YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Kebijakan pengelolaan das

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAS

O l e h :

DR. IR. HARRY SANTOSO

DIREKTUR PENGELOLAAN DASDITJEN RLPS-DEPARTEMEN KEHUTANAN

Disampaikan pada Sosialisasi dan Dialog Multi Pihak Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Bali, 15 Agustus 2006

Page 2: Kebijakan pengelolaan das

DAS adalah : Suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan (UU Sumber Daya Air No. 7 tahun 2004)

Page 3: Kebijakan pengelolaan das

SKETSA DAS

Page 4: Kebijakan pengelolaan das

MODEL DAS DALAM SKETSA 3 DIMENSI

Page 5: Kebijakan pengelolaan das

DAS SEBAGAI SISTEM HIDROLOGI

Page 6: Kebijakan pengelolaan das

PENDEKATAN DAS DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

ADA 4 (EMPAT) MACAM UNIT ANALISIS DALAM PERENCANAAN WILAYAH

• WILAYAH ADMINISTRASIMERUPAKAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN (PROPINSI, KABUPATEN, KOTA, KECAMATAN, DESA)

• WILAYAH EKONOMI (NODAL)- DICIRIKAN ADANYA PUSAT (CENTER) DAN DAERAH PINGGIRAN (HINTERLAND/PERIFERI) - ADA HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARA PUSAT PERMUKIMAN DAN PUSAT PELAYANAN

• WILAYAH HOMOGENDICIRIKAN ADANYA KESAMAAN ASPEK TERTENTU MISALNYA GEOGRAFI, ETNIS BUDAYA, ATAU KONDISI LINGKUNGAN

• DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)MERUPAKAN EKOSISTEM ALAMIAH BERUPA GEOMORFOLOGI, PENGGUNAAN LAHAN DAN IKLIM YANG MEMUNGKINKAN TERWUJUDNYA EKOSISTEM HIDROLOGI YANG UNIK

Page 7: Kebijakan pengelolaan das

MENGAPA DAS DIGUNAKAN SEBAGAI UNIT PENGERTIAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ?

KARENA :

• KEMAJUAN IPTEK: - PERANAN AIR TERJUN UNTUK ENERGI LISTRIK - PERANAN WADUK / BENDUNGAN UNTUK IRIGASI, INDUSTRI, PERTANIAN, PERIKANAN, WISATA

• MENINGKATNYA DEMAND TERHADAP PRODUK-PRODUK DAS YAITU AIR (KUANTITAS DAN KUALITAS), TANAH, KAYU, TANAMAN PERTANIAN / PERKEBUNAN / KEHUTANAN, TERNAK, REKREASI

• URGENSI PENGENDALIAN BANJIR, EROSI TANAH, DAN SEDIMENTASI SUNGAI / WADUK / DANAU / RESERVOIR

Page 8: Kebijakan pengelolaan das

PENYEBAB DEGRADASI KONDISI DAS

• Keadaan alam geomorfologi (geologi, tanah, dan topografi) yang rentan terjadi erosi, banjir, tanah longsor dan kekeringan (kemampuan lahan/daya dukung wilayah)

• Iklim/curah hujan tinggi yang potensial menimbulkan daya merusak lahan/ tanah (erosivitas tinggi)

• Aktivitas manusia :- Penebangan hutan ilegal (pencurian kayu hutan)- Kebakaran hutan- Perambahan hutan - Eksploitasi hutan dan lahan berlebihan ( HPH, tambang, kebun, industri, permukiman, jalan, pertanian dll.)- Penggunaan / pemanfaatan lahan tidak menerapkan kaidah konservasi tanah dan air

Page 9: Kebijakan pengelolaan das

MENGAPA PERLU PENGELOLAAN DAS DI INDONESIA ?

Karena intensitas curah hujan yang tinggi, dan keadaan alam geomorfologi (geologi, tanah, topografi), dan aktivitas manusia, potensial mengakibatkan kerusakan sumber daya alam hutan, tanah dan air

Karena kelestarian sumber daya hutan, tanah dan air perlu dijaga untuk kelangsungan pembangunan nasional dan daerah

Pengelolaan DAS yang lintas wilayah administrasi mutlak diperlukan dalam pengelolaan hutan, tanah, air dan lingkungan hidup yang lestari

Page 10: Kebijakan pengelolaan das

INPUT

•SDM•Modal•Teknologi•Kebijakan

SDA lainnya

Hutan dan Lahan

Kondisi optimal

Kondisiterdegradasi

1. Ekonomi terganggu

2. Lingkungan rusak

3. Sosial resah

1.Ekonomi meningkat

2.Lingkungan

baik3.Sosial mantap

Upaya RHL

PemulihanKondisi DAS

Sumber daya alam DAS

Feedback negatif

Feedback positif

MANFAAT PENGELOLAAN DAS

Pengelolaan DAS

Page 11: Kebijakan pengelolaan das

PERANAN PENGELOLAAN DAS • DAS sebagai ekosistem alam , merupakan unit hidrologi

(tata air) :- Air berperan sebagai integrator- Air merupakan indikator terbaik untuk pengelolaan DAS

• Karena peran dan fungsi air tersebut, maka DAS sangat tepat sebagai unit pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengendalian rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

• Karena DAS sebagai unit hidrologi, maka Pengelolaan DAS dapat memadukan kepentingan: - Antar kelompok masyarakat di daerah hulu dan hilir DAS,- Antar wilayah administrasi (transboundary) antar

negara/prop/kab/kota- Antar sektor/instansi/lembaga - Antar disiplin ilmu/profesi - Antar aktivitas di hulu dan hilir DAS

Page 12: Kebijakan pengelolaan das

PRINSIP DASAR PENGELOLAAN DAS

• Pendekatan Ekosistem: Satu DAS-Satu Rencana-Satu Pengelolaan Terpadu

• Asas : keterpaduan, kemanfaatan, kelestarian, keadilan

• Penyelenggaran : koordinasi lintas sektor/daerah/disiplin ilmu, terpadu, menyeluruh, berwawasan lingkungan, , transparan, partisipatif dan akuntabel

• Kontribusi pembiayaan untuk pengelolaan sumber daya alam DAS-Prinsip Pemanfaat Membayar (beneficiaries pay principle) yaitu : * Pengguna Membayar (users pay principle); * Pembuat Polutan/Limbah Membayar (polluters pay principle);-Prinsip Kewajiban Pemerintah (government obligation principle)

• Keselarasan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRWP/RTRWK)

• Tidak melampaui daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan

• Selaras dengan otonomi daerah, nilai budaya dan kearifan tradisional masyarakat setempat

Page 13: Kebijakan pengelolaan das

MODEL MEKANISME PENDANAAN PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN HUTAN

DALAM DAS

CO2PABRIK, PLTA, PDAM,

KENDARAAN BERMOTOR, PERUSAHAAN WISATA , MASYARAKAT DI HILIR

HUTAN

Carbon, Air, Pemandangan,

Keanekaragaman hayati

Pemilik/Pengguna/Pengelola Hutan

LEMBAGA PEMBAYAR

JASA LINGKUNGAN

Rp

$

Page 14: Kebijakan pengelolaan das

MODEL PENGELOLAAN DAS HULU DENGAN SISTEM PROFIT-SHARING DI JEPANG

Hutan(Sumber air)Suplai air

Anjyo City

(daerah hilir)

Neba City

(daerah hulu)

Asosiasi Kehutanan

Perjanjian

PembiayaanPenitipan Uang

PengelolaanHutan

Keuntungan dari Kayu

Page 15: Kebijakan pengelolaan das

CONTOH MODEL PENDANAANPENGELOLAAN DAS CIDANAU, PROP.BANTEN

HUTAN(SUMBER AIR)

SUPLAI AIR

MASYARAKAT, INDUSTRI KOTA CILEGON (HILIR)

PEMERINTAH KOTA

CILEGON (HILIR)

IURAN AIR

PEMERINTAH KAB/KOTA DI

HULU DAS (PANDEGLANG,

SERANG)

KELOMPOK PENGELOLA

HUTAN

PEMBIAYAAN

PENGELOLAANHUTAN

PENITIPAN UANG

Page 16: Kebijakan pengelolaan das

DIMENSI PENGELOLAAN DAS • PENDEKATAN SISTEM YANG TERENCANA :

- Analisis/Model hidrologi, erosi, banjir, sedimentasi- Pengelolaan tanah, air, vegetasi (hutan), konservasi tanah dan air- Instrumen pengelolaan : regulasi, bimbingan teknis, litbang,

diklatluh, sarana/prasarana, kredit/subsidi, insentif/disinsentif

• TAHAPAN PROSES MANAJEMEN :- Arahan kebijakan (peraturan per UU, prinsip, kebijakan dasar)- Perencanaan (proses, hirarki, penyusunan rencana) - Pengorganisasian (para pihak, bentuk lembaga, forum DAS)- Pelaksanaan (manajemen hutan/tanah/air, sarpras, kelembagaan ) - Monev (penggunaan lahan, tata air, sosial ekonomi, kelembagaan)

• KETERKAITAN AKTIVITAS LINTAS INSTANSI/LEMBAGA- Instansi Pemerintah Pusat/Propinsi/Kab/Kota - Legislatif - Yudikatif- Akademisi- LSM - BUMN/BUMS/BUMD- Kelompok masyarakat- Media masa

Page 17: Kebijakan pengelolaan das

TUJUAN PENGELOLAAN DAS TERPADU

Terwujudnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi lintas sektor/instansi/lembaga/wilayah dalam pengelolaan sumberdaya hutan, tanah dan air dalam DAS

Terwujudnya kondisi hidrologi (tata air) DAS yang optimal meliputi kuantitas, kualitas dan distribusinya

Terwujudnya peningkatan produktivitas hutan, tanah dan air dalam DAS

Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang mantap dalam kegiatan pengelolaan DAS

Terjaminnya pemanfaatan/penggunaan hutan, tanah dan air dalam DAS secara lestari sesuai daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan

Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan pembangunan yang berkelanjutan

Page 18: Kebijakan pengelolaan das

StakeholdersStakeholders

TUJUAN PENGELOLAAN DAS TERPADU

Pemegang Hak Kelola

“Hak” atasmanfaat

Rumah tangga

Industry

Kab

Prop

Nasional

Sektor

Inst

rum

en y

g M

end

oro

ng

Ter

wu

jud

nya

Inst

rum

en y

g M

end

oro

ng

Ter

wu

jud

nya

Tu

juan

ber

sam

a ya

ng

sam

aT

uju

an b

ersa

ma

yan

g s

ama Pemegang Pemegang

Hak KelolaHak Kelola

““Hak” atasHak” atasmanfaatmanfaat

IndustriIndustriR. tanggaR. tangga

Kab/KotaKab/Kota

PropProp

NasionalNasional

SektorSektor

Page 19: Kebijakan pengelolaan das

KONTRIBUSI PERENCANAAN DAS DALAM PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH

- Masukan data biofisik DAS meliputi tata air, penggunaan lahan, status/fungsi /luas hutan, lahan kritis, bencana alam banjir/ tanah longsor/kekeringan dll., dalam penetapan KL dan KB

- Kriteria teknis dalam perencanaan DAS sangat relevan untuk Kriteria Teknis Ruang (KTR) dalam penyusunan RTRWP/RTRWK

- Rencana Pengelolaan DAS yaitu RHL 5 tahun, Pola / RTL RHL, RTT RHL sebagai basis rencana pengelolaan sumber daya alam hutan,tanah dan air didalam penyusunan RTRWP/RTRWK

Page 20: Kebijakan pengelolaan das

KONTRIBUSI PENGELOLAAN DAS KONTRIBUSI PENGELOLAAN DAS DALAM PEMANFAATAN RUANG WILAYAHDALAM PEMANFAATAN RUANG WILAYAH

- RHL dalam pengelolaan DAS, memperbaiki dan memulihkan kerusakan sumber daya alam hutan dan lahan di KL dan KB

- Penggunaan dan pemanfaatan hutan/lahan yang rasional dalam pengelolaan DAS memberikan kemantapan ekosistem biofisik sesuai daya dukung wilayah yang diperlukan bagi pemanfaatan ruang wilayah secara lestari di KL dan KB

- Penerapan kaidah2 konservasi tanah dan air (vegetatif, sipil teknis, dan kimiawi) mencegah terjadinya degradasi lingkungan (hutan dan lahan) di KL dan KB

Page 21: Kebijakan pengelolaan das

KONTRIBUSI PENGELOLAAN DAS DALAM PENGENDALIAN KONTRIBUSI PENGELOLAAN DAS DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAHPEMANFAATAN RUANG WILAYAH

- Kegiatan pemantauan terhadap perubahan kondisi tata air DAS, kondisi iklim, penggunaan hutan/lahan dan dinamika aktivitas masyarakat, memberikan data/informasi yang penting bagi pemantauan pemanfaatan ruang wilayah di KL dan KB

- Kegiatan evaluasi terhadap keragaan (performance) dalam penerapan teknologi dan aktivitas penggunaan hutan/lahan serta rehabilitasi dan konservasi DAS, memberikan umpan balik dalam rangka evaluasi pemanfaatan ruang wilayah di KL dan KB

- Kegiatan pemantauan dan evaluasi kondisi ekosistem DAS, memberikan kontribusi besar bagi pengendalian manfaat dan fungsi ruang wilayah jika terjadi konflik penggunaan/ pemanfaatan ruang dan inefisiensi penggunaan ruang (lahan diterlantarkan/idle, okupasi/perambahan hutan/lahan dll) di KL dan KB

Page 22: Kebijakan pengelolaan das

Sumber : Data Digital Penutupan Lahan Hasil Penafsiran Citra Landsat 7 ETM+ Liputan Tahun 2002/2003

PETA PENUTUPAN LAHAN INDONESIA 2003

Page 23: Kebijakan pengelolaan das

PETA KAWASAN HUTAN INDONESIA

Page 24: Kebijakan pengelolaan das

PETA TANAH EKSPLORASI INDONESIA

Page 25: Kebijakan pengelolaan das

PETA DAS PRORITAS I, II, III DI INDONESIA

Page 26: Kebijakan pengelolaan das

I. Semak belukar, tanah terbuka, pertanian lahan kering bercampur semak

II. Hutan lahan kering sekunder, hutan rawa sekunder, hutan mangrove sekunder

III. Pertanian lahan kering, sawah, pertambangan, pemukiman

KPL IKPL IIKPL III

KPL IKPL IIKPL III

KPL IKPL II KPL III

60 DAS Pr. I

222 DAS Pr. II

176 DAS Pr. III

HKHLHPLK

HKHLHPLK

HKHLHPLK

PROP/KAB/PROP/KAB/KOTAKOTA

Prioritas I Pelaks. RHL Prioritas II Pelaks. RHL Prioritas III Pelaks. RHL

PROP/KAB/PROP/KAB/KOTAKOTA

PROP/KAB/PROP/KAB/KOTAKOTA

Penetapan urutan prioritas DAS ( sesuai SK Menhut No. 284/Kpts-II/99; 9 Mei 1999 )

Sumber: Ditjen RLPS, 2004

Page 27: Kebijakan pengelolaan das

DAS PRIORITAS DI PROP. BALI(SK Menhutbun No. 284/Kpts-II/1999)

DAS PRIORITAS I DAS Unda

DAS PRIORITAS IIDAS Blingkang Angyar, DAS Nusa Penida, DAS

Sena Bona, DAS Teluk Terima Pancoran, DAS Oos Jinah

DAS PRIORITAS IIIDAS Sabah Daya, DAS Pangi Ayung, DAS Biluk

Poh Gumrih, DAS Klatakan Lubang, DAS Oten Sungi, DAS Leh Balian.

Page 28: Kebijakan pengelolaan das

KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAS

Page 29: Kebijakan pengelolaan das

MENGAPA PERLU DIBENTUK KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DAS ?

• Isu / Masalah Pengelolaan DAS umumnya :- Pendayagunaan SDA yang sulit dipulihkan

(hutan, tanah dan air)- Kompleks dan berjangka panjang- Lintas sektor/instansi/lembaga- Lintas wilayah administrasi (negara/prop/kab /kota)- Lintas disiplin ilmu (lingkungan, ekonomi,

sosial, politik, hukum)

• Di Indonesia, tidak ada satu instansi/lembaga yang menangani pengelolaan DAS dari hulu ke hilir mencakup perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, pelaksanaan, monev/pengendalian

Page 30: Kebijakan pengelolaan das

FORUM PENGELOLAAN DAS

• Pengertian :- Forum Koordinasi Multipihak berbasis Komitmen Bersama yang Kuat untuk mengelola ekosistem

DAS secara profesional, transparan, partisipatif, akuntabel dan berkelanjutan- Forum DAS bukan Badan Otorita DAS

• Prasyarat :- Bebas pamrih (interest) pribadi/kelompok /golongan - Bebas ego sektoral/instansi/lembaga/kedaerahan- Bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)- Lembaga independen, nir-laba, profesional

• Status :Dapat menjadi bagian dari Dewan Sumber Daya Air (UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air)

Page 31: Kebijakan pengelolaan das

Legislatif

Yudikatif

Akademisi

Pengusaha/Badan Usaha

BUMN/BUMD/BUMS

LSM

Klpk Tani/Kader Petani

MediaMasa

LembagaDonor

Dalam danLuar Negeri

EksekutifLintas Instansi/Dinas/Lembaga

ANGGOTAFORUM

DAS

KEANGGOTAAN FORUM DAS

Page 32: Kebijakan pengelolaan das

LEGALITAS FORUM DAS

• Forum DAS tidak harus menjadi sub ordinasi dari Pemerintah (Pusat/Prop/Kab/ Kota)

• Oleh karena itu Legalitas Forum DAS dapat:- Dengan SK Pejabat (Gubernur dll.) atau

- Tanpa SK Pejabat (Dipertimbangkan kemanfaatannya misal untuk : akses kebijakan, dana dll.)

Page 33: Kebijakan pengelolaan das

ALTERNATIF PROGRAM AKSI FORUM DAS

• Merumuskan Pendekatan Sistem Pengelolaan DAS mencakup analisis masalah, kebijakan, strategi, program, tujuan, sasaran dan kegiatan

• Merumuskan Peran dan Keterkaitan Aktivitas Instansi/Lembaga terkait dalam perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, pelaksanaan dan pengendalian/ pengawasan

• Memadukan penggunaan/pemanfaatan hutan/lahan (land use) dan air (water use) secara lestari antar daerah hulu dan hilir DAS, antar sektor/ lembaga pengelola terkait, antar wilayah administrasi dll.

• Mewujudkan kualitas sumber daya hutan dan lahan , ketersediaan/ kualitas/distribusi air yang optimal dan lestari di DAS ybs. dll.

Page 34: Kebijakan pengelolaan das

FORUM DAS YANG TELAH TERBENTUK

No Forum DAS Lokasi1 Forum PDAs Multipihak Krueng Aceh NAD

2 Forum PDAS Multipihak Deli Sumut

3 Forum PDAS Multipihak Batang Kuranji, Batang Air Dingin dan Batang Arau

Sumbar

4 Forum PDAS Multipihak Prop. Sumbar Sumbar

5 Forum DAS Siak Riau

6 Forum DAS Cidanau Banten

7 Forum PDAS Multipihak Gede Pangrango Jabar

8 Forum DAS Burangrang Tangkuban Perahu Jabar

9 Forum DAS Banjarnegara Jateng

10 Forum DAS Wonosobo Jateng

11 Forum DAs Banyumas Jateng

12 Forum DAS Magelang Jateng

13 Forum DAS Kebumen Jateng

14 Forum DAS Peduli Solo Jateng

15 Forum DAS Multipihak Brantas Jatim

Page 35: Kebijakan pengelolaan das

FORUM DAS YANG TELAH TERBENTUK (lanjutan)

No Forum DAS Lokasi16 Forum DAS Segah Kaltim

17 Forum DAS Tondano Sulut

18 Forum DAS Limboto Gorontalo

19 Forum DAS Palu Sulteng

20 Forum DAS Paremang Sulbar

21 Forum DAS Lamasi Sulbar

22 Forum DAS Rongkong Sulbar

23 Forum Koordinasi PDAS Prop. Sulsel Sulsel

24 Forum DAS Buleleng Bali

25 Forum DAS NTT NTT

26 Forum DAS Pulau Lombok NTB

27 Forum DAS Bikuma Papua

Page 36: Kebijakan pengelolaan das

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANYANG BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN DAS

UU No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan RuangUU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup UU No. 41 Tahun 1999 tentang KehutananUU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan DaerahPP No. 47 Tahun 1997 tentang RTRWNPP No. 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dst. (Pengelolaan Hutan)PP No. 35 Tahun 2002 tentang Dana ReboisasiPP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan KehutananKep Menhutbun No. 284/Kpts-II/1999 Tentang Penetapan Urutan Prioritas Daerah Aliran Sungai Kep Menhut No. 20/Kpts-II/2001 tentang Pola Umum dan Standar serta Kriteria Rehabilitasi Hutan dan LahanKep Menhut No. 52/Kpts-II/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan DAS Per Menhut No. 346/Menhut-V/2005 tentang Kriteria Penetapan Urutan DAS Prioritas Peraturan Menhut No. P.26/Menhut-II/2006 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS TerpaduPeraturan Dirjen RLPS No.SK.167/V-SET/2004 tentang Penyusunan Data Spasial Lahan KritisRUU Konservasi TanahRPP Pengelolaan DAS Terpadu

Page 37: Kebijakan pengelolaan das

Related Documents