YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript

MAKALAH MANAGEMENT ENERGI ONE HOUR SAVE OUR EARTH

Disusun oleh: Dewi Setya Purwani 09501244009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

BAB 1 PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG Energi saat ini memegang peranan yang penting dalam pengembangan ekonomi

nasional. Hal ini merupakan suatu hal yang tidak dipersoalkan lagi, bahkan oleh NegaraNegara yang telah maju, maupun oleh Negara yang sedang berkembang bahwa

penggunaan energi secara tepat dan berdaya guna tinggi merupakan syarat yang mutlak untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Indonesia merupakan negara yang memiliki

berbagai jenis sumber energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Pengelolaan sumber energi secara tepat kiranya akan memberikan manfaat dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Energi terpenting bagi kehidupan manusia adalah energi listrik. Energi listrik merupakan salah satu energi vital dalam kehidupan manusia era modern. Jika manusia zaman dahulu, bisa hidup tanpa energi listrik, manusia abad ini tidaklah seperti itu. Semua peralatan pendukung kehidupan menggunakan listrik sehingga penghematan energi listrik seolah tidak bisa dilakukan. Listrik bagi masyarakat dunia seperti juga bagi bangsa Indonesia telah menjadi kebutuhan vital masyarakat modern dan juga bahan bakar roda pembangunan. Listrik, bahkan, dijadikan tolok ukur majunya suatu peradaban. Hanya saja, penyediaan dan pemanfaatan listrik di Indonesia masih banyak bergantung pada energi fosil terutama minyak bumi dan produk turunannya. Energi fosil bersifat tidak terbarukan sehingga bila terus dieksploitasi, cadangannya akan menipis dan mungkin akan habis. Saat ini saja Indonesia sudah bisa dikategorikan sebagai negara yang lebih banyak mengimpor minyak dibandingkan mengekspornya. Karena itu, fluktuasi harga minyak bumi dunia akan sangat berpengaruh dan dapat mengguncang ekonomi Indonesia. Tekanan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga akan meningkat mengingat pemerintah membeli minyak bumi dengan harga dunia sedangkan harga bahan bakar minyak dan listrik di dalam negeri dijual murah karena masih mendapat subsidi dari pemerintah.

Walaupun realisasi subsidi energi pada 2009 sebesar Rp 94,6 triliun (10 persen total pengeluaran negara) sudah jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya (Rp 230,51 triliun), tetapi jumlah ini 1,5 kali lebih besar dari total subsidi non-energi (Rp 64,9 triliun). Di sisi lingkungan, ketergantungan terhadap minyak bumi ataupun energi fosil lainnya telah memberikan dampak buruk, terutama dari emisi karbon yang dikeluarkan, baik dari proses penyediaan maupun pemanfaatannya. Akumulasi emisi dalam jumlah besar di atmosfersekitar 80 persen dari emisi global berasal dari sektor pengguna energi secara intensiftelah berkontribusi pada terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Krisis energi adalah masalah yang sangat mendasar Indonesia,termasuk di dalamnya ialah masalah energi listrik. Hal ini terjadi karena masih kurangnya pemanfatan sumber daya penghasil energi listrik itu sendiri. Energi listrik merupakan energi yang sangat

diperlukan bagi manusia modern. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi kalau listrik tiba - tiba padam, semua kegiatan yang ada bisa terhenti seketika. Masalah pemborosan listrik bukan hanya menjadi masalah nasional bangsa indonesia tapi juga menjadi masalah dunia. Dewasa ini akibat perkembangan teknologi, masyarakat dunia semakin menjadi masyarakat yang konsumtif dan tergolong sembarangan dalam pemanfaatan energi. Kebutuhan manusia akan energi listrik tidak bisa dielakkan lagi. Kita pun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan peralatan yang menggunakan energi listrik padahal sumber energi pembangkit listrik terutama berasal dari sumber daya yang tak terbaharui keterberadaanya semakin habis dan dalam jumlah terbatas. Untuk mengatasinya dibutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat secara umum. Pola pengelolaan selama ini yang bertumpu pada pendekatan pasokan (supply side management) perlu diimbangi dengan pengelolaan dari sisi permintaan (demand side management), yaitu dengan meningkatkan konservasi dan efisiensi energi. Hanya saja, hasil yang dicapai masih belum efektif dan menghadapi berbagai kendala. Salah satu kendala utamanya adalah gaya hidup masyarakat yang masih boros energi. Hal ini bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai hemat energi ataupun karena harga Untuk menyadarkan masyarakat dunia supaya menghemat listrik, maka WWF (World Wide Fund for Nature , juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) sebuah kegiatan global yang

disebut earth hour (bahasa Indonesia: Jam Bumi) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim. Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu. Setelah Sydney, banyak kota-kota lain di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada tahun 2008. Earth Hour 2012 akan dilaksanakan pada 31 Maret 2012 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat. Berdasarkan latar belakang maka penulis memilih judul makalah One Hour to Save Our Earth.

II.

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perkembangan program Eart Hour beberapa tahun ini? 2. Apakah fakta One Hour Save Our Earth? 3. Kenapa satu jam bisa menyelamatkan dunia(One Hour Save Our Earth)? 4. Apakah upaya penggalangan One Hour Save Our Energy dan undang-undang yang mendasari program One Hour Save Our Energy? 5. Adakah hubungan penggalangan program One Hour Save Our Energy Demand Side Management(DSM)? dengan

BAB II PEMBAHASAN1. Perkembangan Program Eart Hour Earth Hour (bahasa Indonesia: Jam Bumi) adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim. Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu. Setelah Sydney, banyak kota-kota lain di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada tahun 2008. Earth Hour 2012 akan dilaksanakan pada 31 Maret 2012 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.

Perkembangan program earth hour selama 3 tahun berturut-turut sangatlah luar biasa terbukti semakin banyak negara peserta yang menggalakan program ini. Earth Hour 2012 dilaksanakan pada 31 Maret 2012. Pada tahun 2012 sebagian besar negara di penjuru dunia telah melaksanakan program ini. Peserta program ini antara lain: Negara dan teritori peserta Asia

Eropa Afghanistan Armenia Azerbaijan Bahrain Bangladesh Bhutan Brunei Burma Kamboja Cina Georgia Hong Kong India Indonesia Iran Irak Israel Jepang Yordania Kazakhstan Kuwait Kirgizstan Laos Lebanon Makau Malaysia Maladewa Mongolia Nepal Korea Utara Kepulauan Mariana Utara Oman Pakistan Palestina

Amerika Utara Albania Andorra Austria Belarus Belgia Bosnia dan Herzegovina Bulgaria Kroasia Siprus Republik Ceko Denmark Estonia Kepulauan Faroe Finlandia Perancis Jerman Gibraltar Yunani Hongaria Islandia Italia Kosovo Latvia Liechtenstein Lituania Luksemburg Makedonia Malta Moldova Monako Montenegro Belanda Norwegia

Oseania

Anguilla Samoa Aruba Amerika Antigua dan Australia Barbuda Fiji Bahamas Guam Barbados Kiribati Belize Kepulauan Bermuda Marshall Kepulauan Federasi Virgin Britania Mikronesia Kanada Nauru Kepulauan Kaledonia Cayman Baru Costa Rica Selandia Kuba Baru Dominika Niue Republik Palau Dominika Samoa El Salvador Tahiti Grenada Tuvalu Guadeloupe Tonga Guatemala Papua Nugini Haiti Kepulauan Honduras Solomon Jamaika Vanuatu Meksiko Martinik Montserrat Antillen Amerika Selatan Belanda Nikaragua Argentina Panama Brasil Puerto Rico Bolivia Saint Kitts dan Chili Nevis Kolombia

Filipina Qatar Saudi Arabia Singapura Korea Selatan Sri Lanka Syria Taiwan Tajikistan Thailand Timor-Leste Turkmenistan Uni Emirat Aab Uzbekistan Vietnam Yemen

Siprus Utara Polandia Portugal Republik Irlandia Rumania Rusia San Marino Serbia Slovakia Slovenia Spanyol Swedia Swiss Turki Ukraina

Saint Lucia Saint-Martin Saint Vincent dan Grenadines Sint Maarten Trinidad dan Tobago Kepulauan Turks dan Caicos Amerika Serikat Kepulauan Virgin AS

Ekuador Guyana Perancis Guyana Paraguay Peru Suriname Uruguay Venezuela

Pada tahun 2011 Earth Hour dilaksanakan pada 26 Maret 2011. Negara dan teritori peserta: Asia

Eropa Afghanistan Armenia Azerbaijan Bahrain Bangladesh Bhutan Brunei Burma Kamboja Cina Georgia Hong Kong India Indonesia Iran Irak Israel Jepang Yordania Kazakhstan Kuwait Kirgizstan Laos

Amerika Utara Albania Anorra Austria Belarus Belgia Bosnia dan Herzegovina Bulgaria Kroasia Siprus Republik Ceko Denmark Estonia Kepulauan Faroe Finlandia Perancis Jerman Gibraltar Yunani Hongaria Islandia Italia

Oseania

Anguilla Aruba Antigua dan Barbuda Bahamas Barbados Belize Bermuda Kepulauan Virgin Britania Kanada Kepulauan Cayman Costa Rica Kuba Dominika Republik Dominika El Salvador Grenada Guadeloupe Guatemala Haiti

Samoa Amerika Australia Fiji Guam Kiribati Kepulauan Marshall Federasi Mikronesia Nauru Kaledonia Baru Selandia Baru Niue Palau Samoa Tahiti Tuvalu Tonga Papua Nugini Kepulauan

Lebanon Makau Malaysia Maladewa Mongolia Nepal Korea Utara Kepulauan Mariana Utara Oman Pakistan Palestina Filipina Qatar Saudi Arabia Singapura Korea Selatan Sri Lanka Syria Taiwan Tajikistan Thailand Timor-Leste Turkmenistan Uni Emirat Arab Uzbekistan Vietnam Yemen

Kosovo Latvia Liechtenstein Lituania Luksemburg Makedonia Malta Moldova Monako Montenegro Belanda Norwegia Siprus Utara Polandia Portugal Republik Irlandia Rumania Rusia San Marino Serbia Slovakia Slovenia Spanyol Swedia Swiss Turki Ukraina Britania Raya Kota Vatikan

Honduras Solomon Jamaika Vanuatu Meksiko Martinik Montserrat Antillen Amerika Selatan Belanda Nikaragua Argentina Panama Brasil Puerto Rico Bolivia Saint Kitts dan Chili Nevis Kolombia Saint Lucia Ekuador Saint-Martin Guyana Saint Vincent Perancis dan Grenadines Guyana Sint Maarten Paraguay Trinidad dan Peru Tobago Suriname Kepulauan Uruguay Turks dan Venezuela Caicos Amerika Serikat Kepulauan Virgin AS

Earth Hour pada tahun 2010 diadakan pada pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat tanggal 27 Maret. Di Israel, Earth Hour diadakan pada 22 April. Earth Hour 2010 disebut-sebut sebagai Earth Hour terbesar yang bertujuan mendapatkan lebih banyak peserta dibanding satu milyar orang pada Earth Hour 2009. 126 negara berpartisipasi dalam Earth Hour 2010. Di Amerika Serikat, survei menunjukkan bahwa sekitar 90.000.000 warga Amerika Serikat berpartisipasi dalam Earth Hour ketika lampu dipadamkan di seluruh negara ini, termasuk markah tanah seperti Mount Rushmore, Las Vegas Strip, Empire State Building dan Air Terjun Niagara.

Earth Hour akan dilakukan secara rutin, yaitu ketika kota-kota dan markah tanah menerapkan prinsip utama memadamkan lampu sebagai aktivitas harian mereka. Di Chicago, Bulding Owners and Managers Association (BOMA) membuat petunjuk penerangan untuk mengurangi polusi cahaya dan mengurangi jejak karbon di bangunan-bangunan pusat kota. Mount Rushmore di South Dakota mulai memadamkan lampu setiap malam pada pukul 21.00 dibandingkan 23.00 seperti biasanya. Di Vietnam, permintaan listrik turun 500.000 kWh selama Earth Hour 2010, jumlah ini tiga kali lebih besar dibandingkan ketika negara ini pertama kali berpartisipasi tahun 2009. Di Filipina, 1.067 kota dan lebih dari 15 juta warga Filipina berpartisipasi pada tahun 2010. Sekitar 4000 kota turut ambil bagian, termasuk bangunan terkenal seperti Big Ben, Empire State Building, Sydney Opera House, Menara Eiffel, Parthenon, Gerbang Brandenburg, dan Kota Terlarang. Duta selebriti Earth Hour yang ikut mempromosikan kegiatan ini adalah:

Uskup Besar Desmond Tutu (penerima Hadiah Nobel dari Afrika Selatan) Helen Clark (mantam Perdana Menteri Selandia Baru, ketua UNDP) Valdas Adamkus (mantan Presiden Lituania) Nguyn Minh Trit (Presiden Vietnam)[10] Boris Johnson (Walikota London) Tom Brady (pemain sepak bola NFL) Gisele Bndchen (supermodel internasional) Steve Nash (pemain basket NBA) Leona Lewis (bintang pop internasional) The Cranberries (band rock Irlandia) Andox and Box (Hong Kong) Melanie Chisholm (bekas anggota Spice Girls) Li Yuchun (penyanyi Cina) Abhishek Bachchan (aktor Bollywood India)

Di tahun sebelumnya juga program earth hour ini juga sudah berkembang dengan pesat, karena minat dan partisipasi negara-negara di dunia sangat baik. Data Perkembangan tentang earth hour:

2. Fakta One Hour Save Our Earth

Logo Earth Hour awalnya hanya menggunakan angka 60 saja bermotif Planet Bumi untuk melambangkan 60 menit waktu yang digunakan saat Earth Hour. Namun, sejak 2011, logo tersebut mendapat tambahan tanda + (plus) di belakang angka 60. Tanda plus tersebut merepresentasikan tujuan Earth Hour yang mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan setelah satu jam mematikan lampu berakhir. WWF berharap kegiatan efisiensi energi yang dilakukan semua partisipan Earth Hour tidak berhenti di satu jam saja, tapi bisa terus berlanjut menjadi gaya hidup plus aksi ramah lingkungan lainnya yang diterapkan setiap hari. Earth Hour dilakukan pada minggu terakhir di bulan Maret karena pada waktu ini, hampir seluruh belahan dunia sedang mengalami masa peralihan musim dari musim dingin ke musim panas, jadi udara tidak terlalu dingin dan juga tidak terlalu panas sehingga memungkinkan penduduk di dunia untuk mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan pada waktu tersebut, termasuk pemanas atau pendingin ruangan. Earth Hour dilakukan pada hari Sabtu karena biasanya akhir minggu merupakan waktu yang dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan aktivitas bersama keluarga atau teman-teman tanpa harus menggangu aktivitas kerja sehingga memiliki waktu yang lebih panjang. Tim kampanye Earth Hour berharap setiap anggota keluarga, siapapun mereka, berapapun usianya bisa berpartisipasi mengambil langkah simpel untuk menyelamatkan bumi sekaligus mempererat kebersamaan mereka. Di situs Earth Hour Indonesia terdapat 10 tips kegiatan seru yang bisa dilakukan bersama keluarga saat lampu mati. Eart Hour dilaksanakan pada jam 20.30 21.30 karena jam ini merupakan waktu setelah makan malam, di mana merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul dan santai bersama keluarga atau teman-teman.

Earth Hour merupakan gerakan penyadaran perubahan gaya hidup ramah lingkungan yang dilakukan secara Global dengan menggunakan sign-up di website sebagai alat ukurnya. Mengapa harus mematikan lampu , bukan tidak menggunakan kendaraan bermotor atau lainnya? Mematikan lampu merupakan salah satu hal kecil yang berdampak besar yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari golongan suku, agama, ras, usia, dan jenis kelamin apapun. Dengan mematikan lampu dan alat elektronik lainnya yang tidak terpakai, kita sudah berpartisipasi untuk menghemat energi dan menyelamatkan lingkungan Earth Hour tidak sama dengan mati lampu dari PLN. Earth Hour merupakan sebuah gerakan penghematan energi yang dilakukan individu secara sukarela dengan tujuan untuk mengubah gaya hidup. Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik mayoritas berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang mengeluarkan gas rumah kaca (GRK) berupa karbon dioksida (CO2), dan TERBUKTI berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis suhu rata-rata Bumi. Earth Hour hanya merupakan ALAT, bukan TUJUAN, jadi kegiatan Earth Hour merupakan salah satu cara untuk menyadarkan kita akan pentingnya penghematan energi dan bahwa setiap individu memiliki peran dalam menyelamatkan lingkungan dengan setiap aksi kecil yang mereka lakukan.

3. One Hour Save Our Earth Mayoritas energi listrik yang kita nikmati masih dihasilkan dari pembakaran sumber daya yang tidak terbarukan (minyak bumi dan batu bara). Padahal, kita tahu bahwa ketersediaan bahan bakar tersebut semakin menipis dan dampak pembakarannya pun menghasilkan emisi yang mempercepat laju pemanasan global. Untuk menghindari kerugian yang lebih luas akibat pemanasan global, ada dua cara yang bisa kita lakukan, yaitu efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan. Earth Hour merupakan salah satu wujud efisiensi energi yang bisa dilakukan semua orang secara sederhana. Kenapa hanya 1 jam saja(Just One Hour) 1. Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa 2. Menghemat 267,3 ton CO2 3. Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya) 4. Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya) 5. Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat hingga Rp 216.600.000,6. Daya listrik yang dihasilkan setelah mematikan lampu selama 1 jam lebih banyak daripada daya listrik yang dihemat saat mematikan lampu selama 1 jam tersebut 7. Besarnya daya listrik sebuah peralatan elektonik tidak akan melampaui daya yang dibutuhkan meskipun pada saat baru dinyalakan.

Kalau selama ini kita yang menghirup napas di bumi, bisa dibilang Earth Hour adalah momen yang kita berikan kepada bumi untuk bernapas sejenak dari tekanan-tekanan yang kita hasilkan. Hal kecil, jika dilakukan bersama-sama, akan besar manfaatnya. One Hour Save Our Earth diharapkan dapat menjadi suatu kegiatan yang bertujuan membangun keterlibatan atau mengajak masyarakat luas dalam melakukan aksi kecil yang dapat membawa suatu perubahan besar.Dari One Hour Save Our Earth banyak sisi manfaat yang dapat kita peroleh.Earth Hour mencoba mengkritisi perubahan iklim yang merupakan salah satu ancaman kehidupan di Bumi yang paling signifikan. Perubahan iklim yang ekstrim dan sedang terjadi saat ini adalah pemanasan global. Pemanasan global itu dapat menyebabkan naiknya air permukaan laut, musim kemarau panjang, badai, dan perubahan besar-besaran terhadap lingkungan hidup yang telah menjadi sumber kehidupan kita. Satu cara untuk mengurangi percepatan pemanasan global adalah dengan membuat setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. Karena disadari atau tidak, gaya hidup manusia yang boros energi merupakan penyumbang terbesar dari pemanasan global yang berdampak pada kerusakan alam. Manusia saat ini memang tidak bisa lepas dari listrik. Padahal listrik yang kita nikmati itu notabene paling banyak berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca yang mengakibatkan kenaikan dramatis temperatur ratarata Bumi.

"Bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di EARTH HOUR saja, tetapi harus terus dibuktikan setiap hari, dan diikuti dengan mengubah gaya hidup ramah lingkungan lainnya, seperti: menggunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk bepergian, hemat air, menanam pohon, dan lain-lain."

4. Upaya penggalaan One Hour save our earth dan Undang-undang yang mengijinkan program one hour save our earth Upaya penggalaan one hour save our earth selama ini gencar diadakan melalui kampanye. Kampanye penggalaan one hour save our earth ini gencar dipubilkasikan melalui media masa bahkan dari mulut ke mutut. Media yang paling efektif dan efisien untuk penggalaan program ini adalah melalui media masa baik melalui media visual, audia, bahkan poster.

Tujuan kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu : a. Menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim b. Mengedukasi masyarakat mengenai ancaman pemanasan global dan apa yang bisa setiap individu lakukan untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam mengurangi emisi mereka c. Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan EARTH HOUR, baik staf maupun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya pada jam yang ditentukan dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi d. Mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan e. Memberikan preseden baik agar EARTH HOUR dilakukan setiap tahun f. Mengukur perubahan emisi gas rumah kaca di Jakarta g. Memperoleh kurang lebih 500,000 orang pendukung EARTH HOUR, melalui kampanye online EARTH HOUR Indonesia di web, facebook twitter, dan mailing listrik

Target utama kampanye Earth Hour yaitu :

Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di dunia dengan konsumsi listrik tinggi,

Dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan

Mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan pemerintahan dan korporasi untuk secara signifikan melakukan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan mereka.

Program one hour save our earth bukan program yang ilegal. Akan tetapi program ini telah didukung oleh kebijakan pemerintahan yang sudah ada. Misalnya saja di Indonesia, kegiatan ini didukung oleh undang-undang sebagai berikut. 1. UU no.30 Tahun 2007 mengenai Energi 2. Instruksi presiden no.5 tahun 2006 mengenai kebijakan efisiensi energi 3. Instruksi Presiden no.5 tahun 2005 mengenai efisiensi energi 4. Instruksi Presiden no.2 tahun 2008 mengenai efisiensi energy dan air 5. Peraturan Gubernur no.70 tahun 2009 mengenai konservasi energi 6. Peraturan Pemerintah lainnya mengenai Perubahan Iklim dari Departemen terkait dan Dewan Nasional Perubahan Iklim. 5. Hubungan earth hour dengan demand side management Demand Side Management berbuhungan dengan management energi karena DSM merupakan salah satu upaya untuk memanagement energi.

Demand Side Management merupakan sebuah proses pengelolaan dalam pemanfaataan energi secara umum untuk mengoptimalisasi penghasilan sumber daya yang tersedia dan terencana. Menurut Departemen Energi, Demand Side Management mengacu kepada tindakantindakan yang diambil customer dalam ukuran untuk mengubah jumlah atau waktu penggunaan energi. Program DSM menawarkan berbagai variasi pengukuran yang dapat mengurangi penggunaan energi serta biaya pemakaiannya. Strategi DSM dalam bentuk listrik memiliki tujuan dalam memaksimalkan efisiensi pemakaian akhir untuk mencegah atau menunda pendirian bangunan baru pembangkit energi. Program Demand Side Management (DSM) terdiri dari : a. perencanaan (planning) b. pelaksanaan (implementing) c. pengawasan (monitoring) Beberapa program DSM dan strategi pemilihan DSM yang tepat adalah sebagai berikut : a. Energy conservation program, bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi konsumen dan kebutuhan tenaga listrik secara keseluruhan. b. Peak clipping program, bertujuan untuk mengurangi beban puncak Load shifting program, bertujuan untuk menggeser demand pelanggan keluar dari periode beban puncak ke dalam periode luar beban puncak c. Flexible load management program, membolehkan pemadaman atau pengurangan demand pelanggan utama (key customers demand) untuk memperbaiki fleksibilitas dengan menyesuaikan penyediaan kapasitas pembangkit dengan demand pelanggan d. Valley filling program, bertujuan untuk membangun beban selama periode luar beban puncak e. Load building program, bertujuan meningkatkan konsumsi pelanggan dan demand tenaga listrik secara keseluruhan Keuntungan Penerapan Program DSM: a. Pengurangan kebutuhan konstruksi energi yang baru, transmisi dan jaringan distribusi

b. Memacu perkembangan ekonomi c. Menciptakan lapangan pekerjaan yang memiliki jangka waktu lama sesuai dengan inovasi dan teknologi baru d. Meningkatkan persaingan antar perusahaanperusahaan lokal yang ada e. Mengurangi polusi udara f. Berkurangnya ketergantungan pada sumber daya energi dari perusahaan asing

g. Berkurangnya harga listrik saat pencapaian beban puncak Dari definisi diatas sangat jelas bahwa Demand Side Management berhubungan dengan earth hour karena earth hour adalah tindakan yang diambil customer untuk menghemat energi. Jadi earth hour merupakan unsur dari pelaksaan Demand Side Energi. Strategi Penerapan Program DSM Strategi yang dapat dijalankan untuk membuat dan merealisasikan program DSM : Mengidentifikasi sektor dan pengguna akhir sebagai target yang berpotensi Menggambarkan kebutuhan sector target Membuat program yang disesuaikan Menciptakan analisa efektifitas biaya Menyiapkan sebuah realisasi perencanaan untuk memasarkan program Merealisasikan program

BAB II PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA1. Arifuddin Nurdin, 2005. Pemanfaatan Energi Alternatif Terbarukan. Seminar Unit Kajian Ketenagalistrikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas. 2. Ahmad Rizal S. Jurnal Politeknik Ujung Pandang 2005. Penggunaan Lampu Listrik Hemat Listrik. Volume 2. 1 hal 35. 3. www.pemborosan-energi-80-persen-faktor-manusia.com 4. www.efisiensi-energi-untuk-memperkecil-kesenjangan.blogspot.com 5. www.kompas.com 6. www.PT.PLN-Persero.com