YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    1/273

    | 1Badiuzzaman Said Nursi

    Pendahuluan Penulis

    UNTUK TULISAN BERBAHASA ARABDAN AL-MATSNAWI

    PENDAHULUAN INI BERISI LIMA PERIHAL

    Perihal Pertama

    Sekitar lima puluh tahun lalu, karena semakin sibuk dengan

    pemikiran rasional dan filsafat, Said lama mencoba meretasjalan menuju hakikat seperti ahli tarekat dan hakikat. Ia tidak

    hanya puas dengan gerakan kalbu semata sebagaimana

    kebanyakan ahli tarekat. Karena akal dan pikirannya terluka oleh

    hikmah filsafat pada tahap tertentu, maka perlu pengobatan.

    Kemudian ia ingin mengikuti jalan beberapa tokoh ahli

    hakikat yang menuju hakikat lewat akal dan kalbu. Dalam

    pandangannya, masing-masing tokoh memiliki keistimewaanmenarik dan unik. Ia bimbang dalam memilih di antara mereka.

    Maka, yang terlintas dalam benak Said lama yang berbalut luka

    adalah perintah al-Imam ar-Rabbani kepadanya secara gaib yang

    terdapat dalam tulisannya, Satukan kiblat!1 . Jadi, maksud dari

    menyatukan kiblat adalah menjadikan seorang ustadz sebagai

    satu-satunya guru.

    1) Imam ar-Rabbani adalah Ahmad ibn Abdul Ahad as-Sirhindi al-Faruqi (971-1034

    H) yang diberi gelar Pembaharu milenium kedua. Ia dikenal menguasai ilmu

    pada masanya, perhatian terhadap pembinaan ruhani, penyucian jiwa, keikhlasan

    kepada Allah, kehadiran hati, serta menolah jabatan yang ditawarkan kepadanya.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    2/273

    2| Al-Matsnawi An-Nuri

    Said Lama yang terluka berkata kepada kalbunya bahwa

    Ustadz hakiki adalah Alquran dan menyatukan kiblat bisa

    tercapai dengan ustadz itu. Maka, ia segera mengambil petunjuk

    guru suci tersebut untuk membina ruhani dan kalbunya dengancara yang asing. Ia pun harus berjuang secara maknawi dan ilmiah

    untuk melawan nafsu ammarah berikut keraguan dan syubhat

    yang melekat padanya. Di saat menyusuri jalan tersebut dan di

    saat berjuang menyingkirkan segala keraguan, ia melewati

    berbagai kedudukan serta mempelajari isinya; tidak seperti kaum

    yang tenggelam dalam suluk dengan menutup mata. Namun,

    suluk atau perjalanan ruhani yang dilakukan seperti yangdilakukan oleh Imam Ghazali2, Imam ar-Rabbani, dan Jalaluddin

    ar-Rumi3 dengan membuka mata hati, jiwa, dan akal. Ia berjalan

    pada berbagai kedudukan tersebut serta melihat isinya lewat

    semua penglihatan tadi secara jelas tanpa ada yang samar.

    Ia melawan fitnah yang dilakukan oleh Raja Akbar yang nyaris hendak

    menghancurkan Islam. Ia diberi taufik untuk mengalihkan negara Mongolia yang

    demikian kuat dari atheis dan agama budha kepada pangkuan Islam. Ia hembuskan

    ke dalamnya sistem baiat, ukhuwah, dan dakwah kepada manusia. Ia bersihkanpaham tasawwuf dari noda. Dakwahnya berkembang di benua India hingga dari

    buahnya muncul Raja yang saleh, Aurangzeb.

    Pada masanya, kaum muslimin mendapatkan kemenangan. Tarekat Naqsyabandi-

    nya berkembang ke seluruh dunia Islam lewat Allamah Khalid asy-Syahrazuri

    yang dikenal dengan nama Maulana Khalid (1192 -1243 H). Ia menulis sejumlah

    tulisan. Yang paling terkenal adalahMaktbtyang diterjemahkan ke dalam bahasa

    Arab oleh Muhammad Murad dalam dua jilid dan diberi judul ad-Durar al-

    Maknnt. Ungkapan yang disebutkan dalam tulisan ke-75 dari jilid pertama

    berbunyi, Namun, engkau harus memperhatikan satu syarat. Yaitu menyatukan

    kiblat arah pandang.2) Imam Ghazali (450-505 H) adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn

    Muhammad ibn Ahmad al-Ghazali. Ia seorang fakih, ahli ilmu kalam, filosof,

    sufi, serta reformis agama dan masyarakat. Ia penulis risalah spiritual. Pengaruhnya

    demikian tampak dalam kehidupan Islam. Ia dilahirkan di Thus, wilayah Khurasan.

    Belajar ilmu fikh dan kalam dari imam al-Haramayn. Lalu belajar ilmu filsafat,

    khususnya pandangan al-Farabi, Ibnu Sina, dan ilmu kejiwaan. Dalam ilmu-ilmu

    tersebut Ia tidak menemukan sesuatu yang memuaskan kebutuhan akalnya

    terhadap keyakinan serta keinginan kalbunya untuk bahagia. Ia sibuk mengajar

    di madrasah Nizhamiyyah serta bepergian ke banyak negeri. Di antaranya

    Damaskus, Baytul Maqdis, Kairo, Iskandariyah, mekkah, dan Madinah. Di antaratulisannya adalah Ihya Ulumuddin, Tahafut al-Falasifah, danal-Munqidz min adh-

    Dhall.

    3) Maulana ar-Rumi (604-672 H) adalah seorang ulama yang bermadzhab Hanafi,

    serta menguasai berbagai ilmu. Kemudian ia menjadi sufi. Ia penulisal-Matsnawi

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    3/273

    | 3Badiuzzaman Said Nursi

    Segala puji bagi Allah bahwa ia menemukan dan memasuki

    sebuah jalan yang menuju hakikat dengan pelajaran dan

    bimbingan Alquran. Bahkan dalam sejumlah Risalah Nur yang

    ditulis oleh Said Baru tertampak sebuah hakikat:Pada segala sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan

    bahwa Dia Esa4

    Perihal Kedua

    Karena Said Lama berjalan dengan persatuan akal dan

    kalbu seperti Imam Ghazali, Imam Rabbani, dan Jalaluddin ar-

    Rumi, maka Ia segera membalut berbagai luka kalbu dan ruhani,serta membebaskan jiwanya dari berbagai bisikan dan ilusi.

    Setelah bebas darinya, Said Lama berubah menjadi Said Baru.

    Ia pun membuat sejumlah tulisan sejenis al-Matsnawiyang

    aslinya berbahasa Persiadengan bahasa Arab dalam ungkapan-

    ungkapan yang singkat.

    Ketika ada kesempatan, ia pun berani menerbitkannya.

    Tulisan tersebut berupa tetesan, untaian benih, biji, bunga,

    partikel, semerbak, nyala, dan berbagai pelajaran lainnya. Iakemudian ditambah dengan risalah berbahasa Turki: cahaya

    dan perihal. Ia menjelaskan persoalan tersebut selama sekitar

    setengah abad dalam Risalah Nur yang tidak hanya membahasjihad melawan hawa nafsu dan setan; tetapi seperti kompilasi

    keseluruhan dari al-Matsnawi. Buku ini menyelamatkan orang-

    orang yang sedang bingung dan membutuhkan, serta menarik

    para filosof yang tergiring kepada kesesatan.

    Perihal Ketiga

    Perbincangan yang berlangsung antara Said Lama dan

    Said Baru telah mengusir setan dan menundukkan nafsu

    yang terkenal dengan bahasa Persia dalam 26 ribu bait. Ia pendiri tarekat

    Maulawiyyah. Lahir di Balkh (Persia), lalu menetap di Konya pada tahun 623 H.

    Ia dikenal menguasai fikih dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Pernah mengajar diKonya pada empat sekolah setelah ayahnya meninggal pada tahun 628 H. Di

    antara karyanya adalah Dwn Kabr, Fhi ma Fhi, dan Maktbt.

    4) Oleh Abul Atahiyyah dalam kumpulan syairnya. Bait tersebut dinisbatkan kepada

    Ali ra. Sementara, Ibn Katsir dalam Tafsirnya menisbatkan kepada Ibn al-Mutaz.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    4/273

    sehingga Risalah Nur menjadi dokter luar biasa bagi pencarihakikat yang sedang terluka. Ia membuat kaum atheis dan sesat

    terdiam.

    Jadi, jelas bahwa al-Matsnawi yang berbahasa Arab inimerupakan benih dan tunas bagi Risalah Nur. Ia membebaskan

    manusia dari berbagai syubhat yang dihembuskan oleh setan,

    baik dari golongan jin maupun manusia. Sejumlah informasi

    tersebut ibarat sesuatu yang terlihat jelas, jika pengetahuannya

    dengan ilm al yaqin mendatangkan kepuasaan dan ketenanganpada tingkat ain al yaqin.

    Perihal Keempat

    Said Lama lebih banyak menggeluti ilmu hikmah dan

    hakikat, berdialog dan berdiskusi dengan tokoh ulama dalam

    berbagai persoalan yang mendalam, memperhatikan tingkat

    pemahaman muridnya terdahulu yang perhatian terhadap ilmu-

    ilmu syariat, serta menunjukkan peningkatan jenjang pemikiran

    dan limpahan pengetahuan kalbunya lewat ungkapan yang

    sangat dalam dan ringkas yang hanya dipahami olehnya. Karenaitu, tidak aneh kalau sebagiannya bisa jadi hanya bisa dipahami

    oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan luas setelah

    mencurahkan upaya optimal. Jika dijelaskan dengan lengkap, ia

    melaksanakan tugas Risalah Nur.Jadi, Buku al-Matsnawi yang merupakan tunas dari Risalah

    Nur bekerja dalam aspekanfusi dan internal seperti jalan khafi

    (tersembunyi), sehingga berhasil membuka jalan dalam kalbu danruh. Sementara, Risalah Nur yang merupakan kebunnya telahmembuka jalan yang luas menuju makrifatullah dengan

    menghadap ke cakrawalasebagai jalan yang terbentang jelas

    di samping berjuang melawan nafsu. Ia seperti tongkat Musa as.

    yang ketika dipukulkan memancarkan air yang berlimpah di

    mana saja.

    Demikianlah, jalan yang ditempuh Risalah Nur tidak sepertijalan yang ditempuh oleh para ulamadan filosof . Akan tetapi, iamembuka jendela makrifatullah dari segala sesuatu dengan

    kemukjizatan maknawi dari Alquran. Ia telah memahami sebuah

    4| Al-Matsnawi An-Nuri

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    5/273

    | 5Badiuzzaman Said Nursi

    rahasia yang khusus dari Alquran seperti mengerjakan suatu

    pekerjaan yang dibutuhkan satu tahun dalam satu jam bahwa

    mampu mengalahkan serangan kaum zindiq yang tak terhingga

    pada masa yang dahsyat ini.

    Perihal Kelima

    Pada saat perubahan dari Said Lama ke Said Lama,

    ribuan hakikat masing-masing bernilai menjadi satu pembahasan

    dalam sebuah risalahyang terkait dengan ratusan ilmu ditulis

    oleh Said dalam bentukIlam (ketahuilah) pada setiap pemba-

    hasan dan diungkapkan dalam beberapa baris, satu paragraphatau satu halaman. Seolah-olah masing-masing ketahuilah

    merupakan inti dari sebuah risalah.

    Karena setiap ketahuilah ditulis sebagai indeks dari ber-

    bagai ilmu dan hakikat, maka para pembaca buku ini memper-

    hatikan perihal-perihal di atas, sehingga jangan mengkritik.

    Said Nursi

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    6/273

    6| Al-Matsnawi An-Nuri

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    7/273

    | 7Badiuzzaman Said Nursi

    Peringatan

    PEMBERITAHUANPERMINTAAN MAAF

    rts

    Ketahuilah!

    Risalah ini merupakan satu bentuk tafsir nyata terhadapsejumlah ayat Alquran berikut persoalan-persoalan yangterdapat di dalamnya. Ia ibarat sekuntum bunga yang kupetik

    dari kebun Alquran yang penuh hikmah. Janganlah engkau

    merasa aneh dengan bentuk redaksinya yang sulit dipahami,

    ringkas, dan singkat. Cobalah telaah kembali sehingga terbuka

    bagimu rahasia pengulangan Alquran, seperti ayat yang ber-

    bunyi, Milik-Nya kerajaan langit dan bumi.Jangan takut dengan jiwa yang sulit dikendalikan. Sebab,jiwaku yang selalu memerintahkan pada keburukan dan

    melampaui batas telah tunduk. Ia berhasil dijinakkan lewat

    berbagai hakikat yang terdapat dalam risalah ini. Bahkan, setan

    terkutuk yang terdapat di tubuhku telah terdiam dan ber-

    sembunyi Siapapun dirimu, jiwa atau nafsumu tetaplah tidak

    lebih melampaui batas daripada nafsuku. Setan yang ada pada

    dirimu juga tidak lebih memperdaya daripada setan yang ada

    pada diriku.

    Wahai pembaca!

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    8/273

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    9/273

    | 9Badiuzzaman Said Nursi

    Risalah Pertama

    CAHAYA MENTARI TAUHID(Teks Berbahasa Arab dari kata kedua puluh dua)6

    rts

    Bismillahirrahmanirrahim

    Mahasuci Engkau wahai Zat yang seluruh alam yang beredarini bertasbih memuji-Mu dengan tasbih lisan Muhammadsaw. Gema tasbihnya yang mengiang-ngiang untuk-Mu secaraturun-menurun dari generasi ke generasi dan dari masa ke masa

    seiring dengan perjalanan waktu. Ya Allah, abadikanlah gema

    tasbih Nabi saw di atas lembaran alam dan daun peredaran waktu

    hingga hari kiamat dan hari kemudian.

    Mahasuci Engkau wahai Zat yang bumi bertasbih memuji-

    Mu dengan bersujud di bawah arasy keagungan qudrat-Mu

    dengan lisan Muhammad saw. Pasalnya, beliaulah penutur dan

    penafsir dari tasbih bumi untuk-Mu dengan sikap dan per-

    buatannya. Dengan risalah beliau, bumi secara stabil bergerak di

    porosnya.

    6) Risalah ini berikut dua risalah berjudul Percikan dan Terutama merupakan

    satu risalah dalam edisi kedua. Namun, keduanya merupakan risalah terpisahdalam naskah dan dalam terjemahan Turki. karena itu, kami memilih untuk

    memisahkannya menjadi risalah yang berbeda. Jadi, ketiga risalah ini ditulis oleh

    Said Baru dengan bahasa Arab. Ia menuliskannya di Barla sesudah dibuang ke

    sana pada tahun 1927.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    10/273

    10| Al-Matsnawi An-Nuri

    Ya Allah, buatlah bumi berikut seluruh wilayahnya

    mengucap tasbih lisan Muhammad saw.

    Mahasuci Engkau wahai Zat yang seluruh mukmin dan

    mukminah bertasbih memuji-Mu di seluruh tempat dan waktudengan lisan Muhammad saw. Pasalnya, beliau yang cahaya

    tasbihnya keluar untukmu dari mulut kaum beriman.

    Ya Allah, buatlah anak keturunan Adam hingga akhir umur

    manusia mengucap tasbih Muhammad untuk-Mu sesuai dengan

    kehormatan beliau dan rahmat-Mu. Kasihi kami dan umatnya.

    Amin!

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    11/273

    | 11Badiuzzaman Said Nursi

    Bismillahirrahmanirrahim

    Penjelasan tentang Permata Kandungan Ayat Berikut7:

    Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala

    sesuatu. Kepunyaan-Nya kunci-kunci (perbendaharaan) langit

    dan bumi(QS az-Zumar: 62-63)

    Mahasuci Zat yang di tangan-Nya tergenggam kerajaan segala

    sesuatu(QS Yasin: 83)

    Perbendaharaan segala sesuatu terdapat pada Kami(QS al-

    Hijr: 21)

    Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia yang

    memegang ubun-ubunnya (QS Hud: 56)

    Wahai yang lalai dan tenggelam dalam dunia sebab-akibat.

    Sebab-akibat merupakan hijab yang menutupi gerak kekuasaan

    Allah. Pasalnya, kemuliaan dan keagungan-Nya mengharuskan

    adanya hijab. Hanya saja, Zat yang Maha berbuat itulah yang

    merupakan kekuatan abadi yang sebenarnya. Tauhid dan

    kemuliaan Allah mengharuskan demikian. Penguasa azali

    memiliki para pesuruh. Namun, mereka bukan perantara

    pelaksanaan sehingga menjadi sekutu bagi kekuasaan Tuhan.

    7) Pelajaran keempat belas dari buku al-Madkhal il an-Nr (Pengantar Menuju

    Cahaya) yang dianggap sebagai tulisan pertama Said Baru dengan bahasa Turki.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    12/273

    12| Al-Matsnawi An-Nuri

    Mereka hanyalah penunjuk yang memproklamirkan berbagai

    prosedur Tuhan sekaligus sebagai saksi baginya. Ketika tunduk

    pada perintah Tuhan mereka sebenarnya melakukan sejumlah

    ibadah yang sesuai dengan kapasitas mereka. Mereka adalahperantara yang memperlihatkan kemuliaan qudrat-Nya dan

    keagungan rububiyah-Nya.

    Adapun manusia, kelemahan dan kondisi butuhnya me-

    merlukan sarana dan pesuruh yang ikut serta dalam kekuasa-

    annya. Karena itu, terdapat perbedaan antara pesuruh ilahi dan

    pesuruh manusia.

    Ya, penglihatan sebagian besar orang yang lalai tidakmemahami kebaikan dan hikmah di balik berbagai kejadian. Ia

    mengeluhkan masa depan dan berpaling secara bodoh. Sebab-

    akibat dijadikan sebagai sasaran keluhan. Apabila seseorang

    diberi taufik untuk menggapai hikmah dan kebenaran, sebab-

    akibat itu akan hilang dari pandangannya.

    Lewat sebuah perumpamaan disebutkan bahwa malaikat

    Izrail as. mengeluh kepada Allah Swt., Hamba-Mu mengeluh

    karena aku merenggut nyawa mereka. Maka, Allah menjawab,Akan Kuletakkan antara dirimu dan mereka perantara berupa

    musibah sehingga keluhan mereka tertuju kepadanya; bukan

    kepadamu.

    Kesimpulannya, bahwa kekuasaan dan keagungan Allah

    mengharuskan adanya sebab-akibat yang terlihat secara lahiriah

    agar akal bisa melihat sentuhan tangan kekuasaan-Nya terhadap

    berbagai persoalan. Namun, tauhid dan kemuliaan-Nya tak bisadipengaruhi oleh sebab-akibat.

    Catatan:

    Tauhid terbagi dua:

    Pertama, tauhid yang bersifat umum yaitu dengan berkata,Tiada sekutu bagi-Nya. Alam ini bukan milik selain-Nya.

    Dalam hal ini kelalaian dan kesesatan masih bisa bercampur kedalam pemilik tauhid tersebut.

    Kedua, tauhid hakiki yaitu dengan berkata, Dia adalahAllah semata. Kerajaan, alam, dan segala sesuatu adalah milk-

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    13/273

    | 13Badiuzzaman Said Nursi

    Nya. Ia melihat tanda kekuasaan-Nya pada segala sesuatu serta

    membaca stempel-Nya pada segala sesuatu. Ia menetapkan

    untuk-Nya dengan penuh kesadaran. Tauhid ini tidak bisa

    dimasuki oleh kesesatan dan ilusi. Di sini kami akan menjelaskankepadamu sejumlah cahaya tauhid ini yang kami ambil dari

    Alquran.

    CAHAYA PERTAMA

    Pada setiap ciptaan terdapat tanda yang secara khusus me-

    nunjuk kepada Zat Pencipta segala sesuatu. Pada setiap makhluk

    terdapat stempel yang secara khusus menunjuk kepada ZatPembuat segala sesuatu. Pada setiap lembar tulisan kekuasaan-

    Nya terdapat petunjuk menakjubkan yang tak bisa ditiru yang

    secara khusus menunjuk kepada Sang Penguasa azali dan abadi.

    Misalnya lihat pada tanda kekuasaan-Nya yang tak ter-

    hingga yang Allah letakkan pada kehidupan. Lihatlah kehidupan,

    bagaimana sesuatu menjadi segala sesuatu dan segala sesuatu

    menjadi sesuatu.

    Ya, air yang diminum dengan ijin Allah berubah menjadiorgan dan perangkat makhluk hidup sehingga dengan perintah

    Allah sesuatu berubah menjadi segala sesuatu. Demikian pula

    dengan berbagai jenis makanan. Dengan ijin Allah, ia berubah

    menjadi tubuh, daging, dan organ lainnya. Dengan demikian,

    segala sesuatu berubah menjadi sesuatu dengan perintah Allah.

    Orang yang memiliki akal, perasaan, dan kalbu akan memahami

    bahwa proses membuat sesuatu menjadi segala sesuatu dansebaliknya merupakan tanda khusus Zat Pencipta segala sesuatu,

    Allah Swt.

    CAHAYA KEDUA

    Lihatlah satu stempel dari sekian stempel yang tak

    terhingga yang terdapat pada makhluk hidup. Yaitu bahwa

    makhluk hidup seperti miniatur seluruh entitas, buah yangmenerangi pohon alam, serta benih yang menyinari dunia. Sang

    Pencipta menanamkan di dalamnya model dari sebagian besar

    spesies alam. Seolah-olah makhluk hidup merupakan tetesan

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    14/273

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    15/273

    | 15Badiuzzaman Said Nursi

    makhluk kepada manifestasi keesaan-Nya yang mencakup di

    mana kehidupan ini merupakan titik sentral dari manifestasi

    nama-nama-Nya yang merupakan sinar mentari keabadian.

    Berarti engkau berpandangan bahwa pada setiap makhlukbahkan pada lalat dan bunga sekalipunterdapat kekuasaan

    mencipta yang tak terhingga, pengetahuan yang mencakup, dan

    kehendak yang bersifat mutlak; serta bahwa pada benda-benda

    tersebut terdapat sifat-sifat yang hanya mungkin terdapat pada

    Zat Wajibul wujud. Akhirnya jika engkau menisbatkan sesuatukepada dirinya sendiri, engkau terpaksa melekatkan sifat

    uluhiyah kepada setiap benih dan partikel. Atau, jika menisbatkansesuatu kepada sebab, engkau juga harus meyakini bahwa setiap

    sebab yang tak terhingga memiliki sifat-sifat uluhiyah. Engkau

    juga harus menerima adanya sekutu Tuhan yang tak terhingga

    yang mestinya berdiri sendiri.

    Pasalnya, setiap partikelterutama jika ia berasal dari biji

    atau benihmemiliki kondisi yang rapi dan menakjubkan, serta

    sejalan dengan seluruh bagian makhluk yang merupakan bagian

    darinya. Bahkan, ia sejalan dengan spesiesnya; bahkan denganseluruh entitas. Ia juga memiliki tugas dalam kelompoknya

    sebagaimana keberadaan prajurit dalam instansi kemiliteran. Jika

    engkau memutuskan hubungan benih tadi dari Tuhan Yang

    Mahakuasa, berarti engkau harus mengakui bahwa dalam benih

    tersebut terdapat mata yang dapat melihat segala sesuatu serta

    perasaan yang meliputi segala sesuatu.

    Kesimpulannya, jika engkau tidak menisbatkan mentari-mentari kecil yang terdapat dalam tetesan air itu kepada

    manifestasi cahaya mentari, berarti engkau mengakui keberadaan

    mentari yang jumlahnya tak terhingga dalam benda-benda kecil

    seperti kunang-kunang yang terbang di waktu malam.

    Demikian pula jika engkau tidak menisbatkan segala

    sesuatu kepada Zat Yang Mahakuasa secara mutlak yang semua

    makhluk baik atom maupun mentari, yang kecil maupun yangbesar, bernisbat kepadanya. Berarti engkau mengakui keberadaan

    tuhan yang jumlahnya tak terhingga sehingga engkau terjatuh

    dalam puncak kebodohan.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    16/273

    16| Al-Matsnawi An-Nuri

    CAHAYA KEEMPAT

    Jika sebuah buku ditulis tangan, cukuplah ia ditulis oleh

    sebuah pena milik seseorang. Namun, jika buku tersebut dicetak,

    maka diperlukan sejumlah pena cetak sebanyak hurufnya dengankeikutsertaan banyak orang untuk mencetak huruf-huruf ter-

    sebut. Jika sebagian besar isinya ditulis dengan bentuk tulisan

    yang sangat kecil dalam sejumlah katamisalnya surat yasin

    ditulis dalam kata yasinmaka, untuk mencetak satu kata itu

    saja diperlukan pena-pena cetak sebanyak huruf tersebut.

    Demikian pula dengan buku alam ini. Apabila menurutmu

    ia ditulis dengan pena Zat Yang Mahaesa berarti engkau menitijalan yang sangat mudah dan rasional di mana ia memang harus

    begitu adanya. Namun, apabila ia dinisbatkan kepada alam dan

    sebab, engkau akan melewati jalan yang sangat sukar yang tidak

    bisa diterima, tidak rasional, dan mustahil. Pasalnya, untuk

    mencetak setiap makhluk, alam harus menghadirkan semua

    perangkat yang dibutuhkan untuk sebagian besar entitas. Ini

    adalah khurafat yang bercampur dengan ilusi. Bahkan, dalam

    setiap bagian tanah, air, dan udara ia harus menghadirkan jutaanalat cetak dan mesin yang tersimpan di dalamnya sebanyak bunga

    dan buah guna membentuk berbagai bunga dan buah yang

    perangkat dan substansinya beraneka ragam. Atau, jika tidak

    terdapat satu kekuasaan yang mampu mencetak semua jenis

    tumbuhan, ilmu yang luar biasa yang mencakup seluruh detil

    seluruh pohon dan taman berikut perangkat dan neracanya pada

    setiap bagian tanah, air, dan udara karena setiap bagiannya bisamenjadi tempat tumbuh semua tumbuhan.

    Misalkan ada satu bidang tanah ditanami oleh berbagai

    benih dan biji secara bergantian. Lalu sebidang tanah tadi

    dikosongkan dan diganti dengan setumpuk tanah, ternyata

    hasilnya sama. Apa yang kau saksikan sudah cukup menjadi

    bukti. Engkau bisa menyaksikan dalam perjalanan di dunia ini

    bahwa sebagian besar tanah bisa menjadi tempat tumbuhsebagian besar tanaman padahal bentuk setiap tumbuhan yang

    berkembang dan berbuah berbeda-beda. Keteraturan, kese-

    imbangan, dan keunikan yang dimiliki oleh setiap tumbuhan

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    17/273

    | 17Badiuzzaman Said Nursi

    merupakan model khusus dan spesifik yang mengharuskan ke-

    beradaan perangkat, mesin, dan alat cetak spesifik pula. Bahkan,

    ia mengharuskan adanya semua perangkat yang membentuk

    pohon dan tanaman pada setiap benihnya meski sangat kecil danserupa. Alam harus menghadirkan semua perangkat, mesin, dan

    alat untuk membentuk segala sesuatu. Ini adalah omong-kosong

    yang orang ahli debat pun tidak mempercayainya. Ia adalah

    khurafat di mana pelawak yang senang mengutarakan khurafat

    sekalipun merasa malu dengannya.

    CAHAYA KELIMA

    Lihatlah! Di samping setiap huruf dari sebuah buku

    menunjukkan dirinya seukuran satu huruf dengan satu cara,

    namun ia menunjukkan eksistensi penulisnya dengan beragam

    cara serta memperkenalkan pembuatnya seukuran satu baris.

    Demikian pula dengan setiap huruf yang terpampang

    dalam buku alam ini. Ia menunjukkan dirinya seukuran

    bentuknya sekaligus memperlihatkan eksistensinya sesuai

    wujudnya. Namun, pada saat yang sama ia menunjukkan keber-adaan Penciptanya dengan beragam cara. Ia juga menunjukkan

    nama-nama Pembuatnya serta menjelaskannya seukuran

    kumpulan bait syair yang panjang. Karena itu, kalau ada orang

    yang demikian dungu dengan mengingkari eksistensi dirinya dan

    alam, hendaknya ia berhenti memperlihatkan puncak kebodohan-

    nya yang mengingkari eksistensi Sang Pencipta.

    CAHAYA KEENAM

    Lihatlah! Sang Pencipta telah menuliskan pada setiap benda

    dan entitas segel khusus untuknya sebagaimana telah dijelaskan.

    Demikian juga Dia menuliskan pada setiap spesies dan entitas

    stempel yang khusus untuknya. Dia menyetempel seluruh

    penjuru langit dan bumi dengan stempel keesaan-Nya serta

    menuliskan pada seluruh alam tanda keesaan-Nya denganbentuk yang sangat jelas dan terang. Lihatlah stempel yang

    ditunjukkan oleh ayat berikut:

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    18/273

    18| Al-Matsnawi An-Nuri

    Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana

    Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya

    (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (ber-

    kuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dia Maha

    Kuasa atas segala sesuatu(QS ar-Rum: 50).

    Pasalnya, proses menghidupkan bumi merupakan bentuk

    kebangkitan dan pengumpulan seluruh manusia yang sangat

    menakjubkan. Dalam menghidupkannya dikumpulkan lebih dari

    300 ribu spesies yang setiap bagian dari banyak spesies tersebut

    dalam setahun menyamai total keseluruhan manusia di dunia.

    Karena hikmah yang tersembunyi bukan entitas tersebut yang

    dihidupkan kembali, namun yang serupa dengannya. Bagai-

    manapun adanya hal itu menunjukkan mudahnya mengumpul-

    kan semua manusia dan merupakan contoh dari kebangkitan danpengumpulan manusia.

    Proses menghidupkan beragam spesies yang sudah saling

    bercampur dan berbaur serta bagaimana mereka dihidupkan

    kembali dengan cara yang sangat istimewa tanpa ada kesalahan

    sedikitpun merupakan wujud adanya stempel khusus milik Zat

    Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui. Demikian pula dengan

    penulisan 300 ribu buku yang beragam bahkan lebih dalam satulembar permukaan bumi secara bercampur namun dengan sangat

    teratur tanpa terlewat dan tanpa ada cacat sedikitpun. Semua itu

    merupakan tanda khusus milik Zat yang di tangan-Nya ter-

    genggam kerajaan dan perbendaharaan segala sesuatu; tanpa

    terlalaikan oleh apapun.

    Wahai orang yang mengingkari pengumpulan semua

    makhluk, lihatlah bagaimana proses menghidupkan bumi dengan

    seratus ribu contoh dan petunjuknya dalam enam pekan. Sikap

    ingkarmu sama seperti orang yang melihat Zat pemilik berbagai

    mukjizat yang dalam satu waktu dan satu lembar bisa menuliskan

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    19/273

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    20/273

    20| Al-Matsnawi An-Nuri

    setiap komponen dan bagiannya terdapat kerjasama yang sangat

    baik. Sebagian membantu yang lain dalam sebuah perjalanan

    panjang dengan rapi tanpa pernah menyimpang pada saat yang

    dibutuhkan dan dengan cara yang tak terduga. Lihatlah bagai-mana sebagian memberikan bantuan untuk kebutuhan yang

    lainnya. Dalam kerjasama ini terdapat upaya untuk saling me-

    respon dengan berkata, Aku segera datang! lewat aksi nyata

    ketika ada yang meminta. Mereka saling mengulurkan tangan

    bantuan dan bekerja secara rapi. Mereka membantu setiap

    makhluk untuk menuju sebuah tujuan. Mereka taat dan tunduk

    kepada Zat Yang Maha Mengatur.Lihatlah bagaimana hukum kerjasama tersebut berjalan

    mulai dari matahari dan bulan, malam dan siang, musim panas

    dan dingin, sampai kepada upaya tanaman untuk terus meme-

    nuhi kebutuhan hewan dengan menyediakan rezekinya serta

    mengambilnya dari perbendaharaan rahmat Tuhan. Demikian

    pula dengan hewan yang memberikan bantuan kepada manusia.

    Lebah dan cacing mengambil madu dan sutera dari perbenda-

    haraan Zat Yang Maha Penyayang guna diantarkan kepadamanusia. Bahan-bahan nutrisi memberi kepada buah dengan

    beragam jenisnya. Serta partikel-partikel makanan membantu

    mengisi sel-sel tubuh dengan sangat sempurna, cermat, dan

    penuh hikmah.

    Fenomena ini semua, terutama bagaimana mereka bekerja-

    sama dengan rapi dan sempurna, merupakan petunjuk yang

    sangat jelas dan terang bahwa mereka merupakan pelayan dariPemelihara yang Maha Bijaksana serta pesuruh dari Pengatur

    Yang Mahamulia. Mereka bergerak sesuai dengan perintah, ijin,

    kekuatan, dan kebijaksanaan-Nya.

    CAHAYA KEDELAPAN

    Lihatlah bahwa rezeki yang didistribusikan kepada

    makhluk sejalan dengan kadar kebutuhan mereka dalam bentukyang sesuai dengan masing-masing mereka. Rezeki menyeluruh

    yang terdapat dalam rahmat-Nya yang luas yang berisi kasih

    sayang, rahmat-Nya yang luas yang terdapat dalam perhatian-

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    21/273

    | 21Badiuzzaman Said Nursi

    Nya yang sempurna yang berbalut kelembutan dan kemurahan,

    perhatian-Nya yang tampak dalam hikmah-Nya yang mencakup

    yang mengandung tujuan, hikmah-Nya yang terlihat dalam

    keteraturan yang ada, keteraturan yang terhampar secara nyata,keterhamparan dalam bingkai kerjasama dan tolong-menolong,

    serta kerjasama di antara partikel dan bagiannya itu, semuanya

    merupakan stempel khusus Tuhan Pemelihara dan Pengatur

    segala sesuatu. Ia menunjukkan keberadaan Zat yang matahari,

    bulan, dan bintang berjalan sesuai dengan perintah-Nya.

    Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-

    baiknya (QS as-Sajadah: 7)

    Jika menghendaki sesuatu, Dia berkata, Jadilah! Maka

    jadilah ia dengan seketika (QS Yasin: 82)

    CAHAYA KESEMBILAN

    Sebagaimana stempel keesaan-Nya terdapat pada partikel,

    bumi, dan alam, ia juga terdapat pada semua spesies yang

    bertebaran dan berbagai unsur.

    Sebagaimana proses penanaman benih di ladang menun-

    jukkan bahwa ladang tersebut dikelola oleh pemilik benih dan

    benih tadi merupakan milik pengelola sawah, demikian pula

    dengan berbagai unsur di alam ini. Unsur tersebut yang merupa-

    kan ladang bagi entitas lewat keterhamparannya dalam ukuran

    tertentu dan bentuknya yang rapi, makhluk yang merupakan

    buah kasih sayang dan mukjizat kekuasaan-Nya lewat kondisinyayang bertebaran dengan penuh hikmah dan mirip serta lewat

    keberadaannya di berbagai penjuru dalam satu distribusi yang

    menakjubkan, semua itu menunjukkan bahwa area berikut

    unsurnya dan ladang berikut benihnya berada dalam genggaman

    Sang Pencipta yang esa. Setiap spesies dan unsur menjadi saksi

    bagi masing-masing dan semuanya bahwa Kalian adalah milik

    Zat yang memiliku. Jadi, setiap bunga, setiap buah, dan setiaphewan merupakan stempel dan segel yang menyatakan dengan

    lisan keteraturannya bahwa tempat ini adalah Milik Zat yang

    memiliku, ciptaan Zat yang menciptakanku, tulisan Zat yang

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    22/273

    22| Al-Matsnawi An-Nuri

    aku menjadi hurufnya, dan kreasi Zat yang aku merupakan

    ukirannya.

    Karena itu, sebagaimana pengaturan hakiki terhadap

    makhluk yang paling kecil sekalipun, dan pemeliharaan terhadapentitas yang paling lemah sekalipun dilakukan oleh Zat yang

    semua unsur berada dalam genggaman-Nya, demikian pula

    dengan pengelolaan dan pengoperasian semua unsur dan elemen.

    Ia dilakukan oleh Zat mengatur dan mengendalikan semua

    hewan dan tumbuhan dalam genggaman pemeliharaan-Nya. Ini

    merupakan stempel tauhid yang dapat dilihat oleh orang yang

    matanya sehat dan kalbunya tidak tertutupi karat.Wahai orang yang sombong, cobalah apakah dirimu

    mampu menguasai sesuatu di alam ini? Pergilah dan dengarkan

    ucapan setiap makhluk yang berucap, Zat yang menguasai

    keseluruhan spesiesku dapat mengaku memilikiku. Jika tidak

    begitu, ia tidak bisa mengaku. Kemudian pergilah menuju

    spesies yang ada, masing-masing berkata dengan lisan keter-

    sebarannya, Siapa yang dapat menguasai bumi entah bagian

    luar ataupun bagian dalamnya bisa mengaku menguasaiku. Jikatidak, pengakuannya dusta. Lalu, pergilah kepada bumi, maka

    lewat lisan kerjasama antara dirinya dan langit ia berucap, Siapa

    yang dapat menguasai seluruh entitas, ia boleh mengaku

    menguasai diriku. Jika tidak, maka pengakuannya palsu.

    CAHAYA KESEPULUH

    Apabila engkau melihat sejumlah stempel tauhid yang telahkami singgung yang terdapat pada partikel, entitas, seluruh alam,

    kehidupan dan makhluk hidup, maka lihatlah segel tunggal dari

    begitu banyak segel keesaan yang terhampar pada semua spesies

    dan seluruh alam.

    Ya, beban untuk menumbuhkan sebuah pohon yang me-

    miliki buah sama mudahnya dengan beban untuk menumbuhkan

    satu buah karena sumber yang mengaturnya sama. Sumber yangsama, hukum yang sama, serta pengelolaan yang sama membuat

    beban, kesulitan, dan biayanya ringan. Ia sangat mudah sehingga

    tidak berbeda antara pohon yang memiliki buah tak terhitung

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    23/273

    | 23Badiuzzaman Said Nursi

    yang berada di satu tangan dengan satu buah yang berada di

    banyak tangan. Untuk memelihara satu buah saja, pengelola yang

    berjumlah banyak membutuhkan sesuatu yang bisa menum-

    buhkan pohon dengan sempurna berikut buahnya dilihat darijumlah perangkat yang diperlukan. Tidak ada perbedaan antara

    keduanya kecuali dari segi cara. Sama halnya dengan pabrik dan

    mesin yang bekerja memproduksi perangkat militer untuk satu

    pasukan besar. Ia membutuhkan alat-alat yang juga diperlukan

    untuk memproduksi perangkat untuk satu orang. Perbedaan

    hanya terletak pada hal teknisnya saja.

    Contoh lain adalah ongkos untuk mencetak ribuan copy dipercetakan sama bahkan lebih murah jika dibandingkan dengan

    ongkos untuk mencetak satu copy saja. Jika engkau meninggalkan

    percetakan yang satu itu untuk pergi kepada banyak percetakan,

    tentu engkau harus membayar ribuan kali lipat.

    Kesimpulannya, jika engkau tidak menisbatkan sesuatu

    yang banyak kepada yang satudi mana engkau terpaksa

    menisbatkan yang satu kepada yang banyaktentu beban dan

    biayanya bertambah sebanyak jumlah yang ada. Penciptaansemua spesies yang bertebaran dengan mudah dan luar biasa

    merupakan bentuk kemudahan dari tauhid dan keesaan.

    CAHAYA KESEBELAS

    Kesamaan antar semua entitas sejenis dan kemiripan antara

    spesies yang sama dalam beberapa organ utama menunjukkan

    stempel dan pena yang satu yang menjadi bukti bahwa semuakesamaan dan kemiripan tersebut merupakan kreasi tunggal.

    Demikian pula dengan kemudahan yang terlihat dan ringannya

    beban. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa semuanya

    merupakan tanda kreasi Pencipta Yang Mahaesa. Jika tidak, tentu

    yang muncul adalah kesulitan sampai pada tingkat di mana jenis

    dan spesies itu tidak mungkin terwujud. Karena itu, tidak

    mungkin Allah Swt memiliki sekutu. Jika tidak, tentu alam akanmenjadi tidak beraturan. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam

    berbuat sesuatu. Jika tidak, tentu alam ini tidak ada.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    24/273

    24| Al-Matsnawi An-Nuri

    CAHAYA KEDUABELAS

    Lihatlah! Jika di satu sisi kehidupan merupakan petunjuk

    keesan-Nya dan dalil kemestian eksistensi-Nya, di sisi lain

    kematian merupakan bukti keabadiaan dan kekekalan-Nya. Jikatetesan sungai yang mengalir, buih yang bergelombang di lautan,

    serta benda di muka bumi menjadi saksi atas keberadaan

    matahari lewat cahaya yang dipantulkannya, maka hilang dan

    sirnanya tetesan, buih, dan benda tersebut padahal pantulan

    cahaya tadi masih terus tampak pada benda sejenis yang datang

    sesudahnya menjadi bukti akan eksistensi matahari yang terus

    ada dalam bentuk manifestasinya. Sementara, pantulan cahayatadi hanya merupakan tanda keberadaan sebuah mentari. Ia

    menampakkan keberadaan matahari lewati wujudnya serta

    keabadian matahari lewat ketiadaannya.

    Demikianlah kondisi seluruh entitas. Keberadaannya

    menunjukkan keberadaan Sang Wajibul wujud (Allah), sementaraketiadaannya seiring dengan kedatangan entitas sejenis sesudah-

    nya menunjukkan keabadian-Nya. Pasalnya, kemunculan

    kembali sejumlah ciptaan yang indah, serta pergantian berbagaientitas, dan kelenyapannya setelah kemunculan entitas sejenisnya

    seiring dengan pergantian siang dan malam dan pergantian

    musim, semua itu menunjukkan dengan sangat jelas eksistensi

    Pemilik keindahan Yang Mahaesa, kekal, tinggi, dan abadi.

    Lenyapnya berbagai sebab dan akibat seiring dengan pergantian

    tahun dan masa, lalu kemunculan kembali akibat dan sebab

    sejenis menunjukkan secara tegas bahwa semuanya lemah danmakhluk Tuhan yang dirangkai dengan sebuah hikmah yang

    sangat halus. Lebih dari itu, ia menunjukkan bahwa semua

    ciptaan yang halus tersebut dan seluruh entitas yang indah yang

    terus berputar merupakan kreasi Zat Yang Mahaesa, Mahaagung,

    dan Pemurah; Zat yang seluruh nama-Nya suci dan indah. Ia

    juga merupakan hasil ukiran-Nya yang terus berubah, cermin-

    Nya yang terus bergerak, serta segel-Nya yang terus berganti.

    CAHAYA KETIGA BELAS

    Lihatlah! Segala sesuatudari atom hingga planet, dari diri

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    25/273

    | 25Badiuzzaman Said Nursi

    hingga mentaridengan lisan ketidakberdayaannya menunjuk-

    kan eksistensi Penciptanya dan dengan tugas-tugas menakjubkan

    yang dilakukannya secara teratur menunjukkan keesan-Nya.

    Segala sesuatu memiliki dua saksi bahwa Dia ada dan esa.Segala yang hidup memiliki dua tanda bahwa Dia esa dan

    abadi.

    Dari kandungan Alquran aku memahami bahwa semua

    partikel alam menunjukkan eksistensi, keesaan, dan keabadian

    Allah lewat sekitar lima puluh lima lisan. Semuanya kujelaskan

    secara ringkas dalam risalah berbahasa Arab yang berjudul

    tetesan. Anda bisa merujuk kepadanya.

    CAHAYA KEEMPAT BELAS

    Ketahuilah bahwa semua entitas di samping membuktikan

    eksistensi dan keesaan Allah juga membuktikan semua sifat-Nya

    yang agung, indah, dan sempurna, membuktikan kesempurnaan

    zat-Nya, tanpa ada kekurangan entah pada zat, kondisi, sifat,

    nama, dan perbuatan-Nya. Sebab, kesempurnaan makhluk

    menunjukkan kesempurnaan perbuatan-Nya, kesempurnaanperbuatan-Nya secara otomatis menunjukkan kesempurnaan

    nama-Nya, dan kesempurnaan nama-Nya sudah pasti me-

    nunjukkan kesempurnaan sifat-Nya, kesempurnaan sifat tidak

    diragukan lagi menunjukkan kesempurnaan kondisi-Nya, serta

    kesempurnaan kondisi-Nya secara haqqul yakin menunjukkankesempurnaan Zat-Nya.

    Jika kesempurnaan lukisan hiasan istana yang tanpa cacatmemperlihatkan kesempurnaan perbuatan Sang Pencipta, maka

    kesempurnaan perbuatan-Nya menjelaskan kesempurnaan nama

    Pelakunya; yaitu Dia Pencipta yang mahir, Arsitek yang pandai,

    Pelukis yang bijak, dan seterusnya. Lalu, kesempurnaan nama-

    Nya menerangkan kesempurnaan sifat-Nya; yaitu berilmu, bijak,

    mencipta, dan merancang. Kesempurnaan sifat-Nya menunjuk-

    kan kesempurnaan kondisi-Nya; yaitu memiliki kemampuanunggul dan potensi yang baik. Sementara, kesempurnaan kondisi-

    Nya menyingkap sisi kesempurnaan Zat Sang Pelukis tersebut

    dalam bentuk yang layak dan sesuai dengan kedudukan-Nya.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    26/273

    26| Al-Matsnawi An-Nuri

    Kesempurnaan makhluk yang tampak di alam ini tanpa

    ada cacat dan kekurangan membuktikan kesempurnaan per-

    buatan yang tersembunyi di baliknya. Kesempurnaan perbuatan

    menunjukkan secara jelas kesempurnaan nama Pelakunya.Kesempurnaan nama-Nya menunjukkan kesempurnaan sifat-

    Nya; sebab nama tersebut bersumber dari penisbatan sifat. Lalu

    kesempurnaan sifat secara tegas menyingkap kesempurnaan

    kondisi-Nya yang merupakan landasan dari sifat-Nya yang suci.

    Serta kesempurnaan kondisi-Nya secara haqqul yakin menunjuk-

    kan kesempurnaan Zat sesuai dengan keberadaan-Nya. Bahkan,

    semua kesempurnaan dan keindahan yang terdapat di alammerupakan bayangan kecil jika diukur dengan kesempurnaan

    dan keindahan Allah Swt.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    27/273

    | 27Badiuzzaman Said Nursi

    Risalah Kedua

    PERCIKAN LAUTAN MAKRIFATNABI SAW8

    rts

    Bismillahirrahmanirrahim

    Catatan:Yang diperkenalkan oleh Tuhan kepada kita tidaklah

    terhitung dan terhingga. Hanya saja, argumen dan dalil besarnya

    ada tiga:

    Pertama, alam ini. Engkau telah mengetahui sejumlah buktidari kitab besar ini.

    Kedua, bukti terbesar dari kitab ini yang berupa stempel

    kenabian dan kunci perbendaharaan tersembunyi, Nabi saw.Ketiga, penjelas kitab alam dan argumen Allah atas manusia.

    Yaitu Alquran yang penuh hikmah.

    Kita harus mengetahui bukti kedua yang berbicara lalu kita

    perhatikan. Dari lautan makrifat beliau terdapat sejumlah

    percikan:

    8) Ustadz Nursi menerjemahkan percikan ini ke dalam bahasa Turki serta

    menjadikannya sebagai Kalimat Sembilan Belas. Karena itu, kami menyeleraskan

    dengannya.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    28/273

    28| Al-Matsnawi An-Nuri

    PERCIKAN PERTAMA

    Ketahuilah bahwa argumen kedua ini memiliki kepribadian

    yang agung. Barangkali engkau bertanya, Apa itu? Dan apa

    substansinya?Jawabannya bahwa beliau lewat keagungan moralnya

    menjadikan atap bumi sebagai masjidnya, Mekkah menjadi

    mihrabnya, dan Madinah menjadi mimbarnya. Beliau adalah

    imam bagi seluruh kaum beriman yang bermakmum dengan

    berbaris di belakangnya. Beliau khatib bagi seluruh manusia yang

    menjelaskan tentang rambu-rambu kebahagiaan mereka. Beliau

    pemimpin seluruh nabi yang menyucikan dan membenarkanmereka lewat integralitas agamanya yang mencakup semua

    agama mereka. Beliau penghulu para wali yang membimbing

    dan mendidik mereka dengan mentari risalahnya. Beliau adalah

    poros dalam pusat halaqah zikir yang terdiri dari para nabi,

    orang-orang pilihan, kaum shiddiqin, kelompok yang taat, yang

    sepakat di atas kalimat-Nya. Beliau adalah pohon bersinar yang

    memiliki akar kokoh berupa para nabi dengan landasan samawi

    yang mereka miliki, memiliki ranting hijau dan segar berikut buahyang halus bercahaya; yaitu para nabi dengan makrifat mereka.

    Setiap pernyataan beliau dibuktikan oleh para nabi dengan

    bersandar kepada mukjizat mereka serta oleh para wali dengan

    bersandar kepada karomah mereka. Seolah-olah pada setiap

    pernyataan yang beliau buat terdapat stempel seluruh orang suci

    di atas. Misalnya beliau mengucap kalimat l ilha illallh (tiada

    Tuhan selain Allah) serta menyatakan tauhid. Ternyata kitamengetahui lewat dua kelompok mulia tersebutmentari dan

    bintang manusia yang menempati wilayah zikir dari masa lalu

    dan mendatang kalimat serupa yang terus mereka ulang dan

    mereka sepakati meski berbeda cara dan jalan. Seolah-olah

    mereka sepakat berkata, Engkau benar. Engkau menyatakan

    sesuatu yang benar.

    Tidak ada yang bisa menyanggah pernyataan yang didu-kung oleh kesaksian pihak-pihak yang tak terhitung banyaknya

    di mana mukjizat dan karomah mereka menjadi legitimasi.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    29/273

    | 29Badiuzzaman Said Nursi

    PERCIKAN KEDUA

    Ketahuilah bahwa argumen cemerlang ini yang menunjuk-

    kan kepada tauhid dan membimbing manusia kepadanya, di

    samping dua sisinya diperkuat oleh kenabian dan kewalian secaraijma dan mutawatir, ia juga dibenarkan oleh penjelasan kitab

    samawi seperti kabar gembira yang terdapat dalam Taurat, Injil,

    Zabur, dan kitab-kitab suci terdahulu. Selain itu, ia diperkuat oleh

    sejumlah bukti yang tampak jelas, diperkuat oleh kabar gembira

    yang demikian banyak, diperkuat oleh kesaksian para peramal

    yang diriwayatkan secara mutawatir, serta diperkuat oleh

    keberadaan ribuan mukjizat. Sebagai contoh: terbelahnya bulan,keluarnya air dari jari-jemari beliau, turunnya hujan di saat beliau

    berdoa, makanan sedikit yang bisa mengenyangkan banyak

    orang, serta bagaimana biawak, serigala, unta, dan batu berbicara

    di samping ribuan lainnya sebagaimana yang dijelaskan oleh para

    perawi terpercaya. Argumen tersebut juga diperkuat oleh syariat

    beliau yang mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat.

    Engkau telah mendengar dan menyaksikan pada sejumlah

    pelajaran sebelumnya berbagai kilau mentari syariahnya yangmengantarkan kepada kebahagiaan. Karena itu, selama matamu

    bersih dan kalbumu jernih, hal tersebut telah cukup bagimu.

    PERCIKAN KETIGA

    Ketahuilah! Sebagaimana dalil-dalil langit membenarkan-

    nya, beliau juga seperti mentari yang menunjukkan keberadaan-

    nya lewat diri sendiri. Dengan kata lain, beliau dibenarkan olehsejumlah petunjuk yang terdapat pada pribadi beliau. Yaitu

    seluruh akhlak mulia dan terpuji terkumpul dalam diri beliau.

    Demikian pula dengan karakter beliau yang memancarkan semua

    sifat-sifat luhur dan suci.

    Di samping itu adalah kekuatan iman beliau lewat sikap

    zuhud, takwa, dan ibadah yang ditampakkan. Lalu kesem-

    purnaan keyakinan beliau yang terlihat dari perjalanan hidup,kesungguhan, dan keteguhannya. Juga ketenangan beliau dalam

    bergerak yang dibuktikan oleh ketentraman jiwanya. Semua itu

    membuktikan pengakuan dan sikap beliau yang berpegang pada

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    30/273

    30| Al-Matsnawi An-Nuri

    kebenaran. Ia tak ubahnya seperti daun-daun hijau, bunga-bunga

    bersinar, serta buah yang segar yang menjadi saksi atas kehidupan

    pohonnya.

    PERCIKAN KEEMPAT

    Ketahuilah bahwa ruang lingkup waktu dan tempat mem-

    berikan pengaruh besar terhadap cara berpikir manusia. Misalnya

    mari kita lepaskan imajinasi waktu saat ini. Kita lepaskan pakaian

    yang kotor ini. Lalu, kita masuk ke lautan waktu yang mengalir.

    Kemudian kita berenang di dalamnya menuju era kebahagiaan

    yang berupa pulau subur dan indah di antara kumpulan waktudan masa. Marilah kita melihat jazirah Arab yang merupakan

    kota cemerlang di pulau tersebut. Mari kita kenakan pakaian di

    era itu hingga sampai ke pusat risalah Islam; tempat beliau

    menunaikan tugas utama.

    Bukalah matamu, lalu lihatlah! Kerajaan pertama yang

    terlihat oleh kita adalah sosok manusia luar biasa yang memiliki

    tampilan istimewa dalam sejarah perjalanannya yang mulia.

    Beliau menggenggam kitab suci yang mulia. Lewat lisannyabeliau mengungkapkan perkataan yang ringkas, penuh hikmah,

    dan berlaku sepanjang masa untuk seluruh umat; bahkan untuk

    seluruh jin dan manusia; dan seluruh entitas yang ada.

    Sungguh menakjubkan. Apa yang beliau katakan? Beliau

    mengatakan persoalan besar dan membahas berita agung. Beliau

    menjelaskan misteri tentang rahasia penciptaan alam; membuka

    dan menyingkap teka-teki tersembunyi mengenai rahasia hikmahalam; menerangkan tiga pertanyaan sulit yang membingungkan

    banyak orang karena merupakan pertanyaan setiap orang; yaitu

    siapa engkau? Dari mana? Dan hendak ke mana?

    PERCIKAN KELIMA

    Lihatlah sosok bersinar tersebut, bagaimana beliau meman-

    carkan cahaya dan sinar kebenaran yang demikian terang. Beliaumembuat malam manusia menjadi siang dan musim dinginnya

    menjadi musim semi. Seolah-olah semua entitas berganti bentuk

    sehingga alam ini tampak tertawa gembira setelah sebelumnya

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    31/273

    | 31Badiuzzaman Said Nursi

    cemberut dan masam.

    Jika kita tidak mengambil cahaya beliau, kita akan melihat

    alam ini menjadi tempat berkabung. Seluruh entitas akan tampak

    menjadi seperti orang asing dan musuh. Yang satu tidak menge-nali yang lain; bahkan memusuhinya. Benda-benda tak ubahnya

    jenazah besar. Hewan-hewan dan manusianya seperti anak yatim

    yang meratapi kepergian dan perpisahan. Dengan seluruh gerak,

    ragam, perubahan, dan ukirannya, alam ibarat tempat bermain

    yang sia-sia; tak mempunyai arti. Lewat kelemahan dan pikiran-

    nya yang meratapi duka masa lalu dan kecemasan terhadap masa

    mendatang, manusia menjadi lebih hina dan rendah dari semuamakhluk lainnya. Itulah esensi alam bagi orang yang tidak

    memasuki wilayah cahayanya.

    Sekarang lihatlah alam ini dengan cahayanya, lewat

    teropong agamanya, dan dalam wilayah syariatnya. Lihatlah

    bagaimana bentuk alam berubah. Rumah duka itu berubah

    menjadi masjid tempat zikir dan pikir serta majlis tempat memuji

    dan mengungkap rasa syukur. Musuh yang asing berubah

    menjadi kekasih dan saudara. Seluruh benda mati yang diam jugaberubah menjadi hidup dan damai yang terhampar dan menjadi

    tanda kekuasaan Penciptanya. Makhluk hidup yang sebelumnya

    yatim, menangis, dan sedih berubah menjadi orang-orang yang

    berzikir dengan tasbih mereka; seraya menyukuri berbagai kemu-

    dahan dalam tugas mereka. Gerakan alam yang beragam dan

    berubah-ubah berganti dari yang tadinya sia-sia menjadi tulisan

    rabbani, lembaran bukti penciptaan, serta cermin langit ilahisehingga alam demikian mulia dan menjadi kitab hikmah-Nya.

    Lihatlah bagaimana manusia naik dari lembah hewani yang

    lemah dan tak berdaya menuju puncak kepemimpinan lewat

    kadar kelemahannya, iringan kepapahannya, duri penghamba-

    annya, obor kalbunya, dan kesederhanaan iman akalnya. Lalu,

    perhatikan bagaimana sebab-sebab kejatuhannya yang berupa

    kelemahan, kemiskinan, dan akalnya berubah menjadi sebab yangmembuatnya naik karena mendapat cahaya sosok bersinar itu.

    Setelah itu lihatlah masa lalu, kuburan besar yang demikian

    gelap, bagaimana ia menjadi terang dengan mentari para nabi

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    32/273

    32| Al-Matsnawi An-Nuri

    dan bintang para wali. Lihatlah masa depan yang merupakan

    malam yang sangat pekat. Ia menjadi terang oleh cahaya Alquran

    dan memperlihatkan taman-taman sorga.

    Karena itu, kalau seandainya sosok tersebut (Nabi saw)tidak ada tentu seluruh alam dan manusia serta segala sesuatu

    akan jatuh pada tingkat kehampaan; tak bernilai dan tak ber-

    makna. Maka, alam yang indah ini membutuhkan keberadaan

    sosok luar biasa dan mulia tersebut. Jika beliau tidak ada, alam

    pun tiada sebab tidak lagi bermakna bagi kita. Mahabenar Allah

    yang befirman, Kalau bukan karenamu, Aku takkan mencipta-

    kan alam.

    9

    PERCIKAN KEENAM

    Barangkali engkau bertanya, Apa yang dikatakan oleh

    sosok yang kita lihat telah menjadi mentari bagi alam sekaligus

    lewat agamanya menyingkap berbagai kesempurnaan entitas?

    Sebagai jawabannya, lihat dan perhatikan apa yang beliau

    katakan! Beliau menjelaskan dan memberi kabar gembira tentang

    kebahagiaan abadi. Beliau menerangkan rahmat yang tak ter-hingga seraya mengungkapkannya dan mengajak manusia

    kepadanya. Beliau menjadi penunjuk jalan kepada kekuasaan

    rububiyah Tuhan; serta penyingkap hal-hal tersembunyi yang

    terdapat di langit ilahi.

    Perhatikan sisi tugas yang beliau emban. Engkau akan

    mendapatkan petunjuk kebenaran, lentera hakikat, mentari

    hidayah, dan sarana menuju bahagia. Kemudian, perhatikan sisipribadinya yang merupakan perumpamaan cinta Tuhan, contoh

    rahmat-Nya, kehormatan hakikat manusia, serta buah pohon

    makhluk yang paling bersinar.

    9) Ini adalah hadits qudsi. Sejumlah peneliti telah mengkaji hadits tersebut. Ada

    yang mengakuinya tetapi, ada yang menganggapnya lemah, serta ada pula yangmengingkarinya. Barangkali pandangan yang terdapat dalamSyarh al-Syif(1/6)

    merupakan kesimpulan yang tepat. Disebutkan bahwa maknanya benar, meski

    riwayatnya lemah. Hal ini didukung oleh Ibnu Taymiyyah dilihat dari kebenaran

    maknanya seperti terdapat dalam Majmu Fatw(11/ 96-98).

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    33/273

    | 33Badiuzzaman Said Nursi

    Lalu perhatikan bagaimana cahaya agamanya secepat kilat

    menyebar ke Timur dan Barat. Dengan penuh ketundukan

    terdapat sekitar separuh penduduk bumi dan seperlima manusia

    menerima petunjuk beliau di mana mereka siap mengorbankannyawa untuknya.

    Mungkinkah nafsu dan setan bisa menyanggah berbagai

    pernyataan yang dibawa oleh sosok semacam beliau; apalagi

    terkait dengan prinsip utama dakwah beliau; tiada Tuhan selain

    Allah, dalam seluruh tingkatannya?

    PERCIKAN KETUJUH

    Jika engkau ingin mengetahui faktor yang menggerakkan

    beliau, maka ia tidak lain adalah kekuatan yang suci dan mulia.

    Lihatlah aksi-aksi beliau di wilayah yang luas tersebut! Tidakkah

    engkau melihat bagaimana bangsa yang buas yang menempati

    padang pasir, yang demikian fanatik terhadap tradisi mereka,

    keras kepala, dan berhati keras sehingga tega membunuh anak

    perempuannya hidup-hidup, berhasil dirubah oleh sosok

    tersebut. Beliau telah melenyapkan dan mencabut semua akhlakburuk yang ada hanya dalam waktu singkat. Lalu mereka dipoles

    dengan akhlak yang luhur dan mulia. Mereka berhasil dibentuk

    oleh sang guru dunia. Lihatlah bagaimana kekuasaan beliau

    tidak hanya dalam bentuk lahiriah yang membuat mereka takut

    sebagaimana penguasa lain. Namun, beliau justru membuka hati

    dan akal serta menundukkan banyak jiwa manusia sehingga

    menjadi sosok yang dicinta, pendidik akal, pembina danpenguasa jiwa.

    PERCIKAN KEDELAPAN

    Seperti diketahui bersama, merubah kebiasaan sederhana

    yang dimiliki sejumlah orang, merokok misalnya, sangatlah sulit

    dilakukan oleh penguasa besar sekalipun. Namun, kita melihat

    bagaimana beliau berhasil menghilangkan sejumlah kebiasaanutama dari satu bangsa yang fanatik terhadap tradisi dan keras

    kepala dengan kekuatan sederhana, tekad kecil, dan dalam waktu

    singkat. Kemudian beliau menggantikannya dengan sejumlah

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    34/273

    34| Al-Matsnawi An-Nuri

    kebiasaan dan karakter yang melekat kuat pada diri mereka.

    Lihatlah pribadi Umar ra. sebelum dan sesudah mendapat

    petunjuk. Benih yang ada berubah menjadi pohon yang kekar.

    Demikianlah, terdapat ribuan aksi luar biasa beliau yang kitaketahui. Siapa yang masih belum mengetahui era tersebut, perlu

    masuk ke jazirah Arab. Dirinya perlu mencoba pergi ke dalamnya.

    Ajaklah seratus orang filosof untuk pergi bersama ke tempat ter-

    sebut dan bekerja selama seratus tahun. Dapatkah kiranya mereka

    melakukan satu hal saja dari seratus hal yang telah dilakukan

    oleh Nabi saw dalam setahun menurut ukuran masa itu?!

    PERCIKAN KESEMBILAN

    Perlu diketahui, jika engkau mengetahui tabiat manusia,

    orang berakal tidak akan mudah membuat sebuah pengakuan

    dusta yang diucapkan tanpa malu-malu, acuh, dan tanpa dibuat-

    buat yang diucapkan di hadapan musuh yang akan mengkritik,

    meski ia hanya orang kecil, memiliki jabatan rendah, pada

    lingkungan kecil, dan dalam persoalan sepele. Jika demikian,

    bagaimana mungkin hal itu akan dilakukan oleh sosok sepertibeliau yang merupakan orang besar, memiliki tugas besar, dalam

    lingkungan besar, di hadapan musuh-musuh besar, dan dalam

    persoalan besar. Beliau menyampaikan perkataan beliau tanpa

    peduli dengan keberatan orang, tanpa ragu-ragu, dan tanpa rasa

    takut. Beliau sampaikan semuanya dengan jujur, menarik, dan

    cara yang membuat musuh emosi; yaitu dengan menghinakan

    akan mereka, merendahkan jiwa mereka, menghancurkankehormatan mereka, serta dengan gaya yang sangat kuat. Mung-

    kinkan manipulasi dan dusta terselip ke dalam pengakuan orang

    semacam beliau dalam kondisi seperti disebutkan di atas? Tentu

    saja tidak mungkin. Ia tidak lain merupakan wahyu yang diberikanpadanya.10

    Ya. Kebenaran tidak membutuhkan manipulasi dan

    pandangan terhadap hakikat kebenaran tidak bisa dimanipulasi.

    10) Q.S. al-Najm: 4.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    35/273

    | 35Badiuzzaman Said Nursi

    Jalan beliau yang benar tidak membutuhkan manipulasi.

    Serta pandangan beliau yang menembus tidak akan membuat

    hakikat kebenaran bercampur dengan fantasi.

    PERCIKAN KESEPULUH

    Lihat dan perhatikan apa yang beliau katakan! Beliau mem-

    bahas berbagai hakikat besar yang menakjubkan, mengingatkan

    manusia, menerangkan persoalan yang menarik perhatian kalbu

    dan akal, serta memberikan kabar gembira. Seperti diketahui,

    keingintahuan terhadap hakikat segala sesuatu telah menggiring

    banyak manusia untuk rela mengorbankan nyawa. Karena itu,ada yang berkata, Jika engkau habiskan setengah usiamu atau

    setengah dari hartamu, lalu turun seseorang dari bulan atau

    planet yang memberimu informasi tentang keadaan kedua benda

    langit itu sekaligus memberitahu tentang hakikat masa depanmu,

    apakah engkau rela dengan pengorbanan di atas? Sungguh aneh.

    Engkau rela memenuhi keingintahuanmu dengan mengorbankan

    setengah dari usia dan hartamu; sementara engkau tidak peduli

    dengan sabda Nabi saw yang dibenarkan oleh semua nabi, kaumshiddiqin, wali, dan para ahli hakikat yang telah menyaksikan.

    Beliau menerangkan kondisi kerajaan-Nya di mana bulan hanya-

    lah seperti lalat yang terbang di sekitar kupu-kupu. Kupu-kupu

    itu terbang di sekitar lentera yang dinyalakan di sebuah lampu

    yang disiapkan untuk para tamu yang telah melakukan per-

    jalanan dari ribuan rumahnya. Beliau memberitahukan tentang

    alam yang menjadi tempat kejadian berbagai hal luar biasa, dimana kalaupun bumi terbelah dan gunung-gunungnya beter-

    bangan seperti awan, hal itu masih belum seberapa.

    Engkau bisa memperhatikan firman-firman Allah yang

    berbunyi, Apabila matahari digulung.11Apabila langit terbelah.12

    Apabila bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya.13 Harikiamat.14

    11) Q.S. al-Takwir: 1

    12) Q.S. al-Infithr: 1.

    13) Q.S. al-Zilzalah: 1.

    14) Q.S. al-Qariah: 1.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    36/273

    36| Al-Matsnawi An-Nuri

    Beliau menceritakan tentang realitas masa depan. Masa

    depan dunia baginya hanyalah satu tetes fatamorgana yang tidak

    ada artinya jika diukur dengan lautan tak bertepi. Beliau mem-

    beritahukan tentang alam kebahagiaan. Baginya, kebahagiaanduniawi hanya seberkas kilat yang cepat menghilang jika diukur

    dengan mentari abadi.

    Ya, di balik hijab alam terdapat berbagai hal menakjubkan

    yang menantikan dan menatap kita. Untuk memberitahukan

    semua itu harus ada sosok luar biasa yang dapat menyaksikan

    untuk kemudian bersaksi, melihat untuk kemudian memberita-

    kan. Dalam hal ini kita menyaksikan kondisi beliau bagaimanabeliau menyaksikan dan kemudian bersaksi, lalu memberikan

    peringatan dan kabar gembira. Beliau juga memberitahukan

    tentang apa saja yang disukai dan dituntut oleh Tuhan Pemelihara

    alam semesta dari kita. Serta masih banyak lagi persoalan besar

    lainnya yang mesti diketahui, dan hakikat yang mesti dipahami

    di mana hanya itu kebahagiaan dapat terwujud.

    Sungguh rugi orang yang lalai. Sungguh rugi orang yang

    tersesat. Sungguh aneh mengapa sebagian besar manusiademikian dungu. Bagaimana mereka buta terhadap kebenaran

    dan tuli dengan hakikat yang ada. Mereka tidak peduli dengan

    berbagai hal menakjubkan yang terdapat pada sosok semacam

    beliau. Padahal, mestinya orang sepertinya layak dibela dengan

    nyawa dan segera dihampiri dengan meninggalkan dunia berikut

    segala isinya.

    PERCIKAN KESEBELAS

    Perlu diketahui, pribadi beliau yang tampak dengan

    moralitasnya, yang dikenal di dunia dengan ketinggian sifatnya,

    di samping merupakan petunjuk yang benar akan keesaan Tuhan

    dan dalil kebenaran tauhid, beliau juga merupakan petunjuk

    terang dan dalil cemerlang yang menjelaskan tentang kebaha-

    giaan abadi. Lebih dari itu, sebagaimana lewat dakwah danpetunjuknya beliau menjadi sebab yang mengantarkan pada

    kebahagiaan abadi, lewat doa dan pengabdiannya beliau juga

    menjadi sebab terwujudnya kebahagiaan tersebut.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    37/273

    | 37Badiuzzaman Said Nursi

    Engkau bisa melihatnya ketika berada dalam salat

    terbesar yang dengan keluasaannya ia merubah jazirah Arab;

    bahkan seluruh dunia menjadi sosok yang melakukan salat

    semacam itu. Kemudian perhatikan bagaimana beliau melak-sanakan salat tersebut dengan jamaah yang sangat banyak.

    Seolah-olah beliau menjadi imam dalam mihrab masanya diikuti

    oleh semua manusia yang mulia, dari sejak Adam hingga masa

    kini, dan bahkan hingga akhir zaman nanti. Mereka berbaris

    dalam barisan semua generasi dengan bermakmum dan meng-

    amini doanya. Lalu, perhatikan apa yang beliau lakukan dalam

    salat tersebut dengan jamaah yang ada. Beliau berdoa untuk satukebutuhan yang sangat penting, besar, dan integral yang semua

    ikut berdoa bersamanya; termasuk langit dan seluruh entitas.

    Mereka sama-sama berujar, Ya, wahai Tuhan. Terimalah doanya.

    Kamibersama seluruh manifestasi nama-Mujuga memohon

    agar bisa menggapai apa yang ia minta. Lalu perhatikan bagai-

    mana beliau bermunajat dengan segala kepapahan dalam kerin-

    duan yang sangat kuat dan kesedihan yang sangat mendalam di

    mana hal itu membuat seluruh alam ikut menangis dan ikutberdoa bersamanya. Kemudian perhatikan untuk tujuan apa

    beliau bermunajat. Beliau bermunajat dan berdoa untuk sebuah

    tujuan yang kalau tidak tercapai tentu manusia, bahkan seluruh

    alam dan seluruh entitas, akan terjatuh kepada derajat yang

    paling rendah; tidak memiliki nilai. Namun, dengan permintaan

    beliau, semua entitas naik menuju derajat kesempurnaannya.

    Selain itu, perhatikan bagaimana beliau bermunajat secara terus-menerus dengan segala kesungguhan dan mengharap belas

    kasih. Doa beliau terdengar oleh arasy dan semua langit dan

    mengundang simpati mereka. Sehingga seolah-olah arasy dan

    langit berkata, Ya Allah kabulkan doanya! Perhatikan pula

    kepada siapa beliau meminta? Ya beliau meminta kepada Zat

    Yang Mahakuasa, Maha Mendengar, Mahamulia, Maha Menge-

    tahui, Maha melihat, dan Maha Mengasihi yang mendengarseluruh doa yang paling tersembunyi dari makhluk yang paling

    kecil terkait dengan kebutuhan yang paling samar. Dia menga-

    bulkan dengan memenuhi hajat kebutuhannya secara langsung.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    38/273

    38| Al-Matsnawi An-Nuri

    Dia mengetahui harapan paling kecil pada makhluk yang paling

    rendah dalam tujuan yang paling dekat. Dia mengantarkan

    kepadanya lewat cara yang tidak disangka-sangka. Dia mengasihi

    dan mencintai dalam bentuk yang bijaksana dan sangat rapi.Tidak ada keraguan bahwa pemeliharaan dan pengaturan

    tersebut berasal dari Zat Yang Maha Mendengar, Mengetahui,

    Melihat, dan Bijaksana.

    PERCIKAN KEDUA BELAS

    Sungguh menakjubkan apa yang diminta oleh sosok yang

    tegak di atas bumi yang membuat seluruh nabi beserta seluruhmanusia mulia berbaris di belakangnya. Beliau mengangkat

    tangan mengarah kepada arasy yang agung lalu berdoa dengan

    diamini oleh jin dan manusia. Dari kondisinya dapat diketahui

    bahwa beliau adalah manusia yang paling mulia, makhluk yang

    paling istimewa serta kebanggaan seluruh alam di sepanjang

    zaman. Beliau meminta syafaat lewat seluruh nama Tuhan yang

    tampak pada cermin entitas. Bahkan seluruh mereka juga

    meminta hal yang sama lewat nama-Nya. Perhatikan bagaimanabeliau meminta keabadian, pertemuan, sorga, dan rida-Nya.

    Andaikan rahmat, pertolongan, hikmah, dan keadilan yang

    merupakan sebab pengantar kepada kebahagiaan abadi tidak ada,

    maka doa beliau sudah cukup lantaran Tuhan membangun sorga

    untuknya dan untuk anak-anaknya. Hal itu sebagaimana Dia

    mendatangkan sejumlah taman yang indah di setiap musim semi

    dengan berbagai ciptaan-Nya yang luar biasa. Jika risalah beliaumenjadi sebab dunia ini dijadikan sebagai tempat ujian dan

    penghambaan, doa beliau menjadi sebab akhirat dijadikan

    sebagai tempat pemberian balasan dan ganjaran.

    Keteraturan yang luar biasa, rahmat-Nya yang demikian

    luas, ciptaan-Nya yang sangat sempurna tanpa cacat, serta

    keindahan yang tanpa cela sehingga orang semacam al-Ghazali

    berkata, Tidak ada yang lebih indah darinya, mungkinkah itusemua dihiasi dan digantikan oleh keburukan, kezaliman, dan

    kerancuan?! Pasalnya, mendengar dan memperhatikan suara

    yang paling hina pada makhluk yang paling rendah, terkait

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    39/273

    | 39Badiuzzaman Said Nursi

    dengan kebutuhan yang paling sederhana, sementara di sisi lain

    tidak mau mendengar dan mengabulkan suara, doa, dan

    kebutuhan yang paling mulia, hal itu merupakan sesuatu yang

    paling buruk dan cacat. Hal itu tidak mungkin terjadi. Keindahanyang tanpa aib tersebut tidak mungkin menerima keburukan tadi.

    Jika tidak, tentu berbagai hakikat di atas akan berbalik dari baik

    menjadi buruk.

    PERCIKAN KETIGA BELAS

    Wahai sahabatku dalam petualangan yang menakjubkan

    ini, tidakkah apa yang kau saksikan sudah cukup?! Jika engkauingin menjangkau seluruhnya tidak akan mampu. Namun, kalau

    engkau tetap berada di jazirah ini selama seratus tahun kita tidak

    akan bosan memandang satu bagian dari seratus bagian keajaiban

    tugas dan aksinya. Marilah kita kembali dan melihat generasi

    demi generasi, bagaimana semuanya demikian hijau dan men-

    dapat curahan karunia dari era pertama tadi.

    Ya, kita melihat semua generasi yang kita lalui bunganya

    mekar oleh mentari era kebahagiaan tersebut. Generasi sepertiAbu Hanifah,15 asy-Syafii,16 Abu Yazid al-Bustami,17 al-Junayd al-

    15) Abu Hanifah (80-150 H) bernama Numan ibn Tsabit. Pendiri madzhab Hanafi,

    seorang fakih dan mujtahid. Ia salah seorang imam yang empat menurut ahlu

    sunnah. Lahir dan besar di Kufah, serta meninggal di Bagdad. Ia memiliki sejumlah

    tulisan. Di antaranya, Musnaddalam bidang hadits yang dikumpulkan oleh paramuridnya, lalu al-Fiqh al-Akbardan al-Makhrijdalam bidang fikih. (al-Alam

    karya az-Zarkaly, 8/36).

    16) Asy-Syafii (150-204 H) salah seorang imam ahlu sunnah yang empat. Lahir di

    Gaza, Palestina dan dibawa ke Mekkah pada saat berusia dua tahun. Ia

    mengunjungi Bagdad dua kali, lalu pergi menuju Mesir pada tahun 199 H dan

    meninggal di sana. Kuburannya dikenal di Kairo. Ia termasuk keturunan Quraisy

    yang pandai memanah. Selain itu, ia mahir dalam bidang syair, bahasa dan sejarah

    Arab. Kemudian ia menekuni fikih dan hadits, serta mengeluarkan fatwa pada

    saat usianya baru menginjak dua puluh tahun. Ia memiliki banyak tulisan. Di

    antaranya yang terkenal adalahal-Umm dalam bidang fikih danAhkam al-Qurn(al-Alam 6/26).

    17) Abu Yazid al-Bustami (188-261 H) bernama Thoyfur ibn Isa al-Bustami. Abu Yazid

    adalah seorang zuhud yang terkenal. Berasal dari daerah Bustam dan meninggal

    di sana (antara Khurasan dan Irak).

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    40/273

    40| Al-Matsnawi An-Nuri

    Baghdadi,18 Syeikh Abdul Qadir al-Jilani,19 Imam al-Ghazali,

    Muhyiddin ibn Arabi,20 Abul Hasan al-Sydzily,21 Syah al-

    Naqsyaband,22 al-Imam al-Rabbani, dan yang lain adalah ribuan

    buah bersinar yang bersumber dari limpahan petunjuk beliau.Penjelasan rinci tentang apa yang kita saksikan kita tunda

    pada waktu yang lain. Sekarang kita haturkan salawat dan salam

    kepada sosok bersinar yang memiliki sejumlah mukjizat, yakni

    Nabi Muhammad saw. Ya Allah limpahkan salawat dan salam

    kepada sosok bersinar yang padanya diturunkan Alquran oleh

    Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang dari arasy yang agung.

    Maksudnya junjungan kami Muhammad, beribu-ribu salawatdan salam sebanyak kebaikan umatnya semoga tercurah kepada

    sosok yang kedatangan risalahnya telah diinformasikan oleh kitab

    Taurat, Injil, Zabur dan kitab suci lainnya; yang kenabiannya telah

    18) Ia adalah Junayd ibn Muammad (Abul Qasim al-zajja al-Qawariry) wafat tahun

    297 H/ 1910 M. Seorang sufi yang zuhud sekaligus pemimpinnya. Lahir dan

    meninggal di Baghdad. Belajar ilmu fikih dari Sofyan al-Tsauri dan ilmu tasawwuf

    dari pamannya, al-Saiy al-Saqathy.19) Abdul Qadir al-Jilani adalah putra dari Abu Salih Abu Muhammad al-Jaily. Lahir

    di Jaylan tahun 470 H. lalu masuk Baghdad dan mendengar dan mempelajari

    hadits dari Abu Said al-Makhrami al-Hambali. Ia salah seorang qutub yang terkenal

    di kalangan ahlu sunnah wal jamaah, serta seorang pembaharu besar. Banyak di

    antara kaum muslimin yang menjadi muridnya serta banyak pula kalangan yahudi

    dan Nasrani yang masuk Islam lewat tangannya. Di antara tulisannya adalah buku

    al-Ghuniyah, Futh al-Ghayb, danal-Fath al-Rabbany. Ia wafat di Baghdad pada

    tahun 561 H.

    20) Muhyiddin Ibn Arabi adalah Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn Arabi, Abu

    Abdullah ath-Thai al-Andalusi yang dikenal dengan Ibnu Arabi dan dijulukisebagai Syeikh al-Akbar. Lahir di Andalusia tahun 560 H dan meninggal di

    Damaskus pada tahun 638 H. Di antara tulisannyaFushs al-Hikam danal-Futht

    al-Makkiyyah.

    21) Al-Syadzily (591 -656 H) adalah Ali ibn Abdullah ibn Abdul Jabbar al-Syadzily.

    Syadzilah adalah sebuah desa di Afrika. Ia seorang zuhud yang singgah dan

    menetap di Iskandariyah. Pemimpin tarekat asy-Syadziliyyah dan penulis sejumlah

    wirid yang disebut dengan Hizb asy-Syadziliy.

    22) Al-Naqsyaband adalah Muhammad Bahuddin, pendiri Tarekat an-Naqsya-

    bandiyyah. Lahir di daerah Qasr al-Arifan, dekat Bukhara. Menuntut ilmu di

    Samarkand, menikah pada usia delapan belas tahun, serta menisbatkan diri kepadabanyak guru. Terakhir ia kembali ke Bukhara hingga meninggal di sana. Di Bukhara

    ia mendirikan dan menyebarkan tarekatnya. Ia wafat tanggal 4 Rabiul Awal 791

    H / 1389 M. yakni pada usia 73 tahun. Di antara tulisannya adalah Rislat al-

    Waridat, al-Awrad al-Bahiyyah, dan Tanbih al-Ghafilin.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    41/273

    | 41Badiuzzaman Said Nursi

    ditunjukkan oleh sejumlah keterangan yang berasal dari jin, wali,

    dan orang-orang suci; yang dengan isyaratnya bulan terbelah.

    Itulah junjungan kita, Nabi Muhammad saw.

    Beribu-ribu salawat dan salam sebanyak tarikan nafasumatnya semoga tercurah kepada sosok yang pepohonan datang

    menghampiri seruannya, yang hujan datang dengan cepat berkat

    doanya, yang awan melindunginya dari panas, yang ratusan

    manusia kenyang oleh makanan di nampannya, yang air meman-

    car dari sela-sela jarinya seperti telaga al-kautsar, yang kadal, rusa,

    serigala, batang pohon, unta, gunung, batu, pepohonan dibuat

    bisa berbicara oleh Allah untuknya. Beliau adalah pribadi yangtelah dimikrajkan. Junjungan dan pemberi syafaat bagi kita,

    Muhammad saw. Beribu-ribu salawat dan salam sebanyak huruf

    yang terbentuk dalam kata-kata yang terwujud dengan ijin Tuhan

    di cermin gelombang udara saat pembaca membaca setiap kata

    dari Alquran dari sejak awal turunnya hingga akhir zaman.

    Ampuni dan kasihi kami wahai Tuhan lewat setiap salawat

    darinya. Amin.

    Ketahuilah23 bahwa berbagai bukti kenabian Muhammadtidak terhingga banyaknya. Kami telah menyebutkan sebagian-

    nya dalam kata kesembilan belas dan surat kesembilan belas. Di

    samping kesaksian berbagai mukjizatnya yang sampai berjumlah

    seribu dan kesaksian Alquran yang sisi kemukjizatannya men-

    capai empat puluh yang telah dijelaskan dalam kata kedua puluh

    lima pada risalah Muhammad saw., entitas alam dengan berbagai

    tandanya juga bersaksi atas kenabian beliau. Pasalnya, apabiladalam berbagai ciptaan yang tersebar di alam ini terdapat tanda

    dan petunjuk tentang entitas itu sendiri, pada waktu yang sama

    ia juga bersaksi atas keesaan zat-Nya, serta bukti yang ada pada-

    nya juga bersaksi atas risalah yang dibawa oleh Muhammad saw.

    Di antaranya adalah kesempurnaan ciptaan-Nya. Kesem-

    purnaan ciptaan Tuhan yang terdapat pada makhluk dengan

    tegas menunjukkan risalah Muhammad saw. Karena keindahan

    23) Bahasan penting terkait dengan petunjuk sejumlah entitas ini terpisah dari

    Percikan. Ustadz Nursi menerjemahkannya ke dalam bahasa Turki dan

    menjadikannya sebagai bagian ketiga dari kata kedelapan belas.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    42/273

    42| Al-Matsnawi An-Nuri

    makhluk memperlihatkan kepada yang melihatnya secara

    langsung kreasi dan hiasan-Nya yang bagus. Sementara kreasi

    dan hiasan tersebut secara otomatis menunjukkan bahwa dalam

    diri Penciptanya terdapat kehendak kuat untuk memperbagusdan memperindah. Kedua hal itu menunjukkan bahwa dalam

    diri Penciptanya terdapat rasa cinta mendalam terhadap ciptaan-

    Nya serta keinginan untuk memperlihatkan kesempurnaan

    ciptaan-Nya. Rasa cinta dan keinginan itu menunjukkan bahwa

    manusia yang merupakan makhluk paling sempurna dan paling

    indah merupakan manifestasi yang utuh dari rasa cinta dan

    keinginan-Nya. Selanjutnya, manusia sebagai makhluk yangpaling komprehensif dan berperasaan memiliki pandangan dan

    sentuhan perasaan yang menyeluruh. Dengan pandangannya

    yang bersifat umum, ia mampu menatap seluruh pohon pen-

    ciptaan. Dan dengan perasaannya yang menyeluruh ia mampu

    mengenali tujuan penciptaan.

    Manusia merupakan objek yang diajak bicara oleh Sang

    Pencipta. Karena pandangannya yang bersifat umum dan

    perasaannya yang menyeluruh menjadi sebab manusia dipilihsebagai objek yang diajak bicara, maka orang yang mencurahkan

    seluruh pandangan dan perasaannya untuk beribadah dan men-

    cintai-Nya, lalu mengarahkan keduanya untuk menghormati

    ciptaan-Nya, serta mempergunakan semua pandangan, perasa-

    annya, dan seluruh kekuatannya untuk menyukuri nikmat Tuhan

    dan mengajak umat manusia agar beribadah dan bersyukur pula,

    tentu orang istimewa semacam ini layak untuk menjadi mitrabicara yang didekatkan dan dicintai oleh-Nya.

    Wahai manusia, mungkinkah orang istimewa tersebut

    menurutmu bukan Muhammad saw.? Dapatkah sejarah memper-

    lihatkan sosok lain yang lebih pantas mendapatkan kedudukan

    tersebut daripada Muhammad saw? Wahai yang memiliki peng-

    lihatan sehat dan mata hati, perhatikan dunia manusia di alam

    ini agar engkau dapat menyaksikan dengan jelas dua wilayahyang saling berhadapan dan dua sisi yang saling berlawanan:

    Yang satu adalah wilayah rububiyah yang sangat teratur

    dan rapi serta sisi penciptaan yang tertata dengan sangat

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    43/273

    | 43Badiuzzaman Said Nursi

    sempurna dan seimbang. Sementara satunya lagi adalah wilayah

    penghambaan yang bersinar dengan penuh ketundukan dan

    konsisten serta sisi yang berpikir, menghargai, bersyukur dan

    beriman.Jika engkau menyaksikan dua wilayah dan dua sisi tersebut,

    perhatikan keselarasan antara keduanya sehingga engkau dapat

    melihat secara jelas bahwa wilayah penghambaan seluruh sisinya

    bergerak dengan nama wilayah yang pertama sekaligus bekerja

    dengan seluruh kekuatannya untuk-Nya. Juga engkau dapat

    melihat dengan cermat bahwa sisi yang berpikir, bersyukur,

    menghargai, dan beriman menatap dengan seluruh makna danisyaratnya kepada sisi penciptaan dan karunia-Nya.

    Apabila matamu menyaksikan hakikat tersebut, mung-

    kinkah akalmu mengingkari keselarasan yang paling agung

    antara pimpinan wilayah ubudiyah dan Pemilik wilayah rubu-

    biyah? Akankah kalbumu tidak percaya bahwa pemimpin yang

    dengan ikhlas melayani tujuan Sang Pencipta untuk menghargai

    ciptaan-Nya memiliki keselarasan yang sangat agung dengan

    Sang Pencipta, memiliki hubungan yang kuat dengan-Nya, sertaberbicara dan menerima risalah-Nya? Tak diragukan beliau

    adalah kekasih yang diterima di sisi Sang Pemilik kerajaan.

    Bahkan, beliau merupakan makhluk yang paling dicinta dan

    paling dekat dengan-Nya.

    Wahai manusia, mungkinkah engkau berpikir bahwa Sang

    Pencipta makhluk yang berhias dengan segala macam keindahan,

    Pemberi berbagai macam nikmat, Pemelihara berbagai sentuhanrasa yang terdapat di mulut makhluk tidak peduli dan tidak

    memperhatikan makhluk yang paling indah dan paling sempurna

    semacam beliau, yang menghadap kepada-Nya dengan rasa

    rindu, penghambaan, dan cinta yang sempurna; makhluk yang

    seluruh alam mendendangkan nyanyian kekaguman dan

    penghormatan lantaran indahnya kreasi Sang Pencipta, serta

    daratan dan lautan bergoncang karena tertarik oleh suarasyukurnya atas kebaikan Tuhan dan gema takbirnya melihat

    keagungan Sang Pencipta?

    Mungkinkah Pencipta yang Maha Berbuat baik dan Maha

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    44/273

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    45/273

    | 45Badiuzzaman Said Nursi

    telah menjelaskan salah satunya, yaitu retorikanya yang luar

    biasa, sebanyak empat puluh halaman dari tafsir berbahasa Arab

    yang kutulis yang berjudul Isyrt al-Ijz. Engkau bisa merujuk

    ke tiga buku di atas.

    Tetesan Kedua

    Ketahuilah! Dari pelajaran yang lalu engkau memahami jika

    Alquran yang bersumber dari Pencipta langit dan bumi dan

    diperkenalkan oleh Tuhan Pemelihara semesta alam kepada kita

    memiliki banyak kedudukan dan fungsi. Barangkali engkau

    bertanya, Apa itu Alquran?Jawabannya, ia adalah terjemah abadi bagi seluruh entitas

    dan bagi lisannya yang membaca ayat-ayat kauniyah, serta penaf-

    sir bagi buku alam. Ia juga penjelas bagi berbagai perbendaharaan

    langit yang tersembunyi dalam lembaran langit dan bumi. Ia

    kunci bagi berbagai hakikat yang tertutup dalam baris-baris

    kejadian. Ia lisan tak tampak dalam dunia nyata. Ia perbenda-

    haraan kalam Tuhan yang abadi. Ia pilar dan mentari bagi dunia

    Islam. Ia peta bagi alam ukhrawi. Ia ucapan yang jelas, penafsiryang terang, bukti yang kuat, dan penerjemah cemerlang terkait

    dengan zat, sifat, nama, dan keadaan Allah. Ia pendidik bagi

    dunia manusia. Ia seperti air dan cahaya bagi umat manusia yang

    bernafaskan Islam. Ia hikmah hakiki bagi manusia sekaligus

    pengantar menuju tujuan penciptaan.

    Selain itu, bagi manusia di samping merupakan kitab

    syariat, Alquran juga merupakan kitab hikmah. Di sampingmerupakan kitab doa dan ibadah, ia juga kitab perintah dan

    dakwah. Di samping merupakan kitab zikir, ia juga merupakan

    kitab pemikiran. Di samping merupakan sebuah kitab yang

    mencakup begitu banyak kitab sejalan dengan semua kebutuhan

    manusia, ia juga seperti rumah suci yang terdiri dari sejumlah

    kitab dan risalah sehingga ia memperlihatkan untuk setiap jalan

    dari berbagai kelompok yang berbeda yang terdiri dari para wali,kaum shiddiqin, ahli makrifat, dan ahli hakikat sebuah risalah

    yang sesuai untuk menerangi dan menggambarkan jalan tersebut

    sehingga ia menjadi seperti kumpulan risalah.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    46/273

    46| Al-Matsnawi An-Nuri

    Tetesan Ketiga

    Penjelasan tentang cahaya mukjizat di balik pengulangan

    ayat-ayat Alquran.25 Ia memuat enam hal:

    Pertama

    Perlu diketahui bahwa karena Alquran merupakan kitab

    zikir, kitab doa, dan kitab dakwah, maka pengulangan menjadi

    sesuatu yang tepat bahkan wajib. Pasalnya, zikir perlu diulang-

    ulang, doa perlu terus dipanjatkan, dan dakwah harus terus

    ditekankan. Dalam pengulangan zikir terdapat pencerahan,

    dalam pengulangan doa terdapat penetapan, dan dalampengulangan dakwah terdapat penegasan.

    Kedua

    Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan kalam dan obat

    bagi seluruh tingkatan manusia, mulai dari yang paling pandai

    hingga kepada yang paling bodoh, dari yang paling bertakwa

    hingga kepada yang paling celaka, dari yang mendapat taufik,

    bersungguh-sungguh, dan tidak tertarik pada dunia hinggakepada orang yang tertipu dan sibuk dengan dunia. Dengan

    demikian, setiap orang tidak akan selalu bisa membaca Alquran

    secara utuh yang merupakan obat bagi setiap orang di setiap

    waktu. Karena itu, Zat Yang Maha Bijaksana dan Penyayang

    memasukkan sebagian besar maksud Alquran dalam sebagian

    besar surat. Terutama, surat-surat yang panjang sehingga setiap

    surat menjadi semacam Alquran kecil. Jadi, Allah memudahkanjalan bagi setiap orang. Ia befirman,

    Telah Kami mudahkan Alquran untuk menjadi peringatan,

    adakah yang mau mengambil pelajaran. 26

    25) Persoalan kesepuluh dari kilau kesebelas. Ia menjelaskan hikmah pengulangan

    tersebut secara komprehensif.

    26) Q.S. al-Qamar: 17.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    47/273

    | 47Badiuzzaman Said Nursi

    Ketiga

    Perlu diketahui bahwa kebutuhan jasmani pada setiap

    waktu berbeda. Maka itu, untuk sebagian orang di setiap waktu

    ia seperti udara, untuk sejumlah orang di waktu panas ia sepertiair, untuk sekelompok orang pada setiap hari seperti makanan,

    untuk beberapa orang di setiap minggu seperti cahaya, serta

    untuk sekian orang pada setiap bulan dan tahun ia seperti obat.

    Selain itu, kebutuhan spiritual manusia juga beragam. Bagi

    sejumlah orang di setiap waktu ia seperti Dia adalah Allah,

    untuk sebagian orang pada setiap masa ia seperti dengan nama

    Allah, serta bagi sekian orang pada setiap saat seperti tiadaTuhan selain Allah.. Demikian seterusnya.

    Jadi, pengulangan ayat dan kata adalah untuk menunjuk-

    kan berulangnya kebutuhan sekaligus mengisyaratkan adanya

    kebutuhan mendesak manusia terhadapnya, untuk mengingat-

    kan dan membangunkannya, serta untuk mendorong munculnya

    rasa membutuhkan terhadap nutrisi spiritual tersebut.

    Keempat

    Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan peletak dasar

    agama yang agung dan kokoh. Ia pengubah tatanan sosial

    manusia. Karena merupakan peletak dasar, ia membutuhkan pe-

    ngulangan untuk menegaskan, menguatkan, dan memantapkan.

    Alquran juga memuat jawaban terhadap persoalan berbagai

    tingkatan manusia yang senantiasa berulang lewat bahasa ucapan

    dan realita.

    Kelima

    Perlu diketahui bahwa Alquran membahas berbagai

    persoalan besar seraya mengajak kalbu untuk mengimaninya. Ia

    juga memuat sejumlah hakikat secara detil seraya mengajak akal

    untuk mengetahuinya. Karena itu, untuk menanamkan di dalam

    kalbu dan untuk menguatkannya dalam opini umum diperlukanpengulangan dalam bentuk yang berbeda-beda dan gaya yang

    beragam.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    48/273

    48| Al-Matsnawi An-Nuri

    Keenam

    Perlu diketahui bahwa setiap ayat Alquran memiliki aspek

    lahir dan batin, awal dan batas akhir. Serta setiap tujuannya

    memiliki sejumlah aspek, hukum, pelajaran, dan maksud. Di satutempat engkau bisa menemukan sebuah aspek, sementara di sisi

    lain engkau menemukan aspek berbeda. Di satu surat engkau

    mendapatkan sebuah tujuan, sementara di surat berbeda engkau

    mendapatkan tujuan lain. Demikian seterusnya. Jadi, sebenarnya

    tidak terdapat pengulangan di dalam Alquran.

    Tetesan KeempatPenjelasan cahaya mukjizat pengabaian Alquran terhadap

    persoalan filsafat alam, serta keterangannya yang kurang jelas

    dan umum di bagian lain. Hal ini mencakup enam hal:

    Hal Pertama

    Barangkali engkau bertanya, Mengapa Alquran tidak

    membahas tentang alam sebagaimana pembahasan dalam ilmu

    hikmah dan filsafat?Jawabannya adalah karena filsafat keluar dari jalur hakikat

    yang sebenarnya. Ia mempergunakan alam untuk kepentingan

    dirinya dengan makna simbolis. Sementara, Alquran diturunkan

    dengan membawa kebenaran serta turun pada tataran hakikat.

    Ia mempergunakan alam dengan pengertian harfiah; bukan untuk

    dirinya; tetapi untuk Penciptanya.

    Lalu mengapa Alquran hanya menjelaskan secara umumdan global esensi benda-benda langit dan bumi berikut bentuk

    dan gerakannya; tidak sebagaimana penjelasan sain di masa kini?

    Jawabannya adalah karena hal itu lebih penting dan lebih

    indah.

    Pertama, karena Alquran membahas tentang alam guna

    menjadi dalil atas zat dan sifat Allah. Sementara, syarat sebuah

    dalil harus jelas dan lebih jelas daripada konklusinya yang berupamengenali zat, sifat, dan nama Allah. Seandainya bentuknya

    seperti yang diinginkan para ilmuwan dengan berbunyi, Wahai

    manusia, lihatlah kondisi matahari yang diam dan bumi yang

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    49/273

    | 49Badiuzzaman Said Nursi

    bergerak agar engkau mengetahui agungnya kekuasaan Pencipta-

    nya, tentu dalilnya lebih samar dan lebih tersembunyi daripada

    konklusinya serta lebih sulit dipahami sebagian besar manusia

    di sepanjang masa. Padahal, hak sebagian besar manusia untukmendapatkan petunjuk dan hidayah lebih penting. Memperhati-

    kan pemahaman mereka tidak berarti menafikan manfaat yang

    bisa didapat oleh para filosof yang jumlahnya sedikit. Hanya saja,

    memperhatikan jumlah yang minoritas seringkali mengalahkan

    yang mayoritas.

    Kedua, retorika dalam memberikan petunjuk harus sejalan

    dengan nalar masyarakat secara umum, harus memperhatikansensitivitas mereka, dan harus melihat cara berpikir sebagian

    besar mereka. Hal itu agar tidak dianggap aneh oleh nalar dan

    pemikiran mereka. Nah, perkataan dan petunjuk yang paling

    bisa diterima oleh mereka adalah ketika jelas, sederhana, mudah

    tak rumit, singkat tak membosankan, dan global tanpa perlu

    dijelaskan lagi.

    Ketiga, Alquran tidak menjelaskan berbagai keadaan alam

    untuk dirinya; tetapi untuk Penciptanya. Karena itu, yangterpenting adalah keadaannya yang mengarah kepada Pencipta-

    nya. Adapun ilmu hikmah membahas alam untuk dirinya

    sehingga yang terpenting adalah keadaan yang mengarah kepada

    dirinya. Jadi, perbedaan antara keduanya seperti langit dan bumi.

    Selain itu, Alquran berbicara kepada semua manusia dan

    memperhatikan pemahaman sebagian besar mereka agar benar-

    benar mengenal; tidak hanya bersikap taklid. Sementara, sainpada dasarnya berbicara kepada ilmuwan. Adapun masyarakat

    umum hanya bersikap taklid. Maka itu, apa yang dirinci oleh

    sain hanya dijelaskan secara global oleh Alquran atau bahkan

    diabaikan sesuai dengan sejauh mana manfaatnya bagi masya-

    rakat secara umum.

    Keempat, karena Alquran petunjuk bagi semua strata

    manusia, maka secara retoris ia tidak boleh membuat sebagianbesar manusia menyimpang dan mengingkari sejumlah aksioma

    yang terdapat dalam pandangan lahiriah mereka. Ia juga tidak

    boleh merubah tradisi mereka tanpa ada keperluan mendesak.

  • 7/30/2019 Matsnawi an Nuri

    50/273

    50| Al-Matsnawi An-Nuri

    Namun, ia harus membiarkan dan memperindah sesuatu yang

    memang mereka butuhkan dalam mengerjakan tugas.

    Misalnya Alquran membahas tentang matahari; bukan

    untuk matahari dan bukan dari sisi substansinya. Akan tetapi, iadibahas untuk Zat yang telah membuatnya bersinar dan menjadi-

    kannya sebagai lentera serta dilihat dari fungsinya sebagai

    sumber keteraturan penciptaan, pusat tatanan makhluk,

    kumparan keserasian celupan dalam untaian lukisan azali bagi

    semua makhluk lewat tali malam dan siang di sepanjang musim.

    Hal itu dimaksudkan agar dengan tatanan keserasian makhluk

    Alquran dapat memperlihatkan kesempurnaan Penciptanya YangMaha Bijaksana dan Maha Mengetahui kepada kita. Gerakan

    matahari, entah secara lahiri ataupun hakiki tidaklah mempe