YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Opini

Rekayasa Sunnah Hasanah

Pengajian Kampus

Komunitas Muslim TsukubaIslam di Jepang

Mushalla di Jepang

Fatwa Corner

Nomikai Edisi Februari-Maret 2015

Page 2: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

RedaksiPenanggung Jawab

Radon Dhelika

(Tokyo Institute of

Technology)

Pimpinan Redaksi

Abdul Karim

(Tsukuba University)

Anggota

Abdul Karim

Radon Dhelika

M. Akbar Sitohang

Sidik Soleman

Samratul Fuady

Website:

kammi-jepang.org

Email:

[email protected]

Daftar Isi

Opini 3Islam di Jepang 7Pengajian Kampus 9Fatwa 11Kabar KAMMI 12Epilog 13

PrologAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Sahabat Komorebi,Segala puji bagi Allah SWT. yang telah mempertemukankita kembali di musim yang penuh berkah ini. Bagiseorang Muslim sepantasnya menuntut ilmu, baikdengan membaca, mendengar, maupun berdiskusi.Ibadah tanpa ilmu, hanya akan tertolak dan takberfaedah. Mari kita cari ilmu sebanyak-banyaknya darisetiap kesempatan yang dianugerahkan-Nya.

Mulai edisi majalah Komorebi kali ini, insya Allah adabeberapa perubahan yang ingin kami perkenalkan. Yangpaling utama adalah frekuensi terbit Komorebi yang akandijadikan sebulan sekali (mohon doa dan dukungannya).Oleh karena itu, rubrik-rubrik pun mengalami modifikasiagar kami bisa menyapa sahabat Komorebi lebih seringlagi. Berikut perkenalan beberapa rubrik inti dalamKomorebi: Pengajian Kampus: untuk mengetahui pengajian atau

kegian dakwah di kampus teman seiman di penjuruJepang.

Islam di Jepang: untuk mengetahui perkembangan danhal-hal baru yang berkaitan dengan kehidupan Muslimdi Jepang.

Fatwa Corner: tujuannya untuk mengetahui fatwa paraulama terkait hal-hal yang kita alami sehari-hari diJepang.

Opini: untuk membuka wawasan atas isu kontemporer.

Mari kita rapatkan barisan, untuk membuka wawasankita terhadap lingkungan sekitar. Semoga bermanfaatdan semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah.

Kami sangat harapkan saran dan kritik sahabat Komorebikepada tim redaksi, yang bisa dikirim [email protected] warahmatullah wabarakatuh

Tim Redaksi

2

Page 3: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

OpiniRekayasa Sunnah Hasanah

Selalu ada hikmah di balik musibah. Begitu

juga dengan kasus penembakan tiga anak muda

di Chapel Hill, Carolina Utara, 10 Februari lalu.

Walaupun umat Islam dibuat berkabung atas

kepergian Deah Barakat, Yusor Abu-Salha dan

Razan Abu-Salha dengan cara yang tragis, tapi

banyak yang patut kita syukuri jika melihat gam-

.

Namun Allah ternyata berkehendak lain. Deah

tidak jadi bisa berangkat. Tapi bagaimana dengan

penggalangan dananya? Saat tulisan ini ditulis,

informasi mengenai Syrian Dental Relief telah

dibagi hingga 65 ribu kali di media sosial, dan

dana yang masuk telah mencapai lebih dari 478

ribu USD[1]!

angkatnya proyek amal Deah Barakat untuk para

pengungsi Suriah. Lewat situs youcaring.com,

Deah membuka penggalangan dana komunitas

untuk proyeknya yang diberi tajuk Syrian Dental

Relief, menargetkan 20 ribu USD. Target nominal

ini dimaksudkan untuk mendanai rencana

mulianya menyediakan pelayanan medis gigi

untuk ratusan pengungsi Suriah di Turki. Ia

beserta beberapa mahasiswa maupun dosen

UNC School of Dentistry berencana akan

berangkat sebagai relawan di tahun ini.

.

warkan para sahabatnya untuk bersedekah,

membantu rombongan tersebut. Hanya saja,

sedekah yang masuk agak lambat, hingga

seorang sahabat Anshar dikisahkan membawa

sedekah yang banyak dalam bungkusan yang

sangat besar. Ini lah yang memicu para sahabat

berbondong-bondong bersedekah hingga

membuat wajah Rasulullah SAW bersinar-sinar.

Amalan Deah maupun sahabat Anshar anonim

ini barangkali sederhana. Tapi lewat mereka,

begitu banyak orang lain terinspirasi berbuat

.

bar yang lebih luas dari kejadian

ini. Satu hal yang jelas, kita bisa

melihat terbantunya dakwah Islam

di Amerika via publikasi besar-

besaran media yang bernada

positif atas kasus ini, seperti

liputan shalat jenazah yang

dihadiri ribuan orang.

Hikmah lainnya adalah ter-

.

Sunnah yang menggerakkan

Dalam sirah, pernah ada kisah

yang nyaris sama persis,

melibatkan seorang sahabat

Anshar. Dikisahkan bahwa

Rasulullah SAW di Madinah

kedatangan serombongan Arab

badui yang kondisinya miskin.

Rasulullah SAW kemudian mena-

.

Oleh : Radon Dhelika (Ketua KAMMI Jepang 2014-2015)

“Siapa yang memulai

sunnah hasanah dalam

Islam, maka ia memperoleh

pahalanya dan pahala yang

menirunya sesudahnya

dengan tanpa mengurangi

pahala mereka sama sekali”

(HR Muslim).

3

Page 4: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

yang serupa sampai menghasilkan efek

domino, seperti layaknya bola salju yang

menggelinding dengan momen yang

besar. Oleh Rasulullah SAW, amal seperti

ini dinamakan sebagai sunnah hasanah

“Siapa yang memulai sunnah hasanah

dalam Islam, maka ia memperoleh

pahalanya dan pahala yang menirunya

sesudahnya dengan tanpa mengurangi

pahala mereka sama sekali” (HR Muslim).

Solusi masalah sosial

Dalam hadits tersebut, Rasulullah tidak

berhenti di sunnah hasanah saja,

melainkan melanjutkan dengan hal yang

berkebalikan: sunnah sayyiah alias

contoh/teladan yang buruk.

Di dalam kehidupan sehari-hari, tidak

susah rasanya untuk mencari contoh

sunnah sayyiah. Sebut saja trend

merokok, pergaulan bebas, kekerasan

dalam rumah tangga, dan masih banyak

lagi dalam setiap sektor kehidupan.

Dalam kacamata dakwah, sunnah

sayyiah adalah sasaran empuk perbaikan.

Namun sayangnya, kita lebih terbiasa

melakukan perbaikan dengan jalan

menghujat sunnah sayyiah tersebut.

Slogan-slogan seperti “no drugs!”,

“merokok berbahaya bagi kesehatan!”

sudah sangat sering kita dengar.

Walaupun tidak ada yang salah dengan

cara seperti ini, tapi saya berpendapat,

cara yang lebih elegan dan efektif dalam

menghadapi sunnah sayyiah tidak lain

adalah dengan memperbanyak sunnah

hasanah. Karena sebuah efek domino

yang buruk harus lah dihadapi dengan

efek domino yang baik.

Terhadap kebiasaan merokok

masyarakat yang endemik misalnya, kira-

.

kira mana upaya penyadaran yang lebih

efektif: memasang spanduk raksasa

tentang bahaya merokok ataukah

membuat iklan kreatif ala Thailand yang

sempat populer di tahun 2012[2] Iklan

yang memuat percakapan ringan antara

anak-anak dengan para perokok ini

menyebar secara viral, dan menginspirasi

kampanye-kampanye anti rokok kreatif

lainnya di berbagai tempat.

Agar sunnah menular

Sunnah hasanah sejatinya lahir dari

sebuah amal. Seperti aksi sukarela Deah

atau sedekah sahabat Anshar anonim,

kita pun barangkali pernah melakukan

amal yang sama. Tapi, di sini lah kita perlu

bertanya, mengapa ada amal yang biasa-

biasa saja, tapi ada juga yang

bertransformasi menjadi sunnah hasanah

yang menyebar luas? Apa hal spesial yang

ada di kasus Deah maupun hadits

tersebut yang menjadikannya viral dan

menyebar cepat? Bukan kah bila kita bisa

merekayasa amal dan memperbanyak

sunnah hasanah, maka transformasi

sosial bisa dicapai dengan lebih efisien?

Argumen bahwa pertolongan Allah

memainkan peranan yang penting, tidak

bisa disangkal. Tapi mari kita berpikir

peranan apa yang bisa kita mainkan di

luar faktor ilahi tersebut.

Jonah Berger, seorang Profesor

marketing di University of Pennsylvania,

belum lama ini merilis buku hasil

karyanya yang saya rasa perlu ada dalam

daftar wajib buku bacaan kita semua,

Contagious: Why Things Catch On[3].

Lewat pendekatan ilmiah, ia mencoba

menjawab pertanyaan semua praktisi

marketing sedunia: mengapa sesuatu

.

4

Page 5: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

(terutama produk, ide) bisa menyebar

secara viral, dibicarakan jutaan orang,

dibagi lewat berbagai media sosial?

Dalam bukunya yang masuk dalam

New York Times best sellers ini, enam

komponen (bisa berdiri sendiri atau

berkombinasi) diajukan oleh Profesor

Berger sebagai resep jitu, yaitu Social

Currency, Triggers, Emotion, Public,

Practical Value, Stories yang disingkat

menjadi STEPPS. Secara sederhana, bila

sebuah produk bernilai sosial bagi yang

membagi informasinya, memiliki pemicu

yang tepat, membangkitkan emosi, dapat

dilihat orang umum, memiliki nilai

manfaat, dan dibalut cerita yang bagus,

maka kemungkinannya akan besar untuk

menyebar ke banyak orang.

Walaupun konteks utamanya adalah

untuk produk maupun ide, tapi tidak ada

salahnya di tulisan singkat ini kita

gunakan STEPPS sebagai acuan awal nan

sederhana untuk menjawab pertanyaan

yang sama untuk amal.

Untuk kasus Deah, tidak bisa

dipungkiri, komponen Emotion memeran-

kan peran utama, selain Social Currency

dan Stories. Pembaca berita tentang

Deah akan bangkit kemarahannya,

sehingga terpicu untuk menyebarkan

berita. Kisah Deah, pemuda 23 tahun

yang aktif dalam aksi amal, menambah

daya jual di aspek Social Currency dan

Stories, sehingga tidak heran banyak yang

tergerak ikut membantu proyek Syrian

Dental Relief. Di sisi lain, kisah sahabat

Anshar anonim tidak memiliki aspek

Social Currency, Triggers, Emotion,

Practical Value, maupun Stories. Hanya

saja, kekuatannya di komponen Publik.

Aksinya bersedekah di depan publik

.

memiliki peranan kuat, yang barangkali

memecah rasa kikuk para sahabat lain

untuk bersedekah.

Epilog

Di era sekarang, dengan semakin

kompleksnya masalah sosial, tidak lah

berlebihan jika dikatakan bahwa metode

dakwah pun harus lah berubah. Dakwah

yang cerdas dan efektif dalam bentuk

sunnah hasanah dibutuhkan untuk

mengimbangi gempuran sunnah sayyiah

di berbagai lini.

Gaung “kerja, kerja, kerja!” yang

sedang merebak memang baik, tapi perlu

juga kita iringi dengan “riset, data,

analisis!” agar kerja dakwah bisa lebih

efisien dan efektif. Di sinilah diperlukan

kolaborasi antara ilmuwan dan aktivis

dakwah. Analisis lebih mendalam

terhadap STEPPS untuk amal jelas

dibutuhkan. Bisa jadi malah kerangka

pemikiran lain yang lebih tepat untuk

menjelaskan transformasi amal menjadi

sunnah hasanah.

Jika hal sederhana semacam tantangan

ember es (ice bucket challenge)[4] bisa

menyebar begitu cepat dan sukses

membantu pendanaan riset penyakit ALS,

mengapa hal serupa tidak bisa kita

lakukan misalnya untuk dana dukungan

kepada Palestina?

Jika video seseorang bermain ping

pong setiap hari selama setahun[5] bisa

menginspirasi jutaan orang, mengapa

video seseorang yang memperbaiki

bacaan Quran-nya selama setahun tidak

bisa kita jadikan viral juga?

Mari, kita lakukan bagian kita.

5

Page 6: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Referensi:

[1] http://www.youcaring.com/medical-fundraiser/syrian-dental-relief/206249

[2] Smoking Kid - Best of #OgilvyCannes 2012/#CannesLions

https://www.youtube.com/watch?v=g_YZ_PtMkw0

[3] Berger, Jonah. Contagious: Why things catch on. Simon and Schuster, 2013.

[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Ice_Bucket_Challenge

[5] Guy Plays Table Tennis Every Day for a Year https://www.youtube.com/watch?v=4y21uwFUgkE

Ingin mengirimkan opini anda tentang masalah terkini dengan ulasan nilai-nilai islam dan dimuat di

majalah Komorebi Kammi ? Silahkan dikirim ke tim redaksi melalui email : [email protected]

6

Page 7: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Islam di Jepang

Walaupun tidak ada data yang pasti, jumlah

Muslim di Jepang diperkirakan hanya berada di

kisaran 70 ribu, yang berarti tidak sampai 1% dari

total populasi Jepang. Dengan kondisi sangat

minoritas, hal ini tentu berimbas pada sulitnya

Muslim untuk menunaikan ibadah, seperti

mencari tempat untuk shalat lima waktu saat

dalam perjalanan non safar, karena jumlah

masjid dan musholla yang terbatas.

Namun, beberapa tahun terakhir ini Muslim di

Jepang mendapatkan banyak angin segar berupa

sambutan positif dari pemerintah maupun

swasta yang ingin lebih memerhatikan kebutuhan

Muslim. Hal ini terutama dipicu oleh menurunnya

.

angka jumlah turis yang berkunjung ke Jepang

sejak musibah tsunami tahun 2011 lalu. Untuk

lebih meningkatkan jumlah turis, maka turis

Muslim, terutama dari Timur Tengah maupun

Malaysia dan Indonesia menjadi salah satu

target. Dan tidak heran langkah-langkah yang

ditempuh untuk menggarap pasar ini adalah

dengan menambah fasilitas-fasilitas bagi Muslim,

mulai dari musholla di tempat-tempat strategis,

hingga penyediaan makanan halal.

Maka saat ini sudah tidak asing lagi kita jumpai

musholla-musholla yang bukan diinisiasi oleh

komunitas Muslim, yang tersedia di tempat-

tempat umum, seperti pusat perbelanjaan hingga

.

Musholla di Jepang:Tumbuh dan Berkembang

Musholla di Rera Chitose, Hokkaido (Kiri) dan Papan tulisan musholla di Takashimaya, Shinjuku (kanan)

7

Page 8: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

memenuhi kebutuhan turis dari Malaysia

dan Indonesia yang meningkat secara

signifikan beberapa tahun belakangan ini.

Tren ini kemudian dilanjutkan oleh

Aeon mall yang membuka musholla di

dua cabang mereka, yaitu di Makuhari,

Chiba, dan Nagoya sejak akhir 2014. Lalu,

seperti tidak mau kalah, Takashimaya di

Shinjuku juga membuka musholla resmi

bagi pengunjung Muslim. Sejak dibuka

bulan September 2014 lalu, musholla

yang berlokasi di lantai 11 ini mendapat

animo positif dari komunitas Muslim.

“Musholla dekat dengan Shinjuku Station,

sangat strategis bagi Muslim yang sedang

jalan-jalan ke Shinjuku,” sebut Endrianto

Djajadi, karyawan swasta yang ber-

domisili di Yokohama.

Yang juga mendapat sambutan positif

adalah dibukanya musholla di beberapa

bandara di Jepang. Tidak hanya Narita

(telah ada di 4 lokasi) dan Haneda sebagai

bandara utama di Tokyo, tapi juga diikuti

oleh beberapa bandara lain di seluruh

Jepang. Tercatat setidaknya bandara

Kagoshima, Shin-Chitose di Hokkaido,

serta Chubu telah membuka musholla

untuk para turis Muslim. Yang tidak kalah

.

menakjubkan, bandara internasional

Kansai yang awalnya hanya punya

musholla di satu lokasi, diberitakan akan

menambah jumlahnya menjadi tiga di

tahun 2015 ini.

Walaupun bisa jadi motif penambahan

sarana, terutama musholla, adalah untuk

alasan pariwisata, bagaimana pun kita

perlu bersyukur. Selain hal tersebut

mempermudah Muslim, kita juga

berharap semoga bisa memicu

ketertarikan orang Jepang kepada Islam

sehingga menjadi jalan hidayah mereka.

bandara.

Musholla jenis

ini yang pertama

kali dibuka bisa

jadi adalah di

pusat perbelan-

jaan Rera Chitose

Outlet Mall di

Chitose, Hokkai-

do, pada tahun

2012 lalu.

Menurut website

mereka, fasilitas

ini dibuka untuk

.

Informasi resmi musholla di website bandara

Narita (atas) dan Tempat berwudhu di musholla

di bandara Haneda (bawah)

8

Page 9: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Pengajian Kampus

Di Tsukuba, komunitas Muslim dari berbagai

negara yang berjumlah sekitar 300an orang,

kebanyakan berasal dari Pakistan, Bangladesh,

Indonesia, dan Arab. Komunitas ini rata-rata

terdiri dari pebisnis dan mahasiswa.

Dari 300 orang tersebut, jumlah Muslim

Indonesia cukup dominan, sekitar 60 orang, yang

hamper seluruhnya adalah mahasiswa dari

jenjang S1 hingga S3.

Masjid Tsukuba

Alhamdulillah, di Tsukuba, ada masjid yang

tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit naik sepeda

dari universitas. Tidak sedikit jamaah yang datang

setiap hari untuk sholat 5 waktu, terutama sholat

Subuh dan Isya.

Website : http://www.masjidtsukuba.org/

Komunitas Muslim di Tsukuba

Oleh : Abdul Karim (Mahasiswa program S1 Tsukuba University)

9

Page 10: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

FKMIT

Untuk mengakomodasi kebutuhan ruhiyah

komunitas Indonesia yang cuku besar, Forum

Keluarga Muslim di Tsukuba (FKMIT) setiap pekan

hari Jumat ba’da Maghrib, mengadakan

pengajian rutin di Masjid Tsukuba untuk putra

dan putri secara terpisah. Secara kreatif kegiatan

rutin ini diberi nama KuPat (Kumpul untuk Putra)

dan SiPut (Silaturrahmi untuk Putri). Membaca

Al-Quran dilanjutkan dengan tafsir dan kultum

terkait adalah mata acara utamanya. Setelah itu

tidak lupa dilanjutkan dengan makan malam,

sholat jamaah Isya’, dan pulang bersama.

Alhamdulillah, kegiatan sederhana nan rutin ini

cukup mendapatkan animo positif komunitas

Muslim di Tsukuba. Gelap dan dingin rupanya tak

lagi dipermasalahkan demi merapat ke masjid,

yang rata-rata ditempuh dengan bersepeda

puluhan menit.

Tujuan utama pengajian ini adalah sebagai

sarana pemupuk hubungan erat antara individu

dalam komunitas. Selain itu, dengan menghadiri

sholat berjamaah dan majlis ilmu ini, diharapkan

kebutuhan akan siraman ruhani komunitas di

tengah kesibukan harian bisa terpenuhi, demi

memegang erat ajaran Islam yang mulia.

Mudah-mudahan komunitas Muslim di seluruh

Jepang dan di segala penjuru dunia secara

umum, diberi kekuatan olehNya untuk

memegang erat identitas keislaman, di tengah

kesibukan kita.

Sekilas FKMIT

Berdiri sejak : 24 Mei 1999

Ketua saat ini : Roni Maryana

Kegiatan lain :

SIKRET (Silaturahmi Kreatif), SOSIS (Sosial, Sain,

dan Islam), RAME (Ramadhan Ekslusif), FOWEB

(FKMIT on the web), iSAP dan iCAT (Infaq Senyap

dan Infaq Tercatat), SURGA (Sensus Keluarga),

Kolak (Kajian online akhwat)

Ingin komunitas/pengajian kampus Anda masuk dalam

rubrik “Pengajian Kampus” Komorebi?

Kirimkan naskah Anda beserta foto-foto kegiatan komunitas

Anda ke [email protected]

10

Page 11: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Fatwa Corner

Pertanyaan :

Assalamualaikum Wr Wb

Saya adalah salah satu mahasiswa pendatang

yang baru datang ke Jepang 3 bulan lalu.

Selayaknya mahasiswa baru di Jepang, saya

diundang serangkaian party penyambutan baik

itu dari lab, international student, dll. Dalam

party tersebut salah satu sesi utamanya adalah

meminum minuman beralkohol bersama-sama

(nomikai).

Yang ingin saya tanyakan bagaimanakah

hukumnya, apabila kita menghadiri sebuan

undangan atau jamuan seperti itu? Walaupun

kita tidak ikut minum minuman beralkohol tsb

karena disediakan juga berbagai jenis softdrink

non-alkohol.

Terimakasih sebelumnya atas penjelasan Ustad.

Wassalamualaikum Wr Wb

Jawaban :

Rasulullah SAW bersabda seperti diriwayatkan

oleh Jabir RA:

واليو على م الخر فل يجلس من كان يؤمن بالله

مائدة يشرب عليها الخمر

“Barang siapa yang benar-benar beriman kepada

Allah dan hari akhir maka janganlah menghadiri

perjamuan yang mengadakan khamr.”

(HR Ahmad dan Tirmidhi)

Hadist tersebut secara tegas melarangmenghadiri jamuan makan yang menyediakankhamr. Hal ini menunjukkan bahwa hukumnyaadalah haram. Karena duduk di suatu tempatyang mengandung kemungkaran padahal ia bisameninggalkannya merupakan pertanda ridhadan rela dengan kemungkaran tersebut.

Allah SWT berfirman

كرى مع القوم ا ينسينهك الشهيطان فل تقعد بعد الذ وإمه

المين الظه

Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa makajanganlah kamu duduk bersama orang-orangzalim setelah kamu ingat(QS Al An’am 68)

Jika dalam kondisi darurat dan terpaksa harusmenghadiri acara tersebut, maka usahakanuntuk tidak duduk di meja yang terdapat khamr(minuman memabukkan) di atasnya, merujukkepada zhahir hadist diatas “..tidak duduk dimeja yang diatasnya diedarkan khamr”.

Wallahu a’lam.

Dijawab oleh :

Ust Jailani Abdul Salam, Lc., MA.

Jika ada pertanyaan tentang isu terkait yangingin ditanyakan silahkan dikirim ke tim redaksimelalui email : [email protected]

飲み会 (Nomikai) Join or not ?

11

Page 12: Komorebi Edisi 6 (Feb-Mar 2015)

Kabar KAMMI

Alhamdulillah, sejak bulan Juli 2014, tim ZIS KAMMI Jepang yang dikomandoi oleh Ilman Nuran

Zaini (Tokyo Institute of Technology) telah melakukan beberapa kali penggalangan dana, baik yang

rutin maupun insidental. Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan para sahabat Komorebi

maupun masyarakat umum atas kepercayaannya kepada program-program ZIS KAMMI Jepang.

Semoga amal ibadah kita semua diterima oleh Allah.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, berikut kami laporkan hasil pengumpulan sejak bulan Juli

2014. Insya Allah kami akan secara rutin melaporkan via Komorebi maupun Facebook Page KAMMI

Jepang.

1. ZIS Ramadhan (14 Juli-27 Juli 2014)

Keterangan Jumlah Disalurkan viaZakat fitrah ¥ 165,000 PKPUZakat mal ¥ 138,405 PKPULainnya ¥ 44,090 PKPU

Keterangan Jumlah Disalurkan viaGelombang I ¥ 660,501 KNRPGelombang II ¥ 747,000 Sahabat Al AqsaFahima ¥ 23,500 KNRP

Keterangan Jumlah Disalurkan viaGelombang I ¥ 74,491 ACTGelombang II ¥ 20,000 PKPU

Keterangan Jumlah Disalurkan via- ¥ 17,000 PKPU

Keterangan Jumlah Disalurkan viaZIS ¥ 74,200 PKPU

2. Donasi Palestina (12 Juli-27 Juli 2014)

3. Donasi longsor Banjarnegara (19-25 Des 2014)

4. Donasi banjir Jakarta (9-24 Februari 2015)

5. ZIS Umum (Agustus 2014-Maret 2015)

KAMMI Jepang menerima dan menyalurkan ZIS Anda. Silakan transfer via

JP Post Bank

10040-80034941

a/n KAMMI Jepang (カンミジャパン)

dan melakukan konfirmasi ke : [email protected]

12