YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM PENGGERAK PNEUMATIK

Yuke Lutfi Bahtiar 1)

, Fredy Tri Prasetyo H 2)

Program Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya

Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111

Email: [email protected])

, [email protected] 2)

Abstrak

Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang memiliki

proses pengemasan, yakni pengepresan plastik kemasan secara manual. Dengan cara yang manual produsen

membutuhkan keaktifan tangan dalam pengemasan, hal ini di karena kan bila proses pengemasan tidak melekat

sempurna, akan mengakibatkan hasil yang tidak seragam dan serta rawan mengempes atau tidak renyah lagi. Alat

tersebut masih kurang effisien dan effektif dalam berbagai hal.

Berdasarkan dampak negative yang ditimbulkan pada proses manual pressing, maka sebagai mahasiswa mendapatkan

suatu ide membuat mesin press plastik dengan sistem penggerak pneumatik. Bertujuan menghasilkan konsep dan

rancangan sistem yang efisien, mudah, presisi dan berkualitas pada mesin pengepres plastik dengan sistem penggerak

pneumatik serta menyusun standart prosedur operasional melalui perhitungan eksak. Sehingga menjadikan mesin press

plastik berbasiskan teknologi dan otomasi.

Pada mesin press plastik dengan sistem penggerak pneumatik, produsen khususnya pada bagian pengemasan hanya

meletakan plastik dan menekan tombol pengoperasian serta dengan fungsi timer sebagai waktu untuk memanaskan

plastik. Dari segi ketepatan, kecepatan dan hasil yang maksimal serta mempertimbangkan effisiensi dan kualitas hasil

produk diharapkan menjadi sebuah inovasi mesin pengepress plastik. Mesin ini menggunakan tenaga udara dengan

sistem elektro pneumatik untuk proses pengepresan. Mesin menggunakann tekanan sebesar 3 bar serta gaya yang di

gunakan sebesar 23,34 N. Melalui mesin pres plastik ini hasil yang dihasilkan adalah 514 produk/jam, besar harapan

dapat meningkatkan kuantitas produksi dalam hal pengemasan, khususnya di produsen Kerupuk Tenggiri. Kata kunci:

pressing, pneumatik, plastic.

PENDAHULUAN Seiring dengan pesatnya perkembangan di

Indonesia, tidak terasa masalah-masalah produksi pun

bermunculan. Salah satunya permasalahan pengemasan

plastik dalam industri kecil. Masalah utama adalah

kurang effisiennya waktu dan cara pengemasan karena

masih menggunakan cara lama, yakni dengan

menggunkan media lilin dan alat pemanas manual.

Pada saat ini pengusaha makanan home industri

sangat berkembang pesat di Indonesia dengan berbagai

jenis olahan yang ada, tapi kebanyakan dalam

pengemasannya masih dinilai kurang efektif dan masih

kurang berkembang dalam menerapkan teknologi.

Maka sebagai mahasiswa untuk turut berperan serta

bertanggung jawab untuk merubah keadaan di

Indonesia agar lebih baik dari sekarang demi

memajukan teknologi yang sekarang ini melaju sangat

pesat di negara-negara asing.

Permasalahan yang timbul tersebut, membuat

melakukan sebuah observasi serta melakukan

penelitian untuk mencari cara agar mempermudah

dalam proses pengemasan makanan untuk home

industri. Sehingga akhirnya terciptalah suatu ide

perencanaan dan pembuatan suatu mesin khususnya

”Rancang Bangun Alat Pengepres Kemasan Plastik

Dengan Sitem Penggerak Pneumatik” yang dapat

dilakukan secara maksimal dan dapat membantu dalam

pencegahan kurang effisiennya dalam pengemasan

makanan.

Dalam penelitian digunakan mesin pengepres

plastik dengan sistem penggerak pneumatik yang dapat

mempermudah pengemasan. Mesin ini sangat effektif

dalam hal waktu serta dilengkapi dengan sistem

otomatis yang mengunakan media panel yang sangat

sering kita jumpai, yang menggunakan penggerak

pneumatik untuk menekan atau mengepres kemasan,

sehingga mesin ini mempercepat proses, cara dan

sangat lah mudah dalam pengoperasiannya. Fungsi ini

lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan cara

tradisional yakni menggunakan media lilin atau bahkan

dengan alat pemanas yang secara manual.

DASAR TEORI

2.1 Plastik

Bab ini akan dibahas mengenai media yang

digunakan, rumusan dan konsep perencanaan alat yang

digunakan dalam perhitungan, yaitu besar gaya dan

tegangan yang diperlukan, perencanaan silinder

pneumatik, kerugian tekanan pada pipa dan kapasitas

produk yang dihasilkan.

A. Asal Usul Plastik

Plastik merupakan material yang baru secara luas

dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang

berkembang secara luar biasa penggunaannya. Plastik

menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21

dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut.

Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat

satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit

molekul berulang atau monomer.

B. Plastik sebagai Media Pengemasan

Plastik mungkin sering kita jumpai setiap harinya.

Hal ini di karenakan banyak hal yang berkaitan dengan

plastik sebagai media. Misalkan sebagai pembungkus

pada makanan yang yang sering kita jumpai di toko,

warung atau bahkan swalayan. Banyak sekali produsen

makanan yang menggunakan media ini sebagai

pembungkus yang di nilai memiliki nilai ekonomis

Page 2: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

yang tinggi, sehingga menurut produsen bisa

mendapatkan keuntungan yang lebih. Plastik juga

sangat mudah kita jumpai dan memiliki berbagai

kualitas yang diproduksi, mulai plastik dengan kualitas

tinggi, sedang dan kualitas yang rendah. Semua ini

tergantung pada bahan pembuatnya dan harga yang ada

di pasaran.

C. Sifat Plastik dan Jenis plastik yang digunakan

Plastik dapat di bedakan menjadi berbagai jenis,

berikut adalah jeni-jenis plastik menurut sifat fisiknya

antara lain, termoplastik dan termoset. termoplastik

adalah jenis plastik yang bisa di daur ulang atau bisa di

cetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Sedangkan

Termoset merupakan jenis plastik yang tidak dapat di

daur ulang atau di proses kembali. Berikut adalah

jenis-jenis plastik dan sifat nya.

Jenis plastik yang digunakan untuk pembungkus

makanan dalam hal ini merupakan polietilena

berdensitas rendah (low density polyethylene, LDPE)

adalah termoplastik yang terbuat dari minyak bumi.

Plastik ini dapat di daur ulang dan memiliki nomor 4

pada simbol daur ulang yakni tergolong aman untuk

didaur ulang. Plastik ini aman untuk digunakan sebagai

tempat makanan, plastik kemasan, pakaian, mebel dan

lain-lain. Barang yang berbahan LDPE ini sulit

dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan

karena sulit beraksi secara kimiawi dengan makanan

yang dikemas. LDPE memiliki kareakteristik sebagai

berikut :

Karakteristik :

Lemas

Lentur

Mengkilap

Jernih

Titik leleh rendah

Aman bersentuhan dengan makanan

Seal sangat bagus Ukuran :

Lebar : 4 cm – 140 cm

Tebal : 0,001 mm – 0,08 mm Titik leleh :

105º C sampai 120 º C

D. Plastik kemasan krupuk.

Plastik kemasan merupakan jenis plastik yang sering

kita jumpai di dalam kehidupan sehari hari. Plastik ini

memiliki ciri-ciri berwarna bening, tidak berbau, dan

merupakan jenis plastik yang tidak dapat di daur ulang

(Termoset).

Gambar 2.2 Kemasan Kerupuk

2.2 Alat Press Panas “heater”

Alat press panas ini merupakan media untuk

pengemasan yang bisa dikatakan lebih modern jika

dibandingkan dengan menggunakan lilin atau api

sebagai pemanasnya. Alat ini menggunakan elemen

yang panas jika di hubungkan dengan listrik. Pada alat

ini memiliki waktu untuk menghasilkan panas atau

hold timer heat, yang berarti jika waktu yang di

tentukan habis maka panas akan berkurang dan media

atau plastik yang dipanaskan telah selesai di proses.

Alat ini dapat menghasilkan panas hingga

temperatur 250 ºC tergantung jenis alatnya. Untuk jenis

MIS – 300 ini memiliki spesifikasi antara lain daya

listrik yang di gunakan adalah 400 watt. Memiliki

panjang press atau penekan sepanjang 30 cm, alat ini

biasanya digunakan untuk mengepres plastik dengan

ketebalan antara 0,01 mm – 0,08 mm serta memiliki

lebar area seal 2mm, alat ini di produksi di negara

china yang sekarang mulai terjual bebas di Indonesia.

Plastik yang digunakan untuk media pengemas

memiliki dimensi panjang 250mm, lebar 150mm,

dengan ketebalan 0.08mm. Bagian yang terkekena

gaya tekan untuk pengepresan adalah :

• Panjang : 150mm

• Lebar : 2 mm

Maka luas alas yang terkena gaya tekan oleh plat

bagian atas adalah : 300 mm²

Gambar 2.4 Alat Press Plastik Manual MIS-300

Penggunaan alat ini dengan cara mengatur holding

timer yang ada di sisi samping alat, kemudian plastik

yang akan di press diletakan di area seal, yakni daerah

yang menghasilkan panas. Kemudian bagian atas

ditekan kebawah menuju ke area seal yang diatasnya

terdapat plastik yang akan di press. Gaya yang

dibutuhkan untuk menekan plat bagian atas yang

terdapat pada mesin pengepres plastik ini berkisar

antara 0.1007 kgf/mm².

2.3 Sistem Pneumatik

2.3.1 Prinsip Dasar Pneumatik

Pada dasarnya tekanan udara atmosfer ini tidak

tetap. Hal ini sangat tergantung sekali terhadap lokasi

geografis dan cuaca. Tekanan udara dikatakan vakum

kalau tekanan udara didalamnya lebih kecil dari

tekanan udara di atmosfer. Jadi daerah vakum ini

dibatasi dengan garis nol di bawahnya serta garis

tekanan atmosfer di atasnya. Berikut merupakan

hukum dasar udara bertekanan:

1. Hukum Pascal

Tentang perpindahan tekanan statis, terdapat

hukum Pascal yang secara eksperimen dibuktikan oleh

B.Pascal.

Page 3: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

Gambar 2.5 Ilustrasi hukum Pascal

Hukum ini menyatakan bahwa tekanan yang

diberikan kesuatu bagian dari suatu fluida dalam

sebuah ruangan tertutup akan bekerja tegak lurus pada

semua bagian dalam ruangan itu.

Dari referensi 2 hal 67 (Esposito), apabila

permukaanA1 ditekan dengan gaya sebesar F1 maka

tekanan yang terjadi adalah sebagai berikut : (Esposito,

2003 : 30)

..........................................................(2.1 )

Sehingga tekanan sebesar P akan diteruskan ke

segala arah atau ke semua bagian pada sistem,

sehingga permukaan A2terangkat dengan gaya sebesar

: (Esposito, 2003 :67)

F2 = P2 . A2

Karena P1 = P2 maka: F1 = F2

A1 = A2

Dengan : F1 = gaya penghisap pipa 1

A1 = luas penampang penghisap pipa 1

F2 = gaya pada penghisap pipa 2

A2 = luas permukaan penghisap pipa 2

2. Hukum Boyle

Hukum Boyle-Mariotte menyatakan bahwa pada

temperatur konstan, volume (V) gas berbanding

terbalik dengan tekanan (P), pada saat sebuah piston

silinder didorong volume gas berkurang karena tekanan

gas naik.

(Esposito, 2003 : 455)

P1. V1 = P2 . V2 = konstan ...................................(2.2)

Constant

Temperature

Compression

Gambar 2.6 Ilustrasi Hukum Boyle-Mariott

2.3.2 Ciri - Ciri Pneumatik

Kata pneumatik berasal dari bahasa Yunani yaitu

”pnuma” yang artinya udara, sehingga dapat dikatakan

pneumatik merupakan ilmu yang berkaitan dengan

udara baik yang gerak maupun kondisinya yang

meliputi alat-alat penggerak, pengukuran, pengaturan,

pengendalian, perhubungan dan perentangan yang

mengambil gaya dan penggeraknya dari udara

mampat.

Persaingan antar alat-alat pneumatik dengan alat

mekanik, hidrolik dan elektrik makin menjadi besar,

dimana alat-alat pneumatik diutamakan karena:

a. Paling banyak dipertimbangkan untuk beberapa

hal dalam mekanisme dan otomasi.

b. Dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan kerja

tertentu.

2.3.3 Kompressor Udara

Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara

yang dimampatkan. Dalam hal ini, udara yang

dimampatkan akan didistribusikan kepada sistem yang

ada sehingga kapasitas system terpenuhi. Untuk

menghasilkan udara yang dimampatkan, maka

diperlukan kompresor untuk memadatkan udara sampai

pada tekanan kerja yang diinginkan. Penampung udara

bertekanan (tangki udara) berfungsi untuk

menstabilkan pemakaian udara bertekanan.. Dan lagi

luas permukaan yang besar dari penampung akan

mendinginkan udara dalam tangki itu sendiri.

Jadi penampung udara bertekanan mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Menstabilkan pemakaian udara bertekanan.

2. Mendinginkan udara dalam tangki

3. Menghindari pressure drop (penurunan tekanan)

4. Menyediakan udara bertekanan untuk suatu jangka

waktu tertentu dalam masa kecemasan seperti waktu

kompresor dimatikan karena listrik padam. Perlu

diperhatikan bahwa tangki udara harus dilengkapi alat

pengukur tekanan (pressure gauge), katup pengaman

(safety valve) dan switch tekanan.

2.3.4 Air Filter (saringan udara)

Udara diatmosfir yang dikempa oleh kompresor

mengandung benda-benda pengotor seperti debu, oli

residu, uap basah, dan butiran-butiran halus lainnya.

Apabila udara ditekan dengan kompresor, udara

kompresi tersebut akan mengandung sejumlah

pengotor atau cemaran.

Jika udara yang berisi cemaran tersebut masuk

kedalam peralatan pneumatik, dia akan merusak

peralatan seperti dudukan katub, keausan packing dan

bagian penggerak lainnya.

Dengan adanya udara yang bersih ini akan

memperpanjang umur dari peralatan pneumatik.

Penyaring udara dapat dipasang sebagai perlengkapan

tunggal atau sebagai unit gabungan dengan pelumasan

dan pengatur tekanan. Syarat-syarat saringan udara:

1. Mempunyai tempat penampung cairan yang besar.

2. Tembus pandang dan tahan pecah, mangkuk

saringan dengan keran pembuang.

3. Dapat dicuci dan bagian-bagian saringannya dapat

diganti-ganti.

4. Dapat membuat putaran angin dengan baik.

5. Memungkinkan untuk pengeluaran cairan otomatis.

6. Memungkinkan untuk pembersihan tanpa

penggantian saringan.

Page 4: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

Gambar 2.7 Filter Pneumatik

2.3.5 Regulator

Tekanan udara yang keluar dari kompresor masih

mempunyai tekanan tinggi, dan ini lebih tinggi dari

pada tekanan yang terdapat pada bagian-bagian kontrol

atau kerjanya. Untuk mengatur tekanan udara yang

akan didistribusikan ke bagian kontrol dan kerjanya

digunakan regulator (pengatur tekanan). Biasanya alat

ini dipasang secara bersatu dengan penyaringan udara.

Setelah udara keluar dari saringan kemudian masuk

dalam regulator untuk diatur tekanannya sampai pada

batas tekanan yang diinginkan.

Gambar 2.8 Regulator

2.3.7 Lubrikator

Bagian-bagian yang bergerak dan menimbulkan

gesekan memerlukan pelumas. Bagian yang bergerak

meluncur termasuk didalamnya peralatan pneumatik

(silinder, katub). Untuk menjamin supaya bagian-

bagian yang bergesekan pada perlengkapan tersebut

dapat bekerja dan dipakai secara terus menerus, maka

harus memberikan pelumas yang cukup. Jumlah

tertentu dari minyak pelumas ditambahkan kedalam

udara bertekanan dengan menggunakan perangkat

pelumasan. Keuntungan menggunakan pelumasan:

1. Terjadinya penurunan angka gesekan.

2. Perlindungan terhadap korosi.

3. Umur pemakaian lebih lama.

Hampir semua perangkat lumas udara kepaan

bekerja pada prinsip venturi (pengabutan). Perbedaan

tekanan (pressure drop) antara tekanan di depan lubang

penyemprot udara dan tekanan pada bagian paling

sempit dari lubang penyemprot (nozzle) digunakan

supaya dapat menyedot cairan (oli) dari bejana dan

mencampurkannya dengan udara.

Gambar 2.10. Lubrikator

2.3.8 Sistem Distribusi udara

Untuk mendistribusikan tekanan udara dari

kompresor ke peralatan pneumatik lainnya maka

diperlukan pipa yang berfungsi untuk menyalurkan

udara bertekanan.

A. Jenis Pipa

Dalam sistem pneumatik, pipa saluran udara

tersedia dalam berbagai jenis menurut bahannya.

Adapun macam-macam jenis pipa pneumatik tersebut

antara lain :

a. Metallic Pipe

1. Carbon Steel Pipe

2. Stainless Steel Pipe

3. Seamless Copper Pipe

4. Seamless Aluminium Pipe

5. Various Metallic Pipe Coated with Resin

b. Non Metallic Pipe

1. Nilon Tube

2. Polyurethane Tube

3. Polyethylene Tube

4. Vinyl Tube

5. Teflon Tube

6. Rubber Hose for Air

Gambar 2.11 Pipa Plastik Fleksibel (kiri) dan Pipa

Nilon Elastis

Page 5: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

Gambar 2.12 jenis selang beserta warna nya

B. Kerugian yang terjadi pada pipa

Udara yang mengalir melalui pipa akan kehilangan

energinya dikarenakan terjadinya gesekan, kerugian

tekanan pada peralatan dan mesin terbatas sampai 0,1-

0,2 bar. Akan tetapi penyimpangan dari ketentuan

diatas masih dapat ditoleransi. Kerugian energi

menunjukkan kerugian tekanan dimana dapat

dinyatakan dalam persamaan formula Harris(ref 2 :

508)Esposito

………….........................(2.3)

Dimana :

Pf =Preassure drop (Psi)

c = Koefisien yang dideterminasikan dengan

eksperiment

L = Panjang pipa (ft)

Q = Kecepatan aliran Udara (m3/min)

CR = Compression Ratio

d = Diameter dalam pipa (in)

CR=7,14

7,14rasiTekananOpe.........................(2.4)

Untuk kooefisien yang dideterminasikan dengan

eksperimen dapat ditunjukkan sebagai fungsi dari

diameter dalam pipa :

.................................................(2.5)

Sehingga persamaan formula Harris menjadi (ref 3

:508)Esposito :

...............................(2.6)

Kerugian akibat faktor gesekan pada sambungan

pneumatik dapat dihitung dengan formula Harris jika

ekivalensi sambungan diketahui panjang pipa (L) dapat

pula diartikan total panjang dari saluran pipa termasuk

sambungannya.

Tabel 2.1 Tabulated values of d and d for schedule 40

common pipe size (ref 2 :509) Esposito

2.3.9 Aktuator Penumatik

Tenaga udara bertekanan dari kompresor diubah

menjadi gerakan lurus oleh silinder pneumatik.

Besarnya tenaga yang didapat dan yang ditimbulkan

tergantung pada besarnya tekanan, luas penampang

silinder, serta gesekan yang timbul antara dinding

dalam dengan batang toraknya.

Aktuator pneumatik secara garis besar dibagi

menjadi 2 macam yaitu :

1. Single Acting Cylinder (Silinder Pneumatik

Aksi Tunggal)

Silinder ini hanya bekerja pada satu arah, karena

mempunyai satu inlet untuk udara bertekana. Adapun

kembalinya piston ke posisi netral karena adanya pegas

tekan.

Gambar 2.13 Single Acting Cylinder

Keterangan :

1. Cylinder barrel

2. End Cap

3. Piston with piston rod

4. Piston packing

5. Spring

6. Bearing bushing

7. Inlet port

8. Compressed air base

9. Piston rod chamber

10. Exhoust port

11. Piston rod chamber

12. Exhaust port

Nomin

al pipe

size

(in)

Inside

diamet

er d

(in)

d5,31

Nomin

al pipe

size

(in)

Inside

diamet

er d

(in)

d5,31

3/8 0,493 0,023

4 1

1/2 1,610

12,53

8

1/2 0,622

0,080

4 2 2,067

47,25

6

¾ 0,824 0,357

7 2

1/2 2,469

121,4

19

1 1,049 1,289

2 3 3,068

384,7

71

11/4 1,380

5,530

4 3

1/2 3,548

832,5

50

Page 6: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

2. Double Acting Cylinder (Silinder Pneumatik

Aksi Ganda)

Silinder ini digunakan terutama bila piston

diperlukan untuk melakukan kerja bukan hanya pada

gerak maju, tetapi juga gerakan mundur. Sehingga

mempunyai keuntungan yaitu biasa dibebani pada

kedua arah gerakan batang pistonnya. Gaya dorong

yang ditimbulkan oleh udara bertekanan,

menggerakkan piston pada silinder penggerak ganda

dalam dua arah. Gaya dorong yang besarnya tertentu

digunakan dalam gerakan dua arah maju dan mundur.

Gaya yang diberikan pada batang piston adalah

lebih besar gerakan maju daripada gerakan mundur

karena efektif permukaan piston dikurangi pada sisi

batang piston oleh luas permukaan batang piston.

Silinder pneumatik double acting terdiri dari komponen

sebagai berikut :

Gambar 214 Double Acting Cylinder

Keterangan :

1. Cylinder barrel

2. Bearing cup

3. End Cup

4. Piston rod

5. Scrapper ring

6. Piston rod chamber

7. Inlet compresion air

8. Hexagon nut

9. Cup packing

2.4.10 Silinder kerja

Silinder kerja (actuator) merupakan peralatan

pneumatik yang melaksanakan kerja secara langsung,

contohnya silinder dan motor pneumatik. Silinder

merupakan peralatan pneumatik yang melakukan

gerakan dengan cara merubah energi pemampatan

udara menjadi energi mekanik. Sebuah silinder udara

digunakan sebagai penggerak dalam system kontrol

pneumatik yang berjalan secara linier yaitu gerakan

maju dan gerakan mundur, sehingga silinder ini juga

disebut aktuator linier.

a. Dorongan Silinder

Gaya dorong silinder dapat dihitung dari diameter

tabung silinder, diameter piston rod dan tekanan udara

:

(Pneumatik Hand Book, 77)

.4

2

1 pDF ......................................(2.7)

Dimana :

• F1 = Gaya dorong silinder (kgf)

• D = Diameter tabung silinder (cm)

• P = Tekanan udara (bar)

• µ = koefisien gesekan piston dengan barrel.

b. Tarikan Silinder

Gaya tarikan silinder dapat diketahui dengan

menggunakan persamaan: (Pneumatik Hand Book, 77)

. .........................(2.8)

Dimana :

• F2 = Gaya dorong silinder (kgf)

• D = Diameter tabung silinder (cm)

• d = Diameter piston (cm)

• P = Tekanan udara (bar)

• µ = koefisien gesekan piston dengan barrel = 0,85

(majumdar, 98)

c. Kecepatan Langkah Silinder

Waktu operasi silinder tergantung pada beban dan

ukuran dari lubang masuk. Persamaan antara

kebutuhan udara dengan kecepatan langkah silinder

adalah

(ref 5 : full pneumatik)

Q = D².V.CR ................................................(2.9)

Dimana :

• Q = Kebutuhan udara (m³ /dt)

• V = Kecepatan langkah silinder (m/dt)

• CR = Compression ratio

• D = Diameter tabung silinder (m)

d. Konsumsi Udara

Pada waktu silinder bergerak maju berlaku rumus

sebagai berikut:

.................................................(2.10)

Pada waktu silinder bergerak mundur :

..............................(2.11)

Dimana:

• V = Volume (lt)

• D = Diameter tabung silinder (mm)

• d = Diameter piston (mm)

• h = Panjang langkah/stroke (mm)

METODOLOGI

Page 7: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

3.1 Flow Chart

Gambar 3.1. Flow Chart Metodologi Perencanaan

PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Dalam bab ini berisi perencanaan dan perhitungan

untuk menentukan peralatan pneumatik yang sesuai

dengan beban yang dibutuhkan sehingga alat yang

dirancang bisa bekerja maksimal sesuai dengan

perencanaan.

4.1 Dimensi Benda (Plastik)

Plastik yang digunakan memiliki keterangan

sebagai berikut :

Jenis yang digunhakan adalah LDPE no 4 pada

simbol daur ulang.

Berwarna bening.

Memiliki ketebalan ± 0,08 mm.

Memiliki pnjang 25 mm dengan lebar 15 mm

Gambar 4.1 Dimensi Benda (Plastik)

4.2 Perhitungan Gaya yang dibutuhkan

Pada bagian ini perhitungan untuk mencari gaya

yang di butuhkan anatara lain, gaya pada mesin manual

(pengambilan data). Data yang diambil dari suatu

percobaan sebagai berikut :

Gambar 4.2 percobaan pada mesin manual

Tabel 4.1 tabel percobaan uji tekan plastik LDPE

(kgf)

NO PERCOBAAN

KE -

Umur

(tahun)

GAYA (kgf)

1 Pertama 16th 1,94

2 Kedua 20th 2,60

3 Ketiga 24th 2,53

4 Keempat 36th 2,45

Maka di dapat hasil rata-rata gaya tekan 2,38 kgf.

Didapatkan data sebuah gaya (F) yang

diperlukan untuk menekan bagian pengepres (plat)

untuk mengepres plastik yang berada di bagian

pemanas. Dari data diatas didapatkan gaya rata-rata,

yakni sebesar :

, kgf . g

, kgf . , ms ⁄

,

Gambar 4.3 Free Body Diagram Gaya

Maka gaya yang dibutuhkan untuk

pengepresan plastik ini adalah sebesar 23,34 N. Maka

dengan mengetahui besar gaya yang di butuhkan serta

dimensi luasan yang terkena gaya, dapat di hasilkan

Tegangan yang terjadi pada plastik saat proses

pengepresan cara manual.

STARTT

Observasi

lapangan Study

literatur

Pengambilan

data

Perencanaan dan

perhitungan

Gambar

perencanaan

Perakitan mesin

Pegujian

mesin

Pembuatan

laporan

FINISH

T

BISA

TIDAK

Page 8: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

Gambar 4.4 Free Body Diagram Tegangan

Maka Luas daerah yang dikenai gaya adalah :

A = panjang plastik x lebar plastik

= 15cm x 0,2cm

= 3 cm2

F = 23,34 N

Maka Tegangan yang terjadi adalah :

A

Jadi untuk proses manual, didapatkan

besar tegangan yang terjadi pada plastik sebesar

7,78 N/cm2.

4.3 Perencanaan Diameter silinder Pneumatik

1. Diameter penampang silinder Untuk mencari diameter yang digunakan pada

silinder pneumatik didapat data sebagai berikut :

F1 = D2.P .µ ( sesuai dengan persamaan 2.7 )

Keterangan,

F = Gaya yang dibutuhkan (kgf)

D = Diameter silinder (mm)

P = Tekanan udara (bar)

µ = koefisien gesekan piston dengan barrel

(majumdar, 98).

Dari hasil percobaan diatas, didapatkan gaya

yang di butuhkan mesin press adalah F = 23,34 N.

Sedangkan untuk tekanan yang digunakan sebesar 3

bar, dengan koeffisien gesekan µ = 0,85, Maka di

dapatkan :

ar Pa

Pa m ⁄

m ⁄ .

m

- cm

cm ⁄

Maka besar tekanan yang di gunakan adalah 3

bar : 30 N/cm2.

. D . P . (sesuai dengan persamaan 2.7)

Maka diameter silinder pneumatik yang di

gunakan adalah sebesar 1,0794 cm. Namun karena

diameter silinder pneumatik yang tersedia adalah 5 cm

dan gaya yang di hasilkan pneumatik memiliki

effisiensi sebesar 90% ( The Pneumatic Technical

Centre ) maka alat ini dianggap kuat dan aman.

2. Gaya dorongan silinder

Setelah mendapatkan diameter sesuai dengan

perhitungan di atas, maka perhitungan gaya yang di

hasilkan dengan menggunakan pneumatik double

acting cylinder berdiameter 50 mm = 5 cm, serta

tekanan sebesar 3 bar = 30 N/cm2 , dengan nilai

koefisien gesek pada piston 0,85. Didapatkan :

. D . P . sesuai dengan persamaan 2.7 )

Keterangan,

F = Gaya yang dibutuhkan (kgf)

D = Diameter silinder (mm)

P = Tekanan udara (bar)

µ = koefisien gesekan piston dengan barrel.

(majumdar, 98)

Diketahui = D = 5 cm

P = 30 N/cm2

µ = 0,85 (dari formula)

Maka besar gaya dorong yang di butuhkan

sebesar 500,691 N.

3. Gaya tarikan silinder

Gaya tarikan silinder pada pneumatik ini

dapat diketahui dengan menggunakan persamaan :

( sesuai dengan

persamaan 2.8)

Dengan,

F = Gaya yang dibutuhkan (kgf)

D = Diameter silinder (mm)

P = Tekanan udara (bar)

µ = koefisien gesekan piston dengan barrel.

(majumdar, 98)

d = diameter rod ( cm )

Dimana :

D = 5 cm

d = 4,5 cm

P = 3 N/cm2

µ = 0,85

Maka besar Gaya Tarikan adalah sebesar 95,131 N.

4.4 Kerugian Tekanan Pada Pipa

Kerugian tekanan pada pipa dari persamaan

Formula Harris tentang kerugian tekanan.

Pf , . .

. CR . d , ( sesuai dengan persamaan 2.6 )

Keterangan,

Pf = Kerugian tekanan pada pipa ( psi )

L = Panjang selang ( ft )

Q = Kapasitas udara ( lt/min )

CR = Rasio kompresi

d = diameter dalam pipa ( in )

1. Konsumsi udara

Perhitungan konsumsi udara kompresi dapat

dihitung dengan rumus :

Diketahui :

D = 5 cm

h = 2,5 cm

d = 4,5 cm

a. Pada saat silinder bergerak maju

. D . h ( sesuai dengan persamaan 2.10)

Dimana ;

V = Volume (lt)

D = Diameter tabung silinder (mm)

h = Panjang langkah/stroke (mm)

Page 9: MESIN PENGEPRES PLASTIK DENGAN SISTEM … · Kerupuk Tenggiri merupakan produk industri rumahan yang ada di daerah Sidoarjo Jawa Timur yang ... yang akan di press diletakan di area

Maka di dapatkan volume 49,087 cm3

b. Pada saat silinder bergerak mundur

. D

- d

. h ( sesuai dengan persamaan

2.11)

Dimana ;

V = Volume (lt)

D = Diameter tabung silinder (mm)

d = Diameter piston (mm)

h = Panjang langkah/stroke (mm

Maka di dapatkan volume 9,326 cm3

Jadi volume total nya adalah sebesar 58,413 cm3

c. Compression Ratio ( rasio kompresi )

CR adalah suatu tekanan yang terjadi di dalam

pipa, untuk mesin ini menggunakan takanan sebesar 3

bar, maka di dapatkan:

1 bar = 14,5038 Psi

3 bar = 43,5114 Psi

Jadi tekanan operasi nya adalah 43,5114 Psi

Maka untuk kompresi ratio (CR) adalah sebesar

3,9599.

2. Perhitungan kecepatan silinder

Besarnya kecepatan silinder didapatkan dari

percobaan saat silinder extend dengan menggunakan

persamaan :

s

t

Keterangan,

V = kecepatan piston (m/s)

s = panjang stroke (m)

t = waktu langkah (s)

Dari data yang diketahui :

s = 2,5 cm

t = 2 sekon

maka didapatkan kecepatan piston 1,25 cm/s.

3. Kapasitas udara (Q)

Kapasitas udara (Q), merupakan ukuran

tekanan udara yang di perlukan. Dengan sebelumnya

telah diketahui diameter 5cm, kecepatan V = 1,25 cm/s

dan kompresi rasio (CR) = 3,9599. Maka :

D . . CR ( sesuai dengan persamaan 2.9)

Maka di dapatkan kapasitas udara yang di butuhkan

adalah 2,062 cm3/min.

4. Mencari nilai dari d5,31

Untuk mendapatkan d5,31 maka kita harus

mengetahui dselang = 0,6 cm = 0,0196 ft, dengan

diameter selang sebesar 0,236 inchi kita bisa

menggunakan ukuran ¼” , ini di dapat dari ukuran

selang yang di izinkan pada tabel. Karena pada tabel

tidak terdapat nilai d5,31 maka kita bisa menggunakan

rumus interpolarsi :

Jika din = 0,364 inchi maka untuk d5,31

= 0,0046 inchi

Dari hasil data-data sebelumnya disesuaikan

dengan rumus yang ada, maka besar kerugian tekanan

pada pipa dapat di tentukan melalui persamaan sebagai

berikut :

Dimana,

Ltot = 140 cm = 4,592 ft

CR = 3,9599

Q = 2,062 cm3/min = 2,062 x 10-3 lt/min

d5,31 = 0,0046 inchi

Pf , . .

. CR . d ,

Jadi, kerugian tekanan pada pipa sebesar 3,04 x 10-8

Psi = 2,09 x 10-9 bar.

4.5 Perhitungan kapasitas produk yang dihasilkan

Kapasitas produk yang di hasilkan pada mesin

press manual dan mesin press plastik dengan sistem

penggerak pneumatik. Data ini diketahui dengan

percobaan di lapangan. Maka dapat dihitung kapasitas

produk per-jam adalah:

Pengemasan manual : 372 produk/jam

Pengemasan mesin : 514 produk/jam

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perencanaan dan perhitungan dalam laporan

ini, maka di dapatkan kesimpulan :

1. Tekanan yang di gunakan adalah sebesar 3

bar, serta besar gaya yang dibutuhkan adalah

sebesar 23,34N.

2. Diameter silinder Pneumatik yang di gunakan

adalah sebesar 5cm.

3. Kerugian Tekanan yang terjadi pada selang

adalah sebesar 2,09 x 10-9 bar.

4. Kapasitas produk yang di hasilkan dengan

menggunakan mesin pengepres plastik dengan

sistem penggerak pneumatik adalah 514

produk/jam.

DAFTAR PUSTAKA

1. S.R. Majumdar ; Pneumatic System – Principle and Maintenance ; Jakarta 1995

2. Esposito, Anthony., Fluid Power with

Application, sixth edition, Prentice Hall

International Inc, New Jersey, 2003. 3. Barber, Anthony.,Pneumatic Handbook

edition 4. Warring, R.H; Pneumatik HandBook; Trade

and Technical Press Ltd; England; 1982. 5. Krist, Thomas., Dasar-dasar Pneumatik,

Austria, Erlangga, Jakarta, 1993. 6. www.fullpneumatic.com 7. www.JELPC.com 8. BIMBA., Pneumatic Application and

Referenca Handbook, Bimba Manufacturing

Company; Monee, Illinois; 2012.


Related Documents