YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 1/15

1. MATERI DAN METODE

1.1. Materi

1.1.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu oven, blender, ayakan, peralatan gelas.

1.1.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah limbah udang, HCl 0,75N; N;

.!5N, Na"H #.5$, Na"H %0$, 50$ dan &0$

1.2. Metode

'()*N(+A*-A-*

1

imbah udang diui menggunakan air mengalir dan dikeringkan

'iui dengan air panas sebanyak !/ dan dikeringkan

Bahan dihanurkan dan diayak menggunakan ayakan %0&0 meshdan

ditimbang

Page 2: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 2/15

2

'iampur dengan HCl 0,75N, N dan ,!5N dengan perbandingan

01

Page 3: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 3/15

3

'(2+"3(*NA-*

'iui hingga pH netral dan dikeringkan pada suhu 40oC selama !%

 am

'ipanaskan hingga suhu 40oC dan mengaduk selama am

Hasil demineralisasi diampur dengan Na"H #,5$ dengan

 perbandingan &1

dipanaskan pada suhu 70oC selama am dan dilkakukan pengadukan

+esidu disaring dan diui hingga pH netral dan dikeringkan pada

suhu 40oC selama !% am dan dihasilkan hitin

Page 4: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 4/15

4

'(A-(3*A-*

2. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan kitin dan kitosan dapat dilihat pada tabel .

3abel . 6itin dan 6itosan

6elompok 2erlakuan+endemen6itin*

$8

+endemen6itin

** $8

+endemen6itosan

$8

'

HCl 0,75N 9

 Na"H %0$ 9

 Na"H #,5$

#!,% !5 %4,!5

'!HCl 0,75N 9

 Na"H %0$ 9

 Na"H #,5$

#!,% #,#4 #:,%#

'#

HCl N 9 Na"H

50$ 9 Na"H

#,5$

#&,4% %5,7 %&,40

'%

HClN 9 Na"H

50$ 9 Na"H

#,5$

#%,74 #7,74 #:,!0

'5

HCl ,!5N 9

 Na"H &0$ 9

 Na"H #,5$

!:,7 #!,7# #:,%

'ari tabel hasil pengamatan di atas dapat diketahui baha sampel masingmasing

kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. <ang menadi pembeda antar kelompok 

adalah konsentrasi HCl dan Na"H yang diberikan. 6onsentrasi HCl yang kami gunakan

adalah HCl 0,75N; N; .!5N, sedangkan konsentrasi Na"H yang kami pakai yaitu

 Na"H #.5$, Na"H %0$, 50$ dan &0$. 6emudian dari hasil perhitungan akan

Hasil deproteinasi diampur dengan Na"H %0$, 50$ dan &0$

dengan perbandingan !01

+esidu diui dan disaring hingga pH netral dan dikeringkan pada

suhu 40oC selama !% am dan dihasilkan hitosan

'ipanaskan pada suhu 40

o

C selama am dan dilakukan pengadukan

Page 5: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 5/15

5

diperoleh nilai +endemen 6itin *, +endemen 6itin ** dan +endemen 6itosan.

2ersentase +endemen 6itin * yang terbesar diperoleh dari sampel milik kelompok '#

dan yang terendah dari sampel milik kelompok '5. +endemen 6itin **, persentasi

tertinggi diperoleh dari sampel kelompok '# dan yang terendah didapatkan dari sampel

milik '. -elanutnya adalah +endemen 6itosan, yang terbesar diperoleh dari sampel

milik ' sedangkan yang terendah milik kelompok '5.

3. PEMBAHASAN

2ada praktikum 3eknologi Hasil aut bab kitin dan kitosan seara umum akan dibahas

mengenai peman=aatan limbah kulit udang. 6itin adalah polisakarida kedua yang paling

melimpah di alam setelah selulosa dan sebagian besar dapat ditemukan dari limbah

 pengolahan produk makanan laut kepiting, udang, kerang, serta sisik ikan8 -. >. ?aku,

et al., !08. Hasil isolasi kulit udang akan menghasilkan senyaa kitin yang

merupakan polimer dari glukosamin. >lukosamin adalah polisakarida yang

mengandung gugus asetatamida sedangkan kitosan merupakan hasil proses kitin yang

melalui proses hidrolisis dengan alkali sehingga teradi proses deasetilasi dari gugus

asetamida menadi gugus amina. 2ada prinsipnya, proses trans=ormasi kitin menadi

kitosan ini dapat melalui proses hidrolisis dengan asam dan basa +amadhan et al,

!008.

)enurut @ang et al. !008, kitin merupakan suatu polimer alam yang berasal dari

sumber laut yang dapat ditemukan pada kulit atau angkang crustaceans seperti

kepiting dan udang, serangga, dan dinding sel dari =ungi. 2eter ::58 menambahakn

 baha kitin merupakan makromolekul berbentuk padatan amor= atau kristal dengan

 panas spesi=ik 0,#7# kalg

o

C, berarna putih, dan dapat terurai melalui proses kimiaiasam kuat dan basa kuat8 ataupun biologis biodegradable8 terutama oleh mikroba

 penghasil enim lisoim dan kitinase. -edangkan menurut Abduladud Abdulkarim

!0#8, kitosan merupakan suatu biopolimer dari 'glukosamin yang dihasilkan dari

 proses deasetilasi kitin dengan menggunakan alkali kuat. )enurut pendapat +obert

::!8, kitosan dapat digunakan sebagai bahan pengaet karena kitosan mengandung

gugus amino yang memiliki muatan positi= yang dapat mengikat muatan negati= dari

senyaa lain. 6arakteristik kitosan tersebut berbeda dengan karakteristik polisakarida

Page 6: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 6/15

6

lainnya yang memiliki muatan netral. 6itosan memiliki pH kira kira &,#. 6etika

kitosan dilarutkan dalam garam, air suling, atau media laboratorium, menunukkan

adanya aktivitas antimikrobial melaan strain strain ber=ilamen dari =ungi, yeast, dan

 bakteri. 6itosan bersi=at sukar larut dalam air serta mempunyai kemampuan untuk 

menyerap lemak. 6arena memiliki gugus akti= yang akan berikatan dengan mikroba,

maka kitosan mampu menghambat pertumbuhan mikrobia Hardito, !008

'alam pembuatan kitin dan kitosan diperlukan beberapa tahap yaitu pada pembuatan

kitin yaitu demineralisasi dan deproteinasi. 2ada demineralisasi kitin menurut Bastaman

:4:8 baha demineralisasi merupakan suatu proses yang bertuuan untuk 

menghilangkan atau melarutkan mineral semaksimal mungkin dari substrat, biasa

dilakukan dengan menggunakan larutan kimia yang bersi=at asam. )ineral ini dapat

dipisahkan sebelum atau sesudah degradasi protein pada limbah udang. 6omponen

mineral tersebut dapat dilarutkan dengan penambahan asam ener seperti asam klorida,

asam sul=at atau asam laktat. arutan asam kuat dapat digunakan untuk melarutkan

unsurunsur mineral seperti Ca, 2, Al, )g, De, Na dan 6.

2roses pertama dari ekstraksi kitin adalah proses demineralisasi kitin. 2ada mulanya

limbah udang sebanyak 0 gram diui dengan air mengalir kemudian dikeringkan, lalu

diui dengan air panas sebanyak ! kali kemudian dikeringkan kembali. -elanutnya

kulit udang tersebut dihanurkan sampai terbentuk serbuk lalu diayak dengan ayakan

%0&0 mesh. -erbuk hasil pengayakan kulit udang ditimbang dan diampurkan dengan

 pelarut asam HCl dengaan perbandingan 01. 6onsentrasi penggunaan HCl dalam

 praktikum ini dibuat bervariasi setiap kelompoknya. 2ada kelompok ' dan '!,

menggunakan HCl 0,75 N. Entuk kelompok '# dan '% menggunakan HCl N,

sedangkan untuk kelompok '5 menggunakan HCl ,!5 N. -eperti kita ketahui, pada bagian kulit udang mengandung banyak sekali kalsium yaitu antara %5$ hingga 50$.

Adanya HCl dapat mengurangi kandungan mineral tersebut. Bastaman :4:8

 berpendapat baha komponen mineral dapat dilarutkan dengan penambahan asam ener 

seperti asam klorida, asam sul=at atau asam laktat.

-etelah penambahan asam kuat HCl, larutan kemudian diaduk perlahan hingga merata

lalu dipanaskan pada suhu 40FC selanutnya diaduk selama am. -etelah proses

Page 7: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 7/15

7

tersebut, larutan tersebut diui dengan air mengalir hingga pH berubah menadi netral

dibuktikan dengan penggunaan kertas pH. 6emudian, massa kitin yang terbentuk 

dikeringkan dalam dehumidifier  pada suhu 40GC selama !% am. 2roses pengadukan

harus dilakukan seara terus menerus. 2roses pengadukan ini berguna untuk meratakan

 pemanasan, dimana dengan tingginya suhu reaksi, mineral akan semakin mudah

terpisah. -edangkan tuuan penuian dengan air yang dilakukan berulang ulang

hingga pH netral adalah menurunkan basa menadi normal. 2engeringan ini untuk 

menguapkan air yang masih tersisa selama proses penuian, sehingga produk kitosan

akhir adalah berbentuk kering 2rasetiyo, !00&8. 2roses demineralisasi ini bertuuan

untuk untuk menghilangkan garamgaram inorganik atau kandungan mineral yang ada

 pada kitin terutama kalsium karbonat CaC"#8. 3eradinya proses pemisahan mineral

ditunukkan dengan terbentuknya gas C"! berupa gelembung udara pada saat larutan

HCl ditambahkan ke dalam sampel aila Hendri, !0048.

Berdasarkan proses demineralisasi diperoleh rendemen kitin *. 2ada kelompok ' dan

'! menggunakan pelarut HCl 0,75 N menghasilkan rendemen kitin sebesar #!,%$.

6elompok '# dan '% menggunakan pelarut HCl N menghasilkan rendemen kitin

sebesar #&,4%$ dan #%,74$. 6elompok C5 menggunakan pelarut HCl ,!5 N

menghasilkan rendemen kitin sebesar !:,7$. )enurut Iohnson dan 2eterson :7%8,

 penambahan asam dan basa dengan konsentrasi yang lebih tinggi dan disertai dengan

 proses atau aktu yang lebih panang dapat melepaskan atau meregangkan ikatan

 protein dan mineral dengan kitin serta bahan organik lainnya pada kulit udang. Hasil

yang diperoleh rendemen kitin * dari masing masing kelompok sesuai dengan

 pendapat aila Hendri !0048, baha semakin besar konsentrasi HCl yang diberikan

maka rendemen kitin yang dihasilkan semakin besar, karena senyaasenyaa mineral

dalam serbuk udang semakin mudah dilepaskan, namun hasil rendemen kitin terkeil

 ustru diperoleh kelompok '5 yang menggunakan konsentrasi HCl tertinggi.

-etelah selesai dilakukan tahap demineralisasi, kemudian dilakukan tahap deproteinasi.

2roses deproteinasi dilakukan dengan tuuan untuk menghilangkan protein yang masih

melekat pada kitin, sehingga dapat diperoleh kitin yang bebas dari protein Alamsyah et 

al., !0078. 2ada tahap ini, serbuk yang dihasilkan dari pengolahan demineralisasi dari

tiap kelompok, masingmasing ditambah dengan Na"H #,5$ dengan perbandingan

 pelarut dan serbuk &18. )enurut 2uspaati et al. !008, larutan Na"H ditambahkan

Page 8: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 8/15

8

dengan tuuan untuk menghilangkan protein yang masih melekat pada kitin. 6emudian

diaduk hingga merata lalu dipanaskan hingga menapai suhu 70GC diatas hotplate

setelah suhu tersebut diapai lalu diaduk selama am. 3uuan dilakukannya proses

 pemanasan menurut 2uspaati et al.  !008 untuk menguapkan air dan

mengkonsentrasikan Na"H, sehingga kitin yang dihasilkan akan lebih maksimal.

2engadukan tersebut dilakukan agar Na"H mampu mendenaturasi protein seara

merata dan e=isien. -etelah itu, dilakukan penuian hingga pH netral +ogers, :4&8.

3ahap demineralisasi perendaman menggunakan larutan asam yang ener dengan

konsentrasi yang berbedabeda, sedangkan pada tahap deproteinasi menggunakan

larutan basa ener. 2ada keduanya samasama mengalami proses pemanasan dan

dibiarkan selama !% am. )enurut ehninger :758, perlakuan perendaman dengan

asam atau basa ener yang disertai dengan pemanasan bertuuan untuk melepaskan atau

meregangkan ikatan antara protein dengan kitin dan kalsium karbonat serta bahan

organik lainnya pada kulit udang.

Berdasarkan hasil diproteinasi diperoleh hasil rendemen kitin **. 2ada kelompok '

sebesar !5$, kelompok '! sebesar #.#4$, kelompok '# sebesar %5,7$, kelompok 

'% sebesar #7,74$, dan kelompok '5 sebesar #!,7#$. 'ari hasil tersebut, tiap

kelompok mengalami penurunan nilai rendeman namun uga ada yang mengalami

 peningkatan. )enurut Dennema :458 baha proses penghilangan protein dan mineral

akan lebih e=ekti= menggunakan larutan basa dibandingkan asam. "leh karena itu,

dapat disimpulkan ika proses deproteinasi menggunakan larutan alkali seperti Na"H

akan menyebabkan protein dan mineral yang hilang akan lebih banyak, sehingga

rendemen kitin yang diperoleh pun akan semakin rendah.

6etidaksesuaian dari hasil perobaan ini disebabkan oleh beberapa hal. Daktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembuatan kitin antara lain enis bahan baku, proses

ekstraksi kitin deproteinasi dan demineralisasi8 Hartati et al ., !00!8. Hal ini uga

didukung oleh teori ehninger :758 menyatakan baha deproteinasi dan

demineralisasi pada proses ekstraksi kitin dipengaruhi oleh konsentrasi larutan, suhu

dan lama aktu reaksi. -emakin lama proses pemanasan yang dilakukan akan

menyebabkan denaturasi protein, sehingga protein yang terlarut dapat berkurang.

Page 9: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 9/15

9

6emungkinan lainnya adalah pada saat proses pengeringan belum seara sempurna air 

dalam kitin teruapkan, sehingga berat kitin yang terhitung yang terikut ada uga massa

air.

6itin hasil dari proses sebelumnya yang telah kering disiapkan kemudian dilanutkan ke

tahap berikutnya yaitu deasetilasi. -etelah itu, kitin tersebut ditambahkan natrium

hidroksida Na"H8 dengan perbandingan !01 pelarut dibanding kitin yang

dihasilkan8. 6onsentrasi Na"H yang digunakan pada tiap kelompok berbedabeda yaitu

%0$ untuk kelompok dan !, 50$ untuk kelompok # dan %, dan &0$ untuk kelompok 

5. )artinou ::58 menambahkan peran dari Na"H mampu merubah kon=ormasi kitin

yang sangat rapat menadi renggang sehingga enim lebih mudah terekspos untuk 

mendeasetilasi polimer kitin. 2enggunaan alkali berkonsentrasi tinggi ini dapat

memutus ikatan antara gugus karboksil dengan atom nitrogen . -etelah ditambahkan

larutan Na"H pada konsentrasi yang berbedabeda tiap kelompok, bahan kitin tersebut

diaduk dan dipanaskan pada suhu :0FC selama am. 2roses pengadukan harus

dilakukan seara terus menerus. 2roses pengadukan ini berguna untuk meratakan

 pemanasan, dimana dengan tingginya suhu reaksi, maka deraat deasetalasi kitosan uga

meningkat +eee, et al , !00#8.

Berdasarkan hasil praktikum didapatkan nilai rendemen kitosan. 2ada kelompok ' dan

'! menggunakan pelarut Na"H %0$ menghasilkan rendemen kitosan sebesar %4,!5$

dan #:,%#$. 6elompok '# dan '% menggunakan pelarut Na"H 50$ menghasilkan

rendemen kitosan sebesar %&,40$ dan #:,!0$. 6elompok C5 menggunakan pelarut

 Na"H &0$ menghasilkan rendemen kitosan sebesar #:,%$. Hong et al.  :4:8

menyatakan baha penggunaan Na"H yang semakin tinggi akan menghasilkanrendemen kitosan yang semakin rendah. 6onsentrasi Na"H yang tinggi akan

menyebabkan proses depolimerisasi rantai molekul kitosan yang akhirnya akan

menyebabkan penurunan berat molekul kitosan. Hasil perobaan tersebut sudah sesuai

dengan teori karena nilai rendemen kitosan terendah pada kelompok '5 dengan Na"H

&0$. @arna yang terbentuk pada tahap akhir ini adalah oklat muda, dan tidak auh

 berbeda dari arna sampel ketika digunakan diaal.

Page 10: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 10/15

10

6itin serta produk deasetilasinya yaitu kitosan memiliki peran penting dalam dunia

 pangan terutama dapat digunakan sebagai pengemas produk pangan. hal ini disebabkan

karena kitin dan kitosan memiliki si=at biodegradability, tahan lama, ramah lingkungan,

=leksibel, kuat, sangat sulit dirobek, da memiliki si=at antimikrob Ii==y 2aul 2, et al.,

!0#8. -elain itu menurut -uhartono !00&8 dalam industri pangan, kitin dan kitosan

 berman=aat sebagai pengaet dan penstabil arna produk. 6itosan memiliki banyak 

man=aat, yaitu sebagai bahan antibakteri dan kemampuannya untuk mengimobilisasi

 bakteri, sehingga kitosan dapat digunakan sebagai pengaet makanan. Hal ini

dikarenakan hitosan mengandung enim lysosim dan gugus aminopolysaharida yang

dapat menghambat pertumbuhan mikroba. (=isiensi daya hambat khitosan terhadap

 bakteri tergantung dari konsentrasi pelarutan khitosan. 6emampuan dalam menekan

 pertumbuhan bakteri disebabkan hitosan memiliki polikation bermuatan positi= yang

mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang. 6arena aktivitas biologis

mereka sangat menarik serta tidak beraun, banyak penelitian dilakukan terhadap kitin

dan kitosan sebagai sumber biomaterial untuk hidrogel, mikro nanopartikel, dan

membran )asayuki *shihara, et al., !058. 'itambahkan oleh '. -akthivel, et al.,

!058. 6itosan dapat digunakan sebagai =ilm yang dapat dimakan atau digunakan

sebagai pelapis. -eauh ini, edible film dari kitosan telah digunakan pada berbagai

makanan seperti tomat, keu dan udang mentah.  Edible film yang terbuat dari kitosan

memiliki si=at yang sulit disibek, aet dan =leksibel. 'alam sebuah penelitian, pelapis

kitosan yang diaplikasikan pada buahbuahan dan sayuran terbukti dapat menunda

 pematangan dan penurunan transpirasi sehingga produk dapat teraga kesegarannya

lebih lama

4. ESIMP!LAN

• 6itosan merupakan suatu biopolimer dari 'glukosamin yang dihasilkan dari

 proses deasetilasi kitindengan menggunakan alkali kuat, rumus kimianya poli!

amino!dioksiJ'>lukosa8.

•6itin dan kitosan dapat diperoleh dari limbah kulit crustaceans dan arthoproda.

Page 11: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 11/15

11

• 2roses pembuatan kitin dan kitosan dalam praktikum ini meliputi tiga proses

 penting, yaitu demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi.

• -emakin tinggi konsentrasi HCl yang digunakan pada tahap demineralisasi maka

semakin banyak mineral yang hilang dan rendemen yang diperoleh semakin

rendah.

• 2ada tahap deproteinasi rendemen kitin semakin mengalami penurunan karena

 protein banyak yang hilang akibat proses hidrolisis larutan alkali seperti Na"H

yang memiliki daya hidrolisis yang tinggi.

• 2roses demineralisasi bertuuan untuk menghilangkan garamgaram inorganik 

atau kandungan mineral yang ada pada kitin terutama kalsium karbonat

CaC"#8.• 2roses deproteinasi merupakan suatu proses yang bertuuan untuk 

menghilangkan atau melarutkan protein semaksimal mungkin dari substrat, biasa

dilakukan dengan menggunakan larutan kimia yang bersi=at basa.

• 2ada proses deasetilasi semakin tinggi konsentrasi Na"H yang digunakan maka

semakin banyak gugus asetil yang hilang sehingga kitosan mengalami

 penurunan berat molekul dan rendemen kitosan yang diperoleh pun semakin

rendah.

-emarang, !4 "ktober !05 Asisten 'osen

3an, *vana Chandra

)aria +estu B. 6.

#.70.00%!

". DA#TAR P!STAA

Abduladud Abdulkarim, )uhammed 3iani *sa, -uraudeen Abdulsalam, Abubakar 

Iau )uhammad, Aleo "puada Ameh. E$tra%tion and &hara%teri'ation o( 

&hitin and &hito'an (ro) M*''el Shell. Civil and (nvironmental +esearh

Kol.#, No.!, !0#

Alamsyah, +ial , et al ., !0078. 2engolahan 6itosan arut dalam Air dari 6ulit Edang

sebagai Bahan Baku *ndustri, http1.bbia.go.idringkasan.pd=.

Page 12: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 12/15

12

Bastaman, -. :4:8. -tudies on 'egradation and (/tration o= Chitin and Chitosan

Drom 2ran shell Nephropsnorregius8. 3hesis. 3he 'epartement o= 

)ehanial,)anu=aturing, Aeronautial and Chemial (ngineering. 3he LueenMs

Eniversity.Bel=ast. %# p

'. -akthivel, N. Kiayakumar and K. Anandan. (/tration o= Chitin and Chitosan =rom

)angrove Crab -esarma pliatum =rom 3hengaithittu (stuary 2ondiherry

-outheast Coast o= *ndia. *nternational ournal o= 2harmay 2harmaeutial

+esearh. August !05 Kol.1%, *ssue1

Hartati, D.6., -usanto, 3., +akhmadiono, -., dan ukito, A.-. !00!8. Daktor Daktor 

yangBerpengaruh terhadap 3ahap 'eproteinisasi )enggunakan (nim 2rotease

dalam 2embuatan 6itin dari Cangkang +aungan 2ortunus pelagius8. B*"-A*N,

K". !, N". 1 &477.

Hong H, No 6, )eyers -2, ee 6-. :4:8. *solation and Charateriation o= Chitin=rom ra=ish shell aste. I Agri Dood. Chem ##1#7557:.

Ii==y 2aul 2, -harmila Iesline I. @ 6. )ohan. '(K("2)(N3 "D CH*3"-AN

BA-(' AC3*K( D*) 3" (O3(N' 3H( -H(D *D( "D )*N*)A<

2+"C(--(' D*-H. (ngineering 3ehnology *)2AC31 *I+(38 *--N !#!

44% Kol. , *ssue 5, "t !0#, 5!!

Iohnson, A.H. dan ).-. 2eterson. :7%8. Encyclopedia of Food Technology Vol. II . 3he

AK* 2ublishing Co., *n., Connetiut.

aila, A Hendri, I. !0048. -tudy 2eman=aatan 2olimer 6itin -ebagai )edia2endukung Amobilisasi (nim P Amilase.

ehninger, A.. :758. Biochemistry. !nd (d. @orth 2ublisher *n., Ne <ork.

)asayuki *shihara, Kinh Luang Nguyen, <asutaka )ori, -hingo Nakamura and Hidemi

Hattori. Adsorption o= -ilver Nanopartiles onto 'i==erent -ur=ae -trutures o= 

ChitinChitosan and Correlations ith Antimirobial Ativities. *nternational

Iournal o= )oleular -ienes *--N %!!00&7. !058

2eter, )artin >. ::58.  Application and Environmental Aspects of Chitin and 

Chitosan. Iournal o= 2ure and Appl. Chem. )arel 'ekker, *n., >ermany. Hlm.

&!:&#:.

2rasetiyo, 6.@. !00&8. 2engolahan imbah Cangkang Edang. embaga *lmu

2engetahuan *ndonesia.

2uspaati, N. ) dan * N. -impen. !008. "ptimasi 'easetilasi 6hitin dari 6ulit Edang

dan Cangkang 6epiting imbah +estoran eafood   menadi 6hitosan melalui

Kariasi 6onsentrasi Na"H. Iurnal 6imia Kolume %. Halaman 70 :0.

+amadhan, . ". A. N.; C. . +adiman; '. @ahyuningrum; K. -uendo; . ". Ahmad;

dan -.Kaliyaveetiil. !008. 'easetilasi 6itin seara Bertahap dan 2engaruhnya

Page 13: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 13/15

13

terhadap 'eraat 'easetilasi serta )assa )olekul 6itosan. Iurnal 6imia *ndonesia

Kol. 5 8, !00, %. 7!. 'iakses tanggal !0 "ktober !00.

+eee, C., )ithell. !00#8. Biologi. (disi kelimailid !, 2enerbit (rlangga, Iakarta

+obert, >.A.D. ::!8. Chitin Chemistry. 3he )amillan 2ress td., ondon.

+ogers, (.2. :4&8. Dundamental o= Chemistry. BooksCole 2ublishing Company.

Cali=ornia.-iene 2ublished td., (ngland.

-. >. ?aku, -. A. (mmanuel ". C. Aguue and -. A. 3homas. (/tration and

harateriation o= hitin; a =untional biopolymer obtained =rom sales o= 

ommon arp =ish Cyprinus carpio l.81 A lesser knon soure. A=rian Iournal o= 

Dood -iene Kol. 548, pp. %74 %4#, August, !0

-uhartono, ).3. !00&8. 2eman=aatan 6itin, 6itosan dan 6itooligosakarida. Doodrevie

*ndonesia edisi Iuli !00&

@ang, ?hengke; Liaoling H.; and ei, C. !008. Chitin Diber and Chitosan #'

Composite +ods. *nternational Iournal o= 2olymer -iene Kolume !00. China.

+. LAMPIRAN

+.1. Perhit*n,an

+umus 1

+endemen Chitin * Qberatkering

beratbasah I  ×100

+endemen Chitin ** Qberatkitin

beratbasah II  × 100

+endemen Chitosan Qberatkitosan

beratbasah III   ×100

elo)-o D1

+endemen Chitin * Q4,5

14×100

  Q #!,% $

+endemen Chitin ** Q2

8×100

  Q !5 $

+endemen Chitosan Q

1,52

3,15

×100

Page 14: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 14/15

14

  Q %4,!5 $

elo)-o D2

+endemen Chitin * Q4,514

×100

  Q #!,%$

+endemen Chitin ** Q2,04

6,5×100

  Q #,#4 $

+endemen Chitosan Q1,38

3,5×100

  Q #:,%# $

elo)-o D3

+endemen Chitin * Q3,5

9,5×100

  Q #&,4% $

+endemen Chitin ** Q1,6

3,5×100

  Q %5,7 $

+endemen Chitosan Q1,172,5

×100

  Q %&,40 $

elo)-o D4

+endemen Chitin * Q4

11,5×100

  Q #%,74 $

+endemen Chitin ** Q

1,7

4,5 ×100

  Q #7,74 $

+endemen Chitosan Q0,98

2,5×100

  Q #:,!0 $

elo)-o D"

+endemen Chitin * Q3,5

12×100

Page 15: KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

7/18/2019 KitinKitosan_MariaRestu_13.70.0042_D5_UNIKA SOEGIJAPRANATA

http://slidepdf.com/reader/full/kitinkitosanmariarestu13700042d5unika-soegijapranata 15/15

15

  Q !:,7 $

+endemen Chitin ** Q1,8

5,5×100

  Q #!,7# $

+endemen Chitosan Q1,37

3,5×100

  Q #:,% $

+.2. La-oran 'e)entara

+.3. Dia,ra) alir

6.4.  /*rnal


Related Documents