YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 109.pdf · 4 orang mahasiswa Kimia IPB mengirimkan makalah oral mereka yang berkaitan dengan material

Kantor Hukum, Promosi dan Humas IPBIPBP a

r i

w a

r a

Setiap Selasa, Pukul : 19.30 - 20.00 WIBPakar IPB di “ Siaran Pedesaan RRI “ 93,75 FM

PARIWARA IPB/ Juli 2014/ Volume 109

DENGARKAN...!

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Dedeh Hartati

Editor: Agus Harianto Reporter : Siti Zulaedah, Nunung Munawaroh, Rio Fatahillah, Awaludin, Waluya S Layout : Devi

Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim

Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

akultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) FBogor meluncurkan mobil layanan konsultasi keluarga dan gizi masyarakat. "Mobil Curhat" atau mobil "Antigalau" ini siap melayani curahan hati masyarakat Kota Hujan.

"Mobil ini akan menjangkau semua lapisan masyarakat, melayani konseling baik persoalan keluarga maupun gizi masyarakat," kata Wali Kota Bima Arya, saat meluncurkan mobil Curhat yang berlangsung di Lapangan Sempur, Kota Bogor, 6/7.

Menurut Walikota, latar belakang dibentuknya mobil curhat tersebut karena melihat data-data permasalahan sosial di masyarakat. “Data penderita HIV, gizi buruk, angka kematian yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti hipertensi, jantung dan demam berdarah terus meningkat. Begitu juga dengan persoalan remaja, angka tawuran dan perceraian yang terus meningkat trennya," ujarnya. Hal inilah yang mendasari Pemkot Bogor menerima tawaran dari Fema IPB untuk menghadirkan mobil curhat tersebut. “Mobil ini bisa menjadi puskesmas berjalan yang melayani masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang keluarga dan gizi," tandas Walikota.

Tentang penamaan “Mobil Curhat” atau “Mobil Antigalau” menurut Walikota agar keberadaan mobil tersebut lebih diterima di masyarakat dan tidak terkesan sebagai mobil yang menakutkan.

Peluncurkan “Mobil Curhat” Kerjasama Fema IPB dan Pemkot Bogor

"Karena kalau diberi nama mobil konseling keluarga dan gizi akan kepanjangan. Kalau “Mobil Curhat” singkat dan mudah diingat. Dan kesannya tidak seperti konseling HIV/AIDS yang banyak masyarakat takut untuk datang," kata Walikota.

Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Prof. Dr. Ahmad Sulaeman mengatakan, mobil tersebut dilengkapi oleh konselor dari IPB dan Dinas Kesehatan Kota Bogor. "Untuk tahap awal mobil akan beroperasi dua kali seminggu. Dengan fokus konsultasi awal masalah keluarga dan gizi," ujar Prof. Ahmad. Ditandaskannya, konsultasi ini gratis untuk semua masyarakat alias tidak dipungut bayaran. Lebih lanjut Prof. Ahmad mengatakan, "Kami berterimakasih kepada Pemerintah Kota Bogor yang te lah mewujudkan impian Fakultas Ekologi Manusia IPB, untuk bisa berkontribusi langsung ke masyarakat.”

Peluncuran Mobil Curhat ditandai dengan konsultasi awal yang dilakukan Wali Kota Bogor, disusul Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah. Wali Kota mencoba fasilitas Mobil Curhat yakni alat mendeteksi metabol isme tubuh manusia untuk mengetahui usia fisik dan psikologis seseorang berdasarkan berat masa tubuh. Hasilnya usia fisik Walikota Bogor lebih muda dari usia yang sesungguhnya. Ini berarti kondisi kesehatan Walikota Bogor ini normal. "Saya baru tahu ada alat seperti ini. Saya baru tahu usia fisik saya lebih muda dari usia saya," katanya. (*)

Page 2: P a r i w a r a IPBbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2014/Pariwara IPB 2014 Vol 109.pdf · 4 orang mahasiswa Kimia IPB mengirimkan makalah oral mereka yang berkaitan dengan material

Diskusi Pendayagunaan Biodiversitas untuk Keberlangsungan Material Maju

ada 21/6 bertempat di Auditorium Sylva Pertamina IPB, telah diselanggarakan Pseminar tahunan Himpunan Profesi IMASIKA Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Acara yang dinamai

SENSITIF (Seminar Nasional Kimia Aplikatif) 2014 ini merupakan kegiatan IMASIKA yang telah diselanggarakan rutin tahunan sejak tujuh tahun lalu. SENSITIF 2014 mengusung tema “Advanced Materials: Pendayagunaan Biodiversitas Indonesia untuk Keberlangsungan Material Maju“. “Material maju merupakan material dari material yang sudah ada untuk memperoleh performa yang superior pada satu karakter atau lebih”, ujar Ketua Pelaksana, Abdillah Hisyam. Acara dibuka oleh Ketua Departemen Kima, Dr. drh. Sulistiyani.

SENSITIF 2014 menghadirkan dua keynote speaker yang kompeten dalam bidang material maju yaitu Dr. Eng Abu Khalid Rivai, M. Eng. yang merupakan peneliti BATAN bidang material maju dan nuklir, serta Dr. Ir. Kiagus Dahlan selaku Ketua Masyarakat Biomaterial Indonesia. Dr. Eng Abu Khalid Rivai memaparkan materi berjudul “Material Maju: Potensi Bahan Baku di Indonesia dan Kebutuhannya untuk Pengembangan Energi Nuklir Masa Depan“. Dalam presentasinya, ia memaparkan material maju merupakan salah satu fokus bidang dalam agenda riset nasional yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Sedangkan Dr. Kiagus Dahlan memaparkan materi berjudul “Development of Eggshells-Based Bone Substitute Biomaterial”. Dr. Kiagus Dahlan menjelaskan bahwa kulit telur yang biasanya dibuang begitu saja dapat menjadi teknologi biomaterial yang sangat menguntungkan. Dua seminar tersebut di moderator oleh Ade Suherman, SSi, alumnus Kimia IPB tahun 2013.

SENSITIF 2014 juga memberi kesempatan untuk seluruh mahasiswa se-Indonesia menjadi pemakalah oral untuk memaparkan karya ilmiah mereka yang berhubungan dengan material maju. Pemakalah oral tersebut berkesempatan mempublikasikan karya mereka kepada masyarakat luas. Pada SENSITIF 2014, sebanyak dua mahasiswa Kimia UNDIP dan 4 orang mahasiswa Kimia IPB mengirimkan makalah oral mereka yang berkaitan dengan material maju. Selain disuguhi pengetahuan baru tentang material maju, peserta juga disuguhi hiburan dari Tari Saman Bidik Misi IPB, akustik Biokimia IPB “Supernatan” dan akustik Kimia IPB. SENSITIF 2014 ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Departemen Kimia IPB, Zulhan Arief, SSi, MSi. “Acaranya sangat bermanfaat dan inspiratif, sangat membawa kita lebih mengenal aplikasi dan material kimia yang tadinya 'nothing' menjadi 'something'”, ujar Hani Devinta, salah satu peserta SENSITIF 2014. (*)

epertinya telah menjadi trend, menjelang SHari Raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru, kecenderungan tindak kriminal seperti

pencurian dan perampokan meningkat. Untuk mengantisipasi hal ini dan dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan d i lingkungan Kampus, Unit Keamanan Kampus (UKK) IPB melakukan peningkatan intensitas patroli dan himbauan kewaspadaan kepada sivitas akademika IPB.

Kepala UKK IPB, Toto Mustopa, S.IP, MM ketika d i ko n f i r m a s i r e p o r t e r P a r i w a r a I P B , membenarkan ada percobaan pencurian di dalam kampus darmaga. "Kejadian percobaan pencur ian dengan kekerasan dan atau penganiayaan terjadi di kampus IPB Darmaga belum lama ini. Pelaku mencoba mencuri laptop salah satu mahasiswa, namun keburu ketahuan dan terjadi insenden tarik-menarik laptop. Alhamdulillah mahasiswi tersebut berani melawan sehingga pelaku melarikan diri. Kejadian ini telah ditangani oleh Kepolisian Sektor Dramaga dengan melakukan pengejaran serta membuat dan menyebarkan sketsa wajah pelaku, " urai Toto.

Lebih lanjut Toto menghimbau kepada warga dan sivitas IPB untuk tidak mudah percaya kepada orang yang belum atau baru dikenal, juga untuk menghindari tempat yang sepi, menghindari beraktivitas di kampus sendirian. "Jagalah barang-barang pribadi seperti handphone, tas, dan laptop. Jika ada yang mencurigakan dan perlu bantuan keamanan segera lapor pada petugas pengamanan di pos terdekat atau bisa menghubungi Unit Keamanan Kampus (UKK) IPB di pesawat telepon (0251) 8628447. (wly)

UKK IPB Antisipasi Meningkatnya Tindak Kriminal

alam rangka menyamakan pemahaman tentang peraturan Dkenaikan pangkat dan jabatan dosen termasuk peraturan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat

Sumberdaya Manuusia (SDM) IPB menggelar Workshop “Kenaikan Pangkat dan Jabatan Dosen” di IICC, 2/7.

Workshop ini juga digelar untuk menyempurnakan Prosedur Opeasional Baku (POB) sistem kenaikan pangkat dan jabatan dosen. Dalam pembukaan, Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc menyampaikan workshop ini merupakan upaya penting dalam mengadakan perbaikan. “Banyak informasi penting yang bisa didapat dari workshop ini yang akan memperkuat sistem dalam memproses kenaikan jabatan dosen, “ tandas Rektor. Selain itu, disampaikannya sistem jabatan dosen harus betul-betul dipahami oleh para peserta,

“Pemahaman dan perumusan sangat penting. Pemahaman yang sama perlu dirumuskan untuk menjadi sebuah POB seperti bagaimana cara mengelola berkas yang selama ini mungkin masih ada perbedaan di tiap fakultas dan departemen. Melalui workshop ini, mari betul-betul dirumuskan sehingga tercipta sebuah panduan proses yang terstruktur dan terukur,” ungkap Rektor. Sementara itu Direktur SDM IPB, Erlin Trisyulianti, STP, MSi, menyampaikan kondisi dosen IPB yang didominasi oleh jabatan lektor kepala dengan pangkat IV/a dengan kisaran usia 46-55 tahun. Selain itu, disampaikan juga rataan perkembangan dosen IPB yang mengalami peningkatan jabatan dari level lektor menjadi guru besar. Turut hadir dalam acara dan menyosialisasikan peraturan baru Kenaikan Pangkat Dosen ini Direktur Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Yanwar Syah Haroen. (dh)

Workshop Kenaikan Pangkat dan Jabatan Dosen


Related Documents