1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Beneficence adalah suatu tindakan menyediakan kemudahan dan kesenangan
kepada pasien seperti mengambil langkah positif untuk memaksimalisai dampak
positif terhadap kesembuhan pasien. Prinsip dasar beneficence dapat diambil untuk
membantu mencegah atau menghilangkan bahaya atau untuk sekadar menyembuhkan
kondisi pasien.
Dokter juga diharapkan memiliki kewajiban untuk membantu pasien mereka.
Ahli etika sering membedakan antara kebaikan wajib dan ideal. Ideal kebaikan
merupakan tindakan ekstrim kemurahan hati yang mencoba untuk menguntungkan
orang lain pada semua kesempatan yang memungkinkan. Dokter tidak selalu
diharapkan untuk hidup sesuai dengan definisi yang luas dari kebaikan. Namun,
tujuan dari dokter adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pasien, dan dokter
memiliki keterampilan serta pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat .Karena adanya sifat hubungan
antara dokter dan pasien inilah maka dari itu dokter memiliki kewajiban untuk 1)
mencegah dari sesuatu yang dapat merugikan pasien, 2) memberikan pelayanan yang
terbaik kepada pasien dan mengurangi terhadap risiko yang mungkin dari suatu
tindakan yang salah. Kebaikan juga dapat mencakup melindungi dan membela hak-
hak orang lain, menyelamatkan orang-orang yang dalam bahaya, dan membantu
individu yang cacat.
Oleh karena itu setiap dokter dituntut agar selalu dapat memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pasienya tanpa membeda-bedakan status sosialnya. Dokter
juga dituntut agar dapat melakukan pemeriksaan secara baik dan benar kepada
pasienya agar pasien tersebut merasa nyaman dan tidak canggung ketika
memeriksakan kesehatanya.
Dalam makalah ini, kami mengulas permasalahan – permasalahan yang ada
agar dapat mengerti tindakan – tindakan yang benar bila menjadi seorang dokter.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Selain itu juga mempelajari tentang Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang
berisi kewajiban – kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang dokter, UU
kesehatan dan prinsip dasar bioetik.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah pada penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah tindakan yang dilakukan dr. Donie telah sesuai dengan (KODEKI) ?
2. Apakah dr. Donie telah melakukan Prinsip Bioetika ?
3. Apakah tindakan dr. Donie sesuai dengan UU Kedokteran ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat menjadi dokter yang baik dan adil terhadap semua pasien.
2. Dapat menjadi dokter yang mampu menerapkan etika kedokteran dengan baik dalam
praktiknya.
3. Menjadi dokter yang dapat memberikan pelayanan secara memuaskan kepada pasien.
4. Sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran untuk memahami segala
bentuk respon dan kondisi setiap pasien.
5. Menjadi dokter yang sigap, terampil, kempeten, dan cakap dalam segala kondisi.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
1.4. Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberi contoh terhadap mahasiswa, supaya dapat menjadi seorang dokter yang baik
dan mengerti batasan – batasan yang tidak boleh dilanggar.
2. Agar dapat menjadi seorang dokter yang baik dan adil terhadap semua pasien.
3. Agar dapat menjadi dokter yang senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada pasienya.
4. Memberi contoh terhadap mahasiswa, agar dapat memberikan respon yang cepat dan
tepat terhadap kondisi atau keadaan pasien.
5. Agar dapat menjadi dokter yang sigap, terampil, kempeten, dan cakap dalam segala
kondisi.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB II
SKENARIO III
DOKTER DONIE YANG BAIK HATI
2.1. SKENARIO III
Dr Donie, Sp A membuka Praktek yang dibukanya sejak pukul lima sore sampai 8
malam selalu padat, sehingga meraka selalu mendaftar trlebih dahulu dan mendapatkan
nomer antrian, padahal tak jauh dari tempat beliau prakek ada dokter senior yang jida
bepraktek namun pasienya tak sebanyak dr. donie.
Didalam ruangan praktek terdapat dua buah tempat tidur yang dibatasi tirai sebagai
pembatas sehingga sekali masuk bisa menampung dua pasien sekaligus. Ketika sedang
memeriksa anak bagus, tiba – tiba masuklah seorang ibu dengan menggendong bayinya dalm
kondisi kejang. Mereka terlihat kumuh, sang ibu dengan baju lusuh tanpa alas kaki. Suster
cantika tergopoh – gopoh, “maaf dok pasienya nylonong”, padahal sudah saya larang
ucapnya penuh emosi. Dr donie member isyarat untuk diam, tanpa berpamitan ia
meninggalkan anak bagus dan ibunya, untuk segera memberikan pertolongan pertama.
“tenang ibu, kita atasi kejangnya” ucap dr donie sabar. Setelah dirasa kondisinya
stabilmemutuskan untuk merujuk pasien kerumah sakit terdekat untuk mengatasi kejangnya.
Sambil memberikan amplop berisi uang,”ini untuk berobat ke rumah sakit bu”. Pasien tersebu
berpamitan dan menucapkan terima kasih.
Dr. donie kembali ke anak bagus dan ibunya untuk melanjutkan pemeriksaannya dan
sekaligus meminta maaf. “ maaf bu tdi saya menanggani kondisi darurat terlebih dahulu”,”
iya dok ndak papa”. Dokter donie sempat bertanya kepada ibu anak bagus, “bu resep obatnya
saya berikan generic atau paten”, “ yang mana saja dok yang penting anak saya cepat
sembuh”.” Baiklah bu, sebaiknya generic saja, insyaAllah bu, selain minum obat jangan lupa
berdoa karena saya hanya perantara yang di Atas bu” ucap dr. donie. Sang ibu mengangguk
setuju.
Mengapa praktek dr. donie selalu ramai dikunjungi pasiennya ?
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB III
PROBLEM
3.1. Problem
1. Pasien dr. Donie selalu ramai dibanding dengan dokter senior ?
2. Apakah dibenarkan pasien masuk tanpa izin, meskipun dalam keadaan kondisi
darurat?
3. Apakah seorang dokter pantas memberikan amplop kepada pasien ?
4. Apakah dokter pantas meninggalkan pasien tanpa berpamitan ?
5. Bolehkah seorang dokter tidak menjelaskan obat generik atau paten, agar pasien bisa
memilih ?
3.2. Kata Kunci
1. Obat Generik
2. Keadaan Darurat
3. Pertolongan Pertama
4. Obat
5. Kawasan Kumuh
6. Emosi
7. Senior
8. Antre
9. Stabil
10. Rumah Sakit
11. Resep Obat
12. Bahasa Isyarat
13. Kejang
14. Rujuk
15. Praktik
16. Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
3.3. Penjelasan Kata Kunci
1. Obat Generik
Obat Generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua
jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo
yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik
bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama merek. Zat aktif amoxicillin
misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B”
memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari
berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Generik
2. Keadaan darurat Keadaan Darurat adalah sesuatu yang harus didahulukan, yang bersifat
memaksa dan hanya untuk sementara serta harus ditangani saat itu juga. Dimana
dokter dituntut agar dapat mengambil sikap secara cepat, cermat dan tepat dalam
mengambil langkah menyelamatkan nyawa pasien yang nantinya dapat
memberikan hasil yang baik kepada pasienya yaitu berupa keselamatan serta
kesembuhan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keadaan Darurat
3. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, yang lebih dikenal sebagai
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah usaha-usaha dasar untuk
menangani korban sesegera mungkin di tempat kejadian sebelum tenaga medis
mengambil alih penanganan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
4. Obat
Obat adalah Segala sesuatu baik itu yang terbuat dari bahan hewani, nabati dan
kimia yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, membebaskan gejala, atau
mengubah proses kimia dalam tubuh serta menyembuhkan pasien dari
penyakitnya.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat
5. Kawasan kumuh
Kawasan Kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi
tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin. Dimana
tingkat kesadaran penduduknya dalam proses pengelolahan lingkungan juga
sangat rendah. Akibatnya lingkungan menjadi tidak produktif dan banyak terjadi
pencemaran.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan Kumuh
6. Emosi
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.
Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan
ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut
terhadap sesuatu.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
7. Senior
Senior adalah orang yang lebih tua dalam usia, lebih tua dalam lingkungan profesi
dan pendidikan, lebih dari setingkat, lebih tinggi dalam pangkat dan kedudukan,
lebih tinggi dalam tingkat pengalaman serta lebih kompeten dalam menyikapai
masalah atau kondisi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Senior
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
8. Antre
Antre adalah berdiri berderet-deret untuk memanjang untuk menunggu giliran
atau sesuatu.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Antre
9. Stabil
Stabil adalah keadaan yg seimbang atau tetap yang mungkin menandakan gejala
darurat atau sesuatu, yang tetap tidak berubah, atau bisa di atasi, atau dalam
keadaan yang optimal/fit dan terjaga dengan baik.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Stabil
10. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah suatu tempat dimana seseorang mendapatkan pelayanan
kesehatan, atau sebuah institusi perawatan kesehatan yang menyediakan dan
memberikan pelayanan dengan disediakan tenaga ahli kesehatan di dalamnya
untuk menyembuhkan pasien.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah Sakit
11. Resep Obat
Resep Obat adalah surat pembelian obat dari dokter, surat untuk menebus obat,
pesanan dalam bentuk tertulis dari professional kesehatan untuk memberikan
terapi kepada pasien.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Resep Obat
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
12. Bahasa Isyarat
Bahasa Isyarat adalah suatu komunikasi yang tidak menggunakan bahasa verbal
tetapi bahasa non verbal.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa Isyarat
13. Kejang
Kejang adalah gangguan lepas muatan listrik, yang berlebihan dari sinkrom pada
sekelompok neutron otak. Atau otot dalam manusia yang sedang menegang, saraf
penegangan, seseorang yang badanya kaku karena panas atau syok. Demam yg
berlebihan karena panas dingin. Gangguan lepas muatan listrik, yang berlebihan
dari sinkrom pada sekelompok neutron otak.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kejang
14. Rujuk
Rujuk adalah surat rekomendasi untuk membawa pasien ke rumah sakit lain
untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rujuk
15. Praktik :
Praktik adalah mengaplikasikan atau menerapkan suatu ilmu yang dimiliki
seseorang pada kehidupan nyata.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Praktik
16. Obat Paten
Obat Paten adalah obat asli yang memiliki kandungan serta kualitas yang baik
yang memerlukan resep dokter.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB IV
DISKUSI
4.1. Permasalahan Pertama
1. Mengapa pasien dr. Donie selalu ramai dibanding dengan dokter senior ?
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pasien merupakan suatu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang dokter kepada semua pasienya.
Kewajiban ini seperti halnya yang diatur dalam Prinsip Dasar Bioetika, yaitu
tentang Prinsip Beneficence misalnya pada masalah tersebut dimana dr. Donie
melakukan pelayanan yang membuat banyak pasiennya lebih memilih mengantri
di tempatnya dari pada harus ke tempat praktek dokter lainnya, seperti contonya
dr. Donie yang mengutamakan pasien lain dalam kedaan darurat, meskipun hal
tersebut melanggar kodeetik, karna dr. Donie tidak berpamitan kepada pasien lain
yang sudah lebih dahulu datang, selain itu prinsip benifince yang diterapkan dr.
Donie adalah memberikan pelayanan ke pada pasiennya dengan sikap yang ramah
dan perhatian kepada pasiennya. Dimana Prinsip Dasar Beneficence merupakan
prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan untuk kebaikan
pasien. Ini juga termuat dalam UU Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 50 ayat 4
yang berbunyi “ Dokter memberikan pelayanan medis menurut standar profesi
dan prosedur operasional “.
Hal ini sesuai dengan sikap yang ditunjukan oleh dokter Donie dalam setiap
praktiknya. Dokter Donie selalu memberikan pelayananyanan terbaik untuk
pasienya, dalam menangani pasienya tersebut dokter Donie juga sangat ramah,
sabar dan adil, kemudian fasilitas yang disediakan di tempat praktiknya lengkap
dan memadai, serta yang paling penting dokter Donie menerapkan Prinsip Dasar
Benificence dan apa yg dilakukan sesuai dengan di (KODEKI), yakni kewajiban
dokter terhadap pasien. Sehingga dengan cara dokter Donie yang memperlakukan
pasienya dengan memuaskan, maka dari itu praktiknya selalu ramai dikunjungi
oleh pasien, dan pasienya juga mendapatkan pelayanan yang memuaskan sehingga
senang untuk memeriksakan kesehatanya kepada dokter Donie. Kemudian dengan
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
banyaknya pasien yang ditangani dokter Donie, secara tidak langsung dokter
Donie semakin bertambah ilmu dan pengalamanya. Namun di sisi lain banyak
pasien yang merasa bosan karena harus mengantri lama saat periksa dan banyak
pula pasien yang tidak sabar dan tidak terkendali, akibatnya ada pasien yang
menyerobot masuk. Meskipun demikian dokter Donie tetap dapat bekerja secara
professional dalam memberikan pelayanan pasienya secara adil dan bijaksana.
4.2. Permasalahan Kedua
2. Apakah dibenarkan pasien masuk tanpa izin, meskipun dalam keadaan kondisi
darurat ?
Keadaan Darurat adalah sesuatu keadaan atau situasi yang harus didahulukan,
yang bersifat memaksa dan hanya untuk sementara serta harus ditangani saat itu
juga. Dimana dokter dituntut agar dapat mengambil sikap secara cepat, cermat dan
tepat dalam mengambil langkah menyelamatkan nyawa pasien yang nantinya
dapat memberikan hasil yang baik kepada pasienya, yaitu berupa keselamatan
serta kesembuhan. Keadaan darurat ini akan kita temui nantinya jika kita sudah
menjadi dokter dan bekerja di rumah sakit atau membuka praktik di tempat
sendiri.
Hal ini sesuai dengan yang dialami oleh dokter Donie dalam praktiknya.
Dimana ada seorang Ibu yang tiba-tiba masuk ke ruang periksa dengan membawa
bayinya yang dalam keadaan kejang. Secara spontan dokter Donie pun langsung
melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bayi tersebut. Sebagaimana yang
tertuang dalam UU Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 51 ayat 4, yaitu
“melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukanya”. Meskipun
banyak pasien dokter Donie banyak yang merasa iri dan kecewa karena
mendahulukan pasien yang tiba-tiba masuk tanpa antre, ini bukan berarti dokter
Donie melanggar Prinsip Dasar Bioetika dan (KODEKI), karena dalam hal ini apa
yang dilakukan dokter Donie merupakan tindakan yang sudah benar sebab ia lebih
mengutamakan pasien yang dalam keadaan darurat terlebih dahulu, sehingga ada
satu nyawa yang terselamatkan, karena dalam UU Kedokteran sebagaimana yang
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
dijelaskan di atas telah diatur untuk mendahulukan pasien yang dalam keadaan
darurat.
4.3. Permasalahan Ketiga
3. Seorang dokter memberikan amplop kepada pasien ?
Empati merupakan usaha untuk menempatkan diri kita ke dalam diri orang lain
atau memasuki perasaanya dan memahami pemikiranya, dalam hal ini berarti
suatu usaha yang dilakukan seorang dokter untuk dapat mengenal jiwa atau
karakter daripada pasienya tetapi tidak disertai dengan suatu perasaan yang
berlarut-larut.
Hal ini seperti halnya yang dilakukan oleh dokter Donie dimana dia
memberikan sebuah amplop kepada pasienya. Dalam praktik kedokteran hal itu
bukanlah sesuatu peristiwa yang patut disalahkan. Sebab rasa ingin menolong
tersebut timbul dari kesadaran diri seseorang masing-masing tanpa adanya
dorongan atau paksaan dari orang lain. Menurut kami yang dilakukan oleh dokter
Donie adalah sesuatu tindakan yang benar karena sebagai seorang dokter kita
wajib untuk menolong pasien kita. Mungkin adapun alasanya mengapa dokter
Donie memberikan amplop kepada Ibu yang membawa bayinya tersebut,
diantaranya adalah karena dokter Donie merasa kasihan dan empati kemudian
agar pasien tersebut dapat memeriksakan bayinya di rumah sakit yang
pelayananya lebih bagus dan dokter yang lain, sebab dokter Donie dalam keadaan
sibuk saat itu. Sebenarnya cara yang dilakukan dokter Donie dengan memberikan
amplop kepada Ibu yang membawa bayinya tersebut merupakan cara yang rawan,
karena memungkinkan banyak pasien lainya yang mempresepsikan berbeda yang
cenderung negativ, misalnya dengan adanya gosip yang tersebar tentang
pemberian uang atau amplop dari dokter Donie yang nantinya akan membuat
pasien lainya memanfaatkan kesempatan tersebut.
4.4. Permasalahan Keempat
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
4. Dokter meninggalkan pasien tanpa berpamitan ?
Etika merupakan suatu nilai-nilai, norma-norma, atau aturan-aturan tertentu yang
mengatur tentang kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Tidak terkecuali adalah profesi Kedokteran, dimana
sebelum menjadi seorang dokter, calon dokter terlebih dahulu dididik mengenai
(KODEKI) yang di dalamnya memuat banyak sekali aturan yang harus dipahami,
ditaati dan diaplikasikan oleh calon dokter tersebut sebelum akhirnya terjun
menjadi seorang dokter ahli. Baik buruknya sikap dokter dapat dilihat dari
bagaimana etika yang ditunjukan olehnya disaat memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasienya. Pasienya pun akan dapat melihat dan menentukan perilaku yang
ditunjukkan oleh dokter tersebut. Sehingga dapat memunculkan pandangan yang
berbeda dalam pikiran pasienya.
Sebagaimana seperti yang dilakukan oleh dokter Donie yang mana ia
meninggalkan pasienya tanpa berpamitan terlebih dahulu. Mungkin apa yang
dimaksud dokter Donie adalah baik, yaitu dia ingin mendahulukan pasienya yang
dalam keadaan darurat karena lebih membutuhkan pertolongan secepatnya.
Namun bagaimanapun juga apa yang sudah dilakukan dokter Donie tersebut sudah
melanggar (KODEKI), dan seharusnya sebelum melakukan pertolongan kepada
bayi yang dalam kondisi darurat tersebut, alangkah baiknya dokter Donie terlebih
dahulu meminta izin kepada pasien sebelumya. Hal ini agar pasien yang
sebelumnya tidak merasa diacuhkan dan kecewa.
4.5 . Permasalahan Kelima
5. Dokter Donie tidak menjelaskan apa itu obat generik dan obat paten ?
Obat Generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat
diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua
jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo
yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik
bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama merek. Zat aktif amoxicillin
misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B”
memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari
berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin. Sedangkan Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
adalah obat asli yang memiliki kandungan serta kualitas yang baik yang
memerlukan resep dokter. Mungkin masih banyak pasien yang belum mengerti
tentang perbedaan obat keduanya tersebut. Sehingga banyak dari mereka yang
asal memilih ketika ditawari oleh dokter.
Sebenarnya seorang dokter itu wajib memberikan penjelasan mengenai apa
obat generik dan obat paten tersebut sebelumnya. Hal ini agar pasien tahu dan
dapat menentukan pilihanya untuk memilih jenis obat. Ini sesuai dengan UU
Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal 45 ayat 3 tentang Praktik Kedokteran, yaitu
“mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik “ yang juga
termasuk adalah kewajiban dokter untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya
kepada pasienya. Tetapi dalam hal ini dokter Donie tidak melakukan sebagaimana
yang seharusnya. Ini disebabkan karena kesalahan dokter Donie yang kurang peka
dalam mengetahui tingkat kecerdasan pasien atau juga karena pasienya yang pasif
untuk bertanya kepada dokternya. Hal ini dapat mengakibatkan hak pasien dalam
memilih obat terbatas atau tidak ada selain itu juga pasien tidak tahu mengenai
kualitas obat yang diterimanya, dan iniu akan membahayakan pasienya khususnya
bagi pasien yang benar-benar awam.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB V
ANALISIS / HASIL DISKUSI
Analisis atau hasil diskusi dari kelompok kami dari permasalahan diatas adalah :
1. Pasien dr. Donie selalu ramai dibanding dengan dokter senior ?
a. Penyebab
Pelayananya baik.
Dokternya ramah,sabar dan adil.
Fasilitasnya baik dan memadai.
Menerapkan benificience dan apa yg dilakukan sesuai dengan di (KODEKI),
yakni kewajiban dokter terhadap pasien.
b. Akibat
Praktek selalu ramai.
Dokter Donie semakin bertambah ilmu dan pengalamanya.
Banyak pasien yang merasa bosan karena harus mengantri lama saat periksa.
Banyak pasien yang tidak sabar dan tidak terkendali akibatnya ada pasien yang
menyerobot masuk.
Pasien mendapatkan kepuasan.
c. Solusi
Membatasi antrian pasien sesuai jam praktik dokte.r
Menyediakan fasilitas penunjang di ruang tunggu agar pasien tidak bosan saat
antre.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Melakukan kerjasama dengan dokter senior dalam menangani pasien, agar tidak
kuwalahan.
2. Apakah dibenarkan pasien masuk tanpa izin, meskipun dalam keadaan kondisi
darurat?
a. Penyebab
Karena keadaan darurat jadi dibenarkan
Karena dalam UU kesehatan telah diatur untuk mendahulukan pasien yang dalam
keadaan darurat.
b. Akibat
Akibat Positif :
Banyak nyawa yang terselamatkan karena mendahulukan pasien dalam keadaan
darurat.
Akibat Negatif :
Banyak pasien yang merasa dirugikan karena mendahulukan pasien dalam
keadaan darurat
Banyak pasien yang akhirnya menyalahgunakan nama “darurat” agar
mendapatkan pelayanan pertama.
c. Solusi
Dokter dan perawat harusnya mengetahui mana yang benar-benar dalam keadaan
darurat dan mana yang tidak
Dokter dan Perawat harus dapat memberikan pengertian kepada pasien yang lain,
agar tidak merasa iri dan tetap tenang
3. Seorang dokter memberikan amplop kepada pasien ?
a. Penyebab
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Dokter merasa kasihan dan empati
Agar pasien tersebut dapat memeriksakan bayinya di rumah sakit yang
pelayananya lebih bagus dan dokter yang lain, sebab dokter Donie dalam keadaan
sibuk saat itu.
b. Akibat
Adanya gosip yang tersebar tentang pemberian uang atau amplop dari dokter
Donie.
c. Solusi
Mungkin dokter Donie harus mengklarifikasi tentang barbagai persepsi pandangan
pasien yang lain mengenai pemberian uang atau amplop terhadap Ibu anak Bagus.
4. Dokter meninggalkan pasien tanpa berpamitan ?
a. Penyebab
Karena ada pasien yang sedang dalam keadaan darurat.
b. Akibat
Pasien sebelumnya merasa diacuhkan dan kecewa.
Melanggar (KODEKI).
c. Solusi
Sebaiknya dokter Donie harus berpamitan dengan pasien terlebih dahulu.
Diperlukan kesadaran seorang dokter Donie sendiri.
5. Dokter Donie tidak menjelaskan apa itu obat generik dan obat paten ?
a. Penyebab
Pasien pasif.
Dokter Donie kurang peka terhadap keadaan status kecerdasan pasienya.
b. Akibat
Hak pasien untuk memeilih obat tidak ada.
Pasien tidak tahu mengenai kualitas obat yang diterimanya.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
c. Solusi
Seorang dokter harus menawarkan terlebih dahulu mengenai obat yang akan
diberikan kepada pasienya, kemudaian menanyakan kepada pasien apakah dia
tahu tentang obat generik dan obat paten. Jika pasien tidak mengerti dokter wajib
menjelaskanya.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari masalah diatas kita dapat mengambil beberapa contoh macam pelajaran salah
satunya adalah bagaimana cara kita dapat menjadi dokter yang baik yang dapat
memperlakukan pasien dengan adil, dapat memberikan pelayanan kepada pasien secara
memuaskan dan dapat bekerja secara sigap, terampil, kompeten dan cakap dalam menghadapi
segala kondisi atau keadaan kedaruratan medis, agar dapat memberikan hasil yang baik
terhadap kesembuhan dan penyelamatan nyawa pasien.
Jadi kita sebagai calon dokter yang baik dan mengabdi sepenuh hati untuk masyarakat
seharusnya mampu memberikan secara total kepada pasien tentang pelayanan yang seperti
mereka inginkan tanpa membeda-bedakan status sosial dan diharapkan untuk selalu sadar
terhadap segala bentuk kondisi kedaruratan medis supaya dapat mengambil langkah secara
cepat.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
RINGKASAN BAGANKODE ETIK KEDOKTERAN
UU KEDOKTERAN
* PASAL 10, tentang kewajiban seorang dokter terhadap pasienSetiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilan dan keterampilan untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan, maka alas persetujaan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yg mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Penjelasaan dan Pedoman pelaksanaan Sikap
Bersikap tulus ikhlas sangat diperlukan dalam menolong pasien karena sikap ini meberikan ketenangan dan kejernihann dalam berpikir dan teliti dalm bertindak.
Rujukan pasien Jika seorang dokter mersa tidak mampu dalam menangani pasien maka dia wajib merujuk pasien kedokter yang mampu atau yang lebih bisa menanngani pasien tersebut.
KonsultasiSoal konsultasi ialah soal yang sangat penting dalam hubungan antara kolega atau sejawat hal ini juga sangat penting dalam hubungan antara dokter dan pasien.
.
UU No. 29 Th 2004 pasal 50 ayat 4“ Dokter memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan prosedur operasional “.
UU No. 29 Th 2004 pasal 51 ayat 4“melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukanya”.
UU No. 29 Th 2004 pasal 45 ayat 3“mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik “
1
BAB VII
PLANNING
Jika kami sebagai seorang dr. Donie, maka yang kami lakukan adalah :
1. Berusaha untuk bersikap adil dan baik kepada semua pasien tanpa membeda-bedakan
status sosialnya.
2. Berusaha untuk senantiasa selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
setiap pasien dan mencoba untuk mengerti permasalahan mereka.
3. Mencoba untuk dapat bersikap sesuai dengan (KODEKI) dan menerapkan prinsip
bioetika dalam menangani pasien.
4. Selalu bekerja keras dengan sigap, terampil, kompeten dan cakap dalam melakukan
penanganan medis kepada pasien.
5. Senantiasa dalam menjalin hubungan kerjasama dengan dokter lainya yang lebih
senior, agar dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
BAB VIII
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat agar dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembelajaran kita semua. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada pembuatan makalah
ini. Kami berharap pada pembuatan makalah yang selanjutnya agar bisa menjadi lebih baik.
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Generik
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keadaan Darurat
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pertolongan Pertama
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan Kumuh
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Senior
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Antre
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Stabil
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah Sakit
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Resep
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa Isyarat
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kejang
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Rujuk
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Praktik
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Obat Paten
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,
1
Makalah PBL “SKENARIO III” Kelompok 28,