YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI

GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN

KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 2 NGAGLIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Elisabeth Ediyarni Jani

Nim: 151424022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dengan kuasa yang diberikan kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan

untuk menghadapi segala rupa keadaan”

(Filipi 4:13)

“Bekerja keras. Lakukan yang terbaik. Simpan kata-kata anda. Jangan terlalu

sombong. Percaya kepada Tuhan. Jangan takut dan jangan pernah lupakan

teman”

(Harry S. Truman)

Karya ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua Bapak Yohanes Jani dan Ibu Petronela Jelau serta kakak

tersayang Atik Jani yang selalu mendukung saya dalam suka maupun

dalam duka.

2. Teman-teman mahasiswa/i pendidikan Fisika 2015 yang sudah berbagi

pengalaman dan berdinamika bersama selama ini.

3. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

vii

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN

MELAKUKAN EKSPERIMEN TERBIMBING PADA MATERI ENERGI

GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR, MINAT BELAJAR, DAN

KREATIVITAS SISWA KELAS X MIPA SMAN 2 NGAGLIK

Elisabeth Ediyarni Jani

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2019

`Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing untuk

meningkatkan hasil belajar, minat belajar dan kreativitas siswa pada pokok

bahasan energi terhadap siswa kelas X MIPA 2 SMA Negri 2 Ngaglik.

Penelitian ini berlangsung selama bulan Maret-April 2019. Subyek

penelitian ini yaitu siswa kel as X MIPA 1 yang berjumlah 32 orang sebagai

kelas eksperimen diajar menggunakan metode eksperimen terbimbing dan siswa

kelas X MIPA 2 berjumlah 24 orang sebagai kelas kontrol diajar menggunakan

metode ceramah aktif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan

observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil

belajar, minat belajar, dan kreativitas siswa kelas eksperimen. Kreativitas siswa

dilihat berdasarkan situasi yang dilakukan siswa saat eksperimen berlangsung.

Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, metode eksperimen, hasil belajar,

minat siswa, kreativitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

viii

ABSTRACT

APPLICATION OF PROBLEM-BASED LEARNING BY USING

EXPERIMENTS ON ENERGY MATERIALS TO IMPROVE THE

KNOWLEDGE, LEARNING INTEREST, AND STUDENT CREATIVITY OF

SMAN 2 NGAGLIK CLASS X STUDENTS

Elisabeth Ediyarni Jani

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2019

This research aims to know the influence of the application the problem-

based learning by using experiment to improve the results of learning, the

learning interest and creativity of students on the subject of energy of students

class X SCIENCES SMA Negeri 2 Ngaglik.

This research was done on March-April 2019. The subject of the research

was 32 students of class X MIPA 1, taught using guided experimental methods

and students of class X MIPA 2 as the control class taught by using active lecture

methods. The instruments used in this research included written test (pretest and

posttest), questionnaire of learning, and observation.

The result of this research showed that students knowledge, interest in

learning, and creativity were improved. Students’ creativity was seen based on

students performed during experiment.

Keyword: problem-based learning, experiment, knowledge, interest, creativity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat

yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Melakukan Eksperimen

Terbimbing pada Materi Energi guna Meningkatkan Hasil Belajar, Minat

Belajar, dan Kreativitas Siswa Kelas X Mipa SMA N 2 Ngaglik.. Skripsi atau

tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi strata

satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai dengan Kurikulum Program Studi

Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan ilmu pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, tetapi berkat bantuan Tuhan YME dan beberapa pihak

kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S.J.,M.S.T selaku dosen pebimbing dan

Dosen Pembimbing Akademik yang dengan sabar membimbing,

memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam pembuatan skripsi

ini.

2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Bapak Dr. Ign Edi Santosa, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4. Bapak Drs. Domi Saverius, M.Si., dan Bapak Albertus Hariwangsa Panulu

M.Sc sebagai validator yang bersedia memberikan masukan dan saran

kepada penulis dalam membuat instrumen soal, angket, lembar observasi,

dan lembar kerja siswa sehingga menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN ............................. Error! Bookmark not defined.

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. Error!

Bookmark not defined.

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penenlitian................................................................................ 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xii

BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................. 5

2.1 Belajar Dan Pembelajaran ...................................................................... 5

2.1.1 Pengertian Belajar ........................................................................... 5

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ................................................................. 5

2.2 Pembelajaran Yang Aktif ....................................................................... 6

2.3 Hasil Belajar .......................................................................................... 7

2.4 Minat Belajar ......................................................................................... 8

2.5 Kreativitas .............................................................................................. 8

2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah ............................................................. 9

2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................... 9

2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................... 10

2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................... 10

2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah ............................. 11

2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ......................... 12

2.7 Metode Eksperimen.............................................................................. 13

2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen ..................................................... 13

2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen ........................................................ 13

2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas ................................... 14

2.8 Materi Energi.......................................................................................... 15

2.8.1 Energi kinetik ................................................................................ 16

2.8.2 Energi potensial ............................................................................. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xiii

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 24

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 24

3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................... 24

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 25

3.4 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 25

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................... 26

3.6 Treatmen .............................................................................................. 26

3.7 Instrumen ............................................................................................. 28

3.7.1 Instrumen Pembelajaran ................................................................ 28

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 28

3.8 Validitas ............................................................................................... 35

3.9 Analisis Data ........................................................................................ 36

3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest .............................................. 36

3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23 .......... 37

3.9.3 Analisis minat siswa ...................................................................... 39

3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

dan kelas kontrol ........................................................................... 40

3.9.5 Analisis kreativitas siswa ............................................................... 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xiv

BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA .......................................................... 41

4.1 Deskripsi Penelitian.............................................................................. 41

4.1.1 Pelaksanaan Kelas Kontrol ............................................................ 45

4.1.2 Pelaksanaan Kelas Eksperimen ...................................................... 47

4.2 Data dan Analisis Data ......................................................................... 49

4.2.1 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 49

4.2.2 Minat Belajar Siswa ...................................................................... 58

4.2.3 Kreativitas Siswa ........................................................................... 65

4.3 Keterbatasan Peneliti ............................................................................ 69

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 70

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 70

5.2 Saran .................................................................................................... 70

5.2.1 Bagi Guru ...................................................................................... 70

5.2.2 Bagi penelitian .............................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN ...................................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi ......................... 29

Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi ........................ 30

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika ................................................ 31

Tabel 3.4 Aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen ..................... 33

Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen .......... 33

Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol ............................. 34

Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas kontrol ................ 35

Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest ........................ 36

Tabel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Observasi ............... 39

Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran........................................... 41

Table 4.2. Nilai pretes dan postes kelas eksperimen terbimbing dan

kelas kontrol ......................................................................................... 50

Tabel 4.3 Perbandingan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................... 52

Tabel 4.4 Perbandingan pretest dan posttest kelas eksperimen ........................... 53

Tabel 4.5 Perbandingan pretest dan posttest kelas Kontrol ................................. 54

Tabel 4.6 Perbandingan posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 55

Tabel 4.7 Perbandingan seilish nilai pretest - posttest Kelas eksperimen

dan kelas kontrol .................................................................................. 56

Tabel 4.8 Minat belajar awal - akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xvi

Tabel 4.9 Perbandingan minat belajar awal kelas eksperimen

dan kelas kontrol .................................................................................. 60

Tabel 4.10 Perbandingan minat awal dan akhir kelas eksperimen ....................... 61

Tabel 4.11 Perbandingan minat belajar awal dan akhir kelas kontrol .................. 62

Tabel 4.12 Perbandingan minat akhir belajar Kelas eksperimen dan

kelas kontrol ......................................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V

berpindah sejauh S ............................................................................... 16

Gambar 2.2 Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan awal V1

berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2 ..................................... 18

Gambar 2.3 Benda bermassa m jatuh dari ketinggian h2 menuju

ketingian h1 ..................................................................................... 27

Gambar 2.4 Sebuah truk mengakut tanah dari ketinggian h1 menuju

ketinggian h2 .................................................................................... 28

Gambar 4.1 Suasana kelas kontrol selama pembelajaran .................................... 47

Gambar 4.2 Suasana pembelajaran kelas eksperimen ......................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................... 75

Lampiran 2 Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian ............................................ 76

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................... 77

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen ................................................................... 77

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 88

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ........................................................................ 96

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ............................................................... 104

Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest ................................................. 106

Lampiran 9 Lembar Validitas Soal, Jawaban Pretest Dan Posttest, Angket

Dan Lembar Observasi Kreativitas Siswa ........................................... 110

Lampiran 10 Contoh Hasil Pretest dan Posttest Hasil Belajar dan Minat

Belajar Siswa kelas control dan kelas eksperimen ............................... 130

Lampiran 11 Tabel Total Skor Setiap Indikator Minat Belajar

Kelas Eksperrimen dan Kelas Kontrol ................................................ 154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan globalisasi semakin pesat. Untuk menghadapi

perkembangan globalisasi ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dengan

baik kualitasnya. Pendidikan merupakan salah satu aspek tersebut. Pendidikan

diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Peningkatan kualitas pendidikan menyangkut dua aspek penting yaitu

pendidik dan peserta didik. Kunci utama dalam peningkatan kualitas

pendidikan yaitu pada mutu pendidiknya. Oleh karena itu, para pendidik harus

menguasai materi, kreatif, inovatif dalam membuat suatu pembelajaran yang

baik bagi peserta didik. Merancang suatu pembelajaran tidak lepas dari metode,

sarana dan prasarana yang baik demi tercapainya peningkatan kualitas

pendidikan.

Fisika merupakan salah satu bidang ilmu alam yang sulit dipahami dan

dianggap membosankan oleh beberapa peserta didik. Namun akan menjadi

suatu bidang ilmu yang menyenangkan jika pembelajarannya dikemas dengan

baik seperti menunjukkan suatu peristiwa nyata sehingga mendapatkan feed

back yang baik dari pesera didik. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

menentukan metode dalam pembelajaran.

Pembelajaran sains di sekolah tidak cukup hanya mengetengahkan fakta

atau konsep tetapi juga harus mampu memberi pengalaman dari konsep

tersebut. Oleh karena itu agar siswa mendapatkan pembelajaran yang demikian

maka yang harus ditekankan yaitu metode yang dipakai dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

2

pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran diusahakan bisa membangkit

minat, ketertarikan dan perasaan senang siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Salah satu metode yang bisa mambangkitkan semangat dan membuat siswa

senang yaitu metode ekperimen.

Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan

fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk

melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya.

Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat

diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat

menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

Kurikulum 2013 menekankan bahwa materi yang dipelajari berbasis

fakta atau fenomena tertentu, mengharapkan siswa untuk mengamati, bertanya,

dan mencari sendiri jawabannya dari berbagai sumber yang relevan, dan

bermuara pada sebuah jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara

keilmuan. Untuk menuju tahap seperti itu, para siswa terlebih dahulu perlu

memiliki pengetahuan mendalam agar bisa membedakan benar atau salahnya

suatu konsep, peristiwa ataupun keadaan. Untuk mengetahui dan menemukan

keselarasan antara pengetahuan konsep dan kebenarannya maka diperlukan

melaksanakan eksperimen untuk membuktikannya.

Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri 2 Ngaglik terlihat bahwa

dalam pembelajaran terkadang guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk melakukan eksperimen, menggunakan alat yang tersedia di laboratorium.

Dalam penelitian inipun siswa melakukan eksperimen menggunakan alat yang

sudah disediakan oleh guru di laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1) Apakah model pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan

ekperimen terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar fisika pada

pokok bahasan energi siswa kelas X MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun

ajaran 2018/2019?

2) Apakah terjadi peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA

SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi

yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

dengan melakukan ekperimen terbimbing?

3) Apakah ada pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah

dengan melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika

khususnya dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X

MIPA SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1) Peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 yang diajarkan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing.

2) Peningkatan minat belajar fisika siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

Ngaglik tahun ajaran 2018/2019 pada pokok bahasan energi yang

diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan

melakukan ekperimen terbimbing.

3) Pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan

melakukan ekperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika khususnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

4

dalam pokok bahasan energi terhadap kreativitas siswa kelas X MIPA

SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.

1.4 Manfaat Penenlitian

Penelitian ini bermanfaat baik bagi siswa, peneliti, dan guru.

1) Bagi siswa

(1) Siswa dapat memahami materi energi dengan baik dan benar,

sehingga hasil belajar meningkat.

(2) Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui metode

eksperimen yang dilakukan.

(3) Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam merancang suatu

eksperimen

2) Bagi guru

Guru dapat membuat strategi pembelajaran yang baik untuk

meningkatkan hasil belajar, minat dan kreativitas siswa.

3) Penelitian

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya yang

menggunakan topik sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

5

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Belajar Dan Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai

proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat melalui

berbagai pengalaman yang diciptakan guru (Hosnan, 2014: 7). Menurut

Sudjana (1989: 28) dalam Hosnan (2014: 8) belajar juga merupakan proses

melihat, mengamati, dan memahami sesuatu.

Beberapa prinsip konstruktivisme yang berkaitan dengan belajar

(dalam Suparno, 1997: 49) yaitu antara lain: (1) pengetahuan dibangun oleh

siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak

dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan

murid sendiri untuk menalar, (3) murid aktif mengkonstruksi terus menerus,

sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih

rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) guru sekedar

membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa

berjalan mulus.

Secara umum, belajar merupakan perubahan perilaku untuk

menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada. Intinya bahwa

belajar adalah proses menumukan suatu jawaban.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan yang

menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak. Pembelajaran secara

sederhana dapat diartikan sebagai suatu proses menciptakan kondisi yang

kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

6

peserta didik, dan komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran merupakan

suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan

satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi : tujuan, materi, metode,

dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan

oleh guru dalam memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan

pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

(Hosnan, 2014: 18).

Bagian penting dari pendidikan yaitu proses belajar mengajar.

Sedangkan yang paling penting dalam pembelajaran yaitu pelaku

pendidikan baik pedidik maupun peserta didik. Moh Uzer Usman (dalam

Trianto, 2009: 20) mengemukakan bahwa proses pembelajaran adalah suatu

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses

pendidikan formal dan guru sebagai pemegang peranan utama. Keberhasilan

seorang pendidik dalam mengajar juga dilihat dari hasil belajar peserta

didik. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola proses

pembelajaran, sehingga belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses interaksi timbal balik

antar guru dan peserta didik untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

2.2 Pembelajaran Yang Aktif

Pendekatan belajar aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem

pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri.

Kemampuan belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif

(active learning). Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran

dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

7

Pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan

semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik

dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik

pribadi yang mereka miliki. Belajar yang bermakna bila peserta didik berperan

secara aktif dalam proses belajar dan akhirmya mampu memutuskan apa yang

akan dipelajari dan cara mempelajari. Guru berperan aktif sebagai fasilitator

yang mampu memudahkan siswa belajar. Guru mampu mengundang daya

kreasi siswa, dan mampu merancang serta melaksanakan kegiatan belajar

bermakna.

Belajar aktif merupakan pengembangan teori learning by doing (1859-

1952). Dewey sangat tidak setuju pada rote learning “belajar dengan

menghafal”. Dewey merupakan pendiri prinsip-prinsip “learning by doing”

yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan (Eveline

Siregar dan Hartini Nara, 2010: 108). Dari rasa keingintahuan siswa terdapat

hal-hal yang belum diketahuinya, maka akan dapat mendorong keterlibatan

peserta didik secara aktif dalam suatu proses belajar.

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Hasil

belajar siswa dapat dijadikan acuan untuk melihat tingkat keberhasilan atau

efektivitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar

harus dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan

instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian.

Hasil belajar adalah kompotensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah

mengikuti proses belajar-mengajar. Hamalik (2003) dalam Kunandar (2013:

62) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.

Sudjana (2002) dalam Kunandar (2013: 62) lebih lanjut berpendapat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

8

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar dapat dijelaskan perubahan perilaku seseorang yang

meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut

diperoleh setelah siswa menyelesaikan proses pembelajarannya melalui

interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar sehingga

peserta didik dapat memperoleh sebuah pengalaman dalam belajar dan mampu

bertanggung jawab untuk hasil belajarnya.

2.4 Minat Belajar

Minat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses

pembelajaran dimana siswa merasa tertarik pada pokok bahasan tertentu dan

merasa senang untuk mempelajarinya.

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

bidang itu (Winkele, 1984 dalam Yosefin, 2016: 8). Ciri-ciri dari seseorang

yang berminat terhadap sesuatu dapat menjadi indikator untuk melihat

seberapa besar tertariknya seseorang terhadap suatu hal. Ciri seseorang

berminat dalam pembelajaran dapat dilihat dari unsur-unsur minat yang

meliputi perasaan senang, aktif mencari bahan, bertekun, dan kemauan

mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut (Suparno,

2014: 59 dalam Yurike, 2018: 20).

2.5 Kreativitas

Kreativitas adalah suatu ide atau pemikiran manusia yang bersifat

inovatif, berdaya guna, dan dapat dimengerti (David dalam Beni S. 2012: 35).

Hamdani (2002) dalam Widya dan Srinarti, mengemukakan bahwa kreativitas

dapat ditinjau dari (3) hal, yaitu: (1) Kreativitas adalah suatu kemampuan, yaitu

kemampuan untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu yang baru,

kemampuan untuk membangun ide-ide baru dengan mengombinasikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

9

mengubah, menerapkan ulang ide-ide yang sudah ada; (2) Kreativitas adalah

suatu sikap, yaitu kemauan untuk menerima perubahan dan pembaharuan,

bermain dengan ide dan memiliki fleksibilitas dalam pandangan; (3)

Kreativitas adalah suatu proses, yaitu proses bekerja keras dan terus menerus

sedikit demi sedikit untuk membuat perubahan dan perbaikan terhadap

pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk menggabung-gabungkan unsur-unsur

yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan suatu gagasan yang baru dari

sebelumnya.

Kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat dilihat berdasarkan perilaku

siswa selama proses pembelajaran Penelitian ini lebih berfokus pada kreativitas

siswa dalam menyelesaikan masalah. Beberapa aspek kreativitas siswa dilihat

berdasarkan indikator kreativitas yaitu kesesuaian, konteks dengan tema

persoalan, nilai pemecahan masalah, tanggung jawab, kelancaran berpikir,

berpikir original, Bersifat Imajinatif,. Dalam penelitian ini pengumpulan data

kreativitas siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar

observasi kreativitas siswa.

2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah

2.6.1 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

ilmiah. Pendekatan saintifik (scientific) disebut juga sebagai pendekatan

ilmiah. Salah satu model pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah

model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Torp dan Sage (2002) dalam

Yunus (2014: 160) memandang PBM merupakan model pembelajaran yang

difokuskan untuk menjembatani siswa agar memperoleh pengalaman belajar

dalam mengorganisasikan, meneliti, dan memecahkan masalah-masalah

kehidupan yang kompleks. PBM juga dipandang sebagai organisasi

kurikulum dan model pembelajaran yang memiliki tiga karakteristik utama,

yakni (1) melibatkan siswa sebagai stakeholders dalam situasi bermasalah;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

10

(2) mengatur kurikulum disekitar masalah holistik yang diberikan sehingga

memungkinkan siswa belajar dengan cara-cara yang relevan dan terhubung

dengan masalah; (3) menciptakan lingkungan belajar tempat guru melatih

siswa berpikir dan melakukan penelitian serta memfasilitasi siswa beroleh

pemahaman yang mendalam.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, PBM merupakan model

pembelajaran yang menyediakan pengalaman otentik yang mendorong

siswa untuk belajar aktif, mengkonstruksi pengetahuan, dan

mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan di kehidupan sehari-hari

secara alamiah.

2.6.2 Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Tujuan utama PBM bukanlah penyampaian sejumlah besar

pengetahuan kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan

sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik untuk secara aktif

membangun pengetahuan sendiri. PBM juga dimaksudkan untuk

mengembangkan kemandirian belajar dan keterampilan sosial peserta didik.

2.6.3 Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah

1) Pengajuan masalah atau pertanyaan

Pengaturan pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang

penting bagi siswa maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang

diajukan itu harusnya memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah

dipahami, luas, dan bermanfaat.

2) Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin ilmu

Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis masalah

hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

11

3) Penyelidikan yang autentik

Penyelidikan dalam pembelajaran berbasis masalah bersifat autentik.

Selain itu penyelidikan diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah

yang bersifat nyata. Siswa menganalisis dan merumuskan masalah,

mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan

menganalis informasi, melaksanakan eksperimen, menarik kesimpulan,

dan menggambarkan hasil akhir.

4) Menghasilkan dan memamerkan hasil atau karya

Pada pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bertugas menyusun

hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan memamerkan hasil

karyanya. Artinya, hasil masalah siswa ditampilkan atau dibuatkan

laporannya.

5) Kolaborasi

Pada pembelajaran berbasis masalah, tugas-tugas belajar berupa

masalah harus diselesaikan bersama-sama sesama peserta didik baik

dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, dan bersama-sama

antar peserta didik dengan guru.

2.6.4 Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah

Prinsip utama PBM adalah penggunaan masalah nyata sebagai sarana

bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan sekaligus

kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. Masalah

nyata adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan

bermanfaat langsung apabila diselesaikan. Kurikulum 2013 menurut

PERMENDIKBUD Nomor 81 a Tahun 2013 (Hosnan, 2014: 301) tentang

implementasi kurikulum, menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan

tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik

adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

12

mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Dalam PBM

pusat pembelajaran adalah peserta didik, sementara guru berperan sebagai

fasilitator yang memfasilitasi peserta didik untuk secara aktif menyelesaikan

masalah dan membangun pengetahuannya secara berpasangan ataupun

berkelompok (kolaborasi antar peserta didik).

2.6.5 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri atas lima

langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan

situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

1) Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat

pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

2) Mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah tersebut.

3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok. Guru mendorong

siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan,

video, dan model serta membantu berbagai tugas dengan temannya.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru

membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

13

2.7 Metode Eksperimen

2.7.1 Pengertian Metode Eksperimen

Eksperimen dapat didefiniskan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan

untuk menghasilkan data dan menjawab suatu masalah atau menguji suatu

hipotesis (Hosnan, 2014: 58). Menurut Schoenherr (1996, yang dikutip oleh

Palendeng, 2003: 81) dalam (Hosnan, 2014: 58), metode eksperimen adalah

metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen

mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi

kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur

kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan eksperimen, siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori

yang sedang dipelajarinya.

2.7.2 Tahapan Metode Eksperimen

Pembelajaran dengan metode eksperimen, menurut Palendeng (2003:

82) dalam (Hosnan, 2014: 61), meliputi tahap-tahap berikut ini:

1) Percobaan awal; pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan

yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.

Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

materi fisika yang akan dipelajari.

2) Pengamatan; merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan

percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa

tersebut.

3) Hipotesis awal; siswa dapat merumuskan hipotesis sementara

berdasarkan hasil pengamatannya.

4) Verifikasi; kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal

yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

14

diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan,

selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya.

5) Aplikasi konsep; setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep,

hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan

pemantapan konsep yang telah dipelajari.

6) Evaluasi; merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu

siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui

apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun

aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa memiliki

kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh,

dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan.

2.7.3 Metode Eksperimen Terbimbing dan Bebas

Metode eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh

jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan

oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat oleh siswa, peralatan yang

digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan

sejak awal.

Metode eksperimen bebas adalah eksperimen dimana guru tidak

memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan secara rinci. Dengan kata lain,

siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai

rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan.

Keuntungan dengan percobaan bebas adalah siswa ditantang untuk

merencanakan percobaan sendiri tanpa banyak dipengaruhi arahan guru.

Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas, kepandaian, dan

kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen

terbimbing. Dalam peneltian ini eksperimen terbimbing ini guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

15

menyiapkan alat yang dibutuhkan, memberikan LKS kepada siswa,

membimbing siswa jika mengalami kesulitan. Tetapi dalam hal ini siswa

diberikan kebebasan untuk merubah rancangan eksperimen yang telah

diberikan oleh guru tetapi dengan catatan bahwa masih memiliki konsep dan

tujuan yang sama. Dalam hal ini siswa dituntut untuk lebih kreatif.

2.8 Materi Energi

Pada kurikulum 2013 edisi revisi 2017 materi energi terdapat pada kelas X

semester 2. Peneliti menggunakan referensi buku yaitu: Tipler, 1998, Fisika

untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga, dan Fisika untuk SMA/MA Kels X

(Sudar, Bambang, Eka: 2016 166-172).

Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari‐hari

membutuhkan energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang

diperoleh dari makanan. Energi merupakan salah satu konsep yang paling

penting dalam fisika. Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah

konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan

usaha. Definisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid

untuk beberapa jenis energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak

dapat melakukan kerja). Definisi tersebut hanya bersifat umum.

Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja. Sebagai

contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja yang

kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi

kimia dalam tubuh kita menjadi berkurang, karena sebagian energi kimia

dalam tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan

ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Dapat disimpulkan

bahwa Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi termasuk

dalam besaran skalar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

16

2.8.1 Energi kinetik

Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu

dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur dengan

kecepatan tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi. Benda

yang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan kerja, karenanya

dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda yang bergerak disebut

energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani, kinetikos, yang

artinya ”gerak”. ketika benda bergerak, benda pasti memiliki kecepatan.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa energi kinetik

merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau

kecepatannya.

Benda bisa bergerak karena memiliki energi. Energi yang dipengaruhi

oleh benda bergerak tersebut disebut energi kinetik. Semakin besar

kecepatan gerak suatu benda, semakin besar energi kinetiknya. Besar energi

suatu benda dapat diturunkan dari rumus gerak lurus berubah beraturan.

Suatu benda bermassa m mula-mula diam (v0 = 0), kemudian diberi gaya

sebesar F sehingga kecepatannya menjadi v dan berpindah sejauh s.

Gambar (2.1) Benda diam didorong dengan gaya F dengan kecepatan V

berpindah sejauh S

Berdasarkan gambar balok yang didorong dengan gaya F di atas, besar

kecepatan v adalah sebagai berikut:

v = v0t + at = 0 +at atau

v = at (2.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

17

perpindahan s dapat ditentukan dengan rumus berikut:

s = v0t + at2 (2.2)

= v0t + (at) t

= vt

= vt (2.3)

Usaha yang dilakukan pada benda seluruhnya diubah menjadi energi

kinetik, sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

W = EK (2.4)

EK = W = F s (2.5)

= (ma) s

= (ma) vt

= mv (at)

= mv (v)

EK = mv2

(2.6)

Besaran energi kinetik ini merupakan besaran skalar yang bergantung

pada masa dan kecepatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

18

1) Hubungan antara usaha dan energi kinetik

Gambar (2.2) Benda didorong dengan gaya F dengan kecepatan

awal V1 berpindah sejauh S dengan kecepatan akhir V2

Jika suatu benda bermassa m yang memiliki kecepatan awal V1

diberi gaya dorong F sehingga bergerak sejauh s dengan kecepatan

akhir V2 maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha. Kecepatan

awal dan kecepatan akhir benda tersebut memiliki hubungan penting

dengan usaha yang diberikan pada sebuah benda tersebut. Jika F adalah

gaya yang bekerja pada benda tersebut maka menurut berdasarkan

Hukum 11 Newton dapat dinyatakan bahwa:

F = ma

Untuk sebuah gaya yang konstan, percepatan adakah konstan. Jarak

yang ditempuh benda dengan kelajuan awal dan kelajuan akhir dapat

dihubungkan dengan menggunakan persamaan percepatan konstan. Jika

kelajuan awal adalah V1 dan kelajuan akhir adalah V2 maka dapat

ditulis:

= + 2as (2.7)

2as = -

as = (2.8)

Kerja yang dilakukan oleh gaya neto sama dengan usaha yang

dilakukan pada benda,

W = F. s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

19

Dengan mensubstitusikan persamaan (2.8) maka diperoleh

W = F. s

W = ( ma )s

W = m ( as )

W = m

W = mv22

- mv12 (2.9)

W = EK2 – EK1

W= (2.10)

Dengan:

EK2 = energi kinetik akhir (J)

EK1 = energi kinetik akhir (J)

2) Teorema usaha – energi

“usaha yang dilakulan pada sebuah benda sama dengan

perubahan energi kinetik benda”

W = EK2 – EK1 = mv22

- mv12 (2.11)

Hasil ini dikenal sebagai teorema usaha-energi. Teorema ini berlaku

baik gaya netonya konstan maupun tidak.

Usaha bernilai positif jika W bekerja pada suatu benda sehingga energi

kinetik benda bertambah sebesar W. Namun usaha bernilai negatif jika

benda melakukan usaha sebesar W sehingga energi kinetik berkurang

sebesar W.

Contoh usaha yang bernilai positif adalah usaha yang dihasilkan oleh

gaya dorong yang arahnya searah dengan perpindahan yang mengakibatkan

energi kinetik benda bertambah besar. Sedangkan contoh usaha bernilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

20

negatif adalah usaha yang dihasilkan oleh gaya pengereman yang

berlawanan arah dengan arah perpindahan yang mengakibatkan energi

kinetik benda berkurang sebesar usaha yang dilakukan oleh gaya

pengereman tersebut.

2.8.2 Energi potensial

Istilah potensial memiliki kata dasar “potensi”, yang dapat diartikan

sebagai kemampuan yang tersimpan. Secara umum, energi potensial

diartikan sebagai energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam

suatu keadaan tertentu. Energi potensial, karena masih tersimpan, sehingga

baru bermanfaat ketika berubah menjadi energi lain Misalnya pada air

terjun, energi potensial diubah menjadi energi kinetik sehingga dapat

menggerakan turbin yang kemudian akan digunakan untuk menghasilkan

energi listrik.

Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena

kedudukannya terhadap suatu bidang acuan tertentu. Setiap benda yang

berada pada ketinggian tertentu dari tanah atau lantai memiliki energi

potensial. Besar energi potensial dinyatakan degan rumus sebagai berikut:

EP = mgh (2.12)

Gambar (2.3) Benda bermassa m jatuh dari ketinggiah h2

menuju ketingian h1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

21

Hubungan antara berat dan massa benda dapat dinyatakan dengan

rumus W = mg sehingga rumus energi potensial juga dapat dinyatakan

dengan rumus berikut:

EP = Wh (2.13)

dengan

W = berat benda (N)

EP = energi potensial (J)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2 )

h = ketinggian benda dari tanah atau dari lantai (m)

Hubungan usaha dengan energi potensial

Jika mempunyai sistem yang terdiri dari dua atau lebih benda, harus

lebih berhati-hati bila menghitung usaha yang dilakukan oleh gaya yang

bekerja pada sebagain dari sistem karena perpindahan titik tangkap gaya

tersebut tidak selalu sama dengan perpindahan seluruh sistem.

Kenyataannya, bagain yang berbeda dari sistem dapat mempunyai

perpindahan yang berbeda.

Pada kasus seorang pemain ski yang bermassa m menaiki bukit

mmenggunakan kereta gantung dengan kecepatan yang dapat diabaikan

sampai ketinggian h. kereta gantung melakukan usaha pada pemain ski

sebesar mgh, yang tak bergantung pada sudut kemiringan kereta gantung.

Energi kinetik pada pemain ski tidak berubah karena gaya gravitasi bumi

pada pemain ski melakukan usaha sebesar –mgh, sehingga usaha total yang

dilakukan pada pemain ski adalah nol. Jika pemain ski bergerak menaiki

puncak bukit maka usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah negatif dan

energi potensial sistem bertambah. Sebaliknya jika pemain ski meluncur

menuruni bukit, usaha yang dilakukan oleh gravitasi adala positif dan energi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

22

potensial sistem berkurang. Usaha total pemain ski saat menaiki dan

menuruni bukit kembali ke posisi semula adalah nol.

Gaya gravitasi dinamakan gaya konservatif. Secara umum sebuah

gaya adalah konservatif jika usaha total yang dilakukannya pada sebuah

partikel tersebut bergerak meneglilingi suatu lontasan tertutup dan kembali

ke posisi semula. Akibatnya adalah usaha yang dilakukan oleh gaya

konservatif pada sebuah partikel tak bergantung pada cara partikel

berpindah dari suatu titik ke titik yang lain.

Sebagai contoh, usaha yang dilakukan oleh gravitasi pada pemain ski

ketika pemain ski meluncur menuruni bukit dengan ketinggian h adalah

mgh, tak bergantung pada sudut kemiringan bukit. Kita menggunakan sifat

ini untuk mendefinisikan fungsi energi potensial EP yang dihubungkan

dengan sebuah gaya konservatif. Fungsi energi potensial ini didefinisikan

sedemikian sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif sama

dengan pengurangan fungsi energi potensial.

W =

atau

(2.14)

untuk perpindahan yang sangat kecil, dapat ditulis

dEP = -F.ds (2.15)

Fungsi energi potensial sistem bergantung pada konfigurasi sistem.

Untuk sistem bumi-pemain ski, fungsi energi potensial bergantung pada

jarak pemain ski dari pusat bumi. Dalam hal ini kita bebas menentukan EP

bernilai nol disuatu titik acuan yang memudahkan. Selanjutnya energi

potensial dititik lain adalah beda potensial ditittik itu dan dititik acuan. Jika

kita memilih energi potensial sama dengan nol ketika pemain ski ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

23

ketinggian air laut, dalam hal itu nilainya disembarang titik lain adalah mgy,

dengan y diukur dari permukaan laut.

Kita dapat menghitung fungsi energi potensial yang dihubungkan

dengan gaya gravitasi yang dekat dengan permukaan bumi dari persamaan

2.15. untuk gaya F = -mgj. Kita dapatkan

dEP = -F.ds = -(-mgj).(dx i + dy j + dz k)

Dengan mengintegrasikan, kita dapatkan: (persamaan energi potensial dekat

bumi)

EP = EP0 + mgy (2.16)

dengan EP0 adalah energi potensial di y = 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan

berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik (Paul Suparno, 2010: 73).

Termasuk penelitian kualitatif karena mendeskripsikan minat dan kreativitas

terhadap obyek yang diteliti yang dianalisis menggunakan analisis kuantitatif.

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai subyek penelitian yang diberi

treatmen yang berbeda kemudian peneliti membandingkan hasil belajar dari

dua kelas tersebut. Rancangan penelitian adalah sebagai berikut ;

Keterangan :

Q1 = Pretest kelas kontrol X MIPA 1

X1 = Pembelajaran dengan metode ceramah aktif

Q1’

= Posttest kelas kontrol X MIPA 1

Q2 = Pretest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2

X2 = Pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing

Q2’

=Posttest kelas eksperimen terbimbing X MIPA 2

Kelas Kontrol X MIPA 1 Q1 X1 Q1’

Kelas Eksperimen X MIPA 2 Q2 X2 Q2’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

25

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatmen berupa pembelajaran

berbasis masalah dengan melakukan eksperimen terbimbing dengan instrument

yang digunakan yaitu berupa tes tertulis (pretest dan posttest). Peneliti

membandingkan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu pada kelas kontrol

menggunakan metode ceramah aktif dan kelas eksperimen menggunakan

metode eksperimen terbimbing. Kelas kontrol yaitu kelas X MIPA 2 dan kelas

eksperimen yaitu kelas X MIPA 1. Selain hasil belajar, peneliti juga

memperhatikan hal lain yaitu minat belajar dan kreativitas siswa dalam proses

pembelajaran. Minat belajar siswa dapat dilihat berdasarkan angket dan

kreativitas siswa dapat dilihat berdasarkan hasil kerja siswa dalam proses

pembelajaran selama bereksperimen.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMA Negri 2 Ngaglik Jl Besi, Jangkang Km 2

Suko Harjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah istimewa

Yogyakarta 55581. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan

yaitu 13 Maret- 18 April 2019.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

1) Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negri 2

Ngaglik tahun ajaran 2018/2019.

2) Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas X MIPA

1 dan seluruh siswa kelas X MIPA 2, SMA Negri 2 Ngaglik tahun ajaran

2018/2019.

3) Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini yaitu pengaruh pembelajaran berbasis masalah

dengan melakukan eksperimen terbimbing terhadap hasil belajar, minat

belajar, dan kreativitas siswa pada materi energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

26

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua yaitu variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel terikat dari penelitian ini yaitu hasil belajar, minat belajar dan

kreativitas siswa, sedangkan variabel bebas yaitu metode eksperimen

terbimbing.

3.6 Treatmen

Dalam penelitian ini treatmen yang diberikan berupa pembelajaran

berbasis masalah dengan melakukan metode eksperimen terbimbing pada siswa

kelas X MIPA 1 dan metode ceramah aktif pada siswa kelas X MIPA 2 SMA

Negri 2 Ngaglik.

Dalam melaksanakan treatmen untuk mendapatkan data ada beberapa

langkah yang dilakukan yaitu:

Proses Belajar Mengajar (PBM)

Proses pembelajaran pada dua kelas ini menggunakan metode yang

berbeda yaitu pada kelas X MIPA 1 menggunakan metode ceramah aktif dan

pada kelas X MIPA 2 menggunakan metode eksperimen terbimbing.

1) Kelas Eksperimen Terbimbing

Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode eksperimen

terbimbing. Eksperimen terbimbing yang di maksudkan adalah seluruh

jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan

oleh siswa. Dengan demikian siswa tidak bingung tentang langkah-langkah

yang akan dibuat, dan mengetahui tujuan akhir dari pembelajaran.

Proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode

eksperimen terbimbing yaitu sebagai berikut:

a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

27

b) Peneliti menyajikan pertanyaan atau permasalahan, membimbing siswa

mengidentifikasi masalah, dan menyampaikan tujuan pembelajaran

eksperimen yang akan dicapai.

c) Siswa membuat hipotesis dalam kelompoknya masing-masing

berdasarkan permasalahan yang sudah disajikan dan pengetahuan awal

siswa tentang materi yang diajarkan.

d) Siswa melakukan eksperimen berdasarkan LKS yang dibagikan oleh

peneliti, menganalisis data yang diperoleh selama kesperimen,

menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan.

e) Setiap kelompok menyampaikan hasil eksperimennya dan menunjukkan

lembar kerja siswa yang telah dikerjakan dalam kelompoknya masing-

masing.

f) Siswa dibimbing guru untuk menarik kesimpulan hasil eksperimen

yang telah dilakukan dan hubungannya dengan materi yang dipelajari.

Guru juga memperbaiki jawaban siswa jika ada kesalahan serta

menjelaskan keseluruhan materi yang baik dan benar kepada siswa.

2) Kelas Kontrol

Pembelajaran di kelas ini menggunakan metode ceramah aktif. Pada

awal pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan pengantar kepada

siswa berkaitan dengan materi energi. Guru menyampaikan materi,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, kemudian

memberikan latihan soal dan memberikan soal kepada siswa untuk

diselesaikan. Soal-soal yang sudah diberikan oleh guru dibahas secara

bersama siswa dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

28

3.7 Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan

penelitian (Sangadji & Sopiah, 2010: 46, dalam Yurike, 2018: 38). Instrumen

dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpulan data.

3.7.1 Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran ini memuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran

(RPP). Dalam proses pembelajaran dibutuhkan sebuah perencanaan sebagai

pedoman guru dalam mengajar sehingga pelaksanaannya bisa lebih terarah.

Pedoman tersebut yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

pengembangannya mengacu pada suatu kompotensi dasar (KD) tertentu di

dalam kurikulum. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kurikulum

sekolah tempat penelitian berlangsung yaitu Kurikulum 2013 edisi revisi

2017. RPP yang dibuat terdiri dari 1) Identitas Sekolah, Mata Pelajaran,

Kelas/Semester, Alokasi Waktu; 2) Kompotensi Inti; 3) Kompotensi Dasar;

4) Indikator Pencapaian Kompotensi; 5) Tujuan Pembelajaran; 6) Materi; 7)

Metode Pembelajaran; 8) Kegiatan Pembelajaran; 9) Media, Alat, dan

Sumber Belajar; 10) Penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara

lengkap terdapat pada lampiran.

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu tes tertulis yang terdiri dari pretest dan posttest, dan angket.

1) Tes Tertulis

Tes tertulis dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest.

Soal pretest dan posttest dalam bentuk soal uraian. Berikut merupakan

tabel kisi-kisi dan format soal uraian baik pretest maupun posttest (tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

29

3.1 dan tabel 3.2). Jawaban soal pretest dan posttest terdapat pada

lampiran 8.

Tabel 3.1 Kisi-kisi dan format soal uraian pretest materi energi

Dimensi

kognitif

Indikator

pencapaian

pemahaman

konsep

Soal

C1

(mengingat)

Menjelaskan

pengertian energi

Menjelaskanpengertian

energi kinetik

Menjelaskan

pengertian energi

potensial

1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

(b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi

2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari

masing-masing jenis-jenis energi!

C3

Mengaplika

sikan

Mengaplikasikan

konsep energi

kinetik dalam

penyelesaian

masalah

kehidupan sehari-

hari

Mengaplikasikan

konsep energi

kinetik dalam

penyelesaian

masalah

kehidupan sehari-

3. Sebuah mobil truk dengan massa 10000 kg

berjalan melewati jalan tol. Mobil bergerak

dengan kecepatan 20 m/s. berapakah energi

kinetik yang dialami mobil tersebut?

4. Sebuhan apel yang massanya 0,01 kg jatuh

dari pohon setinggi 8 m. Tentukan besar

energi potensial yang dimiliki oleh apel

tersebut…

5. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak

dengan kecepatan 10 m/s.

Sedangkan benda B bermassa 10kg mampu

bergerak dengankecepatan 5 m/s.

Perbandingan energi kinetik benda A dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

30

hari

benda B adalah…

Tabel 3.2 Kisi-kisi dan format soal uraian posttest materi energi

Dimensi

kognitif

Indikator

pencapaian

pemahaman

konsep

Soal

C1

(mengingat)

Menjelaskan

pengertian energi

Menjelaskan

penegertian

energi kinetik

Menjelaskan

pengertian energi

potensial

1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

(b) Sebut dan jelaskan jenis-jenis energi

2. Berikanlah contoh sebuah peristiwa dari

masing-masing jenis-jenis energi!

C3

Mengaplika

sikan

Mengaplikasikan

konsep energi

kinetik dalam

penyelesaian

masalah

kehidupan sehari-

hari

Mengaplikasikan

konsep usaha

dalam

penyelesaian

3. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak

dengankecepatan 10 m/s.Sedangkan benda

B bermassa 10kg mampu bergerak dengan

kecepatan 5 m/s. Perbandingan energi

kinetik benda A dan benda B adalah…

4. Benda yang bermassa 25 kg mula-mula

diam. Kemudian gaya sebesar 40 N bekerja

pada benda tersebut. Berapakah energi

kinetik benda setelah bergerak 5 sekon?

5. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

31

masalah

kehidupan sehari-

hari

Mengaplikasikan

konsep kekekalan

energi mekanik

dalam penyelesaia

n masalah

kehidupan sehari-

hari

dari ketinggian 20 m dari atas tanah.

Berapakah energi potensial setelah benda

bergerak 1 sekon

2) Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Pada

kajian pustaka, dijelaskan beberapa indikator dari minat yaitu perasaan

senang, aktif, mencari bahan, bertekun, dan kemauan mengerjakan tugas

yang berhubungan dengan pembelajaran tersebut dijadikan sebagai dasar

penyusunan kisi-kisi angket seperti pada tabel tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Fisika

Indikator Pernyataan Nomor

Item

Perasaan

senang

a. Saya belajar fisika tanpa ada paksaan

b. Saya merasa senang saat belajar fisika

c. Saya bersemangat dalam mengikuti pelajaran fisika

d.

1,2,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

32

Aktif a. Saya antusias dalam mengikuti pelajaran fisika

b. Saya bertanya jika ada yang belum dipahami pada

pelajaran fisika

c. Saya s menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru

4,5,6

Ketertarikan

untuk belajar

a. Saya tertarik pada pelajaran fisika

b. Saya mencari informasi tentang fisika untuk

menambah pengetahuan

c. Saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal fisika

7,8,9

Tekun a. Saya meluangkan waktu untuk belajar fisika selain di

sekolah

b. Saya belajar fisika dengan giat

c. Saya bersungguh-sungguh dalam belajar fisika

10,11,

12

Kemauan

mengerjakan

tugas

a. Saya rajin dalam mengerjakan tugas fisika

b. Saya tepat waktu dalam mengumpulkan tugas fisika

c. Saya mengerjakan tugas fisika dengan semangat

tanpa merasa terbebani

d. Saya berusaha mengerjakan tugas dengan baik meski

terkadang mengalami kesulitan

13,14,

15,16

3) Lembar observasi

Pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing siswa

melakukan eksperimen yang telah disiapkan guru dilengkapi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

33

Lembar Kerja Siswa. Kreativitas siswa dapat dilihat dengan melihat

acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas eksperimen

Aspek yang

dilihat Indikator

Tanggung jawab Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

rancangan guru

Nilai pemecahan

masalah

Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

menggunakan alat percobaan yang sama tetapi dengan

penjelasan yang lebih detail.

Kesesuaian Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

merancang langkah-langkah eksperimen berbeda dengan

LKS, tetapi relevan dengan tujuan pembelajaran.

Konteks Kreativitas siswa selama proses pembelajaran indikator

menggunakan alat percobaan yang lain tetapi relevan

dengan materi.

Tabel 3.5 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas eksperimen

Aspek kreativitas belajar yang dinilai Kriteria Kreativitas

Siswa

SB B CB KB

Menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

rancangan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

34

Menggunakan alat percobaan yang sama tetapi

diperjalaskan lebih baik dan jelas

Merancang langkah-langkah eksperimen berbeda

dengan LKS, tetapi relevan dengan tujuan

pembelajaran.

Menggunakan alat percobaan yang lain tetapi

relevan dengan materi.

Dalam pembelajaran menggunakan metode ceramah aktif siswa

melakukan diskusi di dalam setiap kelompoknya. Beberapa aspek yang

perlu dilihat selama berjalannya diskusi yaitu antara lain: kelancaran

berpikir, berpikir original, dan bersifat imajinatif. Kreativitas siswa dapat

dilihat dengan melihat acuan beberapa indikator seperti pada tabel 3.6

berikut:

Tabel 3.6 aspek dan indikator kreativitas siswa kelas kontrol

Aspek yang dilihat Indikator

Kelancaran berpikir Mengerti dan mengidentifi kasi kesalahan pada

objek

Berpikir original Memahami dan berusaha menemukan cara baru

dalam penyelesaian masalah

Menggunakan cara berpikir sendiri tanpa

terpengaruh orang lain

Bersifat imajinatif Membuat korelasi antara masalah dengan

kejadian relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

35

Tabel 3.7 Lembar pengamatan kreativitas belajar siswa kelas

kontrol

Aspek kreativitas belajar yang dinilai

Kriteria Kreativitas

Siswa

SB B CB KB

Memahami dan mengidentifikasi kesalahan pada objek

Memahami dan berusaha menemukan cara baru dalam

penyelesaian masalah

Membuat korelasi antara masalah dengan kejadian

relevan.

Menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda

dengan yang dijelaskan guru.

3.8 Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur (Gay 1983 dalam Sukardi, 2003: 121).

Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu test sungguh mengukur apa

yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjuk pada

kesesuaian penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti

berdasarkan data yang dikumpulkan (Suparno, 2007: 67).

Terdapat beberapa macam penelitian validitas. Penelitian ini

menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan derajat di mana sebuah tes

mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Validitas isi mengukur apakah

isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain

yang mau diukur (dalam Suparno, 2007: 68). Validitas isi pada umumnya

ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Pertimbangan para ahli tersebut

biasanya menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup

melalui item pertanyaan dalam tes (Sukardi, 2003: 123).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

36

Validitas tes ini diukur melalui kisi-kisi tes dan non tes. Kisi-kisi tes

berupa soal pretest dan posttest, serta kisi-kisi angket minat, indikator

kreativitas yang dilihat melalui observasi. Validitas isi soal, angket, lembar

observasi, dan lembar kerja siswa dibantu oleh Dosen Program Studi

Pendidikan Fisika.

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Penskoran pretest dan posttest

Jumlah butir soal pretest dan posttest dalam penelitian ini yaitu 5.

Masing-masing butir soal memiliki penskorannya dilihat dari tingkat

kesulitan soal. Jumlah skor maksimal pretest dan posttest masing-masing

25. Pedoman penskoran seperti pada tabel 3.8 berikut:

Perhitungan nilai yang diperoleh siswa dengan persamaan:

(13)

Tabel 3.8 Pedoman penskoran jawaban soal pretest dan posttest

Nomor

soal

Nomor

butir

soal

Skor

maksimal

Deskripsi Skor

1 1 a 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2

Siswa menjawab benar tetapi kurang

lengkap

1,5

Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

Siswa tidak menjawab soal 0

1 b 2,5 Siswa menjawab benar dan lengap 2

Siswa menjawab benar tetapi kurang

lengkap

1,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

37

Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

Siswa tidak menjawab soal 0

2,3,4,5 5 Siswa menjawab benar dan lengkap 5

Siswa menjawab benar tetapi kurang

lengkap

3

Siswa menulis jawaban tetapi salah 1

Siswa tidak menjawab soal 0

3.9.2 Analisis pretest dan posttest dengan menggunakan SPSS 23

Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan siswa pada materi energi

sebelum dan sesudah pembelajaran maka akan dilakukan analisis hasil nilai

pretest dan posttest siswa. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik

uji T.

1) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman awal

siswa di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen terbimbing yaitu

analisis uji t untuk 2 group independent, dengan persamaannya yaitu:

tobs= (14)

Keterangan:

n1 = jumlah anggota kelompok 1

n2 = jumlah anggota kelompok 2

s1 = standar deviasi kelompok 1

s2 = standar debviasi kelompok 2

nilai rata-rata kelompok 1

nilai rata-rata kelompok 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

38

Dengan menggunakan program SPSS, jika p maka signifikan

( . Artinya adanya perbedaan pengetahuan awal antara siswa

kelas eksperimen terbimbing dengan kelas kontrol pada materi energi.

2) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah pemberian treatmen

meningkatkan pengetahuan siswa yaitu uji t dependent. Uji t dependent

ini digunakan untuk menguji satu kelompok yang diuji dua kali. Dalam

penelitian ini setiap kelas diuji antara hasil pretest dan posttest untuk

masing-masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas ekperimen

terbimbing. persamaan uji T dependent yang digunakan yaitu:

trel (15)

Keterangan

D = perbedaan skror tiap objek = X1- X2

N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)

X1 = nilai pretest

X2 = nilai posttest

Df = N-1

Dengan menggunakan program SPSS, jika jika p (level

signifikan maka signifikan. Artinya ada peningkatan

pengetahuan siswa dikelas eksperimen terbimbing menggunakan alat

peraga sederhana maupun kelas kontrol pada materi energi.

3) Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

pengetahuan akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

terbimbing pada materi energi yaitu uji t independent seperti pada

persamaan (14). Dengan menggunakan program SPSS, p maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

39

signifikan. Artinya ada perbedaan pengetahuan antara kelas kontrol dan

kelas eksperimen terbimbing pada materi energi setelah pembelajaran.

3.9.3 Analisis minat siswa

Penelitian ini menggunakan angket untuk mengukur minat belajar

siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

metode eksperimen terbimbing dan metode ceramah aktif pada materi

energi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup

dimana peneliti telah menyusun pernyataan dan memberikan pilihan

jawaban yang dapat dipilih siswa. Terdapat 15 pernyataan positif yang ada

di angket yang akan dijawab oleh siswa.

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengkur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu

(Sunarti & Rahmawati, 2014 : 50 dalam Yurike, 2018: 49). Skala likert

yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban untuk menyatakan

sikap siswa yaitu selalu, sering, jarang, tidak pernah. Pemberian skor untuk

setiap pernyataan seperti pada tabel 3.9 berikut:

Tebel 3.9 Penetapan Skor untuk Setiap Pernyataan Lembar Obserbasi

Kunci kriteria Skor pernyataan positif

Selalu 4

Sering 3

Jarang 2

Tidak pernah 1

Sebelum dan sesudah pemberian treatmen angket minat belajar siswa

diberikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk mengetahui apakah ada

perbedaan minat belajar pada kedua kelas ini sebelum dan sesudah diberikan

treatmen yang berbeda maka akan dianalisis menggunaka uji t dependent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

40

dan independent. Persamaan uji dependent dan independent seperti pada

persamaan (14) dan persamaan (15).

3.9.4 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

dan kelas kontrol

Untuk melihat seberapa besar persentasi peningkatan nilai mean hasil

belajar dan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatmen

maka persentasi peningkatannya dapat dicari menggunakan persamaan:

Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar dan minat belajar

kelas eksperimen dan kelas kontrol x 100 % = %

Keterangan :

V1 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan

kelas kontrol sebelum diberikan trearmen

V2 = nilai mean hasil belajar dan minat belajar kelas eksperrimen dan

kelas kontrol sesudah diberikan trearmen

3.9.5 Analisisi kreativitas siswa

Kreativitas siswa dianalisis secara kualitatif berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti selama

eksperimen berlangsung. Hasil pengamatan tersebut kemudian

dideskripsikan dan dianalisis untuk mengetahui kreativitas siswa pada kelas

eksperimen terbimbing dan kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

41

BAB 4

DATA DAN ANALISIS DATA

4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 dan 18 Maret untuk kelas

kontrol dan 14 Maret dilanjutkan 18 April untuk kelas eksperimen. Rentang

waktu dalam penelitian ini cukup lama karena sekolah banyak liburnya. Dalam

penelitian ini kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 31 orang dan

Kelas X MIPA 2 berjumlah 31 orang sebagi kelas kontrol. Pembelajaran pada

kelas eksperimen menggunakan pendekatan problem based learning dengan

melakukan eksperimen sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode

ceramah aktif. Jadwal pelajaran setiap kelas dalam seminggu hanya sekali dengan

jumlah jam belajar 135 menit. Kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada

table 4.1 berikut ini:

Table 4.1 Tabel pelaksanaan kegiatan pembelajaran

No Kelas Jumlah Waktu

pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak

hadir

1.

X

Mipa

2

31 24 7 11 Maret

2019

(13:15-

15:45 WIB)

Perkenalan

Pretest

Siswa mengisi angket

dan menjawab soal

Pretest

Peneliti menjelaskan

secara garis besar

mengenai materi energi

Siswa berdiskusi di

dalam kelompok

Peneliti melanjutkan

penjelasan terkait materi

dan memberikan latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

42

soal.

Peneliti mengucapkan

terima kasih dan

meminta siswa untuk

belajar kembali yang

telah dijelaskan

2 X

MIPA

2

31 24 7 18 Maret

2019

(09:15-

10:45 WIB)

Peneliti memberikan

salam dilanjutkan

mengecek kehadiran

siswa

Siswa mengerjakan di

papan tugas yang

diberikan pertemuan

sebelumnya

Peneliti memberikan

latihan soal kepada siswa

terkait materi

sebelumnya

Peneliti bersama siswa

membahas bersama soal

tersebut.

Peneliti lanjut

menjelaskan materi

energi potensial.

Siswa mengerjakan

latihan soal

Peneliti mereview

kembali materi yang

telah dipelajari

sebelumnya

Siswa mengisi angket

dan mengerjakan soal

postets.

Peneliti mengucapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

43

terima kasih dan salam

perpisahan kepada siswa

3 X

Mipa

1

32 32 - 14 Maret

2019

(10:45-

13:15 WIB)

Perkenalan

(menyampaikan maksud

kedatangan dan

pembelajaran yang akan

diadakan pada beberapa

pertemuan)

Peneliti mengecek

kehadiran siswa

Siswa mengisi angket

dan mengerjakan soal

pretest

Peneliti menjelaskan

pendekatan berbasis

masalah dan metode

eksperimen

Pembagian kelompok

dan mengatur posisi

kelas

Peneliti menunjukkan

sebuah demonstrasi

tentang energi kinetik

dan energi potensial

kemudian dari

demonstrasi tersebut

peneliti memberikan

beberapa pertanyaan.

Peneliti memberikan

petunjuk penggunaan

LKS

Peneliti memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

membacakan keselirhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

44

LKS terlebih dahulu

Siswa melakukan

eksperimen energi

kinetik dan energi

potensial

Peneliti dibantu oleh

beberapa teman untuk

mendampingi dan

mengamati siswa dalam

setiap kelompok

Siswa melakukan diskusi

dan lanjut mengerjakan

beberapa pertanyaan di

dalam LKS

Peneliti memberikan

ucapan terima kasih dan

meminta siswa untuk

pelajari kembali yang

telah dijelaskan

4

X

Mipa

1

32 32 - 18 April

2019

(10:45-

13:15 WIB)

Peneliti memberikan

salam dilanjutkan

mengecek kehadiran

siswa

Peneliti memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

membacakan hasil kerja

siswa

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi

Peneliti menjelaskan

kembali eksperimen

yang telah

dipresentasikan siswa

dan lanjut menjelaskan

materi.

Peneliti memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

45

contoh soal dan

dilanjutkan lantihan soal

Siswa mengerjakan

latihan soal

Peneliti memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

jika belum mengerti

yang telah dijelaskan.

Siswa mengisi angket

dan mengerjakan soal

posttest

Sharing tentang metode

pembelajaran yang

digunakan

Pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh 3 orang teman yang bertugas

mengobservasi kegiatan pembelajaran untuk membantu peneliti dalam melihat

kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Rincian

pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

4.1.1 Pelaksanaan Kelas Kontrol

1) Senin, 11 Maret 2019

Pembelajaran ini berlangsung di kelas X MIPA 2 yang dimulai

pada pukul 13:15 sampai dengan pukul 15:45. Kelas ini berlaku sebagai

kelas kontrol. Peneliti memasuki ruangan kelas dengan memperkenalkan

diri terlebih dahulu dilanjutkan dengan menginformasikan maksud

kedatangan peneliti. Siswa mengerjakan angket dalam waktu 30 menit.

Pengerjaan soal pretes cukup berjalan dengan lancar.

Pembelajaran dimulai dengan peneliti menggali informasi

pengetahuan siswa tentang usaha dan energi. Ada beberapa siswa yang

menjawab karena nyontek di LKS. Siswa bergabung di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

46

kelompoknya masing-masing. Siswa diberikan kesempatan untuk

menganalisis beberapa contoh kasus yang berkaitan dengan energi

selama 15 menit. Selama siswa berdiskusi peneliti dan ketiga teman

peneliti mengobservasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Hal yang

diobservasi oleh peneliti yaitu bagaimana kreativitas siswa dalam

memecahkan masalah, mencari kasus yang relevan dengan yang

diberikan oleh peneliti, membuat korelasi antara kasus dengan konsep,

dan menjelaskan masalah menggunakan cara berpikir sendiri tanpa

mengikuti yang dijelaskan guru.

Setelah selesai berdiskusi siswa membacakan hasilnya di depan

kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti siswa cukup

kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Hal ini dibuktikan

hasil kerja siswa. Siswa mampu mengklasifikasi dan menyimpulkan hasil

diskusi dengan baik. Setelah itu peneliti menjelaskan materi energi dan

energi kinetik, memberikan contoh soal, dan latihan soal. Siswa diberi

kesempatan mengerjakan beberapa soal dan dibahas secara bersama-

sama. Siswa yang kurang paham diberikan kesempatan untuk bertanya.

Berhubung waktu sudah cukup peneliti mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan terima kasih kepada siswa dan mengajak siswa untuk tetap

semangat dan jangan lupa belajar materi selanjutnya tentang energi

potensial.

2) Senin, 18 Maret 2019

Pertemuan kedua dimulai pukul 09:15 – 10:45 WIB. Satu jam

pelajaran hanya berjumlah 30 menit. Peneliti memulai pembelajaran

dengan mereview kembali pengetahuan siswa tentang materi

sebelumnya. Kemudian peneliti melanjutkan materi energi potensial.

Siswa diberikan kesempaan untuk menjabarkan pengertian energi

potensial. Dari jawaban yang diberikan siswa kemudian peneliti

menjelaskan tentang energi potensial secara detail kepada siswa, dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

47

konsep, contoh kejadian yang memiliki energi potensial, persamaan-

persamaannya, dan contoh soal. Siswa mengerjakan soal latihan dan

dibahas secara bersama-sama. Siswa yang kurang paham diberikan

kesempatan untuk bertanya. Peneliti mereview kembali semua materi

yang telah dijelaskan sebelumnya. Selanjutnya siswa mengerjakan soal

posttest dan mengisi angket. Setelah semua kegiatan sudah selesai

peneliti berpamitan dan mengucapkan terima kasih karena sudah

berpartisipasi selama penelitian berlangsung. Situasi kelas ditunjukkan

oleh gambar berikut.

(1) (2)

Gambar 4.1 (1) (2) Suasana kelas kontrol selama pembelajaran

4.1.2 Pelaksanaan Kelas Eksperimen

1) Kamis, 14 Maret 2019

Pembelajaran ini berlangsung di kelas X MIPA 1 dimulai pukul

10:45-13:15. Kelas ini berlaku sebagai kelas eksperimen. Peneliti

memasuki ruangan kelas dengan memberikan salam terlebih dahulu,

memperkenalkan diri serta menjelaskan kepada siswa maksud dan tujuan

kedatangan peneliti yaitu untuk meminta kesediaan siswa terlibat aktif

dalam penelitian ini. Peneliti ditemani oleh 5 orang untuk membantu

peneliti dalam mengkoordinasi siswa selama eksperimen. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

48

menjelaskan metode yang digunakan dalam pembelajaran kepada siswa

yaitu metode ekperimen dengan pendekatan pembelajran berbasis

masalah. Siswa mengerjakan soal pretest selama 30 menit. Siswa

berkumul di kelompok yang sudah ditetapkan. Peneliti menjelaskan

sebuah demonstrasi contoh kasus energi kinetik dan energi potensial.

Berdasarkan demonstrasi tersebut sisa menjawab beberapa pertanyaan.

Setiap kelompok terdapat satu pendamping yang akan mengamati

kreativitas siswa selama eksperimen berlangsung dan membantu siswa

jika siswa mengalami kesulitan. Siswa memulai eksperimen dengan

membaca petunjuk dalam LKS terlebih dahulu, kemudian memulai

eksperimen. Siswa diberi kesepatan untuk beranya jika mengalami

kesulitan. Siswa mengalamai kesulitan karena untuk pertama kali

melaksanakan eksperimen. Selama siswa melaksanakan eksperimen

peneliti dan beberapa teman mengamati bagaimana kreativitas siswa

dengan melihat pedoman indikator seperti dalam tabel 3.5.

Setelah selesai bereksperimen siswa lanjut berdiskusi dan

menjawab soal yang ada pada LKS. Karena waktu pengerjaan habis

peneliti meminta siswa untuk lanjut mengerjakan hasil eksperimennya

dirumah dan akan dibahas serta dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Peneliti berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada siswa atas

partisipasi dan keaktifannya.

2) Kamis, 18 april 2019

Pertemuan kedua dimulai pukul 10:30 samapi pukul 13:15.

Pembelajaran dimulai dengan ucapan salam dari peneliti. Siswa

membaca hasil kerja LKS. Siswa mengerjakan soal yang diberikan

peneliti dan dibahas secara bersama. Siswa yang belum pagam diberikan

kesempatan untuk bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

49

Peneliti mereview semua materi dan siswa diberi kesempatan untuk

belajar selama 10 menit. Siswa mengerjakan soal posttest selama 40

menit. Kemudian peneliti menutup pembelajaran melakukan sharing

dengan siswa bagaimana pendapat siswa mengenai metode yang telah

digunakan. Setelah itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa

dan berpamitan.

(1) (2)

Gambar 4.2 suasana pembelajaran kelas eksperimen

4.2 Data dan Analisis Data

4.2.1 Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil nilai pretes dan postes

pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan eksperimen (kelas X

MIPA 1) dan hasil nilai pretes dan postes pembelajaran dengan metode

ceramah aktif (kelas X MIPA 2) dapat dilihat pada table 4.2. Data berikut

merupakan data lengkap dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Jumlah peserta didik untuk kelas control 26 sedangkan kelas eksperimen

berjumlah 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

50

Table 4.2. Nilai pretest dan posttest kelas eksperimen terbimbing dan kelas

kontrol

No

kelas Eksperimen kelas Kontrol

X MIPA 1 X MIPA 1

Pretest Posttest

Selisih

Pretest- Posttest Pretest Posttest

Selisih

Pretest-Posttest

1 16 86 70 84 84 0

84 94 10 90 92 2

3 84 90 6 86 92 6

4 82 82 0 78 92 14

5 10 86 76 44 92 48

6 82 92 10 40 40 0

7 70 100 30 92 100 8

8 76 100 24 98 98 0

9 12 82 70 90 90 0

10 70 82 12 56 84 28

11 90 100 10 98 98 0

12 86 100 14 86 86 0

13 80 100 20 84 74 -10

14 16 90 74 72 96 24

15 16 88 72 74 84 10

16 16 92 76 92 96 4

17 22 48 26 68 96 28

18 22 94 72 76 68 -8

19 92 94 2 74 84 10

20 60 70 10 88 86 -2

21 88 100 12 52 55 3

22 20 86 66 94 96 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

51

23 88 88 0 96 92 -4

24 86 92 6 76 100 24

25 86 100 14

26 84 100 16

27 92 100 8

28 84 96 12

29 72 72 0

30 74 96 22

31 58 70 12

32 86 92 6

Untuk melihat pengaruh penerapan pembelajaran berbasis masalah

dengan melakukan eksperimen terbimbing terhadap hasil belajar siswa maka

hasil pretest dan posttest di analisis secara statistik menggunakan uji T

dengan menggunakan program SPSS 23.

4.2.1.1 Uji t independent pretest (kelas eksperimen terbimbing dan kelas

kontrol)

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan awal siswa

sebelum melakuakan treatmen baik kelas eksperimen maupun kelas

kontrol pada materi energi maka dianalisis menggunakan uji t

independent. Berikut merupakan tabel analisa pengetahuan awal siswa

(tabel 4.3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

52

Tabel 4.3 Perbandingan pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

Group Statistics

Group Statistics

Nilai Pretest

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

1 32 62.63 30.32 5.36

2 24 78.67 16.53 3.37

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Pretest

Equal variances assumed

15.32 .000 -

2.34 54.00 .023 -16.04 6.85

-29.78

-2.30

Equal variances

not assumed

-

2.53 49.88 .015 -16.04 6.33

-28.77

-3.32

Keterangan : Kelas 1 : Nilai awal kelas eksperimen

Kelas 2 : Nilai awal kelas kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan analisa menggunakan program SPSS,

dapat dilihat bahwa nilai mean untuk pretest pada materi energi kelas

eksperimen adalah 62,63 sedangkan kelas kontrol adalah 78,67. Dengan

nilai t = -2,53 dan p = 0,015. Oleh karena nilai p= 0,015 maka

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan awal

antar kelas ekperimen dan kelas kontrol. Oleh karena nilai rata-rata kelas

kontrol lebih besar dibandingkan kelas eksperimen, maka hal ini

menunjukkan bahwa pengetahuan awal kelas kontrol lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

53

besar dibandingkan kelas eksperimen. Artinya bahwa pengetahuan awal

siswa kedua kelas tersebut berbeda.

4.2.1.2 Uji t dependent pretest dan posttest pada kelas eksperimen terbimbing

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi energi setelah diajar menggunakan metode eksperimen maka

dianalisis menggunakan uji t dependent. Berikut merupakan tabel hasil

analisa hasil belajar siswa (tabel 4.4)

Tabel 4.4 Perbandingan pretest dan posttest kelas eksperimen

Paired Samples Statistics

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 62.63 32 30.32 5.36

Posttest 89.44 32 11.59 2.05

Paired SamplesTest

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pretest – Posttest

-26.81

27.46 4.86 -36.71 -16.91 -5.52 31 .000

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa pengetahuan awal

siswa sebeleum melakukan treatmen adalah 62,63 dan setelah melakukan

treatmen hasiil belajar adalah 89,44 dengan t = -5,52 dan p = 0,000. Oleh

karena p = 0,000 maka signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa sebelum melakukan

treatmen dan sesudah melakukan treatmen. Artinya adanya peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

54

hasil belajar siswa pada materi energi yang diajarkan menggunakan

metode eksperimen.

4.2.1.3 Uji t dependent pretest dan posttest pada kelas kontrol

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi energi yang diajar menggunakan metode ceramah aktif maka

dapat dianalisis menggunakan uji t dependent. Berikut merupakan tabel

hasil analisa hasil belajar siswa (tabel 4.5).

Tabel 4.5 Perbandingan pretest dan posttest kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 78.67 24 16.53 3.37

Posttest 86.46 24 14.49 2.96

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Pretest – Posttest -7.79 13.64 2.78 -13.55 -2.03

-2.80

23 .010

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai atau hasil

belajar awal siswa sebelum melakukan treatmen adala 78,67 dan setelah

melakukan treatmen adalah 86,46 dengan t = -2,80 dan p = 0,010. Oleh

karena p = 0,01 maka signifikan. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa sebelum melakukan

treatmen dan sesudah melakukan treatmen. Artinya adanya peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

55

hasil belajar siswa pada materi energi yang diajarkan menggunakan

ceramah aktif.

4.2.1.4 Uji t independent posttest (kelas eksperimen terbimbing dan kelas

kontrol)

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada materi energi maka dianalisis

menggunakan uji t independent. Berikut merupakan tabel analisa

pengetahuan awal siswa (tabel 4.6).

Tabel 4.6 Perbandingan posttest Kelas eksperimen dan kelas kontrol

Group Statistics

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai Posttest

1 32 89.44 11.59 2.05

2 24 86.46 14.49 2.96

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai Posttes

t

Equal variances assumed

.45 .504 .85 54 .396 2.98 3.48 -4.01 9.97

Equal variances

not assumed

.83 43.00 .412 2.98 3.60 -4.28 10.24

Keterangan : Kelas 1 : Nilai posttest kelas eksperimen

Kelas 2 : Nilai posttest kelas kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

56

Berdasarkan hasil perhitungan analisa menggunakan program

SPSS, dilihat bahwa nilai mean untuk posttest pada materi energi kelas

eksperimen adalah 89,44 sedangkan kelas kontrol adalah 86,46. Dengan

nilai t = 0.83 dan p = 0,412. Oleh karena nilai p= 0,412

maka tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

hasil belajar akhir antara kelas ekperiemen dan kelas kontrol. Artinya

bahwa kedua metode ini sama-sama meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi energi.

4.2.1.5 Uji t independent selisih pretest dan posttets (kelas eksperimen

terbimbing dan kelas kontrol)

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada materi energi yaitu dengan

membandingkan selisih nilai pretest dan posttest pada kedua kelas

tersebut, maka dapat dianalisis menggunakan uji t independent. Berikut

merupakan tabel analisa hasil belajar siswa (tabel 4.7).

Tabel 4.7 Perbandingan seilish nilai pretest - posttest Kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

selisih eksperimen-

kontrol

1 32 26.81 27.46 4.86

2 24 7.79 13.64 2.78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

57

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

selisih eksperimen-kontrol

Equal variances assumed

13.58 .001 3.112 54 .003 19.02 6.11 6.77 31.27

Equal variances not assumed

3.398 47.78 .001 19.02 5.60 7.77 30.28

Keterangan : Kode 1 : selisih hasil belajar pretest dan posttest kelas

ekperimen

Kode 2 : selisih hasil belajar pretest dan posttest kelas

kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan analisa menggunakan program

SPSS, diketahui bahwa rata-rata selisih nilai pretetst dan posttest kelas

eksperimen adalah 26,81 sedangkan kelas kontrol adalah 6,79 dengan

nilai t = 3,393 dan p = 0,001. Oleh karena nilai p= 0,001

maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

peningkatan pengetahuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Artinya bahwa peningkatan hasil belajar kelas eksperimen lebih besar

dibandingkan kelas kontrol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

58

4.2.1.6 Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Untuk melihat seberapa besar persentasi mean peningkatan hasil

belajar siswa sebelum dan sesudah memberikan treatmen maka

persentasi peningkatannya dapat dicari menggunakan persamaan:

Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

= 42,81 %

Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

= 9,90 %

Berdasarkan keenam analisis diatas dapat disimpulkan bahwa (1) Nilai

awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Nilai awal kelas kontrol

lebih besar dibandingkan kelas eksperimen; (2) Terjadi peningkatan hasil

belajar siswa kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode

eksperimen terbimbing dan kelas kontrol yang diajar menggunakan metode

ceramah aktif; (3) Namun peningkatan hasil belajar siswa dari kedua kelas

tersebut berbeda. Dimana kelas eksperimen terbimbing lebih besar

peningkatannya dibandingkan kelas kontrol. (4) Peningkatan hasil belajar

kelas eksperimen terbimbing sebesar 42,81%, sedangkan kelas kontrol

sebesar 9,90%.

4.2.2 Minat Belajar Siswa

Siswa melakukan pengisian angket sebelum dan sesudah

pembelajaran baik kelas ekspereimen maupun kelas kontrol. Pada kelas

eksperimen siswanya berjumlah 32 orang dan pada kelas ontrol siswanya

berjumlah 24. Data pengisian angket siswa tersebut dapat dilihat pada tabel

4.8 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

59

Tabel 4.8 Minat belajar awal - akhir kelas eksperimen dan kelas

kontrol

No

Kelas Eksperimen kelas Kontrol

X MIPA 1 X MIPA 2

Minat

Awal

Minat

Akhir

Selisih

Minat Awal-

Minat Akhir

Minat

Awal

Minat

Akhir

Selisih

Minat Awal-

Minat Akhir

1 28 54 26 38 49 11

2 38 43 5 42 43 1

3 35 51 16 35 39 4

4 40 45 5 39 47 8

5 38 40 2 38 48 10

6 41 48 7 30 33 3

7 47 49 2 37 35 -2

8 41 50 9 47 48 1

9 40 50 10 24 39 15

10 30 39 9 25 41 16

11 24 47 23 49 50 1

12 34 44 10 38 38 0

13 39 50 11 44 48 4

14 39 40 1 33 37 4

15 44 53 9 34 41 7

16 42 50 8 35 37 2

17 41 50 9 35 40 5

18 33 39 6 35 38 3

19 31 39 8 38 41 3

20 39 50 11 34 37 3

21 41 50 9 30 37 7

22 39 43 4 38 40 2

23 39 47 8 32 41 9

24 33 35 2 35 40 5

25 45 49 4

26 37 40 3

27 37 47 10

28 29 35 6

29 39 43 4

30 36 40 4

31 48 50 2

32 40 48 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

60

Untuk melihat pengaruh penerapan pembelajaran berbasis masalah

dengan melakukan eksperimen terbimbing terhadap minat belajar siswa

maka hasil pretest minat awal dan posttest minat akhir di analisis secara

statistis menggunakan uji T dengan menggunakan program SPSS 23.

4.2.2.1 Uji t independent minat awal (kelas eksperimen terbimbing dan kelas

kontrol)

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat awal belajar siswa

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi energi maka dianalisis

menggunakan uji t independent. Berikut merupakan tabel analisa minat

awal siswa (tabel 4.9).

Tabel 4.9 Perbandingan minat belajar awal kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Minat Awal

1 32 37.72 5.40 0.95

2 24 36.04 5.88 1.20

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Minat Awal

Equal variances assumed

.04 .845 1.11 54 .273 1.68 1.51 -1.36 4.71

Equal variances

not assumed

1.09 47.28 .280 1.68 1.53 -1.41 4.76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

61

Keterangan : Kelas 1 : minat awal kelas eksperimen

Kelas 2 : minat awal kelas kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan analisa menggunakan program

SPSS, dilihat bahwa nilai mean untuk pretest kelas eksperimen pada

materi energi adalah 37,72 sedangkankan kelas kontrol adalah 36.04.

Dengan nilai t = 1.09 dan p = 0.280. Oleh karena nilai p= 0.280

maka tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan nilai awal antar kelas ekperimen dan kelas kontrol. Artinya

bahwa pengetahuan awal siswa kedua kelas tersebut sama.

4.2.2.2 Uji t dependent minat belajar awal dan akhir pada kelas eksperimen

terbimbing

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi energi setelah diajar menggunakan metode eksperimen maka

dianalisis menggunakan uji t dependent. Berikut merupakan tabel hasil

analisa hasil belajar siswa (tabe 4.10).

Tabel 4.10 Perbandingan minat awal dan akhir kelas eksperimen

Paired Samples Statistic

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Minat Awal 37.72 32 5.40 0.95

Minat Akhr 45.56 32 5.25 0.93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

62

Paired Samples Test

Paired Differences

T df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Minat Awal - Minat Akhr

-7.84 5.55 .98 -9.85 -5.84 -7.99 31 .000

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa minat awal siswa

sebelum melakukan treatmen adalah 37,72 dan setelah melakukan

treatmen adalah 45,56 dengan t = -7,99 dan p = 0,000. Oleh karena p

000 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

perbedaan minat belajar siswa sebelum melakukan treatmen dan sesudah

melakukan treatmen. Artinya adanya peningkatan minat belajar siswa

pada materi energi yang diajarkan menggunakan metode eksperimen.

4.2.2.3 Uji t dependent minat belajar awal dan akhir pada kelas kontrol

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan minat belajar siswa

pada materi energi yang diajar menggunakan metode ceramah aktif maka

dapat dianalisis menggunakan uji t dependent. Berikut merupakan tabel

hasil analisa hasil belajar siswa (tabel 4.11)

Tabel 4.11 Perbandingan minat belajar awal dan akhir kelas kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Minat Awal 36.04 24 5.88 1.20

Minat Akhir 41.13 24 4.78 0.97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

63

Paired Samples Test

Paired Differences

T df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Minat Awal - Minat Akhir

-5.08 4.54 0.93 -7.00 -3.17 -

5.49 23 .000

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa minat awal siswa

sebelum melakukan treatmen adalah 36,04 dan setelah melakukan

treatmen adalah 41,13 dengan t = -5,49 dan p = 0,000. Oleh karena p=

000 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

perbedaan minat belajar siswa sebelum melakukan treatmen dan sesudah

melakukan treatmen. Artinya adanya peningkatan minat belajar siswa

pada materi energi yang diajarkan menggunakan metode ceramah aktif.

4.2.2.4 Uji t idependent minat belajar akhir (kelas eksperimen terbimbing dan

kelas kontrol)

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada materi energi maka dianalisis

menggunakan uji t independent. Berikut merupakan tabel analisa

pengetahuan awal siswa (tabel 4.11)

Tabel 4.12 Perbandingan minat akhir belajar Kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std.

Deviation Std. Error Mean

Minat Akhir 1 32 45.56 5.25 0.93

2 24 41.13 4.78 0.97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

64

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean Differen

ce

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Minat Akhir

Equal variances assumed

1.24 .27 3.25 54 .002 4.44 1.36 1.70 7.17

Equal variances

not assumed

3.30 51.93 .002 4.44 1.35 1.74 7.14

Keterangan : Kelas1 : minat awal kelas eksperimen

Kelas 2 : minat awal kelas kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan analisa menggunakan program

SPSS, dilihat bahwa nilai mean untuk minat akhir belajar siswa pada

materi energi kelas eksperimen adalah 45,56 sedangkankan kelas kontrol

adalah 41,13. Dengan nilai t = 3,30 dan p = 0,002. Oleh karena nilai p=

0,002 maka signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa ada

perbedaan minat akhir belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Oleh karena nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

kelas kontrol, maka hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa

setelah diajar dengan metode eksperimen lebih besar dibandingkan

dengan yang diajar menggunakan metode ceramah aktif.

4.2.2.5 Persentasi peningkatan nilai mean minat belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Untuk melihat seberapa besar persentasi peningkatan nilai mean

minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatmen baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol maka persentasi peningkatannya dapat

dicari menggunakan persamaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

65

Persentasi peningkatan nilai mean minat belajar kelas kontrol

= 14,12%

Persentasi peningkatan nilai mean hasil belajar kelas eksperimen

= 20,78 %

Berdasarkan kelima analisis diatas dapat disimpulkan bahwa: (1)

Minat awal kelas eksperimen dan kelas kontol ternyata tidak ada perbedaan.

Hal ini menunjukkan bahwa minat awal siswa kedua kelas tersebut sama;

(2) Terjadi peningkatan minat belajar siswa kelas eksperimen yang diajar

menggunakan metode eksperimen terbimbing dan kelas kontrol yang diajar

menggunakan metode ceramah aktif; (3) Namun peningkatan minat belajar

siswa dari kedua kelas tersebut berbeda. Dimana kelas eksperimen

terbimbing lebih besar peningkatannya dibandingkan kelas kontrol. (4)

Peningkatan minat belajar kelas eksperimen sebesar 20,78% dan kelas

kontrol sebesar 14,12%.

4.2.3 Kreativitas Siswa

Kreativitas siswa dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan

oleh peneliti dengan melihat beberapa indikator dalam lembar pengamatan

serta ditambahkan dengan catatan peneliti. Hasil deskripsi tersebut

digunakan oleh peneliti untuk menganalisis kreativitas siswa berdasarkan

indikator pada kajian pustaka.

1) Menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan rancangan guru

Selama proses pembelajaran saat melakukan eksperimen peneliti

meneliti kreativitas siswa dalam belajar berdasarkan beberapa indikator

salah satunya adalah menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

rancangan guru. Menggunakan alat percobaan yang sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

66

rancangan guru difokuskan bagaimana siswa dalam kelompok

menggunakan alat percobaan apakah sesuai dengan yang telah disiapkan

oleh guru atau siswa mempunyai cara sendiri dalam merancang

percobaan. Indikator kreativitas ini ditunjukkan dengan siswa

memanfaatkan dan menggunakan alat percobaan dengan baik sesuai

dengan tujuan percobaan dan sesuai dengan rancangan guru.

Kreativitas pada kelas kontrol dengan indikator memahami dan

mengidentifikasi kesalahan pada objek dilakukan dengan baik. Hal ini

dapat dilihat saat siswa melakukan diskusi terhadap beberapa masalah

yang diberikan. Di dalam kelompok siswa melakukan diskusi dan terlihat

bahwa selama diskusi siswa mengerti yang dijelaskan guru dan mampu

mengidentifikasi kesalahan pada masalah tersebut. Siswa menentukan

salah satu contoh kasus yang berbeda dengan yang dijelaskan guru dan

siswa kreatif dalam menemukan kasus lain dan kreatif dalam

mengidentifikasi kesalahan pada objek dilakukan dengan baik.

Secara umum siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

memenuhi indikatornya masing-masing. Pada kelas kontrol siswa mampu

memahami yang dijelaskan guru dan mampu mengidentifikasi masalah.

Pada kelas eksperimen siswa menggunakan alat percobaan sesuai dengan

yang dirancang guru.

2) Menggunakan alat peraga yang sama tetapi diperjelas lebih baik dan

Jelas

Dalam proses eksperimen terlihat bahwa semua siswa

menggunakan alat percobaan yang sama seperti yang telah disiapkan oleh

guru, tetapi tidak semua siswa mampu menjelaskan dengan baik manfaat

atau kegunaan alat pada lembar kerja siswa. Menjelaskan manfaat alat

yang dimaksudkan misalnya pada beberapa lembar kerja siswa, siswa

memberikan penjelasan tambahan berkaitan dengan alat yang digunakan

yaitu benda 1 pada percobaan berlaku sebagai objek yang diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

67

pergerakannya sedangkan benda 2 merupakan gaya tarik yang diberikan

sehingga membuat benda 1 bergerak.

Kreativitas siswa kelas kontrol dengan indikator memahami dan

berusaha menemukan cara baru dalam penyelesaian masalah terlihat

berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa siswa cukup kreatif dalam

menemukan cara baru atau contoh lain kasus yang sepadan dengan yang

diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan siswa memahami yang

dijelaskan oleh guru.

Secara umum terlihat bahwa pada kelas eksperimen siswa dengan

baik menggunakan alat percobaan tetapi kurang maksimal dalam

memberikan penjelasan terkait kegunaan dan manfaat dari alat tersebut.

Sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa cukup kreatif dalam

menemukan cara baru atau contoh lain kasus yang sepadan dengan yang

diberikan oleh guru.

3) Merancang langkah-langkah eksperimen berbeda dengan LKS, tetapi

relevan dengan tujuan pembelajaran

Selama proses eksperimen berlangsung peneliti mengamati bahwa

keseluruhan siswa terlihat kreatif berdasarkan indikator ini. Terlihat

bahwa sebelum melakukan eksperimen siswa terlebih dahulu membaca

petunjuk percobaan kemudiaan siswa merancang sendiri percobaannya.

Dalam proses merancang percobaan tersebut siswa tidak terpaku pada

langkah-langkah pada LKS tetapi dirancang berdasarkan pengetahuan

siswa.

Kreativitas siswa pada kelas kontrol dengan indikator membuat

korelasi antara masalah dengan kejadian relevan terlihat berdasarkan

hasil pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa cukup mampu

membuat korelasi masalah dengan kejadian relevan. Dalam hal ini siswa

diminta untuk mencari contoh kasus yang lain tetapi memiliki makna dan

konsep yang sama dengan yang dijelaskan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

68

Secara umum terlihat bahwa pada kelas eksperimen siswa terlihat

kreatif dalam merancang alat percobaan. Sedangkan pada kelas kontrol

terlihat bahwa cukup kreatif dalam membuat korelasi masalah dengan

kejadian relevan.

4) Menggunakan alat percobaan yang lain tetapi relevan

Berdasarkan hasil pengamatan peneiliti bahwa selama proses

percobaan siswa tidak terlihat menggunakan alat percobaan yang lain

selain yang disiapkan oleh guru. Selama percobaan berlangsung siswa

tetap menggunakan alat yang disiapkan oleh guru.

Kreativitas siswa pada kelas kontrol dengan indikator

menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda dengan yang dijelaskan

guru terlihat berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa sebagian besar

siswa kreatif dalam menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda

dengan yang dijelaskan guru. Hal ini ditunjukkan dengan siswa

mengggunakan contoh lain yang sepadan dengan penjelasan guru dan

mampu menjelaskan beberapa pertanyaan diskusi dengan baik.

Secara umum terlihat bahwa pada kelas eksperimen siswa tidak

terlihat kreatif menemukan alat yang lain tetapi patut diapresiasi bahwa

siswa melakuakn eksperimen dengan baik menggunakan alat yang telah

disiapkan guru. Sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa siswa

kreatif dalam menggunakan cara berpikir sendiri yang berbeda dengan

yang dijelaskan guru.

Berdasarkan hasil analisis di atas data kreativitas siswa selama proses

pembelajaran didasarkan pada 4 indikator kajian pustaka. Berdasarkan

pengamatan berdasarkan situasi yang dialamai siswa selama proses

pembelajaran diketahui bahwa kreativitas siswa sudah cukup baik, walapun

belum semua siswa menunjukkan kreativitas yang sama. Kreativitas kelas

eksperimen terbimbing terlihat ketika siswa bereksperimen sedangkan kelas

kontrol terlihat ketika berdiskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

69

4.3 Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut:

1) Penelitian kreatitivitas siswa yang berdasarkan obeservasi belum mampu

menunjukkan bahwa kreativitas siswa dipengaruhi oleh metode

eksperimen. Hal ini dikarenakan bahwa peneliti belum mengetahui

kreativitas siswa sebelum melakukan eksperimen. Oleh karena itu peneliti

hanya mengganbarkan kreativitas siswa berdasarkan situasi selama proses

pembelajaran.

2) Jeda pertemuan pertama dan kedua pembelajaran di kelas eksperimen saat

penelitian sangat lama. Hal ini mengakibatkan siswa lupa materi yang

sudah diajarkan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

70

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan

bahwa:

1) Pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing

pada materi energi mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dibuktikan dengan adanya

peningkatan nilai mean pretest sebesar 62,63 dan nilai mean posttest 89,44

dengan nilai p = 0,000 maka signifikan. dan sesudah diberikan treatmen

besarnya peningkatan nilai mean sebelum .

2) Pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan ekperimen terbimbing

pada materi energi mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas X

MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik. Hal ini dibuktikan dengan besarnya

persentasi peningkatan nilai mean kelas eksperimen yaitu sebesar 20,78%.

3) Pengaruh penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan

ekperimen terbimbing pada materi energi terhadap siswa kelas X MIPA 1

SMA Negeri 2 Ngaglik menunjukkan bahwa situasi kreativitas siswa

selama proses pembelajaran sudah cukup baik.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan

beberap hal sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Guru

Penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan melakukan

eksperimen dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam

pembelajaran, karena metode ini dapat meningkatkan hail belajara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

71

siswa, minat siswa, dan dapat membuat siswa kreatif dalam merancang

langkah-langkah eksperimen.

5.2.2 Bagi penelitian

1) Sebelum melakukan penelitian tentang kreativitas siswa ada baiknya

dilakukan observasi terlebih dahulu sehingga hal tersebut dapat

dijadikan sebagai pembanding setelah melakukan penelitian

menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dilihat sejauh

mana keberhasilaan metode yang diterapkan selama penelitian terhadap

kreatfitas siswa.

2) Sebelum melakukan penelitian sebaiknya lihat jadwal pembelajaran

terlebih dahulu. Sehinjjgga saat penelitian berlangsung jeda pertemuan

pebelajaran tidak lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

72

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum

2013. Bandung: PT Refika Aditama

Ambarjaya, Beni S. 2012. Psikologi Pendidikan & Pengajaran, Teori & Praktik.

Yogyakarta: CAPS

Gulo, Yosefin Sulistyawantic. 2016. “Minat Siswa SMA Kelas XI IPA Terhadap

Mata Pelajaran Fisika di Kabupaten Nias Barat”. Skripsi. FKIP. Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia

Indonesia

Iswanto, Bambang Heru dan Purjiyanta, Eka. 2016. ESPS Fisika SMA/MA Kelas

X. Jakarta: Erlangga

Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum

2013. Bandung: Yrama Widya

Kunandar, 2014, Penilaian Autentik : Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013 : Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi),

Jakarta: Rajawali Pers.

Riwanto, Bambang. 2016. Fisika SMA kelas X. Jakarta: Yudhi Tira

Siregar,Eveline dan Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidik. Yogyakarta:

Kanisius

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

73

Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD

Takus, Yurike Margareth. 2018. “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen

Berbantu Mind Mapping Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Minat

Belajar, dan Kerjasama Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Ngaglik pada

Materi Pembiasan Cahaya Pada Lensa Cembung”. Skripsi. FKIP.

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tipler, 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jakarta: Erlangga.

W.S Winkel. 2009. “Psikologi Pengajaran”. Yogyakarta: Media Abadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

74

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

75

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

76

Lampiran 2 Surat Perizinan pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

77

Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIPA / Genap

Materi Pokok : Energi

Alokasi Waktu : 4 x 2 jp

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, rensponsif dan

proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompentesi Dasar dan Indikator Pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

79

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Bertambah keimanannya

dengan menyadari

hubungan keraturan dan

komplesitas alam dan

jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang

menciptakannya

1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui

pokok bahasan usaha dan energi

2.1 Menghargari kerja individu

dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari

sebagai wujud

implementasi

melaksanakan percobaan

dan diskusi.

2.1.1 Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan

karena diberi kesempatan untuk usaha

dan energy

3.9. Menganalisis konsep

energi, usaha (kerja),

hubungan usaha (kerja)

dan perubahan energi,

hukum kekekalan energi,

serta penerapannya dalam

peristiwa sehari-hari

3.9.1 Mengamati peragaan atau simulasi

tentang kerja atau kerja

3.9.2 Mendiskusikan tentang energi kinetik,

energi potensial (energi potensial

gravitasi dan pegas), hubungan kerja

dengan perubahan energi kinetik dan

energi potensial, serta penerapan hukum

kekekalan energi mekanik

3.9.3 Mendeskripsikan hubungan antara

usaha, gaya, dan perpindahan.

3.9.4 Menghitung besar energi potensial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

80

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan:

1.1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan usaha dan energi

2.1.1.1 Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan

untuk usaha dan energi

(gravitasi dan pegas) dan energi kinetik.

3.9.5 Menganalisis hubungan antara usaha

dan energi kinetik.

3.9.6 Menganalisis hubungan antara usaha

dengan energi potensial.

3.9.7 Menganalisis bentuk hukum kekekalan

energi mekanik pada berbagai gerak

(gerak parabola, gerak pada bidang

lingkaran, dan gerak satelit/planet

dalam tata surya)

3.9.8 Merumuskan bentuk hukum kekekalan

energi mekanik.

4.9. Menerapkan metode

ilmiah untuk mengajukan

gagasan penyelesaian

masalah gerak dalam

kehidupan sehari-hari,

yang berkaitan dengan

konsep energi, usaha

(kerja), dan hukum

kekekalan energi

4.9.1 Siswa menyajikan hasil prakitkum

terkit hubungan gaya, energi dan usaha.

4.9.2 Siswa mengamati fenomena dalam

kehidupan sehari-hari terkait gejala dan

sifat-sifat energi kinetic, energi

potensial, dan energi mekanik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

81

3.9.1.1 Siswa dapat mengetahui pengertian Energi.

3.9.1.2 Siswa dapat menjelaskan konsep energi kinetik, energi potensial (energi

potensial gravitasi), hubungan kerja dengan perubahan energi kinetik

dan energi potensial.

3.9.1.3 Siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha, gaya, dan

perpindahan setelah melakukan eksperimen.

3.9.1.4 Siswa dapat menjelaskan konsep usaha, energi potensial (gravitasi) dan

energi kinetik dalam fisika setelah melakukan eksperimen.

3.9.1.5 Siswa dapat mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi energi

kinetik dan energi potensial.

D. Materi Pembelajaran

Pengertian Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi termasuk

dalam besaran skalar.

1. Energi kinetik

a. Hubungan antara usaha dan energi kinetic

b. Teorema usaha – energi

2. Energi potensial

Hubungan usaha dengan energi potensial

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Problem Based Learning

Metode Pembelajaran : Eksperimen Terbimbing

F. Kegiatan Pembelajaran

Kelas Eksperimen (Pembelajaran Eksperimen Terbimbing)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

82

Pertemuan Pertama (3 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan memberi

salam pembuka dilanjutkan doa

bersama dipimpin oleh salah satu

siswa.

2. Menanyakan kehadiran siswa

(presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai:

- Mengerjakan soal pretes dan

mengisi angket minat belajar

siswa

- Pembelajaran dengan metode

eksperimen terbimbing

menggunakan alat peraga

sederhana pada materi energi

4. Guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok.

5. Guru mengingatkan kembali topik

pembelajaran sebelumnya yaitu

tentang konsep usaha.

6. Guru melakukan apresiasi dengan

mengajukan pertanyaan:

a. Sebuah batu diletakkan di atas

jari-jari kakimu. Kemudian batu

dijatuhkan dari ketinggian

tertentu dan mengenai jari-jari

kakimu. Kejadian mana yang

membuat jari-jari kakimu lebih

30 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

83

sakit?Mengapa

b. Sebuah batu diletakkan

disamping jari-jari kakimu.

Sebuah batu dilemparkan

horizontal dari jarak tertentu dan

mengenai jari-jari –jari kakimu.

Kejadian mana yang membuat

jari-jari kakimu lebih sakit?

Mengapa?

7. Siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Inti Pada kegiatan inti ini siswa dibagi

menjadi 6 kelompok.

a. Menanya

- Guru memancing rasa

ingin tahu siswa dengan

kegiatan eksperimen

terlampir pada LKS.

b. Mengamati

- Siswa melaksanakan

percobaan, dipandu oleh

LKS. Guru hanya

menjadi fasilitator dalam

kegiatan ini.

- Menuliskan data yang

terjadi pada percobaan

tersebut.

- Guru melakukan

observasi penilaian sikap

dan kreativitas siswa

90 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

84

selama melakukan

eksperimen

c. Menalar

- Siswa menganalisis data

yang di dapat dari

percobaan tersebut.

d. Mengasosiasikan

- Siswa berdiskusi tentang

hasil eksperimen.

e. Mengomunikasikan

- Dari diskusi tersebut

siswa dibantu guru

merumuskan kesimpulan

dari hasil eksperimen

tersebut.

- Guru menanyakan

kembali apakah ada

materi yang kurang

dimengerti.

- Guru memberikan

latihan soal untuk

dikerjakan siswa.

Penutup 8. Guru bersama siswa merangkum

kegiatan yang berlangsung.

9. Guru menyampaikan kegiatan yang

akan berlangsung pertemuan

selanjutnya yaitu melanjutkan

materi, pembahasan soal dan

posttest.

10. Guru memberi salam penutup dan

berterimakasih kepada siswa karena

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

85

mau mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan baik.

Pertemuan kedua ( 3 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Menanyakan kehadiran siswa

(presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran:

Review materi yang telah

dipelajari sebelumnya

Pembahasan soal yang telah

dierika sebelumnya sebagai

tugas rumah

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

86

Inti 4. Guru bersama siswa melakukan

review materi yang telah

dipelajari sebelumnya

5. Siswa diberikan kesempatan

untuk mengerjakan soal berkaitan

dengan materi pelajaran.

6. Siswa bersama guru membahas

bersama soal tersebut.

7. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar materi

yang telah dipelajari.

8. Siswa mengerjakan soal posttest.

115 menit

Penutup 9. Siswa bersama guru melakukan

sharing pemgalaman belajar tenang

pokok bahasan materi energi.

10. Guru mengakhiri pembelajaran

dan mengucapkan salam

terimakasih pada siswa.

10 menit

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

87

H. Sumber Belajar

Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016

Buku Paket (Modul Pembelajaran)

Buku reverensi yang relevan

Lingkungan setempat

I. Penilaian

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Bentuk Penilaian

1 Pengetahuan Tes Pretes dan Posttes

2 Ketrampilan Non tes Penilaian hasil

percobaan dan lembar

observasi

J. Instrumen Penilaian

Soal pretes dan posttes, Kunci jawaban, LKS (terlampir)

Yogyakarta,

Penyusun RPP

Elisabeth Ediyarni Jani

NIM: 151424022

Mengetahui,

Guru Pamong

Shaleh, S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

88

Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA N 2 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X MIPA/ Genap

Materi Pokok : Usaha dan Energi

Alokasi Waktu : 2 x 3 jp

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, rensponsif dan

proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

89

B. Kompentesi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 bertambah

keimanannya

dengan menyadari

hubungan

keraturan dan

komplesitas alam

dan jagad raya

terhadap

kebesaran Tuhan

yang

menciptakannya

1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui

pokok usaha dan energi

1.2 Menghargari kerja

individu dan

kelompok dalam

aktivitas sehari-

hari sebagai

wujud

implementasi

melaksanakan

percobaan dan

diskusi.

1.2.1 Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan

karena diberi kesempatan untuk usaha

dan energi

3.9. Menganalisis

konsep energi,

usaha (kerja),

3.9.1 Mendiskusikan tentang energi kinetik,

energi potensial (energi potensial

gravitasi dan pegas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

90

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan:

3.9.1.1 Siswa dapat mengetahui pengertian energi.

3.9.1.2 Siswa dapat menjelaskan konsep tentang usaha, energi kinetik, energi

potensial (energi potensial gravitasi)

hubungan usaha

(kerja) dan

perubahan energi,

hukum kekekalan

energi, serta

penerapannya

dalam peristiwa

sehari-hari

3.9.2 Menghitung besar energi potensial

(gravitasi dan pegas) dan energi kinetik.

3.9.3 Menganalisis hubungan antara usaha

dan energi kinetik.

3.9.4 Menganalisis hubungan antara usaha

dengan energi potensial.

4.9. Menerapkan

metode ilmiah

untuk

mengajukan

gagasan

penyelesaian

masalah gerak

dalam kehidupan

sehari-hari, yang

berkaitan dengan

konsep energi,

usaha (kerja), dan

hukum kekekalan

energi

1.9.1 Menghitung kerja yang dilakukan oleh

gaya yang besarnya berubah-ubah.

1.9.2 Melakukan Percobaan/praktikum

tentang Usaha dan Energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

91

3.9.1.3 Siswa dapat menjelaskan konsep energi potensial (gravitasi) dan

energi kinetik dalam fisika.

3.9.1.4 Siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha dan energi kinetik.

3.9.1.5 Siswa dapat mengalisis hubungan antara usaha dengan energi

potensial.

D. Materi Pembelajaran

Pengertian Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi termasuk

dalam besaran skalar.

1. Energi kinetik

a. Hubungan antara usaha dan energi kinetic

b. Teorema usaha – energi

2. Energi potensial

Hubungan usaha dengan energi potensial

E. Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran : Direct Learning/Ceramah Siswa Aktif

Metode Pembelajaran : Diskusi dan tanya jawab

F. Kegiatan Pembelajaran

Kelas Kontrol (Pembelajaran Ceramah Siswa Aktif

Pertemuan Pertama (3 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Guru memeriksa kehadiran siswa

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

92

(presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai:

- Siswa mengerjakan soal pretes dan

menigisi angket minat belajar siswa

- Membahas tentang energi dan

bentuk-bentuknya

menit

Inti 4. Siswa mengerjakan soal pretes.

5. Siswa mengisi angket minat belajar siswa

6. Guru menanyakan kembali kepada siswa

apakah mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal pretest

7. Guru meminta siswa untuk membentuk

kelompok: 1 kelompok terdiri dari 5

siswa.

11. Guru memberikan pertanyaan apresiasi

dengan mengajukan pertanyaan:

Sebuah batu diletakkan disamping jari-

jari kakimu. Sebuah batu dilemparkan

horizontal dari jarak tertentu dan

mengenai jari-jari –jari kakimu.

Kejadian mana yang membuat jari-jari

kakimu lebih sakit? Mengapa?

8. Siswa berkumpul dalam kelompok

masing-masing untuk mendiskusikan dan

menjawab pertanyaan apersepsi.

9. Siswa membacakan hasil diskusinya di

depan kelas

10. Guru lanjut menjelaskan materi energi

kinetik sembari menyimpulkan jawaban

yang benar atas pertanyaan yang

105

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

93

dkiberikan.

11. Siswa mengerjakan latihan soal

Penutup 12. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi pelajaran yang telah berlansgung

13. Guru meminta siswa untk meyampaikan

perasaan dan pendapat mereka mengenai

pembelajaran yang telah dilaksanakan

14. Guru meminta siswa untuk membaca

materi lanjutan tentang energi potensial.

15. Salam penutup dan ucapan terima kasih.

15

menit

Pertemnuan kedua (2 x 45 menit)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Guru memeriksa kehadiran siswa (presensi)

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai:

Mempelajari materi energi

potensial

Guru memberikan pertanyaan

pengantar materi kepada siswa

“apa yang dimaksudkan dengan

energi potensial? Sebutkan

contoh peristiwa.

10 menit

Inti 4. Guru memberi pertanyaan kepada siswa

pengertian energi potensial dan contohnya.

5. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan

guru.

6. Dari contoh yang diberikan oleh siswa,

105 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

94

siswa dibantu oleh guru mendefenisikan

energi

7. Guru menjelaskan lebih lanjut materi energi

potensial.

8. Guru memberikan latihan soal tentang

energi potensial

9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar kembali semua materi tentang

energi kinetic dan energi potensial

10. Siswa mengerjakan soal posttest dan angket

minat siswa

Penutup 11. Guru bersama siswa menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang sudah

berlangsung.

12. Salam penutup dan ucapan terimakasih.

15 menit

G. Media Pembelajaran

Media :

Worksheet atau lembar kerja (siswa)

Lembar penilaian

LCD Proyektor

Alat/Bahan :

Penggaris, spidol, papan tulis

Laptop & infocu.

H. Sumber Belajar

Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016

Buku Paket (Modul Pembelajaran)

Buku reverensi yang relevan

Lingkungan setempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

95

I. Penilaian

No Aspek yang

dinilai

Teknik

penilaian

Bentuk Penilaian

1 Pengetahuan Tes Pretes dan Posttes

2 Ketrampilan Non tes Penilaian hasil percobaan dan lembar

observasi

J. Instrumen Penilaian

Soal pretes dan posttes, Kunci jawaban, LKS (terlampir)

Yogyakarta,

Penyusun RPP

Elisabeth Ediyarni Jani

NIM: 151424022

Mengetahui,

Guru Pamong

Shaleh, S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

96

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS)

KELOMPOK:

NAMA ANGGOTA :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

A. TUJUAN

1. Menganalisis karakteristik energi potensial dan energi kinetik

2. Menghitung besarnya energi potensial dan energi kinetik

3. Menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan energi potensial

4. Memahami pengertian energi kinetik dan energi potensial

B. ALAT DAN BAHAN

Meja licin, katrol, kereta, beban, neraca, meteran, tali, pasir, kelereng, ember.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Energi Kinetik

Pengamatan

Pernahkah anda melihat benda yang awalnya diam, lalu benda tersebut

bergerak? Benda tersebut dapat dikatakan memiliki energi kinetik. Oleh

karena itu, amatilah dengan cermat setiap aktivitas dalam kegiatan berikut

untuk memahami energi kinetik.

Prosedur

a. Siapkan dua kelereng dengan ukuran yang berbeda.

b. Sentil kelereng sehingga bergerak, dengan gaya yang diberikan sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

97

Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang dimaksud dengan energi kinetik?

2. Berdasarkan kegiatan tersebut, bagaimanakah hubungan energi

kinetik dengan pergerakan kelereng?

3. Jika massa kelereng diubah bagaimana pergerakan kelereng dan

energi kinetik yang dimilikinya?

2. Energi Potensial

Pengamatan

Pernahkah anda mencoba melemparkan benda ke atas dan kembali ke

posisi semula? Sewaktu benda itu dilempar kemudian benda tersebut jatuh

dan ditangkap, apa yang terasa? Mengapa hal itu bias terjadi? Semua

proses tersebut disebabkan adanya energi potensial gravitasi. Cobalah

melakukan pengamatan tentang gerak benda berdasarkan massa dan

ketinggian benda.

Prosedur

a. Sediakan beberapa kelereng dengan massa yang berbeda.

b. Letakkan ember yang berisi pasir di atas lantai.

c. Jatuhkan kelereng dari ketinggian berbeda menggunakan kelereng

sejenis sehingga mengenai pasir di dalam ember.

d. Jatuhkan kelereng dari ketinggian yang sama, tetapi menggunakan

kelereng yang berbeda sehingga mengenai pasir di dalam ember.

Pertanyaan Diskusi

1. Kelereng A dan kelereng B memiliki massa yang sama. Kelereng A

terletak lebih tinggi dibandingkan dengan kelereng B. Kelereng

manakah yang menyebabkan bekas jatuhnya kelereng terlihat lebih

dalam?

2. Jika kelereng A massanya lebih besar dari kelereng B dan dijatuhkan

dari ketinggian yang sama, kelereng manakah yang menyebabkan

bekas jatuhnya kelereng terlihat lebih dalam?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

98

3. Apakah yang dimaksudkan dengan energi potensial? Apa saja yang

mempengaruhi energi potensial?

D. HIPOTESIS

Energi Kinetik

1. ..................................................................................................................

2. ..................................................................................................................

3. .................................................................................................................

Energi Potensial

1. ..................................................................................................................

2. ..................................................................................................................

3. ..................................................................................................................

E. Dasar Teori

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

F. Prosedur Percobaan

Percobaan 1

Menghitung Besarnya Energi Kinetik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

99

1. Lakukan percobaan ini disebuah meja yang licin dan pasang alat seperti

pada gambar.

2. Timbanglah massa setiap kereta luncur dengan neraca dan catatlah dalam

tabel pengamatan.

3. Ikatkan tali pada ujung kereta lalu disambungkan ke katrol. Katrol

tersambung dengan beban 2 massanya konstan. Beban 2 berfungsi

menarik kereta (beban 1) agar keretanya meluncur.

4. Tariklah beban 1 dengan jarak sekian dari katrol.

5. Lepaskanlah kereta (beban 1) bersamaan dengan tekan tombol stopwatch

untuk mulai menghitung waktu yang ditempuh kereta selama meluncur

6. Ulangi langkah 2-5 dengan massa beban 1 yang berbeda-beda.

7. Catat hasil percobaan pada table di bawah ini

Beban 2 =…………kg

Jarak (s) =…………m

No Beban 1(kg) Waktu t (s)

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

100

3

4

8. Berdasarkan data yang diperoleh dari table di atas hitunglah percepatan

kereta (beban 1) selama bergerak menggunakan persamaan a= ,

kemudian hitung kecepatannya menggunakan persamaan v = + at

9. Hitung besarnya energi kinetik dari setiap percobaan variasi massa

menggunakan persamaan EK =

10. Analisis Data

Beban 2 =…………kg

Jarak (s) =…………m

No Beban 1

(kg)

Waktu t

(s)

Percepatan (a)

m/s2

Kecepatan v

m/s

Energi

Kinetik

(J)

1

2

3

4

Tugas

1. Dari percobaan yang telah dilakukan informasi apa yang telah anda

peroleh, Jelaskan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

101

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Kesimpulan

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

Percobaan 2

Menghitung Besarnya Energi Potensial

1. Lakukan percobaan ini disebuah meja yang licin dan pasang alat seperti

pada gambar.

2. Ikatkan tali pada ujung kereta (beban 1) lalu disambungkan ke katrol.

Katrol tersambung dengan beban 2. Beban 1 akan ditarik oleh beban 2

yang jatuh bebas (jadi atur massa kedua beban agar hal itu terjadi).

3. Ukur massa beban 1 dan beban 2.

4. Tariklah beban 1 dengan jarak sekian dari katrol lalu diukur jaraknya s dan

ukur tinggi beban 2 dari lantai sebagai h1.

5. Lepaskanlah kerata (beban 1) maka dengan sendirinya beban 2 akan

bergerak jatuh ke bawah, lalu ukurlah tinggi beban dari lantai sebagai h2.

Ulangi langkah 2-5 dengan massa beban 1 yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

102

11. Catat hasil percobaan pada table di bawah ini

Massa beban 1 m1 =…………kg

Massa beban 2 m2 =…………kg

No Jarak s (m) h1 (m) h2 (m) h= (h1-h2) m

1

2

3

4

12. Hitung usaha yang terjadi pada beban 1 yang ditarik oleh beban 2

menggunakan persamaan W= F.s

13. Hitung besarnya energi potensial pada beban 2 ketika belum dijatuhkan

(anggap h1) dan setelah dijatuhkan (anggap h2) dari setiap percobaan

variasi ketinggian h dengan persamaan EP = . Bagaimana selisihnya

(

14. Analisis Data

Massa beban 1 m1 =…………kg

Massa beban 2 m2 =…………kg

No Jarak s (m) h1 (m) h2 (m) h= (h1-h2) m W (J) Ep (J)

1

2

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

103

Tugas

Dari percobaan yang telah dilakukan informasi apa yang telah anda peroleh,

Jelaskan!

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Kesimpulan

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

.............................................................................................................................. .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

104

Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest

SOAL POSTTEST

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran: Fisika

Jawablah soal di bawah ini dengan baim dan benar!

1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

(b) Sebutkan bentuk-bentuk energi dan jelaskan!

2. Berikanlah contoh peristiwa perubahan bentuk energi-energi

tersebut!

3. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak dengan

kecepatan 10 m/s.Sedangkan benda B bermassa 10kg mampu berger

ak dengan kecepatan 5 m/s. Perbandingan energi kinetik benda A

dan benda B adalah…

4. Benda yang bermassa 25 kg mula-mula diam. Kemudian gaya

sebesar 40 N bekerja pada penda tersebut. Berapakah energi kinetik

benda setelah bergerak 5 sekon.

5. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 20 m dari

atas tanah. Berapakah energi potensial setelah benda bergerak 1

sekon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

105

SOAL PRETEST

Nama :

Kelas :

Mata Pelajaran: Fisika

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!

1. (a) Apa yang dimaksud dengan energi?

(b) Sebutkan bentuk-bentuk energi dan jelaskan!

2. Berikanlah contoh peristiwa perubahan bentuk energi-energi

tersebut!

3. Sebuah mobil truk dengan massa 10000 kg berjalan melewati jalan

tol. Mobil bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah energi

kinetik yang dialami mobil tersebut?

4. Sebuhan apel yang massanya 0,01 kg jatuh dari pohon setinggi 8

m. Tentukan besar energi potensial yang dimiliki oleh apel

tersebut…

5. Benda A bermassa 15 kg mampu bergerak dengan

kecepatan 10 m/s.Sedangkan benda B bermassa 10kg mampu berge

rak dengankecepatan 5 m/s. Perbandingan energi kinetik benda A

dan benda B adalah…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

106

Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest

JAWABAN PRETEST

1. (a) Energi adalah Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah

konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan

usaha.

(b) jenis-jenis energi:

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan

atau keadaan benda tersebut. Semakin tinggi benda di atas permukaan

tanah, makin besar energi potensial yang dimiliki benda tersebut.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau

kecepatannya.

2. Contoh-contoh perubahan bentuk energi :

Perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: dinamo, kincir

angin, generator (PLTA)

Perubahan bentuk energi gerak menjadi energi bunyi. Contohnya: ketika

bertepuk tangan.

Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contohnya: mixer, AC,

pompa air, mobil mainan, kipas angina listrik.

3. Dik m : 10000 kg

V : 20 m/s

Dit: energi kinetik:

Persamaan EK = 1/2m(v)2

EK = ½ (10000 kg) (20 m/s) 2

= 2.000.000 J

4. Dik. m = 0,01 kg

g = 10 m/s 2

h = 8 m

dit EP =….?

Penyelesaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

107

EP = mgh

EP = (0,01 kg) (10 m/s 2) (8m) = 0,8 J

5. Dik . mA= 15 kg

vA= 10 m/s

mB = 10 kh

vB = 5 m/s

dit perbandingan EkA dan EKB?

EKA : EKB

½ mv2 : 1/2mv

2

½(15 kg) (10 m/s)2 : ½ (10 kg) (5 m/s)

2

6 : 1

JAWABAN POSTTEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

108

4.3.2.1 (a) Energi adalah Konsep yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah

konsep energi. Secara sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan

usaha.

(b) jenis-jenis energi:

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan

atau keadaan benda tersebut. Semakin tinggi benda di atas permukaan

tanah, makin besar energi potensial yang dimiliki benda tersebut.

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau

kecepatannya.

4.3.2.2 Contoh-contoh perubahan bentuk energi :

Perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Contoh: dinamo, kincir

angin, generator (PLTA)

Perubahan bentuk energi gerak menjadi energi bunyi. Contohnya: ketika

bertepuk tangan.

Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contohnya: mixer, AC,

pompa air, mobil mainan, kipas angina listrik.

4.3.2.3 Dik . mA= 15 kg

vA= 10 m/s

mB = 10 kh

vB = 5 m/s

dit perbandingan EkA dan EKB?

EKA : EKB

½ mv2 : 1/2mv

2

½(15 kg) (10 m/s)2 : ½ (10 kg) (5 m/s)

2

4.3.2.4 Diketahui: F= 40 N, m = 25 kg, t= 5 sekon

ditanya :

Berdasarkan Hukum Kekekalan II Newton :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

109

a = =

v = at

= 1,6 (5) = 8 m/s

EK = m = (25) ( = 800 J

4.3.2.5 Diketahui: massa benda = 5 kg, h1 = 8 m, t = 1 s

Ditanya: a) EP2 = ……. ?

Energi potensial benda: ∆ℎ = v0t + = 0 (1) + = 5 m

h2 = h1 - ∆ℎ = 8 m- 5 m = 3 m

EP2 = mgh2

= 5 (10) 3 = 150 J

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

110

Lampiran 9 Lembar Validitas Soal, Jawaban Pretest Dan Posttest,

Angket Dan Lembar Observasi Kreativitas Siswa

VALIDITAS SOAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

121

VALIDITAS LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

130

Lampiran 10 Contoh Hasil Pretest dan Posttest Hasil Belajar dan Minat

Belajar Siswa kelas control dan kelas eksperimen

Angket dan Hasil Belajar Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

136

Angket dan hasil belajar Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

142

Jawaban Lembar Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

150

Lembar Observasi Kelas Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

152

Lembar Observasi Kelas Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

154

Lampiran 11 Tabel Total Skor Setiap Indikator Minat Belajar Kelas

Eksperrimen dan Kelas Kontrol

Nomor

Siswa

PERNYATAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4

2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2

3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3

4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3

5 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2

6 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

7 2 3 1 1 2 2 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3

8 2 2 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

9 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3

10 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 4 2

11 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4

12 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3

13 4 2 3 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4

14 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2

15 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 4 2 2

16 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 4 4 2 2

17 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3

18 3 2 1 1 1 1 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3

19 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3

20 2 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 2 2 3 3 2

21 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

22 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3

23 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3

24 2 2 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2

TOTAL 61 55 59 60 52 57 60 57 59 59 59 65 74 75 69 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN …tes tertulis (pretest dan posttest), angket minat belajar (pretest dan posttest), dan observasi kreativitas siswa selama proses pembeajaran.

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Related Documents