YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Output rotary kiln

OUTPUT ROTARY KILN

Page 2: Output rotary kiln

Analisis fisik produk sponge iron

Derajat reduksi

Fe(m)

Kualitas sponge iron

Page 3: Output rotary kiln

Pola reduksi pada sponge iron

Page 4: Output rotary kiln

Analisa kimia sponge iron

• Fe(m), Fe(t)

• Derajat Metalisasi (Mi)

• Kandungan Sulfur

Page 5: Output rotary kiln

Tahapan analisa Fe

• Mengambil sampel sponge iron ukuran lump yang terdapat di production house kurang lebih 5Kg.

• Lakukan pembagian dengan cara di quarter hingga didapatkan sponge iron sebanyak 200 gr.

• Haluskan dengan pulverizer sampai ukuran 150 mesh.• Timbang 0,2 gr sampel serbuk lalu masukan kedalam labu erlenmeyer.• Tambahkan 1 gr serbuk mercuric chloride dan setengah spaltula HgCl kedalam

gelas ukur.• Tambahkan 100 ml aquadest lalu panaskan diatas hot plate hingga larutan

berkurang menjadi 50 ml.• Dinginkan larutan dalam water bath• Setelah dingin, saring larutan dengan kertas saring.• Larutan yang telah disaring kemudian ditambahkan dengan larutan acid mixture

(campuran 15% H2SO4, 15% H3PO4, dan 70%Aquadest) sebanyak 20 ml.• Tambahkan 5 tetes larutan indikator.• Lakukan titrasi dengan larutan K2Cr2O7 hingga larutan berwarna biru pekat.• Catat berapa banyak K2Cr2O7 yang habis pada buret.

Page 6: Output rotary kiln

• Untuk perhitungan Fe(metal).

Dimana, factor = 0,5585

• Untuk perhitungan Fe(total)

• Untuk perhitungan derajat metalisasi

Page 7: Output rotary kiln

Tahapan analisa sulfur

• Siapkan sampel serbuk sponge iron dan timbang sebanyak 5 gr lalu masukan kedalam labu ukur.

• Siapkan larutan CdCl2 sebanyak 40 ml dicampur dengan aquadest sebanyak 60 ml dalam labu ukur yang lain.

• Siapkan HCl sebanyak 50 ml dicampur dengan aquadest sebanyak 50 ml dalam gelas kimia lalu panaskandiatas hotplate hingga mendidih.

• Setting gelas ukur dilengkapi dengan panel destilasi.

• Tuangkan larutan HCl yang telah dipanaskan melalui corong panel destilasi kedalam gelas ukur yang berisikan serbuk sponge iron.

• Pada saat dituangkan HCl, akan terbentuk gas yang dialirkan oleh selang panel destilasi kedalam labu ukuryang berisikan larutan CdCl2 sehingga gas tadi bereaksi dengan larutan CdCl2 dan terbentuk gelembung, ketika gelembung sudah hilang, larutan CdCl2 akan berubah warna menjadi kekuningan.

• Tambahkan larutan HCl pekat kedalam larutan tadi sampai larutan berubah warna menjadi bening laludinginkan.

• Setelah didinginkan, tambahkan 10 ml KiO3 dan 5 tetes larutan indikator hingga larutan berubah warnamenjadi kebiruan.

• Lakukan titrasi dengan larutan sodium thiosulfide (Na2S2O3.5H2O) sampai larutan menjadi bening.

• Lihat berapa banyak larutan titrasi yang habis di buret.

Page 8: Output rotary kiln

• Perhitungan untuk menentukan kandungansulfur

Dimana, Factor = 0,012

Page 9: Output rotary kiln

• berapa banyak Fe(m), Fe(t), Metalisasi, dankandungan sulfur yang terdapat didalam sponge iron yang diproduksi sangat penting diketahui, karena data tersebut merupakan data yang diperlukan ketika produk sponge iron akandipasarkan.

• pada perusahaan sponge iron POPPURI STEEL, untuk sponge iron dengan grade A adalah sponge iron yang memiliki kadar Fe(m) sebanyak 75% -80%, untuk sponge iron dengan grade B adalahsponge iron yang memiliki kadar Fe(m) < 75%.

Page 10: Output rotary kiln

PARAMETER PROSES PRODUKSI

Page 11: Output rotary kiln

PARAMETER PROSES PRODUKSI

1. Feed rate dari raw material

2. Temperatur

3. Udara

4. Gas pressure pada kiln

5. Temperatur cooler discharge

6. Coal injeksi

7. ukuran partikel rata - rata

8. Rpm kiln

Page 12: Output rotary kiln

FEED RATEParameter feed rate untuk kiln kapasitas 50 tpd yaitu :

Iron ore : 3.2 tph

Coal : 1.1 tph

Limestone : 0.4 tph

Apabila feed rate terlalu besar dari parameter di atas maka akanmenyebabkan proses reduksi pada iron ore pada rotari kiln akan menurun,apabila feed rate terlalu kecil maka proses reduksi berlangsung maksimalakan tetapi temperatur dalam kiln akan meningkat yang menyebabkan tidakefisiensinya proses.

Page 13: Output rotary kiln

TEMPERATUR

Pada umumnya untuk kiln kapasitas 50 tpd suhu pada zona preheating yaitu750 C sampai 900 C dan 950 C sampai 1050 C pada zona reduksi.Temperatur sepanjang kiln harus dijaga selama dalam proses pemanasan ironore dengan suhu yang telah ditentukan dan mempertahankan temperaturtersebut selama terjadinya proses reduksi untuk mendapatkan Fe metallicyang dinginkan.

Z 1 : 750 C

Z 2 : 900 C

Z 3 : 950 C

Z 4 : 1050 C

Z 5 : 1100 C

Page 14: Output rotary kiln

Air profileRotary kiln dilengkapi dengan 5 shell air fan untuk kapasitas 50tpd. Jumlahtotal udara yang dimasukkan bervariasi dari 1800 - 2500 air/ton, Air profiledioptimalkan pada kondisi oksidasi yang sangat rendah pada zona reduksiuntuk transfer panas yang efektif. Kualitas dari batubara mempengaruhiterhadap besar kecilnya pengaturan air profile. Kondisi temperatur dalam kilnharus selalu dipertahankan, apabila temperatur dalam kiln naik atau turunmaka hal tersebut dapat di jaga dengan memperhatikan kondisi air profile.Kenaikan atau penurunan udara pada satu waktu dalam satu shell air fanharus tidak lebih dari 200-300 Nm3/hour.

Page 15: Output rotary kiln

GAS PRESSURE

Tekanan gas dalam kiln sebisa mungkin diatur untuk mencegah masuknyaudara yang akan menyebabkan kondisi udara berlebih dalam kiln. Tekanan gasdi dalam kiln dikontrol sehingga memiliki tekanan berkisar antara 0,3 hingga0,4 milibar. Hal ini dapat dilakukan dengan memeriksa kondisi dari dumper IDfan atau kecepatan ID fan tersebut. Gas bertekanan tinggi lebih dari 1.5 mbardi outlet kiln akan mempengaruhi kualitas produk.

Page 16: Output rotary kiln

Temperatur cooler discharge produk

Temperatur material hasil keluaran dari cooler diatur dibawah 120 0C. hal iniakan memastikan sponge iron memiliki suhu sekitar 80 0C pada saat melewatiCD belt. Temperatur ini berguna untuk mencegah terjadinya reoksidasi akibatterlalu tingginya temperatur sponge iron yang bereaksi dengan udara luarketika material keluar dari cooler discharge dan melewati CD belt.

Page 17: Output rotary kiln

Coal Injeksi

Secara umum campuran dari batubara halus dan kasar yaitu 40% sampai 50 %dari total yang dibutuhkan untuk proses yang diumpankan dari coal throwpipe. Batubara di semburkan dari coal throw pipe sehingga jatuh di berbagaizona dalam kiln guna menjaga temperatur dalam kiln. Sistem injeksi coal yangbagus terdiri dari weigh feeders yang terpisah untuk fine coal dan coarse coal.Lobe blowe, rotary airlock feeder dan injeksi pipa yang sesuai dapatmemastikan batubara terlempar ke daerah reduksi dalam kiln. Sistem inidapat memastikan konsistensi terhadap kualitas produk.

Page 18: Output rotary kiln

Rata – rata ukuran partikel

Secara umum ukuran dari iron ore 5 – 18 mm digunakan untuk prosesproduksi sponge iron pada seluruh jenis rotary kiln dengan ukuran +16 mmtidak lebih dari 15-20 %. Rata –rata ukuran partikel dari iron ore dibatasisampai 11mm untuk mendapatkan fe metalic yang seragam pada semua butiriron ore.

Page 19: Output rotary kiln

Rpm kiln

rotasi diatur sehingga memiliki waktu retensi yang optimal untuk membawamaterial di dalam kiln keluar dari proses reduksi dan pada waktu yang samaaliran material feeding harus memiliki waktu retensi yang minimum. RotasiRpm yang lebih rendah pada kiln memberikan suhu yang baik pada prosespreheating.

Page 20: Output rotary kiln

Terima Kasih..


Related Documents