YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

i

Desain dan Implementasi Network Attached Storage FreeNAS

Menggunakan Owncloud sebagai Layanan Private Cloud Storage (Studi Kasus : Laboratorium Komputer FTI UKSW)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Ferdinan Dany Septian (672012166)

Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2016

Page 2: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

ii

Page 3: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

iii

Page 4: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

iv

Page 5: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

v

Page 6: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

6

1. Pendahuluan Berkembangnya penggunaan fasilitas teknologi informasi, membuat

banyaknya informasi memerlukan tempat khusus yang digunakan untuk

menyimpan semua informasi tersebut. Informasi yang ada dapat berupa data

software, data text, data gambar, dan banyak lainnya. Layanan storage saat ini

menjadi layanan yang cukup banyak digunakan dan dibutuhkan, pengguna

menggunakannya untuk berbagi file dan melakukan sinkronasi beberapa data,

namun saat ini layanan penyimpanan data yang diimplementasikan pada jaringan

lokal masih menggunakan LAN sharing yang terhubung dari satu komputer ke

komputer untuk berbagi file dan tidak adanya manajemen dalam distribusi file.

Kebutuhan data berupa software pada laboratorium Fakultas Teknologi

Informasi sangat penting dikarenakan setiap pergantian semester memerlukan

perubahan software untuk menunjang kegiatan belajar. Kebutuhan software pada

Fakultas Teknologi Informasi tidak diimbangi dengan manajemen pengelohan

data yang baik, ketersediaan tempat dan setiap laboratorium hanya menyediakan

data software dengan spesifikasi laboratorium tersebut. Hal ini membuat

mahasiswa atau dosen kesulitan mendapatkan data software untuk keperluan

perkulihaan ataupun non perkulihaan. Sebagai fakultas yang memiliki

infrastruktur jaringan yang memadai FTI belum memberdayakan infrastruktur

jaringan tersebut secara optimal. NAS (Network Attached Storage) merupakan

media penyimpanan jaringan yang dapat berupa sebuah media penyimpanan yang

dibangun dari sebuah komputer, dapat menjawab permasalahan tersebut [1]. NAS

mendukung protokol sistem file seperti common internet file system dan network

file system yang dapat diakses oleh komputer berbasis windows, linux, unix dan

mac. NAS memiliki fitur yang dikhususkan untuk pengelolaan data seperti RAID,

Sycn dan sebagainya. NAS menggunakan processor, ram serta hdd tersendiri

sehingga proses yang ada pada NAS tidak membebani perangkat lain.

Pengguna NAS server dapat mengakses semua data yang diperlukan

dimanapun pada lokasi terpusat dan mampu menyelesaikan masalah buruknya

manajemen pengelolaan data yang ada pada Fakultas Teknologi Informasi. Oleh

karena itu teknologi cloud computing digunakan untuk memecahkan masalah

buruknya pengelolaan data dan pada akhirnya semua file penunjang aktifitas

perkuliahan akan diberada pada satu tempat sebagai sebuah layanan yang dapat

diakses dimanapun dalam jaringan FTI UKSW. Layanan NAS mampu

dikembangkan dan dimodifikasi dengan Owncloud. Owncloud memberikan

kemudahan untuk pengguna dalam mengolah data dengan hanya mengakses

layanan tersebut pada browser. Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk

mendesain dan mengimplementasikan NAS (Network Attached Storage) untuk

layanan penyimpanan data dan share data pada laboratorium Fakultas Teknologi

Informasi.

2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dijelaskan bahwa

pemanfaatan Eye OS dapat membuat sebuah layanan untuk membuat sebuah

media penyimpanan berbasis cloud pada cloud computing berbasis Infrastructure

as a Service. Penelitian ini menghasilkan kemudahan user untuk mengelola data

Page 7: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

7

pribadinya dengan hanya mengakses pada web browser[2]. Pada penelitian

berikutnya dijelaskan mengenai penggunaan FreeNAS sebagai NAS yang mampu

menangani kebutuhan tempat penyimpanan, dimana setiap sumber daya

penyimpanan tersimpan pada server storage yang dibangun dari sistem operasi

FreeNAS . Pemanfaatan sistem operasi FreeNAS untuk keperluan penyimpanan

data dikarenakan sistem operasi ini memiliki banyak fitur untuk pengelolaan data

[3]. Penelitian selanjutnya dijelaskan sistem storage yang dibangun dengan virtual

SAN mampu memanajemen penyimpaan data sehingga data menjadi terorganisir

dan terpusat, lebih lanjut pemanfaatan ini mampu menangani kebutuhan

penyimpanan dengan ukuran file – file yang besar dengan kapasitas yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan pengguna[4].

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian – penelitian

sebelumnya yaitu pada penelitian ini adalah pemanfaatan network attached

storage sebagai penyimpanan data atau server storage. Penelitian ini merancang

sebuah sistem cloud dimana network attached storage akan dipadukan dengan

dengan Owncloud sebagai media web service layanan storage. Perbedaan lainnya

adalah pada pemanfaatan FreeNAS yang merupakan sistem operasi berkebutuhan

khusus untuk pengolahan data. FreeNAS memiliki fitur yang lebih unggul

dibandingkan EyeOS pada penelitian sebelumnya, seperti fitur RAID, S.M.A.R.T,

Resyn dan lain sebagainya. Owncloud sebagai controler kepada pengguna

memliki fitur yang lebih unggul dari EyeOS yakni tidak adanya batasan upload

file.

Cloud computing adalah suatu metode komputasi yang disajikan sebagai

suatu layanan as a service sehingga pengguna dapat mengakses sumber daya

secara bersama yang meliputi aplikasi, komputasi, storage, jaringan, sebagai

bagian dari proses bisnis. Cloud computing merupakan pengembangan dari

teknologi virtualisasi yang mendukung sebuah mesin komputer tunggal

membentuk duplikasi mesin secara maya yang dapat berfungsi seperti mesin fisik

[5]. Cloud computing memiliki 3 jenis pemodelan layanan yaitu Software as a

Service (SaaS) yang menyediakan semua aplikasi menjadi sebuah layanan,

Platform as a Service (PaaS) yang menyediakan platform untuk membuat aplikasi

– aplikasi, dan Infrastructure as a Service (IaaS) yang memproses, menyimpan,

dan komputasi sumber daya lain, pengguna dapat menyebarkan dan menjalankan

perangkat lunak secara bebas.

Penelitian ini akan diimplementasikan sebuah server storage

menggunakan FreeNAS sebagai pengelola data pengguna dan Owncloud sebagai

manajemen cloud yang diimplementasikan pada Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana. Infrastructure as a Service sebagai salah satu

layanan dari 3 jenis layanan yang ada pada cloud computing merupakan salah satu

layanan yang memberikan layanan berupa hardware untuk pengguna. Pada

penelitian ini akan di rancang sistem cloud berupa layanan IaaS personal storage,

dimana personal storage dapat dengan bebas dikelola oleh pengguna, personal

storage dirancang diatas sistem operasi network attached storage [6].

Network Attached Storage (NAS) adalah perangkat penyimpanan yang

tersambung ke jaringan yang memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data

dari lokasi terpusat untuk pengguna jaringan dan klien heterogen yang sah[1].

Page 8: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

8

NAS dapat diakses langsung melalui jaringan area lokal dengan protokol seperti

TCP/IP. NAS tidak hanya berfungsi sebagai sebuah server berkas (file server),

namun dibangun khusus dengan fitur berupa hardware, software, atau

mengkonfigurasi elemen terserbut. Penggambaran NAS dapat dilihat pada gambar

1.

Gambar 1 Skema Network Attached Storage (Sumber : Seagate)[1].

Free NAS merupakan sistem operasi yang dapat diunduh oleh semua

hardware untuk membagi kapasitas maksimal data komputer ke komputer

network [7]. Free NAS memiliki beberapa layanan standart diantaranya sharing

file CIFS, AFP, Unix NFS, dan WebDav. Owncloud merupakan paket perangkat

lunak yang menyediakan layanan untuk membangun cloud storage server private

maupun public. Owncloud menyediakan layanan melalui antmuka Web atau

WebDav [8].

Berdasarkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai

implementasi layanan cloud storage dan pemanfaatan sistem operasi NAS, maka

akan dilakukan penelitian implementasi network attached storage sebagai layanan

private cloude storage berupa personal storage melalui koresponden yang

melakukan kegiatan pengambilan dan pengunggahan dokumen kepada satu buah

server cloud.

3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai menggunakan metode PPDIOO (Prepare,

Plan, Design, Implement, Operating, Optimize) yang dikembangkan oleh CISCO.

Tahap – tahap dalam metode PPDIO digambarkan pada skema gambar 2.

Gambar 2 Skema Metodologi PPDIO (Sumber : CISCO)[9].

Tahap pertama pada penelitian ini yaitu tahap prepare, tahap ini adalah

tahapan melakukan identifikasi masalah dengan melakukan studi lapangan selain

melakukan studi lapangan juga dipersiapkan rencana kegiatan pada penelitian ini.

Page 9: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

9

Pada identifikasi masalah diperoleh beberapa masalah diantaranya, buruknya

manajemen pengelolaan data software baik software lama ataupun software baru,

mahasiswa atau dosen kesulitan mendapatkan data software untuk keperluan

perkulihaan ataupun non perkulihaan dikarenakan data software tidak selalu ada

pada satu laboratorium. Dari masalah yang ada akan dibuat sebuah layanan untuk

memperbaiki manajemen dan distribusi data software dengan menggunakan

Owncloud.

Tahap berikutnya plan dalam tahap ini hal yang dilakukan diantaranya

melakukan studi pustaka, studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hal penting

yang berhubungan dan berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan. Selain

melakukan studi pustaka juga mempersiapkan kebutuhan sistem berupa hardware

maupun software yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Berikut adalah

kebutuhan server dari segi hardware pada Tabel 1 dan kebutuhan dari segi

software pada Tabel 2.

Tabel 1 Kebutuhan Sistem dari Segi Hardware

Hardware Spesifikasi

Server 1 Processor Intel Pentium CPU

G3240 @3.10 GHz

RAM 4 x 2 GB

1 buah Gigabit Ethernet Card

80 GB SATA Hard Disk untuk

File System FreeNAS

250GB SATA Hard Disk

Tabel 2 Kebutuhan Software

Kebutuhan Sistem Operasi Software Cloud

Computing

Software

Server 1

Server Virtual

Client

FreeNAS 9.3 Release

FreeBSD

Owncloud 8.2.1

Virtualbox Jail

4.3.12

Web Browser

Wireshark

Pada tabel 2 dijelaskan bahwa rancangan sistem cloud storage dibangun

pada server yang menjalankan sistem operasi network atached storage dengan

FreeNAS. Layanan private cloud storage berjalan pada server virtual dengan

sistem operasi Freebsd dengan Owncloud sebagai aplikasi pendukung layanan

cloud storage. Wireshrak digunakan untuk melakukan analisa hasil delay dan

respon time client terhadap layanan private cloud storage.

Tahap selanjutnya adalah tahap design merupakan tahapan dimana

terdapat penggambaran tentang pengguna, topologi sistem yang akan

diimplementasikan dan arsitektur sistem cloud dengan layanan Infrastructure as a

Service. Pada tahapan ini juga akan diberikan pengalamatan IP address pada

setiap server baik server yang menjalankan sistem operasi FreeNAS maupun

server virtual dengan sistem operasi Freebsd. Berikut merupakan pengalamatan

pada masing – masing server seperti pada Tabel 4. Tabel 4 Pengalamatan IP address

Page 10: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

10

Komputer Network Card IP Address

NAS Server Re0 192.168.250.2/29

Virtual Freebsd Bridge0 192.168.250.4/29

Gambar 3 Topologi Jaringan FTI UKSW

Gambar 3 menunjukan desain topologi jaringan FTI UKSW yang akan

dibangun sistem cloud. Perangkat server berada pada jaringan dengan router

utama FTI yang membuat pengguna pada lab E, RX dan GX melewati router Lab

terlebih dahulu sebelum dapat mengakses server. Selanjutnya adalah gambaran

topologi sistem yang ada pada perangkat server yang akan menjadi layanan

private cloud storage. Virtual Owncloud server yang berjalan pada sistem operasi

FreeNAS melakukan network bridge kedalam network server NAS seperti pada

gambar 4.

Bridge network merupakan cara jaringan virtual (bridge0) terhubung pada

jaringan fisik (Re0) untuk dapat menerima maupun mengirimkan data ke

perangkat fisik. Bridge network membuat layanan Owncloud dapat diakses

langsung oleh penguna melalui browser. Owncloud akan memberikan controler

manajemen pengelolaan data kepada pengguna.

Gambar 4 Topologi Sistem NAS

Page 11: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

11

Pada gambar 5 merupakan arsitektur sistem secara kesuluruhan dimana

terdapat 4 bagian diantaranya storage, sistem operasi, layanan cloud storage dan

end user. Layer bawah atau storage yang bertugas sebagai tempat menyimpan

dimana data pengguna dikelola melalui layanan Owncloud. Berikutnya layer

tengah yang menjalankan beberapa layanan diantaranya mysql berfungsi untuk

menangani database, aktivitas seperti insert, update dan delete dari user. Apache

web server yang melayani dan memfungsikan situs web. Owncloud sebagai

controler layanan cloud storage. Layer atas merupakan web service atau interface

untuk pengguna melakukan aktivitas share, upload dan download pada

Owncloud. Layer teratas atau end user memiliki 2 layanan yaitu personal storage

dan data center, personal storage pada user dosen dapat dimanfaatkan sebagai

saran mengelola data pribadi, share materi dan download aplikasi dari data

center. Sedangkan personal storage user mahasiswa dapat digunakan untuk

download materi dari dosen dan data center, maupun mengelola data pribadi.

Gambar 5 Arsitektur Sistem

Tahap berikutnya adalah tahap implementasi tahap ini merupakan tahap

dalam membangun sistem yang telah dirancang terhadap masalah yang ada.

Pertama – tama adalah melakukan instalasi FreeNAS sebagai sistem yang akan

mengelola data storage pengguna dan sebagai tempat dimana virtual server

berjalan. Selanjutnya mempersiapkan pembuatan volume manager pada 1 buah

harddisk 250 GB sebagai tempat untuk datasheet yang dibuat untuk pemisahan

direktori antara penyimpanan data dan file sistem Owncloud yang akan berjalan

pada virtualbox jail.

Tahap operate adalah tahap untuk melakukan uji coba terhadap layanan

yang telah dibuat. Pada tahap operate dilakukan analisa yang bertujuan untuk

melihat apakah sistem telah bekerja sesuai parameter pengujian yang dilakukan

dengan mengakses layanan pada tiap laboratorium, meliputi membaca, menulis,

mengekseskusi tiap layanan dan melakukan analisa respon time dan delay dengan

menggunakan wireshark. Pada tabel 5 merupakan skenario pengujian sistem.

Berdasarkan skenario pengujian pada tabel 5 maka dibuatlah acuan sebagai

parameter keberhasilan sistem seperti pada tabel 6.

Page 12: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

12

Tabel 5 Skenario Pengujian Sistem

Indetifikasi Masalah Skenario Pengujian Sistem

Managemen pengelolaan

Software Aplikasi

Laboratorium FTI kurang baik

Melakukan upload file dengan ukuran

file >=2G sebagai pengujian terhadap

skalabilitas data center storage

Belum adanya cloud storage

yang digunakan sebagai

personal storage dan data

center storage

Melakukan upload file dan sharing

materi pada group tertentu.

Mengakses pada seluruh jaringan FTI

hostpot ataupun kabel.

Melakukan download pada data

center storage

Menganalisa respon time dan delay

dengan wiresharck

Tabel 6 Parameter Keberhasilan Sistem

Parameter Obyek pengujian

Skalabilitas storage dapat disesuaikan

sesuai kebutuhan user

Tidak adanya batasan upload file

Memenuhi Standart TIPHON untuk Delay.

Tidak ada timeout pada saat diakses

Skalabilitas storage server.

Fleksibelitas storage server.

Melakukan Ping dari semua Jaringan

terhadap Owncloud.

Respon time pada saat request dari server

tidak mengalami timeout.

Tahap terakhir pada metodologi penelitian ini adalah tahap optimize, dari

uji coba yang dilakukan menghasilkan beberapa analisa mengenai sistem yang

sudah dibuat. Berdasarkan analisa yang didapat maka akan dilakukan perbaikan

terhadap sistem. Sehingga sistem akan mengalami perubahan menjadi lebih baik

dari sebelumnya.

4. Hasil dan Pembahasan Tahap awal implementasi Owncloud sebagai controler manajemen ke

dalam perangkat server. Owncloud berfungsi sebagai aplikasi yang memanajemen

server dan juga sebagai penunjang web service sehingga Owncloud dapat diakses

melalui web browser dari manapun dalam jaringan FTI. Owncloud sendiri

memiliki sistem manajemen hak akses yang memungkinkan pemberian hak akses

terhadap user tertentu. Tahap selanjutnya yaitu melakukan instalasi FreeNAS

sebagai server utama. FreeNAS memiliki fitur jail dimana Owncloud akan

berjalan pada virtualbox jail dengan sistem operasi Freebsd. Penggunaan sistem

jail ini memudahkan pengembangan FreeNAS sebagai Network Attached Storage

menjadi layanan private cloud storage dengan menambahkan plugin owncloud,

yang merupakan aplikasi untuk menyediakan layanan cloud storage.

Implementasi dimulai dengan pembuatan volume manager pada 250GB

Harddisk. Selanjutnya membuat datasheet dimana semua instalasi virtual jail dan

Page 13: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

13

Owncloud akan ditempatkan, instalasi dimulai dengan menginstall Owncloud

pada plugin yang tersedia dalam sistem operasi FreeNAS. Setelah instalasi selesai

dilaukan pembuatan jail dimana sistem jail menjalakan sistem operasi Freebsd.

Pada tahap ini, server cloud akan diimplementasikan terhadap Fakultas

Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Server FreeNAS

dikonfigurasi dengan ip address 192.168.250.2/29 dan virtual jail yang

menjalankan layanan cloud storage melalui Owncloud diberikan ip

192.168.250.4/29. IP 192.168.250.4 merupakan ip yang digunkan untuk

mengakses Owncloud pada web browser. Tahap pengujian server dilakukan

dengan beberapa skenario pengujian diantaranya melakukan upload file berukuran

>= 2 GB sebagai pengujian terhadap skalabilitas cloud storage. Pengujian

berikutnya yakni melakukan upload dan share pada group tertentu, melakukan

ping untuk melihat hasil dari delay dan respon time pada semua jaringan Fakultas

Teknologi Informasi baik berupa jaringan dengan kabel maupun wirelless dan

melakukan download pada layanan data center storage.

Gambar 6 Tampilan user panel dari Owncloud

Pada gambar 6 adalah tampilan user panel dimana administrator dapat

membuat akun user dengan hak akses tertentu dan kuota kapasitas personal

storage pada masing - masing level user. Gambar 7 merupakan aktivitas

administrator melakukan upload file secara langsung dari lokal disk komputer ke

cloud storage dengan file berukuran 5.6 GB. Sistem cloud storage ini

memungkinkan upload file dengan ukuran file yang jauh lebih besar dikarenakan

Owncloud dapat dimodifikasi pada batasan upload sesuai dengan keinginan

administrator.

Page 14: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

14

Gambar 7 Administrator mengupload file dengan ukuran 5.6GB

Pada pengujian berikutnya dilakukan pengujian terhadap layanan cloud

storage berupa share materi user dosen kepada group tertentu yakni mahasiswa

seperti terlihat pada gambar 8. Pada file yang dibagikan kepada group mahasiswa,

user dosen sebagai pembagi dapat mengatur hak akses yang diterapkan pada file

yang dibagikan. User dosen juga dapat menyalin, mengganti nama, membuat

ditektori, menghapus maupun mengedit dokumen sehingga fungsi dari cloud

storage ini memudahkan manajemen data pribadi user.

Gambar 8 User dosen membagikan file pada direktori materi kuliah

Selain melakukan pengujian terhadap fungsi – fungsi dari layanan cloud

storage, dilakukan juga pengujian dengan mengakses layanan cloud storage pada

jaringan wirelless seperti pada gambar 9. Layanan dapat diakses langsung dari

smartphone browser dan bahkan dapat diakses dengan app android maupun ios.

Pengujian selanjutnya adalah melakukan ping pada semua jaringan laboratorium

Fakultas Teknologi Informasi untuk mengetahui delay dan melihat respon time

yang diberikan server terhadap permintaan user.

Page 15: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

15

Gambar 9 Tampilan awal Owncloud diakses pada jaringan wirelless

Pada beberapa pengujian yang sudah dilakukan dilakukan analisa terhadap

aktivitas server dengan memonitor server berdasarkan report yang ada pada

server. Pengujian terhadap proses fungsi dari layanan private cloud storage yang

meliputi membaca, menulis, membagi, dan mengeksekusi tiap perintah yang

dinginkan terlihat bahwa sistem berjalan dengan baik. Kemudian hasil dari

Quallity of Services yang meliputi delay dan respon time terhadap layanan

owncloud dilakukan dengan melakukan ping dan dilakukan analisa menggunakan

wireshark. Berikut adalah hasil dari analisa berdasarkan reporting yang ada pada

server.

Gambar 10 Status Sistem Load CPU Server

Dapat dilihat pada gambar 10 merupakan hasil reporting sistem load dari

CPU Server. CPU Server dengan spesifikasi dual core memiliki dua inti prosesor

yang digabung menjadi satu chip. Pada gambar 10 dihasilkan nilai sebesar 0,08

yang merupakan rata – rata nilai tertinggi pada satu menit terakhir. Dari hasil rata

– rata tersebut membuktikan penggunaan prosesor hanya sebesar 4% dari total

kesuluruhan kapasitas load cpu yang tersedia. Total kapasitas keseluruhan CPU

load mencapai nilai 2,00 dengan perhitungan 2 core pada CPU memiliki nilai 1,00

per 1 core dan “m” pada grafik merupakan konstanta untuk mewakili per 1000

dalam memperoleh nilai penggunaan CPU load.

Page 16: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

16

Gambar 11 Status Physical Memory Utilization

Pada gambar 11 merupakan penggunaan rata – rata memory di server pada

saat user melakukan upload terhadap server. Rata – rata penggunaan memory

sebesar 1602.6 MegaBytes. Dari hasil rata – rata tersebut membuktikan

penggunaan memory mencapai 20% dari total keseluruhan kapasitas memory

sebesar 8000 Megabytes. Hasil rata – rata penggunaan resource cpu sebesar 4%

berbanding dengan penggunaan memory sebesar 20% membuktikan bahwa

kebutuhan penggunaan memory lebih besar dibandingkan penggunaan cpu load

pada sistem operasi FreeNAS. Hasil analisis respon time dan delay terhadap

layanan private cloud storage berdasarkan monitoring dengan aplikasi wiresharck

disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8.

Tabel 7 Hasil Rata – Rata HTTP Respon Time

LAB HTTP Respon Time

RX 1.202853400 sec

GX 5.346893000 sec

E 2.118170000 sec

CTC 0.004491000 sec

Tabel 8 Hasil Rata – Rata Delay

LAB Delay

RX 2.2 ms

GX 4.25 ms

E 3.5 ms

CTC 1.1 ms

Page 17: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

17

Gambar 12 Grafik Hasil Rata – Rata HTTP Respon Time dan Delay

Dari hasil rata – rata respon time pada gambar 12 setiap permintaan user

menunjukan rata – rata waktu yang diberikan tidak mengalami timeout. Rata –

rata waktu bernilai tidak absolut dikarenakan banyaknya faktor yang

mempengaruhi hasil respon yang diberikan server kepada client. Faktor yang

mempengaruhi diantaranya topologi jaringan, media transmisi, hardware,

infrastruktur jaringan dan lain sebagainya. Topologi setiap laboratorium

berpengaruh pada respon time yang diberikan server, seperti pada laboratorium gx

dimana setiap permintaan pada komputer client sebelum keluar gateway router

terlebih dahulu melewati pc server, dikarenakan setiap pc client menggunakan

dhcp server. Hal ini membuat respon yang diberikan sedikit terhambat selain

topologi yang jarak perangkat yang berjauhan.

Tabel 9 Standar TIPHON Delay / Latency (Sumber : TIPHON) [10]

Kategori Latensi Besar Delay

Sangat Bagus < 150 ms

Bagus 150 s/d 300 ms

Sedang 300 s/d 450 ms

Jelek > 450 ms

Respon Time (second) Delay (mili second)

LAB CTC 0,004491 1,1

LAB RX 1,2028534 2,20

LAB GX 5,3468930 4,25

LAB E 2,1181700 3,50

0123456

Hasil Respon Time dan Delay

Page 18: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

18

Gambar 13 download file berukuran 200MB

Tabel 9 merupakan standart besaran delay dengan kategori yang telah

ditetapkan menurut TIPHON. Pada gambar grafik 12 dapat disimpulkan nilai rata

– rata besaran delay pada lab CTC 1.1 ms, lab E 3.5 ms, lab RX 2.2 ms dan lab

GX 4.25 ms membuktikan besaran delay di semua laboratorium FTI masuk dalam

kategori sangat bagus menurut standart TIPHON. Gambar 13 menunjukan hasil

download file pada layanan data center, download file menghasilkan transfer rate

hingga 8 MB/sec. Dari serangkaian pengujian ini membuktikan server tidak

mengalami time out pada saat merespon aktivitas user dan mampu memberikan

performa yang baik. Kemudahaan dalam mengelola data pribadi maupun

kemudahan untuk berbagi resource pada layanan cloud terlihat pada mudahnya

user melakukan upload, download dan sharing file. Layanan cloud storage

mampu menjawab dan memperbaiki masalah manajemen pengolahan data dan

distribusi data yang ada di Fakultas Teknologi Informasi.

5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengujian terhadap layanan private cloud storage pada

Laboratorium Fakultas Teknologi Informasi secara keseluruhan didapatkan rata –

rata waktu respon time 3 detik dan rata – rata delay 2,7 mili detik pada setiap

laboratorium masuk dalam kategori sangat bagus menurut standart TIPHON. Pada

hasil analisa sistem berdasarkan report dari server membuktikan penggunaan

sumber daya memori lebih besar dibandingkan penggunaan cpu load dengan hasil

20% dibanding 4%. Layanan cloud storage mampu memberikan solusi sebagai

media penyimpanan dan distribusi data secara terpusat pada Fakultas Teknologi

Informasi. Jika sistem ini diterapkan pada lingkungan Fakultas Teknologi

Informasi maka proses pengelolaan dan tukar data antara laboran, mahasiswa dan

dosen dapat dilakukan dengan cepat dengan hanya melakukan login pada akun

user mahasiswa ataupun dosen.

Page 19: Desain dan Implementasi Network Attached Storage …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11455/2/T1_672012166_Full...cloud computing . merupakan salah satu layanan yang memberikan

19

Daftar Pustaka

[1] Anonim, “Apa itu NAS”, dari http://www.seagate.com/id/id/tech-

insights/what-is-nas-master-ti/ , Diakses 19 November 2015.

[2] Liem, Bob Wilopo, 2015, “Analisis dan Implementasi Server Storage

Berbasis Infrastructure as a Service pada Laboratorium Komputer FTI

UKSW Menggunakan EyeOS”, Skripsi, Teknik Informatika, Universitas

Kristen Satya Wacana

[3] Nugroho, Andang Yuli Johar, 2014, “Perancangan Software as a Service

(SaaS) sebagai layanan Penyedia Aplikasi berbasis Private Cloud (Studi

Kasus : Laboratorium Komputer FTI UKSW)”, Skripsi, Teknik

Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.

[4] Krisasta, Bramadi, 2016, “Perancangan Virtual Storage Area Network

Sebagai Media Penyimpanan Home Multimedia Server”, Skripsi, Teknik

Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.

[5] Sulistyowati, Luchi, Wiwin Sulistyo dan Teguh Indra Bayu, 2012,

Implementasi Cloud Computing sebagai Infrastruktur as a Service untuk

Penyediaan Web Server, aiti jurnal Teknologi Informasi 10: 192 – 200.

[6] Mell Peter, Grance Timothy, 2011, The NIST Definition of Cloud

Computing, U.S Department of Commerce Special Publication 800 – 145.

[7] .Anonim, “About FreeNAS”, dari

http://www.freenas.org/about/features.html , Diakses 19 November 2015.

[8] Anonim, “About Owncloud”, dari https://Owncloud.com/about/ , Diakses

9 Maret 2016.

[9] Cisco, 2005, Creating Business Value and Operational Exellence with the

Cisco Systems Lifecycle Services Approach.

[10] TR 101 329 v2.1.1. 1999. Telecommunications and Internet Protocol

Harmonzation Over Network (TIPHON); General aspect of Quality of

Service (QoS).


Related Documents