YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

KETENTUAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PEMBANGUNAN TOWER DI LINGKUNGAN TOWER BERSAMA GROUPA. TUJUAN

1.

Memberikan acuan bagi karyawan maupun mitra kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, kesehatan Tbk./Tower Bersama Group (K3) (TBI/TBG) mengenai tower dan keselamatan kerja pembangunan

(pembangunan tower baru atau collocation). 2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seluruh pihak yang terkait dan pencapaian nihil kecelakaan dalam setiap kegiatan pembangunan tower dan kelengkapannya.

B. LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Identifikasi Hazard Rencana Kerja & Analisa Resiko Laporan Safety Induction Laporan Harian K3 Laporan Monitoring K3 Laporan Safety Meeting

C. PELAKSANAAN

1.

Mitra kerja yang ditunjuk oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tower atau pekerjaan lainnya bertanggung jawab secara penuh untuk hal-hal sebagai berikut:

a. b. c. d. e. f. g.

Memastikan seluruh lingkungan kerja sehat dan aman untuk pekerja dan lingkungan sekitar lokasi pembangunan. Memastikan seluruh pekerja dalam proyek terlindungi oleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Menyediakan sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pekerjaannya. Menyediakan peralatan keselamatan kerja yang dibutuhkan sesuai pekerjaan yang dilakukan. Menunjuk salah satu karyawan menjadi penanggung jawab kesehatan dan keselamatan kerja. Memastikan seluruh pekerja yang terlibat mematuhi ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja. Menindaklanjuti dengan cepat dan tepat semua masukan terkait kesehatan dan keselamatan kerja yang diberikan oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG).

2.

Terkait dengan poin 1 diatas pada butir e, Penanggung Jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus memiliki kompetensi sebagai berikut: a. b. c. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Berpengalaman dalam pembangunan tower. Mempunyai sertifikat Ahli K3.

3.

Penanggung jawab pekerjaan di lapangan, harus memiliki kompetensi sebagai berikut: a. b. c. Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Berpengalaman dalam pembangunan tower. Memahami identifikasi bahaya dan metode kerja yang aman.

4.

Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Sebelum melakukan pekerjaan penanggung jawab keselamatan kerja wajib melakukan: a. Analisa resiko Suatu proses untuk memperkirakan bahaya yang timbul pada tahap pelaksanaan pekerjaan, menggunakan metodologi sebagai berikut: Identifikasi bahaya dalam suatu pekerjaan yang dapat timbul dari peralatan, material, metode kerja, sumber tenaga dan lingkungan kerja. Contoh :Sumber bahaya Peralatan kerja Metode kerja Material Sumber tenaga Lingkungan kerja Contoh Cangkul Bekerja di ketinggian Semen Listrik Terik Matahari Terhirup debu semen Tersengat listrik Radiasi sinar matahari Bahaya yang dapat timbul Kaki terkena cangkul Jatuh dari ketinggian

Perkirakan

bahaya

yang

dapat

terjadi

dengan

mempertimbangkan kompetensi pekerja, metode pelaksanaan dan pengalaman, menggunakan metode sebagai berikut:Perkiraan bahaya (Probabilitas) Pasti terjadi, ketentuan kerja belum ditetapkan dan/atau mempunyai pengalaman kejadian terjadi sebelumnya Besar kemungkinan terjadi, ketentuan kerja telah tersedia tetapi tidak sempurna 3 Nilai 5

Mungkin terjadi (peluang terjadinya 50:50), ketentuan kerja telah ditetapkan tetapi belum efektif, dan/atau mempunyai pengalaman kejadian di tempat lain pernah terjadi sebelumnya Kecil kemungkinan terjadi, metode pengendalian telah ditetapkan dan efektifitas baik Sangat kecil kemungkinan terjadi, metode kerja telah ditetapkan dan sangat baik (menghilangkan kesalahan akibat manusia)

1,5

0,5

0,25

Perkirakan

dampak

dari

bahaya

yang

terjadi

dengan

mempertimbangkan referensi (kajian ilmiah) dan pengalaman kerja, menggunakan metode sebagai berikut:Dampak - Menyebabkan kematian atau cacat tetap - Menyebabkan bencana pada lingkungan sekitar - Memerlukan perawatan jangka panjang (rawat inap) rumah sakit atau waktu untuk pemulihan - Mengganggu kesehatan pekerja jangka panjang - Kecelakaan kerja tetapi tidak memerlukan perawatan jangka panjang rumah sakit - Kecelakaan kerja tetapi tidak memerlukan perawatan rumah sakit - Ketidaknyamanan dalam bekerja 5 2 1 10 Nilai 20

Lakukan penghitungan total resiko dengan cara mengalikan probabilitas dengan dampak, kategorikan sesuai tabel berikut :Probabilitas X Dampak Diatas 50 20 - 49 Kurang dari 20 Kategori Kritis Tinggi Rendah

Buat tindak lanjut untuk kategori kritis dan tinggi sehingga level total resiko minimal turun satu tingkat, menggunakan pendekatan metodologi sebagai berikut: Eliminasi, menghilangkan hazard dari pekerjaan yang akan dilakukan. Subtitusi, penggantian material/peralatan untuk menghilangkan hazard dari suatu pekerjaan. Rekayasa Metode Kerja, penambahan atau rekayasa suatu alat atau peralatan guna penghilangan hazard. Pendekatan Administrasi, informasi hazard melalui rambu, ketentuan tertulis, marka. Alat Pelindung Diri, penggunaan alat pelindung bagi pekerja sebagai media untuk mengantisipasi resiko pekerjaan.

Contoh :Jenis Pekerjaan Jenis bahaya Terkena peralatan kerja Ergonomic Galian Pondasi Tertimbun longsoran Terik matahari Terjatuh ke lubang galian Dampak P D Total Kategori

Luka serius Luka ringan Luka serius Keletihan Kematian

1,5 1,5

10 5

15 7,5

Rendah Rendah

1,5 3

10 2

15 6

Rendah Rendah

3

20

60

Kritis

Tetapkan pengendalian resiko :Jenis pekerjaan Galian Pondasi Jenis bahaya Terjatuh ke lubang galian Pengendalian Resiko Memberi pembatas di sekitar galian 0,5 20 10 Rendah P D Total Kategori

Lampiran A menjelaskan identifikasi, analisa dan pengendalian resiko untuk jenis-jenis pekerjaan dalam pembangunan tower yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisa resiko oleh pihak yang ditunjuk oleh PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) dengan ketentuan: Pihak pelaksana tidak boleh menurunkan nilai analisa resiko. Pihak pelaksana dapat menambah jenis bahaya dan menaikan level resiko jika kondisi lapangan mengharuskan.

b. Tulis hasil analisa resiko tersebut diatas kedalam format Rencana Kerja dan Analisa Resiko seperti pada lampiran dan lakukan penjelasan kepada para pekerja untuk memberi pemahaman terkait bahaya yang timbul dalam pekerjaan.5.

Pelaksanaan & Monitoring Pekerjaan Seluruh karyawan Mitra Kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) wajib mengikuti dan melaksanakan ketentuan kerja yang telah ditetapkan. Karyawan yang ditunjuk oleh Mitra kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) sebagai pimpinan di lokasi kerja wajib memonitor pekerjaan sesuai dengan ketetentuan kerja, sebagai berikut:No 1 Sistem Monitoring Kunjungan Site Frekuensi Setiap 2 Minggu Penanggung Jawab Pengawas Lapangan TBG Jenis Pemeriksaan - Pelaksanaan ketentuan - Verifikasi laporan kerja 2 Safety Patrol Setiap hari Pengawas Lapangan Mitra Kerja - Kesiapan peralatan - Kepatuhan ketentuan Laporan Harian K3 Jenis Laporan Laporan Monitoring K3

6.

Penjelasan Bahaya (Hazard Communication) Mitra kerja yang ditunjuk PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. wajib melakukan komunikasi dan konsultasi bahaya kepada para pekerja dengan metode sebagai berikut:Format Laporan Laporan Safety Induction

No 1

Metode Safety Induction

Deskripsi 1. Penjelasan kepada mitra kerja terkait persyaratan TBI/TBG 2. Penjelasan sebelum proyek dimulai mengenai bahaya yang timbul dari setiap pekerjaan terhadap seluruh pekerja atau perwakilan pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek

Penanggung Jawab 1. Project Manager & Procurement TBG 2. Project Manager atau Safety Officer yang ditunjuk oleh Mitra Kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. Site Manager atau Pimpinan Pekerja yang ditunjuk oleh Mitra Kerja TBI/TBG Pengawas Lapangan TBI/TBG Site Manager atau pihak lainnya yang ditunjuk oleh Mitra Kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk.

2

Tool Box Meeting

Penjelasan singkat yang dilakukan setiap hari sebelum bekerja tentang bahaya mengenai pekerjaan yang akan dilakukan pada hari tersebut

Laporan Tool Box Meeting Laporan Safety Meeting MSDS

3

Safety Meeting

Review kinerja safety selama pelaksanaan proyek setiap 2 (dua) mingguan Informasi bahaya dari suatu zat kimia yang digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan, contoh : Cat, Mesiu , Tiner dll

4

Material Safety Data Sheet

5

Rambu rambu

Informasi bahaya dari suatu pekerjaan atau situasi kerja

Foto

7.

Jenis Rambu Keselamatan yang wajib tersedia di lokasi kerja : Jenis Rambu Deskripsi Cakupan Pemasangan Rambu Rambu ini wajib dipasang di awal akses masuk lokasi pekerjaan Rambu ini wajib dipasang di Area Kerja awal akses masuk lokasi pekerjaan Bahaya Listrik Rambu ini wajib ditempel di panel sementara sambungan listrik Penggunaan Body Harness Rambu ini wajib ditempel didekat pekerjaan tower erection

Sepatu Keselamatan Kerja Helm Keselamatan Kerja

Catatan : Ukuran rambu adalah minimal 10 X 10 cm per rambu dengan warna yang sama dengan gambar diatas. 8. Ketentuan Umum Lokasi Kerja 8.1 Pengamanan lokasi kerja : a. Lokasi kerja wajib diberi pembatas yang cukup jelas dengan mengunakan kerja. pagar sementara atau

safety

line

untuk

membatasi pihak yang tidak berkepentingan masuk ke area

b.

Jika didalam lokasi kerja terdapat lubang galian, maka pasang pagar pengaman untuk mencegah terjatuhnya orang kedalam lubang galian.

c. d.

Hanya pekerja dan pihak yang berkepentingan dengan proyek yang boleh ada didalam lokasi proyek. Jika ada bahan mudah terbakar lakukan pemisahan dan tempatkan jauh dari sumber api.

8.2

Penyimpanan Material : a. b. c. Tempatkan material sesuai dengan jenis dan ukurannya. Beri label identifikasi untuk masing masing material tersebut. Pastikan berat dan ukuran dari material pada saat akan diangkat secara manual.

8.3

Kebersihan lokasi kerja : a. b. Lokasi kerja harus mempunyai tempat pembuangan sampah sementara. Seluruh pekerja wajib menjaga kebersihan di lokasi dan area sekitar pekerjaan.

9. Alat Pelindung DiriNama Peralatan Sepatu kerja Persyaratan Mampu menahan benturan Anti Slip Sesuai EN ISO 20345 or ANSI Z41 atau setara

Helm

Tidak retak Tali pengikat tidak robek Pengait tali pengikat berfungsi baik Mempunyai peredam kejutan Sesuai EN 397 or ANSI Z89.1 Type I Class E atau setara

Body Harness

Ban tidak robek Gesper tidak retak dan berfungsi baik Pengait (D Ring) tidak retak Sesuai EN 361 dan EN 358 atau setara.

Sarung tangan

Anti Slip Sesuai EN 388 atau setara

Double Shock Lanyard

Sesuai EN 354 atau setara

Kaca Mata

Mampu menahan sinar uv dan infra red Sesuai ANSI Z87.1 atau setara

10. Ketentuan Keselamatan Kerja Listrik 10.1 Penggunaan Peralatan Listrik a. Pastikan semua peralatan listrik harus dalam kondisi baik, yaitu :

insulator tidak rusak kawat listrik tidak ada yang terlihat / mencuat keluar

b. Pastikan grounding telah terpasang dengan benar. c. Pastikan kemampuan maksimum arus dari sumber listrik yang akan digunakan. d. Peralatan listrik tidak boleh digunakan pada saat kondisi basah. e. Tidak boleh secara langsung memasukan kabel ke sumber listrik. f. Jika sikring putus atau switch turun, pastikan penyebabnya dan tindak lanjuti sebelum aliran listrik dihidupkan kembali. g. Pergunakan extension cable atau cord hanya untuk kegiatan yang bersifat sementara. h. Penggunaan exstension cable atau cord harus langsung dari sumber listrik tanpa sambungan lain dan hanya satu titik sambung. i. Kapasitas extension cable harus sesuai dengan penggunaan peralatan. j. Melepas steker harus mencabut stekernya, bukan kabelnya.

10.2

Instalasi Listrik a. Lindungi dan identifikasi titik distribusi listrik. b. Pastikan lintasan kabel aman dari kemungkinan penyalahgunaan dan hazard lainnya. c. Pastikan bahwa lintasan kabel menuju titik kerja diberi insulasi tambahan (pipa).

10.3

Perbaikan Peralatan Listrik a. Pastikan aliran listrik telah diputus sebelum melakukan perbaikan.

b. Beri

identifikasi

dengan

tanda

tertentu

dan

kunci

jika

dimungkinkan, pada sumber listrik yang dimatikan. c. Pastikan area kerja bersih dan kering. d. Pastikan kabel dan rangkaiannya dalam kondisi baik dan aman (visual & electrical test) sebelum aliran listrik dioperasikan kembali. e. Cover untuk menutup rangkaian listrik harus dikembalikan ke kondisi awal / seharusnya sebelum melakukan pengujian. f. Jangan melakukan perbaikan sekecil apapun pada saat aliran listrik mengalir atau peralatan berfungsi. g. Lakukan pengecekan berkala terhadap peralatan perbaikan listrik. h. Alat pelindung diri yang digunakan: safety shoes.

10.4

Penyambungan dan Perbaikan Jaringan Listrik a. Lakukan pemutusan aliran listrik utama. b. Beri identifikasi dengan tanda tertentu dan kunci jika

dimungkinkan, pada sumber listrik utama yang dimatikan. c. Pastikan peralatan untuk perbaikan yang digunakan dalam kondisi baik. d. Orang yang melakukan perbaikan jaringan listrik harus

mempunyai kompetensi yang ditunjuk oleh PLN. e. Gunakan material untuk perbaikan yang telah mempunyai sertifikasi produk (SPLN, SNI, dll). f. Alat pelindung diri: Safety Gloves, Safety Shoes dan Helmet.

11. Ketentuan Keselamatan Pekerjaan Las

11.1

Peralatan Pengelasan: Peralatan pengelasan harus dalam kondisi yang baik yaitu: a. Kabel atau selang tidak bocor. b. Grounding berfungsi dengan baik (untuk las listrik). c. Masa berlaku kekuatan tabung masih aktif. d. Valve tabung masih berfungsi dengan baik.

11.2 Peralatan Keselamatan Kerja :Nama Peralatan Sepatu kerja Persyaratan Mampu menahan benturan Anti Slip Sesuai EN ISO 20345 or ANSI Z41 atau setara Sarung tangan Pakaian kerja Anti slip Baju lengan panjang Celana panjang Kaca mata las Mampu menahan sinar UV dan Infra Red Sesuai ANSI Z87.1 atau setara

11.3 Proses Pengerjaan: a. Pelaksana yang melakukan pekerjaan las wajib menggunakan kedok las (welding mask) b. Matikan peralatan pengelasan pada saat tidak dipakai dan tutup katup (valve tabung). c. Untuk las listrik:

jangan

mendinginkan

pegangan

elektroda

dengan

cara

mencelupkan ke dalam air. Lepaskan elektroda las listrik dari pegangannya, dan simpan pegangan elektroda ditempat yang aman untuk menghindari kemungkinan rusaknya pelindung elektroda. d. Pastikan bahwa isolasi benda yang akan dilas telah dilakukan untuk mencegah konduksi dari panas yang timbul. e. Kabel-kabel untuk pengelasan dan pemotongan dengan busur listrik harus terisolasi dengan baik. f. Material yang dilas harus diberi identifikasi untuk menghindari luka bakar (beri rambu peringatan atau pisahkan).

11.4 Cad Weld : a. Ikuti ketentuan Material Safety Data Sheet dan ketentuan manufaktur. b. c. d. e. Orang yang melakukan cad weld telah berpengalaman. Gunakan sarung tangan pada saat melakukan persiapan. Pastikan mold tidak retak dan basah. Atur posisi pada saat penyalaan untuk menghindari konsentrasi asap dan cahaya yang timbul.

11.5 Penyimpanan tabung gas bertekanan : a. Isi masing-masing tabung harus diberi label untuk identifikasi. Jangan bergantung pada identifikasi dengan warna karena warna dari supplier bisa bervariasi.

b.

Tabung gas harus berada di tempat yang sesuai, aman dan jauh dari pengaruh panas yang berlebihan, tertabrak oleh peralatan yang bergerak atau kejatuhan benda lain.

c. d.

Pisahkan tabung oksigen dan gas bertekanan lainnya (jarak 6 m). Jangan letakkan tabung silinder di dekat peralatan listrik seperti kabel listrik, panel listrik, dan peralatan listrik yang dapat menimpulkan bunga api.

e.

Simpan tabung gas dengan posisi berdiri dan diikat dengan rantai untuk mencegah dari kemungkinan jatuh atau terguling dan menumbuk tabung gas yang lain.

f. g.

Yakinkan bahwa regulator sesuai dengan valve-nya. Tutup pengaman harus diletakkan di tempatnya apabila tabung tidak akan digunakan. Tutup katup pada leher tabung harus dalam keadaan tertutup jika gas tidak akan digunakan, jangan matikan aliran gas dengan menggunakan regulator.

h.

Jangan gunakan kepala tabung gas sebagai tempat gantungan baju, kain atau kunci-kunci.

i.

Gunakan air sabun untuk mengecek kebocoran pada selang, katup. Jangan gunakan korek api.

j.

Periksa masa berlaku tabung gas.

11.6 Pengangkatan tabung silinder: a. Gunakan cylinder bucket bila akan memindahkan tabung gas dengan menggunakan alat angkat. Jangan pernah menggunakan sling yang langsung dibelitkan pada silinder. b. Jangan menggulingkan atau menggelindingkan tabung gas pada saat memindahkannya. Gunakan trolley untuk keperluan tersebut.

12. Ketentuan Keselamatan Pekerjaan Pondasi 12.1 Ketentuan Umum a. Sebelum melakukan pekerjaan pondasi wajib melakukan

identifikasi lintasan utilitas (gas, air, listrik, kabel komunikasi) bawah tanah di lokasi. b. Lakukan pengendalian untuk penanganan utilitas tersebut dengan berkordinasi ke lembaga berwenang.

12.2 Peralatan Keselamatan Kerja :

Nama Peralatan Sepatu kerja

Jenis Pekerjaan

Persyaratan Jenis boot Anti Slip

Penuangan beton Pekerjaan galian

Pembuatan site mix Masker Sarung Tangan Body Harness/ Pembuatan site mix Pekerjaan besi Penuangan beton Jenis debu Jenis anti slip

Sesuai tabel Alat Pelindung Diri

Safety belt Helm Penuangan beton Sesuai tabel Alat Pelindung Diri

12.3 Pekerjaan Galian a. Sebelum memulai pekerjaan galian Kondisi tanah harus dievaluasi untuk menentukan sistem pengaman yang cocok sesuai dengan jenis galian, tanah dan air tanah.

Tetapkan

sistem

pengaman

sesuai

kebutuhan

untuk

mencegah tanah longsor. Untuk kedalaman lebih dari 1,5 meter, bila perlu (karena kondisi tanah) dapat dilakukan : Galian diperkuat dengan sheet pile atau shoring atau

shielding (contoh: trench box).Kombinasi dari kemiringan dan shoring, atau Sisi galian diberi kemiringan atau diperkuat sesuai dengan persyaratan. b. Lubang Galian atau Parit Sekitar galian harus ditutupi atau diberi rambu peringatan, guardrail atau penghalang lainnya untuk mencegah pekerja atau orang lain jatuh ke dalam galian. Bila ada kendaraan atau alat berat yang hilir mudik di dekat galian atau parit, maka tepi galian harus ditopang atau diperkuat untuk mampu menahan tekanan beban karena muatan tersebut. Bila perlu pasanglah balok penahan atau penghalang yang kuat di tepi galian atau parit agar kendaraan atau alat berat tidak terperosok. Lubang galian harus rata / lurus tepi-tepinya, saling tegak lurus dan horisontal. Sediakan jalan yang aman untuk keluar masuk galian atau parit. c. Timbunan Timbunan harus dirapihkan sehingga tidak mudah longsor kembali ke dalam lubang galian atau parit. Timbunan diratakan berbentuk trapesium untuk memudahkan orang untuk mengadakan inspeksi di atasnya.

Atur timbunan material galian dan peralatan paling tidak 1 m jaraknya dari galian. Bila kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk jarak 1 m dari galian, material galian harus dipindahkan sementara ke lokasi lainnya. Bila perlu, gunakan alat penahan seperti railing, yang tingginya lebih dari permukaan galian untuk menghindari peralatan dan material galian jatuh ke dalam galian. Barang harus ditaruh pada jarak 1.5 m atau lebih dari tepi galian, dan harus dipastikan barang tersebut tidak jatuh ke dalam galian. d. Jika menggunakan excavator, operatornya wajib memiliki SIO dari lembaga berwenang. 12.4 Pekerjaan besi a. b. Pastikan alat kerja berfungsi dengan baik. Lakukan pembuatan kerangka besi sesuai dengan gambar kerja yang disetujui. 12.5 Pekerjaan Bekisting a. b. c. Material bekisting harus cukup kuat menahan beban beton. Pastikan posisi bekisting tidak berubah selama pengecoran. Pastikan tidak ada kebocoran bekisting pada saat pengecoran.

12.6 Pemasangan Angkur a. b. c. Pastikan material angkur telah digalvanis. Setel angkur sesuai dengan gambar yang telah ditetapkan. Pasang isolasi pada bagian atas angkur.

12.7 Pekerjaan Pengecoran Beton a. Pekerja yang mempunyai kemungkinan jatuh wajib menggunakan sistem pencegah jatuh (body harness atau safety belt). b. Sebelum melakukan pengecoran, harus dapat persetujuan dari Waspang. c. Jika digunakan ready mix maka lakukan hal hal berikut: Pastikan lokasi berhentinya truk pengangkut cukup kuat untuk mencegah terjadinya longsor dan atau tergulingnya kendaraan. Berikan pengaman tambahan dengan mengganjal roda

kendaraan. Buat isolasi dengan memasang garis batas area berbahaya disekitar lokasi penuangan. d. Jika site mix, lakukan hal hal berikut: Harus mempunyai design mix yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang. Pastikan molen bekerja baik. Pastikan campuran beton sesuai dengan design mix. e. f. g. Buat contoh kubus sesuai dengan persyaratan. Tuangkan adukan beton ke bekisting. Pastikan alat vibrator dalam kondisi baik (tidak ada kebocoran arus listrik) dan padatkan beton dengan alat vibrator. h. Ratakan permukaan beton dan pastikan pijakan cukup kuat menahan beban pekerja. i. Setelah beton agak kering, basahi permukaan beton, dengan waktu sesuai yang dipersyaratkan (minimal 7 hari kerja) sebelum melakukan pekerjaan lain diatas beton.

13. Tower Erection 13.1 Ketentuan Umum Tidak boleh melakukan metode terjun bebas untuk pengangkutan material ke atas tower. 13.2 Peralatan Kerja a. Mesin/alat penarik dan Katrol Diameter Katrol min 4 inch, ketebalan min 5 mm Mesin/alat penarik harus mempunyai sistem stopper Jika menggunakan motor penggerak minimal 750 HP

b.

Boom Bambu : i. ii. iii. Jenis : Bambu tali, bambu betung Diameter 3 inch, panjang minimal 7 meter Warna coklat muda (kematangan cukup)

Pipa besi i. ii. iii. c. Tambang Material : Poliester (tambang kapal) Diameter : min. inch d. Sling Baja Diameter : min 5/8 inch atau (AC 50) Ketebalan 5 mm, Diameter 3 inch Panjang minimal 3,5 meter per section Jenis besi medium B dan Galvanis

13.3 Kompetensi personel a. Mandor/pimpinan grup harus mempunyai sertifikat panjat yang masih berlaku. b. Personel yang bekerja diatas selama tower erection telah mengikuti pelatihan dan ditunjuk oleh Mitra Kerja Bersama Infrastructure, Tbk. secara resmi. PT. Tower

13.4 Peralatan Keselamatan KerjaNama Peralatan Sepatu kerja Persyaratan Mampu menahan benturan Anti Slip Sesuai EN ISO 20345 or ANSI Z41 atau setara Helm Tidak retak Tali pengikat tidak robek Pengait tali pengikat berfungsi baik Mempunyai peredam kejutan Sesuai EN 397 or ANSI Z89.1 Type I Class E atau setara

Body Harness

Ban tidak robek Gesper tidak retak dan berfungsi baik Pengait (D Ring) tidak retak Sesuai EN 361 dan EN 358 atau setara. Anti Slip Sesuai EN 388 atau setara

Sarung tangan

Double Shock LanyardKaca Mata

Sesuai EN 354 atau setara Mampu menahan sinar uv dan infra red Sesuai ANSI Z87.1 atau setara

13.5 Tahapan persiapan a. Instalasi mesin/alat penarik dan katrol Memeriksa kondisi alat/ mesin penarik: i. ii. Sistem stopper bekerja dengan baik Tuas penahan tidak retak

Memastikan alat penarik terpasang dengan baik: i. ii. iii. Ikatan simpul tidak longgar (gunakan simpul mati) Tambang kering Posisi mesin/alat berada diposisi luar struktur tower

Pastikan bahwa sling penarik tidak bergesekan dengan simpul ikatan boom b. Instalasi boom Pastikan material boom dalam kondisi baik, yaitu sebagai berikut:Bambu 1. Tidak retak 2. Lurus Pipa Besi 1. Tidak keropos

Untuk Material bambu : i. ii. Jumlah bambu yang digunakan minimal 2 buah. Lakukan pengikatan menggunakan tambang

sepanjang boom dan buat 3 titik simpul (awal, tengah dan akhir) sebagai pegangan boom dan 3 titik tambang sebagai pengatur boom. c. Pastikan seluruh peralatan keselamatan dalam kondisi baik dan dikenakan dengan baik dan benar. d. Pastikan seluruh tools yang digunakan dalam kondisi baik.

13.6 Tahapan pelaksanaan a. Pemasangan base plate: Tempatkan base plate di masing-masing angkur sesuai dengan gambar kerja pastikan kerataan dari base plate. Pasang penguat base plate dengan susunan sebagai berikut

plate ring, coil ring dan baut. Kencangkan baut menggunakan kunci pas. b. Instalasi member struktur tower Lakukan instalasi member struktur sesuai gambar. Lakukan instalasi member struktur dibawah jika dimungkinkan untuk meminimalkan bahaya jatuh. Pasang penguat member dengan susunan sebagai berikut mur,

plate ring, coil ring dan baut. Kencangkan dengan menggunakan kunci pas. c. Pemasangan alat pengangkut material Pasang alat penarik diluar struktur tower. Pasang boom di segmen pertama tower sebagai alat bantu pengangkatan bagian dari tower, dengan ketentuan bagian dari boom terikat dengan kuat di segmen tower. Lakukan pengikatan menggunakan tambang dengan kuat. d. Pemasangan struktur tower Pekerja yang boleh bekerja di ketinggian adalah pekerja yang telah berpengalaman dan ditunjuk secara resmi oleh organisasi. Pekerja yang akan bekerja diketinggian telah menggunakan sistem pencegah jatuh dan seluruh peralatan yang digunakan terikat dengan kuat.

Lakukan pastikan:

pengangkatan

segmen

tower

secara

hati-hati,

i. pengikatan

segmen

tower

kuat

untuk

menghindari

material jatuh. ii. dampak ayunan tidak membahayakan pekerja dan

bangunan tower. iii. dilarang mengikatkan tambang/sling penarik ke tubuh pekerja untuk menahan beban. Pasang penguat member dengan susunan sebagai berikut mur,

plate ring, coil ring dan baut. Kencangkan dengan menggunakan kunci pas. Lakukan pemasangan member tower pada setiap kaki tower. Lakukan pemindahan posisi boom untuk pemasangan segmen tower yang lebih tinggi, dengan ketentuan bagian dari boom terikat dengan kuat di segmen tower. Lakukan langkah pengangakatan segmen tower samapi dengan pemindahan posisi boom seperti diatas sampai dengan ketinggian tower yang dipersyaratkan. e. Pengencangan mur dan baut Setelah kontruksi tower selesai dibuat lakukan pemeriksaan kekuatan pemasangan mur dan baut. Lakukan mulai dari posisi baut yang terbawah. f. Pengecatan Lakukan pengecatan dengan warna sesuai gambar yang diberikan. Pada saat melakukan pencampuran cat dengan solven (tiner) hati-hati terhadap bahaya kebakaran. Lakukan pengecatan dimulai dari bagian atas tower.

g.

Uji verticality Lakukan uji

verticality dengan menggunakan alat ukur

theodolite yang terkalibrasi. Lakukan perbaikan sampai hasil uji verticality sesuai dengan persyaratan. 14. Ketentuan Keselamatan Mobilisasi Peralatan dan Material 14.1 Lakukan survey kondisi jalan atau rute yang akan dilalui. 14.2 Pastikan bahwa rute yang akan dilalui aman untuk kendaraan yang mengangkut peralatan dan material. 14.3 Informasikan titik titik rawan kepada pihak pengangkut. 14.4 Pastikan metode penempatan material atau peralatan tidak membahayakan selama perjalanan. 14.5 Pastikan seluruh kecepatan kendaraan dan rambu rambu keselamatan jalan raya dipatuhi oleh pihak pengangkut. 15. Penanganan Insiden dan Kecelakaan Kerja 15.1 Definisi a. Insiden, adalah suatu kejadian diluar ketentuan yang tidak menimbulkan korban manusia, contoh : peralatan jatuh dari ketinggian. b. Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian diluar ketentuan yang menimbulkan korban jiwa, contoh : Pekerja terperosok ke lubang galian.

15.2 Langkah penanganan a. Sebelum melakukan pekerjaan di suatu lokasi kerja, Mitra Kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) wajib mengidentifikasi lokasi rumah sakit/klinik/puskesmas terdekat yang mudah dijangkau. b. c. Catat nama dan nomor telepon yang mudah dihubungi di papan pengumuman. Setiap terjadi insiden atau kecelakaan kerja pimpinan tertinggi atau rekan kerja wajib melakukan penyelamatan terlebih dahulu kepada korban. d. e. Lakukan isolasi kejadian sampai ada keputusan dari PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. Setiap terjadi insiden ataupun kecelakaan kerja wajib melaporkan kepada Project Manager PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk., dengan ketentuan:Jenis kecelakaan Insiden Waktu Pelaporan Max 24 jam TBG Tingkat Penerima Laporan Project Manager Tindak Lanjut Analisa Penyebab Insiden Kecelakaan kerja : Ringan (tidak perlu perawatan) Berat (Perlu perawatan) Max 24 Jam Max 12 Jam Project Manager (TBG) Project Dept. Head (TBG) Investigasi Kejadian & Melanjutkan Pekerjaan Max 24 jam Project Manager TBG Analisa Penyebab kecelakaan kerja Stop pekerjaan Pimpinan Tertinggi di lokasi pekerjaan WasPang (TBG) Project Manager (TBG) Pimpinan Tertinggi di lokasi pekerjaan PIC

Meninggal di tempat

Max 12 Jam Max 24 Jam

Project Manager (TBG) Project Dept. Head (TBG) Project Div. Head

Stop pekerjaan Investigasi Kejadian Melanjutkan Pekerjaan

WasPang (TBG) Project Manager (TBG) Project Dept. Head (TBG)

f.

Catat seluruh kejadian dalam laporan insiden dan kecelakaan kerja.

16. Penanganan Kondisi Gawat Darurat 16.1 Penanggulangan Bahaya Kebakaran a. b. Mencatat nomor emergency contact dinas pemadam kebakaran setempat. Setiap pekerjaan panas atau pekerjaan yang dapat menimbulkan api dan percikan api wajib memastikan situasi kerja aman jauh dari bahan mudah terbakar. c. d. e. f. Melakukan pekerjaan sesuai ketentuan yang ditetapkan. Menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam kondisi layak pakai. Tempatkan APAR dalam kotak yang mudah dilihat, dibuka dan tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jika timbul api pekerja diwajibkan untuk berusaha memadamkan api menggunakan APAR yang sesuai dan karyawan lainnya agar berkordinasi dengan pihak lainnya sesuai Emergency Contact. g. Setelah api berhasil dipadamkan Penanggung Jawab Pelaksana harus melaporkan kepada Project Manager PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. dalam kurun waktu 24 Jam.

h.

Penanggung

jawab

lapangan

melakukan

analisa

penyebab

kejadian kebakaran dan melakukan perbaikan sesuai rekomendasi PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk.16.2 Penanganan Rescue dan Evakuasi

Mitra kerja PT. Tower Bersama Infrastructure, Tbk. (TBI/TBG) wajib menyediakan fasilitas rescue dan evakuasi jika dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi kondisi gawat darurat yang membahayakan keselamatan para pekerja, seperti: Gempa Bumi, Huru Hara dsb.

Lampiran A

FM.20-BUS.MRE/Rev. 1.0/01.10.2011

IDENTIFIKASI HAZARDKlasifikasi : Project ManagementTanggal Efektif: 1 Oktober 2011 PROSES SITAC Survey AKTIVITAS GPS Kompas Kamera Meteran Pedicular Perizinan Mobilitas tinggi Kondisi sosbud beragam Delivery, Loading & Unloading Personal tools Tali Pengikat Mobilitas tinggi Beberapa wilayah rawan tindak kriminal Siang hari Kecelakaan lalu lintas Kriminalitas Kriminalitas Pengangkutan & Pengangkatan manual Barang jatuh Kendaraan terbalik Kecelakaan transportasi Panas matahari CME Civil Alat gali manual Excavator Molen Cutting M/C Trolley Diesel Bore MC Vibrator Alat tes kubus Generator Pompa air Hammer Personal tools Semak belukar Hewan Kedalaman Beton Ready mix Beton Site Mix Besi beton Kayu Batu Pasir Semen Additif beton Solar Paku Terkena peralatan kerja Kriminalitas Terik matahari Ergonomic Tertimbun longsoran Terjatuh ke lubang galian Alat kerja slip Tergores besi Putaran motor Debu Tertabrak kendaraan Tertimbun beton Tersengat listrik Radiasi cahaya las Tersengat listrik Material/peralatan jatuh Bekerja diketinggian Mechanical Tower Erection Tambang Takel Katrol Bambu Sling baja Personal tools Teodolit Waterpas Shelter Personal tools Material shelter Cable Tray Luka ringan Luka ringan Kematian Keletihan Luka serius Electrical Personal tools Ketinggian Angin Material grounding Kabel Panel Listrik Lampu penerangan Penyalur petir AC OBL Bekerja diketinggian Material/peralatan jatuh Radiasi cahaya las percikan api las Induksi medan listrik Bekerja diketinggian Tersengat listrik Alat kerja slip ATP Testing & Comisioning Personal tools Ketinggian Angin Beberapa wilayah tedapat di pedalaman Bekerja di ketinggian Tersengat listrik Binatang Fume Ketinggian Angin Metode kerja pengangkatan Material tower Semen Grouting Bekerja diketinggian Terik matahari Ergonomic Material/peralatan jatuh Terkena peralatan kerja Alat kerja slip Struktur tower roboh Gas buang peralatan Gas buang kendaraan Fume Binatang buas Gas buang kendaraan PERALATAN Work Method /Environment Mobilitas tinggi Ketinggian Siang hari Beberapa wilayah tedapat di pedalaman MATERIAL/ CONSUMABLES FISIK Kecelakaan lalu lintas Bekerja di ketinggian Terik matahari Ergonomic KIMIA HAZARD BIOLOGI Binatang Buas PSIKOLOGI

LAMPIRAN A. INITIAL RISK ASSESMENT & PENGENDALIAN RESIKO

Hal. 2 / 9

FM.14-BUS.MRE/Rev. 1.0/01.10.2011

INITIAL RISK ASSESMENTJenis pekerjaan : Persiapan Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Consequence Possibility

Work Category

HAZARD

Impact

Score (P*C) 30 30 6 7.5 30 15 30 15 7.5 15 30 30 6 15

Risk Level

(P) Kecelakaan lalu lintas Bekerja di ketinggian Survey Terik matahari Ergonomic Binatang buas Perizinan Kriminalitas Kecelakaan lalu lintas Kematian Kematian Keletihan Luka ringan Kematian Luka serius Kematian Luka serius Luka ringan Luka serius Kematian Kematian Keletihan Infeksi saluran pernafasan 1.5 1.5 3 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 3 1.5

(C) 20 20 2 5 20 10 20 10 5 10 20 20 2 10

Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah

Kriminalitas Pengangkutan & Pengangkatan manual Delivery, Loading & Barang jatuh Kendaraan terbalik Unloading Kecelakaan transportasi Panas matahari Gas buang kendaraan

Hal. 3 / 9 Jenis pekerjaan : Civil Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Consequence Possibility

Work Category

HAZARD

Impact

Score (P*C) 15 15 6 7.5 30 15 7.5 15 6 60 7.5 7.5 6 7.5 30 30 30 15 30 7.5 30 30 60 6 30 60 7.5 15 30 6 7.5 30 30 30 15 7.5 15 6 7.5 15 30

Risk Level

(P) Terkena peralatan kerja Persiapan Pekerjaan Kriminalitas Terik matahari Ergonomic Binatang Terkena peralatan kerja Ergonomic Galian Pondasi Tertimbun longsoran Terik matahari Terjatuh ke lubang galian Alat kerja slip Pekerjaan besi Ergonomic Terik matahari Tergores besi Terkena peralatan kerja Bor pile Gas buang peralatan Putaran motor Terkena peralatan kerja Beton Site Mix Debu Ergonomic Tertabrak kendaraan Gas buang kendaraan Terjatuh ke lubang galian Penuangan beton Terik matahari Tertimbun beton Tersengat listrik Ergonomic Terkena peralatan kerja Debu Terik matahari Pekerjaan dinding & Radiasi cahaya las pagar Fume Tersengat listrik Material/peralatan jatuh Ergonomic Terkena peralatan kerja Terik matahari Pekerjaan Atap Ergonomic Material/peralatan jatuh Bekerja diketinggian Ergonomic Luka serius Luka serius Keletihan Luka ringan Luka serius Luka serius Luka ringan Luka serius Keletihan Kematian Luka ringan Luka ringan Keletihan Luka ringan Luka serius Infeksi saluran pernafasan Luka serius Luka serius Infeksi saluran pernafasan Luka ringan Kematian Infeksi saluran pernafasan Kematian Keletihan Kematian Kematian Luka ringan Luka serius Infeksi saluran pernafasan Keletihan Luka ringan Buta Infeksi saluran pernafasan Kematian Luka ringan Luka ringan Luka serius Keletihan Luka ringan Luka ringan Luka serius 1.5 1.5 3 1.5 3 1.5 1.5 1.5 3 3 1.5 1.5 3 1.5 3 3 3 1.5 3 1.5 1.5 3 3 3 1.5 3 1.5 1.5 3 3 1.5 1.5 3 1.5 3 1.5 1.5 3 1.5 3 3

(C) 10 10 2 5 10 10 5 10 2 20 5 5 2 5 10 10 10 10 10 5 20 10 20 2 20 20 5 10 10 2 5 20 10 20 5 5 10 2 5 5 10

Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Kritis Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Kritis Rendah Tinggi Kritis Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi

Hal. 4 / 9 Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Consequence Possibility

Jenis pekerjaan

: Mechanical & Electrical

Work Category

HAZARD

Impact

Score (P*C) 60 6 7.5 60 15 7.5 30 7.5 7.5 30 6 7.5 60 30 60 60 7.5 15 60 30 7.5

Risk Level

(P) Bekerja diketinggian Terik matahari Base Frame & Tower Erection Ergonomic Material/peralatan jatuh Terkena peralatan kerja Alat kerja slip Struktur tower roboh Alat kerja slip Ergonomic Instalasi shelter Tersengat listrik Terik matahari Material/peralatan jatuh Bekerja diketinggian Material/peralatan jatuh Instalasi ME & Grounding system Radiasi cahaya las percikan api las Induksi medan listrik Fume Bekerja diketinggian Instalasi listrik Tersengat listrik Alat kerja slip Kematian Keletihan Luka ringan Kematian Luka serius Luka ringan Kematian Luka ringan Luka ringan Kematian Keletihan Luka serius Kematian Luka serius kebutaan kebakaran Shock Ispa Kematian Kematian Luka ringan 3 3 1.5 3 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 3 1.5 3 3 3 3 1.5 1.5 3 1.5 1.5

(C) 20 2 5 20 10 5 20 5 5 20 2 5 20 10 20 20 5 10 20 20 5

Kritis Rendah Rendah Kritis Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Kritis Tinggi Kritis Kritis Rendah Rendah Kritis Tinggi Rendah

Hal. 5 / 9

Jenis pekerjaan

: Mechanical & Electrical

Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Consequence Possibility

Work Category

HAZARD

Impact

Score (P*C) 60 30 30

Risk Level

(P) Testing & Comisioning Bekerja diketinggian Tersengat listrik Binatang Kematian Kematian Luka serius 3 1.5 3

(C) 20 20 10

Kritis Tinggi Tinggi

Hal. 6 / 9 Lampiran AFM.15-BUS.MRE/Rev. 1.0/01.10.2011

PENGENDALIAN RESIKOJenis pekerjaan : Persiapan Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Tersisa Consequence Possibility Score Level Resiko Akhir

Work Category

HAZARD

Pengendalian Resiko

(P) Kecelakaan transportasi Survey Bekerja di ketinggian Binatang buas Perizinan Kecelakaan transportasi Pembatasan kecepatan kendaraan Konfirmasi cuaca Metode Kerja Pencegah Jatuh Penetapan kompetensi personel Identifikasi hewan buas, Alat Pelindung Diri Pendampingan oleh pawang (jika dibutuhkan) Pembatasan kecepatan kendaraan Konfirmasi cuaca Pemeriksaan kelayakan kendaraan Delivery, Loading & Unloading Kendaraan terbalik Konfirmasi beban muatan Penataan muatan dengan benar Kecelakaan transportasi Pembatasan kecepatan kendaraan Konfirmasi cuaca 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

(C) 20 20 20 20

(P*C) 10 10 10 10 Rendah Rendah Rendah Rendah

20

10

Rendah

20

10

Rendah

Hal. 7 / 9 Jenis pekerjaan : Civil Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Tersisa Consequence Possibility Level Resiko Akhir

(P) Persiapan Pekerjaan Identifikasi hewan buas, Alat Pelindung Diri Binatang buas Memilih lokasi yang aman dari jangkauan binatang buas Perlindungan di sekitar area kerja Memberi pembatas di sekitar galian Galian Pondasi Terjatuh ke lubang galian Memberikan pelatiahan kepada pekerja terhadap resiko pekerjaan Metode kerja pondasi Terkena peralatan kerja Bor pile Gas buang peralatan Putaran motor Beton Site Mix Debu Tertabrak kendaraan Gas buang kendaraan Penuangan beton ready mix Personel terlatih Memerikasa alat yang digunakan lebih diutamakan alat yang layak pakai Pengaturan lokasi peralatan Memberi pelindung (guard) Penggunaan penutup hidung Pembatasan area kerja Pengaturan posisi kerja Memberikan Tanda Pengenal kepada yang kerja,untuk membatasi orang luar masuk ke area Penggunaan platform kerja, pembatas di seketar galian Metode kerja pondasi Pengaturan penuangan beton Pemeriksaan kondisi kabel listrik, metode kerja Penggunaan penutup hidung Pengunaan sepatu yang aman terhadap sengatan listrik Penggunaan kaca mata las Penggunaan penutup hidung Pemeriksaan kondisi kabel listrik, metode kerja keselamatan listrik Penggunaan peralatan proteksi jatuh 1.5 1.5 1.5 1.5 0.5 1.5 0.5 1.5

(C) 10

(P*C) 15 Rendah

20

Score 10

Work Category

HAZARD

Pengendalian Resiko

Rendah

10 10 10 10 20 10

15 15 15 15 10 15

Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah

Terjatuh ke lubang galian Tertimbun beton Tersengat listrik Debu

0.5 0.5 0.5 1.5 0.5 1.5 0.5 1.5

20 20 20 10 20 10 20 10

10 10 10 15 10 15 10 15

Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah

Pekerjaan dinding & Radiasi cahaya las pagar Fume Tersengat listrik Pekerjaan Atap Bekerja diketinggian

Hal. 8 / 9 Jenis pekerjaan : Mechanical & Electrical Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Tersisa Consequence Possibility Level Resiko Akhir

(P) Sistem proteksi jatuh Base Frame & Tower Erection Bekerja diketinggian Material/peralatan jatuh Struktur tower roboh Instalasi shelter Tersengat listrik Bekerja diketinggian Instalasi ME & Grounding system Material/peralatan jatuh Radiasi cahaya las Percikan api las Instalasi listrik Bekerja diketinggian Tersengat listrik Metode Kerja Tower Erection Pengunaan sepatu kerja yang memadai Metode Kerja Tower Erection Memastikan kekuatan tower Metode Kerja Keselamatan Listrik Sistem proteksi jatuh Metode Kerja Pencegah Jatuh Konfirmasi berat dan alat bantu Metode Kerja Las Metode Kerja Las, Isolasi zat mudah terbakar Metode Kerja Pencegah Jatuh Sistem proteksi jatuh Metode Kerja Keselamatan Listrik 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 1.5 0.5

(C) 20 20 20 20 20 10 20 20 20 20

(P*C) 10 10 10 10 10 5 10 10 10 30 Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi

Score

Work Category

HAZARD

Pengendalian Resiko

Hal. 9 / 9 Jenis pekerjaan : Mechanical & Electrical Tangal Efektif: 1 Oktober 2011 Risk Assessment Tersisa Consequence Possibility Score Level Resiko Akhir

Work Category

HAZARD

Pengendalian Resiko

(P) Sistem proteksi jatuh Testing & Comisioning Bekerja diketinggian Tersengat listrik Binatang mengunakan ID pengenal Metode Kerja Pencegah Jatuh Metode Kerja Penanganan Listrik Alat Pelindung Diri 1.5 1.5 0.5

(C) 20 20 10

(P*C) 10 30 15 Rendah Tinggi Rendah

FM.21-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/01.10.2011

Utamakan KeselamatanRencana Kerja & Analisa ResikoMitra Kerja Tanggal Lokasi Nama Proyek Status Bahaya Persiapan Mechanical & Electrical Civil ATP Nama Pekerja Kompetensi khusus s/d Kategori Pekerjaan

Detail Pekerjaan

Jenis Bahaya

Sistem Pencegahan

Status bahaya : K untuk kritis dan T untuk Tinggi Disusun Oleh (PIC Mitra Kerja): Diperiksa Oleh (Pengawas Lapangan TBG) :

FM.22-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/01.10.2011

Utamakan KeselamatanLaporan Safety InductionNama / No proyek Lokasi Proyek : :

Saya yang bertanda-tangan dibawah ini dengan ini menyatakan : 1. 2. 3. 4. Memahami ketentuan keselamatan kerja yang telah ditetapkan Akan mematuhi segala ketentuan keselamatan kerja yang ditetapkan Akan melaporkan kepada pihak yang berwenang jika ditemukan kondisi atau tindakan tidak aman Bersedia menghentikan pekerjaan apabila ditemukan kondisi atau tindakan yang tidak aman maupun ketidaksesuaian pelaksanaan K3, oleh pihak TBG

No

Tanggal

Nama Lengkap

Perusahaan

Tanda Tangan

FM.23-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/30.11.2011

Laporan Harian K3 (Project)Nama Site Lokasi Project : : SeninTidak Sesuai

Periode Mitra Kerja SelasaTidak Sesuai

: : JumatTidak Sesuai

RabuTidak Sesuai

KamisTidak Sesuai

SabtuTidak Sesuai

MingguTidak Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Jenis Pemeriksaan

Alat Pelindung Diri Sepatu Keselamatan Tidak sobek Helm Shock absorber tidak rusak Tidak pecah/retak Sarung Tangan Tidak sobek Full Body harness : Tidak sobek Tidak ada bagian yang hilang Pengait tidak patah Asesoris lengkap Tambang & Sling Tidak getas/retas Tidak ada anyaman yang putus Boom Bambu Tidak retak / patah Lurus Besi Tidak keropos Lurus Rambu keselamatan kerja Tulisan jelas Tidak sobek Pengaman area kerja Kuat Jelas terlihat

Diperiksa Oleh (Mitra Kerja) :

Diketahui Oleh (TBG) :

Penanggung Jawab

Pengawas Lapangan TBG

Sesuai

Laporan Monitoring K3Tanggal Lokasi Project / Site No project Nama Project Uraian Pekerjaan : : : : :

FM.24-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/01.10.2011

Sesuai Penggunaan APD Rambu keselamatan Kondisi peralatan Fall Arrest System : : : :

Tidak Sesuai Kondisi APD Kebersihan /lay out Kepatuhan akan ketentuan : : :

Sesuai

Tidak Sesuai

Tindakan/Situasi Tidak Aman

Peringatan / Rekomendasi

Pemberhentian pekerjaan : Ya Catatan : ( Seluruh proyek Sesuai dengan masalah ) Tidak

Mohon untuk peningkatan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja Dibuat oleh Pengawas Lapangan (TBG) Tanda tangan Nama Tanggal Rekomendasi untuk melanjutkan pekerjaan Diketahui oleh Mitra Kerja Penanggung Jawab Tanda tangan Nama Tanggal

Dibuat oleh Pengawas Lapangan Tanda tangan Nama Tanggal Catatan

Diketahui oleh Mitra Kerja Penanggung Jawab Tanda tangan Nama Tanggal

Jika kasus ini berulang sebanyak 3 (tiga) kali maka buat permintaan tindakan perbaikanCorrective Preventive Action No. :

FM.25-MIS.IMS.TOI/Rev. 1.0/01.10.2011

SAFETY MEETING Project : HARI TANGGAL JAM TEMPAT : : : : Mitra Kerja : TOPIK : _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ SARAN KESELAMATAN YANG DISAMPAIKAN

SARAN/ USUL DARI PESERTA NO NAMA BAGIAN SARAN/USUL

LAIN-LAIN : ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ ________________________________________________________________________________ __________________________ Mengetahui : Perwakilan TBG __________________ Pelaksana Pelaksana

__________________

__________________


Related Documents