YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

INDIKATORPOLUSI

DILINGKUNGAN

Page 2: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Bagaimanakah cara untuk mengetahui tingkat polusi pada lingkungan..?

Dibutuhkan suatu pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar

Indikator Polusi

Dapat mengetahui apakah konsentrasi polutan sudah melebihi ambang batas (baku mutu), sehingga membahayakan bagi organisme lainnya atau masih di bawah ambang batas

Page 3: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

INDIKATOR POLUSI UDARA

• Indikator Fisik

• Indikator Kimia

• Indikator Biologi

Page 4: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Fisik

• Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati

• Ciri udara bersih : tidak berwarna & berbau

• Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan

• Meski demikian, banyak polutan udara yang tidak berwarna & tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik

Page 5: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Kimia

• ISPU: Indeks standar pencemar udara• Papan ISPU memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya

• Data yang ditampilkan pada papan ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam.

• Jenis polutan: karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), Ozon (O3) & materi partikulat (debu)

• Peningkatan konsentrasi senyawa-senyawa polutan di udara dapat dijadikan indikator bagi tingkat polusi udara

Page 6: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Page 7: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Nilai Indeks Standar Pencemar Udara

Page 8: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Biologi

• MH yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi

• Contoh: Lichenes (lumut kerak)– Lumut kerak Usnea sp. dan Evernia sp. tidak

akan dapat bertahan hidup jika konsentrasi sulfur dioksida di udara terlalu tinggi.

Page 9: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Usnea sp. Evernia sp.

Page 10: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

No.

Nama Kelompok Karakteristik Tingkat Polusi

1 Fruticose

Seperti janggut, tumbuh memanjang, berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan

Tidak ada polusi udara, udara bersih

2 Foliose

Mudah terkelupas, berbentuk lembaran, berwarna hijau, tumbuh melebar

Polusi udara rendah

3 Crustose

Melekat denga substrat, berwarna putih, kehijauan, oranye, tumbuh melebar

Polusi udara sedang

4 (Tidak ada lumut) Polusi udara tinggi

Macam-Macam Kelompok Lumut Kerak

Page 11: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

INDIKATOR POLUSI AIR

• Indikator Fisik

• Indikator Kimia

• Indikator Biologi

Page 12: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Fisik

• Sifat-sifat fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu dapat menjadi indikator bagi polusi.

• Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang.

• Perubahan pada sifat-sifat fisik air yang bersih tersebut diatas menandakan air telah tercemar polutan.

Page 13: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

• Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat yang tersuspensi dalam air.

• Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram secchi (secchi disc).

• Cakram secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Kedalaman air dimana cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukan tingkat penetrasi cahaya pada perairan tersebut.

• Bau dan warna air dapat diamati secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan termometer.

• Adanya bau dan warna atau perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia atau polutan tertentu dalam air.

Page 14: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Secchi Disc

Page 15: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Kimia

• Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya pencemaran atau polusi air.

• Berikut ini beberapa contohnya:– Kandungan Nutrisi– Kandungan Logam Berat– Oksigen Terlarut (Dissolved oxygen/ DO)– Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical

oxygen demand/ BOD)– pH

Page 16: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

• Kandungan nutrisi– Nutrisi yang terkandung dalam air seperti unsur

nitrogen, fosfor, dan karbon dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan.

– Masukkan sampah organik atau larian pupuk pertanian yang menggunakan bahan nitrogen dan fosfor akan meningkatkan kandungan nutrisi di perairan.

– Kandungan nutrisi di perairan yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu penyebab polusi air yang membahayakan bagi biota air.

• Kandungan logam berat – Keberadaan logam berat dalam air, seperti timbal,

merkuri, sianida dan kadmium, menunjukkan telah terjadi polusi air.

– Kandungan logam berat dalam air melebihi baku mutu dapat berdampak negatif bagi biota air dan kesehatan manusia.

Page 17: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

• Oksigen telarut (dissolved oxygen atau DO)– Oksigen dibutuhkan oleh kebanyakan biota air. Pengukuran oksigen terlarut

akan menunjukkan volume air yang terlarut di air. – Masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk atau sampah organik, dapat

menurunkan volume oksigen terlarut. – Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga 12,0 mg/L.

• Kebutuhan oksigen bio kimia (biochemical oxygen demand / BOD)– BOD sangat berhubungan dengan DO. – BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup didalam

air untuk kebutuhan respirasinya. – Semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi BOD

dalam air terrsebut. – Pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung menunjukkan kadar DO.

• pH– Nilai pH menunjukkan tingkat kesamaan atau kebasaan air. – Nilai pH air yang normal adalah antara 6,5 hingga 9,0. – Masuknya polutan yang bersifat asam dapat menurunkan nilai pH air

dengan ekstrim (sangat asam atau sangat basa).

Page 18: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Biologi

• Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air.

• Beberapa fitoplankton, seperti diatom dan dinoflagelata, dan zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih.

• Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terjadi polusi air.

• Tingginya jumlah bakteri koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran/ tinja manusia dan hewan.

• Keberadaan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme pathogen, seperti protozoa parasit, bakteri patogen, dan virus yang juga bisa terdapat pada manusia dan hewan.

Page 19: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Polusi Tanah

• Indikator Fisik

• Indikator Kimia

• Indikator Biologi

Page 20: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Fisik

• Menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, endapan pada tanah

• Berbagai polutan tanah dapat merubah sifat-sifat fisik tanah sehingga menurunkan kualitanya

Page 21: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Kimia

• Contoh indikator kimia:

Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organik, fosfor, nitrogen, logam berat, dan radioaktif

• Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan telah terjadi polusi tanah

Page 22: Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)

Indikator Biologi

• Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah.

• Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan tanah.

• Populasi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah.

• Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah


Related Documents