YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

DIAN SAFIETRIE

NIM 213-13-083

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

ii

Page 3: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

iii

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF)

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

DIAN SAFIETRIE

NIM 213-13-083

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 4: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

skripsi Saudara:

Nama : Dian Safietrie

NIM : 213-13-083

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi : Perbankan Syariah (S1)

Judul :Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Profitabilitas

Bank Syariah Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai

Variabel Intervening.

Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, 7 September 2017

Pembimbing

Taufikur Rahman, S.E., M.Si.

NIP. 19770506 200912 1 007

Page 5: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

v

PENGESAHAN

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN NON PERFORMING

FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

DISUSUN OLEH

DIAN SAFIETRIE

NIM: 213-13-083

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

Tanggal 26 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si._______________

Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, M.Si. _______________

Penguji I : Mochlasin, M. Ag. _______________

Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M. Si. _______________

Salatiga, 26 September 2017

Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam,

Dr. Anton Bawono, M.Si.

NIP. 19740320 200312 1 001

Page 6: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dian Safietrie

NIM : 213-13-083

Prodi : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Skripsi : Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Dengan Non

Performing Financing (NPF) Sebagai Variabel

Intervening

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, 7 September 2017

Penulis,

DIAN SAFIETRIE

NIM. 213-13-083

Page 7: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

vii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dian Safietrie

NIM : 213-13-083

Prodi : S1 Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi “PENGARUH DEWAN

KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS BANK

SYARIAH DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING” benar-benar bebas dari plagiat dan apabila

pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Salatiga, 7 September 2017

Penulis,

DIAN SAFIETRIE

NIM. 213-13-083

Page 8: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

viii

MOTTO

Hidup itu seperti sepeda, agar tetap seimbang,

kau harus terus bergerak (Albert Einstein)

Kerjakanlah, wujudkanlah, raihlah cita-citamu

dengan memulainya bukan hanya menjadi

angan dalam fikiran dan bukan hanya

menjadi beban dalam impian

Page 9: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil’alamiin dengan izin Allah SWT skripsi ini selesai.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk orang-orang yang telah mendorong,

mendoakan dan selalu memeprjuangkan mimpiku :

Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Junjungan umat muslim, Nabi Muhammad SAW.

Ayahanda Suwahadi Mulyono dan Ibunda Nuril Munawaroh yang selalu

mendoakan dan memberikan dukungan untukku serta selalu

membimbingku dan mengarahkanku untuk menjadi yang lebih baik.

Kakakku Gita Sakina dan Adikku Raihan Mahardika yang selalu berbagi

dalam keadaan apapun dan selalu mendukungku untuk menjadi lebih

baik.

Keluarga besarku dan orang tersayang yang selalu memberikan dukungan

dan doanya untukku.

Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu mewarnai hari-hariku dan selalu

mendukungku. Terimakasih atas semangat dan kebersamaan yang selalu

kalian berikan. Terima kasih untuk Atika Maghfiroh, Eka Febryana,

Ferliyansah, Khofian Nida, Kunni Mashrohah, Mustoviyah, Nizar Abdul

Malik, Sely Lestari, Toni Suprianto dan sahabatku lainnya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Page 10: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

x

Keluargaku KKN posko 14 dan seluruh warga dusun Karang,

Candimulyo, Magelang yang telah banyak membantu, mendukung dan

merawatku. Terima kasih banyak untuk semuanya.

Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam jurusan Perbankan Syariah S1.

Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk doa dan semangat yang selalu

kalian berikan.

Page 11: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, atas limpahan rahmat yang tak ternilai serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

judul ”PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP

PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN NON PERFORMING

FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu

(S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan

dan bantuan berbagai pihak, penulisan ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah S1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku pembimbing, yang telah

banyak meluangkan waktu, memberikan dorongan, bimbingan dan

pengarahan dalam penulisan ini hingga terselesainya skripsi ini.

Page 12: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xii

5. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

6. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuannya.

7. Kedua orang tua tercinta yang telah membimbing dan memotivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas kasih

sayang, perhatian, doa, nasehat, kesabaran dan dukungan yang luar biasa.

8. Kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar dan orang tersayang yang selalu mendoakan dan

mendukungku.

10. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu mewarnai hari-hariku dan selalu

mendukungku. Terimakasih atas semangat dan kebersamaan yang selalu

kalian berikan. Terima kasih untuk Atika Maghfiroh, Eka Febryana,

Ferliyansah, Khofian Nida, Kunni Mashrohah, Mustoviyah, Nizar Abdul

Malik, Sely Lestari, Toni Suprianto dan sahabatku lainnya yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu

11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam jurusan Perbankan Syariah S1.

12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk doa dan semangat yang selalu

kalian berikan.

Page 13: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xiii

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

Tiada untaian dan kata yang pantas dan berharga kecuali ucapan

Alhamdulillahirobil’alamin atas rahmat dan karunia serta ridho Allah SWT.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umunya.

Jaza kumullah khairan katsiraan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

Page 14: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xiv

ABSTRAK

Safietrie , Dian. 2017. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia dengan Non Performing

Financing (NPF) sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing :Taufikur Rahman, S.E.,

M.Si.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Dewan

Komisaris Independen terhadap profitabilitas (ROE) dengan Non Performing

Financing (NPF) sebagai variabel intervening. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia sebanyak 13

bank syariah. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Sampel yang digunakan sebagai obyek penelitian sebanyak 11 bank

syariah. Tehnik analisis yang digunakan adalah uji statistik melalui uji ttest, Ftest,

koefisien determinasi (R2), uji regresi sederhana, uji regresi berganda dan juga

analisis jalur atau path analysis. Pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistik 21.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji ttest yang menunjukkan

bahwa variabel DKI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, variabel

DKI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPF dan variabel NPF

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE. Hasil uji Ftest

menunjukkan bahwa GCG dan NPF secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap ROE. Sedangkan hasil analisis jalur atau path analysis menunjukkan

bahwa variabel NPF tidak dapat berperan sebagai variabel intervening antara

pengaruh GCG terhadap profitabilitas (ROE).

Kata Kunci: Dewan Komisaris Independen (DKI), Non Performing Financing

(NPF), Profitabilitas (ROE)

Page 15: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN LOGO.. .............................................................................................. ii

HALAMAN JUDUL. ............................................................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

PENGESAHAN ...................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................... vii

MOTTO ............................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Sistematika penulisan................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9

A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 9

B. Kerangka Teori ....................................................................................... 11

1. Teori Keagenan ................................................................................... 11

2. Good Corporate Governance (GCG) ................................................. 12

3. Profitabilitas ........................................................................................ 22

4. Non Performing Financing (NPF) ...................................................... 25

C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 28

D. Hipotesis ................................................................................................. 29

Page 16: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xvi

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35

A. Jenis Penelitian........................................................................................ 35

B. Lokasi dan Waktu penelitian ................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 36

D. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 38

E. Skala Pengukuran.................................................................................... 38

F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 39

1. Dewan Komisaris Independen ............................................................ 39

2. Return on Equity ................................................................................. 39

3. Non Performing Financing ................................................................. 39

G. Tehnik Analisis Data............................................................................... 40

1. Uji Stasioneritas .................................................................................. 40

2. Analisis Deskriptif .............................................................................. 41

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 41

H. Uji Hipotesis ........................................................................................... 44

1. Analisis Regresi Sederhana ................................................................ 44

2. Analisis Regresi Berganda .................................................................. 45

3. Analisis Jalur atau Path Analysis ........................................................ 46

I. Alat analisis data ..................................................................................... 50

BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 51

A. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................... 51

B. Uji Statistik ............................................................................................. 51

1. Uji Stasioner ....................................................................................... 51

2. Uji Deskriptif Statistik ........................................................................ 52

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 54

4. Uji Hipotesis ....................................................................................... 60

C. Analisis Jalur atau Path Analysis ............................................................ 68

D. Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 70

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 74

A. Kesimpulan ............................................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................................... 75

Page 17: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xvii

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 76

LAMPIRAN .......................................................................................................... 80

Page 18: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 9

Tabel 2. 2 Komposit Predikat Kualitas Penerapan Setiap Faktor GCG ................ 19

Tabel 2. 3 Kriteria Penerapan Peringkat Profil Risiko NPF ................................. 26

Tabel 2. 4 Ketentuan PPAP bagi Bank Islam ....................................................... 27

Tabel 3. 1 Kriteria Pemilihan Sampel ................................................................... 37

Tabel 4. 1 Uji Stasioner ......................................................................................... 52

Tabel 4. 2 Hasi Uji Deskriptif ............................................................................... 53

Tabel 4. 3 Hasil Uji Multikolonieritas Persamaan 2 ............................................. 55

Tabel 4. 4 Hasil Uji Durbin-Watson ..................................................................... 56

Tabel 4. 5 Hasil Uji Park Persamaan 1 ................................................................. 57

Tabel 4. 6 Hasil Uji Park Persamaan 2 ................................................................. 58

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas Persamaan 1 ....................................................... 59

Tabel 4. 8 Hasil Uji Normalitas Persamaan 2 ....................................................... 60

Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Sederhana ................................................................ 61

Tabel 4. 10 Hasil Uji Koefisien Determinan Persamaan 1 ................................... 63

Tabel 4. 11 Hasil Uji Regresi Berganda ............................................................... 64

Tabel 4. 12 Hasil Uji Ftest Persamaan 2 ................................................................. 66

Tabel 4. 13 Hasil Uji Koefisien Determinan Persamaan 2 ................................... 67

Tabel 4. 14 Hasil Uji Coefficient Persamaan 1 ..................................................... 68

Tabel 4. 15 Hasil Uji Coefficient Persamaan 2 ..................................................... 68

Page 19: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 28

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 47

Page 20: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian suatu bangsa selalu mengalami pertumbuhan.

Pertumbuhan perekonomian ini harus diimbangi dengan kemampuan

megatur dan mengolah yang sistematis dan terarah. Pola tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat bangsa itu

sendiri. Suatu bangsa banyak memiliki lembaga-lembaga perekonomian

yang masing-masing memiliki peran tersendiri bagi masyarakat. Salah satu

lembaga perekonomian yang ada adalah lembaga keuangan yang berupa

perbankan, baik perbankan dengan sistem konvensional maupun

perbankan dengan sistem syariah.

Lembaga perbankan di Indonesia berkembang dengan baik.

Perkembangan dengan sistem syariah juga tidak kalah dengan

perkembangan dengan sistem konvensional. Hal ini disebabkan karena

penduduk Indonesia yang mayoritas muslim menjadi salah satu alasan

untuk Indonesia memiliki lembaga perbankan yang islami dan sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu pada tahun 1992

didirikanlah Bank Muamalat Indonesia. Pendirian Bank Muamalat

Indonesia ini merupakan awal dari berkembangnya lembaga perbankan

dengan sistem syariah. Lembaga Perbankan ini diatur dalam Undang-

Page 21: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

2

Undang No.7 Tahun 1992 yang kemudian direvisi menjadi Undang-

Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-Undang ini berisi

tentang semua hal yang berkaitan dengan Perbankan Syariah seperti

landasan hukum, jenis-jenis usaha yang ada dan lain-lain.

Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2014 : 13).

Perkembangan dan kemajuan perbankan terutama perbankan syariah di

dasari oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kemajuan perbankan itu sendiri

adalah dari tata kelola perusahaan yang baik.

Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance / GCG)

di industri perbankan dideskripsikan sebagai suatu hubungan antara dewan

komisaris, dewan direktur eksekutif, pemangku kepentingan (stakeholder)

dan pemegang saham (Indroes, 2011 : 249). Penelitian Wardani (2007)

menyatakan bahwa komisaris independen dapat bertindak sebagai

penengah dalam perselisihan yang terjadi di antara para manajer internal

dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada

manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk

melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good

corporate governance.

Page 22: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

3

Penerapan good corporate governance ini dapat bermanfaat untuk

perusahaan agar tidak kalah saing dengan perusahaan lain. Salah satu

manfaat penerapan good corporate governance dalam perusahaan yaitu

terciptanya manajemen risiko yang dikelola dengan baik. Mengingat

banyaknya kebutuhan dan keinginan masyarakat dalam hal pembiayaan,

maka suatu perusahaan perbankan harus dapat mengelola manajemen

risiko terutama risiko pembiayaan dengan baik.

Hal ini dapat meminimalisir risiko pembiayaan dalam Bank Syariah di

Indonesia dengan begitu tingkat profitabilitas Bank Syariah tentu akan

meningkat. Hal ini dikarenakan good corporate governance pada dasarnya

memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja bank

syariah, khususnya untuk peningkatan profitabilitas atau keuntungan bagi

bank syariah itu sendiri. Dalam penelitian ini, ukuran good corporate

governance yang digunakan adalah dewan komisaris independen dan

tingkat profitabilitas yang akan digunakan adalah Return on Equity (ROE).

Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan rasio dalam manajemen

risiko yaitu Non Performing Finance (NPF). Rasio ini digunakan sebagai

variabel intervening.

Penelitian ini dilandasi dengan penelitian-penelitian terdahulu yang

berkaitan tentang pengaruh dewan komisaris independen terhadap

profitabilitas dengan NPF sebagai variabel intervening. Penelitian yang

dilakukan oleh Muntiah (2012), Agustiningsih (2016), Rini & Ghozalli

(2012), Nugrahani & Nugroho (2010), Dzajilah (2016), Sanjaya &

Page 23: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

4

Marsudi (2014), Endri (2012) menunjukkan bahwa Good Corporate

Governance (GCG) yang di proyeksikan dengan dewan komisaris

independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Tjandra (2015) menunjukkan

bahwa dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Septiana

(2016), Raja (2016), Puspitasari & Ernawati (2010), Putra & Nuzula

(2017), Aprinita (2016) menunjukkan bahwa dewan komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini dilakukan oleh

Andriyan & Supatmi (2010), Wardani (2007), Nora & Veronica (2008),

Dianita (2014) menunjukkan bahwa GCG yang diproyeksikan dengan

dewan komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

NPL. Mubarok (2016) menunjukkan bahwa dewan komisaris independen

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap NPF. Sedangkan

penelitian Mirawati & Halini (2014) menunjukkan bahwa dewan

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap NPL.

Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Siswanti (2016) dan

Ferdyant (2014) yang menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Hermina (2004), Dewi (2014) dan Santoso (2016) menunjukkan

bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Adapun penelitian

Page 24: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

5

yang dilakukan oleh Saputri (2016) menunjukkan bahwa NPL

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian dari penelitian terdahulu penulis memilih untuk

menggunakan dewan komisaris independen, rasio keuangan Return on

Equity (ROE) dan Non Performing Finance (NPF). Hal ini dikarenakan

masih terdapat hasil yang berbeda-beda dalam penelitian terdahulu.

Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas Bank

Syariah dengan Non Performing Financing sebagai Variabel Intervening.”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah?

2. Apakah Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Non

Performing Financing pada Bank Umum Syariah?

3. Apakah Non Performing Financing berpengaruh terhadap profitabilitas

pada Bank Umum Syariah?

4. Apakah Non Performing Financing berperan sebagai variabel

pemediasi yang memediasi pengaruh antara Dewan Komisaris

Independen dengan profitabilitas pada Bank Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

Page 25: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

6

2. Untuk mengetahui pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Financing terhadap

profitabilitas pada Bank Umum Syariah.

4. Untuk mengetahui apakah Non Performing Financing berperan

sebagai variabel pemediasi yang memediasi pengaruh antara Dewan

Komisaris Independen dengan profitabilitas pada Bank Umum

Syariah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi penerapan atau mekanisme corporate governance.

2. Bagi akademisi

Untuk menambah wawasan dan sebagai bahan referensi mahasiswa

yang ingin mengambil tema yang sama dalam penelitian di kemudian

hari.

3. Bagi institusi

Sebagai bahan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

penerapan atau mekanisme Good Corporate Governance (GCG).

Sehingga bank umum syariah di Indonesia dapat menerapkan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang nantinya akan

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Page 26: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

7

E. Sistematika penulisan

Untuk memahami lebih jelas penelitian ini, maka materi-materi

yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub

bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang menjabarkan tentang

ringkasan penelitian terdahulu dan posisi penelitian terkini. Kerangka teori

yang menjabarkan tentang bangunan teori yang akan digunakan untuk

menganalisis penelitian ini. Kerangka penelitian yang berisi tentang model

hipotesis dalam bentuk gambar serta menjabarkan tentang hipotesis

penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis, lokasi, dan waktu penelitian. Populasi,

sampel, teknik pengumpulan dari penelitian ini, skala pengukuran yang

digunakan, definisi konsep dan operasional dalam penelitian, instrumen

penelitian, uji instrumen penelitian serta alat analisis penelitian.

BAB IV ANALISA PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang diskripsi obyek penelitian serta analisa data

yang di dapat dalam penelitian ini.

Page 27: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

8

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dari penelitian ini yang menguraikan tentang

kesimpulan dari penelitian ini serta saran yang dapat diberikan dari

penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 28: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan

dengan masalah Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Profitabilitas Bank Syariah dengan Non Performing Financing sebagai

Variabel Intervening ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

Hasil Penelitian : Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas

No Nama Peneliti Tahun Judul

1. Sri Wahyu

Agustyaningsih, dkk

2016 Pengaruh Penerapan Corporate

Governance terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan di Indonesia

2. Tetty Sulistyo Rini &

Imam Ghozalli

2012 Pengaruh Pemegang Saham

Institusi, Komisaris Independen &

Komite Audit terhadap Tingkat

Profitabilitas Perusahaan

3. Tri Siwi Nugrahani

& Fajar Agus

Nugroho

2010 Pengaruh Komisaris Independen

dan Pengungkapan Sukarela

terhadap Kinerja Perusahaan

4. Rachma Dzajilah 2016 Pengaruh Mekanisme GCG &

Pengungkapan CSR terhadap

Kinerja Keuangan

5. Billy Sanjaya &

Almatius Setya

Marsudi

2014 Pengaruh GCG terhadap Kinerja

Keungan Perusahaan

Hasil Penelitian : Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Non Performing Loan (NPL)

No Nama Peneliti Tahun Judul

1. Andriyan &

Supatmi

2010 Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Kinerja

Keungan Bank Perkreditan

Rakyat

Page 29: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

10

2. Claudia Hazara

Romalo

2016 Faktor-Faktor yang

mempengaruhi terjadinya NPL

Bank di Indonesia

3. Mirna Dianita 2014 Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Kinerja

Keungan Perbankan

Hasil Penelitian : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap profitabilitas No Nama Peneliti Tahun Judul

1. Indra Siswanti 2016 Implementasi Good Corporate

Governance pada Kinerja Bank

Syariah

2. Ferly Ferdyant 2014 Pengaruh Kualitas Penerapan

Good Corporate Governance

dan Risiko Pembiayaan terhadap

Profitabilitas Perbankan Syariah

Hasil penelitian : Terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung dari

GCG terhadap Kinerja Perbankan melalui manajemen risiko No Nama Peneliti Tahun Judul

1. Agus Setyawati 2016 Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance (GCG)

terhadap Kinerja Karyawan

dengan Manajemen Risiko

sebagai Variabel Intervening

Sumber : Penelitian terdahulu

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa perbedaan penelitian-

penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini

adalah penulis menggunakan variabel Return on Equity (ROE) sebagai

variabel profitabilitas. Hal ini dapat dijadikan pembeda dengan penelitian

terdahulu. Karena penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Setyawaty

(2016) menggunakan variabel Return on Asset (ROA). Selain itu penulis

lebih memilih menggunakan rasio ROE sebagai variabel profitabilitas

dikarenakan rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank

(baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para

Page 30: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

11

investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang

bersangkutan (Dendawijaya, 2009 : 119).

B. Kerangka Teori

1. Teori Keagenan

Teori keagenan menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul

ketika satu orang atau lebih (principal) memperkerjakan orang lain

(agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Jensen dan

Meckling, 1976). Konflik antara manajer dan pemegang saham atau

yang sering disebut dengan masalah keagenan dapat diminimumkan

dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan

kepentingan-kepentingan tersebut sehingga timbul biaya keagenan

(agency cost). Ada beberapa alternative untuk mengurangi agency cost

diantaranya dengan adanya kepemilikan saham oleh manajemen.

Agency problem muncul antara pihak manajemen dan pemegang

saham atau antara kreditur dan pemegang saham. Dalam perusahaan

besar, agency problem sangat potensial terjadi di karenakan proporsi

kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif kecil. Kadang-kadang

manajer lebih suka untuk melakukan ekspansi perusahaan dibanding

memakmurkan pemegang saham. Konflik lain yang sering terjadi

adalah konflik kepentingan antara pemegang saham dengan kreditur.

Kreditur memiliki ha katas sebagian laba dan sebagian aset perusahaan

terutama jika menyangkut masalah kebangkrutan (Yudiana, 2013 : 20).

Page 31: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

12

2. Good Corporate Governance (GCG)

Menurut Indroes (2011) Tata kelola perusahaan yang baik (good

corporate governance / GCG) di industri perbankan dideskripsikan

sebagai suatu hubungan antara dewan komisaris, dewan direktur

eksekutif, pemangku kepentingan (stakeholder) dan pemegang saham.

GCG menciptakan struktur yang membantu bank dalam :

a. Menetapkan tujuan.

b. Mejalankan operasi harian.

c. Mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan

(stakeholder) bank dengan beroperasi secara sehat dan baik.

d. Menyesuaikan dengan hukum dan aturan yang berlaku.

e. Memproteksi kepentingan nasabah kreditor.

Good Corporate Governance (GCG) menurut World Bank,

merupakan kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib

dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan

bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang

yang berkesinambungan, bagi para pemegang saham maupun

masyarakat sekitar secara keseluruhan (Muhammad, 2013).

Praktik tata kelola yang efektif merupakan salah satu prasyarat

utama untuk meraih dan menjaga kepercayaan publik serta dalam arti

lebih luas, kepercayaan terhadap sistem perbankan. Tata kelola yang

buruk dapat meningkatkan kemungkinan kegagalan sebuah bank.

Kegagalan bank dapat menimbulkan biaya publik yang signifikan,

Page 32: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

13

mempengaruhi skema jaminan simpanan, dan meningkatkan pengaruh

negatif terhadap risiko (Greuning, 2011: 37).

Perbankan dapat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar

penduduk dunia. Pengaturan tata kelola perusahaan, bagaimanapun

dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi. Tata kelola perusahaan

yang sehat dapat menciptakan lingkungan yang mendukung antara lain

dalam bentuk efisiensi perbankan, meringankan risiko keuangan, dan

meningkatkan stabilitas sistemik. Pemberi pinjaman dan penyedia dana

lain lebih mungkin untuk memberikan pembiayaan ketika mereka

merasa nyaman dengan pengaturan tata kelola perusahaan yang sehat.

Tata kelola perusahaan yang baik juga meningkatkan ketahanan

perusahaan dan ketahanan terhadap guncangan eksternal (Greuning,

2011: 38).

Menurut Greuning (2011) elemen-elemen kunci dari kerangka tata

kelola perusahaan yang sehat di bank adalah sebagai berikut :

a. Strategi perusahaan yang diartikulasikan dengan baik dapat

menjadi standar ukuran keberhasilan secara keseluruhan dan

kontribusi individu.

b. Menetapkan dan menegakkan tanggung jawab terhadap kejelasan

tugas, wewenang pengambilan keputusan, dan akuntabilitas yang

sesuai untuk profil risiko bank terpilih.

Page 33: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

14

c. Fungsi manajemen risiko keuangan yang kuat (terlepas dari lini

usahanya), sistem pengendalian internal (termasuk fungsi audit

internal dan eksternal) dan desain proses fungsional dengan

pemeriksaan checks and balances yang diperlukan.

d. Nilai-nilai perusahaan, kode etik, dan standar perilaku lainnya yang

memadai, sesuai dan efektif dalam sistem yang digunakan untuk

memastikan pencapaian. Ini mencakup pengawasan khusus

terhadap pemaparan risiko bank dimana konflik kepentingan

diperkirakan akan muncul (misalnya, hubungan dengan pihak

terafiliasi).

e. Insentif keuangan dan manajerial untuk bertindak dengan cara yang

sesuai ditawarkan kepada dewan, manajemen dan karyawan,

termasuk kompensasi, promosi dan denda penalti (kompensasi

harus konsiten dengan tujuan bank, kinerja, dan nilai-nilai etika).

f. Transparasi dan arus informasi yang tepat ke dalam dan ke luar.

Corporate Governance juga meliputi ketentuan-ketentuan

hukum dan kelaziman-kelaziman yang mempengaruhi arah dan tujuan-

tujuan yang menggerakkan perusahaan. Selain itu juga diartikan

sebagai proses pemantauan kinerja perusahaan dengan menetapkan

langkah-langkah pencegahan yang terkait dengan konsep seperti :

transparasi, integrasi dan akuntabilitas. Mekanisme dan pengawasan

pada corporate governance disusun untuk mengurangi inefisiensi

akibat moral hazard dan adverse selection (Muhammad, 2013).

Page 34: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

15

Berdasarkan pada ketentuan PBI No.8/4/PBI/2006 tentang

pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum disebutkan

beberapa prinsip GCG, yaitu :

1. Transparasi (transparency)

Transparasi diartikan sebagai keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta

keterbukaan dalam melaksanakan pengambilan keputusan.

Berdasarkan PBI No.3/22/PBI/2001 pada tanggal 31

Desember 2001 tentang transparasi kondisi keuangan bank yang

mensyaratkan bank untuk menyampaikan kepada publik. Tentang

pinjaman bermasalah, pemegang saham pengendali, hubungan

istimewa dengan pihak terafiliasi, praktik manajemen risiko dalam

laporan keuangan bank, baik secara triwulan, semesteran maupun

tahunan (Indroes, 2011 : 262).

2. Akuntabilitas (accounttability)

Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggungjawaban bank sehingga pengelolaannya berjalan secara

efektif.

Dalam akuntabilitas lebih mengacu pada kebutuhan pelaku

pasar, termasuk pihak berwenang relevan untuk membenarkan

tindakan dan kebijakan serta menerima tanggung jawab atau

keputusan maupun hasilnya (Indroes, 2011 : 253).

Page 35: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

16

3. Tanggung jawab (responsibility)

Tanggung jawab yang dimaksud yaitu pada kesesuaian

pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip pengelolaan bank yang sehat.

4. Independensi (independency)

Pengelolaan bank secara professional tanpa pengaruh

tekanan dari pihak tertentu.

5. Kewajaran (fairness)

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menganalisis penerapan kelima prinsip GCG di atas,

bank perlu melakukan penilaian secara self assesment. Menurut

Tjondro (2011) Self assessment GCG merupakan penilaian

terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, yang berisikan sebelas

faktor penilaian pelaksanaan GCG :

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas

Syariah.

5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa.

Page 36: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

17

6. Penanganan benturan kepentingan.

7. Penerapan fungsi kepatuhan bank.

8. Penerapan fungsi audit intern.

9. Penerapan fungsi audit ekstern.

10. Batas maksimum penyaluran dana.

11. Transparasi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan

pelaksanaan GCG dan pelaporan internal.

Dalam pelaporan Self Assesment GCG ada beberapa tahapan

sampai pada hasil akhir penilaian komposit serta bagaimana

perlakuan terhadap hasil pelaksanaan self assessment GCG bank

yang berbeda dengan hasil pemeriksaan/pengawasan Bank

Indonesia (Desiana, 2016). Berikut merupakan tahapan pelaporan

self assessment GCG :

1. Menetapkan nilai peringkat per faktor, dengan melakukan

analisis self assessment dengan cara membandingkan tujuan

dan kriteria yang telah ditetapkan dengan kondisi bank yang

sebenarnya.

2. Menetapkan nilai komposit hasil self assessment, dengan cara

membobot seluruh faktor, menjumlahkannya dan selanjutnya

memberikan predikat kompositnya.

Page 37: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

18

3. Dalam penetapan predikat, perlu diperhatikan batasan berikut :

a. Apabila dalam penilaian seluruh faktor terdapat faktor

dengan nilai peringkat 5, maka predikat komposit tertinggi

yang dapat dicapai bank adalah “cukup baik”.

b. Apabila dalam penilaian seluruh faktor terdapat faktor

dengan nilai peringkat 4, maka predikat komposit tertinggi

yang dapat dicapai bank adalah “baik”.

4. Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG bank

menunjukkan perbedaan yang material yakni mengakibatkan

hasil predikat komposit yang berbeda, maka bank wajib

menyampaikan revisi hasil pelaksaan self assessment GCG

bank tersebut secara lengkap kepada Bank Indonesia.

5. Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG bank tersebut,

harus dipublikasikan dalam laporan keuangan publikasi bank

pada periode terdekat, meliputi nilai 5 komposit dan

predikatnya.

6. Hasil penilaian self assessment GCG sebagaimana yang

dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan pelaksanaan GCG. Satuan pengukuran dalam self

assessment GCG adalah nilai absolut yang sudah ditentukan

yang disebut nilai komposit.

Page 38: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

19

Berikut ini merupakan nilai komposit GCG :

Tabel 2. 2

Komposit predikat kualitas penerapan setiap faktor GCG

No Nilai Komposit Predikat (Kualitas)

1. < 1,5 Sangat Baik

2. 1,5 sampai dengan 2,4 Baik

3. 2,5 sampai dengan 3,4 Cukup Baik

4. 3,5 sampai dengan 4,4 Buruk

5. 4,5 sampai dengan 5 Sangat Buruk

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor :

12/13/DPbS Tahun 2010

Menurut Azis (2016) indikator pengukuran GCG adalah

sebagai berikut :

1. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer

memiliki saham perusahaan dengan kata lain manajer tersebut

sekaligus pemegang saham perusahaan. Dalam laporan

keuangan, keberadaan ini ditunjukkan dengan besarnya

presentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer, karena

hal ini merupakan informasi penting bagi pengguna laporan

keuangan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan

atas kaporan keuangan.

2. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham

oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum,

Page 39: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

20

institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada

akhir tahun.

3. Komisaris Independen

Komisaris yang bersifat independen memiliki arti bahwa

komisaris tersebut diharapkan mampu melaksankan tugas-tugas

yang diembannya, baik itu tugas pengawasan dan lainnya

dengan independen. Independen sendiri memiliki maksud

bahwa tugas tersebut semata-mata untuk kepentingan dari

perusahaan dan tidak terkait pengaruh pihak-pihak yang

memiliki kepentingan yang bisa jadi berbeda dengan

kepentingan perusahaan.

Keberadaan komisaris independen memiliki tujuan untuk

mewujudkan objektivitas, independen, fair-ness, serta dapat

memberikan keseimbangan antara perlindungan terhadap

kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan sampai pada

kepentingan stakeholder lainnya. Komisaris independen

memiliki peran dan fungsi yang sangat penting sebagai motor

penggerak good corporate governance.

Dengan adanya komisaris independen, semua pihak yang

berkepentingan (stakeholder) akan memndapatkan manfaat

yang sangat besar dimana akan terbentuk situasi yang suitable

dengan prinsip dasar good corporate governance dan

Page 40: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

21

meningkatkan kemampuan dan kapabilitas komisaris sehingga

efektif dalam kerja mereka.

4. Komite Audit

Komite audit adalah yang dibentuk oleh dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Selain itu, komite audit dianggap sebagai penghubung antara

pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak

manajemen guna mengatasi masalah pengendalian ataupun

kemungkinan timbulnya agensi.

Dari berbagai unsur Corporate Governance yang telah

diuraikan sebelumnya, penelitian ini akan terfokus pada Dewan

Komisaris Independen. Dewan Komisaris Independen menurut

Undang-Undang N0.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran

dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Dewan komisaris

bertugas untuk mengawasi jalannya perusahaan berdasarkan

prinsip-prinsip GCG. Selain itu, dewan komisaris memiliki

kewajiban untuk mengawasi kinerja dewan direksi dan mengawasi

pelaksanaan kebijakan dewan direksi.

Dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006

disebutkan bahwa jumlah anggota dewan komisaris minimal 3

orang atau paling banyak sama dengan jumlah dewan direksi.

Page 41: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

22

Dewan komisaris terdiri dari komisaris dan komisaris independen.

Minimal 50% dari jumlah anggota komisaris adalah komisaris

independen.

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris

lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari

hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-

mata untuk kepentingan perseroan. Dewan komisaris independen

berperan sebagai penyeimbang dalam pengambilan keputusan

dewan komisaris (Aprianingsih, 2016).

3. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan bank dalam menghasilkan

keuntungan atau kemampuan bank dari berbagai sumber daya yang

digunakan dalam kegiatan operasional. Sedangkan rasio profitabilitas

juga dapat diartikan sebagai rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan

modal saham tertentu (Temewu : 2014).

Menurut Yudiana (2013) rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis

rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan

dan rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan

investasi. Profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan

laba dapat dibedakan sebagai berikut :

Page 42: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

23

a. Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan

bersih dikurangi harga pokok penjualan bersih atau rasio antara

laba kotor dengan penjualan bersih.

b. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin yaitu margin laba bersih yang merupakan

keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak

penghasilan. Margin ini merupakan perbandingan laba bersih

setelah pajak penjualan.

c. Return on Investment (ROI)

Return on Investmen merupakan rasio yang

membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva.

d. ROI dengan pendekatan Dupont

Pendekatan Dupont pertama kali digunakan oleh

perusahaan Dupont untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan,

yaitu dengan mengalikan NPM dengan total assets turnover.

e. Return on Equity (ROE)

Return on Equity yaitu rentabilitas modal sendiri yang

digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri (Yudiana, 2013 : 83).

ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan

modal sendiri. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham

bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham

Page 43: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

24

baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham

bank yang bersangkutan (jika bank tersebut sudah go public)

(Dendawijaya, 2009 : 119).

Menurut Dendawijaya (2009) para investor di pasar modal

mempunyai beberapa motif atau tujuan dalam membeli saham

bank yang telah melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut

adalah sebagai berikut :

1.) Memperoleh dividen berdasarkan keputusan RUPS.

2.) Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek.

3.) Mengusai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham.

Dengan demikian rasio ROE ini merupakan indikator yang

amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk

mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang

dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini

berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.

Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga

saham bank (Dendawijaya, 2009 : 119).

f. Rentabilitas Ekonomi (RE)

Rentabilitas ekonomi sering disebut juga dengan earning

power yaitu mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba

tersebut. RE dihitung dengan membagi laba usaha (EBIT) dengan

total aktiva (Yudiana, 2013 : 84).

Page 44: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

25

4. Non Performing Financing (NPF)

Risiko pembiayaan sering kali dikaitkan dengan risiko gagal bayar.

Risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika

pembiayaan yang diberikannya macet. Debitur mengalami kondisi

dimana dia tidak mampu memenuhi kewajiban mengembalikan modal

yang diberikan oleh bank. Selain pengembalian modal, risiko ini juga

mencakup ketidakmampuan debitur menyerahlan porsi keuntungan

yang seharusnya diperoleh oleh bank dan telah diperjanjikan di awal.

Selain risiko gagal bayar Bank Indonesia dalam PBI Nomor

13/23/PBI/2011 menggunakan istilah risiko kredit (Wahyudi, 2013: 91).

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Pengukurannya dengan

menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF). Non

Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur. Non Performing Financing (NPF)

dapat diukur melalui perbandingan antara jumlah pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan (Suhartatik dan Kusumaningtias,

2013).

Non Performing Financing (NPF) merupakan istilah yang sama

dengan Non Performing Loan (NPL) pada bank konvensional. Rasio

NPL menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah atas kredit yang telah diberikan bank. NPL

Page 45: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

26

merupakan presentase jumlah kredit bermasalah terhadap total kredit

yang dikeluarkan oleh bank. Rasio NPL yang tinggi akan memperbesar

biaya, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian terhadap bank.

Alasan ini yang menjadi dasar rasio NPL menjadi variabel negatif,

karena semakin tinggi kredit bermasalah maka tinggi kemungkinan

kerugian bank atau semakin rendah profitabilitas (Hermina, 2004).

Faktor penyebab munculnya NPF adalah deafault payment

(kegagalan pembayaran) yang dilakukan kreditur kepada pemilik dana

(debitur). Kredit bermasalah didefinisikan sebagai risiko yang

dikaitkan dengan kemungkinan kegagalan klien membayar

kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi

hutangnya. Kriteria rasio NPF analog dengan NPL sesuai Peraturan

Bank Indonesia No.17/11/PBI/2015 dibawah 5% (Khatimah, 2009 : 5).

Adapun kriteria penetapan peringkat profil risiko NPF sebagai

berikut :

Tabel 2. 3

Kriteria Penerapan Peringkat Profil Risiko NPF

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat NPF < 2%

2 Sehat 2% ≤ NPF < 5%

3 Cukup Sehat 5% ≤ NPF < 8%

4 Kurang Sehat 8% ≤ NPF < 12%

5 Tidak Sehat NPF ≥ 12%

Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DNPN Tahun 2004

Persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi

kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan

Page 46: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

27

menghilangkan timbulnya masalah penunggakan pembayaran.

Kecenderungan kerugian yang timbul dari kredit yang disalurkan pada

dasarnya dikarenakan kurangnya perhatian bank secara serius setelah

kredit tersebut berjalan. Selain itu permasalahan sesungguhnya adalah

masalah deteksi dini. Bagaimana suatu kredit yang mulai mengalami

masalah dapat segera diketahui sehingga masih ada waktu untuk

melakukan tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap kerugian

(Siamat, 2005 : 359).

Dalam akuntansi, terdapat akun cadangan penyisihan piutang tak

tertagih dan beban penghapusan piutang tak tertagih. Hal ini

diistilahkan sebagai penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP).

PPAP merupakan cadangan (modal) yang harus dibentuk berdasarkan

penggolongan kualitas pembiayaan. Berdasarkan PBI Nomor

5/9/PBI/2003 ketentuan besarnya cadangan yang harus dibuat adalah

sebagai berikut :

Tabel 2. 4

Ketentuan PPAP bagi Bank Islam

Kategori kualitas pembiayaan PPAP yang diminta

Lancar 1% dari total pembiayaan berkategori

lancar.

Dalam perhatian khusus 5% dari total pembiayaan berkategori

dalam pengawasan khusus.

Kurang lancar 15% dari total pembiayaan kurang

lancar setelah dikurangi nilai agunan.

Diragukan 50% dari total pembiayaan berkategori

diragukan setelah dikkurangi nilai

agunan.

Macet 100% dari pembiayaan berkategori

macet setelah dikurangi nilai agunan.

Page 47: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

28

Khusus untuk Ijarah Minimal 50% dari kewajiban

pembentukan PPAP untuk kategori

dalam perhatian khusus, kurang lancar,

diragukan, dan macet.

Fungsi utama pembentukan PPAP ini adalah untuk menghindarkan

bank dari potensi kegagalan bisnis jika debitur benar-benar gagal

bayar. Sebelum debitur gagal bayar, bank telah menyiapkan sejumlah

modal yang dicadangkan untuk menghindari risiko yang lebih besar

(Wahyudi, 2013 : 119).

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

p2 p3

p1

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian 2017

Dari kerangka penelitian di atas penulis menggunakan model

regresi sederhana sebagai persamaan satu (1) untuk menghitung pengaruh

Dewan Komisaris

Independen (DKI)

(X)

NPF(Z)

Profitabilitas

(ROE) (Y)

e1

e2

Page 48: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

29

dewan komisaris independen terhadap Non Performing Financing (NPF).

Dalam persamaan satu (1) ini dewan komisaris independen berperan

sebagai variabel independen sedangkan NPF berperan sebagai variabel

dependen.

Penulis juga menggunakan model regresi berganda sebagai

persamaan dua (2) untuk menghitung pengaruh dewan komisaris

independen dan Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas

(ROE). Dalam persamaan dua (2) ini dewan komisaris independen dan

NPF berperan sebagai variabel independen sedangkan profitabilitas (ROE)

berperan sebagai variabel dependen.

Persamaan satu (1) dan persamaan dua (2) ini digunakan untuk

menghitung pengaruh dewan komisaris terhadap profitabilitas dengan non

performing financing (NPF) sebagai variabel intervening melalui analisis

jalur atau path analysis.

D. Hipotesis

1. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas

Penelitian Wardani (2007) menyatakan bahwa komisaris

independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang

terjadi di antara para manajer internal dan mengawasi kebijakan

manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris

independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi

monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance.

Peran komisaris ini diharapkan akan meminimalkan permasalahan

Page 49: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

30

keagenan yang timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham.

Sehingga apabila semakin banyak komisaris independen, maka

pengawasan akan semakin ketat dan agency problem semakin kecil.

Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen, maka

semakin terlepas pula penyusunan laporan keuangan dari unsur

kepentingan pribadi sehingga laporan keuangan dapat disusun

sedemikian rupa dan mewakili kenyataan yang sesungguhnya terjadi.

Semakin tinggi persentase dewan komisaris independen, maka

diharapkan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang nantinya akan

meningkatkan profitabilitas perusahaan ( Kusuma, 2015 ).

Hasil penelitian Muntiah (2012), Agustiningsih (2016), Rini &

Ghozalli (2012), Nugrahani & Nugroho (2010), Dzajilah (2016),

Sanjaya & Marsudi (2014), Endri (2012) membuktikan bahwa Good

Corporate Governance (GCG) yang di proyeksikan dengan dewan

komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis membuat hipotesis

penelitian yaitu :

H1 : Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas.

Page 50: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

31

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Non Performing

Financing (NPF)

Menurut Pathan (2007), dewan komisaris independen berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Non Perfoming Loan (NPL). Pathan

(2007) menyatakan bahwa peran dewan komisaris independen sangat

diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan

kaidah-kaidah corporate governance. Dewan komisaris independen

juga memiliki peran sebagai penengah jika terjadi perselisihan di

antara manajemen serta memberikan masukan-masukan demi kinerja

lebih baik. Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen

dalam perusahaan akan mewujudkan good corporate governance yang

berimbas pada kegiatan operasional yang baik termasuk dalam

keputusan pemberian kredit yang tepat sehingga dapat mengurangi

tingkat NPL.

H2 : Dewan Komisaris Independen berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Non Performing Financing (NPF).

3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

Profitabilitas

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak

lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Pengukurannya dengan

menggunakan rasio Non Performing Financing (NPF). Non

Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang dipergunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan

Page 51: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

32

pengembalian kredit oleh debitur. Non Performing Financing (NPF)

dapat diukur melalui perbandingan antara jumlah pembiayaan

bermasalah dengan total pembiayaan (Suhartatik dan Kusumaningtias,

2013).

Non Performing Financing (NPF) merupakan istilah yang sama

dengan Non Performing Loan (NPL) pada bank konvensional. Rasio

NPL menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah atas kredit yang telah diberikan bank (Hermina

2014). NPL merupakan presentase jumlah kredit bermasalah terhadap

total kredit yang dikeluarkan oleh bank. Rasio NPL yang tinggi akan

memperbesar biaya, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian

terhadap bank. Alasan ini yang menjadi dasar peneliti menemukan

rasio NPL menjadi variabel negatif, karena semakin tinggi kredit

bermasalah maka tinggi kemungkinan kerugian bank atau semakin

rendah profitabilitas (Hermina, 2004).

Menurut Saputri & Oetomo (2016) menunjukkan bahwa NPF

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan

pada argumentasi di atas maka penulis menetapkan hipotesis penelitian

yaitu :

H3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas

Page 52: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

33

4. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Profitabilitas

dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai variabel

intervening

Beberapa penelitian mengenai perbankan telah dilakukan oleh

beberapa peneliti khususnya berkaitan dengan DKI. Andriyan &

Supatmi (2010), Wardani (2007), Nora & Veronica (2008), Dianita

(2014) menunjukkan bahwa DKI memiliki pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap NPF. Selain berpengaruh terhadap NPF,

mekanisme GCG juga dapat membantu dalam peningkat kinerja.

Menurut Muntiah (2012), Agustiningsih (2016), Rini & Ghozalli

(2012), Nugrahani & Nugroho (2010), Dzajilah (2016), Sanjaya &

Marsudi (2014), Endri (2012) menunjukkan bahwa rasio-rasio yang

mampu mewakili profitabilitas perusahaan seperti ROA dan ROE

memiliki hubungan positif signifikan dengan DKI.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya mekanisme tata kelola

yang efektif dalam perusahaan yang ditunjukkan melalui mekanisme

monitoring internal ( komposisi dewan direksi, komposisi dewan

komisaris, keberadaan dan efektivitas komite audit) dan mekanisme

monitoring eksternal (proporsi komisaris independen, struktur

kepemilikan, kualitas audit dan ancaman pengambialihan perusahaan)

dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan tersebut (Setyawaty,

2016).

Page 53: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

34

Manajemen risiko yang dalam hal ini adalah risiko pembiayaan

yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan juga terbukti mampu

meningkatkan kinerja. Keberhasilan perbankan dalam mengelola risiko

pembiayaan dapat mereduksi potensi kerugian dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi yang salah satunya adalah memperoleh

keuntungan atau profitabilitas. (Setyawaty, 2016)

Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis membuat hipotesis

penelitian yaitu :

H4 : Non Performing Financing (NPF) memediasi pengaruh Dewan

Komisaris Independen (GCG) terhadap profitabilitas.

Page 54: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi empiris yang berarti cara-cara yang

dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan (Sugiyono, 2013

:5). Studi empiris yang dilakukan pada bank umum syariah periode 2011-

2015 dengan menggunakan data sekunder. Sedangkan pendekatan

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif, yang pengukurannya menggunakan bentuk angka yang

diperoleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh bank

syariah , kemudian di analisis dengan menggunakan teori statistik. Jenis

penelitian ini dipandang mampu memberikan informasi untuk melihat

realita atau fenomena yang konkrit yang terjadi dalam objek penelitian

(Alfianika, 2016 : 29). Penelitian ini menganalisa pengaruh Dewan

Komisaris Independen terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dengan

Non Performing Financing (NPF) sebagai variabel intervening.

B. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Bank Umum Syariah yang ada

di Indonesia. Adapun nama bank yang akan digunakan untuk penelitian

yaitu Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah

Mandiri, Bank Bukopin Syariah, BCA Syariah, BJB Syariah, Bank Aceh ,

Page 55: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

36

Bank Victoria Syariah, May Bank Syariah, Bank Mega Syariah, BTPN

Syariah, dan Bank Panin Syariah. Data yang digunakan adalah data dari

annual report yang telah dipublikasikan di website resmi bank syariah

tersebut.

Adapun waktu penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu

penelitian dimulai pada awal bulan Mei tahun 2017.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012 : 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank

Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2011-2015

sebanyak 13 bank syariah.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012 : 118). Tehnik yang digunakan adalah

Purposive Sampling. Metode purposive sampling yaitu tehnik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013 : 122). Adapun

beberapa pertimbangan yang digunakan penulis untuk memilih sampel

yaitu :

a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode tahun

2011-2015.

b. Bank Umum syariah yang menyajikan laporan keuangan tahunan

yang telah diaudit dan dipublikasikan di website periode 2011-2015.

Page 56: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

37

c. Data laporan yang di audit dan dipublikasikan memiliki kelengkapan

data yang diperlukan untuk penelitian ini.

Tabel 3. 1

Kriteria pemilihan sampel

Bank Umum Syariah Jumlah Keterangan

Bank Muamalat Indonesia

Bank Mega Syariah

Bank Panin Syariah

Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Mandiri

Bank Victoria Syariah

BCA Syariah

BRI Syariah

BNI Syariah

BJB Syariah

BTPN Syariah

Maybank Syariah Indonesia

Bank Aceh

13 Bank

Umum

Syariah

Keterangan :

1. Karena BTPN

Syariah bergabung

dalam BUS pada

tahun 2014, maka

BTPN Syariah

tidak memenuhi

syarat untuk dapat

digunakan sebagai

sampel penelitian

dikarenakan

sampel penelitian

yang dibutuhkan

mulai periode

2011-2015

2. Karena Bank Aceh

bergabung dalam

BUS pada tahun

2016, maka Bank

Aceh tidak

memenuhi syarat

untuk dapat

digunakan sebagai

sampel penelitian

dikarenakan

sampel penelitian

yang dibutuhkan

mulai periode

2011-2015.

Jumlah 13 Bank 11 Bank

Berdasarkan uraian di atas jumlah Bank Umum Syariah selama

penelitian dilakukan yaitu 13 bank syariah. Sedangkan setelah

dilakukan purposive sampling hanya ada 11 bank syariah yang

Page 57: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

38

memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang dibutuhkan oleh penulis. Jadi

sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 bank

syariah.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data sekunder berupa data time series dan cross section yaitu laporan

keuangan tahunan, laporan pengungkapan GCG yang telah dipublikasikan

oleh bank umum syariah dari tahun 2011-2015.

Sumber data lain diperoleh dengan membaca dan mempelajari

serta menganalisis literature yang bersumber dari buku, jurnal, laporan

penelitian, artikel dan perangkat lain yang berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis memecahkan

masalah yang diteliti dan hasilnya akan dijadikan sebagai bahan

perbandingan.

E. Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala rasio. Data rasio

adalah data yang memiliki titik nol absolut. Dengan kata lain rasio

memiliki semu a ciri dari data interval dan ditambah pula mempunyai titik

nol absolut sebagai titik permulaan (Burhan, 2005 : 121).

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel yang

terbagi atas satu variabel terikat (variabel dependen), satu variabel bebas

(variabel independen) dan satu variabel intervening yang meliputi tingkat

Page 58: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

39

profitabilitas yang diukur dengan ROE (Y), Dewan Komisaris Independen

(X) dan NPF (Z).

F. Definisi Konsep dan Operasional

1. Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris

yang terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak independen atau bertindak semata-mata untuk kepentingan

perseroan. Dewan komisaris independen berperan sebagai

penyeimbang dalam pengambilan keputusan dewan komisaris

(Aprianingsih, 2016; Endraswati, Suhardjanto, Krismiaji, 2014).

2. Return on Equity

Return on Equity yaitu perbandingan antara laba bersih bank dengan

modal sendiri (Dendawijaya, 2009 : 118; Endraswati, 2016 :120).

3. Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) merupakan istilah yang sama

dengan Non Performing Loan (NPL) pada bank konvensional. NPL

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

Page 59: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

40

dalam mengcover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur.

(Suhartik & Kusumaningtyas, 2013)

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur Non Performing

Financing (NPF), yaitu (Suhartatik & Kusumaningtyas, 2013) :

G. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik. Analisis data ini merupakan kegiatan setelah data dari laporan

keuangan terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis

yang telah diajukan (Sugiyono, 2013 : 206).

1. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas ini digunakan untuk menganalisis data time series

atau cross section untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

diantara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam persamaan

menjadi valid. Dalam pengujian stasioner menggunakan Augment

Dicky Fuller Unit Root Tet (ADF Test) terhadap variabel-variabel

independen. Jika nilai probabilitasnya menunjukkan pada level dasar

yakni < α = 5% maka tidak terjadi unit root. Sebaliknya jika nilai

Page 60: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

41

probabilitasnya > α = 5% maka terjadi unit root yang berarti bahwa data

yang akan diolah sudah stasioner (Purba, 2014:19).

2. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk bank umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013 :

150) . Tujuan analisis deskriptif adalah untuk dapat melihat gambaran-

gambaran secara umum dengan variabel yang dipakai ini mengenai

fakta-fakta yang terjadi (Saputri, 2016).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji kelayakan model.

Sehingga sebelum dilakukan analisis regresi klasik dan analisis jalur

atau path analysis model penelitian harus lolos dalam uji asumsi klasik

ini. Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji multikolonieritas, uji

autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas (Ghozalli,

2013).

Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap uji dalam uji asumsi

klasik :

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

Page 61: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

42

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal dengan kata

lain nilai korelasi antar variabel independennya sama dengan nol

(Ghozalli, 2013 : 105).

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai

tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nili VIF ≥ 10. (Ghozalli, 2013 :

106)

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi (Ghozalli, 2013 : 110).

Pengambilan keputusan uji autokorelasi dilakukan dengan

membandingkan nilai Durbin-Watson (D-W) hasil perhitungan

dengan nilai tabel Durbin-Watson (D-W). Model dinyatakan

memenuhi asumsi non autokorelasi apabila nilai du (batas atas nilai

D-W tabel) < d (nilai D-W hasil perhitungan) < (4-du) (Ghozalli,

2013 : 113).

Page 62: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

43

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozalli, 2013 : 139).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan beberapa uji

seperti uji scatterplots, uji park, uji glejser dan juga uji white.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji park untuk

mendeteksi apakah model regresi penelitian terdapat

heteroskedastisitas atau tidak. Dalam menyimpulkan ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari koefisien parameter

beta. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik,

maka asumsi homoskodestisitas pada data model tidak dapat

ditolak (Ghozalli, 2013 : 142).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

Page 63: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

44

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian

ini menggunakan Kolmogorov Sminof (K-S) test untuk

mengetahui normalitas data dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2

tailed), apabila nilainya lebih dari 5% maka residual terdistribusi

normal (Ghozalli, 2013 : 165).

H. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Sederhana

Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-

masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara

memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus yaitu

meminimunkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi

dependen berdasarkan data yang ada (Ghozalli, 2013 : 95).

a.) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin

besar nilai R2 mendekati 1, maka semakin baik hasil model

regresinya. Sebaliknya, jika nilai R2 mendekati 0 maka secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen

(Ghozalli, 2013 : 97).

Page 64: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

45

b.) Uji Ttest

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Dalam pengujian ini, kita

melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil

dari 0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan

signifikan. Namun jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

hipotesinya ditolak atau tidak signifikan (Ghozalli, 2013 : 98).

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian

pada variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain

regresi berganda digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen

dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006 : 85).

a.) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin

besar nilai R2 mendekati 1, maka semakin baik hasil model

regresinya. Sebaliknya, jika nilai R2 mendekati 0 maka secara

keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel independen

(Ghozalli, 2013 : 97).

Page 65: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

46

b.) Uji Ftest

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen / terikat. Penilaian berdasarkan nilai probabilitasnya. Jika

nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis

yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Namun, jika nilai

signifikansi lebih besar dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis yang

diajukan ditolak dan dikatakan tidak signifikan (Ghozalli, 2013

:98).

c.) Uji Ttest

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen. Dalam pengujian ini, kita

melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil

dari 0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan

signifikan. Namun jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

hipotesinya ditolak atau tidak signifikan (Ghozalli, 2013 : 98).

3. Analisis Jalur atau Path Analysis

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Metode analisis jalur. Metode analisis jalur atau path analysis

digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening. Analisis jalur

Page 66: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

47

ini merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau

analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir

hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozalli, 2013 : 249).

Berikut merupakan gambar analisis jalur dalam penelitian ini :

p2 p3

p1

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

Sumber: Dikembangkan untuk penelitian 2017

Dari kerangka penelitian di atas penulis menggunakan

model regresi sederhana sebagai persamaan satu (1) untuk

menghitung pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Non

Performing Financing (NPF). Dalam persamaan satu (1) ini

Dewan Komisaris Independen berperan sebagai variabel

independen sedangkan NPF berperan sebagai variabel dependen.

Penulis juga menggunakan model regresi berganda sebagai

persamaan dua (2) untuk menghitung pengaruh Dewan Komisaris

Independen dan Non Performing Financing (NPF) terhadap

Dewan Komisaris

Independen (X)

NPF(Z)

Profitabilitas

(ROE) (Y)

e2

e1

Page 67: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

48

profitabilitas (ROE). Dalam persamaan dua (2) ini Dewan

Komisaris Independen dan NPF berperan sebagai variabel

independen sedangkan profitabilitas (ROE) berperan sebagai

variabel dependen.

Persamaan satu (1) dan persamaan dua (2) ini digunakan

untuk menghitung pengaruh Dewan Komisaris Independen

terhadap profitabilitas dengan non performing financing (NPF)

sebagai variabel intervening melalui analisis jalur atau path

analysis dengan rumus persamaan regresi sebagai berikut :

NPF = α + p2 DKI + e1 (1)

ROE = α + p1 DKI + p3 NPF + e2 (2)

Keterangan :

Besarnya nilai √

Besarnya nilai √

Standardize koefisien untuk Dewan Komisaris Independen

pada persamaan satu (1) akan memberikan nilai p2. Sedangkan

koefisien untuk Dewan Komisaris Independen dan NPF pada

persamaan dua (2) akan memberikan nilai p1 dan p3.

Setelah dilakukan analisis regresi melalui 2 persamaan di

atas dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh Dewan

Komisaris Independen terhadap profitabilitas dengan non

performing financing (NPF) sebagai variabel intervening dengan

menggunakan nilai p1, p2 dan p3 yang telah diperoleh dari kedua

Page 68: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

49

persamaan di atas. Berikut rumus perhitungan analisis jalur atau

path analysis.

Pengaruh langsung DKI ke ROE = p1

Pengaruh tak langsung DKI ke NPF ke ROE = p2 x p3

Total pengaruh (korelasi DKI ke ROE) = p1 + (p2 x p3)

Setelah mendapatkan total pengaruh (korelasi DKI ke ROE)

harus menghitung standar error dari koefisien indirect effect

(Sp2p3).

Berdasarkan hasil Sp2p3 kita dapat menghitung nilai t

statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut :

Nilai t hitung ini digunakan untuk menguji hipotesis yang

menyatakan ada atau tidaknya pengaruh mediasi pada penelitian.

Apabila t hitung lebih besar dari tabel berarti hipotesis diterima

atau dengan kata lain ada pengaruh mediasi dalam penelitian.

Sedangkan sebaliknya, apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka

hipotesis ditolak atau dengan kata lain tidak ada pengaruh mediasi

dalam penelitian (Ghozalli, 2013 : 255).

Gambar kerangka di atas juga menunjukkan bahwa Dewan

Komisaris Independen sebagai variabel independen. NPF sebagai

Page 69: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

50

variabel intervening. Sedangkan ROE merupakan variabel

dependen atau dapat dikatakan bahwa profitabilitas (ROE)

merupakan variabel yang dipengaruhi oleh Dewan Komisaris

Independen. Selain itu Dewan Komisaris Independen dapat

mempengaruhi ROE dengan NPF sebagai variabel intervening.

I. Alat analisis data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS

Statistic 21. IMB SPSS Statistic 21 merupakan sebuah program computer

statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data

statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang

dikehendaki oleh para pengambil keputusan.

Page 70: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

51

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di

Indonesia yang berjumlah 11 bank syariah. Bank Umum Syariah di

Indonesia ini meliputi Bank Muamalat Indonesia, Bank Negara Indonesia

Syariah, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank

Jabar Banten Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank

Panin Syariah, Bank Central Asia Syariah, Maybank Syariah dan Bank

Panin Syariah.

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh Dewan Komisaris

Independen terhadap Profitabilitas yang diwakili dengan rasio Return on

Equity (ROE) dengan menggunakan Non Performing Financing (NPF)

sebagai variabel intervening.

B. Uji Statistik

1. Uji Stasioner

Uji stasioneritas ini digunakan untuk menganalisis data time series

atau cross section untuk melihat ada tidaknya unit root yang

terkandung diantara variabel sehingga hubungan antar variabel dalam

persamaan menjadi valid. Dalam pengujian stasioner menggunakan

Augment Dicky Fuller Unit Root Tet (ADF Test) terhadap variabel-

variabel independen. Jika nilai probabilitasnya menunjukkan pada

level dasar yakni < α = 5% maka tidak terjadi unit root. Sebaliknya

Page 71: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

52

jika nilai probabilitasnya > α = 5% maka terjadi unit root yang berarti

bahwa data yang akan diolah sudah stasioner (Purba, 2014:19).

Tabel 4. 1 Uji Stasioner

Variabel ADF

Statistic

Nilai Kritis Mc Kinnon Prob

ADF

5%

Ket

1% 5% 10%

DKI -6.534350 -3.562669 -2.918778 -2.597285 0.0000 Stasioner

NPF -3.101678 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0324 Stasioner

ROE -9.249980 -3.560019 -2.917650 -2.596689 0.0000 Stasioner

Sumber : hasil olah Eviews7

Dalam pengujian Unit Root di tingkat 1st difference, ADF telah

menunjukkan bahwa data yang diolah sudah stasioner. Hal ini dapat

dilihat pada nilai absolute statistic ADF yang lebih kecil dari

McKinnon Critical Value pada nilai kritis 1%, 5%, dan 10%. Selain

itu, pada nilai Prob statistik ADF menunjukkan angka yang lebih kecil

dari α 0,05 McKinnon. Dengan demikian maka dapat dinyatakan

bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini telah stasioner di tingkat

1st difference.

2. Uji Deskriptif Statistik

Uji deskriptif dilakukan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang

digunakan dalam penelitian ini, nilai maksimum, nilai minimum, nilai

rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variabel.

Hasil perhitungan statistik deskriptif adalah sebagai berikut :

Page 72: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

53

Tabel 4. 2 Hasil Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DKI 55 20.00% 100.00% 64.0624% 17.47089%

NPF 55 0.00% 35.15% 3.8355% 4.82266%

ROE 55 -32.04% 57.98% 6.1858% 11.27821%

Valid N

(listwise)

55

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai terendah

(minimum) pada rasio DKI adalah 20,00 yang berasal dari BJB Syariah

pada tahun 2012. Sedangkan untuk rasio DKI nilai tertinggi

(maksimum) adalah 100,00 berasal dari beberapa bank salah satunya

berasal dari Bank Mega Syariah pada tahun 2011. Nilai rata-rata

(mean) DKI sebesar 64,0624 dan untuk standar deviasinya adalah

17,47089. Dengan melihat nilai rata-rata (mean) pada DKI, maka dapat

disimpulkan bahwa secara statistik nilai rata-rata DKI pada Bank

Umum Syariah di Indonesia telah memenuhi syarat atau peraturan

Bank Indonesia yang menyatakan bahwa minimal 50% dari jumlah

anggota dewan komisaris adalah komisaris independen.

Data rasio NPF memiliki nilai terendah (minimum) sebesar

0,00% yang berasal dari Maybank Syariah pada tahun 2011, sedangkan

untuk nilai tertinggi (maksimum) sebesar 35,15% yang berasal dari

Maybank Syariah pada tahun 2015. Nilai rata-rata (mean) untuk rasio

NPF sebesar 3,8355% dan standar deviasi sebesar 4,82266%. Dari nilai

rata-rata (mean) rasio NPF maka dapat disimpulkan bahwa secara

Page 73: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

54

statistic nilai rata-rata (mean) NPF pada Bank Umum Syariah di

Indonesia tahun 2011-2015 berada di bawah 5%. Hal ini menunjukkan

NPF pada Bank Umum Syariah telah memenuhi peraturan Bank

Indonesia yang masuk dalam kategori sehat adalah bank yang memiliki

nilai NPF minimal di bawah 5%.

Data rasio ROE nilai terendah (minimum) sebesar -32,04%

yang berasal dari Maybank Syariah pada tahun 2015, sedangkan untuk

nilai tertinggi (maksimum) sebesar 57,98% yang berasal dari Bank

Mandiri Syariah pada tahun 2012. Nilai rata-rata (mean) rasio ROE

adalah 6,1858% dan standar deviasinya adalah 11,27821%.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk menguji kelayakan model.

Sehingga sebelum dilakukan analisis regresi klasik dan analisis jalur

atau path analysis model penelitian harus lolos dalam uji asumsi

klasik ini. Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji multikolonieritas, uji

autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji normalitas (Ghozalli, 2013).

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Pada model regresi yang baik seharusnya antar

variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk melihat ada atau

tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan cara melihat

nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff

Page 74: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

55

yang umum dipakai sebagai standar yang menunjukkan tidak

terjadi multikolonieritas adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau

sama dengan nilai VIF di bawah 10 (Ghozalli, 2013 : 106). Hasil

uji multikolonieritas antar variabel dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Multikolonieritas

Persamaan 2

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

DKI .994 1.006

NPF .994 1.006

a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa nilai

tolerance dan VIF masing-masing variabel penelitian sebagai

berikut :

1.) Nilai tolerance untuk variabel DKI sebesar 0,994 > 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95%. Sedangkan nilai VIF sebesar 1,006 <

10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel GCG

dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

2.) Nilai tolerance untuk variabel NPF sebesar 0,994 > 0,10 yang

berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

Page 75: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

56

nilainya lebih dari 95%. Sedangkan nilai VIF sebesar 1,006 <

10, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel GCG

dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas

dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi

dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui beberapa model

pengujian. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian Durbin

Watson (Uji DW) (Ghozalli, 2013 : 110). Hasil pengujian

autokorelasi dalam penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Hasil Uji Durbin Watson

Persamaan DU Durbin-

Watson

4-DU Keterangan

1 1,585 1,982 2,415 Tidak ada

autokorelasi

2 1,628 1,940 2,372 Tidak ada

autokorelasi

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Hasil uji Durbin-Watson (DW) pada tabel di atas

menunjukkan bahwa pada persamaan 1 dan 2 memiliki nilai DW

yang lebih besar dari nilai DU dan juga lebih kecil dari nilai 4-DU.

Page 76: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

57

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan 1 dan

persamaan 2 tidak terdapat autokorelasi.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu /

pengamatan ke yang lain tetap , maka disebut homokedastisitas dan

jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozalli, 2013 : 139).

Uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas yaitu uji park. Berikut ini hasil uji park :

Tabel 4. 5 Hasil Uji Park

Persamaan 1

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.799 1.385 -2.021 .049

LNDKI1@ .440 1.437 .044 .306 .761

a. Dependent Variable: LNRes1

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil tampilan ouput SPSS memberikan

koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang

signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa data model regresi

dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.

Page 77: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

58

Tabel 4. 6 Hasil Uji Park

Persamaan 2

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1.471 3.707 -.397 .694

LNDKI2@ -.002 .941 .000 -.002 .998

LNNPF2@ .103 .254 .063 .406 .687

a. Dependent Variable: LNRes2

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil tampilan ouput SPSS memberikan

koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang

signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa data model regresi

dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Model regresi yang baik adalah model yang

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian

ini menggunakan Kolmogorov Sminof (K-S) test untuk

mengetahui normalitas data dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2

tailed), apabila nilainya lebih dari 5% maka residual terdistribusi

normal (Ghozalli, 2013 : 165). Hasil uji normalitas dalam

penelitian ini sebagai berikut :

Page 78: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

59

Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas

Persamaan 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.57412015

Most Extreme Differences

Absolute .102

Positive .066

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .720

Asymp. Sig. (2-tailed) .678

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,678 yang menunjukkan nilai

signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada persamaan 1 data terdistribusi secara normal.

Page 79: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

60

Tabel 4. 8 Hasil Uji Normalitas

Persamaan 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .84775812

Most Extreme Differences

Absolute .085

Positive .085

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .602

Asymp. Sig. (2-tailed) .862

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,862 yang menunjukkan nilai

signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada persamaan 2 data terdistribusi secara normal.

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana adalah metode yang digunakan untuk

menentukan tingkat pengaruh suatu variabel. Variabel yang

pertama disebut dengan variabel independen atau variabel bebas

atau variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel

yang kedua adalah variabel dependen atau variabel terikat yaitu

variabel yang dipengaruhi variabel lainnya (Desiana, 2016).

Page 80: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

61

Dalam persamaan 1 ini variabel Dewan Komisaris

Independen berperan sebagai variabel independen sedangkan

variabel NPF berperan sebagai variabel dependen.

Untuk mengetahui koefisien antar variabel dalam

persamaan 1 sebagai berikut:

Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.219 .454 2.684 .010

LNDKI1@ -1.048 .471 -.306 -2.224 .031

a. Dependent Variable: LNNPF1@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Dengan melihat tabel di atas, maka persamaan model

regresi yang digunakan adalah :

NPF = 1,219 – 1,048 DKI + e

Berdasarkan model regresi di atas maka hasil regresi regresi linier

klasik dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.) Persamaan regresi linier mempunyai konstanta sebesar 1,219.

Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen

diasumsikan konstan, maka variabel dependen yaitu NPF akan

mengalami kenaikan sebesar 1,219.

Page 81: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

62

2.) Koefisien variabel DKI sebesar -1,048 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1 point DKI akan mengurangi NPF

sebesar 1,048.

a.) Uji Ttest

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Dalam pengujian ini, kita melihat

nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05

maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan.

Namun jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesinya

ditolak atau tidak signifikan (Ghozalli, 2013 : 98).

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel DKI dengan nilai t

hitung -2,224 dan nilai signifikansi 0,031 lebih kecil dari alfa 0,05

maka dapat dikatakan bahwa DKI berpengaruh secara negatif dan

signifikan terhadap NPF. Hal ini berarti semakin baik DKI maka akan

mengurangi NPF.

b.) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar nilai R2

mendekati 1, maka semakin baik hasil model regresinya. Sebaliknya,

jika nilai R2 mendekati 0 maka secara keseluruhan tidak dapat

Page 82: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

63

menjelaskan variabel independen (Ghozalli, 2013 : 97). Hasil uji

determinan (R2) pada persamaan 1 sebagai berikut :

Tabel 4. 10 Hasil Uji Koefisien Determinan

Persamaan 1

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .306a .093 .075 .85339

a. Predictors: (Constant), LNDKI1@

b. Dependent Variable: LNNPF1@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Nilai R pada tabel tersebut menjelaskan tingkat hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen, artinya bahwa

hubungan DKI terhadap NPF sebesar 0,306 atau 30,6 %.

Nilai Adjusted R Square menjelaskan bahwa variabel independen

DKI dapat menerangkan variabel dependen yaitu NPF sebesar 0,075

atau sebesar 7,5% sedangkan (100% - 7,5%) 92,5% diterangkan oleh

variabel lain diluar model regresi ini.

b. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung

besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian

pada variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain

regresi berganda digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen

dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006 : 85).

Dalam persamaan 2 ini variabel DKI dan NPF berperan sebagai

Page 83: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

64

variabel independen sedangkan variabel ROE berperan sebagai variabel

dependen.

Untuk mengetahui koefisien antar variabel dapat dilihat dari tabel

berikut ini :

Tabel 4. 11 Hasil Uji Regresi Berganda

Persamaan 2

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2.196 1.891 -1.162 .252

LNDKI2@ .971 .480 .302 2.023 .049

LNNPF2@ .022 .129 .026 .171 .865

a. Dependent Variable: LNROE2@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Dengan melihat tabel hasil uji coefficient di atas, maka

persamaan model regresi berganda yang digunakan adalah :

ROE = -2,196 +0,971DKI +0,022NPF + e

Berdasarkan model regresi di atas dapat diketahui bahwa :

1.) Persamaan regresi linier berganda mempunyai konstanta

sebesar -2,196. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel

independen diasumsikan konstan, maka variabel dependen

yaitu ROE akan mengalami penurunan sebesar -2,196.

2.) Koefisien regresi DKI sebesar 0,971 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 point DKI akan menyebabkan kenaikan

Page 84: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

65

profitabilitas (ROE) sebesar 0,971 dengan asumsi bahwa

variabel bebas lainnya konstan.

3.) Koefisien regresi NPF sebesar 0,022 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 point NPF tidak akan menyebabkan kenaikan

profitabilitas (ROE) sebesar 0,022 dengan asumsi bahwa

variabel bebas lainnya konstan.

a.) Uji Ttest

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Dalam pengujian ini, kita melihat

nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05

maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan.

Namun jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesinya

ditolak atau tidak signifikan (Ghozalli, 2013 : 98).

Dari tabel 4.11 dapat dianalisa sebagai berikut :

1.) Variabel DKI dengan nilai t hitung 2,023 dan nilai signifikansi

0,049 yang artinya lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa DKI secara statistik berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Artinya semakin baik

DKI maka profitabilitas akan mengalami kenaikan.

2.) Variabel NPF dengan nilai t hitung 0,171 dan nilai signifikansi

0,865 yang artinya lebih besar dari nilai alfa 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa NPF berpengaruh secara positif dan tidak

Page 85: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

66

signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Artinya naik turun nya

NPF tidak akan mempengaruhi naik turunnya ROE.

b.) Uji Ftest

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen / terikat. Penilaian berdasarkan nilai probabilitasnya. Jika

nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis

yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Namun, jika nilai

signifikansi lebih besar dari nilai alpha 0,05 maka hipotesis yang

diajukan ditolak dan dikatakan tidak signifikan (Ghozalli, 2013

:98). Berikut adalah hasil uji F dalam penelitian ini :

Tabel 4. 12 Hasil Uji Ftest Persamaan 2

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 3.303 2 1.652 2.089 .136b

Residual 33.997 43 .791

Total 37.300 45

a. Dependent Variable: LNROE2@

b. Predictors: (Constant), LNNPF2@, LNDKI2@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Uji Anova atau Ftest terlihat nilai f hitung sebesar 2,089 dengan

probabilitasnya jauh lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel DKI dan NPF secara bersama-sama tidak

Page 86: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

67

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada

Bank Syariah di Indonesia

c.) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar nilai R2

mendekati 1, maka semakin baik hasil model regresinya. Sebaliknya,

jika nilai R2 mendekati 0 maka secara keseluruhan tidak dapat

menjelaskan variabel independen (Ghozalli, 2013 : 97). Hasil uji

determinan (R2) pada persamaan 1 sebagai berikut :

Tabel 4. 13 Hasil Uji Koefisien Determinan

Persamaan 2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .298a .089 .046 .88918

a. Predictors: (Constant), LNNPF2@, LNDKI2@

b. Dependent Variable: LNROE2@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Nilai R pada tabel tersebut menjelaskan tingkat hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen, artinya bahwa

hubungan DKI dan NPF terhadap ROE sebesar 0,298 atau 29,8 %.

Nilai Adjusted R Square menjelaskan bahwa variabel independen

DKI dan NPF dapat menerangkan variabel dependen yaitu ROE

Page 87: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

68

sebesar 0,046 atau sebesar 4,6% sedangkan (100% - 4,6) 95,4%

diterangkan oleh variabel lain diluar model regresi ini.

C. Analisis Jalur atau Path Analysis

Analisis jalur atau path analysis digunakan untuk menghitung

pengaruh Dewan Komisaris Indepeden terhadap profitabilitas dengan non

performing financing (NPF) sebagai variabel intervening. Berikut

merupakan perhitungan analisis jalur atau path analysis dalam penelitian ini.

Tabel 4. 14 Hasil Uji Coefficient

Persamaan 1

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.219 .454 2.684 .010

LNDKI1@ -1.048 .471 -.306 -2.224 .031

a. Dependent Variable: LNNPF1@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Tabel 4. 15 Hasil Uji Coefficient

Persamaan 2

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2.196 1.891 -1.162 .252

LNDKI2@ .971 .480 .302 2.023 .049

LNNPF2@ .022 .129 .026 .171 .865

a. Dependent Variable: LNROE2@

Sumber : Output SPSS 21, data sekunder yang diolah, 2017

Page 88: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

69

Dari hasil output SPSS di atas memebrikan nilai unstandardized

beta DKI pada persamaan 1 sebesar -1,048 dan signifikan pada 0,031 yang

berarti DKI mempengaruhi NPF. Nilai koefisien unstandardized beta -

1,048 merupakan nilai path atau jalur p2. Pada output SPSS persamaan 2

nilai unstandardized beta untuk DKI 0,971 dan signifikan pada 0,049.

Nilai koefisien ini merupakan nilai path atau jalur p1. Sedangakan nilai

unstandardized NPF adalah 0,022 dan tidak signifikan pada 0,865. Nilai

koefisien ini merupakan nilai path atau jalur p3.

Pengaruh langsung DKI ke ROE = 0,971

Pengaruh tak langsung DKI ke NPF ke ROE = -1,048 x 0,022

Total pengaruh (korelasi DKI ke ROE) = 0,947944

Sebelum mendapatkan t hitung untuk mengetahui apakah ada

pengaruh mediasi atau tidak maka peneliti harus menghitung standar error

terlebih dahulu.

Keterangan :

Sp2 dan Sp3 di dapat dari Standar Error pada Unstandardized

Coefficients pada p2 dan p3.

Page 89: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

70

Berdasarkan hasil Sp2p3 peneliti dapat menghitung nilai t statistik

pengaruh mediasi, sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis jalur

atau path analysis dapat disimpulkan bahwa NPF tidak dapat berperan

sebagai variabel intervening antara DKI dan profitabilitas (ROE). Hal ini

dikarenakan nilai t hitung = -0,155 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat

signifikansi 0,05 yaitu 2,011. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada

pengaruh tidak langsung dari DKI terhadap profitabilitas (ROE) perbankan

syariah melalui NPF.

D. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, hasil

dari uji hipotesis dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Variabel DKI berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

(ROE) sehingga H1 diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji output

SPSS, dimana DKI memiliki nilai signifikansi 0,049 lebih kecil dari

0,05 atau 5%. Ini menunjukkan bahwa ketika DKI meningkat maka

profitabilitas (ROE) juga akan meningkat. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Muntiah (2012), Agustiningsih (2016),

Rini & Ghozalli (2012), Nugrahani & Nugroho (2010), Dzajilah

(2016), Sanjaya & Marsudi (2014), Endri (2012) yang menunjukkan

Page 90: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

71

bahwa Good Corporate Governance (GCG) yang di proyeksikan

dengan dewan komisaris independen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Tjandra (2015) yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Hasil ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Septiana (2016), Raja (2016), Puspitasari & Ernawati (2010), Putra &

Nuzula (2017), Aprinita (2016) yang menunjukkan bahwa dewan

komisaris independen tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

2. Variabel DKI berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap NPF

sehingga H2 diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji output SPSS

yang menyatakan bahwa variabel DKI memiliki nilai signifikansi

0,031 lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Ini menunjukkan bahwa adanya

pengaruh yang signifikan dari variabel DKI terhadap NPF. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan

antara DKI dengan NPF. Hasil ini menyimpulkan bahwa ketika DKI

tinggi menunjukkan bahwa perbankan telah melakukan tata kelola

perusahan yang baik sehingga dapat meminimalisir atau mengurangi

NPF.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Andriyan &

Supatmi (2010), Wardani (2007), Nora & Veronica (2008), Dianita

(2014) menunjukkan bahwa GCG yang diproyeksikan dengan dewan

Page 91: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

72

komisaris independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

NPL. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mubarok (2016) yang menunjukkan bahwa dewan

komisaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap NPF. Selain itu bertentangan dengan penelitian Mirawati &

Halini (2014) yang menunjukkan bahwa dewan komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap NPL.

3. Variabel NPF berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap

ROE sehingga H3 yang menyatakan NPF berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE) ditolak. Hal ini dapat dilihat

dari hasil uji output SPSS yang menyatakan bahwa variabel NPF

memiliki nilai signifikansi 0,865 lebih besar dari 0,05 atau 5%. Ini

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

NPF terhadap profitabilitas (ROE). Hasil ini menyimpulkan bahwa

tinggi rendahnya NPF tidak akan mempengaruhi profitabilitas (ROE).

Hal ini dikarenakan status risiko pembiayaan yang awalnya berstatus

kurang lancar dan diragukan dapat berubah menjadi macet. Status

perubahan risiko ini dikarenakan kemampuan nasabah yang benar-

benar tidak mampu lagi untuk membayar. Selain itu bisa dikarenakan

pihak manajemen yang kurang ketat dalam mengolah risiko

pembiayaan, sehingga terjadi pembiayaan macet atau gagal bayar yang

menyebabkan perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau

profitabilitas. Oleh karena itu risiko pembiayaan tidak berpengaruh

Page 92: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

73

terhadap profitabilitas (ROE). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hermina (2004), Dewi (2014) dan Santoso (2016)

menunjukkan bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Siswanti (2016) dan Ferdyant (2014) yang menunjukkan bahwa

NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

4. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis jalur atau

path analysis dapat disimpulkan bahwa NPF tidak dapat berperan

sebagai variabel intervening antara DKI dan profitabilitas (ROE).

Sehingga H4 yang menyatakan bahwa NPF memediasi DKI terhadap

ROE ditolak. Hal ini dikarenakan nilai t hitung = -0,155 lebih kecil

dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu 2,011. Hasil ini

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak langsung dari DKI

terhadap profitabilitas (ROE) perbankan syariah melalui NPF.

Page 93: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh

Dewan Komisaris Independen Bank Syariah terhadap profitabilitas dengan

NPF sebagai variabel intervening, maka dapat disimpulkan :

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel DKI terhadap

profitabilitas (ROE). Hal ini menunjukkan bahwa ketika DKI

meningkat maka profitabilits (ROE) juga akan meningkat.

2. Terdapat pengaruh negatif dan signifikan pada variabel DKI terhadap

NPF. Hal ini menunjukkan bahwa ketika DKI meningkat maka NPF

akan menurun.

3. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel NPF

terhadap ROE. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya NPF

tidak akan mempengaruhi profitabilitas (ROE).

4. NPF tidak dapat berperan sebagai variabel intervening atau tidak

mampu memediasi antara DKI dan profitabilitas (ROE). Dengan kata

lain, tidak terdapat pengaruh tidak langsung antara DKI terhadap

Profitabilitas (ROE) dengan NPF sebagai variabel intervening.

Page 94: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

75

B. Saran

1. Saran untuk lembaga khususnya bank syariah yang ada di Indonesia

agar dapat lebih memaksimalkan lagi penerapan Dewan Komisaris

Independen di semua bagian. Terutama pada bagian manajemen

risiko. Karena dengan lebih memaksimalkan Dewan Komisaris

Independen maka risiko pembiayaan akan berkurang sehingga dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan tersebut.

2. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah dapat menambahkan variabel

Corporate Governance lainnya sebagai variabel independen. Selain itu

peneliti selanjutnya dapat menggunakan rasio profitabilitas lainnya

sebagai variabel dependen. Sehingga penelitian selanjutnya dapat

memperbanyak jumlah sampel dan jenis perusahaan yang akan diteliti.

Dengan demikian, hasil penelitian yang akan datang dapat memberikan

masukan dan manfaat bagi perusahaan lebih banyak.

Page 95: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alfianika, N. 2016. Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.

Yogyakarta : Deepublish

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN Salatiga

Pers

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia

Endraswati, Hikmah. 2016. Woman As Board of Commisioner dan Kinerja Perbankan

Syariah di Indonesia. Salatiga : Phoenix Publisher

Ghozalli, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Greuning, Hennie van. 2011. Analisis Risiko Perbankan. Jakarta : Salemba Empat

Indroes, N. Ferry. 2011. Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Muhamad. 2013. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : FEUI

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Wahyudi, Imam, dkk. 2013. Manajemen Risiko Bank Islam. Jakarta : Salemba Empat

Yudiana, Fetria Eka . 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: OMBAK

Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga: STAIN

Salatiga Press

Jurnal/Skripsi/Artikel :

Agustiningsih, S. Wahyu. 2016. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Bisnis 16(1)

Aprianingsih, Astri. 2016. Pengaruh Penerapan GCG, Struktur Kepemilikan dan Ukuran

Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang terdaftar di BEI Periode

2011-2014. Skripsi : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogya

Aprinita, B.S. 2016. Pengaruh GCG terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan

Sektor Consumer Goods yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014. Jurnal Bisnis

dan Manajemen 52

Page 96: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Aziz, Sarfia Abdul. 2016. Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014. Skripsi : Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Desiana, Lidia. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas

(ROE) pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2015. I-Finance 2

(2). Desember 2016

Dianita, Mirna. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan. Jurnal Ilmiah Akuntansi & Humanika 4(1)

Dzajilah, Rachma. 2016. Pengaruh Mekanisme GCG & Pengungkapan CSR terhadap

Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 5(10)

Endraswati, Hikmah,. Suhardjanto, Djoko., Krismiaji. 2014. Board of Directors and

Remuneration in Indonesian Banking. GSTF International Journal on Business

Review (GBR),Vol. 3 No.3

Endri. 2012. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja

Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Keuangan & Perbankan, 16

(2): 264-274

Ferdyant, Ferly dkk. 2014. Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance

dan Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah. Jurnal

Dinamika Akuntansi dan Bisnis 1(2): 134-149. Jakarta : Universitas Negeri

Jakarta

Hermina, Rida., Suprianto, Edy . 2014. Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, dan BOPO

terhadap Profitabilitas (ROE) pada Bank Umum Syariah. Jurnal Akuntansi

Indonesia 3(2) Juli 2014. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan

Agung

Jensen, Michael.C & Wiliam.H Meckling. 1979. “Theory of the Firm: Managerial

Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial

Economics 3(4): 305-360

Khatimah, H. 2009, Maret. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Dana Perbankan di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan Akselerasi

Perbankan Syariah Tahun 2007/2008. Jurnal Optimal, 3(1): 5

Kiswanto, Asri Purwanti. 2016. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank menurut Risk Based

Bank Rating terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance

sebagai Variabel Pemoderasi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

di Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia, 5(1): 15-36. Semarang : Universitas

Negeri Semarang

Kusuma, Eriza Mayang., Supatmi. 2015. Hubungan Mekanisme Corporate Governance

dan Kinerja keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Salatiga : Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UKSW

Page 97: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Nugrahani, T.S., Nugroho, F.A. 2010. Pengaruh Komisaris Independen dan

Pengungkapan Sukarela terhadap Kinerja Perusahaan. Universitas PGRI

Yogyakarta. Karisma 4(2): 132-141

Nora, Eliyana & Veronica, Sylvia. 2008. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris

Independen & Kepemilikan Institusional terhadap NPL. Jurnal Ekonomi & Bisnis

1(2) : 1-15

Pathan, Shamsi, Skully, Michael, Wickramanayake, J. 2007. Board Size Idependence

and Performance: Analysis of Thai Banks. Asia-Pacific Financial Markets. 14(3):

211-227

Purba, B. 2014. Analisis Kointegrasi antara Indeks Harga Saham Gabungan Jumlah

Uang Beredar dan Indeks Harga Pedagang Besar di Indonesia Periode 2007-2013.

Jurnal Santech, 6(4) : 19

Puspitasari, Filia., Ernawati, Endang. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal Manajemen Teori

dan Terapan 3(2)

Putra A.S., Nuzula N.F. 2017. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 47(1)

Rini, T.Sulestyo. 2012. Pengaruh Pemegang Saham Institusi, Komisaris Independen &

Komite Audit terhadap Tingkat Profitablitas Perusahaan. Jurnal Akuntansi 1(1):

1-12

Santoso, Adi. 2016. Peningkatan Profitabilitas pada Industri Perbankan Go-Publik di

Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen 6(1). Ponorogo : Universitas

Muhammadiyah

Saputri, S F Henny., Oetomo, Hening Widi. 2016. Pengaruh CAR, BOPO, NPL, FDR

terhadap ROE pada Bank Devisa. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen 5(5).

Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Septiana, Nurul, dkk. 2016. Pengaruh Mekkanisme GCG terhadap Profiitabilitas

Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 38(2)

Setiawaty, Agus. 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap

Kinerja Perbankan dengan Manajemen Risiko sebagai Variabel Intervening.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen 13(1). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mulawarman

Siswanti, Indra. 2016. Implementasi Good Corporate Governance pada Kinerja Bank

Syariah. Jurnal Akuntansi Multiparadigma JAMAL 7(2): 156-323 Malang,

Agustus 2016

Suhartatik, N., Kusumaningtyas, R (2013). Determinan Financing to Deposit Ratio

(FDR) Perbankan Syariah di Indonesia (2008-2012). Jurnal Ilmu Manajemen,

1(4) :1179

Raja, D.H. Lumban. 2016. Pengaruh Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Komite

Audit terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Property dan Real State

Page 98: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

yang terdaftar di BEI. Jurusan Manajemen, Fak.Ekonomi, Universitas Negeri

Surabaya

Temewu, Riana Christel., Stanly W. Alexander. 2014. Pengaruh Penerapan Good

Corporate Governance terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang

terdaftar di BEI Periode 2009-2013. Skripsi

Tjandra, Eric. 2015. Pengaruh GCG terhadap Leverage dan Profitabilitas pada

Perusahaan property dan Real Estate di Indonesia. Jurnal GEMA AKTUALITA, 4

(2)

Tjondro, David., Wilopo. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap

Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa

Efek Indonesia. Journal of Business and Banking 1(1): 1-14. Surabaya : STIE

Perbanas Surabaya

Wardani, Ratna. 2007. Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang

Mengalami Permasalahan Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 4(1) : 95-

114

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 99: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

LAMPIRAN

Page 100: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dian Safietrie

NIM : 213-13-083

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Jurusan : Perbankan Syariah S1

Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 9 Mei 1995

Alamat : Gg.Anggrek VII Rt 05 Rw 01 Panjang Kidul,

Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah

Kode Pos : 50614

Warga Negara : Indonesia

Pendidikan :

Periode Sekolah

1999 - 2001 RA Sudirman III Ambarawa

2001 - 2007 SD N Lodoyong 2 Ambarawa

2007 - 2010 SMP Islam Sudirman Ambarawa

2010 - 2013 SMA Islam Sudirman Ambarawa

Demikian daftar riwayat hidup, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 7 September 2017

Penulis,

Dian Safietrie

Page 101: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

DATA PENELITIAN

Kode Tahun DKI NPF ROE

BMS

2011 100% 3.03% 16.89%

2012 100% 2.67% 57.98%

2013 100% 2.98% 16.23%

2014 66.67% 3.89% 2.50%

2015 66.67% 4.26% 1.61%

BMI

2011 50% 4.59% 14.71%

2012 50% 5.77% 3.42%

2013 50% 5.61% 3.87%

2014 50% 6.55% 2.20%

2015 50% 7.11% 2.78%

BPS

2011 66.67% 0.82% 3.31%

2012 66.67% 0.20% 8.20%

2013 66.67% 1.02% 4.44%

2014 66.67% 0.53% 7.01%

2015 66.67% 2.63% 4.94%

BBS

2011 100% 1.74% 6.19%

2012 66.67% 4.59% 7.32%

2013 66.67% 4.27% 7.63%

2014 66.67% 4.07% 2.39%

2015 66.67% 2.99% 5.35%

BVS

2011 66.67% 2.43% 18.69%

2012 66.67% 3.19% 8.93%

2013 100% 3.71% 3.70%

2014 100% 7.10% -17.61%

2015 66.67% 9.80% -15.06%

BCAS

2011 66.67% 0.20% 2.30%

2012 66.67% 0.10% 2.80%

2013 66.67% 0.10% 4.30%

2014 66.67% 0.10% 2.90%

2015 66.67% 0.70% 3.20%

BJBS

2011 25% 1.36% 3.65%

2012 20% 4.46% -3.26%

2013 40% 1.86% 4.65%

2014 25% 5.91% 3.47%

2015 25% 6.93% 0.92%

BNIS 2011 66.67% 3.62% 6.33%

2012 66.67% 2.02% 9.31%

Page 102: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

2013 66.67% 1.06% 9.65%

2014 66.67% 1.86% 10.83%

2015 66.67% 2.53% 11.39%

BRIS

2011 75% 2.12% 1.19%

2012 60% 1.84% 10.41%

2013 60% 3.26% 10.20%

2014 60% 3.65% 0.44%

2015 50% 3.89% 6.20%

BSM

2011 60% 2.42% 24.24%

2012 60% 2.82% 25.05%

2013 60% 4.32% 15.34%

2014 60% 6.84% 1.49%

2015 60% 6.06% 5.92%

MBS

2011 66.67% 0% 4.92%

2012 66.67% 2.49% 4.93%

2013 66.67% 2.69% 5.05%

2014 66.67% 5.04% 6.82%

2015 66.67% 35.15% -32.04%

Keterangan :

Kode Nama

BMS Bank Mega Syariah

BMI Bank Muamalat Indonesia

BPS Bank Panin Syariah

BBS Bank Bukopin Syariah

BVS Bank Victoria Syariah

BCAS Bank Central Asia Syariah

BJBS Bank Jawa Barat Syariah

BNIS Bank Negara Indonesia Syariah

BRIS Bank Rakyat Indonesia Syariah

BSM Bank Syariah Mandiri

MBS Mega Bank Syariah

Page 103: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Hasil Output Eviews 7

Null Hypothesis: D(DKI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.534350 0.0000

Test critical values: 1% level -3.562669

5% level -2.918778

10% level -2.597285 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(NPF) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.101678 0.0324

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(ROE) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.249980 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 104: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Hasil Output SPSS 21

Uji Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DKI 55 20.00% 100.00% 64.0624% 17.47089%

NPF 55 0.00% 35.15% 3.8355% 4.82266%

ROE 55 -32.04% 57.98% 6.1858% 11.27821%

Valid N (listwise) 55

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Toler

ance

VIF

1

(Constant) 3.916 5.127 .764 .448

DKI .108 .075 .167 1.450 .153 .994 1.006

NPF -1.213 .270 -.519 -4.492 .000 .994 1.006

a. Dependent Variable: ROE

Uji Autokorelasi

Persamaan 1

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .306a .093 .075 .85339 1.982

a. Predictors: (Constant), LNDKI1@

b. Dependent Variable: LNNPF1@

Page 105: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Persamaan 2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .298a .089 .046 .88918 1.940

a. Predictors: (Constant), LNNPF2@, LNDKI2@

b. Dependent Variable: LNROE2@

Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Park

Persamaan 1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.799 1.385 -2.021 .049

LNDKI1@ .440 1.437 .044 .306 .761

a. Dependent Variable: LNRes1

Persamaan 2

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1.471 3.707 -.397 .694

LNDKI2@ -.002 .941 .000 -.002 .998

LNNPF2@ .103 .254 .063 .406 .687

a. Dependent Variable: LNRes2

Page 106: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Uji Normalitas

Persamaan 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.57412015

Most Extreme Differences

Absolute .102

Positive .066

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z .720

Asymp. Sig. (2-tailed) .678

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Persamaan 2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .84775812

Most Extreme Differences

Absolute .085

Positive .085

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .602

Asymp. Sig. (2-tailed) .862

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 107: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Regresi Sederhana

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .306a .093 .075 .85339

a. Predictors: (Constant), LNDKI1@

b. Dependent Variable: LNNPF1@

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3.601 1 3.601 4.945 .031b

Residual 34.958 48 .728

Total 38.559 49

a. Dependent Variable: LNNPF1@

b. Predictors: (Constant), LNDKI1@

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.219 .454 2.684 .010

LNDKI1@ -1.048 .471 -.306 -2.224 .031

a. Dependent Variable: LNNPF1@

Page 108: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Regresi Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .298a .089 .046 .88918

a. Predictors: (Constant), LNNPF2@, LNDKI2@

b. Dependent Variable: LNROE2@

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 3.303 2 1.652 2.089 .136b

Residual 33.997 43 .791

Total 37.300 45

a. Dependent Variable: LNROE2@

b. Predictors: (Constant), LNNPF2@, LNDKI2@

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2.196 1.891 -1.162 .252

LNDKI2@ .971 .480 .302 2.023 .049

LNNPF2@ .022 .129 .026 .171 .865

a. Dependent Variable: LNROE2@

Page 109: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 110: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 111: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 112: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 113: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 114: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 115: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 116: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS
Page 117: PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2588/1/SKRIPSI DIAN SAFIETRIE (2017).pdf · PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PROFITABILITAS

Related Documents