebesar 0,34920. Hasil analisis statistik deskriptif

kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR menunjukan nilai terendah

(minimum) sebesar 0,0417 nilai tertinggi (maximum) sebesar 1,27865 nilai

rata-rata (mean) sebesar 0,29277 dan standar deviasi sebesar 0,22968. Hasil

analisis statistik deskriptif free cash flow yang diproksikan dengan FCF

menunjukan nilai terendah (minimum) sebesar (0,7325) nilai tertinggi

(maximum) sebesar 0,28754 nilai rata-rata (mean) sebesar (0,11871) dan

standar deviasi sebesar 0,16531.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji

apakah data memenuhi asumsi klasik atau tidak. Hal ini untuk menghindari

terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan

menggunakan regresi. Di bawah ini merupakan uji asumsi klasik yang telah

dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal

(Gujarati, 2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai

distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini

pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode uji

Page 80: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

61

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan

keputusan pada uji K-S ini adalah dengan melihat nilai probabilitas

signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka

variabel ini tidak berdistribusi secara normal. Sebaliknya, bila angka

probabilitas di atas 0,05 maka HA ditolak yang berarti variabel

terdistribusi secara normal (Ghozali, 2016). Adapun hasil uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

menunjukan nilai sebesar 0,079 yang berarti bahwa data terdistribusi

secara normal. Hal ini dapat terlihat karena nilai probabilitas sebesar

0,079 lebih besar dari 0,05. Sehingga model penelitian ini memenuhi uji

asumsi klasik normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertjuan untuk menguji apakah adanya

korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk

mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini

dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). Regresi yang terbebas dari masalah multikolonieritas apabila

Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan

0,079 Data berdistribusi normal

Sumber: Data sekunder diolah

Page 81: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

62

nilai VIF <10 dan nilai tolerance >0,10 maka data tersebut tidak ada

multikolonieritas. Berikut ini disajikan hasil uji multikolonieritas

dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor), yaitu:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics Kesimpulan

Tolerance VIF

MBVE 0,811 1,233 Tidak terjadi multikolonieritas

DER 0,952 1,051 Tidak terjadi multikolonieritas

CR 0,801 1,248 Tidak terjadi multikolonieritas

DPR

FCF

0,815

0,833

1,227

1,201

Tidak terjadi multikolonieritas

Tidak terjadi multikolonieritas

Sumber: Data sekunder diolah

Dalam tabel 4.5 di atas menunjukan hasil uji multikolonieritas

dengan nilai Tolerance berkisar antara 0,801 – 0,952. Sedangkan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) berkisar antara 1,051 – 1,248. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam model penelitian ini tidak

terjadi masalah multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.6 di bawah merupakan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan

menggunakan Uji Glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai

absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003). Jika

variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (probabilitas

signifikansi tingkat kepercayaan 5%) (Ghozali, 2016).

Page 82: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

63

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser

Variabel Sig. Keterangan

MBVE 0,845 Tidak terjadi heteroskedastisitas

DER 0,090 Tidak terjadi heteroskedastisitas

CR 0,980 Tidak terjadi heteroskedastisitas

DPR 0,169 Tidak terjadi heteroskedastisitas

FCF 0,356 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Data sekunder diolah

Dari hasil uji glejser tersebut semua variabel independen

menunjukan angka signifikansi di atas 0,05 yang berarti bahwa dalam

persamaan regresi tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji adanya hubungan antara

residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Jika terjadi

autokorelasi, maka dapat dikatakan bahwa model mengalami masalah

autokorelasi. Menurut Winarno (2011) autokorelasi lebih mudah timbul

pada data yang bersifat runtut waktu dikarenakan pada sifatnya bahwa

data sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.

Pengujian terhadap autokorelasi dilakukan melalui uji Durbin-Watson

dan pada tabel 4.7 berikut menunjukkan hasil mengenai otokorelasi:

Page 83: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

64

Berdasarkan tabel 4.7 mengenai uji Durbin-Watson, nilai Durbin-

Watson adalah 1,908 > 1,771 (dU) dan nilai Durbin-Watson 1,908 <

2,229 (4-dU). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai d berada pada area

keputusan dU < d < 4-dU yang berarti bahwa model terbebas dari

permasalahan autokorelasi.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam

penelitian ini menggunakan variabel independen investment

opportunity set (MBVE), leverage (DER), likuiditas (CR), kebijakan

dividen (DPR), dan free cash flow (FCF) serta variable dependen yaitu

nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q.

Adapun hasil uji koefisien Adjusted R Square disajikan pada tabel

4.8 di bawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 1,908

Sumber : Data Sekunder diolah

Page 84: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

65

Tabel 4.8 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,928, hal ini

berarti bahwa 92% variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh

investment opportunity set (MBVE), leverage (DER), likuiditas (CR),

kebijakan dividen (DPR) dan free cash flow (FCF). Sedangkan sisanya

yaitu sebesar 8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini. Seperti ukuran perusahaan, struktur modal,

corporate social responsibility (CSR), kepemilikan institutional dan

lain-lain.

b. Uji F (Model Fit)

Hasil Uji F pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi pada tabel hasil Uji F berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji F (ANOVA)

Model Sig.

1 0,000

Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.9 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model

regresi yang digunakan layak untuk menguji data atau dapat dikatakan

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefesien Determinasi

Model Adjusted R Square

1 0,928

Sumber : Data Sekunder yang diolah

Page 85: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

66

bahwa investment opportunity set (MBVE), leverage (DER), likuiditas

(CR), kebijakan dividen (DPR) dan free cash flow (FCF) secara bersama-

sama mempengaruhi nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobin’s

Q.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam

penelitian ini, yaitu:

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Variabel Dependen: Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Signifikansi pada α 5%

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

empat variabel independen yaitu investment opportunity set (MBVE),

leverage (DER), likuiditas (CR), dan kebijakan dividen (DPR) yang

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat

signifikansi pada 5%. Sedangkan satu variabel independen lainnya yaitu

B Sig. Kesimpulan

MBVE 0.417 0.000 Berpengaruh

DER -0.426 0.000 Berpengaruh

CR -0.502 0.000 Berpengaruh

DPR -0,428 0.009 Berpengaruh

FCF -0.050 0.817 Tidak Berpengaruh

Page 86: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

67

free cash flow (FCF) tidak berpengaruh pada nilai perusahaan dengan

proksi tobin’s q.

Adapun penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:

a) Pengaruh Investment Opportunity Set (MBVE) terhadap Nilai

Perusahaan

Hasil pengujian variabel Investment Opportunity Set

mempunyai signifikansi 0,000 lebih kecil dari α =0,05. Nilai

koefisien beta yang dihasilkan 0,417. Hal ini menunjukan bahwa

hipotesis H1 terdukung sehingga dapat dikatakan investment

opportunity set (MBVE) berpengaruh positif signifikan terhadap

nilai perusahaan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wijoyo

dan Wibawa (2010), Kartina dan Hikmah (2011) dan Adi dan

Wirawan (2016).

Hasil penelitian ini menerima hipotesis. Menurut Adi dan

Wirawan (2016) semakin tinggi nilai IOS maka akan semakin

tinggi pula nilai perusahaan, demikian juga sebaliknya. Signaling

theory menyatakan bahwa investor akan menerima sinyal positif

dari perusahaan yang memiliki nilai IOS tinggi karena dianggap

memiliki prospek pertumbuhan yang bagus di masa yang akan

datang. Dengan demikian harga saham yang digunakan sebagai

indikator penilaian terhadap nilai perusahaan juga akan

Page 87: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

68

meningkat (Wahyudi dan Pawestri, 2006) dalam Adi dan

Wirawan (2016).

Myers (1976) dalam Hasnawi (2005) Efek langsung

keputusan investasi terhadap nilai perusahaan merupakan hasil

yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui

pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan

produk baru penggantian mesin yang lebih efisien pengembangan

research & development dan merger dengan perusahaan lain.

Selain menentukan keputusan investasi, risiko bisnis yang

dihadapi perusahaan publik di Indonesia kemungkinan dapat

dikontrol dengan lebih baik.

b) Pengaruh Leverage (DER) terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian variabel Leverage mempunyai signifikansi

0,000 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan

-0,426. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H2 terdukung

sehingga dapat dikatakan Leverage (DER) berpengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Wahyuni et al. (2013) dan Wulandari (2013), tetapi

tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rustam (2013)

yang menyatakan variabel DER tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 88: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

69

Variabel Leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan. Menurut Wahyuni et al. (2013) Hal ini

mendukung teori stuktur modal optimal (optimal capital

structure). Bedasarkan optimal capital structure jika pemenuhan

kebutuhan dana perusahaan melalui modal internal masih kurang

maka perlu dipertimbankan untuk melakukan pendanaan dari luar.

Dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan harus mencari

alternatif-alternatif pendanaan yang paling efesien. Utang yang

optimal terjadi ketika manfaat penghematan pajak mencapai

jumlah yang maksimal terhadap biaya modal. Perusahaan akan

terus berutang sampai dengan tingkat tertentu dimana manfaat

penghematan pajaknya lebih besar daripada biaya modalnya.

Namun, jika utang tersebut terus ditingkatkan, maka akan dialami

keadaan dimana biaya modalnya lebih besar dari tingkat

penghematan pajak karena semakin banyak uang yang

dipinjamkan oleh kreditur terhadap perusahaan maka kreditur

akan menaikkan bunganya sehingga biaya modalnya jadi lebih

besar dibandingkan dengan penghematan pajak.

c) Pengaruh Likuditas (CR) terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian variabel Likuiditas mempunyai signifikansi

0,000 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan

-0,502. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H3 terdukung

sehingga dapat dikatakan likuiditas (CR) berpengaruh negatif

Page 89: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

70

signifikan terhadap nilai perusahaan pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Wijaya dan Purnawati (2014), Rompas (2013) dan

Rustam (2013). namun berbeda dengan hasil penelitian Mahendra

(2012), dan Nurhayati (2013) yang menyatakan likuiditas tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa likuiditas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

Berarti semakin tinggi likuiditas maka nilai perusahaan akan

semakin menurun. Informasi tentang likuiditas direspon dan

dipertimbangkan oleh investor maupun pihak eksternal dalam

menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Sawir (2005) dalam

Wijaya dan Purnawati (2014) menyatakan bahwa current ratio

yang rendah dapat berdampak pada penurunan harga saham

perusahaan namun jika terlalu tinggi dapat mengurangi

kemampuan laba perusahaan karena banyaknya dana yang

menganggur. Adanya piutang tak tertagih dan persediaan yang

belum dijual dapat menyebabkan tingginya current ratio. Jika hal

tersebut lebih mendominasi komponen aktiva lancar lainnya

tentunya ini berdampak pada current ratio perusahaan akan tinggi

dan seolah-olah perusahaan berada dalam kondisi yang likuid.

Page 90: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

71

d) Pengaruh Kebijakan Dividen (DPR) terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian variabel Kebijakan Dividen mempunyai

signifikansi 0,009 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan -0,428. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H4

terdukung sehingga dapat dikatakan kebijakan dividen (DPR)

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan pada

tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Mayasari et al. (2015).

Namun berbeda dengan hasil penelitian Sembiring dan Pakpahan

(2010) yang menyatakan kebijakan dividen tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini membuktikan semakin besar jumlah dividen

yang dibagikan kepada perusahaan maka akan dapat

menurunkan nilai dari sebuah perusahaan. Hal ini sesuai dengan

teori Clientele Effect (Sjahrial, 2007), yang menyatakan bahwa

ada sekelompok pemegang saham tidak begitu membutuhkan

uang saat ini dan lebih suka apabila perusahaan menahan sebagian

dari laba perusahaan, yang dapat meningkatkan saldo laba

perusahaan. Saldo laba perusahaan yang tinggi maka akan

memberikan peluang perusahaan untuk melakukan ekspansi

(perluasan perusahaan), sehingga dapat menarik investor untuk

membeli saham perusahaan.

Page 91: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

72

Teori lain yang mendukung relevansi teori yaitu teori tax

preference theory. Teori ini berpendapat bahwa investor lebih

menyukai laba ditahan daripada dividen karena pertimbangan

pajak yang dikenakan kepada capital gain lebih rendah. Teori ini

menyarankan agar perusahaan membayarkan dividen yang rendah

untuk memaksmimalkan harga saham (Sembiring dan Pakpahan,

2010).

e) Pengaruh Free Cash Flow (FCF) terhadap Nilai Perusahaan

Hasil pengujian variabel Free Cash Flow mempunyai

signifikansi 0,817 lebih besar dari α =0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan -0,050. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H5

ditolak sehingga dapat dikatakan free cash flow (FCF) tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada tingkat signifikansi

5%. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Embara et al. (2012). Namun berbeda dengan hasil

penelitian Andini dan Wirawati (2014), dan Adi dan Wirawan

(2016) yang menyatakan free cash flow berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Aliran Kas Bebas tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hal ini berarti besar atau kecilnya aliran kas bebas

yang ada pada perusahaan tidak direspon oleh pasar sehingga tidak

berdampak pada perubahan nilai perusahaan . Free Cash Flow

didefinisikan oleh Jensen (1986) sebagai kelebihan dana kas

Page 92: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

73

setelah dipakai untuk mendanai seluruh proyek yang memberikan

net present value positif yang didiskontokan pada tingkat biaya

modal yang relevan.

Pengertian senada diungkapkan oleh Brown (1996) dalam

Embara et al. (2012) yang mendefinisikan aliran kas bebas sebagai

cash flow yang dihasilkan dari operasi bisnis yang sedang berjalan

dan tersedia untuk didistribusikan kembali kepada pemegang

saham tanpa mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan saat

ini. Francis et al. (2000) dan Brigham, et al. (1999) dalam Embara

(2012) memberikan pengertian aliran kas bebas sebagai kas yang

tersedia untuk didistribusikan bagi investor sesudah terpenuhinya

kebutuhan seluruh investasi yang diperlukan untuk

mempertahankan operasi. Dana yang berlebih di perusahaan yang

seharusnya didistribusikan kepada para pemegang saham dimana

keputusan pendistribusian ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan

manajemen, sehingga Aliran Kas Bebas tidak berpengaruh secara

langsung terhadap perubahan nilai perusahaan.

Page 93: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat beberapa

kesimpulan, yaitu:

1. Hasil pengujian variabel Investment Opportunity Set mempunyai

signifikansi 0,000 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang

dihasilkan 0,417. Hal ini menunjukan bahwa Investment Opportunity

Set (MBVE) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan

pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Wijoyo dan Wibawa (2010),

Kartina dan Hikmah (2011) dan Adi dan Wirawan (2016).

2. Hasil pengujian variabel Leverage mempunyai signifikansi 0,000 lebih

kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -0,426. Hal ini

menunjukan bahwa Leverage (DER) berpengaruh negatif signifikan

terhadap Nilai Perusahaan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Wahyuni et al. (2013) dan Wulandari (2013), tetapi tidak mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Rustam (2013) yang menyatakan

variabel DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Page 94: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

75

3. Hasil pengujian variabel Likuiditas mempunyai signifikansi 0,000

lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -0,502.

Hal ini menunjukan bahwa Likuiditas (CR) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Wijaya dan Purnawati (2014), Rompas (2013) dan Rustam

(2013). namun berbeda dengan hasil penelitian Mahendra (2012), dan

Nurhayati (2013) yang menyatakan likuiditas tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

4. Hasil pengujian variabel Kebijakan Dividen mempunyai signifikansi

0,009 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -

0,428. Hal ini menunjukan bahwa Kebijakan Dividen (DPR)

berpengaruh negatif signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada tingkat

signifikansi 5%. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Mayasari et al. (2015). Namun berbeda dengan

hasil penelitian Sembiring dan Pakpahan (2010) yang menyatakan

kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5. Hasil pengujian variabel Free Cash Flow mempunyai signifikansi

0,817 lebih besar dari α =0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -

0,050. Hal ini menunjukan bahwa Free Cash Flow (FCF) tidak

berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Embara et al. (2012). Namun berbeda dengan hasil penelitian

Page 95: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

76

Andini dan Wirawati (2014), dan Adi dan Wirawan (2016) yang

menyatakan free cash flow berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

B. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya, interval periode penelitian agar ditambah

sehingga memberikan sampel yang lebih banyak serta hasil yang lebih

akurat.

2. Untuk penelitian selanjutnya, objek penelitian agar ditambah menjadi

seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga

hasil penelitian dapat digeneralisasi dan lebih menjelaskan variabilitas data

yang sesungguhnya.

3. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti dengan

proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain seperti

mekanisme tanggung jawab sosial, profitabilitas , pertumbuhan ataupun

risiko perusahaan, dan lain sebagainya

Page 96: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

77

DAFTAR PUSTAKA

Adi Suartawan, I Gst. Ngr. Putu dan Gerianta Wirawan Yasa, “Pengaruh

Investment Opportunity Set dan Free Cash Flow Pada Kebijakan Dividend

an Nilai Perusahaan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3 Hal:

2014-2044, 2013.

Agustia, Dian. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow,

dan Leverage terhadap Manajemen Laba, Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Vol. 15, No.1, 2013.

Awat, dan Mulyadi. Keputusan-keputusan Keuangan Perusahaan: Teori dan

Hasil Uji Empirik ‖, Liberty, Yogyakarta, 1989.

Brigham, Augene F., dan Houston, Joel F, Essentials of Financial Management,

Edisi 11, Terjemahan oleh Ali Akbar Y, Jakarta: Salemba Empat. 2011.

Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan Josua. “Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.9

No.1, 2007.

Embara, Cecilia Triana Dewi Lestari, Ni Luh Putu Wiagustini dan Ida Bagus

Badjra. Variabel-variabel yang Berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen

serta Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2

Agustus 2012.

Fadhli, Muhammad, Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap

Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi,

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 2015.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 8

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.

Gujarati, Damodar N., “Dasar-dasar Ekonometrika”, Edisi Ketiga, Jilid 1,

Erlangga, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul. Panduan Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Harjito, dan Agus Martono. Manajemen Keuangan. Yogyakarta, 2005.

Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta,

2008.

Page 97: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

78

Hasnawati, Sri. Dampak Set Peluang Investasi terhadap Nilai Perusahaan di Bursa

Efek Jakarta‖, JAAI, Volume 9 No. 2, Desember: 117-126, Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung, 2005.

Hermawan, Sigit dan Afiyah Nurul Maf’ulah. Pengaruh Kinerja Keuangan

terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social

Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi. Dalam Jurnal Dinamika

Akuntansi, Vol. 6 No. 2. PP 103 -118. 2014.

Hermuningsih, Sri dan Dewi Kusuma Wardani. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Nilai Perusahaan Indonesia. Dalam Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13 No. 2. Hal

173-183 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. 2009.

Ika, Fanindya Jusriani dan Shidiq Nur Rahardjo. Analisis PengaruhProfitabilitas,

Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan KepemilikanManajerial Terhadap

Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada PerusahaanManufaktur di BEI

Periode 2009-2011). Jurnal Akuntansi Diponegoro. 2(2), h: 1-10. 2013

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

2002.

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, Intermediate

Accounting, IFRS Edition Volume 1, 2011.

Kartina, Eti dan Nikmah, Pengaruh Corporate Governance, Investment

Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba, Jurnal Akuntansi Vol. 1 No.1

Hal 92-121 2011.

Lusiyanti, Retnaning. Rasio Likuiditas dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

Pada Perusahaan Manufaktur Sub-Sektor Industri Makanan Dan Minuman

Yang Terdaftar Di BEI, Jurnal Akuntansi Unesa Vol. 2 No. 3, 2014

Mahendra, Alfredo. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan

Kewirausahaan 6 (2): 130-138 2011.

Mardiyati, Umi., Gatot Nazir Ahmad, dan Ria Putri. Pengaruh Kebijakan Dividen,

Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2010 Dalam

Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol. 3 No. 1 Jakarta: Universitas

Negeri Jakarta, 2012.

Nainggolan, Subaraman DA, dan Agung Listiadi, Pengaruh Kebijakan Hutang

terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel

Moderasi, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol. 2 No. 3 2014

Page 98: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

79

Nurhayati, Mafizatun. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan

Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non

Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 5(2): h:144-153. 2013.

Rudianto. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. 2009.

Rompas, Gisela. Likuiditas, Solvabilitas, Dan Rentabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan BUMN yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA,

1(3): h:252-262, 2013.

Rustam, Corry Winda Anzlina. Pengaruh Tingkat Likuditas, Solvabilitas, Aktivitas,

dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan real estate

dan property yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonom Vol.

16 No. 2, 2013.

Sawir, Agnes, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.

Cetakan kelima, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005.

Sanusi, Anwar, Metodologi Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta, 2013.

Sjahrial, Dermawan. Pengantar Manajen Keungan. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2007.

Suharli, Michell. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set terhadap

Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1. 2007.

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta

:UPP AMP YKPN, 2004.

Syamsuddin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2007.

Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,

EdisiPertama, BPFE: Yogyakarta, 2001.

Tarjo dan Jogiyanto. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial

terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Publik di Indonesia, Simposium

Nasional Akuntansi VI Ikatan Akuntan Indonesia, Hal 278-290, 2003.

Wahyuni, Tri, Endang Ernawati dan Werner R. Murhadi, Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan, Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya Vol. 2

No. 1 2013.

Page 99: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

80

Wahidahwati, Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional

pada Kebijakan Hutang Perusahaan Sebuah Perspektif Theory Agency,

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1, Ikatan Akuntan Indonesia-

Kompartemen Akuntan Pendidik, Yogyakarta. 2002.

Wardani, Rima Aguatania Kusuma, dan Baldric Siregar. Pengaruh Aliran Kas

Bebas terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Kesempatan Investasi dan

Dividen Sebagai Variabel Moderator. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol.

20 No. 3. 2009

Wijaya, Bayu Irfandi, dan Panji Sedana , Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai

Perusahaan Kebijakan Dividend dan Kesempatan Investasi sebagai Variabel

Mediasi, Jurnal Universitas Udayana Vol. 4 No. 12 , 2015.

Wijaya, Ida Bagus NP, dan Ni Ketut Purnawati , Pengaruh Likuditas dan

Kepemilikan Institutional terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh

Kebijakan Dividen, Jurnal Universitas Udayana Vol. 3 No. 12 , 2014.

Wijaya, Lihan Rini Puspo, dan Bandi Anas Wibawa, Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai

Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.

Wulandari, Dwi Retno, Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas

terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Variabel

Intervening, Accounting Analysis Journal 2 (4) 2013.

Page 100: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

81

Lampiran 1:

Daftar Sampel Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction

No Nama Perusahaan Kode

1 Ciputra Development Tbk. CTRA

2 Ciputra Property Tbk. CTRP

3 Ciputra Surya Tbk. CTRS

4 Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD

5 Pakuwon Jati Tbk. PWON

6 Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk JKON

7 Jaya Real Property Tbk JRPT

8 Metropolitan Kentjana Tbk MKPI

9 Summarecon Agung Tbk. SMRA

10 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

11 Total Bangun Persada Tbk. TOTL

12 Waskita Karya (Persero) Tbk. WIKA

Page 101: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

82

Lampiran 2:

Data Perusahaan Tahun 2012

NO. EMITEN TOBINS

Q MBVE DER CR DPR FCF

1 CTRA 0.99584 1.43061 0.77147 1.55968 0.17949 (0.16589)

2 CTRP 0.72126 0.92511 0.48767 1.81719 0.16327 (0.19312)

3 CTRS 1.25814 2.01051 0.99957 1.26089 0.12376 (0.08795)

4 GMTD 0.45250 0.28644 2.84944 1.28766 0.05994 0.01017

5 JKON 1.63576 4.33565 1.51844 1.34643 0.24284 (0.30066)

6 JRPT 2.07399 3.83762 1.25002 0.87567 0.26573 (0.03815)

7 MKPI 1.65743 2.16315 0.49352 0.66402 0.39176 0.13362

8 PWON 1.78713 3.45694 1.41370 1.34236 0.09337 (0.02154)

9 SMRA 1.63112 3.59213 1.85065 1.12476 0.40351 (0.08596)

10 SSIA 1.10318 3.04359 1.90761 1.72507 0.04333 (0.11722)

11 TOTL 1.34536 4.34803 1.92429 1.44420 0.82567 (0.16233)

12 WIKA 1.00817 3.18649 2.88836 1.10187 0.23414 (0.13550)

Page 102: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

83

Data Perusahaan Tahun 2013

NO. EMITEN TOBINS

Q MBVE DER CR DPR FCF

1 CTRA 0.84328 1.16475 1.05979 1.35402 0.18750 (0.23263)

2 CTRP 0.72111 0.83384 0.67377 1.35797 0.22535 (0.16172)

3 CTRS 0.76205 1.03873 1.31208 1.15942 0.20792 0.06161

4 GMTD 1.26191 2.08903 2.33110 1.02210 0.05525 (0.73257)

5 JKON 2.43403 5.54961 1.11413 1.60401 0.69262 (0.04522)

6 JRPT 2.22077 4.09890 1.29657 0.70332 1.27865 (0.11857)

7 MKPI 3.42134 4.69474 0.47954 0.38961 0.44069 0.04890

8 PWON 1.67124 3.16955 1.26648 1.30193 0.14881 0.14752

9 SMRA 1.23409 2.41599 1.93261 1.28037 0.56579 (0.17619)

10 SSIA 0.44337 1.00887 1.22624 2.00597 0.20408 0.02157

11 TOTL 0.61151 2.08183 1.71849 1.57968 0.51474 (0.05475)

12 WIKA 0.96811 3.00628 2.90304 1.09534 0.24146 (0.04390)

Page 103: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

84

Data Perusahaan Tahun 2014

NO. EMITEN TOBINS

Q MBVE DER CR DPR FCF

1 CTRA 1.11212 1.62689 1.02007 1.42682 0.21749 (0.14091)

2 CTRP 0.90403 1.06475 0.81557 1.36569 0.32792 (0.09466)

3 CTRS 1.25937 1.94502 1.03281 1.22047 0.23077 (0.15111)

4 GMTD 0.87609 0.92847 1.28488 2.08539 0.04170 (0.10852)

5 JKON 3.46416 7.85404 1.17771 1.55505 0.31555 (0.31415)

6 JRPT 2.56565 4.45713 1.08351 0.75584 0.24163 0.07254

7 MKPI 3.61326 6.75747 1.01047 0.64220 0.44882 0.28754

8 PWON 1.75670 2.99667 1.02629 1.40730 0.08616 (0.31456)

9 SMRA 1.81888 3.41757 1.47374 1.58489 0.23958 (0.30519)

10 SSIA 0.91253 1.67334 0.99197 1.67966 0.33708 (0.34799)

11 TOTL 1.41410 4.97389 2.23468 1.29842 0.72917 (0.17126)

12 WIKA 1.57127 4.64021 2.26226 1.11859 0.28139 (0.18921)

Page 104: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

85

Data Perusahaan Tahun 2015

NO. EMITEN TOBINS

Q MBVE DER CR DPR FCF

1 CTRA 1.16450 1.71513 1.01213 1.56541 0.11905 (0.16561)

2 CTRP 0.58583 0.48987 0.87620 1.26086 0.14815 (0.09091)

3 CTRS 0.88726 1.22934 0.91126 1.38734 0.11074 (0.15981)

4 GMTD 1.07289 1.37397 1.29855 1.06421 0.05551 (0.29429)

5 JKON 3.43620 7.04745 0.94252 1.79140 0.27913 (0.24014)

6 JRPT 1.71242 2.47378 0.83005 0.98177 0.27722 (0.01591)

7 MKPI 2.93521 5.65559 1.01802 0.93075 0.23746 0.23171

8 PWON 1.60059 2.52639 0.98604 1.22264 0.19084 (0.07182)

9 SMRA 1.74152 3.16135 1.49122 1.65311 0.33898 (0.23198)

10 SSIA 0.62905 1.00787 0.93647 1.56171 0.27692 (0.20637)

11 TOTL 0.64907 2.42077 2.28536 1.25833 0.53571 (0.10609)

12 WIKA 0.96260 2.98522 2.60464 1.18521 0.19646 (0.11929)

Page 105: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

86

Lampiran 3:

Output SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

tobinsq 48 .44337 3.61326 1.4772494 .82559833

MBVE 48 .28644 7.85404 2.8789711 1.78562248

DER 48 .47954 2.90304 1.3807291 .63748936

CR 48 .38961 2.08539 1.3001374 .34920739

DPR 48 .04170 1.27865 .2927733 .22968373

FCF 48 -.73257 .28754 -.1187189 .16531309

Valid N (listwise) 48

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.637 .175 9.378 .000

MBVE .417 .020 .902 20.698 .000 .811 1.233

DER -.426 .052 -.329 -8.174 .000 .952 1.051

CR -.502 .104 -.212 -4.844 .000 .801 1.248

DPR -.428 .156 -.119 -2.740 .009 .815 1.227

FCF -.050 .215 -.010 -.232 .817 .833 1.201

a. Dependent Variable: tobinsq

Page 106: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

87

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .023 .110 .208 .836

MBVE -.002 .013 -.031 -.196 .845

DER .057 .033 .254 1.737 .090

CR .002 .065 .004 .025 .980

DPR .138 .098 .222 1.401 .169

FCF -.126 .135 -.146 -.933 .356

a. Dependent Variable: ABS_RES

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .967a .935 .928 .22200393 1.908

a. Predictors: (Constant), FCF, DPR, DER, MBVE, CR

b. Dependent Variable: tobinsq

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 29.966 5 5.993 121.600 .000b

Residual 2.070 42 .049

Total 32.036 47

a. Dependent Variable: tobinsq

b. Predictors: (Constant), FCF, DPR, DER, MBVE, CR

Page 107: PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, LEVERAGE, - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35561/1/KHAIRUL... · on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2012 to 2015 periods.

88

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 48

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

.20986324

Most Extreme

Differences

Absolute .184

Positive .184

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z 1.272

Asymp. Sig. (2-tailed) .079

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.