7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Depresi dapat diartikan sebagai gangguan berupa rasa sedih yang
psikopatologis yang persisten dan berlangsung lama. Gangguan depresif adalah suatu
gangguan mental yang ditandai dengan adanya gejala penurunan mood.
Depresi merupakan salah satu penyebab utama angka kesakitan di dunia.
Prevalensi dalam seumur hidup sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya,
mulai dari 3% di Jepang hingga 1% di !". Pada kebanyakan negara jumlah orang
yang terkena depresi berkisar antara #$1% sepanjang hidupnya. &ebanyakan orang
sering mengalami episode pertama depresinya antara usia 3' dan (' tahun, serta
terdapat pula insidensi pada )aktu lain yang sering terjadi pada usia antara *' dan +'
tahun. isiko terjadinya depresi akan meningkat seiring kondisi neurologis seperti
"troke, Parkinson, atau multiple s-lerosis serta tahun pertama setelah melahirkan
yeri merupakan /Pengalaman yang tidak nyamanan baik berupa sensoris dan
emosional yang berhubungan dengan kerusakan atau kemungkinan kerusakan
jaringan atau mengindikasikan adanya kemungkinan tersebut/. "eperti yang telah
didefinisikan tersebut persepsi nyeri dapat bersifat subjektif dan bervariasi antara
banyak orang karena melibatkan emosional dalam proses perjalanan nyeri.
0leh karena itu peneliti ingin lebih mengetahui apakah ada hubungan antaradepresi dengan nyeri dikarenakan depresi merupakan gangguan mood dan nyeri dapat
dipengaruhi oleh emosional pasien.
1
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 2/27
1.2 Tujuan
akalah ini disusun dengan harapan kelak pemba-a khususnya kalangan
medis dapat mengetahui mengenai gangguan depresif, nyeri dan bagaimana
hubungan antara kedua hal tersebut.
2
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 3/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Depresi
2.1.1Deinisi !angguan Depresi
Depresi dapat diartikan sebagai gangguan berupa rasa sedih yang psikopatologis
yang persisten dan berlangsung lama. Gangguan depresif adalah suatu gangguan
mental yang ditandai dengan adanya gejala penurunan mood, kehilangan minat
terhadap sesuatu, mudah lelah dan kehilangan energi, perasaan bersalah yang dapatmenga-u kepada pikiran tentang kematian atau bunuh diri, gangguan tidur 2baik sulit
tidur ataupun tidur berlebihan, perubahan nafsu makan, serta penurunan
konsentrasi.1,,(,
2.1.2 Epi"e#il$gi !angguan Depresi
Depresi merupakan salah satu penyebab utama angka kesakitan di dunia.
Prevalensi dalam seumur hidup sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya,
mulai dari 3% di Jepang hingga 1% di !". Pada kebanyakan negara jumlah orang
yang terkena depresi berkisar antara #$1% sepanjang hidupnya.(
&ebanyakan studi populasi menunjukan hasil yang konsisten bah)a depresi
terjadi kali lebih banyak pada )anita ketimbang pria. &ebanyakan orang sering
mengalami episode pertama depresinya antara usia 3' dan (' tahun, serta terdapat
pula insidensi pada )aktu lain yang sering terjadi pada usia antara *' dan +' tahun.
isiko terjadinya depresi akan meningkat seiring kondisi neurologis seperti "troke,
Parkinson, atau multiple s-lerosis serta tahun pertama setelah melahirkan.
3
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 4/27
Depresi memiliki banyak faktor pemi-u dan dapat menyerang siapa saja,
)alaupun seseorang yang hidup dalam suasana yang dianggap kebanyakan orang lain
ideal.
2.1.% Eti$l$gi "an Epi"e#i$l$gi !angguan Depresi
Depresi merupakan sebuah gangguan kompleks yang diakibatkan oleh banyak
faktor. 4tiologi gangguan depresi se-ara garis besar dibagi menjadi 3 faktor, yaitu 5
faktor psikososial, faktor genetik, dan faktor biologis.
1. &akt$r Psik$s$sial
Pengaruh dari stress berkepanjangan serta berbagai ma-am kejadian dalam
kehidupan dapat menga-u kepada timbulnya gangguan depresi. Paparan se-ara
terus menerus terhadap kekerasan, pengabaian, kemiskinan serta masalah masalah
lain dapat menjadi faktor pen-etus terjadinya depresi. "elain faktor yang berasal
dari lingkungan tersebut, personalitas seseorang juga dapat mempengaruhi
terjadinya depresi. 0rang$orang dengan per-aya diri yang rendah akan sangat
gampang ke)alahan menghadapi stress, serta orang$orang yang pesimis akan
-enderung -epat mengalami depresi.
Pada saat pertama kalinya individu terpapar oleh stress internal, maka akan
terjadi perubahan neurotransmitter dan sistem pemberian sinyal intraneuron yang
bertahan lama di dalam biologi otak. 6kibatnya individu akan rentan mengalami
episode gangguan mood , terutama gangguan depresif berikutnya, bahkan tanpa
stressor eksternal.enurut 7reud dalam teori psikodinamika dikemukakan bah)a terdapat
pandangan klasik mengenai depresi, yaitu terdiri dari empat poin teori penting 8
21 gangguan hubungan ibu$bayi selama fase oral 21' sampai 1# bulan pertama
kehidupan menjadi predisposisi kerentanan selanjutnya terhadap stress, 2
depresi terkait dengan kehilangan objek yang nyata atau khayalan, 23 kematian
seseorang sehingga individu berusaha untuk bertahan menghadapi penderitaan
4
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 5/27
akibat kehilangan seseorang, 2( kehilangan seseorang yang di-inta atau ben-i
kepada seseorang sehingga menimbulkan emosi yang dalam pada diri sendiri.
2. &akt$r !enetik "tudi mengenai faktor genetik dalam gangguan afektif sudah banyak
dilakukan dan menunjukan hasil yang menga-u bah)a faktor genetik dapat
berpengaruh dalam ketahanan dan kemampuan seseorangan dalam menghadapi
stress. Pada individu yang memiliki ri)ayat keluarga mengalami depresi akan
memiliki risiko sampai 3 kali lebih tinggi daripada populasi umum tanpa
ri)ayat keluarga dengan gangguan depresi.
9eberapa studi juga menyatakan bah)a gangguan afektif terkait pada
kromosom (, *, 1, 1#, 1 serta kromosom :.%. &akt$r Bi$l$gis
;aporan dari banyak penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bah)a
pasien$pasien dengan gangguan mood terutama gangguan depresif mengalami
abnormalitas biologis terkait neurotransmitter yang ditemukan dalam darah, urine,
dan -airan serebrospinal pasien dengan gangguan mood . <al ini sejalan dengan
hipotesis yang menyatakan bah)a gangguan mood disebabkan oleh disregulasi
heterogen amin biogenik.1,,(,+
1 ekanisme 6min biogenik 8 orepinephrin, "erotonin, Dopamin orepinefrin dan serotonin merupakan neurotransmitter yang paling
terkait dalam patofisiologi gangguan mood, terutama gangguan depresif.
1. orepinefrin 8 Penurunan regulasi atau penurunan sensitivitas dari
reseptor = adrenergik dan penurunan respon terhadap antidepressan
berperan dalam terjadinya gangguan depresi.1,(,+
. "erotonin 8 penurunan jumlah serotonin dapat men-etuskan terjadinya
gangguan depresif. <asil pemeriksaan laboratorium pada beberapa
penelitian menunjukkan terjadinya penurunan jumlah serotonin pada
-airan serebrospinal pada pasien yang ingin melakukan per-obaan bunuh
diri.1,(,+
3. Dopamin 8 6ktivitas dopamin akan berkurang pada keadaan depresi.
&eadaan ini dapat dijumpai pada pasien yang mengalami penyakit
Parkinson atau pasien yang mengonsumsi obat reserpine 2"erpasil yang
5
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 6/27
menunjukkan menurunnya konsentrasi dopamine dalam -airan
serebrospinal. "edangkan obat seperti tyrosin, amphetamine, dan
bupropion dapat menurunkan gejala depresi.1,(,+
ekanisme egulasi euroendokrin
Diperkirakan bah)a hormon mempunyai pengaruh penting dalam
terjadinya gangguan mood, terutama gangguan depresif. "istem
neuroendokrin meregulasi hormon$hormon penting yang berperan dalam
gangguan mood yang mempengaruhi fungsi dasar, seperti 8 gangguan tidur,
makan, seksual dan fungsi lainnya.1,(,+
>erdapat tiga komponen penting yang saling bekerjasama dalam
pengaturan neuroendokrin dan terkoneksi dengan sistem limbik yakni
hipotalamus, hipofisis anterior, dan korteks adrenal. 1,($+ <ipotalamus
merupakan pusat pengaturan aksis neuroendokrin, menerima input neuron
yang mengandung neurotransmiter amin biogenik. Pada pasien dengan
gangguan depresif ditemukan adanya disregulasi neuroendokrin, hal ini terjadi
akibat kelainan fungsi neuron di dalam nu-leus paraventrikular yang
mengandung neurotransmitter amin biogenik.1,(,+
Dalam keadaan depresi hipotalamus akan mengeluarkan neurotransmitter
yang mengganggu aksis neuroendokrin, yaitu pada kelenjar adrenal, tiroid dan
6
!a#'ar 2.1 <P6$6?is Path)ay pada depresi
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 7/27
pengaturan hormon pertumbuhan bahkan hormon seksual. &eadaan yang
paling khas adalah terjadi peningkatan kadar Corticotropin Realising
Hormone 2@< yang disekresikan oleh hipotalamus. &eadaan ini disebabkan
rusaknya mekanisme umpan balik kortisol pada sistem limbikatau adanya
kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang mengatur
@<. @< akan menstimulus sekresi Adenocorticotropic Hormone 26@><
di hipofisis anterior, 6@>< sendiri akan mempengaruhi pelepasan kortisol di
korteks adrenal. &ortisol yang berlebih akan mempengaruhi berbagai regulasi
tubuh, seperti terganggunya sistem respirasi, kardiovaskular, imunitas,
seksual, bahkan pertumbuhan. <al ini yang mendasari alasan mengapa pada
pasien dengan gangguan depresif akan terjadi gejala$gejala klinis seperti nafas
-epat, takikardi, penurunan berat badan, mudah letih dan sakit, susah tidur dan
sebagainya. Di otak, peningkatan kadar kortisol akan mempengaruhi
peningkatan reuptake serotonin yang mengakibatkan kadar serotonin dalam
tubuh menurun, hal ini akan menginduksi terjadinya depresi.1,1
2.1.( Diagn$sa !angguan Depresi
!ntuk menegakkan diagnosa gangguan depresif di Andonesia dapat menggunakan
Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Ji)a di Andonesia, 4disi ketiga
2PPDGJ$AAA. Dapat pula merujuk pada panduan diagnosa menurut Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder, Forth Edition, Text Reision 2D"$AB$>,
atau A@D 1'.
Pedoman diagnosa menurut PPDGJ$AAA 8
I. )&%2* EPIS+DE DEP,ESI&>erdapat tiga variasi dari episode depresif yang khas, yaitu ringan 273.',
sedang 273.1, dan berat 273. dan 73.3. Andividu yang mengalami
gangguan depresif umumnya memiliki gejala seperti diba)ah ini 83,
1 Gejala utama 2pada derajat ringan, sedang, dan berat 8
a 6fek depresif
7
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 8/27
b &ehilangan minat dan kegembiraan
- 9erkurang energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
2rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja dan aktivitas
menurun.
Gejala lainnya 8a &onsentrasi dan perhatian kurang
b <arga diri dan keper-ayaan diri berkurang
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunad Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
e Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
f Gangguan tidur
g afsu makan berkurang
3 !ntuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut, diperlukanmasa sekurang$kurangnya minggu untuk penegakkan diagnosis, akan
tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa
beratnya dan berlangsung -epat.
( &ategori diagnosis episode depresif ringan 273.', sedang 273.1, dan
berat 273. hanya digunakan untuk episode depresi tunggal 2yang
pertama. 4pisode depresif berikutnya harus diklasifikasikan di bah)a
salah satu diagnosis gangguan depresif berulang 2733,$.
Andividu yang mengalami gangguan depresif biasanya mengalami mood yang menurun sedikit demi sedikit tiap harinya, dan seringkali tidak
terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. &eadaan mood tersebut juga dapat
memperlihatkan variasi diurnal yang khas seiring berjalannya )aktu. Gejala$
gejala gangguan depresif dapat berkembang dan membentuk gejala khas pada
tiap keparahan depresi. Gejala khas tersebut sering disebut dengan Cgejala
somatik. Gejala somatik terdiri dari 8
1 &ehilangan minat atau kesenangan pada kegiatan yang biasanya dapat
dinikmati. >idak adanya reaksi emosional terhadap lingkungan atau peristi)a yang
biasanya menyenangkan.3 9angun pagi lebih a)al jam atau lebih daripada biasanya.
( Depresi lebih parah pada pagi hari.
8
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 9/27
* 6danya bukti objektif dari retardasi atau agitasi psikomotor yang nyata
2dijelaskan oleh orang lain.
+ &ehilangan nafsu makan se-ara men-olo. Penurunan berat badan 2sering ditentukan sebagai *% atau lebih dari berat
badan bulan terakhir.# &ehilangan libido se-ara men-olok.
Gejala somatik dapat ditegakkan bila ditemukan sekitar empat gejala
dari delapan gejala diatas. 4pisode depresif terbagi menjadi 3 tingkat
keparahan. Perbedaan antara episode depresif ringan, sedang, dan berat
terletak pada penilaian klinis kompleks yang meliputi jumlah, bentuk, dan
keparahan gejala yang ditemukan.
1. )&%2.-* Epis$"e Depresi ,ingan
1 "ekurang$kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi
seperti tersebutdiatas
Ditambah sekurang$kurangnya dua dari gejala lainnya
3 >idak boleh ada gejala yang berat( ;amanya seluruh episode berlangsung minimal dua minggu
* <anya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang
biasa dilakukannya+ Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik.3,
2. )&%2.1* Epis$"e Depresi Se"ang
1 "ekurang$kurangnya harus ada dari 3 gejala utama depresi seperti
pada episode depresi ringan 273'.'
Ditambah sekurang$kurangnya 3 2dan sebaiknya ( dari gejala lainnya.
3 ;amanya seluruh episode berlangsung minimal sekitar minggu.( enghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga.
* Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik.3,
%. )&%2.2* Epis$"e Depresi Berat tanpa !ejala Psik$tik
1 "emua 3 gejala utama depresi harus ada.
Ditambah sekurang$kurangnya ( dari gejala lainnya, dan beberapa di
antaranya harus berintensitas berat.
9
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 10/27
3 9ila ada gejala penting 2misalnya agitasi atau retardasi psikomotor
yang men-olok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
untuk melaporkan banyak gejalanya se-ara rin-i.
Dalam hal demikian, penilaian se-ara menyeluruh terhadap episode
depresif berat masih dapat dibenarkan.( 4pisode depresif biasanya harus berlangsung sekurang$kurangnya
minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat -epat,
maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun
)aktu kurang dari minggu.
* "angat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan
sosial , pekerjaan atau urusan rumah tangga, ke-uali pada pada taraf
yang sangat terbatas.3,
(. )&%2.%* Epis$"e Depresi Berat "engan !ejala Psik$tik
1 4pisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut 73. tersebut
diatas5
Disertai )aham, halusinasi atau stupor depresif. Eaham biasanya
melibakan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengan-am, dan pasien merasa bertanggung ja)ab atas hal itu.
<alusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
etardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.Jika diperlukan, )aham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi
atau tidak serasi dengan afek !mood"congruent#.
*. 273.# 4pisode Depresif ;ainnya+. 273.F 4pisode Depresif >>3,
II. )&%%* !AN!!UAN DEP,ESI& BE,ULAN!
Pedoman Diagnostik 1 Gangguan ini tersirat dengan episode $erulang dari 8
$ 4pisode depresif ringan 273.'
$ 4pisode depresif sedang 273.1$ 4pisode depresif berat 273.
10
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 11/27
4pisode masing$masing rata$rata lamanya sekitar + bulan, akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
>anpa ri)ayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan
hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania 273'.1 dan 73'..
amun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat
dari peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi kriteria
hipomania 273'.' segera sesudah suatu episode depresif 2kadang$kadang
tampaknya di-etuskan oleh tindakan pengobatan depresi.
3 Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian
ke-il pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usia lanjut 2untuk keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan.
( 4pisode masing$masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali
di-etuskan oleh peristi)a kehidupan yang penuh stress atau trauma mental
lain 2adanya stress tidak esensial untuk penegakkan diagnosis.3,
III. )&%(.1* DISTIIK
enurut D"$AB$>, -iri gangguan distimik yang paling khas adalah
perasaan yang tidak adekuat, bersalah, iritabilitas, kemarahan, penarikan diri
dari masnyarakat, hilang minat dan inaktivitas serta tidak produktif. Astilah
distimia dikenalkan pada tahun 1F#' yang berarti Ctidak menyenangkan !ill"
humored#.1
Gangguan distimik dibedakan dengan gangguan depresif berat berdasarkan
fakta bah)a pasien mengeluh selalu merasa depresi, yang gangguan tersebut
terjadi pada masa kanak$kanak atau remaja dan saat pasien men-apai usia '$
an. Gejala depresi pada gangguan distimik juga bersifat subjektif daripada
objektif. "ehingga tidak ditemukan tanda khas berupa gangguan nafsu makan,
gangguan libido, dan agitasi atau retardasi psikomotor tidak terlihat pada
gangguan distimik. Gangguan distimik dapat menetap selama beberapa )aktu
sampai setidaknya dua tahun. !ntuk diagnosi gangguan distimik, seorang
pasien tidak pernah memiliki gejala dari gangguan depresif berat.1 Gangguan
distimik ada dengan a)itan dini atau lambat.
11
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 12/27
$ 6)itan dini terjadi sebelum usia 1 tahun.
$ 6)itan lambat jika terjadi pada usia 1 tahun atau lebih.
Pedoman diagnostik 81 @iri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak
pernah atau jarang sekali -ukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan
depresif berulang ringan atau sedang 2733.' atau 733.1.
9iasanya mulai pada usia dini dari masa de)asa dan berlangsung
sekurang$kurangnya beberapa tahun, kadang$kadang untuk jangka )aktu
tidak terbatas.
Jika onsetnya pada usia lebih lanjut, gangguan ini seringkali merupakan
kelanjutan suatu episode depresif tersendiri 273. dan berhubungan dengan
masa berkabung atau stress lain yang tampak jelas.3,
2.1./ Terapi !angguan Depresi
Pengobatan pasien dengan gangguan depresi dapat berupa medikamentosa
dan juga psikoterapi.1. >erapi dengan medikamentosa
0bat$obatan antidepressant se-ara umum bekerja pada neurotransmiter otak,
terutama serotonin dan norepinephrine dan beberapa obat$obatan juga bekerja
pada dopamin. 9eberapa golongan obat antidepressant antara lain5 >risiklik dan
>etrasiklik, Mono Amine %xidase &nhi$itor 260$A, dan Selectie Serotonin
Reupta'e &nhi$itor 2""A, serta beberapa obat golongan lain.
a. Golongan >risiklik dan >etrasiklik
>risiklik dan >etrasiklik merupakan golongan antidepressan yang
sudah ada sejak H (' tahun yang lalu. 4fek dari pemberian obat golongan
trisiklik dan tetrasiklik adalah penghambatan ambilan kembali dari 4 dan
juga "erotonin serta menghambat reseptor asitilkolin muskarinik dan
histamin. "aat ini penggunaan obat golongan ini sudah banyak dikurangi oleh
karena efek sampingnya yang dapat mempengaruhi fungsi jantung, selain itu
efek samping lain dari obat ini adalah pusing, rasa lemas, mulut kering dan
juga peningkatan berat badan.
12
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 13/27
Ta'el 2.1 @ontoh obat golongan >risiklik dan >etrasiklik
b. Golongan Mono Amine %xidase &nhi$itor 260A
60A adalah golongan obat antidepressant yang paling tua. 0bat
golongan ini dapat sangat efektif pada kasus$kasus depresi atipikal, seperti
pada saat seseorang merasakan peningkatan nafsu makan dan membutuhkan
lebih banyak tidur daripada penurunan nafsu makan dan tidur. 0bat golongan
ini juga dapat mengatasi perasaan -emas atau panik serta gelaja spesifik lain
Pasien yang menggunakan golongan 60A harus menghindari
beberapa makanan dan minuman 2keju dan )ine yang mengandung Iat
tyramine. 0bat$obatan lain seperti pil &9, dan penghilang rasa nyeri serta
obat$obatan alergi harus dihindari karena interaksi obat tersebut dengan
60A dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya.
13
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 14/27
Penggunaan 60A bersamaan ""A dapat menyebabkan kondisi
serius seperti (Serotonin S)ndrome( yang dapat menyebabkan halusinasi,
bingung, peningkatan keringat, kaku otot, kejang, perubahan tekanan darah
serta irama jantung. 0leh karena itu obat golongan 60A tidak boleh
digunakan bersamaan dengan obat golongan ""A.
9eberapa jenis obat golongan 60A adalah Aso-arbo?aIid,
PhenelIine, >ranyl--ypromine dan "elegine.+
-. Golongan Selectie Serotonin Reupta'e &nhi$itor 2""A
Golongan Selectie Serotonin Reupta'e &nhi$itor memiliki aktivitas
spesifik dalam hal inhibisi ambilan kembali serotonin tampa efek pada
ambilan kembali norepinefrin dan dopamine. ""A juga tidak memiliki sama
sekali aktivitas agonis dan antagonis pada tiap reseptor neurotransmitter.+
Ta'el 2.2 Dosis 0bat Selectie Serotonin Reupta'e &nhi$itor pada 0rang De)asa
eskipun umumnya ""A dapat ditoleransi dengan baik, ""A dapat
menyebabkam rasa -emas, gangguan tidur dan gangguan pen-ernaan. ""A
bisa dikelola dengan menurunkan dosis atau memperlambat peningkatan dosis
sementara mengobati gejala sasaran 2misalnya ondansetron untuk mual,
loraIepam untuk insomnia.+,#,F
14
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 15/27
d. 0bat$obatan antidepressan lainnya
• Benlafa?ine 2Golongan "A
• 9upropion 2Golongan DA• irtaIapine
• >raIodone
Jika obat yang diberikan kepada pasien tidak berespon setelah pemakaian
minggu atau 3 minggu maka periksa apakah obat memang benar dikonsumsi
se-ara teratur atau ada disposisi farmakokinetik Jika obat antidepresan
pertama telah digunakan se-ara adekuat dan konsentrasi plasma yang adekuat
telah di-apai tetapi tidak memberikan respon yang maksimal maka dapat
dilakukan dua pilihan, yaitu memperkuat obat dengan lithium, liothyronine
atau ;$tryptophan atau mengganti agen primer alternatif . Jika pengobatan
atau 3 minggu pertama memiliki respon maka dokter )ajib meyakinkan
pasien depresi untuk melanjutkan pengobatan minimal + bulan. "arankan
pasien depresi untuk melanjutkan pengobatan paling sedikit tahun untuk
pasien yang berisiko relapse. Pasien yang berisiko relapse, yaitu pasien yang
memiliki ri)ayat depresi lebih atau sama dengan episode, pasien yangmemiliki gangguan fungsional yang berat, pasien yang memiliki ri)ayat
pengobatan yang lama. >erapi alternatif terhadap terapi obat, yaitu
elektrokonvulsif dan fototerapi. >erapi elektrokonvulsif biasanya digunakan
jika pasien tidak respon terhadap farmakoterapi, pasien tidak menoleransi
farmakoterapi, situasi klinis sangat parah sehingga diperlukan perbaikan -epat
yang terlihat pada elektrokonvulsif. 7ototerapi adalah suatu pengobatan baru
yang telah digunakan pada pasien yang menderita gangguan mood dengan
pola musiman.+,#,F
. >erapi Psikososial
15
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 16/27
>erapi farmakologis akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan terapi
psikososial. >iga jenis terapi psikososial antara lain, terapi jangka panjang 2terapi
kognitif, terapi interpersonal dan terapi perilaku.
a. >erapi kognitif
>ujuan terapi kognitif adalah meringankan episode depresif dan
men-egah kekambuhan dengan membantu pasien mengidentifikasi dan
menguji kognisi negatif, mengembangkan -ara berpikir alternatif, fleksibel,
dan positif, serta melatih respon perilaku dan kognitif baru.
b. >erapi interpersonal
>erapi ini memfokuskan pada satu atau dua masalah interpersonal
pasien saat ini. Program terapi interpersonal biasanya terdiri dari 1 sampai1+ sesi dan ditandai dengan pendekatan terapeutik yang aktif.
-. >erapi perilaku>erapi perilaku didasarkan pada hipotesis bah)a pola perilaku
maladaptif mengakibatkan seseorang menerima sedikit umpan balik positif
dan mungkin sekaligus penolakan dari masyarakat. Dengan memusatkan
perhatian pada perilaku maladaptif di dalam terapi, pasien diarahkan untuk
dapat berfungsi dalam peran sosial sehingga pasien memperoleh dukungan
positif.
1
16
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 17/27
!a#'ar 2.2 6lur tatalaksana terapi pasien depresi
17
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 18/27
2.2 N0eri
2.2.1 Pengertian N0erienurut &nternational Association for the Stud) of *ain 2A6"P, yeri
merupakan /Pengalaman yang tidak nyamanan baik berupa sensoris dan emosional
yang berhubungan dengan kerusakan atau kemungkinan kerusakan jaringan atau
mengindikasikan adanya kemungkinan tersebut/. "eperti yang telah didefinisikan
tersebut persepsi nyeri dapat bersifat subjektif dan bervariasi antara banyak orang
karena melibatkan emosional dalam proses perjalanan nyeri.1', 11
ekanisme sistem saraf untuk mendeteksi stimulus yang memiliki potensi
merusak jaringan sangat penting untuk memi-u proses perilaku yang melindungi diridari terjadinya kerusakan atau men-egah kerusakan tersebut mengalami kerusakan
lebih lanjut.
2.2.2 ekanis#e N0eri
yeri berdasarkan mekanismenya melibatkan persepsi dan respon terhadap
nyeri tersebut. ekanisme timbulnya nyeri melibatkan empat proses, yaitu8
tranduksi transdu-tion, transmisitransmission, modulasimodulation, dan persepsi
per-eption.
18
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 19/27
!a#'ar 2.% ekanisme yeri
a. >ransduksi adalah adalah proses dari stimulasi nyeri dikonfersi kebentuk yang
dapat diakses oleh otak. Proses transduksi dimulai ketika no-i-eptor yaitu
reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri teraktivasi. 6ktivasi
reseptor ini 2no-i-eptors merupakan sebagai bentuk respon terhadap stimulus
yang datang seperti kerusakan jaringan.
b. >ransmisi adalah serangkaian kejadian$kejadian neural yang memba)a impuls
listrik melalui sistem saraf ke area otak. Proses transmisi melibatkan saraf aferen
yang terbentuk dari serat saraf berdiameter ke-il ke sedang serta yang
berdiameter besar. "araf aferen akan ber$a?on pada dorsal horn di spinalis.
"elanjutnya transmisi ini dilanjutkan melalui sistem -ontralateral spinalthalami-
melalui ventral lateral dari thalamus menuju -orte? serebral.
-. Proses modulasi menga-u kepada aktivitas neural dalam upaya mengontrol jalur
transmisi no-i-eptor tersebut. Proses modulasi melibatkan system neural yang
19
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 20/27
komplek. &etika impuls nyeri sampai di pusat saraf, transmisi impuls nyeri ini
akan dikontrol oleh system saraf pusat dan mentransmisikan impuls nyeri ini
kebagian lain dari system saraf seperti bagian -orte?. "elanjutnya impuls nyeri
ini akan ditransmisikan melalui saraf des-enden ke tulang belakang untuk
memodulasi efektor.
d. Persepsi adalah proses yang subjektif. Proses persepsi ini tidak hanya berkaitan
dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja, akan tetapi juga meliputi
-ognition 2pengenalan dan memory 2mengingat. 0leh karena itu, faktor
psikologis, emosional, dan berhavioral 2perilaku juga mun-ul sebagai respon
dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut. Proses persepsi ini jugalahyang menjadikan nyeri tersebut suatu fenomena yang melibatkan
multidimensional.
2.2.% SiatSiat Sera'ut Sara Tepi
"erabut saraf tepi dapat dibagi menjadi serabut 6K, 6L, dan @. "tudi
elektrofisiologis dan analisis molekuler dari a?on saraf tepi dan badan sel di dorsal
root ganglion 2DG menunjukan beberapa sifat$sifat yang berbeda untuk tiap kelas
serabut saraf tersebut. 1',11
Sera'ut A )ABeta* 8 emiliki ke-epatan konduktifitas elektris dari a?on yang
termielinisasi. Dapat bersifat -epat ataupun lambat. "timulasi "erabut 6K pada
saraf tulang belakang akan dipersepsikan sebagai nyeri yang berakibat
hipersensitivitas pada stimulasi mekanis 2allodynia taktil. "erabut 6K
melepaskan glutamat di sinapse.
Sera'ut A3 )ADelta* 8 emiliki ke-epatan konduktivitas elektris rata$rata dari
akson yang termielinisasi. "erabut 6L meneruskan informasi yang berasal dari
nosiseptor mekanis dan thermal.
Sera'ut 4 5 emiliki ke-epatan konduktivitas elektris yang lambat, a?on tidak
termielinisasi dan tipis. "erabut @ menyampaikan informasi yang berasal dari
polymodal no-i-eptor yang mana sangat sensitif terhadap stimulasi mekanis,
thermal dan kimia)i yang memiliki intensitas tinggi.
20
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 21/27
Ta'el 2.% "ifat$sifat berbagai serabut saraf di sistem saraf tepi
2.2.( Jaras Uta#a N0eri
Jaras spinothalamus dan trigeminal adalah rute utama saraf untuk transmisi
nyeri dan informasi temperatur normal dari tubuh dan )ajah menuju otak. 0rgan
vis-eral hanya memiliki serabut saraf nosiseptor tipe @ dan oleh karenanya tidak
memiliki reaksi refleks terhadap nyeri organ vis-eral.
21
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 22/27
A. Jaras Spin$t6ala#us"erabut saraf dari dorsal root ganglia 2DG masuk ke saraf tulang punggu
melalui dorsal root dan mengirimkan bagian -abang 1$ keatas dan keba)ah
edula "pinalis sebelum memasuki gray matter di tulang punggung dimana akan
membuat kontak 2Annervasi dengan sel saraf di a?ed ;amina A 2Iona marginal
dan ;amina AA 2substansia gelatinosa. "erabut 6L banyak menginervasi sel$se di
substansia gelatinosa dari edula "pinalis. "el saraf ini se-ara bergantian
menginervasi sel$sel di nu-leus propius 2;apisan a?ed AB, B dan BA yang
mengirimkan serabut saraf keseluruh bagian tengah tulang punggung dan naik
melalui medula dan pons dan menginervasi sel$sel yang berlokasi di area spesifik
thalamus. <al ini merupakan sistem transmisi spinothalamus merupakan
penyampaian informasi yang berupa stumulus nyeri dan suhu normal 2M(*o@.
Disfungsi di jaras thalamus dapan menjadi sumber nyeri pada area yang
mengalami paralisis.1'$11
B. Jaras Trige#inal
"timulus nyeri dari area )ajah akan ditransmisikan pada serabut saraf yang berasal dari sel saraf di ganglion terminal dan juga nukleus kranial BAA, A:, dan
:. "erabut saraf masuk kedalam batang otak dan turun menuju medulla dimana
mereka menginervasi sub$bagian kompleks nukleus trigemial. Dari sana serabut
saraf dari sel$sel ini akan menyebrangi neural midline dan naik menuju inervasi
saraf thalamus di bagian kontralateralnya.
6rea thalamus yang menerima informasi nyeri dari edula "pinalis dan
nukleus trigeminal juga merupakan area yang menerima informasi mengenai
stimulus sensoris normal seperti tekanan. Dari area ini, serabut saraf dikirimkan
ke lapisan permukaan dari otak 2bagian korteks yang menangani informasi
sensoris. 0leh karena itu, dengan memiliki kedua informasi, nosiseptor dan
informasi sensoris normal, dialirkan pada daerah yang sama, informasi mengenai
22
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 23/27
lokasi dan intensitas nyeri dapat diproses menjadi /perasaan nyeri yang
terlokalisasi/.1'$11
2.2./ Neur$trans#iter N0eri
Pada nosiseptor, neurotransmiter aferen yang paling sering digunakan adalah
glutamat sebagai neurotransmiter eksitasi -epat dimana akan memproduksi
Excitator) *ost"S)naptic *otentials 24P"Ps onset -epat. "elain glutamat pada
serabut saraf ke-il digunakan calcitonin gene"related peptide 2@GP dan substansia
P yang akan melepaskan stimulus frekuensi tinggi. eurotransmitter ini akan memi-u
durasi 4P"Ps yang lebih lama pada neuron projeksi dan juga mempengaruhi aferen
terminal utama di saraf tulang belakang.Di bagian medula spinalis neurotransmiter yang sering digunakan adalah
glutamat yang merupakan lanjutan saraf aferen dan eksitasi interneurons, G696 dan
gly-ine yang berfungsi sebagai interneuron inhibitor dibantu dengan noradrenaline
dan serotonin untuk mengatur kadar eksitasi oleh nosiseptor.
2.% Hu'ungan Depresi "engan N0eri
yeri sering sekali dialami oleh pasien depresi dan pada pasien depresi sering
sekali manifestasi klinisnya berupa nyeri. 9erdasarkan <0 2<ealth aintanan-e
0rganiIation ''3, pasien dental -lini- dengan nyeri fa-ial 1''% mengalami depresi
atipikal, pasien orthopedi- dengan nyeri a?ial dan lo) ba-k pain sekitar $#F% juga
mengalami depresi, serta pasien psy-hiatri dengan nyeri kronik juga mengalami
depresi sekitar +(%.
9erdasarkan revie) literatur yang dilakuakn atthe) et.al ditemukan *1$+F%
pasien depresi mengeluhkan nyeri pada beberapa bagian 2multiple pain sites, $
#*% mengeluhkan nyeri kepala, 3% mengeluhkan nyeri dada. Penelitian yang
dilakukan oleh Eatts pada pasien psy-hiatri- ditemukan 1''% pasien depresi
mengeluhkan nyeri pada beberapa bagian.
23
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 24/27
<asil studi studi epidemiologi pada komorbiditas nyeri dan depresi pada
pelayanan kesehatan tingkat dasar menunjukan nyeri sangat terkait dengan
ke-emasan dan gangguan depresi. Gejala psikologis yang mun-ul pada pasien nyeri
adalah energi yang rendah, gangguan tidur, -emas berlebihan disertai keluhan lain
seperi rasa bersalah, disfungsi tubuh, dan lain$lain. Data diatas menunjukkan bah)a
terdapat hubungan yang sangat erat antara kejadian depresi dengan mun-ulnya nyeri
maupun kejadian nyeri yang menyebabkan depresi. Pada penderita depresi dijumpai
adanya defisit kadar serotonin dan noradrenalin di otaknya. "erotonin2*$<> dan
norepinefrin24 adalah neurotransmitter yang berperan dalam proses nyeri maupun
depresi, yang mengurus mood dan depresi terletak di korteks prefrontal dan sistem
limbik, sedangkan yang mengurus pain modulating circuit terletak di amygdala,
periaNuadu-tal gray 2P6G, dorsolateral pontine tegmentum 2D;P>, dan
rostroventral medulla2B.
odulasi efek serotonin di otak menunjukkan efek impulsif, modulasi se?ual
behaviour5 appetite dan agresi. "edang 4 sistem menunjukkan modulasi )aspada,
sosialisasi, energi, dan motivasi. &alau keduanya bersamaan maka ia akan
memodulasi ansietas, iritabilitas, nyeri, mood, emosi dan fungsi kognitif. Pada
penderita depresi dijumpai adanya defisit kadar serotonin dan noradrenalin di
otaknya. *<> adalah suatu neurotransmitter penting yang berperan dalam modulasi
nyeri se-ara kompleks. aitu sebagai antinociceptie path+a) ascending maupun
descending dari brain stem ke spinal -ord. 4fek antinoseptif dari * <> dimediasi oleh
beberapa ma-am subtipe reseptor * <> J, *$<> , *$<> 3 yang diikuti oleh dengan
peninggian sensitifitas nyeri. eurotransmitter maupun neurokimia)i lain yang
berperanan pada proses nyeri kepala maupun migren adalah jenis katekolamin seperti
misalnya noradrenalin norepinefrin O dopamin yang terutama banyak dijumpai di
lo-us -eruleous. ang berperanan sebagai media proses vasokonstriksi maupun
vasodilatasi dan pelepasan asam lemak bebas yang berguna sebagai signal kepada
platelet untuk melepaskan serotonin.
24
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 25/27
orepinefrine dan serotonin berperan sangat penting dalam fungsi endogen
pain"supressing descending proection. "tress yang kronik memproduksi peninggian
aktivitas tyrosine hydro?ylase, yaitu suatu enIym yang terlibat dalam biosintesa 4
di ;@ yang selanjutnya menurunkan transmisi serotonin. Pada suatu penelitian
terhadap pasien depresi ternyata didapati pengurangan kadar 4 dan metabolitnya,
dan homovanili- a-id2metabolit dari dopamin di darah venoarteriai. &omponen
Dorsal aphe u-leus 2D didalam P6G mengirim pan-aran serotonergik ke
korteks serebri dan pembuluh darah, yang dapat melan-arkan neuron e?-itability dan
vasomotor kontrol. 6ktivitas metabolik yang abnormal dari P6G dapat menyebabkan
area ini menjadi lebih peka dan mudah rusak terhadap modulasi reseptor sesudah
penggunaan obat$obatan analgetikum yang terlampau sering .1* Penggunaan
analgesik seperti a-etaminophen, mema-u pelepasan *<> dari raphe spinal path)ay
yang melakukan upregulation dari *<>6 re-eptor. *<>6 reseptor sebagai mediator
bagi neuronal e?-itability dan memperkuat transmisi nosiseptif. ;ebih banyak *<>
6 reseptor maka otak lebih e?-itable, dan jatuh dalam keadaan hiperalgesi, nilai
ambang nyeri turun, dan frekuensi maupun derajat keparahan nyeri akan bertambah.
25
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 26/27
orephinephrin dan locus ceruleus memberi input penting pada kontrol
sistem saraf pusat, misalnya fungsi kognisi, mood, emosi, gerakan dan tekanan darah.
arkas besar badan sel neuron serotonergik berada di batang otak pada area yang
dinamakan rafe nukleus. Dari rafe nukleus banyak terdapat proyeksi neuron ke bagian
lain otak dan diluar otak. Proyeksi ke korteks frontalis diduga penting dalam
pengaturan mood. Proyeksi ke bagsal ganglion berperan dalam gerakan obsesif
kompulsif. Proyeksi ke area limbil berperan dalam kadaan -emas dan panik. Proyeksi
ke hipothalamus berperan dalam mengatur selera makan serta perilaku makan.
euron serotonergik di pusat tidur batang otak mengatur pola tidur. Proyeksi
serotonergik ke ba)ah ke medulla spinalis diduga bertanggung ja)ab terhadap
refleks spinalis.
0leh karena itu pasien dengan nyeri kronis dapat diobati menggunakan obat$
obatan antidepresan baik golongan "A, ""A, >risiklik ataupun obat$obatan yang
dapat mempengaruhi hormon serotonin dan norefinefrin
26
7/23/2019 Hubungan Depresi dan Peningkatan Rasa nyeri
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-depresi-dan-peningkatan-rasa-nyeri 27/27
BAB III
KESIPULAN
Depresi adalah sebuah gangguan berupa rasa sedih yang psikopatologis yang
persisten dan berlangsung lama. Depresi dapat mengakibatkan turunnya kadar
serotonin dan norefinefrine dalam tubuh yang pada mekanisme nyeri merupakan
neurotransmitter yang bersifat inhibitor terhadap rangsangan nyeri. &urangnya
"erotonin dan orefinefrin tersebut dapat berakibat menurunnya inhibisi terhadap
stimulus nosiseptor dan menurunkan ambang nyeri oleh pasien yang mengalami
gangguan depresi.