YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Electrical Injury

Luka Listrik

Electrical Injury

Page 2: Electrical Injury

2 Jenis Energi Listrik

1. AlamContoh : petir dan kilat.

2. Buatana. Arus listrik searah (DC) Contoh : baterai dan accub. Arus listrik bolak-balik (AC) Contoh : listrik PLN pada rumah, pabrik

Page 3: Electrical Injury

Factors Determining Electrical InjuryType of circuit : DC / AC

Duration of contact

Resistance of tissues

Voltage

Amperage

Pathway of current

Page 4: Electrical Injury

Direct Current (DC) Alternating Current (AC)

3x lebih berbahaya !

Terpental dari sumber listrik Sulit lepas dgn sumber listrik

Single muscle spasm Tetanic / continuous muscle contraction

“Source contact point” (tangan) – “Ground contact point”

Flexor lengan lebih kuat → mendekatkan sumber listrik ke tubuh

• Tubuh manusia 4 – 6 kali lebih peka terhadap arus AC daripada DC.• Suatu arus AC dengan intensitas 70-80mA dapat menimbulkan kematian, sedangkan arus DC dengan intensitas 250 mA masih dapat ditolerir tanpa menimbulkan kerusakan

Page 5: Electrical Injury

Grounded sites of low-voltage injury on the feet.Electrical burns to the hand.

Page 6: Electrical Injury

Durasi Kontak

• >> durasi kontak → >> electrothermal heating & >> destruksi jaringan.

• Karbonisasi jaringan → resistensi terhadap aliran listrik ↑

Page 7: Electrical Injury

Resistensi

• Kecenderungan suatu material untuk menahan aliran arus listrik.

• Berbeda untuk setiap jaringan; tergantung kelembapan, suhu, karakter fisiknya.

• >> resistensi, >> potensial transformasi energi listrik → energi panas

Page 8: Electrical Injury

Electrical InjuriesPatterns of Injury

Skin ResistivityLeast Nerves

BloodMucous membranesMuscle

Intermediate Dry skinMost Tendon

FatBone *

* tend to heat up and coagulate rather than transmit current !

Page 9: Electrical Injury

Electrical Injuries Factors Determining Severity

Mucous membranesVascular areas

• volar arm, inner thigh

Wet skin • Sweat• Bathtub

Other skinSole of footHeavily calloused palm

Skin Resistivity - Ohms/cm2

100300 - 10 000

1 200 - 1 5002 500

10 000 - 40 000100 000 - 200 000

1 000 000 - 2 000 000

Skin Resistance

Skin is the primary resistor to the flow of current into the body, its degree of resistance is determined by its thickness and moisture.

Page 10: Electrical Injury

Kuat Arus Listrik (ampere)

• Adalah besarnya energi yang mengalir melalui suatu objek.

• Menentukan derajat beratnya injury!• Ampere >>, injury yg ditimbulkan semakin

parah!

Page 11: Electrical Injury

Electrical InjuriesFactors Determining Severity

OHM’S LAW: I = V / R

Lambang Satuan Definisi

V Voltage(Tegangan)

volt A unit of electromotive force or pressure that causes current to flow.

I Current (Kuat arus)

ampere A unit of electrical current; the flow of a certain number of electrons per second.

R Resistance ohm A unit of electrical resistance.

Page 12: Electrical Injury

Electrical InjuriesFactors Determining Severity

JOULE’S LAW:

Power (watts) = Energy (Joules) time= V x i= i2 x R

Page 13: Electrical Injury

milliAmperes (mA) Physical effect

1 Not perceptible, probable “tingling sensation”

3-5 "Let go" current for an average child

6-8 "Let go" current for an average woman

7-9 "Let go" current for an average man

16 Maximum current a person can grasp and "let go"

16-20 Tetany of skeletal muscles

20-50 Paralysis of respiratory muscles (respiratory arrest)

50-100 Threshold for ventricular fibrillation

> 2000 Asystole

Tangan menggenggam konduktor → arus listrik ± 30 mA → spasme otot → tidak bisa lepas secara langsung karena otot fleksor lebih kuat dari ekstensor → tangan tetap

menggenggam / “hold on” → berbahaya! (arus akan terus masuk → aritmia jantung)

Page 14: Electrical Injury

• Manusia yang terkena arus listrik AC dengan intensitas dibawah 25 mA atau arus listrik DC dengan intensitas 25-80 mA --- efek

• Intensitas AC > 25 mA atau DC 80-300 mA gangguan kesadaran dan fibrilasi ventrikel.

• > 3 A cardiac arrest

Page 15: Electrical Injury

Voltage / Tegangan

• Tegangan minimum yang dapat menimbulkan kematian adalah 50 volt. Makin tinggi tegangan → efek yang lebih berat pada baik efek lokal maupun general (60% kematian akibat arus listrik → tegangan 115 volt).

• Kematian akibat aliran listrik tegangan rendah terutama oleh karena terjadinya fibrilasi ventrikel, dan pada tegangan tinggi disebabkan oleh trauma elektrotermi.

Page 16: Electrical Injury

3 Mekanisme Utama

1. Energi listrik → kerusakan langsung jaringan, mempengaruhi resting potential membran sel, dan terjadinya tetani otot.

2. Energi listrik → diubah ke energi panas → destruksi masif jaringan dan coagulative necrosis.

3. Mechanical injury dengan trauma langsung → terjatuh atau kontraksi otot hebat.

Page 17: Electrical Injury

Aliran Arus Listrik

• Biasanya tempat masuk → tangan yang menyentuh alat listrik.

• Tempat keluar → ke bumi / “ground”, dapat melalui kaki ataupun tangan.

• Aliran dapat melewati dada → sangat berbahaya → dapat terjadi cardiac arrest or respiratory paralysis.

Page 18: Electrical Injury

Aliran Arus Listrik

• Arus listrik masuk dari sebelah kiri bagian tubuh lebih berbahaya daripada jika masuk dari sebelah kanan. Bahaya terbesar bisa timbul jika jantung atau otak berada dalam posisi aliran listrik tersebut.

Page 19: Electrical Injury

Waktu Kontak ↔ Konduktor

• Makin lama korban kontak dengan konduktor maka makin banyak jumlah arus yang melalui tubuh sehingga kerusakan tubuh akan bertambah besar & luas.

Page 20: Electrical Injury

Manifestasi Klinis

• Transthoracic currents → fatal arrhythmia, direct cardiac damage, or respiratory arrest.

• Transcranial currents → direct brain injury, seizure, respiratory arrest, and paralysis.

• Electrothermal tissue injury → tissue edema → Compartment Syndrome (commonly in the leg).

Page 21: Electrical Injury

Manifestasi Klinis

• Luka bakar (paling berat pada “source-ground point”)

• Inside-out mechanism! • Kerusakan otot hebat • Nekrosis otot• Compartment syndrome → vascular ischemia

& muscle edema• Fraktur tulang

Page 22: Electrical Injury

• Kerusakan neurologik• Gangguan kesadaran• Kejang• ↑ Katarak• Cardiac arrest : asistol, ventricular fibrillation• Thoracic muscle tetany involving the

diaphragm and intercostal muscles → respiratory arrest.

Page 23: Electrical Injury

Komplikasi

• Infeksi, clostridial myositis, myoglobinuria• Neurologis : gangguan kesadaran, kerusakan

saraf perifer, delayed spinal cord syndromes• Kerusakan otak → kejang• Neuropsikiati : depresi, anxiety, aggressive

behavior, suicide!• GIT : peptic ulcer• Renal failure → shock

Page 24: Electrical Injury

• Cardiac arrest• Hospital mortality : pneumonia, sepsis, and

multisystem organ failure

Page 25: Electrical Injury

Pemeriksaan

• Pemeriksaan korban di TKP• Pemeriksaan jenazah– Pemeriksaan luar– Pemeriksaan dalam

Page 26: Electrical Injury

Pemeriksaan Korban di TKP• Korban mungkin ditemukan sedang memegang benda

yang membuatnya mengalirkan listrik. • Yang perlu dilakukan: 1. Mematikan arus listrik atau menjauhkan kawat

listrik dengan kayu kering. 2. Periksa korban hidup atau sudah meninggal.

Belum ada lebam mayat mungkin korban mati suri perlu diberi pertolongan segera (resusitasi dan segera dibawa ke Rumah sakit). Pernafasan buatan jika dilakukan dengan baik dan benar merupakan pengobatan utama untuk korban akibat listrik.

Page 27: Electrical Injury

Pemeriksaan Luar Jenazah

• Sangat penting untuk mencari kelainan mencolok akibat listrik pada kulit: – Electric mark– Joule burn (Endogenous burn)– Exogenous burn

Page 28: Electrical Injury

Electric Mark

• Adalah kelainan yang dapat dijumpai pada tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh.

• Berbentuk bundar atau oval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikelilingi oleh kulit yang menimbul, biasanya pucat dan kulit diluar electric mark akan hiperemis.

Page 29: Electrical Injury

Pemeriksaan PA pada Current Mark

• Ada bagian sel yang memipih, pengecatan dengan metoxy lineosin akan berwarna lebih gelap dari yang normal.

• Sel-sel stratum corneum menggelembung & vacum.

• Sel dan intinya dari stratum basalis menjadi lonjong dan tersusun secara pallisade

• Ada sel yg mengalami karbonisasi dan ada pula bagian sel-sel yang rusak dari stratum corneum.

Page 30: Electrical Injury

Joule Burn (Endogenous Burn)

• Dapat terjadi jika kontak antara tubuh dengan

benda yang mengandung arus listrik cukup lama, dengan demikian bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapat menjadi hitam hangus terbakar.

Page 31: Electrical Injury
Page 32: Electrical Injury

Exogenous Burn

• Exogenous burn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan tinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan di atas 330 volt.

• Tubuh korban hangus terbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang disertai patahnya tulang-tulang.

Page 33: Electrical Injury
Page 34: Electrical Injury

Pemeriksaan Dalam Jenazah

• Tidak ditemukan kelainan yang khas.• Asfiksia Pada otak dan spinal cord: perdarahan

kecil-kecil (petechie), paru (edema dan kongesti), jantung (petechie pada pericardium atau endocardium), perdarahan konjungtiva.

• Pada tulang karena tulang mempunyai tahanan listrik yang besar, maka bila ada aliran listrik panas tulang menjadi leleh dan terbentuklah butiran-butiran calcium phosphat yang menyerupai mutiara atau pearl like bodies.

Page 35: Electrical Injury

• Otot-otot skeletal: zenkers degeneration otot mengalami fragmentasi.

• Pada ekstremitas: pembuluh darah mengalami nekrosis dan ruptur.

Page 36: Electrical Injury

Aspek Medikolegal

• Kebanyakan kasus luka akibat sengatan listrik merupakan kecelakaan dan hanya sebagian kecil yang merupakan bunuh diri atau pembunuhan. Kecelakaan disini mengacu pada kelalaian dalam penggunaan alat-alat, ataupun perlengkapan kerja yang tidak adekuat.

Page 37: Electrical Injury

Related Documents