YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

MATERI INTI. 8JAMINAN MUTU (QA) DAN KENDALI MUTU (QC)

I. DESKRIPSI SINGKAT

Jaminan Mutu (QA) dan Kendali Mutu (QC) merupakan proses yang sangat penting dalam pelayanan radiologi kepada pasien. QA/QC wajib dilakukan dalam upaya menjamin pelayanan radiology yang berkualitas yaitu pelayanan yang tepat, akurat dan aman bagi pasien, pekerja dan lingkungan. Dalam materi ini akan dipelajari prinsip dasar QA/QC, peralatan QA/QC, dan pelaksanaan QA/QC harian dan mingguan untuk pesawat radiology diagnostic dan radioterapi. Materi ini juga melingkupi QA/QC harian, mingguan dan bulanan untuk bidang kedokteran nuklir. Diharapkan setelah mengikuti materi QA/Q peserta memahami dan mampu menjelaskan program QA/QC dalam radiologi diagnostik, radioterapi dan kedokteran nuklir.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu melakukan QA dan QC.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Pengertian QA dan QC2. Menjelaskan Peralatan QA dan QC3. Melakukan Jaminan Mutu Radiologi

Diagnostik4. Melakukan Jaminan Mutu Radioterapi5. Melakukan Jaminan Mutu Kedokteran Nuklir6. Melakukan analisis pengulangan film dan

analisis film rusak.

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

1

Page 2: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan berikut:

A. Pengertian QA dan QCB. Peralatan QA dan QCC. QA pesawat Radiologi Diagnostik

1. Pengecekan visual harian2. QA Tabung sinar-X dan kolimator3. QA Generator sinar-X4. QA Grid 5. Keselamatan menyangkut kelistrikan.

D. QA pesawat Radioterapi1. QA pesawat LINAC2. QA pesawat telegamma3. QA pesawat brakhiterapi4. QA pesawat simulator5. QA Treatment Planning System (TPS)

E. QA pesawat Kedokteran Nuklir1. QA pesawat kamera gamma planar.2. QA untuk sistem SPECT.

F. Analisis pengulangan film dan analisis film rusak.

IV. LANGKAH PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan proses pembelajaran.

Langkah 1 Fasilitator menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan nyaman.

Langkah 2 Membahas mengenai pengertian Jaminan Mutu dan Kendali Mutu.

Langkah 3 Membahas mengenai peralatan Jaminan Mutu dan Kendali Mutu.

Langkah 4 Membahas mengenai Jaminan Mutu Radiologi Diagnostik.

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

2

Page 3: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Langkah 5 Membahas mengenai Jaminan Mutu Radioterapi.

Langkah 6 Membahas mengenai Jaminan Mutu Kedokteran Nuklir.

Langkah 7 Membahas mengenai analisis pengulangan film dan analisis film rusak.

Langkah 8 Memberikan tugas membuat tabel eksposi dan reject analysis.

Langkah 9 Fasilitator melakukan diskusi dan tanya jawab dengan peserta.

Langkah 10 Menjelaskan praktik lapangan.

Langkah 11 Fasilitator menutup presentasi dan mengucapkan terimakasih kepada peserta.

V. URAIAN MATERI

Jaminan mutu (Quality Assurance) merupakan semua tindakan sistematik dan berencana yang diperlukan untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang cukup dimana suatu produk atau jasa memenuhi persyaratan untuk dikatakan bermutu (ISO 9000:1994).

Jaminan mutu (QC) di radioterapi dan radiologi diagnostik merupakan semua prosedur untuk memastikan konsistensi pemberian dosis dan faktor keselamatan pemberian dosis tersebut, dengan mengindahkan dosis pada volume target bersamaan dengan

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

3

POKOK BAHASAN A.PENGERTIAN QA DAN QC

Page 4: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

dosis pada jaringan sehat sekecil mungkin, paparan minimal ke pekerja, dan pemonitoran pasien yang cukup dalam menentukan tujuan pengobatan akhir.

Peralatan yang dibutuhkan dalam proses jaminan mutu bergantung pada setiap modalitas. Beberapa peralatan yang dibutuhkan diantaranya:

1. Untuk jaminan mutu (QA) pesawat simulator dan pesawat sinar-x optical dan radioopaque test patterns mounting system sehingga patterns

dapat digunakan untuk semua sudut gantry reference pointer untuk

mengindikasikan bidang berada sejauh 100 cm dari fokus alat ball-bearing film phantom fluoroscopy densitometer meteren kertas grafik spirit level

2. Untuk jaminan mutu (QA) pesawat Linac penggaris plumb-line spirit level free-standing pointer milimeter block film phantom photographic film film densitometer

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

4

POKOK BAHASAN B.PERALATAN QA DAN QC

Page 5: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

thermometer and barometer; stop-watch; thimble ionisation chamber dan elektrometer; densitometer; beam profile scanning equipment; dose plotting water tank.

3. Untuk jaminan mutu (QA) pesawat Co-60 field dosemeter, thermometer, barometer; phantom air + phantom padat; stopwatch; check dosemeter; therapy verification film; build-up sheet (5 mm thick); meteran; kertas grafik; jig untuk memeriksa isocentre; Geiger survey meter; large volume ionisation chamber survey meter;

Pesawat radiologi diagnostik terdiri dari berbagai macam konfigurasi. Jaminan mutu (QA) untuk pesawat radiologi diagnostik mencakup:

1. Pengecekan visual harian

Sebelum digunakan untuk pemeriksaan pasien setiap harinya, pesawat radiologi diagnostik harus dievaluasi oleh operator yang berhubungan dengan fungsi semua komponen dan kelengkapannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut bahaya terhadap operator maupun pasien seperti kabel yang terkelupas, interlock yang tidak berfungsi, dan lain-lain. Pengecekan ini juga mencakup warm-up rutin setiap pagi. Pemeriksaan rutin ini juga menyangkut pemeriksaan terhadap

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

5

POKOK BAHASAN C.QA PESAWAT RADIOLOGI DIAGNOSTIK

Page 6: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

persediaan bahan habis pakai dan juga kesiapan dari kelengkapan pesawat radiologi diagnostik.

2. Jaminan mutu (QA) tabung sinar-X dan kolimator

Pemeriksaan ini dilakukan sekali dalam setahun. Pemeriksaan ini mencakup:

a. Kualitas berkas sinar-xKualitas berkas sinar-x memiliki dampak utama pada dosis pasien namun berdampak kecil pada kualitas citra. Kualitas berkas sinar-x akan berubah seiring dengan umur tabung sinar-x karena perubahan material target di dalam tabung dan jalur target yang menjadi kasar. Pengukuran ini dilakukan sedikitnya sekali setahun dan juga setelah tabung sinar-x ataupun kolimator diganti atau diperbaiki.

b. Uji kesesuaian lampu lapangan dengan berkas sinar-xKesesuaian lampu indikator lapangan dan berkas sinar-x memungkinkan operator untuk memposisikan lapangan yang akan dipapar hanya pada anatomi yang sesuai. Ketidaksesuaian akan mengakibatkan paparan yang tidak perlu dan berulang. Uji ini harus dilakukan minimal sekali dalam setahun. Frekuensi tes bisa lebih sering dengan bertambahnya usia pesawat. Toleransi kesesuaian lampu lapangan dengan berkas sinar-x adalah 2% dari SID (source to image receptor distance).

c. Keakurasian indikator kolimator X-Y (luas lapangan) Keakurasian indikator kolimator X-Y membatasi ukuran lapangan sinar-x yang sesuai ketika lampu kolimator tidak berfungsi atau terlihat kurang sempurna karena posisi pasien atau anatomi. Keakurasian harus dievaluasi setiap tahun atau sesering mungkin untuk menjaga tindakan yang tepat. Toleransi keakurasian indikator kolimator X-Y adalah 2% dari SID (source to image receptor distance).

d. Sistem pembatasan berkas positif (PBL – Positive Beam Limitation)

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

6

Page 7: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

PBL (atau kolimasi otomatis) mencegah kolimasi lapangan berkas sinar-x melebihi ukuran penerima citra ketika sistem beroperasi pada geometri standar yang terkalibrasi. Pinggir lapangan sinar-x dan penerima citra yang sesuai harus dalam batas 2% SID, sistem harus terindikasi apakah SID teraktivasi atau tidak, dan sistem harus memungkinkan override manual agar luas lapangan lebih kecil dari dimensi penerima citra.

e. Uji kesesuaian berkas sinar-x dengan buckyBerkas pusat sinar-x harus disesuaikan dengan pusat penerima citra ketika diletakkan di dalam bucky, untuk mencegah pemotongan citra. Sebagian besar sistem menggunakan kombinasi elektromechanical dan lampu penyesuai untuk mengindikasikan ketika sistem sudah tersusun benar. Perbedaan pinggir lapangan sinar-x dan pinggir penerima citra harus dalam toleransi +2% dari SID.

f. Ukuran focal spot Ukuran sumber radiasi memiliki dampak yang perlu dipertimbangkan terhadap resolusi citra. Ukuran nominal focal spot radiologi diagnostik untuk keperluan umum kira-kira 0,1 % dari SID. Sedangkan untuk keperluan khusus yang membutuhkan citra lebih detail maka ukuran focal spot harus lebih kecil dari 0,05% SID.

3. Jaminan mutu (QA) generator sinar-X

Ketelitian indikator teknik adalah penting untuk produksi citra sinar-x yang konsisten dari ruang ke ruang dan dari pasien ke pasien. Tergantung pada penggunaan yang diharapkan, cakupan teknik yang diukur dapat berbeda. Sebagai contoh, suatu generator ditempatkan di suatu ruang dimaksudkan untuk kebutuhan radiografi dada saja hanya perlu fumgsi dengan ketelitian tinggi antara 100 dan 140 kVp, dan arus tabung diperlukan untuk memberi densitas film yang sesuai dalam 5 sampai 30 msec. Generator yang sama digunakan di dalam radiografi umum tinggal harus menjaga ketelitiannya dengan cakupan yang lebih luas (contoh 50 sampai 120 kVp, dan pada 20% sampai 100% power).

a. Kalibrasi kilovoltage

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

7

Page 8: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Ketelitian indikator kilovoltage dapat dengan mudah dievaluasi menggunakan kVp meter noninvasive. Orientasi alat harus mendapat perhatian untuk menghindari kesalahan sistematis. Kesalahan yang berkaitan dengan frekwensi kV meter harus dihindari ketika mengevaluasi generator frekwensi menengah. kVp meter Noninvasive tidak secara langsung mengukur kVp, tetapi lebih mengukur ”hardness” berkas radiasi dan menghubungkannya dengan kilovoltage aktual dalam kalibrasi di laboratorium. Variabel lain seperti sudut anoda, dan penambahan filtration dapat mempengaruhi pengukuran kV noninvasive. Gelombang kV di cakupan yang bermanfaat harus diperoleh, dievaluasi, dan didokumentasikan selama uji penerimaan sebagai acuan di masa depan. Secara umum, gelombang harus stabil di dalam ± 5% dari inisiasi sampai minimal 100 msec (stabilitas yang lebih panjang mungkin perlu untuk beberapa aplikasi klinis). Tidak boleh ada spikes atau drop-outs selama paparan. Naik dan turun hanya dalam kisaran kurang dari 1% dan 10% dari total waktu paparan untuk waktu paparan klinis yang paling pendek Untuk generator satu dan tiga fase yang digunakan untuk radiologi diagnostik keperluan umum, indikator kV harus menampilkan rata-rata puncak gelombang tegangan dalam cakupan + 5%.

b. Waktu paparan Generator harus mampu untuk mengakhiri paparan setelah interval waktu yang sudah ditentukan. Unit phasa-tunggal mampu untuk mengakhiri suatu paparan dalam kenaikan 8.3 msec (dengan asumsi sumber tenaga 60 hertz). Generator tiga phasa dan mid-frequency harus mampu untuk dengan teliti mengakhiri paparan setelah 2 msec dan pada kapan saja interval sesudah itu. Untuk generator yang menampilkan waktu sebelum paparan, ketelitian harus di dalam ± 5% (untuk waktu lebih besar dari 10 msec) dan ± 10% untuk waktu kurang dari 10 msec. Reproducibilitas waktu paparan harus di dalam koefisien variasi < 0.05.

c. Kuantitas berkas sinar-x (mR/mAs) Output radiasi dalam milli-roentgens ( mR) per milli-ampere detik/second ( mAs) dapat membantu persiapan tabel teknik manual dan dalam kalkulasi paparan pasien. Kestabilan kuantitas berkas dengan bermacam-macam mA

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

8

Page 9: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

menandakan kalibrasi arus tabung ketika fluktuasi kecil kV termonitor dan koreksi yang sesuai Untuk generator beban tetap, mA akan tergantung pada kV dan rating power tabung atau generator dan mungkin tidak dilihat pada panel kendali. Kuantitas berkas pada mA tertentu harus di di dalam ± 20%. Output perlu dapat direproduksi di dalam suatu koefisien variasi < 0.10. Karena kuantitas ini merupakan indikasi kalibrasi arus tabung yang sesuai, setting mR/mAs untuk semua arus tabung dengan semua focal spot pada setting tegangan tertentu harus konstan untuk semua cakupan arus tabung yang tersedia dalam cakupan +20%. Fluktuasi dalam kV harus dimonitor dan diperbaiki.

d. Kontrol Paparan Otomatis (AEC - Automatic Exposure Control) Sistem AEC secara ideal dapat menyediakan densitas optik yang tetap dengan mengabaikan kV, mA, atau ketebalan pasien. AEC secara otomatis mengakhiri paparan yang berdasarkan radiasi keluar yang dideteksi dengan suatu monitor radiasi yang ditempatkan di belakang grid atau penerima citra. Sinyal detektor digunakan untuk membebani suatu kapasitor sampai suatu voltase acuan terkalibrasi dicapai di mana waktu sinyal penghentian paparan dihasilkan. Beberapa hal yang harus dievaluasi sedikitnya setahun sekali- AEC Detector Selection.- Indikator Post-Reading mAs. - Tracking. - Minimum response time. - Maximum exposure limit (backup time).- AEC Density Control. - AEC detector location.

4. Jaminan mutu (QA) grid

Kemampuan grid harus diperiksa sedikitnya setahun sekali.a. Artifacts

Grid harus difoto untuk menemukan artifact yang dapat mengaburkan informasi pasien.

b. X-ray Beam – Grid Alignment dan Timing

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

9

Page 10: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Ketidak sesuaian berkas sinar-x dengan grid dalam 2 dimensi dapat menyebabkan artifact berupa objek yang terpotong, light films dan peningkatan paparan radiasi ke pasien. Timing antara gerakan grid dan durasi paparan dapat juga menghasilkan artifact grid dan light films.

5. Keselamatan menyangkut kelistrikan

Proteksi kebocoran dan konsleting harus dievaluasi oleh teknisi berkualitas sebelum penggunaan ke pasien setiap hari dan juga setahun sekali.

QA peralatan radioterapi merupakan suatu evaluasi berkelanjutan terhadap karakteristik performa fungsi alat. Karakteristik ini akhirnya mempengaruhi ketelitian geometris dan dosimetri pada dosis yang diberikan kepada pasien. Performa fungsi peralatan radioterapi dapat berubah tiba-tiba karena kesalahan fungsi elektronik, gangguan komponen atau gangguan mekanis, atau dapat berubah perlahan karena usia pemakaian komponen peralatan itu. Oleh karena itu, dua kebutuhan utama muncul: pengukuran QA yang dilakukan pada waktu tertentu untuk semua peralatan radioterapi, dan juga usaha pemeliharaan dan pencegahan secara berkala serta koreksi parameter performa peralatan radioterapi. Tujuan prosedur ini adalah untuk meyakinkan bahwa performa peralatan masih baik, didefinisikan oleh parameter fisik yang diperoleh selama komisioning peralatan, dengan tidak memperlihatkan penyimpangan yang signifikan.

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

10

POKOK BAHASAN D.QA PESAWAT RADIOTERAPI

Page 11: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

1. Jaminan mutu (QA) pesawat linac

Frekuensi Prosedur Toleransi

Harian DosimeterKestabilan output sinar-x

Kestabilan output electron

MekanikLaserIndikator jarak (ODI)

Keselamatan

Interlok pintuMonitor

2%2%

2 mm2 mm

BerfungsiBerfungsi

Bulanan DosimetriKestabilan output sinar-xKestabilan output electronKestabilan monitor cadanganKestabilan parameter dosimeter sinar-x pada pusat axis (PDD & TAR)Kestabilan parameter dosimeter elektron pada pusat axis (PDD)Kestabilan kerataan berkas sinar-xKestabilan kerataan berkas elektronSimetri berkas sinar-x dan elektron

Interlock keselamatanTombol daruratInterlock wedge dan electron cone

MekanikKesesuaian lampu lapangan – berkas radiasi

Indikator sudut gantri dan kolimator Posisi wedgePosisi trayPosisi applikator

2%2%2%

2%2 mm pada kedalaman klinis2%

3%

3%

BerfungsiBerfungsi

2 mm atau 1% pd satu sisi1o

2 mm

2 mm2 mm2 mm

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

11

Page 12: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Indikator ukuran lapangan (setting kolimator)Pusat cross-hairIndikator posisi meja pasienPemasangan wedge dan traySimetri jawIntensitas lampu lapangan

2 mm diameter

2 mmBerfungsi2 mmBerfungsi

Tahunan DosimetriKestabilan kalibrasi output sinar-x dan elektronKestabilan output bergantung pada luas lapanganKestabilan faktor output untuk aplikator elektronKestabilan parameter dosimeter pada pusat axis (PDD & TAR)Kestabilan Faktor off-axisKestabilan faktor transmisi untuk semua asessoris standarKestabilan faktor transmisi wedgeLinieritas chamber monitorKestabilan output sinar-x dengan perputaran gantriKestabilan output elektron dengan perputaran gantriKestabilan Faktor off-axis dengan perputaran gantriArc mode

Interlock keselamatanMengikuti prosedur tes dari produsen

Tes MekanikIsocenter perputaran kolimatorIsocenter perputaran gantriIsocenter perputaran meja pasienKesesuaian poros kolimator, gantri, dan meja dengan isocenterKesesuaian berkas radiasi dengan isocenterMeja pasienPergerakan vertikal meja pasien

2%

2%

2%

2%

2%2%

2%

1%2%

2%

2%

Spek produsen

Berfungsi

2 mm diameter2 mm diameter2 mm diameter

2 mm diameter

2 mm diameter

2 mm2 mm

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

12

Page 13: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

2. Jaminan mutu (QA) pesawat telegamma

Frekuensi Prosedur Toleransi

Harian KeselamatanInterlock pintuMonitor radiasi ruangMonitor audio visual

MekanikLaserIndikator jarak (ODI)

BerfungsiBerfungsiBerfungsi

2 mm2 mm

Mingguan Pemeriksaan posisi sumber 3 mmBulanan Dosimetri

Kestabilan outputMekanik

Kesesuain lampu lapangan – berkas radiasiIndikator ukuran lapangan (setting kolimator)Indikator sudut gantri dan kolimator Pusat cross-hair

Pemasangan wedge dan trayInterlock keselamatan

Tombol darurat Interlock wedge

2%

3 mm

2 mm

1o

1 mmBerfungsi

BerfungsiBerfungsi

Tahunan DosimetriKestabilan outputKestabilan output bergantung pada luas lapanganKestabilan parameter dosimeter pada pusat axis (PDD & TAR)Kestabilan faktor transmisi untuk semua asessoris standarKestabilan faktor transmisi wedgeKesalahan dan linieritas waktu Kestabilan output dengan perputaran gantry

Keseragaman berkas radiasi dengan perputaran gantryInterlock keselamatan

Mengikuti prosedur tes dari

2%2%

2%

2%

2%

1%2%3%Berfungsi

2 mm diameter

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

13

Page 14: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

produsenTes Mekanik

Isocenter perputaran kolimatorIsocenter perputaran gantriIsocenter perputaran meja pasienKesesuaian poros kolimator, gantri, dan meja dengan isocenterKesesuaian berkas radiasi dengan isocenterMeja pasienPergerakan vertikal meja pasienIntensitas lampu lapangan

2 mm diameter2 mm diameter2 mm diameter

2 mm diameter

2 mm

2 mm

Berfungsi

3. Jaminan mutu (QA) pesawat simulator

Frekuensi Prosedur Toleransi

Harian LaserIndikator jarak (ODI)

2 mm2 mm

Bulanan Indikator ukuran lapangan (setting kolimator)Indikator sudut gantri dan kolimator Pusat cross-hairIndikator focal spotKualitas citra fluoroskopiDarurat/ pencegahan tabrakanKesesuain lampu lapangan – berkas radiasiSensitometri processor film

2 mm

1o 2 mm diameter2 mmbaselineBerfungsi2 mm atau 1%

BaselineTahunan Tes Mekanik

Isocenter perputaran kolimatorIsocenter perputaran gantriIsocenter perputaran meja pasienKesesuaian poros kolimator, gantri, dan meja dengan isocenterMeja pasienPergerakan vertikal meja pasien

Pengecekan radiografiLaju paparanPaparan meja atas dengan

2 mm diameter2 mm diameter2 mm diameter

2 mm diameter

2 mm2 mm

BaselineBaseline

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

14

Page 15: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

fluoroskopiKalibrasi kVp dan mAsResolusi kontras tinggi dan rendah

BaselineBaseline

4. Jaminan mutu (QA) Treatment Planning System (TPS)

Frekuensi Tes Toleransi

Komissioning dan upgrade software

AlgoritmaDistribusi isodosis 1 lapangan atau sumberKalkulasi Monitor UnitStudi kasusSistem Input/Output

Berfungsi2% atau 2 mm

2% 2% atau 2 mm1 mm

Harian Peralatan Input/Output 1 mmBulanan Checksum

Tes QA referensi (jika checksum tidak ada)Sistem Input/Output

Tidak berubah2% atau 2 mm

1 mmTahunan Kalkulasi Monitor Unit

Tes QA referensiSistem Input/Output

2% 2% atau 2 mm1 mm

5. Jaminan mutu (QA) pesawat brakhiterapi afterloading

Frekuensi Tes Toleransi

Setiap akan digunakan untuk perlakuan pasien

Interlock pintu keselamatan ruangan, lampu dan alarmFungsi panel kontrol, switch, battery, printerInspeksi visual jalur sumber

Verifikasi keakurasian persiapan pipa

Berfungsi

Berfungsi

Tidak kusut dan terpasang dengan benarAutoradiografi

Mingguan Keakurasian pemuatan sumber dan dummy (dummy digunakan untuk jarak antar dua sumber atau untuk simulasi/verifikasi)

1 mm

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

15

Page 16: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Posisi sumber 1mm

Setiap pergantian sumber

KalibrasiFungsi waktuKeakurasian jalur sumber dan konektorMekanik integral dari aplikator

3%1%1 mm

BerfungsiTahunan Algoritma perhitungan dosis

(minimal 1 posisi sumber)Simulasi keadaan daruratVerifikasi penyimpanan sumber

3%, 1 mm

Tujuan Jaminan mutu (QA) pesawat kedokteran nuklir khususnya kamera gamma adalah untuk mendeteksi perubahan dalam performa sistem kamera gamma yang dapat mempengaruhi penafsiran studi klinis. Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam kualitas citra, diantaranya keseragaman (uniformity), resolusi (intrinsic dan energi), kolimasi dan perangkat pencetak. Untuk sistem tomografi maka terdapat beberapa parameter tambahan yang dapat mempengaruhi kualitas citra, diantaranya rotasi pusat sistem, kesesuaian gantri dan lubang kolimator, kestabilan rotasi kepala detektor, dan integrasi algoritma rekonstruksi. Untuk basis harian, hanya ada waktu terbatas yang layak untuk menjalankan sistem QC. Karenanya tujuan utama suatu program QC harus untuk memonitor parameter yang paling sensitip mengalami perubahan dalam performa sistem dan hampir bisa dipastikan berdampak pada studi klinis.

1. Jaminan mutu (QA) pesawat kamera gamma planar

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

16

POKOK BAHASAN E.QA PESAWAT KEDOKTERAN NUKLIR

UNTUK TERAPI

Page 17: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

Kontrol mutu untuk sistem kamera gamma planar didasarkan pada pengukuran keseragaman/uniformity sistem (harian) dan resolusi (mingguan). Tambahan, namun lebih jarang dilakukan meliputi cek integritas kolimator, registrasi spasial dan keseragaman/uniformity seluruh badan.

2. Jaminan mutu (QA) untuk sistem SPECT

Kontrol mutu sistem SPECT yang menyeluruh membutuhkan performa tes yang komplek terhadap fungsi sistem dalam jumlah banyak, kebanyakan membutuhkan peralatan khusus yang tidak dimiliki oleh laboratorium kecil.

Salah satu tujuan utama fasilitas radiologi adalah memperkecil paparan pasien. Salah satu untuk memenuhi tujuan ini adalah memperkecil jumlah eksposi pengulangan yang dilakukan. Menurut definisi, film yang harus diulang adalah citra hasil sinar-x pasien secara diagnostik tidak bisa diterima dan memerlukan suatu eksposi pasien tambahan untuk posisi yang sama. Evaluasi tingkat pengulangan untuk suatu fasilitas dapat sebagai alat meningkatkan pelayanan pasien, mengurangi eksposi, dan mengurangi biaya-biaya film.

Analisa tingkat pengulangan harus dilakukan secara reguler. Untuk meyakinkan hasil yang berarti, frekwensi yang direkomendasikan adalah triwulanan dengan minimum volume 250 pasien. Individu yang sama diharapkan dapat bertanggung jawab dalam melakukan analisa. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pengulangan dan harus dipertimbangkan adalah:- metode pengumpulan data

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

17

POKOK BAHASAN F.ANALISA PENGULANGAN FILM SERTA

ANALISIS FILM RUSAK

Page 18: MD. Materi Ajar Kendali Jamu Radilogi

Materi Inti 8. QA/QC

- pengalaman staf- kepedulian staf terhadap analisis pengulangan film

sedang dilaksanakan

- shift akhir pekan, malam dan siang- standar fasilitas

VI. REFERENSI

1. ---, 2002, Quality Control In Diagnostic Radiology, AAPM Report No. 74, Medical Physics Publishing, USA

2. ---, 1994, Comprehensive QA For Radiation Oncology, AAPM Report No. 46, Medical Physics Publishing, USA

3. ---, 1994, NEMA. Performance measurements of scintillation cameras. Washington DC. National Electrical Manufacturers Association (NEMA), Standards Publication NU 1-1994.

4. ---, 1997, Quality Assurance in Radiotherapy, IAEA-Tecdoc-989, Vienna.

5. ---, 1999, Physics Aspects of Quality Control in Radiotherapy, IPEM Report, UK.

DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK, DITJEN BINA YANMED

bekerjasama dengan PUSDIKLAT SDM KESEHATAN

18


Related Documents