YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Head Injury Management

Penatalaksanaan Penatalaksanaan Cedera KranioserebralCedera Kranioserebral

SyahrulSyahrul

Department of NeurologyDepartment of Neurology

Syiah Kuala UniversitySyiah Kuala University

Page 2: Head Injury Management

KlasifikasiKlasifikasi

Berdasarkan Berdasarkan neuropatofisiologi neuropatofisiologi

1.1.Komosio SerebriKomosio Serebri

2.2.Kontusio SerebriKontusio Serebri

3.3.Laserasi OtakLaserasi Otak

Page 3: Head Injury Management

Komosio SerebriKomosio Serebri

Tidak ada jaringan otak yang Tidak ada jaringan otak yang rusak, hanya rusak, hanya kehilangan kehilangan fungsi otak sesaatfungsi otak sesaat, berupa , berupa penurunan kesadaran penurunan kesadaran (amnesia pasca cedera) (amnesia pasca cedera) kurang dari 10 menitkurang dari 10 menit

Page 4: Head Injury Management

Kontusio SerebriKontusio Serebri

Kerusakan jaringan otakKerusakan jaringan otak dengan defisit neurologis yang dengan defisit neurologis yang timbul setara dengan timbul setara dengan kerusakan otak tersebut, kerusakan otak tersebut, minimal pingsan lebih dari 10 minimal pingsan lebih dari 10 menit atau ada defisit menit atau ada defisit neurologis yang jelasneurologis yang jelas..

Page 5: Head Injury Management

Laserasi OtakLaserasi Otak

Kerusakan jaringan otak yang Kerusakan jaringan otak yang luas dan jaringan otak robek luas dan jaringan otak robek yang umumnya disertai yang umumnya disertai fraktur tengkorak terbukafraktur tengkorak terbuka..

Page 6: Head Injury Management

KlasifikasiKlasifikasi

Untuk triage dibagi berdasarkan Untuk triage dibagi berdasarkan tingkat SKG dan lamanya tingkat SKG dan lamanya post-post-traumatic amnesiatraumatic amnesia (PTA): (PTA):Cedera Kepala RinganCedera Kepala Ringan (CKR): SKG 13- (CKR): SKG 13-

15, PTA < 1 jam15, PTA < 1 jamCedera Kepala SedangCedera Kepala Sedang (CKS): SKG 9- (CKS): SKG 9-

12, PTA 1-24 jam12, PTA 1-24 jamCedera Kepala BeratCedera Kepala Berat (CKB): SKG 3-8, (CKB): SKG 3-8,

PTA > 1 hariPTA > 1 hari

Page 7: Head Injury Management

Cedera Kepala RinganCedera Kepala Ringan Kesadaran Kesadaran disorienteddisoriented atau “tidak menurut atau “tidak menurut

perintah”, tanpa disertai defisit neurologis perintah”, tanpa disertai defisit neurologis fokal, tidak ada tanda fraktur tengkorak dan fokal, tidak ada tanda fraktur tengkorak dan tanda fraktur basal tengkorak.tanda fraktur basal tengkorak.

Dilakukan perawatan luka, foto kepala, Dilakukan perawatan luka, foto kepala, istirahat baring dan mobilisasi bertahap istirahat baring dan mobilisasi bertahap disertai terapi simtomatis.disertai terapi simtomatis.

Observasi minimal 24 jam di RS untuk menilai Observasi minimal 24 jam di RS untuk menilai kemungkinan adanya hematom intrakranial kemungkinan adanya hematom intrakranial (misalnya ada riwayat (misalnya ada riwayat lucid intervallucid interval, sakit , sakit kepala, mual/muntah, kesadaran menurun kepala, mual/muntah, kesadaran menurun atau timbul lateralisasi).atau timbul lateralisasi).

Page 8: Head Injury Management

Cedera Kepala RinganCedera Kepala Ringan Jika dicurigai ada hematoma, Jika dicurigai ada hematoma,

dibuat CT scan otak.dibuat CT scan otak.

Pasien tidak perlu dirawat bila: Pasien tidak perlu dirawat bila: orientasi waktu dan tempat baik, orientasi waktu dan tempat baik, tidak ada defisit neurologis fokal, tidak ada defisit neurologis fokal, tidak ada muntah dan atau sakit tidak ada muntah dan atau sakit kepala, tidak ada fraktur tulang kepala, tidak ada fraktur tulang kepala, ada yang mengawasi kepala, ada yang mengawasi pasien dengan baik di rumah, pasien dengan baik di rumah, tempat tinggal dalam kota.tempat tinggal dalam kota.

Page 9: Head Injury Management

Cedera Kepala RinganCedera Kepala Ringan

Pasien SKG 15 dengan riwayat hilang Pasien SKG 15 dengan riwayat hilang kesadaran, amnesia, nyeri kepala kesadaran, amnesia, nyeri kepala yang memburuk atau muntah dengan yang memburuk atau muntah dengan faktor risiko alkoholisme, koagulopati, faktor risiko alkoholisme, koagulopati, pemakaian antikoagulan, pecandu pemakaian antikoagulan, pecandu obat, epilepsi, riwayat operasi saraf obat, epilepsi, riwayat operasi saraf sebelumnya, usia> 65 thn sebelumnya, usia> 65 thn dilakukan dilakukan observasi minimal 24 jam dan observasi minimal 24 jam dan dipertimbangkan pemeriksaan dipertimbangkan pemeriksaan skening kepala.skening kepala.

Page 10: Head Injury Management

Cedera Kepala SedangCedera Kepala Sedang Dilakukan urutan tindakan sebagai berikut:Dilakukan urutan tindakan sebagai berikut:a.a. Periksa gangguan jalan nafas, pernafasan Periksa gangguan jalan nafas, pernafasan

dan sirkulasidan sirkulasib.b. Pemeriksaan kesadaran, pupil, defisit fokal Pemeriksaan kesadaran, pupil, defisit fokal

serebral, dan cedera organ lain. Bila ada serebral, dan cedera organ lain. Bila ada kecurigaan fraktur tulang servikal dilakukan kecurigaan fraktur tulang servikal dilakukan fiksasi leher dengan pemasangan fiksasi leher dengan pemasangan collar neckcollar neck..

c.c. Observasi fungsi vital, kesadaran, pupil, Observasi fungsi vital, kesadaran, pupil, defisit fokal serebraldefisit fokal serebral

d.d. Bila pada CT Scan otak ditemukan kelainan Bila pada CT Scan otak ditemukan kelainan seperti fraktur, SAH, SDH, EDH seperti fraktur, SAH, SDH, EDH dapat dapat dilakukan tindakan operatif bila memang dilakukan tindakan operatif bila memang indikasi.indikasi.

Page 11: Head Injury Management

Cedera Kepala BeratCedera Kepala Berat Penderita cedera kepala berat Penderita cedera kepala berat

biasanya disertai cedera biasanya disertai cedera multipel.multipel.

Urutan tindakan sama seperti Urutan tindakan sama seperti pada cedera kepala sedangpada cedera kepala sedang

Awasi tanda-tanda peningkatan Awasi tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (TIKtekanan intrakranial (TIK))..

Page 12: Head Injury Management

Skala Koma Glasgow (SKG)Skala Koma Glasgow (SKG)

Reaksi membuka mata (E)Reaksi membuka mata (E)

4 = buka mata spontan4 = buka mata spontan

3 = buka mata bila ada rangsangan 3 = buka mata bila ada rangsangan suara /suara /

dipanggildipanggil

2 = buka mata bila ada rangsang nyeri2 = buka mata bila ada rangsang nyeri

1 = tidak buka mata walaupun dirangsang 1 = tidak buka mata walaupun dirangsang

apapunapapun

Page 13: Head Injury Management
Page 14: Head Injury Management

Reaksi Berbicara (V)Reaksi Berbicara (V)5 = komunikasi verbal baik, jawaban tepat5 = komunikasi verbal baik, jawaban tepat

4 = bingung, disorientasi waktu, tempat dan 4 = bingung, disorientasi waktu, tempat dan

orangorang

3 = dengan rangsangan, hanya ada kata-kata3 = dengan rangsangan, hanya ada kata-kata

tapi tidak berbentuk kalimattapi tidak berbentuk kalimat

2 = dengan rangsangan, hanya ada suara, tapi2 = dengan rangsangan, hanya ada suara, tapi

tidak berbentuk katatidak berbentuk kata

1 = tak ada suara dengan rangsangan apapun1 = tak ada suara dengan rangsangan apapun

Page 15: Head Injury Management
Page 16: Head Injury Management

Reaksi gerakan lengan / tungkai (M)Reaksi gerakan lengan / tungkai (M)6 = mengikuti perintah6 = mengikuti perintah

5 = mengetahui tempat rangsangan nyeri 5 = mengetahui tempat rangsangan nyeri dengandengan

menolak rangsanganmenolak rangsangan

4 = hanya menarik bagian tubuhnya, bila 4 = hanya menarik bagian tubuhnya, bila

dirangsang nyeridirangsang nyeri

3 = timbul fleksi abnormal bila dirangsang nyeri3 = timbul fleksi abnormal bila dirangsang nyeri

2 = timbul ekstensi abnormal bila dirangsang2 = timbul ekstensi abnormal bila dirangsang

nyerinyeri

1 = tidak ada gerakan dengan rangsangan 1 = tidak ada gerakan dengan rangsangan

apapunapapun

Page 17: Head Injury Management
Page 18: Head Injury Management

Epidural HematomaEpidural Hematoma Merupakan pengumpulan darah di Merupakan pengumpulan darah di

antara tengkorak dengan duramater.antara tengkorak dengan duramater. Diagnosa dapat lebih ditegakkan secara Diagnosa dapat lebih ditegakkan secara

akurat dengan CT scan otak yaitu akurat dengan CT scan otak yaitu sebagai suatu gambaran bikonveks atau sebagai suatu gambaran bikonveks atau lentikuler di daerah epidural.lentikuler di daerah epidural.

Operasi dilakukan bila: volume hematom Operasi dilakukan bila: volume hematom > 30 ml, keadaan pasien memburuk, > 30 ml, keadaan pasien memburuk, pendorongan garis tengah pada pendorongan garis tengah pada gambaran CT scan > 3 mm.gambaran CT scan > 3 mm.

Page 19: Head Injury Management

Epidural Hematoma

Page 20: Head Injury Management

Subdural HematomaSubdural Hematoma Perdarahan yang mengumpul di antara Perdarahan yang mengumpul di antara

arakhnoid dengan duramater.arakhnoid dengan duramater. Berdasarkan kronologisnya dibagi menjadi:Berdasarkan kronologisnya dibagi menjadi:

1.1. SDH hiperakutSDH hiperakut : < 24 jam: < 24 jam

2.2. SDH akutSDH akut : 1-7 hari pasca trauma: 1-7 hari pasca trauma

3.3. SDH subakutSDH subakut : 8-30 hari pasca trauma: 8-30 hari pasca trauma

4.4. SDH kronisSDH kronis : > 30 hari pasca trauma: > 30 hari pasca trauma Tindakan operasi dilakukan apabila masa Tindakan operasi dilakukan apabila masa

lesi >= 40 cclesi >= 40 cc

Page 21: Head Injury Management

Subdural Hematoma

Page 22: Head Injury Management

Subaraknoid HematomaSubaraknoid Hematoma SAH : fokal perdarahan yang terdapat di SAH : fokal perdarahan yang terdapat di

daerah araknoid.daerah araknoid. Pada CT scan otak tampak lesi hiperdens Pada CT scan otak tampak lesi hiperdens

yang mengikuti arah girus serebri yang yang mengikuti arah girus serebri yang berdekatan dengan hematoma.berdekatan dengan hematoma.

Gejala klinis sama dengan keadaan Gejala klinis sama dengan keadaan kontusio serebrikontusio serebri

Pasien biasanya mendapat perawatan Pasien biasanya mendapat perawatan medikamentosa dan tidak dilakukan medikamentosa dan tidak dilakukan operasi.operasi.

Page 23: Head Injury Management

Intraserebral Intraserebral HematomaHematoma

ICH: terkumpulnya darah secara ICH: terkumpulnya darah secara fokal pada intraparenkimal otak.fokal pada intraparenkimal otak.

Dapat dideteksi dengan Dapat dideteksi dengan pemeriksaan skening otak.pemeriksaan skening otak.

Operasi dilakukan bila hematoma Operasi dilakukan bila hematoma besar dan menyebabkan besar dan menyebabkan terjadinya progresifitas kelainan terjadinya progresifitas kelainan neurologi atau herniasi.neurologi atau herniasi.

Page 24: Head Injury Management

Intraserebral Hematoma

disertai kontusio

Page 25: Head Injury Management

Algoritma Tatalaksana Cedera KepalaAlgoritma Tatalaksana Cedera Kepala

Page 26: Head Injury Management

PemeriksaanPemeriksaan

Setelah resusitasi ABC, dilakukan Setelah resusitasi ABC, dilakukan pemeriksaan pemeriksaan

KesadaranKesadaran Tekanan darahTekanan darah Frekuensi nadi, Frekuensi nadi, Pola dan frekuensi pernapasan, Pola dan frekuensi pernapasan, Pupil (bentuk, besar, dan refleks Pupil (bentuk, besar, dan refleks

cahaya), cahaya), Defisit neurologis fokalDefisit neurologis fokal Cedera ekstra kranialCedera ekstra kranial

Page 27: Head Injury Management

Pemeriksaan RadiologiPemeriksaan Radiologi Dibuat foto polos kepala dan leherDibuat foto polos kepala dan leher Bila didapatkan fraktur servikal Bila didapatkan fraktur servikal

collar neck yang telah terpasang collar neck yang telah terpasang tidak dilepastidak dilepas

Foto anggota gerak, dada dan Foto anggota gerak, dada dan abdomen atas indikasiabdomen atas indikasi

CT Scan otak dibuat bila ada fraktur CT Scan otak dibuat bila ada fraktur tengkorak atau bila secara klinis tengkorak atau bila secara klinis diduga ada hematoma intrakranial.diduga ada hematoma intrakranial.

Page 28: Head Injury Management

Indikasi Foto Polos Indikasi Foto Polos KepalaKepala

1.1. Jejas> 5 cm (hematoma atau vulnus)Jejas> 5 cm (hematoma atau vulnus)2.2. Luka tusuk atau luka tembak, corpus alienum Luka tusuk atau luka tembak, corpus alienum

(peluru, dll)(peluru, dll)3.3. Fraktur terbukaFraktur terbuka4.4. Deformitas kepala (inspeksi/palpasi)Deformitas kepala (inspeksi/palpasi)5.5. Nyeri kepala menetapNyeri kepala menetap6.6. Gejala fokal neurologisGejala fokal neurologis7.7. Gangguan kesadaran (SKG<15)Gangguan kesadaran (SKG<15)8.8. Kecurigaan adanya child abuse (pada Kecurigaan adanya child abuse (pada

pediatrik)pediatrik)9.9. Anak < 2 tahun dengan hematoma subgaleal Anak < 2 tahun dengan hematoma subgaleal

yang besaryang besar

Page 29: Head Injury Management

Indikasi CT Scan KepalaIndikasi CT Scan Kepala1.1. Nyeri kepala atau muntah-muntah Nyeri kepala atau muntah-muntah

menetapmenetap2.2. KejangKejang3.3. Luka tusuk atau luka tembak kepala Luka tusuk atau luka tembak kepala

(corpus alienum)(corpus alienum)4.4. Penurunan SKG (> 1 poin)Penurunan SKG (> 1 poin)5.5. Lateralisasi: pupil anisokor, hemiparesisLateralisasi: pupil anisokor, hemiparesis6.6. SKG<15 dan selama terapi konservatif SKG<15 dan selama terapi konservatif

tidak membaiktidak membaik7.7. Bradikardi yang menyertai salah satu Bradikardi yang menyertai salah satu

gejala di atasgejala di atas

Page 30: Head Injury Management

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah periferPemeriksaan darah perifer Gula darah sewaktuGula darah sewaktu Analisa Gas DarahAnalisa Gas Darah Ureum, kreatininUreum, kreatinin Elektrolit (Na, K)Elektrolit (Na, K) Bila dicurigai ada kelainan Bila dicurigai ada kelainan

hematologis dilakukan pemeriksaan hematologis dilakukan pemeriksaan hemostasis yaitu: aPTT, PT, hemostasis yaitu: aPTT, PT, fibrinogen, D-dimerfibrinogen, D-dimer..

Page 31: Head Injury Management

Prinsip Umum Prinsip Umum PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Maksimalkan oksigenasi dan ventilasiMaksimalkan oksigenasi dan ventilasi

Pertahankan sirkulasi / maksimalkan Pertahankan sirkulasi / maksimalkan

cerebral perfusion pressure (CPP)cerebral perfusion pressure (CPP)

Turunkan tekanan intrakranialTurunkan tekanan intrakranial

Turunkan Turunkan metabolic ratemetabolic rate serebral serebral

Page 32: Head Injury Management

Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial

Prinsip Monroe-Kellie

Page 33: Head Injury Management

Tekanan IntrakranialTekanan IntrakranialTanda peningkatan tekanan intrakranialTanda peningkatan tekanan intrakraniala.a. Pusing/ nyeri kepala hebatPusing/ nyeri kepala hebatb.b. Muntah proyektil (menyemprot)Muntah proyektil (menyemprot)c.c. Kesadaran menurunKesadaran menurund.d. Unilateral pupil dilatasi atau hemiparesisUnilateral pupil dilatasi atau hemiparesise.e. Papil edema (pemeriksaan funduskopi)Papil edema (pemeriksaan funduskopi)f.f. Paresis saraf okulomotor atau abdusensParesis saraf okulomotor atau abdusensg.g. Pernafasan irregulerPernafasan irregulerh.h. Midline shift > 3 mm (gambaran CT scan)Midline shift > 3 mm (gambaran CT scan)

Page 34: Head Injury Management

Midline shit > 3 mm dengan edema serebri

Page 35: Head Injury Management

Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial

Peningkatan tekanan intrakranial Peningkatan tekanan intrakranial harus diturunkan.harus diturunkan.

Target TIK adalah 25 mmHg dan Target TIK adalah 25 mmHg dan CPP (CPP (cerebral perfusion pressurecerebral perfusion pressure) ) 70 mmHg.70 mmHg.

Untuk mempertahankan CPP Untuk mempertahankan CPP hidrasi pasien harus baik. hidrasi pasien harus baik.

Page 36: Head Injury Management

Menurunkan tekanan Menurunkan tekanan intrakranial dapat dengan intrakranial dapat dengan beberapa cara:beberapa cara:

Tahap I:Tahap I: Elevasi kepala 30Elevasi kepala 30oo, pertahankan , pertahankan

SaO2 > 97%, suhu < 37SaO2 > 97%, suhu < 37ooC, PaO2 C, PaO2 85-85-100 mmHg100 mmHg, PaCO2 , PaCO2 35-45 mmHg35-45 mmHg

Tahap II:Tahap II: Pemberian Mannitol, obat inotropik, Pemberian Mannitol, obat inotropik,

suhu 35-36suhu 35-36ooC. C. Tahap IIITahap III:: Hipotermia Hipotermia suhu 33 suhu 33ooCCTahap IVTahap IV:: Pemberian BarbituratPemberian Barbiturat

Page 37: Head Injury Management

Tindakan operatif dapat Tindakan operatif dapat dilakukan untuk menurunkan dilakukan untuk menurunkan tekanan intrakranial dengan tekanan intrakranial dengan cara pemasangan cara pemasangan drainage drainage ventrikel eksternalventrikel eksternal dan dan craniectomy untuk craniectomy untuk dekompresi.dekompresi.

Page 38: Head Injury Management

Gambaran CT Scan sebelum dekompresi (A) dan sesudah dekompresi (B)

Page 39: Head Injury Management

Hyperosmolar TherapyHyperosmolar Therapy: Increase Blood : Increase Blood OsmolarityOsmolarity

Fluid

Osmosis: Fluid will move from area of lower osmolarity to an area of higher osmolarity

Movement of fluid out of cell reduces edema

Brain cell

Blood vessel

Decreasing Intracranial Pressure:

T. Trimarchi, 2000

Page 40: Head Injury Management

Pemberian MannitolPemberian Mannitol Dosis awal: 1 – 1,5 g/kgBB Dosis awal: 1 – 1,5 g/kgBB Diberikan dalam drip selama 20-30 menit Diberikan dalam drip selama 20-30 menit Selanjutnya diberikan dengan dosis ½ Selanjutnya diberikan dengan dosis ½

dari dosis awal setiap 4-6 jam tergantung dari dosis awal setiap 4-6 jam tergantung kondisi pasien (untuk mencegah kondisi pasien (untuk mencegah terjadinya terjadinya rebound fenomenarebound fenomena))

Pemberian mannitol diberikan dengan Pemberian mannitol diberikan dengan syarat osmolaritas darah tidak melebihi syarat osmolaritas darah tidak melebihi 320 mOsm320 mOsm..

Efektifitas mannitol terbaik adalah 72 jam Efektifitas mannitol terbaik adalah 72 jam pertamapertama

Page 41: Head Injury Management

Rumus osmolaritas darah:Rumus osmolaritas darah:

2 (Na) + (Gula darah/18) + 2 (Na) + (Gula darah/18) + (BUN/2,8)(BUN/2,8)

BUN (Blood Urea Nitrogen) = Ureum/2,1BUN (Blood Urea Nitrogen) = Ureum/2,1

Oleh karena itu perlu diperiksa ureum, Oleh karena itu perlu diperiksa ureum, kreatinin, elektrolit, dan gula darah kreatinin, elektrolit, dan gula darah pada saat pemberian manitol.pada saat pemberian manitol.

Page 42: Head Injury Management

Keseimbangan CairanKeseimbangan Cairan Awal pemasukan cairan dikurangi Awal pemasukan cairan dikurangi

untuk mencegah bertambah untuk mencegah bertambah beratnya edema serebri dengan beratnya edema serebri dengan jumlah cairan 1500 cc/hari.jumlah cairan 1500 cc/hari.

Berikan NaCl 0,9% dalam 24 jam Berikan NaCl 0,9% dalam 24 jam pertama (bila pasien tidak dalam pertama (bila pasien tidak dalam kondisi hipovolemi).kondisi hipovolemi).

Selanjutnya dapat diberikan Selanjutnya dapat diberikan cairan kristaloid lain.cairan kristaloid lain.

Page 43: Head Injury Management

NutrisiNutrisi Pada cedera kepala terjadi hipermetabolisme 2-Pada cedera kepala terjadi hipermetabolisme 2-

2,5 kali normal dan akan mengakibatkan 2,5 kali normal dan akan mengakibatkan katabolisme protein.katabolisme protein.

Kebutuhan energi rata-rata pada cedera kepala Kebutuhan energi rata-rata pada cedera kepala meningkat 40%.meningkat 40%.

Kebutuhan protein 1,5-2 g/kgBB/hari, lipid 10-40% Kebutuhan protein 1,5-2 g/kgBB/hari, lipid 10-40% dari kebutuhan kalori/hari, dan zinc 12 mg/hari.dari kebutuhan kalori/hari, dan zinc 12 mg/hari.

Pipa nasogastrik dipasang pada kesadaran Pipa nasogastrik dipasang pada kesadaran menurun.menurun.

Konsumsi nutrisi protein terutama pada fase Konsumsi nutrisi protein terutama pada fase hiperakut / akut 3 hari pertama untuk menekan hiperakut / akut 3 hari pertama untuk menekan hiperkatabolisme protein yang dapat hiperkatabolisme protein yang dapat memperburuk kondisi pasien.memperburuk kondisi pasien.

Page 44: Head Injury Management

NeuroprotektifNeuroprotektif Adanya tenggang waktu antara proses Adanya tenggang waktu antara proses

terjadinya trauma dengan timbulnya terjadinya trauma dengan timbulnya kerusakan jaringan saraf dapat kerusakan jaringan saraf dapat memberikan waktu bagi kita untuk memberikan waktu bagi kita untuk memberikan neuroprotektif.memberikan neuroprotektif.

Beberapa penelitian model binatang Beberapa penelitian model binatang menunjukkan neuroprotektan seperti menunjukkan neuroprotektan seperti antagonis glutamat dapat efektif, antagonis glutamat dapat efektif, tetapi pada manusia belum tetapi pada manusia belum menunjukkan efektifitas yang cukup menunjukkan efektifitas yang cukup bermakna.bermakna.

Page 45: Head Injury Management

NeuroprotektifNeuroprotektif Sampai saat ini neuroprotektif Sampai saat ini neuroprotektif

yang terbukti efektif pada cedera yang terbukti efektif pada cedera kepala adalah kepala adalah nimodipin nimodipin (Nimotop(Nimotop)) pada pada kasus perdarahan kasus perdarahan subaraknoid.subaraknoid.

Preparat lain yang biasanya Preparat lain yang biasanya diberikan antara lain:diberikan antara lain:– CiticholinCiticholin– PiracetamPiracetam– Pyritinol HClPyritinol HCl

Page 46: Head Injury Management

KortikosteroidKortikosteroid

Pemberian kortikosteroid hanya Pemberian kortikosteroid hanya pada kasus selektif, terutama pada kasus selektif, terutama pada cedera kepala berat dan pada cedera kepala berat dan pada penderita anak.pada penderita anak.

Penggunaan kortikosteroid masih Penggunaan kortikosteroid masih kontroversialkontroversial

Page 47: Head Injury Management

Neurorestorasi dan Neurorestorasi dan NeurorehabilitasiNeurorehabilitasi

Posisi baring dirubah tiap 8 jamPosisi baring dirubah tiap 8 jam Dilakukan tapotase toraks (Dilakukan tapotase toraks (chest chest

tappingtapping) untuk mencegah ) untuk mencegah terjadinya retensi sputum akibat terjadinya retensi sputum akibat imobilisasiimobilisasi

Ekstremitas digerakkan secara Ekstremitas digerakkan secara pasif untuk mencegah dekubitus pasif untuk mencegah dekubitus dan pneumonia orthostatikdan pneumonia orthostatik

Page 48: Head Injury Management

KomplikasiKomplikasi

Page 49: Head Injury Management

Skala OutcomeSkala Outcome

Page 50: Head Injury Management

Kriteria tidak perlu dirawat Kriteria tidak perlu dirawat di RSdi RS

1.1. Orientasi baikOrientasi baik2.2. Tidak ada defisit neurologis fokalTidak ada defisit neurologis fokal3.3. Tidak ada muntah atau sakit kepalaTidak ada muntah atau sakit kepala4.4. Tidak ada fraktur tulang kraniumTidak ada fraktur tulang kranium5.5. Ada yang bisa mengawasi dengan baik di Ada yang bisa mengawasi dengan baik di

rumahrumah6.6. Tempat tinggal dalam kotaTempat tinggal dalam kota7.7. Disertai penjelasan: jika terdapat gejala Disertai penjelasan: jika terdapat gejala

seperti muntah, nyeri kepala/vertigo yang seperti muntah, nyeri kepala/vertigo yang memberat, gelisah/kesadaran menurun, memberat, gelisah/kesadaran menurun, kejang kejang bawa segera ke RS. bawa segera ke RS.

Page 51: Head Injury Management

Kriteria yang harus dirawat di Kriteria yang harus dirawat di RSRS

Gangguan kesadaran (SKG<15)Gangguan kesadaran (SKG<15) Post-traumatic amnesia selama 5-60 menitPost-traumatic amnesia selama 5-60 menit Ada defisit fokal neurologisAda defisit fokal neurologis Nyeri kepala atau muntah yang menetapNyeri kepala atau muntah yang menetap Fraktur tulang kepala, fraktur tulang dasar Fraktur tulang kepala, fraktur tulang dasar

tengkoraktengkorak Luka tusuk atau tembus (Luka tusuk atau tembus (corpus alienumcorpus alienum)) Disertai kelainan lain (gangguan pembekuan Disertai kelainan lain (gangguan pembekuan

darah, diabetes mellitus)darah, diabetes mellitus)

Page 52: Head Injury Management

Related Documents