YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

LAPORAN KASUS

LUKA BAKAR(COMBUSTIO)

ROMY MEDIA IRIANTO022010101092

Page 2: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

DefinisiKerusakan / kehilangan jaringan akibat kontak

dengan sumber panas : api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi

Page 3: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

G

Page 4: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Fase Akut

Gangguan pernafasan

•Inhalasi Carbon Monoksida (CO). •Trauma panas langsung mengenai saluran nafas•Edem mukosa → obstuksi < 8 jam•Acquired Respiratory Distress Syndrome(ARDS) yang umumnya timbul pada 4-5 hari pasca cedera termis

Syok Hipovolemi

•Menimbulkan gangguan sirkulasi keseimbangan cairan & elektrolit, sehingga berakibat terjadi perubahan permeabilitas kapiler dan menyebabkan odema selanjutnya terjadi syok hipovolem

Page 5: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

3 ZonaZona koagulasi : daerah yg kontak

langsung dg sumber panas

Zona Statis : Ggg sirkulasi mikro / perfusi sel krn perubahan endotel, trombosit dan lekosit di kapiler

Zona Hiperemi: Daerah yg mengalami vasodilatasi, ggg permeabilitas kapiler, edem dan distribusi sel radang akut

Page 6: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Fase Sub AkutProses Inflamasi disertai eksudasi dan

kebocoran protein → menginduksi respons inflamasi sistemik (systemic inflammation response síndrome)

Infeksi yang menimbulkan sepsisProses penguapan cairan tubuh disertai

panas(evaporasi heat loss) yang menyebabkan perubahan dan gangguan proses metabolisme

Page 7: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Fase LanjutLanjut : granulasi → penutupan kulitLanjut: Jaringan parut & kontraktur

Luka sembuh dalam 10 hari memiliki tendensi timbulnya parut hipertrofik kurang lebih 4%

luka sembuh lebih dari 21 hari memiliki tendensi terjadinya parut hipertrofik sekitar 75%

Page 8: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Kedalaman Jaringan yang

terkena

Karakteristik Nyeri Penyembuhan

- Ketebalan – parsial superfisial (derajat I)

- Ketebalan – parsial dangkal (derajat IIA )

- Ketebalan – parsial dermal dalam (derajat IIB)

- Ketebalan penuh (derajat III)

Kerusakan epitel minimal

Epidermis & minimal dermis

Seluruh epidermis , dermis,

Epidermis, dermis, bagian dari lemak subkutan, dapat mengenai jaringan ikat, otot, tulang

KeringTidak ada lepuhMerah mudaMemutih dengan tekanan

LembabMerah mudaLepuhSebagian memutih

Kering, pucatLepuhEdema subkutan

Kulit terkelupas, avas kuler, kuning pucat sampai coklat hingga hangus

Sangat nyeri

NyeriHiperestetik

Sensitif terhadap tekanan

Tidak nyeri

± 5 hari

± 21 hari jaringan parut minimal

± 35 hari-membentuk jaringan hipertropik -pembentukan kontraktur

Tidak beregenerasi sendiri memerlukan tandur kulit

Page 9: Burn -Tn Nurul [Autosaved]
Page 10: Burn -Tn Nurul [Autosaved]
Page 11: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Kriteria Diagnosis Luka Bakar1.Luka Bakar Berat / kritis

- Derajat II-III > 40%- Derajat III pada muka, tangan, kaki- Trauma jalan nafas tanpa memikirkan luas luka

bakar- Trauma listrik- Disertai trauma lainnya , misal fraktur

2. Luka Bakar Sedang- Derajat II 15-40%- Derajat III < 10% , kecuali muka, tangan dan kaki

3. Luka Bakar Ringan- Derajat II < 15%- Derajat III < 2%

Page 12: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Prognosis dan Berat ringannya luka bakar ditentukan

Kedalaman : derajat I, II atau IIILuasnya : ditentukan prosentaseDaerah yang terkenaUsiaKeadaan kesehatan

Page 13: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Indikasi rawat inap

Dewasa derajat II > 15 %Anak & orang tua derajat II > 10 %Derajat III > 10 %Luka pada : wajah, tangan,

genital/perinealPenyebabnya : kimia dan listrikMenderita penyakit lain : DM, hipertensi

Page 14: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

PENATALAKSANAANluka bakar ringan prinsip penatalaksanaannya

adalah mendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi, dan memberi kesempatan sisa-sisa epitel untuk berproliferasi dan menutup permukaan luka

luka bakar sedang dan berat: 1. Fase akut2. Fase Supportif3. Fase rehabilitatif

Page 15: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Fase akutLakukan resusitasi (A, B, C)Diagnosis cedera lain (neurologik, patah

tulang vertebra)Nilai derajat dan luas luka bakarMetode Baxter: (RL) sebanyak 4 cc/kgBB/%

luas luka bakar. Pada hari I, RL diberikan 50 % pada 8 jam I →

50 % pada 16 jam berikutnya. Pada hari kedua cairan yang diberikan adalah

yang mengandung glukosa, koloid, atau plasma sebanyak 1500-2000 cc per 24 jam

Page 16: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Periode Suportif : setelah fase akut (hipovolume) teratasi, maka terapi suportif diberikanDiet bebas TKTPAntasidaAntibiotikAnalgetikTranfusi darah pertahankan Hb 12 gram %Monitoring Hb, Ht, elektrolit, produksi urinePerawatan luka

Page 17: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

LAPORAN KASUSIdentias Penderita

Nama : Tn. NHUmur : 25 tahunBerat badan : 50 kgSuku : MaduraAgama : IslamAlamat : Sukowono 2 / 3 JemberNo. RM : 25.98.64Tgl. MRS : Senin, 03-08-2009Pemeriksaan : Selasa, 04-08-2009

Page 18: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

03-08-2009Keluhan utama

Kulit wajah terbakar akibat ledakan bensinRPS :

Pasien adalah penjual bensin. Sekitar pukul 19.00 pasien baru saja mengisi botol-botol bensin untuk dijual. Kemudian pasien merokok dan saat pasien membuang putung rokok di dekat botol bensin tersebut, tiba-tiba timbul ledakan. Api melukai wajah pasien tapi tidak tubuh pasien. Pasien kemudian berlari kencang dan meminta bantuan temannya. Kemudian pasien langsung di bawa ke Rumah sakit dr. Soebandi. Kurang lebih 30 menit dari saat kejadian pasien sudah tiba di Rumah sakit.

Page 19: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Pemeriksaan FisikPEMERIKSAAN FISIK KU : Sedang Kesadaran : GCS 456VS : T : 110/ 70 mmHg t: 36,7 ◦ C

N : 86 X/menit RR : 18 X/menitK/L : a/i/c/d - / - / - / -Status generalis :Thorax C: S1S2 tunggal

P: vesikuler +/+, Rh - / -, Wh - / -Abdomen:

I : flatA: bising usus (+)P: soepelP: tympani

Ekstremitas: akral hangat dan kering, tidak ada edema pada semua ekstremitas.

Page 20: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Status LokalisRegio labialis superior dan inferior : luka bakar

sampai menembus dermis, bula -, nyeri tekan +

Regio maxila sinistra dan dextra : Luka sampai menembus dermis, bula -, nyeri tekan +

Regio mandibula sinistra dan dextra : luka sampai menembus dermis, bula- , nyeri tekan +

Regio Zygoma dextra: luka bakar sampai epidermis

Regio auricula dextra : bula + di bagian inferior

Page 21: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Assesment (A) : Combustio grade II B Regio fascia 5,5%

Planning Rawat luka + SSDPasang infus RL 20 tpmPasang DCInjeksi Cefotaxim 3x1 gramInjeksi Ranitidin 3x1 ampulInjeksi Antrain 3x1 ampulPeriksa laboratorium.

Page 22: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

04-08-2009S: Nyeri di sekitar bibir bila. Sehingga

pasien merasa susah untuk membuka mulut atau bicara

O: Keadaan Umum : SedangKesadaran : KomposmentisVital sign: TD : 120 /70 mmhg

N : 88 x/menitRR : 18 x/menitt : 37˚C

Page 23: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Status generalis: Kepala:

Mata : konjungtiva palpebra anemis (-)

konjungtiva bulbi ikterik (-)Hidung: tidak ada sekret/bau/perdarahanTelinga: tidak ada sekret/bau/perdarahanMulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi, mukosa tidak pucat

Leher:KGB : tidak ada pembesaranTiroid : tidak ada pembesaran

Thoraks:Cor: S1S2 tunggalPulmo: Vesikuler+/+, Ronkhi:-/- Wheezing -/-Abdomen:

I : flatA: bising usus (+)P: soepel, nyeri -P: tympani

Ekstremitas: akral hangat dan kering, tidak ada edema (pada semua ekstremitas).Status Lokalis

TetapUP : 1400 cc/24 jam

Page 24: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Asessment :combutio grade IIB Regio fascia 5,5%   Planning Infus RL: D5% dalam 24 jam Injeksi Ceftriaxon 2 X 1g Injeksi Antrain 3 X 1ampul Injeksi Ranitidin 3 X 1 ampulRawat luka bakar terbuka + SSD

Page 25: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Hasil Lab. 03-08-2009HematologiHb 16,7Lekosit 9,9Hematocrit 43%Trombosit 187.000Faal HatiSGOT 22SGPT 18Albumin 4,4Faal ginjalKreatinin serum 0,6BUN 14As.urat 4,9

GDA acak 168Keatinin 0,8

Page 26: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

05-08-2009S: Mulut sudah bisa dibuka sedikit lebih

lebar dari semulaO: Keadaan Umum: SedangKesadaran : KomposmentisVital sign: TD : 110 /70 mmhg

N : 68 x/menitRR : 20 x/menitt : 37˚C

Page 27: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Status generalis: K/L : a/i/c/d : -/-/-/-Thoraks:Cor: S1S2 tunggalPulmo: Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing -/-Abdomen:

I : flatA: bising usus (+)P: soepel, tidak ada nyeri tekan P: tympani

Ekstremitas: akral hangat dan kering, tidak ada edema (pada semua

ekstremitas).Status LokalisTetapUP: 1500 cc/ 24 jam

Page 28: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Asessment :combutio grade IIB Regio fascia 5,5%

Planing Infus RLRawat luka + SSD Injeksi Cefotaxim 3 X 1g Injeksi Antrain 3 X 1ampul Injeksi Ranitidin 3 X 1 ampulInjeksi Gentamisin 2 x 80 mg

Page 29: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

06-08-2009S: Pasien sudah bisa membuka mulut lebih

lebar daripada hari sebelumnya (bicara lebih lancar

O: Keadaan Umum: baikKesadaran : KomposmentisVital sign: TD : 100 /60 mmhg

N : 68 x/menitRR : 18 x/menitt : 37˚C

Page 30: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Status generalis: K/L : a/i/c/d : -/-/-/-Thoraks:Cor: S1S2 tunggalPulmo: Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing -/-Abdomen:

I : flatA: bising usus (+)P: soepelP: tympani

Ekstremitas: akral hangat dan kering, tidak ada edema (pada

semua ekstremitas).Status LokalisTetapUP: 1400 cc/24 jam

Page 31: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Asessment :combutio grade IIB Regio Fascia 5,5%

PlaningRawat luka + SSD Infus RL Injeksi Cefotaxim 3 X 1g Injeksi Antrain 3 X 1ampul Injeksi Ranitidin 3 X 1 ampulInjeksi Gentamisin 2 x 80 mg

Page 32: Burn -Tn Nurul [Autosaved]

Related Documents