YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    1/20

    KONSEP NYERI

    Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan

    berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang menunjukkan

    kerusakan jaringan. Nyeri menggambarkan suatu fungsi biologis. Ini menandakan adanya

    kerusakan atau penyakit di dalam tubuh.

    Berdasarkan batasan tersebut di atas, terdapat dua asumsi perihal nyeri, yaitu :

    Pertama, bahwa persepsi nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan,

    berkaitan dengan pengalaman emosional menyusul adanya kerusakan jaringan yang nyata

    (pain with nociception). eadaan nyeri seperti ini disebut sebagai nyeri akut.

    edua, bahwa perasaan yang sama dapat juga terjadi tanpa disertai dengan kerusakan

    jaringan yang nyata (pain without nociception). eadaan nyeri seperti ini disebut sebagai

    nyeri kronis.

    Nyeri, selain menimbulkan penderitaan, juga berfungsi sebagai mekanisme proteksi,

    defensif dan penunjang diagnostik. !ebagai mekanisme proteksi, sensibel nyeri

    memungkinkan seseorang untuk bereaksi terhadap suatu trauma atau penyebab nyeri

    sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan jaringan tubuh. !ebagai mekanisme

    defensif, memungkinkan untuk immobilisasi organ tubuh yang mengalami inflamasi atau

    patah sehingga sensibel yang dirasakan akan mereda dan bisa memper"epat penyembuhan.

    FISIOLOGI NYERI

    #efinisi nyeri berdasarkan International $sso"iation for the !tudy of Pain (I$!P,%&'&) adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan

    dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan. !ebagaimana diketahui

    bahwa nyeri tidaklah selalu berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai.

    Namun nyeri bersifat indiidual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur

    dan jenis kelamin.

    eseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.

    *rgan tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang

    1

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    2/20

    berespon hanya terhadap stimulus kuat yang se"ara potensial merusak. eseptor nyeri disebut

    juga nosire"eptor, se"ara anatomis reseptor nyeri (nosire"eptor) ada yang bermielien dan ada

    juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer. Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat

    dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (utaneus), somatik dalam

    (deep somati"), dan pada daerah iseral, karena letaknya yang berbeda+beda inilah, nyeri

    yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. Nosire"eptor kutaneus berasal dari kulit dan

    sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan

    didefinisikan. eseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :

    a. eseptor $ delta

    erupakan serabut komponen "epat (ke"epatan tranmisi -+/ m0det) yangmemungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan "epat hilang apabila penyebab nyeri

    dihilangkan

    b. !erabut 1

    erupakan serabut komponen lambat (ke"epatan tranmisi /,2 m0det) yang terdapat

    pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi

    !truktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada

    tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. arena struktur

    reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.

    eseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor iseral, reseptor ini meliputi organ+organ

    iseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini

    biasanya tidak sensitif terhadap pemotongan organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan,

    iskemia dan inflamasi.

    MEKANISME NYERI

    Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya kerusakan jaringan.

    Pengalaman sensoris pada nyeri akut disebabkan oleh stimulus noksius yang diperantarai

    oleh sistem sensorik nosiseptif. !istem ini berjalan mulai dari perifer melalui medulla

    spinalis, batang otak, thalamus dan korteks serebri. $pabila telah terjadi kerusakan jaringan,

    2

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    3/20

    maka sistem nosiseptif akan bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang

    membantu perbaikan jaringan yang rusak.

    1. Sensitisasi Perifer

    1idera atau inflamasi jaringan akan menyebabkan mun"ulnya perubahan lingkungan

    kimiawi pada akhir nosiseptor. !el yang rusak akan melepaskan komponen intraselulernya

    seperti adenosine trifosfat, ion 3, p4 menurun, sel inflamasi akan menghasilkan sitokin,

    chemokine dan growth factor. Beberapa komponen diatas akan langsung merangsang

    nosiseptor (nociceptor activators) dan komponen lainnya akan menyebabkan nosiseptor

    menjadi lebih hipersensitif terhadap rangsangan berikutnya (nociceptor sensitizers).

    omponen sensitisasi, misalnya prostaglandin 56 akan mereduksi ambang aktiasi

    nosiseptor dan meningkatkan kepekaan ujung saraf dengan "ara berikatan pada reseptor

    spesifik di nosiseptor. Berbagai komponen yang menyebabkan sensitisasi akan mun"ul se"ara

    bersamaan, penghambatan hanya pada salah satu substansi kimia tersebut tidak akan

    menghilangkan sensitisasi perifer. !ensitisasi perifer akan menurunkan ambang rangsang dan

    berperan dalam meningkatkan sensitifitas nyeri di tempat "edera atau inflamasi.

    2. Sensitisasi Sentral

    !ama halnya dengan sistem nosiseptor perifer, maka transmisi nosiseptordi sentral

    juga dapat mengalami sensitisasi. !ensitisasi sentral dan perifer bertanggung jawab terhadap

    mun"ulnya hipersensitiitas nyeri setelah "idera. !ensitisasi sentral memfasilitasi dan

    memperkuat transfer sipnatik dari nosiseptor ke neuron kornu dorsalis. Pada awalnya proses

    ini dipa"u oleh input nosiseptor ke medulla spinalis (activity dependent), kemudian terjadi

    perubahan molekuler neuron (transcription dependent).

    !ensitisasi sentral dan perifer merupakan "ontoh plastisitas sistem saraf, dimana

    terjadi perubahan fungsi sebagai respon perubahan input (kerusakan jaringan). #alam

    beberapa detik setelah kerusakan jaringan yang hebat akanterjadi aliran sensoris yang masif

    kedalam medulla spinalis, ini akan menyebabkan jaringan saraf didalam medulla spinalis

    menjadi hiperresponsif. eaksi ini akan menyebabkan mun"ulnya rangsangan nyeri akibat

    stimulus non noksius dan pada daerah yang jauh dari jaringan "edera juga akan menjadi lebih

    sensitif terhadap rangsangan nyeri.

    3

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    4/20

    NOSISEPTOR (RESEPTOR NYERI)

    Nosiseptor adalah reseptor ujung saraf bebas yang ada di kulit, otot, persendian,

    iseral dan askular. Nosiseptor+nosiseptor ini bertanggung jawab terhadap kehadiran

    stimulus noksius yang berasal dari kimia, suhu (panas, dingin), atau perubahan mekanikal.

    Pada jaringan normal, nosiseptor tidak aktif sampai adanya stimulus yang memiliki energi

    yang "ukup untuk melampaui ambang batas stimulus (resting). Nosiseptor men"egah

    perambatan sinyal a"ak (skriningfungsi) ke !!P untuk interpretasi nyeri.

    !araf nosiseptor bersinap di dorsal horn dari spinal "ord dengan lokal interneuron dan

    saraf projeksi yang membawa informasi nosiseptif ke pusat yang lebih tinggi pada batang

    otak dan thalamus. Berbeda dengan reseptor sensorik lainnya, reseptor nyeri tidak bisa

    beradaptasi. egagalan reseptor nyeri beradaptasi adalah untuk proteksi karena hal tersebut

    bisa menyebabkan indiidu untuk tetap awas pada kerusakan jaringan yang berkelanjutan.

    !etelah kerusakan terjadi, nyeri biasanya minimal. ula datang nyeri pada jaringan karena

    iskemi akut berhubungan dengan ke"epatan metabolisme. !ebagai "ontoh, nyeri terjadi pada

    saat beraktifitas kerena iskemia otot skeletal pada %2 sampai 6/ detik tapi pada iskemia kulit

    bisa terjadai pada 6/ sampai / menit.

    7ipe nosiseptor spesifik bereaksi pada tipe stimulus yang berbeda. Nosiseptor 1

    tertentu dan nosiseptor $+delta bereaksi hanya pada stimulus panas atau dingin, dimana yang

    lainnya bereaksi pada stimulus yang banyak (kimia, panas, dingin). Beberapa reseptor $+beta

    mempunyai aktiitas nociceptor-like. !erat8serat sensorik mekanoreseptor bisa diikutkan

    untuk transmisi sinyal yang akan menginterpretasi nyeri ketika daerah sekitar terjadi

    inflamasi dan produk+produknya. $llodynia mekanikal (nyeri atau sensasi terbakar karena

    sentuhan ringan) dihasilkan mekanoreseptor $+beta.

    Nosiseptor iseral, tidak seperti nosiseptor kutaneus, tidak didesain hanya sebagai

    reseptor nyeri karena organ dalam jarang terpapar pada keadaan yangpotensial merusak.

    Banyak stimulus yang sifatnya merusak (memotong, membakar, kepitan) tidak menghasilkan

    nyeri bila dilakukan pada struktur iseralis. !elain itu inflamasi, iskemia, regangan

    4

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    5/20

    mesenterik, dilatasi, atau spasme iseralis bisa menyebabkan spasme berat. !timulus ini

    biasanya dihubungkan dengan proses patologis, dan nyeri yang di"etuskan untuk

    mempertahankan fungsi.

    PERJALANAN NYERI (NOIEPTI!E PAT"#AY)

    Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang

    disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses komponen yang

    nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi,dimana terjadinya stimuli yang kuat

    diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf pusat ("orte9 "erebri).

    1. Pr$ses Trans%&'si

    Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf. !uatu

    stimuli kuat (noxion stimuli)seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubahmenjadi suatu aktifitas

    listrik yang akan diterima ujung+ujung saraf perifer (nerve ending) atau organ+organ tubuh

    (reseptor meisneri, merkel, "orpus"ulum pa""ini, golgi maoni). erusakan jaringan karena

    trauma baik trauma pembedahan atautrauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin,

    dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor+reseptor

    nosiseptif dan dikeluarkannya at+at mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan

    menimbulkan sensasi nyeri. eadaan ini dikenal sebagai sensitisasi perifer.

    2. Pr$ses Transisi

    Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi

    melalui serabut $+delta dan serabut 1 dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut

    mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tra"tus spinothalami"us dan

    sebagian ke traktus spinoretikularis. 7raktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan

    dari organ+organ yang lebih dalam dan iseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih

    difus dan melibatkan emosi. !elain itu juga serabut+serabut saraf disini mempunyai sinaps

    interneuron dengan saraf+saraf berdiameter besar dan bermielin. !elanjutnya impuls

    disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di "orte9 "erebri dan dirasakansebagai persepsi

    nyeri.

    . Pr$ses M$%&lasi

    5

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    6/20

    Proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi disusunan saraf pusat (medulla spinalis

    dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesikendogen yang dihasilkan oleh

    tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornuposterior medulla spinalis merupakan

    proses as"enden yang dikontrol oleh otak.$nalgesik endogen (enkefalin, endorphin,

    serotonin, noradrenalin) dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis.

    #imana kornu posterior sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls

    nyeri untukanalgesik endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat

    subjektif pada setiap orang.

    *. Perse+si

    4asil akhir dari proses interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,transmisi danmodulasi yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu proses subjektif yang dikenal sebagai

    persepsi nyeri, yang diperkirakan terjadi pada thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi

    dari sensorik.

    Ga,ar 2.*-1. Pain Pat/a0

    6

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    7/20

    KLASIFIKASI NYERI

    ejadian nyeri memiliki sifat yang unik pada setiap indiidual bahkan jika "edera

    fisik tersebut identik pada indiidual lainnya. $danya takut, marah, ke"emasan, depresi dan

    kelelahan akan mempengaruhi bagaimana nyeri itudirasakan. !ubjektifitas nyeri membuat

    sulitnya mengkategorikan nyeri dan mengerti mekanisme nyeri itu sendiri. !alah satu

    pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengklasifikasi nyeri adalah berdasarkan durasi

    (akut, kronik), patofisiologi (nosiseptif, nyeri neuropatik) dan etiologi (paska

    pembedahan,kanker).

    1. N0eri A'&t %an Kr$ni'

    Nyeri akut Nyeri kronik

    - Lamanya dalam hitungan menit

    - Sensasi tajam menusuk

    - Dibawa oleh serat A-delta

    - Ditandai eningkatan !"# nadi#

    dan resirasi

    - $ausanya sesi%k# daat

    diidenti%kasi se&ara biologis

    - 'eson asien()okus ada

    nyeri# menangis dan

    mengerang# &emas

    - *ingkah laku menggosok

    bagian yang nyeri

    - 'eson terhada analgesik (

    meredakan nyeri se&ara e+ekti+

    - Lamannya samai hitungan

    bulan

    - Sensasi terbakar# tumul# egal

    - Dibawa oleh serat ,

    - )ungsi %siologi bersi+at normal

    - $ausanya mungkin jelas

    mungkin tidak

    - *idak ada keluhan nyeri#

    deresi dan kelelahan

    - *idak ada akti%tas %sik sebagai

    reson terhada nyeri

    - 'eson terhada analgesik (

    sering kurang meredakan nyeri

    2. N$sise+tif %an N0eri Ne&r$+ati'

    Nyeri organik bisa dibagi menjadi nosiseptif dan nyeri neuropatik. Nyeri nosiseptif

    adalah nyeri inflamasi yang dihasilkan oleh rangsangan kimia, mekanik dan suhu yang

    menyebabkan aktifasi maupun sensitisasi pada nosiseptor perifer (saraf yang bertanggung

    jawab terhadap rangsang nyeri). Nyeri nosiseptif biasanya memberikan respon terhadap

    analgesik opioid atau non opioid.

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    8/20

    Nyeri neuropatik merupakan nyeri yang ditimbulkan akibat kerusakan neural pada

    saraf perifer maupun pada sistem saraf pusat yang meliputi jalur saraf aferen sentral dan

    perifer, biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk. Pasien yang mengalami

    nyeri neuropatik sering memberi respon yang kurang baik terhadap analgesik opioid.

    . N0eri !iseral

    Nyeri iseral biasanya menjalar dan mengarah ke daerah permukaan tubuh jauh dari

    tempat nyeri namun berasal dari dermatom yang sama dengan asal nyeri.!ering kali, nyeri

    iseral terjadi seperti kontraksi ritmis otot polos. Nyeri iseralseperti keram sering bersamaan

    dengan gastroenteritis, penyakit kantung empedu, obstruksi ureteral, menstruasi, dan distensi

    uterus pada tahap pertama persalinan.

    Nyeri iseral, seperti nyeri somatik dalam, men"etuskan refleks kontraksi otot+otot

    lurik sekitar, yang membuat dinding perut tegang ketika proses inflamasi terjadi pada

    peritoneum. Nyeri iseral karena inasi malignan dari organ lunak dan keras sering

    digambarkan dengan nyeri difus, menggrogoti, atau keram jika organ lunak terkena dan nyeri

    tajam bila organ padat terkena.

    Penyebab nyeri iseral termasuk iskemia, peregangan ligamen, spasme otot polos,

    distensi struktur lunak seperti kantung empedu, saluran empedu, atau ureter. #istensi pada

    organ lunak terjadi nyeri karena peregangan jaringan dan mungkin iskemia karena kompresi

    pembuluh darah sehingga menyebabkan distensi berlebih dari jaringan.

    angsang nyeri yang berasal dari sebagian besar abdomen dan toraks menjalar

    melalui serat aferen yang berjalan bersamaan dengan sistem saraf simpatis, dimana rangsang

    dari esofagus, trakea dan faring melalui aferen agus dan glossopharyngeal, impuls dari

    struktur yang lebih dalam pada pelis dihantar melalui nerus parasimpatis di sakral. Impuls

    nyeri dari jantung menjalar dari sistem saraf simpatis ke bagian tengah ganglia "eri"al,

    ganglion stellate, danbagian pertama dari empat dan lima ganglion thorasik dari sistem

    simpatis. Impuls ini masuk ke spinal "ord melalui nerus torak ke 6, , ; dan 2. Penyebab

    impuls nyeri yang berasal dari jantung hampir semua berasal dari iskemia miokard. Parenkim

    otak, hati, dan aleoli paru adalah tanpa reseptor. $dapun, bronkus danpleura parietal sangat

    sensitif pada nyeri.

    .

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    9/20

    *. N0eri S$ati'

    Nyeri somatik digambarkan dengan nyeri yang tajam, menusuk, mudahdilokalisasi

    dan rasa terbakar yang biasanya berasal dari kulit, jaringan subkutan, membran mukosa, otot

    skeletal, tendon, tulang dan peritoneum. Nyeri insisi bedah, tahap kedua persalinan, atau

    iritasi peritoneal adalah nyeri somatik. Penyakit yang menyebar pada dinding parietal, yang

    menyebabkan rasa nyerimenusuk disampaikan oleh nerus spinalis. Pada bagian ini dinding

    parietal menyerupai kulit dimana dipersarafi se"ara luas oleh nerus spinalis. $dapun,insisi

    pada peritoneum parietal sangatlah nyeri, dimana insisi pada peritoneum iseralis tidak nyeri

    sama sekali. Berbeda dengan nyeri iseral, nyeri parietal biasanya terlokalisasi langsung pada

    daerah yang rusak.

    un"ulnya jalur nyeri iseral dan parietal menghasilkan lokalisasi dari nyeri dari

    iseral pada daerah permukaan tubuh pada waktu yang sama. !ebagai "ontoh, rangsang nyeri

    berasal dari apendiks yang inflamasi melalui serat 8 serat nyeri pada sistem saraf simpatis ke

    rantai simpatis lalu ke spinal "ord pada 7%/ ke 7%%. Nyeri ini menjalar ke daerah umbilikus

    dan nyeri menusuk dan kram sebagai karakternya. !ebagai tambahan, rangsangan nyeri

    berasal dari peritoneum parietal dimana inflamasi apendiks menyentuh dinding abdomen,

    rangsangan ini melewatinerus spinalis masuk ke spinal "ord pada

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    10/20

    $da beberapa skala penilaian nyeri pada pasien sekarang ini:

    1. Wong-Baker Faces ain !ating "cale

    !kala dengan enam gambar wajah dengan ekspresi yang berbeda, dimulai dari

    senyuman sampai menangis karena kesakitan. !kala ini berguna pada pasien dengan

    gangguan komunikasi, seperti anak+anak, orang tua, pasien yang kebingungan atau pada

    pasien yang tidak mengerti dengan bahasa lokal setempat.

    Ga,ar 2.-1. #$n 3a'er Fa4es Pain Ratin S4ale

    #. $er%al !ating "cale &$!")

    Pasien ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan berdasarkan skala limapoin =

    tidak nyeri, ringan, sedang, berat dan sangat berat.

    Ga,ar 2.-2. !er,al Ratin S4ale

    '. (umerical !ating "cale &(!")

    10

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    11/20

    Pertama sekali dikemukakan oleh #ownie dkk pada tahun %&'>, dimana pasien

    ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan dengan menunjukkanangka / 8 2 atau / 8 %/,

    dimana angka / menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 2 atau %/ menunjukkan nyeri yang

    hebat.

    Ga,ar 2.-. N&eri4al Ratin S4ale

    ;. ?isual $nalogue !"ale (?$!)

    11

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    12/20

    !kala yang pertama sekali dikemukakan oleh eele pada tahun %&;> yang merupakan

    skala dengan garis lurus %/ "m, dimana awal garis (/) penanda tidak ada nyeri dan akhir garis

    (%/) menandakan nyeri hebat. Pasien diminta untuk membuat tanda digaris tersebut untuk

    mengekspresikan nyeri yang dirasakan. Penggunaan skala ?$! lebih gampang, efisien dan

    lebih mudah dipahami oleh penderita dibandingkan dengan skala lainnya. Penggunaan ?$!

    telah direkomendasikan oleh 1oll dkk karena selain telah digunakan se"ara luas, ?$! juga

    se"ara metodologis kualitasnya lebih baik, dimana juga penggunaannya realtif mudah,

    hanya dengan menggunakan beberapa kata sehingga kosa kata tidak menjadi permasalahan.

    @illianson dkk juga melakukan kajian pustaka atas tiga skala ukur nyeri dan menarik

    kesimpulan bahwa ?$! se"ara statistik paling kuat rasionya karena dapat menyajikan data

    dalam bentuk rasio. Nilai ?$! antara / 8 ; "m dianggap sebagai tingkat nyeri yang rendah

    dan digunakan sebagai target untuk tatalaksana analgesia. Nilai ?$! A ; dianggap nyeri

    sedang menuju berat sehingga pasien merasa tidak nyaman sehingga perlu diberikan obat

    analgesi" penyelamat (res"ue analgeti").

    Ga,ar 2.-*. !is&al Anal$&e S4ale

    PENANGANAN NYERI

    1. Fara'$l$is

    odalitas analgetik paska pembedahan termasuk didalamnya analgesikoral

    parenteral, blok saraf perifer, blok neuroaksial dengan anestesi lokal danopioid intraspinal.

    12

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    13/20

    Pemilihan teknik analgesia se"ara umum berdasarkan tiga hal yaitu pasien, prosedur

    dan pelaksanaannya. $da empat grup utama dari obat+obatan analgetik yang digunakan untuk

    penanganan nyeri paska pembedahan.

    Ta,el 2.5-1. O,at fara'$l$is &nt&' +enananan n0eri

    13

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    14/20

    Ta,el 2.5-2. Pilian tera+i &nt&' +enananan n0eri ,er%asar'an 6enis $+erasi

    aris besar strategi terapi farmakologi mengikuti W* +hree-step ,nalgesic adder.

    7iga langkah tangga analgesik meurut @4* untuk pengobatan nyeri itu terdiri dari :

    %. Pada mulanya, langkah pertama, hendaknya menggunakan obat analgesik non opiat.

    6. $pabila masih tetap nyeri naik ke tangga0langkah kedua, yaitu ditambahkan obat

    opioid lemah misalnya kodein.

    . $pabila ternyata masih belum reda atau menetap maka, sebagai langkah ketiga,

    disarankan untuk menggunakan opioid keras yaitu morfin.

    Pada dasarnya prinsip +hree "tep ,nalgesic adder dapat diterapkan untuk nyeri

    kronik maupun nyeri akut, yaitu :

    14

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    15/20

    %. Pada nyeri kronik mengikuti langkah tangga ke atas %+6+

    6. Pada nyeri akut, sebaliknya, mengikuti langkah tangga ke bawah +6+%

    Analesia M&lti$%al

    $nalgesia multimodal menggunakan dua atau lebih obat analgetik yang memiliki

    mekanisme kerja yang berbeda untuk men"apai efek analgetik yang maksimal tanpa

    dijumpainya peningkatan efek samping dibandingkan dengan peningkatan dosis pada satu

    obat saja. #imana analgesi multimodal melakukan interensi nyeri se"ara berkelanjutan

    pada ketiga proses perjalanan nyeri, yakni:

    C Penekanan pada proses tranduksi dengan menggunakan $IN!

    C Penekanan pada proses transmisi dengan anestetik lokal (regional)

    C Peningkatan proses modulasi dengan opioid

    $nalgesia multimodal merupakan suatu pilihan yang dimungkinkan dengan

    penggunaan parasetamol dan $IN! sebagai kombinasi dengan opioid atau anestesi lokal

    untuk menurunkan tingkat intensitas nyeri pada pasien+pasien yang mengalami nyeri paska

    pembedahan ditingkat sedang sampai berat. $nalgesia multimodal selain harus diberikan

    se"epatnya (early analgesia), juga harus disertai dengan infor"ed mobiliation (early

    ambulation) disertai dengan pemberian nutrisi nutrisi oral se"epatnya (early alimentation).

    Analesia Pree+tif

    $nalgesia preemptif artinya mengobati nyeri sebelum terjadi, terutama ditujukan

    pada pasien sebelum dilakukan tindakan operasi (pre+operasi). Pemberian analgesia sebelum

    onset dari rangsangan melukai untuk men"egah sensistisasi sentral dan membatasi

    pengalaman nyeri selanjutnya. $nalgesia preemptif men"egah kaskade neural awal yang

    dapat membawa keuntungan jangka panjang dengan menghilangkan hipersensitifitas yang

    ditimbulkan oleh rangsangan luka. #engan "ara demikian keluhan nyeri paska bedah akan

    sangat menurun dibandingkan dengan keluhan nyeri paska pembedahan tanpa memakai "araanalgesia preemptif. Bisa diberikan obat tunggal, misalnya opioid, ketorolak, maupun

    15

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    16/20

    dikombinasikan dengan opioid atau $IN! lainnya, dilakukan 6/ 8 / menit sebelum

    tindakan operasi.

    PA (Patient $ntr$l Analesia)

    Pasien dikontrol nyerinya dengan memberikan obat analgesik itu sendiri dengan

    memakai alat (pump), dosis diberikan sesuai dengan tingkatan nyeri yang dirasakan. P1$

    bisa diberikan dengan "ara Intraenous Patient 1ontrol $nalgesia (I?P1$) atau Patient

    1ontrol 5pidural $nalgesia (P15$), namun dengan "ara ini memerlukan biaya yang mahal

    baik peralatan maupun tindakannya.

    N$n-Fara'$l$is

    @alaupun obat+obat analgesik sangat mudah diberikan, namun banyak pasien dan

    dokter kurang puas dengan pemberian jangka panjang untuk nyeri yang tidak terkait

    keganasan. !ituasi ini mendorong dikembangkannya sejumlah metode nonfarmakologik

    untuk mengatasi nyeri. etode nonfarmakologik untuk mengendalikan nyeri dapat dibagi

    menjadi dua kelompok yaitu terapi dan modalitas fisik serta strategi kognitif+perilaku.

    !ebagian dari modalitas ini mungkin berguna walaupun digunakan se"ara tersendiri atau

    digunakan sebagai adjuan dalam penatalaksanaan nyeri.

    $da beberapa metode metode non+farmakologi yang digunakan untuk membantu

    penanganan nyeri paska pembedahan, seperti menggunakan terapi fisik (dingin, panas) yang

    dapat mengurangi spasme otot, akupunktur untuk nyeri kronik (gangguan muskuloskletal,

    nyeri kepala), terapi psikologis (musik, hipnosis, terapi kognitif, terapi tingkah laku) dan

    rangsangan elektrik pada sistem saraf (75N!, !pinal 1ord !timulation, Intra"erebral

    !timulation).

    %. 7erapi dan odalitas Disik

    7erapi fisik untuk meredakan nyeri men"akup beragam bentuk stimulasi kulit (pijat,

    stimulasi saraf dengan listrik transkutis, akupuntur, aplikasi panas atau dingin, olahraga).

    !timulasi kulit akan merangsang serat+serat non+nosiseptif yang berdiameter besar untuk

    Emenutup gerbangF bagi serat+serat berdiameter ke"il yang menghantarkan nyeri sehingga

    nyeri dapat dikurangi. #ihipotesiskan bahwa stimulasi kulit juga dapat menyebabkan tubuh

    mengeluarkan endorfin dan neurotransmiter lainnya yang menghambat nyeri.

    16

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    17/20

    !alah satu strategi stimulasi kulit tertua dan paling sering digunakan adalah pemijatan

    atau penggosokan. Pijat dapat dilakukan dengan jumlah tekanan dan stimulasi yang berariasi

    terhadap berbagai titik diseluruh tubuh. Pijat akan melemaskan ketegangan otot dan

    meningkatkan sirkulasi lokal. Pijat punggung memiliki efek relaksasi yang kuat dan apabila

    dilakukan oleh indiidu yang penuh perhatian maka akan menghasilkan efek emosional yang

    positif.

    !timulasi saraf dengan listrik melalui kulit (75N! atau 7N!) terdiri dari suatu alat

    yang digerakkan oleh batere yang mengirim impuls listrik lemah melalui elektroda yang

    diletakkan di tubuh. 5lektroda pada umumnya diletakkan diatas atau dekat dengan bagian

    yang nyeri. 75N! digunakan untuk penatalaksanaan nyeri akut dan kronik= nyeri

    pas"aoperasi, nyeri punggung bawah, phantom limb pain, neuralgia perifer dan artritis

    rematoid.

    $kupuntur adalah teknik kuno dari "ina berupa insersi jarum halus ke dalam berbagai

    titik akupuntur di seluruh tubuh untuk meredakan nyeri. etode noninasif lain untuk

    merangsang titik+titik pemi"u adalah memberi tekanan dengan ibu jari, suatu teknik yang

    disebut akupresur.

    ange of motion (*) e9er"ise (pasif, dibantu, atau aktif) dapat digunakan untuk

    melemaskan otot, memperbaiki sirkulasi dan men"egah nyeri yang berkaitan dengan

    kekakuan dan imobilitas.

    $plikasi panas adalah tindakan sederhana yang telah lama dikeketahui sebagai

    metode yang efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui

    konduksi (botol air panas, bantalan pemanas listrik, lampu, kompres basah panas), koneksi

    (whirpool, sit bath, berendam air panas), konersi (ultrasonografi, diatermi). Nyeri akibatmemar, spasme otot, dan artritis berespon baik terhadap panas. arena melebarkan pembuluh

    darah dan meningkatkan aliran darah lokal, panas jangan digunakan setelah "idera traumatik

    saat masih ada edema dan peradangan. arena meningkatkan aliran darah, panas mungkin

    meredekan nyeri dengan menyingkirkan produk+produk inflamasi seperti bradikinin,

    histamin, dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri lokal.

    Berbeda dengan terapi panas, yang efektif untuk nyeri kronik, aplikasi dingin efektif

    untuk nyeri akut (misalnya trauma akibat luka bakar, tersayat, terkilir). #ingin dapat

    1

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    18/20

    disalurkan dalam bentuk berendam atau komponen air dingin, kantung es, aGuamati" pads,

    dan pijat es. $plikasi dingin mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi edema

    serta perdarahan. #iperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan

    memperlambat ke"epatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang men"apai otak lebih

    sedikit. ekanisme lain yang mungkin bekerja bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan

    mengurangi persepsi nyeri.

    6. !trategi kognitif+perilaku

    !trategi kognitif+perilaku bermanfaat dalam mengubah persepsi pasien terhadap nyeri,

    mengubah perilaku nyeri, dan memberi pasien perasaan yang lebih mampu untuk

    mengendalikan nyeri. !trategi+strategi ini men"akup relaksasi, pen"iptaan khayalan(imagery), hipnosis, dan biofeedba"k. @alaupun sebagian besar metode kognitif+perilaku

    menekankan salah satu relaksasi atau pengelihatan, pada praktik keduanya tidak dapat

    dipisahkan.

    1ara lain untuk menginduksi relaksasi adalah dengan olahraga dan bernafas dalam,

    meditasi dan mendengarkan musik+musik yang menenangkan. 7eknik+teknik relaksasi akan

    mengurangi rasa "emas, ketegangan otot, dan stress emosi sehingga memutuskan siklus

    nyeri+stress+nyeri, saat nyeri dan stress saling memperkuat.

    7eknik+teknik pengalihan mengurangi nyeri dengan memfokuskan perhatian pasien

    pada stimulus lain dan menjauhi nyeri. enonton teleisi, memba"a buku, mendengar musik,

    dan melakukan per"akapan.

    Pen"iptaan khayalan dengan tuntutan adalah suatu bentuk pengalihan fasilator yang

    mendorong pasien untuk meisualisasikan atau memikirkan pemandangan atau sensasi yang

    menyenangkan untuk mengalihkan perhatian menjauhi nyeri. 7ehnik ini sering

    dikombinasikan dengan relaksasi.

    4ipnosis adalah suatu metode kognitif yang bergantung pada bagaimana

    memfokuskan perhatian pasien menjauhi nyeri= metode ini juga bergantung pada kemampuan

    ahli terapi untuk menuntun perhatian pasien ke bayangan+bayangan yang paling konstruktif.

    Hmpan+balik hayati adalah suatu teknik yang bergantung pada kemampuan untuk

    memberikan ukuran+ukuran terhadap parameter fisiologik tertentu kepada pasien sehingga

    1.

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    19/20

    pasien dapat belajar mengendalikan parameter tersebut termasuk suhu kulit, ketegangan otot,

    ke"epatan denyut jantung, tekanan darah dan gelombang otak.

    7AFTAR P8STAKA

    %. 1harlton 5#. Posooperatie Pain anagement. @orld Dederation of !o"ieties

    of $naesthesiologistshttp:00www.nda.o9.a".uk0wfsa0html0u/'0u/'//&.htm

    6. 1onn #, urdo"h J. anajemen Nyeri $kut. In : edokteran Perioperatif.

    *9ford Hniersity Press = 6///. p.2'+-&.

    . 1helly J5, ebhard , 1oupe , et al.

  • 7/24/2019 Kirim Nyeri

    20/20

    2. wirt . !ingle+dose intrathe"al opioids in the management of a"ute

    postoperatie pain. In: !inatra !, 4ord $4, insberg B, Preble