PENCEGAHAN KECELAKAANACCIDENT PREVENTION

MODEL UU.1 / 70 TENTANG

KESELAMATAN KERJA

Presented by : Ir.M.Budiman.S.AK3

PENCAGAHAN KECELAKAANPENCAGAHAN KECELAKAAN

(ACCIDENT PREVENTION)(ACCIDENT PREVENTION)

MODEL UU1/’70 TTG KESELAMATAN KERJAMODEL UU1/’70 TTG KESELAMATAN KERJA

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN PENCEGAHAN KECELAKAAN PENCEGAHAN KECELAKAAN

Adalah serangkaian tindakan/upaya yang dilakukan Adalah serangkaian tindakan/upaya yang dilakukan sebelum sebelum

suatu kecelakaan terjadi (Proactive Action) suatu kecelakaan terjadi (Proactive Action)

Model ini dilandasai konsepsi Pengendalian setiap Model ini dilandasai konsepsi Pengendalian setiap unsur unsur

kecelakaan yang meliputi :kecelakaan yang meliputi :

1. Identifikasi Bahaya 1. Identifikasi Bahaya

2. Analisa Sebab2. Analisa Sebab

3. Analisa Akibat3. Analisa Akibat

Model ini menekankan bahwa terhadap setiap Model ini menekankan bahwa terhadap setiap unsur-unsur kecelakaan harus dilakukan unsur-unsur kecelakaan harus dilakukan pengendalian jauh sebelum masuk sistem pengendalian jauh sebelum masuk sistem atau sejak tahap perancangan sistem atau sejak tahap perancangan sistem (Forward Control of System))(Forward Control of System))

Hal penting yang sering terabaikan didalam Hal penting yang sering terabaikan didalam upaya pencegahan kecelakaan adalah tidak upaya pencegahan kecelakaan adalah tidak dipertimbangkannya bahwa unsur-unsur dipertimbangkannya bahwa unsur-unsur kecelakaan dimaksud merupakan suatu kecelakaan dimaksud merupakan suatu dimensi yang bersifat dinamis dan saling dimensi yang bersifat dinamis dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, bukan mempengaruhi satu dengan lainnya, bukan statis dan berdiri sendiri. Pertimbangan ini statis dan berdiri sendiri. Pertimbangan ini dilandasi atas dasar pengertian kecelakaan dilandasi atas dasar pengertian kecelakaan yang merupakan suatu proses interaksi dari yang merupakan suatu proses interaksi dari unsur-unsur kecelakaan yang tidak terkendali unsur-unsur kecelakaan yang tidak terkendali serta menimbulkan akibat yang dapat serta menimbulkan akibat yang dapat merugikan kehidupan.merugikan kehidupan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja bahwa 1970 Tentang Keselamatan Kerja bahwa pengendalian unsur-unsur kecelakaan pengendalian unsur-unsur kecelakaan dimaksud dilakukan melalui penerapan dan dimaksud dilakukan melalui penerapan dan pelaksnakaan syarat-syarat Keselamatan dan pelaksnakaan syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja melalui :Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja melalui :

>. Pendekatan kesisteman (Technical >. Pendekatan kesisteman (Technical approach)approach)

>. Terpadu sistem (integrated of system)>. Terpadu sistem (integrated of system)

>. Konsisten Sepanjang daur hidup sistem (life >. Konsisten Sepanjang daur hidup sistem (life time of time of

system)system)

>. Tinjauan Risiko (Risk assessment)>. Tinjauan Risiko (Risk assessment)

Kesemuanya itu menuntut adanya pemahaman Kesemuanya itu menuntut adanya pemahaman kinerja sistem dalam setiap tingkatan kinerja sistem dalam setiap tingkatan pekerjaannya.pekerjaannya.

Konsep Dasar dari upaya K3 adalah Pengendalian Konsep Dasar dari upaya K3 adalah Pengendalian UnsurUnsur

Unsur Kecelakaan yang mencakup hal sebagai Unsur Kecelakaan yang mencakup hal sebagai berikut :berikut :

1.1. Identifikasi Bahaya (Hazard Identification).Identifikasi Bahaya (Hazard Identification).

Bahaya (Hazards) adalah suatu kondisi yang Bahaya (Hazards) adalah suatu kondisi yang berpotensi terjadinya kecelakaan (accident) berpotensi terjadinya kecelakaan (accident) yang terkandung dalam setiap sistem sebagai yang terkandung dalam setiap sistem sebagai sumber bahaya sumber bahaya (Hazard built-in system).(Hazard built-in system).

Identifikasi bahaya dalam setiap sumber Identifikasi bahaya dalam setiap sumber bahaya dilakukan melalui bahaya dilakukan melalui pendekatan pendekatan kesistemankesisteman (tidak parsial), yang mengacu dan (tidak parsial), yang mengacu dan bertitik tolak pada perkembangan bertitik tolak pada perkembangan ilmu ilmu pengetahuan dan kemajuanpengetahuan dan kemajuan teknologiteknologi serta serta berdasarkan skala kecepatan dan kedalaman berdasarkan skala kecepatan dan kedalaman penerapannya di tempat kerja.penerapannya di tempat kerja.

II. KONSEPSI K3II. KONSEPSI K3

Teknik Identifikasi Bahaya (Hazard Teknik Identifikasi Bahaya (Hazard IdentificationTechnic).IdentificationTechnic).

Kembangkan teknik identifikasi bahaya sesuai Kembangkan teknik identifikasi bahaya sesuai dengandengan

keberadaan sistem yaitu :keberadaan sistem yaitu :

>. Buat Batasan Sistem>. Buat Batasan Sistem

>. Bentuk Tim >. Bentuk Tim

>. Kembangkan Teknik Identifikasi >. Kembangkan Teknik Identifikasi

- Check List- Check List

- Audit- Audit

- HAZOPS- HAZOPS

- PHA- PHA

- FMEA- FMEA

>. Penilaian Sistem Pengendali (Countermuasure)>. Penilaian Sistem Pengendali (Countermuasure)

>. Standar >. Standar

>. Peraturan Perundang-Undangan >. Peraturan Perundang-Undangan

Identifikasi bahaya pada dasarnya menuntut Identifikasi bahaya pada dasarnya menuntut adanya upaya pengenalan setiap bahaya dalam adanya upaya pengenalan setiap bahaya dalam setiap sumber yang merupakan langkah setiap sumber yang merupakan langkah pemikiran awal didalam menerapakan pemikiran awal didalam menerapakan teknologi pengendalian bahaya (how to apply teknologi pengendalian bahaya (how to apply hazard control technology). Kegagalan didalam hazard control technology). Kegagalan didalam langkah identifikasi bahaya dapat mengalpakan langkah identifikasi bahaya dapat mengalpakan pemikiran terhadap upaya pengendalian pemikiran terhadap upaya pengendalian bahaya (penerapan dan pelaksaaan syarat-bahaya (penerapan dan pelaksaaan syarat-syarat K3).syarat K3).Untuk menjamin keberhasilan langkah tersebut Untuk menjamin keberhasilan langkah tersebut tuntutan pemahaman terhadap sistem menjadi tuntutan pemahaman terhadap sistem menjadi suatu keharusan. suatu keharusan.

Untuk memberikan gambaran Identifkasi Untuk memberikan gambaran Identifkasi Bahaya dimaksud tinjau Teknik Identifikasi SMT Bahaya dimaksud tinjau Teknik Identifikasi SMT pada suatu Diagram Alir Proses Sederhana pada suatu Diagram Alir Proses Sederhana sebagai berikut :sebagai berikut :

DIAGRAM ALIR PROSES PRODUKSI

PROSES

PRODUKSI

T,P,H

PURGING FISIK : NOISE, VIBRASI, HEAT, RH, ETCPENC.UDARA KIMIA : GAS, VAVOR, DUST ETC

IPALENERGI/UTILITY :

. STEAM

. ELECTRICAL

. MECHANICAL

. PNEUMATIC

. CHEMICAL

PROSES SISTEM

PEMROSES

SEPARATOR

BAHAN BAKU

UTAMA

BAHAN

BAKU PEMBANTU

RECYCLY

BADAN AIRSUNGAI DAN LAUT

RECYCLY

PRODUK• BAHAN • ½ JADI• AKHIR

BY PRODUCT

Berdasarkan gambaran proses sederhana Berdasarkan gambaran proses sederhana tersebut, bahwa identifikasi bahaya dilakukan tersebut, bahwa identifikasi bahaya dilakukan pada setiap tahapan kegiatan secara pada setiap tahapan kegiatan secara berkesinambungan yang menyangkut sumber berkesinambungan yang menyangkut sumber bahaya : bahan, kondisi proses, tenaga bahaya : bahan, kondisi proses, tenaga penggerak, proses, hasil proses, sisa proses, penggerak, proses, hasil proses, sisa proses, peralatan, instalasi dan faktor lain yang menjadi peralatan, instalasi dan faktor lain yang menjadi pertimbangan.pertimbangan.

Secara umum prinsip identifikasi bahaya Secara umum prinsip identifikasi bahaya sebagaimana tersebut di atas dapat dijadikan sebagaimana tersebut di atas dapat dijadikan gagasan terhadap pola identifikasi bahaya pada gagasan terhadap pola identifikasi bahaya pada kegaiatan/proses indudtri secara umum sesuai kegaiatan/proses indudtri secara umum sesuai dengan sisfat, jenis dan kompleksitasnya.dengan sisfat, jenis dan kompleksitasnya.

2. Analisa Sebab.2. Analisa Sebab.

Sebab Kecelakaan dapat diartikan sebagai Sebab Kecelakaan dapat diartikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya kecelakaan ukuran kemungkinan terjadinya kecelakaan (Probability of Accident). Oleh karenanya (Probability of Accident). Oleh karenanya penyebab kecelakaan harus terukur dan dapat penyebab kecelakaan harus terukur dan dapat dinyatakan dalam angka-angka (kualitatif dan dinyatakan dalam angka-angka (kualitatif dan kuantitatif). kuantitatif).

Hal ini sebagaimana yang sering disampaikan Hal ini sebagaimana yang sering disampaikan oleh Lord Kalvin dalam kaitannya dengan oleh Lord Kalvin dalam kaitannya dengan Jaminan Teknologi (Assurance Technology) Jaminan Teknologi (Assurance Technology) dimana dinyatakan bahwa : dimana dinyatakan bahwa : if you can measure, if you can measure, what you are talking about and express it in what you are talking about and express it in numbers, you know something about it.numbers, you know something about it.

Hal ini penting untuk rancangan produk Hal ini penting untuk rancangan produk (product design) mengingat penyebab (product design) mengingat penyebab kecelakaan berkaitan dengan faktor kecelakaan berkaitan dengan faktor kehandalan dari sistem (reability engineering).kehandalan dari sistem (reability engineering).

Dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety Dalam hal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Safety and Occupational Health) penyebab kecelakaan and Occupational Health) penyebab kecelakaan dapat digolongkan ke dalam tiga faktor, dimana dapat digolongkan ke dalam tiga faktor, dimana masing-masing faktor dapat terdiri dari banyak masing-masing faktor dapat terdiri dari banyak unsur bergantung tingkat kerumitan dan jenis unsur bergantung tingkat kerumitan dan jenis kegiatan yang terlibat.kegiatan yang terlibat.

Ketiga faktor penyebab kecelakaan dimaksud Ketiga faktor penyebab kecelakaan dimaksud adalah :adalah :

a. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) yaitu a. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) yaitu segala segala

sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik dari sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik dari sistem.sistem.

b. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) yaitu b. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) yaitu segala segala

sesuatu yang berkaitan dengan prilaku dan sesuatu yang berkaitan dengan prilaku dan sikap dari sikap dari

pekerjapekerja

C. Kelemahan Pimpinan (Lack of Control C. Kelemahan Pimpinan (Lack of Control Management) Management)

yaitu berkaitan dengan komitmen dan yaitu berkaitan dengan komitmen dan kebijakan kebijakan

pimpinan.pimpinan.

Baca pasal 1 butir 1 UU1/70 : Pengertian Baca pasal 1 butir 1 UU1/70 : Pengertian Tempat Kerja yang merupakan dasar dan ruang Tempat Kerja yang merupakan dasar dan ruang lingkup dari penerapan dan pelaksanaan lingkup dari penerapan dan pelaksanaan syarat-syarat K3 di tempat kerja, dimana syarat-syarat K3 di tempat kerja, dimana esensi tempat kerja dimaksud adalah adanya:esensi tempat kerja dimaksud adalah adanya:

> Tenaga Kerja> Tenaga Kerja

> Kegiatan Usaha> Kegiatan Usaha

> Sumber /Sumber-sumber Bahaya> Sumber /Sumber-sumber Bahaya

Perlu ditekankan disini bahwa pengertian Perlu ditekankan disini bahwa pengertian tempat kerja dimana berlaku syarat-syarat K3 tempat kerja dimana berlaku syarat-syarat K3 tidak membatasi ruang lingkup upaya tidak membatasi ruang lingkup upaya Pencegahan Kecelaakaan di luar tempat kerjaPencegahan Kecelaakaan di luar tempat kerja

Analisa Ketiga faktor penyebab kecelakaan Analisa Ketiga faktor penyebab kecelakaan sebagaimana dimaksud merupakan kata kunci sebagaimana dimaksud merupakan kata kunci guna menjamin keberhasilan upaya K3, guna menjamin keberhasilan upaya K3, mengingat Kecelakaan terjadi merupakan mengingat Kecelakaan terjadi merupakan kegagalan didalam mengendalikan sebab kegagalan didalam mengendalikan sebab kecelakaan sehubungan dengan adanya kecelakaan sehubungan dengan adanya sumber atau sumber-sumber bahaya.sumber atau sumber-sumber bahaya.

a.a. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)

Seperti telah disampaikan bahwa Kondisi Tidak Seperti telah disampaikan bahwa Kondisi Tidak Aman berkaitan dengan segala kondisi fisik Aman berkaitan dengan segala kondisi fisik dari sistem. Karenanya yang menjadi pemikiran dari sistem. Karenanya yang menjadi pemikiran K3 adalah bagaimana menjadikan sistem tetap K3 adalah bagaimana menjadikan sistem tetap aman (safe condition) sepanjang daur aman (safe condition) sepanjang daur hidupnya. Upaya ini dapat dilakukan dengan hidupnya. Upaya ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan langkah-langkah sebagai mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut :berikut :

>. Rerancangan Sistem (Design Engineering)>. Rerancangan Sistem (Design Engineering)

>. Pekerjaan Perancangan (Design >. Pekerjaan Perancangan (Design Construction)Construction)

>. Uji-Coba Produk Perancangan (Start-Up >. Uji-Coba Produk Perancangan (Start-Up Design Design

Product)Product)

>. Penggunaan /Pemakaian (Operation)>. Penggunaan /Pemakaian (Operation)

>. Pembongkaran (Demolition)>. Pembongkaran (Demolition)

Pertimbanagan lain yang harus menjadi Pertimbanagan lain yang harus menjadi perhatian didalam perancangan sistem adalah perhatian didalam perancangan sistem adalah faktor manusia/tenaga kerja yang didasarkan faktor manusia/tenaga kerja yang didasarkan pada organ tubuh dan prilaku manusia serta pada organ tubuh dan prilaku manusia serta respon manusia didalam menggunakan alat respon manusia didalam menggunakan alat (Human Factor Engineering /Ergonomics). Hal (Human Factor Engineering /Ergonomics). Hal ini menekankan bahwa upaya pencegahan ini menekankan bahwa upaya pencegahan kecelakaan harus mempertimbangkan kecelakaan harus mempertimbangkan perancangan sistem (design engineering), yang perancangan sistem (design engineering), yang berorientasi pada tampilan/kinerja gagal berorientasi pada tampilan/kinerja gagal berfungsi alat tetap bekerja aman (fail - safe berfungsi alat tetap bekerja aman (fail - safe design).design).

Pemahaman perancangan sistem (system design) Pemahaman perancangan sistem (system design) sangat memberikan kemudahan didalam sangat memberikan kemudahan didalam menganalisa kemugkinan kegagalan dari sistem menganalisa kemugkinan kegagalan dari sistem yang dapat menimbulkan kecelakaan. Penekanan ini yang dapat menimbulkan kecelakaan. Penekanan ini dilandasi kenyataan bahwa perancang (designer) dilandasi kenyataan bahwa perancang (designer) selalu mempertimbangkan dan menghitung selalu mempertimbangkan dan menghitung kehandalan sistem rancangannya (reability kehandalan sistem rancangannya (reability engineering) sesuai dengan spesipikasi produk engineering) sesuai dengan spesipikasi produk rancangan (produc design). rancangan (produc design).

Dalam kaitan K3 reability engineering ini tidak lain Dalam kaitan K3 reability engineering ini tidak lain adalah probability of success atau life time of adalah probability of success atau life time of system.system.

Catatan : manipulasi standar perancangan (dalam Catatan : manipulasi standar perancangan (dalam tahap pembangunan/konstruksi) dapat mengurangi tahap pembangunan/konstruksi) dapat mengurangi kinerja sistem yang pada akhirnya tidak jarang kinerja sistem yang pada akhirnya tidak jarang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan dalam menjadi penyebab terjadinya kecelakaan dalam pengoperasian sistem.pengoperasian sistem.

Secara nyata dalam kaiatnnya dengan K3 Secara nyata dalam kaiatnnya dengan K3 penjelmaannya dari reability engneering dapat penjelmaannya dari reability engneering dapat dinyatakan dalam umur teknis produk (life dinyatakan dalam umur teknis produk (life time), dan untuk mencapai umur teknis time), dan untuk mencapai umur teknis dimaksud dalam pemakaian sistem harus dimaksud dalam pemakaian sistem harus mengikuti hirarkis instruksi kerja secara mengikuti hirarkis instruksi kerja secara konsisten yang ditungkan dalam standar konsisten yang ditungkan dalam standar operating procedure. Seperti diketahui bahwa operating procedure. Seperti diketahui bahwa pembuatan dan penyususnan SOP selalu pembuatan dan penyususnan SOP selalu didasarkan pada hasil analisa pekerjaan aman didasarkan pada hasil analisa pekerjaan aman dan benar (Job Safety Analysis).dan benar (Job Safety Analysis).

Berdasarkan uraian tersebut dapat Berdasarkan uraian tersebut dapat diformalasikan bahwa : Kehandalan sistem diformalasikan bahwa : Kehandalan sistem merupakan umur teknis sistem (Probability of merupakan umur teknis sistem (Probability of Succsess).Succsess).

b. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action)b. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action)

Tindakan tidak aman adalah penyebab Tindakan tidak aman adalah penyebab kecelakaan yang berkaitan dengan tindakan kecelakaan yang berkaitan dengan tindakan pekerja didalam melaksanakan pekerjaaan pekerja didalam melaksanakan pekerjaaan yang dipengaruhi oleh prilaku dan sikap yang dipengaruhi oleh prilaku dan sikap pekerja didalam memandang pekerjaannya.pekerja didalam memandang pekerjaannya.

Seperti diketahui bahwa hampir 85 % penyebab Seperti diketahui bahwa hampir 85 % penyebab kecelakaan adalah berkaitan dengan tindakan kecelakaan adalah berkaitan dengan tindakan tidak aman dari pekerja didalam melaksanakan tidak aman dari pekerja didalam melaksanakan pekerjaan. Banyak unsur yang dapat pekerjaan. Banyak unsur yang dapat memberikan kontribusi terhadap hal ini, memberikan kontribusi terhadap hal ini, diantaranya adalah :diantaranya adalah :

>. Tingkat kesejahteraan>. Tingkat kesejahteraan

>. Tingkat pendidikan/pengetahuan>. Tingkat pendidikan/pengetahuan

>. Tingkat kepatuhan>. Tingkat kepatuhan

>. Kondisi fisik>. Kondisi fisik

Hal sangat penting yang harus Hal sangat penting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa tindakan tidak dipertimbangkan adalah bahwa tindakan tidak aman dari pekerja di tempat kerja sangat tidak aman dari pekerja di tempat kerja sangat tidak terlepas dari keadaan kehidupan pekerja dan terlepas dari keadaan kehidupan pekerja dan pengaruh luar tempat kerja, hal ini menuntut pengaruh luar tempat kerja, hal ini menuntut adanya intervensi dari perusahaan terhadap adanya intervensi dari perusahaan terhadap prilaku dan sikap pekerja dalam kehidupan prilaku dan sikap pekerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya mengeliminir atau sehari-hari sebagai upaya mengeliminir atau mereduksi berbagai unsur yang dapat mereduksi berbagai unsur yang dapat mempengaruhi tindakan pekerja di tempat mempengaruhi tindakan pekerja di tempat kerja.kerja.

Disamping itu pengendalian penyebab Disamping itu pengendalian penyebab kecelakaan ini dapat ditempuh melalui :kecelakaan ini dapat ditempuh melalui :

>. Pendidikan dan Pelatihan>. Pendidikan dan Pelatihan

>. Kelengkapan SOP >. Kelengkapan SOP

>. Kepatuhan terhadap K3>. Kepatuhan terhadap K3

>. Pengenalan Bahaya >. Pengenalan Bahaya

Langkah-langkah tersebut dimaksudkan agar Langkah-langkah tersebut dimaksudkan agar setiap pekerja mampu berperan sebagai setiap pekerja mampu berperan sebagai pengendali K3 didalam melangsungkan pengendali K3 didalam melangsungkan pekerjaannya (Safety and Health buitl-in pekerjaannya (Safety and Health buitl-in activity)activity)

c.c. Kelemahan Manajemen (Lack of Control Kelemahan Manajemen (Lack of Control Management)Management)

Manajemen memegang peran kunci bagi Manajemen memegang peran kunci bagi kelangsungan perusahaan secara terus-kelangsungan perusahaan secara terus-menerus termasuk pengelolaan K3. Dalam menerus termasuk pengelolaan K3. Dalam kaiatannya dengan kecelakaan kerja, kaiatannya dengan kecelakaan kerja, kelemahan mamajemen menjadi penyebab kelemahan mamajemen menjadi penyebab utama terhadap terjadinya kecelakaan. Dua utama terhadap terjadinya kecelakaan. Dua faktor penyebab kecelakaan yaitu kondisi tidak faktor penyebab kecelakaan yaitu kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman adalah aman dan tindakan tidak aman adalah menunjukan suatu fenomena lemahnya menunjukan suatu fenomena lemahnya manajemen didalam pengelolaan K3. manajemen didalam pengelolaan K3.

c.c. Fungsi Manajemen didalam Pengelolaan Fungsi Manajemen didalam Pengelolaan K3 anatara lain :K3 anatara lain :

>. Komitmen dan Kebijakan K3>. Komitmen dan Kebijakan K3

>. Perencanaan K3>. Perencanaan K3

>. Penerapan dan Pelaksanaan>. Penerapan dan Pelaksanaan

>. Pengukuran dan Evaluasi K3>. Pengukuran dan Evaluasi K3

>. Tinjauan Ulang dan peningkatan Terus->. Tinjauan Ulang dan peningkatan Terus-menerus.menerus.

Fungsi manajemen tersebut dilakukan dengan Fungsi manajemen tersebut dilakukan dengan menyediakan dan merealisasikan seluruh menyediakan dan merealisasikan seluruh sumber daya yang dapat meliputi :sumber daya yang dapat meliputi :

>. Penyusunan dan pengalokasian anggaran>. Penyusunan dan pengalokasian anggaran

>. Penyusunan Program Pelatihan, >. Penyusunan Program Pelatihan, pengembangan K3pengembangan K3

>. Pembangunan, pemeliharaan dan tanggung >. Pembangunan, pemeliharaan dan tanggung jawab jawab

pelaksanaan kebijakan K3.pelaksanaan kebijakan K3.

>. Penetapan keberadaan sistem K3>. Penetapan keberadaan sistem K3

Kepedulian manajemen sangat menuntukan Kepedulian manajemen sangat menuntukan keberhasilankeberhasilan

upaya K3 didalam menciptakan tempat kerja upaya K3 didalam menciptakan tempat kerja aman, tenagaaman, tenaga

kerja sehat dan selamat serta perlindungan kerja sehat dan selamat serta perlindungan masyarakatmasyarakat

luas.luas.3. Analisa Akibat.3. Analisa Akibat.

Akibat kecelakaan dapat dijadikan indikator besar Akibat kecelakaan dapat dijadikan indikator besar kecilnya kecilnya

atau tinggi rendahnya tingkat risiko dari suatu atau tinggi rendahnya tingkat risiko dari suatu kejadian yang kejadian yang

diartikan sebagai ukuran keparahan dari suatu diartikan sebagai ukuran keparahan dari suatu kecelakaan kecelakaan

dan sangat bergantung terhadap kuantitas dan dan sangat bergantung terhadap kuantitas dan kualitas kualitas

bahaya dan penyebab kecelakaan.bahaya dan penyebab kecelakaan.

Dalam kegiatan sistem, akibat kecelakaan Dalam kegiatan sistem, akibat kecelakaan harus dapat diantisipasi dengan harus dapat diantisipasi dengan mengembangkan teknik analisa akibat yaitu mengembangkan teknik analisa akibat yaitu melakukan pengujuian secara rinci dan melakukan pengujuian secara rinci dan sistematis terhadap suatu sistem yang sistematis terhadap suatu sistem yang komplek dan unsur-unsurnya serta keterkaitan komplek dan unsur-unsurnya serta keterkaitan yang ada sesuai dengan prinsip Penakaran yang ada sesuai dengan prinsip Penakaran Risisko (Risk Assessment)Risisko (Risk Assessment)

PENAKARAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) ADALAH PENAKARAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) ADALAH PENILAIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF THD PENILAIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF THD KEMUNGKINAN KECELAKAAN BERDASARKAN KEMUNGKINAN KECELAKAAN BERDASARKAN

HASIL HASIL ANALISA RISIKO YANG DIBATASI OLEH ANALISA RISIKO YANG DIBATASI OLEH KRITERIA KRITERIA PENERIMAAN RISIKO GUNA PENGENDALIAN PENERIMAAN RISIKO GUNA PENGENDALIAN RISIKORISIKO

TINGKAT RISIKO SANGAT DIPENGARUHI OLEH VARIABEL TINGKAT RISIKO SANGAT DIPENGARUHI OLEH VARIABEL RISIKO (P & S)RISIKO (P & S)

MATRIK PENILAIAN RISIKOMATRIK PENILAIAN RISIKO

P R O B A B I L I T A SP R O B A B I L I T A S

R I S I K O R I S I K O F E F E D D C C B A B A

TIDAK SULIT KECIL SESEKALI MUNGKIN TIDAK SULIT KECIL SESEKALI MUNGKIN SERINGSERINGSEVERITAS MUNGKINSEVERITAS MUNGKIN IIKATASTROPKATASTROPKK

IIII KRITISKRITIS

IIIIII KECILKECIL

IVIV DIABAIKANDIABAIKAN

IIIIII

II

IIII

ZONE IZONE IPENEKANANPENEKANANRISIKO KE RISIKO KE TINGKAT LETINGKAT LEBIH RENDAHBIH RENDAH

ZONE IIZONE IIPERSYARATAN PERSYARATAN OPERASI DITULISOPERASI DITULISWAKTU DIBATASIWAKTU DIBATASIDAN DIKELUARKAN OLEHDAN DIKELUARKAN OLEHMANAJEMENMANAJEMEN

ZONE IIIZONE IIIOPERASI DAPATOPERASI DAPATDIIJINKANDIIJINKAN

III. DIAGRAM ALIR PENAKARAN III. DIAGRAM ALIR PENAKARAN RISIKORISIKO OVERALL RISK ASSESSMENT OVERALL RISK ASSESSMENT PROCCESSPROCCESS BATASABATASA

N N SISTEMSISTEM

. BATASAN . BATASAN PENYELIDIKANPENYELIDIKAN. RUANG LINGKUP DAN . RUANG LINGKUP DAN TUJUANTUJUAN. DASAR INFORMASI. DASAR INFORMASI

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASIBAHAYABAHAYA

. PENGALAMAN. PENGALAMAN

. DAFTAR PERIKSA. DAFTAR PERIKSA /AUDIT/AUDIT. P H A. P H A. F M E A. F M E A. HAZOPS. HAZOPS

ANALISA SEBABANALISA SEBAB

F T AF T A

PENILAIANPENILAIANRISIKORISIKO

. PENGALAMAN. PENGALAMAN

. POHON KEJADIAN. POHON KEJADIAN

. F M E C A. F M E C A

. ANALISA AKIBAT. ANALISA AKIBAT

. CODES/STANDARD. CODES/STANDARD. ALTERNATIF. ALTERNATIF

. TARGET/KRITERIA. TARGET/KRITERIA

KEPUTUSANKEPUTUSAN

TIDAK TIDAK DITERIMADITERIMA

ANALISA ANALISA AKIBATAKIBAT

DAPAT DAPAT DITERIMADITERIMA

KEPUTUSANKEPUTUSAN

TIDAK TIDAK DITERIMADITERIMA

DAPAT DAPAT DITERIMADITERIMA

REDUKSIEFEKTIVENESSEFEKTIVENESSFEASIBILITYFEASIBILITYCOSTCOST

RESIDUAL RISKRESIDUAL RISK R # 0R # 0

-ENGINEERING CONTROLENGINEERING CONTROL-ADMINISTRATIVE CONTROLADMINISTRATIVE CONTROL-PROCEDUREPROCEDURE-TRAININGTRAINING-EMERGENCY PANNINGEMERGENCY PANNING-ACC/INC INVESTIGATIONACC/INC INVESTIGATION-AUDITAUDIT

HAZARDS IDENTIFICATIONHAZARDS IDENTIFICATIONCAUSE AND CONSEQUENCECAUSE AND CONSEQUENCEANALISYSANALISYS

ENGINEERINGENGINEERINGCONTROLCONTROL PROCEDUREPROCEDURE

TRAININTRAININGG

AUDITAUDIT

EMERGENCYEMERGENCYPLANNINGPLANNING

ACCIDENT/INCIDENTACCIDENT/INCIDENTINVESTIGATIONINVESTIGATION

ELEMEN OF RISK MANAGEMENT PROGRAMELEMEN OF RISK MANAGEMENT PROGRAM

RISK AND UNCERTAINTY IN BUSINESSRISK AND UNCERTAINTY IN BUSINESS

BUSINESS RISKSBUSINESS RISKSMANAGEMENT SCIENCESMANAGEMENT SCIENCES

PURE RISKSPURE RISKS RISK MANAGEMENT RISK MANAGEMENT

TECHNICALTECHNICAL SOCIALSOCIAL ECONOMICECONOMIC POLITICALPOLITICAL SOCIAL DEVIATIONSSOCIAL DEVIATIONS FROM EXPECTEDFROM EXPECTED STAN DARDS OF STAN DARDS OF CONDUCTCONDUCT

PERSONALPERSONAL

-Unforeseen snags in -Changes in - Changes in - Nationalization - Theft -Unforeseen snags in -Changes in - Changes in - Nationalization - Theft - Death - Death new processes consumer level of econo - Political unrest - Fraud - Sickness new processes consumer level of econo - Political unrest - Fraud - Sickness -Lack of knowledge tastes mic activity - War - Riot-Lack of knowledge tastes mic activity - War - Riot - Injury - Injury -Labour unrest -Inflation - Trade restrictions - Negligence -Labour unrest -Inflation - Trade restrictions - Negligence

-Monetary and-Monetary and -fiscal policy -fiscal policy

PRODUCTION MARKETING FINANCIALPRODUCTION MARKETING FINANCIAL PHISICAL EFFECTS TECHNICAL PHISICAL EFFECTS TECHNICAL OF NATURE OF NATURE

-Interruption of - Errors in forcas - Bad debts - Windstorm-Interruption of - Errors in forcas - Bad debts - Windstorm - Breakdown of plant - Breakdown of plant production ting total demand - Change in - Earthquake - failure of safety production ting total demand - Change in - Earthquake - failure of safety -Change of expected - Loss of markets availability - Flood devices-Change of expected - Loss of markets availability - Flood devices costs to competitors or cost of credit - Hazardous processescosts to competitors or cost of credit - Hazardous processes- Restriction on supply of raw materials- Restriction on supply of raw materials

KRITERIA/UKURAN TINGKAT SEVERITASKRITERIA/UKURAN TINGKAT SEVERITAS

S E V E R I T A S S E V E R I T A S

KATA SIFAT CIDERA/ KERUGIAN WAKTU YG DATA YG KATA SIFAT CIDERA/ KERUGIAN WAKTU YG DATA YG PENGARUHPENGARUHGORIGORI SAKIT PERALATAN HILANG DISETUJUI SAKIT PERALATAN HILANG DISETUJUI LINGKUNGANLINGKUNGAN

KATAS MENING > 500 K > 4 BLN DATA TUJ. > 5 KATAS MENING > 500 K > 4 BLN DATA TUJ. > 5 I I I TROPIK GAL US $I TROPIK GAL US $ UTAMA UTAMA KERUSAKANKERUSAKAN

HILANG HILANG LINGKUNGANLINGKUNGAN

KRITIS BERAT 100 – 500 K ½ - 4BLN KAJI ULANG 1 – 5 KRITIS BERAT 100 – 500 K ½ - 4BLN KAJI ULANG 1 – 5 THNTHN IIII US $ PROGRAM US $ PROGRAM KERUSAKANKERUSAKAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN

KECIL RINGAN 1 – 100 K 1 – 14 HR KAJI ULANG 1 THNKECIL RINGAN 1 – 100 K 1 – 14 HR KAJI ULANG 1 THN IIIIII US $ US $ WAKTU WAKTU KERUSAKAN KERUSAKAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN

DIABAI TDK ADA < 1 K <1 HR KAJI ULANG DIABAI TDK ADA < 1 K <1 HR KAJI ULANG KERUSAKANKERUSAKAN IV KAN US $ IV KAN US $ LINGKUNGANLINGKUNGAN

KECILKECIL

KRITERIA/UKURAN KRITERIA/UKURAN KEMUNGKINAN/PROBABILITASKEMUNGKINAN/PROBABILITAS

P R O B A B I L I T A SP R O B A B I L I T A S

TINGKAT TINGKAT

AA

BB

CC

DD

EE

FF

KRITERIAKRITERIA

SERINGSERING

MUNGKINMUNGKIN

SESEKALISESEKALI

KECILKECIL

SULITSULIT

TIDAK MUNGKINTIDAK MUNGKIN

PENGERTIANPENGERTIAN

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADIBERULANG-ULANGBERULANG-ULANG

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADIBERULANG KALIBERULANG KALI

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADISEWAKTU-WAKTUSEWAKTU-WAKTU

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADITIDAK SERINGTIDAK SERING

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADIDAPAT DITIADAKANDAPAT DITIADAKAN

KEMUNGKINAN TERJADIKEMUNGKINAN TERJADITIDAK MUNGKINTIDAK MUNGKIN

3. MANAJEMEN RISIKO3. MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN RISIKO ADALAH UPAYA PENGELOLAAN MANAJEMEN RISIKO ADALAH UPAYA PENGELOLAAN

RISIKO DALAM RANGKA PENGENDALIAN RUGI RISIKO DALAM RANGKA PENGENDALIAN RUGI ORGANISASI ATAU PERUSAHAANORGANISASI ATAU PERUSAHAAN

PRINSIP :PRINSIP :

. PENGENDALIAN RISIKO / PENGENDALIAN RUGI. PENGENDALIAN RISIKO / PENGENDALIAN RUGI

. REALISASI FUMGSI MANAJEMEN. REALISASI FUMGSI MANAJEMEN

. OPTIMALISASI SUMBER DAYA. OPTIMALISASI SUMBER DAYA

PERTIMBANGAN :PERTIMBANGAN :

. GAMBARAN BAHAYA. GAMBARAN BAHAYA

IDENTIFIKASI SETIAP BAHAYA DALAM SISTEMIDENTIFIKASI SETIAP BAHAYA DALAM SISTEM

. . PERNYATAAN SINGKAT SEBAB DAN AKIBATPERNYATAAN SINGKAT SEBAB DAN AKIBAT

- - ANALISA FAKTOR SEBAB :ANALISA FAKTOR SEBAB :

- FAKTOR MANUSIA- FAKTOR MANUSIA - FAKTOR KONDISI FISIK - FAKTOR KONDISI FISIK - FAKTOR MANAJEMEN - FAKTOR MANAJEMEN

- ANALISA FAKTOR AKIBAT- ANALISA FAKTOR AKIBAT

- RINGAN- RINGAN - MENENGAH- MENENGAH - BERAT- BERAT

. TARGET DAN SASARAN . TARGET DAN SASARAN (KECELAKAAN)(KECELAKAAN)

_ MANUSIA_ MANUSIA

_ PERALATAN / MESIN_ PERALATAN / MESIN

- PRODUK PRODUKTIVITAS- PRODUK PRODUKTIVITAS

- LINGKUNGAN HIDUP- LINGKUNGAN HIDUP

- REPUTASI- REPUTASI

. PENILAIAN KEMUNGKINAN/PROBABILITAS . PENILAIAN KEMUNGKINAN/PROBABILITAS

DARI SETIAP UNSUR DALAM SETIAP FAKTOR DARI SETIAP UNSUR DALAM SETIAP FAKTOR SEBAB SEBAB BERAPA AKAN MUNCUL SEBAGAI PENYEBAB BERAPA AKAN MUNCUL SEBAGAI PENYEBAB KECELAKAANKECELAKAAN

. PENILAIAN KEPARAHAN/SEVERITAS . PENILAIAN KEPARAHAN/SEVERITAS

BERAPA BESAR KEPARAHAN YANG TERJADI BERAPA BESAR KEPARAHAN YANG TERJADI DARI DARI SETIAP BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASISETIAP BAHAYA YANG TERIDENTIFIKASI

. INTERVAL KEMUNGKINAN TERJADINYA . INTERVAL KEMUNGKINAN TERJADINYA KECELAKAAN KECELAKAAN

SESUAI DENGAN LIFE-TIME DARI SISTEMSESUAI DENGAN LIFE-TIME DARI SISTEM

. SISTEM PENGENDALIAN YANG ADA. SISTEM PENGENDALIAN YANG ADA

SEBERAPA JAUH EFEKTIVITASNYASEBERAPA JAUH EFEKTIVITASNYA

. HAL LAIN YANG DIPERLUKAN. HAL LAIN YANG DIPERLUKAN

> > PENAKARAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) PENAKARAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) ADALAH ADALAH PENILAIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PENILAIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF THD THD KEMUNGKINAN KECELAKAAN BERDASARKAN KEMUNGKINAN KECELAKAAN BERDASARKAN HASIL HASIL ANALISA RISIKO YANG DIBATASI OLEH ANALISA RISIKO YANG DIBATASI OLEH KRITERIA KRITERIA PENERIMAAN RISIKO GUNA PENERIMAAN RISIKO GUNA PENGENDALIAN RISIKOPENGENDALIAN RISIKO

> > ANALISA RISIKO (RISK ANALISYS) ADALAH ANALISA RISIKO (RISK ANALISYS) ADALAH SUATU SUATU PENGUJIAN SECARA RINCI DAN PENGUJIAN SECARA RINCI DAN SISTEMATIS TERHADAP SISTEMATIS TERHADAP SUATU SISTEM YANG SUATU SISTEM YANG KOMPLEK DAN UNSUR-KOMPLEK DAN UNSUR- UNSURNYA SERTA UNSURNYA SERTA KETERKAITAN YANG ADA MELALUI KETERKAITAN YANG ADA MELALUI IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI BAHAYA, PREDIKSI PROBABILITAS DAN BAHAYA, PREDIKSI PROBABILITAS DAN ANTISIPASI SEVERITASANTISIPASI SEVERITAS

DIAGRAM ALIR PENAKARAN RISIKODIAGRAM ALIR PENAKARAN RISIKOOVERALL RISK ASSESSMENT PROCCESSOVERALL RISK ASSESSMENT PROCCESS

BATASABATASAN N

SISTEMSISTEM

. BATASAN . BATASAN PENYELIDIKANPENYELIDIKAN. RUANG LINGKUP DAN . RUANG LINGKUP DAN TUJUANTUJUAN. DASAR INFORMASI. DASAR INFORMASI

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASIBAHAYABAHAYA

. PENGALAMAN. PENGALAMAN

. DAFTAR PERIKSA. DAFTAR PERIKSA /AUDIT/AUDIT. P H A. P H A. F M E A. F M E A. HAZOPS. HAZOPS

ANALISA SEBABANALISA SEBAB

F T AF T A

PENILAIANPENILAIANRISIKORISIKO

. PENGALAMAN. PENGALAMAN

. POHON KEJADIAN. POHON KEJADIAN

. F M E C A. F M E C A

. ANALISA AKIBAT. ANALISA AKIBAT

. CODES/STANDARD. CODES/STANDARD. ALTERNATIF. ALTERNATIF

. TARGET/KRITERIA. TARGET/KRITERIA

KEPUTUSANKEPUTUSAN

TIDAK TIDAK DITERIMADITERIMA

ANALISA ANALISA AKIBATAKIBAT

DAPAT DAPAT DITERIMADITERIMA

KEPUTUSANKEPUTUSAN

TIDAK TIDAK DITERIMADITERIMA

DAPAT DAPAT DITERIMADITERIMA

REDUKSIEFEKTIVENESSEFEKTIVENESSFEASIBILITYFEASIBILITYCOSTCOST

RESIDUAL RISKRESIDUAL RISK R # 0R # 0

-ENGINEERING CONTROLENGINEERING CONTROL-ADMINISTRATIVE CONTROLADMINISTRATIVE CONTROL-PROCEDUREPROCEDURE-TRAININGTRAINING-EMERGENCY PANNINGEMERGENCY PANNING-ACC/INC INVESTIGATIONACC/INC INVESTIGATION-AUDITAUDIT

UNSUR-UNSUR RISIKOUNSUR-UNSUR RISIKO

- BAHAYA ADALAH SUATU KONDISI YANG BERPOTENSI - BAHAYA ADALAH SUATU KONDISI YANG BERPOTENSI UNTUK UNTUK

TERJADINYA KECELAKAAN DAN BERASAL DARI SUATU TERJADINYA KECELAKAAN DAN BERASAL DARI SUATU

SUMBER BAHAYA ATAU BAHAY TERKANDUNG SUMBER BAHAYA ATAU BAHAY TERKANDUNG DIDALAM DIDALAM

SISTEM (HAZARDS BUILT-IN SYSTEM) SISTEM (HAZARDS BUILT-IN SYSTEM)

BERGANTUNG : BERGANTUNG : SIFAT, JENIS, TINGKATSIFAT, JENIS, TINGKAT

- SEBAB ADALAH UKURAN KEMUNGKINAN TERJADINYA - SEBAB ADALAH UKURAN KEMUNGKINAN TERJADINYA

KECELAKAAN, TERDAPAT 3 FAKTOR :KECELAKAAN, TERDAPAT 3 FAKTOR :

a. a. TINDAKAN TIDAK AMANTINDAKAN TIDAK AMAN YAITU BERKAITAN YAITU BERKAITAN DENGAN DENGAN PRILAKU DAN SIKAP DARI MANUSIA/PEKERJAPRILAKU DAN SIKAP DARI MANUSIA/PEKERJA

b. b. KONDISI TIDAK AMAN KONDISI TIDAK AMAN YAITU BERKAITAN DENGAN YAITU BERKAITAN DENGAN SETIAP SETIAP KONDISI FISIK DARI TEMPAT KERJA (BAHAN, KONDISI FISIK DARI TEMPAT KERJA (BAHAN, PRODUK, PRODUK, MESIN/PERALATAN)MESIN/PERALATAN)

PENGURANGAN RISIKO = PENGENDALIAN UNSUR-PENGURANGAN RISIKO = PENGENDALIAN UNSUR-UNSUR UNSUR RISIKORISIKO

-- ASUMSI : BAHAYA KONSTANASUMSI : BAHAYA KONSTAN - P DAN/ATAU S DIKURANGI- P DAN/ATAU S DIKURANGI - LIFE-TIME TERTENTU- LIFE-TIME TERTENTU - LIHAT GRAFIK ISO RISK- LIHAT GRAFIK ISO RISK

c. KELEMAHAN SISTEM MANAJEMEN c. KELEMAHAN SISTEM MANAJEMEN YAITU BERKAITAN DENGAN YAITU BERKAITAN DENGAN KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PIMPINAN PERUSAHAANKOMITMEN DAN KEBIJAKAN PIMPINAN PERUSAHAAN

- AKIBAT ADALAH UKURAN KEPARAHAN DARI SUATU - AKIBAT ADALAH UKURAN KEPARAHAN DARI SUATU

KECELAKAAN, BERGANTUNG :KECELAKAAN, BERGANTUNG :

KUANTITAS, KUALITAS, TATA LETAK, TARGETKUANTITAS, KUALITAS, TATA LETAK, TARGET

GRAFIK ISO –RISK = P X S = KONSTANGRAFIK ISO –RISK = P X S = KONSTAN

SSEEVVEERRIITTAASS

P R O B A B I L I T P R O B A B I L I T A SA S

‘‘4’4’

ISO-RISK ‘1’ISO-RISK ‘1’AA

EE

KK

LL

RISK A = E = K = LRISK A = E = K = L

2233

PENJELASANPENJELASAN

1.1. SETIAP TITIK PADA SETIAP KURVA MEMILIKI TINGKAT SETIAP TITIK PADA SETIAP KURVA MEMILIKI TINGKAT RISIKO YANG SAMA , RISIKO A = E = K = L KECUALI PADA RISIKO YANG SAMA , RISIKO A = E = K = L KECUALI PADA KURVA 5KURVA 5

2. TINJAU TITIK A DAN E PADA KURVA 2 2. TINJAU TITIK A DAN E PADA KURVA 2

R(A) = P(A) X S(A) = LUAS DAERAH R(A)R(A) = P(A) X S(A) = LUAS DAERAH R(A) R(A) = R(E)R(A) = R(E)

R(E) = P(E) X S(E) = LUAS DAERAH R(E)R(E) = P(E) X S(E) = LUAS DAERAH R(E)

DEMIKIAN SETERUSNYADEMIKIAN SETERUSNYA

3. KURVA 1 MEMILIKI TINGKAT RISIKO LEBIH BESAR DARI 3. KURVA 1 MEMILIKI TINGKAT RISIKO LEBIH BESAR DARI KURVA 2, DAN RISIKO KURVA 2 MEMILIKI TINGKAT LEBIH KURVA 2, DAN RISIKO KURVA 2 MEMILIKI TINGKAT LEBIH BESAR DARI KURVA 3 SERTA RISIKO KURVA 3 MEMILIKI BESAR DARI KURVA 3 SERTA RISIKO KURVA 3 MEMILIKI TINGKAT RISIKO LEBIH BESAR DARI KURVA 4 (UNTUK TINGKAT RISIKO LEBIH BESAR DARI KURVA 4 (UNTUK SUATU KONDISI TERTENTU)SUATU KONDISI TERTENTU)

4.4. PENGURANGAN RISKO DILAKUKAN DENGAN PENGURANGAN RISKO DILAKUKAN DENGAN MENGURANGI SALAH SATU ATAU KEDUA-DUANYA DARI MENGURANGI SALAH SATU ATAU KEDUA-DUANYA DARI VARIABEL RISIKO (P DAN/ATAU S) HAL INI BERARTI VARIABEL RISIKO (P DAN/ATAU S) HAL INI BERARTI MENGGESER KURVA 1 KE ARAH KURVA 4MENGGESER KURVA 1 KE ARAH KURVA 4

5.5. KURVA 5 ADALAH KURVA DIMANA NILAI S KONSTAN KURVA 5 ADALAH KURVA DIMANA NILAI S KONSTAN ARTINYA PENGURANGAN RISIKO HANYA BERLAKU ARTINYA PENGURANGAN RISIKO HANYA BERLAKU UNTUK VARIABEL PUNTUK VARIABEL P

6.6. DALAM KAITAN RANCANGAN SISTEM PENGURANGAN DALAM KAITAN RANCANGAN SISTEM PENGURANGAN RISIKO LEBIH BANYAK DILAKUKAN DENGAN RISIKO LEBIH BANYAK DILAKUKAN DENGAN MENGURANGI NILAI P DARI PADA S DENGAN ALASAN MENGURANGI NILAI P DARI PADA S DENGAN ALASAN AGAR RANCANAGAN TEKNIS TETAP TERCAPAIAGAR RANCANAGAN TEKNIS TETAP TERCAPAI

7.7. CONTOH : CONTOH : SEORANG PEKERJA BANGUNAN SEDANG MEMPERBAIKI SEORANG PEKERJA BANGUNAN SEDANG MEMPERBAIKI

BAGIAN ATAS DARI GEDUNG YANG BERLANTAI 10, BAGIAN ATAS DARI GEDUNG YANG BERLANTAI 10, SEPERTI DITUNJUKAN PADA GAMBAR BERIKUTSEPERTI DITUNJUKAN PADA GAMBAR BERIKUT

100 M100 M

PEKERJA TERSEBUT DIHADAPKAN KEPADA PEKERJA TERSEBUT DIHADAPKAN KEPADA RISIKO KEMUNGKINAN JATUHRISIKO KEMUNGKINAN JATUH

BAHAYA :BAHAYA :

SEBAB : SEBAB :

AKIBAT :AKIBAT :

RISIKO : RISIKO :

KETINGGIANKETINGGIAN

TERGELINCIR TIDAK ADA TERGELINCIR TIDAK ADA PENGAMAN SEKITAR GEDUNGPENGAMAN SEKITAR GEDUNG

MENINGGAL MENINGGAL

MENGURANGI PMENGURANGI P-PASANG PENGAMANPASANG PENGAMAN-PAKAI APDPAKAI APD

MENGURANGI SMENGURANGI S- TIDAK BEKERJA DI LT 10TIDAK BEKERJA DI LT 10- JANGAM BANGUN GEDUNGJANGAM BANGUN GEDUNG LANTAI 10LANTAI 10

LANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN RISIKOLANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN RISIKO

- - MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR KERUGIANMENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR KERUGIAN

- IDENTIFIKASI BAHAYA UNTUK SETIAP FAKTOR - IDENTIFIKASI BAHAYA UNTUK SETIAP FAKTOR KERUGIANKERUGIAN

-- MENENTUKAN SEVERITAS UNTUK SETIAP BAHAYAMENENTUKAN SEVERITAS UNTUK SETIAP BAHAYA

- - EVALUASI BAHAYA UNTUK SETIAP BAHAYAEVALUASI BAHAYA UNTUK SETIAP BAHAYA

- - PENAKARAN RISIKOPENAKARAN RISIKO

- - MENETAPKAN BATAS RISIKO YANG DAPAT MENETAPKAN BATAS RISIKO YANG DAPAT DITERIMADITERIMA

- - MENETAPKAN METODE PENGURANGAN RISIKO MENETAPKAN METODE PENGURANGAN RISIKO HINGGA HINGGA

BATAS YANG DAPAT DITERIMABATAS YANG DAPAT DITERIMA

- - ULANGI LANGKAH DI ATAS UNTUK SETIAP ULANGI LANGKAH DI ATAS UNTUK SETIAP KEGIATANKEGIATAN

3. PENGENDALIAN RISIKO3. PENGENDALIAN RISIKO RISK MANAGEMENT OPTIONRISK MANAGEMENT OPTION

RISK RISK OPTIONOPTION

AVOIDAVOID

TRANSFERTRANSFER

ACCEPTACCEPT

REDUCEREDUCE

EXAMPLESEXAMPLES

ADOPT AN ALTERNATE PROCESS OR DESIGN ADOPT AN ALTERNATE PROCESS OR DESIGN CONSIDER ANOTHER LINE OF WORKCONSIDER ANOTHER LINE OF WORK

INSURE, CAUSING OTHERSTO ACCEPT THE RISKINSURE, CAUSING OTHERSTO ACCEPT THE RISK

PERFORM/OPERATE DESPITE THE RECOGNATION PERFORM/OPERATE DESPITE THE RECOGNATION OF RISK (CROSS A STREET; DRIVE A CAR; OF RISK (CROSS A STREET; DRIVE A CAR; SMOKE)SMOKE)

IMPOSE SAFEGUARDS OR COUNTERMEASURES IMPOSE SAFEGUARDS OR COUNTERMEASURES THAT SUPPRESS SEVERITY LESSEN PROBABILITYTHAT SUPPRESS SEVERITY LESSEN PROBABILITY

THE RISK STREAMTHE RISK STREAM

TTOOTTAALL

SSYYSSTTEEMM

RRIISSKK

UNUNACCEPTACCEPT ABLEABLE

ELIMINATEDELIMINATED OROR AVOIDEDAVOIDED

CTR/RDC/TRENFEREDCTR/RDC/TRENFERED

ACCEPTED/WAIVEDACCEPTED/WAIVED

ACCEPTED/ASSUMEDACCEPTED/ASSUMED

UNDISCOVERED/UNKNOWINGLYUNDISCOVERED/UNKNOWINGLY

RESIDUALRESIDUAL

SYSTEMSYSTEM

RISKRISK

FAKTOR PERTIMBANGAN PENGENDALIAN FAKTOR PERTIMBANGAN PENGENDALIAN RISIKORISIKO

ADALAH :ADALAH :

a.a. EFEKTIVITASEFEKTIVITAS BERKAITAN DENGAN KETEPATAN SISTEM BERKAITAN DENGAN KETEPATAN SISTEM

PENGENDALI DIDALAM MENGURANGI ATAU PENGENDALI DIDALAM MENGURANGI ATAU MENIADAKAN RISIKO MELALUI PENGENDALIAN MENIADAKAN RISIKO MELALUI PENGENDALIAN VARIABEL PROBABILITAS DAN SEVERITASVARIABEL PROBABILITAS DAN SEVERITAS

b.b. KELAYAKANKELAYAKAN BERKAITAN DENGAN BEBERAPA HAL SBB:BERKAITAN DENGAN BEBERAPA HAL SBB: > APAKAH SISTEM PENGENDALIAN DAPAT > APAKAH SISTEM PENGENDALIAN DAPAT

DILAKUKANDILAKUKAN > APAKAH CUKUP TERSEDIA BILA DIPERLUKAN> APAKAH CUKUP TERSEDIA BILA DIPERLUKAN > APAKAH MUDAH DALAM PEMASANGANNYA> APAKAH MUDAH DALAM PEMASANGANNYA > BAGAIMANA PEMELIHARAANNYA> BAGAIMANA PEMELIHARAANNYA > APAKAH ADA TENAGA KERJA YANG MAMPU > APAKAH ADA TENAGA KERJA YANG MAMPU MENGOPERASIKANNYAMENGOPERASIKANNYA > BAGAIMANA MENGATASI KESULITAN BILA SISTEM > BAGAIMANA MENGATASI KESULITAN BILA SISTEM PENGENDALIAN DIHENTIKANPENGENDALIAN DIHENTIKAN

c. BIAYAc. BIAYA

BERKAITAN DENGAN TERSEDIANYA DANA BERKAITAN DENGAN TERSEDIANYA DANA DENGAN PERTIMBANGAN DENGAN PERTIMBANGAN TIDAK UNTUK SESAAT, TETAPI UNTUK WAKTU TIDAK UNTUK SESAAT, TETAPI UNTUK WAKTU CUKUP LAMA, TERMASUK BIAYA PENYEDIAAN CUKUP LAMA, TERMASUK BIAYA PENYEDIAAN SUKU, CADANG, DEPRESIASI PEMBONGKARAN SUKU, CADANG, DEPRESIASI PEMBONGKARAN DSBDSB

d. FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN d. FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM DALAM MEMILIH SISTEM PENGENDALI ADALAH :MEMILIH SISTEM PENGENDALI ADALAH :

> ADANYA BAHAYA/RISIKO BARU YANG MUNCUL > ADANYA BAHAYA/RISIKO BARU YANG MUNCUL DIDALAM PEMASANGAN SISTEM PENGENDALIDIDALAM PEMASANGAN SISTEM PENGENDALI

> PENGARUH YANG DITIMBULKAN TERHADAP > PENGARUH YANG DITIMBULKAN TERHADAP KINERJA KINERJA SISTEMSISTEM

DALAM MASALAH K3 FAKTOR EFEKTIVITAS DALAM MASALAH K3 FAKTOR EFEKTIVITAS MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA,DAN PENTING MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA,DAN PENTING UNTUK MEMPERHATIKAN URUTAN PRIORITAS UNTUK MEMPERHATIKAN URUTAN PRIORITAS PEMILIHAN BERDASARKAN HAL SBB : PEMILIHAN BERDASARKAN HAL SBB :

a.a. PERUBAHAN RANCANGAN SECARA MENDASAR PERUBAHAN RANCANGAN SECARA MENDASAR (DESIGN ALTERATION)(DESIGN ALTERATION)

b.b. PEMASANGAN PERALATAN PENGAMAN YANG PEMASANGAN PERALATAN PENGAMAN YANG BEKERJA SECARA AKTIF (ACTIVE SAFETY DEVICES)BEKERJA SECARA AKTIF (ACTIVE SAFETY DEVICES)

c.c. PEMASANGAN PERALATAN PENGAMAN YANG PEMASANGAN PERALATAN PENGAMAN YANG BEKERJA SECARA PASIF (PASIVE SAFETY DEVICES) BEKERJA SECARA PASIF (PASIVE SAFETY DEVICES)

d.d. PEMASANGAN TANDA/RAMBU PERINGATAN PEMASANGAN TANDA/RAMBU PERINGATAN (WARNING DEVICES)(WARNING DEVICES)

e.e. MELENGKAPI PROSEDUR KERJA DAN PELATIHAN MELENGKAPI PROSEDUR KERJA DAN PELATIHAN (PROCEDURE AND TRAINING)(PROCEDURE AND TRAINING)

DIDALAM MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO, PERLU DIDALAM MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO, PERLU DILAKUKADILAKUKA

KAJIAN TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALI KAJIAN TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALI YANGYANG

MEMUAT HAL SBB:MEMUAT HAL SBB:

a.a. ENGINEERING CONTROLENGINEERING CONTROL - - MERUBAH RANCANGAN SECARA MENDASARMERUBAH RANCANGAN SECARA MENDASAR - MERANCANG KEMBALI KOMPONEN YANG LEMAH- MERANCANG KEMBALI KOMPONEN YANG LEMAH - MENINGKATKAN UPAYA PEMERIKSAAN TERHADAP - MENINGKATKAN UPAYA PEMERIKSAAN TERHADAP

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN SECARA BERKECUKUPANDAN PENGOPERASIAN SECARA BERKECUKUPAN - MERANCANG /MEMASANG SUB. SISTEM SECARA - MERANCANG /MEMASANG SUB. SISTEM SECARA

BERLEBIHANBERLEBIHAN

- SUBSTITUSI ATAU ISOLASI- SUBSTITUSI ATAU ISOLASI - PENGUJIAN DAN PENGAMATAN- PENGUJIAN DAN PENGAMATAN - PENGENCERAN DAN PENYEBARAN- PENGENCERAN DAN PENYEBARAN - PENGHISAPAN/PEMBUANGAN/VENTILASI- PENGHISAPAN/PEMBUANGAN/VENTILASI - MELENGKAPI SENSOR/ALARM YANG CUKUP- MELENGKAPI SENSOR/ALARM YANG CUKUP - MERANCANG SISTEM KEGIATAN YANG MEMPUNYAI - MERANCANG SISTEM KEGIATAN YANG MEMPUNYAI BATAS BATAS PENCEMARANPENCEMARAN

b.b. ADMINISTRATIF CONTROLADMINISTRATIF CONTROL

- PEMBERHENTIAN KARYAWAN- PEMBERHENTIAN KARYAWAN

- PEMINDAHAN KARYAWAN- PEMINDAHAN KARYAWAN

- PENDIDIKAN DAN PELATIHAN- PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

- PEMBATASAN WAKTU DAN JARAK PEMAPARAN- PEMBATASAN WAKTU DAN JARAK PEMAPARAN

- MENGADAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN - MENGADAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN

- MEMBERIKAN PERINGATAN DAN LATIHAN YANG - MEMBERIKAN PERINGATAN DAN LATIHAN YANG MEMADAI MEMADAI

- - MEMELIHARA DENGAN BAIK SISTEM MEMELIHARA DENGAN BAIK SISTEM KERUMAHTANGGAANKERUMAHTANGGAAN

- MERANCANG, MELATIH DAN MENERAPKAN PROSEDUR - MERANCANG, MELATIH DAN MENERAPKAN PROSEDUR SECARA SECARA

TEPAT UNTUK SELURUH TAHAP KEGIATAN DAN TEPAT UNTUK SELURUH TAHAP KEGIATAN DAN PERALATANPERALATAN

c. PENANGGULANGAN RISIKOc. PENANGGULANGAN RISIKO

- - PENANGGULANGAN / PEMADAMAN KEBAKARANPENANGGULANGAN / PEMADAMAN KEBAKARAN

- PEMBERIAN DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUG DIRI- PEMBERIAN DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUG DIRI

- LATIHAN P3K- LATIHAN P3K

- SARANA KEADAAN DARURAT- SARANA KEADAAN DARURAT

- PENYEDIAAN PERALATAN P3K, OKSIGEN/UDARA BERSIH- PENYEDIAAN PERALATAN P3K, OKSIGEN/UDARA BERSIH

HAZARDS IDENTIFICATIONHAZARDS IDENTIFICATIONCAUSE AND CONSEQUENCECAUSE AND CONSEQUENCEANALISYSANALISYS

ENGINEERINGENGINEERINGCONTROLCONTROL PROCEDUREPROCEDURE

TRAININTRAININGG

AUDITAUDIT

EMERGENCYEMERGENCYPLANNINGPLANNING

ACCIDENT/INCIDENTACCIDENT/INCIDENTINVESTIGATIONINVESTIGATION

ELEMEN OF RISK MANAGEMENT PROGRAMELEMEN OF RISK MANAGEMENT PROGRAM

DIAGRADIAGRAM ALIR PROSES PENGAM ALIR PROSES PENGAWASAN WASAN KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

SISTESISTEMM

PENGAPENGAWASAWASA

NN

KETENKETENAGAKEAGAKERJAANRJAAN

KETATALAKSANAANKETATALAKSANAANDIKLATDIKLATLAPORANLAPORANALAT (RIKSA-UJI)ALAT (RIKSA-UJI)DAYA DUKUNG / DAYA DUKUNG / MOBILISASIMOBILISASISARANA/SARANA/PRASARANAPRASARANA

• RUTIN/RENCANA KERJARUTIN/RENCANA KERJA• KASUSKASUS• KHUSUSKHUSUS• PUTUSAN P4D/P/PENGADILANPUTUSAN P4D/P/PENGADILAN

MENCAKUP :MENCAKUP :NORMA KERJANORMA KERJANORMA KESELAMATANNORMA KESELAMATANNORMA KESEHATANNORMA KESEHATANNORMA LINGKUNGAN NORMA LINGKUNGAN KERJAKERJANORMA PEREMPUAN & NORMA PEREMPUAN & ANAK ANAK JAMSOSTEK / AKDHK JAMSOSTEK / AKDHK

LEMBAGALEMBAGADINAS: 3 SEKSIDINAS: 3 SEKSISUDIN : 1 SEKSISUDIN : 1 SEKSI

PERLINDUNGANPERLINDUNGAN TENAGA KERJATENAGA KERJAPRUSAHAAN/PRUSAHAAN/TEMPAT KERJATEMPAT KERJA

PEG. PENGAWAS PEG. PENGAWAS KKKK

UMUMUMUMSPESIALISSPESIALISPPNSPPNS

PROPORSIPROPORSI

UMPAN UMPAN BALIKBALIK

PELAKSPELAKSANAANANAAN

IDEALIDEAL

AKTUALAKTUAL

PERATURAN PERATURAN PERUNDANG-PERUNDANG-UNDANGANUNDANGAN.PUSAT.PUSAT.DAERAH.DAERAH.ILO.ILO.STANDAR.STANDAR.CODE OF .CODE OF PRECTICEPRECTICE

PROFEPROFESIONALSIONAL

IDEALIDEAL

AKTUALAKTUAL

DINAMISDINAMISAKOMODATIFAKOMODATIFCONTINUAL CONTINUAL

IMPROVEMENIMPROVEMENTT

PERMASALAHANPERMASALAHANAKIBATAKIBATPROGRAMPROGRAMUPAYA UPAYA HASIL HASIL

b. PROGRAMb. PROGRAM PENINGKATAN KINERJA SISTEM WASNAKERPENINGKATAN KINERJA SISTEM WASNAKER

KETATALAKSKETATALAKSANAANANAAN

PEGAWAIPEGAWAIWASNAKERWASNAKER

PERATURANPERATURANPERUNDANGAPERUNDANGA

NN

KELEMBAGAAKELEMBAGAANN

1.1. BUILDING BUILDING ASSESSMENT(20 ASSESSMENT(20 BUAH)BUAH)

2.2. PEMBINAAN& PEMBINAAN& PENGAWASAN PENGAWASAN NORMA KERJA NORMA KERJA (100 ORANG)(100 ORANG)

3.3. PENANGANANPENANGANANKASUSKETENAGA KASUSKETENAGA KERJAAN(20KASUSKERJAAN(20KASUS))

1.1. PENGAWASAN 375 PENGAWASAN 375 PERUSAHAANPERUSAHAAN

2. RIKSA-UJI TANGKI 2. RIKSA-UJI TANGKI CNG (50 TANGKI)CNG (50 TANGKI)

3. PEMBINAAN & 3. PEMBINAAN & PENGAWASAN PENGAWASAN BAHAN KIMIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA (60 BERBAHAYA (60 ORANG)ORANG)

4. PENYUSUNAN 4. PENYUSUNAN PEDOMAN/STANDAPEDOMAN/STANDARRPENGAWASAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

SISTEMSISTEMWASNAKERWASNAKER

TAHUN 2005

TAHUN 2006

PENGAWASAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGANPERLINDUNGAN TENAGA KERJATENAGA KERJAPRUSAHAAN/PRUSAHAAN/TEMPAT KERJATEMPAT KERJA

INPUTINPUT SISTEMSISTEMOBYEK OBYEK

WASNAKERWASNAKER

CONTROL CONTROL SISTEMSISTEM

C SC S

REAKTIF TDK PROAKTIFREAKTIF TDK PROAKTIF FEED BACK CONTROL SISTEM TDKFEED BACK CONTROL SISTEM TDK FORWARD CONTROL SISTEMFORWARD CONTROL SISTEM TIDAK MENJANGKAU SEMUATIDAK MENJANGKAU SEMUA PERUSAHAAN/OBYEK WASNAKERPERUSAHAAN/OBYEK WASNAKER PERKASUS/PELANGGARAN TINGGIPERKASUS/PELANGGARAN TINGGI IKLIM USAHA TDK KONDUSIFIKLIM USAHA TDK KONDUSIF KOMPETISI USAHA RENDAHKOMPETISI USAHA RENDAH PRODUKTIVITAS RENDAHPRODUKTIVITAS RENDAH GEJOLAK KETENAGAKERJAANGEJOLAK KETENAGAKERJAAN RISIKO INVESTASI TINGGIRISIKO INVESTASI TINGGI PENYERAPAN NAKER RENDAHPENYERAPAN NAKER RENDAH PHK TINGGIPHK TINGGI DAMPAK LAINNYADAMPAK LAINNYA

FEED BACK FEED BACK CONTROL SISTEMCONTROL SISTEM

SISTEM

V. UPAYAV. UPAYA

PENINGKATAN KINERJA PERANGKAT SISTEM PENINGKATAN KINERJA PERANGKAT SISTEM WASNAKERWASNAKER

• PENINGKATAN JUMLAH DAN MUTU PEG. PENINGKATAN JUMLAH DAN MUTU PEG. WASNAKERWASNAKER

• PENGADAAN ALAT-ALAT RIKSA-UJIPENGADAAN ALAT-ALAT RIKSA-UJI

• PEMBANGUNAN SISTEM PENGAWASAN PEMBANGUNAN SISTEM PENGAWASAN

KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

• PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN DAN PIHAK PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN DAN PIHAK KETIGAKETIGA

• PEMBINAAN/SOSIALISASI PER-UU-AN PEMBINAAN/SOSIALISASI PER-UU-AN

KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

• KOORDINASI LINTAS SEKTORKOORDINASI LINTAS SEKTOR

• SARANA DAN PRASARANA/DAYA DUKUNG SARANA DAN PRASARANA/DAYA DUKUNG

MOBILITASMOBILITAS

PENGAWASAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

PERLINDUNGANPERLINDUNGAN TENAGA KERJATENAGA KERJAPRUSAHAAN/PRUSAHAAN/TEMPAT KERJATEMPAT KERJA

INPUTINPUT SISTEMSISTEMOBYEK OBYEK

WASNAKERWASNAKER

CONTROL CONTROL SISTEMSISTEM

C SC S

REAKTIF TDK PROAKTIFREAKTIF TDK PROAKTIF FEED BACK CONTROL SISTEM TDKFEED BACK CONTROL SISTEM TDK FORWARD CONTROL SISTEMFORWARD CONTROL SISTEM TIDAK MENJANGKAU SEMUATIDAK MENJANGKAU SEMUA PERUSAHAAN/OBYEK WASNAKERPERUSAHAAN/OBYEK WASNAKER PERKASUS/PELANGGARAN TINGGIPERKASUS/PELANGGARAN TINGGI IKLIM USAHA TDK KONDUSIFIKLIM USAHA TDK KONDUSIF KOMPETISI USAHA RENDAHKOMPETISI USAHA RENDAH PRODUKTIVITAS RENDAHPRODUKTIVITAS RENDAH GEJOLAK KETENAGAKERJAANGEJOLAK KETENAGAKERJAAN RISIKO INVESTASI TINGGIRISIKO INVESTASI TINGGI PENYERAPAN NAKER RENDAHPENYERAPAN NAKER RENDAH PHK TINGGIPHK TINGGI DAMPAK LAINNYADAMPAK LAINNYA

FEED BACK FEED BACK CONTROL SISTEMCONTROL SISTEM

SISTEM

5. PENCEGAHAN KECELAKAAN5. PENCEGAHAN KECELAKAAN

PENCEGAHAN KECELAKAANPENCEGAHAN KECELAKAAN

PENGENDALIANPENGENDALIAN

SEBABSEBAB BAHAYA BAHAYA AKIBAT AKIBAT

PREDIKSI PREDIKSI IDENTIFIKASI ANTISIPASI IDENTIFIKASI ANTISIPASI PROBABILITAS PROBABILITAS SUMBER SUMBER SEVERITAS SEVERITAS

ANALISANALISAA

RISIKORISIKO

PENAKARAN PENAKARAN RISIKORISIKO

RISK ASSESSMENTRISK ASSESSMENT

PENAKARAN RISIKOPENAKARAN RISIKORISK ASSESSMENTRISK ASSESSMENT

DAPAT DITERIMADAPAT DITERIMA TIDAK DITERIMA TIDAK DITERIMA ACCEPTABLEACCEPTABLE UNACCEPTABLEUNACCEPTABLE

REDUKSIREDUKSIEFFECTIVENESSEFFECTIVENESSFEASIBILITYFEASIBILITYCOSTCOSTRECIDUAL RISKRECIDUAL RISK

ENGINEERING CONTROLENGINEERING CONTROLPROCEDUREPROCEDURETRAININGTRAININGEMERGENCY PLANNINGEMERGENCY PLANNINGACCIDENT / INCIDENT INVESTIGATIONACCIDENT / INCIDENT INVESTIGATIONINSPECTION / AUDITINSPECTION / AUDIT

6. PRINSIP PEMAHAMAN SMK36. PRINSIP PEMAHAMAN SMK3

K3K3PENERAPANPENERAPAN DANDAN PELAKSANAANPELAKSANAAN

SYARAT-SYARATSYARAT-SYARAT K3K3

BAHAYABAHAYASEBABSEBABAKIBATAKIBAT

MK3MK3PENGELOLAAN PENGELOLAAN SYARAT-SYARAT SYARAT-SYARAT

K3K3

IDENTIFIKASIDENTIFIKASIIANALISAANALISACONTROLCONTROL

SMK3SMK3JAMINANJAMINAN

PENGELOLAAN PENGELOLAAN SYARAT-SYARAT K3SYARAT-SYARAT K3

KEBIJAKAN K3KEBIJAKAN K3MANUAL K3MANUAL K3PROSEDUR K3PROSEDUR K3INSTRUKSI KERJA INSTRUKSI KERJA K3K3

7. LAMPIRAN I PERMENAKER NO: 5/967. LAMPIRAN I PERMENAKER NO: 5/96

• 5 PRINSIP PENERAPAN SMK35 PRINSIP PENERAPAN SMK3

TINJAUAN ULANG DANTINJAUAN ULANG DANPENINGKATAN TERUS-PENINGKATAN TERUS-

MENERUSMENERUS

PENGUKURAN PENGUKURAN DAN EVALUASIDAN EVALUASI

KOMITMEN DAN KOMITMEN DAN KEBIJAKANKEBIJAKAN

PENERAPANPENERAPAN PERENCANAANPERENCANAAN

MANAJEMENMANAJEMEN RISIKO RISIKORISK MANAGEMENTRISK MANAGEMENT

1. PENGERTIANPENGERTIAN

RISIKO (RISK) ADALAH KOMBINASI ATAU PERKALIAN RISIKO (RISK) ADALAH KOMBINASI ATAU PERKALIAN ANTARA PROBABILITAS (PROBABILITY) DENGAN ANTARA PROBABILITAS (PROBABILITY) DENGAN SEVERITAS (SEVERITY) YANG MERUPAKAN POTENSI SEVERITAS (SEVERITY) YANG MERUPAKAN POTENSI TERJADINYA SUATU KERUGIAN (POTENSIAL OF LOSS)TERJADINYA SUATU KERUGIAN (POTENSIAL OF LOSS)

RISIKO (R) = PROBABILITAS (P) X SEVERITAS (S)RISIKO (R) = PROBABILITAS (P) X SEVERITAS (S)

= = KEJADIAN KERUGIAN KEJADIAN KERUGIAN X X KERUGIANKERUGIAN WAKTUWAKTU KEJADIAN KERUGIAN KEJADIAN KERUGIAN

= KERUGIAN / WAKTU = RP/TAHUN= KERUGIAN / WAKTU = RP/TAHUN

RISKRISK = LOSS / UNIT OF TIME= LOSS / UNIT OF TIME

SALAH SATU BENTUK RISIKO DIMAKSUD BERKAITAN SALAH SATU BENTUK RISIKO DIMAKSUD BERKAITAN DENGAN KECELAKAAN (DEF. KEC)DENGAN KECELAKAAN (DEF. KEC)

DALAM KEGIATAN USAHA (BUSINESS) RISIKO TIDAK DALAM KEGIATAN USAHA (BUSINESS) RISIKO TIDAK HANYA DIPENGARUHI OLEH KONDISI USAHA AKAN HANYA DIPENGARUHI OLEH KONDISI USAHA AKAN TETAPI JUGA OLEH ADANYA UNSUR KETIDAKPASTIAN TETAPI JUGA OLEH ADANYA UNSUR KETIDAKPASTIAN (RISK AND UNCERTAINTY IN BUSINESS)(RISK AND UNCERTAINTY IN BUSINESS)

KECELAKAAN :KECELAKAAN :

ADALAH SUATU KEJADIAN DATANG SECARA TIBA-TIBA ADALAH SUATU KEJADIAN DATANG SECARA TIBA-TIBA TIDAK DIKEHENDAKI DAPAT MENIMBULKAN AKIBAT TIDAK DIKEHENDAKI DAPAT MENIMBULKAN AKIBAT CIDERA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEBAKARAN, CIDERA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEBAKARAN, PELEDAKAN, PELEPASAN RACUN, KERUSAKAN HARTA PELEDAKAN, PELEPASAN RACUN, KERUSAKAN HARTA BENDA, KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN BENTUK BENDA, KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN BENTUK KERUGIAN LAINNYAKERUGIAN LAINNYA