YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

(C3) KELAS XI

Penulis :Wahyu Tribudianti, M.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Page 2: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

INSTALASI PENERANGAN LISTRIKSMK/MAK Kelas XI

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun

tanpa izin tertulis

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)B5 (17,6 × 25) cmiv + 89 halaman

Penulis : Wahyu Tribudianti, M.PdEditor : Tim Quantum BookPerancang sampul : Tim Quantum BookPerancang letak isi : Tim Quantum BookPenata letak : Tim Quantum BookIlustrator : Tim Quantum BookTahun terbit : 2019ISBN : 978-623-7398-32-5Alamat : Jl. Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur

Page 3: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

iii

Kata Pengantar

Pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik atau prinsip-prinsip: 1) pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik; 2) peserta didik dibelajarkan untuk mampu berkolaborasi; 3) materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan kehidupan sehari-hari mereka; dan 4) dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics atau disingkat dengan STEM. STEM merupakan suatu pendekatan dimana sains, teknologi, enjiniring, dan matematika diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, enjiniring, dan matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia. Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan implementasi Kurikulum 2013. Pendekatan STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 yang dapat diimplementasikan melalui penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Buku Instalasi Penerangan Listrik ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 dan dipakai sebagai sumber belajar peserta didik karena isinya yang lengkap, padat informasi, dan mudah dipahami. Dalam buku ini dijelaskan teori dan praktik tentang dasar konsep instalasi penerangan listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran tahanan isolasi. Apabila dipelajari menyeluruh maka kompetensi mulai dari pengetahuan dasar, merencana, hingga melakukan instalasi dan ujicoba instalasi penerangan listrik 1 fasa dapat dikuasai sebagai kompetensi instalasi penerangan listrik 1 fasa secara tuntas. Dapat pula sebagai pelengkap wawasan. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon saran dan kritikan yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna.

Malang, April 2019

Penulis

Page 4: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

iv

Daftar Isi

Bab 1 Instalasi Penerangan 1 Fasa ............................................................................. 1 A. Instalasi Penerangan 1 Fasa menurut PUIL ............................................................... 3 B. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan .................. 8 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 11 Bab 2 Tata Letak Komponen Instalasi Penerangan ................................................... 17 A. Menentukan Tata Letak Komponen ............................................................................ 19 B. Hubungan Antar Komponen Instalasi Penerangan ............................................... 20 C. Perencanaan Instalasi Penerangan .............................................................................. 23 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 28

Bab 3 Penentuan Bahan Dan Biaya Instalasi Penerangan 1 Fasa ............................ 33 A. Perkiraan Harga Bahan ..................................................................................................... 35 B. Perkiraan Waktu .................................................................................................................. 36 C. Perkiraan Upah Kerja ......................................................................................................... 36 D. Rekapitulasi Biaya Instalasi Penerangan .................................................................... 37 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 38

Bab 4 Penentuan Komponen Instalasi Lampu Penerangan ..................................... 43 A. Komponen Dan Bahan Instalasi Penerangan ........................................................... 45 B. Besaran-Besaran Penerangan ........................................................................................ 53 C. Penentuan jumlah titik penerangan ........................................................................... 55 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 58

Bab 5 Prosedur Pemasangan Instalasi PHB Lampu Penerangan ............................. 63 A. Konstruksi Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) ......................................................... 65 B. Panel Distribusi Tenaga Listrik ....................................................................................... 66 C. Prosedur Pemasangan (Pembagian Kelompok) ...................................................... 68 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 70

Bab 6 Pengukuran Tahanan Isolasi ............................................................................ 75 A. Pengertian Tahanan Isolasi ............................................................................................. 77 B. Jenis-Jenis Kegagalan Tahanan Isolasi ........................................................................ 77 C. Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resistance Test) ........................................ 79 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 81

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 85Glosarium...... ..................................................................................................................... 86Biodata Penulis .................................................................................................................. 89

Page 5: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 1

3.1 Memahami instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)4.1 Menerapkan instalasi penerangan 1 fasa sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik

Kompetensi Dasar

1BAB

Instalasi Penerangan 1 Fasa

Page 6: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK2

Peta Konsep

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu:1. Menjelaskan ruang lingkup instalasi penerangan 1 fasa menurut PUIL2. Mengaplikasikan simbol simbol pada gambar instalasi penerangan

Tujuan Pembelajaran

Instalasi Penerangan 1 Fasa Menurut PUIL

Standarisasi Notasi Nama Dan Simbol Instalasi Penerangan

Instalasi Penerangan 1 Fasa

Page 7: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 3

A. Instalasi Penerangan 1 Fasa menurut PUIL

Materi Pembelajaran

Semakin berkembangnya peradaban ditandai dengan kebutuhan energi yang semakin besar. Dikembangkannya banyak alat elektronik baru juga membuat kebutuhan pasokan listrik meningkat. Saat ini pasokan listrik sudah menjadi kebutuhan utama untuk hidup.

Meskipun tingkat kebutuhan akan listrik sangat banyak, sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi listrik tetap harus dapat menjamin keamanan pemakai dan kehandalan instalasi. Oleh karena itu setiap pemasangan instalasi wajib mengikuti aturan PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). PUIL terbaru yang dipergunakan adalah PUIL 2011. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik.

Gambar 1. Ruang Lingkup PUIL

Tujuan dari Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah:1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik2. Kemanan instalasi dan peralatan listrik3. Menjaga gedung serta isinya dari bahaya kebakaran akibat gangguan listrik4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisienSelain ketentuan pada PUIL, ada ketentuan lain yang wajib dipenuhi dalam pemasangan

instalasi listrik, yaitu:a. Setiap instalasi harus ada rencana instalasi yang disetujui.b. Instalasi listrik harus dirancang, dipasang, dan dipelihara sedemikian rupa sehingga

tidak menimbulkan bahaya kebakaran dan mencegah kebakaran.c. Peralatan dan perlengkapan listrik yang dipasang harus memenuhi standard tanda

pengenalnya (nama dan logo pembuat, tegangan dan daya/arus pengenal, data teknis lain yang disahkan SNI) memenuhi ketentuan PUIL 2011 yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, dipilih sesuai penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.

d. Instalasi listrik harus dilengkapi proteksi/pelindung untuk keselamatan, proteksi kejut listrik, thermal dan arus lebih, dan proteksi tegangan lebih.

e. Instalasi listrik yang baru harus dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa, diuji dan bila perlu dicoba sebelum dioperasikan, dan yang memenuhi ketentuan PUIL diberi sertifikat.

Page 8: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK4

f. Perencana, pemasang dan pemeriksa instalasi listrik harus memiliki izin dan harus menggunakan tenaga teknis yang kompeten sesuai bidangnya.

Di Indonesia semua peralatan listrik sebelum digunakan oleh konsumen harus melalui uji kelayakan. Menurut PUIL ayat 202 A2 “semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi harus memenuhi ketentuan PUIL”. Seluruh peralatan liistrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan disingkat LMK.

Peralatan listrik yang mutunya diawasi oleh LMK dan disetujui, diizinkan untuk memakai tanda LMK. Bahan yang berselubung bahan termoplastik, misalnya berselubung PVC, tanda ini dibuat timbul dan diletakan pada selubung luar kabel. Di negara kita peralatan listrik yang telah diawasi mutu produksinya oleh LMK baru kabel-kabel buatan dalam negeri.

Gambar 2. Logo LMK yang Tertera pada Kabel dan MCB

Syarat-syarat instalasi listrik pada suatu bangunan atau suatu gedung adalam sebagai berikut:

Gambar 3. Syarat Instalasi Listrik

Digambarkan dalam diagram lingkaran yang pembagiannya sama besar artinya ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan satupun. a. Syarat ekonomis

Syarat instalasi listrik dikatakan ekonomis apabila harga keseluruhan instalasi listrik tersebut, ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaan semurah mungkin. Rugi daya listrik yang hilang serendah mungkin. Oleh karena itu instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin, agar alat-alat yang dipakai sedikit. Mudah pemasangannya dan pemeliharaannya, dan rugi-rugi daya sekecil mungkin.Untuk instalasi listrik penerangan rugi tegangan 2% sedangkan untuk instalasi listrik tenaga 5%. Oleh karena itu harus dipisahkan antara instalasi listrik penerangan dengan instalasi listrik tenaga.

b. Syarat keamanan Suatu instalasi listrik dikatakan aman, apa bila tidak membahayakan bagi manusia terjamin benda-benda disekitarnya, dari kerusakan akibat adanya gangguan listrik. Gangguan listrik tersebut seperti; gangguan tegangan lebih, beban lebih, gangguan hubungan singkat dan sebagainya.

Page 9: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 5

Untuk mengamankan instalasi listrik tersebut dari kerusakan akibat gangguan diatas, maka pada instalasi listrik harus dipasang alat-alat pengaman instalasi yang sesuai, misalnya sekring, otomat-otomat atau pemutus-pemutus hubungan yang digerakkan oleh relay.

c. Syarat keandalan Kelangsungan kerja suatu instalasi listrik dapat dicapai, apabila instalasi listrik direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik dangat kecil. Kalau masih terjadi gangguan yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik, maka gangguan tersebut harus mudah dan cepat diatasi atau diperbaiki.Berikut gambaran sistem kelistrikan di Indonesia, mulai dari pembangkit hingga ke level pemakaian rumah tangga. Warna biru menunjukkan milik produsen (PLN atau perusahaan kelistrikan) dan warna kuning menunjukkan wilayah konsumen.

Gambar 4. Sistem Kelistrikan di Indonesia(Sumber: https://arifh80.files.wordpress.com)

Gambar 5. Pembagian Tanggung Jawab Instalasi Listrik(Sumber: https://pbs.twimg.com)

Setelah menyimak gambar, maka secara jelas dapat diketahui bahwa instalasi penerangan 1 fasa dipergunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik pada rumah tangga. Sehingga Instalasi Listrik Penerangan 1 Fasa dapat didefinisikan sebagai jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat penghantar fasa dan 1 kawat penghantar netral yang difungsikan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 Volt.

Pada level rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik Negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi merupakan tanggung

Page 10: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK6

jawab konsumen. Berikut ini adalah komponen yang menjadi tanggung jawab PLN:a. Alat Pengukur dan Pembatas (APP)

Alat Pengukur dan Pembatas (APP) adalah nama lain dari KWHmeter yaitu alat yang digunakan untuk mengukur/mencatat besarnya pemakaian energi listrik pelanggan. APP ini adalah milik PLN yang dipinjamkan ke pelanggan. APP terdiri dari KWH meter dan pembatas arus (MCB). KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energy yang digunakan sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.KWHmeter tempat penyambungan Saluran Masuk Pelayanan (SMP) ke instalasi konsumen. Saat ini APP tersedia dalam 2 jenis yaitu KWHmeter Analog dan KWHmeter digital/prabayar/pulsa.

Tabel 1. Perbedaan antara KWHmeter analog dan KWHmeter Digital

Perbedaan KWHmeter Analog KWHmeter Digital

Sistem pembayaran Pasca bayar Pra bayar

Pengukuran meter penggunaan energi listrik

Perlu pencatatan petugas Tidak perlu pencatatan petugas

Jika terlambat membayar/mengisi Listrik tetap hidup Bisa mati sewaktu

waktu bila tidak dicek

Penunggakan pembayaran

Bisa menunggak pembayaran listrik

Tidak ada penunggakan pembayaran listrik

Bentuk fisik

Syarat syarat pemasangan KWHmeter adalah sebagai berikut:1. KWHmeter yang dipasang harus sesuai dengan paket yang dipesan oleh pelanggan.2. KWHmeter harus menggunakan terminal bila kabel yang dipasang berbeda

(misalnya kabel SMP berbahan alumunium, sedangkan kabel instalasi rumah dari tembaga).

3. KWHmeter harus sudah ditera/diuji dan disegel resmi oleh perusahaan kelistrikan.4. KWHmeter harus tersedia terminal pembumian pada bagian konduktor terbuka.5. KWHmeter dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau guna untuk

pencatatan dan pemeriksaan.Data KWHmeter tertera dengan jelas nama pembuat, merk dagang, daya, voltase dan data teknis lainnya.

Page 11: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 7

b. Pemutus Sirkit Mini (PSM) atau MCBMCB sebagai alat pemutus sirkit dipasang setelah KWHmeter terpasang. MCB yang bekerja berdasarkan prinsip bimetal ini berfungsi sebagai pemutus atau pengaman terhadap beban lebih dan arus hubung singkat.

Gambar 7. Miniatur Circuit Breaker (MCB)

Besaran MCB yang dipasang di KWHmeter sudah disesuaikan dengan daya yang tersedia di perusahaan ketenagalistrikan. Konsumen cukup menyesuaikan kebutuhan listrik yang diinginkan dengan besar daya yang ditawarkan. Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan mengalami kekurangan arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker Listrik), hal ini dapat merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya adalah merupakan suatu pemborosan biaya.Tabel 2. Besar Daya dan besar MCB yang Disediakan oleh Perusahaan Ketenagalistrikan

No Besar Daya (Va) Besar Mcb (A)

1 450 2

2 900 4

3 1300 6

4 2200 10

5 3500 16

6 4400 20

7 5500 25

8 7700 35

Page 12: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK8

Bagaimana cara menentukan kebutuhan daya listrik untuk rumah kita?Langkah1: Identifikasi peralatan listrik yang akan digunakan.Contoh identifikasi peralatan listrik:a. 2 buah air conditioner 1 PK = @590 Wx2 =1180Wb. 1 unit kulkas = 125 W = 125 Wc. 1 unit TV LED 32” = 55 W = 55 Wd. 1 unit rice cooker = 550 W = 550 We. 1 unit kipas angin = 60 W = 60 Wf. 12 buah lampu = @18 Wx10 = 180 W =2150WLangkah 2: Berdasarkan hasil perhitungan, pilih besar daya di atasnya dengan tujuan memudahkan jika terjadi penambahan daya.Dari hasil identifikasi jumlah daya yang digunakan kurang lebih sebesar 2150 Watt atau 2150 VA.Besar MCB = Daya/Tegangan = 2150 VA/220 Volt = 9,77 ASehingga dipilih besarnya MCB 10 Ampere dengan daya 2200 VA

B. Standarisasi Notasi Nama dan Simbol pada Instalasi Penerangan

Dalam pemasangan instalasi penerangan, diperlukan semacam perencanaan yang dituangkan dalam bentuk gambar teknik. Gambar ini memiliki standarisasi yang disepakati dan dituangkan dalam IEC sebagai badan standarisasi dalam bidang teknik listrik. Dengan simbol gambar yang baku diharapkan gambar instalasi memiliki kesamaan persepsi siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.a. Notasi nama

Notasi nama adalah huruf atau angka yang mewakili suatu komponen atau fungsi komponen. Notasi nama berupa huruf biasanya dipakai dibagian pertama/awal.Tabel 3. Notasi nama yang dipakai pada sistem kelistrikan

NOTASI NAMA CONTOH

F Pengaman atau proteksi Sekering, MCB, OL

H Tanda atau peringatan Lampu tanda, alarm, bel

K Kontaktor Manetic contactor

L Lampu Lampu pijar, lampu TL

R Resistor

S Sakelar Sakelar instalasi, push buttonJika notasi huruf dipakai pada pada bagian awal, maka bagian kedua atau ketiga biasanya berupa indeks angka, berupa angka urut, contohnya 0, 1, 2, dan seterusnya.

Page 13: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 9

Contoh 1 penggunaan notasi

Gambar 8. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Resistor

R pada bagian awal menunjukkan komponen RESISTOR, diikuti notasi angka 1, 2, 3, 4 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 4 resistor.Contoh 2 penggunaan notasi

Gambar 9. Penggunaan Notasi Huruf dan Angka pada Rangkaian Instalasi Penerangan

S pada bagian awal menunjukkan komponen SAKLAR, dan L menunjukkan komponen LAMPU. Diikuti notasi angka 1, 2, 3 artinya dalam satu rangkaian tersebut terdapat 3 saklar dan juga 3 lampu.

b. Notasi simbolNotasi simbol adalah penggunaan gambar atau lambang yang telah disepakati untuk dipergunakan mewakili suatu komponen dalam hal ini komponen kelistrikan.Tabel 4. Simbol untuk diagram instalasi bangunan

NO LAMBANG KETERANGAN

1 Hantaran fasa (pengawatan)

2 Hantaran netral (pengawatan)

3 Hantaran pentanahan (pengawatan)

4 Pengawatan dalam pipa

5a) Pengawatan menuju ke atasb) Pengawatan menuju ke bawah

6a) Saluran dari bawahb) Saluran dari atas

Page 14: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK10

NO LAMBANG KETERANGAN

7 PHB dengan 5 pipa

8a) Lampub) Lampu dipasang tetap pada dinding

9 Kelompok dari 3 buah lampu 40 Watt

10 Lampu Floresen

11 Kotak cabang tiga

Rangkuman

1. PUIL adalah peraturan yang mengandung persyaratan wajib yang harus dijadikan pedoman dalam pekerjaan pemasangan dan pemeliharan instalasi listrik

2. Syarat instalasi listrik meliputi syarat ekonomis, syarat keamanan dan syarat keandalan. Ketiga syarat instalasi tersebut memiliki porsi yang sama pentingnya dan tidak dapat diabaikan satupun.

3. Dalam hal pemakaian listrik untuk rumah tangga, PLN sebagai perusahaan milik negara memiliki batas tanggung jawab hanya pada APP dan MCB, selebihnya untuk PHB dan instalasi merupakan tanggung jawab konsumen

4. KWHmeternya berfungsi sebagai pencatat energi yang digunakan sedangkan MCB berfungsi sebagai pembatas arus sekaligus pengaman terhadap rangkaian instalasi.

5. Notasi nama dan simbol pada gambar teknik kelistrikan sangat diperlukan untuk kesamaan persepsi siapapun yang membacanya, sehingga tidak terjadi masalah ketika ingin dilakukan perbaikan ataupun perluasan terhadap instalasi tersebut.

Page 15: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 11

Uji KompetensiA. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Bagian dari instalasi listrik yang merupakan bagian dari tanggung jawab konsumen adalah …a. SR d. APPb. JTM e. PHBc. JTR

2. Pertimbangan syarat pemasangan listrik yang berhubungan dengan biaya bahan, termasuk kedalam syarat …a. Ekonomis d. Mutub. Keamanan e. Estetikac. Keandalan

3. Besarnya rugi tegangan yang diperbolehkan pada instalasi penerangan maksimal sebesar …a. 1 % d. 4 %b. 2 % e. 5 %c. 3 %

4. Sistem perlindungan jika terjadi gangguan tegangan melebihi batas makimum merupakan pengertian dari …a. Sistem instalasib. Sistem pembatasc. Sistem kendalid. Sistem proteksie. Sistem control

5. Gangguan yang terjadi akibat penghantar yang terkelupas dan tertempel pada bodi mesin, merupakan jenis gangguan …a. Beban lebihb. Hubung singkatc. Tegangan lebihd. Arus bocore. Arus lebih

6. Konsumen membayar tagihan listrik berdasarkan …a. Daya listrikb. Arus listrikc. Tegangan listrikd. Energi listrike. Hambatan listrik

7. Data teknik yang tidak perlu ditulis pada KWHmeter adalah …a. Nama pembuat b. Jenis bahanc. Merk dagangd. Dayae. Tegangan

Page 16: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK12

8. Menggunakan KWHmeter prabayar artinya konsumen perlu …a. Mengisi pulsa listrik dengan voucher listrikb. Merasakan pemadaman listrik jika menunggakc. Membayar tagihan listrik yang membengkakd. Membayar tagihan listrik yang menunggake. Membiarkan petugas mencatat meteran listrik

9. Jika konsumen membutuhkan suplai daya listrik sebesar 3500 VA maka MCB listrik yang terpasang pada KWHmeter sebesar … a. 6 Ampere d. 20 Ampereb. 10 Ampere e. 25 Amperec. 16 Ampere

10. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut digunakan sebagai simbol …a. Saklar tunggalb. Lampu TLc. Penghantar fasad. Penghantar netrale. Titik percabangan

B. Soal jawaban singkat (10 soal)1. PUIL merupakan peraturan yang harus ditaati dalam bidang ketenagalistrikan, ruang

lingkupnya meliputi …2. Bagian instalasi penerangan di rumah tinggal yang merupakan tanggung jawab

konsumen adalah …3. Instalasi listrik tidak boleh membahayakan bagi penggunanya. Dalam instalasi hal

tersebut termasuk sebagai syarat …4. MCB harus mampu mengamankan jika terjadi kelebihan arus, pada kondisi tersebut

maka MCB berfungsi sebagai …5. Pemasangan KWHmeter harus berada di tempat yang mudah terlihat. Hal tersebut

dimaksudkan untuk ….6. Perbedaan cara pembayaran antara KWHmeter analog dan digital adalah …7. Penyambungan penghantar alumunium yang berasal dari jaringan SR dan penghantar

tembaga dariinstalasi rumah harus dihubungkan menggunakan …8. Jika daya yang dilayani sebesar 900 VA maka besar MCB yang dipasang sebesar …9. Penulisan R, S, T pada penghantar memiliki arti …10. Jika terdapat 4 buah lampu 60 watt yang dilayani oleh satu saklar dan dalam 1 ruang

pelayanan maka dapat dituliskan dengan simbol …

Page 17: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 13

C. Soal uraian (5 soal)1. Berdasarkan hasil belajar mengenai PUIL dan instalasi penerangan 1 fasa, jelaskan

mengapa PLN berhak menyegel KWHmeter.

2. Berikan komentar terkait pentingnya memenuhi syarat pemasangan instalasi listrik yang berhubungan dengan gambar tersebut!

3. Gambarkan cara pemasangan KWHmeter 1 fasa lengkap keterangan penghantar fasa dan netral !

4. Tentukan besarnya daya listrik yang harus dipasang di rumah anda jika peralatan yang dipasang berupa:a. 1 unit kulkas 250 W b. 1 unit TV LED 24” 55 Wc. 1 unit rice cooker 350 Wd. 2 unit kipas angin @ 75 W e. 10 buah lampu @20 W

5. Perhatikan gambar! Jelaskan arti notasi yang terdapat pada gambar!

Page 18: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan Listrik Kelas XI untuk SMK/MAK14

D. Lembar kerja siswaSMK KELAS XI

Judul Jobsheet Memasang KWHmeterLembar Kerja 1TUJUAN1. Peserta didik dapat memahami prosedur pemasangan KWHmeter2. Peserta didik dapat memasang instalasi pengawatan KWHmeter3. Peserta didik dapat mengujicoba rangkaian instalasi pengawatan KWHmeterINDIKATOR1. Prosedur pemasangan KWHmeter dapat dipahami sesuai gambar kerja2. Instalasi pengawatan KWHmeter dapat dipasang sesuai ketentuan3. Instalasi pengawatan KWHmeter diujicoba dengan benarALAT1. Tang kombinasi2. Tang kupas3. Tang potong4. Tang lancip5. Testpen6. Multimeter7. Obeng +8. Obeng -9. PaluBAHAN1. KWHmeter 1 fasa2. MCB 1 fasa 2 A3. Lampu pijar4. Fitting duduk5. Kabel NYA 2,5 mm26. Pipa PVC7. Klem pipa8. Terminal strip9. Paku skrupKESELAMATAN KERJA1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya2. Gunakan warna kabel sesuai standar PUIL3. Hati hati dalam melakukan pengawatan4. Periksa rangkaian kepada instruktur sebelum diuji cobaLANGKAH KERJA1. Siapkan alat dan bahan, periksa kelayakannya2. Buat gambar pengawatannya terlebih dahulu3. Rangkailah sesuai diagram pengawatan4. Lakukan pengecekan menggunakan multimeter5. Lakukan ujicoba ke sumber tegangan6. Bongkar rangkaian dan kembalikan alat, bahan

Page 19: INSTALASI PENERANGAN LISTRIK · listrik, perencanaan penempatan komponen instalasi penerangan, pemilihan bahan dan biaya instalasi penerangan, pemasangan instalasi PHB hingga pengukuran

Instalasi Penerangan 1 Fasa 15

7 Bersihkan dan rapikan tempat praktik8. Buat laporan hasil praktikGAMBAR KERJA


Related Documents