YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Histologi - Sel Sel Darah

*

Page 2: Histologi - Sel Sel Darah

• Darah terdiri atas : Sel – sel darah

Cairan / plasma

• Darah termasuk jaringan pengikat karena terdiri atas unsur sel dan substansi interseluler. Fungsi darah sebagai jaringan pengikat adalah menghubungkan seluruh bagian – bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas.

Page 3: Histologi - Sel Sel Darah

PEMBUATAN SEDIAAN DARAH

Untuk melihat struktur sel – sel darah dengan

menggunakan mikroskop cahaya dibuat sediaan

apus darah, yang berguna untuk:

• Mempelajari bentuk masing – masing sel darah.

• Menghitung perbandingan masing – masing jenis sel darah

Setelah dibuat sediaan maka dapat diwarnai dengan

Campuran metode Romanowsky antara lain :

Pewarnaan Leishman, Wright dan Giemsa.

Page 4: Histologi - Sel Sel Darah

JENIS SEL DARAHEritrosit• Berbentuk cakram bulat bikonkaf• Berdiameter 7,2 m, bila lebih dari 9m disebut Makrositik,

bila kurang dari 6m disebut Mikrositi. Bila suatu sedian darah terdiri dari ukuran eritrosit yang makrositik dan mikrositik maka disebut Anisositosis.

• Tidak berinti • Komposisi molekuler eritrosit : 60 % air dan 40 % substansi

padat• Terdiri atas protein globin dikonjugasikan dengan pigmen hem :

Hemoglobin• Bentuk sel eritrocyt dipertahankan oleh kaerangka sel yang

berbentuk filamen dan mikrotubuli.• Mempunyai membran plasma yang bersifat semi permiable dan

berfungsi untuk mencegah keloid yang dikandungnya tetap dalam.fx: mngikat CO2 dan Hb.

Page 5: Histologi - Sel Sel Darah

• Tekanan osmose diluar sel ~ tekanan dalam sel agar terdapat keseimbangan plasma darah bersifat Isotonis dengan tekanan dalam eritocyt. NaCl 0,9% ~ plasma darah (larutan Isotonus)

• Eritrosit dimasukkan ke larutan hipertonus : Eritrocyt berkerut (berduri),menyempit.

• Eritrosit dimasukkan ke larutan hiportonus : Eritrocyt mengkembung,melebar, dan dapat pecah (hemolisis) menyebabkan larutan menjadi merah oleh Hb. Sifat ini disebut Fragilitas. Hemolisis bisa terjadi oleh karena hal – hal lain yaitu: Detergen, bisa ular, plasma yang berbeda species.

Page 6: Histologi - Sel Sel Darah

• Warna eritrocyt pada bagian tengah (1/3 bagian) lebih pucat karena lebih tipis (normokromik)

• Eritrocyt hipokromik :

Bagian tengah yang pucat melebar dan pinggirnya kurang terwarna.

• Eritrocyt hiperkromik :

Bagian tengah yang pucat menyempit

Page 7: Histologi - Sel Sel Darah

LEUKOSITAd. 1. Neutrofil • 60-70% dari jumlah leukosit (3000 – 6000 per mm3 )• Sel neutrofil matang berbentuk bulat dengan diameter 10 – 12

m.• Inti berlobus : 2 – 5 lobi • lobus adalah inti yang terpisah – pisah oleh bahan inti yang

berbentuk benang.• Nukleolus sulit dipastikan karena padatnya inti oleh butir – butir

kromatin sehingga sangat mengikat zat warna biru / ungu.• Dalam inti neutrofil terdapat Barr Bodies (bangunan pemukul

genderang)• Tingkat kedewasaan neutrofil dapat dibedakan dari :• Jumlah lobus• Perbandingan antara isi sitoplasma dengan inti• Keadaan butir – butir dalam sitoplasma ukuran : 0,3 m – 0,8

m.

Page 8: Histologi - Sel Sel Darah

Ad. 2. Eusinofil

• 1 – 3 % dari seluruh leukosit

(150 – 450 per mm3 darah)

• Berdiameter10 – 15 m

• Inti terdiri dari 2 lobi yang dipisahkan bahan inti berbentuk benang

• Butir – butir kromatin tidak padat

• Sitoplasma penuh butir – butir dengan diametr 0,5 – 1 m, berwarna merah / orange

• Berperan dalam reaksi alergi, infeksi cacing.

Page 9: Histologi - Sel Sel Darah

Ad. 3. Basofil

• 0,5 % sehingga sulit ditemukan pada sediaan apus.

• Berdiameter 10 – 12 m

• Lebih dari separuh sel dipenuhi inti yang bersegmen - segmen

• Sitoplasma dipenuhi butir – butir kasar berwarna biru tua, mengandung histamin (berperan dalam reaksi alergi/ anafilaksis).

Page 10: Histologi - Sel Sel Darah

Ad. 4. Limfosit • 20 – 30 % dari seluruh leukosit (1000 – 3000 per

mm3) • Limfosit kecil berdiameter 7 – 8 m, limfosit sedang

berdiameter 9 – 11 m dan limfosit besar 12 m.• Berperan dalam imunitas sehingga tidak hanya

terdapat dalam darah, tapi juga terdapat dalam jaringan limfoid.

• Limfosit kecil mempunyai inti bulat dan gelap karena kromatinnya berkelompok dan tidak tampak nukleolus. Sitoplasmanya sedikit mengkeliling inti sebagai cincin biru muda terkadang sitoplasmanya tidak jelas karena butir – butir azurofil berwarna ungu. Limfosit kecil 92 % dari seluruh limfosit dalam darah.

• Limfosit dapat beredar antara peredaran darah dan jaringan limfoid kemampuan ini tidak dimiliki sel – sel darah lain.

Page 11: Histologi - Sel Sel Darah

Ad. 5. Monosit• 3 – 8 % dari seluruh leukosit.• Berdiameter 12 – 15 m• Bentuk inti bulat oval, tapal kuda, seperti

terlipat. Butir – butir kromatin halus dan tersebar rata.

• Sitoplasma berwarna biru abu – abu dan mengandung butir – butir berisi peroksidasi

• Mampu bergerak dengan membentuk pseudopodia bermigrasi menembus ke jaringan pengikat dan kemudian monosit berubah menjadi makrofag (sel fagositik) juga berperan memyampaikan Antigen ke Limfosit.

Page 12: Histologi - Sel Sel Darah

TROMBOSIT

• Merupakan keping darah dengan diameter 2 – 5 m lengkap dengan membran plasma yang mengelilingnya.

• Berjumlah 150 – 300 ribu setiap l• Berumur 8 hari• Pada sediaan apus darah, trmbosit serang bergumpal, setiap

keping ada bagian tepi berwarna biru muda (hiolomer) yang mempunyai tonjolan – tonjolan bagian tengah berbutir – butir warna ungu (granulomer/ khromomer).

• Hialuromer : biru muda. Homogen dengan struktur filamen dan mikrotubuli yang memungkinkan pembentukan pseudopodia.

• Granulomer,tonjolan :ungu. Mengandung mitokondria, granula, vakuola, sistem tubuli dan butir – butir glikogen.

Trombosit berasal dari sebuah sel yang sangat besar dalam sum sum tulang yang dinamakan Megakariosit

Page 13: Histologi - Sel Sel Darah
Page 14: Histologi - Sel Sel Darah
Page 15: Histologi - Sel Sel Darah
Page 16: Histologi - Sel Sel Darah
Page 17: Histologi - Sel Sel Darah

MORE INFO…..!!!!

HISTOLOGI DASAR, L. CARLOS JUQUEIRA

HAL : 226-242

Page 18: Histologi - Sel Sel Darah

Related Documents