YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: L o g o t e r a p i

LOGOTERAPILOGOTERAPI(Hidup Bermakna)(Hidup Bermakna)

Dipresentasikan oleh:

Yunita

Dicky

Nina

Amy

Aris

Page 2: L o g o t e r a p i

I. Dasar-dasar LogoterapiI. Dasar-dasar Logoterapi

Tentang Pendiri:• Victor Frankl (1905-1997) lahir Wina, Australia

• Ia seorang dokter ahli dalam bidang neuro-psikiatri (penyakit saraf dan jiwa) dan seorang filsuf

• Sejak kecil ia tertarik dengan masalah kejiwaan dan sering mempertanyakan arti kehidupan setelah kematian

• Awalnya ia pengikut Freud kemudian beralih ke Adler lalu menemukan teori sendiri

Page 3: L o g o t e r a p i

• Frankl menemukan perubahan sindrom pada pasien-pasiennya:– Pada teori Freud: dari repressed sex dan sexually

frustrated menjadi repressed meaning dan eksistensial frustrated

– Pada teori Adler: dari feeling of inferiority menjadi feeling of meaningless and emptiness

• Dari sini Frankl memperkenalkan konsep-konsep baru: existensial vacuum, self-transcendence, logotherapy.

Page 4: L o g o t e r a p i

Di Kamp KonsentrasiDi Kamp Konsentrasi• Frankl melihat ada dua kelompok manusia:

– Kelompok swine: berperilaku sangat serakah, beringas, mementingkan diri sendiri, tanggung jawabnya hilang, memeras, menganiaya dengan kejam sesama tahanan, selalu membuat masalah dan kesulitan bagi tahanan lain. Bagi Frankl orang ini adalah orang yang mudah putus asa dan serba menggantungkan diri pada orang lain. Mereka tidak dapat mengendalikan diri atas dorongan-dorongan dasar (makan, minum, seks). Mereka mencerminkan kehampaan dan ketidakbermaknaan hidup (meaningless).

Page 5: L o g o t e r a p i

Di Kamp KonsentrasiDi Kamp Konsentrasi

• Frankl melihat ada dua kelompok manusia:– Kelompok saint: dalam puncak penderitaan,

mereka masih bersedia membantu sesama tahanan, membagi jatah makan yang sangat minim, merawat yang sakit dan memberi penghiburan pada yang putus asa dan mengantar dengan doa yang tulus bagi yang hampir mendekati ajal. Mereka menderita tetapi tabah menjalani tanpa harus kehilangan harapan dan kehormatan diri. Mereka tetap menghargai hidup dan menghargai hidup yang bermakna (meaning in suffering).

Page 6: L o g o t e r a p i

Di Kamp Konsentrasi:Di Kamp Konsentrasi:• Menurut Frankl, kecendrungan ke dua perilaku ini ada

pada tiap manusia.• Manusia sendiri akan memutuskan secara pribadi

cara hidup mana yang akan diambil.• Secara diam-diam, Frankl memberi terapi sesama

tahanan tentang arti hidup dan hikmat penderitaan. Hasilnya:– Banyak tahanan yang menjadi sadar – Banyak yang membatalkan niat mengkhiri hidup– Bagi yang menemukan makna hidup, lebih tahan dalam

penderitaan

• Frankl membuktikan teorinya: hasrat hidup bermakna membuat manusia bertahan dalam penderitaan

Page 7: L o g o t e r a p i

Gambaran Umum LogoterapiGambaran Umum Logoterapi

• Logotherapy (Yunani) secara harafiah:– Logos: meaning, spirituality (bermakna, rohani)– Therapy: penyembuhan pengobatan

• Logoterapi secara umum: corak psikologi/psikiatrik yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusai disamping dimensi ragawi dan kejiwaan.

• Logoterapi beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia untuk meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life).

Page 8: L o g o t e r a p i

3 Asas Logoterapi:3 Asas Logoterapi:

1. Hidup itu selalu memiliki makna bahkan dalam situasi penuh penderitaan

2. Setiap manusia memiliki kebebasan untuk menemukan sendiri makna hidupnya

3. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengambil sikap atas penderitaan atau peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan. Bila kita tidak bisa merubah keadaan. kita bisa merubah sikap atas keadaan itu

Page 9: L o g o t e r a p i

2. LOGOTERAPI SEBAGAI FILSAFAT 2. LOGOTERAPI SEBAGAI FILSAFAT MANUSIA DAN TEORI KEPRIBADIANMANUSIA DAN TEORI KEPRIBADIAN

Sebagai Filsafat Manusia1.Manusia: Unitas BIO – PSIKO – SPIRITUAL• Manusia kesatuan utuh dimensi ragawi, jiwani dan spiritual• Dimensi spiritual mengatasi dimensi lain

• Dimensi ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan

2.Dimensi spiritual: sumber dari potensi sifat, kemampuan dan kualitas manusia

• Hati nurani, keindahan, kreativitas, intuisi, religiusitas, cinta kasih, kebebasan, tanggung jawab, hasrat untuk hidup bermakna dan kekuatan untuk bangkit dari kemalangan

Page 10: L o g o t e r a p i

Sebagai Filsafat Manusia

3. Dimensi Spiritual membuat manusia mampu melakukan self-detachment dan self-transendence

• Self-detachment: menertawakan diri sendiri• Self-transendence: contoh: sukarelawan

4. Manusia: makhluk yang mengubah lingkungan • Manusia bukan saja beradaptasi

• Manusia melibatkan diri dengan nilai-nilai dalam sosbud• Manusia bisa menentukan makna hidup

Page 11: L o g o t e r a p i

Sebagai Teori KepribadianSebagai Teori Kepribadian

• Logoterapi bercorak existensial humanistik:– Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan

berkehendak, sadar diri dan mampu menentukan yang terbaik bagi hidupnya

– Manusia memiliki kualitas-kualitas insani seperti potensi, sifat, bakat, transendensi diri, kebebasan memilih, mampu menilai diri dan orang lain, rasa humor, etika, estetika, nilai-nilai hidup, makna hidup

• Dimensi kepribadian: rohani, jiwani dan ragawi• Motivasi utama: the will to meaning • Tema sentral: the meaning of life

Page 12: L o g o t e r a p i

Sebagai Teori KepribadianSebagai Teori Kepribadian

3 Landasan Teori:• The Freedom of Will

Manusia bebas menentukan yang terbaik bagi dirinya

• The Will to Meaning Hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi untuk menemukan makna hidup (motivasi)

• The Meaning of LifeHidup yang bermakna merupakan tujuan dan dambaan hidup

setiap manusia (tujuan)

Page 13: L o g o t e r a p i

Ada 3 sumber makna hidup: Ada 3 sumber makna hidup:

• Creative value (nilai-nilai kreatif):

kegiatan berkarya, bekerja, menciptakan sesuatu, melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Menekuni pekerjaan dan melibatkan diri dalam dunia kerja.

• Experiential value (nilai-nilai penghayatan):

keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan dan keagamaan serta cinta kasih.

• Attitudinal values (nilai-nilai bersikap):

menerima dengan tabah, sabar dan berani penderitaan yang tidak bisa dielakkan lagi seperti kematian, sakit yang tak tersembuhkan. Yang diubah bukan keadaan tetapi sikap yg tepat terhadap keadaan itu.

Page 14: L o g o t e r a p i

Proses Kepribadian dan PatologisProses Kepribadian dan Patologis

Page 15: L o g o t e r a p i

Patologis: Patologis:

• Gangguan Neurosis Noogenik

Mengeluh bosan, hampa, putus asa, kehilangan minat dan inisiatif, merasa hidup tiada arti, acuh

• Karakter Totaliter

Memaksakan tujuan, kepentingan dan kehendak sendiri, tidak menerima masukan, peka kritik

• Karakter Konformis

Tunduk pada tuntutan lingkungan dan orang lain dengan mengabaikan kehendak, kepentingan dan pemikiran sendiri

Page 16: L o g o t e r a p i

3. Logoterapi Sebagai Metode 3. Logoterapi Sebagai Metode TerapiTerapi

Metode-metode dalam terapi Logoterapi:

• Paradoxical Intention

• Dereflection

• Medical Ministry

• Existential Analysis

Page 17: L o g o t e r a p i

Paradoxical IntensionParadoxical Intension

• Memanfaatkan kemampuan self-detachment (mengambil jarak) dan mengambil sikap

• Memanfaatkan satu kualitas insani: rasa humor• Teknik penerapannya:

- Menyadari pola keluhan

- Mengambil jarak atas keluhan

- Menanggapi keluhan secara humoristis

• Tujuannya: Membantu klien untuk tidak memandang suatu masalah berat mencekam menjadi masalah ringan dan lucu

Page 18: L o g o t e r a p i

Paradoxical IntentionParadoxical Intention

• Cocok untuk kasus-kasus fobia dan obsesi-kompulsi

• Contoh kasus

• Kelemahan:– Sulit diterapkan pada klien yang kurang humoristis

– Tidak cocok diterapkan pada kasus depresi dengan kecenderungan bunuh diri

Page 19: L o g o t e r a p i

DereflectionDereflection

• Memanfaatkan kemampuan transendensi diri (self-transendence):– Membebaskan diri dan tidak memperhatikan

kondisi yang tidak nyaman– Mencurahkan perhatian pada hal-hal positif dan

bermanfaat

• Teknik Penerapannya:- Berusaha mengabaikan keluhan- Mengalihkan perhatian pada hal-hal bermanfaat

Page 20: L o g o t e r a p i

• Teknik ini menurunkan/menghilangkan gejala hyper intention dan hyper reflection

• Cocok untuk kasus seperti frigiditas, edi tansil dan impoten, insomnia

• Contoh Kasus

Page 21: L o g o t e r a p i

Medical MinistryMedical Ministry

• Memanfaatkan kemampuan mengambil sikap (to take a stand) terhadap kondisi diri atau lingkungan yang tidak bisa dirubah

• Tujuan: menemukan makna dari suatu penderitaan (meaning in suffering)

• Tekniknya: mengembangkan sikap yang tepat dan positif terhadap kondisi tragis

• Cocok untuk kasus-kasus depresi pasca amputasi, bencana, PHK, perceraian

Page 22: L o g o t e r a p i

Existential AnalysisExistential Analysis

• Cocok untuk kasus neurosis noogenik dan yang mengalami kehampaan hidup

• Klien menemukan sendiri makna hidup dan tujuan-tujuan hidupnya

• Logoterapis hanya membantu membuka cakrawala pandangan klien tentang nilai-nilai sebagai sumber makna hidup

• Secara perlahan terapis menarik diri dari keterlibatannya dengan klien bila klien sudah mulai menemukan makna hidupnya


Related Documents