YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

MAKALAH

KESELAMATAN, KESEHATAN

KERJA (K3)

Disusun untuk :

Memenuhi Sebagian Tugas Manajemen Perkantoran

Oleh :

Hikmah Widianti (1012003)

AKADEMI SEKRETARI MANAJEMEN

MADIUN

TAHUN 2013/2014

Page 2: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

KATA  PENGANTAR

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

kasih-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Walaupun

disertai oleh tantangan dan rintangan. Adapun judul makalah ini adalah Keselamatan,

Kesehatan Kerja (K3).  Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas

pembelajaran Manajemen Perkantoran yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana ruang

lingkup keselamatan, kesehatan kerja dunia kerja.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi

makalah ini untuk kedepannya dapat lebih baik.

Meskipun saya berusaha semaksimal  mungkin, tetapi saya menyadari bahwa makalah

ini masih jauh dari harapan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat 

membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                       Madiun, 07 Mei 2014                                                                                                                 

Penulis

Hikmah Widianti

Page 3: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 2

1.3 Tujuan...................................................................................................... 2

1.4 Manfaat.................................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN............................................................................................. 3

2.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja.......................................... 3

2.2 Sebab-sebab timbulnya kecelakaan kerja............................................... 5

2.3 Prinsip pencegahan kecelakaan kerja...................................................... 10

2.4 Dasar Hukum yang menjadi acuan K3.................................................... 11

2.5 Peran & Tanggung Jawab K3................................................................. 14

BAB III

PENUTUP........................................................................................................ 18

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 18

Daftar Pustaka................................................................................................... 19

Page 4: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, masalah keamanan dan keselamatan kerja

merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama semua pihak. Keberhasilan

kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya diukur dari selesainya pekerjaan tersebut.

Banyak hal yang dijadikan sebagai parameter penilaian terhadap keberhasilan suatu

pekerjaan. Pekerjaan dinilai berhasil apabila keamanan dan keselamatan semua sumber daya

yang ada terjamin, dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu

yang ditentukan, memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan kepuasan kepada

semua pihak (pimpinan, karyawan dan pemberi kerja).

Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan

terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional

pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan bertambah

biaya pengeluaran, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus

kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial

(dana), tetapi bisa menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia.

Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah sejak lama.

Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau tidak sadar,

manusia pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera bahkan mungkin sampai

merenggut nyawa. Dari kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk tidak mengalami

kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-cara yang diterapkan

Page 5: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

pada jaman dahulu, berbeda dengan yang diterapkan sekarang. Yang jelas upaya yang

dilakukan adalah dengan memperbaiki peralatan kerja dan cara (sistem) kerjanya.

1.2 Rumusan Masalah :

1. Apa pengertian keselamatan & kesehatan kerja ?

2. Apa sebab-sebab timbulnya kecelakaan kerja ?

3. Apa prinsip pencegahan kecelakaan kerja ?

4. Apa saja Dasar Hukum yang menjadi acuan K3?

1.3 Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian keselamatan & kesehatan kerja

2. Untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya kecelakaan kerja

3. Untuk mengetahui prinsip pencegahan kecelakaan kerja

4. Untuk mengetahui bagaimana Dasar Hukum yang menjadi acuan K3

1.4 Manfaat

Diharapkan manfaat dari pembahasan ini adalah dapat menambah pengetahuan kita

tentang syarat dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga kita mengerjakan

suatu pekerjaan di perusahaan atau industri sudah tahu keselamatan dan kesehatan kerja.

Page 6: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja

Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu

pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah

maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya

dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk

menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di

perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas

dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang

kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .

Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk

pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait

dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan

stabilitas emosi secara umum.

Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),

mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan

yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat

dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Page 7: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja

menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang

diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

Dari pengertian yg ada kita dapat menyimpulkan bahwa :

Keselamatan Kerja merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian

berbagai organisasi saat ini karena mencakup permaslahan segi perikemanusiaan, biaya

dan manfaat ekonomi, aspek hukum, pertanggung jawaban serta citra organisasi itu

sendiri. Semua hal tersebut mempunyai tingkat kepentingan yg sama besarnya walaupun

disana sini memang terjadi perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun

faktor lain yg masuk unsur eksternal industry.

Philosophy K3 adalah upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja

dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan

sejahtera.

Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja :

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga.

Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja,

atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap

perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan

definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan

bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab

kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995)

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan

yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara,

Page 8: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian

secara cermat dilakukan atau tidak.

Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja

adalah:

a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang

diperhitungkan keamanannya.

2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:

1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

2.2. Sebab-sebab timbulnya kecelakaan kerja

Menurut H.W Heinrich Dgn teori dominonya menggolongkan penyebab kcelakaan

menjadi 2, yaitu :

1. Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman)

Suatu tindakan yg memicu terjadinya suatu kecelakaan kerja.

Cthnya : tidak mengenakan masker, merokok di tempat yg rawan terjadi kebakaran, tidak

mematuhi peraturan dan larangan k3, dan lain-lain. Tindakan ini bisa berbahaya dan

menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Page 9: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

2. Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)

Berkaitan erat dgn kondisi lingkungan kerja yg dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Banyak ditemuai bahwa terciptanya kondisi yg tidak aman ini karena kurang ergonomis.

Cthnya : lantai yg licin, tangga rusak, udara yg pengap, pencahayaan kurang, terlalu

bising, dan lain-lain.

Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Menurut ILO, Kecelakaan kerja di klsifikasikan menjadi 4 golongan, yaitu :

a. Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan

Terjatuh

Tertimpa Benda

Tertumbuk

Terjepit

Gerakan Melebihi kemampuan

Pengaruh Suhu

Terkena arus listrik

Terkena bahan-bahan berbahaya/radiasi

b. Klasifikasi Menurut Penyebab Kecelakaan

Mesin

Alat Angkut

Perlatan lain, seperti dapur pembakaran atau pemanas, instalasi listrik

Bahan-bahan zat kimia atau radiasi

Lingkungan kerja, misalnya ketinggian atau kedalaman tanah

Page 10: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

c. Klasifikasi Menurut Luka atau Kelainan

Patah Tulang

Dislokasi (keseleo)

Regang Otot (urat)

Memar dan luka dalam yg lain

Amputasi

Luka di permukaan

Geger dan remuk

Luka bakar

Keracunan2 mendadak

Pengaruh radiasi dan lain-lain.

d. Klasifikasi Menurut letak kelainan atau cacat di tubuh

Kepala

Leher

Badan

Anggota Atas

Anggota Bawah

Banyakl tempat

Letak lain yang tidak termasuk klasifikasi tsb

FAKTOR KECELAKAAN

Kecelakaan2 akibat kerja yg sering terjadi banyak di sebabkan oleh faktor manusia

dan sedikit dipengaruhi oleh faktor alat. Adapun faktor manusia dapat dipengaruhi oleh :

a. Latar Belakang Pendidikan

Page 11: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

Seseorang dapat mempengaruhi tindakan seseorang dalam bekerja. Orang yg memilki

pendidikan lebih tinggi cenderung berfikir lebih panjang atau dalam memandang

sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi keamanan alat

atau dari segi keamanan diri. Lain halnya dgn orang yg berpendidikan lebih rendah,

cenderung akan berfikir lebih pendek atau bisa di katakan ceroboh dalam bertindak.

Misalnya ketika kita melakukan pekerjaan yg sangat beresiko terhadap kecelakaan

kerja tetapi kita tidak memakai peralatan safety dgn benar. Hal ini tentunya akan

menimbulkan kecelakaan.

b. Psikologis

Psikologi seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan sesuatu

pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan2 yg

kan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Cth

faktor psikologis :

1. Maslah2 dirumah yg terbawa ke tempat kerja

2. Suasana kerja yg tidak kondusif

3. Adanya pertengkaran dgn teman sekerja, dll

c. Keterampilan

Keterampilan disini bisa dikatakan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu

pekerjaan. Misalnya melakukan start/stop pada sebuah perlatan, memakai alat2

keselamatan, dll. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan pekerjaan utk

menghindari kesalahan2 yg berakibat timbulnya kecelakaan kerja.

d. Fisik

Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi

dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi dan motivasi

Page 12: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

sangat dibutuhkan ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan sangat mungkin

terjadi. Cth : kelelahan dan menderita suatu penyakit.

Adapun juga yg dipengaruhi oleh faktor alat yaitu :

Cthnya :

- Unit alat berat yang sudah tua

- Alat2 safety yg sudah rusak

Setelah kita mengetahui faktor2 yg menyebabkan suatu kecelakaan kerja, kita dapat

mencegahnya, yaitu dgn cara :

1. Menyelesaikan masalah2 yg ada tanpa harus menundanya

2. Jgn mencampur adukkan masalah dirumah dgn ditempat kerja

3. Sering membaca buku pengetahuan agar wawasan kita bertambah

4. Selalu menjaga kebugaran dan kesehatan dgn teratur berolahraga

5. Menambah pengalaman dalam suatu pekerjaan

6. Melakukan peremajaan pada alat2 berat yang sudah tua

7. Melakukan kualitas kontrol pada alat2 yg ada di tempat kerja

Kecelakaan kerja dapat terjadi setiap saat. Dengan mengikuti pelatihan K3, penyebab

kecelakaan kerja bisa ditekan sekecil mungkin, sehingga dapat menekan resikonya.

Unsur2 Penyebab Kecelakaan :

1. Manusia

2. Manajemen (Unsur Pengatur)

3. Material (Bahan-bahan)

4. Mesin (Peralatan)

Page 13: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

5. Medan (Tempat Kerja/Lingkungan Kerja)

2.3 Prinsip pencegahan kecelakaan kerja

Dengan pendekatan kepada tiga unsur kelompok, yaitu :

1. Pendekatan terhadap pada unsur manusia

2. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras

3. Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak harus melibatkan seluruh level

manajemen.

“PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB

KITA BERSAMA”

Untuk mencegah gangguan daya kerja, ada beberapa usaha yg dapat dilakukan agar para

buruh tetap produktif dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja, yaitu :

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) utk mengetahui apakah calon

pekerja tersebut serasi dgn pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental.

2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala/ulangan

3. Pendidikan ttg kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada pekerja secara

kontinu

4. Penggunaan pakaian pelindung

5. Isolasi terhadap operasi atau proses yg membahayakan

6. Pengaturan ventilasi setempat/lokal

7. Pengadaan ventilasi umum.

Page 14: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

2.4 Dasar Hukum yang menjadi acuan K3

A. Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang

memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari

bahaya akibat kecelakaan kerja.Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang

wajib dipenuhi oleh perusahaan.K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan

menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh

dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang

menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai

bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada

masa yang akan datang.

Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama hukum K3

yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja

merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak

diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak

kondusif.Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga

mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah

terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja.Konsep ini juga mencegah

pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.Norma kesehatan

kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara

derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.

K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja,

misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain

yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernapasan,

kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultraviolet,

Page 15: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

kanker kulit, kemandulan, dan lain-lain. Norma kerja berkaitan dengan manajemen

perusahaan. K3 dalam konteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja,

shift, kerja wanita, tenaga kerja kaum muda, pengaturan jam lembur, analisis dan

pengelolaan lingkungan hidup, dan lain-lain. Hal-hal tersebut mempunyai korelasi

yang erat terhadap peristiwa kecelakaan kerja.

Eksistensi K3 sebenarnya muncul bersamaan dengan revolusi industri di

Eropa, terutama Inggris, Jerman dan Prancis serta revolusi industri di Amerika

Serikat.Era ini ditandai adanya pergeseran besar-besaran dalam penggunaan mesin-

mesin produksi menggantikan tenaga kerja manusia.Pekerja hanya berperan sebagai

operator.Penggunaan mesin-mesin menghasilkan barang-barang dalam jumlah

berlipat ganda dibandingkan dengan yang dikerjakan pekerja sebelumnya. Revolusi

IndustriNamun, dampak penggunaan mesin-mesin adalah pengangguran serta risiko

kecelakaan dalam lingkungan kerja. Ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian

bagi pekerja.Juga dapat menimbulkan kerugian material yang besar bagi

perusahaan.Revolusi industri juga ditandai oleh semakin banyak ditemukan senyawa-

senyawa kimia yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa

pekerja (occupational accident) serta masyarakat dan lingkungan hidup.

Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam

perusahaan.Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau

resiko kerja (personal risk), bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini

diperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atas contributing

negligence (kontribusi kelalaian), fellow servant rule (ketentuan kepegawaian), dan

risk assumption (asumsi resiko) (Tono, Muhammad: 2002). Kemudian konsep ini

berkembang menjadi employers liability yaitu K3 menjadi tanggung jawab

pengusaha, buruh/pekerja, dan masyarakat umum yang berada di luar lingkungan

Page 16: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

kerja.Dalam konteks bangsa Indonesia, kesadaran K3 sebenarnya sudah ada sejak

pemerintahan kolonial Belanda. Misalnya, pada 1908 parlemen Belanda mendesak

Pemerintah Belanda memberlakukan K3 di Hindia Belanda yang ditandai dengan

penerbitan Veiligheids Reglement, Staatsblad No. 406 Tahun 1910. Selanjutnya,

pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapa produk hukum yang memberikan

perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan kerja yang diatur secara terpisah

berdasarkan masing-masing sektor ekonomi. Beberapa di antaranya yang menyangkut

sektor perhubungan yang mengatur lalu lintas perketaapian seperti tertuang dalam

Algemene Regelen Betreffende de Aanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen

Bestmend voor Algemene Verkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian

dan perusahaan Kereta Api dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad

1926 No. 334, Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan

Pelaut), Staatsblad 1930 No. 225, Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja

di Pabrik dan Tempat Kerja), dan sebagainya. Kepedulian Tinggi Pada awal zaman

kemerdekaan, aspek K3 belum menjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah

kemanusiaan dan keadilan.Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia

masih dalam masa transisi penataan kehidupan politik dan keamanan

nasional.Sementara itu, pergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh

pemerintah dan swasta nasional.

K3 baru menjadi perhatian utama pada tahun 70-an searah dengan semakin

ramainya investasi modal dan pengadopsian teknologi industri nasional (manufaktur).

Perkembangan tersebut mendorong pemerintah melakukan regulasi dalam bidang

ketenagakerjaan, termasuk pengaturan masalah K3. Hal ini tertuang dalam UU No. 1

Tahun 1070 tentang Keselamatan Kerja, sedangkan peraturan perundang-undangan

ketenagakerjaan sebelumnya seperti UU Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja, UU

Page 17: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak

menyatakan secara eksplisit konsep K3 yang dikelompokkan sebagai norma

kerja.Setiap tempat kerja atau perusahaan harus melaksanakan program K3. Tempat

kerja dimaksud berdimensi sangat luas mencakup segala tempat kerja, baik di darat, di

dalam tanah, di permukaan tanah, dalam air, di udara maupun di ruang angkasa.

Pengaturan hukum K3 dalam konteks di atas adalah sesuai dengan

sektor/bidang usaha. Misalnya, UU No. 13 Tahun 1992 tentang Perkerataapian, UU

No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), UU No. 15

Tahun 1992 tentang Penerbangan beserta peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.

Selain sekor perhubungan di atas, regulasi yang berkaitan dengan K3 juga dijumpai

dalam sektor-sektor lain seperti pertambangan, konstruksi, pertanian, industri

manufaktur (pabrik), perikanan, dan lain-lain.Di era globalisasi saat ini, pembangunan

nasional sangat erat dengan perkembangan isu-isu global seperti hak-hak asasi

manusia (HAM), lingkungan hidup, kemiskinan, dan buruh. Persaingan global tidak

hanya sebatas kualitas barang tetapi juga mencakup kualitas pelayanan dan

jasa.Banyak perusahaan multinasional hanya mau berinvestasi di suatu negara jika

negara bersangkutan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup.Juga

kepekaan terhadap kaum pekerja dan masyarakat miskin.Karena itu bukan mustahil

jika ada perusahaan yang peduli terhadap K3, menempatkan ini pada urutan pertama

sebagai syarat investasi.

2.5 Peran dan Tanggung Jawab K3

1. Setiap orang di lingkungan Perusahaan memiliki peran dan tanggung jawab dalam

K3 sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing

2. Tugas dan tanggung jawab individu dijelaskan dalam uraian tugas masing-masing

karyawan.

Page 18: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

3. Direktur Utama

· Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 telah berjalan

dengan baik dengan memberikan komitmen dan menetapkan kebijakan termasuk

memberikan sumber daya yang diperlukan.

· Melakukan tinjauan manajemen secara berkala untuk melihat kinerja pelaksanaan

SMK3 serta memberikan arahan dan peningkatan yang diperlukan secara

berkesinambungan

4. Management Representative

· Memastikan proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen K3 ditetapkan,

diterapkan dan dipelihara.

· Melaporkan kepada Direktur Utama mengenai kinerja Sistem Manajemen K3 dan

peluang untuk perbaikan.

· Memastikan kesadaran dari seluruh karyawan mengenai pentingnya memenuhi

persyaratan pelanggan.

· Bertanggungjawab terhadap pemecahan masalah / kendala dalam pembangunan dan

penerapan Sistem Manajemen K3 di semua unit kerja.

· Memastikan penggunaan Standar Kerja/ Acuan Kerja terkini untuk masing-masing

unit kerja.

· Mewakili perusahaan untuk masalah Sistem Manajemen K3 terutama kepada Pihak

Luar.

· Merencanakan dan melaksanakan serta memantau Program Audit Internal serta

Tinjauan Manajemen.

· Mengontrol dokumen, seperti menerbitkan, perubahan, distribusi, penomoran dan

pemusnahan.

Page 19: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

· Memelihara dokumen, seperti master dokumen Manual K3, Prosedur, K3 Plan,

Form, Catatan K3, Laporan Audit dan hasil Rapat Sistem Manajemen K3.

· Sebagai penghubung perusahaan dengan pihak luar yang berhubungan dengan

Sistem Manajemen K3.

5. Manager Proyek

· Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan dari seluruh pekerja,

kontraktor, tamu dan masyarakat ketika berada di bidang kerjanya.

· Bertanggung jawab menyediakan sumber daya untuk penerapan sistem manajemen

K3 di lingkungannya masing-masing

· Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peraturan perundangan dibidang K3

yang berlaku bagi perusahaan telah dipenuhi

· Berwenang untuk menentukan suatu kegiatan dapat diteruskan atau harus dihentikan

berdasarkan penilaian resiko

· Berwenang untuk mengeluarkan Laporan ketidak sesuaian

· Berwenang untuk mengambil tindakan tegas terhadap tindakan-tindakan yang dapat

membahayakan K3

· Berwenang untuk memberlakukan keadaan dalam darurat ( emergency )

6. Manager HSE : 

· Bertanggung jawab terjaganya dokumentasi sistem manajemen K3

· Menerima tanggung jawab untuk memastikan sistem diterapkan diseluruh

bagian/fungsi

· Bertanggung jawab untuk memastikan sistem berjalan efektif dan tetap sesuai

dengan sasaran yang telah ditetapkan

· Bertanggung jawab mendapatkan informasi peraturan yang terbaru

· Bertanggung jawab untuk mengaudit sistem dan melaporkan kepada Management

Page 20: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

Representative

· Bertanggung jawab untuk melaksanakan komunikasi dengan eksternal

· Bertanggung jawab mengevaluasi bahaya-bahaya dari proses yang ada atau yang

baru dan untuk menekan resiko-resikonya

· Bertanggung jawab menetapkan dan mengembangkan rencana tanggap darurat

· Berwenang untuk mengeluarkan laporan kecelakaan, laporan ketidak sesuaian dan

tindakan perbaikan

7. Seluruh Manager :

· Bertanggung jawab untuk memastikan penerapan sistem manajemen K3 di tempat

kerjanya dan memastikan bahwa seluruh resiko yang ada di areanya telah

diidentifikasi, terdokumentasi, direkam dan dikendalikan

· Memastikan bahwa program peningkatan K3 di area kerja mereka telah dijalankan

dengan baik

· Membina dan memastikan bahwa pekerja bawahannya termasuk pihak ketiga telah

memahami dan mematuhi semua ketentuan keselamatan kerja yang berlaku.

8. Seluruh pekerja :

· Bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen K3 setiap saat

di dalam menjalankan pekerjaannya masing-masing.

· Bertanggung jawab melaporkan kecelakaan atau insiden atau tindakan yang dapat

mengarah pada insiden (unsafe condition) kepada atasannya dan merekamnya dalam

buku kecelakaan dan insiden

· Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan keselamatan dan cara kerja aman

yang berlaku untuk pekerjaannya masing-masing, termasuk penggunaan alat

keselamatan yang sesuai.

Page 21: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi

pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat

kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh

perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan

kerja (zero accident). Agar tercapainya kesejahteraan pada pekerja, properti dan

lingkungan dalam melaksanakan pekerjaan dan menciptakan sistem kerja yang aman.

Dengan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan tenaga kerja dan manusia

pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat yang adil dan sejahtera.

Page 22: MAKALAH K3 Hikmah Widianti

DAFTAR PUSTAKA

Silalahi, Benet dan Silalahi, Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo

Ramli, Soehatman.2010. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta : PT

Dian Rakyat

http://ingbontang.wordpress.com/2008/09/24/pencegahan-kecelakaan-kerja

http://rosyeda.files.wordpress.com/2010/10/modul-k3lh-versi-indonesia.pdf

http://masteropik.blogspot.com/2010/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-kesehatan.html

http://abemustofa.blogspot.com/2011/04/k3-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html

http://nurhasanahstsetia.blogspot.com/2011/01/pengertian-k3lh.html

Honiatri, Euis. Dkk.2010. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan

lingkungan hidup (K3LH). Bandung : Armico

Drs. Heru Subagyo, Keselamatan Kerja, APEI-JATIM 2000

Ir. Imam Soebari, Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3), APEI-JATIM2000

H.N.C. Stam, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Katalis-Jakarta 1989

Tia Setiawan, Harun Keselamatan Kerja dan Tata Laksana Bengkel,Depdikbud 1980