YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

PENGHITUNGAN SEL DARAH MERAH DAN SEL DARAH

PUTIH PADA IKAN MAS

(Untuk melengkapi Praktikum Fisiologi Hewan Air)

Disusun oleh:

Kelompok 12

Perikanan A

Firdha Octavia 230110120040

M. Rizki Mauludan 230110120070

Taufiq Rachman H 230110120071

Page 2: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

2013

ii

Page 3: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

laporan praktikum Fisiologi Hewan Air ini yang alhamdulillah tepat pada

waktunya yang berjudul “Penghitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih

Pada Ikan Lele (Clarias gariepinus)”.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami

harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

Jatinangor, November 2013

Kelompok 12

i

Page 4: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL......................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1

1.2 TUJUAN............................................................................................................2

1.3 MANFAAT........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3

2.1 DARAH.............................................................................................................3

2.2 KOMPOSISI DARAH.......................................................................................4

2.3 FUNGSI DARAH..............................................................................................6

2.4 HEMASITOMETER........................................................................................7

2.5 IKAN LELE....................................................................................................10

BAB III METODOLOGI.........................................................................................11

3.1 WAKTU DAN TEMPAT................................................................................11

3.2 ALAT DAN BAHAN.......................................................................................11

3.3 PROSEDUR PERCOBAAN............................................................................11

BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................14

4.1 HASIL PENGAMATAN.................................................................................14

4.2 PERHITUNGAN.............................................................................................17

4.3 PEMBAHASAN..............................................................................................18

BAB V PENUTUP....................................................................................................19

5.1 KESIMPULAN................................................................................................19

5.2 SARAN............................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20

ii

Page 5: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

DAFTAR TABEL

TABEL 1....................................................................................................................15

TABEL 2....................................................................................................................16

TABEL 3....................................................................................................................17

iii

Page 6: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.................................................................................................................8

GAMBAR 2...............................................................................................................10

GAMBAR 3...............................................................................................................11

iv

Page 7: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGDalam proses kehidupan organism, organism senantiasa berusaha

mempertahankan kelangsungan hidupnya tak terkecuali pada ikan. Salah satu

mekanisme dalam menjaga kelangsungan hidup adalah dengan melakukan proses

metabolism yang didapat dari asupan makanan. Organism memerlukan makanan

dan oksigen untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai proses

metabolism menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan oleh tubuh.

Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh seperti

oksigen maupun hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh system

peredaran darah.

Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang

sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang

mempunyai anatomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua

komponen utama yaitu sel-sel dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki

fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat-zat yang

diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap

ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh.

Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam

proses pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung

hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak

dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga

menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel

darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang

sangat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman.

1

Page 8: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

1.2 TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah

putih yang terdapat pada ikan lele (Clarias gariepinus).

1.3 MANFAAT

Praktikan dapat mengetahui, menghitung, dan menentukan jumlah sel darah putih

dan darah merah yang terdapat pada ikan lele (clarias gariepinus).

2

Page 9: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DARAH

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital

keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut

zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,

dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti

trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama

dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Kondisi darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi

kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis

ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami perubahan.

Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin merupakan

protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro).

Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin

yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan

protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar

tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005

dalam Kuswardani, 2006).

Hematokrit merupakan persentase volume eritrosit (sel darah merah) dalam

darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap hematokrit dapat dijadikan sebagai salah

satu patokan untuk menentukan keadaan kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang

dari 22% menunjukkan terjadinya anemia. Kadar hematokrit ini bervariasi

3

Page 10: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan, jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa

pemijahan (Kuswardani, 2006).

Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti

sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan

dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada

ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert,

1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang

rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan

bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam

Purwanto, 2006).

Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak

berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir,

serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel

leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari

dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan

sel agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit)

(Purwanto, 2006).

Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel

makrofag yang berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen.

Sedangkan trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan

berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di

permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006). Berbeda dengan

ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh bakteri dan jumlahnya

besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006). Sel-sel tersebut

bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.

4

Page 11: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

2.2 KOMPOSISI DARAH

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah

mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam

tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah

merah, sel darah putih dam keping darah.

1. Plasma darah

Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari

separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma

darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan

ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan.

Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap

penyakit atau zat antibodi.

2. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna

merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan

dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah

merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati.

3. Sel darah putih (Leukosit)

Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum

merah, kura dan kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-

kuman penyakit.

5

Page 12: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

4. Keping darah (Trombosit)

Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi

pada sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan

darah.

2.3 FUNGSI DARAH

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat

pengangkut (pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran

Oksigen pada tubuh :

1. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.

2. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru

melepaskan CO2 dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

3. O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

4. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah untuk

pembakaran (oksidasi)

6

Page 13: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

5. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung

membawa oksigem dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke

jantung membawa karbondioksida.

6. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa

karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen

dibawa ke jantung.

2.4 HEMASITOMETER

Haemocytometer adalah perangkat awalnya dirancang untuk penghitungan sel

darah. Sekarang juga digunakan untuk menghitung jenis sel serta partikel

mikroskopis lainnya.

Yang hemocytometer diciptakan oleh Louis-Charles Malassez dan terdiri dari

tebal kaca mikroskop slide dengan lekukan persegi panjang yang menciptakan

ruang. Ruangan ini diukir dengan menggunakan laser-tergores grid dari garis

tegak lurus. Perangkat ini disusun dengan hati-hati sehingga daerah yang dibatasi

oleh garis yang diketahui, dan kedalaman ruang juga dikenal. Oleh karena itu

mungkin untuk menghitung jumlah sel-sel atau partikel dalam volume tertentu

cairan, dan dengan demikian menghitung konsentrasi dalam cairan sel-sel secara

keseluruhan.

Gambar 1. Haemacytometer

2.4.1 GELAS OBJEK KAMAR HITUNGDaerah yang diperintah dari hemocytometer terdiri dari beberapa, besar, 1 x

1 mm (1 mm 2) kuadrat. Ini dibagi dalam 3 cara; 0,25 x 0,25 mm (0,0625 mm 2),

0,25 x 0,20 mm (0,05 mm 2) dan 0,20 x 0,20 mm (0,04 mm 2 ). Pusat, 0,20 x 0,20

7

Page 14: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

mm ditandai, 1 x 1 mm persegi dibagi lagi menjadi 0,05 x 0,05 mm (0,0025 mm 2)

kuadrat. Yang mengangkat tepi hemocytometer memegang coverslip 0,1 mm dari

grid ditandai. Ini memberikan setiap persegi volume yang ditetapkan.

Dimensi Area Volume pada kedalaman 0,1 mm1 x 1 mm 1 mm 2 100 nl

0,25 x 0,25 mm 0,0625 mm 2 6,25 nl0,25 x 0,20 mm 0,05 mm 2 5 nl0,20 x 0,20 mm 0,04 mm 2 4 nl0,05 x 0,05 mm 0,0025 mm 2 0,25 nl

Ukuran sel-struktur yang akan dihitung adalah yang terletak di antara

tengah-tengah tiga baris di bagian atas dan kanan atas kuadrat dan batin dari tiga

baris di bagian bawah dan kiri alun-alun.

Dalam peningkatan Neubauer hemocytometer (menengah umum), jumlah

sel per ml dapat ditemukan hanya dengan mengalikan jumlah total sel ditemukan

dalam kotak hemocytometer (daerah sama dengan kotak merah pada gambar di

sebelah kanan) oleh 10 4 (10000 ).

Berikut adalah dua metode sederhana untuk menghitung sel berdasarkan

luas permukaan hemacytometer digunakan untuk menentukan jumlah sel. Other

counting schemes are accetable also.  The choice of methods depends upon the

cell concentration - the accuracy of the procedure depends upon the number of

cells counted.  When cell concentration is low, one should count more grids. Lain

skema accetable menghitung juga. Pemilihan metode tergantung pada konsentrasi

sel - ketepatan prosedur tergantung pada jumlah sel dihitung. Ketika sel

konsentrasi rendah, orang harus menghitung lebih grid.

Metode A

Menghitung jumlah sel-sel di luar kotak 4 (lihat panel sebelah kiri Gambar 2).

Konsentrasi sel dihitung sebagai berikut:

Sel konsentrasi per mililiter = Total jumlah sel dalam 4 kuadrat x 2500 x faktor

pengenceran

8

Page 15: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

Contoh: Jika salah satu sel 450 dihitung setelah menipiskan suatu alikuot

suspensi sel 1:10, konsentrasi sel asli = 450 x 2500 x 10 = 11.250.000 / ml

Metode B

Perkiraan sel 5 konsentrasi dengan menghitung kuadrat di tengah alun-alun besar

(lihat panel sebelah kanan pada Gambar 2).

Konsentrasi sel dihitung sebagai berikut:

Sel konsentrasi per mililiter = Total jumlah sel dalam 5 kuadrat x 50.000 x faktor

pengenceran

Contoh: Jika salah satu sel setelah 45 dihitung menipiskan suatu alikuot suspensi

sel 1:10, konsentrasi sel asli = 45 x 50.000 x 10 = 22.500.000 / ml

Gambar 2. Menghitung prosedur untuk Metode A (panel kiri) dan B (kanan panel).

2.4.2 PIPET THOMMA

Pipet Thomma adalah jenis pipet yang digunakan untuk pengenceran sel

darah. Ia tidak mengukur menipiskan darah atau cairan dalam jumlah tertentu

(misalnya, dalam mililiter), melainkan dalam hal bagian dari volume total volume

pipet. Yang pipet terdiri dari sebuah batang yang ditandai dengan 2 divisi. Tanda

pertama menunjukkan unit 0,5, dan yang kedua menunjukkan tanda 1,0 unit. Di

atas batang adalah bola lampu pencampuran yang berisi manik-manik kecil. Alat

9

Page 16: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

ini membantu dalam pencampuran darah dan pengencer. Lampu di atas

pencampuran kapiler pendek lain dengan tanda berukir (11,0 di sel putih pipet dan

101,0 pada sel merah pipet). Sel merah pipet volume 101 unit. Batang setiap pipet

berisi 1 unit volume dan bola lampu berisi bagian sisanya

2.5 IKAN LELE (Clarias gariepinus)

Klasifikasi ikan lele

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Siluriformes

Famili : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : clarias gariepinus Gambar 3. Ikan lele

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah

dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki

"kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula

apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan

kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan

pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan),

ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).

Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking

catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti

‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di

luar air.

10

Page 17: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

BAB III

METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal : Kamis, 14 November 2013

Jam : 10.00 – 12.00 WIB

Lab. Aquakutur

3.2 ALAT DAN BAHAN 3.2. 1. Alat :

1. Haemacytometer (terdiri dari kamar hitung tipe “improved Neubauer”

dan pipet Thomma)

2. Mikroskop

3. Hand counter

4. Diseccting kit

5. pipet tetes

6. cover glass

3.2.2. Bahan :

1. Ikan lele

2. Larutan Hayem’s

3. Larutan Turk

4. Alkohol

3.3 PROSEDUR PERCOBAANA. Penghitungan Sel Darah Merah

- Siapkan mikroskop dengan perbesaran tertentu (40x) , lalu letakkan

haemacytometer tipe “Improved Neubauer” di bawah

11

Page 18: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

mikroskop,amati sampai terlihat kotak-kotak kecil baik untuk tempat

pernghitungan SDM maupun SDP

- Tempatkan ikan uji pada wadah lalu lukai bagian pangkal ekornya

dengan pisau bedah

- Darah yang keluar segera dihisap dengan pipet Thomma sebatas skala

0,5 dan dihentikan penghisapan dengan menekan ujung lidah ke ujung

karet penghisap, kemudian ditambah larutan Hayem”s sampai skala

101

- Karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan

denga ibu jari dan telunjuk agar cairan tidak keluar, selanjutnya

digerakkan dengan arah memutar selama 3 menit agar merata

- Tetesi kamar hitung dengan cairan darah tadi melalui parit

haemacytometer, biarkan beberapa saat, kemudian dilakukan

penghitungan dengan menggunakan hand counter

- Untuk sel darah merah dilakukan dengan menghitung ke lima kotak di

bagian sudut dan hitung persel kotak kemudian dijumlah dan dibagi

lima untuk rata-ratanya. Faktor pengali 200 x 10 x 25 = 50.000 yang

harus dikalikan dengan jumlah rata-rata sel darah merah tersebut yang

merupakan jumlah SDM per ml darah

B. Penghitungan Sel Darah Putih

- Siapkan mikroskop dengan perbesaran tertentu (40x) , lalu letakkan

haemacytometer tipe “improved Neubauer” di bawah mikroskop,amati

sampai terlihat kotak-kotak kecil baik untuk tempat pernghitungan

SDM maupun SDP

- Tempatkan ikan uji pada wadah lalu lukai bagian pangkal ekornya

dengan pisau bedah

- Darah yang keluar segera dihisap dengan pipet Thomma sebatas skala

0,5 dan dihentikan penghisapan dengan menekan ujung lidah ke ujung

karet penghisap, kemudian ditambah larutan Turk sampai skala 11

12

Page 19: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

- Karet penghisap dilepaskan dari pipet dan kedua ujung pipet ditekan

denga ibu jari agar cairan tidak keluar, selanjutnya digerakkan dengan

arah memutar selama 3 menit agar merata

- Tetesi kamar hitung dengan cairan darah tadi melalui parit

haemacytometer, biarkan beberapa saat, kemudian dilakukan

penghitungan dengan menggunakan hand counter

Untuk sel darah putih dilakukan dengan menghitung ke empat kotak di bagian

sudut dan hitung persel kotak kemudian dijumlah dan dibagi empat untuk rata-

ratanya. Faktor pengali 20 x 16 x 10 = 3200 yang harus dikalikan dengan jumlah

rata-rata jumlah sel darah merah tersebut yang merupakan jumlah SDP per ml

darah.

13

Page 20: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATANA. TABEL 1. LAB.AQUAKULTUR

KELOMPOK SEL DARAH MERAH SEL DARAH PUTIH

10 1,08 x 106 132,8 x 103

11 2,44 x 106 100 x 103

12 0,88 x 106 661,6 x 103

13 1,82 x 106 179,2 x 103

14 1,47 x 106 176 x 103

15 0,74 x 106 875,2 x 103

16 1,16 x 106 902,4 x 103

17 1,05 x 106 66,4 x 103

14

Page 21: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

18 1,42 x 106 177,28 x 103

B. TABEL 2. LAB. FHA

KELOMPOK SEL DARAH MERAH SEL DARAH PUTIH

1 790.000 1.018.560

2 1.460.000 800.800

3 850.000 509.600

4 540.000 509.600

5 680.000 962.400

6 590.000 577.600

7 460.000 844.800

8 590.000 607.040

15

Page 22: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

9 500.000 637.600

C. TABEL 3. LAB MSP

KELOMPOK SEL DARAH MERAH SEL DARAH PUTIH

19 1.760.000 787.200

20

21

22 6.380.000 281.600

23 687 x 104 26,64 x 104

24 9.080.000 219.200

25 971 x 104 28 x 104

26

16

Page 23: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

27 6,550,000 330,400

4.2 PERHITUNGANPerhitungan sel darah dengan menggunakan hemasitometer, di dapat sebagai

berikut :

1. Perhitungan sel darah merah (sdm) :

sdm 1 : 54

sdm 2 : 69

sdm 3 : 77

sdm 4 : 65

sdm 5 : 78

∑ sdm : 343

Rata-rata (x) : ∑ sdm = 68,8

5

Sel darah merah = x × factor pengali

= 68,6 × 50.000

= 3.430.000 sel per ml darah

2. Perhitungan sel darah putih (sdp) :

sdp 1 : 115

sdp 2 : 120

sdp 3 : 135

17

Page 24: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

sdp 4 : 127

∑ sdp : 497

Rata-rata (x) : ∑ sdp = 124,5

4

Sel darah putih = x × factor pengali

= 124,5 × 3200

= 397600 sel per ml darah

4.3 PEMBAHASAN

18

Page 25: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULANJumlah kisaran ikan dalam keadaan normal adalah untuk sel darah merah

adalah 20.000-3.000.000 sel/ml, sedangkan sel darah putih sekitar 20.000-150.000

sel/ml. Dari hasil pengamatan dan perhitungan didapatkan bahwa ikan lele berada

pada kisaran jumlah yang banyak untuk sel darahnya. Hal tersebut disebabkan

karena adanya adaptasi fisiologi antara ikan lele dengan lingkungan tempat

hidupnya, di lumpur. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya pada kondisi

lingkungan yang rendah kadar oksigen dan rentan akan serangan pada tubuhnya,

maka ikan lele dilengkapi dengan jumlah sel darah yang tergolong banyak.

Alat yang digunakan untuk menghitung sel darah merah dan sel darah putih

adalah hemasitometer, hasil praktikum diperoleh jumlah sel darah merah ikan lele

sebanyak 3.430.000 sel per ml darah dan diperoleh sel darah putih ikan lele

sebanyak 397600 sel per ml darah. Selain itu kesalahan dalam penghitungan sel

darah merah dan sel darah putih kemungkinan dapat terjadi, seperti : kesalahan

praktikan ketika menghitung sel darah, pada saat menyayat darah ikan terlalu

banyak yang terbuang, ikan kehabisan darah terlebih dulu sebelum sempat dihisap

dengan pipet thomma.

5.2 SARAN

19

Page 26: laporan praktikum perhitungan sel darah merah dan sel darah putih

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Darah

http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/darah.htm

http://www.e-smartschool.com/pnu/003/PNU0030011.asp

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1836318-komposisi-darah/

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah-lainnya/sistem-peredaran-darah-pada-vertebrata

http://akademik.unhas.ac.id/lms/inherent/Ikhtiologi/bab06.html

http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/655-mengenal-secara-singkat-fungsi-dan-bagian-bagian-darah

http://id.wikipedia.org/wiki/Lele

http://library.usu.ac.id/download/ft/tkimia-salmah.pdf

http://www.animal.ufl.edu/hansen/Protocols/hemacytometer.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Hemocytometer

http://learn.sdstate.edu/Deb_Pravecek/Chem382/Hemoglobin.htm

20


Related Documents