YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

1) Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat dimana prosesor dipasang. Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Jadi soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja. 2) Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama komputer. Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantung sistem yang digunakannya. 3) Northbridge, menjembatani arus data di sekitar main Memory, Prosesor, dan AGP juga mengatur kerja power management. 4) Southbridge, mengatur kerja peripheral-peripheral semacam IDE Controller, PCI, ROM Bios, Keyboard & Mouse, USB, Eth. LAN, Modem dan fungsi I/O lainnya. 5) Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA generasi terbaru. 6) Slot PCI Express x1, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card) lainnya selain kartu VGA. 7) Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum adanya slot PCI Express. 8) Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untu memasang kartu atau card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express. 9) BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang dimasukkan ke dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi dari sebuah motherboard. 10) Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS. 11) Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi terbaru. Port SATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem komputer. 12) Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi SATA. 13) Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan media removable atau media penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk. 14) Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer. 15) Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di belakang casing atau wadah komputer PC. Port atau colokan yang biasanya ada di belakang casing komputer PC adalah:

16) Port PS/2 Mouse, untuk menghubungkan mouse dengan komputer. 17) Port PS/2 Keyboard, untuk memasang keyboard. 18) Port Paralel, untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan lebar data delapan bit. Biasanya digunakan untuk memasang printer sebelum generasi USB. 19) Port Serial, digunakan untuk memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial. Namun saat ini jarang digunakan. 20) Port SPDIF, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home theatre. 21) Port Firewire, untuk menghubungkan peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau streaming video. 22) Port RJ45, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan LAN. 23) Port USB, digunakan untuk antarmuka dengan periferal atau peralatan eksternal generasi baru yang menggantikan port paralel dan Serial. 24) Port Audio, digunakan untuk menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon, line-in dan line-out.NORTHBRIDGE dan SOUTHBRIDGE CHIPSET

Memory adalah Perangkat Keras (Hardware) yang berfungsi mengolah data dan instruksi. Semakin besar memori yang di sediakan, semakin banyak data maupun intruksi yang dapat di olahnya. Memory juga berfungsi sebagai Media penyimpanan data. Memory terbagi 2 yaitu : 1) ROM (Read Only Memory) dan 2) RAM (Random Acces Memory). Berikut adalah penjelasan Apa itu Memory ROM dan RAM : 1. ROM (Read Only Memory) ROM adalah Memory yang hanya dapat di baca, tidak dapat di hapus dan sudah di isi oleh pabrik pembuat komputer (Tidak bisa di setting kembali). Perintah pada ROM sebagian akan di pindahkan ke RAM. Perintah yang ada di ROM antara lain : * Perintah untuk membaca Sistem Operasi dari disk. * Perintah untuk mengecek semua peralatan (Hardware) yang ada di Unit Sistem. * Perintah untuk menampilkan pesan di layar. ROM pada komputer sering disebut BIOS (Basic Input Output System) 2. RAM (Random Acces Memory) RAM adalah Memory tempat Penyimpanan sementara pada saat komputer di jalankan dan dapat di acces secara acak atau random. Fungsi dari RAM adalah mempercepat Pemprosesan data pada komputer. Semakin besar RAM yang Anda miliki, semakin cepatlah Komputer yang Anda miliki. Jenis Memory RAM 1. EDORAM (Enhanced Data Out RAM) 2. RDRAM (Rambus Dynamic RAM) 3. SDRAM (Synchronous Dynamic RAM) 4. DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic RAM)

Diantara merk RAM yang terdapat dipasaran ialah Visipro, Kingston, Hynix, Apacer dan lain-lain. EDO RAM (Enhanced Data Output RAM) RDRAM RAM (Rambus Dynamic RAM)

- harus dipasang berpasang-pasangan - 1 notch (alur pada kaki RAM) - digunakan pada komputer lama (90an)

- 232 pin - ada heat sink (sistem pendingin) - mesti dipasang berpasang-pasangan - digunakan pada komputer lama (1999, 2000)

SDRAM RAM (Synchronous Dynamic RAM)

DDR RAM (Double Data Rate RAM)

- 184 pin - 1 notch - Kecepatan : 266MHz (PC2100), 333MHz (PC2700), 400MHz (PC3200) - Kapasitas Maksimum: 1GB (ada chip pada lapisan depan dan belakang RAM)

- 168pin - 2 notch - Kecepatan : 100MHz, 133MHz - Kapasitas Maksimum: 512MB DDR II DDR III

- 240 pin - 1 notch (tetapi berbeda dengan DDR, lubang notch ke kiri sedikit) - Kecepatan: 533MHz (PC4200), 667MHz (PC5300), 800MHz (PC6400) - Kapasitas Maksimum: 2GB

- 240 pin - 1 notch (tetapi berbeda dengan DDR dan DDR2, lubang notch lebih ke kiri lagi) - Kecepatan : 1333MHz (PC10666), - Kapasitasi Maksimum: 4GB

* Istilah SODIMM (Small Outline Dual In-Line Memory Module) adalah RAM untuk notebook /laptop. * Istilah SIMM (Single In-line Memory Module) merujuk kepada RAM lama, contohnya EDO RAM yang mempunyai sebelah kaki RAM saja yang aktif (berfungsi). SIMM mempunyai 30 pin atau 72 pin. SIMM 30 pin memerlukan 4 keping RAM dipasang pada motherboard sedangkan SIMM 72 pin memerlukan sekurang-kurangnya 2 keping RAM dipasang pada motherboard. *Istilah DIMM (Dual In-line Memory Module) merujuk kepada RAM lebih terkini dari SIMM, contohnya DDR RAM dimana kedua-dua permukaan modul RAM itu adalah aktif (berfungsi). DIMM mempunyai 168 pin (84 x 2) dan hanya memerlukan sekeping RAM saja untuk beroperasi. * Istilah DDR (Double Data Rate SDRAM) pula mempunyai ciri-ciri yang sama dengan SDRAM, tetapi mempunyai 184 pin dan kecepatannya lebih besar dari SDRAM.

Power supply komputer adalah bagian penyedia sumber tegangan bagi semua bagian pada komputer. Power Supply merupakan bagian yang mengolah tegangan AC dari jala-jala listrik menjadi beberapa tegangan DC dengan tegangan dan arus tertentu sesuai kebutuhan masingmasing bagian pada komputer.

Bagian bagian Power Supply Komputer 1. AC-IN Socket AC socket adalah jalan masuk begi tegangan AC (dari PLN) ke dalam modul rangkain power supply. AC socket berisi 3 pin, yaitu 2 pin untuk tegangan AC dan 1 pin untuk ground. Penyambungan Ground pada power supply komputer sangat penting untuk menetralisir tegangan bocor pada proses induksi SMPS. Tegangan bocor ini tidak mematikan bagi manusia namun bisa mengagetkan dan bahayanya bagi komputer adalah dapat menyebabkan kejutan listrik bagi motherboard yang bisa membuat motherboard hang. 2. Modul SMPS (Switching Mode Power Supply) Modul SMPS adalah bagian utama sebuah power supply komputer. Modul ini berisi rangkaian pemroses tegangan AC input menjadi beberapa tegangan DC. Dalam modul SMPS terdapat dua unit power supply yaitu Stand-by Power Supply dan Main power supply. Stand-by power supply menghasilkan tegangan output +5vDC dengan arus sekitar 2 A untuk kebutuhan tegangan stand-by bagi motherboard. Stand-by power supply langsung hidup saat pertama kali komputer di hubungkan ke aliran listrik, jadi independen tidak tergantung kontrol dari motherboard.

Bagian Dalam Power Supply Komputer Main power supply menghasilkan beberapa tegangan output yang dibutuhkan oleh motherboard dan beberapa bagian komputer yang lain. Keluaran dari Main power supply berupa tegangan +3,3V, +12V, -12V, +5V dan -5V. Main power supply bisa hidup jika ada trigger dari motherboard, dengan kata lain Main supply inilah yang hidup jika komputer dihidupkan dengan menekan tombol power.

3. DC output Socket DC output socket adalah soket konektor yang berisi tegangan DC hasil keluaran dari modul SMPS. Soket ini ada beberapa macam, yaitu:

Soket 20+4 pin yang menuju ke motherboard. Soket ini berisi tegangan-tegangan yang dibutuhkan oleh motherboard. Keterangan pin dari soket 20+4 pin : 24-pin ATX12V 2.x power supply connector Color Signal Pin Pin Signal Color +3.3 V Orange Orange +3.3 V 1 13 +3.3 V sense Brown Orange +3.3 V 2 14 12 V Blue Black Ground 3 15 Ground Black Red +5 V 4 16 Power on Green Black Ground 5 17 Ground Black Red +5 V 6 18 Ground Black Black Ground 7 19 Ground Black Grey Power good 8 20 No connection Purple +5 V standby 9 21 +5 V Red Yellow +12 V 10 22 +5 V Red Yellow +12 V 11 23 +5 V Red Orange +3.3 V 12 24 Ground Black

Soket 4 pin ke IDE harddisk dan CD/DVD. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V). Soket 4 pin ke motherboard untuk VGA adapter (AGP / PCI-E). Soket ini berisi 2 kabel warna kuning (+12V) dan dua kabel warna hitam (ground-0V). Soket 4 pin ke Floppy. Soket berisi 1 kabel warna merah (+5V), 1 kabel warna kuning (+12V) dan 2 kabel warna hitam (ground- 0V). Soket 15 pin ke SATA. Soket ini berisi tegangan +3,3V, +5V dan +12V.

4. FAN Cooler FAN Cooler berfungsi sebagai unit pendingin untuk membuang panas yang muncul pada modul SMPS. Panas yang muncul terutama pada komponen semikonduktor seperti Dioda, MOSFET, dan IC. Sebetulnya pada modul SMPS sudah ada pendingin berupa Plat alumunium, namun karena struktur casing dari power supply yang tertutup maka panas tidak bisa dibuang keluar dengan sempurna dan harus menggunakan bantuan sebuaf Fan Cooler. 5. Casing Power Supply Casing power supply terbuat dari logam dengan maksud untuk melindungi bagian-bagian komputer yang lain dari induksi gelombang elektromagnetik (EMI) efek dari proses pensaklaran SMPS. Gelombang elektromagnetik ini bisa menyebabkan noise pada sinyal audio dan video dan dapat mengganggu sinyal BUS pada motherboard.

Hard disk atau bisa disebut juga hard drive, fixed disk, HDD, atau cukup hard disk saja, adalah media yang digunakan untuk menyimpan file sistem dan data dalam komputer. Hard disk terdiri atas tiga bagian utama, yaitu piringan magnetik (platter), bagian mekanis, serta head untuk membaca data. Piringan tersebut digunakan untuk menyimpan data, sedangkan bagian mekanis bertugas memutar piringan tersebut.

Jenis hard disk bermacam-macam, tergantung pada kategori yang digunakan. Misalnya, berdasarkan jenis interface-nya, tingkat kecepatan transfer data, serta kapasitas penyimpanan data. Jenis interface yang terdapat pada hard disk bermacam-macam, yaitu ATA (IDE, EIDE), Serial ATA (SATA), SCSI (Small Computer System Interface), SAS, IEEE 1394, USB, dan Fibre Channel. Jenis interface menentukan tingkat data rate atau kecepatan transfer data. Misalnya, hard disk SCSI memiliki kecepatan transfer 5 MHz, artinya mampu melakuan transfer data hingga 5 Mb per detik. Di antara sekian banyak jenis interface, hanya tiga jenis hard disk yang sering digunakan, yaitu IDE, SATA, dan SCSI. Hard disk SCSI biasanya banyak digunakan pada server, workstation, dan komputer Apple Macintosh mulai pertengahan tahun 1990-an hingga sekarang. Sedangkan hard disk yang banyak digunakan pada komputer personal (PC) adalah jenis SATA. ATA AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghubungkan peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di komputer. ATA singkatan dari Advance Technology Attachment. ATA juga memiliki beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.

Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi (46 cm) walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok digunakan di dalam komputer saja. PATA sangat murah dan lazim ditemui di komputer.

SATA SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA secara total. Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA sederhana.

Antarmuka SATA generasi pertama dikenal dengan nama SATA/150 atau sering juga disebut sebagai SATA 1. SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s. Kecepatan transfer uncodednya adalah 1,2 GB/s. SATA/150 memiliki kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native command queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan multitask. Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan drive menggunakan bridge chip untuk mengonversi desain yang ada dengan antarmuka PATA. Peranti bridge memiliki konektor SATA dan memiliki beberapa konektor daya. Beberapa fitur SATA adalah:

SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA. SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native command queuing. Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk asli SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.

Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA menggunakan 7 konduktor di mana 4 di antaranya adalah line aktif

untuk data. Oleh karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih mudah digunakan di ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk pendinginan. Untuk sekarang, SATA terbagi menjadi 3 yaitu : SATA 1, SATA 2, SATA 3. SATA 1 SATA 1 merupakan generasi pertama SATA. SATA 1 bisa disebut juga SATA/150. SATA ini berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s. Kecepatan transfer uncoded 1,2 GB/s. SATA memiliki Native Command Queuring yang menybabkan memiliki kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan multitask. SATA 2 SATA 2 merupakan generasi ke-2 SATA, dan berkomunikasi dengan kecepatan 3 GB/s. SATA 3 SATA 3(THE THIRD GENERATION), Berkomunikasi pada kecepatan 6 GB/s. (kayanya masih dalam tahap pengembangan.) SCSI SCSI (Small Computer System Interface) dibaca skasi SCSI sama seperti hard yaitu tempat menyimpan data. Umumnya SCSI adalah teknologi paralel, tetapi banyak varian SCSI serial yang sudah beredar di pasaran, seperti FireWare dan Fibre Channel.

SCSI biasa digunakan pada komputer kemampuanya yang cepat dan multitasking yang baik. SCSI berputar pada Hardisk ATA, SCSI berputar sekitar 10000 rpm, dan teknologi sekarang SCSI hingga 15000 rpm. Hardisk SCSI terdiri seperti SCSI-1, SCSI-2, Ultra2 SCSI, dan Ultra3 SCSI.

server karena kemampuan lebih cepat dari 7200 sampai mampu berputar dari beberapa tipe

Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur dalam satuan RPM (rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat putaran hard disk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin banyak. Demikian pula sebaliknya. Beberapa merek hard disk yang banyak digunakan, antara lain Western Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor, Samsung, IBM, Toshiba, dan Hitachi. Untuk ukuran harddisk dipasaran pada umumnya adalah 3,5 dan 2,5. Untuk 3,5 biasanya untuk komputer PC desktop, dan 2,5 untuk Laptop/Notebook.

1985 : i386

1989 : i486

1992 : pentium 1

1994 : p1 pro

1997 : pentium 2

1999 : pentium 3

2000 : pentium 4

2006 : pentium core duo

2006: dual core

2007 : core 2 duo

2010 : Core i3

2010 : Core i5

2011 : Core i7

2010 : intel Atom

1991 : 386

1993 : 486 DX

1996 : 5x86

1996 : K5

1997 : K6

1998 : K62

1999 : K6 3

2000 : ATHLON

2001 : DURON

2004 : SEMPRON

2006 : Turion64

2008 : Athlon64

2008 : OPTERON

2010 : PHENOM

2011 : FUSION

2011 : AMD FX

MERAKIT KOMPUTERSebelum mulai merakit komputer, maka persiapkan dulu komponen-komponennya, seperti casing (termasuk Power Supply), motherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk, CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan mouse. Selain komponen di atas, persiapkan juga CD driver dan CD sistem operasi serta software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng, tang dan pinset. Langkahlangkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti berikut ini. 1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard. a. Siapkan Motherboardnya dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.

b. Seteleh itu buka pengunci socket processor.

2. Ambil Processor. a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya, dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.

b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor. c. Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar. d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan mengaitkan pada pengunci yang ada.

3. Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin. a. Heatsink dan kipas biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya sangatlah mudah. b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu tidak bersinggungan dengan kipas.

c. Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin. d. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada. e. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+). 4. Memasang Memory a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua sisinya pada motherboard. b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya. Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate random access memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi saat ini susah ditemukan di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan syncronous dynamic random access memory (SDRAM).

c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan memory atau bahkan motherboardnya.

d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi klik, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.

5. a. b. c.

Menyiapkan Casing. Siapkan casing yang akan digunakan. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya dengan hatihati, seperti pada gambar berikut ini.

d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing. e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah).

6. Memasang Motherboard. a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.

b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar. 7. Menyiapkan Harddisk a. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk. b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk. 8. Memasang Harddisk ke Casing. a. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untukmemudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.

b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan benar.

9. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard. a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-wire. Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire digunakan untuk flopy disk drive (FDD). b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.

c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk (kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah pula). 10. Memasang Floppy Disk Drive (FDD). a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk, kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan harddisk. b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive. 11. Menyiapkan CD / DVD Drive. a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan. b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisi Master. c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus diaturpada posisi Slave. 12. Memasang CD / DVD drive. a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan. b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan. c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan (jika menggunakan panel depan). 13. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard. a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan pemasangan harddisk. b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada connector yang bertuliskan CD. c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling terkait dan semrawut. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.

14. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard. a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard. b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus (USB), maka kabelkabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar dapat berfungsi dengan normal.

15. Menghubungkan Kabel Daya. a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel daya dari Power Supply ke motherboard, harddisk, FDD dan CDROM. b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.

c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.

16. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar. a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran komponenkomponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan speaker.

b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse, speaker dan lain-lainnya. c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun monitor.

17. Memeriksa Catu Daya. a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan normalnya adalah 220 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.

b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch) antara 110 atau 220 Volt. 18. PC Saudara Sudah Siap. a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power Supplynya. b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut. 19. Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan. a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall sistem operasi yang digunakan dan juga software-software yang diinginkan. Untuk sistem operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP, Vista, Seven atau mungkin Linux. b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Reader dan software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-Langkah Instalasi Win XP secara Normal.1. Siapkan CD Installer Windows XP lengkap dengan serial numbernya 2. Hidupkan komputer dan masukkan ke CDROM/DVDROM 3. Masuklah ke dalam BIOS komputer dengan cara tekan tombol DEL atau F2 sesaat setelah tombol power Anda tekan

4. Setelah masuk BIOS aturlah agar komputer booting melalui CDROM/DVDROM melaui Menu Boot kemudian pilih item Boot Device Priority.

5. Rubah 1st Boot Device untuk boot melalui CDROM dengan menekan tombol + atau - di keyboard. Kemudian simpan dengan menekan F10, kemudian restart komputer Anda

6. Saat Anda diminta menekan sembarang tombol, PRESS ANY KEY TO BOOT FROM CD tekan sembarang tombol sesegera mungkin

7. Tunggu prosesnya sebentar.

8. setelah itu tekan Enter untuk lanjut pada proses instalasi windows XP, R untuk Repair dan F3 untuk mengakhiri proses instal

9. Muncul Lisencing Agreement tekan F8 untuk lanjut

10. Jika hardisk belum di partisi akan seperti gambar dibawah ini, tekan C untuk membuat partisi baru pada harddisk

11. Masukan kapasitas partisi yang ingin dibuat dalam satuan megabytes(MB) dan tekan Enter untuk membuat partisinya

12. Jika hardisk sudah di partisi akan tampak seperti gambar dibawah ini, Kemudian tekan tombol Enter untuk melanjutkan proses instalasi windows XP atau Delete untuk menghapus

13. Pilih saja NTFS file system (Quick) lalu tekan Enter

14. Tunggu sampai proses format berlangsung sampai selesai.

15. Setelah selesai format, kemudian windows akan ,menyalin file untuk proses instalasi, seperti gambar di bawah ini

16. Setelah proses penyalinan selesai, secara otomatis komputer akan melakukan restart seperti gambar di bawah ini, dalam hal ini untuk mempercepat proses restart, anda bisa langsung menekan "ENTER"

17. Setelah itu akan muncul loading windows seperti gambar di bawah ini

18. selanjutnya proses instalasi windows di mulai, muncul layar seperti gambar di bawah ini

19. Saat muncul layar berikut klik Next

20. Isikan Nama dan Organisasi terserah Anda kemudian tekan Next

21. Isilah Product Key atau Serial Number dari type windows Anda setelah yakin benar tekan Next lagi

22. Tunggu prosesnya selesai sampai muncul isian nama komputer dan password. Anda wajib mengisi nama komputer, tetapi password diabaikan saja, kemudian tekan Next

23. Aturlah Set Time Zone pada posisi (GMT+07:00) klik Next

24. Pilih Typical settings untuk opsi jaringan default windows atau Custom settings untuk mengatur jaringan kamu secara manual lalu klik Next.

25. Bila komputer terhubung LAN dengan domain tertentu pilih opsi Yes, lalu isi nama DOMAIN yang sama dengan DOMAIN LAN dan sebaliknya jika tidak terhubung LAN atau terhubung LAN tapi tanpa DOMAIN pilih opsi No kemudian tekan Next

26. Selanjutnya akan muncul display setting, seperti gambar di bawah ini, klik "OK" .

27. Kemudian windows akan mendeteksi tampilan optimal dari PC anda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini, Klik "OK" .

28. Proses instalasi hampir selesai..... selanjutnya akan muncul loading jendela windows seperti gambar di bawah ini

29. Selanjutnya anda akan dibawa masuk ke dalam windows untuk pertama kalinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini, tekan "Next" .

30. Selanjutnya akan muncul layar "Help Protect Your PC", seperti gambar di bawah ini, kemudian pilih "Not Right Now" lalu tekan "Next"

31. Kemudian komputer akan mengecek koneksi ke internet, seperti terlihat pada gambar di bawah ini, pilih "SKIP".

32. Kemudian akan muncul pilihan aktivasi windows, seperti gambar di bawah ini, pilih No lalu tekan "Next".

33. Setelah itu akan muncul tampilan yang menunjukan pilihan untuk menambah pengguna komputer (User Account), Anda bisa memasukkan beberapa pengguna yang akan mengakses komputer Anda, Namun jika satu akun sudah cukup, atau Anda menginstall komputer untuk dipakai bergantian, cukup masukkan satu user kemudian klik "Next" 34. Proses instalasi windows selesai, kemudian akan muncul layar seperti gambar di bawah ini, klik "finish", maka proses instalasi selesai.....

35. Selesailah sudah semua.... kemudian perlahan masuk ke windowsnya seperti telihat pada gambar di bawah ini

Instalasi Win Seven secara normal1. Pastikan dari BIOS booting komputer Anda di setting untuk DVD 2. Masukkan DVD windows 7 3. Tekan sembarang tombol saat muncul boot from cd or dvd

4. Akan terlihat gambar seperti dibawah ini

5. Pilihlah Indonesian pada Language, time, currency, and location

6. Tekan tombol Install Now

7. Tunggulah beberapa saat proses ini

8. Centang pada I accept the license terms sebagai persetujuan penggunaan windows 7 kemudian klik next

9. Pilih saja custom (advanced) untuk memilih di drive mana windows 7 akan di install

10. Anda bisa mengatur drive sekaligus partisi pada step ini, saya sarankan bagilah hardisk Anda minimal 2 drive, satu untuk drive untuk windows 7 (C) dan satu drive untuk data (D) dengan memilih drive option, atau langsung saja tekan next dengan asumsi Anda akan mempartisi hardisk setelah instalasi windows 7 selesai.

11. Tunggulah proses ini beberapa saat

12. Secara otomatis windows akan restart

13. Setelah restart akan muncul gambar berikut ini

14. Tunggulah proses Setting up the services hanya beberapa saat saja

15. Instalasi akan dilanjutkan secara otomatis

16. Masukkan Nama User dan Nama Komputer sesuka Anda

17. Jika perlu password ketikkan passtwordnya 2 kali atau kosongkan saja jika Anda tidak ingin mempassword user Anda

18. Masukkan product key serial number windows 7 Anda

19. Pilihlah level proteksi keamanan dari Microsoft

20. Atur Zona waktu Anda (untuk Indonesia +7 dari GMT)

21. Selamat, windows 7 Anda siap digunakan

Trouble Shooting KomputerMasalah-masalah umum pada komputer : 1. Mati Total (MaTot). 2. Blank (hidup tapi tidak tampil di layar monitor). 3. Hang (hidup tapi sering Macet). 4. Restart (hidup tapi sering mati-hidup). 5. Lambat (Lemot). 6. Terkena Virus. 1) MATI TOTAL (MATOT) Gejala : Power ditekan PC tidak bereaksi. Indikator LED pada panel casing tidak menyala. Kipas Prosesor tidak berputar. Kipas PSU tidak berputar. Layar Monitor tidak ada tampilan. Penyebab : 1. Sumber Listrik tidak ada. 2. Power Supply Unit (PSU) kekurangan tegangan/rusak. 3. Memori rusak atau tidak sesuai. 4. Prosesor terbakar akibat overheat atau pemasangan salah. 5. Motherboard rusak pada chipset atau bios nya. Troubleshooting : a. Sumber Listrik. Cek sumber listrik dengan Testpen/AVO/diberi beban lain seperti lampu, radio dll. b. Power Supply. Cek kabel konektor PSU yang ke sumber listrik dengan Testpen/AVO. Jumper kabel hijau dengan hitam untuk menghidupkan kipas, bila kipas berputar PSU masih baik. Cek keluaran tegangan dari tiap-tiap konektor yang ada di PSU dengan AVO/PSU tester. Ganti PSU. c. Memori. Lepas memori dari soketnya, periksa PIN dan bersihkan dengan menggunakan penghapus karet dan tancapkan kembali. Ganti letak memori ke module yang lain. Ganti memori dengan type yang sama. Lepas CMOS battery (reset) dan pasang kembali. Ganti CMOS battery. d. Prosesor. Bongkar Heatsink dan kipas kemudian bersihkan dengan kuas. Lepas Prosesor dari soket dan lihat PIN nya apa ada yang bengkok atau putus. Pasang kembali Prosesor dan Heatsink nya. (pasang prosesor dengan hati-hati supaya PIN tidak bengkok atau rusak). Ganti dengan Prosesor dengan type yang sama. e. Motherboard Lihat komponen kapasitor yang terletak didekat dengan soket power Motherboard, apakah ada yang menggelembung. Kalau ada ganti dengan komponen yang sama. Pegang IC SB dan NB apakah terasa panas berlebih, kalau panas berlebih MOBO short/rusak. Ganti Motherboard yang support dengan Prosesor dan jenis memorinya sama.

2) BLANK Gejala : Power ditekan PC hidup. Indikator LED pada panel casing menyala. Kipas Prosesor berputar. Kipas PSU berputar. Layar Monitor tidak ada tampilan (Blank). Penyebab : 1. Power Supply Unit (PSU) kekurangan tegangan. 2. Memori rusak atau tidak cocok. 3. Monitor tidak ada tegangan/rusak. 4. VGA (internal atau eksternal) rusak. 5. Motherboard (BIOS minta di reset). 6. Prosesor kurang pas pemasangannya. Troubleshooting : a. Power Supply. Lepas semua konektor dari Motherboard atau Hardware lainnya (HDD,DVDROM,FLOPPY) Cek keluaran tegangan dari tiap-tiap konektor yang ada di PSU dengan AVO/PSU tester. Ganti PSU. b. Memori. Lepas memori dari soketnya, periksa PIN dan bersihkan dengan menggunakan penghapus karet dan tancapkan kembali. Ganti letak memori ke module yang lain. Ganti memori dengan type yang sama. c. Monitor. Pastikan LED Power Monitor menyala. Pastikan monitor menampilkan NO SIGNAL DETECTED atau OUT OF RANGE. Cek pin kabel data pada monitor yang menancap ke CPU apakah ada yang bengkok. Cek settingan Brightness dan Sharpness nya mungkin di setting gelap. Ganti monitor. d. VGA. Kalau memakai VGA Eksternal, lepas dan gunakan VGA Onboardnya saja. Kalau memakai VGA Onboard saja, pasang VGA Eksternal ke slot AGP atau PCI Express. Untuk berpindah VGA Reset CMOS terlebih dahulu. e. Motherboard Lepas CMOS battery (reset) dan pasang kembali. Ganti CMOS battery. Lepas memori dan hidupkan PC tanpa Memori. Akan terdengar suara beep, kalau tidak terdengar berarti MOBO tidak ada speaker onboard, pasang speaker eksternal. Kalau terdengar beep mobo normal. Pegang IC SB dan NB apakah terasa panas berlebih, kalau panas berlebih MOBO short/rusak. Ganti Motherboard yang support dengan Prosesor dan jenis memorinya sama. f. Prosesor. Bongkar Heatsink dan kipas kemudian bersihkan dengan kuas. Lepas Prosesor dari soket dan lihat PIN nya apa ada yang bengkok atau putus. Pasang kembali Prosesor dan Heatsink nya. (pasang prosesor dengan hati-hati supaya PIN tidak bengkok atau rusak). Ganti dengan Prosesor dengan type yang sama.

3) HANG Gejala : Ketika digunakan system operasi sering HANG (Macet) yang ditandai dengan Mouse yang tidak bisa digerakkan dan tombol NumLock pada keyboard bila ditekan tidak bisa menyala-mati. Dan ketika di Restart akan berjalan Normal kemudian Hang kembali. Penyebab : 1. Sistem Operasi terkena Virus atau malfunction system (sistem sudah kotor). 2. Memori Trouble. 3. Harddisk Bad Sector atau Partisinya bermasalah. 4. Prosesor Overheat karena heatsink kurang maksimal. 5. Casing yang sangat kotor. 6. Power Supply Unit (PSU) tidak stabil pada tegangannya. 7. VGA Eksternal mengalami kerusakan. 8. Koneksi Jaringan (LAN) yang bermasalah. Troubleshooting : a. Sistem Operasi. Cek Sistem Operasi dengan melakukan pembersihan pada sistem Registry menggunakan software. (software ada di DVD Aplikasi) Jalankan Sistem Operasi (Windows) melalui Safe Mode. Kalau Safemode tidak HANG kemungkinan besar pada Sistem Operasinya bermasalah. Jalankan Mini XP di HBCD dan lakukan Scanning Virus pada Drive yang ada pada Harddisk. Install Ulang Sistem Operasi. (langkah terakhir bila Memori, Harddisk, Processor, Power supply tidak bermasalah). b. Memori. Lepas memori dari soket kemudian bersihkan PIN dengan penghapus karet. Bersihkan Soket memorinya kemungkinan kotor terkena debu. Pindah memori ke slot yang lainnya. Cek memori dengan Memtest atau PC Check di menu HBCD. Ganti memori dengan type yang sama. c. Harddisk. Dengarkan suara putaran Harddisk, jika terdengar kasar dan tersendat-sendat kemungkinan Harddisk sudah bermasalah. Jalankan HBCD dan cek kondisi Harddisk. Kalau ada Bad Sector, Repair Bad Sector nya. Hapus Partisi Harddisk dan Format ulang Harddisk. Ganti Harddisk. d. Prosesor. Bongkar Heatsink dan kipasnya kemudian bersihkan dengan kuas. Ganti Fan Heatsink bila putaran Fan nya sudah tidak kencang. Bersihkan dan Tambahkan pasta prosesor baru. e. Casing Bersihkan debu dan kotoran pada casing. Pasang Fan (Kipas) tambahan (tapi jangan terlalu banyak). f. Power Supply. Lepas semua konektor dari Motherboard atau Hardware lainnya (HDD,DVDROM,FLOPPY) Cek keluaran tegangan dari tiap-tiap konektor yang ada di PSU dengan AVO/PSU tester. Ganti PSU. g. VGA Card Eksternal Lepas VGA Card dan gunakan VGA Onboard, bila tidak ada VGA Onboard ganti dengan VGA Card Eksternal yang lainnya. h. Koneksi LAN Cabut Koneksi LAN yang menancap ke PC. Reset HUB dengan cara mematikan dan menghidupkannya kembali. Lakukan Crimping Ulang pada koneksi LAN atau gunakan kabel LAN yang sudah jadi.

4) RESTART Gejala : Ketika digunakan system operasi sering Restart yang ditandai dengan PC yang akan booting berulang-ulang setelah pemakaian beberapa lama atau baru sebentar saja. Penyebab untuk PC Restrat tidak berbeda jauh dengan komputer HANG : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Power Supply Unit (PSU) tidak stabil pada tegangannya. Memori Tidak stabil / bermasalah. Sistem Operasi terkena Virus atau malfunction system (sistem sudah kotor). Harddisk Bad Sector atau Partisinya bermasalah. Prosesor Overheat karena heatsink dan kipas kurang maksimal. VGA Card Eksternal bermasalah. CMOS Baterai Habis. Casing yang sangat kotor.

Troubleshooting : a. Power Supply. Lepas semua konektor dari Motherboard atau Hardware lainnya (HDD,DVDROM,FLOPPY). Cek keluaran tegangan dari tiap-tiap konektor yang ada di PSU dengan AVO/PSU tester. Ganti PSU. b. Memori. Lepas memori dari soket kemudian bersihkan PIN dengan penghapus karet. Bersihkan Soket memorinya kemungkinan kotor terkena debu. Pindah memori ke slot yang lainnya. Cek memori dengan Memtest atau PC Check di menu HBCD. Ganti memori dengan type yang sama. c. Sistem Operasi. Cek Sistem Operasi dengan melakukan pembersihan pada sistem Registry menggunakan software. (software ada di DVD Aplikasi) Jalankan Sistem Operasi (Windows) melalui Safe Mode. Kalau Safemode tidak Restart kemungkinan besar pada Sistem Operasinya bermasalah. Jalankan Mini XP di HBCD dan lakukan Scanning Virus pada Drive yang ada pada Harddisk. Install Ulang Sistem Operasi. (langkah terakhir bila Memori, Harddisk, Processor, Power supply, CMOS tidak bermasalah). d. Harddisk. Dengarkan suara putaran Harddisk, jika terdengar kasar dan tersendat-sendat kemungkinan Harddisk sudah bermasalah. Jalankan HBCD dan cek kondisi Harddisk. Kalau ada Bad Sector, Repair Bad Sector nya. Hapus Partisi Harddisk dan Format ulang Harddisk. Ganti Harddisk. e. Prosesor. Bongkar Heatsink dan kipasnya kemudian bersihkan dengan kuas. Ganti Fan Heatsink bila putaran Fan nya sudah tidak kencang. Bersihkan dan Tambahkan pasta prosesor baru. f. VGA Card Eksternal Lepas VGA Card dan gunakan VGA Onboard, bila tidak ada VGA Onboard ganti dengan VGA Card Eksternal yang lainnya. g. CMOS Baterai Cek Voltase CMOS dengan AVO, bila dibawah 2 Volt sudah harus diganti. h. Casing Bersihkan debu dan kotoran pada casing. Pasang Fan (Kipas) casing tambahan (tapi jangan terlalu banyak).

5) LAMBAT Gejala : Ketika digunakan Komputer terasa lambat sekali, bahkan sampai seperti HANG. Penyebab untuk PC Lambat : 1. Sistem Operasi sudah kotor, terlalu banyak aplikasi yang terinstall atau OS terlalu tinggi spesifikasinya. 2. Virus yang membebani sistem dan mengacak-acak sistem. 3. Harddisk yang sudah tua dan bermasalah (Bad Sector). 4. Memori sistem terlalu kecil atau memori bermasalah. 5. Power supply output tegangannya tidak stabil. 6. Prosesor Overheat karena heatsink dan kipas kurang maksimal. 7. Casing yang sangat kotor. Troubleshooting : a. Sistem Operasi. Bersihkan Registry dan File Sampah dengan Program Aplikasi (ada di DVD). Lakukan Scanning dan pembersihan terhadap Virus di Drive yang ada di PC. Lakukan Defragmentasi terhadap Drive C sebagai drive sistem operasi. Install Ulang Sistem Operasi. b. Virus Lakukan pembersihan Virus melalui Safemode. Lakukan pembersihan Virus dengan HBCD. Lakukan Pembersihan Virus dengan cara mempararel dengan PC lain. Install Ulang Sistem Operasi. c. Harddisk. Dengarkan suara putaran Harddisk, jika terdengar kasar dan tersendat-sendat kemungkinan Harddisk sudah bermasalah. Jalankan HBCD dan cek kondisi Harddisk. Kalau ada Bad Sector, Repair Bad Sector nya. Lakukan Defragmentasi terhadap Drive yang ada di Harddisk. Hapus Partisi Harddisk dan Format ulang Harddisk. Ganti Harddisk. d. Memori. Tambah Kapasitas memori dengan type yang sama. Lepas memori dari soket kemudian bersihkan PIN dengan penghapus karet. Bersihkan Soket memorinya kemungkinan kotor terkena debu. Pindah memori ke slot yang lainnya. Cek memori dengan Memtest atau PC Check di menu HBCD. Ganti memori dengan type yang sama. e. Power Supply. Lepas semua konektor dari Motherboard atau Hardware lainnya (HDD,DVDROM,FLOPPY). Cek keluaran tegangan dari tiap-tiap konektor yang ada di PSU dengan AVO/PSU tester. Ganti PSU. f. Prosesor. Bongkar Heatsink dan kipasnya kemudian bersihkan dengan kuas. Ganti Fan Heatsink bila putaran Fan nya sudah tidak kencang. Bersihkan dan Tambahkan pasta prosesor baru. g. Casing Bersihkan debu dan kotoran pada casing. Pasang Fan (Kipas) casing tambahan (tapi jangan terlalu banyak).

6) VIRUS Gejala : Komputer Anda berjalan lebih lambat dari biasanya dan itu berlangsung secara konsisten. Komputer tiba-tiba berhenti atau tidak merespon dan hal tersebut sering terjadi. Komputer tiba-tiba restart atau crash dan ini terjadi beberapa menit sekali. Komputer tiba-tiba restart dan tidak bisa berjalan normal kembali. Aplikasi komputer tidak berjalan dengan semestinya. Hardisk atau disk drive tidak bisa diakses. Aktivitas print tidak bekerja dengan semestinya. Sering terjadi pesan error yang aneh dan tidak biasanya. Sering terlihat menu atau dialog box yang rusak. Muncul banyak shorcut disetiap folder. Regedit, Task Manager, Folder Option tidak bisa diakses. Dan banyak lagi tergantung dari jenis Virus yang menginfeksi.

Penyebab : 1. 2. 3. 4. 5. Infeksi terjadi dari media Storage USB seperti Flashdisc, Harddisk Eksternal, Memory Stick. Infeksi terjadi dari media CD/DVD yang dijalankan melalui CD/DVD ROM. Infeksi terjadi dari Jaringan LAN. Infeksi terjadi dari media Internet atau WIFi. Infeksi terjadi dari media Bluetooth.

Troubleshooting : a. Pembersihan System. Jalankan Pc dalam kondisi Safe Mode kemudian lakukan Scanning Virus pada Drive PC. Jalankan HBCD dan lakukan Scanning Virus pada Drive yang ada di PC Lepas Harddisk dan Pararelkan dengan PC yang sudah ada Antivirusnya, kemudian lakukan Scanning Virus secara menyeluruh (Semua Drive). b. Install Ulang Sistem Operasi Lakukan Backup pada drive C, dengan menjalankan MiniXp pada HBCD. Lakukan Fresh Install Ulang bukan Repair. Setelah selesai, langsung matikan Autorun atau Autoplay pada PC. Install Antivirus dan lakukan Update sebelum menginstall Aplikasi atau Driver. Lakukan Scanning Virus terlebih dahulu sebelum menginstall Aplikasi atau Driver. c. Fie-file yang sering terinfeksi Virus File Aplikasi dengan Ekstensi EXE, DLL. File Office dengan Ekstensi DOC, XLS, PPT. File Web dengan Ekstensi HTM, HTML. File Image dengan Ekstensi JPG, GIF, PNG. d. Pencegahan Matikan fasilitas Autorun atau Autoplay pada PC. Install dan selalu Update Antivirus terbaru. Selalu Scan terlabih dahulu Flashdisc, Harddisk Eksternal atau memory stick setelah ditancapkan. Matikan fasilitas Restore Point pada PC. Kompress File Master Aplikasi Anda dengan Software seperti Winrar untuk mencegah infeksi file EXE. Selalu waspada terhadap File-file asing yang Anda merasa ragu atau tida tahu tentang File tersebut, jangan membukanya !!.

MENGENAL & MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA

1. RESISTOR Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (). Ukuran lainnya adalah Watt. 1 Mega Ohm (M) = 1.000 Kilo Ohm (K) 1 Kilo Ohm (K) = 1.000 Ohm () Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor terbagi menjadi : a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap. b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah. Variable resistor ada 5 jenis yaitu : Potensiometer Trimmer Potensio (Trimpot) NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika : Sebagai beban rangkaian Untuk membagi tegangan atau arus Simbol Resistor dalam rangkaian :

Berikut daftar kode warna resistor :

Misal : Resistor dengan gelang warna : I. Coklat : 1 II. Hitam : 0 III. Merah : 100 IV. Perak : 10% Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).

Mengukur Resistor Dengan Multi Tester 1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj. 2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur). 3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja) 4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran 1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik 2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak 3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus 4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short

2. KAPASITOR Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad. 1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F) 1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF) 1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF) Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif. Adapun jenis jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut : a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -) b. Kondensator Keramik c. Kondensator Mylar d. Kondensator Mika e. Kondensator Kertas Penggunaan kapasitor dalam rangkaian : Sebagai perata arus Sebagai penyimpan arus listrik

Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :

Cara Membaca Elco Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif. Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya : Angka I : melambangkan angka Angka II : melambangkan angka Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad. Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF. Mengukur Elco Dengan Multitester Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya : 1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil. 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus Jarum menunjuk angka nol : elco short

Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya : 1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor Jarum tidak bergerak : kapasitor putus Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short 3. DIODA Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. Contoh dioda : IN 4148, IN 4002, IN 4003, dll.

Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :

Sifat dioda : Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.

Fungsi Dioda : Sebagai penyearah Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas Mengukur Dioda Dengan Multitester Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100

1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol. kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak berarti dioda dalam kondisi BAIK.

2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol. kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.

4. DIODA ZENER Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini. Adapun sifatnya adalah sebagai berikut : Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener. Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll

Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa. Aplikasi dalam rangkaian :

5. TRANSISTOR Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt. Transistor memiliki 3 kaki yaitu : EMITOR (E) BASIS (B) COLECTOR (C) Jenis transistor ada 2 yaitu : 1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan) 2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan) Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll

Simbol di rangkaian : "Q", simbol gambarnya dibawah ini :

Menentukan Kaki Transistor Menentukan Kaki Basis Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100. Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C. Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS. Menentukan Kaki Colector NPN Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K. Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR. Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor. Mengukur Transistor Dengan Multitester Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100 TRANSISTOR PNP

TRANSISTOR NPN

6. MOSFET FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan. FET memiliki tiga kaki juga yaitu : GATE (G) adalah kaki input DRAIN (D) adalah kaki output SOURCE (S) adalah kaki sumber Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.

Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE. Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll. Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF)

FET PENAIK TEGANGAN Cara mengukur : Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K

FET PENURUN TEGANGAN Cara mengukur : Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K

7. INTEGRATED CIRCUIT (IC) IC adalah gabungan dari beberapa komponen yang disatukan. Untuk menetukan baik tidaknya IC tidak bisa diukur dengan multitester tapi langsung dicoba ke rangkaian. IC memiliki seri-seri tertentu. IC ada yang memiliki 3 pin, 8 pin, 16 pin, dan sebagainya. Pin no 1 biasanya ditandai dengan lingkaran kecil dekat pin tersebut. Contoh IC : LM 7812, UC 3842, TDA 1175, TDA 9302, dll.

Contoh IC Vertikal TDA 9302

8. TRANSFORMATOR Trafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC. Jenis trafo adaptor ada 2 : 1. TRAFO STEP DOWN (untuk menurunkan tegangan) 2. TRAFO STEP UP (untuk menaikkan tegangan) Trafo yang kita pelajari nantinya adalah jenis yang stepdown.

FLYBACK JUGA TERMASUK JENIS TRAFO HANYA SAJA BENTUKNYA MEMANG AGAK LAIN :

Mengukur Trafo Dengan Multitester Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K. Misal kaki primer A, B, C Misal kaki sekunder D, E, F.


Related Documents