YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • Oleh : dr. Ratih Nurdiany SumiratPembimbing : dr. Henny K Koesna SpPDInternship RSUD SoreangJanuari 2013LAPORAN KASUSSIROSIS HEPATIS

  • IDENTITAS UMUMNama: TN. WH (381759)Jenis Kelamin: PriaUmur: 60 tahun 8 bulan 27 hariAlamat: Kopo SayatiPekerjaan: BuruhAgama: IslamRuangan: IGD Mawar ICUTanggal Masuk : 20 Oktober 2012 pukul 14.10Tanggal Pemeriksaan : 22 Oktober 2012

  • ANAMNESISAutoanamnesis IGD ( 20 Oktober 2012)

    Keluhan Utama : Perut membesar

    Pasien mengeluhkan perutnya membesar sejak 2 minggu SMRS. Perut membesar disertai dengan nyeri ulu hati dan mual. Disangkal adanya muntah. Keluhan ini diikuti dengan bengkak pada kedua kaki sejak k.l 1 minggu SMRS.

  • Pasien juga mengeluhkan adanya sesak yang semakin lama semakin bertambah berat. Sesak timbul jika berjalan jauh atau tidur dalam posisi terlentang, sehingga pasien merasa lebih nyaman tidur dalam posisi setengah duduk. Pasien menyangkal sering terbangun di malam hari karena sesak nafas. Disangkal adanya riwayat demam, batuk lama atau bunyi mengi pada saat bernafas

  • Pasien mengeluh sejak 1 bulan SMRS merasa menjadi mudah lelah dan lemas, nafsu makan menurun disertai dengan penurunan berat badan k.l sekitar 5 kilogram.Mata pasien tampak menjadi kuning sejak 1 bulan SMRS. Sebelumnya pasien pernah dirawat dengan keluhan yang sama 10 bulan SMRS, namun sudah 3 bulan terakhir tidak kontrol.Obat-obatan yang rutin diminum oleh pasien adalah Furosemid, Ranitidine dan antasida.

  • BAB : frekuensi 1x/hari, keras, berwarna hitamBAK : warna kuning pekat seperti air teh sejak 1 bulan SMRS, jumlah sedikit-sedikit.RPD : HT (-) DM (-) Sakit Kuning (-)Kebiasaan : Merokok + Sudah berhenti k.l 20 tahun yang lalu, minum minuman beralkohol (+)

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum:

    Kesan sakit: sakit sedangKesadaran: compos mentisKeadaan Gizi: cukupEkspresi: tenangPosisi: tidak tampak letak paksa

  • Tanda tanda vital:

    TD: 100/70 mmHgNadi: 82 x/menitRespirasi: 22 x/menitSuhu: 36,8 oC

  • Pemeriksaan SistematikMata: Conjungtiva anemis +/+,sklera ikterik +/+THT: sekret -, epistaksis Mulut: Mukosa basahLeher: KGB coli t.t.m, JVP meningkat Thorax: B/P simetris, retraksi Cor: Bunyi jantung murnireguler, murmur -Pulmo: VBS +/+ ka=ki, Rh+/+ basah halus pada basal paru, Wh -/-Abdomen : Cembung, Soepel, BU(+) NormalAscites + , Shifting Dullness +, H/L Sulit dinilaiExtremitas: Akral hangat, CRT < 2, pitting edema +/+

  • DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

    Asites e.c DD/ - CHF fc III IV - CKD - Sirosis Hepatis

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Hematologi rutinHb : 14,5 g/dlHt : 46 %Leukosit : 6.500 / mm3Trombosit : 221.000 / mm3

  • PEM. KIMIA KLINIK

    GDS : 120 mg/dl

    Ureum : 34 mg/dlKreatinin : 1,11 mg/dl

    SGOT : 31,8 U/l SGPT : 15,6 U/l

    Bilirubin Total : 1,83 mg/dlBilirubin Direk : 1,35 mg/dlBilirubin Indirek : 0,48 mg/dl

    Protein Total : 8,80 g/dl Albumin : 4,54 g/dl Globulin : 4,26 g/dl

  • Pemeriksaan Foto Thorax PAEfusi pleura bilateralEdema paru

    EKG : OMI Inferior

  • PENATALAKSANAANO2 2-4 liter/menitVenflonOndansetron 3 x 4 mgFurosemid 3 x 2 ampRanitidine 2x1 amp ivKSR 1x1 tabSpironolakton 1x1 tabKateterisasi Jika urine (-) lakukan forced diuretik

  • PROGNOSIS

    Quo ad vitam : dubia ad malamQuo ad functionam : ad malam

  • FOLLOW UP

  • ANALISIS KASUS

  • Dasar penegakkan diagnosis pada pasien ini?Penatalaksanaan Kasus?Penyebab Kematian pada Pasien?

  • PEMBAHASANDASAR DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANSIROSIS HEPATIS DEKOMPENSATA

  • Manifestasi Klinis Sirosis HepatisMenurut David. C. Wolf (2012) ;

    gejala awal sirosis (kompensata) meliputi perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual dan berat badan menurun, IkterikBAK seperti air teh

  • tahap lanjut dari sirosis (dekompensata) komplikasi berupa hipertensi porta :asites rasa nyeri atau tidak nyaman pada perut, splenomegali rasa nyeri pada perut kanan atas, perdarahan varises esofagus hematemesis dan melena, timbulnya pembuluh darah kolateral pada kulit abdomen (caput medusa) pembengkakan pada ekstremitas bawah.

  • Gangguan Hormonal peningkatan konversi hormon steroid androgen menjadi estrogen.Ginekomastia impotensi. Hilangnya rambut ketiak dan rambut pubis Spider naevi palmar eritema.

  • Gangguan Hematologi : AnemiaTrombositopeniaGangguan faktor pembekuan darah

    Gangguan Pulmo :Efusi PleuraElevasi diafragmaEdema Paru

  • kelaninan pemeriksaan laboratorium meliputi :Peningkatan SGOT dan SGPT, SGOT lebih meningkat dari SGPT tetapi bila normal tidak mengenyampingkan adanya sirosis.Peningkatan alkali fosfatasePeningkatan Gamma-glutamil transpeptidasePeningkatan bilirubinPeningkatan globulinPemanjangan waktu PTPenurunan albuminAnemiaPemeriksaan barium meal dapat melihat varises Pemeriksaan Imaging seperti USG untuk melihat perubahan morfologi hati

  • PENATALAKSANAAN SH David. C. Wolf (2012) Restriksi asupan sodium : kurang dari 2000 mg/hari, bahkan pada pasien dengan asites refreakter diet diusahakan kurang dari 500 mg/hari.DiuretikSpironolakton 50-300 mg/hariFurosemide (Lasix) 40-240 mg/hari dibagi dalam 1-2 dosis terbagi.AlbuminLarge-volume paracentesisPeritoneovenous shuntTransjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt

  • Pada kasus.O2 2-4 liter/menit, Venflon,Ondansetron 3 x 4 mgFurosemid 3 x 2 amp, Ranitidine 2x1 amp iv, KSR 1x1 tab, Spironolakton 1x1 tab,

  • Prognosis

  • Pada kasus .

    Total Score : 8

  • PembahasanDASAR DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANHEPATORENAL SYNDROME

  • CJASN September 2006 vol. 1 no. 5 1066-1079

  • Am J Gastroenterol, 2005:100:460-467,

  • Pere Gins, et al dalam Lancet 2003; 362: 181927

  • PembahasanDASAR DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANHEPATIC ENCEPHALOPATHY

  • Hepatic Encephalopathy. Med Clin N Am 92 (2008) 795812 Hepatic encephalopathy (HE) adalah suatu sindroma disfungsi neuropsikiatri yang diakibatkan oleh portosystemic venous shunting, dengan ataupun tanpa adanya kelainan intrinsik hati. Manifestasi klinis HE biasanya muncul sebagai perubahan status mental yang bervariasi dari mulai hanya perubahan kepribadian sampai timbulnya koma. (Munoz,2008).

  • Practice Guidelines:Hepatic encephalopathy. AJG Vol. 96, No. 7, 2001

  • Practice Guidelines:Hepatic encephalopathy. AJG Vol. 96, No. 7, 2001

  • Hepatic Encephalopathy. Med Clin N Am 92 (2008) 795812 Menurut Munoz (2008), penatalaksanaan HE :mengkoreksi faktor pencetus, pemberian laktulosa, antibiotik oral diet protein (branched amino acid preparat).

  • PembahasanPENYEBAB KEMATIAN

  • Pasien datang dengan diagnosis sirosis hepatis dekompensata disertai dengan adanya Gagal Jantung Kongestif. Pada perjalanan penyakit pasien mengalami komplikasi berupa Hepatorenal Syndrome yang kemudian berakibat timbulnya Koma Hepatikum dan Syok Kardiogenik. Kegagalan organ hepar, ginjal, jantung dan otak (Multiple Organ Failure) mengakibatkan kematian pada pasien ini.

  • TERIMAKASIH

  • Daftar PustakaSulaiman, H Ali. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Edisi I. Jakarta: Jayabadi. 2007.Fauci, dkk. Harrisons principles of internal medicine. Edisi XVII. Amerika serikat: The McGraw-Hill Companies. 2008.Wadei, M.H, et al. Hepatorenal Syndrome: Pathophysiology and Management. CJASN September 2006 vol. 1 no. 5 1066-1079.Gines, P, et al. Hepatorenal Syndrome. Lancet 2003; 362: 181927.Munoz, S.J. Hepatic Encephalopathy. Med Clin N Am 92 (2008) 795812Blei, et al. Practice Guidelines:Hepatic encephalopathy. AJG Vol. 96, No. 7, 2001http://emedicine.medscape.com/article/185856-overview#aw2aab6c11