YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Diabetic Foot Ulcer

OLEH : KELOMPOK 7

Anggota kelompok :•Sugi Ujiana•Sri Yanti•Uswatul khoiriyah•Yenni Lukita•Yuli Hartati

Page 2: Diabetic Foot Ulcer

Komplikasi diabetes: Infeksi, Perlukaan dan atau gangren.

Di USA, 45% -83% dari 120.000 pasien di amputasi dengan kasus Diabetes (Baranoski, S & Ayello, E.A, 2002).

Amputasi; 15 - 46 kali > pasien yang bukan diabetes (Reiber, 1995 dan Lavery, 1996).

Tiga faktor penyebab utama :neuropati, buruknya sirkulasi dan menurunnya resistensi terhadap infeksi.

Prevalensi

Page 3: Diabetic Foot Ulcer

Penyebab utama amputasi adalah perlukaan pada kaki

Negara berkembang : 1 dari 6 klien diabetes akan mengalami luka di kaki

Statistik pada negara berkembang: buruk Masalah kaki menyebabkan paling sering masuk RS Masalah di kaki 15% - 40% di negara berkembang sumber : Diabetes & foot care – the facts. Jan 2006 – Diabetes NZ

Cont…

Page 4: Diabetic Foot Ulcer

Diabetic Foot Ulcers Luka diabetik melibatkan gangguan pada

saraf periferal dan autonomik  Penyebab luka: - neuropati perifer - iskemik

Page 5: Diabetic Foot Ulcer

Abstrak

Diabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes melitus.

DFU terjadi karena arteri menyempit sehingga kebutuhan akan nutrisi dan oksigen tidak mencukupi dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merupakan medium yang baik sekali bagi kuman, ulkus timbul pada daerah yang mendapat tekanan ataupun trauma pada daerah telapak kaki ulkus berbentuk bulat biasa berdiameter lebih dari 1 cm berisi massa jaringan tanduk lemak, pus, serta krusta di atas.

Page 6: Diabetic Foot Ulcer

PendahuluanTehnik dressing pada luka diabetes yang

terkini menekankan metode moist wound healing atau menjaga agar luka dalam keadaan lembab.

Luka akan menjadi cepat sembuh apabila eksudat dapat dikontrol, menjaga agar luka dalam keadaan lembab, luka tidak lengket dengan bahan kompres, terhindar dari infeksi.

Tindakan dressing merupakan salah satu komponen penting dalam mempercepat penyembuhan lesi.

Page 7: Diabetic Foot Ulcer

Prinsip dressingPrinsip dressing adalah bagaimana

menciptakan suasana dalam keadaan lembab sehingga dapat meminimalisasi trauma.

Page 8: Diabetic Foot Ulcer

Pemilihan dressingAda beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan dalam memilih dressing yang akan digunakan, yaitu tipe ulkus, ada atau tidaknya eksudat, ada tidaknya infeksi, kondisi kulit sekitar dan biaya.

Ada beberapa jenis dressing yang sering dipakai dalam perawatan luka, seperti: hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres anti mikroba,dan sebagainya.

Page 9: Diabetic Foot Ulcer

Ovington memberikan pedoman dalam memilih dressing yang tepat dalam menjaga keseimbangan kelembaban luka:

Kompres harus mampu memberikan lingkungan luka yang lembab

Gunakan penilaian klinis dalam memilih kompres untuk luka luka tertentu yang akan diobati

Kompres yang digunakan mampu untuk menjaga tepi luka tetap kering selama sambil tetap mempertahankan luka bersifat lembab

Kompres yang dipilih dapat mengendalikan eksudat dan tidak menyebabkan maserasi pada luka

Kompres yang dipilih bersifat mudah digunakan dan yang bersifat tidak sering diganti

Dalam menggunakan dressing, kompres dapat menjangkau rongga luka sehingga dapat meminimalisasi invasi bakteri.

Semua kompres yang digunakan harus dipantau secara tepat.

Page 10: Diabetic Foot Ulcer

STUDI KASUSTn. S, berumur 53 tahun, datang ke klinik

KITAMURA dengan keluhan luka di kaki kanann disertai bengkak. Keluhan waktu pertamakali datang: terdapat luka lecet akibat terkena sepatu dan bengkak. Riwayat penyakit klien : klien pernah dirawat di klinik KITAMURA selama ± 2 minggu, mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus. Pemeriksaan laboratorium : GDS=548 mg/dl(tgl: 8/4/2012). GDS=318(17/5/2012). GDS=228(20/5/2012)GDS normal :<150 mg/dl.

Page 11: Diabetic Foot Ulcer

Diagnosa KeperawatanKerusakan integritas kulit b/d diabetic foot ucler

infected Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam, diharapkan luka mengalami kemajuan yang significan dengan kriteria hasil :

slought (-)granulasi 100%eksudat (-)kontraksi +Odor : adaLuas luka per minggu > 0,5 mm

Page 12: Diabetic Foot Ulcer

Cont.....Intervensi : kaji luka : Wound bedbersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9%gunakan dressing yang sesuai dengan kondisi luka ganti balutan 2 hari sekali atau bila kotor berikan PenKes untuk : menjaga kebersihan

balutan luka.Support untuk melakukan aktivitasi Anjurkan klien untuk melakukan diet diabetes

sesuai programEvaluasi regimen terapi

Page 13: Diabetic Foot Ulcer

Pada tanggal 15 Mei 2012 dilakukan pemeriksaan pada luka, hasil dari pengkajian adalah sebagai berikut.

No. Karakteristik Luka Skore

1 Infection

Some have sign of infection 1

2 Size

16 cm2</> 36 cm2 3

3 Bed

Slough & Granulation 4

4 Exudate

Lighweight (Replace dressing > 0nce a day) 1

5 Deep

Subcutaneous and/ or mucles 3

Total Skor 12

Sumber: Format pengkajian luka klinik kitamura.

Page 14: Diabetic Foot Ulcer

Pada tanggal 23 Mei 2012 dilakukan pemeriksaan pada luka, hasil dari pengkajian adalah sebagai berikut.

No. Karakteristik Luka Skore

1 Infection

Some have sign of infection 0

2 Size

16 cm2</> 36 cm2 3

3 Bed

Slough & Granulation 4

4 Exudate

Lighweight (Replace dressing > 0nce a day) 0

5 Deep

Subcutaneous and/ or mucles 3

Total Skor 10

Sumber: Format pengkajian luka klinik kitamura.

Page 15: Diabetic Foot Ulcer

Tabel Perkembangan Skor Luka

Page 16: Diabetic Foot Ulcer
Page 17: Diabetic Foot Ulcer

Perkembangan LukaPerawatan tanggal :15/05/2012Data : wound Bed terdapat slought

15% , granulasi 85%, eksudat serous sedang , maserasi kurang , kontraksi +, skor luka : 12 (menggunakan skor luka kitamura) eritema - , Odor : ada

Analisa : fase luka : inflamasi kronikIntervensi : WC : madu trigona murni

dan gamat gel Planning : -Kaji pseudomonas pada

balutan -WC 2 hari sekali

Page 18: Diabetic Foot Ulcer

Perkembangan LukaPerawatan tanggal :23/05/2012Data : wound bed terdapat

slought 10% , granulasi 90%, eksudat ; serous minimal, kontraksi +, maserasi -, eritema -, warna merah muda, odor kurang, skor luka: 10

Analisa : inflamasi kronik Intervensi : WC : madu

trigona murni dan gamat gel

 Planning: Gunakan Melolin,

kalau masih basah dan bau dua hari , kalau tidak bau dan kering 3 hari sekali.

Page 19: Diabetic Foot Ulcer

ImplementasiPenanganan:

Prinsip : steril, pilih balutan yang dapat menyerap eksudat dan dapat membantu proses granulasi serta epitelisasi.

Management wound careKulit sekitar luka di bersihkan dengan menggunakan

sabun antiseptic secara perlahan-lahankemudian di siram/diguyur dengan menggunakan

cairan NaCl dan dikeringkan.Berik kasa lembab yang mengandung madu murni

untuk membantu menghilangkan pseudomonas

Page 20: Diabetic Foot Ulcer

Cont......

Kassa yang lembab oleh Madu

• Secondary dressingnya adalah kassa kering dengan ultrafik, setelah itu dibalut dengan menggunakan pembalut kassa.

Page 21: Diabetic Foot Ulcer

KesimpulanDiabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan komplikasi yang

berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes melitus. DFU terjadi karena arteri menyempit sehingga

kebutuhan akan nutrisi dan oksigen tidak mencukupi dan selain itu juga terdapat gula berlebih pada jaringan yang merupakan medium yang baik sekali bagi kuman.

Pemilihan dressing pada luka diabetic sangat beraneka ragam tergantung pada kondisi dasar luka (wound bad).

Pada kasus ini dressing yang efektif digunakan adalah madu trigona murni dan gamat gel dan secondary dressingnya : Melolin.

Page 22: Diabetic Foot Ulcer

TERIMA KASIH


Related Documents