YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Modul 1

PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN

KONTEN JARDIKNASTingkat Nasional Tahun 2010

PEMANFAATANTEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (TIK)DALAM PEMBELAJARAN

Oleh:Drs. SUDIRMAN SIAHAAN, M.Pd

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi PendidikanKementerian Pendidikan Nasional

Page 2: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

2010DAFTAR ISI

PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 3

Kegiatan Belajar 1 : PEMAHAMAN TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI (TIK) …..................................................…. 5

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) …… 5

2. Jenis-jenis Perangkat TIK .................................................. 10

3. Potensi TIK .......................................................................... 13

4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran ....................... 18

5. Dampak dari Kemajuan TIK daalm Pendidikan/

Pembelajaran ...................................................................... 21

RANGKUMAN ............................................................................ 27

TUGAS ....................................................................................... 27

Kegiatan Belajar 2: PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

(TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN .......................... 28

1. Pengantar ............................................................................ 28

2. Pertimbangan dlm Pemanfaatan TIK untuk

Pembelajaran ...................................................................... 29

3. Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam

Kegiatan Pembelajaran ..................................................…. 30

4. Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam

Kegiatan Pembelajaran …................................................... 37

a. Umum ........................................................................... 37

b. Khusus ......................................................................... 38

5. Model-model Pemanfaatan TIK untuk Kegiatan

Pembelajaran ...................................................................... 41

RANGKUMAN ............................................................................ 43

TUGAS ....................................................................................... 43

PENUTUP ..................................................................................................................... 44

KEPUSTAKAAN ........................................................................................................... 46

TES AKHIR MODUL .................................................................................................... 48

KUNCI TES AKHIR MODUL ......................................................................................... 56

1

Page 3: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran2

Page 4: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

PENDAHULUAN

Modul pelatihan ini berjudul “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam

Pembelajaran”. Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai pemanfaatan potensi

TIK untuk kepentingan pendidikan/pembelajaran. Materi pokok yang disajikan di dalam

modul ini adalah (1) pemahaman tentang TIK, (2) komponen TIK, (3) potensi TIK dalam

pendidikan/pembelajaran, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak

kemajuan TIK terhadap pendidikan/pembelajaran, dan (6) prinsip-prinsip pemanfaatan TIK.

Dengan mempelajari modul ini diharapkan para peserta pelatihan memiliki pemahaman yang

sama mengenai TIK dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK secara terintegrasi dalam

kegiatan pembelajaran.

Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul ini diharapkan peserta

pelatihan dapat: (1) menjelaskan pengertian TIK, (2) menyebutkan komponen-komponen

TIK, (3) menjelaskan potensi TIK, (4) fungsi TIK dalam pendidikan/pembelajaran, (5) dampak

kemajuan TIK terhadap pendidikan/ pembelajaran dan (6) menjelaskan prinsip-prinsip

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Manfaat yang diiperoleh peserta pelatihan

setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan pembelajaran secara tatap

muka adalah pengetahuan dan kemampuan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok materi yang akan

dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 2 Kegiatan Belajar, yaitu (1) Pemahaman

tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan (2) Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK) dalam Kegiatan Pembelajaran. Modul ini direncanakan dapat dipelajari

peserta pelatihan sebelum dimulai kegiatan pembelajaran tatap muka sehingga waktu yang

tersedia untuk tatap muka dapat dioptimalkan pemanfaatannya mendiskusikan materi

pelajaran yang belum dipahami atau untuk mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan

waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 2 x 45 menit. Oleh karena

itu, peserta pelatihan diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang perlu

didiskusikan selama kegiatan belajar tatap muka.

Peserta pelatihan haruslah mempelajari modul ini setahap demi setahap dimulai dari materi

pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah menyelesaikan materi pelajaran

pada Kegiatan Belajar-1, barulah peserta pelatihan diperkenankan untuk mempelajari materi

3

Page 5: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2. Di dalam modul ini tersedia beberapa soal

latihan dan hendaknya semua soal latihan ini dikerjakan oleh peserta. Dengan mengerjakan

semua soal latihan yang ada diharapkan peserta akan dapat menilai sendiri tingkat

penguasaan atau pemahamannya terhadap modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan

soal-soal latihan adalah mengetahui bagian-bagian materi tertentu yang disajikan di dalam

modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Peserta pelatihan akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka.

Selama kegiatan belajar tatap muka, nara sumber pelatihan akan lebih cenderung bertindak

sebagai fasilitator. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat

dilakukan dengan cara membahas masing-masing materi pokok. Terbuka kemungkinan bagi

peserta pelatihan untuk membentuk kelompok dalam mendiskusikan materi pokok yang

diuraikan di dalam modul ini.

Apabila dibentuk kelompok, hendaknya ada arahan yang jelas dari nara sumber untuk

digunakan peserta pelatihan sebagai pedoman dalam melakukan diskusi kelompok. Hasil

diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok untuk mendapatkan tanggapan dari

kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir

penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir

pembahasan masing-masing materi pokok, nara sumber memfasilitasi peserta agar dapat

dirumuskan kesimpulan secara bersama-sama.

Untuk menunjang pelaksanaan kelancaran kegiatan belajar tatap muka, fasilitas yang

dibutuhkan adalah LCD projector, laptop/PC, whiteboard dan alat tulisnya.

Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!

4

Page 6: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 1

PEMAHAMAN TENTANG

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

URAIAN MATERI

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam

kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering

digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah

TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang

mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada

pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan

adalah komputer atau internet.

Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai

TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau

terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan

bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada

sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai

dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka.

Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru

sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan pendapat

atau sikap guru ini dapat saja diakibatkan oleh berbedanya pemahaman mereka

mengenai TIK itu sendiri.

Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA sudah sering mendengar atau sama sekali

juga mungkin belum pernah mendengar istilah TIK, atau lebih jauh lagi bahkan sudah

menggunakan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Dalam posisi yang mana pun ANDA,

bagaimana pengertian ANDA mengenai istilah TIK. Cobalah rumuskan pendapat ANDA

pada kolom yang disediakan di bawah ini. Hendaknya ANDA tidak dipengaruhi oleh

pemikiran apakah pengertian ANDA mengenai TIK yang akan ANDA rumuskan itu benar

atau salah. Janganlah ANDA terkungkung dengan rumusan yang berupa definisi.

Tuliskan saja apa pendapat ANDA mengenai TIK. Kalau terlepas dari kungkungan,

tentunya diharapkan semakin mudah ANDA menuliskannya.

5

Page 7: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Pengertian saya mengenai TIK adalah sebagai berikut:

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

....................................................................................................................

Kalau sudah selesai merumuskan pendapat ANDA mengenai TIK pada kolom tersebut di

atas, berarti setidak-tidaknya ANDA telah mengerti apa yang dimaksudkan dengan TIK,

terlepas dari rumusan ANDA tersebut apakah sudah lengkap/sempurna atau belum. Nah,

sekarang cobalah bandingkan pendapat yang telah ANDA rumuskan sendiri dengan

mempelajari uraian berikut ini.

Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk

meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya. Teknologi merupakan suatu

pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan mesin untuk melaksanakan tugas

secara efisien. Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan

sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik. Melalui

pemanfaatan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan

lebih cepat. Teknologi ada di mana-mana dan dapat membuat kehidupan manusia

menjadi lebih baik (http://www.bergen.org/technology/defin.html).

Yang menjadi esensi dari rumusan di atas adalah bahwa teknologi itu pada dasarnya

merupakan pengetahuan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana (“know how”).

Dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan atau tugas dapat dilaksanakan secara

efisien. Salah satu contoh aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran adalah seorang guru

yang telah melaksanakan pembaharuan terhadap “know how” dalam membelajarkan

para siswanya sehingga terjadi efisiensi. Berikut ini disajikan contoh tentang penerapan

teknologi dalam kegiatan pembelajaran.

Seorang guru memperkenalkan metode pembelajaran yang menekankan

pengembangan kemampuan/keterampilan bertanya di kalangan para siswa

sebagai ganti dari metode ceramah. Manakala kemampuan/keterampilan bertanya

6

Page 8: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

telah tumbuh dan berkembang di kalangan para siswanya, berarti sang guru telah

berhasil menerapkan teknologi dalam kegiatan pembelajarannya. Atau, sang guru

telah melakukan suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran.

Seorang guru berinisiatif melakukan pembaharuan di bidang metode pembelajaran

yang menekankan keaktifan belajar para siswanya. Dalam kaitan ini, guru dapat

saja mempersiapkan beberapa kasus misalnya untuk didiskusikan para siswa

secara berkelompok. Para siswa digugah untuk mencari berbagai sumber atau

referensi yang akan dijadikan sebagai acuan proposisi yang akan dikemukakan

dalam diskusi kelompok. Setelah diskusi kelompok berakhir, maka kepada setiap

kelompok diberikan waktu untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya di depan

semua siswa untuk mendapatkan tanggapan, pendapat, atau sanggahan. Pada

akhirnya, guru menyampaikan hal-hal penting sebagai inti dari kegiatan

pembelajaran.

Dalam konteks tersebut di atas, guru tidak lagi harus sepenuhnya berceramah selama

jam pelajaran yang berlangsung. Tetapi guru lebih cenderung berfungsi sebagai

fasilitator yang memfasilitasi terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mencari/menggali sendiri berbagai informasi

yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dibahas atau didiskusikan. Di samping itu,

para siswa juga dikondisikan untuk berlatih mengemukakan pendapatnya terhadap suatu

kasus atau pemikiran yang disampaikan guru. Dalam kegiatan pembelajaran yang

demikian ini, sang guru telah berinisiatif untuk melakukan pembaharuan khususnya di

bidang metode pembelajaran.

Pemahaman lain mengenai teknologi dalam konteks pembelajaran di kelas adalah

sebagai alat atau sarana (Haddad, 2005) yang digunakan untuk melakukan

perbaikan/penyempurnaan kegiatan pembelajaran sehingga para siswa menjadi lebih

otonom dan kritis dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya bermuara pada

peningkatan hasil kegiatan belajar siswa (Karsenti, 2005). Teknologi dapat dan benar-

benar membantu siswa mengembangkan semua jenis keterampilan, mulai dari tingkat

yang sangat mendasar sampai dengan tingkat keterampilan berpikir kritis yang lebih

tinggi (MacKinnon, 2005).

Sebagai salah satu contoh dari sampel potret kegiatan pembelajaran yang

menerapkan teknologi adalah seorang guru SD yang menggunakan media kaset

audio interaktif dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Dengan pemanfaatan

7

Page 9: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

teknologi (dalam hal ini adalah media kaset audio interaktif), terjadilah efisiensi

dalam arti guru masih mempunyai waktu yang tersisa dari yang disediakan. Waktu

yang tersisa ini merupakan nilai tambah yang dihasilkan melalui pemanfaatan

teknologi. Dalam kaitan ini, guru dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk

membimbing para siswanya mengerjakan soal-soal latihan atau untuk berdiskusi

sehingga pada akhirnya akan memberikan implikasi pada peningkatan hasil

prestasi belajar para siswa.

Contoh berikutnya adalah mengenai pengelola lembaga pendidikan sekolah yang

dengan antusiasnya ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa sekolah

yang dikelolanya telah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Salah

satu cara yang ditempuh adalah melakukan pengadaan perangkat komputer. Pada

masa penerimaan siswa baru, dipromosikanlah bahwa sekolahnya telah

memanfaatkan TIK. Keadaan yang demikian tentu menimbulkan konsekuensi, yaitu

meningkatnya biaya pembangunan dan uang sekolah bagi para siswa baru.

Apabila dilihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pengelola sekolah tersebut di atas,

maka seolah-olah TIK itu hanyalah yang berupa komputer. Kalau sekolah sudah

melakukan pengadaan fasilitas komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh para

siswa berarti dalam pemahaman mereka, sekolah telah memanfaatkan TIK. Lebih-lebih

lagi apabila sekolah telah memanfaatkan internet. Dalam kaitan ini, dapatkah

disimpulkan bahwa sekolah telah memanfaatkan TIK yang sekalipun dalam hal ini hanya

berupa komputer dan internet? Cobalah kemukakan pendapat dan alasan ANDA pada

kolom di bawah ini!

Jawaban saya adalah bahwa sekolah sudah dapat dikatakan telah

memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah

sebagai berikut:

..............................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

8

Page 10: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

atau

Jawaban saya adalah bahwa sekolah belum dapat dikatakan telah

memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Alasan saya adalah

sebagai berikut:

..............................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

..............................................................................................................

Tampaknya pemikiran pengelola pendidikan sekolah seperti tersebut di atas yang

cenderung banyak dianut oleh masyarakat kebanyakan. Pemikiran pengelola pendidikan

sekolah yang demikian ini memang tidaklah sepenuhnya salah dan juga belum

sepenuhnya benar. Mengapa? Tidak sepenuhnya salah karena sebagian para ahli

berpendapat bahwa TIK merupakan teknologi yang dibutuhkan untuk memproses

informasi; terutama penggunaan komputer elektronik dan piranti lunak komputer yang

ditujukan untuk mengolah, menyimpan, melindungi, mentransmisikan, dan mencari

informasi dari mana saja dan kapan saja. Tetapi, belum sepenuhnya juga dikatakan

benar karena teknologi informasi dan komunikasi itu tidaklah terbatas hanya sekedar

perangkat komputer, tetapi juga mencakup rentangan dari yang paling sederhana

(misalnya: telepon, radio, kaset audio/video, OHP sampai dengan yang paling mutakhir

(http://www.answers.com/topic/information-technology).

Berbicara pemahaman mengenai istilah apapun termasuk mengenai TIK, seseorang dan

mungkin juga ANDA akan spontan terusik untuk bertanya. Pertanyaannya kemungkinan

saja adalah ”Apa sih yang dimaksudkan dengan TIK itu?”. Nah, dalam kaitan ini

(pemahaman yang bersifat teoritis), Kementerian Negara Riset dan Teknologi

memberikan rumusan pengertian mengenai TIK sebagai bagian dari ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK). Lebih jauh dikemukakan bahwa TIK secara umum adalah semua

teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,

penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini

mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas mengenai TIK, maka penerapannya di

lingkungan pendidikan/pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup

perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur

9

Page 11: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan,

penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (materi pelajaran). Apabila

dihadapkan dengan beberapa contoh yang telah dikemukakan, maka pemahaman

mengenai TIK tidak lagi hanya sebatas pada hal-hal yang canggih (sophisticated), seperti

komputer dan internet, tetapi juga mencakup yang konvensional, seperti bahan cetakan,

kaset audio, Overhead Transparancy (OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara

(sound slides), radio, dan TV.

Sampai sejauh ini diharapkan sudah semakin jelas pemahaman ANDA mengenai TIK.

Oleh karena itu, seandainya ANDA mendengarkan istilah TIK, maka diharapkan bahwa

pemahaman ANDA tidak lagi langsung hanya terbatas atau fokus pada perkembangan

yang terkini yaitu komputer dan internet. Artinya, apabila ANDA sebagai guru atau

instruktur telah menerapkan pemanfaatan OHT (jenis TIK yang sudah mulai ditinggalkan)

dalam kegiatan pembelajaran sehingga lebih efektif atau efisien, maka ANDA dapatlah

dikatakan telah ber-TIK ria. Namun pembahasan mengenai TIK di dalam modul ini hanya

akan difokuskan pada komputer dan internet.

2. Jenis-jenis Perangkat TIK

Setelah membicarakan perubahan paradigma di bidang pendidikan/pembelajaran, maka

pembahasan berikutnya adalah mengenai jenis-jenis perangkat TIK. Dalam kaitan ini,

cobalah ANDA tuliskan pada kolom berikut ini jenis-jenis TIK menurut pendapat ANDA.

Tentunya ANDA masih ingat bukan mengenai jenis-jenis perangkat TIK sewaktu

mempelajari materi pelajaran yang telah dibahas pada bagian sebelumnya? Oleh karena

itu, cobalah ingat kembali dan tuliskan! Tidak perlu merasa ragu dalam memberikan

jawaban. Seandainya ada jawaban yang belum benar, berarti ANDA telah belajar

mengenai jawaban yang benar.

Menurut saya, jenis-jenis perangkat TIK adalah:

......................................................................................................................

.............................

......................................................................................................................

.............................

......................................................................................................................

.............................

10

Page 12: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Bagaimana? Tidak terlalu sulit bukan? Mungkin saja beberapa di antara jawaban ANDA

adalah komputer (PC), laptop, printer, LCD projector, internet, intranet, dan lain-lain.

Baguslah. Jawaban ANDA masih dapat dilengkapi dengan jenis perangkat TIK lainnya,

yaitu televisi, radio, dan handphone seperti yang disajikan berikut ini. Untuk lebih

memantapkan pemahaman ANDA mengenai jenis-jenis perangkat TIK ini, cobalah

jelaskan fungsi masing-masing perangkat TIK yang disajikan di bawah ini.

Jenis-jenis Perangkat TIK

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa TIK selalu terdiri dari hardware

dan software. Hardware atau perangkat keras adalah segala sesuatu peralatan teknologi

yang berupa fisik. Cirinya yang paling mudah adalah terlihat dan bisa disentuh.

Sedangkan software atau perangkat lunak adalah sistem yang dapat menjalankan atau

yang berjalan dalam perangkat keras tersebut. Software dapat berupa operating system

(OS), aplikasi, ataupun konten. Nah sekarang, cobalah sebutkan contoh-contoh software

OS, aplikasi, dan konten dengan cara melengkapi soal latihan berikut ini.

Contoh OS antara lain adalah ..............................................................................

...............................................................................................................................

Contoh software aplikasi antara lain adalah ..........................................................

...............................................................................................................................

Contoh konten, antara lain adalah .......................................................................

...............................................................................................................................

11

Internet

Radio

Telepon

Televisi

Printer

LCD projector

Intranet

PC

TIK

Page 13: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Satu hal yang tampaknya sering terjadi sewaktu membeli satu unit komputer (PC) atau

laptop adalah kesalahan persepsi, yaitu anggapan bahwa PC atau laptop tersebut telah

lengkap dan siap digunakan. Padahal kenyataannya, PC atau laptop tidak dapat

digunakan tanpa adanya OS dan aplikasi di dalamnya. Sedangkan OS dan aplikasi

adalah software yang harus dibayar lagi. Dalam kaitan ini, sebagai warga negara yang

baik yang menghargai hak cipta (intellectual property rights), maka ANDA sebaiknya

menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal. Beberapa provider menyediakan software

yang dapat diakses/diperoleh secara gratis (cuma-cuma) melalui internet (open source).

Selanjutnya, pada bagian berikut ini, cobalah kemukakan pendapat ANDA mengapa kita

harus menghargai hak cipta dengan cara menggunakan OS dan aplikasi yang orisinal.

Masing-masing kita didorong agar menghindarkan diri untuk menggunakan software OS

dan berbagai aplikasi lainnya hasil bajakan.

Kita harus menghargai hak cipta karena:

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

Sebutkan pula pengertian software open source dan software propriety

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

............................................................................................................................

12

Page 14: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

3. Potensi TIK

TIK dikatakan dapat memberikan suatu solusi praktis untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas pendidikan (http://www.unicttaskforce.org/). Dalam kaitan ini, keberhasilan

untuk memecahkan masalah pendidikan/pembelajaran dan yang mengarah pada

peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan adalah sepenuhnya sangat ditentukan

oleh guru yang melaksanakan pemanfaatan TIK itu sendiri. Para peneliti telah menyadari

bahwa TIK tidak dapat diperlakukan sebagai variabel bebas tunggal, dan prestasi belajar

siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sebaik apapun para siswa mencapai

hasil tes standar tetapi ditentukan juga oleh kemampuan siswa untuk menggunakan

keterampilan berpikir tingkat tinggi (seperti: berpikir kritis, berpikir analitis, membuat

inferensi, dan pemecahan masalah).

Mempertimbangkan dampak dari TIK jenis apapun menuntut suatu pemahaman tentang

bagaimana TIK itu dimanfaatkan di dalam kelas dan untuk mencapai tujuan

pembelajaran apa (perlu ditetapkan oleh para guru yang memanfaatkannya) di samping

pengetahuan tentang jenis penilaian yang akan digunakan untuk menilai peningkatan

prestasi belajar siswa, dan kesadaran tentang hakekat perubahan yang kompleks di

lingkungan sekolah. (http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/

te800.htm). Namun demikian, ada permasalahan atau pertanyaan yang sangat

mendasar yang perlu mendapat pengkajian yaitu “Apakah peralatan komputer dan

fasilitas internet (bagian dari fasilitas TIK) yang diadakan sekolah atau yang diterima

sekolah telah dirancang sedemikian rupa sehingga potensinya menunjang kegiatan

pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa?”.

Pada umumnya, pengalaman menunjukkan bahwa semangat untuk melakukan

pembangunan termasuk pengadaan peralatan selalu menggebu-gebu. Tetapi, setelah

pembangunan selesai atau perangkat fasilitas/peralatan telah tersedia, masalah yang

cenderung terjadi adalah bahwa bangunan yang telah jadi atau peralatan yang telah

tersedia lebih banyak menganggurnya (idle). Keadaan yang demikian ini dapat juga

terjadi di lingkungan sekolah. Sebagai contoh adalah pengadaan perangkat

fasilitas/peralatan TIK, baik yang diadakan sendiri oleh sekolah maupun yang diterima

sekolah sebagai hasil pengadaan pihak lain. Di beberapa sekolah, perangkat

fasilitas/peralatan yang ada belum atau tidak pernah digunakan sekolah atau baru

dipakai sudah rusak.Mengapa?

Banyak faktor penyebabnya, antara lain misalnya: (a) para guru belum dipersiapkan

dengan baik untuk memiliki kesiapan dalam memanfaatkan peralatan/fasilitas TIK secara

13

Page 15: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

optimal bagi kepentingan kegiatan pembelajaran, (b) para guru juga tidak dibekali

dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai di bidang pengembangan bahan-

bahan belajar yang dapat disajikan melalui fasilitas/ peralatan TIK yang telah diadakan

sekolah, (c) para guru tidak mendapatkan appresiasi atas usaha atau kerja ekstra yang

telah mereka lakukan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas/ peralatan TIK yang

tersedia di sekolah, dan (d) kurangnya perhatian untuk melakukan perawatan atau

pemeliharaan fasilitas/peralatan TIK yang telah dimiliki sekolah (enerjik dalam

membangun/ mengadakan tetapi lemah dalam melakukan perawatan/pemeliharaan).

Tidaklah mengherankan apabila di beberapa sekolah ditemukan adanya perangkat

fasilitas/peralatan yang sudah menjadi “besi tua”. Atau, ada juga sekolah yang tidak tahu

harus berbuat apa terhadap seperangkat fasilitas/peralatan TIK yang telah mereka

terima. Alhasil, pimpinan sekolah tidak berani memanfaatkannya. Mengapa? Karena

unsur ketidaktahuan pimpinan sekolah (tidak ada pelatihan bagi mereka tentang cara-

cara pemanfaatan dan pemeliharaan peralatan), di samping adanya kekhawatiran akan

terjadinya kerusakan apabila dicoba-coba untuk memanfaatkannya. Kalau terjadi

kerusakan akan fasilitas/peralatan TIK yang diterima, rasa takut membayang-bayangi

mereka. Mereka belum atau tidak tahu harus membawa kemana untuk memperbaiki

fasilitas/peralatan TIK tersebut dan dari mana biaya untuk memperbaikinya. Akhirnya,

yang terjadi adalah bahwa perangkat fasilitas/ peralatan TIK itu tetap tersimpan dengan

baik.

Kenyataan mengindikasikan bahwa apabila dimanfaatkan secara efektif,

“pendayagunaan TIK dapat mendukung keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan cara

melibatkan (engaging) siswa melaksanakan tugas-tugas yang autentik dan kompleks

dalam konteks belajar kolaboratif” (Means, Blando, Olson, Middleton, Morocco, Remz &

Zorfass, 1993). Selanjutnya, Soledad MacKinnon mengemukakan bahwa hanya

sebagian kecil aplikasi teknologi (misalnya: drill, latihan, tutorial) yang berkaitan dengan

pembelajaran yang terarah (directed instruction); sebagian besar lainnya (misalnya:

pemecahan masalah, aplikasi multimedia, telekommunikasi) dapat meningkatkan tidak

hanya pembelajaran yang terarah tetapi juga lingkungan yang konstruktif tergantung

pada bagaimana para guru mengintegrasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran di

kelas.

14

Page 16: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Secara sederhana dapatlah dikemukakan bahwa pada umumnya fasilitas/peralatan TIK

dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran karena potensinya antara lain yang dapat:

a. membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan sistem

peredaran darah;

b. membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar,

seperti: binatang-binatang buas, atau penguin dari kutub selatan;

c. menampilkan obyek yang terlalu besar, seperti pasar, candi borobudur;

d. menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti: mikro

organisme;

e. mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion atau time-lapse

photograhy;

f. memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya;

g. memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar

siswa;

h. membangkitkan motivasi belajar siswa;

i. menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang

penggunaannya atau disimpan sesuai dengan kebutuhan; atau

j. menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup sasaran

yang sedikit/kecil atau banyak/luas, mengatasi batasan waktu (kapan saja) maupun

ruang di mana saja).

TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas

pembelajaran berdasarkan referensi penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar. Potensi TIK

yang dimaksudkan dikemukakan sebagai berikut:

a. 10% informasi diperoleh dengan cara membaca (teks).

b. 20% informasi diperoleh dengan cara mendengar (suara).

c. 30% informasi diperoleh dengan cara melihat (grafis/foto).

d. 50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar (video/animasi).

e. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara.

f. 80% informasi diperoleh dengan cara berbicara dan melakukan (interaktif).

Sejauh ini telah dibahas apa yang menjadi potensi TIK. Nah, pemahaman ANDA akan

lebih mantap lagi apabila ANDA mencoba mengemukakan potensi TIK di dalam

pembelajaran. Tuliskanlah jawaban ANDA pada bagian berikut ini. Semakin banyak

potensi TIK yang dapat ANDA rumuskan, maka semakin mantap pula tingkat

penguasaan ANDA terhadap materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.

15

Page 17: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran menurut saya adalah:

……………………………………………………………....…………………..

……………………………………………

……………………………………………………………....…………………..

……………………………………………

……………………………………………………………....…………………..

……………………………………………

……………………………………………………………....…………………..

……………………………………………

dst.

Bagaimana jawaban ANDA? Tidak perlu berkecil hati apabila ANDA hanya mampu

merumuskan beberapa saja di antaranya. Apabila sudah selesai ANDA kerjakan,

cobalah bandingkan jawaban ANDA dengan jawaban yang disediakan di bawah ini.

Melalui kegiatan membandingkan ini diharapkan pemahaman dan wawasan ANDA

mengenai potensi TIK akan semakin luas dan mantap.

Berikut ini disajikan beberapa di antara potensi TIK dalam lingkup pendidikan/

pembelajaran. Apabila beberapa jawaban ANDA ternyata sama dengan semua daftar

berikut ini, BAGUS. Kalaupun misalnya hanya sebagian saja yang sesuai, tidak usah

merasa kecil hati. Seseorang yang mau belajar dari pengalaman, maka apa yang ia

pelajari melalui pengalaman tersebut akan senantiasa bertahan lebih lama dalam

ingatannya (strong retention). Termasuk belajar melalui kesalahan. Oleh karena itu,

cobalah pahami potensi TIK yang disajikan di bawah ini.

16

Page 18: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Daftar Potensi TIK untuk Pendidikan/Pembelajaran

Memperluas kesempatan belajar

Meningkatkan efisiensi

Meningkatkan kualitas belajar

Memfasilitasi pembentukan keterampilan

Mendorong belajar sepanjang hayat/berkelanjutan

Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen

Mengurangi kesenjangan digital

Multi-sensory delivery visual, audio, kinestetik

Belajar secara aktif: interaktif, menarik minat (stimulating)

Eksplorasi aktif

Belajar kooperatif (cooperative learning)

Individualisasi

Belajar mandiri (independent learning)

Pengembangan keterampilan komunikasi (communication skills)

Pengembangan keterampilan yang diperlukan dalam era informasi

17

Page 19: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

4. Fungsi TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran

Dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah

bangunan gedung. Terdiri dari pondasi, tiang, dan atap, sebagaimana dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar tersebut di atas, cobalah tuliskan fungsi-fungsi apa sajakah dari TIK

yang sudah berjalan atau diterapkan di sekolah ANDA. Selain itu, tuliskan juga fungsi-

fungsi TIK yang belum berjalan di sekolah ANDA dan faktor-faktor penyebabnya.

Fungsi-fungsi TIK yang TELAH berjalan di sekolah saya:

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

KONTENDAN

KURIKULUM

PROSESBELAJAR

MENGAJAR

FASILITASDAN

SARANAPRASARANA

SUMBERDAYA

MANUSIA

INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN

MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN

ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN

NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN

IDEOLOGI

POLITIK

EKONOMI SOSIAL

BUDAYA

HANKAM

PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIAINDONESIA

VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

ICT SEBAGAIICT SEBAGAIFASILITASFASILITAS

PENDIDIKANPENDIDIKAN

ICT SEBAGAIICT SEBAGAISTANDARSTANDAR

KOMPETENSIKOMPETENSI

ICT SEBAGAIICT SEBAGAIALAT BANTUALAT BANTU

PEMBELAJARANPEMBELAJARAN

ICT SEBAGAIICT SEBAGAIGUDANG ILMUGUDANG ILMUPENGETAHUANPENGETAHUAN

ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKANPENDIDIKANICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN

SEKOLAHSEKOLAH

ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR PENDIDIKANPENDIDIKAN

1 2 3 4

5

6

7

WAHANA

TRANSFORMASIPENDIDI

KAN

SISTEM PENDIDIKAN NASIONALREPUBLIK INDONESIA

10

18

Page 20: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Fungsi-fungsi TIK yang BELUM berjalan di sekolah saya:

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

Alasan sebagian fungsi TIK belum berjalan di sekolah saya:

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

.....................................................................................................................

.......................................................................

Selanjutnya, cobalah bandingkan apa yang telah ANDA tuliskan dengan berbagai

informasi yang tampak pada Blue Print TIK berikut ini.

Pertama-tama, dapat kita lihat bahwa TIK berfungsi sebagai gudang ilmu

pengetahuan, dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan

yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan

pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll.

19

Page 21: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Kedua, fungsi TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar

bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru

dengan siswa.

ReferensiIlmu

Pengetahu-an Terkini

INTERNETBASED CONTENT

ManajemenPengetahuanKNOWLEDGEMANAGEMEN

T

JaringanPakar

BeragamBidang IlmuCOMMUNITY

OF INTERESTNETWORK

Jaringanantar

InstitusiPendidikanEDUCATIONINSTITUTION

NETWORK

WahanaPengembangan

KurikulumCURRICULUM

DEVELOPMENTINFORMATION

SYSTEM

KomunitasPerbandingan

StandarKompetensi

INTERNATIONALBENCHMARKIN

GAND STANDARD

A B C D

F G

PusatPengembangan

Materi AjarCOURSE AND

CONTENTRESOURCE

DEVELOPMENT

E

BelajarMandiri

SELF LEARNINGSYSTEM

LatihanSoal

COURSEPRACTICING

MediaIllustrasi

MULTIMEDIALEARNING

BukuInteraktif

INTERACTIVESTORY BOOK

Alat Bantu Guru

Alat Bantu Siswa

Alat Uji SiswaSTUDENT

EVALUATIONSYSTEM

SumberReferensi Ajar

KNOWLEDGESOURCE

SimulasiKasus

CASE SIMULATION

SYSTEM

EvaluasiKinerja Siswa

STUDENT EVALUATION

PERFORMANCE

Alat PeragaVisual

MULTIMEDIAVISUAL SYSTEM

AnimasiPeristiwa

EVENTANIMATION

KomunikasiAntar Guru

INTER TEACHERCOMMUNICATION

Alat BantuInteraksi

Guru-SiswaKolaborasi

Kelompok StudiWORKGROUP

SYSTEM

ManajemenKelas

TerpaduINTEGRATED

COURSEMNGT. SYSTEM

KomunikasiGuru-SiswaTEACHER-STUDENT

COMMUNICATION

SYSTEM

AB C

D

EF G

H

I J

K LM N

20

Page 22: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Ketiga, fungsi TIK sebagai fasilitas pendidikan di sekolah dapat berupa pojok internet,

perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll.

5. Dampak dari Kemajuan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran

Sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah sekolah yang telah dilengkapi dengan

peralatan/ fasilitas penyajian media. Para gurunya juga telah dilatih tentang cara-cara

merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media tertentu, seperti

media overhead transparancy (OHT) serta cara-cara menyajikannya di kelas.

Selanjutnya, sang guru melakukan pemanfaatan media pembelajaran OHT dalam

kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dalam konteks kegiatan pembelajaran yang demikian

ini, seorang guru dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan

untuk kegiatan pembelajaran di samping menghemat energi dalam menyajikan materi

pelajaran kepada para siswanya.

Waktu yang dihemat ini dapat digunakan guru untuk memberikan bimbingan kepada para

siswa, misalnya dalam mengerjakan soal-soal latihan dan diskusi. Namun sebagai

konsekuensinya, para guru dituntut kesediaannya menggunakan sebagian waktu tidak

mengajarnya untuk merancang dan mengembangkan materi pelajaran ke dalam media

OHT. Manakala guru telah mengelola kegiatan pembelajarannya dengan menggunakan

jenis TIK tertentu, seperti media OHT, maka setidak-tidaknya guru telah memperlihatkan

bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan TIK dalam

Alat AjarMulti-

IntelijensiaMULTIPLE

INTELLIGENT

LEARNINGDEVICES

PojokInternet

INTERNETCORNER

PerpustakaanElektronikONLINE LIBRARY

KelasVirtual

VIRTUALCLASS

AplikasiMultimedia

MULTIMEDIAAPPLICATIO

N

Papan Elektronik

SekolahSCHOOL

BULLETIINBOARD

KelasJarak Jauh

VIDEOCONFERENCIN

G

Kelas TeaterMultimediaMULTIMEDIATHEATRE

KomunikasiKolaborasiKooperasiSCHOOL

INTRANETG

H A B

C

D

EF

I

21

Page 23: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

kegiatan pembelajaran. Tidak hanya sekedar memahami tetapi guru juga telah mulai

menerapkan pemanfaatan TIK dalam membelajarkan para siswanya.

Dari beberapa sampel potret kegiatan pembelajaran yang telah dikemukakan di atas,

ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu: (1) guru lebih efisien dalam mengelola

kegiatan pembelajaran, (2) siswa lebih aktif belajar karena tidak hanya mendengarkan

uraian/ceramah dan mencatat catatan dari guru saja tetapi para siswa juga

memanfaatkan sumber belajar lain, mengerjakan soal-soal latihan, berdiskusi dengan

guru sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan,

dan (3) prestasi belajar siswa memperlihatkan kecenderungan meningkat.

Selanjutnya, TIK telah menjadi simbol gelombang perubahan. Bagaimana kita

menghadapi perubahan ini? Kalau TIK itu diibaratkan sebagai arus badai, maka

sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapinya. Pilihan pertama, membangun

dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut. Pilihan kedua, berdiam diri dan

membiarkan diri kita terbawa arus. Pilihan ketiga, memanfaatkan arus tersebut sebagai

sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Sekalipun jawaban terhadap

pertanyaan ini tergantung kepada diri kita masing-masing, tentunya kita sepakat bahwa

pilhan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi.

Perubahan (kemajuan TIK) ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk

pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001) sebagaimana dikutip oleh M.

Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran

adalah: (a) dari pelatihan ke penampilan, (b) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,

(c) dari kertas ke “online” atau saluran, (d) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (e)

dari waktu siklus ke waktu nyata. Ruang belajar atau ruang kelas, misalnya, mempunyai

pengertian yang sangat berbeda dewasa ini.

Dahulu yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja

kursi murid, meja kursi guru, lemari, dan sebuah papan tulis di dinding. Sekarang,

pengertian ruang kelas/belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang

guru. Kemudian, guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa. Demikian

juga dengan media pembelajaran bukan lagi sekedar terbatas pada papan tulis dan

kapur; dan buku tidak lagi hanya sebagai kumpulan kertas yang tercetak.

Sekarang, mari kita coba lanjutkan mengidentifikasi satu komponen kegiatan

pembelajaran yang mengalami perubahan paradigma, yaitu guru. Tentunya kita semua

22

Page 24: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

tahu bahwa guru itu dahulu merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa.

Bagaimana perkembangan paradigma mengenai guru akhir-akhir ini? Guru bukan lagi

merupakan satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya tetapi telah bergeser

menjadi salah satu sumber belajar karena masih banyak lagi sumber belajar lain.

a. Perubahan Paradigma pada Guru

Tampaklah telah terjadi pergeseran paradigma mengenai guru, yaitu yang semula

merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswanya, menjadi salah satu sumber

belajar bagi para siswanya. Nah sekarang, cobalah lengkapi pernyataan yang belum

lengkap berikut ini. Sebagai guru atau instruktur, tentunya ANDA dapat dengan

mudah melengkapi beberapa pernyataan berikut ini karena kegiatan pembelajaran

merupakan lingkungan yang sehari-harinya ANDA terlibat di dalamnya.

Dahulu guru dianggap sebagai satu-satunya sumber belajar,

sekarang ………………………………………………………………

Dahulu guru dianggap paling dan serba tahu,

sekarang …………………………………………………………………

Dahulu guru dianggap sebagai yang harus digugu dan ditiru,

sekarang …………………………………………………………………

Dahulu kegiatan belajar mengajar berpusat kepada guru,

Sekarang …………………………………………………………………

Dahulu metode mengajar guru cendrung monoton,

Sekarang ………………………………………………………………

Dahulu guru cenderung tidak mengembangkan materi ajar,

Sekarang ………………………………………………………………

Kegiatan identifikasi tersebut di atas tentunya masih dapat kita teruskan. Nah,

bagaimana kalau ANDA mencoba untuk melanjutkannya? Cobalah dengan cara

mengelompokkan peran guru yang mengalami perubahan dan kelompok peran guru

yang tidak mengalami perubahan. Kemudian, tentukan peran guru yang mana yang

mengalami perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan atau kemajuan TIK.

Diskusikanlah hasil pekerjaan ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar

tatap muka dilaksanakan. Kerjakanlah tugas ini dengan sungguh-sungguh karena

ANDA sendiri yang akan memperoleh keuntungan atau manfaatnya.

23

Page 25: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

b. Perubahan Paradigma pada Kurikulum

Sekarang, mari kita lihat perubahan paradigma tentang kurikulum. Kurikulum pada

masa lalu sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan guru hanya tinggal

mengimplementasikannya. Perubahan yang terjadi dewasa ini adalah bahwa

penentuan kurikulum telah bergeser, tidak lagi sepenuhnya di tangan pemerintah.

Justru, masing-masing satuan pendidikan diberi otonomi untuk mengembangkan

kurikulum sendiri. Sedangkan peran pemerintah telah berkurang yaitu hanya

menetapkan standar kompetensi. Perubahan ini akan terus berlanjut. Sekolah masa

depan akan mengembangkan kurikulum yang menjadi ciri khas masing-masing.

Orang tua murid akan memilih sekolah yang cocok untuk tempat pendidikan anaknya

sesuai dengan minat dan harapan mereka.

c. Perubahan Paradigma pada Proses Pembelajaran

Proes pembelajaran turut mengalami perubahan. Sebagaimana kita pahami bersama

bahwa “proses pembelajaran yang sebelumnya adalah didominasi oleh aktivitas guru

dan siswa cenderung pasif” telah bergeser menjadi “proses pembelajaran yang

mendorong siswa aktif belajar”. Kemudian, apabila sebelumnya, proses

pembelajaran adalah berbasis sumber belajar tunggal (single-based learning

resources), maka telah berubah menjadi proses pembelajaran yang bebasis aneka

sumber belajar (varied-based learning resources). Nah sekarang, cobalah diskusikan

dengan sesama teman pelatihan mengenai perubahan paradigma pada komponen

lainnya dari proses pembelajaran.

Usahakanlah agar diskusi tersebut di atas dilaksanakan di bawah bimbingan

fasilitator. Sebagai peserta pelatihan, hendaknya ANDA dapat seoptimal mungkin

memanfaatkan kegiatan diskusi dengan cara memberikan kontribusi pemikiran

terhadap masing-masing butir yang ada pada Tabel 1 di bawah ini. Berusahalah

untuk dapat mendiskusikan sebanyak mungkin butir-butir yang tercantum pada Tabel

1.

Apabila ANDA dan teman-teman sesama peserta pelatihan berhasil mendiskusikan

semua butir yang terdapat pada Tabel 1, maka semakin mantaplah keyakinan ANDA

mengenai pengetahuan yang telah ANDA pelajari melalui modul ini. Seandainya tidak

dapat mendiskusikan semua butir tersebut, tidak apa-apa. Sampaikanlah hasil

diskusi ANDA dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka

berlangsung.

24

Page 26: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Tabel 1

Perubahan paradigma pada proses pembelajaran

DARI KE

teacher-centered instruction student-centered instruction

single sense multisensory stimulation

singlepath progression multipath progression

single media Multimedia

isolated work collaborative work

information delivery information exchange

passive learning active/inquiry-based learning

factual thinking critical thinking

knowledge-based decision making informed decision making

reactive response proactive and planned action

isolated authentic

artificial context real-world context

DARI KE

teacher-centered instruction

(Pembelajaran berpusat pada guru)

student-centered instruction

(Pembelajaran berpusat pada

siswa)

25

Page 27: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

d. Perubahan Paradigma pada Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan tidak terkecuali mengalami perubahan paradigma pada

berbagai komponennya. Seiring dengan perkembangan atau kemajuan TIK, maka

lembaga pendidikan yang sebelumnya hanya menerapkan moda tunggal (single

mode) dalam menyelenggarakan pendidikan telah mengalami perubahan menjadi

moda ganda (dual mode). Perubahan paradigma juga terjadi pada institusi

pendidikan sebagaimana disajikan pada daftar berikut ini. Sebagai peserta pelatihan

yang aktif dan berinisiatif, apa yang kemungkinan akan ANDA lakukan mengenai

daftar di bawah ini? Tentunya ada beberapa aktivitas yang dapat ANDA lakukan dan

salah satu di antaranya adalah mendiskusikan masing-masing butir yang terdapat di

dalam daftar dengan teman ANDA sesama peserta pelatihan.

Yakinkan diri ANDA bahwa dengan banyak berdiskusi berarti ANDA semakin terlatih

dalam melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang ada. Di sisi lain,

ANDA juga akan semakin termotivasi untuk menggali berbagai referensi yang

dibutuhkan. ANDA akan terus tertantang untuk meningkatkan akumulasi

pengetahuan dan rasa percaya diri akan kemampuan diri sendiri.

DARI KE

studying once a life life-long learning

ivory towers competitive markets

single mode multiple-mode

broad scope institutionsbroad scope institutions profiled mode institutionsprofiled mode institutions

isolated institutionsisolated institutions cooperating institutionscooperating institutions

single-unit curriculasingle-unit curricula inter-unit curriculainter-unit curricula

broad basic studiesbroad basic studies just-in-time basic studiesjust-in-time basic studies

curricula-oriented degreescurricula-oriented degrees knowledge certificatesknowledge certificates

term-oriented learningterm-oriented learning learning on demandlearning on demand

linear curriculalinear curricula learning spaceslearning spaces

26

Page 28: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

RANGKUMAN

Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIK) tidak hanya mencakup

perangkat keras dan lunak saja tetapi juga konten dan infrastruktur, tidak hanya terbatas

pada bentuk yang konvensional saja tetapi juga yang paling mutakhir (sophisticated).

Perkembangan/kemajuan TIK telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk

bidang pendidikan/pembelajaran. Potensi TIK yang apabila dimanfaatkan secara terintegrasi

dan optimal di bidang pendidikan/pembelajaran, maka dampaknya antara lain dapat

memperluas akses terhadap layanan pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan

kegiatan pembelajaran, meningkatkan kualitas pendidikan, mendorong peserta didik untuk

belajar lebih mandiri, memudahkan guru menyajikan berbagai jenis materi pelajaran yang

sulit, dan membantu mempermudah peserta didik mempelajari materi pelajaran. Agar

pemanfaatan TIK dapat dilakukan secara terintegrasi dan optimal dalam kegiatan

pembelajaran, maka dituntut adanya sikap terbuka terhadap gagasan pembaharuan

khususnya pemanfaatan TIK dari semua aparat kependidikan terutama Kepala Sekolah,

guru, dan tenaga pendukung di semua satuan pendidikan.

TUGAS

Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah membuat Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi pelajaran yang

dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang ANDA susun

tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara terintegrasi. RPP

yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan sesuai dengan sajian

materi pelatihan yang akan di bahas dengan para nara sumber lainnya.

Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan waktu karena

RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh materi pelatihan

telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada prinsip bahwa

tiada tugas yang tidak selesai.

27

Page 29: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

KEGIATAN BELAJAR 2

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (TIK) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

URAIAN MATERI

1. Pengantar

Pengalaman mempelajari materi pelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1

kiranya dapat ANDA terapkan pada Kegiatan Belajar-2. Pemahaman atau penguasaan

materi pelajaran yang dibahas pada Kegiatan Belajar-1 akan membantu ANDA untuk

memahami materi pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2. Materi

pelajaran yang akan dibahas pada Kegiatan Belajar-2 mencakup (a) pertimbangan dalam

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, (b) langkah/prosedur pemanfaatan TIK untuk

pembelajaran, (c) model-model pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.

Strategi mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada Kegiatan Belajar-1 tidak

berbeda halnya dengan mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan

Belajar-2, yaitu dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang dibahas pada bagian

pertama, “pertimbangan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Manakala telah

memahami atau menguasai materi pelajaran bagian pertama ini, barulah ANDA

disarankan untuk mempelajari materi pelajaran yang diuraikan pada bagian kedua

“langkah/ prosedur pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”. Setelah ANDA berhasil

memahami materi pelajaran yang disajikan pada bagian kedua, barulah ANDA

diperkenankan untuk mempelajari bagian ketiga, yaitu tentang “model-model

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran”.

Dengan selesainya ANDA mempelajari keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan

pada Kegiatan Belajar-1 dan Kegiatan Belajar-2, maka itu berarti bahwa ANDA telah

menyelesaikan materi pelajaran pada Modul Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran. Nah, untuk lebih meyakinkan diri ANDA telah

memahami atau menguasai keseluruhan materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul

ini, maka kerjakanlah soal-soal yang disajikan pada bagian akhir dari modul ini.

Manakala seandainya masih menjumpai soal-soal yang belum dapat dipahami, maka

ANDA disarankan untuk mencatat dan kemudian membawanya untuk didiskusikan pada

kegiatan belajar tatap muka dengan nara sumber.

28

Page 30: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Akhirnya, selamat belajar dan semoga SUKSES!

2. Pertimbangan dalam Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran

Berdasarkan pengalaman sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan yang

mengelola kegiatan pembelajaran, tentunya ANDA setidak-tidaknya atau mungkin juga

sering menghadapi masalah atau kesulitan dalam menjelaskan berbagai bagian dari

materi pelajaran kepada para siswa atau peserta pelatihan secara verbal (keterbatasan

diri atau self-limitation). Atau dengan kata lain, ANDA merasakan adanya keterbatasan

diri untuk menyampaikan atau memberikan penjelasan materi pelajaran tertentu secara

lisan.

Dalam menghadapi keterbatasan yang ANDA miliki (pengetahuan, kemampuan,

keterampilan) tentunya ANDA senantiasa berupaya untuk mencari dan kemudian

memberikan solusi terhadap masalah atau keterbatasan yang ada. Upaya ini tentunya di

samping menyita tenaga, tentunya juga membutuhkan waktu. Apakah ANDA juga

terusik untuk mengkaji peluang memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran

sebagai salah satu alternatif solusinya? Jika YA, tentunya ANDA berupaya untuk

mendapatkan informasi mengenai potensi atau kontribusi TIK dalam kegiatan

pembelajaran. Kemudian, ANDA juga akan tergugah untuk mempelajari cara-cara

mengoperasikan, mengembangkan bahan-bahan belajarnya, dan yang tidak kalah

pentingnya juga adalah cara-cara merawat/memeliharanya.

Pertimbangan lain adalah adanya informasi tentang keberhasilan berbagai lembaga

pendidikan dalam meningkatkan kualitas belajar hasil lulusannya melalui pemanfaatan

TIK. Bukti keberhasilan ini dapat menjadi salah satu pertimbangan yang menggerakkan

atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk mencoba menerapkan pemanfaatan

TIK bagi kepentingan pembelajaran yang dikelolanya. Artinya ada dulu bukti nyata

tentang keberhasilan pemanfaatan TIK atau nilai tambah terhadap hasil belajar

siswa/peserta pelatihan (seeing), barulah timbul kepercayaan yang menggerakkan

(tumbuh atau berkembang) sikap Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan

untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK. Inilah yang disebut pameo atau

ungkapan yang mengatakan bahwa “seeing is believing” (melihat dulu, baru percaya dan

kemudian termotivasi untuk melakukan).

Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap melihat bukti terlebih

dahulu ini masih relatif lebih mudah dimotivasi untuk berperanserta dalam pemanfaatan

TIK untuk pembelajaran. Atau bahkan ada kemungkinan juga bahwa di antara Kepala

Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan yang bersikap demikian ini, telah mempunyai

29

Page 31: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

inisiatif sendiri untuk merencanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan

pembelajaran/pelatihan.

Adanya “pressure” yang berupa kebijakan dari supra sistem dapat juga menjadi salah

satu pertimbangan bagi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan pemanfaatan TIK

dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, Kepala Sekolah tidak mau menanggung

resiko sebagai akibat dari tindakan yang tidak responsif atau tidak melaksanakan

kebijakan supra sistem. Kepala Sekolah akan berupaya sedapat mungkin untuk

menerapkan kebijakan yang ditetapkan oleh supra sistem. Dalam kaitan ini, tingkat

kesiapan sekolah akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penerapan kebijakan

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

Tingkat pemahaman mengenai potensi TIK dapat pula menjadi salah satu pertimbangan

yang medorong atau memotivasi Kepala Sekolah dan guru untuk menerapkan

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah dan guru yang telah

mempunyai pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan di bidang TIK tentunya akan

lebih termotivasi dan lebih siap untuk melakukan penerapan pemanfaatan TIK dalam

kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan Kepala Sekolah dan guru yang tingkat

pemahaman yang sangat minim mengenai TIK. Setelah memiliki pemahaman yang baik

mengenai potensi TIK, maka pertimbangan lainnya adalah ketersediaan fasilitas dan

infrastruktur TIK serta dana operasional yang akan mendukung penerapan pemanfaatan

TIK dalam kegiatan pembelajaran.

Pada kenyataannya, masih ada sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur

pelatihan yang masih belum termotivasi untuk menerapkan pemanfaatan TIK untuk

kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, cobalah ANDA identifikasi apa yang menjadi

pertimbangan mengapa sebagian Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan

belum termotivasi untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran mereka?

Apakah dikarenakan belum adanya: (a) pengetahuan dan keterampilan Kepala Sekolah

dan guru atau instruktur pelatihan mengenai TIK, (b) fasilitas dan infrastruktur di bidang

TIK di sekolah atau lembaga pelatihan, dan (c) dana operasional untuk memanfaatkan

TIK?

3. Faktor Penyebab Belum Memanfaatkan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran

Memang bukan rahasia umum lagi bahwa belum semua Kepala Sekolah dan guru

menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Tentu banyak

faktor penyebabnya. Apakah Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan memang

30

Page 32: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

tidak atau belum mengetahui manfaat atau potensi TIK dalam kegiatan pembelajaran?

Apakah mereka memang tidak mempunyai kepedulian akan kontribusi potensi TIK

terhadap kegiatan pembelajaran? Atau, apakah mereka belum memanfaatkan TIK dalam

kegiatan pembelajaran karena belum ada kesempatan mempelajarinya namun

mempunyai motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mempelajari dan

memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran?

Pengenalan inovasi termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran perlu

dilakukan secara bertahap melalui percontohan (pilot project). Melalui percontohan inilah

para Kepala Sekolah dan guru atau instruktur pelatihan dapat mempelajari berbagai hal

termasuk faktor-faktor pendukung atau penghambat dalam pengelolaan pemanfaatan

TIK untuk kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, para Kepala Sekolah dan guru atau

instruktur pelatihan dapat belajar dari berbagai kelemahan atau keberhasilan yang

dicapai selama masa perintisan/percontohan dan sekaligus juga menumbuhkan rasa

percaya diri atau keyakinan untuk menerapkan pemanfaatan TIK.

Keberhasilan penerapan suatu pembaharuan di bidang pendidikan khususnya di tingkat

satuan pendidikan atau pelatihan sangatlah ditentukan oleh tingkat pemahaman dan

sikap para guru serta dukungan Kepala Sekolah mengenai TIK. Keterbukaan pemikiran

di kalangan para guru dan Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran merupakan “pintu gerbang” untuk

mempercepat kemajuan di bidang pendidikan/pembelajaran. Pembaharuan, apapun jenis

dan sekecil apapun kadarnya, jika diperkenalkan kepada para Kepala Sekolah dan guru

yang memiliki keterbukaaan pemikiran dan sikap, maka dapatlah dikatakan bahwa

pembaharuan akan dilaksanakan dengan penuh komitmen.

Nah sekarang, cobalah identifikasi dan tuliskan pada kolom di bawah ini (pada butir b

dan seterusnya) apa saja yang menjadi faktor penyebab sebagian para Kepala Sekolah

dan guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran! Pengalaman ANDA

mengelola kegiatan pembelajaran selama ini akan sangat membantu mengidentifikasi

faktor-faktor penyebab sebagian Kepala Sekolah dan guru belum memanfaatkan TIK. Di

samping itu, upayakanlah agar ANDA tidak menilai apakah jawaban yang telah ANDA

tuliskan itu benar atau salah. Karena dengan cara yang demikian maka akan terbuka

peluang yang lebih besar untuk menggali lebih banyak jawaban. Kemudian,

diskusikanlah jawaban yang telah ANDA tuliskan, baik dengan sesama teman maupun

dengan nara sumber sewaktu kegiatan belajar tatap muka diselenggarakan.

31

Page 33: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Menurut pemahaman saya, faktor-faktor penyebab sebagian Kepala

Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran adalah:

a. Tingkat keterbukaan pemikiran dan sikap di kalangan para guru dan

Kepala Sekolah terhadap gagasan pembaharuan termasuk

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

b. …………………………………………………………………………………

………………………….

c. …………………………………………………………………………………

………………………….

d. …………………………………………………………………………………

………………………….

e. …………………………………………………………………………………

………………………….

Bagaimana? Apakah ANDA sudah selesai menuliskan faktor-faktor penyebab mengapa

sebagian Kepala Sekolah dan guru masih belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran? BAGUSLAH kalau sudah selesai. Setidak-tidaknya ANDA telah berhasil

menuliskan 4 (empat) faktor penyebabnya.

Nah, satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa sekalipun para guru yang baru

menyelesaikan pendidikannya di lembaga pendidikan guru telah memiliki tingkat

pengetahuan/pemahaman tertentu tentang TIK, tetapi berdasarkan hasil penelitian,

pengetahuan mereka tentang “know how” atau kemampuan tekno-pedagogis yang

berkaitan dengan cara mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan pembelajaran yang

mereka kelola sehari-hari masih relatif rendah (Karsenti, 2005).

Sebagai tambahan wawasan, berikut ini diuraikan beberapa kecenderungan sikap guru

dalam pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran (Siahaan, 2005).

a. Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai

Guru biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah

dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Tipe guru yang demikian ini

“cenderung tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru (termasuk pemanfaatan

TIK dalam pembelajaran)”. Mengapa? Karena mereka berpikir bahwa dengan cara

32

Page 34: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

mengajar yang lama saja, telah memberikan hasil prestasi belajar siswa yang

menggembirakan atau bernilai baik. Mengandalkan pengalamannya yang telah

berhasil membawa para siswanya mencapai prestasi belajar yang menggembirakan,

maka tipe guru yang demikian ini akan cenderung memperlihatkan “sikap yang

resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan”.

Guru dengan kecenderungan sikap “tidak mau repot-repot dengan hal-hal yang baru”

akan terlalu sulit untuk dipengaruhi atau diminta berperanserta dalam menerapkan

TIK dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih lagi apabila pengalaman mengajarnya

telah membuktikan bahwa para siswa yang dibimbingnya selalu memperlihatkan

prestasi belajar yang menggembirakan. Pada umumnya, guru-guru senior yang telah

lama mengajar cenderung berpegang pada prinsip “pengalaman telah membuktikan”

sehingga sikapnya reisistan terhadap gagasan baru. Kalaupun sangat terpaksa, guru

yang bertipe demikian ini akan melaksanakan pembaharuan sekedarnya saja atau

sesuka hatinya.

Sekalipun seandainya, sekolah tetangganya telah membuktikan adanya peningkatan

efisiensi dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dan peningkatan hasil prestasi

belajar siswa, maka guru bertipe “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru”

atau “merasa puas dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa” cenderung akan

berpegang pada pengalamannya. Atau, sulit untuk dapat menerima atau menelaah

manfaat yang dapat dihasilkan melalui penerapan pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi.

b. Sikap yang menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu

Sikap guru yang “menghendaki bukti konkrit terlebih dahulu” masih dinilai lebih

moderat dalam menyikapi gagasan pembaharuan dibandingkan dengan sikap guru

yang “tidak mau repot-repot dengan sesuatu yang baru” atau “merasa puas dengan

hasil belajar yang telah dicapai siswa”. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan terlebih

dahulu suatu model perintisan pemanfaatan TIK di beberapa sekolah yang guru-

gurunya mempunyai keterbukaan terhadap gagasan pembaharuan. Keberhasilan

penerapan pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah perintisan akan menjadi acuan bagi

beberapa sekolah yang ada di sekitarnya.

Guru-guru yang berada di beberapa sekolah di sekitar sekolah perintisan akan

tergugah dengan melihat langsung dampak positif dari hasil pemanfaatan TIK dalam

kegiatan pembelajaran. Guru-guru di sekitar sekolah perintisan yang sudah tergugah

33

Page 35: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

ini akan lebih mudah diajak untuk turut melaksanakan pemanfaatan TIK dalam

pembelajaran.

c. Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan sekolah

Guru yang pada dasarnya tidak berminat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran, tetapi karena ditugaskan oleh pimpinan, maka agar dinilai loyal

terhadap pimpinan, maka sang guru yang sekalipun dengan berat hati akan

melaksanakan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pada umumnya,

iklim yang demikian ini tidak akan berlangsung lama. Akan selalu saja ada alasan

yang akan disampaikan sang guru apabila pimpinan sekolah sewaktu-waktu

mengetahui bahwa sang guru tidak melaksanakan pemanfaatan TIK secara

berkelanjutan dalam kegiatan pembelajarannya.

Pemanfaatan TIK yang diterapkan oleh guru yang bersikap “sekedar melaksanakan

tugas dari pimpinan” ini tidak akan membuahkan hasil sekalipun dipahami bersama

bahwa TIK dapat memberikan nilai tambah. Nilai tambah akan diperoleh apabila

memang TIK itu dimanfaatkan secara tepat (appropriate) dan dengan sungguh-

sungguh. Tetapi justru sebaliknya, bukan nilai tambah yang diperoleh apabila sang

guru hanya sekedar melaksanakan tugas pimpinan.

d. Sikap yang suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)

Seorang guru yang “suka mencoba hal-hal yang baru (responsif)” biasanya akan

sangat berterima kasih apabila pimpinannya memintanya untuk melaksanakan suatu

gagasan yang baru, misalnya saja pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

Sekalipun tanpa adanya permintaan dari pimpinan, biasanya sang guru yang “suka

mencoba hal-hal yang baru (responsif)” akan membawa gagasan baru yang

diperolehnya di luar ke dalam sekolah. Bisa saja terjadi bahwa sang guru tidak

menginformasikan penerapan gagasan pembaharuan yang telah dilaksanakannya di

kelas kepada pimpinan sekolah. Justru pimpinan sekolah yang justru kemungkinan

terkejut sewaktu ada pihak luar atau siswa yang bercerita bahwa sang guru telah

memperkenalkan gagasan baru kepada para siswa.

Memang ada hambatan apabila penerapan gagasan pembaharuan itu harus

menggunakan fasilitas/peralatan tertentu yang tidak memungkinkan untuk dibiayai

oleh sang guru sendiri. Dalam hal ini, sang guru memang terpaksa mendiskusikan

gagasan pembaharuan yang akan dicoba diterapkannya di sekolah dengan Kepala

Sekolah. Harapannya adalah bahwa Kepala Sekolah dapat mendukung gagasan

34

Page 36: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

pembaharuan yang akan diterapkan termasuk dukungan terhadap pengadaan

fasilitas/peralatan yang dibutuhkan. Seandainya Kepala Sekolah belum mendukung,

maka ada kemungkinan sang guru akan berusaha untuk mendapatkan

fasilitas/peralatan yang dibutuhkan.

Sang guru akan merasakan adanya kepuasan di dalam dirinya apabila berhasil

memperkenalkan gagasan pembaharuan kepada para siswanya. Kepuasan sang

guru akan bertambah apabila para siswanya memperlihatkan hasil belajar yang

meningkat pula.

e. Sikap pamrih dalam melaksanakan hal-hal yang baru

Pengenalan suatu gagasan pembaharuan, misalnya saja pemanfaatan TIK untuk

kegiatan pembelajaran akan disambut positif oleh para guru. Mengapa? Karena

mereka berpendapat bahwa kegiatan pengenalan ini akan diikuti dengan langkah

berikutnya yaitu penerapannya apabila para guru memang memberikan respons

yang positif. Pada umumnya, para guru yang merespons positif dan ditugaskan

sekolah untuk berperanserta dalam penerapan pemanfaatan TIK akan dibekali

dengan berbagai persiapan termasuk pelatihan untuk pemanfaatan TIK dalam

kegiatan pembelajaran. Selain bekal yang bersifat substansi, para guru juga dibekali

dengan insentif atau biaya partisipasi. Kedua jenis bekal yang dalam hal ini disebut

sebagai “pamrih”.

Selama dukungan yang bersifat substansi maupun yang bersifat finansial masih

berjalan, maka sang guru yang bersikap “melaksanakan hal-hal yang baru

berdasarkan pamrih” akan melaksanakan pemanfaatan TIK sebagaimana yang telah

didiskusikan. Namun, apabila dukungan substansi dan finansial telah berhenti dan

tindak lanjut kegiatan pemanfaatan TIK diserahkan kepada sekolah, maka

kecenderungan yang terjadi adalah bahwa sang guru juga berhenti memanfaatkan

TIK dalam kegiatan pembelajarannya. Pengelola sekolah juga kemungkinan akan

mengatakan bahwa tidak ada dana khusus untuk melanjutkan pelaksanaan

pemanfaan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga kegiatannya juga turut

segera berhenti. Sebaliknya dapat terjadi manakala pimpinan sekolah memang orang

yang bersikap positif dan terbuka terhadap pembaharuan.

f. Sikap ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman

Seorang guru cenderung tidak akan menolak apabila ditugaskan untuk turut serta

melaksanakan sesuatu gagasan pembaharuan misalnya pemanfaatan TIK sekalipun

35

Page 37: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

mungkin dirinya tidak begitu yakin akan komitmen untuk penerapannya secara

berkelanjutan. Setidak-tidaknya, sang guru akan dilihat oleh para koleganya sebagai

orang yang tidak ketinggalan. Yang penting di dalam pemikiran sang guru adalah

bahwa dirinya sudah mengikuti perkembangan atau kemajuan yang ada, terlepas

bagaimana porsi atau kadar keikut-sertaannya.

Guru yang bersikap “sekedar ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman” ini

sebenarnya tidaklah sepenuh hati untuk melaksanakan pemanfaatan TIK sehingga

kalau dipertanyakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK,

maka sang guru akan melemparkannya kepada pimpinan sekolah. Dapat saja sang

guru berkata, “saya ini kan hanya sekedar melaksanakan apa adanya saja; yang tahu

sepenuhnya tentang pemanfaatan TIK ini adalah Kepala Sekolah.

g. Sikap innovatif atau kreatif dalam melaksanakan tugas

Guru yang memang memiliki keterbukaan, baik dalam hal pemikiran maupun

sikapnya terhadap setiap gagasan pembaharuan (misalnya pemanfaatan TIK yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran siswa), akan lebih mudah

tergugah untuk mempelajari dan memahami suatu gagasan pembaharuan. Dengan

kesediaan mempelajari suatu gagasan pembaharuan, maka guru akan memiliki

pemahaman yang jelas di bidang pemanfaatan TIK sebelum menerima dan

menerapkan gagasan.

Melalui pemahaman yang jelas, maka seorang guru tentunya akan lebih mudah

menerapkan gagasan pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

Seandainya juga mengalami hambatan/kesulitan pada tahap penerapannya di dalam

kelas, ia tentunya tidak mudah menyerah; melainkan akan berupaya untuk mencari

solusinya, tidak hanya dengan sesama guru yang ada di sekolahnya tetapi juga

dengan pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang relevan. Selain

responsif terhadap gagasan pembaharuan yang dalam hal ini berupa pemanfaatan

TIK dalam kegiatan pembelajaran, maka sang guru akan selalu mengupayakan

adanya kreativitas dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya.

36

Page 38: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

4. Langkah-langkah/Prosedur Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran

a. Umum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat

pada tahun 1999, dikemukakan bahwa relatif kecil prosentase jumlah guru (20%)

yang menyampaikan bahwa mereka mempersiapkan diri secara baik untuk

mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran di kelas. Sebagai contoh, seorang

guru mengatakan “Saya menggunakan komputer di kelas sebagai upaya pengayaan

terhadap topik materi yang telah dibahas”, “Para siswa menggunakan internet untuk

mendapatkan berbagai informasi yang perlu bagi laporan mereka”, “Saya

menggunakan powerpoint untuk mempersiapkan semua presentasi saya di dalam

kelas” (US Department of Education, 1999).

Pertama-tama, tentukan dulu tujuan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran

di kelas, yang tentunya haruslah mengacu pada tujuan pendidikan/pembelajaran

yang bersifat khusus! Apakah TIK dimanfaatkan untuk mendukung inkuiri,

meningkatkan komunikasi, memperluas akses ke berbagai sumber, membimbing

siswa untuk menganalisis dan memvisualisasikan data, memungkinkan dilakukannya

pengembangan produk, atau mendorong pengungkapan gagasan? Kedua, pilihlah

jenis TIK yang sesuai dengan kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan

kurikulum. Kembangkanlah suatu rencana untuk mengevaluasi pekerjaan siswa dan

juga penilaian dampak dari pemanfaatan teknologi.

Di samping dukungan yang bersifat pedagogis membantu para siswa memanfaatkan

TIK untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran, para guru juga membutuhkan waktu

untuk menyesuaikan diri dengan produk, piranti lunak, dan sumber-sumber elektronik

yang tersedia. Para guru juga membutuhkan waktu untuk berdiskusi mengenai TIK

dengan guru-guru lainnya, baik yang digunakan maupun yang akan digunakan.

Kolaborasi profesional mencakup komunikasi dengan para pendidik dalam berbagai

situasi dan juga dengan yang lain yang mempunyai pengalaman dalam pemanfaatan

teknologi (Panel on Educational Technology, 1997).

Pengembangan kemampuan profesional guru yang sesuai dengan perkembangan

tuntutan/ kebutuhan adalah penting untuk dilaksanakan secara berkesinambungan.

Dengan demikian, ada kesempatan bagi guru untuk belajar, tidak hanya yang terkait

dengan cara-cara pemanfaatan TIK baru tetapi juga tentang cara-cara menyajikan

materi pembelajaran yang bermakna, dan berbagai kegiatan lainnya yang terkait

dengan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tetapi pelatihan

37

Page 39: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

guru haruslah lebih dari sekedar cara memanfaatkan TIK (termasuk komputer), tetapi

sampai pada strategi pembelajaran yang dibutuhkan untuk (infuse) keterampilan

teknologis ke dalam proses belajar” (Sulla, 1999).

b. Khusus

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan, sebagai seorang guru atau instruktur pelatihan

tentunya ANDA akan melakukan serangkaian kegiatan, seperti: (a)

merancang/mengemas materi pelajaran, (b) mempersiapkan strategi

pembelajaran, (c) mempersiapkan lembar kerja siswa, dan (d) mempersiapkan

lembar penilaian hasil belajar siswa.

Berbicara mengenai kegiatan merancang/mengemas materi pelajaran berbasis

TIK pada hakekatnya mencakup keempat kegiatan tersebut di atas. Oleh karena

itu, pembahasan tentang merancang/mengemas materi pelajaran berbasis TIK

hendaknya dimaknai sebagai pembahasan keempat kegiatan tahap

perencanaan. Kegiatan merancang/ mengemas materi pelajaran berbasis TIK

tidaklah seluruhnya harus dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran. Dapat

saja seorang guru mencari sebagian materi pelajaran berbasis TIK yang sudah

dikemas oleh pihak lain (baik guru maupun institusi) melalui berbagai sumber dan

kemudian menyajikannya kepada siswa.

Tentunya sangat diharapkan apabila seorang guru berupaya untuk meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk

merancang/mengemas sendiri seluruh materi pelajaran yang diampunya berbasis

TIK. Memang kegiatan yang demikian ini akan sangat menyita banyak waktu,

tetapi penerapannya dalam kegiatan pembelajaran akan sangat menghemat

banyak waktu. Oleh karena itu, para guru mata pelajaran sejenis yang berada di

suatu wilayah dapat saja secara bersama-sama merancang/ mengembangkan

materi pelajaran berbasis TIK (team work). Materi pelajaran yang

dirancang/dikemas guru didasarkan atas hasil analisis terhadap kurikulum yang

digunakan.

Hasil kerja suatu tim akan lebih baik lagi apabila membuka diri untuk

mendapatkan masukan dari kelompok guru mata pelajaran sejenis dari wilayah

lainnya. Atau, asosiasi guru mata pelajaran sejenis (jika telah ada) berdasarkan

wilayah misalnya dapat berbagi tugas untuk merancang dan mengembangkan

38

Page 40: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

topik-topik tertentu yang telah diinventarisasi secara asosiasi. Selanjutnya, hasil

finalisasi dan kompilasi keseluruhan topik pelajaran dapat dimanfaatkan oleh

semua anggota asosiasi.

2) Pelaksanaan Pemanfaatan TIK dalam Kegiatan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran,

seorang guru haruslah benar-benar yakin bahwa fasilitas TIK yang akan

dimanfaatkannya dalam keadaan berfungsi baik. Artinya, guru harus melakukan

tes terhadap fasilitas TIK sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Hanya dengan cara yang demikian ini diharapkan bahwa kegiatan pembelajaran

melalui pemanfaatan fasilitas TIK akan dapat berjalan lancar.

Kemudian, para siswa juga perlu disiapkan agar masing-masing mereka fokus

terhadap materi pelajaran yang akan dibahas. Penyiapan siswa dapat dilakukan

dengan mengarahkan perhatian mereka terhadap kompetensi yang perlu mereka

kuasai pada akhir kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang akan

diterapkan selama kegiatan pembelajaran juga perlu dikomunikasikan kepada

para siswa agar mereka memiliki kejelasan mengenai kegiatan-kegiatan belajar

yang dituntut untuk mereka lakukan.

Manakala para siswa dan fasilitas/peralatan TIK telah sepenuhnya dalam siap,

barulah guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan dilanjutkan dengan

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Selama berlangsung kegiatan

pembelajaran, guru haruslah memantau keadaan penerimaan siswa terhadap

materi pelajaran. Siswa yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu

dari materi pelajaran, hendaknya menjadi perhatian guru dan diberi bimbingan.

Sedangkan siswa yang memperlihatkan tingkat penguasaan yang lebih cepat

terhadap materi pelajaran dapat diberi tugas-tugas tertentu sehingga tidak

mengganggu siswa lainnya.

Pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran tidak selamanya berjalan lancar.

Adakalanya terjadi hambatan/kendala, baik yang diakibatkan oleh fasilitas TIK itu

sendiri maupun oleh guru dalam mengoperasikannya atau dapat juga disebabkan

oleh faktor lainnya seperti listrik yang tiba-tiba padam. Dalam kaitan ini, seorang

guru hendaknya mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala/hambatan ini

agar tidak mengganggu perhatian siswa. Tentunya masih ada beberapa

hambatan lainnya.

39

Page 41: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Berdasarkan survai yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa faktor

yang sering menjadi keluhan para guru, seperti misalnya: tidak tersedianya

peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan

menggunakan TIK alias gagap teknologi (gatek), dan kurangnya dukungan

kebijakan Kepala Sekolah. Nah selanjutnya, cobalah diskusikanlah dengan

sesama peserta pelatihan mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai persiapan diri untuk

berdiskusi dengan sesama teman, cobalah jawab beberapa pertanyaan berikut

ini:

1. Bagaimanakah ketersediaan peralatan TIK di sekolah ANDA?

2. Apakah akses internet yang adadi sekolah ANDA memadai untuk

menunjang kegiatan pembelajaran?

3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK di

sekolah ANDA?

4. Bagaimana upaya sekolah ANDA dalam penyediaan biaya

pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran?

5. Jelaskanlah solusi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi

hambatan pendayagunaan TIK di sekolah:

40

Page 42: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

3) Penilaian Kegiatan Pembelajaran yang Memanfaatkan TIK

Penilaian hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

memanfaatkan TIK dapat dilakukan secara (a) terintegrasi atau menyatu

dalam bahan belajar siswa, baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan lisan

sewaktu kegiatan belajar tatap muka, soal-soal latihan secara tertulis (self-

evaluation) maupun kuis, (b) tersendiri, baik yang berupa penugasan

individual atau kelompok, maupun tes.

5. Model-model Pemanfaatan TIK untukKegiatan Pembelajaran

Guru mempunyai kebebasan untuk menentukan model pemanfaatan TIK yang akan

diterapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Penentuan model pemanfaatan TIK ini

hendaknya disesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada, seperti: ketersediaan fasilitas

TIK di sekolah (apakah lengkap untuk setiap siswa atau siswa harus berpasangan),

tingkat kemampuan atau keterampilan guru mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK,

ketersediaan fasilitas TIK yang dimiliki siswa, tingkat kemampuan atau keterampilan

siswa mengoperasikan fasilitas/peralatan TIK, atau tingkat aksesibilitas siswa terhadap

materi pelajaran di luar sekolah.

Apabila kondisi obyektif yang ada memang memungkinkan siswa untuk melakukan

kegiatan belajar berbasis TIK, maka model pemanfaatan TIK yang mendukung adalah

model yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sekalipun mungkin tidak

sepenuhnya. Masih terbuka peluang sekalipun dalam persentase yang kecil bagi siswa

untuk dapat berinteraksi secara tatap muka dengan guru. Secara singkat dapatlah

dikatakan bahwa hampir keseluruhan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui

pemanfaatan TIK. Model terintegrasi ini hanya dapat diterapkan apabila setiap siswa

telah memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan mengoperasikan fasilitas TIK

di samping tidak memiliki kendala/hambatan untuk memanfaatkan fasilitas TIK setiap

saat.

Model pemanfaatan TIK untuk kegiatan pembelajaran yang kedua yang dapat diterapkan

adalah model campuran (mixed model) dengan porsi yang lebih besar pada

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Model campuran ini dapat dibedakan

menjadi:

41

Page 43: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

a. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

pemanfaatan TIK; hanya sebagian kecil saja dari kegiatan pembelajaran yang

dilakukan guru secara tatap muka. Artinya, guru memang merencanakan ada

kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka dan ada pula yang

diselenggarakan melalui pemanfaatan TIK.

b. model campuran yang sebagian besar kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap

muka; sedangkan kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan TIK hanya dilakukan

dalam persentase yang lebih kecil. Dalam hal ini, guru memang merencanakan ada

kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan melalui memanfaatkan TIK.

Penerapan model campuran ini didasarkan atas pertimbangan mengenai ketersediaan

fasilitas TIK di sekolah. Manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah dapat

dimanfaatkan siswa secara individual atau setidak-tidaknya secara berpasangan, dan

fasilitas TIK yang sama juga dapat dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah,

serta fasilitas TIK juga tersedia di lingkungan sekitar siswa (siswa tidak akan mengalami

kesulitan atau hambatan dalam memanfaatkan fasilitas TIK), maka model campuran

yang pertama dapat diterapkan guru.

Sebaliknya, manakala fasilitas TIK yang tersedia di sekolah terbatas jumlahnya sehingga

hanya dapat dimanfaatkan siswa secara berpasangan, trio atau bahkan kwartet, dan

fasilitas TIK yang sama tidak mungkin dimanfaatkan siswa di luar jam pelajaran sekolah,

serta fasilitas TIK yang tersedia di lingkungan sekitar siswa juga sangat terbatas, maka

model campuran yang kedua yang lebih memungkinkan untuk diterapkan guru. Artinya,

pemanfaatan TIK untuk pembelajaran hanya dilakukan dalam bentuk tugas-tugas yang

harus dilakukan para siswa.

42

Page 44: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

RANGKUMAN

Setiap guru mempunyai keterbatasan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para

siswanya karena berbagai sebab, seperti: konsep yang abstrak, obyek yang berbahaya,

obyek yang tidak terlihat secara kasat mata, biaya yang sangat mahal untuk menghadirkan

obyek bahasan ke dalam kelas. Berbagai keterbatasan guru dapat diatasi antara lain dengan

pemanfaatan eknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran.

Gagasan pembaharuan khususnya pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran dapat

berasal dari siapa saja. Yang sangat mendasar dan penting adalah sikap Kepala Sekolah

dan guru yang kondusif terhadap pemanfaatan TIK. Pembaharuan dapat dimulai dari yang

sangat kecil, seperti: guru yang memberikan tugas kepada para siswanya untuk mencari

informasi tentang topik tertentu dari internet, memanfaatkan media kaset audio dalam

kegiatan pembelajaran, guru mengembangkan komunikasi dengan para siswa melalui email

atau short message services (SMS). Manakala kondisi yang kecil ini terus ditingkatkan, tentu

pada akhirnya akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap hasil belajar siswa dan

efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran. Dalam kaitan ini, perlu dilakukan perencanaan

pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemanfaatan TIK tidak hanya

bersifat “tempelan” atau kalau guru berhalangan hadir di dalam kelas karena berbagai

alasan.

TUGAS

Tugas yang perlu ANDA lakukan adalah melanjutkan pembuatan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang hanya mencakup satu topik materi

pelajaran yang dapat disajikan selama 2 jam pelajaran. Di dalam RPP yang

ANDA susun tersebut haruslah mencerminkan pemanfaatan TIK secara

terintegrasi. RPP yang ANDA mulai susun ini akan terus ANDA kembangkan

sesuai dengan sajian materi pelatihan yang akan bahas dengan para nara

sumber lainnya. Usahakan agar ANDA benar-benar siap, tidak menyia-nyiakan

waktu karena RPP yang ANDA susun tersebut akan final pada saat seluruh

materi pelatihan telah selesai disajikan. Selamat bekerja dan berpeganglah pada

prinsip bahwa tiada tugas yang tidak selesai.

43

Page 45: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

PENUTUP

Bagian Penutup ini merupakan bagian akhir dari modul yang sedang ANDA pelajari tentang

“Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”. SUKSES

buat ANDA yang telah berhasil selesai mempelajari modul ini. Apabila sekarang kepada

ANDA sebuah pertanyaan “Apa saja yang telah ANDA pahami setelah selesai mempelajari

modul ini?”. Pertanyaan ini tentulah tidak terlalu sulit untuk dijawab apabila ANDA memang

benar-benar secara cermat mempelajari modul ini dan mengerjakan semua tugas atau soal-

soal latihan yang diberikan. Namun seandainya ANDA sendiri masih merasa belum

sepenuhnya dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan mudah, apakah tidak sebaiknya

ANDA mundur selangkah untuk mencoba mempelajari ulang bagian-bagian tertentu dari

modul ini yang belum ANDA pahami dengan baik.

Dengan mempelajari ulang materi pelajaran yang dibahas di dalam modul ini yang memang

benar-benar belum ANDA pahami secara baik, janganlah sedikitpun ANDA merasa malu

atau merasa tidak enak (feel uneasy). Apabila ANDA memang sudah selesai mempelajari

ulang bagian-bagian tertentu dari materi pelajaran yang diuraikan di dalam modul ini dan

akhirnya telah dapat memahaminya dengan baik, maka siapkanlah diri ANDA untuk

mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM) yang terdapat di bagian akhir modul ini. Dalam

mengerjakan TAM, usahakanlah untuk secara disiplin mengerjakannya sendiri semaksimal

mungkin agar ANDA secara obyektif dapat menilai tingkat keberhasilan ANDA menguasai

materi pelajaran yang disajikan di dalam modul ini.

Apabila sudah selesai mengerjakan semua soal yang terdapat pada TAM, mintalah Kunci

Jawaban TAM dari nara sumber pelatihan dan kemudian, periksalah hasil pekerjaan ANDA.

Semoga ANDA berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar soal TAM dengan benar.

Jika demikian halnya, SELAMAT dan SUKSES buat ANDA. Sebagai tindak lanjut,

gunakanlah pengalaman belajar atau cara-cara belajar yang telah ANDA terapkan untuk

modul pelatihan lainnya.

44

Page 46: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Jika seandainya ternyata ANDA belum berhasil mengerjakan semua atau sebagian besar

soal TAM, janganlah berkecil hati. Tip yang paling sederhana dan mudah adalah “pelajarilah

kembali modul ini dengan lebih cermat”. Di samping itu, yakinkan juga diri ANDA bahwa

ANDA pasti dapat memahami keseluruhan atau sebagian besar materi pelajaran yang

dibahas di dalam modul ini. Bagaimana? ANDA sudah siap bukan? Bagus! Selamat belajar

dan Sukses!

45

Page 47: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

KEPUSTAKAAN

Darmawan, Deni. (2008). Antara Guru dan Abad Teknologi Informasi-Komunikasi.

http://e-majalah. com/0608deni.html. Diakses tanggal 02 Pebruari 2009.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan

Nasional 2005-2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Blueprint TIK untuk Pendidikan. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Haddad, Wadi D. (2005). Technology and Teacher Education: Making the Connection.

Sumber: http://www.techknowlogia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?

IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID=434 (diakses tanggal 31 Mei 2005).

Karsenti, Thierry. (2005). From Blackboard to Mouse Pad: A Case Study of the

Effectiveness of E-Learning and Technology in Teacher Education Programs.

Sumber: http://www.Techknow logia.org/TKL_active_pages2/CurrentArticles/main.asp?

IssueNumber=18&FileType=PDF&ArticleID= 446 (diakses tanggal 31 Mei 2005)

Kusnandar, Ade. (2008). “Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran”, Modul-1 yang disajikan

pada Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun

2008. Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Departemen

Pendidikan Nasional.

MacKinnon, Soledad. (2005). Technology Integration in the Classroom: Is There Only

One way to Make It Effective? Sumber:http://www.techknowlogia.org/ TKL_active_

pages2/CurrentArticles/main.asp? Issue Number=18&FileType=PDF& ArticleID=445

(diakses tanggal 31 Mei 2005).

Means, B., Blando, J., Olson, K., Middleton, T., Morocco, C., Remz, A., & Zorfass, J. (1993).

Using Technology to Support Education Reform. Washington, DC: U.S. Department

of Education. Sumber:http://www.ed.gov/pubs/EdReformStudies/TechReforms/ (diakses

tanggal 10 Juni 2005).

Siahaan, Sudirman. (2005). ”Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pengertian, Potensi,

dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran”, makalah yang disajikan pada Pelatihan

Pemanfaatan Program Media Pembelajaran melalui Audiovisual untuk Kepala

Sekolah dan Guru SD, SMP, SMA/SMK se-Sumatera Selatan di Palembang,

Palembang: Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan.

46

Page 48: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

Surya, H. M. (2006). Makalah tentang ”Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Peningkatan Mutu Pembelajaran di Kelas” yang disajikan dalam Seminar Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh dalam Rangka

Peningkatan Mutu Pembelajaran, diselenggarakan oleh Pustekkom Depdiknas,

tanggal 12 Desember 2006 di Jakarta. <http://www.e-dukasi.net/artikel/index.php?

id=43> Diakses tanggal 02 Pebruari 2009.

US Department of Education. (1999). Teacher Quality: A report on the Preparation and

Qualifications of Public School Teachers. USA: National Center for Education

Statistics January 1999.

Wibawanto, Hari. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi. <http://ucupneptune.

blogspot.com/ 2008/01/teknologi-informasi-dan-komunikasi.html>. Diakses tanggal 02

Pebruari 2009.

Websites: http://www.bergen.org/technology/defin.html

http://www.answers.com/topic/information-technology

http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/methods/ technlgy/te800.htm

http://www.bergen.org/technology/defin.html

http://www.e-dukasi.net

47

Page 49: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

TES AKHIR MODUL

A. Petunjuk

1. Bacalah dengan cermat terlebih dahulu petunjuk tentang cara-cara

mengerjakan soal-soal TAM.

2. Bacalah sepintas keseluruhan soal TAM dan perhatikanlah soal-soal mana

yang menurut ANDA dapat dengan mudah ANDA jawab. Kemudian, bacalah secara

cermat setiap soal yang relatif mudah menurut ANDA dan kerjakanlah.

3. Apabila memang masih ada waktu, cobalah pahami soal yang sulit dan

upayakan untuk mengerjakannya.

4. Seandainya semua soal telah selesai ANDA kerjakan, cobalah periksa

kembali hasil pekerjaan ANDA. Jika ada yang menurut ANDA perlu diperbaiki,

lakukanlah dengan segera.

5. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar menurut ANDA,

apakah huruf A, B, C, atau D.

B. Soal-soal

1. Potret guru dalam kegiatan belajar-mengajar yang manakah berikut ini yang

dapat dikatakan telah mulai memanfaatkan TIK?

A. Guru selalu mengajarkan materi pelajaran kepada para siswanya dengan metode

atau cara mengajar sebagaimana yang telah diajarkan oleh para guru/dosennya

sewaktu dirinya menjadi mahasiswa. Setiap hari, ia mempersiapkan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkannya dalam kegiatan

belajar-mengajar di kelas. Dia juga memberikan penjelasan terhadap berbagai

pertanyaan yang diajukan oleh para siswanya. Adakalanya ia juga menugaskan

para siswanya untuk mendiskusikan topik tertentu. Para siswa merasa senang

dan hormat terhadap sang guru.

B. Guru selalu berusaha menggunakan seluruh waktu jam mengajarnya untuk

menjelaskan materi pelajaran kepada para siswanya. Setiap pertanyaan siswa

mengenai materi pelajaran dijawab dengan tuntas oleh guru sehingga dengan

demikian diharapkan bahwa semua materi pelajaran yang ditetapkan di dalam

kurikulum dapat disajikan kepada siswa. Guru tampaknya lebih cenderung

berfungsi sebagai pusat kegiatan pembelajaran (teachers-centered instruction)

bukannya siswa (students-centered instruction).

C. Guru senantiasa berusaha agar prestasi belajar para siswanya memenuhi nilai

ketuntasan yang ditetapkan. Semua materi pelajaran yang ditetapkan di dalam

48

Page 50: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

kurikulum diupayakan agar dapat disajikan kepada para siswa. Di samping itu,

guru dalam kegiatan mengajarnya juga banyak melakukan latihan soal-soal

(drilling) sehingga para siswanya familiar dengan berbagai bentuk soal.

Berdasarkan pengalaman mengajar yang demikian ini, para siswanya berhasil

mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan.

D. Guru dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya berusaha untuk

memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat

diakses, baik oleh guru maupun para siswa. Mengingat sekolah memiliki

overhead projector, maka guru mengembangkan materi pelajaran ke dalam

transparansi untuk kemudian secara terencana disajikan kepada para siswanya.

Guru cenderung berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran

sehingga para siswanya yang aktif belajar.

2. Sebagai guru yang inovatif,

A. saya selalu merasa puas dengan metode ceramah yang saya terapkan karena

para siswa saya senantiasa berhasil mencapai nila prestasi belajar di atas nilai

ketuntasan.

B. saya selalu berusaha menggunakan cara-cara baru termasuk pemanfaatan

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menjelaskan materi

pelajaran yang saya ampu kepada para siswa.

C. saya kurang yakin bahwa dengan menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran akan dapat meningkatkan nilai

prestasi belajar para siswa.

D. saya merasa puas apabila saya dapat menjelaskan secara detail seluruh materi

pelajaran yang saya ampu kepada para siswa sehingga para siswa saya tidak

perlu mencari sumber belajar lain.

3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan

pembelajaran menurut saya:

A. seyogianya dimulai dari penyediaan peralatan/fasilitas TIK di sekolah terlebih

dahulu dan apabila memungkinkan barulah kemudian dilanjutkan dengan

pelatihan para guru tentang cara-cara memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran.

B. seyogianya dimulai dari pelatihan para guru terlebih dahulu sampai benar-benar

mereka mahir memanfaatkan TIK, dan setelah itu barulah dilanjutkan dengan

pengadaan peralatan/fasilitas TIK di sekolah.

49

Page 51: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

C. seyogianya dimulai dari sosialisasi pemanfaatan TIK di kalangan para Kepala

Sekolah dan guru terlebih dulu, barulah dilanjutkan dengan pengadaan

peralatan/fasilitas TIK yang diikuti dengan penyelenggaraan pelatihan bagi para

guru tentang pemanfaatan TIK.

D. seyogianya dimulai dari penyediaan peralatan/fasilitas TIK di sekolah dan

kemudian tindak lanjutnya dibuatkan secara tertulis saja untuk dilaksanakan oleh

Kepala Sekolah.

4. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan

pembelajaran menurut saya:

A. hanya menambah beban para guru.

B. perlu ditunjang dengan pemberian tambahan honor atau insentif agar

pemanfaatannya dapat dilakukan guru secara teratur.

C. haruslah diperlakukan guru sebagai mitra yang sejajar dalam membelajarkan

para siswa.

D. perlu memperhatikan kesiapan para guru untuk menerapkannya.

5. Sebagai guru mata pelajaran, saya berpendapat bahwa:

A. inisiatif untuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

sebaiknya haruslah berasal dari Kepala Sekolah dan kemudian disosialisasikan

kepada para guru.

B. inisiatif untuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya haruslah

berasal dari masing-masing guru yang diberikan kebebasan untuk

melaksanakannya dan Kepala Sekolah mendukungnya.

C. inisiatif untuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya haruslah

berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan menyosialisasikannya kepada

para Kepala Sekolah serta mempersiapkan para guru melalui pelatihan.

D. inisiatif untuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran tidak menjadi

masalah berasal dari mana saja tetapi yang penting adalah komitmen dari para

guru untuk teratur memanfaatkannya dengan dukungan penuh dari Kepala

Sekolah.

6. Pertimbangan-pertimbangan apa saja yang perlu diperhatikan jika ANDA

akan menerapkan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran?

50

Page 52: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

A. Ketersediaan fasilitas/peralatan TIK yang akan digunakan guru untuk kegiatan

pembelajaran di sekolah.

B. Ketersediaan guru dan tenaga penunjang di sekolah yang telah memiliki

pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan di bidang TIK.

C. Ketersediaan bahan-bahan belajar (bahan belajar sudah siap untuk digunakan

guru) yang akan dimanfaatkan melalui fasilitas/peralatan TIK

D. Adanya dukungan kebijakan Kepala Sekolah, ketersediaan fasilitas/peralatan TIK,

komitmen guru untuk mengembangkan dan memanfaatkan bahan belajar

berbasis TIK secara teratur dalam kegiatan pembelajaran.

7. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA perlu dijadikan

sebagai pertimbangan untuk menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan

pembelajaran?

A. Potensi TIK yang dapat mengatasi keterbatasan saya (self-limitation) dalam

menyajikan materi pelajaran yang bersifat abstrak, berbahaya, tidak dapat dilihat

secara kasat mata.

B. Ketersediaan fasilitas/peralatan TIK di sekolah.

C. Adanya perintah kedinasan untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran.

D. Tingkat pengetahuan dan kemampuan saya untuk memanfaatkan TIK bagi

kepentingan pembelajaran dan didukung ketersediaan fasilitas/peralatan TIK di

sekolah.

8. Sebagai guru, sikap yang bagaimanakah yang seyogianya dikembangkan

guru dalam menghadapi pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK dalam kegiatan

pembelajaran?

A. Sikap yang selalu merasa puas dan bangga apabila dapat mengajarkan materi

pelajaran kepada para siswa saya dengan metode atau cara mengajar yang telah

saya pelajari sebelum menjadi guru. Saya meyakini bahwa metode atau cara

mengajar guru saya telah memungkinkan saya berhasil menyelesaikan

pendidikan sebagai guru sehingga menurut saya tidak perlu mempersulit diri

menggunakan cara-cara baru (inovatif).

B. Sikap yang merasa puas dan bangga akan potensi dan kemampuan yang telah

saya pelajari dan terapkan selama ini yang menghasilkan prestasi belajar para

51

Page 53: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

siswa saya tidak mengecewakan sehingga tidak perlu menambah beban

pekerjaan dengan pemanfaatan TIK.

C. Sikap saya adalah berorientasi pada prestasi belajar para siswa. Jika dengan

cara-cara mengajar yang saya terapkan selama ini telah menghasilkan prestasi

belajar siswa mencapai nilai ketuntasan, maka saya tidak merasa perlu untuk

membebani diri saya dengan segala macam pembaharuan termasuk

pemanfaatan TIK.

D. Sikap yang senantiasa terbuka terhadap setiap gagasan pembaharuan dan

tergugah untuk melakukan kajiannya serta berupaya untuk menerapkannya

dalam kegiatan pembelajaran.

9. Sikap yang bagaimanakah menurut ANDA yang seyogianya diperlihatkan

guru dalam menghadapi pembaharuan termasuk pemanfaatan TIK untuk kegiatan

pembelajaran?

A. Sikap saya adalah ”wait and see”. Perlu melihat bukti terlebih dahulu tentang

keberhasilan sekolah yang telah menerapkan pemanfaatan TIK dalam kegiatan

pembelajaran.

B. Sikap saya adalah melakukan kajian terlebih dahulu dan barulah kemudian

mengujicobakannya.

C. Sikap saya adalah proaktif untuk mencari dan mendapatkan informasi tentang

berbagai gagasan pembaharuan serta berupaya untuk menerapkannya secara

bertahap dalam kegiatan pembelajaran.

D. Sikap saya adalah menunggu sampai ada instruksi dari Kepala Sekolah untuk

memulai penerapan pembaharuan termasuk pelaksanaan pemanfaatkan TIK

dalam kegiatan pembelajaran.

10. Bagaimanakah sebaiknya sikap ANDA sebagai guru dalam memanfaatkan

TIK untuk kegiatan pembelajaran?

A. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK untuk kegiatan pembelajaran apabila saya

merasa ”tidak mood” masuk ke dalam kelas untuk mengajar secara tatap muka.

B. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK untuk kegiatan pembelajaran apabila saya

berhalangan datang ke sekolah untuk mengajar secara tatap muka di kelas.

C. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran apabila

memang ada instruksi dari Kepala Sekolah untuk melakukannya.

52

Page 54: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

D. Sikap saya adalah memanfaatkan TIK terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran,

yaitu dengan merencanakan materi pelajaran yang akan saya sajikan melalui TIK

berdasarkan kurikulum dan jadwal pelajaran sekolah serta mempunyai komitmen

untuk memanfaatkannya sesuai dengan yang direncanakan.

11. Sebagai guru, bagaimana sebaiknya ANDA memperlakukan TIK dalam

kegiatan pembelajaran?

A. TIK hanya diperlukan apabila saya merasa tidak mempunyai kemampuan untuk

menyajikan atau menjelaskan materi pelajaran tertentu.

B. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena akan dapat

meningkatkan nama harum sekolah. Oleh karena itu, sekolah perlu dilengkapi

dengan fasilitas/perlatan TIK agar semakin banyak masyarakat yang tertarik

untuk menyekolahkan anaknya.

C. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena akan sangat

membantu mempermudah saya menyajikan materi pelajaran kepada para siswa.

D. TIK memang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran karena menurut saya, TIK

dan guru akan dapat berbagi peran atau fungsi sebagai mitra yang sejajar dalam

membelajarkan para siswa. Konsekuensinya adalah bahwa akan lebih banyak

waktu saya yang tersita untuk merancang dan mengemas materi pembelajaran di

luar jam mengajar tetapi akan sangat membantu saya dalam mengelola waktu,

menyajikan materi pelajaran, dan memberikan bimbingan individual kepada

siswa.

12. Menurut ANDA, apa saja yang menjadi dampak dari pemanfaatan TIK dalam

kegiatan pembelajaran?

A. Terjadinya pergeseran paradigma dalam berbagai komponen di bidang

pendidikan/ pembelajaran.

B. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa tetapi hanya

sebagai salah satu sumber belajar saja.

C. Peserta didik (siswa) bukan lagi sebagai obyek yang harus disuapi sepenuhnya

oleh guru dalam membelajarkan mereka.

D. Pembelajaran tidak lagi berfokus pada guru tetapi telah bergeser menjadi

berfokus pada siswa (students-centered instruction).

53

Page 55: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

13. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang memperlihatkan cakupan

terlengkap dari pengertian TIK?

A. Perangkat keras dan perangkat lunak.

B. Kandungan isi dan infrastruktur.

C. Komputer dan internet.

D. Perangkat keras dan lunak, kandungan isi, dan infrastruktur.

14. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai

potensi TIK?

A. Mendorong siswa belajar lebih mandiri.

B. Mengembangkan keterampilan komunikasi.

C. Membatasi kesempatan atau peluang untuk dapat belajar.

D. Meningkatkan kualitas belajar.

15. Pernyataan manakah di antara yang berikut ini yang termasuk sebagai

potensi TIK?

A. Membuat siswa cenderung lebih malas mengikuti pelajaran.

B. Meningkatkan efisiensi pengelolaan kegiatan pembelajaran.

C. Menambah beban mengajar guru.

D. Menambah kesulitan guru untuk menyajikan materi pelajaran.

16. Manakah pernyataan tentang fungsi TIK yang paling lengkap di antara yang

berikut ini?

A. TIK sebagai gudang pengetahuan, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan,

dan standar kompetensi.

B. TIK sebagai referensi yang dapat diakses dari internet.

C. TIK sebagai jaringan tenaga ahli.

D. TIK sebagai perpustakaan digital (electronic library atau elib).

17. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang menurut ANDA tidak termasuk

sebagai pergeseran paradigma di bidang pembelajaran?

A. Pembelajaran yang berfokus pada siswa (students-centered instruction).

B. Pembelajaran yang mengkondisikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar

bagi siswa.

C. Pembelajaran yang memposisikan guru sebagai fasilitator.

D. Pembelajaran yang memungkinkan para siswa senang belajar.

54

Page 56: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

18. Jika masih ada sebagian guru yang belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan

pembelajaran, maka menurut ANDA sebagai guru, faktor-faktor apa saja yang

menjadi penyebabnya?

A. Guru yang terlalu membanggakan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan

dirinya tanpa mau menyadari adanya keterbatasan pada dirinya.

B. Belum adanya kebijakan Kepala Sekolah yang mendukung pelaksanaan

pemanfaatan TIK.

C. Belum adanya SDM di sekolah yang mempunyai pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan di bidang TIK.

D. Belum adanya dukungan dana operasional yang dianggarkan Kepala Sekolah

untuk pelaksanaan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

19. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai

pergeseran paradigma tentang siswa?

A. Siswa tidak lagi diperlakukan sebagai individu yang perlu ”dicekokin atau

disuapin” dengan berbagai pengetahuan.

B. Siswa tidak lagi diperlakukan sebagai obyek tetapi bergeser menjadi subyek

dalam kegiatan pembelajaran.

C. Siswa diperlakukan sebagai pusat atau fokus dalam kegiatan pembelajaran

(students-centered instruction atau students-focused instruction).

D. Siswa diberikan perlakuan yang seragam oleh gurunya.

20. Manakah di antara pernyataan yang berikut ini yang tidak termasuk sebagai

pergeseran paradigma tentang guru?

A. Guru merupakan salah satu di antara berbagai sumber belajar yang dapat

diakses oleh para siswanya.

B. Guru tidak harus menyajikan sendiri semua materi pelajaran yang ditentukan di

dalam kurikulum tetapi dapat berbagi dengan sumber belajar lainnya.

C. Guru merupakan orang yang merasa serba tahu semuanya di dalam kelas.

D. Guru tidak lagi mendominasi (memonopoli) seluruh waktu yang dialokasikan

untuk kegiatan belajar di kelas tetapi lebih cenderung memfasilitasi

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

55

Page 57: Modul 1 modul tik untuk pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

TIK dalam Pembelajaran

KUNCI TES AKHIR MODUL

1. D 11. D

2. B 12. A

3. C 13. D

4. C. 14. C

5. D 15. B

6. D 16. A

7. D 17. B

8. D 18. A

9. C 19. D

10. D 20. C

_______oooOooo_______

56


Related Documents